Upload
stefano-leatemia
View
322
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
1/47
DISLOKASI TULANG AKIBAT FRACTURE
servasius epi | 19.36 |kesehatan|MUSKULOSKELETAL
I. DEFENISI DISLOKASI
Dislokasi sendi adalah suatu keadaan dimana permukaan sendi tulang yang
membentuk sendi tidak lagi dalam posisi anatomis. Secara kasar adalah tulang terlepas dari
persendian. Subluksasi adalah dislokasi parsial permukaan persendian. Kadang luksasi
disertai dengan fraktur luksasi / dislokasi, misalnya fraktur panggul dengan fraktur pinggir
acetabulum.
Dislokasi disertai dengan kerusakan simpai sendi atau ligament sendi. Bila kerusakan tersebut
tidak sembuh dengan baik, luksasi muda terulang kembali seperti sendi bahu. Pada sendi
panggul perdarahan dicaput femur mungkin terganggu karena kerusakan pada trauma luksasi
sehingga terjadi nekrosis avasculer.
II. KLASIFIKASI DISLOKASI
1. Dislokasi congenital.
Terjadi sejak lahir akibat kesalahan pertumbuhan yang paling sering terjadi pada panggul.
Dislokasi panggul cogenital merupakan suatu keadaan dimana caput femoris posisisnya
dalam acetabulum tidak normal sejak lahir. Caput femoris biasanya kecil dan sering kali
terletak diluar superior dan lateral acetabulum. Perkembangan panggul normal yang harmonis
membutuhkan hubungan antara caput femoris dan acetabulum. Disosiasi jangka panjang
dapat menyebabkan perkembangan yang tak memadai baik caput femoris maupun
acetabulum sehingga akhirnya menyebabkan cacat.
2. Dislokasi traumatic
Dislokasi traumatik adalah suatu kedaruratan ortopedi, yang memerlukan pertolongan segera,
karena struktur sendi yang terlibat pasokan darah dan saraf rusak susunannya dan mengalami
stres. Bila tidak ditangani segera dapat terjadinekrosis avasculer ( kematian jaringan akibat
anoksia dan hilangnya pasokan darah ) dan paralylisis saraf.
Trauma sendi dapat berupa :
- Kontusio sendi biasa terjadi oleh benturan.
http://sikkahoder.blogspot.com/search/label/kesehatan?max-results=8http://sikkahoder.blogspot.com/search/label/kesehatan?max-results=8http://sikkahoder.blogspot.com/search/label/MUSKULOSKELETAL?max-results=8http://sikkahoder.blogspot.com/search/label/MUSKULOSKELETAL?max-results=8http://sikkahoder.blogspot.com/search/label/MUSKULOSKELETAL?max-results=8http://sikkahoder.blogspot.com/search/label/MUSKULOSKELETAL?max-results=8http://sikkahoder.blogspot.com/search/label/kesehatan?max-results=87/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
2/47
- Joint srain oleh trauma kecil yang berulang ( otot tertarik akibat penggunaan yang
berlebihan, peregangan berlebihan dan atau stres yang berlebihan ).
- Joint sprain / keseleo ada robekan mikroskopis dari ligament atau kapsul sendi yang tidak
mengganggu stabilitas akibat gerakan memutar.
- Ruptur ligament
- Dislokasi.
3 Dislokasi spontan atau patologik
Terjadi akibat penyakit struktur sendi dan jaringan sekitar sendi
III. DIAGNOSIS DISLOKASI
1. Anamnesis
- Ada trauma
- Mekanisme trauma yang sesuai, misalnya trauma ekstensi dan eksorotasi pada dislokasi
anterior sendi bahu.
- Ada rasa sendi keluar.
- Bila trauma minimal hal ini dapat terjadi pada dislokasi rekuren atau habitual.
2. Pemeriksaan klinis.
- Deformitas.
hilangnya tonjolan tulang normal, misalnaya deltoid yang rata pada
dislokasi bahu dan perubahan panjang ekstremitas
- Kedudukan yang khas pada dislokasi tertentu, misalnya dislokasi
posterior sendi panggul kedudukan sendi panggul endorotasi, fleksi
dan abduksi.
- Nyeri
- Funtio laesa gerak terbatas.
Fraktur Klavikula
Mekanisme trauma
1. Sebagian besar terjadi karena jatuh dengan tangan yang terulur.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
3/47
2. Dapat juga terjadi karena hantaman langsung pada bahu, seperti: terjatuh pada posisi
samping.
Manifestasi klinis :
1.
Nyeri Tekan pada lokasi fraktur2. Deformitas dengan pembengkakan lokal.
X Ray: bisaanya Foto AP bahu cukup adekuat.
Komplikasi : jarang, fragment fraktur dapat membahayakan struktur neurovascular
subklavial.
Terapi:Broad arm slingdan control ke klinik ortopedik 5 hari kemudian
Dislokasi Sternoklavikula
Mekanisme trauma : bisaanya akibat jatuh atau hantaman pada daerah anterior bahu:
1. Asimetri dari inner end klavikula
2. Nyeri tekan lokal Manifestasi klinis:
1. Nyeri tekan dan bengkak pada sendi sternoklavikular
2. Nyeri pada saat lengan digerakkan dan pada saat kompresi bahu ke lateral.
3. Dengan cedera berat, klavikula medial bergeser relative terhadap manubrium.
4. Dispneu, disfagi, atau tersedak (pada dislokasi posterior karena kompresi struktur
mediastinal).
X ray : AP dan Oblique view sulit untuk diinterpretasi. Diagnosa biasanya berdasarkanpemeriksaan klinis. Namun tomogram atau CT mungkin dapat dilakukan.
http://2.bp.blogspot.com/-iaJcPDgY7oA/T4ovEh76cbI/AAAAAAAAAdc/Tp-jaDNq9gw/s1600/YY.png7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
4/47
Komplikasi : jarang, dislokasi mungkin dapat membahayakan pembuluh darah posterior dari
klavikula.
Terapi:
1. Subluksasi minor : Broad arm sling, Analgesic dan control ke klinik ortopedi setelah 3 hari.2. Gross Displacement : MRS dibagian Ortopedi untuk eksplorasi / reduksi di bawah GA.
Catatan : Cedera yang mengancam nyawa, bila mengenai struktur didekatnya terjadi pada
25% kasus dislokasi posterior.
Cedera Sendi akromioklavikula
Mekanisme trauma : bisaanya karena jatuh dengan menumpu pada bahu dengan lengan
teraduksi atau jatuh pada lengan yang terulur.
Manifestasi : penonjolan lateral end dari klavikula dan adanya nyeri lokal.
X Ray : Foto AP dari sendi AC (bagian/sisi inferior dari akromion dan klavikula harus
membentuk suatu garis lurus).
Catatan : Weight Bearing view menunjukkan hasil tambahan yang hanya sedikit, dan hanya
akan menyebabkan nyeri serta tidak akan mengubah terapi yang diberikan.
Terapi : Broad arm sling dan control ke klinik ortopedi setelah 5 hari.
Fraktur Skapula
Mekanisme trauma : bisaanya karena trauma langsung pada dada posterolateral.
Manifestasi klinis : nyeri local dan pembengkakan serta adanya associated injury.
X ray : AP bahu, dengan atau tanpa Scapular View.
Komplikasi : Fraktur scapular bisaanya terkait dengan cedera intrathorax yang signifikan
seperti kosta, fraktur vertebral, fraktur klavikular, cedera pembuluh darah pulmonal dan
pleksus brachialis. Terapi :
1. Isolated Scapular Fracture : Broad arm sling dan analgesic, kontrol ke klinik ortopedi
setelah 3 hari.
2. Bersamaan dengan cedera intratoraks yang lain: MRS ke bedah umum.
Dislokasi bahu
Secara statistic : 96% dislokasi anterior, 3,4% posterior, 0,1% inferior (luxatio ercto).
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
5/47
Dislokasi Anterior
Mekanisme trauma : jatuh yang menyebabkan rotasi eksternal bahu.
Manifestasi :
1. Khas : penderita bisaanya menyangga lengan yang cedera pada bagian siku denganmenggunakan tangan sebelahnya .
2. lengan dalam posisi abduksi ringan
3. Kontur terlihat squared off
4. Nyeri yang sangat.
X ray : AP dan axial atau Y-Scapular view akan membantu membedakan dislokasi anterior
dengan posterior.
Catatan : X ray sangat penting menurut standar medikolegal untuk menyingkirkan fraktur lain
yang terjadi sebelum dilakukannya manipulasi dan Reduksi ( M & R). ada peningkatan bukti
yang menunjukkan bahwa dislokasi bahu yang rekuren dan atraumatis tidak membutuhkan
pre-M&R X ray. Namun, keadaan ini tidak diterima secara luas dalam kalangan ahli ortopedi.
Komplikasi :
1. Rekuren
Catatan : Hill-Sachs lesion (fraktur kompresi aspek posterolateral dari humeral head) dapat
terlihat pada px yang sebelumnya menderita dislokasi anterior.
2. Avulsi Tuberositas mayor (banyak terjadi pada px > 45 tahun).
3. Fraktur anterior Plenoid lip
4. Kerusakan arteri aksilaris dan pleksus brakialis.
Catatan : Harus memeriksa :
1. Fungsi Nervus axillaris dengan memeriksa sensasi jarum pada deltoid atau regimental
badgearea.
2. Pulsasi pada pergelangan tangan
3. Fungsi Nervus radialis.
Terapi :
1. Isolated anterior dislocation : M&R (dengan bermacam-macam teknik) dibawah conscious
sedation.
2. Dislokasi anterior dengan fraktur tuberositas humerus mayor atau minor : M&R dibawah
conscious sedation.
3. dislokasi anterior dengan fraktur proksimal shaft humeral : M&R dibawah GA,
pertimbangkan ORIF.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
6/47
Manajemen lanjutan : analgesic IV, BUKAN IM (tempatkan IV plug untuk antisipsi M&R),
kemudian X ray yang diikuti M&R dibawah conscious sedation.
M&R : merupakan teknik traksi yang disukai untuk digunakan daripada teknik terdahulu
seperti maneuver Hippocratic/Kochers.Traksi harus dilakukan pada area critical care atau intermediate care dimana px dapat
dimonitoring, dan px berada pada kondisi conscious sedation (lihat bab Conscious sedation).
1. Teknik Cooper-Milch
a. Dibawah conscious sedation, tempatkan penderita pada posisi supine dengan siku fleksi 90o.
b. Luruskan siku dan dengan sangat perlahan pindahkan lengan pada posisi abduksi penuh yang
ditahan pada traksi lurus dimana seorang asisten mengaplikasikan tekanan yang lembut pada
sisi medial dan inferior dari humeral head.
c. Adduksi lengan secara bertahap.
d. Pasang collar dan cuff, kemudian lakukan X ray post reduksi.
2. Teknik Stimsons
Metode yang memanfaatkan gaya gravitasi, yang sering dilakukan pada ED yang sangat
sibuk.
a. berikan analgesik IV dimana penderita berbaring pada posisi pronasi dengan lengan
tergantung di sebelah trolley dengan beban seberat 2,5-5kg terikat pada lengan tersebut.
b. Perlahan setelah 5-30 menit, lakukan relokasi bahu.
c. Pasang collar dan cuff, periksa x ray post reduksi.
3. TeknikCountertraction
Bermanfaat sebagai sebuah maneuver back-up ketika cara-cara diatas gagal.
a. Dibawah conscious sedation, tempatkan px berbaring supine dan tempatkan rolled sheet
dibawah aksila dari bahu yang terkena.
b. Abduksi lengan sampai 45o dan aplikasikan sustained in line traction sementara. Asisten
memasang traksi pada arah yang berlawanan menggunakan rolled sheet.
c. Setelah relokasi, paang collar dan cuff, periksa X ray post reduksi.
d. Penempatan : klinik ortopedik setelah 3 hari.
4. Teknik Spasso, walaupun teknik ini tidak dikenal secara luas, namun teknik ini telah
digunakan pada departemen kami, dan kami anggap bahwa metode ini merupakan metode
yang paling mudah dilakukan dengan angka keberhasilan yang tinggi.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
7/47
a. Dibawah conscious sedation, letakkan lengan yang sakit dengan dengan dinding dada.
b. Fleksikan lengan pada bahu, dan lakukan rotasi eksternal secar simultan. Pada kebanyakan
kasus, sebelum bahu mencapai fleksi kedepan 90o, akan terdengar bunyi clunk, dan head
humerus telah kemabali pada posisinya.
c. Adduksi lengan
d. Pasang collar & cuff dan periksa X ray post reduksi.
Dislokasi posterior
Mekanisme Trauma
1. Bisaanya karena jatuh pada tangan yang terotasi ke dalam serta terjulur atau karena hantaman
pada bagian depan bahu.
2. Terkait dengan kontraksi otot saat kejang atau cedera akibat tersetrum listrik.
Manifestasi
1. Lengan terletak berotasi internal dan adduksi
2. Px merasakan nyeri, dan terdapat penurunan peregerakan dari bahu
X ray : AP (Gambar 2a) dan Y scapular view (Gambar 2b)
Catatan : sangat mudah terjadi missdiagnosa dislokasi bahu posterior pada bahu AP. Suspek
dislokasi posterior jika terdapat light bulb sign karena rotasi internal bahu dan terdapat
overlap antara head humerus dan glenoid labrum pada foto bahu AP.
Komplikasi : kerusakan arteri aksilaris dan nervus brakialis.
Terapi : prinsip sama dengan dislokasi anterior
1. Untuk isolated dislokasi posterior, coba M&R dibawah IV conscious sedation.
2. Untuk dislokasi posterior dengan fraktur tuberositas, coba M&R dibawah conscious
sedation.
3. Untuk dislokasi posterior dengan fraktur humeral shaft, MRS untuk M&R di bawah GA,
pertimbangkan ORIF.
Teknik :
1. Dibawah kondisi IV conscious sedation, pasang traksi pada lengan pada posisi abduksi 90o.
2. Kadang countertraction dengan seorang asisten menggunakan rolledsheet dibawah aksilla
perlu dilakukan.
3. Secara perlahan lengan dirotasikan ke eksternal.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
8/47
4. Setelah relokasi dilakukan pada kasus yang pertamakali terjadi pada seorang dewasa muda,
aplikasikanstrappingbersama dengan collar dan cuff.
5. Setelah relokasi pada lansia, aplikasikan collar & cuff dan pertimbangkan early mobilization.
Disposisi : Klinik ortopedi setelah 3 hari
Dislokasi Inferior
Mekanisme trauma : bisaanya karena jatuh dengan lengan berada pada posisi abduksi. Manifestasi klinis :
1. Abduksi lengan atas dengan posisi hand over head
2. Hilangnya kontur bulat dari bahu.
X ray : foto AP cukup untuk mendiagnosa.
Komplikasi : kerusakan arteri aksilaris dan nervus brakialis.
Terapi : prinsipnya sama dengan dislokasi yang lain:
1. Untuk dislokasi dengan atau tanpa fraktur tuberosita, coba M&R dibawah IV conscious
sedation.
2. Untuk dislokasi dengan fraktur humeral neck, coba M&R dibawah GA, KIV ORIF>
Teknik :
1. Dibawah kondisi IV conscious sedation, aplikasi traksi yang steady pada lengan yang
dibduksi.
2. kadang diperlukan counter traction dengan seorang asisten menggunakan rolled sheet yangditempatkan pada akromion.
http://1.bp.blogspot.com/-9YsKUmKs4D8/T4ovxnxZZrI/AAAAAAAAAdk/DiI7IHLGOZw/s1600/YY.png7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
9/47
3. Setelah relokasi, pasang collar & cuff.
Disposisi : kontrol ke poli ortopedi setelah 3 hari.
Fraktur Humeral ProksimalFraktur ini mungkin melibatkan struktur anatomi neckhumeral juga tuberositas atau dengan
kombinasi yang bermacam-macam.
Mekanisme trauma : jatuh pada satu sisi, pukulan langsung pada area tersebut, atau jatuh
dengan tangan yang terulur.
Manifestasi klinis:
1. Nyeri tekan, pembengkakan pada proksimal humerus.
2. Lebih lanjut, akan terdapat memar yang besar yang menuju pada bagian bawah lengan
karena gravitasi.
X ray : foto AP dan lateral humerus
Komplikasi :
1. Adhesive capsulitis (frozen shoulder)
2. Cedera struktur neurovascular
3. Nekrosis avascular humeral head.
Terapi : pasang collar & cuff
Disposisi :
1. Fraktur displaced tuberositas mayor yang berat mungkin membutuhkan MRS untuk ORIF
dengan GA.
Fraktur displaced yang ringan dapat KRS, kemudian control ke klinik ortopedik dalam 3 hari.
Fraktur Shaft Humeral
http://2.bp.blogspot.com/-uPaBJSr2TTc/T4owPNleSJI/AAAAAAAAAds/8bYRRGp3JHk/s1600/YY.png7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
10/47
Mekanisme trauma: bisaanya karena indirect force, seperti jatuh pada saat tangan terulur,
atau hantaman langsung pada area tersebut.
Manifestasi :
1. Nyeri tekan local dan pembengkakan2. Mungkin dapat timbul deformitas.
X ray : Foto AP dan lateral humerus
Komplikasi : Palsy nervus radialis (drop wrist) dan vascular compromise.
Terapi :
1. untuk fraktur angulasi minimal, pasang U slab, lebih mudah dilakukan pada saat px duduk
pada trolley daripada pada saat px berbaring terlentang, kemudian diikuti dengan collar&
cuff, serta control ke klinik ortopedi setelah 3 hari.2. Untuk fraktur displaced yang parah, lakukan M & R dibawah IV conscious sedation, pasang
U salb dan Collar & cuff, kemudian rujuk ke klinik ortopedi setelah 3 hari.
3. Untuk kasus dengan komplikasi kerusakan neurovascular, MRS dibagian ortopedi.
Fraktur Shaft Humerus Supracondylar
Mekanisme trauma : jatuh dengan tangan terulur, bisaanya pada anak kecil.
Manifestasi klinis :1. Nyeri tekan dan bengkak pada distal humerus dan siku.
2. Deformitas mungkin terjadi
3. Bentukan segitiga yang disusun oleh olekranon, epikondilus lateral dan medial.
X ray : AP dan lateral siku (waspada terhadap adanya fraktur kondilus lateralis, sarankan
ORIF). Cari tanda fat pad
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
11/47
Komplikasi :
1. Kerusakan arteri brakialis
a. Cek pulsasi radialis dan capillary refill.
b. Cari adanya kepucatan dan dingin pada ekstremitas, nyeri, parestasi atau paralysis pada
lengan bawah.
2. Cek jari dan ibu jari untuk mencari deficit neurologist terkait dengan kerusakan Nervus
radialis, ulnaris atau medianus.
Catatan : Dokumentasikan hasil pemeriksaan tersebut.
Terapi :
1. Jika terdapat displacement minimal ( 15o, pasang long arm backslab dan rencanakan M&R.
Fraktur Epicondilus Medialis Humerus
Mekanisme trauma :
http://1.bp.blogspot.com/-yaWWQmM6WwI/T4owj0HQa1I/AAAAAAAAAd0/6ExkD8Wd0Vc/s1600/YY.png7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
12/47
1. dapat terjadi avulse oleh ligamentum collateral ulnaris ketika siku dipaksakan untuk berposisi
abduksi.
2. Avulsi karena kontraksi otot fleksor lengan bawah secara mendadak.
3. trauma langsung
manifestasi klinis : pembengkakan dan nyeri tekan local.
X ray : AP dan lateral siku
Komplikasi : disposisi/terapi cedera nervus ulnaris.
1. jika minimal atau tidak ada displacement, pasang long arm back slab dan control ke poli
ortopedi setelah 3 hari.
2. Jika fraktur disertai displaced yang lebih parah, pertimbangkan M&R dibawah GA, KIV
ORIF.
Fraktur Condilus Lateralis Humerus
Catatan : sering terlewatkan karena dikaburkan dengan fraktur suprakondiler.
Mekanisme trauma : cedera adduksi pada siku Manifestasi : nyeri tekan dan pembengkakan local X ray : AP dan lateral siku Komplikasi : tidak ada komplikasi akut, komplikasi yang terlambat, a.l:
1. mal-union dan non-union menyebabkan posisi cubitus valgus dan tardy ulnar nerve palsy.
2. Kekakuan siku terutama pada dewasa.
Terapi :
http://1.bp.blogspot.com/-MyHBDfDa1_U/T4ow9WHRQZI/AAAAAAAAAd8/BYCgIBglvGg/s1600/YY.png7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
13/47
1. Frakturundisplacedatau minimal displaced, pasang long arm backslab : control ke klinik
ortopedi setelah 3 hari.
2. jika fraktur displaced > 2mm atau terotasi, MRS pada bagian ortopedi untuk M7R di bawah
GA, ORIF.
Dislokasi Siku
Mekanisme trauma : karena pada posisi tangan terulur, yang paling sering ditemukan adalah
dislokasi posterolateral.
Manifestasi :
1. Deformitas siku dengan nyeri tekan dan bengkak
2. Bentukan segitiga antara olekranon, epicondilus lateral dan medial mengalami kerusakan.
X ray : AP dan lateral siku.
Komplikasi : cedera arteri brakialis, nervus ulnaris atau medianus
Terapi : M & R di bawah IV conscious sedation
1. Dengan posisi px supine, paang traksi pada garis lengan
2. Fleksi ringan siku mungkin dipelukan selama mempertahankan traksi.
3. setelah relokasi, pasang long arm back slab
4. Jika tidak ada bukti kerusakan neurovascular, control ke klinik ortpedi setelah 3 hari.
5. jika terdapat kerusakan neurovascular walaupun sangat ringan, MRS di bagian ortopedi
untuk observasi.
6. pastikan bahwa sendi telah tereduksi, X ray kadang bisa menipu.
Pulled Elbow(Subluksasi Radial head)
Mekanisme trauma : bisaanya terjadi pada anak usia 9 bulan-6 tahun, karena tarikan yang
kuat pada tangan yang terulur, yakni adanya tenaga yang menarik dengan kuat pada ligament
annular di radial head.
Manifestasi :
1. Lengan tergantung lemah
2. Anak mengeluh nyeri pada lengan dan tidak mau menggerakkannya.
3. Nyeri tekan local pada bagian proksimal lengan bawah.
4. Nyeri yang ditimbulkan sat memfleksikan siku atau men-supinasikan lengan bawah.
5. tidak ada pembengkakan dan deformitas
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
14/47
X ray : pada situasi klasik tidak dibutuhkan, namun bila terdapat riwayat jatuh atau adanya
hantaman langsung pada lengan bawah pada posisi foto AP dan lateral siku.
Terapi : manipulasi tanpa anestesi dapat dilakukan.
1. Pegang tangan dari lengan yang cedera dengan posisi berjabat tangan sementara tanganpemeriksa yang lain memegang belakang siku dengan ibu jari terletak pada head radius.
2. Secara lembut dan perlahan, dorong lengan bawah ke dalam siku, dan paksa untuk
mensupinasikan lengan atau secara cepat ganti ke posisi pronasi dan supinasi sampai
mendengar atau merasakjan bunyi pop. Tidak diperlukan sling karena anak akan mulai
menggunakannya secara normal dalam 5-10 menit.
3. jika maneuver tersebut tidak berhasil, lengan harus diistirahatkan pada sebuah sling, dan
reduksi spontan bisaanya terjadi dalam waktu 48 jam.
4. Tidak dibutuhkan control ke klinik ortopedi. KIE pada keluarga bahwa mereka jangan
mengangkat anak mereka secara langsung dengan menarik lengannya.
Fraktur Olekranon
Mekanisme trauma : bisaanya karena jatuh pada siku, juga karena kontraksi yang kuat pada
otot trisep.
Manifestasi klinis : nyeri tekan local dan bengkak/bruising (memar) di daerah olekranon.
X ray : AP dan lateral siku.
Terapi :
1. Jika tidak terdapat displacement dari fraktur, atau ada tapi minimal, pasang long arm back
slab dan control ke klinik ortopedi setelah 5 hari.
2. Jika fraktur displaced, pasang long arm back slab dan MRS untuk M&R dibawah GA, KIV
ORIF
Fraktur Radial Head/Neck
Mekanisme trauma : karena jatuh dengan tangan terulur atau hantaman langsung pada lengan
bawah.
Manifestasi klinis : nyeri local dan nyeri tekan, dengan pembengkakan pada siku lateral.
X ray : AP dan Lateral siku
Catatan : Occult fracture dari radial neck/head mungkin hanya menunjukkan positive
posterior fat pad sign pada foto lateral
Terapi :
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
15/47
1. Jika frakturundisplaced, pasang long arm backslab dan control ke klinik ortopedi setelah 5
hari.
2. Jika fraktur displaced, pasang long arm back slab dan MRS ke bagian ortopedi untuk M & R
dibawah GA, KIV ORIF.
Fraktur Lengan Bawah
Mekanisme trauma : bisaanya karena trauma langsung, namun juga karena jatuh dengan
tangan terulur.
Manifestasi klinis : Nyeri tekan dan pembengkakan lengan bawah, dengan deformitas jika
frakturdisplaced.
X ray : AP dan lateral view lengan bawah
Catatan : Pastikan bahwa film menampakkan siku dan peregelangan tangan sehingga fraktur
monteggia atau Galeazzi dapat dieksklusi. Jangan pernah memebrikan terapi padasingle fore
arm bone fracture sampai anda telah menyingkirkan fraktur-dislokasi yang tersebut di atas.
1. Fraktur-dislokasi Monteggia adalah fraktur pada ulna disertai dengan dislokasi radial head.
Catatan : banyak gugatan hukum diajukan karena misseddx bowed ulna (green stick)!
2. fraktur-dislokasi Galeazzi adalah fraktur radius dengan dislokasi pada inferior radio-ulnar
joint.
Komplikasi : cedera vascular atau compartment syndrome.
Terapi :
1. untuk fraktur dengan minimal atau tidak ada displacement, pasang ong arm back slab dan
rujuk ke klinik ortopedi setelah 3 hari.
2. Untuk fraktur displaced, lakukan M&R di bawah Bier Block.
Fraktur Colles
Mekanisme trauma : bisaanya karena jatuh dengan tangan terulur.
Manifestasi klinis : khas : Deformitas bentuk dinner fork dengan nyeri tekan local.
X ray : lateral (gambar 4a) dan AP (gambar 4b) pergelangan tangan.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
16/47
Komplikasi : malunion : delayed rupture dari M. Extensor pollicis longus; kompresi nervus
medianus; sudecks atrophy.
Terapi reduksi :
1. pasang longitudinal traction untuk disimpact fracture.
2. Kemudian pasang flexion and ulnar deviation force pada fragmen menggunakan jari atau ibu
jari.
3. Setelah reduksi pasangshort arm backslab dengan posisi lengan bawah pronasi, ulnar deviasi
dan fleksi ringan pada pergelangan tangan.
4. Jika X ray ulang menunjukkan reduksi yang memuaskan, pasang sling dansarankan px untuk
mobilisasi bahu, siku dan jari.
Disposisi:
1. jika reduksi memuaskan : control ke klinik ortopedi dalam 2 hari.
2. Jika fraktur terbuka atau intraartikular, MRS ke bagian ortopedi untuk M&R dibawah GA
atau ORIF.
Fraktur Smiths (Reverse Colles)
Mekanisme trauma : bisaanya karena jatuh pada punggung tangan, dan fragmen distal miring
ke depan.
Manifestasi klinis : nyeri tekan local, bengkak dan deformitas.
X ray : AP (gambar 5a) dan lateral (gambar 5b) dari pergelangan tangan.
http://3.bp.blogspot.com/-G16APOqtGHw/T4oxUXlAHGI/AAAAAAAAAeE/tTxI8F4SJGs/s1600/YY.png7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
17/47
Terapi :
1. Reduksi di bawahBiers block, jika fraktur tertutup dan bukan intraartikular.
2. Membutuhkan monitoring tanda vital dan EKG
Teknik reduksi :
1. traksi dengan lengan pada posisi supinasi sampai dis-impaksi tercapai.
2. Aplikasikan tekanan ke arah dorsal dari fragmen.
3. Pasangshort arm volav slab dengan lengan bawah pada supinasi penuh, pergelangan tangan
pada posisi dorsiflexion dan siku dalam posisi ekstensi, kemudian pasang long arm backslab
dengan siku fleksi 90o.
Disposisi :
1. Jika reduksi memuaskan control ke klinik ortopedi setelah 2 haru.
2. Jika fraktur terbuka atau intraartikular, MRS ke bagian ortopedi untuk M & R dibawah GA
atau ORIF.
Fraktur Bartons
Merupakan bentuk fraktur Smith dimana hanya bagian anterior radius yang terlibat.
Mekanisme trauma : karena jatuh pada saat tangan terulur. Manifestasi klinis: nyeri tekan local, pembengkakan dan deformitas. X ray : foto AP dan lateral pergelangan tangan. Terapi : pasang short arm volar slab dan MRS pada bagian ortopedi untuk ORIF.
Fraktur Scaphoid (Carpal Navicular)
Mekanisme trauma :
http://2.bp.blogspot.com/-18grrUNIPTo/T4oxrEULqCI/AAAAAAAAAeM/HnBDPAE-55Q/s1600/YY.png7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
18/47
1. bisaanya karena jatuh pada posisi tangan terulur
2. kadang karena kickbackketika menggunakan starting handle, pompa atau kompresor.
Manifestasi klinis
1.
Nyeri pada tepi radial pergelangan tangan2. nyeri tekan pada anatomicalsnuffbox dan aspek ventral serta dorsal dari scapoid.
X ray : AP dan lateral view dari pergelangan tangan (gambar 7b), juga Scaphoid view
(gambar 7a).
Catatan : Scaphoid view harus dilakukan pada semua px dengan nyeri tekan pada snuffbox
area.
Komplikasi : nekrosis avaskular nekrosis/ non-union/osteoarthritis/suddecks atrophy.
Terapi :1. pada kasus fraktur scaphoid definitive : pasang scaphoid spica splint dan control pada klinik
ortopedi setelah 5 hari.
2. Pada kasus dengan kecurigaan fraktur scapoid namun tidak ada gambaran fraktur pada X ray,
maka paang scaphoid spica splint dan control pada klinik ortopedi setelah 10-14 hari.
Dislokasi Lunate
Mekanisme trauma : bisaanya karena jatuh dengan tangan yang terulur.
Manifestasi klinis : nyeri tekan local dan bengkak
X ray : AP dan lateral pergelangan tangan (gambar 8)
Komplikasi : palsy nervus medianus/avaskularnekrosis/sudecks atrophy.
Terapi :
1. Reduksi dibawah Biers Block
2. Monitor tanda vital dan EKG.
Teknik Reduksi1. Pasang traksi untuk mensupinasi pergelangan tangan
2. Luruskan pergelangan tangan, pertahankan tarikan tersebut.
3. Aplikasikan tekanan dengan ibu jari pada lunate.
4. Fleksikan pergelangan tangan secepatnya ketika anda merasakan lunate masuk ke dalam
tempatnya.
5. Pasang short arm back slab pada posisi pergelangan tangan agak fleksi.
Disposisi
1. bila reduksi berhasil, control ke klinik ortopedi setelah 2 hari.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
19/47
2. Jika percobaan reduksi tidak berhasil, pasang backslab dan MRS untuk ORIF
Dislokasi Perilunate
Mekanisme trauma : karena jatuh saat tangan terulur atau hantaman langsung pada tangan.
Manifestasi klinis : nyeri tekan local, bengkak, dan deformitas.
X ray : AP dan oblique view dari metacarpal.
Terapi :
1. Jika fraktur undisplaced, pasang short arm backslab dan control ke klinik ortopedi dalam 2-3
hari.
2. Jika fraktur displaced, coba reduksi di bawah Biers block, diikuti dengan aplikasi backslab.
Control ke klinik ortopedi dalam 2-3 hari.3. Jika fraktur melibatkan metacarpal neck, splint harus diluruskan diluar PIPJ dengan MCJP
pada saat fleksi 90o. control ke klinik ortopedi dalam 2-3 hari.
Fraktur Rennetts
Merupakan fraktur metacarpal ibu jari, dimana ada fragmen medial kecil dari tulang yang
miring, namun tetap terhubung dengan trapezium.
X ray : AP dan Lateral view dari metacarpal ibu jari.
Catatan : garis vertical fraktur melibatkan trapezo-metacarpal joint dan terdapat subluksasi
proksimal dan lateral dari metacarpal ibu jari.
Terapi : pasang scaphoid thumb spica backslab dan MRs pada bagian hand surgeyuntuk ORIF.
Fraktur Phalang proksimal dan tengah dari jari
Jika fraktur displaced, lakukan M&R dengan Entonox atau digital block. Kemudian pasang alumunium splint, dari bagian pergelangan tangan sampai ke ujung
jari, dengan MCJP pada posisi fleksi 90o dan IPJ diluruskan.
Jika fraktur undisplaced, pasang alumunium splint tanpa M&R.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
20/47
Fraktur Phalang terminalis
Terapi cedera jaringan lunak harus diutamakan. Fraktur tertutup : tidak butuh M&R; pasang short alumunium splintpada bagian
posterior jari.
Fraktur terbuka (hanya pada bagian terminal tuft) :
1. Irigasi dengan saline minaml 500ml.
2. berikan IV Cefazolin 1 g dalam 1 jam sejak kedatangan px, sebelum dilakukannya X ray.
3. pasang short alumunium splint pada bagian posterior, control ke klinik Hand surgery dalam 3
hari.
Fraktur terbuka (shaft atau basis) : berikan antibiotik IV seperti diatas, pasang kassa atau
alumunium splint dan MRS ke bagian Hand surgery untuk ORIF.
FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH
Fraktur Collum Femur
Fraktur femur merupakan jenis fraktur yang sering ditemukan pada orang tua,
terutama wanita umur 60 tahun keatas, disertai tulang yang osteoporosis. Ini merupakan
fraktur yang sulit, semakin dekat fraktur ke kaput femur, semakin kecil kemungkinan terjadi
penyatuan (kecuali pada kasus impacted valgus fracture yang stabil) dan kemungkinan
nekrosis avaskular pada kaput lebih besar. Suplai darah ada kaput femur kecil dengan kalus
yang terbentuk sedikit. Sebagian besar adalah fraktur collum femur tidak stabil dan komplit.
Klasifisikasi fraktur collum femur :
1. Fraktur intrakapsuler2. Fraktur extrakapsuler
Mekanisme fraktur
Dapat disebabkan oleh trauma langsung ( direct ) dan trauma tidak langsung (indirect )
Disebabkan gerakan exorotasi yang mendadak dari tungkai bawah. Karena kepala femur
terikat kuat dengan ligamen didalam acetabulum oleh ligamen iliofemoral dan kapsul sendi,
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
21/47
mengakibatkan fraktur di daerah collum femur. Kebanyakan terjadi pada wanita tua ( 60
tahun keatas ) karena adanya osteoporotik, dan biasanya merupakan kecelakaan ringan ( jatuh
terpeleset di kamar mandi ). Pada dewasa muda fraktur intrakapsuler terjadi bila traumanya
cukup hebat. 1,2,3
Berdasarkan lokasi anatomi , dibagi menjadi :
Fraktur subcapital
Fraktur transcervical
Fraktur basis collum femur
Berdasarkan arah sudut garis patah dibagi menurut Pauwel :
Tipe I : sudut 30o Tipe II : sudut 50o Tipe III : sudut 70o
Berdasarkan dislokasi atau tidak fragment dibagi menurut Garden
Garden I : incomplete ( impacted ) Garden II : fraktur collum femur tanpa dislokasi Garden III : fraktur collum femur dengan sebagian dislokasi Garden IV : fraktur collum femur dan dislokasi total.1,2,3,5
Gambaran Klinis
Ditandai dengan adanya trauma. Pasien tidak dapat berdiri karena rasa sakit yang sangat padapanggul. Posisi panggul dalam keadaan fleksi dan eksorotasi.Didapatkan juga adanya
perpendekan dari tungkai yang cedera. Paha dalam posisi abduksi, fleksi dan eksorotasi. Pada
palpasi sering ditemukan adanya hematoma.
Radiologi
Setiap pasien yang tidak dapat berjalan setelah terjatuh harus dilakukan pemeriksaan foto
Roentgen pelvis dengan tungkai dipertahankan pada rotasi interna maksimal agar
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
22/47
mendapatkan posisi terbaik dari collum femur. Rotasi eksterna membuat collum femur
tampak pendek.
Terapi
Impacted Fraktur
Pada collum femur, periosteumnya sangat tipis sehingga daya osteogenesisnya sangat kecil,
sehingga seluruh penyambungan fraktur collum femur tergantung pada pembentukan callus
endosteal. Lagipula aliran pembuluh darah yang melewati collum femur pada fraktur femur
terjadi kerusakan, apalagi adanya haemarthrosis, akan menyebabkan terjadinya avaskuler
nekrosis.
Penanggulangan
Impacted Fraktur
Penderita masih dapat berjalan selama beberapa hari. Gejalanya ringan, sakit sedikit pada
daerah panggul. Kalau impactednya cukup kuat penderita dirawat 3-4 minggu, kemudian
diperbolehkan berobat jalan dengan memakai tongkat selama 8 minggu.Operasi yang
dikerjakan dengan multipin teknik percutaneus.
Penanggulangan dislokasi fraktur collum femur
Segera dirawat di Rumah Sakit, tungkai yang sakit dilakukan skin traction dengan Buck-
extension. Dalam waktu 24-48 jam dilakukan reposisi yang dilanjutkan dengan internal
fixation. Reposisi yang dilakukan dicoba dahulu dengan reposisi tertutup dengan cara
Leadbetter. Kalau reposisi awal gagal dapat diulang sampai 3 kali, dilakukan open reduksi.Dilakukan reposisi terbuka setelah tereposisi dilakukan internal fiksasi.
Bila pasien bersedia dilakukan operasi, akan dilakukan prinsip pengobatan, yaitu
dilakukan tindakan operasi arthroplasty dengan pemasangan prothese Austine Moore. Bila
pasien tidak bersedia dioperasi, dilakukan prinsip pengobatan tidak dilakukan tindakan
internal fiksasi, caranya pasien dirawat, dilakukan skin traksi 3 minggu sampai rasa sakitnya
hilang, kemudian pasien dilatih dengan menggunakan tongkat.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
23/47
Jika artrodesis atau prostesis tidak dapat digunakan, maka dapat dilakukan prosedur
Girdlestone baik dengan operasi definitif atau temporer sebelum dipasang prothese.
Indikasi dilakukan operasi Girdlestone :
1) Fraktur collum femur yang tidak menyatu
2) Osteoartritis dengan collum femur yang osteoporotik
3) Nekrosis avaskuler setelah fiksasi interna pada penyakit sel sickle
Fraktur intertrochanter femur
Merupakan fraktur antara trochanter mayor dan trochanter minor femur. Termasuk
fraktur ekstrakapsuler. Banyak terjadi pada orang tua terutama pada wanita (diatas umur 60
tahun). Biasanya berupa trauma ringan, jatuh terpeleset, daerah pangkal paha terbentur lantai.
Pada dewasa muda disebabkan oleh trauma dengan kecepatan tinggi (tabrakan motor).
Trochanter minor kadang-kadang terpisah menjadi 1/3 fragmen atau terdapat fragmen
multiple. Angulasi menyebabkan berkurangnya angulasi varus dari normal 1450 collum
femur pada korpus menjadi 900 dan tungkai memendek.
Klasifikasi
Menurut Evan-Massie dibagi menjadi 2 :
1. Stabil2. Tidak Stabil
Stabil
Garis fraktur intertrochanter-undisplaced
Garis fraktur intertrochanter displaced menjadi varus.
Unstabil
Garis fraktur comminutiva dan displaced varus
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
24/47
Garis fraktur intertrochanter dan subtrochanter.
Fraktur trokanter diklasifikasikan atas empat tipe
Tipe I
Fraktur melewati trokanter mayor dan minor tanpa pergeseran
Tipe II
Fraktur melewati trokanter mayor disertai pergeseran trokanter minor
Tipe III
Fraktur disertai dengan fraktur communitif
Tipe IV
Fraktur yang disertai dengan fraktur spiral femur1,3,5.
Gejala Klinis
Sering pada wanita tua dengan riwayat setelah jatuh terpeleset, penderita tidak dapat berjalan.
Pada pemeriksaan kaki yang cedera dalam posisi external rotasi. Tungkai yang cedera lebih
pendek. Pangkal paha sakit dan bengkak.
Radiologi
Dengan proyeksi anteroposterior dan lateral dengan roentgent foto dapat ditentukan stabil
atau tidak stabilnya jenis patahnya.
Penanggulangan
Umumnya fraktur trochanter mudah menyambung kembali karena daerah trochanter kaya
akan vaskularisasi.
Non Operatif
Dengan balance traksi umumnya memerlukan waktu 12 sampai 16 minggu. Pada penderita
yang sudah tua penanggulangan dengan traksi akan menimbulkan penyulit yaitu terjadi
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
25/47
komplikasi berupa pneumonia hipostatik, bronchopneumonia, dekubitus, emboli paru,
thrombosis arterifemoralis, untuk menghindarinya dilakukan cara operasi. Pada fraktur tidak
stabil dilakukan tindakan medialisasi menurut Dimon dan Hughston baru dilakukan internal
fiksasi dengan alat internal fiksasi, seperti Jewett nail atau angle blade plate ( Ao ). Pada tipe
yang stabil tidak perlu dilakukan medialisasi langsung dilakukan internal fiksasi dengan alat
Jewett nail dan angle blade plate ( Ao ).
Komplikasi
Komplikasi dini sama pada fraktur collum femur. Komplikasi lanjut berupa deformitas varus
dan rotasi eksterna serta nonunion, tetapi kelainan ini jarang ditemukan.
Fraktur Subtrochanter femur
Adalah fraktur dimana garis patah berada 5 cm distal dari trochanter minor. Biasanya
disebabkan oleh trauma. Pada orang tua disebabkan oleh trauma yang ringan (jatuh
terpeleset). Dan pada orang muda biasanya karena trauma dengan kecepatan tinggi.
Klasifikasi
Menurut Zickel Menurut Scinshaemer Menurut Fielding & Magliato
Tipe 1 : Garis fraktur satu level dengan trochanter minorTipe 2 : Garis patah berada 1-2 inch di bawah dari batas atas trochanter minor
Tipe 3 : Garis patah berada 2-3 inch di distal dari batas atas trochanter minor
Pemeriksaan Fisik
Tungkai bawah yang cedera lebih pendek dan rotasi eksternal ( ekosorotasi ) di daerah panggul ditemukan
hematoma atau echymosis disertai nyeri pada pergerakan.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
26/47
Radiologi
Dibuat proyeksi anteroposterior dan lateral. Pada fraktur subtrochanter dimana trochanternya
masih utuh biasanya kedudukan fragment bagian atas dalam posisi abduksi dan fleksi dan
fragment distal dalam posisi adduksi.
Penanggulangan
Dilakukan terapi non operatif dan operatif.
Penanggulangan non operatif
Dengan melakukan skeletal traksi dan sistem balance dengan posisi tungkai bagian distal
dibuat abduksi dan fleksi. Apabila alignmentfragmen masih terlihat maka dapat dilakukan
traksi Perkins. Jika muskulus iliopsoas fleksi terhadap fragmen proksimal dan muskulus
gluteus adduksi sehingga bergeser maka digunakan metode lain. Pada anak-anak dan dewasa
muda dilakukan traksi tiang gantungan, sedangkan pada pasien yang lebih tua dilakukan
traksi 90-90 dengan lutut difleksikan pada 900 .
Penanggulanan operatif
Ini banyak kelemahannya yaitu morbiditas lama dan mortalitas yang lebih tinggi. Untuk
mengatasinya dilakukan open reduksi dengan pemasangan internal fiksasi.
http://3.bp.blogspot.com/-FvQMSaml7L8/T4oyLjk6cyI/AAAAAAAAAeU/djwtYIiLjZo/s1600/YY.png7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
27/47
Komplikasi
Malunion
Non union
Komplikasi ini dapat diatasi dengan koreksi osteotomi atau bone grafting.
Fraktur Batang Femur ( Dewasa )
Mekanisme Trauma
Daerah tulang ini sering mengalami patah. Biasanya karena trauma langsung akibat
kecelakaan lalu-lintas atau jatuh dari ketinggian. Lebih banyak dialami oleh laki-laki dewasa.
Patah pada daerah ini dapat menimbulkan pendarahan yang cukup banyak, dan menyebabkan
syok. Fraktur spiral terjadi apabila jatuh dengan posisi kaki melekat erat pada dasar sambil
terjadi putaran yang diteruskan pada femur. Fraktur yang bersifat transversal dan obliq terjadi
karena trauma langsung dan trauma angulasi.
Klasifikasi fraktur batang femur
1. Tertutup2. Terbuka
Fraktur Femur Terbuka
Adalah bila terdapat hubungan antara tulang yang patah dengan dunia luar. Dibagi menjadi 3
derajat :
Derajat 1 : Luka kecil, biasanya diakibatkan tusukan fragment tulang dari
dalam menembus keluar.
Derajat 2 : Luka lebih besar ( > 1 cm ), disebabkan karena benturan benda dari luar.
Derajat 3 : Lebih luas dari derajat 2, lebih kotor, jaringan lunak banyak yang rusak
( otot, saraf, pembuluh darah )
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
28/47
Pada umumnya penanggulangan fraktur terbuka dilakukan tindakan debridement, kemudian
penanggulangan untuk tulangnya.
Pemeriksaan Fisik
Daerah paha yang patah akan terlihat membengkak, ditemukan fungsiolaesa, nyeri tekan,
nyeri gerak. Tampak ada deformitas angulasi ke lateral atau angulasi anterior, rotasi
(exo/endo). Pada tungkai bawah terdapat perpendekan tungkai. Pada fraktur 1/3 tengah femur
perlu diperhatikan kemungkinan adanya dislokasi sendi panggul dan robeknya ligamen
daerah lutut. Periksa juga saraf sciatica dan arteri dorsalis pedis.
Radiologi
Dengan proyeksi AP dan Lateral. Pembuatan foto harus mencakup 2 sendi ( panggul ) dan (
lutut ).
Penanggulanagan
Pada fraktur femur tertutup, sementara dilakukan skin traksi dengan metode Buck Extension
atau pemakaian Thomas Splint, tungkai ditraksi dalam keadaan extensi. Tujuan skin traksi
adalah untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah kerusakan yang lebih lanjut dari jaringan
lunak sekitar daerah yang patah. Setelah dilakukan skin traksi dapat dipilih pengobatan non
operatif atau operatif.
Traksi Kulit Dengan Ekstensi
Indikasi : 1. Fraktur pada korpus femur pada 3- 18 tahun
2. Fraktur intertrochanter pada dewasa
3. Pemisahan epifisis femoris atas
4. Panggul tidak stabil setelah reduksi dislokasi
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
29/47
Non Operatif
Dilakukan skeletal traksi. Yang sering digunakan adalah metode Perkins dan balance skeletal
traction.
Operatif
Pada fraktur 1/3 tengah sangat baik dipasang intramedullary nail. Macam-macam
intramedullary nail diantaranya :
- Kuntscher nail
- Sneider nail
- Ao nail
Yang paling terkenal adalah Kuntscher nail.
Pemasangan intramedullary nail dapat secara terbuka dan tertutup. Terbuka dengan cara
menyayat kulit-fascia sampai ke tulang yang patah, pen dipasang secara retrograde. Cara
tertutup tanpa menyayat daerah yang patah, pen dimasukkan melalui ujung trochanter mayor
dengan bantuan image intersifier ( C.arm ), tulang dapat direposisi dan pen dapat masuk ke
dalam fragment bagian distal. Keuntungannya tidak menimbulkan bekas sayatan lebar dan
perdarahan terbatas.
Indikasi Operatif
1. Penanggulanagn non operatif gagal2. Multiple fraktur3. Robeknya arteri femoralis4. Patologik fraktur5. Pada orang tua.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
30/47
Fraktur Supracondyler Femur
Daerah supracondiler adalah daerah antara batas proximal condilus femur dan batas metafisis
dengan diafisis femur. Disebabkan oleh trauma langsung, karena kecepatan tinggi ( tabrakan
sepeda motor ). Terjadi gaya axial dan stress valgus atau varus dan disertai gaya rotasi.1,3
Pemeriksaan Fisik
Ditemukan pembengkakan daerah lutut, deformitas lutut dan krepitasi.
Radiologi
Proyeksi Anteroposterior dan Lateral.
Penanggulangan
Non operatif
Traksi : Dilakukan skeletal traksi dengan sistem balance traksi. Untuk mengatasi dislokasi
posterior fragment distal femur di bawah lutut diganjal dengan bantalan lunak supaya
lututnya menjadi fleksi. Traksi dipertahankan sampai terjadi callus (8-12 minggu).
Operasi
Dilakukan open reduksi, dipasang internal fiksasi. Keuntungan operasi : sendi dapat
digerakkan lebih bebas dan masa perawatan yang lebih singkat. Alat untuk fiksasi
diantaranya Condylar Plate Ao. 3,4,5
Fraktur Intercondylar
Biasanya fraktur intercondular diikuti fraktur supracondular, sehingga umumnya terjadi
bentuk T fraktur atau Y fraktur.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
31/47
Tanda Klinis
Adanya pembengkakan pada daerah lutut dan adanya deformitas. Gerakan patela terhambat,
ditemukan dengan jelas adanya krepitasi.
Radiologi
Proyeksi Anteroposterior dan Lateral.
Penanggulangan
Tujuan utama penanggulangan fraktur intraarticular/intracondylar adalah menbentuk
permukaan sendi seanatomis mungkin. Bila terjadi fraktur undisplaced dapat dilakukan
penanggulangan dengan skeletal traksi. Pada displaced fraktur dicoba juga dengan skeletal
traksi, bila belum berhasil lakukan tindakan open reduksi dan pemasangan internal fiksasi.
Internal fiksasi yang sering digunakan : Condylar Blade Ao atau Sliding Compresion Screw.
Fraktur Condylar FemurLebih jarang ditemukan dibandingkan fraktur Supracondylar femur dan intracondylar femur.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
32/47
Pemeriksaan Fisik
Trauma berat
Lutut haemarthrosis
Tampak deformitas varus pada lutut
Krepitasi jelas dirasa.
Radiologi
Proyeksi Anteroposterior dan proyeksi Lateral.
Penanggulangan
Pada fraktur undisplaced dapat dilakukan non operatif, yaitu dengan dilakukan skeletal traksi.
Sedangkan pada displaced fraktur dilakukan open reduksi dengan pemasangan internal fiksasi
dengan cancellous screw.1,3
Fraktur Patella
Patela merupakan tulang sesamoid yang paling besar pada tubuh dan mempunyai fungsi
mekanis dalam ekstensi anggota gerak bawah. Di sebelah proksimal melekat otot quadricepsdan di bagian distal melekat ligamen patela.1,2,3
Mekanisme fraktur
Dapat disebabkan karena trauma langsung atau tidak langsung.
Trauma tidak langsung disebabkan karena tarikan yang sangat kuat dari otot quadriceps yang
membentuk muskulotendineus melekat pada patela. Hal ini sering disertai pada penderita
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
33/47
yang jatuh dimana tungkai bawah menyentuh tanah terlebih dahulu dan otot quadriceps
kontraksi secara keras, untuk mempertahankan kestabilan lutut. Pada trauma tidak langsung
garis patahnya transversal atau avulsi ujung atas atau ujung bawah dari
patela.
Fraktur langsung disebabkan penderita jatuh dalam posisi lutut fleksi, dimana patela terbentur
dengan lantai. Biasanya jenis patahnya comminutiva ( stelata ). Pada jenis patah ini medial
dan lateral quadriceps expansion umumnya tidak ikut terobek. Ini yang menyebabakan
penderita masih dapat melakukan gerakan ekstensi lutut melawan grafitasi.
Klasifikasi
Tipe I : Fraktur tanpa adanya pergeseran dan bersifat transversal ( fraktur crack ) Tipe II : Fraktur transversal dengan pergeseran Tipe III: Fraktur transversal pada kutub atas/bawah Tipe IV: Fraktur communitif Tipe V : Fraktur vertical.
Gejala Klinik
http://1.bp.blogspot.com/-atbnVcciUZc/T4ozHI3C8JI/AAAAAAAAAec/zIWCfzYcif0/s1600/YY.png7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
34/47
Dari anamnesa ditemukan adanya trauma. Pada lutut terlihat pembengkakan disebabkan
haemarthrosis. Pada perabaan ditemukan patela mengambang ( floating patella ). Penderita
tidak dapat melakukan extensi lutut. Hal ini biasanya terjadi pada trauma yang indirek
dimana patahnya transversal dan quadriceps mekanisme robek. Pada trauma direk yang
patahnya comminutiva medial dan lateral quadriceps expansionnya masih utuh, penderita
masih bisa melakukan extensi.
Radiologi
Dengan proyeksi anteroposterior dan lateral. Terkadang diperlukan proyeksi sky line view
untuk memeriksa adanya fraktur patela incomplete.
Penanggulangan
Non operatif
Untuk fraktur patela yang undisplaced Bila terjadi haemorthrosis dilakukan fungsi terlebih dahulu Kemudian dilakukan immobilisasi dengan pemasangan gips dari pangkal paha sampai
pergelangan kaki. Posisi lutut dalam fleksi sedikit ( 5-10 ) dipertahankan 6 minggu.
Operatif
Pada fraktur transversal dilakukan reposisi, difiksasi dengan teknik tension band wiring
Bila jenis fraktur comminutiva dilakukan rekonstruksi dilakukan patellektomi, ini akan
menimbulkan kelemahan quadriceps expansion.3,4
Dislokasi Sendi Lutut
Sendi lutut termasuk sendi yang sering mengalami dislokasi setelah sendi panggul dan sendi
bahu. Sering disebabkan oleh trauma yang berat ( kecelakaan lalu lintas).
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
35/47
Akibat dislokasi terjadi juga ruptur ligamen collateral medial disertai ligamen
collateral lateral. Kadang-kadang disertai ligamen cruciatum anterior atau ligamen cruciatum
posterior.
Gejala Klinik
Tampak adanya deformitas pada lutut yang cedera ( varus atau valgus ). Daerah lutut sangat
bengkak
Radiologi
Proyeksi anteroposterior dan lateral. Perhatikan kemungkinan adanya avulsi dari ujung fibula
dan fraktur tibial spine.
Pengobatan
Segera lakukan reposisi dengan anestesi umum. Tujuan reposisi untuk menghindarkan
kerusakan yang lebih parah dari arteri poplitea atau saraf poplitea. Kalau ditemukan adanya
rupture ligamen collateral medial atau collateral lateral disertai ruptur ligamen criciatum
anterior atau posterior dilakukan repair ligamen dengan operasi.
Dislokasi Patella
Biasanya terjadi ke arah lateral, berupa :
1. Dislokasi akut
Dislokasi akut sering terjadi pada saat lutut dalam posisi fleksi atau semi fleksi dan patela
bergeser ke arah lateral dengan condylus femur.
Gambaran Klinis
Sendi lutut tidak dapat diextensikan. Reposisi dapat terjadi secara spontan atau dilakukan
secara manual.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
36/47
Pengobatan
Setelah dilakukan reposisi sebaiknya dipertahankan dengan gips silinder selama 6 minggu.
2. Dislokasi Rekuren
Sering terjadi pada wanita dewasa muda.
Penyebabnya
Kadangkala lekukan intercondyler femur
Letak patela yang tinggi dan kecil
Genue valgum
Pengobatan
Apabila terjadi dislokasi yang berulang-ulang maka dianjurkan untuk operasi
3. Dislokasi Habitual
Lebih jarang ditemukan dan biasanya terjadi pada anak-anak. Penyebab utama adalah
pemendekan otot quadriceps terutama komponen vastus lateralis karena fibrosis setelah
injeksi muskulus quadriceps.
Pengobatan
Dengan operasi.
Robekan ligamen pada lutut
Biasa terjadi pada atlet dan olahragawan, dapat menimbulkan kecacatan disertai
ketidakmampuan untuk berolah raga secara professional.
Trauma ligamen pada lutut dibagi dalam empat kelompok :
1) Robekan pada ligamen medial
Mekanisme trauma
Robekan pada ligamen medial lebih sering ditemukan. Robekan terjadi sewaktu tibia
mengalami abduksi pada femur disertai trauma rotasi.
Urutan robekan ligamen tergantung beratnya trauma, yaitu :
a. Robekan pada selaput sendi bagian superficial
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
37/47
b. Robekan pada ligamen kolateral medial
c. Robekan pada ligamen crusiatum anterior; terjadi apabila trauma berlanjut dengan tibia
rotasi ke arah eksterna.
Robekan ligamen kolateral medial dan crusiatum anterior dapat disertai dengan robekan
meniscus medialis dan disebut Trias O Donoghue.
Gambaran Klinis
Pembengkakan pada lutut disertai efusi pada sendi lutut. Nyeri tekan bagian medial pada
daerah ligamen medial terutama bagian proksimal yang melekat pada femur.
Radiologis
Dilakukan di bawah pembiusan dengan foto AP dan foto stress AP
Pengobatan
a) Konservatif
Bila robekan tidak hebat dapat dilakukan aspirasi lutut dan pemasangan gips silinder.
b) Operatif
Dilakukan apabila robekan besar dengan penjahitan pada ligamen yang robek.
http://4.bp.blogspot.com/-g9VYpoj6y_Y/T4ozb0VxjUI/AAAAAAAAAek/4wPK6_1Ysus/s1600/YY.png7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
38/47
1) Robekan pada ligamen lateral
Lebih jarang ditemukan dan terjadi akibat adduksi tibia terhadap femur ( strain varus ).
2) Robekan pada ligamen Crusiatum
Robekan ligamentum crusiatum anterior dapat bersama-sama dengan robekan ligamen
kolateral medial. Hal ini terjadi karena pergerakan bagian proksimal tibia terhadap femur ke
depan secara keras atau terjadi akibat pergerakan hebat bagian proksimal tibia ke belakang.
Pengobatan
Dengan cara operasi dan rekonstruksi kembali biasanya kurang memuaskan. Pengobatan
pada robekan ligamen crusiatum posterior dapat dilakukan rekonstruksi dari ligamen sendiri
atau dengan operasi lain yang memberikan stabilitas pada sendi. Operasi dapat secara terbuka
atau dengan menggunakan alat artroskopi.
3) Strain ligamen medial dan lateral
Terjadi bila trauma yang ada tidak cukup kuat untuk menyebabkan suatu robekan total pada
ligamen ini. Strain pada ligamen medial lebih sering terjadi daripada ligamen lateral.
Mekanisme trauma
Robekan pada bagian medial terjadi karena trauma abduksi sedangkan robekan bagian lateral
karena trauma adduksi.
Gambaran Klinis
Ditemukan adanya riwayat trauma abduksi atau adduksi disertai nyeri pada daerah ligamen.
Terdapat pembengkakan pada daerah luutut serta nyeri tekan pada daerah ligamen yang
terkena. Dengan pemeriksaan stress, penderita mengeluh lebih sakit tetapi sendi lutut stabil.
Mungkin ditemukan sedikit caiaran dalan sendi lutut.
Pemeriksaan artroskopi dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis.
Pengobatan
Pemakaian gips silinder selama 2-3 minggu.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
39/47
FRAKTUR PROKSIMAL TIBIA (bumper fracture atau fraktur plato tibia)
Bagian proksimal tibia merupakan tulang yang lemah yang terdiri dari tulang spongiosa dan
dibatasi korteks yang tipis. Bagian ini mudah terkena cedera, terutama pada orang berusia
lebih dari 50 tahun dengan kondisi tulang osteoporotik. Oleh sebab itu, trauma langsung di
daerah lutut mudah menyebabkan fraktur intraartikular tibia (plato tibia).
Mekanisme trauma
Biasanya terjadi akibat tabrakan pada sisi luar kulit oleh bumper mobil saat orang sedang
berjalan. Trauma terjadi langsung dari arah samping lutut dengan kaki terfiksasi padapermukaan tanah. Trauma menekan lutut ke arah valgus medial dan mendorong kondilus
femur di plato tibia bagian lateral, yang akhirnya menyebabkan fraktur intraartikular atau
terjadi ambalsnya permukaan sendi bagian lateral tibia.
Kemungkinan lain penderita jatuh dari ketinggian, terjadi penekanan vertikal pada
permukaan sendi tibia dan menyebabkan patah intraartikular berbentuk T atau Y.
Klasifikasi sederhana menurut Adam :
1. fraktur kompresi komunitif
2. tipe depresi plato
3. fraktur oblik
Gambaran klinis
- Riwayat trauma pada lutut
- Bengkak dan nyeri pada lutut
- Hemartrosis
- Gerak sendi lutut terbatas
Pemeriksaan radiologis
Dengan foto rontgen posisi AP dan lateral dapat diketahui jenis fraktur, tetapi kadang-kadang
diperlukan foto oblik.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
40/47
Pengobatan
1. Konservatif / non operatif
Hemartrosis yang besar, tegang, dan nyeri harus diaspirasi dalam kondisi aseptik.
Untuk fraktur yang tidak mengalami dislokasi dapat ditanggulangi dengan beberapa cara,
antara lain dengan memasang:
a. verban elastis
b. gips sirkuler
c. Traksi
2. Operatif
Apabila terjadi dislokasi yang cukup lebar dan apabila permukaan sendi tibia amblas lebih
dari 8 mm, dilakukan reduksi terbuka dan dipasang fiksasi interna dengan butress plate dan
cancellous screw.
http://2.bp.blogspot.com/-xirekTyUSD0/T4oz2raDd9I/AAAAAAAAAes/Qu2WnMInbgQ/s1600/YY.png7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
41/47
Permukaan sendi tibia yang amblas direkonstruksi dengan mengangkat kembali permukaan
yang amblas dan bekas lubangnya diisi dengan tulang spongiosa dari tempat lain (autogenous
bone graft).
Fraktur Diafisis
Fraktur diafisis tibia dan fibula lebih sering ditemukan bersama-sama. Fraktur dapat juga
terjadi hanya pada tibia atau fibula saja. Fraktur ini merupakan akibat terbanyak dari
kecelakaan lalu lintas.
Mekanisme trauma
Terjadi trauma angulasi yang menimbulkan fraktur tipe transversal atau oblik, kadang dengan
fragmen kominutif, sedangkan trauma rotasi akan menimbulkan fraktur tipe spiral. Tenaga
rotasi dapat terjadi pada olahragawan seperti pemain bola.2 Tungkai bawah bagian depan
sangat sedikit ditutupi otot sehingga fraktur pada daerah tibia sering bersifat terbuka.
Pembagian lain dari mekanisme trauma:
1. Trauma langsung :
- Energi tinggi : akibat kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari ketinggian lebih dari 4 m.
Biasanya terjadi fraktur terbuka.
- Energi rendah : akibat cedera pada waktu olah raga. Biasanya terjadi fraktur tertutup
2. Trauma tidak langsung :
Disebabkan oleh gaya gerak tubuh sendiri. Biasanya berupa torsi tubuh, kekuatan trauma
disalurkan melalui sendi. Garis patah biasanya berbentuk spiral dan tidak sama tinggi pada
tibia di bagian distal sedangkan pada fibula di bagian proksimal.
Gambaran klinis
- Pembengkakan
- Nyeri dan nyeri tekan pada daerah yang patah
- Penonjolan tulang ke luar kulit
- Tampak deformitas angulasi atau endo/eksorotasi.
Pemeriksaan radiologis
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
42/47
Umumnya cukup dibuat 2 proyeksi anterior posterior dan lateral.
Pengobatan
1. Konservatif
Berupa reduksi fraktur secara tertutup kemudian dipasang gips sirkuler. Pasien dapat
berjalan dan menahan beban berat dengan tiga jenis gips. Sesuai dengan urutan
berkurangnya stabilitas, tetapi meningkatkan mobilisasi dan kenyamanan, maka terdapat :
a. Long leg walking cast (gips tungkai panjang), dari lipat paha sampai ke basis jari
kaki. Tujuannya adalah untuk melakukan imobilisasi fragmen dan agar pasien dapat berjalan
sesegera mungkin.
b. Short leg walking cast(gips tungkai pendek), dari tepat di bawah lutut sampai ke basis jari
kaki. Bertujuan melindungi fraktur pada tibia sepertiga tengah atau sepertiga bawah segera
setelah fraktur mejadi stabil dan pembengkakan menghilang.
c. Plaster gaiter, dari tepat di bawah lutut sampai tepat di atas pergelangan kaki. Tujuannya
adalah melindungi fraktur pada sepertiga tengah tibia saat menyembuh.
Long leg castdipasang dahulu, dan jika diperlukan dapat diganti, diikuti gips tungkai yang
lebih pendek saat fraktur menyembuh.
Prinsip reposisi :
- Fraktur tertutup
- Ada kontak 70 % atau lebih
- Tidak ada angulasi. Apabila ada, koreksi dilakukan setelah 3 minggu (union secara fibrosa).
- Tidak ada rotasi.
2. Operatif
Terapi operatif dilakukan pada :
- Fraktur terbuka
- Kegagalan terapi konservatif
- Fraktur tidak stabil
- Adanya nonunion
Metode operasi :
- Pemasanganplate and screw
- Nailintrameduler
- Pemasanganscrew
- Pemasangan fiksasi eksterna indikasi :
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
43/47
Fraktur tibia terbuka derajat II dan III terutama bila terdapat kerusakan jaringan yang hebat
atau hilangnya fragmen tulang
Pseudoartrosis yang mengalami infeksi.1
Fraktur tertutup pada korpus tibia pada orang dewasa
Dua jenis cedera dapat mematahkan tibia dewasa tanpa mematahkan fibula :
1. Jika tungkai mendapat benturan dari samping, dapat mematahkan secara transversalatau oblik, meninggalkan fibula dalam keadaan intak, sehingga dapat membidai
fragmen, dan pergerseran akan sangat terbatas.
2. Kombinasi kompresi dan twisting dapat menyebabkan fraktur oblik spiral hampirtanpa pergeseran, dan cedera jaringan lunak sangat terbatas.
Fraktur ini biasanya sembuh dengan cepat.
Penanganan :
- Jika terdapat pergeseran yang signifikan, maka dilakukan reduksi. Jika pergeseran minimal,
fragmen dibiarkan sebagaimana adanya.
- Fraktur oblik panjang pemasangan long leg walking castselama 6 minggu, dan plaster
gaiterselama 2 minggu setelahnya.
- Fraktur tansversal waktu penyembuhan selama 12-16 minggu.
- Fraktur oblik pendekLong leg walking castdilepas pada minggu ke-8.
Fraktur tertutup pada korpus fibula
Gaya yang diarahkan pada sisi luar tungkai pasien dapat mematahkan fibula secara
transversal. Biasanya disebabkan oleh trauma langsung sewaktu pertandingan sepak bola.
Tibia dapat tetap dalam keadaan intak, sehingga tidak terjadi pergeseran atau hanya sedikit
pergeseran ke samping. Biasanya pasien masih dapat berdiri. Otot-otot tungkai menutupi
tempat fraktur, sehingga diperlukan sinar-X untuk konfirmasi diagnosis.
Untuk fraktur ini tidak diperlukan reduksi, pembidaian, dan perlindungan, karena itu
selama persendian lutut normal, pasien dibiarkan berjalan segera setelah cedera jaringan
lunak memungkinkan. Penderita cukup diberi analgetika dan istirahat dengan tungkai tinggi
sampai hematom diresorbsi.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
44/47
Fraktur Dan Fraktur Dislokasi Sendi Pergelangan Kaki
MEKANISME TRAUMA
Penyelidikan-penyelidikan mekanisme trauma pada sendi talocrural ini telah dilakukan sejak
lama sekali. Tapi baru setelah tahun 1942 oleh penemuan-penemuan berdasarkan
penyelidikan eksperimental pada preparat-preparat anatomik, LAUGE HANSEN dari Denmark
berhasil melakukan pembagian dari jenis-jenis trauma serta berdasarkan pembagian ini
hampir semua fraktur serta trauma dapat dibagi dalam 5 dasar mekanismenya.
a. Trauma supinasi/Eversi.
Dalam jenis ini termasuk lebihdari 60% dari fraktur sekitar sendi talocrural.
b. Trauma Pronasi/EversiTidak begitu sering, hanya kurang lebih 7 - 8% fraktur sekitar sendi talocrural.
c. Trauma Supinasi/Adduksi. Antara 9 - 15% dari fraktursendi talocrural termasuk
golongan ini.
d. Trauma Pronasi/Abduksi
Sekitar 6 - 17% fraktur sendi talocrural.
e. Trauma Pronasi/Dorsifleksi
Sangat jarang terjadi tapi perlu disebutkan. Banyak pengarang telah melakukan penyelidikan pada
material klinis mereka berdasarkan pembagian dari LAUGE HA NSEN ini. Satu hal yang
penting yang dapat selalu ditarik dari dasar pembagian ini adalah kita dapat mengenal
mekanismenya dari trauma dan kemudian setelah melihat penemuan radiologik,
menghubungkan trauma yang terdapat pada ligamen-ligamennya. Mengenai trauma inversi
juga telah dilakukan penyelidikan-penyelidikan eksperimental dan memang dapat dihasilkan
secara eksperimental tapi suatu trauma inversi hampir tidak pernah akan ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari. Perlu ditekankan kembali bahwa sprain , robekan ligamen serta patah
tulang pada sendi talocrural adalah suatu kesatuan etiologi. Kekuatan-kekuatan indirek yang
sama, tergantung dari kedudukan kaki pada saat itu serta arah rotasi sendi talocrural/yang
bekerja pada setiap jenis trauma. Kekuatan indirek ini sebenarnya kecil, dibanding dengan
panjang lever yang misalnya satu meter sudah dapat menimbulkan fraktur. LESIS
menemukan bahwa untuk fulcrum 1 m cukup kekuatan sebanyak 5 - 8 kg saja. Sedangkan
suatu kekuatan direk yang diperlukan untuk menyebabkan kerusakan yang sama, harus
kurang lebih 100 kali lebih kuat.
Diagnosa Klinik
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
45/47
Diagnosa pasti mengenai trauma pada sendi talocrural tidak dapat didasarkan secara
radiologik saja, karena pemeriksaan ini hanya akan memberikan keterangan yang sedikit
sekali mengenai kerusakan pada ligament. Diagnosa pada sendi talocrural membutuhkan
palpasi secara metodik oleh karena kebanyakan struktur yang penting berada langsung
dibawah permukaan kulit. Lakukanlah palpasi pertama pada daerah yang paling tidak
memberikan rasa nyeri, dan singkirkan kemungkinan adanya kerusakan dengan tidak
terdapatnya nyeri tekan setempat serta tidak adanya pembengkakan pada daerah tersebut.
Misalnya kedua malleoli dapat diraba, dan bilamana tidak memberi rasa nyeri pada
penekanan maka kemungkinan fraktur pada keduanya kecil sekali. Ligamenta yang mudah
diperiksa antara lain adalah :Medial ligamen. Komponen fibulocalcaneal serta talofibular
anterior dari ligamen lateral. Ligamen tibiofibular inferior. Bilamana ligamenta ini tidak nyeri
pada perabaan dan dapat ditegangkan tanpa memberi rasa sakit, kemungkinan kerusakan
adalah kecil. Pada setiap pemeriksaan, lingkup gerak sendi harus diperiksa secara teliti.
Batasan dari gerak atau adanya rasa nyeri harus diperhatikan. Untuk mengetahui stabilitas
sendi talocrural perlu hubungan talus dengan kedua tangkai garpu malleolar diperiksa.
Penting pula diingat bahwa nyeri daerah ini mungkin juga disebabkan oleh karena
terdapatnya fraktur pada os calcaneus atau pada basis os metatarsal ke lima.
Radiologik
Pemeriksaan radiologik perlu dilakukan bilamana dicurigai adanya patah tulang atau
disangka adanya suatu robekan ligamen. Biasanya pemotretan dari dua sudut,
anteroposterior.dan lateral sudah akan memberikan jawaban adanya hal-hal tersebut.
Pandangan oblique tidak banyak dapat menambah keterangan lain. Untuk mendapatkan
pandangan yang lebih baik mengenai permukaan sendi talocrural, suatu pandangan
anteroposterior dengan kaki dalam inversi dapat dilakukan.Suatu stress X-ray dapat dibuat
untuk melihat berapa luas robekan dari ligamen, hal ini terutama berguna untuk ligamenta
lateral. Diastasis sendi (syndesmosis) tibiofibular distal penting sekali untuk dikenali. Tapi
tidak ada suatu cara khusus untuk melihat luasnya diastasis ini. Suatu fraktur fibula diatas
permukaan sendi talocrural (dapat sampai setinggi 1/3 proksimal fibula) secara tersendiri
(tanpa fraktur tibia pada ketinggian yang sama), selalu harus diperhatikan akan kemungkinan
adanya suatu diastasis. Diastasis juga jelas bila ada subluksasi talus menjauhi malleolus
medialis. Tapi bila tidak terdapat subluksasi ini, belum berarti tidak adanya suatu diastasis.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
46/47
Pengelolaan Klinik
Penting sekali dalam pengelolaan trauma sendi talocrural untuk membuat suatu
rencana yang baik. Pada waktu mula-mula melihat suatu trauma sekitar sendi ini, sebaiknya
kita bedakan dahulu apakah trauma itu sesuatu yang stabil atau tidak stabil. Kita anggap
trauma ini tidak stabil bila terdapat risiko kemungkinan adanya suatu : (i) dislokasi, (ii)
distorsi dan (iii) pelebaran dari ankle mortice. Bilamana penderita itu datang dengan sudah
berjalan pada kaki tersebut tanpa terlihat adanya dislokasi, dapat dianggap bahwa trauma
tersebut stabil. Bilamana tidak stabil sudah dapat dipastikan bahwa struktur-struktur pada
kedua sisi (medial dan lateral) dari sendi talocrural ini rusak. Atau dengan kata lain bilamana
kerusakan itu hanya terdapat padasatu sisi maka trauma ini stabil dan penggunaan salah
satucara immobilisasi boleh dilakukan (optional), tapi tidak mutlak. Bilamana secara klinis
sudah dapat dipastikan bahwa terdapat kerusakan pada kedua sisi, maka kemudian kita
fikirkan jenis yang mana dari trauma yang kita hadapi. Paling sering tentunya adalah jenis
yang dalam mekanisme trauma sudahkita bahas yaitu jenis dengan kaki yang berputar keluar
(twisting putwards), rotasi eksternal, eversi dan abduksi. Sedangkan jenis yang jarang terjadi
adalah jenis berputar kedalam (twisting inwards), rotasi internal, inversi dan adduksi.
7/23/2019 Dislokasi Tulang Akibat Fracture
47/47
Ditulis Oleh : servasius epi
Anda Sedang Membaca ArtikelDISLOKASI TULANG AKIBAT
FRACTURE. Author Membolehkan Anda mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel
ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya
http://sikkahoder.blogspot.com/2012/04/dislokasi-tulang-akibat-fracture.htmlhttp://sikkahoder.blogspot.com/2012/04/dislokasi-tulang-akibat-fracture.htmlhttp://sikkahoder.blogspot.com/2012/04/dislokasi-tulang-akibat-fracture.htmlhttp://sikkahoder.blogspot.com/2012/04/dislokasi-tulang-akibat-fracture.htmlhttp://sikkahoder.blogspot.com/2012/04/dislokasi-tulang-akibat-fracture.htmlhttp://sikkahoder.blogspot.com/2012/04/dislokasi-tulang-akibat-fracture.html