53
Directorate General of Customs and Excise Ministry of Finance of Indonesia PMK 229/PMK.04/2017 Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor Berdasarkan Perjanjian Atau Kesepakatan Internasional Slide untuk eksternal BC

Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

Directorate General of Customs and Excise Ministry of Finance of Indonesia

PMK 229/PMK.04/2017

Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor Berdasarkan Perjanjian Atau Kesepakatan Internasional

Slide untuk eksternal BC

Page 2: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

2

2 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

LATAR BELAKANG PERUBAHAN PMK

Pemberlakuan e-CO Form D

Pengaturan lebih detil terkait tata cara pemberian Tarif Preferensi di TPB

Pengaturan lebih detil terkait tata cara pemberian Tarif Preferensi di PLB

Penegasan ketentuan SKA yang di-reject dan SKA yang dimintakan retroactive check

Pengaturan terkait tata cara pemberian Tarif Preferensi di Kawasan Bebas

Pemberlakuan AJCEP

1

2

3

4

5

6

Page 3: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

3

3 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

TUJUAN PMK

Memberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan skema FTA di Indonesia

Mengakomodasi perubahan terkait ROO, OCP, maupun ketentuan perundangan nasional

Kesepahaman dalam penafsiran ROO, termasuk didalamnya adalah OCP

Panduan dalam penelitian SKA

Panduan dalam pemanfaatan tarif preferensi

Page 4: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

4

4 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

APA YANG BARU DALAM PMK ?

PMK 205

vs

PMK 229

e-Form D

Tata cara pemberlakuan

SKA di TPB dan PLB

Pemberian Tarif Preferensi

di Kawasan Bebas

Penjelasan waktu

penyerahan SKA

Penegasan tata cara membaca origin criteria

Penegasan SKA yang dilakukan

Rejection atau Retroactive

Check

Penambahan ketentuan

sanksi atas pemalsuan

SKA

Penambahan ketentuan

terkait SKA yang

dibatalkan

Pemberlakuan AJCEP

Page 5: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

5

5 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

STRUKTUR PMK

BAB I : Ketentuan Umum

Pasal 1 : Definisi

BAB II : Tarif Preferensi dan Ketentuan Asal Barang (Rules of Origin)

Bagian Kesatu – Tarif Preferensi

Pasal 2: Pengenaan Tarif Preferensi

Pasal 3: Ketentuan Asal Barang

Bagian Kedua – Kriteria Asal Barang

Pasal 4 : Kriteria Asal Barang

Bagian Ketiga – Kriteria Pengiriman

Pasal 5 : Kriteria Pengiriman

Pasal 6 : Dokumen untuk pembuktian Kriteria Pengiriman

Page 6: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

6

6 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

STRUKTUR PMK

BAB II : Tarif Preferensi dan Ketentuan Asal Barang (Rules of Origin) (Lanjutan)

Bagian Keempat – Ketentuan Prosedural

Pasal 7 : Ketentuan Penerbitan SKA

Pasal 8 : Back To Back / Movement Certificate

Pasal 9 : Third Party / Country Invoicing

Pasal 10 : Penyerahan SKA / Asas Presentasi

Pasal 11 : Ketentuan penggunaan e-Form D

Pasal 12 : Penelitian SKA

Pasal 13 : Ruang Lingkup Penelitian SKA

Pasal 14 : Penolakan SKA

Pasal 15 : Retroactive Check

Pasal 16 : Tata Cara Pelaksanaan Retroactive Check

Page 7: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

7

7 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

STRUKTUR PMK

Bagian Keempat – Ketentuan Prosedural (Lanjutan)

Pasal 17 : Verification Visit

Pasal 18 : Kerahasiaan Informasi

Pasal 19 : Minor Discrepancy

Pasal 20 : Pengenaan Tarif Preferensi (FOB < USD 200)

Pasal 21 : Tarif Preferensi Barang Pameran

Pasal 22 : Self Certification, TPB, PLB, dan Kawasan Bebas

BAB III : Ketentuan Sanksi

Pasal 23 : Ketentuan Sanksi Pemalsuan SKA (Importir)

Pasal 24 : Ketentuan Sanksi Pemalsuan SKA (Eksportir)

Page 8: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

8

8 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

STRUKTUR PMK

BAB IV : Ketentuan Lain-Lain

Pasal 25 : Tindak Lanjut Pembatalan SKA

BAB V : Ketentuan Penutup

Pasal 26 : Cut Off Pemberlakuan PMK

Pasal 27 : Keberlangsungan PMK 178/PMK.04/2013

Pasal 28 : Pencabutan PMK 205/PMK.04/2015

Pasal 29 : Pemberlakuan PMK 229/PMK.04/2017

Page 9: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

9

9 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

MFN DAN TARIF PREFERENSI Pasal 2

JENIS PMK TARIF 1. ATIGA --> PMK 25/2017

2. ACFTA --> PMK 26/2017

3. AKFTA --> PMK 24/2017

4. IJEPA --> PMK 30/2017

5. AIFTA --> PMK 27/2017

6. AANZFTA --> PMK 28/2017

7. IPPTA --> PMK 29/2017

8. AJCEP --> PMK …/2018

PIB TPB PLB Kawasan

Bebas

TARIF BEA MASUK

MFN PREFERENSI a. izin usaha;

b. pemasukan dan sekaligus pengeluaran ke

TLDDP;

c. IT Inventory

d. akses kepabeanan; dan

e. menyampaikan konversi bahan baku menjadi

barang jadi dan blueprint proses produksi

Page 10: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

10

10 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

RULES OF ORIGIN Pasal 3

SKA ROO

√ Tarif Pereferensi

X MFN

SKA kriteria asal barang (origin criteria);

kriteria pengiriman (consignment criteria); dan

ketentuan prosedural (procedural provisions).

ATIGA --> lampiran I (A)

ACFTA --> lampiran I (B)

AKFTA --> lampiran I (C)

IJEPA --> lampiran I (D)

AIFTA --> lampiran I (E)

AANZFTA --> lampiran I (F)

IPPTA --> lampiran I (G)

AJCEP --> lampiran I (H)

Aturan Detailnya

Page 11: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

11

11 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

ROO Pasal 3

3. PROCEDURAL

PROVISION

1. ORIGIN CRITERIA Suatu Barang

dinyatakan

memenuhi

ketentuan Asal

Barang (ROO) jika

memenuhi tiga

ketentuan berikut:

WAJIB DIPENUHI

SELURUHNYA !!

2. CONSIGNMENT

CRITERIA

Page 12: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

12

12 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

ROO Pasal 3

Apakah

memenuhi kriteria

Origin?

Apakah

memenuhi kriteria

Pengiriman? Apakah memenuhi

ketentuan Prosedural?

FTA CONTRACTING PARTY

PARTY A PARTY B

Produk A

1. ORIGIN CRITERIA 2. CONSIGNMENT CRITERIA

3. PROCEDURAL CRITERIA

CO Issued

CO Inspected

By Customs

Page 13: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

13

13 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

ORIGIN CRITERIA Pasal 4

Origin Criteria

Wholly Obtained Sepenuhnya dihasilkan, diambil dan atau diproduksi di suatu negara

Non Wholly Obtain

Regional Value Content (RVC)

Kandungan nilai regional dari nilai FOB, proses akhir produksi di negara anggota

Produced Exclusively

diproduksi di Negara Anggota hanya menggunakan bahan originating dari satu atau lebih Negara Anggota

Change In Tarif Classification Mengalami perubahan hs code dari

bahan baku hingga menjadi barang jadi

Product Specific Rules

Telah dilakukan proses khusus yang harus dilakukan dalam membuat produk tersebut

Page 14: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

14

14 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

KRITERIA PENGIRIMAN (CONSIGNMENT CRITERIA) Pasal 5, Pasal 6

Importin

g

Member

State

other

Member

State

Exportin

g

Member

State

non-

Member

State

Route A

Route B

Route C

Barang impor dikirim dari Negara

Anggota yang menerbitkan SKA

melalui negara lain (transit atau

transhipment) dengan ketentuan

(Route B dan Route C):

a. Tidak terjadi proses

pengolahan di negara transit,

kecuali proses bongkar muat,

penyimpanan / proses lain

yang ditujukan untuk menjaga

kualitas dan/atau keamanan

barang;

b. Tidak ada proses jual beli

/kegiatan komersial;

c. dilakukan semata-mata

karena pertimbangan

geografis, ekonomis, dan

keperluan logistik

Page 15: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

15

15 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

KETENTUAN PROSEDURAL Pasal 7

• i Prosedural:

a. Bahasa inggris, bentuk, jumlah lembar, dan format (depan dan overleafs) tertentu.

b. No. referensi, tanda tangan Pejabat dan Stempel IPSKA.

c. Tandatangan Eksportir

d. batasan waktu masa berlaku (1 Tahun sejak tanggal terbit)

e. Origin Criteria untuk setiap barang

f. Pengisian Kolom sesuai Overleaf Notes

g. diterbitkan sebelum, pada saat, atau segera setelah Tgl Pengapalan h. diterbitkan segera setelah Tgl Pengapalan : ISSUED RETROACTIVELY

SKA Hilang --> SKA Pengganti, Syarat:

a) ketentuan procedural

b) tanda "CERTIFIED TRUE COPY“

c) terbit ≤1 tahun sejak tanggal penerbitan SKA hilang

Salah isi SKA, koreksi:

a. SKA Baru

b. Perbaikan :

1. Coret

2. menambahkan data yg benar 3. tanda/stempel koreksi, TTD/Paraf

BL/AWB jika ada tanggal terbit dan tanggal dimuat, tanggal pengapalan = tanggal dimuat.

Page 16: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

16

16 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

SKA BACK TO BACK / MOVEMENT CERTIFICATE Pasal 9

THAILAND INDONESIA

SINGAPORE Barang dikirim

Dilindungi Form D yang

diterbitkan oleh Thailand

Barang dikirim dilindungi

Back to Back Form D yang

diterbitkan oleh Singapore

16

1

2

3

INTERMEDIATE

1000 pasang

Sepatu 500 pasang

Sepatu

Page 17: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

17

17 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

Importir

A

Indonesia

Eksportir

B

Singapore

Eksportir

C

China

Pesan

Importir

A

Indonesia

Eksportir B

China

Eksportir C

China Pesan

Importir A

Indonesia

Eksportir B

Amerika

Eksportir C

China Pesan

Pesan

Kirim Invoice

Kirim Barang

Kirim Invoice

Kirim Barang

Kirim Barang

Kirim Invoice

Pesan

Skema 1 :

(Impor dari

Negara Party)

Skema 2 :

(Impor dari

1 Party beda

Perusahaan)

Skema 3 :

(Impor dari

Negara Non-

Party)

Pesan

THIRD COUNTRY INVOICING/THIRD PARTY INVOICING Pasal 9

Page 18: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

18

18 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

SYARAT 3RD PARTY/COUNTRY INVOICING Pasal 9

SKA

Pencantuman 3rd

Invoicing

Nama Perusahan dan negara Pihak ke-3

Nomor Invoice Pihak ke-3 (Kecuali FTA yang

tidak) SKA

Pencantuman 3rd Invoicing

Nama Perusahan dan negara Pihak ke-3

Nomor Invoice Pihak ke-3

Contoh: Form E

Page 19: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

19

19 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

ASAS PRESENTASI Pasal 10

Kode fasilitas pada

PIB secara benar

Nomor & Tgl SKA/ID

pada PIB secara

benar

Menyerahkan lembar Asli SKA atau Invoice

Declaration 1

2

3

Page 20: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

20

20 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

ASAS PRESENTASI : PENGAJUAN DOKUMEN SKA, KODE FASILITAS, NO DAN TANGGAL SKA

Pasal 10 (Ayat 1-7)

PENGAJUAN SKA DAN DOKAP SKA (ASAS PRESENTASI)

KUNING/MERAH HIJAU MITA / AEO

Waktu Penyerahan SKA

dan DOKAP SKA

(Kantor 24/7)

≤ 12.00 WIB hari berikutnya

(Kantor ≠ 24/7)

≤ 12.00 WIB hari kerja berikutnya

(Kantor 24/7)

≤ 3 hari

(Kantor ≠ 24/7)

≤ 3 hari kerja

≤ 5 hari kerja ≤ 3 hari kerja

AEO :

≤ 5 hari kerja

≤ 3 hari kerja

AEO :

≤ 5 hari kerja

≤ 3 hari kerja

AEO :

≤ 5 hari kerja

sejak PIB mendapat SPJK/SPJM sejak PIB mendapat SPPB sejak PIB mendapat SPPB sejak Pemberitahuan

Pabean Impor untuk

ditimbun di TPB

mendapat SPPB

sejak Pemberitahuan

Pabean Impor untuk

ditimbun di PLB

mendapat SPPB

sejak PPFTZ-01

(pemasukan barang

ke Kawasan Bebas

dari Luar Daerah

Pabean) mendapat

SPPB

Kode Fasilitas

di Pemberitahuan Pabean √ √ √ √ √ √

No. dan Tgl SKA/ID

di Pemberitahuan Pabean √ √ √ √ √ √

Pengusaha TPB Pengusaha PLBApengusaha

Kaw. Bebas

IMPORTIR

Page 21: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

21

21 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

LEMBAR ASLI SKA Pasal 10 (Ayat 8 dan 9)

Yang dimaksud dengan lembar asli SKA:

a. SKA

b. SKA B2B

c. SKA Issued Retroactively/Retrospectively

d. SKA Certified True Copy

e. SKA yang telah dikoreksi

“SKA harus masih berlaku pada saat dokumen pemberitahuan impor barang

mendapat NOPEN dari Kantor Pabean “

Page 22: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

22

22 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

TIGA BENTUK SKA

TIGA BENTUK SKA

Lembar Asli SKA Form :

D, E, AK, IJ, AANZ, AI, IP, AJ)

Invoice Declaration Electronic Form D

Page 23: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

23

23 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

E-Form D Pasal 11

E-Form D

Kode fasilitas

Nomor & Tgl e-Form D

PIB

BC 2.0

TPB

BC 2.3

PLB

PPFTZ-01

Page 24: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

24

24 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

E-FORM D : KEGAGALAN SISTEM Pasal 11

KEGAGALAN SISTEM --> BC meminta hasil cetak form D

INSW

kepada Importir, Penyelenggara/ Pengusaha TPB, Penyelenggara/Pengusaha PLB, atau pengusaha di Kawasan Bebas

disampaikan:

a) Kantor 24/7 ≤ 12.00 WIB hari berikutnya; atau

b) Kantor ≠ 24/712.00 WIB hari kerja berikutnya

terhitung sejak tanggal permintaan hasil cetak e-Form D disampaikan

Page 25: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

25

25 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

KEWENANGAN BC DALAM PENELITIAN SKA Pasal 12

SKA

Invoice Declaration, atau

e-Form D

Pejabat Bea dan Cukai di Kantor Pabean melakukan penelitian terhadap :

dapat dilakukan:

a. Penul Oleh : Kanwil, KPU atau Unit DJBC bidang

Audit/Penul

b. Audit Kepabeanan

Oleh : Dit. Audit

Page 26: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

26

26 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

RUANG LINGKUP PENELITIAN SKA Pasal 13 (ayat 1 -2)

Penelitian SKA, ID, e-Form D meliputi:

Kriteria Asal Barang

Kriteria Pengiriman Prosedural

Jenis, Jmlah dan Klasifikasi barang

Tarif Bea Masuk

Kesesuaian data Pemberitahuan

Pabeanan dngan SKA/ID/eFormD

Kesesuaian Fisik barang dengan (1)

Pemberitahuan Pabean (2) SKA/ID/eFormD (3)

Dokap SKA

Secara kumulatif tidak terpenuhi --> SKA ditolak --> MFN

1

2 3

4

5

6

7

Page 27: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

27

27 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

Pasal 13 (Ayat 3)

Jumlah Barang pada PIB

Jumlah barang pada

SKA/ID/eFormD

Selisihnya dikenakan MFN

Jenis Barang pada

SKA/ID/eFormD

Spesifikasi Pada Pemberitahuan

Pabean

Atas jenis barang yang berbeda

dikenakan MFN

Klasifikasi barang pada SKA

Klasifikasi yang

ditetapkan BC

1. Klasifikasi yang dipakai = yang ditetapkan BC

2. Penelitian dalam PSR = menggunakan HS penetapan BC

3. Tarif Preferensi dapat diberikan sepanjang klasifikasi

yang ditetapkan BC terdapat di PMK Tarif FTA.

>

Tarif Preferensi Seharusnya

Tarif yang ditetapkan BC

Uraian Barang pada

SKA/ID/eFormD dan

Dokap SKA

Fisik Barang

Atas jenis barang yang berbeda

dikenakan MFN

RUANG LINGKUP PENELITIAN SKA

Page 28: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

28

28 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

Objek keraguan kebenaran SKA Pasal 13 (ayat 4)

SKA Diragukan

TTD / Stempel tidak sesuai

dengan specimen

Kriteria Asal Barang

diragukan

SKA B to B informasinya

diragukan

Importir tidak menyerahkan lembar copy

SKA atau hasil cetak e-Form D sebagaimana

Pasal 8 (2) [B2B]

Ketidaksesuaian informasi lainnya antara SKA, ID, e-Form D atau

Dokap SKA

Page 29: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

29

29 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

PENOLAKAN SUATU BARANG TIDAK MEMBATALKAN YANG LAINNYA

Pasal 13 (ayat 5)

“Penolakan terhadap salah satu jenis barang, tidak membatalkan tarif preferensi barang lain yang memenuhi

ROO”

Ditolak

Diterima

Diterima

Ditolak

1 SKA terdapat 4

barang

Contoh :

2 barang yang tidak memenuhi ROO, tidak

membatalkan Tarif Preferensi 2 barang yang

memenuhi ROO

Page 30: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

30

30 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

SKA DITOLAK Pasal 14 (1-2)

SK

A

?

x

DIR

AG

UK

AN

D

ITO

LAK

D

ITER

IMA

Oleh:

a. Direktur Audit DJBC

b. Kakanwil DJBC

c. Ka. KPU

d. Ka. KPPBC

e. Pejabat BC yg ditunjuk

Pemberitahuan : tertulis

(memuat pernyataan Tarif

preferensi tidak dapat

diberikan serta alasannya) +

Copy SKA.

Dalam waktu ≤30 hari sejak

tanggal penolakan.

PEMBERITAHUAN ke

IPSKA Negara Pengekspor

atau institusi yang ditunjuk.

Page 31: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

31

31 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

E-FORM D DITOLAK Pasal 14 (3-4)

E-F

OR

M D

?

x

DIR

AG

UK

AN

D

ITO

LAK

D

ITER

IMA

Oleh:

a. Direktur Audit DJBC

b. Kakanwil DJBC

c. Ka. KPU

d. Ka. KPPBC

e. Pejabat BC yg ditunjuk

PEMBERITAHUAN

ke IPSKA Negara Pengekspor atau institusi yang ditunjuk.

Pemberitahuan :

secara ELEKTRONIK melalui

ASW (memuat alasannya)

Dalam waktu ≤60 hari sejak

tanggal penerimaan e-Form D

Jika terjadi kegagalan sistem,

disampaikan secara tertulis kepada

IPSKA/Instansi lain + hasil cetak e-

Form D (disertai pernyataan tari

preferensi tidak dapat diberikan dan

alasan penolakan). Dalam jangka

waktu ≤ 30 hari sejak tanggal

penolakan

Page 32: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

32

32 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

RETROACTIVE CHECK Pasal 15, Pasal 16 (1,4,5)

SK

A

?

x

RETROACTIVE

CHECK menyebutkan alasan

keraguan + penjelasan

kebenaran isi SKA +

permintaan bukti lain.

Oleh:

a. Direktur Audit DJBC

b. Kakanwil DJBC

c. Ka. KPU

d. Ka. KPPBC

e. Pejabat BC yg ditunjuk

MFN

dilampiri:

- Copy SKA/ID/cetakan eFormD -

“Jika masih ragu : Retro dapat >

1x”

SKA/ID/eForm D tidak valid jika jawaban retro

tidak diterima dalam waktu yang ditetapkan.

ISSUING AUTHORITY /INSTANSI LAIN JAWABAN atas Retroactive Check

DIR

AG

UK

AN

D

ITO

LAK

D

ITER

IMA

Page 33: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

33

33 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

RETROACTIVE CHECK RANDOM Pasal 16 (2,3,4,5)

Oleh:

a. Direktur Audit DJBC

b. Kakanwil DJBC

c. Ka. KPU

d. Ka. KPPBC

e. Pejabat BC yg

ditunjuk

dilampiri:

- Copy SKA/ID/cetakan

eFormD -

RETROACTIVE CHECK RANDOM

SKA/ID/eForm D tidak valid jika jawaban retro

tidak diterima dalam waktu yang ditetapkan.

ISSUING AUTHORITY /INSTANSI LAIN

“Jika masih ragu : Retro dapat >

1x”

JAWABAN atas Retroactive Check

Page 34: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

34

34 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

VERIFICATION VISIT Pasal 17

Retroactive Check

Verification Visits

Dirjen atau Pejabat BC yg ditunjuk

dapat melakukan Verification Visit

jika jawaban retro diragukan

kebenarannya atau tidak cukup

bukti pemenuhan ROO.

untuk VV, menyampaikan

permintaan tertulis (+informasi)

kpd:

a. IPSKA/instansi yg ditunjuk

b. badan yang berwenang

c. pihak lain yang terkait

Hasil VV = barang impor tidak

memenuhi ROO, tindak lanjut

sesuai perundang-undangan.

VV dapat melibatkan K/L terkait

VV tidak dapat dilaksanakan untuk perjanjian internasional yang tidak

mengatur mekanisme VV

Page 35: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

35

35 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

KERAHASIAAN DATA VERIFICATION Pasal 18

“Pihak yang terlibat permintaan retro dan pelaksanaan VV harus menjaga KERAHASIAAN INFORMASI. informasi tersebut hanya dapat

diungkap oleh instansi yang berwenang melakukan penelitian dan penindakan terkait ketentuan asal barang”

Page 36: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

36

36 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

MINOR DISCREPENCIES Pasal 19

SKA tetap dianggap sah dalam hal terdapat perbedaan yang bersifat minor (minor discrepancies).

Kesalahan pengetikan/ejaan pada

SKA, sepanjang dpt diketahui kebenaran di

dokap SKA

(1)

perbedaan centang/

silang

(2)

perbedaan kecil ttd dgn specimen

(3)

perbedaan satuan pengukuran SKA dengan dokap SKA

(4)

perbedaan ukuran kertas

(5)

Perbedaaan kecil pada warna tinta (hitam atau biru)

(6)

kesalahan kecil pada penulisan uraian barang SKA dengan dokap

SKA, sepanjang dpt dibuktikan barang sama.

(7)

X √ Kg, mg ..

Page 37: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

37

37 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

TIDAK WAJIB SKA Pasal 20

B A (Negara Anggota) Tarif Preferensi (dengan Dok. PIB)

FOB < US$200

SKA

FOB < US$200,0 --> tarif preferensi tanpa SKA.

dapat diberikan sepanjang bukan bagian dari importasi lain yg bertujuan menghindari penyerahan SKA.

hanya PIB

Page 38: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

38

38 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

PAMERAN Pasal 21

PAMERAN

diimpor untuk

tujuan pameran

a) tidak ada proses lebih lanjut (Pasal 5 (2))

b) barang masih dalam pengawasan DJBC

Terjual

Pengenaan

Tarif Preferensi

SKA

Page 39: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

39

39 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

KETENTUAN SANKSI Pasal 23 (3)

IA (issuing

Authority/

Instansi terkait)

BC (Bea Cukai)

PERMINTAAN Retroactive Check

JAWABAN atas Retroactive Check

ISI JAWABAN

• menyatakan SKA/ID/eFormD

tidak pernah diterbitkan; atau

• terdapat perubahan data yg tidak

disahkan IPSKA

SKA PALSU

SKA DIPALSUKAN

Page 40: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

40

40 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

KETENTUAN SANKSI : Pasal 23, 24

EKSPORTIR DAPAT MEMBUKTIKAN IMPORTIR JUGA TERLIBAT

= IMPORTIR DISELESAIKAN SESUAI UU PABEAN

IMPORTIR DIEVALUASI TINGKAT

PENJALURAN

SKA DINYATAKAN

PALSU/DIPALSUKAN dilakukan s.d:

a. Importir terbukti memalsukan

b. Importir dapat membuktikan tidak memalsukan

EKSPORTIR TERLIBAT PEMALSUAN = TIDAK DIBERIKAN

TARIF PREFERENSI SELAMA 2 TAHUN. jangka waktu 2 Tahun selesai,

SKA diteliti mendalam

PEJABAT BC BERKOORDINASI DENGAN NEGARA

PENERBIT SKA/ID/E-FORM D

IMPORTIR TERLIBAT PEMALSUAN =

DISELESAIKAN SESUAI UU PABEAN

Page 41: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

41

41 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

SKA DIBATALKAN IPSKA Pasal 25

“Dalam hal SKA, Invoice Declaration, atau e-Form D DIBATALKAN oleh Instansi Penerbit

SKA, terhadap SKA, Invoice Declaration, atau e-Form D dimaksud TIDAK DIBERIKAN TARIF PREFERENSI”

Page 42: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

42

42 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

SELF CERTIFICATION

Definisi Sertifikasi Mandiri (Self Certification)

“skema pernyataan asal barang dalam bentuk invoice yang dibuat oleh Eksportir Bersertifikat, yang di dalamnya terdapat pernyataan bahwa barang yang akan memasuki

Daerah Pabean dapat diberikan Tarif Preferensi”

Lampiran 2A

“pernyataan dari eksportir bersertifikat yang menyatakan bahwa barang di dalam invoice dapat diberikan Tarif Preferensi”

Definisi Invoice Declaration Fungsi Invoice

Declaration

Invoice

SKA

Page 43: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

43

43 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

SELF CERTIFICATION : CONTOH INVOICE DECLARATION

Page 44: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

44

44 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

SELF CERTIFICATION

SKA ROO

ATIGA

√ Tarif Pereferensi

X MFN

Invoice Declaration

kriteria asal barang (origin criteria);

kriteria pengiriman (consignment criteria); dan

ketentuan prosedural (procedural provisions).

Lampiran 2A

Page 45: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

45

45 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

SELF CERTIFICATION : KRITERIA PENGIRIMAN

exporting Member State

importing Member State

non- Member State

Invoice Declaration

yang dibuat oleh Eksportir Bersertifikat di Negara

Anggota pengekspor

Through Bill of Lading atau dokumen

pengangkutan lainnya.

yang diterbitkan di negara pengekspor dan

menunjukkan keseluruhan rute perjalanan dari

negara pengekspor, termasuk kegiatan transit atau

transshipment sampai ke Daerah Pabean;

Pemenuhan Kriteria Pengiriman dibuktikan dengan dokumen: Dokumen pendukung lainnya

yang membuktikan pemenuhan terhadap

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

ayat (2) atau Lampiran I huruf A angka Romawi II

butir 2 Peraturan Menteri ini.

dan

Apabila pengiriman barang impor melalui transit atau

transshipment di 1 (satu) atau lebih negara bukan anggota.

= Transit

= Transhipment

Lampiran 2A

Page 46: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

46

46 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

SELF CERTIFICATION : KETENTUAN PROCEDURAL (1)

Terdapat pernyataan dari Eksportir Bersertifikat bahwa barang ekspor telah

memenuhi kriteria asal barang dengan kalimat sebagai berikut:

“ The exporter of the product(s) covered by this document (Certified Exporter Authorization Code…...) declares that, except where otherwise clearly indicated, the products (HS Code/s’……) satisfy the Rules of Origin to be considered as ASEAN Originating Products under ATIGA (ASEAN country of origin: ………………………) with origin criteria:………….”. …………………………………………….…………………………. Signature over Printed Name of the Authorized Signatory”;

Ketentuan Penerbitan Invoice Declaration

1

Lampiran 2A

Page 47: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

47

47 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

SELF CERTIFICATION : KETENTUAN PROCEDURAL (2)

Invoice Declaration harus memuat uraian jenis barang yang jelas dan detail agar dapat diidentifikasi pemenuhan asal barang.

Pernyataan asal barang pada Invoice Declaration

harus ditandatangani oleh orang yang tercantum dalam Daftar Eksportir Bersertifikat;

2

3

Lampiran 2A

Page 48: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

48

48 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

SELF CERTIFICATION : KETENTUAN PROCEDURAL (3)

Dalam hal ruang yang tersedia dalam Invoice Declaration tidak mencukupi untuk memuat

seluruh barang, dapat menggunakan lembar tambahan yang memuat uraian barang yang dilengkapi klasifikasi barang, kriteria asal barang, dan tanda tangan serta nama orang yang tercantum dalam daftar penandatangan Invoice Declaration;

Invoice Declaration berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan untuk kepentingan penentuan asal barang, dengan ketentuan Invoice Declaration harus disampaikan pada saat pengajuan pemberitahuan pabean impor sebagaimana diatur dalam Pasal 10 ayat (2) sampai dengan ayat (7); dan

Invoice Declaration diterbitkan oleh Eksportir Bersertifikat di Negara Anggota Peserta MOU 2nd

SCPP untuk jenis barang tertentu yang tercantum dalam daftar barang (list of product) pada Daftar Eksportir Bersertifikat.

4

5

6

Lampiran 2A

Page 49: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

49

49 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

SELF CERTIFICATION : KETENTUAN PROCEDURAL (4)

Back to Back 3

rd Country

Invoicing

Eksportir Bersertifikat di Negara Anggota

pengekspor kedua tidak dapat menerbitkan

Back-to-Back Invoice.

Eksportir Bersertifikat tidak dapat

menggunakan Invoice Declaration

dalam mekanisme Third Country

Invoicing.

Invoice Declaration

Lampiran 2A

Page 50: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

50

50 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

SELF CERTIFICATION : KETENTUAN PENGISIAN PEMBERITAHUAN PABEAN IMPOR (2)

PIB hanya menggunakan skema ATIGA

Importir wajib mencantumkan kode Tarif Preferensi ATIGA yaitu

06, nomor dan tanggal otorisasi Eksportir Bersertifikat (Certified

Exporter Authorization Code) dicantumkan pada Kolom 19

dan/atau Kolom 33 PIB;

Nomor invoice dicantumkan pada Kolom 15 PIB.

Lampiran 2A

Page 51: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

51

51 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

SELF CERTIFICATION : KETENTUAN PENGISIAN PEMBERITAHUAN PABEAN IMPOR (3)

kode 06 wajib dicantumkan pada Kolom 33

Pemberitahuan Impor Barang (PIB)

Nomor invoice dicantumkan pada Kolom 15 PIB.

sedangkan nomor dan tanggal otorisasi Eksportir Bersertifikat

(Certified Exporter Authorization Code) wajib dicantumkan pada

lembar lampiran Dokumen Pelengkap Pabean dan

pemenuhan persyaratan/fasilitas impor PIB;

PIB hanya menggunakan skema ATIGA

Dan Fasilitas Kepabeanan

Lampiran 2A

Page 52: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

52

52 Directorate General of Customs and Excise, Ministry of Finance

KETENTUAN PENUTUP Pasal 26,27,28,29

• Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini berlaku terhadap barang impor yang dokumen pemberitahuan pabean impornya telah mendapat nomor dan tanggal pendaftaran dari Kantor Pabean tempat dipenuhinya kewajiban pabean terhitung sejak tanggal berlakunya Peraturan Menteri ini.

• ATIGA dengan menggunakan sistem Sertifikasi Mandiri (Self Certification) diatur di PMK 178/PMK.04/2013 tentang Pengenaan Tarif Bea Masuk dalam Skema ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) dengan menggunakan Sistem Sertifikasi Mandiri (Self Certification), tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diatur dalam Peraturan Menteri ini

• 205/PMK.04/2015 dicabut dan tidak berlaku

• PMK ini berlaku setelah 30 hari sejak diundangkan 28 Januari 2018

Page 53: Directorate General of Customs and Excise Slide untuk ...bctemas.beacukai.go.id/wp-content/uploads/2018/02/1-2-eksternal... · Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pengenaan

Directorate General of Customs and Excise Ministry of Finance of Indonesia