25
PREFERENSI MUZAKKI DALAM MEMBAYAR ZAKAT DI LEMBAGA ZAKAT Studi Kasus : Warga Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama Di Kabupaten Bantul DI. Yogyakarta DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 November 2010 Oleh : ANTON BAWONO, SE., M.Si. NIP : 19740320 200312 1 001 STAIN Salatiga

DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

PREFERENSI MUZAKKI DALAM MEMBAYAR ZAKAT

DI LEMBAGA ZAKAT Studi Kasus : Warga Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama

Di Kabupaten Bantul DI. Yogyakarta

DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII

22 – 25 November 2010

Oleh :

ANTON BAWONO, SE., M.Si.

NIP : 19740320 200312 1 001

STAIN Salatiga

aristwn
Not For Public Release
Page 2: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

1

PREFERENSI MUZAKKI DALAM MEMBAYAR ZAKAT

DI LEMBAGA ZAKAT

Studi Kasus : Warga Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama

Di Kabupaten Bantul DI. Yogyakarta

Anton Bawono

STAIN Salatiga

[email protected]

Abstract

The focus of this research is to see the preference satisfaction muzakki

Muhammadiyah and Nahdatul Ulama members paying zakat in institution of

zakat in Bantul regency. Applied research design is non-experimental design. The

samples used were 70 respondents. Analysis tools used in this study is multiple

regression analysis and comparison.

The findings in this study are: that the variables communication, transparency,

accountability, responsibility, justice and the location has positive and significant

impact on satisfaction muzakki who pay zakat on the institution of zakat. While

the most dominant influence is justice.

Other findings in this study is that between Muhammadiyah and NU members in

the district of Bantul on perception same principle to factors affecting the

satisfaction of the muzakki who distribute alms in charity institutions.

Key words; influence, preference, satisfaction

Latar Belakang Masalah

Religiusitas sebuah rumah tangga akan mempengaruhi perilaku dalam

mengalokasikan sebagian hartanya untuk orang lain yang membutuhkan.

Besarnya pengalokasian tidak akan didasarkan rasa ingin pamer, tidak enak hati

dan sejenisnya, akan tetapi didasarkan pada ajaran Islam yang benar, yaitu

disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri dari suatu

kehancuran. Dalam Islam di wajibkan bagi tiap individu yang memiliki

pendapatan dan atau kekayaan yang lebih dari kebutuhan standarnya diwajibkan

untuk di sedekahkan kepada pihak atau komunitas yang lemah secara ekonomi.

Dari kondisi ini menunjukkan bahwa dalam harta orang kaya itu sebenarnya ada

hak untuk orang miskin. Zakat merupakan sumber dana potensial yang dapat

Page 3: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

2

dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat Islam bila dikelola

secara baik dan benar, terutama dalam rangka memberdayakan kelompok umat

Islam yang masih dalam keadaan fakir dan miskin, sehingga mereka bisa hidup

lebih layak dan bermartabat, mandiri, tanpa menggantungkan nasibnya terus

(Mas'udi, 1991 : 138). Pelaksanaan zakat tersebut didasarkan pada firman Allah

SWT yang terdapat dalam QS. al-Taubah (9) ayat 60, yang menyebutkan :.

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-

orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya,

untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan

Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha

Bijaksana”. (Q.S. al-Taubah : 60)

Disamping itu pada firman Allah SWT dalam QS. al-Taubah (9) ayat 103,

menyebutkan :

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan

Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”. (Q.S. al-Taubah : 103)

Dalam QS. al-Taubah (9): 60 tersebut dikemukakan bahwa salah satu

golongan yang berhak menerima zakat adalah orang-orang yang bertugas

mengurus urusan zakat. Sedangkan dalam QS. al-Taubah (9): 103 dijelaskan

bahwa zakat itu diambil (dijemput) dari orang-orang yang berkewajiban untuk

berzakat untuk kemudian diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya.

Page 4: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

3

Yang mengambil dan yang menjemput tersebut adalah para petugas (amil).

Sehinggga lembaga zakat memiliki peranan yang sangat penting, dalam rangka

menyalurkan niat baik si muzakki dalam rangka melaksanakan ibadahnya. Maka

dari itu preferensi kepuasan muzakki harus mendapat perhatian. Sedangkan di

daerah Kabupaten Bantul yang mendominasi warga Islam adalah dari

Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah yang dapat ditarik dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi preferensi kepuasan muzakki

warga Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama dalam membayar zakat di

lembaga zakat yang ada di Kabupaten Bantul ?

2. Faktor apa yang paling dominan mempengaruhi preferensi kepuasan

muzakki warga Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama dalam membayar

zakat di lembaga zakat yang ada di Kabupaten Bantul ?

3. Apakah ada perbedaan preferensi faktor-faktor yang mempengaruhi

kepuasan muzakki warga Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama dalam

membayar zakat di lembaga zakat yang ada di Kabupaten Bantul ?

Tinjauan Pustaka

Russell Powell (2003) dalam tulisannya yang berjudul "Zakat: Drawing

Insights for Legal Theory and Economic Policy from Islamic Jurisprudence",

menjelaskan bahwa dari 20 negara Islam atau negara yang berpenduduk mayoritas

Muslim di dunia, hanya Indonesia yang menerapkan pengelolaan zakat bisa

dilakukan oleh swasta. Sedangkan, di 19 negara lainnya, pengelolaan zakat

langsung ditangani pemerintah.

Abdurrahman Qadir (1996). Dalam penelitiannya yang berjudul

"Reaktualisasi Zakat: Suatu Telaah Teoritik Menurut Konsep Keadilan",

disimpulkan bahwa masih tingginya angka dan grafik kemiskinan di dunia Islam,

Page 5: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

4

khususnya di lingkungan umat Islam di Indonesia disebabkan antara lain, karena

rendahnya kesadaran dan motivasi pengamalan zakat.

Didin Hafidhuddin (2002) membahas hal tersebut dalam penelitiannya

yang berjudul "Zakat dalam Perekonomian Modern". Ia mengungkapkan bahwa

zakat adalah ibadah maaliyah ijtima'iyyah, artinya ibadah di bidang harta yang

memiliki kedudukan yang sangat penting dalam membangun masyarakat. Jika

zakat dikelolah dengan baik, baik pengambilan maupun pendistribusiannya pasti

akan dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat.

Palmawati Taher (2006) dalam penelitiannya yang berjudul "Zakat Dalam

Perspektif Ekonomi Islam", bahwa sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi

ilahiah yang dibangun atas dua doktrin yaitu, pertama, mengharamkan riba dari

segala kegiatan ekonomi dan kedua, kewajiban mengeluarkan zakat, baik zakat

harta maupun zakat fitrah.

Mila Sartikaini (2008). Dalam penelitiannya yang berjudul "Pengaruh

Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan Mustahiq pada LAZ

Yayasan Solo Peduli Surakarta", menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan

antara jumlah dana yang disalurkan terhadap pendapatan mustahiq.

Husnul Khatimah (2007) melakukan pengujian terhadap dana zakat yang

disalurkan dalam bentuk program pembiayaan. Dalam penelitiannya yang

berjudul "Pengaruh Zakat Produktif Terhadap Peningkatan Kesejahteraan

Ekonomi Para Mustahiq", menunjukkan bahwa penyaluran dana zakat melalui

program pembiayaan baik melalui skim maupun pembiayaan bagi hasil terbukti

memberikan manfaat dengan adanya peningkatan penghasilan dan kemampuan

berusaha mitra.

Sofyan Eko Putra (2007) dalam penelitiannya yang berjudul "Optimalisasi

Zis Dan Penghapusan Pajak: Sebagai Upaya Peningkatan Kemandirian Ekonomi

Masyarakat Miskin Di Era Otonomi Daerah", menyimpulkan bahwa zakat, infak,

shadaqah sebagai instrumen fiskal dalam sistem ekonomi Islam, mempunyai

potensi dalam menghentikan permasalahan kemiskinan. Melalui peran

kelembagaan, ketiga instrumen yakni zakat, infak, dan shadaqah dapat dikemas

Page 6: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

5

menjadi program pengentasan kemiskinan yang bernilai edukatif, religius, sosial

dan kewirausahawan.

Dede Abdul Fatah (2008), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa faktor

dominan yang menyebabkan kurangnya karyawan membayar zakat profesi di

Baituzakah Pertamina adalah karena minimnya pengetahuan mereka tentang zakat

profesi tersebut. Sedangkan faktor yang menyebabkan karyawan lebih memilih

caranya sendiri membayar zakat adalah karena persepsi karyawan terhadap

kualitas manajemen Baituzakah Pertamina.

Sofyan Rizal (2008) menemukan bahwa kualitas pelayanan terbukti secara

signifikan terhadap kepuasan muzakki berzakat di lembaga zakat. Namun

ditemukan tidak ada pengaruh yang signifikan kepuasan muzakki dengan

membayarkan zakatnya langsung ke mustahiq. Emmy Hamidiyah (2008),

menemukan bahwa faktor-faktor biaya promosi, jaringan, regulasi dan moment

bulan ramadhan berpengaruh 75.5% atas pengumpulan ZISWK.

Hervina (2007) menunjukkan adanya hubungan pembayaran zakat

penghasilan dengan adanya berkah yang dirasakan oleh para pengusaha yang

mengeluarkan zakat penghasilan.

Kerangka Teori

Kotler (1994) menandaskan bahwa kepuasan adalah tingkat perasaan

seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan

dibandingkan dengan harapannya ( Tjiptono, 1996).

Motivasi merupakan sesuatu yang ada dalam diri seseorang dan tidak

nampak dari luar tetapi akan kelihatan melalui perilaku seseorang yang dapat

dilihat (Hanafi, t.th : 338). Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi)

seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam

melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu

sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap

kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja

maupun dalam kehidupan lainnya (Pinder, 2006: 14).

Page 7: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

6

Mar'at (dalam Nirwana) mengemukakan bahwa persepsi di pengaruhi oleh

faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala, dan pengetahuan terhadap objek

psikologis (Nirwana, 2004: 12). Sementara, perilaku orang lain dan menarik

kesimpulan tentang penyebab perilaku tersebut atribusi dapat terjadi bila: 1).

Suatu kejadian yang tidak biasa menarik perhatian seseorang, 2). Suatu kejadian

memiliki konsekuensi yang bersifat personal, 3). Seseorang ingin mengetahui

motif yang melatarbelakangi orang lain (Nirwana, 2004: 14).

Brems & Kassin mengatakan bahwa persepsi sosial memiliki beberapa

elemen, yaitu: (a) Person, yaitu orang yang menilai orang lain, (b) Situasional,

urutan kejadian yang terbentuk berdasarkan pengalaman orang untuk menilai

sesuatu, (c) Behavior, yaitu sesuatu yang di lakukan oleh orang lain. Ada dua

pandangan mengenai proses persepsi, yaitu: (a) Persepsi sosial, berlangsung cepat

dan otomatis tanpa banyak pertimbangan orang membuat kesimpulan tentang

orang lain dengan cepat berdasarkan penampilan fisik dan perhatian sekilas, (b)

Persepsi sosial, adalah sebuah proses yang kompleks, orang mengamati perilaku

orang lain dengan teliti hingga di peroleh analisis secara lengkap terhadap person,

situasional, dan behaviour (Brems & Kassin, 2009)

Metode Penelitian

1. Obyek Penelitian

Wilayah penelitian ini meliputi seluruh warga Muhammadiyah dan Nahdatul

ulama yang ada di wilayah Kabupaten Bantul.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan diterapkan adalah desain non-eksperimental.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan data primer responden penelitian ini. Desain

ini digunakan untuk melakukan ekplorasi dan pengujian terhadap atribut-atribut

yang mempengaruhi perilaku kepuasan muzakki dalam membayar zakat di

lembaga-lembaga zakat. Dan juga untuk mengetahui perbedaan preferensi warga

muhammadiyah dan nahdatul ulama dalam membayar zakat.

Page 8: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

7

3. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh warga Muhammadiyah dan

Nahdatul ulama yang ada di wilayah Kabupaten Bantul baik yang memiliki kartu

anggota maupun tidak. Jadi jumlah populasinya dalam penelitian ini tidak di

ketahui. Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk digunakan

sebagai bahan penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan

purposive sampling. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan prinsip:

jumlahnya sampel memenuhi asumsi normalitas.

Metode Pengumpulan Data

Sumber data penelitian merupakan faktor yang menjadi pertimbangan dalam

penentuan metode pengumpulan data. Dalam penelitian ini, sumber data meliputi :

data primer dan data sekunder.

Skala Pengukuran

Pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan skala

interval yang numerikal (numerical scale). Skala numerikal ini mirip dengan skala

semantik, perbedaannya terletak pada hal penomoran pada skala. Pada skala

numerikal penomorannya disediakan, yang menggunakan skala antara 0 – 10.

Adapun ketentuan pilihan jika berkonotasi positif nilainya adalah sebagai berikut:

Semakin Sangat Tidak Setuju : Semakin mendekati skor 0

Semakin Sangat Setuju : Semakin mendekati skor 10

Variabel dan Defenisi Opersional Penelitian

Definisi operasional dari setiap variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Religiusitas adalah penghayatan agama muzakki yang menyangkut simbol,

pengetahuan, keyakinan, nilai dan perilaku yang didorong oleh kekuatan

spiritualnya.

2. Regulasi pemerintah yaitu yaitu aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah bagi

masyarakat untuk membayar zakat di lembaga zakat.

3. Komunikasi yaitu penyampaian informasi mengenai program-program yang

dibuat oleh lembaga zakat kepada masyarakat

Page 9: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

8

4. Tranparansi yaitu jaminan atau kebebasan yang berikan oleh lembaga zakat

kepada publik untuk mengakses informasi mengenai proses pengelolaan zakat.

5. Akuntabilitas yaitu pertanggungjawaban mengenai proses pengelolaan zakat

yang diberikan oleh lembaga zakat kepada publik

6. Responsibilitas yaitu pertanggungjawaban lembaga zakat yang merupakan

kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan lembaga zakat terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip lembaga

zakat yang sehat. Dalam hal ini lembaga zakat memiliki tanggung jawab sosial

terhadap masyarakat atau stakeholders dan menghindari penyalahgunaan

kekuasaan serta menjunjung tinggi etika, moral dan akhlaq serta tetap menjaga

lingkungan lembaga zakat yang sehat.

7. Profesionalisme yaitu suatu keadaan dimana lembaga zakat dikelola secara

profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak

manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan prinsip-prinsip lembaga zakat yang sehat. Untuk itu dalam

meningkatkan independensi dalam pengambilan keputusan, lembaga

pengelola zakat seharusnya mengembangkan aturan atau pedoman yang jelas

dan tegas tentang bagaimana eksistensi organ-organ lembaga seperti para

mustahiq, para muzakki, pengurus lembaga pengelola zakat dan pemerintah.

8. Keadilan/fairness yaitu perlakuan adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak

stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Prinsip ini menekankan bahwa semua pihak yang

terlibat dalam pengelolaan zakat harus diperlakukan sama atau setara. Prinsip

ini diwujudkan dengan membuat peraturan yang melindungi kepentingan para

pihak, peraturan pelaksanaan lembaga pengelola, dan kebijakan-kebijakan

yang melindungi lembaga dari perbuatan buruk orang dalam lembaga, dan

konflik kepentingan, serta menerapkan bagaimana peran dan tanggungjawab

organ lembaga pengelola zakat.

9. Lokasi yaitu tempat lembaga zakat di mana ia menjalankan aktivitasnya dalam

mengelolah zakat.

Page 10: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

9

10. Variabel Indepen, yaitu variabel kepuasan. Variabel kepuasan adalah variabel

yang dibentuk dari preferensi seseorang tentang nilai-nilai yang diyakini dan

diterima sebagai ukuran kepuasan ketika memutuskan untuk menggunakan

lembaga zakat untuk menyalurkan zakatnya.

Uji Instrumen Penelitian

Dalam melakukan penelitian dan penelitiannya membutuhkan suatu alat atau

instrument, maka seharusnya sebelum penelitian tersebut dilakukan, terlebih

dahulu menguji instrument tersebut yang akan digunakan untuk penelitian, supaya

bisa menghasilkan suatu penelitian yang akurat. Untuk menguji instrument

tersebut biasanya seorang peneliti menggunakan uji yang disebut uji reliabilitas

dan uji validitas.

Metode analisis data

Alat analisis yang digunakan meliputi analisis diskreptif analisis kuantitatif.

Alat analisis kualitatif ini digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah

di bangun sebelumnya. Alat analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis

dan permasalahan penelitian ini adalah :

1. Analisis regresi berganda

Analisis regresi ini digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Dalam analisis regresi ini akan menggunakan model

persamaan yang digunakan untuk menjawab hipotesis dan permasalahan

penelitian yang ada, yaitu sebagai berikut :

Keps = 0 + 1Rel + 2Reg + 3Kom + 4Trans + 5Akun + 6Resp + 7Prof +

8Fair + 9Lok + t

Keterangan :

Keps = Kepuasan membayar zakat di lembaga zakat

Rel = Simbul religiusitas dari lembaga zakat

Reg = Regulasi dari pemerintah tentang lembaga zakat

Kom = Komunikasi dari lembaga zakat

Trans = Transparansi pengelolaan

Akun = Akuntabilitas pengelolaan

Resp = Responsibilitas pengelolaan

Prof = Profesionalisme pengelolaan

Fair = Keadilan atau kewajaran pengelolaan

Page 11: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

10

Lok = Lokasi lembaga zakat

2. Analisis Komparasi

Untuk menguji hipotesis, digunakan alat uji t-test dua sampel. Teknik t-test

adalah merupakan teknik statistik parametris yang digunakan untuk menguji

komparasi data ratio atau interval.

Dalam pengujian hipotesis ini dapat memberikan informasi bahwa terdapat

perbandingan antara kepuasan warga Muhammadiyah dan warga NU dengan

rumus Sugiyono, (2005). Rumus t-test dua sampel independen sebagai berikut :

3. Analisis ketepatan model

Dalam analisis regresi yang di lakukan dalam penelitian ini, supaya dapat

menghasilkan model yang memenuhi syarat goodness of fit dan kaidah BLUE

(Best Linier Unbiased Estimator), maka akan dilakukan uji statistik dan uji asumsi

klasik. Sehingga model regresi yang dihasilkan disamping memiliki ketepatan

atau keakuratan juga menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal

sebagai penaksir.

Pembahasan

Dalam mengungkap suatu hipotesa perlu dilakukan analisis data. Dalam

melakukan analisis data, dibutuhkan data yang telah di uji instrumennya. Data

yang dihasilkan sebelum di analisa untuk interprestasi haruslah di uji terlebih

dahulu uji statistik dan asumsi klasik. Uji statistik dan asumsi klasik menjadi

wajib dilakukan jika syarat-syarat penelitian tersebut mewajibkan dilakukan, hal

tersebut supaya bisa mendapatkan sebuah penelitian yang memenuhi syarat

goodness of fit dan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator).

X1 – X2

s12 s2

2

n1

n2

t =

+

Page 12: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

11

Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda dengan satu

variabel dependen dan 9 variabel independen. Persamaan tersebut awalnya

sebagai berikut :

Keps = 0 + 1Rel + 2Reg + 3Kom + 4Trans + 5Akun + 6Resp +

7Prof + 8Fair + 9Lok + t

Persamaan tersebut di atas setelah melewati uji statistik dan uji asumsi

klasik, model regresinya menjadi sebagai berikut :

Keps = – 0,569 + 0,134Kom + 0,079Trans + 0,082Akun + 0,102Resp +

0,503Fair + 0,254Lok + t

1. Interprestasi Persamaan Regresi

1). Variabel yang signifikan

Setelah melewati uji statistik dan asumsi klasik, hasil analisisnya mengalami

perubahan. Adapun hasil analisis data dari ke enam variabel independen tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Komunikasi (Kom)

Variabel komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

muzakki menyalurkan zakatnya dilembaga zakat. Nilai signifikansinya setelah

melewati uji statistik dan asumsi klasik sebesar 0,005 atau 0,5%, jadi dengan

5% variabel tersebut dinyatakan berpengaruh secara signifikan. Nilai koefisien

variabel komunikasi (Kom) sebesar 0,134, ini berarti jika ada kenaikan satu

satuan tingkat komunikasi dari lembaga zakat maka seorang Muzakki akan

meningkat kepuasannya sebesar 0,134 satuan dengan asumsi variabel lain didalam

model konstan dan ceteris paribus.

Variabel komunikasi berpengaruh positif terhadap kepuasan Muzakki hal ini

terjadi dikarenakan seorang Muzakki merasa senang dengan disampaikannya

informasi mengenai program-program dari lembaga zakat. Disamping itu muzakki

akan merasa puas dikarenakan merasa dekat dan tidak asing manakala dari pihak

lembaga zakat sangat komunikatif.

b. Transparasi (Trans)

Page 13: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

12

Variabel transparansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

muzakki menyalurkan zakatnya dilembaga zakat. Nilai signifikansinya setelah

melewati uji statistik dan asumsi klasik sebesar 0,086 atau 8,6%, jadi dengan

10% variabel tersebut dinyatakan berpengaruh secara signifikan. Nilai koefisien

variabel transparansi (Trans) sebesar 0,076, ini berarti jika ada kenaikan satu

satuan tingkat transparansi dari lembaga zakat maka seorang Muzakki akan

meningkat kepuasannya sebesar 0,076 satuan dengan asumsi variabel lain didalam

model konstan dan ceteris paribus.

Variabel transparansi berpengaruh positif terhadap kepuasan Muzzaki hal

ini terjadi dikarenakan seorang Muzakki merasa senang dengan adanya

keterbukaan dari lembaga zakat untuk menjelaskan segala sesuatu yang dilakukan

oleh lembaga zakat kepada muzakki maupun publik dan merupakan hak muzakki

untuk mendapatkan informasi yang akurat dan tepat pada waktunya mengenai

semua hal yang penting. Disamping itu muzakki akan merasa puas manakala

dikembangkan sistem akuntansi yang berbasis standar akuntansi yang menjamin

adanya laporan keuangan, kemudian mengembangkan Information Technology

(IT) dan Management Information System (MIS). Sehingga informasi semakin

akurat dan tepat. Sebagaimana dalam al-Qur’an disebutkan dalam surat An Nisa

ayat 58.

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada

yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan

hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.

Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.

Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat” (Q.S.

An-Nisa: 58).

c. Akuntabilitas (Accu)

Variabel akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

muzakki menyalurkan zakatnya dilembaga zakat. Nilai signifikansinya setelah

melewati uji statistik dan asumsi klasik sebesar 0,094 atau 9,4%, jadi dengan

Page 14: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

13

10% variabel tersebut dinyatakan berpengaruh secara signifikan. Nilai koefisien

variabel akuntabilitas (Accu) sebesar 0,082, ini berarti jika ada kenaikan satu

satuan tingkat akuntabilitas dari lembaga zakat maka seorang Muzakki akan

meningkat kepuasannya sebesar 0,082 satuan dengan asumsi variabel lain didalam

model konstan dan ceteris paribus.

Variabel akuntabilitas berpengaruh positif terhadap kepuasan Muzzaki hal

ini terjadi dikarenakan seorang Muzakki merasa puas dengan adanya kejelasan

fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban lembaga zakat sehingga

pengelolaan lembaga zakat terlaksana secara efektif. Perwujudan dari

akuntabilitas ini dalam bentuk penyiapan laporan keuangan pada waktu yang tepat

dan dengan cara yang cepat dan tepat. Selain itu juga mengembangkan komite

audit dan manajemen risiko dalam rangka mendukung fungsi pengawasan oleh

unsur pengawas dalam Lembaga zakat dengan bantuan akuntan publik.

Disamping itu akuntabilitas ini sesuai dengan al-Qur’an surat al-Baqarah ayat

282:

Page 15: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

14

“ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah[seperti

berjualbeli, hutang piutang, atau sewa menyewa dan sebagainya] tidak

secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.

dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar.

dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah

mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang

berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia

bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun

daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau

lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka

hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan

dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang

lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-

saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang

mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)

apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu,

baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian

itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat

kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu),

kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara

kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan

persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi

saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka

Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah

kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala

sesuatu”. (Q.S. Al-Baqarah: 282)

c. Responsibilitas (Resp)

Variabel responsibilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan muzakki menyalurkan zakatnya dilembaga zakat. Nilai signifikansinya

setelah melewati uji statistik dan asumsi klasik sebesar 0,021 atau 2,1%, jadi

dengan 5% variabel tersebut dinyatakan berpengaruh secara signifikan. Nilai

koefisien variabel responsibilitas (Resp) sebesar 0,102, ini berarti jika ada

kenaikan satu satuan tingkat responsibilitas dari lembaga zakat maka seorang

Muzakki akan meningkat kepuasannya sebesar 0,102 satuan dengan asumsi

variabel lain didalam model konstan dan ceteris paribus.

Page 16: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

15

Variabel responsibilitas berpengaruh positif terhadap kepuasan Muzzaki hal

ini terjadi dikarenakan seorang Muzakki merasa puas dengan adanya

pertanggungjawaban lembaga zakat yang merupakan kesesuaian (kepatuhan) di

dalam pengelolaan zakat terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

dan prinsip-prinsip lembaga zakat yang sehat. Ketika lembaga zakat dikatakan

responsif maka lembaga zakat memiliki tanggung jawab sosial terhadap muzakki

dan publik untuk menghindari penyalahgunaan kekuasaan serta menjunjung tinggi

etika, moral dan akhlaq serta tetap menjaga lingkungan lembaga zakat yang sehat.

Prinsip responsibilitas ini sesuai dalam ajaran Islam yang tertuang dalam al-

Quran, surat al-Isra ayat 36:

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai

pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,

semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (QS. Al-Isra : 36)

d. Keadilan (Fair)

Variabel keadilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

muzakki menyalurkan zakatnya dilembaga zakat. Nilai signifikansinya setelah

melewati uji statistik dan asumsi klasik sebesar 0,000 atau 0%, jadi dengan 5%

variabel tersebut dinyatakan berpengaruh secara signifikan. Nilai koefisien

variabel keadilan (Fair) sebesar 0,503, ini berarti jika ada kenaikan satu satuan

tingkat keadilan dari lembaga zakat maka seorang Muzakki akan meningkat

kepuasannya sebesar 0,503 satuan dengan asumsi variabel lain didalam model

konstan dan ceteris paribus.

Variabel keadilan berpengaruh positif terhadap kepuasan Muzzaki hal ini

terjadi dikarenakan seorang Muzakki merasa puas dengan adanya perlakuan adil

dan setara kepada semua pihak. Kepuasan muzakki timbul karena lembaga zakat

tersebut membuat peraturan yang melindungi kepentingan semua pihak, peraturan

pelaksanaan lembaga pengelola, dan kebijakan-kebijakan yang melindungi

Page 17: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

16

lembaga dari perbuatan buruk orang dalam lembaga, dan konflik kepentingan,

serta menerapkan bagaimana peran dan tanggungjawab lembaga pengelola zakat.

Prinsip keadilan ini sesuai dalam ajaran Islam yang tertuang dalam al-Qur’an

surat an-Nisa ayat 58:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang

berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di

antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah

memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah

adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat” (QS. Annisa’ : 58)

e. Lokasi

Variabel lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

muzakki menyalurkan zakatnya dilembaga zakat. Nilai signifikansinya setelah

melewati uji statistik dan asumsi klasik sebesar 0,000 atau 0%, jadi dengan 5%

variabel tersebut dinyatakan berpengaruh secara signifikan. Nilai koefisien

variabel lokasi (Lok) sebesar 0,254, ini berarti jika ada kenaikan satu satuan

tingkat kedekatan lokasi dari lembaga zakat maka seorang Muzakki akan

meningkat kepuasannya sebesar 0,254 satuan dengan asumsi variabel lain didalam

model konstan dan ceteris paribus.

Variabel lokasi berpengaruh positif terhadap kepuasan Muzzaki hal ini

terjadi dikarenakan seorang Muzakki merasa puas dengan adanya kemudahan

dalam membayar zakat yang disebabkan lokasi lembaga zakat strategis, yaitu

dekat dekat dengan rumah dan mudah dijangkau. Disamping itu Lembaga zakat

yang memiliki banyak kantor/ kantor cabang sehingga dapat menyalurkan zakat

kapan dan di mana saja akan dapat meningkatkan kepuasan muzakki.

2). Variabel yang tidak signifikan

a. Variabel religiusitas

Page 18: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

17

Variabel religiusitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

muzakki dalam membayar zakat dilembaga zakat. Hal ini disebabkan para

muzakki tidak menganggap penting simbul-simbul religiusitas seperti : didoakan

setelah menyerahkan zakat di lembaga zakat, ada tulisan syiar-syiar Islam di

kantor lembaga zakat, karyawan lembaga zakat selalu mengucapakan salam pada

saat bertemu/ berpisah, dan juga sering mengucapkan basmalah, hamdalah, tasbih,

dan yang sejenisnya pada waktu berbicara dan beberapa simbul yang lain.

Menurut para muzakki, religiusitas itu diwujudkan oleh seseorang tidak hanya

dalam perilaku peribadatannya tetapi juga aktivitas hidup yang dimotivasi oleh

pengamalan al-Qur’an dan Hadis baik yang tampak mata maupun yang tidak

tampak mata. Ini seperti yang diperintahkan dalam sebuah ayat dalam al-Qur’an :

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam

keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.

Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.(Q.S. al-Baqarah :

208).

Ayat ini pada dasarnya Islam memerintahkan kepada umatnya untuk

berislam (beragama) secara menyeluruh, baik dalam aktivitas ekonomi maupun

aktivitas yang lain. Dengan beragama secara menyeluruh maka aktivitas-aktivitas

yang dilakukan oleh individu muslim tersebut dilakukan dalam rangka beribadah.

Dalam keberagamaan (religiusitas) diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan

manusia. Aktivitas beragama bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan

perilaku ritual (beribadah), tapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang

didorong oleh kekuatan supranatural (Ancok, 2008 : 76). Jadi Islam

memerintahkan pada umatnya mengamalkan semua yang di ajarkan dalam al-

Qur’an dan Hadist dalam semua aktivitas hidupnya, tidak hanya berdasarkan

suatu simbul semata.

Page 19: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

18

b. Regulasi pemerintah

Variabel regulasi pemerintah tidak berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan muzakki dalam membayar zakat dilembaga zakat. Hal ini disebabkan

para muzakki tidak menganggap penting beberapa regulasi pemerintah tentang

lembaga zakat dan pembayaran zakat. Muzakki lebih mengedepankan bagaimana

zakat yang mereka bayarkan dapat tepat sasaran yaitu orang-orang yang sangat

membutuhkan. Sebagaimana disebutkan dalam ayat sebagai berikut :

“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja

harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum

kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang

dalam perjalanan." dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka

Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya”(Q.S. al-Baqarah : 215)

Berdasarkan ayat tersebut di atas, menunjukkan bahwa seorang muslim

dalam mengalokasikan pendapatan atau harta kekayaan yang dimiliki atau

diperolehnya akan digunakan untuk menafkahi, tetapi tidak hanya untuk

menafkahi keluarga sendiri tetapi juga untuk kebutuhan orang lain atau komunitas

yang membutuhkan pertolongan dalam rangka untuk mendapatkan mashlahah.

c. Variabel profesionalisme

Variabel profesionalisme tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

muzakki dalam membayar zakat dilembaga zakat. Hal ini disebabkan para

muzakki tidak menganggap penting profesionalisme yang berkaitan dengan aturan

atau pedoman yang jelas dan tegas tentang bagaimana eksistensi lembaga zakat.

Muzakki lebih mengedepankan pandangan bahwa zakat yang mereka bayarkan

akan mendapatkan mashlahah, hal ini selaras dengan ayat al-Qur’an sebagai

berikut :

Page 20: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

19

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu

sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan

persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang

orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah

mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya

akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya

(dirugikan)” (Q.S. al-Anfa>l: 60).

Ayat tersebut di atas menunjukkan bahwa setiap pengalokasian pendapatan

atau kekayaan kita di jalan Allah, maka akan mendapatkan mashlahah. Bahwa di

dalam mashahah terkandung dua hal yaitu mashlahah fisik atau material dan

berkah.

2. Interprestasi Komparasi

Uji t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak

berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda. Uji t-tes dilakukan dengan cara

membandingkan perbedan antara dua nilai rata-rata dengan standar error dari

perbedaan rata-rata dua sampel. Standar error perbedaan dalam nilai rata-rata

terdistribusi secara normal. Jadi tujuan uji t-test adalah membandingkan rata-rata

dua grup yang tidak berhubungan satu sama lain. Dari analisis uji beda rata-rata

diperoleh hasil bahwa:

1) Warga Muhammadiyah menunjukkan preferensi yang lebih tinggi

dibandingkan warga NU ketika menjadi muzakki yang menggunakan lembaga

zakat untuk variabel : simbul religiusitas, regulasi pemerintah, transparansi,

responsibilitas dan profesionalisme.

2) Warga Nu menunjukkan preferensi yang lebih tinggi dibandingkan warga

Muhammadiyah ketika menjadi muzakki yang menggunakan lembaga zakat

untuk variabel : komunikasi, akuntabilitas, fairness atau keadilan dan lokasi.

Page 21: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

20

Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, maka secara absolut jelas bahwa rata-rata

kepuasan pasien berbeda antara warga Muhammadiyah dan warga NU. Untuk

melihat apakah perbedaan ini memang nyata secara statistik dilakukan

pengujian melalui dua tahapan analisis, pertama apakah varian populasi kedua

sampel tersebut sama ataukah berbeda dengan melihat levene test.

Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hipotesis, analisis data dan interprestasi data maka

dapat disimpulkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bahwa ada 6 variabel dari 9 variabel yang di analisis, yang secara signifikan

berpengaruh terhadap kepuasan para muzakki yang menyalurkan zakat di

lembaga zakat. Ke enam variabel tersebut adalah komunikasi, transparansi,

akuntabilitas, responsibilitas, keadilan dan lokasi. Sedangkan ke tiga variabel

yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah simbul religiusitas, regulasi

pemerintah dan profesionalisme.

2. Dari ke enam variabel yang signifikan pengaruhnya terhadap kepuasan

muzakki yang menyalurkan zakat di lembaga zakat, yang paling dominan

pengaruhnya adalah keadilan atau fairness. Perlakuan yang sama terhadap

setiap muzakki pengaruhnya paling besar terhadap kepuasan muzakki, hal ini

menunjukkan bahwa para muzakki menghendaki perlakuan yang tidak

membedakan antara mereka sebagai misal antara warga Muhammadiyah dan

NU. Para muzakki lebih mengedepankan bagaimana zakat yang mereka

bayarkan dapat tersalur dengan tepat sasaran kepada pihak atau komunitas

yang memang membutuhkan.

3. Para muzakki dalam membayar zakat dilembaga zakat tidak mementingkan

simbul religiusitas yang ditunjukkan oleh lembaga zakatnya, akan tetapi lebih

kepada keinginan supaya zakat yang mereka bayarkan dapat tepat sasaran.

Regulasi pemerintah selama ini berkaitan dengan lembaga zakat ataupun

pembayaran zakat belum begitu dirasakan dampaknya oleh para muzakki, hal

ini dikarenakan para muzakki lebih mementingkan mengejar mashlahah

dalam berzakat.

Page 22: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

21

Antara warga Muhammadiyah dan warga NU di kabupaten Bantul pada

prinsipnya mempresepsikan sama terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

kepuasan para muzakki yang menyalurkan zakat di lembaga zakat. Dari

kesembilan variabel yang digunakan hanya dua variabel yang secara signifikan

dipersepsikan berbeda sedangkan 7 variabel yang lain dipersepsikan sama.

Daftar Pustaka

Ahmad, Mustaq, Business Ethics in Islam, Terj. oleh Samson Rahman, Jakarta:

Pustaka al-Kautsar, 2003

Barry, M. and John P. Houston, Phsychology at Work, London: Brown and

Benchmark Publisher, t.th

Bawono, Anton, “Kerangka Kerja Aksioma Etika Ekonomi Islam”, Ijtihad, vol. 8,

No. 1, Juni 2008

________, Multivariate Analysis, STAIN Salatiga Press, Salatiga, 2006

Darokah, Marchm, Pola Nilai Kerja Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Kota

Yogyakarta dan Jakarta, Disertasi Program Pascasarjana UGM

Yogyakarta 1989, Tidak ditrbitkan

Departemen Agama RI., Al-Qur'an dan Terjemahannya, Bandung: CV. Penerbit

Diponegoro, 2003

Fatah, Dede Abdul, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Karyawan

Muslim Pertamina Dalam Membayar Zakat Profesi Melalui Baituzzakah

Pertamina, Jurnal EKSIS (Ekonomi Islam dan Bisnis Islam) PSTT-PPs UI

Edisi ke 11 Vol. 4 No. 2 April-Juni 2008

FOZ, "Jumlah Lembaga Pengelolah Zakat di Indonesia", Data Forum Organisasi

Zakat, Jakarta: FOZ, 2007, Tidak Diterbitkan

Gujarati, Damodar N., Basic Econometrics, New York: McGraw-Hill, Inc., 1988.

Hafidhuddin, Didin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Disertasi Program

Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2002, Diterbitkan

Hafidhuddin, Didin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani,

2002

Page 23: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

22

Hamid, M. Arifin, Hukum Zakat: Pengembangan dan Pendayagunaannya

(Sebuah Kajian ke Arah Formalisasi Hukum Zakat di Indonesia), Jurnal

Hukum Islam UI, Vol VIII No.2 Desember 1999

Hamidiyah, Emmy, Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengumpulan

zakat, infak, sedekah wakaf dan kurban pada lembaga pengelola zakat

(Studi kasus: Dompet Dhuafa Republika), Jurnal EKSIS (Ekonomi Islam

dan Bisnis Islam) PSTT-PPs UI Edisi ke 10 Vol. 4 No. 1 Januari-Maret

2008

Hervina, Implikasi Pembayaran Zakat Penghasilan terhadap Berkah dalam

Berusaha, Tesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2004, Tidak Diterbitkan

Huda, M. Shofiyul, Politik Hukum Indonesia (Telaah terhadap UU No. 38/1999

tentang Pengelolaan Zakat, Tesis Program Pascasarjana IAIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta 2002, Tidak Diterbitkan.

Khatimah, Husnul, Pengaruh Zakat Produktif Terhadap Peningkatan

Kesejahteraan Ekonomi Para Mustahiq, Jurnal EKSIS (Ekonomi Islam

dan Bisnis Islam) PSTT-PPs UI Edisi ke 9 Vol. 3 No. 1 Januari-Maret

2007

Manddala, GS, Introduction to Econometrics, second edition, Maxwell Macmillan

International Publishing Company, New York, 2001

Maslow, Abraham H., Religion, Values and Peak Experience, New York: The

Press, 1974

Mas'udi, Masdar F., Agama Keadilan: Risalah Zakat (Pajak) dalam Islam,

Jakarta: Pustaka Firdaus, 1991

McClelland, David C., The Achieving Society, New York: The Free Press, 1967

Muhammad dan Ridwan Mas’ud, Zakat dan Kemiskinan Instrumen

Pemberdayaan Ekonomi Umat, Yogyakarta: UII Press, 2005

Al-Nabahan, M.Faruq, Sistem Ekonomi Islam: Pengawasan Terhadap Harta

Zakat, Terj., Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002

Permono, Sjechul Hadi, Pemerintah RI Sebagai Pengelolah Zzakat dan

Pendayagunaan Zakat dalam Rangka Pembangunan, Disertasi IAIN

Syarif Hidayatullah Jakarta 1989, Diterbitkan.

Pinder, C.C., Work Motivation: Theory, Issues, and Applications. Glenview (IL:

Scott, Foresman & Co, 1984), dikutip dari A. Usmara, Motivasi Kerja:

Proses, Teori, dan Praktik, Yogyakarta: Amara Books, 2006

Page 24: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

23

PIRAC, Pola dan Kecendrungan Masyarakat Berzakat, Laporan Penelitian,

Jakarta: PIRAC (Public Interest Research and Advocacy Center), 2007,

Tidak diterbitkan.

Powell, Russell, Zakat: Drawing Insights for Legal Theory and Economic Policy

from Islamic Jurisprudence, SRRN Eloctronic Journal, Vol. NN: 1 2003.

Putra, Sofyan Eko, Optimalisasi Zis Dan Penghapusan Pajak: Sebagai Upaya

Peningkatan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Miskin Di Era Otonomi

Daerah, Jurnal Ekonomi Pembangunan FE Universitas Muhammadiyah

Surakarta, Vol. 8 No. 1 Juni 2007

Qadir, Abdurrahman, Reaktualisasi Zakat: Suatu Tela'ah Teoritik Menurut

Konsep Keadilan, Disertasi IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 1996,

Diterbitkan

Al-Qaradhawi, Yusuf, Fiqh al-Zakat, Beirut: Dar al-Irsyad, t.th.

________, Hukum Zakat, Terj. oleh Salaman Harun, dkk., Jakarta: Litera

Antarnusa, 1987

________, Spektrum Zakat Dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan (terj.),

Jakarta: Zikrul Hakim, 2005

Pindyck, Robert S and Rubinfeld, Daniel L., Econometric Model and Economic

Forecast, International edition, McGraw-Hill Inc., Third edition, 1991

Rizal, Sofyan, Pengaruh Tingkat Kepuasan dan Kepercayaan Muzakki kepada

LAZ Terhadap Perilaku Berzakat Muzakki, Jurnal EKSIS (Ekonomi Islam

dan Bisnis Islam) PSTT-PPs UI Edisi ke 11 Vol. 4 No. 2 April-Juni 2008

Sartikaini, Mila, Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap

Pemberdayaan Mustahiq pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta, Jurnal

Ekonomi Islam UII Yogyakarta La-Riba Vol. II No. 1 Juni 2008

Scott, Cynthia D. and Dennis T. Jaffe, Take This Work and Love It, Menlo Park:

Crisp Publications, 1997

Streers, Richard M., Lyman W. Porter and George A. Bigley, Motivation and

Leadership at Work, New York: McGraw Hill Inc. t.th

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Pertama, Bandung: CV. Alfa Betha,

1999

Taher, Palmawati, Zakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Mimbar Ilmiah

Hukum Universitas Islam Jakarta, Vol. IX No. 1 Januari-Juni 2006

Page 25: DISAMPAIKAN DALAM TEMU RISET NASIONAL VIII 22 25 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/33/1/Makalah; PREFERENSI... · disesuaikan kemampuannya supaya dapat menghindarkan diri

Temu Riset Nasional VIII, Di Bogor

22 – 25 November 2010

24

Thomas, R. Leighton, Introductory Econometrics Theory and Application, first

edition, British Library Catalog in Publishing Data, Printed in Singapore,

1985

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan

Zakat. Diundangkan di Jakarta pada Tanggal 23 September 1999 oleh

Menteri Sekretaris Negara RI, dan Disahkan di Jakarta pada Tanggal 23

Desember 1999 oleh Presiden RI.

Yusuf, M. Asror, Kaya Karena Allah, Depok: Kawan Pustaka, 2004

Wexly, K.N. and G.H. Yukl, Organisation Behaviour and Personal Pschology,

New York: Ontario Richard D. Irwin Inc., 1977

Winardi, Surkhmad dan Murray Thomas, Perkembangan Pribadi dan

Keseimbangan Mental, Bandung: Jemmars, 1980