20
1 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di Vietnam Hanoi, 9-13 Maret 2010 Peserta StudI Banding Pengendalian AI di Vietnam Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R.I 2010

Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

1

Laporan Pelaksanaan Kegiatan

Studi Banding Program Pengendalian AI di Vietnam Hanoi, 9-13 Maret 2010

Peserta StudI Banding Pengendalian AI di Vietnam

Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R.I

2010

Page 2: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

2

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di Vietnam

Hanoi, 9-13 Maret 2010 Daftar Isi :

I. Pendahuluan II. Maksud dan Tujuan

III. Peserta

IV. Pelaksanaan Kegiatan

V. Hasil Kegiatan

A. Sambutan Director General of Department Animal Health Vietnam

B. Sambutan Ketua Tim Indonesia C. Pengembangan Usaha Perunggasan D. Pelaksanaan Program Pengendalian AI E. Kunjungan ke Fasilitas Laboratorium National Center for

Veterinary Diagnostic Laboratory (NCVDL) F. Kunjungan ke Pasar/Tempat Penampungan Unggas G. Kunjungan ke Tempat Pemotongan Unggas

VI. Kesimpulan dan Rekomendasi VII. Ucapan Terima Kasih

VIII. Penutup

Page 3: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

3

I. Pendahuluan

1. Pada tahun 2003 penyakit Avian Influenza (AI) mulai mewabah di berbagai Negara Asia hingga hampir ke seluruh dunia. Di Indonesia wabah Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) pertama kali terjadi pada unggas pada tahun 2003 selanjutnya dalam waktu yang sangat cepat telah menyebar ke 31 dari 33 provinsi wilayah Indonesia, kecuali provinsi Maluku Utara dan Gorontalo belum dilaporkan terjadinya kasus AI..

2. Kejadian penyakit HPAI di Indonesia baru pertama

dilaporkan dan , belum banyak diketahui. secara pasti sifat virus dan cara pengendaliannya. Sehingga Indonesia dan pada setiap negara yang terserang wabah HPAI melakukan kajian sifat virus dan menerapkan strategi pencegahan, pengendalian maupun pemberantasan penyakit yang berbeda serta memberikan hasil yang bervariasi juga di setiap negara.

3. Di Indonesia, puncak kejadian kasus AI pada unggas yang

disertai kepanikan masyarakat dan industri perunggasan dilaporkan pada tahun 2004, kemudian disusul dengan terbuktinya kasus AI pertama pada manusia dan meninggal pada tahun 2005. Kasus pada unggas dan manusia sudah relatif terkendali sejak tahun 2008 hingga saat ini.

4. Penerapan prinsip 9 Strategi Pengendalian AI dinilai cukup

efektif dalam menekan kasus AI pada unggas dan manusia serta kerugian peternak unggas, namun demikian dalam perkembangannya dari tahun ke tahun masih memerlukan penyesuaian strategi pengendalian berdasarkan perkembangan situasi penyakit dan dinamika virus AI yang telah terjadi.

5. Berdasarkan berbagai penelitian, kajian dan evaluasi yang

telah dilakukan menunjukkan bahwa kasus AI tertinggi pada unggas dan manusia terjadi di wilayah Jawa Bagian Barat (Provinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta) yang merupakan bagian Wilayah Risiko Tinggi AI didasarkan pada kriteria tingginya populasi dan lalulintas unggas serta tingginya kasus AI pada unggas dan manusia.

6. Guna mencapai percepatan menekan kasus AI tersebut maka

dalam Rencana Kerja Strategis Nasional (National Strategic Work Plan) Pengendalian AI tahap I (2006-2008) dan tahap II (2009-2011), di wilayah Jawa Bagian Barat tersebut diterapkan berbagai strategi pengendalian AI yang intensif dengan mengerahkan berbagai sumber daya nasional yang ada maupun bantuan luar negeri. Hal tersebut disadari mengingat keterbatasan sumberdaya, kapasitas SDM dan sarana

Page 4: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

4

prasarana yang masih belum memadai di daerah tersebut apabila dibanding dengan tantangan beratnya permasalahan yang harus dihadapi, maka pemerintah pusat telah mengkoordinasikan beberapa bantuan luar negeri untuk mendukung sepenuhnya intensifikasi program pengendalian AI di Wilayah Jawa Bagian Barat tersebut.

7. Salah satu Negara Donor yang memberikan bantuan di wilayah

tersebut adalah Pemerintah Negara Belanda melalui Proyek Indonesia–Dutch Partnership (IDP) selama 5 tahun. Bentuk bantuan yang diberikan dalam program pengendalian AI pada umumnya diarahkan sebagai kajian, peningkatan ketrampilan SDM kesehatan hewan dan bantuan teknis laboratorium.

8. Dalam rangka peningkatan pengetahuan SDM Kesehatan

Hewan dan penguatan komitmen para Pejabat Penentu Kebijakan dalam Dinas Provinsi yang membidangi sub sektor peternakan dan kesehatan hewan di wilayah tersebut, maka berdasarkan masukan dan identifikasi kebutuhan pemerintah daerah serta mendapat persetujuan dari IDP dan Direktorat Kesehatan Hewan selanjutnya ditetapkan kegiatan Studi Banding ke Hanoi, Vietnam , pada tanggal 9-13 Maret 2010.

II. Maksud dan Tujuan

1. Meningkatkan pengetahuan dan komitmen para pejabat penentu kebijakan bidang kesehatan hewan khususnya dalam program pengendalian AI, baik di 3 provinsi Jawa Bagian Barat dan di tingkat Nasional

2. Mengetahui perbandingan situasi, permasalahan, tantangan, keberhasilan dalam program pengendalian AI di Negara Vietnam, sehingga dapat digunakan sebagai referensi dalam mengatasi permasalahan di wilayahnya masing-masing.

3. Saling berbagi pengalaman pengendalian AI antar kedua Negara Indonesia dan Vietnam dalam semangat kerjasama Negara ASEAN

III. Peserta

Provinsi Banten 1. Ir. Agus M Tauchid 2. Ir. Irwan Efendi

Provinsi Jawa Barat

3. Drh. Sri Mudjiartiningsih 4. Drh. Arif Hidayat

Provinsi DKI Jakarta

5. Drh. Sri Mulyono 6. Drh. Chaidir Taufik

Page 5: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

5

Direktorat Kesehatan Hewan dan UPPAI Pusat

7. Drh. Nilma Lubis 8. Drh. Winny Windarto 9. Drh. Muhammad Azhar 10. Drh. Tatty Syafriati

Indonesian Dutch Partnership (IDP)

11. Dr. Ivo Classen

IV. Pelaksanaan Kegiatan

Agenda dan lokasi kegiatan sebagai berikut : Hari I : Selasa, 9 Maret 2010. Keberangkatan Tim dari Jakarta ke Hanoi Vietnam, menginap di Flower Garden Hotel, 46 Nguyen Truong To Street, Ba Dinh District Hanoi. Hari II : Rabu, 10 Maret 2010. Kunjungan ke Departemen Kesehatan Hewan 1. Sambutan selamat datang dari Direktur Jenderal Kesehatan

Hewan : Dr. Hoang Van Nam 2. Presentasi dari Dr. Van Dang Ky, Senior Epidemiologist dan Dr

Nguyen Ngoc Tien tentang Situasi dan Strategi Pengendalian AI di Vietnam

3. Presentasi dari Dr. Tan Long To, Director of National Center for Veterinary Diagnostic Laboratory (NCVDL)

4. Diskusi umum 5. Kunjungan ke fasilitas laboratorium NCVDL (Gambar 1) Hari III : Kamis, 11 Maret 2010. 6. Kunjungan ke Collector yard (Gambar 2a, 2b, 2c) 7. Kunjungan ke Tempat Pemotongan Unggas (Gambar 3a, 3b) 8. Presentasi oleh Direktur Department of Livestock Production:

Nguyen Thanh Son PhD Hari IV : Jumat, 12 Maret 2010 9. Diskusi analisa hasil kegiatan pada dua hari sebelumnya. 10. Field Trip ke beberapa obyek wisata di Hanoi antara lain: Tran

Quoc Pagoda, dekat West Lake, Danau terbesar di Hanoi; Ho Chi Minh Mausoleum; Quoc Tu Gnam, The first University in Vietnam dan Hang Gai Street / Dong Xuan Market.

Hari V : Sabtu, 13 Maret 2010 11. Tim kembali dari No Bai Airport Hanoi ke Jakarta

Page 6: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

6

V. Hasil Kegiatan A. Sambutan Director General of Department of Animal Health –

Vietnam, Dr. Hoang Van Nam 1. Dr. Hoang Van Nam memperkenalkan jajaran staf

Department of Animal Health 2. Menyampaikan ucapan selamat datang kepada Tim Indonesia

dan menerima dengan sangat ramah dan terbuka untuk senantiasa terus meningkatkan hubungan kerjasama antara pemerintah Negara Indonesia dan Viet Nam di masa yang akan datang

3. Secara ringkas disampaikan bahwa pengendalian penyakit AI pada unggas di Viet Nam telah memberikan hasil yang lebih baik dengan semakin menurunnya jumlah outbreak pada unggas dan kasusnya pada manusia, namun diakui tantangan yang harus dihadapi masih sangat berat untuk dapat memberantas AI di Negara tersebut

4. Diinformasikan pula bahwa Jajaran Kementerian Pertanian Viet Nam saat ini tengah sangat sibuk sehubungan dengan telah ditunjuknya sebagai Tuan Rumah dalam penyelenggaraan International Ministerial Conference of Avian and Pandemic Influenza yang akan diadakan di Hanoi, tanggal 20-21 April 2010.

B. Sambutan Ketua Tim Indonesia oleh Drh. M. Azhar

1. Memperkenalkan seluruh anggota tim peserta dan instansi provinsi tempat bertugas masing-masing

2. Menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan tim ke Hanoi Vietnam yang pada dasarnya untuk memperoleh berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam kebijakan dan operasional pengendalian AI di Vietnam guna dapat memperkaya wawasan dalam meningkatkan pencapaian tujuan pengendalian AI di Indonesia

3. Menginformasikan gambaran singkat secara umum usaha industri perunggasan dan secara khusus perkembangan situasi AI terkini serta strategi pengendalian penyakitnya.

4. Ucapan terima kasih atas nama pemerintah Indonesia dan secara khusus Tim Studi Banding yang telah dapat diterima dengan baik dan akrab oleh jajaran Ministry of Agriculture and Rural Development Viet Nam, khususnya Department of Animal Health selama 3 hari tanggal 10-12 Maret 2010 di Hanoi, Viet Nam.

Page 7: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

7

C. Pengembangan usaha peternakan unggas (disampaikan oleh: Deputy Director General Department of Livestock Production, Nguyen Thanh Son, PhD)

1. Gambaran umum

a. Negara Viet Nam yang beribukota di Hanoi, memiliki luas area 332,000 km2 menyusuri pantai berbatasan dengan beberapa negara yakni China Laos dan Kambodja, -Sebelah utara berbatasan dengan Republik Rakyat China (RRC)

-Sebelah barat laut berbatasan dengan Laos -Sebelah barat daya berbatasan dengan Kamboja -Sebelah timur berbatasan dengan Laut China Selatan.

b. Dalam struktur tingkatan pemerintahan, negara Vietnam di bagi dalam 64 provinces, 750 Districts dan 11.000 villages Pemerintah Vietnam mengelompokkan 64 provinsi menjadi delapan wilayah regional yaitu (a) Regional: Barat Laut, (b) Regional Timur Laut, (c) Regional Delta Sungai Merah, (d) Regional Pantai Tengah Utara, (e) Regional Pantai Tengah Selatan, (f) Regional Dataran Tinggi Tengah, Tenggara, dan (g) Regional Delta Sungai Mekong.

c. Berpenduduk sekitar 86 juta jiwa, 70 % warganya mayoritas sebagai petani. Produksi pertanian memberi kontribusi sebesar 30 % terhadap GDP nasional. Perkebunan dan peternakan merupakan sektor yang paling dominan. Peternakan sendiri memberi kontribusi sebesar 19,7 % terhadap sektor pertanian.

2. Populasi, produksi industri perunggasan

a. Usaha peternakan unggas dan babi memberikan kontribusi yang dominan dari industri sektor peternakan di Vietnam.

b. Populasi unggas di Vietnam sekitar 250 juta ekor rata-rata meningkat sekitar 7-8 % per tahun. Sempat mengalami penurunan yang drastis sejak tahun 2003 saat awal terjadinya wabah AI di Vietnam. Namun setelah dilakukan program pengendalian AI secara intensif, maka sejak tahun 2007 hingga 2009 telah menunjukkan peningkatan populasi kembali hingga mencapai 12 % per tahun.

Kurang lebih 61.332.200 orang atau 70% penduduk Vietnam tinggal di pedesaan. Sebanyak 8 juta rumah tangga atau 90% dari rumah tangga di Vietnam memelihara unggas. Pada tahun 2006 populasi unggas diperkirakan berjumlah 214.565.000 ekor dengan perincian populasi ayam sebanyak 73% atau ± 156,6

Page 8: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

8

juta ekor dan populasi unggas air (terutama itik dan entok) sebanyak 27% atau ± 57,93 juta ekor. Hampir sama dengan kondisi di Indonesia, pemeliharaan ternak ayam, secara backyard, dikombinasikan dengan pemeliharaan itik, berada di daerah produksi padi. Ternak unggas mempunyai fungsi sosial dan merupakan salah satu sumber protein hewani dan pendapatan rumah tangga di pedesaan. Pemeliharaan secara backyard mencirikan adanya investasi atau biaya input yang rendah namun mampu menyerap tenaga kerja, siklus produksi pendek, mudah dipasarkan namun mempunyai risiko yang tinggi. Hasil sensus tahun 2006 memperlihatkan bahwa sektor perunggasan di Vietnam didominasi oleh peternakan rakyat sebagaimana terlihat pada Tabel 1 FAO menetapkan 4 kategori (4 sektor) pemeliharaan unggas di Vietnam yaitu Sektor I : pola industri, terintegrasi, intensif, skala besar, tingkat biosekuriti yang tinggi, produk komersial Sektor II : pola semi intensif, berorientasi pasar, tingkat biosekuriti sedang sampai tinggi Sektor III : tingkat biosekuriti rendah Sektor IV : skala rumah tangga (backyard)

D. Pelaksanaan Program Pengendalian AI (disampaikan oleh Dr. Van Nam Ky, Senior Epidemiologist Department of Animal Health) 1. Organisasi Pelayanan Kesehatan Hewan

Pelayanan kesehatan hewan dapat dilaksanakan dengan 1 jalur komando dari tingkat kementerian, provinsi, kabupaten dan desa secara tegas dengan memiliki otoritas veteriner yang jelas di setiap masing-masing tingkatan, yakni : a. Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan

(Ministry of Agriculture and Rural Development) Vietnam membawahi langsung beberapa Departemen, antara lain yang terkait bidang peternakan adalah Department of Livestock Production / DLP (dikepalai oleh seorang Director General atau setingkat Direktur Jenderal) dan Department of Animal Health / DAH (dikepalai oleh seorang Director General atau setingkat Direktur Jenderal sekaligus bertindak sebagai pemegang otoritas tertinggi di Vietnam)

b. Dalam struktur DAH membawahi beberapa (8) Divisi berdasarkan fungsinya : (1) Administrasi dan kepegawaian (2) Epidemiologi (3) Kesehatan Ikan (4) Inspeksi dan Karantina Hewan (5) Manajemen Obat dan Vaksin Hewan (6) Perundangan dan Pengawasan (7) Perencanaan (termasuk Kerjasama Internasional dan Ilmiah) (8) Keuangan

Page 9: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

9

c. Di tingkat Provinsi terdapat instansi vertikal yang menangani bidang kesehatan hewan yakni Sub-Department of Animal Health (Sub Departemen Kesehatan Hewan)

d. Di tingkat District atau Kabupaten, bidang kesehatan hewan ditangani oleh District Veterinary Station (Stasion Kesehatan Hewan), sedangkan di tingkat Desa ada Communal Veterinary Team (Tim Masyarakat Veteriner)

e. Di tingkat pusat, DAH membawahi beberapa Pusat (Center) yang memiliki tugas fungsi secara spesifik, yakni (1) Veterinary Drug and Vaccine Company. (2) Professional Centers (3) The National Center for Vet. Diagnostic (4) The National Center for Vet. Bio-products Inspection 1, 2 (5) The National Center for Hygiene Inspection 1, 2

Gambar Struktur Pelayanan Veteriner di Vietnam. 2. Epidemiologi Avian Influenza di Vietnam.

Kasus AI di Vietnam terjadi pada unggas terlebih dahulu, baru kemudian terjadi pada manusia. Wabah AI dimulai dari wilayah selatan, kemudian menyebar cepat ke wilayah utara. Wabah AI pada unggas terjadi di dalam 5 gelombang sebagaimana terlihat pada Tabel 1. Sejak pertengahan 2007 sifat kasus bersifat sporadic. Kasus AI pada manusia adalah sebagai berikut : a. Tahun 2004 : 29 orang (20 orang meninggal) b. Tahun 2005 : 61 orang (19 orang meninggal) c. Tahun 2006 : tidak ada kasus

Page 10: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

10

d. Tahun 2007 : 8 orang (5 orang meninggal) e. Tahun 2008 : 5 orang (5 orang meninggal) f. Tahun 2009 : 4 orang (4 orang meninggal) Sebanyak 97% penderita mempunyai sejarah kontak dengan unggas.

Tabel 1 Kasus Avian Influenza pada Unggas di Vietnam

(Desember 2003 s.d. Pebruari 2010).

GELOMBANG / PERIODE No PARAMETER

I II III IV V 1 2 3 4 5 6 7

Des 2006 s.d. Jan 2007 dan Maret 2007 s.d. saat ini 1. Waktu

Des 2003 s.d.

Maret 2004

Apr s.d.

Nop 2004

Des 2004 s.d.

Maret 2005

Okt s.d.

Des 2005 2008 2009 2010

2. Jumlah kasus 97 130 35 Provinsi 57 17 36 24 27 17 11 Kab/kota 51 35 19 3.

Jumlah daerah tertular Komunal 76 71 35

TOTAL 45 juta 84.000 1.850.000 4.000.000 75.970 127.725 19.817

Ayam 29.048 23.265 4.709 Itik 43.957 103.500 14.873

4.

Jumlah culling unggas (ekor) Entok 2.965 960 253

Kurva Kasus Avian Influenza pada Unggas di Vietnam

0

50

100

150

200

250

300

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Jan

3. Operasionalisasi program pengendalian AI

Pengendalian AI pada unggas di Vietnam dilaksanakan dengan kebijakan dan langkah sebagai berikut : 1. Komitmen yang kuat dari Pemerintah Vietnam : 2. Membentuk komite nasional yaitu National Steering Committee for Avian

Influenza Prevention and Control (NSCAIPC) 3. Memanfaatkan sistem politik atau rantai komando yang mengakar dari

Pusat sampai daerah 4. Respon cepat menyediakan anggaran dan SDM 5. Memanfaatkan pengalaman dalam mengendalikan SARS tahun 2003

Page 11: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

11

Deteksi Dini dan Respon 1. Memanfaatkan sumberdaya yang ada (telepon, faksimil, dll) 2. Vaksinasi AI pada unggas, (Tabel2) 3. Pemberian kompensasi yang selalu diperbaharui 4. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) , sistem pelaporan secara

on line 5. Kesiapan Menghadapi Pandemi. 6. Memanfaatkan bantuan luar negeri secara maksimal

Negara Asia lainnya seperti Jepang, Korea Selatan dan Malaysia melaksanakan pengendalian AI tanpa vaksinasi AI pada unggas. Vietnam, Mesir, Bangladesh, Thailand dan Indonesia melaksanakan pengendalian AI dengan (salah satu diantaranya) vaksinasi AI pada unggas.

Pada bulan September 2005 dimulai program vaksinasi AI pada unggas. Pada awalnya jenis vaksin AI yang digunakan adalah : - Strain H5N2 inaktif (Harbin) eks China, untuk vaksinasi pada ayam - Strain H5N1 inaktif eks China, untuk vaksinasi pada unggas air - Strain H5N2 inaktif (Intervet), untuk vaksinasi pada ayam - Strain H5N1 inaktif (Trovac Merial) untuk day old chick

Vaksinasi pada unggas dilaksanakan sejak tahun 2005 dan difokuskan di 33 provinsi berisiko tinggi terutama di wilayah S. Merah dan delta S. Mekong. Sasaran vaksinasi adalah semua unggas di sektor IV (backyard) dan peternakan unggas (long lived poultry). Vaksinator AI adalah dokter hewan dan petugas kesehatan hewan di tingkat komunal dan tingkat DVS. Tidak ada kader vaksinator. Wabah AI selalu terjadi pada kelompok unggas yang tidak divaksinasi. Tidak ada laporan kasus AI yang terjadi pada unggas yang telah divaksinasi secara penuh. Ada pun faktor – faktor yang memicu munculnya wabah : a. Faktor internal :

- Tidak semua populasi dapat divaksinasi akibat lemahnya manajemen penetasan, itik remaja, pemeliharaan ayam secara backyard, pemeliharaan itik yang berpindah tempat

- Lemahnya manajemen pemotongan unggas - Lemahnya pengawasan lalulintas unggas

b. Faktor eksternal : Populasi unggas di Vietnam termasuk nomor dua terbesar di dunia tetapi terbangun dari pemeliharaan unggas secara backyard dan pemeliharaan itik yang berpindah tempat. - Virus bersirkulasi pada unggas domestik dan burung liar. - Hambatan biaya operasional untuk melaksanakan surveilans dan

vaksinasi pada dokter hewan di tingkat komunal

Page 12: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

12

.Tabel 2 Hasil Vaksinasi Avian Influenza pada Unggas di Viet nam.

VAKSINASI No TAHAP

VAKSINASI JENIS

VAKSIN Target (dosis) Realisasi (ekor) Cakupan Vaksinasi

1 2 3 4 5 6

H5N1 365.000.000

326.000.000 - ayam

(191.000.000) - itik (155.000.000)

81,37% 1.

I (2005 ~ 2006)

H5N2 275.000.000 117.000.000 89,24% H5N1 (2007)

500.000.000 347.000.000 78,23%

H5N1 (2008)

250.000.000 139.000.000 73,07% 2. II (2007 ~

2008) H5N2

(2008/OIE) 15.000.000 21 provinsi dan

10 unit farm sector I

I. 152.200.000 152.200.000 79,23% H5N1 II. 170.870.000 170.870.000 3.

III (2009 ~ 2010) H5N2 10.000.000 Sedang berjalan

Sistem surveilans dan pelaporan penyakit tidak dapat mendeteksi

adanya infeksi dan penyakit. Hal ini disebabkan beberapa hal yaitu : a. Tidak semua peternak melaporkan kejadian penyakit. Beberapa

peternak bahkan menjual ternak dari flock yangterinfeksi b. Pemilik unggas tidak berkomunikasi dengan dokter hewan dan petugas

kesehatan c. Beberapa unggas yang terinfeksi, khususnya itik, tidak menunjukkan

gejala klinis yang nyata. d. Belum optimalnya manajemen kesehatan hewan di pasar unggas dan

tempat pemotongan unggas sehingga masih ada unggas terinfeksi yang dijual atau dipotong.

e. Belum optimalnya kondisi lapangan dan laboratorium untuk melaksanakan surveilans dan penelusuran kasus termasuk gejala sub klinis

Restrukturisasi Perunggasan di Vietnam.

Mengacu pada definisi FAO, maka usaha peternakan unggas dikelompokkan pada 4 sektor berdasarkan tingkat penerapan biosekuritinya. Sektor-4 atau backyard masih mendominasi populasi unggas sekitar 45 %. Populasi Itik/ unggas air mendominasi sekitar 70 juta yang digembalakan secara bebas di sungai di beberapa provinsi yang tersambung sungai. namun sejak tahun 2005-2006 telah dilaksanakan kebijakan program restrukturisasi perunggasan dengan merubah peternakan sektor 4 secara bertahap kearah sektor 3 dan skala industri.

Kebijakan baru tahun 2010-2020 yang diterapkan oleh Department of Livestock Production dalam Restrukturisasi Perunggasan guna mendukung Program Pengendalian AI di Vietnam:

1) Memberikan dukungan penuh pemanfaatan lahan untuk meningkatkan produksi peternakan, khususnya peternakan unggas komersial

Page 13: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

13

2) Memberikan bantuan modal dan sarana khususnya untuk industri pembibitan perunggasan yang ramah lingkungan.

3) Memberikan keringanan/pengurangan pajak bagi usaha peternakan komersial

4) Pemerintah daerah provinsi melarang dan memberikan penalti terhadap pemeliharaan unggas backyard di sekitar pemukiman, khususnya di perkotaan. Disamping itu, mendukung pengembangan usaha peternakan dari yang skala kecil atau backyard ditingkatkan skala usahanya menjadi usaha peternakan secara komersial dengan populasi 10.000 ekor per peternak. Untuk itu pemerintah provinsi memberikan subsidi sebesar 500-700 juta Vietnam dong atau sekitar Rp. 250-350 juta,- per peternak. Tempat Pemotongan Unggas skala kecil ditingkatkan kapasitas dan penerapan higiene sanitasinya

5) Pengembangan pasar sehat sebanyak 6 buah pasar dengan dukungan dana pemerintah dan bantuan World Bank.

Disamping 5 kebijakan utama pemerintah tersebut, beberapa upaya telah dilakukan dalam pengembangan usaha peternakan unggas antara lain :

1) Bagi Industri Perusahaan skala besar perunggasan seperti Charoen Pokphand dan Japfa Comfeed telah melakukan sistem kontrak kerjasama Kemitraan Inti Plasma denga para peternak

2) Koperasi peternak yang merupakan kumpulan usaha dari 20-25 peternak juga dikembangkan dengan baik

3) Pakan ternak unggas selama ini sebagian besar vietnam masih mengimpor dari Thailand

4) Unggas umbaran di pemukiman di perkotaan berdasarkan peraturan tidak diperbolehkan dan telah dilakukan pengurangan populasi oleh masyarakat sendiri.

5) Itik yang digembalakan antar daerah kabupaten/ provinsi telah dilakukan registrasi terhadap jumlah populasi per peternak, itik yang dilakukan vaksinasi dan yang dilalulintaskan antar daerah harus melapor kepada daerah tujuan.

E. Kunjungan ke Fasilitas Laboratorium NCVDL Peran Laboratorium dalam Surveilans AI (disampaikan oleh Dr. Tan Long To, Deputy Director of National Center for Veterinary Diagnostic Laboratory (NCVDL)

- Kemampuan pengujian : Sapi dan kerbau : FMD/PMK dan Anthrax Babi : CSF, FMD, PRRS, Salmonella suis Unggas : HPAI, ND, DVE, FC

- Teknik yang digunakan: Isolasi virus, kultur sel PCR konvensional dan real time ELISA untuk deteksi Antigen dan antibodi

Page 14: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

14

Serologi HI test dan AGID Pathology : gross pathology dan histopathology

- Internal Quality Control: Uji profiensi secara rutin Guide line biosafety level 3 Laboratory net working Menerapkan sistem informasi laboratorium

Laboratorium NCVDL adalah laboratorium yang telah mendapat ISO 17025-2005 .

Gambar 1: Di depan gedung Laboratorium Nasional Vietnam; 10 peserta tim

study tour Indonesia dengan Dr. Tan Long To, Deputy Director of National Center for Veterinary Diagnostic Laboratory (NCVDL)

Laboratorium yang dikunjungi adalah sebagai berikut : 1. Laboratorium Virologi 2. Laboratorium Bakteriologi 3. Laboratorium Pathologi 4. Laboratorium Parasit 5. Laboratorium PCR 6. Laboratorium PMK 7. Laboratorium Penyakit Ikan

F. Kunjungan ke Pasar dan Tempat Penampungan Unggas

Suatu areal khusus untuk percontohan pasar unggas, diawasi oleh petugas dari direktorat jenderal kesehatan hewan yaitu karantina hewan, petugas dari ditjen peternakan dan petugas keamanan.

Page 15: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

15

Pasar unggas ini menampung dan menjual unggas hidup saja dan bercampur antara ayam, itik dan angsa yang berasal dari peternakan di distrik tersebut. Jenis ayam tertentu asal usul DOC impor Thailand (Charoen Pokphand)

Gambar 2a: Penjelasan dari Dokter Hewan Pemeriksa pada Pasar dan Penampungan Unggas di Hanoi

Gambar 2b: Petugas kepolisian di Pasar unggas

Page 16: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

16

Gambar 2c : Pasar dan penampungan unggas

Page 17: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

17

Suasana di Pasar Unggas Thung Thoi .

Kendaraan truk yang dirancang khusus untuk mengangkut ternak unggas

Motor pengangkut ternak unggas

Prosedur :

a. Kendaraan masuk ke dalam area pasar unggas

b. Pemeriksaan dokumen unggas dari daerah asal

c. Pemeriksaan klinis d. Unggas yang sehat diturunkan

dari kendaraan pengangkut e. Unggas ditimbang oleh

pemiliknya f. Unggas ditempatkan di dalam

flock g. Cleaning & desinfection pada

akhir kegiatan pasar

Page 18: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

18

a. Kunjungan Poultry Slaughter Points (Tempat Pemotongan Unggas) - Pemerintah mendukung pengembangan RPU dengan sistem kredit - Penerapan higiene sanitasi

Tempat pemotongan unggas yang dikunjungi letaknya cukup jauh dari pasar unggas, bangunan sederhana namun permanen dan merupakan milik swadaya masyarakat. Pemotongan dilaksanakan pagi hari dan saat dilakukan kunjungan kegiatan sedang istirahat.

Gambar 3 a: Tempat pemotongan unggas

Gambar 3b: Tempat pencabutan bulu dan pembersihan

Page 19: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

19

VI. Kesimpulan dan Rekomendasi

1. Pelaksanaan Program pengendalian AI pada unggas di negara Vietnam sejak tahun 2003 hingga saat ini telah berjalan cukup efektif mampu menekan tingkat kejadian wabah dan meluasnya penyebaran AI. Namun demikian dengan struktur usaha perunggasan yang ada, Vietnam masih menghadapi tantangan yang cukup berat untuk dapat mencapai pemberantasan hingga pembebasan AI.

2. Beberapa upaya strategis utama yang diterapkan dalam program

pengendalian AI di Vietnam adalah memahami dinamika virus AI di lapangan dan upaya memutus mata rantai penyebaran virus AI melalui berbagai strategi pengendalian dari farm hingga di tempat penampungan unggas/pasar unggas secara intensif. Hal tersebut didukung oleh kebijakan restrukturisasi perunggasan yang didukung semua pihak serta dikuatkan dengan legislasi dan penegakan hukumnya. Disamping itu faktor iklim politis yang dominan sangat mendukung penerapan program pengendalian dari tingkat pusat, provinsi, distrik hingga di lapangan.

3. Beberapa informasi pengetahuan dan peninjauan langsung ke lapangan

tersebut yang diperoleh selama di Vietnam telah sangat bermanfaat bagi Tim Studi Banding Indonesia, guna lebih menginspirasi melakukan upaya terobosan baru dalam percepatan program pengendalian AI, dan sebagai bahan referensi dalam penyusunan program baik di tingkat pemerintah pusat maupun daerah.

4. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan studi banding tersebut akan

ditindaklanjuti dengan langkah-langkah kongkrit kegiatan khususnya di daerah dengan melibatkan berbagai pihak terkait baik instansi pemerintah maupun para pelaku usaha di berbagai rantai perunggasan.

VII. Ucapan Terima Kasih disampaikan kepada :

1. Direktur Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian Republik Indonesia.

2. Dr. Arend J. Neil dan Dr. Ivo Classen, Indonesia – Dutch Partnership (IDP)

3. Director General of Department of Animal Health, Ministry of Agriculture and Rural Development, Vietnam

4. Director General of Livestock Production, Ministry of Agriculture and Rural Development, Vietnam

5. Semua pihak di Indonesia maupun Vietnam yang telah turut membantu sehingga telah berhasilnya pelaksanaan kegiatan studi banding Tim Indonesia ke Vietnam.

Page 20: Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R studi banding... · Kementerian Pertanian R.I 2010 . 2 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Studi Banding Program Pengendalian AI di

20

VIII. Penutup

Demikian laporan ini dibuat secara kolektif oleh Tim Studi Banding Indonesia ke Vietnam, untuk selanjutnya dipergunakan seperlunya dan sebagai laporan kepada Instansi peserta dan laporan kepada pihak IDP selaku Pemberi Dana.

Jakarta, Maret 2010. Atas nama seluruh anggota Tim Studi Banding Program Pengendalian AI ke Vietnam Ketua Tim, Drh. Muhammad Azhar Koordinator UPPAI Pusat, Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian R.I.