Upload
phungkhanh
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
disampaikan pada: Rapat Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan Mutu (Binwasmutu)
Tenaga Kesehatan di Provinsi Banten
Tangerang Selatan, 30 April 2019
2
PEMBINAAN MUTU TENAGA KESEHATAN
PEMBINAAN INDIVIDU TENAGA KESEHATAN
PENGAWASAN MUTU TENAGA KESEHATAN
1. PEMBINAAN MUTU TENAGA KESEHATAN
3
Pemerintah dan Pemerintah Daerah Bertanggung jawab terhadap:
Pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan peningkatan mutu Tenaga Kesehatan
Perencanaan, pengadaan, dan pendayagunaan Tenaga Kesehatan sesuai dengan kebutuhan, dan
Perlindungan kepada Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik
1.Peningkatan Mutu Pelayanan oleh nakes
2.Melindungi Penerima Pelayanan dan masyarakat
3.Memberikan Kepastian Hukum bagi nakes dan masyarakat
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
(pasal 80 – 81 UU 36/2014 TTG NAKES)
BINWAS
5
6
Pusat
Provinsi
Kab/Kota
pelaksanaan kegiatan sertifikasi Kompetensi dan pelaksanaan
Registrasi Tenaga Kesehatan
pembinaan dan pengawasan pelaksanaan praktik Tenaga Kesehatan
pelaksanaan kegiatan perizinan Tenaga Kesehatan
Membina, mengawasi, dan meningkatkan mutu Tenaga
Kesehatan melalui :
PUSAT
• Menyusun Norma, Standar, Prosedur & Kriteria
• Mengalokasikan anggaran
PROVINSI
• Menjadi wakil Pusat
• Menjadi pendamping bagi Kab/Kota
• Mengalokasikan anggaran
KABUPATEN/KOTA
• Memberikan layanan langsung kepada masyarakat
• Melaksanakan kebijakan program
• Mengalokasikan anggaran 7
8
Permenkes no 30/2018 tentang Perubahan Atas Permenkes nomor 64/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kemenkes
ISU STRATEGIS
PPSDM KES
Jumlah dan Jenis SDM Kesehatan
Belum Sesuai Kebutuhan
Mutu SDM Kesehatan Belum
Memadai
Distribusi SDM Kesehatan Belum
Merata
PENGADAAN SDM KES
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
PENDAYAGUNAAN SDM KES
PENDIDIKAN SDMK
PENINGKATAN MUTU SDMK PELATIHAN SDMK
PERENCANAAN & PENDAYAGUNAAN SDM KES
2. PEMBINAAN INDIVIDU TENAGA KESEHATAN
10
Pengembangan Karir
Pengembangan Sertifikasi Kompetensi Profesi
Tugas Belajar
11
12
KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN KARIR DAN
TATA KELOLA SERTIFIKASI
PERMENKES RI NO : 30 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN
KEPALA SUB BIDANG
TATA KELOLA SERTIFIKASI
KEPALA SUB BIDANG PENGEMBANGAN KUALIFIKASI
SDMK BERKELANJUTAN I
KEPALA SUB BIDANG
PENGEMBANGAN KARIR KEPALA SUB BIDANG
PENGEMBANGAN KUALIFIKASI SDMK BERKELANJUTAN II
KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN KUALIFIKASI
SDMK BERKELANJUTAN;
KEPALA SUB BIDANG PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN I
KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN II
Deri Pinesti, SKM,MKM
13
Tusi Bidang Pengembangan Karir Dan Tata Kelola Sertifikasi Permenkes No. 30 Tahun 2018
BIDANG PENGEMBANGAN KARIR
DAN TATA KELOLA SERTIFIKASI
SubBid
Pengembangan Karir
SubBid
Tata Kelola Sertifikasi
Melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang pengembangan karir sumber daya manusia kesehatan
Melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang tata kelola sertifikasi sumber daya manusia kesehatan
1. Penyiapan Kebijakan Teknis Pengembangan Karir Tenaga Kesehatan
2. Pengembangan Skema Karir Tenaga Kesehatan 3. Bimtek Penerapan Pengembangan karir 4. Monev Penerapan Pengembangan Karir
1. Pengembangan LSP Nakes 2. Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi 3. Penyiapan Tenaga Kesehatan ke Luar Negeri 4. Pengelolaan Bank Soal Sertifikasi Tenaga Kesehatan 5. Pembinaan LSP Bidang Kesehatan
Esel
on
3
Esel
on
4
Tup
oks
i P
rogr
am
Grand Desgn
Pengembangan Karir
dan Sertifikasi
Tenaga Kesehatan
Juklak
Pengembangan Karir
dan Sertifikasi
Tenaga Kesehatan
Skema
Pengembangan Karir
dan Sertifikasi
Tenaga Kesehatan
PERMENKES Berlaku bagi
seluruh RS
(Pemerintah
dan Swasta)
Dibuat
Masing-
Masing Jenis
Tenaga
Kesehatan
Berdampak
dalam
Peningkatan
Mutu
Pelayanan
Kesehatan
15
PENGEMBANGAN KARIR
16
16
16
LATAR BELAKANG
UUD 36 tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
Pasal 30 ayat (1) Pengembangan Tenaga
Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu dan karier Tenaga Kesehatan
Penjelasan Pasal 30 ayat (1)
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Swasta
mengembangkan dan menerapkan pola karier Tenaga Kesehatan yang
dilakukan secara transparan dan terbuka
Perpres Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan swasta mengupayakan penyelenggaraan pendidikan berkelanjutan dalam rangka peningkatan karir dan profesionalisme tenaga kesehatan, mengembangkan dan menerapkan pola karir tenaga kesehatan yang dilakukan secara transparan dan lintas institusi melalui jenjang jabatan struktural dan jabatan fungsional
Bab V Cara Penyelenggaraan SKN Sub Sistem Sumber Daya Manusia Kesehatan
Salah satu masalah strategis SDMK adalah pendayagunaan, pemerataan distribusi SDMK berkualitas, pengembangan karir, sistem penghargaan dan sanksi bagi SDMK. Dalam hal pengembangan karir, pemerintah diharapkan dapat melakukan secara objektif, transparan berdasarkan prestasi kerja dan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan kesehatan dan dilakukan melalui sistem karir, penggajian dan insentif
DEFINISI PENGEMBANGAN KARIR 9
suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi pada jalur karier yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan. (Samsudin,
2010:140).
upaya yang dilakukan oleh organisasi dalam merencanakan karier pegawainya, yang disebut sebagai manajemen karier,
antara lain merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi karier (Sinambela, 2016:260)
serangkaian aktivitas untuk mempersiapkan seseorang individu pada kemajuan karier yang direncanakan (Mondy, 1993)
Persentase Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
Total Nakes di RS:
535.625
Swasta: 362.618 (67,7%)
Pemerintah: 173.007 (32,3%)
Sumber: http://sirs.yankes.kemkes.go.id/rsonline/report/ http://bppsdmk.kemkes.go.id/info_sdmk/info/distribusi_sdmk_rs
RS Pemerintah 932
RS Swasta 1894
Total jumlah rumah sakit 2826
Tenaga Kesehatan di RS Pemerintah: Pola Karir dengan
Jabfung
Tenaga Kesehatan di RS. Swasta: Pola
Karir???
Sumber ; Permenkes 40/2017
FENOMENA
•Jenjang karier perawat yang belum serempak implementasinya.
•Sistem pengembangan karier konvesional saat lebih banyak berbasis pencapaian akademis
•Ketidakjelasan pemberlakuan reward dan punishment terhadap institusi pemakai
•Tenaga Kesehatan lainnya?
SITUASI TERKINI Kualifikasi Jenjang Perawat Saat Ini Berbasis Kualifikasi Akademis
PK V PK IV
PK III PK II
PK I
Jenjang Novice Advance Beginner competent Proficient Expert
D-III telah memiliki
pengalaman kerja 2 tahun
perawat lulusan D III Keperawatan
dengan pengalaman kerja 5 tahun
perawat lulusan D III Keperawatan dengan
pengalaman kerja 9 tahun
Ners (lulusan S-1 Keperawatan plus
pendidikan profesi) dengan pengalaman kerja 9 tahun
Ners Spesialis dengan pengalaman kerja 4 tahun
Persyaratan akademis & Pengalaman kerja
Ners (lulusan S-1 Keperawatan plus pendidikan profesi)
dengan pengalaman kerja 0 tahun
Ners (lulusan S-1 Keperawatan plus
pendidikan profesi) dengan pengalaman kerja 3 tahun
Ners (lulusan S-1 Keperawatan plus pendidikan
profesi) dengan pengalaman klinik 6 tahun
Ners Spesialis dengan pengalaman kerja 2 tahun
Ners Spesialis Konsultan dengan pengalaman kerja 1 tahun
Ners Spesialis dengan pengalaman kerja 0 tahun
Ners Spesialis Konsultan dengan pengalaman kerja 0 tahun
Sertifikasi kompetensi
mempunyai sertifikat PK-I.
mempunyai sertifikat PK-II
memiliki sertifikat PK-III
memiliki sertifikat PK-IV
memiliki sertifikat PK-V
21
Harmonisasi Penyetaraan
Ahli Utama
Ahli Madya
Ahli Muda
Ahli Pertama
Penyelia
Mahir
Terampil
PK 5
PK 4
PK 3
PK 2
PK 1
Jenjang Karir
9
8
7
6
5
KKNI
* PK = Perawat Klinik Perpres No. 8 Tahun 2012
Usul jenjang Karir Name of grade Grade Specialist Structural/Managerial
Expert 9 Advisor Advisor
Proficient 8 Consultant Practionnaire Director
Competent 7 Advance Practionnaire General Manager
Advance 6 Senior Practionnaire/
Specialist Practionnaire Manager
Beginner 5 Practionnaire Assistant Manager
Novice
4
Assistance Practionnaire/
Associate Practionnaire
Executive
3 Technician
2 Support Workers
1 Non Staff
Fisioterapi
Laboratorium Medik
Elektromedis
Teknisi Gigi
Nutrition
Dietisien
Peta Kualifikasi
KKNI Jenjang Karir
Level Katagori Pemerintah Swasta
9 A
hli
Utama Konsultan Fisioterapi
8 Madya Penanggung Jawab Fisioterapi
Muda Manager 7
Pertama Fisioterapi Ahli 6
5
Tera
mp
il Penyelia Fisioterapi Senior
5 Pelaksana Lanjutan Fisioterapi Junior
5 Pelaksana Fisioterapi Pelaksana
FISIOTERAPI
Peta Okupasi Fisioterapi
Anak Neurologi Orthopedic
Muskuloskeletal
Kardiovaskular
Respirasi Olahraga
Geriatri dan
Komunitas Kesehatan Kerja Integument Kesehatan Wanita Pendidik dan Peneliti
Konsultan Fisioterapi
Anak
Konsultan Fisioterapi
Neurologi
Konsultan Fisioterapi
orthopedic
muskuloskeletal
Konsultan Fisioterapi
kardiovaskular
respirasi
Konsultan Fisioterapi
Olahraga
Konsultan Fisioterapi
Geriatri dan
Komunitas
Konsultan Fisioterapi
Kesehatan Kerja
Konsultan Fisioterapi
Integument
Konsultan Fisioterapi
Kesehatan Wanita
Konsultan Pendidikan
dan Peneliti
Fisioterapi
Fisioterapi
Penanggung Jawab
Fisioterapi Anak
Penanggung Jawab
Fisioterapi Neurologi
Penanggung Jawab
Fisioterapi orthopedic
muskuloskeletal
Penanggung Jawab
Fisioterapi
kardiovaskular
respirasi
Penanggung Jawab
Fisioterapi Olahraga
Penanggung Jawab
Fisioterapi Geriatri
dan Komunitas
Penanggung Jawab
Fisioterapi Kesehatan
Kerja
Penanggung Jawab
Fisioterapi
Integument
Penanggung Jawab
Fisioterapi Kesehatan
Wanita
Penanggung Jawab
Pendidikan dan
Peneliti Fisioterapi
Manager Fisioterapi
Anak
Manager Fisioterapi
Neurologi
Manager Fisioterapi
orthopedic
muskuloskeletal
Manager Fisioterapi
kardiovaskular
respirasi
Manager Fisioterapi
Olahraga
Manager Fisioterapi
Geriatri dan
Komunitas
Manager Fisioterapi
Kesehatan Kerja
Manager Fisioterapi
Integument
Manager Fisioterapi
Kesehatan Wanita
Manager Pendidikan
dan Peneliti
Fisioterapi
Fisioterapi Anak Ahli Fisioterapi Neurologi
Ahli
Fisioterapi orthopedic
muskuloskeletal Ahli
Fisioterapi
kardiovaskular
respirasi Ahli
Fisioterapi Olahraga
Ahli
Fisioterapi Geriatri
dan Komunitas Ahli
Fisioterapi Kesehatan
Kerja Ahli
Fisioterapi
Integument Ahli
Fisioterapi Kesehatan
Wanita Ahli
Fisioterapi
Pendidikan dan
Peneliti Ahli
Fisioterapi Anak
Senior
Fisioterapi Neurologi
Senior
Fisioterapi orthopedic
muskuloskeletal Senior
Fisioterapi
kardiovaskular
respirasi Senior
Fisioterapi Olahraga
SeniOlahraga
Fisioterapi Geriatri
dan Komunitas
Senior
Fisioterapi Kesehatan
Kerja Senior
Fisioterapi
Integument Senior
Fisioterapi Kesehatan
Wanita Senior
Fisioterapi
Pendidikan dan
Peneliti Senior
Fisioterapi Anak
Junior
Fisioterapi Neurologi
Junior
Fisioterapi orthopedic
muskuloskeletal Junior
Fisioterapi
kardiovaskular
respirasi Junior
Fisioterapi Olahraga
JuniOlahraga
Fisioterapi Geriatri
dan Komunitas
Junior
Fisioterapi Kesehatan
Kerja Junior
Fisioterapi
Integument Junior
Fisioterapi Kesehatan
Wanita Junior
Fisioterapi
Pendidikan dan
Peneliti Junior
Fisioterapi Anak
Pelaksana
Fisioterapi
NeurologiPelaksana
Fisioterapi orthopedic
muskuloskeletal
Pelaksana
Fisioterapi
kardiovaskular
respirasi Pelaksana
Fisioterapi Olahraga
Pelaksana
Fisioterapi Geriatri
dan Komunitas
Pelaksana
Fisioterapi Kesehatan
Kerja Pelaksana
Fisioterapi
Integument
Pelaksana
Fisioterapi Kesehatan
Wanita Pelaksana
Fisioterapi
Pendidikan dan
Peneliti Pelaksana
Peta Kualifikasi KKNI Jenjang Karir
Level Kategori Birokrasi (Pemerintah) Industri (Swasta)
9
Ahli
Ahli Utama Konsultan Teknis
8 Ahli Madya Penanggung Jawab Teknis
Ahli Muda Manajer 7
6 Teknisi
Ahli Pertama Teknisi Ahli
Terampil Teknisi 5
2 Operator Asisten Asisten
PETA OKUPASI ATLM
AREA FUNGSI AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
Pelayanan Laboratorium Klinik Pelayanan Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Pelayanan Laboratorium Patologi Anatomi
Pelayanan Laboratorium Biologi Molekuler
Konsultan Teknis Laboratorium Klinik
Konsultan Teknis Laboratorium Mikrobiologi Klinik Konsultan Teknis
Laboratorium Biologi Molekuler
Penanggung Jawab Teknis Laboratorium Klinik
Penanggung Jawab Teknis Laboratorium Mikrobiologi Klinik Penanggung Jawab Teknis
Laboratorium Biologi Molekuler
Manajer Teknis Laboratorium
Klinik
Manajer Mutu Laboratorium
Klinik
Manajer Teknis Laboratorium
Mikrobiologi Klinik
Manajer Mutu Laboratorium
Mikrobiologi Klinik
Manajer Teknis Laboratorium
Patologi Anatomik
Manajer Mutu Laboratorium
Patologi Anatomik
Manajer Teknis Laboratorium
Biologi Molekuler
Manajer Mutu Laboratorium
Biologi Molekuler
Teknisi Ahli Laboratorium Klinik
Teknisi Ahli Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Teknisi Ahli Laboratorium Patologi Anatomi
Teknisi Ahli Laboratorium Biologi Molekuler
Teknisi Laboratorium Klinik
Teknisi Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Teknisi Laboratorium Patologi Anatomi
Teknisi Laboratorium Biologi Molekuler
Asisten Teknisi Laboratorium Klinik
Asisten Teknisi Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Asisten Teknisi Laboratorium Patologi Anatomi
Asisten Teknisi Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Peta Kualifikasi KKNI Jenjang Karir
Level KatEgori Pemerintah Swasta
9
Ahli
Ahli Utama Direktur
8 Ahli Madya General Manager
7 Ahli Muda Manager
6 Ahli Pertama Asisten Manager
5
Terampil
Penyelia Supervisor
5 Mahir Pelaksana Senior
5 Terampil Pelaksana
ELEKTROMEDIS
Peta Okupasi Area Fungsi Tenaga Elektromedis
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Institusi Penguji/Kalibrasi
Swasta Pemerintah Penyalur Alat Kesehatan
Pabrik Alat Kesehatan Swasta Pemerintah
Kementerian/ Lembaga
Pemerintah
Direktur Direktur Direktur Direktur Ahli Utama
General Manager
Elektromedis Ahli Madya
General Manager General Manager General Manager Elektromedis Ahli Madya
Ahli Madya
Manager/ Kepala Instalasi
Elektromedis Ahli Muda
Manager/ Kepala Instalasi
Manager/ Kepala Instalasi
Manager/ Kepala Instalasi
Elektromedis Ahli Muda
Ahli Muda
Asisten Manager/
Deputi Kepala Instalasi
Elektromedis AhliPertama
Asisten Manager/ Deputi Kepala
Instalasi
Asisten Manager/ Deputi Kepala
Instalasi
Asisten Manager/ Deputi Kepala
Instalasi
Elektromedis AhliPertama
Ahli Pertama
Penyelia/ Supervisor
Elektromedis Penyelia
Penyelia/ Supervisor
Penyelia/ Supervisor
Penyelia/ Supervisor
Elektromedis Penyelia
Penyelia
Pelaksana Senior
Elektromedis Mahir Pelaksana Senior Pelaksana Senior Pelaksana Senior Elektromedis Mahir Mahir
Pelaksana Elektromedis Pelaksana
Pelaksana Pelaksana Pelaksana Elektromedis Pelaksana
Pelaksana
Peta Kualifikasi Keteknisian Gigi
KKNI Jenjang Karir
Level Katagori Pemerintah Swasta 9
Ahli
Utama Konsultan 8 Madya Direktur 7 Muda Manager 6 Pertama Supervisor
5
Terampil
Penyelia Teknisi Gigi
Terampil
5 Pelaksana Lanjutan
Teknisi Gigi Terampil
5 Pelaksana Teknisi Gigi Pelaksana
TEKNISI GIGI
Peta Okupasi Keteknisian Gigi Gigi Tiruan
Lepasan Gigi Tiruan Cekat Alat Ortodonsi
Protese Maxilo Facial
Penelitian dan pendidikan
Ahli Utama Ahli Utama Ahli Utama Ahli Utama Ahli Utama
Konsultan Konsultan Konsultan Konsultan Konsultan
Ahli madya Ahli madya Ahli madya Ahli madya Ahli madya
Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Ahli muda Ahli muda Ahli muda Ahli muda Ahli muda
Manager Manager Manager Manager Manager
Ahli pertama Ahli pertama Ahli pertama Ahli pertama Ahli pertama
Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor
Penyelia Penyelia Penyelia Penyelia Penyelia
Teknisi Gigi Terampil Gigi
Teknisi Gigi Terampil Gigi
Teknisi Gigi Terampil Gigi
Teknisi Gigi Terampil Gigi
Teknisi Gigi Terampil Gigi
Pelaksana lanjutan Pelaksana lanjutan Pelaksana lanjutan Pelaksana lanjutan Pelaksana Lanjutan
Teknisi Gigi Terampil Teknisi Gigi Terampil Teknisi Gigi Terampil Teknisi Gigi Terampil Teknisi Gigi Terampil
Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana
Teknisi Gigi Pelaksana
Teknisi Gigi Pelaksana
Teknisi Gigi Pelaksana
Teknisi Gigi Pelaksana
Teknisi Gigi Pelaksana
Peta Kualifikasi KKNI Jenjang Karir
Level Katagori Pemerintah Swasta
9
Ahl
i
Utama Nutrisionis Konsultan Gizi masyarakat ,
8 Madya Penanggung Jawab Gizi masyarakat
7 Muda Nutrisionis Supervisor Gizi masyarakat
6 Pertama Nutrisionis Ahli 5
Tera
mp
il
Penyelia Nutrisionis Senior
5 Pelaksana Lanjutan Nutrisionis Junior
5 Pelaksana Nutrisionis /ahli gizi Pelaksana
NUTRISIONIS
PETA OKUPASI NUTRISIONIS
Gizi Balita Gizi Bumil/ Menyusui
Anak Sekolah Remaja
Advokasi Mitra Gizi
GIZI Olahraga & Kebugaran Gizi Lansia Gizi Bencana Penyelenggaraa
n Makanan Kajian Masalah
Gizi GIZI Pendidik Dan Peneliti
Konsultan GIZI Anak,balita
Konsultan GIZI Bu Mil,menyusui
Konsultan GIZI Anak
Sekolah,remaja
Konsultan GIZI Advokasi Mitra
Gizi
Konsultan GIZI Olah Raga & Kebugaran
Konsultan GIZI Lansia
Konsultan GIZI Penanganan
Bencana
Konsultan GIZI Penyelenggaraa
n Makanan Institusi
Konsultan Kajian Masalah Gizi
Konsultan Pendidik Dan Peneliti GIZI
Penanggung Jawab Gizi Anak
Penanggung Jawab Gizi Bu Mil,menyusui
Penanggung Jawab Gizi Anak Sekolah,remaja
Penanggung Jawabadvokasi
Mitra Gizi
Penanggung Jawab Gizi Olah
Raga & Kebugaran
Penanggung Jawab Gizi
Lansia
Penanggung Jawab Gizi Bencana
Penanggung Jawab Gizi
Penyelenggaraan Makanan
Institusi
Penanggung Jawab Kajian Masalah Gizi
Penanggung Jawab Pendidik Dan Peneliti GIZI
Supervisor Gizi Anak
Supervisor Gizi Bu Mil,menyusui
Supervisor Gizi Anak
Sekolah,remaja
Supervisor Gizi Anakadvokasi
Mitra Gizi
Supervisor Gizi Olah Raga & Kebugaran
Supervisor Gizi Lansia
Supervisor Gizi Bencana
Supervisor Gizi Penyelenggaraa
n Makanan Institusi
Supervisor Kajian Masalah
Gizi
Supervisor Pendidik Dan Peneliti GIZI
Ahli Gizi Anak ,Balita
Ahli Gizi Bu Mil,menyusui
Ahli Gizi Anak Sekolah,remaja
Ahli Advokasi Mitra Gizi
Ahli Gizi Olah Raga &
Kebugaran Ahli Gizi Lansia Ahli Gizi Bencana
Ahli Gizi Penyelenggaraa
n Makanan Institusi
Ahli Kajian Masalah Gizi
Ahli Pendidik Dan Peneliti GIZI
Ahli Gizi Anak Senior
Ahli Gizi Bu Mil,menyusui
Ahli Gizi Anak Sekolah,remaja
Senior
Ahli Advokasi Mitra Gizi Senior
Ahli Gizi Olah Raga &
Kebugaran Senior
Ahli Gizi Lansia Senior
Ahli Gizi Bencana Senior
Ahli Gizi Penyelenggaraa
n Makanan Institusi Senior
Ahli Gizi Kajian Masalah Gizi
Senior
Ahli Pendidik Dan Peneliti GIZI
Senior
Ahli Gizi Anak Junior
Ahli Gizi Bu Mil,menyusui
Junior
Ahli Gizi Anak Sekolah,remaja
Junior
Ahli Advokasi Mitra Gizi Yunior
Ahli Gizi Olah Raga &
Kebugaran Junior
Ahli Gizi Lansia Junior
Ahli Gizi Bencana Junior
Ahli Gizi Penyelenggaraa
n Makanan Institusi Junior
Ahli Kajian Masalah Gizi
Junior
Ahli Gizi Pendidik Dan Peneliti GIZI
Junior
Ahli Gizi Anak Pelaksana
Ahli Gizi Bu Mil,menyusui
Pelaksana
Ahli Gizi Anak Sekolah,remaja
Pelaksana
Ahli Pelaksana Advokasi Mitra
Gizi
Ahli Gizi Pelaksana Olah
Raga & Kebugaran
Ahli Pelaksana Gizi Lansia
Ahli Pelaksana Gizi Bencana
Ahli Gizi Pelaksana
Penyelenggaraan Makanan
Institusi
Ahli Kajian Masalah Gizi Pelaksana
Ahli Gizi Pendidik Dan Peneliti GIZI Pelaksana
Peta Kualifikasi
KKNI Jenjang Karir
Level Katagori Pemerintah Swasta
9
Ahli
Utama Dietisien Konsultan/ Konsultan Dietetik
8 Madya Penanggung Jawab Dietetik
7 Muda Manager
6 Pertama Dietisien Ahli
DIETISIEN
PETA OKUPASI
Anak Geriatri
Diabetes Melitus
dan Penyakit Metabolik
Neurologi Ginjal Kardio
vaskular Respirasi
Gastro intestinal Hepatologi Onkologi Penyakit
Infeksi Penyakit
Kritis Bedah Pendidik Peneliti Olahraga Komunitas
Konsultan Dietisien
Anak
Konsultan Dietisien Geriatri
Konsultan Dietisien Geriatri
Konsultan Dietisien
Neurologi
Konsultan Dietisien
Ginjal
Konsultan Dietisien
kardiovaskular
respirasi
Konsultan Dietisien
Gastrointestinal
Konsultan Dietisien
Hepatologi
Konsultan Dietisien Onkologi
Konsultan Dietisien Penyakit
Infeksi
Konsultan Dietisien Penyakit
Kritis
Konsultan Dietisien Bedah
Konsultan Dietisien Pendidik
Konsultan Dietisien Pendidik
Konsultan Dietisien Olahraga
Konsultan Dietisien
Komunitas
Penanggung Jawab Dietisien
Anak
Penanggung Jawab Dietisien Geriatri
Penanggung Jawab Dietisien Geriatri
Penanggung Jawab Dietisien
Neurologi
Penanggung Jawab Dietisien
Ginjal
Penanggung Jawab Dietisien
kardiovaskular
respirasi
Penanggung Jawab Dietisien
Gastrontestinal
Penanggung Jawab Dietisien
Hepatologi
Penanggung Jawab Dietisien Onkologi
Penanggung Jawab Dietisien Penyakit
Infeksi
Penanggung Jawab Dietisien Penyakit
Kritis
Penanggung Jawab Dietisien Bedah
Penanggung Jawab Dietisien Pendidik
Penanggung Jawab Dietisien Pendidik
Penanggung Jawab
Dietisien Olahraga
Penanggung Jawab Dietisien
Komunitas
Manager Dietisien
Anak
Manager Dietisien Geriatri
Manager Dietisien Geriatri
Manager Dietisien
Neurologi
Manager Dietisien
Ginjal
Manager Dietisien
kardiovaskular
respirasi
Manager Dietisien
Gastrointestinal
Manager Dietisien
Hepatologi
Manager Dietisien Onkologi
Manager Dietisien Penyakit
Infeksi
Manager Dietisien Penyakit
Kritis
Manager Dietisien Penyakit
Bedah
Manager Dietisien Pendidik
Manager Dietisien Pendidik
Manager Dietisien Olahraga
Manager Dietisien
Komunitas
Dietisien Anak Ahli
Dietisien Geriatri
Ahli
Dietisien Geriatri
Ahli
Dietisien Neurologi
Ahli
Dietisien Ginjal Ahli
Dietisien kardiovask
ular respirasi
Ahli
Dietisien Gastrointesti
nal Ahli
Dietisien Hepatologi
Ahli
Dietisien Onkologi
Ahli
Dietisien Penyakit
Infeksi Ahli
Dietisien Penyakit Kritis Ahli
Dietisien Bedah Ahli
Dietisien Pendidik
Ahli
Dietisien Pendidik
Ahli
Dietisien Olahraga
Ahli
Dietisien Komunitas
Ahli
36
PENGEMBANGAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI
37
Tenaga Kesehatan
Sertifikat Pelatihan
Sertifikat Kompetensi NAKES
KOMPETEN PROFESIONAL dan BERKUALITAS
SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN
Setiap tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas keprofesiannya harus sesuai dengan
standar profesi (Standar kompetensi dan kode etik) dan keselamatan pasien(UU36/2014 dan
UU36/2009)
Sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikasi kompetensi yang dilakukan
secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar
kompetensi kerja nasional Indonesia/dan atau internasional. (PP23/2004).
Pengakuan kompetensi melalui sertifikasi adalah hak tenaga kerja yang telah kompeten. (pasal
18 UU 13/2003).
Tuntutan industri, pendidikan, organisasi, masyarakat akan kompetensi tenaga kerja/profesi
dalam memproduksi produk atau jasa.
Sistem pendidikan/industri/organisasi menuntut personel harus kompeten dan terpelihara
kompetensinya.
NO PEMANGKU
KEPENTINGAN MANFAAT
1. Organisasi • Membantu industri/organisasi meyakinkan kepada kliennya bahwa produk/jasanya telah
dibuat oleh tenaga-tenaga yang kompeten dan terpelihara kompetensinya.
• Membantu industri/organisasi dalam rekruitmen dan mengembangkan tenaga berbasis
kompetensi guna meningkatkan efisensi HRD khususnya dan efisiensi nasional pada
umumnya.
• Membantu industri/organisasi dalam sistem pengembangan karir dan remunerasi tenaga
berbasis kompetensi dan meningkatkan produktivitas.
2. Tenaga kerja • Membantu tenaga profesi meyakinkan kepada organisasi/industri/kliennya bahwa dirinya
kompeten dalam bekerja atau menghasilkan produk atau jasa dan meningkatkan percaya
diri tenaga profesi.
• Membantu tenaga profesi dalam merencanakan karirnya dan mengukur tingkat pencapaian
kompetensi dalam proses belajar di lembaga formal maupun secara mandiri.
• Membantu tenaga profesi dalam memenuhi persyaratan regulasi.
• Membantu pengakuan kompetensi lintas sektor dan lintas negara
• Membantu tenaga profesi dalam promosi profesinya dipasar tenaga kerja
3. Lemdiklat • Membantu memastikan link and match antara kompetensi lulusan dengan tuntutan
kompetensi dunia kerja.
• Membantu memastikan tercapainya efisiensi dalam pengembangan program diklat.
• Membantu memastikan pencapain hasil diklat yang tinggi.
• Membantu Lemdiklat dalam sistem asesmen baik formatif, sumatif maupun holistik yang
dapat memastikan dan memelihara kompetensi peserya didik selama proses diklat.
40
Undang-Undang No 5 thn 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Presiden No 12 tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar
Permenkes 44 thn 2015 tentang Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Pendidikan Dokter Gigi Spesialis
Permenkes 28 Thn 2015 tentang Penyelenggaraan Tugas Belajar SDM Kesehatan
PENINGKATAN PENGETAHUAN
PENINGKATAN KOMPETENSI/ KETRAMPILAN/ KEMAMPUAN
PENINGKATAN PROFESIONALISME
41
PNS Kemenkes
PNS Daerah
PENYELENGGARA TUBEL
PTN PTS LUAR
NEGERI
PENDIDIKAN VOKASI (D4)
PENDIDIKAN AKADEMIK (S1, S2, S3)
PENDIDIKAN PROFESI ( PERAWAT, APOTEKER,
SUB SPESIALIS DLL)
RENCANA KEBUTUHAN TUBEL SDMK DISUSUN OLEH UNIT ORGANISASI PENGUSUL BERDASARKAN PETA JABATAN DAN POLA KARIR, DAN DIBUAT DALAM JANGKA LIMA TAHUNAN DAN DIRINCI PER TAHUN
• Paling lama 1 Tahun ( 2 Semester) atau sesuai kurikulum
(Dari D3) D4
• Paling lama 4 tahun (8 semester) atau sesuai kurikulum S1
• Sesuai kurikulum Profesi
• Paling Lama 2 tahun (4 Semester) atau sesuai kurikulum S2
• Paling lama 4 tahun (8 semester) atau sesuai kurikulum S3
JENIS PENDIDIKAN DAN MASA STUDI
Perpanjangan masa studi sesuai dengan peraturan yang berlaku
•Program D-3, dan S-1 atau setara berusia paling tinggi 25 tahun
•Program S-2 atau setarasetara berusia paling tinggi 37 tahun
•Program S-3 atau setarasetara berusia paling tinggi 40 tahun
SE Kemen PAN dan RB No
04 Tahun 2013 Tentang
Pemberian Tugas Belajar
dan Izin Belajar
• Program D-3, D-4 dan S-1 atau setara paling tinggi 45 tahun
• Program D-3, D-4 dan S-1 atau setara dari daerah DTPK paling
tinggi 50 tahun
• Program dokter, apoteker, spesialis I, S-2 atau setara, dan S-3 atau
setara berusia paling tinggi 50 tahun
• Berlaku sampai tahun 2020
SE Kemen PAN dan RB No
B/1364/M.PAN-RB/03/2016
Tentang Batas Usia Maksimal
Pemberian Tugas Belajar Bagi
Tenaga Kesehatan
•Dosen PNS dari S-2 ke S-3 paling tinggi 50
tahun
SE, Surat Kemen PAN dan RB No
B/2556/D.III.PAN-RB/07/2016
Tentang Batas Usia Maksimal
Pemberian Tugas Belajar Bagi Dosen
PESERTA TUBEL PER JENJANG TAHUN 2008-2018
167
2533 2954
6913
536
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
DIII D-IV S1 S2 S3
TOTAL 13.103
TOTAL 7.612
289 280
448
161 127
240
143 158
257 263
142
34
520
764
253
572
87
230
327
225 171 194
64 94
552
230
142
78 100 129
47 101
158
32
Ace
h
Sum
ater
a U
tara
Sum
ater
a B
arat
Kep
ula
uan
Ria
u
Ria
u
Jam
bi
Ban
gka
Bel
itu
ng
Sum
ater
a Se
lata
n
Ben
gku
lu
Lam
pu
ng
Ban
ten
DK
I Jak
arta
Jaw
a B
arat
Jaw
a Te
nga
h
DI Y
ogy
akar
ta
Jaw
a Ti
mu
r
Bal
i
Nu
sa T
engg
ara
Bar
at
Nu
sa T
engg
ara
Tim
ur
Kal
iman
tan
Bar
at
Kal
iman
tan
Ten
gah
Kal
iman
tan
Sel
atan
Kal
iman
tan
Tim
ur
Sula
wes
i Bar
at
Sula
wes
i Sel
atan
Sula
wes
i Ten
gah
Sula
wes
i Ten
ggar
a
Go
ron
talo
Sula
wes
i Uta
ra
Mal
uku
Mal
uku
Uta
ra
Pap
ua
Bar
at
Pap
ua
Kal
iman
tan
Uta
ra
PESERTA TUBEL DAERAH TAHUN 2008-2018
51
52
1. Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kesehatan (Jumlah, Jenis, Mutu dan
Distribusi)
2. Pengadaan Tenaga Kesehatan (Pendidikan, Pelatihan, sertifikasi)
3. Pendayagunaan Tenaga Kesehatan (Permanen, Semi Permanen, dan
Insidentil)
4. Pembinaan dan Pengawasan Mutu (Standarisasi, Registrasi, Lisensi)
53
1. Inspeksi Berkala Kepemilikan STR/SIP di Fasyankes
2. Mekanisme monitoring penyelenggaraan pelayanan oleh
nakes (pengecekan dokumen SOP dan lainnya)
3. Evaluasi Kinerja Berkala (CPD online)
4. Evaluasi Penerapan hasil pelatihan/workshop/ seminar di
tempat kerja dibuktikan dengan sertifikat kompetensi yang
dimiliki
Pengawasan Praktik Profesi Individu Tenaga Kesehatan
54
Sertifikasi
Registrasi
Lisensi
Penegakan Disiplin
SERTIFIKASI REGISTRASI PERIZINAN
(Psl 46 UU 36/2014) (Psl 21 UU 36/2014) (Psl 44 UU 36/2014)
SIP bukti tertulis
yg diberikan oleh
pemda kab/ kota
kepada Nakes
sebagai pemberian
kewenangan untuk
menjalankan praktik
STR bukti tertulis Nakes yg
telah melakukan registrasi
Registrasi pencatatan resmi
thd Nakes yg tlh memiliki
Serkom/ Serprof dan tlh
mempunyai kualifikasi ttt lain
serta mempunyai pengakuan
secara hukum unt menjalankan
praktik.
Sertifikat Kompetensi
surat tanda
pengakuan terhadap
Kompetensi Nakes unt
dpt menjalankan
praktik di seluruh
Indonesia sth lulus Uji
Kompetensi
Pengaturan kewajiban Nakes dalam mengembangkan kompetensi untuk melaksanakan kewenangan secara profesional
Permenristekdikti
12/2016 PERMENKES 46/2013
PERMENKES MASING-
MASING OP
Nakes unt memiliki STR
disyaratkan memiliki ijazah dan SERKOM
Setiap Nakes
menjalankan praktik di
bidang yankes wajib
memiliki IZIN
Setiap Nakes
menjalankan praktik
wajib memiliki STR