15

Click here to load reader

Disklosing Agen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

disklosing agent adalah sebuah alat untuk memeriksa keadaan plak di dalam mulut kita, dapat berupa cairan atau gel, dan tersedia dalam berbagai warna, bisa merah, ungu, ataupun biru.

Citation preview

Page 1: Disklosing Agen

PEMBENTUKAN PLAK

Pembentukan plak tidak terjadi secara acak tetapi terjadi secara teratur. Pelikel yang

berasal dari saliva atau cairan gingival akan terbentuk terlebih dahulu pada gigi. Pelikel

merupakan kutikel yang tipis, bening dan terdiri terutama dari glikoprotein. Segera setelah

pembentukan kutikel, bakteri tipe kokus (terutama streptokokus) akan melekat ke permukaan

kutikel, yang lengket, misalnya permukaan yang memungkinkan terjadinya perlekatan dari

koloni bakteri. Organisme ini akan membelah dan membentuk koloni. Perlekatan mikro-

organisme akan bertambah erat dengan adanya produksi dektran dari bakteri sebagai produk

sampingan dari aktivitas metabolisme. Baru kemudian, tipe organisme yang lain akan

melekat pada massa dan flora gabungan yang padat, sekarang mengandung bentuk organisme

filament ( Herijulianti, 2001).

Plak dapat melekat pada gigi secara supragingiva atau subgingiva, pada servik gingiva

atau pada poket periodontal. Kedua tipe plak tersebut dapat bervariasi karena menyerap

substansi yang berbeda dari ludah dan diet pada plak supragingiva, dan eksudat gingiva dst.,

pada daerah subgingiva ( Herijulianti, 2001).

Bentuk awal dari plak lebih kariogenik sedang bentuk akhirnya dapat merangsang

terjadinya penyakit periodontal. Telah lama diketahui bahwa penyakit periodontal dapat

dicegah, dan bahwa pada tahap awal, perawatan dapat sangat sederhana. Dengan

berkembangnya penyakit, yaitu dengan peningkatan kerusakan jaringan pendukung,

diperlukan terapi yang lebih rumit, tetapi sebelum penyakit mencapai tahap akhir, dapat

diperoleh keberhasilan pada proses menghentikan penyakit dan mempertahankan gigi-gigi

dalam fungsi yang baik. Tetapi, keberhasilan dan kegagalan perawatan periodontal,

tergantung pada ketelitian dan perhatian yang konstan dari dokter gigi dan pasien

(Herijulianti, 2001).

MENUNJUKKAN ADANYA PLAK

Sebagian besar pasien tidak menyadari adanya lapisan bakteri pada gigi-gigi dan

‘kotoran’ dengan berbagai derajat perubahan warna. Dokter gigi sendiri, sering tidak

menyadari bahwa gigi yang terlihat sangat bersih sebenarnya memiliki deposit yang besar.

Penting untuk membuat deposit tersebut dapat dilihat( Forrest, 1995 ) :

1.      Untuk menunjukkan adanya lapisan yang berbahaya dan memungkinkan diinstruksikannya

pasien, untuk membersihkan lapisan tersebut.

2.      Memungkinkan dokter gigi atau hygienist selama prosedur skaling dan pemolesan

membuktikan bahwa permukaan gigi-gigi bebas dari deposit.

Page 2: Disklosing Agen

Penemuan sederhana dari media disklosing dapat mengubah arah perawatan

periodontal. Sayangnya, pasien hampir dengan segera terbebani masalah pengkontrolan plak,

dan oleh karena itu, beban kerja pasien menjadi terlipat ganda atau lebih merepotkan. Tetapi

hasil pengkontrolan biasanya sangat baik. Cara ini, memungkinkan dilakukan perawatan dari

gingivitis pada tahap perdarahan sering kali tidak lebih dengan memberitahu pasien tentang

cara menyikat gigi yang efektif. Oleh karena itu, kita harus menyadari bahwa pasien memiliki

peranan penting pada pengkontrolan plak. baik dalam merawat dan mempertahankan jaringan

yang telah dirawat. Tetapi, tidak cukup bila dokter gigi hanya meminta pasien untuk

melakukan prosedur tersebut. Sejak saat pasien datang untuk mendapat perawatan, dokter

gigi memiliki tugas yang tidak henti-hentinya, untuk memperbaharui motivasi dan peranan

pasien pada perawatan gigi dan hal tersebut berlaku untuk semua bentuk perawatan

gigi(Forrest, 1995 ).

Sifat larutan disklosing yang baik( Forrest, 1995 ), adalah:

a.       Dapat memberi warna terhadap plak secara selektif sehingga tidak mempengaruhi daerah

gigi dan daerah sekitar gigi yang bersih.

b.      Tidak mengubah warna dari struktur mulut yang lain pipi, bibir dan lidah.

c.       Tambalan gigi depan jangan sampai berubah warna.

d.      Tidak boleh mempengaruhi rasa.

e.       Tidak memberi efek yang berbahaya pada mukous membran, juga tidak boleh menimbulkan

bahaya bila tertelan dan tidak boleh menimbulkan reaksi alergi.

Beberapa Larutan Disklosing

Tablet Disklosing yang Berwarna Merah Muda

Dr. Sumter Arnim memperkenalkan bahan yang di Amerika dikenal sebagai ‘disklosing

wafer’, yang pada dasaraya merupakan ‘tablet’ dari pewarna makanan eritrosin - pewarna

makanan yang resminya disebut ‘FDC red no 3’ (6% larutan dalam air) ( Forrest, 1995 ).

Larutan dengan Bahan Dasar Iodin

Keuntungan larutan dengan bahan dasar iodin adalah dapat memberi efek yang

dramatis. Plak mengalami pembahan warna coklat atau hitam dan daerah yang berhubungan

dengan peradangan gingiva akan terlihat berwana gelap. Jadi, akan sangat mudah untuk

Page 3: Disklosing Agen

memperlihatkan efek plak. Perubahan warna akan hilang dalam waktu beberapa menit saja.

Tipe bahan pewarna ini sangat ideal untuk pembuatan foto klinis( Forrest, 1995 ).

Keuntungan lain yang penting (kurang diperkenalkan oleh pabrik pembuat larutan)

adalah harganya yang murah. Larutan tersebut dapat dibuat oleh apotik lokal. Sedang

kekurangannya adalah( Forrest, 1995 ):

1. Ada beberapa pasien yang alergi terhadap produk yang mengandung iodin.

2. Ada pula yang tidak menyukai rasanya.

Agent Disklosing Komersial yang Lain

Setelah dilakukan penelitian tentang agent disklosing, penggunaan tablet disklosing

untuk dikunyah atau diisap ternyata telah sejak bertahun-tahun yang lalu, ditinggalkan.

Terjadinya perubahan warna dari bibir, pipi, dan lidah, yang berlangsung selama berjam-jam,

tidak disukai pasien dan mereka akan segera meninggalkan penggunaan tablet ini, sering

walaupun masih dianjurkan untuk tetap menggunakannya. Alasan yang sama berlaku untuk

bentuk larutan kumur. Jadi, larutan disklosing yang dapat diterima seluruh pasien adalah yang

dapat dioleskan hanya pada daerah yang akan diperiksa biasanya dengan ujung kapas(Forrest,

1995 ).

Diantara beberpa bahan disklosing larutan yang paling efektif adalah Displak. Larutan

tersebut dapat memberi warna secara selektif, pada berbagai ketebalan plak, dengan warna

yang berbeda-beda. Kieser dan Wade (1976) mengatakan bahwa 'ada bahan pewarna

makanan yang murah yang dapat dipergunakaa untuk menunjukkan adanya plak seperti agent

pewarna khusus dan kesulitan dalam memperoleh bahan pewarna khusus, jangan

menghalangi usaha memperbaiki kebersihan mulut( Forrest, 1995 ).

Plaklite .Alat ini terdiri dari lampu kerja yang kecil yang dapat menghasilkan sinar

putih melalui filter dichroic khusus. Dan dengan sebotol larutan dengan bahan dasar

fluoresein yang dua tetes di antaranya diteteskan dalam mulut dan pasien diminta untuk

mencampurnya dengan ludah dan menggerakkannya di seluruh mulut. Cairan pewarna

tersebut mempunyai efek tertentu terhadap plak, tetapi efeknya tidak terlihat sampai bahan

tersinari, dengan memberi warna kuning kehijauan. Efek larutan ini sangat hebat dan

dramatis, serta dapat berpengaruh pada motivasi pasien untuk rnenghilangnya warna gigi

ini(Forrest, 1995 ).

Page 4: Disklosing Agen

Penentuan skore atau indek plak dari pasien selalu bermanfaat, walaupun tidak selalu

perlu dilakukan. Perbandingan skore tersebut pada tahap perawatan dapat menunjukkan

kemajuan pada latihan perawatan mulut yang paling sering digunakan( Forrest, 1995 ).

Indek dihitung untuk semua permukaan gigi-gigi tertentu mesial, distal, oral dan

vestibular. Skore untuk semua-permukaan gigi-gigi tertentu dijumlah dan dibagi dengan

jumlah gigi, untuk men dapat indek plak. Indek gingiva dari Loe dan Silness (1963)

berhubungan erat dengan indek plak dan skore 0 untuk gingiva yang normal, sedang 3 untuk

peradangan dan ulserasi yang parah( Forrest, 1995 ).

MENGURANGI PEMBENTUKAN PLAK

Setelah memperlihatkan adanya plak, maka dokter gigi bertanggung jawab untuk (a)

menghilangkannya (b) meyakinkan pasien bahwa ia dapat menghilangkannya dan mencegah

terbentuknya plak (c) untuk memperbaiki anatomi mulut dan gigi, untuk menghalangi

pertumbuhan dan penimbunan bakteri. Oleh karena itu, dokter gigi harus me.mperhatikan

faktor-faktor sebagai berikut, yang memungkinkan terjadinya penimbunan plak( Forrest,

1995 ):

1.        Tambalan yang overhanging

2.        Kontak yang buruk dan terbuka di antara gigi-gigi.

3.        Kontur mahkota yang buruk.

4.        Lubang pada gigi

5.        Kawah gingiva setelah terjadinya penyakit gingiva.

6.        Perlekatan frenulum yang tinggi yang menghalangi penempatan sikat.

7.        Susunan gigi yang tidak teratur sehingga ada beberapa daerah yang sulit dicapai Gigi tiruan

yang longgar, pesawat ortodonti dan pesawat lain yang kurang diperhatikan kebersihannya

8.        Penutupan bibir yang kurang sempurna

9.        Penggunaan sukrosa dalam jumlah besar.

Usahakan sebisa-bisanya untuk mendorong pasien melakukan penyikatan gigi yang efektif

yang merupakan metode utama untuk menghilangkan problem plak. Hal tersebut akan

dibicarakan lebih terperinci pada bab berikut. Semua bahan disklosing yang dibi-carakan di

sini merupakan cara untuk mendorong pasien melaku-kan penyikatan gigi yang efektif dan

oleh karena itu, tanpapenyikatan semua bahan disklosing hanya membuang-buang waktu dan

uang saja( Forrest, 1995 ).

Tidak diragukan lagi bahwa ada beberapa orang yang memang memiliki kemampuan

yang baik dalam merawat mulut, misalnya dalam mengkontrol kotoran dengan lidah dan

ludah, tanpa bantuan lain. Mereka memiliki kewaspadaan yang tinggi tentang keadaan

Page 5: Disklosing Agen

mulutnya dan akan merasa cemas bila terdapat sejumlah kecil makanan atau bahan lain pada

atau di antara gigi-gigi. Seperti misalnya, bila gigi tiruan sebagian (walaupun dibuat sebaik

mungkin) mulai dipasang, mereka biasanya mengeluh tentang penimbunan sisa makanan di

sekitar gigi tersebut selama satu atau dua minggu, dan perlunya dilakukan pembersihan yang

teliti setiap habis ma-kan. Tetapi dalam waktu yang singkat, mereka tidak lagi mengeluh, dan

hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mereka telah mampu membersihkan daerah sekitar

gigi tiruan dengan lidahnya( Forrest, 1995 ).

Keadaan ini terjadi sangat sering sehingga telah menjadi bagian tidak terpisah dari

anjuran dan pemberian nasehat pada pasien pada saat pemasangan pertama dari gigi tiruan

sebagian yang baru. Sebaliknya, ada beberapa pasien yang kurang dan bahkan tidak memiliki

kewaspadaan tentang keadaan mulutnya. Mereka tidak memiliki perasaan tentang apa yang

sedang terjadi pada mulutnya. Beberapa pasien datang dengan mahkota geraham yang rusak,

gigi yang fraktur dengan tepi yang tajam dan tanpa mengetahui apa yang salah dengan

keadaannya tersebut( Forrest, 1995 ).

Ada juga tipe pasien intermediate yang dapat diminta dengan penuh kesulitan, untuk

memperhatikan keadaan mulutnya. Kami telah menemukan beberapa metode baru untuk

membuat pasien memperhatikan keadaan mulutnya pada beberapa keadaan tertentu( Forrest,

1995 ).

METODE PENGKONTROLAN PLAK

1.        Kimia.

2.        Irigasi.

3.        Mekanis.

1.      Kimia

Walaupun beberapa antibiotik, yang digunakan secara topikal, dapat mengurangi

insiden plak, kemungkinan terbentuknya strain organisme yang tahan terhadap antibiotik

tersebut. timbulnya reaksi sensitisasi dan kandidiasis, menyebabkan obat tersebut sering

ditentang penggunaannya. Klorheksidin 0,2% yang digunakan setiap hari dalam bentuk

larutan kumur mulut terbukti efektif dalam menecegah pembentukan plak pada pasien di

mana tindakan menjaga kebersihan yang lain, telah dihentikan. Tetapi, efek samping seperti

perubahan warna dari gigi-gigi dan restorasi. serta rasa yang tidak enak, membatasi

penggunaan larutan tersebut dewasa ini( Forrest, 1995 ).

Produk-produk modern, dalam usaha menghilangkan kesulitan tersebut, mencampur

bahan aktif sedemikian rupa sampai efisiensinya berkurang. Walaupun demikian, hasil

Page 6: Disklosing Agen

penelitian tentang hal tersebut tampaknya memberi hasil yang baik dan memperbesar

harapan( Forrest, 1995 ).

2.      Irigasi Air

Penggunaan alat irigasi air, yang mahal, kurang bermanfaat pada pengajaran kebersihan

mulut. Memang tidak diragukan bahwa alat ini dapat menghilangkan plak, dan walaupun

beberapa pabrik pembuatan alat tersebut telah mengubah manfaat alat menjadi dapat

mengubah sifat plak (sulit dibuktikan), kesulitan yang ada tetap berupa penambahan

tanggung jawab pasien. Tidak diragukan lagi bahwa alat tersebut memungkinkan dokter gigi

dan pasien merasa tenang membiarkan poket yang dalam, karena tekanan semprotan air dapat

membersihkannya. Sayangnya anggapan tersebut sering menyebabkan diabaikannya

perawatan dan kadang-kadang terjadi pembentukan abses. Water pik ternyata tidak lagi

terdapat pada daftar alat yang diakui oleh American Dental Association (Council on Dental

Materials and Device, 1974).

Schmid (1980) mengatakan irigasi air tidak dapat menghilangkan noda plak

daripermukaan gigi dan oleh karena itu, tidak dapat dianjurkan untuk mencegah karies,

gingivitis dan periodontitis( Forrest, 1995 ).

Dokter gigi diharapkan untuk selalu waspada dan mencoba alat dan bahan tersebut

terlebih dahulu, biar bagaimanapun kata penjualnya. Bila pasien tetap merasa senang tiengan

hasil perawatan setelah satu bulan, dokter gigi dapat memikirkan kemungkinan penggunaan

bahan lebih lanjut( Forrest, 1995 ).

3.      Metode Mekanis

Pemolesan suatu Keharusan Dasar

Salah satu aspek paling penting dari pencegahan adalah usaha mendapat permukaan

yang halus dan terpoles dengan baik yang kurang mudah tertutup plak dan berubah warna

daripada permukaan yang kasar atau tidak dipoles. Tetapi hal ini tidak dapat terlalu

ditekankan, dan jarang dibicarakan( Forrest, 1995 ).

Teknik pemolesan digunakan pada keadaan sebagai berikut( Forrest, 1995 ):

1.        Permukaan gigi asli.

2.        Gigi tambalan, misalnya untuk memoles restorasi.

3.        Gigi tiruan.

Ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan.

Hampir selalu harus digunakan teknik dan bahan yang tidak menimbulkan panas.

Baik substansi gigi maupun bahan restorasi akan terpengaruh oleh panas yang terlalu besar.

Oleh karena itu, bila mungkin harus digunakan kecepatan rendah dan komposisi ruber wheel,

Page 7: Disklosing Agen

pasta dst. harus diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan bahwa tidak mengandung bahan

yang berbahaya bagi permukaan gigi atau bahan tambalan (misalnya, amalgam dapat sangat

dipengaruhi oleh sulpur yang terdapat pada beberapa disc rubber untuk memoles) ( Forrest,

1995 ).

Pasta pemoles yang kasar seperti pumice jangan digunakan pada keadaan normal,

pada permukaan enamel, kecuali bila goresan yang dalam diinginkan seperti pada teknik etsa

yang digunakan pada metode restorasi ujung insisal dengan komposit resin, atau pada sealing

fisure( Forrest, 1995 ).

Larutan disklosing Sebagian besar pasien tidak menyadari adanya lapisan bakteri pada gigi dan “kotoran” dengan berbagai derajat perubahan warna. Dokter gigi sendiri, sering tidak menyadari bahwa gigi yang terlihat sangat bersih sebenarnya memiliki deposit yang besar. Penting untuk membuat deposit tersebut dapat dilihat adalah untuk menunjukkan adanya lapisan yang berbahaya dan memungkinkan diinstruksikannya pasien, untuk membersihkan lapisan tersebut. 16

Sifat larutan disklosing yang baik adalah: (1) dapat memberi warna terhadap plak secara selektif sehingga tidak mempengaruhi daerah gigi dan daerah sekitar gigi yang Universitas Sumatera Utara bersih, (2) tidak mengubah warna dari struktur mulut yang lain seperti pipi, bibir dan lidah, (3) tambalan gigi depan jangan sampai berubah warna, (4) tidak boleh mempengaruhi rasa dan (5) tidak memberi efek yang berbahaya pada mukous membran, (6) tidak boleh menimbulkan bahaya bila tertelan dan (7) tidak boleh menimbulkan reaksi alergi. Sebagai contoh bagi larutan disklosing adalah: (1) tablet disklosing yang berwarna merah muda, (2) larutan dengan bahan dasar iodin dan (3) agent disklosing komersial lain seperti Displak dan Plaklite. Tablet disklosing berwarna merah muda dikenalkan sebagai disklosing wafer yang pada dasarnya merupakan ‘tablet’ dari pewarna makanan eritrosin. Keuntungan larutan dengan bahan dasar iodin adalah dapat memberi efek yang dramatis. Tipe bahan pewarna ini sangat ideal untuk pembuatan foto klinis. Keuntungan lain yang penting adalah harganya yang murah. Sedang kekurangannya adalah terdapat beberapa pasien yang alergi terhadap produk yang mengandung iodin. Ada pula yang tidak menyukai rasanya.

Page 8: Disklosing Agen

Zat Pewarna Plak (Larutan Disklosing)Jangan be rha rap ka l au pa s i en akan dapa t mengh i l angkan p l ak dengan sempurna apabila pasien tidak mengetahui apapun tentang bahaya yang dapatditimbulkan oleh plak. Untuk mengetahui adanya plak pada gigi, maka dapatdigunakan suatu pewarna plak yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya plak kepada pasien. Selain itu, pewarna plak bermanfaat sebagai alat penyuluhan dan pemberi motivasi yang sangat baik kepada pasien, khususnya pasien anak-anak dandewasa dengan OHI buruk.Salah satu zat yang paling sering digunakan sebagai pewarna plak adalaheritrosin yang tesedia dalam bentuk cairan atau tablet kunyah. Dalam praktek  dokter gigi, bentuk sediaan yang paling mudah digunakan adalah cairan. Cairandisklosing ini dapat diaplikasikan melalui dua cara, yaitu: (1) dioleskan pada pe rmukaan g ig i menggunakan ap l i ka to r be ru jung kapas , ( 2 ) d i t e t e skan secukupnya dibawah lidah pasien, kemudian pasien diminta untuk meratakannyadengan ujung lidahnya, lalu diludahkan. Tablet kunyah cocok digunakan di rumah.Tablet kunyah ini dikunyah kemudian diratakan ke seluruh permukaan gigi, laludiludahkan.Gambar 20. Plak supragingiva yang terlihat ketika diaplikasikan larutan disklosing

Page 9: Disklosing Agen

After brushing and flossing, the disclosing solution is used. The dye stains deposits, revealing to the patient any hidden spots of missed plaque, which must then be mechanically removed. Keep in mind that the oral cancer evaluation would be better performed prior to the staining of tissues. Some residual coloration of tissues may mask tissue needing further investigation.

Several effective methods are available for disclosing the plaque.

Disclosants may be applied using a directed saturated swab, concentrated drops mixed with water for a diluted rinse, or chewing a small tablet. Once the disclosant is placed intraorally, the patients are instructed to spread the disclosing agent by swiping over the teeth with their tongues for around 30 seconds. A gentle water rinse and suction will remove most of the unnecessary disclosing agent.

The teeth are examined for the highlighted leftover plaque, and home-care instruction may then be customized. Patients are shown chairside the areas needing improvement, and this education helps improve the overall effectiveness of home care.

Red disclosing solutions are the traditional choice. These solutions demarcate soft plaque when applied. The clinician places concentrated drops of disclosant generally on or under the tongue sublingually.

These squeeze-bottle type of solutions can be messy at times. The product can stain plaque as well as the patient and clothing. The dropper solutions can be very economical since a little of the solution goes a long way.

Several two-color solutions in squeeze-dropper bottles are also available to the clinician. These solutions differentiate between new pellicle and old plaque.

Young Dental’s 2Tone stains old plaque blue and new plaque red. The selective, differential staining allows the clinician to identify problem areas where plaque has collected and has not been removed by timely brushing. Other multicolored disclosants are Plaqsearch (Oraldent) and PlaqueFinder (Pro-Dentec). The pleasantly flavored disclosants also show retained plaque in blue (and new plaque in red). The stain will fade quickly from teeth with water rinses and brushing.

Presaturated swabs provide less mess, are easily controlled, and offer convenience by just dabbing the swab onto the tooth surfaces. HurriView Plaque Indicating Swab Applicators (Beutlich Pharmaceuticals) are available as unit doses. Simply dab the red saturated swab along the tooth surface and gumline to show missed plaque.

Disclosing tablets are another method. They contain red dye, highlighting stained plaque after being first chewed. The tablets are allowed to mix with saliva before expectoration. The tablets work well for dispensing to the patient and can also be found in retail outlets without a prescription. If the patient uses the tablets regularly after brushing, modifications can be made in between recare visits, improving home-care habits as the patient identifies areas needing improvement.

Recently introduced, the GUM Plak-Check by Sunstar Butler uses a light source to make plaque glow. This handy system uses individually loaded swabs of sodium fluorescein which are applied directly onto the tooth surface. The liquid is swished throughout the mouth and is highly specific in that the disclosant will only adhere to residual plaque. By using the system’s battery-operated bluelight source, the patient can view through the built-in mirror any glowing yellow plaque.

In addition, the Plak-Check disclosant will remain nearly invisible unless the plaque is viewed under the unit’s special light. In other words, the patient will not be leaving the chair with visible residual disclosant as is the case at times with the characteristic red disclosants.

A retail version of Plak-Check is available for continued reinforcement between recare appointments. This product features a dental type of mirror that is lighted, along with a dropper style dispensing of the disclosing solution.

Plaque is difficult for our patients to see; it is similar in color to the teeth it adheres to. After the plaque remains on the surface for some time, it begins to discolor from the food, beverages, tobacco use, or even hemorrhage from the tissues. Patients may notice this pigmented plaque, or, if it is not discolored, comment that they are doing an adequate job of brushing and flossing because they do not see any leftover debris. Educating the patient about brushing and flossing more effectively to remove the “hidden” buildup is accomplished by using a product that stains the plaque, turning it into a color that allows the patient to easily visualize where the plaque rests.

Page 10: Disklosing Agen

Plaque Disclosing Products Show Your Dental Care Skills

How can you tell that you’ve successfully removed plaque after brushing and flossing your teeth? You may actually see some food particles, but you may not see the plaque, which is sticky but colorless.

If you are at increased risk for plaque buildup due to receding gums, wearing braces, a chronic medical condition or other risk factors, using a plaque-disclosing product can help to identify areas of your teeth that you’ve missed after completing your oral care routine. Plaque disclosing products contain a harmless dye that reacts with the plaque that may remain on areas of the teeth after cleaning. When you see the dyed areas, you can identify trouble spots to focus on when you brush and floss properly.

Before using a plaque-disclosing product, brush and floss your teeth as usual. Then you can choose from the following:

Plaque disclosing tablet: Chew a tablet and let it mix with the saliva in your mouth, then swish the saliva around for about 30 seconds and spit it out.

Plaque disclosing swab: Use the swabs to wipe the surfaces of your teeth. Plaque disclosing solution: Swish the solution around in your mouth for about 30

seconds and spit it out. Plaque disclosing floss: Use Oral-B® Indicator® Floss, which is blue in color to

show the plaque you’ve removed after you use it. Also, the unique coated material is fray-resistant, so it’s also a smart floss choice if you have braces or a dental bridge.