74
DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Disampaikan pada PELATIHAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI KKNI DAN SN-DIKTI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA, 21 SEPTEMBER 2018

Disampaikan pada PELATIHAN PEMBELAJARAN …lpppm.undiksha.ac.id/download/MODEL-DAN-METODE-PEMBELAJARAN-ABAD... · Efektif Kolaboratif ... Satu sks setara dengan 170 (seratus enam

  • Upload
    vudieu

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

DIREKTORAT PEMBELAJARAN

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Disampaikan pada

PELATIHAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI KKNI DAN SN-DIKTI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA, 21 SEPTEMBER 2018

PENELITIAN

PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

PENDIDIKAN

BAGAIMANA PEMBELAJARAN BERORIENTASI KKNI

DAN SN-DIKTI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.01

2

3

4

5

7

8

9

6

SN-

DIKTI

Peserta

Didik

Pendidikan

Tinggi

Dunia

Industri

Masyarakat

Umum

Tim KKNI Direktorat Pembelajaran

Apa Lagi Yang Harus

Kita Lakukan..?

IQ

EQ

SQ

AQ

CQ?

IQ = Intelligence QuotientEQ = Emotional QuotientSQ = Spiritual QuotientAQ = Adversity QuotientCQ = Creativity Quotient

RI

4.0

LITERASI BARU

Tim KKNI Direktorat Pembelajaran

Tim KKNI Direktorat Pembelajaran

Apakah kita harus merevisi kurikulum ?

LAMP PERMENRISTEKDIKTI NO 44/2015

FORUM/PENGELOLA PROGRAM STUDI

SIKAP PENGETA-HUAN

KETERAM-PILAN KHUSUS

KETERAM-PILAN

UMUM

PENELITIAN

PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

PENDIDIKAN

1

2

3

4

5

7

8

9

6

KETERKAITAN KKNI DENGAN SN-DIKTI

SN-

DIKTI

7. STANDAR PENGELO-

LAAN

6.

STANDAR SARPRAS

1.

STANDAR KOMPETENSI

LULUSAN

2. STANDAR ISI

8. STANDAR PENDANAAN DAN

PEMBIAYAAN

3.

STANDAR PROSES

4. STANDAR PENILAIAN

5.

STANDAR DOSEN DAN

TENDIK

Standar KompetensiLulusan menjadi acuanpengembangan standarpendidikan yang lain (Ps.5.2)

CPL mengacu padadeskriptor CPL dankesetaraan jenjangkualifikasi KKNI (Ps.5.3)

Standar minimal yang harus dipenuhi untukmencapai kompetensilulusan

Standar minimal yang harus dipenuhiuntuk menghasilkanlulusan sesuaijenjang kualifikasitertentu

7. STANDAR PENGELOL

AAN

6.

STANDAR SARPRAS

1.

STANDAR KOMPETENSI

LULUSAN

2. STANDAR ISI

8. STANDAR PENDANAAN DAN

PEMBIAYAAN

3.

STANDAR PROSES

4. STANDAR PENILAIAN

5.

STANDAR DOSEN DAN

TENDIK

Keterampilan Umum:mampu

bertanggungjawab ataspencapaian hasil kerja

kelompok danmelakukan supervisi

dan evaluasi terhadappenyelesaian pekerjaanyang ditugaskan kepada

pekerja yang berada di bawah

tanggungjawabnya;

PRODI KIMIA (S1)

suatu contoh

Standar Isi:lulusan program diploma empat dansarjana paling sedikit menguasaikonsep teoritis bidang pengetahuandan keterampilan tertentu secaraumum dan konsep teoritis bagiankhusus dalam bidang pengetahuandan keterampilan tersebut secaramendalam

Ketrampilan Khusus:mampu melakukan analisis kation dananion dalam larutan air dengan carasederhana dan metode spektroskopi

Bahan Kajian:• analisis kualitatif dan

kuantitatif• metode spektroskopi

Proses Pembelajaran:Metode : PBL, PjBL

Bentuk: Kuliah dan Praktikum

Orientasi/Arah Pembelajaran

Mengarahkan pada karakteristik pembelajaran Abad 21

(critical thinking and problem solving, communication, collaboration, creativity and innovation)

Integratif Holistik Saintifik Kontekstual

Tematik Efektif Kolaboratif Berpusat pada siswa

Karakteristik Pembelajaran

Metode

(Pasal 14 (3))

Bentuk Pembelajaran

(Pasal 14 (5))

PROSES PEMBELAJARAN

Mata kuliah

Kuliah

Responsi danTutorial

Seminar

1. diskusi kelompok,

2. simulasi,

3. studi kasus,

4. pembelajaran kolaboratif,

5. pembelajaran kooperatif,

6. pembelajaran berbasis proyek,

7. pembelajaran berbasismasalah, atau metodepembelajaran lain yang efektif.

praktikum, praktik studio,

praktik bengkel, atau praktik

lapangan

Setiap matakuliah dapat menggunakan satu atau beberapa metode pembelajaran yang diwadahi dalam suatu bentuk pembelajaran

PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

DIREKTORAT PEMBELAJARAN

KURIKULUM – RPS – PROSES PEMBELAJARAN

• Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenaicapaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaianyang dijadikan pedoman penyelenggaraan program studi.

• Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah seperangkat rencanadan pengaturan tentang cara pemenuhan capaian pembelajaranmata kuliah menggunakan ragam bahan kajian yang relevan, dengan strategi/metode pembelajaran yang tepat dan melaluiassessment yang benar sebagai pedoman penyelenggaraanpembelajaran mata kuliah.

RPS

• Proses Pembelajaran adalah ragam aktivitas yang dikembangkansebagai pengalaman belajar didukung oleh perangkatpembelajaran dan akademik atmosfer memadai untukmewujudkan dan menginternalisasi capaian pembelajaran padadiri mahasiswa secara terukur melalui assessment yang benar.

AKTIVITAS PEMBELAJARAN

PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 44 TAHUN 2015STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

Bagian Keempat Standar Proses Pembelajaran

Pasal 12(1) Perencanaan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b disusun untuk setiap mata kuliah dan

disajikan dalam rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain.(2) RPS atau istilah lain ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang

ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi.(3) RPS paling sedikit memuat:

a.nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu;b.capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah; c.kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan;d.bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; e.metode pembelajaran; f. waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; g.pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu

semester; h.kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan i. daftar referensi yang digunakan.

(4) RPS wajib ditinjau dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.(5) Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik

mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan;

Rencana Pembelajaran SemesterPrinsip penyusunan RPS

• Keterkaitan antara Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi (CPL) dengan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK).

• Kemampuan yang dirumuskan dalam CPMK harus spesifik dan operasional, yakni dapat diidentifikasi atau dibuktikan dengan konsisten melalui alat penilaian. Oleh karena itu, dalam merumuskan CPMK harus menggunakan kata kerja operasional.

Contoh:

Untuk merumuskan CPMK aspek pengetahuan dapat digunakan kata kerja berikut: menguasai, memahami, mengungkapkan, menunjukkan, menyebutkan, membandingkan, dan menandai. (selanjutnya lihat daftar kata kerja dalam Taksomoni Bloom versi Revisi oleh Anderson& Krathwohl (2001).

Untuk merumuskan CPMK aspek keterampilan dapat digunakan kata kerja berikut: menununjukkan, menerapkan mendemonstrasikan, menggunakan, dan merancang

Untuk merumuskan CPMK aspek sikap dapat digunakan lata kerja berikut: meneriman, menunjukkan, menjalankan, mengamalkan, dan menampilkan.

• Rumusan CPMK harus berorientasi kepada mahasiswa atau peserta didik. Oleh karena itu.

Komponen RPS1. nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen

pengampu;

2. capaian pembelajaran yang dibebankan pada mata kuliah atau CPMK;

3. kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi CPMK disebut sub-CPMK;

4. materi pembelajaran yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;

5. metode/model/strategi pembelajaran;

6. waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran;

7. pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;

8. kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan

9. daftar referensi yang digunakan.

Tahapan dalam Penyusunan RPS

Bahan

Kajian

Metode

Pembelajaran

Alokasi

Waktu

ASSESSMENT

Metode Instrumen Bobot

PENYESUAIAN

CPMK

Kriteria/

Indikator

Kemampuan

Akhir Yang

Direncanakan

CPLReliable

Valid

Simple

Cost-effective

Transparan

Beneficial

Educatif

Otentik

Objektif

Akuntabel

Tranpasan

SN-DiktiPrinsip

Interaktif

Holistik

Integratif

Saintifik

Kontekstual

Tematik

Efektif

Kolaboratif

Berpusat pada

Mahasiswa

SN-DiktiKarakteristik

Pengalaman Belajar Mahasiswa

MERUMUSKAN CPMK

9/21/2018 17Panduan KPT, 2017

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

CPMK bersifat spesifik terhadap mata kuliah mencakup aspek

sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan

yg dirumuskan berdasarkan beberapa CPL yang dibebankan pada

matakuliah.

Penjabaran Capaian Pembelajaran

Kemampuan Akhir Yang Direncanakan

merupakan penjabaran dari setiap CPMK, bersifat dapat diukur

dan/atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang

direncanakan pada tiap tahap pembelajaran.

Program Outcome

Course Outcomes

Unit Outcomes

Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Prodi

CPL yang terdiri dari ranah sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus,

dan pengetahuan yang dibebankan merujuk pada SN-DIKTI dan Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

The failure in designing curriculum is mostly to overemphasis on declarative

knowledge, and negligence of concept knowledge.

Rincian Waktu 1 sks Kegiatan Pembelajaran(Permenristekdikti No.44 Tahun 2015: pasal 17)

Pengertian 1 sks dalam bentuk pembelajaran Jam

a Kuliah, Responsi, Tutorial

Tatap Muka Penugasan Terstruktur Belajara Mandiri

50 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester 2,83

b Seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis

Tatap muka Belajar mandiri

100 menit/minggu/semester 70 menit/minggu/semester 2,83

c Praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada

masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara

170 menit/minggu/semester 2,83

Pasal 15:(1) Beban belajar mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf d, dinyatakan dalam besaran

satuan kredit semester (sks).(2) Satu sks setara dengan 170 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester (setara dg

2,83 jam, atau dibulatkan 3 jam)(3) Setiap mata kuliah paling sedikit memiliki bobot 1 (satu) sks.(4) Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu.

Menghitung Besaran sks Mata Kuliah(MK) Pengantar TIK S1MK Capaian Pembelajaran MK(CP-MK)

BAHAN KAJIAN(MATERI PEMBELAJARAN)

Jam Belajar Mhs sks

T P

Kimia

Organik

Menguasai prinsip-prinsip dasar klasifikasi,

tatanama, identifikasi, strutur dan sifat-

sifat fisika dan kimia senyawa organik

Mampu melakukan identifikasi dan menguji

kereaktifan gugus fungsional senyawa

organik

1. Struktur dan kereaktifansenyawa organik

2. Senyawa hidrokarbon danderivatnya

90

48

Memahami klasifikasi, struktur, identifikasi

dan kereaktifan senyawa aromatis,

polisiklis, heterosiklis, dan makromolekul

organik

Mampu melakukan identifikasi dan menguji

kereaktifan senyawa aromatis, polisiklis,

heterosiklis, dan makromolekul organik

1. Senyawa Aromatis, polisiklis, dan heterosijklis,

2. Makromolekul organik,

100

48

T o t a l 190 96P

B-S

eri

-1

PB

-Se

ri-2

PB

-Se

ri-3

PB

-Se

ri-4

PB

-Se

ri-5

PB

-Se

ri-6

PB

-Se

ri-7

PB

-Se

ri-8

PB

-Se

ri-9

PB

-Se

ri-

10

PB

-Se

ri-

11

PB

-Se

ri-

12

Pokok Bahasan (PB) : Seri

Teori (Kuliah) :190 jm/16mg=9,25 jam x 60menit/1jam= 555 menit/170 menit=4,12 sks 4 sks

Praktek :96 jam/16mg = 3jam x 60menit/1jam = 180 menit/170 menit=2,118 2 sks

Total besarnya sks : 2 sks (kuliah) + 1 sks (praktek) = 6 sks

(1sks=170menit/mg)

6

T=TeoriP=Praktek

Waktu belajar

yang

diperlukan Mhs

belajar untuk

mencapai CP-

MK pada setiap

tahapan belajar

(ditentukan

oleh dosen/tim

dosen

berdasarkan

pengalaman

mengampu MK

tsb.)

• Integrated

• Multidisiplin

• Sistematik

• Holistik

• Kontekstual

• Community

Oriented

• Industrial Approach

• Lecturing

• Small Group Discussion

• Problem/Case/ Project Based Learning

• Collaborative Learning

• Blended Learning

• Self Study

• Field Study

• Internship

• Role Play

• Simulation

SIKAPPENGETAHUANKETERAMPILAN

KHUSUSKETERAMPILAN

UMUM

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN (BEBAN BELAJAR MAHASISWA)

24

No Program Beban Belajar Minimum (sks)

Masa Studi Paling lama (tahun)

Untuk memenuhi CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN program, mahasiswa wajib menempuh Beban Belajar Minimum dalam Masa Studi sbb.:

1 D1 36 2

2 D2 72 3

3 D3 108 5

4 D4/Sarjana 144 7

5 Profesi 24 3 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana)

6 Magister, Magister terapan, dan Sp

36 4 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana)

7 S-3, S-3 Terapan, & Sub- Sp 42 7 (setelah menyelesaikan program magister, magister terapan, Sp)

Beban belajar mahasiswa berprestasi akademik tinggi (IPS > 3,00)dan etika baik setelah dua semester tahun pertama dapat mengambil maksimum dengan 24 (dua puluh empat) sks per semester. Mahasiswa yang memiliki prestasi akademik tinggi (IPS >3,5) dan etika baik, dapat melanjutkan program doktor bersamaan dengan penyelesaian program magister paling sedikit setelah menempuh program magister 2 semester, ttp hrs menyelesaikan program Magister/Magister terapan sebelum menyelesaikan programdoctor.

3/7/2016 6:02 PM9

menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai

dengan rencana pembelajaran

melaksanakan proses penilaian

memberikan umpan balik dan konfirmasi hasil penilaian

mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajarmahasiswa

c. Mekanisme Penilaian ---- Prosedur Penilaian

2 Observasi kinerja dan pengembalian hasil observasi

1.P

em

be

riantu

gasatau

soal3

.Pe

mb

eri

ann

ilaia

khir

d. Pelaksana Penilaian: Dosen atau Tim Dosen Pengampu tanpa atau dengan menyertakan pihak lain. U/ Doktor wajib ada penilai external

b. Teknik Penilaian: Observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angketInstrumen : proses -rubrik, dan/ atau penilaian hasil portofolio/karya disain, observasi

a. Prinsip : Edukatif, Otentik, Obyektif, Akuntabel, transparan, dan terintegrasi

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

e. Pelaporan Penilaian : A = 4 Sangat baik, B=3 Baik, C=2 Cukup, D=1 kurang, E =0 sangat kurang

f. Kelulusan Mahasiswa: Diploma & Sarjana: ≥ 2.00, Selain itu: ≥ 3.002,76 -3,0 memuaskan,3,01-3,5 sgt memuaskan,>3,50 pujian

Beberapa teknik, instrumen, dan prinsip-

prinsip penilaian hasil belajar

Penilaian Teknik Instrumen

Sikap Observasi 1. Rubrik untuk penilaian proses dan /atau

2. Portofolio atau karya desain untuk penilaian hasil

Keterampilan Umum Observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis,

tes lisan, dan angketKeterampilan Khusus

Penguasaan Pengetahuan

Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrumen penilaian yang digunakan

Prinsip-prinsip penilaian: Edukatif, otentik, objektif, akuntabel, transparan, dan tekniknyaperlu diperbaiki terus menerus

Teknologi

Bidang keilmuan

Pedagogi

Bidang keilmuan-TeknologiTeknologi-Pedagogi

Pengetahuan

Pedagogi-Bidang Keilmuan

Technological pedagogical content knowledge (TPACK),

pengetahuan teknologi konten pedagogis mengacu pada pengetahuan yang

diperlukan oleh guru untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran di

bidang ilmunya. (Koehler dan Mishra, 2009)

Pemahaman Peserta Didik

Pembelajaran yang

Mendidik

Psikologi belajar

Dasar-dasar pendidikan

Evaluasi pembelajaran

Perkembangan peserta didik

Bimbingan Konseling

Perencanaan pembelajaran

Strategi metode pendekatan

pembelajaran

Penelitian Pendidikan

Kurikulum dan

bidang studi

Kimia Organik

Kimia Analitik

Kimia Fisik

Kimia Anorganik

Biokimia

Kimia Sekolah

Teknologi untuk pembelajaran

Media dan Sumber belajar

TIK

(1) Mishra, P., & M. J. Koehler, Technological pedagogical content knowledge: A framework for integrating technology in teachers’ knowledge.

Teachers College Record, 108(6), 1017–1054. (2006). (2) Shulman, L. S. Those who understand: Knowledge growth in teaching. Educational

Researcher, 15(2), 4–14. (1986) (3) Shulman, L. S. Knowledge and teaching of the new reform. Harvard Educational Review, 57, 1–22. (1987).

Co

ne

of

Edg

er

Da

le

Looking at picture

Looking at an exhibition

Participating in a discussion

Reading

Hearing words

Watching video

Watching a demonstration

Seeing it done on location

Giving a talk

Doing a Dramatic Presentation

Simullating the Real Experience

Doing the Real Thing90%

70%

50%

30%

20%

10%

PA

SS

IVE

AC

TIV

E

Verbal

reciving

Visual

reciving

Partici-

pating

Doing

TINGKAT

MEMORISASI

TINGKAT

KETERLIBATANPENGALAMAN BELAJAR

Pengalaman belajar

Sumber: Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015

No Bentuk Pembelajaran

1 Kuliah, Responsi, Tutorial

2 Seminar atau yang setara

3 Praktikum, Praktik Studio, Praktik Bengkel, Praktik Lapangan,

Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan/atau bentuk

pembelajaran lain yang setara

No Metode Pembelajaran

1 Small Group Discussion SGD

2 Role-Play & Simulation RPS

3 Discovery Learning DL

4 Self-Directed Learning SDL

5 Cooperative Learning CoL

6 Collaborative Learning CbL

7 Contextual Learning CtL

8 Project Based Learning PjBL

9 Problem Based Learning & Inquiry PBL

PENUGASAN MAHASISWA

No Metoda Pembelajaran Orientasi

1 Small Group Discussion Berbagi pengetahuan dan pengalaman &

kemampuan komunikasi.

2 Role-Play & Simulation Belajar dg bermain peran dan menirukan

gerak / model / pola / prosedur.

3 Discovery Learning Belajar melalui penelusuran, penelitian dan

pembuktian/penemuan

4 Self-Directed Learning Belajar berdasarkan pengalamannya

sendiri.

5 Cooperative Learning Belajar dalam tim dengan tugas yang sama

untuk mencapai tujuan bersama.

6 Collaborative Learning Belajar dalam tim dengan tugas yang

berbeda untuk mencapai tujuan bersama.

7 Contextual Learning ”Doing the real thing”

8 Project Based Learning Belajar berdasarkan target dan

perencanaan

9 Problem Based Learning &

Inquiry

Belajar berdasarkan pada masalah dengan

solusi “open ended”, melalui penelusuran

dan penyelidikan/penelitian

3. BLENDED LEARNING

1. Small Group Discussion (SGD)

Small Group Discussion (SGD) adalah metodepembelajaran dimana mahasiswa belajar berbagiide dan pendapat dalam kelompok kecil antara 4-6 orang, mahasiswa memperoleh pengetahuan danpengalaman belajar yang sama

Peran Dosen sebagai pendamping, motivator dan fasilitator bagikelompok belajar mahasiswa

Aktivitas Belajar MHS

• Membentuk kelompok (3-5) mahasiswa, Memilih bahan diskusi, Mempresentasikan paper dan mendiskusikan di kelas, Berdiskusi, Memberi& menerima umpan balik, Berpendapat disertai fakta dan argumentasi yang baik, Mengemukakan ide-ide, Menyimpulkan poin-poin penting dalamdiskusi, Menelaah latihan, quis, tugas menulis, Membandingkan tiori, konsep, isu dan interpretasi, Menyelesaikan masalah.

Kemampuan yangDiperoleh MHS

• Kerjasama,, Komunikasi,, Skill Presentasi,, MengemukakanPendapat,, Leadership,, Kemampuan analisis, Salingmenghargai, Berfikir kritis, Percaya diri, Inisiatif , Tanggungjawab, Mengambil keputusan, Pemahaman materi lebih cepat.

Aktivitas Dosen

• Membuat rancangan bahan diskusi dan aturan diskusi,

• Menjadi moderator dan sekaligus mengulas pada setiap akhir sesi diskusi mahasiswa,• Memberikan umpan balik bagi mahasiswa,• Melakukan evaluasi.

2. Role-Play & Simulation Learning (RPL)

Role-Play & Simulation Learning (RPL) adalah metode belajardengan bermain peran sebagai penyampaian materi pembelajarandengan menghadirkan peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke

dalam suatu pertunjukan peran di dalam kelas yang kemudiandijadikan sebagai bahan refleksi bagi mahasiswa untuk memberi

penilaian terhadap hasil belajar nya.

Peran Dosen sebagai pendamping, memberikan contoh terhadapperan tertentu, motivator dan fasilitator bagi mahasiswa

• Mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan.

• Mempraktekan / mencoba berbagai model yang telah disiapkan(pantum, komputer, prototipe, games dll),• Mempraktekan kemampuan generik (misal komunikasi verbal & non-verbal),• Mempraktekan kemampuan khusus (praktikim,dll),• Mempraktekan kemampuan dalam tim,• Mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah (problem-solving),• Mengembangkan kemampuan sintesis,• Mengembangkan kemampuan empati.

AktivitasBelajar

MHS

• Pengalaman & Trampil, Imaginative, Kreative, Empaty , Apreasitif & Peka thd situasi, Percaya diri, Jujur, Leadership, Ketepan analisis, Menirukan peran, Mandiri, Tanggung jawab,

Kemampuanyang

DiperolehMHS

• Merancang situasi / kegiatan yang mirip sesungguhnya, bisa berupa; bermain peran, model, komputer,dll.

• Mendemontrasikan suatu peran atau pekerjaan tertentu,• Membahas kinerja mahasiswa,• Melakukan evaluasi terhadap kinerja belajar mahasiswa.

AktivitasDosen

3. Discovery Learning (DL)

Peran Dosen sebagai pendamping, merancang dan menginisiasi materi awal dapat berupa soal atau kasus, motivator dan fasilitator bagi

mahasiswa.

Discovery Learning (DL) adalah metode belajar dimana mahasiswa tidak mempelajari sesuatu yg tersajisecara final, namun mahasiwa mengorganisir materi belajarnya sendiri, menemukan konsep dan prinsipmelaui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi. Perbedaan nya dengan Inquiry

adalah, jika pada discovery masalah dipersiapkan dan direkayasa oleh dosen, sedangkan pada Inqurymasalah bukan dari hasil rekayasa-masalah apa adanya.

(sumber: Bruner, Lefancois)

AktivitasBelajar

MHS

Mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan yang sedang dipelajari, Mendiskusikan dalam kelompoknya, Membuat kesimpulan-kesimpulan penting dengan sintesis dan analisis, Membuat tulisan dan slide untuk dipresentasikan, Mempresentasikan secara verbal & non-verbal, Membuat resume dari hasil presentasi dan diskusi,

Kemampuanyang

DiperolehMHS

Kemampuan penelusuran & identifikasi masalah, Kreatif, Inovatif, Inisiatif, Kemandirian, Kemampuan sintesis, & analisis, Berani & Ulet, Berfikir kritis, Pengamatan, Problem solving,

AktivitasDosen

Menyediakan data/ metode untuk menelusuri pengetahuan yang akan dipelajari mahasiswa,

Memberikan bimbingan,

Memeriksa dan memberi ulasan terhadap hasil belajar mahasiswa,

Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar.

4. Self-Directed Learning (SDL)

Self-Directed Learning (SDL)

Belajar atas inisiatif dan kebutuhan nya sendiri dengan objek belajar, perencanaan danmetode belajar yang dipilih sendiri, dengan tujuan untuk peningkatan pengetahuan,keahlian, prestasi, dan pengembangkan diri sendiri. Mahasiswa menyadari kebutuhanbelajar, tujuan belajar, membuat strategi belajar, menilai hasil belajar, sertamemiliki tanggung jawab sendiri menjadi agen perubahan dalam belajar

Peran Dosen sebagai pendamping, motivator danfasilitator bagi mahasiswa

Aktivitas Belajar MHS• Inisiatif belajar dari mahasiswa

sendiri,

• Belajar dalam bentuk kelompokatau individual,

• Merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilaipengalaman belajarnya sendiri,

• Membangun pengetahuannyasendiri berdasarkanpengelaman belajar,

• Mempresentasikan hasil belajardi kelas atau dihadapan dosen.

Kemampuan yang DiperolehMHS

• Mandiri & Percaya diri,

• Menumbuhkan rasa tanjungjawab,

• Time management,• Evaluasi diri,• Kreative,• Inovative,• Pengembangan diri,• Menyusun strategy plan,• Ketekunan,• Disiplin.

Aktivitas Dosen

• Memotivasi danMemfasilitasi Mahasiswa

• Memberikan arahan, bimbingan dan umpanbalikkemajuan belajarmahasiswa,

• Memberikan pengakuan, penghargaan, ataupenguatan terhadap hasilbelajar mahasiswa,

• Melakukan evaluasiterhadap hasil belajarmahasiswa.

5. Cooperative Learning (CL)

• Metode pembelajaran dimana mahasiswabelajar dalam interkasi sosial dan salingketergantungan positif dalam kelompok kecilantara 4-6 orang dalam struktur kelompokyang hiterogen, mahasiswa memperolehkemampuan yang sama.

• (Sumber: Slavin, Johnson & Johnson, 2006)

PengertianCooperative Learning (CL)

• Pendamping, motivator dan fasilitatorbagi kelompok belajar mahasiswa.

Peran Dosen

AktivitasBelajar

MHS

Kelompok Terdiri dari 3-7 Mhs. dari kemampuan yang beragam,

Melakukan koordinasi dlm kelompok,

Membahas & menyimpulkan masalah / tugas yang diberikan dosen secara berkelompok.

Menjalankan tugas pembelajaran yang telah diberikan oleh dosen,

Mempresentasikan hasil belajar di kelas atau dihadapan dosen.

Kemampuan yangDiperoleh MHS

Kemampuan kerjasama dalam tim, Rasa tanggung jawab dalam tim, Komunikasi, Leadership, Kebersamaan,

Toleransi, Saling menghargai, Penyelesaian masalah bersama, Ketrampilan sosial.

AktivitasDosen

Merancang dan memonitor proses belajar mahasiswa.

Menyiapkan kasus / masalah untuk diselesaikan mahasiswa secara berkelompok.

Menentukan tujuan akhir pembelajaran,

Memberikan arahan dan bimbingan,

Melakukan evaluasi terhadap kinerja masing-masing Mhs. dalam tim

6. Collaborative Learning (CbL)

Collaborative Learning

(CbL)

PengertianCollaborative Learning (CbL)

Metode pembelajaran dimana mahasiswa belajar dalaminterkasi sosial dalam kelompok kecil dalam strukturkelompok yang hiterogen, mahasiswa saling bertukar pikirandan perasaan, bertanggung jawab atas tindakan nya masing,saling menghargai dan memberikan dukungan padakelompoknya. CbL menekankan pd pembelajaran bermakna,pemecahan masalah, dan pengembangan aspek sosial.

(Sumber: Gerlach,1994; Borich, 1996; Tinzmann,dkk.,1990)

PeranDosen

pendamping, motivator dan fasilitator bagikelompok belajar mahasiswa.

• Kelompok Terdiri dari 3-7 Mhs. dari kemampuan yang beragam,

• Membagi peran dalam mengorganisasi pekerjaan tertentu,• Melakukan koordinasi dlm kelompok,• Membuat rancangan kerja kelompok, penjadwalan, prosedur kerja dan

bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompok sendiri.• Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas.• Mempresentasikan hasil belajar di kelas.

AktivitasBelajar MHS

• Apresiasi & Penghargaan terhadap pendapat yg berbeda, Share vision, Group decision making, Time management, Percaya diri, Kerelaan Berbagi pengalaman/pengetahuan, Kemampuan komunikasi. Disiplin & bertanggung jawab. Menyamakan persepsi Kemampuan berfikir kritis. Open mindedness, Kemampuan bernegoisasi. strategy plan, Teamwork , Kreatif & Inovatif , Inisiatif.

Kemampuanyang Diperoleh

MHS

• Merancang tugas yang bersifat open ended.

• Sebagai fasilitator, motivator dan fasilitator,• Melakukan evaluasi terhadap kinerja masing-masing Mhs. dalam

tim

AktivitasDosen

7. Contextual Learning (CtL)

Contextual Learning (CtL) adalah metode pembelajaran yang berupaya mengaitkan konsep-konsep atau teori-teori dengan dunianyata, pembelajaran yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna

(Bruffee,1984; Elaine B. Johnson, 2002)

Peran Dosen sebagai pendamping, motivator dan fasilitatorbagi mahasiswa

Aktivitas BelajarMHS

• Mhs. belajar dalam kelompok kecil atau secara individual,

• Melakukan studi lapangan / terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori dan kenyataan.• Membahas konsep / teori yang berkaitan dengan situasi nyata.• Memcari korelasi antara tiori dan kenyatan,• Membuat kesimpulan-kesimpulan tentang kesesuaian antara tiori dan kenyataan,• Membuat tulisan dan mempresentasikan dikelas atau dihadapan dosen.

Kemampuan yangDiperoleh MHS

• Adaptif terhadap dunia nyata, Kepekaan pada kebutuhan lingkungan, berfikir kritis & aktual, Memperoleh pengalaman, Kemampuan aplikasi, Sintesis, responsif, Apresiasi, berempati, Kemampuan analisis, Komunikasi.

Aktivitas Dosen

•Menyusun tugas untuk studi mahasiswa terjun di lapangan.

•Menjalaskan bahan kajian yang bersifat teori & mengkaitkannya dg situasi nyata atau kerja profesional.•Menghargai setiap pengalaman/pengetahuan yang dimiliki Mhs.,•Mengevaluasi hasil belajar Mhs.

8. Project Based Learning (PjBL)

Project Based Learning (PjBL)

metode pembelajaran yang menggunakanproyek/kegiatan sebagai media. Peserta didikmelakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi,sintesis, dan informasi untuk menghasilkanberbagai bentuk hasil belajar.

metode belajar yang menggunakan masalahsebagai langkah awal dalam mengumpulkan danmengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkanpengalamannya dalam beraktifitas secara nyata

Peran Dosen

pendamping, motivator danfasilitator bagi mahasiswa

AktivitasBelajar MHS

Belajar dalam kelompok kecil (3-5) atau belajar secara individual,

Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistimatis.

Belajar pengetahuan dan ketrampilanmelalui proses pencarian danpenggalian (inquiry),

Menunjukan kinerja danmempertanggung jawabkan hasilkerjanya di forum.

Membuat proposal projek yang akandikerjakan, sertamempresentasikannya di kelas.

Kemampuanyang Diperoleh

MHS

Bertanggung jawab,

Terlatih membuat rancangan projek,

Bekerja secara sistematikmenghasilkan projek yang efisien,

Percaya diri,

Taat pada assas,

Kreatif & Inovatif ,

Kemampuan berkomunikasi,

Aktualisasi,

Kemampuan menjelaskan,

Perencanaan & Pengelolaan,

Kemampuan untuk memprediksi,

Kemampuan menjalankan metoda,

Ketepatan.

Aktivitas Dosen

•Merumuskantugas danmelakukan prosespembimbingan,

•Sebagai fasilitator, motivator danfasilitator,

•Melakukanevaluasi terhadapkinerja Mhs.

9. Problem Based Learning & Inquiry (PBL)

Problem Based Learning (PBL) adalah metodepembelajaran yang menggunakan masalah sebagai fokusbelajar untuk mengembangkan ketrampilan memecahkanmasalah, penguasaan materi dan pengaturan diri.

(Sumber: Hmelo-Silver, 2004; Serafino & Cicchelli, 2005)

Peran Dosen sebagai pendamping, motivator danfasilitator bagi mahasiswa dalam belajarmenyelasikan masalah-masalah

Aktivitas BelajarMHS

• Belajar dalam kelompok kecil (3-5) atau belajar secara individual,

• Menerima masalah sesuai dengan kompetensi tujuan pembelajaran,• Belajar dengan menggali / mencari informasi (inquiry), serta memanfaatkan informasi tsb untuk memecahkan masalah faktual yang

sedang dihadapi.• Menganalisis strategi pemecahan masalah.• Berdiskusi dalam kelompok,• Mempresentasikan di kelas.

Kemampuanyang Diperoleh

MHS

• Terlatih menyelesaikan masalah (problem-solving), Kemampuan mencari informasi baru (inquiry), Kepekaan melihat masalah, Ketajaman analisis & identifikasi varibel masalah, Kemampuan interpretasi,

• Mengambil keputusan, Berfikir kritis, Prioritas & Selektif, Tanggung jawab, Kreatif , Menggunakan metoda, Kemampuan life long learning, Kemandirian.

Aktivitas Dosen

• Merancang tugas belajar dengan berbagai alternatif metode penyelesaian masalah.

• Memberikan arahan dan bimbingan dalam proses belajar,• Sebagai fasilitator, motivator dan fasilitator,• Melakukan evaluasi terhadap kinerja Mhs

3. BLENDED LEARNING

Blended Learning

F2F Learning(synchronous):Knowledge

Domain:-Factual-Conceptual -Procedural-MetacognitiveLearning

Method:lecture,Discussions,Role-modelAuthentic

AssessmentStatic

Lab Base(synchronous)Knowledge

Domain:-Factual-Conceptual -Procedural-MetacognitiveLearning

Method:Collaboration,Discussions,Project base,Problem base,Discovery, Authentic

AssessmentStatic

E-Learning M-Learning

Synchronous

Knowledge Domain:

-Factual-Conceptual -Procedural-MetacognitiveLearning

Method:Reading,Discussions, Chatting, Vicon, Telecon, Online

AssessmentDynamic

Asynchronous

Knowledge Domain:

-Factual-Conceptual -Procedural-MetacognitiveLearning

Method:Reading,Discussions,Online

AssessmentDynamic

BLENDED LEARNING

Synchronous

Knowledge Domain:

-Factual-Conceptual -MetacognitiveLearning

Method:Reading,Discussions,Chatting, Skype, Facetime,Online

AssessmentDynamic

Asynchronous

Knowledge Domain:

-Factual-Conceptual -MetacognitiveLearning

Method:Reading,Discussions,SMS,email,Online

AssessmentDynamic

Syamsul Arifin

4. FLIPPED LEARNING

What is the 'Flipped

Classroom'?

Flipped Classroom is an instructional strategy and a type of blended learning that reverses the traditional

learning environment by delivering instructional content, often online, outside of the classroom. It

moves activities, including those that may have traditionally been considered homework, into the

classroom.

The flipped classroom describes a reversal of traditional teaching where students gain first exposure to new material outside of class, usually via reading or

lecture videos, and then class time is used to do the harder work of assimilating that knowledge through

strategies such as problem-solving, discussion or debates. (Vanderbilt University, Center for Teaching).

How to make lectures engaging and interactive

The Flipped Classroom Explained

FLIP PILLAR PARTIES

Rujukan

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing. New York: Longman.

AUN-QA. (2015). Guide to AUN-QA Assessment at Programme Level Version 3.0. Bangkok: ASEAN University Network.

Branch , R. M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer.Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2014). The Systematic Design of Instruction (8 ed.). New

York: Pearson.Gagne, R. M., Briggs, L. J., & Wager, W. W. (1992). Principles of Instructional Design (4 ed.).

New York: Harcourt Brace College Publishers.Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (8 ed.). New Jersey: Pearson

Education,Inc.Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. (2015, Desember 28).

Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44. Jakarta, DKI, Indonesia: Kemenristekdikti.

Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi (2016), Direktorat Pembelajaran -KemenristekDikti

• Pertanyaan

• I Made Swardane PGSD: Kurikulum standar nasional ataukah internasional....profil lulusan PGSD. TOEFL standard