Click here to load reader

Dimensi Sosiologi Ilmu Dalam Objektivitas Ilmu Sosial Kontemporer

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sosiologi ilmu

Citation preview

Dimensi Sosiologi Ilmu dalam Objektivitas Ilmu Sosial Kontemporer

Sosiologi ilmu 2015Dimensi Sosiologi Ilmu dalam Objektivitas Ilmu Sosial KontemporerPokok KajianLatar Belakang MasalahDimensi Sosiologi IlmuObjektivitas Ilmu Sosial KontemporerAnalisis SosiologisKesimpulan Daftar PustakaLatar Belakang MasalahKlaim awal ilmu bebas nilai menunjukkan ilmu musti objektif, rasional, dan seolah menjustifikasi bahwa ilmu tersebut nampak dibutuhkan. Virus bebas nilai yang diidentikkan dengan objektivitas, menyebar begitu cepat. Padahal objektivitas pun nilai (epistemik). Di satu sisi, telah terbukti bahwa ilmu, atau khususnya ilmu sosial, syarat akan nilai (value-laden). Persoalan baru, jika ilmu sosial syarat akan nilai dan impartial, lantas bagaimana nilai objektivitas ilmu sosial? Apakah kita harus merevisi dan mencari bentuk baru objektivitas?Beberapa pemikir kontemporer menawarkan banyak pengertian baru terkait objektivitas ilmu yang syarat akan nilai. Mereka pada umumnya melawan sifat maskulin proyek filsafat yang bernada realis-empiris, value-free, dan pengkaitannya dengan objektivitas ilmu yang terlalu rigid dan kaku.

Misal, Risjord menawarkan tiga bentuk objektivitas dalam konteks value-laden terkait riset ilmu sosial. (1) objektivitas dalam arti bebas dari prasangka (2) objektivitas dalam arti intersubjektif (3) objektivitas dalam arti reliabilitas (Risjord, 2014:23). Atau Douglas, menawarkan beberapa pengertian objektivitas seperti prosedural objectivity, concordant objectivity, interactive objectivity, ketiganya mempunyai relasi dengan proses sosial yang inheren dengan pembentukan objektivitas (Douglas, dalam Kincaid 2007:131-135).Dan banyak lagi pemikir lain seperi fayerabend, Larry laudan, dll.Term-term yang dipakai dalam pengertian objektivitas yang baru ini, kebanyakan berbau intersubjektif, interaktif, diskursif, dll. Dan hampir semua dapat dipastikan melibatkan proses sosial. Proses sosial tersebut dapat berupa diskusi ilmuan-ilmuan, maupun ilmuan-masyarakat. Bahkan faktor-faktor sosial yang ada mempengaruhi secara timbal balik.

Berangkat dari klaim sosiologi ilmu bahwa ilmu baik terkait proses dan hasilnya bukanlah hasil ilmuan seorang diri, namun merupakan kerja komunitas ilmiah. Mereka bekerja bersama dalam riset ilmiah (Ziman, 1984:6). Dengan demikian, aktor internal dan eksternal sosiologi ilmu juga mempengaruhi objektivitas ilmu.Persoalan di atas mengantarkan kita pada urgensi analisis sosiologis terhadap objektivitas ilmu. Kegiatan ilmu era ini semakin kompleks, penelitian makin banyak dilakukan, realitas sosial juga berubah, maka kita tidak cukup hanya berpegang pada objektivitas ilmu yang kaku.Dari persoalan-persoalan yang telah dikemukakan di atas, dan urgensinya, saya mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:Bagaimana objektivitas ilmu sosial kontemporer?Bagaimana dimensi sosiologi ilmu dalam objektivitas ilmu sosial kontemporer?Apa konsekuensi analisis sosiologis dalam ranah ilmu terhadap objektivitas ilmu sosial?5Dimensi Sosiologi IlmuPrinsip-prinsip sosiologi, bagaimana suatu kajian masuk dalam diskusi sosiologi.Menjelaskan bagaimana dimesi sosiologi ilmu, aspek internal-eksternal sosiologi ilmu, serta academic science.Memilih aspek internal sosiologi ilmu sebagai batasan kajian, agar lebih dapat merujuk langsung pada faktor segi dalam, perdebatan problem keilmuan yang dihadapi di dalam dan oleh komunitas ilmiah.Mencari cara kerja diskusi para ilmuan saat ada problem di dalam tubuh keilmuan, misal objektivitas.

Objektivitas Ilmu Sosial KontemporerMenganalisis beberapa pengertian objektivitas ilmu sosial yang ditawarkan pemikir, menggali unsur proses sosialnya. Analisis sosiologisMenganalisis dimensi sosiologis objektivitas ilmu sosial. Kaitan antara aspek-aspek sosiologi ilmu dengan pembentukan objektivitas.Memberi argumen atas konsekeunsi analisis sosiologis terhadap objektivitas. Sejauh mana analisis sosiologis dapat bekerja. Apakah nantinya akan menguatkan diskursus objektivitas ilmu sosial, ataukah model analisis sosiologis hanya sekedar deskriptif belaka.

kesimpulanDaftar pustaka Boersema , David. 2009. Philosophy of Science. USA: Pearson Prentice Hall. Horowitz, Irving L. 1961. Philosophy, Science and The Sociology of Knowledge. USA: Greenwood Press.Kincaid , Harold, John Dupre & Alison Wylie (ed.). 2007. Value Free Science? Ideals and Illusions. New York: Oxford University Press.Merton, Robert K. 1973. The Sociology of Science Theoretical and Empirical Investigations. Chicago and London: The University of Chicago Press.Risjord, Mark. 2014. Philosophy of Social Science. New York: Routledge.Stevenson , Leslie & Henry Byerly. 2000. The Many Face of Science An Introduction to scientist, Values, & Society. USA: Westview Press.Ziman, John. 1984. An Introduction to Science, Studies The Philosophical and Social Aspects of Science and Technology. New York: Cambridge University Press.dll.