Upload
others
View
29
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai
2020
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020 ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena atas
petunjuk dan hidayahNya sehingga penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
dapat diselesaikan dengan baik.
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten
Banggai Tahun 2020 ini merupakan dokumen perencanaan Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai untuk periode tahun 2020, yang
memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan bidang pertanian khususnya
sub sektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan baik yang dilaksanakan
secara langsung oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Kabupaten Banggai (teknokratis) maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat. Dengan tersusunnya dokumen Renja Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020 ini dapat
memberikan arah, tujuan dan sasaran pembangunan sektor pertanian (tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan) yang lebih berhasil guna dan dapat
dipertanggung jawabkan dan dapat mendorong peningkatan kinerja Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai dalam melaksanakan
kebijakan, program, dan kegiatan serta mewujudkan tujuan dan sasaran
pembangunan pertanian di Kabupaten Banggai.
Kami menyadari dalam penyusunan dokumen Renja Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020 ini masih banyak
terdapat kekurangan di dalam penyajiannya, untuk itu kami mengharapkan saran
serta masukan dari berbagai pihak guna kesempurnaan dokumen Renja untuk masa
mendatang. Amin
Luwuk, Mei 2019
Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai
Ir. H. USMAN SUNI, MM NIP. 19640313 199402 1 001
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020 iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................ iii
Daftar Lampiran .................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Landasan Hukum .......................................................................... 4
1.3. Maksud dan Tujuan ...................................................................... 5
1.4. Hubungan Renja dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ........ 7
1.5. Proses Penyusunan ..................................................................... 8
1.6. Sistematika Penulisan .................................................................. 10
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU ................. 12
2.1. Evaluasi Program dan Kegiatan Tahun 2018 ............................... 13
2.2. Perkiraan Pencapaian Tahun Anggaran 2019 ............................. 15
2.3. Analisa Kinerja Pelayanan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura
dan Perkebunan ........................................................................... 19
2.4. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan ........................ 21
2.5. Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2020 .............. 33
2.6. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Tahun
2020 .............................................................................................. 35
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN .......................... 36
3.1. Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura
dan Perkebunan ........................................................................... 39
3.2. Program dan Kegiatan ................................................................. 42
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 60
Lampiran - Lampiran
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020 iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2020
Lampiran 2 : Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020 dan Prakiraan Maju Tahun 2021
Lampiran 3 : Indikasi Sumber Pendanaan Program dan Kegiatan Renja Dinas Pertanian Kabupaten Banggai Tahun Anggaran 2020
Lampiran 4 : Usulan Program dan Kegiatan Sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2020
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pertanian sebagai sumber pendapatan masyarakat
berperan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial bagi seluruh
rakyat dan dapat pula menumbuhkan peluang ekonomi masyarakat
pedesaan. Profil sektor usaha di bidang pertanian dan atau yang
terkait dengan pertanian masih didominasi oleh usaha yang selama
ini dikelola secara tradisional dengan menggunakan peralatan dan
teknologi sederhana. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan modal
kerja dan sumberdaya manusia petani yang rata-rata masih
rendah, sehingga potensi yang ada masih belum digali secara
optimal. Di samping itu, pembangunan pertanian ke depan juga
menghadapi banyak tantangan yang tidak mudah, antara lain
bagaimana meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk
dengan sistem pertanian yang ramah lingkungan, membudayakan
penggunaan pupuk kimiawi dan organic secara berimbang untuk
memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki
dan membangun infrastruktur lahan dan air serta perbenihan dan
pembibitan.
Penetapan UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa
setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah
secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap
terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu
perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
2
maupun perencanaan tahunan. Untuk setiap daerah
(kabupaten/kota) harus menetapkan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD).
Hasil turunan dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),
sesuai dengan pasal 7 UU Nomor 25 tahun 2004 juga mewajibkan
setiap OPD membuat dan memiliki Rencana Kerja (Renja) OPD,
yang disusun dengan berpedoman kepada Renstra OPD dan
mengacu kepada RKPD. Sedangkan RKPD dijadikan dasar
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara (PPAS).
Dalam melaksanakan kewenangannya Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor
04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banggai. Sebagaimana diatur
dalam Peraturan Bupati Nomor : Tahun 2017, tugas pokok Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten
Banggai adalah melaksanakan kewenangan daerah di bidang
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan serta
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yang diberikan oleh
pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah atau Pemerintah Pusat.
Adapun fungsinya adalah :
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
3
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di
bidang tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bupati;
3. Pembinaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan;
4. Pengelolaan perijinan dan atau rekomendasi usaha di bidang
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan;
5. Pengelolaan administrasi umum, meliputi urusan umum,
urusan keuangan, urusan kepegawaian dan perlengkapan dinas.
Untuk mewujudkan kinerja Dinas tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan Kabupaten Banggai kearah yang lebih
baik sesuai dengan fungsinya dalam memberikan pelayanan
terhadap masyarakat serta dalam rangka mewujudkan visi dan misi
dinas, maka perlu suatu perencanaan praktis – strategis yang lebih
terarah, tajam dan terukur yang dituangkan dalam Rencana Kerja
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten
Banggai dengan mengacu kepada Rencana Strategis Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten
Banggai.
Rencana Kerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Banggai merupakan hasil dari pengkajian
tim penyusun yang melibatkan semua komponen pembangunan di
bidang tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan dan
ditetapkan melalui Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan,
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
4
Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai yang telah
disesuaikan dengan rencana kerja yang tertuang dalam Rencana
Strategis. Sehingga diharapkan.
1.2 Landasan Hukum
Rencana Kerja OPD Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura
dan Perkebunan Kabupaten Banggai ditetapkan melalui Keputusan
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Kabupaten Banggai berkedudukan sebagai penjabaran dari
Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Tahun 2016 - 2021, dengan memperhatikan hasil dari
Musrenbang Kecamatan, Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten
serta menyerap aspirasi masyarakat yang berkembang.
Adapun landasan penyusunan Rencana Kerja Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Tahun 2018
adalah sebagai berikut :
1. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
5
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 04 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Banggai;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 08 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Banggai Tahun 2016-2021;
8. Peraturan Bupati Nomor Tahun 2017 tentang Tugas Pokok
dan Fungsi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Banggai;
9. Peraturan Bupati Nomor Tahun 2017 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai;
10. Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2016-2021.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya Rencana Kerja Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai untuk
menyelaraskan berbagai aspirasi dari masyarakat melalui forum
OPD dan Musrenbang dalam pembangunan pertanian di Kabupaten
Banggai agar terjadi sinergitas antara perencanaan dengan
pelaksanaannya.
Tujuannya adalah tersedianya dokumen perencanaan
operasional tahunan sebagai arah pembangunan sektor pertanian
yang ingin dicapai pada Tahun 2020 berdasarkan Renstra Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
6
Banggai Tahun 2016-2021. Lebih lanjut tujuan penyusunan
Rencana Kerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Banggai adalah :
1. Sebagai pedoman perencanaan pembangunan sektor pertanian
tahun 2018 bagi Jajaran Birokrasi Dinas Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai;
2. Memprediksi kebutuhan anggaran Pembangunan Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Tahun 2020;
3. Sebagai bahan penyusunan RKA dan DPA Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai
Tahun Anggaran 2020;
4. Menjamin agar pelaksanaan pembangunan sektor tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan tahun 2020 dapat
berjalan efisien, efektif dan produktif.
5. Sasaran Renja adalah menjadi acuan penyusunan fasilitasi
Pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan
Kabupaten Banggai baik yang bersumber dari APBN maupun
yang bersumber dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten.Hal ini
dimaksudkan sebagai penjabaran Visi, Misi, Program dan
Kegiatan Bupati yang disesuaikan dengan Tugas Pokok dan
Fungsi Dinas. Dalam rangka mewujudkan Pembangunan
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan sebagaimana
Visi Dinas yaitu “Terwujudnya Peningkatan Produktivitas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Yang Maju,
Berdaya Saing dan Berkelanjutan Melalui Pemanfaatan
Teknologi Menuju Swasembada Pangan Tahun 2021”
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
7
1.4 Hubungan Renja dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Penyusunan program pembangunan pertanian, Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten
Banggai akan terus berlanjut dan diprioritaskan sesuai Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Banggai denganmengacu pada visi Kabupaten Banggai yaitu :
“Mewujudkan Kabupaten Banggai sebagai Pusat Pertumbuhan
Ekonomi, Pertanian dan Kemaritiman Melalui Basis Kearifan
Lokal dan Budaya” serta sesuai dengan misi ke-2 Kabupaten
Banggai yaitu Mengembangkan Pertanian melalui pemanfaatan
teknologi.
Adapun Sasaran Misi 2 yang ingin dicapai adalah :
a. Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan.
b. Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana produksi tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan.
c. Meningkatnya pemasaran hasil produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.
Dengan Strategi Misi 2 adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan.
b. Peningkatan ketersediaan sarana prasarana produksi tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan.
c. Peningkatan pemasaran hasil produksi tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan.
Untuk mendukung visi Kabupaten Banggai, maka Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan menetapkan visi
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
8
sebagaiberikut :“Terwujudnya Peningkatan Produktivitas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Yang Maju,
Berdaya Saing dan Berkelanjutan Melalui Pemanfaatan
Teknologi Menuju Swasembada Pangan Tahun 2021”, yang
dijabarkan dalam 5 (lima) misi beserta tujuan, sasaran, strategi dan
kebijakan.
1.5 Proses Penyusunan
Rencana Kerja OPD Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura
dan Perkebunan Kabupaten Banggai ditetapkan melalui Keputusan
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Kabupaten Banggai berkedudukan sebagai penjabaran dari
Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Tahun 2016 - 2021, dengan proses penyusunan dan
sistematika sebagai berikut :
1. Bottom Up Planning
a. Hasil Musrenbang Tingkat Desa merupakan forum untuk
menampung aspirasi masyarakat desa terhadap kegiatan
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan tahun
2020.Hasil dari forum ini kemudian dibawa ke tingkat yang
lebih tinggi yaitu Musrenbang Tingkat Kecamatan.
b. Pengajuan aspirasi masyarakat desa terhadap kegiatan
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan tahun 2020
dibawa ke forum Musrenbang Tingkat Kecamatan untuk
kemudian disatukan dengan aspirasi dari desa lain sebelum
kemudian dipilah antara kegiatan prioritas utama kecamatan
dengan prioritas lainnya. Hasil dari forum ini kemudian
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
9
dibawa ke tingkat yang lebih tinggi yaitu Musrenbang Tingkat
Kabupaten.
c. Hasil Musrenbang Tingkat Kecamatan ditindaklanjuti melalui
Forum OPD dan Musrenbang Tingkat Kabupaten sebagai
bahan untuk Musrenbang Tingkat Provinsi dan MUNAS.
2. Top Down Planning
Hasil identifikasi lapangan serta evaluasi pelaksanaan
pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan
tahun lalu merupakan bahan untuk menentukan daftar skala
prioritas program dan kegiatan tanaman pangan, hortikultura
dan perkebunan tahun 2020 setelah memperhatikan dan
mempertimbangkan Renstra Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan Tahun 2016 - 2021.
3. Partisipatif Planning
a. Hasil dari Musrenbang Kecamatan kemudian dibawa ke
Tingkat Kabupaten dalam forum SKPD dan Musrenbang
Kabupaten (Bottom Up Planning) untuk kemudian
disesuaikan dengan skala prioritas program dan kegiatan
OPD tahun 2020 (Top Down Planning). Penyesuaian tersebut
harus dilakukan agar program dan kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
Hasil kesepakatan Musrenbang Kabupaten (Program dan Kegiatan) itu
untuk kemudian dituangkan dalam bentuk Rencana Kerja OPD Tahun
2020 yang akan menjadi acuan OPD dan Pemerintah Daerah dalam
proses penganggaran selanjutnya.
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
10
1.6 Sistematika Penulisan
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Kabupaten Banggai Tahun 2020 ini disusun dengan sistematika
sebagai berikut :
BabI Pendahuluan,yang menjelaskan mengenai gambaran umum
penyusunan Renja Dinas Pertanianyangmeliputi latar belakang,
maksud dan tujuan, landasan hukum dan uraian singkat
tentang sistematika penyusunanRenja, sehingga substansi pada
bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik;
BabII Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu, yang
memuat hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Renja Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Tahun
2018, Capaian Renstra Dinas Pertanian sampai dengan
awal tahun 2019, Analisis kinerja pelayanan Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Isu-isu
penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Review terhadap
Rancangan Awal RKPD dan Penelaahan usulan program
dan kegiatan masyarakat;
BabIII Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan, yang
memaparkantentang Telaahan terhadap kebijakan
nasional,Tujuan dan Sasaran Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunanserta Program dan kegiatan
Dinas Pertanian yang akan dilaksanakan pada tahun
2020;
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
11
Bab IV Penutup, yang berisikan tentang komitmen dan harapan
dalam pelaksanaan Renja Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai.
Lampiran-lampiran
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
12
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU
Rencana Kerja Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Banggai adalah penjabaran perencanaan
tahunan dan Rencana Strategis Dinas Tanaman Pangan Hortikultura
dan Perkebunan Kabupaten Banggai.Tercapai tidaknya pelaksanaan
kegiatan – kegiatan atau program yang telah disusun dapat dilihat
berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.Akuntabilitas
merupakan suatu bentuk perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban yang
dilaksanakan secara periodik. Terkait dengan hal tersebut Rencana
Kerja (RENJA) Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan
Kabupaten Banggai ini menyajikan dasar pengukuran kinerja kegiatan
dan Pengukuran Kinerja Sasaran dari hasil apa yang telah diraih atau
dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Banggai selama tahun 2018 dan perkiraan
target tahun 2019. Pengukuran kinerja kegiatan dan Pengukuran
Kinerja Sasaran melalui tahapan sebagai berikut :
A. Penetapan Indikator Kinerja
Penetapan indicator kinerja merupakan ukuran kuantitaf
dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu
kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja Kegiatan meliputi
indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes),
manfaat (benefits) dan dampak (impacts). Indikator-indikator
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
13
tersebut dapat berupa dana, sumber daya manusia,laporan, buku
dan indikator lainnya. Penetapan indikator kinerja ini diikuti
dengan penetapan besaran indikator kinerja untuk masing-masing
jenis indikator yang telah ditetapkan.
B. Capaian Analisis Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan
indikator kinerja kegiatan.Pengukuran ini dilakukan dengan
memanfaatkan data kinerja.
2.1 Evaluasi Program dan Kegiatan Tahun 2018
Pada Tahun 2018 Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Perkebunan memiliki alokasi anggaran APBD sebesar Rp.
66.816.166.049,00 yang terdiri dari belanja langsung sebesar Rp.
44.241.952.568,00 dan belanja tidak langsung sebesar Rp.
22.574.213.481,00 dimana belanja langsung yang terdiri 12 Program
dan 58 kegiatan. Nilai capaian kinerja untuk 58 kegiatan tersebut
berkisar dari yang terendah 25,05% sampai yang tertinggi 100%
dengan rata-rata keseluruhan sebesar 84,62. Dari 58 kegiatan
tersebut, 18 kegiatan diantaranya mempunyainilai capaian kinerja
100%, dan 40 kegiatan dibawah 100 %. Adapun kegiatan yang nilai
capaian kinerjanya dibawah 100% adalah kegiatan Penyediaan jasa
komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa kebersihan
kantor, penyediaan alat tulis kantor, penyediaan barang cetakan dan
penggandaan, penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor, penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan, pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor,
pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional,
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
14
pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor, Penyusunan
Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD,
Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Anggaran SKPD,
Pemutakhiran Data Kepegawaian, Penyediaan Jasa Administrasi
Pengadaan Barang dan Jasa, Peningkatan Aksesbilitas Petani terhadap
Sarana Produksi Pertanian, Penelitian dan Pembangan Sumber Daya
Pertanian, Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian DAK/DAU,
Pengembangan Perbenihan/Perbibitan Hortikultura, Penanggulang
Serangan Organisme Pengganggu Tanaman Pangan dan Dampak
Lingkungan, Penanggulang Serangan Organisme Pengganggu Tanaman
Hortikultura dan Dampak Lingkungan, Pengembangan Hortikultura,
Pasca Panen Komoditi Tanaman Pangan, Pasca Panen Komoditi
Tanaman Hortikultura, Mutu dan Standarisasi Hasil Tanaman Pangan,
Mutu dan Standarisasi Hasil Tanaman Hortikultura, Mutu dan
Standarisasi Hasil Tanaman Perkebunan, Pengembangan
Perbenihan/Perbibitan Padi, Palawija, Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Perkebunan, Promosi Atas Hasil Produk Tanaman Pangan
Unggul Daerah,Promosi Atas Hasil Produk Tanaman Hortikultura
Unggul Daerah, Promosi Atas Hasil Produk Tanaman Perkebunan
Unggu Daerah, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman
Hortikultura, Penyedia Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan,
Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan, Pengawasan
Pupuk dan Pestisida dan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga
Penyuluhan Pertanian/Perkebunan Lapangan. Melalui segi
akuntabilitas keuangan dari Rp. 66.816.166.049 anggaran yang
tersedia, terealisasi sebesar Rp. 59.551.011.956 (90,43%).
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
15
2.2 Perkiraan pencapaian Tahun Anggaran 2019
Sedangkan untuk tahun berjalan yakni Anggaran tahun 2019
dengan Total Belanja APBD sebesar Rp. 53.383.307.939,- yang terdiri
dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp22.805.645.356,- dan Belanja
Langsung sebesar Rp. 30.577.662.583,- terurai dalam 9 program dan
52 kegiatan, diharapkan keberhasilan kinerja mencapai 100 %.
Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui penilaian kinerja
terhadap program maupun kegiatan yang telah dilaksanakan pada
tahun 2018 serta perkiraan capaian program dan kegiatan tahun
2019,dapat dikemukakan beberapa permasalahan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan
Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai sebagai berikut:
1. Produksi Dan Produktivitas Hasil Tanaman Pangan, Hortikultura
dan Perkebunan Masih Rendah.
2. Masih Tingginya Serangan OPT (Organisme Pengganggu
Tanaman ) Terhadap Beberapa Komoditi Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan.
3. Masih Rendahnya Penggunaan Benih/Bibit yang Berkualitas.
4. Kurang Tersedianya Sarana Prasarana Produksi Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.
5. Terbatasnya Akses Petani Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Terhadap Sumber Permodalan.
6. Masih Kurangnya Infrastruktur Jalan Kawasan Produksi
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.
7. Masih Rendahnya Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan
Hasil Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
16
8. Lemahnya Akses Kelembagaan Petani terhadap sumber-sumber
Teknologi.
9. Belum Adanya Sistem Pemasaran dan Kemitraan Usaha Yang
Dapat Menjamin Stabilitas Harga Komoditas Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan.
10. Ketidakpastian Hak Kepemilikan Lahan Petani Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan.
11. Masih Kurangnya Koordinasi antara instansi terkait Dalam
Menunjang Pembangunan Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan.
12. Masih Tingginya Pembukaan Lahan Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan Baru tanpa memperhatikan
dampak lingkungan hidup.
Dari identifikasi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten
Banggai dalam pelaksanaan urusan perencanaan pembangunan
daerah, maka peningkatan kinerja organisasi melalui kegiatan
tahunan yang dilaksanakannya, menjadi hal yang mutlak dilakukan
secara sistematis dan terstruktur. Dalam rangka mewujudkan
tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan
Renstra Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan
Kabupaten Banggai tahun 2016 – 2021, maka strategi dan kebijakan
yang akan ditempuh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Banggai pada tahun 2018 adalah sebagai
berikut :
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
17
Misi I : Meningkatkan sumberdaya manusia pertanian yang berkualitas
dan professional
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatnya
sumberdaya
manusia
pertanian yang
berkualitas
dan
profesional
Terwujudnya
peningkatan
sumberdaya
manusia
pertanian yang
berkualitas dan
professional
Peningkatan
kualitas
sumberdaya
manusia
pertanian
(Aparatur Sipil
Negara, Pelaku
Utama dan
Pelaku Usaha)
yang
berkualitas
dan profesional
- Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan, Bimbingan Teknis,
Magang, Study Teknologi, Sekolah
Lapang Sosialisasi, Workshop, Seminar
dan Demonstrasi - Penyediaan Sarana dan Prasarana
Dinas Tanaman Pangan Horikultura
dan Perkebunan - Penyusunan
Programa dan Rencana Kerja Tahunan
Penyuluhan Pertanian
Misi II :Meningkatkan kapasitas kelembagaan pelaku utama dan pelaku
usaha tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.
Meningkatnya
kapasitas
kelembagaan
pelaku utama
dan pelaku
usaha
tanaman
pangan,
hortikultura
dan
perkebunan
Terwujudnya
peningkatan
kapasitas
kelembagaan
pelaku utama
dan pelaku
usaha tanaman
pangan,
hortikultura dan
perkebunan
Peningkatan
kapasitas
kelembagaan
pelaku utama
dan pelaku
usaha tanaman
pangan,
hortikultura
dan
perkebunan
- Penyelenggaraan
pembinaan
kelembagaan
pelaku utama dan
pelaku usaha
tanaman pangan,
hortikultura dan
perkebunan
Misi III : Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan melalui pemanfaatan
teknologi
Meningkatnya
Produksi,
Produktivitas
- Tercapainya
Peningkatan Produksi,
Produktivitas
- Peningkatan
produksi, produktivita
s dan mutu
- Peningkatan
Intensifikasi, Ekstensifikasi,
Rehabilitasi,
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
18
dan Mutu
Hasil Tanaman
Pangan,
Hortikultura
dan
Perkebunan
melalui
peemanfaatan
teknologi
dan Mutu Hasil
Tanaman
Pangan,
Hortikultura dan
Perkebunan
melalui
pemanfaatan
teknologi
Hasil
Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan
melalui pemanfaata
n teknologi - Peningkatan
Metode pengendalian dan
pemberantasan OPT
(organisme pengganggu
tanaman)
Peremajaan dan
Diversifikasi - Pengolahan hasil
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan melalui
penerapan teknologi tepat guna secara
optimal - Penyediaan sarana
prasarana pendukung penumbuhan dan
pengembangan usaha Agribisnis.
- Penyediaan Benih/Bibit
Komoditi Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan yang unggul dan
bersertifikasi - Penyediaan
Pestisida Organik yang ramah lingkungan
Misi IV :Meningkatkan akses terhadap informasi pasar, teknologi,
permodalan, sarana dan prasarana Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan.
- Meningkatnya
Akses Terhadap
Informasi Pasar,
Teknologi, Permodalan, Sarana dan
Prasarana Tanaman
Pangan, Hortikultura
dan Perkebunan.
- Tersedianya
Peningkatan Akses Terhadap
Informasi Pasar, Teknologi,
Permodalan, Sarana dan Prasarana
Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan.
- Peningkatan
penyediaan akses
terhadap informasi
pasar, teknologi, permodalan,
sarana dan prasarana
Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan
- Fasilitasi media
promosi dan informasi pasar
- Fasilitasi Kemitraan Usaha Petani
- Fasilitasi Adopsi Teknologi Tepat Guna Spesifik
Lokasi - Fasilitasi Pemberian
Modal Usaha Budidaya dan
Pengolahan Hasil Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan pada pelaku utama dan
pelaku usaha
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
19
- Fasilitasi
penyediaan sarana prasarana produksi
dan pengolahan hasil Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan
- Penyediaan Database Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan yang
akurat serta sinkron dengan
Data Sistim Penyuluhan
Pertanian
Misi V : Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam melalui
optimalisasi agribisnis yang berkelanjutan
Meningkatnya
pemanfaatan
sumberdaya
alam melalui
optimalisasi
agribisnis yang
berkelanjutan
Terwujudnya
pemanfaatan
sumberdaya
alam melalui
optimalisasi
agribisnis yang
berkelanjutan
- Peningkatan
pemanfaatan lahan
Tanaman Pangan, Hortikultura
dan Perkebunan
secara optimal
dengan pola agribisnis yang
berkelanjutan
- Pengembangan
Agribisnis Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan Yang Berkelanjutan
- Pengembangan Kawasan Pertanian
berbasis Fokus Komoditas
- Pengembangan Konsep Kawasan Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan
Terintegrasi
2.3 Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan
Kinerja dapat diartikan sebagai hasil/keluaran dari
program/kegiatan yang hendak atau telah dicapai sehubungan
dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas
terukur.Untuk mengukur kinerja itu sendiri diperlukan indikator
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
20
kinerja yang merupakan alat ukur untuk pencapaian suatu
kebijakan/program/kegiatan dan sekaligus untuk mengevaluasi
dan menilai kinerja sebuah entitas.Pengukuran kinerjadigunakan
untuk penilaian atas keberhasilan/kegagalanpelaksanaan
kegiatan/program/kebijakan sesuai dengan sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi
organisasi. Karenanya, sudah merupakan suatu hal yang
mendesak untuk menciptakan sistem yang mampu untuk
mengukur kinerja dan keberhasilan organisasi. Pencapaian
kinerja sasaran merupakan gambaran ketercapaian seluruh
aktivitas yang diarahkan dalam pencapaian sasaran organisasi,
sebagaimana dituangkan dalam sasaran setiap misi SKPD.
Dari hasil pengukuran kinerja dapat disimpulkan bahwa
pada tahun 2018, Dinas Tanaman Pangan, Hortikutltura da
Perkebunan dapat mencapai tingkat keberhasilan dari target yang
telah ditetapkan yang ditunjukkan dari pencapaian sebagian
besar target indikator kinerja kegiatan dan program. Namun, dari
kualitas kinerja pelayanan menunjukan bahwa kinerja Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten
Banggai belum optimal, karena ditemukan masih adanya masalah
yang muncul sepertiketerbatasan Sumber Daya Manusia baik dari
sisi kuantitas maupun kualitasnya, dalam hal ini jumlah pegawai
belum memenuhi formasi yang dibutuhkan.Dengan
memperhatihan ketersediaan sumber daya manusia,
kinerjapelayanan birokrasi dan kondisi kepegawaian berdasar
kuantitas dan kualitas pendidikan yang ada di Dinas Tanaman
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
21
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai saat ini
masih perlu lebih ditingkatkan lagi. Terlebih lagi dalam hal
pelayanan dan pemenuhan kebutuhan petani.
2.4 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Agar pembangunan pertanian dapat berjalan sesuai dengan
yang direncanakan dan memenuhi target sasaran yang
ditetapkan, diperlukan gambaran permasalahan yang masih akan
dihadapi dalam periode pembangunan pertanian pada tahun
2019. Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai tahun
2018, ada beberapa isu penting yang menjadi permasalahan dan
hambatan dalam pencapaian sasaran kegiatan-kegiatan Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten
Banggai. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pembangunan
pertanian yang telah dilaksanakan sampai saat ini, persoalan
mendasar yang diperkirakan masih akan menjadi isu penting
yang dihadapi oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Banggai pada tahun 2020 nanti. Untuk
lebih jelasnya, permasalahan mendasar tersebut diuraikan
sebagai berikut :
1. Adanya Dampak Perubahan Iklim, Kerusakan Lingkungan
dan Bencana Alam
Ancaman dan krisis pangan dunia beberapa tahun
terakhir memiliki kaitan sangat erat dengan perubahan iklim
global. Dampak perubahan iklim global adalah perubahan pola
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
22
dan intensitas curah hujan, makin sering terjadinya fenomena
iklim ekstrim El-Nino dan La-Nina yang dapat mengakibatkan
kekeringan dan banjir, kenaikan suhu udara dan permukaan
laut, dan peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam.
Bagi sektor pertanian, dampak lanjutan dari perubahan iklim
adalah bergesernya pola dan kalender tanam, perubahan
keanekaragaman hayati, eksplosi hama dan penyakit tanaman
dan hewan, serta pada akhirnya adalah penurunan produksi
pertanian. Di tingkat lapangan, kemampuan para petugas
lapangan dan petani dalam memahami data dan informasi
prakiraan iklim masih sangat terbatas, sehingga kurang
mampu menentukan awal musim tanam serta melakukan
mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang terjadi.
Tantangan ke depan dalam menyikapi dampak
perubahan iklim global adalah bagaimana meningkatkan
kemampuan petani dan petugas lapangan dalam melakukan
prakiraan iklim serta melakukan upaya adaptasi dan mitigasi
yang diperlukan. Untuk membangun kemampuan petani dalam
melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan
iklim, salah satunya melalui Sekolah Lapang Iklim (SLI) serta
membangun sistem informasi iklim dan penyesuaian pola dan
kalender tanam yang sesuai dengan karakteristik masing-
masing wilayah.
Disamping itu, inovasi dan teknologi tepat guna sangat
penting dan strategis untuk dikembangkan dalam rangka
untuk upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
23
Penciptaan varietas unggul yang memiliki potensi emisi Gas
Rumah Kaca (GRK) rendah, toleran terhadap suhu tinggi
maupun rendah, kekeringan, banjir/genangan dan salinitas
menjadi sangat penting.
Selain itu, Indonesia termasuk wilayah dengan frekuensi
bencana alam sangat tinggi dan sering disebut sebagai wilayah
“rawan bencana”. Sejumlah bencana alam kerap terjadi yang
meliputi erupsi gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir,
kekeringan dan macam bencana alam lainnya. Semua bencana
alam tersebut berpotensi mengganggu aktivitas perekonomian
nasional mulai proses produksi, jalur distribusi, rehabilitasi
ekonomi, masa panen, dan menimbulkan trauma bagi
masyarakat korban bencana. Karena itu, kemampuan untuk
antisipasi bencana alam, penanganan korban bencana, serta
kemampuan rehabilitasi ekonomi pascabencana menjadi
penting.
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang
sering terdampak bencana alam paling besar. Bencana alam
tersebut berdampak buruk dan mengakibatkan rusaknya
infrastruktur pertanian yang meliputi bangunan bendung, dam,
jaringan irigasi, jalan usahatani, kerusakan tanaman dan
ternak, hingga penurunan produktivitas dan produksi pangan.
Naiknya suhu permukaan bumi dan pergeseran pola curah
hujan menyebabkan terjadinya pergeseran pola musim yang
berdampak pada perubahan pola dan kalender tanam. Cuaca
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
24
yang tidak menentu sering mengakibatkan petani sulit
memperkirakan waktu untuk mengolah lahan dan memanen.
Akibat perubahan iklim,tidak kurang dari 50 % wilayah
pertanian di Indonesia menghadapi musim hujan yang
cenderung mundur dan musim kemarau yang cenderung maju,
sehingga musim tanam menjadi pendek. Kondisi ini akan
sangat berdampak buruk terhadap intensitas tanam jika tidak
ada terobosan inovasi dan teknologi yang mampu memecahkan
masalah tersebut. Salah satu inovasi yang telah dihasilkan oleh
Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian adalah
varietas unggul berumur genjah dan sangat genjah serta inovasi
teknologi pengelolaan tanah, air dan tanaman pendukungnya.
2. Alih fungsi atau konversi lahan pertanian yang tidak
terkendali
Dewasa ini, keberlanjutan sektor pertanian–tanaman
pangantengah dihadapkan pada ancaman serius, yakni luas
lahanpertanian yang terus menyusut akibat konversi lahan
pertanianproduktif ke penggunaan non-pertanian yang terjadi
secaramasif. Kini lahan sawah lebih menguntungkan untuk
dijadikansebagai real estate, pabrik, atau infrastruktur untuk
aktivitasindustri lainnya daripada ditanami tanaman pangan.
Dengan terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi
lahan nonpertanian (industri, jasa, pemukiman) menyebabkan
berkurangnyaluas lahan sehingga berakibat pada penurunan
luas tanam dan luaspanen serta penurunan produksi
pertanian. Hal ini berdampak pada persoalanketahanan
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
25
pangan, mau tidak mau harus didukung oleh lahan
yangproduktif. Untuk itu, diperlukan peran aktif pemerintah
daerah yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) terutama
dalampenyediaan peraturan perlindungan bagi lahan pertanian.
Beragamkebijakan dikeluarkan Pemerintah untuk mendorong
ketersediaanlahan pertanian berkelanjutan, termasuk
memberikan insentif danperlindungan, atau melarang konversi
lahan pertanian produktif,agar lahan pertanian tidak terus
menerus berkurang tanpa terkendali.
Upaya pengendalian terhadap terjadinya alih fungsi lahan
pertanian ke non-pertanian tanaman pangan secara efektif
dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLP2B)
dan Peraturan Pemerintah pendukungnya. Namun pada
kenyataannya konversi lahan pertanian ke perumahan dan
industri terus berlangsung. Hal ini menjadi tantangan yang
cukup berat bagi keberlanjutan produksi pertanian dan
mewujudkan ketahanan pangan. Oleh karena sistem atau cara
perlindungan yang diberikan terhadap petani mulai dari aspek
proses produksi sampai aspek pemasaran hasil dan sistem
perdagangannya perlu dikembangkan lebih lanjut.
Upaya menekan laju konversi lahan pertanian ke depan
adalah bagaimana melindungi keberadaan lahan pertanian
melalui perencanaan dan pengendalian tata ruang;
meningkatkan optimalisasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
26
lahan; meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha
pertanian serta pengendalian pertumbuhan penduduk.
3. Keterbatasan dalam pencetakan lahan baru
Kemampuan cetak sawah oleh pemerintah memangbelum
bisa menyamai laju konversi lahan sawah seluas 100ribu ha
per tahun. Salah satu penyebabnya adalah
keterbatasananggaran yang dimiliki pemerintah. Untuk
mencetak satu hektarsawah sedikitnya dibutuhkan dana
sekitar 30 juta rupiah. Selain itu,sangat tergantung dari
koordinasi dengan daerah dan juga adanyaberbagai persoalan
yang dihadapi dalam merealisasikan, terutamamasalah status
penguasaan dan kepemilikan lahan.
4. Penurunan kualitas lahan
Sebagian besar lahan pertanian di Indonesia sudah
mengalamipenurunan kualitas, bahkan banyak yang termasuk
kategori kritis. Halini akibat pemakaian bahan kimia anorganik
berlebihan. Pemakaianpupuk kimia anorganik berlebihan
menyebabkan struktur tanahmenjadi padat dan daya dukung
tanah bagi pertumbuhan tanamanmenurun. Disamping itu,
produk-produk kimiawi tersebut,selain mengandung bahan
yang diperlukan tanaman, dapat jugamengandung bahan
kimiawi yang berbahaya (seperti senyawaklorin dan merkuri)
bagi lahan dan makhluk hidup. Bila kondisiini dibiarkan, maka
dapat menimbulkan kerusakan lahan semakinluas dan
berakibat penurunan produktivitas lahan dan tanaman.
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
27
Langkah penanganan untuk mengatasi penurunan
kualitas lahanmelalui memanfaatkan produk bioteknologi,
seperti pupukdan pestisida hayati yang mengandung mikroba
bersifat ramahlingkungan. Penggunaan mikroba sebagai pupuk
hayati dapatmembantu menyediakan unsur hara yang lengkap
bagi tanaman,meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah
dan juga sangatpenting dalam memperbaiki struktur tanah.
Sedangkan pemakaianpestisida hayati diharapkan selain dapat
menanggulangi seranganhama dan penyakit dan mampu
menjaga lingkungan tetap sehat.
5. Prasarana Pertanian yang masih kurang memadai
Salah satu prasarana pertanian yang saat ini sangat
memprihatinkanadalah jaringan irigasi. Kurangnya
pembangunan waduk danjaringan irigasi baru serta rusaknya
jaringan irigasi yang adamengakibatkan daya dukung irigasi
bagi pertanian sangat menurun.Kerusakan ini terutama
diakibatkan banjir dan erosi, kerusakan didaerah aliran sungai,
serta kurangnya pemeliharaan irigasi hinggake tingkat
usahatani. Selain itu, masih terbatasnya jalan usahatani,jalan
produksi, pelabuhan yang dilengkapi dengan
pergudanganberpendingin udara, laboratorium dan kebun
percobaan bagipenelitian, laboratorium pelayanan uji standar
dan mutu, pos danlaboratorium perkarantinaan, kebun
penangkaranbenih dan bibit, klinik konsultasi kesehatan
tanaman,balai informasi dan promosi pertanian, balai-balai
penyuluhan sertapasar-pasar yang spesifik komoditas.
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
28
Prasarana usahatani lain yang sangat dibutuhkan
masyarakat untukmenggerakkan proses produksi dan
pemasaran komoditas pertaniannamun keberadaannya masih
terbatas adalah jalan usahatani,jalan produksi, pelabuhan yang
dilengkapi dengan pergudangan.
Dengan kondisi infrastruktur (jalan pertanian, jaringan
irigasi) yang belum memadai menyebabkan terjadinya
peningkatan biaya produksi. Hal tersebut menyebabkan
inefisiensi usaha tani yang dilaksanakan. Misalnya
infrastruktur jalan tidak memadai, menyebabkan biaya angkut
sarana produksi dan produk pertanian menjadi mahal, dan
jaringan irigasi yang tidak memadai menyebabkan biaya
pengairan meningkat disebabkan adanya alokasi biaya sewa
pompa air dan BBM.
6. Belum Cukup Tersedianya Sarana Produksi Pertanian
Di sisi sarana produksi, permasalahan yang dihadapi
adalahbelum cukup tersedianya benih/bibit unggul bermutu,
pupuk,pakan, pestisida/obat-obatan, alat dan mesin pertanian
hinggake tingkat usahatani, serta belum berkembangnya
kelembagaanpelayanan penyedia sarana produksi.Belum
perkembangnyausaha penangkaran benih/bibit secara luas
hingga di sentraproduksi mengakibatkan harga benih/bibit
menjadi mahal, bahkanmengakibatkan banyak beredarnya
benih/bibit palsu di masyarakatyang pada akhirnya sangat
merugikan petani.
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
29
Benih merupakan sarana penting bagi usaha di bidang
pertanian,apabila benih/ bibit yang tersedia tidak baik atau
palsu maka hasilyang didapat tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Selain itu,pengadaan benih belum sesuai dengan
musim tanam, biasanyabenih sampai dilokasi setelah musim
tanam dan kadangkala benihsudah kadaluarsa. Kondisi
dikarenakan infrastruktur dan sistemperbenihan sulit
berkembang karena memerlukan investasi yangcukup besar.
Tidak banyak swasta yang mau menanamkan investasiuntuk
usaha perbenihan/perbibitan. Di lain pihak, pemerintahkurang
berdaya menangani perbenihan.
Dalam sistem perbenihan didukung oleh beberapa
subsistemyang terdiri dari subsistem pengembangan varietas
untukmengantisipasi perubahan dan perkembangan selera
masyarakat;subsistem produksi dan distribusi benih;
subsistem perbaikan mutumelalui sertifikasi dan pelabelan;
dan subsistem kelembagaan danpeningkatan SDM.
Keberhasilan dalam menggerakkan seluruhkomponen sangat
dipengaruhi oleh komponen pendukungantara lain lembaga
perbenihan, sumberdaya manusia, sarana danprasarana,
kebijakan pemerintah, sistem informasi, dan
kesadarankonsumen dalam menggunakan benih bermutu.
Berdasarkan penelitian dan praktek di lapangan,
penggunaan benih/bibit unggul diakui telah menjadi satu
faktor kunci keberhasilanpeningkatan produksi. Swasembada
beras, jagung dan gula yangtelah dicapai selama ini, utamanya
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
30
dikarenakan penggunaan benih/bibit unggul. Sampai saat ini,
benih unggul banyak diimpor seperti:padi hibrida, sayuran dan
tanaman hias.
Pupuk merupakan komoditas yang seringkali menjadi
langka padasaat dibutuhkan, terutama pupuk
bersubsidi.Sistem distribusi yangbelum baik serta margin harga
dunia yang relatif tinggi dibandingkandengan harga pasar
domestik mengakibatkan banyak terjadinyapraktek
penyelundupan pupuk bersubsidi ke luar
negeri.Denganketerbatasan penyediaan pupuk kimia, ternyata
pengetahuan dankesadaran petani untuk menggunakan dan
mengembangkan pupukorganik sendiri, sebagai pupuk
alternatif juga masih sangat kurang.
Tantangan untuk mengembangkan sarana produksi
pertanian kedepan adalah bagaimana mengembangkan
penangkar benih/bibit unggul dan bermutu,
menumbuhkembangkan kelembagaanpenyedia jasa alat dan
mesin pertanian, mendorong petanimemproduksi dan
meningkatkan pemakaian pupuk organik, sertamendorong
petani untuk menggunakan pestisida dan obat-obatantanaman
yang ramah lingkungan.
7. Terbatasnya aksesdistribusi dan pemasaran produk
pertanian
Masalah yang dijumpai dalam mendukung kelancaran
distribusi dan akses pangan adalah infrastruktur distribusi,
sarana dan prasarana pasca panen, pemasaran dan distribusi
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
31
antar dan keluar daerah dan isolasi daerah, sistem informasi
pasar, keterbatasan lembaga pemasaran daerah, hambatan
distribusi karena pungutan resmi dan tidak resmi, kasus
penimbunan komoditas pangan oleh spekulan, adanya
penurunan akses pangan karena terkena bencana.
Kestabilan pasokan bahan pangan sangat berpengaruh
terhadap perkembangan harga yang terjadi, oleh sebab itu
kelancaran sarana dan prasarana distribusi sangat
berpengaruh terhadap kecepatan distribusi bahan pangan
tersebut. Dari sudut pandang produsen pangan dan produk
pertanian, pemasaran merupakan bagian hilir dari segala upaya
yang dilakukan dalam kegiatan produksi. Dalam hal
pemasaran, faktor kualitas, kontinuitas, kuantitas dan
ketersediaan pasar menjadi faktor kunci.
Ketersediaan pasar bagi petani khususnya petani
komoditas hortikultura sangatlah diperlukan. Selama ini para
petani belumlah memiliki pasar-pasar tani tradisional yang
representatif dan memadai khususnya buah/sayuran. Di
beberapa kecamatan para petani hortikultura masih
memasarkan hasil produksi buah dan sayuran dengan cara
berjualan di pinggir-pinggir jalan. Hal ini berpengaruh bagi
pemasaran hasil produksi buah dan sayuran sehingga
menyebabkan ikut menurunnya intensitas petani hortikultura
dalam memproduksi buah/sayuran.
Tantangan ke depan bagi produsen pertanian atau petani
di Kabupaten Banggai adalah bagaimana memproduksi hasil
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
32
pertanian yang memenuhi standar mutu nasional, kontinuitas
pasokan yang terjamin serta dalam skala kuantitas yang
memenuhi permintaan pelanggan. Dengan memenuhi syarat
pemasaran tersebut, maka daya saing dari suatu produk
pertanian akan lebih baik. Namun sebaliknya, bila produk
dalam negeri tidak mampu memenuhi syarat kualitas,
kontinuitas dan kuantitas yang diminta, maka pasar dalam
negeri akan diisi oleh produk sejenis yang berasal dari impor.
8. Lambatnya pemuktahiran data base pertanian
Adanya data base yang akurat bertujuan untuk
memetakan seluruh kelompok tani dan bantuan yang sudah
diterima yang diterapkan pada proses alokasi kegiatan dengan
mempertimbangkan pemerataan bantuan, tingkat pemahaman
penerima manfaat dalam penggunaan alat dan mesin
pertanian/alsintan, IP dan Provitas.Database dikembangkan
dengan menu pilihan untuk menampilkan overlay kegiatan
dengan pendekatan terkecil pada level desa. Pemuktahiran data
base pertanian sangat diperlukan agar tidak terjadi overlay
atau tumpang tindih kegiatan sehingga menghindarkan
penumpukan kegiatan yang akan diterima setiap kelompok
tani, sedangkan masih banyak kelompok tani yang tidak
pernah menerima bantuan.
9. Keterbatasan petani dalam pemanfaatan teknologi
Dari sisi sumberdaya manusia, masih rendahnya kualitas
sumber daya manusia pertanian merupakan kendala yang
serius dalam pembangunan pertanian, karena mereka yang
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
33
berpendidikan rendah pada umumnya adalah petani yang
tinggal di daerah pedesaan. Kondisi ini juga semakin
diperparah dengan kurangnya pendampingan penyuluhan
pertanian. Di sisi lain, bagi mereka yang telah mengenyam
pendidikan formal tingkat menengah dan tinggi, mereka kurang
tertarik bekerja dan berusaha di pertanian, sehingga
mengakibatkan tingginya urbanisasi ke perkotaan.
Kondisi ini dapat ditekan dengan mengembangkan
agroindustri pertanian di pedesaan, karena akan mampu
menciptakan lapangan kerja baru dan peluang usaha
agroindustri di pedesaan. Agroindustri di desa ini memegang
peran penting dalam proses produksi seperti penyediaan dan
distribusi sarana produksi, usaha jasa pelayanan alat dan
mesin pertanian, usaha indusri pasca panen dan pengolahan
hasil, usaha jasa transportasi hasil pertanian, pengelolaan
lembaga keuangan mikro, konsultan manajemen agribisnis
serta tenaga pemasaran produk agroindustri.
10. Pengaturan Sistem Pengairan
Tingkat kesadaran kelompok-kelompok petani pemakai
air (P3A/GP3A) masih lemah dalam hal penata kelolaan air
irigasi. Perhimpunan Petani Pemakai Air dihadapkan pada
tantangan untuk merevitalisasi diri dari kelembagaan yang saat
ini masih lemah dalam sistem tata kelola pengairan/irigasi.
2.5 Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2020
Penyusunan dokumen rencana tahunan dilakukan melalui
proses koordinasi antara instansi pemerintah daerah dan proses
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
34
partisipasi seluruh pelaku pembangunan daerah untuk menyusun
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2020. Selanjutnya
proses penyusunan RKPD Kabupaten Banggai Tahun 2020 diawali
dengan penyusunan Rancangan Awal (Ranwal RKPD) yang merupakan
pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
yang ditetapkan setelah memperoleh pengesahan oleh Bupati Banggai.
Sehubungan dengan itu dalam penyusunan Renja Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai perlu
dilakukan Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2020.
Telaahan terhadap Rancangan Awal RKPD dimaksudkan untuk
membandingkan antara rumusan hasil identifikasi kebutuhan program
dan kegiatan berdasarkan analisis kebutuhan yang telah
mempertimbangkan kinerjapencapaian target Renstra SKPD dan
tingkat kinerja yang dicapai oleh SKPD,dengan arahan kepala daerah
terkait prioritas program/kegiatan dan pagu indikatif yang disediakan
untuk setiap OPD berdasarkan rancangan awal RKPD. Review
terhadap rancangan awal RKPD, meliputi kegiatan identifikasi prioritas
program dan kegiatan, indikator kinerja program/kegiatan,tolak ukur
atau target sasaran program/kegiatan, serta pagu indikatif yang
dialokasikan untuk setiap program/kegiatan untuk SKPD yang
bersangkutan.Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2018
kami sajikan dalam bentuk matrik tabel yang dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
35
2.6 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Tahun
2020
Penelaahan usulan program dan kegiatan dari
masyarakatmerupakan bagian dari kegiatan jaring aspirasi terkait
kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan, terhadap prioritas
dan sasaran pelayanan serta kebutuhan pembangunan tahun yang
direncanakan, sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai.
Dalam kaitan itu, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Banggaitelah menginventarisasi dan menelaah
usulan-usulan kegiatan dari masyarakat dengan hasil sebagai berikut :
1. Masih banyak usulan yang belum sesuai dengan nomenklatur
kegiatan yang berlaku;
2. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten
Banggai menemukan masih banyak informasi atas usulan kegiatan
yang belum lengkap terutama mengenai jenis kegiatan, indikator
kinerja, lokasi, dan besaran volume kegiatan. Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan telahmelakukan konfirmasi
atas usulan-usulan yang belum lengkap tersebut. Ada beberapa
usulan yangdiberi catatan untuk dikonfirmasikan kembali sesuai
dengan hasil analisis kebutuhan Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan.
3. Kebanyakan usulan kegiatan masyarakat sesuai dengan isu-isu
penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai. Di antaranya
adalah usulan kegiatan cetak sawah, pembangunan jalan
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
36
pertanian, sertifikasi benih/bibit Pertanian/Perkebunan dan
bantuan sarana produksi serta sarana pengolahan hasil pertanian
tanaman pangan/hortikultura dan perkebunan. Hal ini jelas sangat
berkaitan dengan isu strategis yaitu Belum optimalnya
pemanfaatan benih unggul bersertifikat,modernisasi alat mesin
dan pembangunan insfrastruktur Tanaman Pangan, Hortikultura
dan Perkebunan dalam upaya peningkatan produksi dan
produktifitas komoditas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan.
4. Masih adanya usulan kegiatan oleh kelompok-kelompok tani yang
sama dengan materi kegiatan yang sama setiap tahunnya.Padahal
masih banyak kelompok tani yang belum pernah menerima
bantuan.
Sehubungan dengan itu, untuk penyempurnaan proses
perencanaan pembangunan bidang pertanian tahun 2020 ada
beberapa inovasi perencanaan yang dilakukan oleh Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai yaitu :
1. Pemerataan bantuan dengan menerapkan proses alokasi kegiatan
dengan mengacu pada hasilreward dan punishmentterhadap
pemanfaatan alsintan,Indeks Pertanaman (IP) dan
produktivitas.Hal ini bertujuan untuk memetakan seluruh
kelompok tani dan bantuan yang sudah diterima dan
menghindarkan penumpukan kegiatan yang diterima setiap
kelompok tani.
2. Penentuan prioritas penerima manfaat yaitu sebagai berikut :
Poktan yang boleh mendapat alokasi bantuan adalah poktan yang
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
37
belum pernah menerima bantuan, prioritas lokasi bantuan adalah
poktan/gapoktan yang berada pada jaringan irigasi
primer/sekunder yang sudah diperbaiki, dan untuk bantuan
pengembangan sumber-sumber air diprioritaskan pada lokasi
existing Cetak Sawah.
3. Optimalisasi pengendalian/evaluasi dalam perencanaan dan
pelaksanaan program kegiatan pertanian dan meningkatkan
koordinasi dengan sesama instansi/SKPDsub bidang pertanian
yang ada di Kabupaten Banggai maupun antar sektor terkait.
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
38
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada identifikasi
factor-faktor kunci keberhasilan yang ditetapkan setelah penetapan
visi dan misi. Penetapan tujuan akan mengarah kepada perumusan
sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka
merealisasikan Visi dan Misi. Sedangkan sasaran menggambarkan hal-
hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan terfokus yang
bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat dicapai. Dinas Tanaman
Pangan Hortikultura dan Perkebunan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya sebagai lembaga teknis daerah yang melaksanakan
Pembangunan Pertanian di Kabupaten Banggai dan membantu Bupati
Banggai dalam menyusun dan merumuskan kebijakan teknis di
bidang Pertanian dituntut untuk menghasilkan produk-produk yang
berkualitas dalam mendukung pembangunan daerah. Untuk itu,
disusun visi dan misi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
perkebunan Kabupaten Banggai yang akan dicapai melalui pencapaian
tujuan dan pelaksanaan kegiatan utama dan kegiatan pendukungnya.
Dalam hal ini, visi dan misi yang disusun harus dikaitkan dengan
RPJMD 2016 – 2021. VISI Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Banggai adalah : “Terwujudnya Peningkatan
Produktivitas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Yang Maju, Berdaya Saing dan Berkelanjutan Melalui
Pemanfaatan Teknologi Menuju Swasembada Pangan Tahun
2021”. Untuk mewujudkan Visi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
39
dan Perkebunan Kabupaten Banggai maka ditetapkan Misi sebagai
berikut :
1. Meningkatkan sumberdaya manusia pertanian yang berkualitas
dan profesional.
2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pelaku utama dan pelaku
usaha tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.
3. Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan melalui pemanfaatan
teknologi.
4. Meningkatkan akses terhadap informasi pasar, teknologi,
permodalan, sarana dan prasarana Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan.
5. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam melalui
optimalisasi agribisnis yang berkelanjutan
3.1 Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai
1. Tujuan Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
PerkebunanKabupaten Banggai yang didasarkan pada visi dan
misi adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kinerja pelayanan administratif dalam
penyelenggaraan pembangunan bidang Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan.
b. Meningkatkan kapasitas sumber daya dan disiplin
aparatur bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan.
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
40
c. Meningkatkan kualitas perencanaan dan akuntabilitas
capaian kinerja dan pengelolaan keuangan.
d. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman
pangan dan hortikultura melalui intensifikasi tanaman
pangan/ hortikultura, peningkatan ketersediaan lahan dan
pemanfaatan lahan, peningkatan dan rehabilitasi
infrastruktur dasar dan sarana penunjang tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan.
e. Meningkatkan dan mengembangkan sistem pengolahan
hasil tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan
berbasis agribisnis.
f. Meningkatkan kapasitas sumber daya kelembagaan petani
dalam pengembangan tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan dan penanggulangan serangan OPT tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan.
g. Meningkatkan kualitas/ mutu dan standar hasil tanaman
pangan, hortikultura dan perkebunan..
h. Meningkatkan aksesibilitas petani terhadap sarana
produksi pertanian dan akses pemasaran sehingga dapat
mewujudkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan..
2. Sasaran Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan merupakan dasar untuk mengendalikan dan
memantau pencapaian kinerja Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura dan PerkebunanKabupaten Banggai serta lebih
menjamin suksesnya pelaksanaan rencana tahunan yang
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
41
sifatnya menyeluruh.Adapun sasaran Renja Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan yang telah ditetapkan
adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya kualitas pelayanan umum administratif
pembangunan bidang tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan.
b. Meningkatnya kualitas disiplin aparatur dan kapasitas
sumber dayaaparatur bidang tanaman pangan, hortikultura
dan perkebunan.yang amanah dan professional.
c. Meningkatnya akuntabilitas kinerja arapatur bidang
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. dalam
penyusunan perencanaan umum bidang pertanian,
penatausahaan anggaran dan pelaporan keuangan.
d. Tercapainya peningkatan produksi dan produktivitas
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang
bersumber dari produksi lokal.
e. Meningkatnya infrastruktur dasar, sarana penunjang, dan
sarana pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan.
f. Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas pelaksanaan
kegiatan pembangunan infrastruktur dasar pertanian.
g. Meningkatnya lahan tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan dan optimalisasi sumber daya air.
h. Menurunnya serangan organisme pengganggu tanaman
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan dan dampak
lingkungan.
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
42
i. Meningkatnya distribusi dan aksesibilitas sarana produksi
pertanian berupa benih, pupuk, pestisida dan alsin dengan
baik.
j. Meningkatnya kapasitas sumber daya kelembagaan petani
dan aksesibilitas petani terhadap pemasaran hasil produksi
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.
k. Meningkatnya kualitas/mutu dan standarisasi hasil
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta
berkembangnya pengolahan hasil tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan berbasis agribisnis.
3.2 Program dan Kegiatan
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dirumuskan dan dilaksanakan oleh OPD sebagai wujud
pengimplementasian strategi dan kebijakan yang ditetapkan.
Sedangkan kegiatan adalah bagian dari program yang memuat
sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya sebagai masukan
(input), untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang
dan jasa.
Sebagaimana visi, misi, tujuan dan sasaran strategis serta
kebijakan-kebijakan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Banggai, maka untuk mewujudkannya akan
dilaksanakan berbagai rencana program dan kegiatan Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai beserta
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatifnya yang
dijabarkan setiap tahun melalui mekanisme yang ditentukan.
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
43
Perencanaan program, kegiatan dan pengalokasian anggaran
disusun secara efisien dan efektif sehingga dapat memberikan
informasi yang akurat mengenai kondisi existing suatu kawasan yang
akan dibangun. Program dan kegiatan Renja Tahun 2020 ini
mencerminkan keterpaduan program dan kegiatan dari hasil kajian
teknokratis (berdasarkan bukti fisis, data dan informasi yang akurat
serta dapat dipertanggung jawabkan) dan hasil Musrenbang RKPD
Kabupaten Banggai Tahun 2019 yang telah dilakukan. Untuk tahun
2020, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Kabupaten Banggai telah mengkaji kembali beberapa program dan
kegiatan yang dianggap tidak lagi sesuai dengan kerangka misi, tujuan
dan sasaran Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Kabupaten Banggai sehingga telah dilakukan perubahan-perubahan
terstruktur dan sistematis.
Alokasi anggaran untuk program/kegiatan Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai pada Tahun
2020 (dapat dilihat pada Lampiran 2) mencakup alokasi APBD
Kabupaten yang disinkronkan dengan pendanaan dari Dana Alokasi
Khusus (DAK) Fisik Bidang Kedaulatan Pangan Sub Bidang Pertanian
Tahun 2020 (usulan kegiatannya dapat dilihat pada Lampiran4).
Selain itu terdapat pula usulan program/kegiatan Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan yang 0indikasi sumber
pembiayaannya berasal dari alokasi Dana Tugas Pembantuan (dapat
dilihat pada Lampiran 5).
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
44
Program utama pembangunan Tanaman Pangan, Hortikultura
dan Perkebunan di Kabupaten Banggai meliputi (3) tiga program
utama yaitu :
(1). Program peningkatan pemasaran hasil prouksi
pertanian/perkebunan
(2). Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan.
(3). Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan
Disamping program utama terdapat program pendukung yang
berfungsi sebagai pendukung terlaksananya program utama,
meliputi :
(1). Program pelayanan administrasi perkantoran.
(2). Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
(3). Program peningkatan disiplin aparatur.
(4). Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur.
(6). Program peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan.
(7). Program Pengembangan Sistem Informasi/Data
(8). Program Perencanaan Umum dan Pengendalian Pelaksanaan
Kegiatan.
Kegiatan pembangunan Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan yang dilakukan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Banggai menurut kelompok program adalah
sebagai berikut :
a. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Program ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan pendapatan
masyarakat secara berkeadilan melalui kegiatan usaha Tanaman
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
45
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan secara berkelanjutan,
meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan
b. Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan
c. Pengembangan perbenihan/perbibitan padi, palawija
d. Pengembangan Perbenihan/Perbibitan Hortikultura
e. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
f. Pengembangan Pangan
g. Pengembangan Hortikultura
h. Pengembangan Perkebunan
i. Pengembangan teknologi budidaya tanamanpangan
j. Pengembangan teknologi budidaya tanamanhortikultura
k. Pengembangan teknologi budidaya tanamanperkebunan
l. Peningkatan aksesbilitas petani terhadapsarana produksi
pertanian
m. Peningkatan sarana dan prasarana pertanian (DAK/DAU)
a. Pemberdayaan kelembagaan P3A/GP3A (Dukungan IDEPIM)
b. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/
Perkebunan.
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat terutama petani pekebun melalui tersedianya pangsa
pasar akan hasil-hasil produksi Tanaman Pangan, Hortikultura
dan Perkebunan, meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Promosi atas hasil produksi tanaman pangan unggul daerah
b. Promosi atas hasil produksi tanaman hortikultura unggul
daerah
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
46
c. Promosi atas hasil produksi tanaman perkebunan unggul
daerah
d. Pengolahan dan pemasaran hasil tanaman perkebunan
e. Pengolahan dan pemasaran hasil tanaman hortikultura
f. Pengolahan dan Pemasaran hasil tanaman pangan
c. Program pemberdayaan penyuluh Pertanian/Perkebunan
Program ini dimaksudkan untuk peningkatan kapasitas dan
kesejahteraan penyuluh.
a. Penyuluhan dan Pendampingan Bagi Petani
Program dan Kegiatan dari alokasi DAK Sub Bidang Pertanian
Tahun 2020
Dalam rangka menyediakan infrastruktur dasar di bidang
pertanian yang menjadi urusan Pemerintah Kabupaten dan
merupakan kegiatan prioritas nasional akan dibiayai melalui Dana
Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian. Kebijakan pemanfaatan DAK
Sub Bidang Pertanian Tahun 2020 diarahkan untuk
pembangunan/perbaikan prasarana dan sarana fisik dasar
pembangunan pertanian guna mendukung peningkatan produksi dan
ekspor komoditas pertanian strategis. Tujuan Pemanfaatan DAK Sub
Bidang Pertanian Tahun 2020 ini untuk: (a) Mendukung pencapaian
produksi komoditas pertanian strategis serta pengembangan
bioindustri dan bioenergi; (b) Peningkatan kemampuan produksi
bahan pangan dalam negeri untuk pengamanan kebutuhan pangan
nasional; (c) Mendukung peningkatan nilai tambah, daya saing dan
ekspor komoditas pertanian; dan (d) Meningkatkan kinerja
pembangunan pertanian di daerah.
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
47
Berdasarkan menu kegiatan DAK Sub Bidang Pertanian tahun
9maka Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Kabupaten Banggai telah mensingkronkan kegiatan DAK Sub Bidang
Pertanian dalam kegiatan APBD Kabupaten Banggai (kegiatan 16.34
Peningkatan sarana dan prasarana pertanian) dengan prioritas
kegiatan meliputi :
1. Pengembangan Sumber-Sumber Air mendukung sub sektor
tanaman pangan mencakup :
- Pembangunan Embung
- Pembangunan Dam Parit
Program dan Kegiatan melalui alokasi Dana Tugas Pembantuan
(APBN) Tahun 2020
Tugas Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah pusat
kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada
kabupaten/kotadan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten/kota
kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban
melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada
yang menugaskan.Dana Tugas Pembantuan (TP) adalah dana yang
berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh daerah dan desa yang
mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka
pelaksanaan tugas pembantuan.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
PerkebunanKabupaten Banggai telah merencanakan dan mengusulkan
kegiatan untuk dilaksanakan melalui alokasi Dana Tugas Pembantuan
(TP) Kabupaten pada tahun anggaran 2020, dengan prioritas kegiatan
sebagai berikut :
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
48
1. Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar, meliputi
sub kegiatan :
• Peremajaan Tanaman Kelapa
2. Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar, meliputi
sub kegiatan :
• Peremajaan tanaman kakao
3. Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat
MesinPertanian, meliputi sub kegiatan :
• Bantuan Traktor Roda Empat
• Bantuan Traktor Roda Dua
• Bantuan Cultivator
4. Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian meliputi sub
kegiatan :
• Optimasi Lahan (Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah)
• Optimasi Lahan (Pengembangan Pemanfaatan lahan
Rawa/Gambut Terpadu).
• Pra Sertifikasi Lahan Pertanian.
• Perluasan Sawah.
5. Pengelolaan Air Irigasi Pertanian meliputi sub kegiatan :
• Pengembangan Jaringan Irigasi
6. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan meliputi sub
kegiatan :
• RMU Organik
• Dukungan Sarana Penanganan dan Pengemasan Beras Bermutu
(Grading dan Packing)
• Combine Harvester Besar
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
49
• Corn Seller
• Power Thresher Multiguna
7. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia meliputi sub kegiatan :
• Bantuan Budidaya padi Inbrida Sawah/Tadah Hujan/Lahan
Kering
• Penerapan Budidaya Jagung Hibrida
8. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi meliputi
sub kegiatan :
• Peningkatan Produksi Kedelei
9. Peningkatan Produksi Sayuran dan Tanaman Obat meliputi sub
kegiatan :
• Kawasan Aneka Cabai
• GAP Bawang Merah
• Kawasan Bawang Merah
10. Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura meliputi sub
kegiatan :
• Produksi Benih Bawang Merah
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
50
BAB IV PENUTUP
Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (RENJA OPD) Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai
Tahun 2020 disusun berdasarkan penjabaran Rencana Strategis Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Tahun 2016 – 2021.
Dalam rangka proses penyusunan RENJA OPD, Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai melibatkan
partisipasi seluruh pelaku pembangunan melalui Musrenbang
Kecamatan. Dengan adanya RENJA OPD ini diharapkan menjadi
dokumen penting untuk acuan dan pedoman dalam pelaksanaan
operasional di sektor tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan.Untuk itu perlu dukungan dan komitmen semua pihak
yang terkait agar pembangunan tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan dapat dilaksanakan secara baik, konsisten dengan penuh
rasa tanggungjawab sehingga dapat memecahkan persoalan yang ada
dalam masyarakat.
Demikian penyusunan Rencana Kerja Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Tahun 2020, semoga dapat
bermanfaat.
Luwuk, Mei 2019
PLT.KEPALA DINAS TANAMAN PANGAN,
HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN
KABUPATEN BANGGAI
Ir. H. USMAN SUNI, MM
NIP.19640313 199402 1 001
Renja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai Tahun 2020
51
LAMPIRAN-LAMPIRAN