Upload
denayuanisa
View
32
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugasku
Citation preview
DISKRIPSI
BATIK IKAT
( TIE DYE )
SLB DELTA SEJAHTERA
JL RAYA KLUDAN NO. 49 TANGGULANGIN SIDOARJO
EMAIL : [email protected]
TELP : 081 330725743
KATA PENGANTAR
Puji syukur penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan Diskripsi “Proses Pembuatan Batik Ikat Celup”. Sebagai Karya Unggulan Siswa – Siswi SLB Delta Sejahtera.Adapun Diskripsi ini kami susuan Sebagai syarat mengikuti PameranTingkaT Provinsi
Dalam Penulisan ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang Kami miliki dan terbatasnya waktu yang ada. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan diskripi ini.
Dalam penulisan Diskripsi ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan diskripsi iniAkhirnya Kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada Semua fihak yang telah memberikan bantuan
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………………………….
Kata Pengantar …………………………………………………………………….
Daftar Isi …………………………………………………………………………..
BAB. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………….
C. Tujuan ………………………………………………………………………
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Batik Ikat Celup …………………………………………………
B. Bahan dan Alat Pembuatan Batik Ikat Celup ……………………………….
D. Langkah-Langkah Pembuatan Batik Ikat Celup ……………………………..
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………
B. Saran …………………………………………………………………………..
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kain ikat celup pada awalnya digunakan sebagai busana dan pelengkap
busana,namun produk ikat celup mengalami banyak perkembangan di antaranya dalam hal
bahan,keindahan, maupun prosesnya. Perkembangan fungsi dari kain ikat celup ikut
mendorong adanya pengembangan estetika/keindahan ragam hias ini, sehingga motif
yang dibuat sekarang sangat beragam dan tidak kalah menarik dengan ragam hias tekstil yang
lain. Proses ikat celup juga berkembang, sehingga tidak hanya jumput, tritik yang seperti
yang telah dikerjakan selama ini.
Saat ini kain ikat celup telah mengalami banyak perkembangan dalam proses
pengerjaan untuk memperkaya corak, warna dan fungsinya. Perkembangan saat ini mengarahkan
penggunaan kain ikat celup untuk benda-benda lain, seperti tas wanita, payung, topi, pelengkap
rumah tangga dan benda cinderamata lainnya. Menuangkan ide kedalam sebuah rancangan
dapat terinspirasi oleh berbagai hal, salah satunya kekayaan budaya. Dalam perancangan kali
ini penulis mengangkat tema ikat celup dengan teknik cabut warna.
Gagasan ini diangkat sebagai alternative perancangan utuk bahan produk tekstil
pakaian Alternatif sebuah rancangan untuk bahan pakaian dengan kain ikat celup, akan dituangkan
dalam berbagai bentuk corak dan warna yang sesuai dengan karakter ikat celup cabut warna .
keindahan kain ikat celup dengan teknik cabut warna, terdapat pada bagian yang di ikat saja yang
masih ada warnanya, yang menghasilkan corak garis bayangan yang detail dan tegas pada
ikatannya. Diharapkan dengan di angkatnya kain ikat celup dengan teknik cabut warna sebagai
tema perancangan untuk bahan pakaian kali ini dapat di jadikan alternatif penggunaan kain
dengan ragam hias ikat celup sesuai dengan kemajuan zaman. Sehingga dapat menjadi
trend dan dapat memenuhi permintaan konsumen serta dapat diterima masyarakat luas.
Pada dasarnya kain ikat celup tidak kalah indahnya dengan kain lainnya, karena
kain dengan nuansa tradisional sebenarnya memiliki daya tarik sendiri dan setiap
rancangan pasti memiliki potensi pasar, begitu juga bahan pakaian dengan sentuhan
tradisional.
B. Rumusan Masalah
a) Banyaknya Siswa yang kurang tersalurkan kemampuan menggambarnya
b) Banyaknya Siswa yang merasa jenuh dengan rutinitas belajar yang tetap atau
monoton
c) Siswa memerlukan ketrampilan sebagai modal dasar mata pencahariannya di
masa depan
C. Tujuan
a) Menyalurkan kemampuan menggambar siswa
b) Agar siswa tidak merasa jenuh belajar
c) Memberikan ketrampilan kepada siswa sebagai modal dasar mata pencahariannya di
masa depan
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian Batik Ikat Celup
Sebutan ikat celup berasal dari kosakata bahasa Inggris tie-dye. Tie-dye
merupakan salah satu bentuk seni tekstil warisan kaum Hippies atau Flower Generation
yang berkembang pada akhir 1960-an dan awal 1970-an di Amerika. Coraknya yang
penuh warna seolah mewakili semangat kebebasan yang dilambangkan melalui gaya
berbusana, gaya hidup, seks bebas, rock n roll, dan mariyuana. Tie-dye diaplikasikan pada
baju mereka agar terlihat lebih berwarna dan mendapatkan motif yang lebih trippy
seperti efek psikotropika.
Tak heran bila ikat celup juga dianggap sebagai sebuah bentuk psychedelic art. Motif
ini kemudian identik dengan kaum hippies dan menjadi bagian dari hippie style, sama
halnya dengan rambut gondrong dan ikat kepala. Baju ikat celup semakin popular saat para
musisi rock menggunakannya sebagai pakaian panggung, misalnya almarhum Jimmy
Hendrix dan Janis Joplin.
Di Indonesia sendiri, baju yang kerap dijual dengan sebutan baju bali, baju reggae,
baju pantai, baju laskar pelangi atau baju Nidji ini memang baru popular setelah Giring,
vokalis band Nidji, memakainya dalam video klip Laskar Pelangi. Seluruh personel Nidji
pun kemudian memakai kaos yang sama pada malam penghargaan MTV Indonesia Awards
2008. Sejak saat itu, baju ikat celup banyak dicari dan menghiasi gerai-gerai pakaian di
tanah air.
Berdasarkan apa yang dikemukakan diatas maka kain jumputan (istilah Sewan
Susanto) dapat pula dikatakan sebagai batik celup ikat atau “string resist dyed”. Batik
celup ikat adalah batik yang dibuat tanpa menggunakan malam sebagai bahan perintang
akan tetapi menggunakan tali yang diikatkan pada kain yang berfungsi merintangi warna
masuk keserat kain. Tali dibuka setelah pencelupan selesai. Karena ikatan tali pada kain
akan timbul motif tertentu. Bentuk motif yang terjadi terbatas pada kemungkinan bentuk
ikatan tali tersebut.
B. Bahan-Bahan Dan Alat Pembuatan Batik Ikat Celup
1. Bahan-Bahan
a) Kain mori
b) Pewarna kain
c) Soda AS
d) Garam
e) Urea
f) Air yang tidak mengandung KLorine
2. Alat-Alat
a) Alat press : untuk memberikan unsur gambar yang di inginkan
b) Plastik : untuk menutupi kain setelah pewarnaan/ memeramkan
kain
c) Tali raffia : untuk mengikat kain dalam pemotifan
d) Kelereng : agar membentuk pola bundar atau bulat
e) Panci : untuk tempat merebus pewarna dan kain pada proses
pewarnaan
f) Kompor : untuk merebus air pewarna dan kain pada proses
pewarnaan
g) Koran : untuk membungkus kain setalah pemotifan dan
pewarnaan / untuk memeramkan kain
h) Pipa : untuk alat pewarnaan
i) Sarung tangan Karet : Untuk melindungi tangan dalam proses pewarnaan
j) Jarum : Untuk menjahit motif jelujur
k) Pensil : Untuk menggambar motif
C. langkah – Langkah Pembuatan Batik Ikat Celup
Tahap I : Perendaman Motif kain sesuai dengan motif yang di inginkan Rebus sampai mendidih 4 liter air yang tidak mengandung klorine, Kemudian dicampur dengan 250 gram Soda AS, diaduk sampai benar-benar larut Rendam bahan kain yang telah di motif kedalam larutan air tersebut selama 24 jam setelah direndam selama 24 jam, tiriskan kain setengah kering ( mamel )
Tahap II : Pewarnaan Membuat larutan air pewarna
- Bahan : 950 cc Air suling / aqua
- 2 sendok makan garam dapur / garam grosok
- 4 sendok makan Urea
- 2 sendok makan Soda As ( aduk semua bahan sampai rata )
Membuat campuran warna- 1 sdm pewarna di tambah 200 cc larutan air diatas, diaduk sampai rata
Lakukan pewarnaan pada motif-motif yang diinginkan / pada ikatan – ikatan kain yg sudah di motif dengan menggunakan pipet atau kuas dan sarung tangan, siapkan plastik lebar sebagai dasar pewarnaan.
Setelah kain diwarnai, kaun dibungkus dengan Koran dan dibungkus lagi dengan plastik lebar ( diperamkan ) selama 24 jam
Setelah diperamkan selama 24 jam kain di angin-anginkan ,kemudian di buka jelujurnya/ikatannya
Jemur kain dalam suhu dingin (tidak pada matahari langsung/diangin-anginkan ) Setrika kain Bilas kain kedalam air bersih sampai warna tidak luntur / air bilasan bening Jemur kain kemudian setrika
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Batik dapat berkembang pesat di Indonesia bahkan mulai dikenal di luar negeri,
Proses pembuatan batik memang mempunyai ciri tertentu karena keindahannya dan
ketelitiannya serta keunikannya, sehingga banyak dikagumi orang-orang asing.
B. Saran
Di era globalisasi, batik bukan hanya dijadikan sebagai barang yang memiliki nilai magic dan
hanya dimiliki oleh kalangan atas saja, tetapi batik bisa dijumpai di mana-mana
dengan motif yang beragam, batik bukan hanya digemari oleh masyarakat Indonesia saja
tetapi para Tourisme yang berkunjung ke Indonesia pun tertarik dengan batik.
Oleh karena itu batik perlu dikembangkan dengan motif-motif yang beragam, untuk
menambah kekayaan