56
MUHAMMAD RHEZA I 11111 056 DISKUSI TOPIK GANGGUAN MENTAL ORGANIK DAN GANGGUAN AKIBAT ZAT PSIKOAKTIF

DISKUSI TOPIK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

f

Citation preview

Page 1: DISKUSI TOPIK

M U H A M M A D R H E Z AI 1 1 1 1 1 0 5 6

DISKUSI TOPIKGANGGUAN MENTAL ORGANIK

DAN GANGGUAN AKIBAT ZAT PSIKOAKTIF

Page 2: DISKUSI TOPIK

GANGGUAN MENTAL ORGANIK

Gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit atau gangguan sistemik atau otak yang dapat didiagnosis tersendiriGambaran umum yang dapat tampak seperti:• Gangguan fungsi kognitif, misalnya daya ingat (memori),

daya pikir (intellect), dan daya belajar (learning).• Gangguan sensorium, misalnya gangguan kesadaran

(consciousness), dan perhatian (attention).• Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam

bidang persepsi (halusinasi), isi pikiran (waham/delusi), dan suasana perasaan dan emosi (depresi, gembira, cemas).

Page 3: DISKUSI TOPIK

MENURUT PPDGJ III, KLASIFIKASI GANGGUAN MENTAL ORGANIK ADALAH SEBAGAI BERIKUT

F00. Demensia pada penyakit AlzheimerF01. Demensia VaskularF02 Demensia pada penyakit lain yang diklasifikasikan di

tempat lain F03 Demensia YTT.F04 Sindrom amnestik organik bukan akibat alkohol dan zat

psikoaktif lainnyaF05 Delirium bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnyaF06 Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi

otak dan penyakit fisik.F07 Gangguan keperibadian dan prilaku akibat penyakit,

kerusakan dan fungsi otakF09 Gangguan mental organik atau simtomatik YTT

Page 4: DISKUSI TOPIK

MENURUT DSM IV

1. Delirium• Delirium akibat kondisi medis umum.• Delirium terinduksi zat.• Delirium akibat etiologi multipel• Delirium yang tak tergolongkan

2. Demensia• Demensia tipe Alzheimer.• Demensia vaskular.• Demensia karena kondisi umum.• Demensia persisten terinduksi zat• Demensia akibat etiologi multipel• Demensia yang tak tergolongkan

3. Gangguan amnestik• Gangguan amnestik akibat kondisi medis umum.• Gangguan amnestik persisten terinduksi zat• Gangguan amnestik yang tak tergolongkan• Gangguan kognitif yang tak tergolongkan

Page 5: DISKUSI TOPIK

DELIRIUM

Page 6: DISKUSI TOPIK

DELIRIUM

• Delirium adalah kejadian akut atau subakut neuropsikiatri berupa penurunan fungsi kognitif dengan gangguan irama sirkardian dan bersifat reversibel.

Tanda yang khas adalah;• Penurunan kesadaran dan gangguan kognitif• Adanya gangguan mood (suasana hati), persepsi

dan perilaku gejala dari defisit kejiwaan. • Tremor, nistagmus, inkoordinasi dan inkontinensia

urin gejala defisit neurologis

Page 7: DISKUSI TOPIK

EPIDEMIOLOGI

Gangguan yang lazim dijumpai- 0,4% usia >18 tahun dan 1,1% usia > 55 tahun- 80% pasien stadium penyakit terminal- Usia lanjut faktor resiko utama - 30-40% pasien rawat inap usia > 65 tahun mengalami

satu episode delirium- 10-15% usia lanjut delirium saat masuk rumah sakit- 60% penghuni panti jompo usia > 75 tahun mengalami

episode delirium berulang. - Faktor predisposisi : usia muda, kerusakan otak yang

telah ada sebelumnya, riwayat delirium, ketergantungan alkohol, diabetes, kanker, gangguan sensorik, dan malnutrisi.

Page 8: DISKUSI TOPIK

ETIOLOGI

─ Penyakit intrakranial1. Epilepsi atau keadaan

pasca kejang2. Trauma otak3. Infeksi4. Neoplasma5. Gangguan vaskular

─ Penyebab ekstrakranial1. Obat-obatan2. Racun3. Disfungsi endokrin4. Penyakit organ nonendokrin ( 5. Penyakit defisiensi 6. Infeksi sistemik dengan demam

dan sepsis7. Ketidakseimbangan elektrolit8. Keadaan pasca operatif9. Trauma10.hipoglikemi

Page 9: DISKUSI TOPIK

GEJALA KLINIS

• hiperaktivitas yang berhubungan dengan peningkatan kesiagaan putus zat

• Gejala hipoaktif/penurunan kesiagaan • Campuran hipoaktif dan hiperaktivitas

Kesadaran

• Delirium ringan Orientasi terhadap waktu seringkali hilang,

• Delirium berat Orientasi terhadap tempat dan kemampuan untuk mengenali orang lain mungkin juga terganggu

Orientasi

• Bahasa bicara yang ngelantur, tidak relevan, atau membingungkan (inkoheren) dan gangguan untuk mengerti pembicaraan.

• Kognitif gangguan fungsi ingatan dan kognitif umum

Bahasa dan Kognisi

• Halusinasi (visual, auditoris, taktil atau olfaktoris)• Ilusi (visual dan auditoris)Persepsi

• kemarahan, kegusaran, dan rasa takut yang tidak beralasan.• apati, depresi, dan euphoriaMood

Page 10: DISKUSI TOPIK

DIAGNOSIS

Pedoman diagnostik dalam PPDGJ III :Gangguan kesadaran dan perhatianGangguan kognitifGangguan psikomotorGangguan siklus tidur-bangunGangguan emosionalOnset biasanya cepat, perjalanan penyakit

hilang timbul sepanjang hari, dan keadaan itu berlangsung kurang dari 6 bulan.

Page 11: DISKUSI TOPIK

DIAGNOSIS BANDING

─ Demensia : onset perlahan, perubahan kognitif lebih stabil, delirium kadang terjadi pada penderita demensia pengaburan demensia (beclouded dementia)

─ Psikosis atau Depresi (dibedakan dengan delirium menggunakan EEG). Halusinasi dan waham pada pasien skizofrenia lebih konstan dan lebih teratur disbanding pada pasien delirium. Pasien skizofrenia biasanya tidak mengalami perubahan tingkat kesadaran atau orientasi

Page 12: DISKUSI TOPIK

TERAPI

─ Tujuan utama : terapi gangguan dasar penyebab delirium

─ Toksisitas antikolinergik physostigmine salicylate (Antrilirium) 1-2 mg intravena (IV) atau intramuscular (IM) dengan dosis ulang dalam 15 sampai 30 menit

─ intervensi personal dan lingkungan terhadap pasien agar timbul fungsi kognitif yang optimal

─ Gejala psikosis haloperidol, risperidon (dosis awal antara 2-10 mg IM, dapat diulang dalam satu jam jika pasien tetap teragitasi), pasien sadar p.o (dosis 1,5 kali lebih tinggi dari dosis parenteral)

─ Gangguan tidur golongan benzodiazepine jangka pendek/ hydroxyzine 25 sampai 100 mg

Page 13: DISKUSI TOPIK

PROGNOSIS

• Setelah identifikasi dilakukan dan faktor kausatif dihilangkan, gejala delirium biasanya akan surut dalam 3 – 7 hari meski beberapa gejala akan memakan waktu hingga 2 minggu sebelum benar-benar menghilang. • Semakin lanjut usia pasien, dan semakin lama

pasien mengalami delirium semakin lama waktu yang diperlukan bagi delirium untuk mereda.

Page 14: DISKUSI TOPIK

DEMENSIA

Page 15: DISKUSI TOPIK

DEMENSIA

• Demensia merupakan suatu gangguan mental organik yang biasanya diakibatkan oleh proses degeneratif yang progresif yang mengenai fungsi kognitif. • Demensia merupakan sindroma yang ditandai

oleh berbagai gangguan fungsi kognitif (inteligensia umum, belajar dan ingatan, bahasa, memecahkan masalah, orientasi, persepsi, perhatian, dan konsentrasi, pertimbangan, dan kemampuan sosial) yang mempengaruhi kepribadian pasien.• Biasanya tanpa gangguan kesadaran

Page 16: DISKUSI TOPIK

EPIDEMIOLOGI

• Amerika serikat: usia > 65 tahun, 5% demensia berat, 15% demensia ringan

• 50–60% menderita demensia tipe Alzheimer tipe demensia yang paling sering.

• 15-30% kasus demensia vaskular, paling banyak pada usia 60-70 tahun tipe demensia tersering kedua

• Usia 60-70 tahun Laki-laki > dari wanita• 10-15% penderita demensia vaskular dan demensia

tipe Alzheimer terjadi bersama-sama • 1-5% kasus demensia berhubungan dengan

pergerakan, trauma kepala, konsumsi alkohol

Page 17: DISKUSI TOPIK

ETIOLOGI

• Penyakit Alzheimer 60%• Gangguan neurologis• Gangguan toksik metabolik • Trauma (cedera kepala), dan obat toksin

(termasuk demensia alkoholik kronis)• Demensia yang masih mungkin reversible

adalah yang disebabkan oleh gangguan kelebihan atau kekurangan hormon tiroid, dan vitamin B12.

Page 18: DISKUSI TOPIK

GEJALA KLINIS

Gangguan daya ingat

Perubahan kepribadian

Psikosis

Gangguan bahasa

pasien terganggu dalam orientasi terhadap orang, waktu, maupun tempat

berkata yang samar-samar, stereotipik tidak tepat, atau berputar-putar

20-30% pasien demensia tipe Alzheimer mengalami halusinasi, dan 30-40% mengalami waham

Mudah marah dan emosinya meledak-ledak. Pasien demensia juga menunjukkan tertawa atau menangis yang patologis

Page 19: DISKUSI TOPIK

DIAGNOSIS

Pedoman diagnostik dalam PPDGJ III:• Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan

daya pikir, yang sampai mengganggu kegiatan harian seseorang seperti mandi, makan, berpakaian kebersihan diri, buang air kecil dan buang air besar.• Tidak ada gangguan kesadaran (clear

conciousness)• Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling

sedikit 6 bulan

Page 20: DISKUSI TOPIK

DIAGNOSIS BANDING

• DeliriumSecara umum, delirium di bedakan dengan onset yang cepat, durasi yang singkat, kerusakan fungsi kognitif yang fluktuatif dalam keseharian, gangguan pola tidur, gangguan pada atensi dan persepsi. • Penuaan normal

Page 21: DISKUSI TOPIK

TERAPI

• Dukungan emosional untuk pasien dan keluarga• Terapi farmakologis untuk gejala spesifik:

Insomnia dan kecemasan benzodiazepinDepresi antidepresanPsikosis antipsikotik

Page 22: DISKUSI TOPIK

PROGNOSIS

• onset pada pasien berusia 50-an atau 60-an tahun, dengan perburukan bertahap selama 5 – 10 tahun, yang akhirnya berujung pada kematian. • Rata-rata ekspektasi angka harapan hidup pada

pasien dengan demensia tipe Alzheimer adalah sekitar 8 tahun dengan kisaran 1 – 20 tahun.• Penderita demensia dengan onset dini atau

adanya riwayat keluarga demensia cenderung mengalami perjalanan penyakit yang cepat.

Page 23: DISKUSI TOPIK

AMNESTIK

Page 24: DISKUSI TOPIK

GANGGUAN AMNESTIK

• Gangguan amnestik adalah terganggunya kemampuan mempelajari dan mengingat informasi baru secara didapat, disertai ketidakmampuan mengingat pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya atau peristiwa masa lalu. • Gangguan semacam ini bila sudah berat dapat

mempengaruhi fungsi personal, social dan okupasial.

Page 25: DISKUSI TOPIK

EPIDEMIOLOGI

• Belum ada data pasti mengenai gangguan amnestik• Beberapa penelitian melaporkan adanya insidensi

atau prevelensi gangguan ingatan pada penggunaan alkohol dan cedera kepala

Page 26: DISKUSI TOPIK

ETIOLOGI

• Kondisi medis sistemik• Defisiensi tiamin, hipoglikemia• Kondisi otak primer• Kejang, trauma kepala, tumor serebral, penyakit

serbrovaskular, prosedur bedah pada otak, ensefalitis, hipoksia, amnesia global transien, terapi elektrokonvulsif, sclerosis multiple.• Penyebab berhubungan dengan zat• Gangguan penggunaan alcohol, neurotoksin,

benzodiazepine

Page 27: DISKUSI TOPIK

DIAGNOSIS

Berikut table diagnosis berdasarkan DSM-IV• Perkembangan gangguan daya ingat seperti yang

dimanifestasikan oleh gangguan kemampuan untuk mempelajari informasi baru atau ketidakmampuan untuk mengingat informasi yang telah dipelajari sebelumnya.

• Gangguan daya ingat menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan dan merupakan penurunan bermakna dari tingkat fungsi sebelumnya

• Gangguan daya ingat tidak terjadi semata-mata selama perjalanan suatu delirium atau suatu demensia

• Terdapat bukti dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik atau temuan laboratorium bahwa gangguan adalah akibat fisiologis langsung dari kondisi medis umum termasuk trauma fisik.

Page 28: DISKUSI TOPIK

DIAGNOSIS BANDING

Demensia dan Delirium • Gangguan daya ingat sering ditemukan pada pasien demensia

tetapi disertai dengan defisit kognitif lainnya. Gangguan daya ingat juga sering ditemukan pada delirium tetapi tejadi pada keadaan gangguan atensi dan kesadaran terganggu

Penuaan normalGangguan Disosiatif• Gangguan disosiatif juga sering disertai dengan peristiwa

kehidupan yang secara emosional menyebabkan stress yang melibatkan uang, sistem hukum, atau hubungan yang terganggu

Gangguan buatan• Pasien dengan gangguan buatan yang menyerupai suatu

gangguan amnestik sering kali mempunyai hasil tes daya ingat yang tidak konsisten

Page 29: DISKUSI TOPIK

PROGNOSIS

Penyebab spesifik gangguan amnestik menentukan perjalanan dan prognosisnya bagi pasien• Gangguan amnestik sementara dengan

pemulihan sempurna epilepsi lobus temporalis, ECT, penggunaan obat tertentu seperti benzodiazepine dan barbiturate dan resusitasi jantung paru• Sindrom amnestik permanen post trauma

kepala, keracunan monoksida, infarks serebral, perdarahan subarachnoid, dan ensefalitis herpes simpleks

Page 30: DISKUSI TOPIK

TERAPI

Tujuan utama : mengobati penyebab dasar dari gangguan. Intervensi psikodinamika mungkin mempunyai nilai yang baik bagi pasien yang menderita gangguan amnestik yang disebabkan oleh kerusakan pada otak.

Page 31: DISKUSI TOPIK

GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBATPENGGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF

Page 32: DISKUSI TOPIK

• Gangguan penggunaan zat adalah suatu gangguan jiwa berupa penyimpangan perilaku yang berhubungan dengan pemakaian zat yang dapat mempengaruhi sususan saraf pusat secara kurang lebih teratur sehingga menimbulkan gangguan fungsi sosial.• Klasifikasi penggunaan zat dibagi dua:1. Penyalahgunaan zat, paling sedikit satu bulan

lamanya, menimbulkan gangguan fungsi sosial atau okupasional.

2. Ketergantungan zat

Page 33: DISKUSI TOPIK

Identifikasi Dari Zat Psikoaktif Yang Digunakan Dapat Dilakukan Berdasarkan

1.Data laporan individu2.Analisis objektif dari spesimen urin, darah, dan

sebagainya3.Bukti lain(adanya sampel obat yang ditemukan

pada pasein, tanda dan gejala klinis, atau dari laporan pihak ketiga)

Page 34: DISKUSI TOPIK

FAKTOR PENYEBAB

• Faktor Individu• Faktor Lingkungan• Faktor NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat

Adiktif )

Page 35: DISKUSI TOPIK

JENIS PSIKOTROPIKA

• Opioid• Inhalan• Kanabis• Amphetamin• Alkohol

Page 36: DISKUSI TOPIK

EFEK PSIKOTROPIKA

1. Golongan Depresan (Downer)• Jenis ini membuat pemakaiannya merasa tenang, pendiam dan

bahkan membuatnya tertidur dan tidak sadarkan diri. Golongan ini termasuk Opioida (morfin, heroin/putauw, kodein), Sedatif (penenang), hipnotik (otot tidur), dan tranquilizer (anti cemas) dan lain-lain.

2. Golongan Stimulan (Upper)• Adalah jenis NAPZA yang dapat merangsang fungsi tubuh dan

meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini membuat pemakainya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Zat yang termasuk golongan ini adalah : Amfetamin (shabu,esktasi), Kafein, Kokain

3. Golongan Halusinogen• Menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan dan

pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu. Golongan ini tidak digunakan dalam terapi medis. Golongan ini termasuk : Kanabis (ganja), LSD, Mescalin.

Page 37: DISKUSI TOPIK

OPIOID

Opioida dibagi dalam tiga golongan besar yaitu :• Opioida alamiah (opiat): morfin, opium, kodein• Opioida semi sintetik : heroin/putauw, hidromorfin• Opioida sintetik : meperidin, propoksipen,

metadonOpiat atau opioid biasanya digunakan dokter untuk menghilangkan rasa sakit yang sangat (analgetika kuat).

Page 38: DISKUSI TOPIK

KRITERIA DIAGNOSIS INTOKSIKASI OPIOID

1. Pemakaian opioid yang belum lama2. Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna

secara klinis (misalnya euforia awal diikuti oleh apati, disforia, agitasi, atau retardasi psikomotor, gangguan pertimbangan, atau gangguan fungsi sosial atau pekerjaan) yang berkembang selama, atau segera setelah pemakaian opioid

3. Konstriksi pupil (atau dilatasi pupil karena anoksia akibat overdosis berat) dan satu (atau lebih) tanda berikut, yang berkembang selama, atau segera setelah, pemakaian opioid:

• Mengantuk atau koma• Bicara cadel• Gangguan atensi atau daya ingat

4. Gejala bukan karena kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain

Page 39: DISKUSI TOPIK

KRITERIA DIAGNOSIS UNTUK PUTUS OPIOID:

• Salah satu berikut ini:• Penghentian (atau penurunan) pemakaian opioid yang telah lama

dan berat (beberapa minggu atau lebih)• Pemberian antagonis opioid setelah suatu periode pemakaian opioid

• Tiga (atau lebih) berikut ini, yang berkembang dalam beberapa menit sampai beberapa hari setelah kriteria a:• Mood disforik, Mual atau muntah, Nyeri otot, Lakrimasi atau

rinorrhea, Dilatasi pupil, piloereksi, atau berkeringat, Diare, Menguap, Demam, Insomnia

• Gejala dalam kriteria b menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain

• Gejala bukan karena kondisi medis umum

Page 40: DISKUSI TOPIK

TERAPI

• Terapi umum : bila ada cardiac arrest diberikan adrenaline 0,3 cc intracardinal, bila ada hipotensi dapat diberikan infus NaCl• Terapi spesifik : berikan antagonis opioida

naloxon HCL 0,4 mg atau 0,01 mg/kg BB iv,im atau sc. Dapat diulangi 0,4 mg sesudah 2-3 menit sampai 2-3 kali.

Page 41: DISKUSI TOPIK

KOKAIN

• Kokain digunakan karena secara karakteristik kokain menyebabkan elasi, euforia, peningkatan harga diri, dan perasaan perbaikan pada tugas mental dan fisik. • Pada kokain dosis tinggi, gejala intoksikasi adalah

agitasi, iritabilitas, gangguan pertimbangan, perilaku seksual yang impulsif dan kemungkinan berbahaya, agresi, dan peningkatan aktivitas psikomotor berlebihan, dan kemungkinan gejala mania. Gejala fisik penyerta seperti takikaardi, hipertensi, dan midriasis.

Page 42: DISKUSI TOPIK

• Depresi pasca intoksikasi ditandai oleh disforia, anhedonia, kecemasan, iritabilitas, kelelahan, hipersomnolensi, dan kadang-kadang agitasi. • Pada pemakaian kokain ringan-sedang, gejala

putus kokain menghilang dalam 18 jam. Pada pemakaian berat, dapat berlangsung sampai satu minggu. Juga dapat disertai gagasan bunuh diri.• Orang yang putus kokain sering berusaha

mengatasi sendiri gejalanya dengan alkohol, sedatif, hipnotik, atau antiansietas.

Page 43: DISKUSI TOPIK

TERAPI

• Agonis dopamine dan obat trisiklik. Agonis dopaminergik yang paling sering digunakan adalah amantadine (100 mg dua kali sehari) dan bromocriptine (2,5 mg dua kali sehari), keduanya menurunkan kecanduan pasien, meningkatkan energi, dan menormalkan tidur..

Page 44: DISKUSI TOPIK

KANABIS

• Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebih (euforia), sering berfantasi. Aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitif, kering pada mulut dan tenggorokan.

Page 45: DISKUSI TOPIK

KRITERIA DIAGNOSIS INTOKSIKASI KANABIS

• Pemakaian kanabis yang belum lama• Perilaku maladaptive atau perubahan psikologis

yang bermakna secara klinis (misalnya euforia awal diikuti oleh apati, disforia, agitasi, atau retardasi psikomotor, gangguan pertimbangan, atau gangguan fungsi sosial atau pekerjaan) yang berkembang selama, atau segera setelah pemakaian kanabis

• Dua (atau lebih) tanda berikut timbul dalam waktu 2 jam setelah penggunaan kanabis : injeksi konjungtiva, peningkatan nafsu makan, mulut kering, takikardi.

• Gejala bukan karena kondisi medis umum.

Page 46: DISKUSI TOPIK

TERAPI

• Pengobatan pemakaian kanabis terletak pada prinsip yang sama dengan pengobatan penyalahgunaan substansi lain-abstinensia dan dukungan• Obat antiansietas mungkin berguna sebagai

pereda jangka pendek gejala putus zat. • Terapi antidepresan spesifik untuk gangguan

depresi dasar.

Page 47: DISKUSI TOPIK

AMFETAMIN

• Gangguan Psikotik• Gangguan Mood• Gangguan Ansietas• Gangguan Tidur

Page 48: DISKUSI TOPIK

KEADAAN PUTUS AMFETAMIN

• Keadaan setelah intoksikasi amfetamin dapat disertai dengan kecemasan, gemetar, mood disforik, letargi, fatigue, mimpi menakutkan (disertai oleh “rebound” tidur REM), nyeri kepala, keringat banyak, kram otot, kram lambung, dan rasa lapar yang tidak pernah kenyang.

• Gejala putus biasanya memuncak dalam 2-4 hari dan menghilang dalam 1 minggu.

• Gejala putus amfetamin yang paling serius adalah depresi, yang dapat berat setelah penggunaan amfetamin dosis tinggi secara terus-menerus dan dapat disertai ide atau usaha bunuh diri.

Page 49: DISKUSI TOPIK

TERAPI

• Pengobatan gangguan spesifik akibat amfetamin (gangguan psikotik dan gangguan kecemasan akibat amfetamin) dengan obat spesifik (antipsikotik dan sedative) mungkin diperlukan dalam jangka waktu pendek• Phenothiazine atau haloperidol dapat diresepkan

pada beberapa hari pertama• Tanpa adanya psikosis, diazepam berguna untuk

mengatasi agitasi dan hiperaktivitas pasien

Page 50: DISKUSI TOPIK

ALKOHOL

• Merupakan salah satu zat psikoaktif yang sering digunakan manusia. Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi-umbian.• Sekali diabsorbsi, etanol didistribusikan keseluruh

jaringan tubuh dan cairan tubuh. • Sering dengan peningkatan kadar alkohol dalam

darah maka orang akan menjadi euforia, namun sering dengan penurunannya pula orang menjadi depresi.

Page 51: DISKUSI TOPIK

TERAPI INTOKSIKASI ALKOHOL:

• Penggunaan antipsikotik dipilih pada kasus intoksikasi alkohol. • Haloperidol dengan dosis 2-10 mg diberikan pada

pasien yang mengalami agitasi dengan intoksikasi alkohol. • Haloperidol memiliki keamanan dan efektivitas

yang baik serta memiliki efek samping minimal terhadap pernapasan.

Page 52: DISKUSI TOPIK

TERAPI PUTUS ALKOHOL

• Medikasi utama untuk mengendalikan gejala putus alkohol adalah benzodiazepine. Benzodiazepine membantu mengontrol aktivitas kejang, delirium, kecemasan, takikardia, hipertensi, diaphoresis, dan tremor yang berhubungan dengan putus alkohol

• Dosis benzodiazepine harus dititrasi, dengan dosis tinggi di awal dan menurunkan dosis saat pasien pulih

• Carbamazepine 800 mg sehari sama efektifnya dengan benzodiazepine dan manfaat tambahan kemungkinan penyalahgunaan yang minimal

Page 53: DISKUSI TOPIK

INHALAN

• Di dalam DSM-IV, kategori gangguan berhubungan dengan inhalan memasukkan sindrom psikiatrik yang disebabkan oleh penggunaan pelarut, lem, perekat, bahan pembakar aerosol, pengencer cat, dan bahan bakar. • Senyawa aktif di dalam inhalan tersebut adalah

toluene, acetone, benzene, trichloretane, perchlorethylene, trichloloethylene, 1,2,-dichloropropane dan hidrokarbon berhalogen.

Page 54: DISKUSI TOPIK

KRITERIA DIAGNOSIS INTOKSIKASI INHALAN :

• Penggunaan secara sengaja baru-baru ini atau jangka pendek, atau pajanan dosis tinggi dalam jangka pendek inhalan yang mudah menguap (tidak termasuk gas anestetik dan vasodilator jangka singkat).

• Perubahan psikologis atau perilaku maladaftif yang secara klinis signifikan, contohnya : perkelahian, penyerangan, apati, daya nilai terganggu, fungsi sosial atau okupasional terganggu, yang timbul selama atau segera setelah, penggunaan atau pajanan terhadap inhalan yang mudah menguap.

• Dua (atau lebih) tanda berikut : pusing, nistagmus, inkoordinasi, bicara cadel, cara berjalan tidak stabil, letargi, refleks terdepresi, retardasi psikomotor, tremor, kelemahan otot menyeluruh, pandangan kabur atau diplopia, stupor atau koma, euforia.

• Gejala tidak disebabkan kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain.

Page 55: DISKUSI TOPIK

TERAPI

• Intoksikasi inhalan, seperti halnya intoksikasi alkohol, biasanya tidak memerlukan perhatian medis dan sembuh spontan. Namun, efek intoksikasi seperti koma, bronkospasme, laringospasme, aritmia jantung, trauma, atau luka bakar memerlukan penanganan. Bila tidak, perawatan utamanya mencakup penentraman, dukungan dalam diam (quite support), dan perhatian pada tanda vital dan tingkat kesadaran.

Page 56: DISKUSI TOPIK

TERIMAKASIH