16
 PERTEMUAN KE 3 Sistem Dist. Daya Listrik. Bayu Purnomo

Distribusi Daya Listrik 2

  • Upload
    iman

  • View
    47

  • Download
    5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ELEKTRONIKA INDUSTRI

Citation preview

ALIRAN DAYA LISTRIK

PERTEMUAN KE 3

Sistem Dist. Daya Listrik. Bayu Purnomo

ALIRAN DAYA LISTRIKSistem Dist. Daya Listrik. Bayu Purnomo

2

Kegunaan studi aliran daya ini antara lain :1. Untuk mengetahui tegangan-tegangan pada setiap simpul yang ada dalam sistem.2.Untuk mengetahui semua peralatan apakah memenuhi batas-batas yang ditentukan untuk menyalurkan daya yang diinginkan.3.Untuk memperoleh kondisi awal pada perencanaan sistem yang baru.4.Untuk menganalisa hubung singkat, stabilitas dan pembebanan ekonomis.Sistem Dist. Daya Listrik. Bayu Purnomo

Sistem Dist. Daya Listrik. Bayu Purnomo 1. Persamaan JaringanDimisalkan suatu jaringan sistem tenaga listrik yang terdiri dari sumber pembangkitan dan beban berikut :

EA EB

1 2

3

EC

Sistem Dist. Daya Listrik. Bayu Purnomo

Bila resistansi komponen pada sistem jaringan tersebut tidak diabaikan, yaitu :ZA : Impedansi generator AZB: Impedansi generator BZC: Impedansi beban CZt1: Impedansi transformator 1Zt2: Impedansi transformator 2Zt3: Impedansi transformator 3Zab: Impedansi saluran antara rel 1 dan 2Zac: Impedansi saluran antara rel 1 dan 3Zbc: Impedansi saluran antara rel 2 dan 3

Sistem Dist. Daya Listrik. Bayu PurnomoDari gambar tadi dapat diuraikan menjadi : Z1-2 Z 1-3 Z 2-3

Z t1 Zt2 Zt3

ZA ZC ZB

EA EC EB

Sistem Dist. Daya Listrik. Bayu Purnomo Dapat disederhanakan menjadi : Zab

Zac I2Zbc a c b

Zt1Zt3Zt2

I1I3ZAZCZB

EAECEB

Sistem Dist. Daya Listrik. Bayu Purnomo Dari gambar terakhir tadi, diperoleh persamaan-persamaan :I1 ( Zt1 + ZA ) + ( I1 I2 ) Zac + ( I1 I3 ) ( Zt2 + ZC ) = EA EB (3.1)I2 x Zab + ( I2 I3 ) Zbc + ( I2 I1 ) Zac= 0.(3.2)( I3 I1 ) ( Zt3 + Zc ) + ( I3 - I2 ) Zbc + I3 ( Zt2 Zb ) = EC EB.(3.3)

Ketiga persamaan ini dapat disederhanakan menjadi :I1 ( Zt1 + ZA + Zac + Zt2 + ZC ) I2 Zac I3 ( Zt2 + Zc ) = EA EB .(3.4)- I1 Zac + I2 ( Zab + Zbc + Zac ) I3 Zbc = 0.(3.5)- I1 ( Zt3 + Zc ) I2 Zbc + I3 ( Zt3 + Zc + Zt2 + ZB ) = EC EB ...(3.6)

Bila dimisalkan :Zt1 + ZA + Zac + Zt2 + Zc = Z11Zab + Zbc + Zac= Z22Zt3 + Zc + Zbc + Zt2 + Zb= Z33 - Zab = Z12 = Z21- Zbc = Z23 = Z32- ( Zt3 + Zc ) = Z13 = Z31

Sistem Dist. Daya Listrik. Bayu Purnomo

EA EB = V1EA EC = V2EC EB = V3 Maka persamaan akan menjadi : I1 Z11 + I2 Z12 + I3 Z13 = V1 I1 Z21 + I2 Z22 + I3 Z23 = V2 I1 Z31 + I2 Z32 + I3 Z33 = V3 Sehingga secara umum dapat dituliskan : Ik Zkn = Vk

Sistem Dist. Daya Listrik. Bayu Purnomo

Bila dinyatakan dalam bentuk matriks menjadi :

I1Z11Z12Z13 ..Z1nV1I2Z21Z22Z23 ..Z2nV2I3Z31Z32Z33 ..Z3nV3.... = ...... ...... ..InZn1Zn2Zn3..Znn Vn

atau IZ = V

Sistem Dist. Daya Listrik. Bayu PurnomoPersamaan Aliran DayaDaya listrik akan selalu mengalir menuju beban, karena itu aliran daya dapat juga disebut aliran beban.Pada dasarnya beban dapat digolongkan menjadi dua :1. Beban Statis2. Beban berputar ( dinamis )Beban-beban ini dapat dipresentasikan sebagai impedansi tetap (Z), daya tetap (S), tegangan tetap (V) ataupun arus tetap (I).Tetapi yang lazim pembebanan dipilih menggunakan tegangan yang konstant.

Sistem Dist. Daya Listrik. Bayu PurnomoBesarnya distribusi atau aliran daya pada saluran beserta rugi-ruginya dapat diketahui dengan menghitung terlebih dahulu besaran (magne- tude) tegangan dan sudut fasornya pada semua simpul dari sistem.Pada setiap simpul (rel atau bus) terdapat empat parameter besaran yaitu :1. Daya nyata ( real power ) mempunyai simbol P dengan satuan megawatt ( MW )2. Daya semu ( net reactive power ) mempunyai simbol Q dengan satuan megavolt ampere reactive ( MVAR )3. Besaran (magnetude) tegangan, mempunyai simbol V dengan satuan kilovolt ( kV )4. Sudut fasa tegangan, mempunyai simbol dengan satuan radian

Sistem Dist. Daya Listrik. Bayu Purnomo

Bila simpul sendiri mempunyai beban, daya ini adalah selisih daya yang dibangkitkan dengan daya pada bebannya, tetapi bila simpulnya tidak memiliki generator, beban pada saluran itu dianggap sebagai generator yang membangkitkan daya negatif yang mengalir ke simpul tersebut.Dari keempat parameter tadi, untuk dapat menyelesaikan persamaan aliran daya, minimal harus diketahui dua parameter, sehingga masing-masing simpul pada sistem dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu :1. Simpul Beban ( Simpul Bus PQ ) Parameter yang diketahui adalah P dan Q, yang tidak diketahui V dan

Sistem Dist. Daya Listrik. Bayu Purnomo

2. Simpul kontrol ( Generator bus ) ; simpul PV Parameter yang diketahui adalah P dan V, sedangkan yang tidak diketahui adalah Q dan

3. Simpul ayun ( Swing atau Slack bus ) Parameter yang diketahui adalah V dan , sedangkan P dan Q tidak diketahui, namun dalam perhitungan aliran daya, P dan Q tidak perlu dihitung, karena slack bus selalu mempunyai generator

Sistem Dist. Daya Listrik. Bayu Purnomo

Ketiga simpul tersebut, selalu digunakan dalam penyelesaian persoalan aliran daya, karena perhitungan aliran daya adalah untuk mengetahui besarnya daya yang didistribusikan sekaligus kerugian yang ditimbulkan pada saluran distribusi. Dan besarnya daya listrik yang didistribusikan tidak akan bisa diketahui sebelum perhitungan selesai dilakukan.

Sistem Dist. Daya Listrik. Bayu Purnomo

Udahan dulu yaaaatrima kasih..