2
1. PENGERTIAN DISLEKSIA Menurut T. L. Harris dan R. E. Hodges (Corsini, 1987:44) disleksia menunjuk pada anak yang tidak dapat membaca sekalipun penglihatan, pendengaran, intelegensinya normal, dan keterampilan usia bahasanya sesuai. Kesulitan belajar tersebut akibat faktor neurologis yang tidak dapat diatributkan pada faktor kedua misalnya lingkungan atau sebab-sebab sosial. Sedangkan Evans memberikan batasan disleksia sebagai kesulitan belajar membaca berat pada anak yang berintelegensi normal dan bermotivasi cukup, berlatar belakang budaya yang memadai dan berkesempatan memperoleh pendidikan serta tidak bermasalah emosional. Adapun Hornsby (1984:9) mentakrifkan disleksia sebagai bentuk kesulitan belajar membaca dan menulis terutama belajar mengeja (mengujar) secara betul dan mengungkapkan pikiran secara tertulis, dan ia telah pernah memanfaatkan sekolah normal serta tidak memperlihatkan keterbelakangan dalam matapelajaran- matapelajaran lainnya. Sedangkan menurut Critchley disleksia ditakrifkan (a) sebagai suatu kekacauan pada anak meskipun berpengalaman belajar konvensional gagal mencapai keterampilan berbahasa seperti membaca, menulis, dan mengeja sepadan dengan kemampuan intelektualnya, dan atau (b) suatu gangguan yang dimanifestasikan melalui kesulitan dalam belajar membaca meskipun memperoleh pengajaran konvensional, berintelegensi memadai, dan berkesempatan secara sisiobudaya. Gangguan ini tergantung pada kesulitan kognitif dasar yang bersumber pada gangguan organ otak. 2. KARAKTERISTIK ANAK DISLEKSIA Karakteristik anak disleksia amat beragam tergantung hakikat masalahnya. Semenjak para ahli dari berbagai disiplin ilmu tertarik pada bidang ini, karakteristik tentang anak disleksia memperoleh perhatian. Saundres memberikan karakteristik anak disleksia sebagai berikut : 1. Membaca lamban, turun naik intonasinya, dan kata,demi kata, 2. Sering membalik huruf-huruf dan kata-kata,

Disleksia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tentang anak bodoh yang brilian

Citation preview

Page 1: Disleksia

1. PENGERTIAN DISLEKSIA

Menurut T. L. Harris dan R. E. Hodges (Corsini, 1987:44) disleksia menunjuk pada anak yang tidak dapat membaca sekalipun penglihatan, pendengaran, intelegensinya normal, dan keterampilan usia bahasanya sesuai. Kesulitan belajar tersebut akibat faktor neurologis yang tidak dapat diatributkan pada faktor kedua misalnya lingkungan atau sebab-sebab sosial. Sedangkan Evans memberikan batasan disleksia sebagai kesulitan belajar membaca berat pada anak yang berintelegensi normal dan bermotivasi cukup, berlatar belakang budaya yang memadai dan berkesempatan memperoleh pendidikan serta tidak bermasalah emosional.

Adapun Hornsby (1984:9) mentakrifkan disleksia sebagai bentuk kesulitan belajar membaca dan menulis terutama belajar mengeja (mengujar) secara betul dan mengungkapkan pikiran secara tertulis, dan ia telah pernah memanfaatkan sekolah normal serta tidak memperlihatkan keterbelakangan dalam matapelajaran-matapelajaran lainnya. Sedangkan menurut Critchley disleksia ditakrifkan (a) sebagai suatu kekacauan pada anak meskipun berpengalaman belajar konvensional gagal mencapai keterampilan berbahasa seperti membaca, menulis, dan mengeja sepadan dengan kemampuan intelektualnya, dan atau (b) suatu gangguan yang dimanifestasikan melalui kesulitan dalam belajar membaca meskipun memperoleh pengajaran konvensional, berintelegensi memadai, dan berkesempatan secara sisiobudaya. Gangguan ini tergantung pada kesulitan kognitif dasar yang bersumber pada gangguan organ otak.

2. KARAKTERISTIK ANAK DISLEKSIA

Karakteristik anak disleksia amat beragam tergantung hakikat masalahnya. Semenjak para ahli dari berbagai disiplin ilmu tertarik pada bidang ini, karakteristik tentang anak disleksia memperoleh perhatian.

Saundres memberikan karakteristik anak disleksia sebagai berikut :

1. Membaca lamban, turun naik intonasinya, dan kata,demi kata,2. Sering membalik huruf-huruf dan kata-kata,3. Pengubahan huruf pada kata,4. Kacau terhadap kata-kata yang sedikit berbeda susunannya missal: bau, buah, buta, dan5. Sering menebak dan mengulangi kata-kata dan frasa.

 

Sedangkan Guszak mengemukakan cirri-ciri anak disleksia sebagai berikut:

1. Membalik huruf atau kata,2. Kesulitan/tidak mampu mengingat kata,3. Kesulitan/tidak mapu menyimpan informasi dalam memori,4. Sulit berkonsentrasi,5. Sulit dalam melihat ketrhubungan (relationship),6. Impulsif,7. Sulit melakukan koordinasi tangan-mata,

Page 2: Disleksia

8. Sulit dalam segi mengurutkan,9. Membaca lambat,10. Penanggalan kata, frasa dan sebagainya,11. Kekacauan membaca secara oral,12. Hiperaktif, dan13. Kinerja matematika secara signifikan lebih tinggi daripada kinerja membaca.

Semoga postingan kami pagi ini memberikan banyak manfaat.

Salam Luar Biasa.