Upload
miftahul-fahmy
View
49
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kesehatan
Citation preview
PROPOSALDISCHARGE PLANNINGPRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
DI RAWAT INAP LANTAI 3 RS. UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
11 MEI 12 JUNI 2015
OLEH:
KELOMPOK 2
Noki Rama Dewangga S., S.Kep
Nurul Wachyu Fitriyah, S.Kep131413143001131413143004
Liya Kurniawati, S.Kep131413143005
Habib Muhammad, S.Kep131413143007
Rinda Hidayati, S.Kep131413143009
Rio Agus Efendi, S.Kep131413143015
Ria Ines Nurfirstya, S.Kep131413143018
Ratna yulita, S.Kep131413143021
Aby Nugrah Septanto, S.Kep
Miftahul Fahmi, S.Kep131413143022131413143027
Ayu Dyah Lestari, S.Kep131413143057
Puji Lestari, S.Kep131413143059
Fidelia Wandita N., S.Kep
Rizki Agustino, S.Kep
Winedhar Pawestri, S.Kep131413143061131413143065131413143068
Bella Yuri Kartika, S.Kep131413143069
Nina Rizka Rochmawati, S.Kep131413143071
Suciati Ningsih, S. Kep131413143075
PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN NERS (P3N)FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPerencanaan pulang (discharge planning) merupakan proses yang dinamis dan sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk memberi kemudahan pengawasan layanan kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang. Perencanaan pulang merupakan proses yang dinamis agar tim kesehatan mendapat kesempatan yang cukup untuk menyiapkan pasien melakukan keperawatan mandiri di rumah. Perencanaan pulang didapat dari proses interaksi ketika keperawatan professional, pasien, keluarga, berkolabolari untuk memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang diperlukan oleh pasien saat perencanaan harus berpusat pada masalah pasien yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitasi, serta keperawatan rutin (Nursalam, 2014).Perencanaan pulang (discharge planning) akan menghasilkan suatu hubungan yang terintegrasi yaitu antara keperawatan yang diterima pada waktu di rumah sakit dengan keperawatan yang diberikan setelah pasien pulang. Keperawatan di rumah sakit akan bermakna jika dilanjutkan dengan perawatan dirumah. Namun sampai dengan saat ini, perencanaan pulang bagi pasien yang dirawat di rumah sakit belum optimal dilaksanakan, dimana peran keperawatan terbatas pada kegiatan rutinitas saja yaitu hanya berupa informasi kontrol ulang. Pasien memerlukan keperawatan kesehatan dirumah, konseling kesehatan atau penyuluhan, dan pelayanan komunitas tetapi tidak dibantu dalam upaya memperoleh pelayanan sebelum pemulangan sering kembali ke ruang kedaruratan dengan masalah minor, sering kali diterima kembali dalam waktu 24 jam dan kemudian pulang kembali.Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan hubungan yang efektif antara perawat dengan klien. Salah satu bentuk peran perawat yang harus ditingkatkan keefektivitasannya adalah saat perencanaan pulang (discharge planning). Informasi yang diberikan perawat kepada pasien pada saat perencanaan pulang, bertujuan agar pasien dan keluarga mampu mengenali tanda bahaya dan mengetahui bagaimana cara memanajemen pemberian perawatan di rumah. Ketidaksiapan pasien menghadapi pemulangan juga dapat terjadi karena pasien terlalu cepat dipulangkan sehingga hal ini juga beresiko terhadap terjadinya komplikasi setelah di rumah, dan juga dikarenakanpemulangan yang tidak direncanakan yang dapat berakibat kepada hospitalisasi ulang. Oleh karena itu, intervensi keperawatan perlu dipersiapkan untuk menghadapi pemulangan pasien karena adanya ketidakmampuan untuk melakukan perawatan diri sebagai akibat dari adanya keterbatasan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah discharge planning (perencanaanpemulangan pasien).Discharge planning sudah dilakukan kepada pasien-pasien yang akan pulang, namun hanya dilakukan secara lisan dan tidak mencakup aspek discharge planning yang meliputi penjelasan penyakit dalam sebuah brosur maupun leaflet sehingga pasien kadang lupa tentang penjelasan yang sudah diberikan oleh para perawat. Pada kenyataannya pelaksanaan discharge planning belum optimal karena rendahnya kemauan sebagian perawat pelaksana untuk merutinkan pelaksanaan discharge planning (Nursalam, 2010).Pelaksanaan discharge planning di Rawat Inap Lantai 3 RSUA sudah berjalan, namun belum sesuai dengan format discharge planning yang ada di ruangan. Perawat hanya memberitahukan secara lisan mengenai diet, obat-obatan yang harus diminum, dan kontrol. Discharge planning yang tidak berjalan dapat mengakibatkan kegagalan dalam program perencanaan perawatan pasien di rumah yang akan berpengaruh terhadap tingkat ketergantungan pasien, dan tingkat keparahan pasien saat di rumah. Dengan adanya role play discharge planning yang diadakan oleh mahasiswa praktik profesi manajemen Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, maka diharapkan pelaksanaan discharge planning di Rawat inap lantai 3 RSUA dapat tercapai secara maksimal.1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah pelaksanaan praktik manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa dan perawat di Rawat Inap lantai 3 RSUA mampu menerapkan discharge planning dengan baik dan benar.1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kebutuhan klien untuk discharge planning.2. Mengidentifikasi masalah klien dalam discharge planning.3. Membuat perencanaan discharge planning pasien
4. Mengajarkan pada klien dan keluarga tentang perawatan klien di rumah yang meliputi diet, aktivitas istirahat, waktu dan tempat kontrol.
5. Melakukan evaluasi kepada klien atau keluarga selama pelaksanaan discharge planning.6. Mendokumentasikan pelaksanaan discharge planning.1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Klien
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan klien.
2. Meningkatkan kemandirian klien dan keluarganya dalam kesiapan perawatan di rumah.
3. Meningkatkan kemandirian klien dan keluarganya dalam melakukan perawatan diri sendiri di rumah.
1.3.2 Bagi Mahasiswa
1. Terjadi pertukaran informasi antara mahasiswa sebagai perawat dan klien sebagai penerima pelayanan.
2. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana dalam discharge planning pada penyembuhan klien.
3. Meningkatkan kualitas perawatan secara berkelanjutan pada klien saat di rumah.
4. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan ilmu yang telah dimiliki serta mengaplikasikannya.
5. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif untuk menentukan perencanaan pulang bagi pasien secara tepat.
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Discharge PlanningDischarge planning merupakan komponen yang terkait dengan rentang keperawatan. Rentang keperawatan sering pula disebut dengan perawatan berkelanjutan yang artinya perawatan yang dibutuhkan oleh pasien dimanapun pasien berada. Kegagalan untuk memberikan dan mendokumentasikan discharge planning akan beresiko terhadap beratnya penyakit, ancaman hidup, dan disfungsi fisik. Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk memberikan kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang. Perencanaan pulang merupakan proses yang dinamis, agar tim kesehatan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk menyiapkan pasien melakukan keperawatan mandiri di rumah. Perencanaan pulang didapatkan dari proses interaksi ketika keperawatan profesional, pasien, dan keluarga berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan yang diperlukan oleh pasien saat perencanaan harus berpusat pada masalah pasien yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta keperawatan rutin yang sebenarnya (Swenberg dalam Nursalam, 2014).Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untukkembali ke lingkungannya (Supriyati, 2010).
2.2 Tujuan Discharge PlanningTujuan discharge planning/perencanaan pulang antara lain sebagai berikut (Nursalam, 2014) :1. Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis, dan sosial.
2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga.
3. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien.
4. Membantu rujukan pasien pada sistem pelayanan yang lain
5. Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sikap dalam memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien.
6. Melaksanakan rentang keperawatan antara rumah sakit dan masyarakat.
discharge planning bertujuan untuk:
1.Membantu pasien dan keluarga untuk dapat memahami permasalahan dan upaya pencegahan yang harus ditempuh sehingga dapat mengurangi angka kekambuhan dan penerimaan kembali di Rumah Sakit.
2.Terjadi pertukaran informasi antara pasien sebagai penerima pelayanan dengan perawat dari pasien masuk sampai keluar Rumah Sakit.2.3 Manfaat Discharge Planning
Discharge planning mempunyai beberapa manfaat diantaranya yaitu (Nursalam, 2014) :
1. Memberi kesempatan kepada pasien untuk mendapat panjaran selama di rumah sakit sehingga bisa dimanfaatkan sewaktu di rumah.
2. Tindak lanjut yang sistematis yang digunakan untuk menjamin kontinutas keperawatan pasien.
3. Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang terencana pada penyembuhan pasien dan mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan keperawatan baru.
4. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan keperawatan rumah.2.4 Prinsip-prinsip Dalam perancanaan Pulang
Prinsip prinsip perencanaan pulang pasien (Nursalam, 2014) adalah :
1. Pasien merupakan fokus dalam perencanaan pulang. Nilai keinginan dan kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi, kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah yang mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga kemungkinan masalah yang timbul di rumah dapat segera diantisipasi
3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif, perencanaan pulang merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama.
4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada. Tindakan atau rencana akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan penegtahuan dari tenaga yang tersedia maupun fasilitas yang tersedia di masyarakat.
5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap system pelayanan kesehatan. Setiap klien yang masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus dilakukan.2.5 Jenis-jenis Pemulangan
Pengklasifikasian jenis pemulangan pasien adalah sebagai berikut.
1. Conditioning discharge (pulang sementara atau cuti), keadaan pulang ini dilakukan apabila kondisi pasien baik dan tidak terdapat komplikasi. Pasien untuk sementara dirawat di rumah namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat.
2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya), cara ini merupakan akhir dari hubungan pasien dengan rumah sakit. Namun apabila pasien perlu dirawat kembali maka prosedur keperawatan dapat dilakukan kembali.
3. Judical discharge (pulang paksa), kondisi ini diperbolehkan pulang walaupun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi pasien harus dipantau dengan melakukan kerja sama dengan keperawatan puskesmas terdekat (Nursalam, 2014).
2.6 Komponen Perencanaan Pulang
Menurut Jipp dan Sirass dalam Kristina (2007), komponen perencanaan pulang terdiri dari:
1. Perawatan di rumah
Meliputi pemberian pengajaran atau pendidikan kesehatan (health education) mengenai diet, mobilisasi, waktu kontrol dan tempat kontrol. Pemberian pelajaran disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan keluarga, mengenai perawatan selama pasien di rumah nanti.2. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya
Pada pasien yang akan pulang dijelaskan obat-obat yang masih diminum, dosis, cara pemberian, dan waktu yang tepat minum obat.
3. Obat-obatan yang dihentikan
Meskipun ada obat-obatan yang tidak diminum lagi oleh pasien, obat-obat tersebut tetap dibawakan ke pasien.
4. Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dan hasil pemeriksaan selama MRS dibawakan ke pasien saat pulang.
5. Surat-surat seperti: surat keterangan sakit, surat kontrol.2.7 Hal-hal yang harus diketahui pasien sebelum pulang
Menurut Nursalam (2014), hal-hal yamg haru diketahui pasien sebelum pulang sebagai berikut :
1. Instruksi tentang penyakit yang diderita, pengobatan yang harus dijalankan, serta masalah-masalah atau komplikasi yang didapat.
2. Informasi tertulis tentang keperawatan yang harus dilakukan di rumah.
3. Pengaruh diet khusus dan bertahap yang harus dijalankan.
4. Jelaskan masalah yang timbul dan cara mengantisipasi.
5. Pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada keluarga maupun pasien sendiri dapat digunakan metode ceramah, demonstrasi dan lain-lain.
6. Informasi tentang nomor telepon layanan keperawatan, medis, dan kunjungan rumah apabila pasien memerlukan.
2.8 Faktor-Faktor yang perlu dikaji dalam Discharge PlanningMenurut Nursalam (2014) factor-faktor yang perlu dikaji dalam perencanaan pulang antara lain :
1. Pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit, terapi dan perawatan yang diperlukan.
2. Kebutuhan psikologis dan hubungan interpersonal di dalam keluarga.
3. Keinginan keluarga dan pasien menerima bantuan dan kemampuan mereka memberi asuhan.
4. Bantuan yang diperlukan pasien.
5. Pemenuhan kebutuhan aktivitas hidup sehari0hari seperti makan, minum, eliminasi, istirahat dan tidur, berpakaian, kebersihan diri, keamanan dari bahaya, komunikasi, keagamaan, rekreasi dan sekolah.
6. Sumber dan sistem pendukung yang ada di masyarakat.
7. Sumber finansial dan pekerjaan.
8. Fasilitas yang ada di rumah dan harapan pasien setelah di rawat.
9. Kebutuhan perawatan dan supervisi di rumah.
Beberapa tindakan keperawatan yang diberikan pada pasien sebelum pasien diperbolehkan pulang adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan kesehatan diharapkan bisa mengurangi angka kambuh atau komplikasi dan meningkatkan pengetahuan pasien serta keluarga tentang perawatan pascarawat.
2. Program pulang bertahap: bertujuan untuk melatih pasien untuk kembali ke lingkungan keluarga dan masyarakat. Program ini meliputi apa yang harus dilakukan pasien di rumah sakit dan apa yang harus dilakukan oleh keluarga.
3. Rujukan: Integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung antara perawat komunitas atau praktik mandiri perawat dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien di rumah (Nursalam, 2014).2.9 Dokumentasi
Menurut Iyer dan Camp (2005) dalam Supriyo (2006), sebuah format yang memuat petunjuk yang mengingatkan pemberi pelayanan kesehatan yang mengimplementasikan dan mendokumentasikan perencanaan pemulangan merupakan hal yang sangat membantu. Perencanaan pemulangan sering dicantumkan dalam format terpisah dalam rekam medis, format ini biasanya berisi hal-hal berikut:
1. Pengkajian awal terhadap kebutuhan perencanaan pulang
2. Usaha untuk menempatkan pasien pada fasilitas yang tepat agar mendapatkan perawatan yang kontinyu atau untuk mengatur pasien agar mendapatkan perawatan di rumah sesuai kebutuhan.2.10 Prosedur Perencanaan Pulang
1. Persiapan1) Karu melihat persiapan untuk discharge planning pada perawat primer2) Perawat primer menunjukkan kelengkapan untuk discharge planning (kartu, leaflet, resume) serta menyebutkan hal hal yang perlu diajarkan pada klien dan keluarga2. Pelaksanaan
1) Kepala ruangan membuka acara discharge planning2) Perawat primer mengucapkan salam. 3) Perawat primer menyampaikan pendidikan kesehatan tentang: tanggal dan tempat kontrol, makanan, obat yang diminum, aktivitas, serta hal hal khusus lain.4) Perawat primer memberikan kesempatan pada perawat assosiate untuk memberikan informasi tambahan yang diperlukan. 5) Perawat primer memberikan kesempatan pada klien dan keluarga untuk bertanya serta melakukan evaluasi tentang hal hal yang telah disampaikan. 6) Perawat primer melakukan pendokumentasian
3. PenutupKepala ruangan memberikan reward kepada perawat primer dan perawat assosiate2.11 Alur Discharge Planning
2.12 Peran Perawat Dalam Discharge Planning1. Kepala Ruangan
1) Membuka acara discharge planning kepada pasien
2) Menyetujui dan menandatangani format discharge planning2. Perawat Primer
1) Membuat rencana discharge planning2) Membuat leaflet dan menyiapkan kartu discharge planning
3) Memberikan konseling
4) Memberikan pendidikan kesehatan
5) Menyediakan format discharge planning
6) Mendokumentasikan discharge planning7) Melaksanakan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai dengan akhir perawatan)
3. Perawat AssociateIkut membantu melaksanakan discharge planning yang telah direncanakan oleh perawat primer (Patrice, 1999)2.13 Mekanisme
TahapKegiatanWaktuTempatPelaksana
Persiapan1. NUM menanyakan bagaimana persiapan untuk discharge planning2. PP sudah siap dengan status klien, kartu discharge planning, format discharge planning, resume keperawatan dan leaflet3. PP menyebutkan masalah klien
4. PP menyebutkan hal-hal yang perlu diajarkan pada klien dan keluarga
5. NUM memeriksa kelengkapan administrasi (meliputi status, format discharge planning, resume keperawatan dan leaflet10 menitRuang NUMNUMPP
PP
PP
NUM
Pelaksanaan1. NUM membuka acara discharge planning2. PP menjelaskan tentang:
1) Tanggal dan tempat kontrol
2) Diet khusus
3) Aktivitas dan istirahat selama di rumah
4) Perawatan di rumah
3. PA:
1) Memberi tambahan informasi jika pasien pulang akan diberi kartu discharge planning4. PP menanyakan kembali kepada klien dan keluarga tentang materi yang telah disampaikan5. PP memberikan leaflet kepada klien
6. PP mengucapkan terimakasih30 menitBed pasienKaruPPPA
PP
PP
PP
PenutupNUM memberikan reward dan saran kepada PP dan PA2 menitNurse StationNUM
BAB 3
PERENCANAAN
3.1 Pelaksanaan kegiatan
Topik: Discharge planning post perawatan klien dengan Stroke
Hari/Tanggal: Kamis, 4 Juni 2015
Waktu
: 09.00 WIB
Tempat: Di Rawat Inap Lantai 3 Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya
3.2 Pengorganisasian
Penanggung Jawab: Noki Rama Dewangga S., S.Kep
NUM
: Rio Agus Efendi, S.KepPerawat Asosiate
: Ayu Dyah Lestari., S.Kep Miftahul Fahmi ., S.Kep Liya Kurniawati, S.Kep Ria Ines N., S.Kep Suciati Ningsih, S.KepPerawat Primer 1
: Habib Muhamad, S.Kep
Perawat Asosiate
: Ratna Yulita., S. Kep Noki Rama Dewangga S., S.Kep Fidelia Wandita, S.Kep Rinda Hidayati., S.Kep
Puji Lestari., S.Kep
Perawat Primer 2
: Bella Yuri, S.Kep
Perawat Associate
: Nurul Wachyu, S.Kep Rizki Agustino., S.Kep Winedhar P., S.Kep Nina Rizka, S.Kep
Aby Nugrah, S.Kep
Pembimbing Pendidikan: 1. Rizki Fitriyasari., S.Kep., Ns., M.Kep
2. Hanik Endang Nihayati., S.Kep., Ns., M.Kep
3. Dr. Kusnanto, S.Kp., M.KesPembimbing Ruangan: 1. Rahmatul Fitriyah., S.Kep., Ns
2. Zaenal Abidin., S.Kep., Ns
3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah diskusi dan Tanya jawab setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan klien oleh keluarga setelah keluar dari rumah sakit
3.4 Media
Media yang digunakan dalam pelaksanaan discharge planning kepada klien dan keluarganya adalah status pasien, kartu discharge planning, lembar discharge planning, leaflet, sarana dan prasarana perawatan.
3.5 Mekanisme kegiatan
Topik: Discharge planning post perawatan klien dengan StrokeSasaran: Klien dan keluarga
Hari/Tanggal: Kamis, 4 Juni 2015Waktu: 09.00 WIBTahapKegiatanWaktuTempatPelaksana
Persiapan 1. PP mengucapkan salam kemudian mengingatkan NUM bahwa ada pasien yang akan dilakukan discharge planning2. NUM menanyakan bagaimana persiapan PP untuk pelaksanaan discharge planning dan kelengkapan medical record (status pasien, lembar discharge planning, 3. PP sudah mengkaji sebelumnya untuk menentukan masalah keperawatan pada klien dan sudah siap dengan status klien4. PP menyebutkan masalah klien dan hal-hal yang perlu diajarkan pada klien dan keluarga5. NUM memeriksa kelengkapan administrasi (meliputi status, kartu discharge planning, format discharge planning, resume keperawatan dan leaflet10 menitKantor NUMPP
NUM
PP
PP
PP
Pelaksanaan1. NUM membuka acara discharge planning 2. PP dibantu PA melakukan penyuluhan kepada pasein atau keluarga tentang penyakit dan penanganannya, obat yang harus diminum di rumah, aktifitas setelah keluar dari rumah sakit, diet dan kebutuhan nutrisi pasien dan jadwal kntrol selanjutnya3. PP menanyakan kembali kepada pasien dan keluarga tentang materi yang telah disampaikan4. PP memberi reinforcement positif kepada klien dan keluarga, serta memberikan leaflet5. PP mengucapkan terimakasih6. PP dibantu PA melakukan pendokumentasian 20 menitBed pasienNUM
PP dan PA
PP
PP
PP
PP dan PA
Penutup NUM memberikan pujian dan masukan atau saran kepada PP dan PA5 menitKantor NUMNUM, PP dan PA
3.6 Evaluasi
1. Struktur
1) Persiapan dilakukan saat pasien masuk ruang Rawat Inap Lantai 3
2) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
3) Menyusun proposal
4) Menetapkan kasus
5) Pengorganisasian peran
6) Penyusunan leaflet, kartu discharge planning2. Proses
1) Kelancaran kegiatan
2) Peran serta perawat yang bertugas
3. Hasil
Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga
PETUNJUK TEKNIK PENGISIAN
DISCHARGE PLANNING
1. No reg: diisi sesuai nomor register pasien
2. Nama: diisi sesuai nama pasien
3. Jenis kelamin: dilingkari sesuai jenis kelamin
4. Tanggal MRS: sesuai pasien masuk RS
5. Pengisian no register, nama, umur, jenis kelamin, diagnosa MRS, diagnosa KRS
6. Pengisian aturan-aturan saat di rumah :
a. Aturan diet
b. Obat
c. Perawatan luka di rumah
d. Aktivitas dan istirahat.
7. Pengisian tanggal/tempat kontrol
8. Pengisian jumlah hasil lab yang dibawa pulang :
a. Radiologi
b. USG
c. CT Scan
d. Hasil PA
e. Lab
f. EKG
g. Lain
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Upaya KesehatanNursalam. 2008. Proses Dokumentasi Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Professional. Jakarta: Salemba Medika
Stevens, et al. 1999. Ilmu Keperawatan Ed.2 Jilid 2. Jakarta: EGC
DISCHARGE PLANNING SCENARIONUM : Rio Agus Efendi, S.KepPP: Bella Yuri, S.KepPA: Puji Lestari., S.KepPP: Good Morning Ns RioNUM: Good morning. Can i help you?PP: Ns Rio As we know from morning hand over. 1 patient that i manage will be discharge today. The patient name is mr x 60 years Old with trombotic stroke. NUM: Okay please you prepare the documents and discharge planning for this patient
PP: oke ners Rio (PP come out from the room)(PP prepare the discharge planning that include drugs, status, discharge planning card, discharge planning form, nursing resume, photo, drugs and laboratorium. PP prepare document with PA) PP: Ns arif i have already prepare the discharge planning.
NUM: allright give me the discharge planning. Ill check it now PP: give the discharge planning packet to PP. (lab, Sick letter, control recommendation letter, discharge planning card, photo, drugs) discharge planning card and nursing resume NUM: good job you prepare it well. So what health education that you will give to family and patient?
PP: patient wiil be educted about hemiparase care and 2nd attack preventionNUM: good. Lets go to patientNUM, PP, and PA leave the NUM room and go to patient roomPP: Knoks the door. Good morning Mr X. How are you today?. What are you feel? Sir, today you will be discharge. So my colleague Ns annisa and ns qurro will explain to you about your discharge planning. Ns annisa please. Oke sir. Please excusme ill back to my workPP: (menjelaskan kepada pasien tentang tanggal dan tempat control, diet khusus, aktivitas dan istirahat selama di rumah, perawatan di rumah)(menunjukkan dan menjelaskan obat-obatan yang akan dibawa pulang, foto, dan hasil laboratorium) (menjelaskan apa yang ada di leaflet di bantu oleh PA)PA: menambahkan penjelasan PP. Please fill this angket. It will help us to evaluate our care.PA: so mr/ mrs. Do you have any queistion?PP: well mr/mrs. If everything clear and there is no more quesition please give your sign here) control letter, photo, dan drugs will be gived to you when you go home. di berikan pada waktu akan pulang. (memberikan leaflet kepada keluarga).
PP: Ns Puji. Please pick up the IV cannule and escort them to 1st floor (PP leave room)
PA: oke Ns BellaPA pick up IV cannule PA
: Ns Bella the patient has go homePP
: ok thanksPP
: (knok the NUM room) excume Ns. RioNUM
: please come in. You can sit down please PP
: thanks sir. We have already done the discharge planning. This is the format and status. The the family patient have already sign it. NUM: OK (chect the status and family sign) Its complete Ns. Thank you Ns Annisa, a
You can continue your workPP : thanks Ns, Rio SKENARIO DISCHARGE PLANNINGNUM : Rio Agus Efendi, S.Kep
PP: Bella Yuri, S.Kep
PA: Puji Lestari., S.KepPP: Ns Rio selamat pagi
NUM: selamat pagi Ns Bella. Apakah ada yg saya bantu
PP: Ns Rio seperti yang telah kita ketahui dari timbang terima tadi, satu pasien kelolaan saya hari ini akan KRS maka sekarang saya merencanakan discharge Planning untuk pasien saya atas nama Tuan X usia 60 tahun dengan stroke trombotik
NUM: Okay tolong anda mempersiapkan dokumen untuk discharege planningnya
PP: baik ns Rio (PP meninggalkan ruangan)(PP menyiapkan persiapan discharge planning meliputi obat-obatan, status, kartu discharge planning, format discharge planning, resume keperawatan, obat-obatan, foto dan hasil laboratorium pasien dibantu oleh PA)PP: Ns Rio saya sudah mempersiapkan untuk discharge planningnya
NUM: baik tolong berikan pada saya untuk saya check
PP: memberikan paket dischargee planning (lab, surat keterangan sakit. Surat pengantar kontrol, kartu discharge planning, foto, obat) serta format discharge planning dan resume keperawatan.
NUM: anda sudah mempersiapkannya dengan baik dan lengkap. Pendidikan kesehatan apa yang akan anda berikan pada pasien dan keluarga?
PP: pasien akan diedukasi tentang perawatan hemiparese dan pencegahan 2nd attack
NUM: baik. Mari kita ke pasien sekarang
NUM, PP, dan PA meninggalkan ruangan dan berjalan menuju ruangan pasienPP: mengetuk pintu. Selamat pagi tuan x. Bagaimana kabarnya hari ini. Apakah ada keluhan yang dirasakan? Bapak kan hari ini direncanakan pulang ini rekan saya mbak Bella dan mbak Puji akan menjelaskan terkait persiapan pulang bapak. Ns. Bella. Silahkan Ns Bella. Saya tinggal dulu ya Pak, Bu,, mariii
PP: (menjelaskan kepada pasien tentang tanggal dan tempat control, diet khusus, aktivitas dan istirahat selama di rumah, perawatan di rumah)(menunjukkan dan menjelaskan obat-obatan yang akan dibawa pulang, foto, dan hasil laboratorium) (menjelaskan apa yang ada di leaflet di bantu oleh PA)PA: menambahkan penjelasan PP. Tolong anda mengisi angket kepuasan sebagai bagian dari evaluasi pelayanan kami
PA: bagaimana pak, bu.. apa ada yang ditanyakan? Atau ada yang kurang jelas? silahkan ditanyakan..
PP: baik pak/bu. Bila sudah jelas, silahkan TTD di bagian sini (format discharge planning, dan resume keperawatan) nanti surat control, foto dan obat-obatannya di berikan pada waktu akan pulang. Ini saya bawa dulu ya.. ini untuk ibu/bapak bisa dibawa pulang (memberikan leaflet kepada keluarga).
PP: Ns Puji. Tolong IV catheter pasien dilepaskan dan antarkan beliau ke bawah dengan kursi roda (PP kemudian meninggalkan ruangan)
PA: Baik Ns BellaPA melepas IV cannule dan keluar mengantarkan pasien pulangPA
: Ns Bella pasien sudah pulang ini angket kepuasan pasien
PP
: ok terima kasih
PP
: (mengetuk pintu ruangan NUM) tok tok tok, permisi Ns. RioNUM
: silahkan masuk Ns Bella. Silahkan duduk (mempersilahkan PP dan PA duduk)
PP: terimakasih pak. Kami sudah selesai discharge planning, ini status pasien dan format discharge planning yang sudah di TTD keluarga pasien (sambil menyerahkan status dan menunjukkan TTD keluarga pasien ke NUM)
NUM: OK (mengecek status dan TTD pasien) sudah lengkap Ns. Terimakasih ya Bella, anda bisa melanjutkan tugas anda
PP : terimakasih Ns, Rio Mari (meninggalkan ruangan NUM dan kembali ke pekerjaan masing-masing)
Pasien direncanakan pulang
Penentuan keadaan pasien
Klinis dan pemeriksaan penunjang lain
Tingkat ketergantungan pasien
Dokter dan tim kesehatan lain
Ners PP dibantu PA
Penyelesaian Administrasi
Program HE:
Kontrol dan Obat perawatan
Diet
Aktivitas dan Istirahat
Lain-lain
Monitor (sebagai proses service safety) oleh : keluarga dan petugas
20