62
ASUHAN GIZI OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH USIA 7-12 TAHUN DI PERUMAHAN BUMI TAMALANREA PERMAI KECAMATAN TAMALANREA KOTA MAKASSAR DISUSUN MUTIARA REZKY MAULIA PO.71.3.2321.16.1.026 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI MAKASSAR 2019

DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

ASUHAN GIZI OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH USIA 7-12 TAHUN DI PERUMAHAN BUMI TAMALANREA PERMAI

KECAMATAN TAMALANREA KOTA MAKASSAR

DISUSUN

MUTIARA REZKY MAULIA

PO.71.3.2321.16.1.026

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI

MAKASSAR

2019

Page 2: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

2

Page 3: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

i

Hasil Penelitian

ASUHAN GIZI OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH USIA 7-12 TAHUN DI PERUMAHAN BUMI TAMALEANREA PERMAI

KECEMATAN TAMALANREA KOTA MAKASSAR

DISUSUN

MUTIARA REZKY MAULIA

PO.71.3.2321.16.1.026

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi

Tahun Akademik 2018/2019

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN

PROGRAM STUDI GIZI MAKASSAR

2019

Page 4: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan
Page 5: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

iii

RINGKASAN

MUTIARA REZKY MAULIA. “Asuhan Gizi Obesitas Pada Anak Sekolah Usia 7-12 Tahun di Perumahan Bumi Tamalanrea Permai Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar”. (dibimbing oleh Abdullah Tamrin dan Fatmawaty Suaib)

Obesitas adalah peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan fisik dan skeletal sebagai akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh. Seseorang anak dinyatakan mengalami obesitas, IMT/U > 2 SD. Kegemukan dan obesitas terutama disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor genetik meskipun diduga juga berperan tetapi tidak dapat menjelaskan terjadinya peningkatan prevalensi kegemukan dan obesitas.

Tujuan umum dari studi kasus ini adalah melaksanakan asuhan gizi pada anak sekolah usia 7-12 tahun yang obesitas di Perumahan Bumi Tamalanrea Permai Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus yaitu melakukan asuhan gizi pada anak obesitas di Bumi Tamalanrea Permai Kelurahan Tamalarea Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Pada bulan April 2019. Sampel penelitian adalah anak sekolah obesitas berjumlah 3 orang. Data asupan zat gizi dikumpulkan dengan metode food recall kemudian diolah menggunakan aplikasi nutrisurvey.

Hasil penelitian diperoleh anak yang obesitas pada ketiga sampel tersebut. Adapun berat badan yang diharapkan turun pada sampel tersebut hanya 2 yang berhasil dan 1 sampel mengalami kenaikan berat badan, hal tersebut dikarenakan aktivitas fisik yang kurang dan tidak patuhnya keluarga anak pada anjuran dan konseling yang diberikan disebabkan kesibukan orangtua.

Disarankaan kepaada keluarga khususnya ibu anak agar dapat menerapkan intervensi gizi yang telah diberikan selama proses asuhan gizi berupa pemberian makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan anak.

Kata kunci : Asuhan Gizi,Anak Sekolah, Obesitas

Daftar Pustaka : 16 (2010-2018).

Page 6: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

rahmat dan karuniahNya sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas

Akhir yang berjudul “Asuhan Gizi Obesitas pada anak sekolah usia 7-12

tahun di Bumi Tamalanrea Permai di kelurahan Tamalanrea Kecamatan

Tamalanrea Kota Makassar”. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ir. H. Agustian Ipa, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Makassar.

2. Dr. Nadimin SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Polieknik

Kesehatan Kemenkes Makassar.

3. Suriani Rauf, S.SiT, M.Si selaku ketua prodi Diploma III Jurusan Gizi

Politeknik Kemenkes Makassar.

4. Abdullah Thamrin, DCN, M.Kes dan Dra. Hj. Fatmawaty Suaib, M.Kes

masing-masing sebagai Pembimbing Utama dan Pembimbing

Pendamping yang telah banyak membantu dalam penyelesaian karya

tulis ilmiah ini.

5. Asmarudin Pakhri, SKM, M.Si selaku penguji yang telah banyak

memberikan saran dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini

6. Seluruh staf dosen dan staf administrasi Jurusan Gizi Poltekkes

Kemenkes Makassar yang telah memberikan bantuan moril bagi penulis,

Page 7: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

v

baik selama proses pendidikan maupun dalam penyusunan karya tulis

ilmiah ini.

6. Teman-teman dan sahabat yang telah menemaniku dalam suka maupun

duka, yang memberi cinta dan kebahagiaan hidup yang tidak bisa penulis

ungkapkan dengan kata-kata.

Teristimewa dari lubuk hati yang dalam, penulis menghaturkan

terima kasih kepada keluargaku khususnya Ibu dan Bapak tercinta atas

segala doa dan pengorbanan yang diberikan, baik moril maupun materil.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu penulis tetap mengharapkan kritikan dan

saran yang sifatnya membangun demi perbaikan karya tulis ilmiah ini. Akhir

kata penulis harapkan semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

kita semua.

Makassar, 18 Juni 2019

Penulis

Page 8: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Obesitas Anak usia Sekolah ....................................................... 5

B. Anak usia Sekolah .................................................................... 10

C. Tinjauan Proses Asuhan Gizi Terstandar(PAGT) ..................... 11

D. Tinjauan Tentang asuhan gizi pada anak obesitas usia 7-12

tahun………………………………………………………………….16

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variable ......................................................... 20

B. Kerangka Konsep Penelitian ..................................................... 20

C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ................................. 21

Page 9: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

vii

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 22

C. Kasus ........................................................................................ 22

D. Cara Pengumpulan Data .......................................................... 22

E. Pengolahan dan Analisis Data .................................................. 27

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian........................................................................29

B. Pembahasan............................................................................44

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.............................................................................47

B. Saran......................................................................................47

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................48

LAMPIRAN

Page 10: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Klasifikasi Status Gizi .................................................................. 10

Tabel 2 Contoh Menu Seimbang Umur 7-9 Tahun .................................. 18

Tabel 3 Contoh Menu Seimbang Umur 10-12 Tahun .............................. 19

Tabel 4. Penimbangan Berat Badan ........................................................ 33

Tabel 5. Status Gizi .................................................................................. 33

Tabel 6 Makanan Yang Sering di Konsumsi ............................................ 34

Tabel 7 Asupan Makan Sebelum Intervesnsi Kasus 1 ............................. 34

Tabel 8 Asupan Makan Sebelum Intervesnsi Kasus 2 ............................ 35

Tabel 9 Asupan Makan Sebelum Intervesnsi Kasus 3 ............................ 35

Tabel 10 Penukuran Berat Badan ............................................................ 43

Tabel 011 Asupan Makanan Kasus 1 ...................................................... 43

Tabel 012 Asupan Makanan Kasus 2 ...................................................... 44

Tabel 012 Asupan Makanan Kasus 3 ...................................................... 44

Page 11: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Obesitas adalah suatu kondisi kronik yang sangat erat hubunganya

dengan peningkatan risiko sejumlah penyakit degenertif. Obesitas

adalah peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan fisik dan

skeletal sebagai akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh.

Masalah kegemukan dan obesitas di Indonesia terjadi pada semua

kelompok umur dan pada semua sosial ekonomi. Pada anak sekolah,

kejadian kegemukan dan obesitas merupakan masalah yang serius

karena akan berlanjut hingga usia dewasa, dan merupakan faktor risiko

terjadinya berbagai penyakit metabolik dan degeneratif seperti penyakit

kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker osteoarthritis, dll. Pada anak

kegemukan dan obesitas juga dapat mengakibatkan berbagai masalah

kesehatan yang sangat merugikan kualitas hidup anak seperti

gangguan pertumbuhan tungkai kaki, gangguan tidur, sleep apnea

(henti napas sesaat) dan gangguan pernafasan lain.

Kegemukan dan obesitas terutama disebabkan oleh faktor

lingkungan. Faktor genetik meskipun diduga juga berperan tetapi tidak

dapat menjelaskan terjadinya peningkatan prevalensi kegemukan dan

obesitas. Pengaruh faktor lingkungan terutama terjadi melalui ketidak

seimbangan antara pola makan, perilaku makan dan aktivitas fisik. Hal

Page 12: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

2

ini terutama berkaitan dengan perubahan gaya hidup yang mengarah

pada sedentary life style.

Pola makan yang merupakan pencetus terjadinya kegemukan dan

obesitas adalah mengonsumsi makanan porsi besar (melebihi dari

kebutuhan), makanan tinggi energi, tinggi lemak, tinggi karbohidrat

sederhana dan rendah serat. Sedangkan perilaku makan yang salah

adalah tindakan memilih makanan berupa junk food, makanan dalam

kemasan dan minuman ringan (soft drink).

Penerapan pola makan seimbang dan peningkatan aktifitas fisik

pada anak sekolah bukanlah hal yang mudah. Diperlukan dukungan dari

orang tua, guru, tenaga kesehatan dan pihak lainnya. Berkaitan dengan

hal itu maka upaya penanggulangan ini harus menjadi komitmen

nasional yang harus dilakukan secara sistematis dan terpadu serta

berkelanjutan.(Kemenkes.RI 2012).

Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 diperoleh data prevalensi status

gizi (IMT/U) umur 5-12 tahun berdasarkan provinsi di Indonesia

menunjukkan angka obesitas enam tertinggi berturut-turut adalah DKI

Jakarta (14,0%), Lampung (13,2%), Bangka Belitung (11,1%), Bengkulu

(10,75%), Sumatera Selatan (9,8%), dan Papua (9,8%). Keenam

provinsi tersebut memiliki presentase obesitas diatas angka nasional

yakni 0,8%. Sementara itu, provinsi Sulawesi Selatan berada pada

posisi ke-30 dari 33 provinsi yang ada di Indonesia dengan presentase

obesitas sebesar 4,2%.

Page 13: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

3

Sedangkan data Riskesdas tahun 2013 untuk prevalensi status

gizi (IMT/U) umur 5-12 tahun berdasarkan kabupaten/kota Makassar

menunjukkan angka obesitas lima tertinggi berturut-turut adalah

kabupaten Gowa (9,0%), Pare-Pare (8,8%), Sidrap (6,1%), Makassar

(5,8%), dan Bantaeng (5,3%). Kelima kabupaten/kota tersebut memiliki

presentase obesitas diatas angka provinsi Sulawesi Selatan yakni 4,2%.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana pelaksanaan asuhan gizi obesitas pada anak sekolah

usia 7-12 tahun di Bumi Tamalanrea Permai Kelurahan Tamalarea

Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan gizi pada anak sekolah usia 7-12 tahun

yang obesitas di Perumahan Bumi Tamalanrea Permai Kecamatan

Tamalanrea Kota Makassar.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan assessment pada anak usia sekolah yang obesitas

b. Melakukan diagnosa gizi pada anak usia sekolah yang obesitas

c. Melakukas intervensi gizi pada anak usia sekolah yang obesitas

d. Melakukan monitoring dan evaluasi berat badan pada anak usia

sekolah yang obesitas

Page 14: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

4

D. Manfaat

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan

pemahaman penelitian tentang pengetahuan obesitas

2. Bagi peneliti lain

Sebagai acuan atau landasan ketika ingin melakukan

penelitian serupa.

3. Bagi Instansi/Program

Manfaat penelitian bagi Instansi/Program adalah sebagai bahan

pertimbangan dalam menyusun program kesehatan khususnya

program perbaikan gizi masyarakat.

Page 15: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Dasar Pemikiran Variabel

Obesitas adalah kondisi kronik akibat penumpukan lemak dalam

tubuh yang sangat tinggi. Obesitas terjadi karena asupan kalori yang

lebih banyak dibandingkan aktivitas yang membakar kalori. Sehingga

kalori yang berlebih menumpuk dalam bentuk lemak. Kondisi tersebut

dalam waktu yang lama menambah berat badan.

Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan

secara sistematis, menggunakan keterampilan berpikir kritis, spesifik

dalam tiap langkah proses asuhan gizi, menggunakan terminologi yang

seragam untuk mendokumentasikan dan berkomunikasi di setiap

langkah Pelaksanaan Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yang

berlandasan ilmu gizi yang mutakhir, sehingga tercapai asuhan gizi

yang berkualitas tinggi. Tujuan pemberian asuhan gizi adalah

mengembalikan pada status gizi baik dengan mengintervensi berbagai

faktor penyebab (Kemenkes,2014).

B. Kerangka Konsep

A Assesment Gizi

D Diagnosa Gizi

Intervensi Gizi

Monitoring Gizi

Asuhan gizi pada

anak obesitas

Page 16: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

21

C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

DEFINISI OPERASIONAL KRITERIA OBKEKTIF

Assessment gizi merupakan identifikasi problem gizi dan faktor penyebab melalui pengumpulan, verifikasi dan interpretasi data secara sistematis.

Diagnosa gizi merupakan identifikasi adanya problem gizi, faktor penyebab yang mendasari, dan menjelaskan tanda dan gejala yang melandasi adanya problem gizi.

IMT/U :

Normal : -2 SD s/d 1 SD

Gemuk : >1 SD s/d 2 SD

Obesitas : >2 SD

Sumber : Kemenkes (2010)

Monitoring dan evaluasi gizi adalah suatu tindakan yang terencana yang ditujukan untuk merubah perilaku gizi, kondisi lingkungan, atau aspek status kesehatan individu.

Proses asuhan gizi terstandar (PAGT) harus dilaksanakan secara berurutan dimulai dari langkah assessment, diagnosa gizi, intervensi, dan monitoring dan evaluasi gizi (ADIME).

Page 17: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

22

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

studi kasus yaitu melakukan asuhan gizi pada anak obesitas di Bumi

Tamalanrea Permai Kelurahan Tamalarea Kecamatan Tamalanrea

Kota Makassar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Bumi Tamalanre Permai

Kelurahan Tamalarea kecamatan Tamalanrea Kota Makassar dan

waktu pengambilan data dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2019.

C. Kasus

Sampel yang akan dijadikan sebagai kasus penelitian ini penderita

obesitas sebanyak 3 orang dan dipilih secara acak dengan kriteria

sebagai berikut :

1. Merupakan anak obesitas

2. Tergolong usia anak sekolah

3. Bersedia menjadi sampel penelitian

4. Tidak sakit

Page 18: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

23

D. Cara Pengumpulan Data

1. Assessment

a. Pengukuran antropometri

Pengukuran antropometri yang akan dilakukan yaitu :

1) Berat Badan

Pengukuran berat badan dengan menggunakan alat

timbangan injak digital. Langkah-langkah pengukuraan berat

badan dengan timbangan injak digital, sebagai berikut :

a) Letakkan alat ukur (timbangan digital) pada permukaan

yang rata, keras dan pada tempat yang terang untuk

memudahkan pembacaan hasil pengukuran.

b) Periksa apakah baterei timbangan masih berfungsi baik,

dengan cara diinjak. Jika pada layar petunjuk terbaca

angka 00 artinya baterei masih berfungsi baik, tetapi jika

terbaca “Error” atau “Batt” berarti baterai harus diganti.

c) Pengukur berdiri disamping kanan depan timbangan,

meminta klien/pasien untuk melepaskan sepatu/alas kaki,

topi, jaket/atau dan pakaian ditanggalkan.

d) Nyalakan timbangan dengan menginjak timbangan dan

tunggu angka menunjukkan 00.

e) Persilahkan klien/pasien naik ke atas timbangan tepat

dibagian tengah tempat injakan. Atur posisi agar berdiri

Page 19: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

24

tegak lurus dengan mata menghadap kedepan dan tidak

bergerak-gerak.

f) Pastikan klien/pasien tidak menyentuh dan atau tersentuh

sebelum pembacaan hasil penimbangan

g) Baca hasil penimbangan setelah angka tidak berubah atau

OK pada layar dan kemudian catat dengan teliti.

h) Persilahkan klien untuk turun dari timbangan.

i) Ucapkan terima kasih kepada klien/pasien, dan

sampaikan bahwa pengukuran telah selesai.

2) Tinggi Badan

Pengukuran tinggi badan untuk anak yang sudah dapat

berdiri dilakukan dengan alat pengukur tinggi mikrotoa

(mictrotice) yang mempunyai ketelitian 0,1 cm. Sebelum

dilakukan pengukuran pastikan sepatu/alas kaki dan hiasan

rambut sudah dilepaskan. Langkah-langkah pengukuran tinggi

badan, sebagai berikut :

a) Persiapan menggunakan mikrotoise

(1) Letakkan mikrotoise di lantai yang rata dan menempel

pada dinding yang rata dan tegak lurus.

(2) Tarik pita meteran tegak lurus ke atas sampai angka

pada jendela baca menunjukkan angka nol.

(3) Paku/tempelkan ujung pita meteran pada dinding.

(4) Geser kepala mikrotoise ke atas.

Page 20: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

25

b) Cara pengukuran tinggi badan dengan mikrotoise

(1) Pastikan sepatu/alas kaki, kaos kaki atau yang dapat

menganggu pengukuran sudah dilepaskan.

(2) Posisikan klien/pasien berdiri tegak lurus di bawah

mikrotoise membelakangi dinding.

(3) Posisikan kepala klien/pasien berada di bawah alat

geser mikrotoise, pandangan lurus ke depan.

(4) Posisikan klien/pasien tegak babas, bagian belakang

kepala, tulang belikat, pantat, betis dan tumit menempel

ke dinding.

(5) Posisikan kedua lutut dan tumit rapat

(6) Pastikan posisi kepala sudah benar dengan mengecak

garis frankort (lubang telinga dan sudut mata sejajar).

(7) Tarik kepala mikrotoise sampai puncak kepala

klien/pasien (kepala mikrotoise menempel di dinding).

(8) Baca angka pada jendela baca dan mata pembaca

harus sejajar dengan garis merah.

(9) Angka yang dibaca adalah yang berada pada garis

merah dari angka kecil kearah angka besar.

(10) Catat hasil pengukuran tinggi badan (Mustamin,

Pakhri A, Manjilala & Rauf S. 2016).

Page 21: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

26

b. Pemeriksaan Fisik/Klinis

Data fisik/klinis diperoleh melauli wawancara kepada

Ibu/pengasuh anak dan melihat secara langsung keadaan anak

seperti kondisi fisik anak, nafsu makan anak.

c. Konsumsi makanan

Data konsumsi makanan diperoleh melalui wawancara

langsung dengan sampel dengan menggunakan food recall 24

jam.

2. Diagnosa Gizi

Cara penentuan diagnosis gizi:

a. Melakukan integrasi dan analisa data assessment dan tentukan

indikator asuhan gizi

b. Menentukan domain dan problem/masalah gizi berdasarkan

indikator asuhan gizi (tanda dan gejala)

c. Menentukan etiologi (penyebab dan gejala)

d. Menulis pernyataan doagnosis gizi dengan format PES (Problem

Etiology-Symptoms).

Diagnosis gizi ditetapkan berdasarkan hasil assessment yang

meliputi (secara umum) :

Page 22: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

27

1) Domain intake

Domain intake meliputi :

a) NI-1.5 Kelebihan intake energi

b) NI-2.2 kelebihan intake makanan dan minuman oral

2) Domain klinis

Domain klinis meliputi :

a) NC-3.3 Berat badan lebih/overweight

b) NC-3.4 kelebihan berat badan yang tidak diharapkan

3) Domain perilaku

Domain perilaku meliputi :

a) NB-1.1 Pengetahuan yang kurang dikaitkan dengan

makanan dan gizi

3. Intervensi gizi

Memberikan edukasi gizi kepada ibu/pengasuh anak mengenai

pengetahuan pemberian makan untuk anak obesitas

4. Monitoring evaluasi

a. Status gizi

Dilakukan selama 4 kali dalam waktu 3 minggu yaitu pada

awal pengamatan, pertengahan pengamatan dan pada akhir

pengamatan.

Page 23: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

28

b. Asupan

Dilakukan selama 4 kali dalam waktu 3 minggu yaitu pada

awal pengamatan, pertengahan pengamatan dan pada akhir

pengamatan.

E. Pengolahan dan analisis data

1. Pengolahan data

Pengolahan data status gizi dilakukan dengan menghitung

asupan zat gizi yang terdiri dari energi, protein, lemak, dan

karbohidrat menggunakan nutrisurvey, kemudian dibandingkan

dengan kebutuhan individu yang diperoleh dari perhitungan

kebutuhan.

2. Analisis data

Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara

membandingkan hasil-hasil yang diperoleh dengan standar atau

hasil-hasil penelitian lain disajikan dalam bentuk tabel dan narasi

Page 24: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

29

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pada penelitian ini, sebanyak 3 anak yang mengalami kejadian

obesitas dipilih secara acak dari data yang ada di Perumahan Bumi

Tamalanrea Permai Kota Makassar dan memenuhi kriteria yaitu mengalami

kejadian obesitas, berusia 7-12 tahun, bersedia menjadi sampel, dan tidak

sedang sakit. Ketiga kasus yang telah terpilih secara acak akan diberikan

asuhan gizi.

Asuhan gizi merupakan serangkaian kegiatan yang diawali dengan

assessment yaitu pengumpulan data dasar anak obesitas dengan cara

melakukan penimbangan berat badan dan recall 24 jam untuk mengetahui

asupan anak sebelum intervensi, selanjutnya data dasar tersebut kemudian

dibuatkan diagnosa untuk rencana intervensi yaitu perhitungan kebutuhan

zat gizi dan diberikan konseling untuk menambah pengetahuan pengasuh

anak, langkah selanjutnya adalah proses monitoring asupan dan berat

badan dengan cara pemantauan asupan menggunakan metode food recall

24 jam.

Page 25: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

30

1. Hasil Assessment

Identitas kasus pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

a. Identitas Sampel

1). Kasus 1

Nama : SN

Tanggal Lahir : 24 November 2009

Umur : 9 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Berat Badan Awal : 50,8 Kg

Tinggi Badan : 145,8 Cm

IMT/U : > 3,4 SD

Nama Ayah : Tn. BD

Umur : 38 Tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam

Nama Ibu : Ny. A

Umur : 36 Tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Page 26: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

31

2). Kasus 2

Nama : MD

Tanggal Lahir : 20 Oktober 2011

Umur : 7 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Berat Badan Awal : 44,65 Kg

Tinggi Badan : 129,8 Cm

IMT/U : >7,8 SD

Nama Ayah : Tn. MN

Umur : 50 Tahun

Pendidikan : S3

Pekerjaan : Dosen

Agama : Islam

Nama Ibu : Ny. A

Umur : 42 Tahun

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Perawat

Agama : Islam

3). Kasus 3

Nama : AS

Tanggal Lahir : 05 Desember 2008

Page 27: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

32

Umur : 9 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Berat Badan Awal : 48,55 Kg

Tinggi Badan : 143,8 Cm

IMT/U : >4,3 SD

Nam a Ayah : Tn. D

Umur : 39 Tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam

Nama Ibu : Ny. AM

Umur : 33 Tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Agama : Islam

Page 28: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

33

b. Antropometri

Tabel 4

Penimbangan Berat Badan Awal

Kasus 1 Kasus 2 Kasus 3

Berat

Badan

50,8 44,65 48,5

Sumber: Data Primer 2019

Tabel 5

Status Gizi

Indeks Z-score Keterangan

Kasus 1 IMT/U >3,4 SD Obesitas

Kasus 2 IMT/U >7,8 SD Obesitas

Kasus 3 IMT/U >4,3 SD Obesitas

Sumber: Data Primer 2019

Hasil pengukuran antropometri merupakan bahwa

ketiga kasus berdasarkan z-score IMT/U mengalami obesitas.

c. Fisik

Dari hasil pemantauan dari segi fisik anak, didapatkan

bahwa ketiga kasus masih terlihat sehat, hanya saja kasus

kedua kurang melakukan aktifitas

d. Riwayat Gizi

Riwayat gizi juga merupakan aspek yang dilihat pada

proses assessment. Riwayat gizi pada ketiga kasus

diperhatikan baik itu riwayat gizi yang dahulu maupun riwayat

Page 29: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

34

gizi saat ini. Adapun riwayat gizi pada ketiga kasus dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 6 Makanan yang sering dikonsumsi

Kasus 1

Makanan Pokok Lauk Nabati Lauk Hewani

Sayur Buah

Jajanan

Nasi,Mie Tahu,tempe

Ayam,telur ayam Kangkung Papaya

Wafer-wafer, gorengan

Kasus 2

Makanan Pokok Lauk Nabati Lauk Hewani

Buah Jajanan

Nasi,mie Tahu,tempe Ayam,telur

jeruk Sosis,teh manis,susu ultra

Kasus 3

Makanan Pokok Lauk Nabati Lauk Hewani

sayur Buah

Jajanan

Nasi,roti,mie Tahu,tempe

Ayam,telur dan ikan Keor

Rambutan,pisang,pepaya Pentolan

Sumber: Data Primer 2019

Page 30: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

35

Tabel 7 Hasil intervesnis

Kasus 1

Zat gizi Energi (kkal)

Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat(g)

Asupan makanan

1350,8 41,8 67,6 143,8

Kebutuhan 3.053 114,48 84,80 457,95

Tingkat konsumsi

40,86% 36,51% 80% 31,40%

Sumber: Data Primer 2019

Hasil pengamatan asupan makanan sebelum intervensi pada

kasus 1 menunjukkan bahwa, presentasi asupan energi, protein dan

karbohidrat kurang dari 70%(deficit), sedangkan asupan lemak 80%(baik).

Tabel 8

Hasil intervesnis Kasus 2

Zat gizi Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)

Asupan makanan

1.208 48,3 48 145,8

Kebutuhan 2.775 104,08 77 416,3

Tingkat konsumsi

43% 46,44% 62% 350%

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan hasil pengamatan asupan sebelum

intervensi pada kasus 2 menunjukkan bahwa, presentasi

asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat kurang dari 70%.

Tabel 9

Hasil intervesnis

Page 31: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

36

Kasus 3

Zat gizi Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)

Asupan makanan

1.422 88 72,5 104,7

Kebutuhan 2.265 84,9 62,9 339,8

Tingkat konsumsi

62% 103% 115% 30,6%

Sumber: Data Primer 2019

Hasil pengamatan asupan makanan sebelum

intervensi pada kasus 3 menunjukkan bahwa, presentasi

asupan energi dan karbohidrat kurang dari 70%(defisit),

sedangkan asupan protein dan lemak lebih dari 100%.

e. Riwayat Personal

1. Kasus 1

1) Sosial Ekonomi

Anak Tersebut merupakan anak pertama dari 3

bersaudara tinggal bersama kedua orangtuanya, kakek dan

tantenya. Ayahnya merupakan seorang wirasuwasta,

sedangkan ibunya ibu rumah tangga.

2) Ketersediaan pangan di rumah tangga memadai.

3) Sanitasi lingkungan rumah dan sekitar rumah bersih dan

rapi.

4) Riwayat penyakit dahulu : flu.

Page 32: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

37

6) Riwayat penyakit keluarga : Tidak mempunyai riwayat

penyakit keluarga.

2. Kasus 2

1) Sosial Ekonomi

Anak Tersebut merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara

tinggal bersama kedua orangtuanya.

2) Ketersediaan pangan di rumah tangga memadai.

3) Sanitasi lingkungan rumah dan sekitar rumah bersih dan

rapi.

4) Riwayat penyakit dahulu : flu.

6) Riwayat penyakit keluarga : Tidak mempunyai riwayat

penyakit keluarga.

3. Kasus 3

1) Sosial Ekonomi

Anak Tersebut merupakan anak kedua dari 2

bersaudara tinggal bersama kedua orangtuanya, kakek dan

tantenya. Ayahnya merupakan seorang wirasuwasta,

sedangkan ibunya ibu rumah tangga.

2) Ketersediaan pangan di rumah tangga memadai.

Page 33: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

38

3) Sanitasi lingkungan rumah dan sekitar rumah bersih dan

rapi.

4) Riwayat penyakit dahulu : berak darah

6) Riwayat penyakit keluarga : Tidak mempunyai riwayat

penyakit keluarga.

2. Diagnosa Gizi

Kasus 1

a. NI -2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral

berkaitan dengan peningkatan kebutuhan ditandai dengan

hasil recall 24 jam (E=40,86% P=36% KH=31%)

b. NC -3.4 Kelebihan Berat badan yang tidak diharapkan

berkaitan dengan pola makan salah ditandai dengan IMT/U

>3,4 SD%.

c. NB -1.4 Kurangnya kemampuan memonitor diri sendiri

berkaitan dengan tidak siap dengan merubah polaa hidup

berkaitan dengan kebiasaan makan.

Kasus 2

a. NC -3.4 Kelebihan Berat badan yang tidak diharapkan

berkaitan dengan pola makan salah ditandai dengan IMT/U

>7,8 SD

Page 34: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

39

b. NB -1.4 Kurangnya kemampuan memonitor diri sendiri

berkaitan dengan tidak siap dengan merubah polaa hidup

berkaitan dengan kebiasaan makan.

Kasus 3

a. NI -2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral

berkaitan dengan peningkatan kebutuhan ditandai dengan

hasil recall 24 jam (E=62% KH=30%)

b. NC -3.4 Kelebihan Berat badan yang tidak diharapkan

berkaitan dengan pola makan salah ditandai dengan IMT/U

>4,3 SD.

c. NB -1.4 Kurangnya kemampuan memonitor diri sendiri

berkaitan dengan tidak siap dengan merubah polaa hidup

berkaitan dengan kebiasaan makan.

3. Rencana Intervensi

a. Perhitungan kebutuhan

Kasus 1

BB Koreksi = BBI + (BB - BBI) X 0,25)

= 42 + (50,8 – 42) X 0,25)

= 42 + (9,58 X 0,25)

= 42 + 2,395

= 43,615

Energi = RDA X BB Koreksi

Page 35: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

40

= 70 x 43,615

= 3.053,05 kkal

Protein = 15% x 3.053,05 kkal / 4 = 114,48 g

Lemak = 25% x 3.053,05 kkal / 9 = 84,80 g

Karbohidrat = 60% x 3.053,05 kkal / 4 = 457,9 g

Kasus 2

BB Koreksi = BBI + (BB - BBI) X 0,25)

= 38 + (44,6 – 38) X 0,25)

= 38 + (6,6 X 0,25)

= 38 + 1,65

= 39,65

Energi = RDA X BB Koreksi

= 70 x 39,65

= 2.775,5 kkal

Protein = 15% x 2.775,5 kkal / 4 = 104,08 g

Lemak = 25% x 2.775,5 kkal / 9 = 77 g

Karbohidrat = 60% x 2.775,5 kkal / 4 = 416,3 g

Kasus 3

BB Koreksi = BBI + (BB - BBI) X 0,25)

= 27 + (48,55 – 27) X 0,25)

= 27 + (21,5 X 0,25)

Page 36: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

41

= 27 + 5,375

= 32,37

Energi = RDA X BB Koreksi

= 70 x 32,37

= 2.265,9 kkal

Protein = 15% x 2.265,9 kkal / 4 = 84,9 g

Lemak = 25% x 2.265,9 kkal / 9 = 62,94 g

Karbohidrat = 60% x 2.265,9 kkal / 4 = 339,8 g

b. Tujuan

Menurunkan berat badan hingga mencapai berat badan normal.

c. Syarat diet

1) Energi RDA x BB koreksi

2) Protein 15% dari total energi

3) Lemak 25% dari total energi

4) Karbohidrat 60% dari total energi

5) Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan

d. Diet yang diberikan

1) Jenis diet : Diet Rendah Energi

2) Bentuk makanan : Makanan biasa

e. Bentuk Intervensi dan Edukasi / Konseling

1) Tujuan :

a) Memahami tentang makanan untuk anak obesitas

Page 37: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

42

b) Mengerti tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan

anak obesitas

c) Mengetahui dengan benar tentang praktek pemberian

makan anak

2) Sasaran : Keluarga anak

3) Metode : Diskusi

4) Waktu : ±15 menit

5) Media : Leaflet diet untuk anak berat badan lebih,

leaflet Rendah Energi

4. Intervensi

Setelah diberikan berupa konseling kepada keluarga anak,

ibu sudah mulai memahami pemberian makan anak yang baik.

1. Memberikan penjelasan mengeai diet rendah energy

2. Memberikan informasi makanan apa saja yang diajurkan dan

dibatasi pada anak obesitas.

3. memberikan informasi tentang bahan akanan yang dapat

divariasikan

4. memberikan informasi mengenai faktr-faktr penyebab anak

obesitas.

5. Monitoring dan Evaluasi

Langkah terakhir dari proses asuhan gizi terstandar yaitu

monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk

mengetahui tingkat kemajuan kasus dan apakah tujuan atau hasil

Page 38: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

43

yang diharapkan telah tercapai. Pada penelitian ini ada dua objek

yang di monitoring dan evaluasi yaitu berat badan dan asupan

a. Pengukuran antropometri

Hasil monitoring dan evaluasi berat badan kedua kasus dapat

dilihat pada table ini:

Tabel 10

Pengukuran berat badan

Berat badan Kasus 1 Kasus 2 Kasus3

Sebelum 50,8 44,6 48,5

Sesudah 50,1 45,2 48,3

Sumber: Data Primer 2019

Page 39: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

44

b. Asupan makan

Tabel 11 Asupan Makanan

Kasus 1

Zat Gzi Energi(kkal) Protein (g)

Lemak(g) Karbohidrat(g)

Sebelum Intervensi

1350,8 41,8 67,6 143,8

Kebutuhan 3.053 114,48 84,80 457,95

Tingkat konsumsi

40,86% 36,51% 80% 31,40%

Setelah intervensi

1.384 55,3 48,5 181,8

Kebutuhan 3.035. 114,48 84,80 457,95

Tingkat konsumsi

45% 48% 57,1% 39,5%

Sumber: Data Primer 2019 Tabel 12

Asupan Makanan Kasus 2

Zat Gzi Energi(kkal) Protein (g)

Lemak(g) Karbohidrat(g)

Sebelum Intervensi

1.208 48,3 48 145,8

Kebutuhan 2.775 104,08 77 416,3

Tingkat konsumsi

43% 46,44% 62% 350%

Setelah intervensi

1668 81,9 66,1 186,4

Kebutuhan 2.775 104,08 77 416,3

Tingkat konsumsi

60% 78,7% 85% 44,8%

Sumber: Data Primer 2019

Page 40: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

45

Tabel 13 Asupan Makanan

Kasus 3

Zat Gzi Energi(kkal) Protein (g)

Lemak(g) Karbohidrat(g)

Sebelum Intervensi

1.422 88 72,5 104,7

Kebutuhan 2.265 84,9 62,9 339,8

Tingkat konsumsi

62% 103% 115% 30,6%

Setelah intervensi

1.011 39,1 32,2 141,3

Kebutuhan 2.265 84,9 62,9 339,8

Tingkat konsumsi

44,6% 46% 51,!% 41,6%

Sumber: Data Primer 2019

B. Pembahasan

Anak usia sekolah adalah periode yang dimulai dari usia 7 – 12

tahun. Anak usia sekolah disebut sebagai masa intelektual, dimana

anak mulai berfikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah dasar

anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau

melaksanakan tugas-tugas belajar.

Anak usia sekolah (7-12 tahun) yang artinya adalah sekolah

menjadi pengalaman inti pada anak. Periode ketika anak-anak

dianggap mulai bertanggung jawab pada perilakunya sendiri dalam

berhubungan dengan orang tua, teman sebaya dan orang lain. Usia

sekolah merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan

untuk penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh

ketrampilan tertentu (Willy 2018).

Page 41: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

46

Pada saat assessment menunjukkan bahwa ketiga kasus

adalah anak obesitas gizi. Kasus pertama memiliki berat badan 50,8 kg

dan tinggi badan 145,8 hal ini menunjukkan z-score IMT/U = >3,4 SD,

kasus kedua memiliki berat badan 44,6 kg dan tinggi badan 129,8 cm

yang menunjukkan z-score IMT/U = >7,8 SD. Sedangkan kasus ketiga

memiliki berat badan 48,5 kg dan tinggi badan 143,8 cm yang

menunjukkan z-score IMT/U = >4,3 SD. Data dasar lainnya yang

ditemukan pada saat assessment ialah tentang pola asuh dan

pemilihan bahan makanan yang salah pada ketiga kasus.

Dari kasus pertama terdapat penurunan berat badan pada siswa,

hal tersebut terjadi disebabkan karena orangtua anak tersebut

mengikuti anjuran konseling dengan media leaflet yang diberikan, anak

juga mulai konsumsi sayur walaupun masih sedikit. Pada kasus kedua

terjadi peningkatan kenaikan berat badan dikarenakan aktivitas fisik

anak yang kurang ditandai dengan seringnya bermain gadget, dan

orangtua yang tidak patuh terhadap konseling yang diberikan

dikarenakan orangtua anak sibuk dengan pekerjaan masing-masing

serta anak belum bisa mengikuti anjuran yang diberikan dan kebiasaan

makan anak yang masih sering konsumsi jajanan yang manis ditandai

dengan hasil recall 24 jam yang didapatkan, hal ini sejalan dengan

penelitian (Danari dkk, 2013) yang menyatakan bahwa terdapat

hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas dengan nilai p

sebesar 0,004 (<0,05), Gambaran aktivitas fisik ringan anak yang

Page 42: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

47

mengalami obesitas sebesar 85,3% dan tidak obesitas 14,7%. Kasus

tiga memiliki perubahan penurunan berat badan dikarenakan orang tua

tersebut telah mengikuti anjuran konseling yang diberikan dan dari

media leaflet, dan juga anak sudah mulai makan sayur dan buah

Page 43: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

48

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Assesment gizi pada ketga kasus adalah anak obesitas dengan

IMT/U >2 SD.

2. Diagnosa gizi pada 3 kasus yag di intervensi mencakup domain

intake, klinik, dan behavior.

3. Intervensi gizi yang dilakukan ialah edukasi berupa konseling

melalui media lefleat.

4. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada ketiga kasus yaitu,

berat badan pada kasus pertama penurunan dari 50,8 kg menjadi

50,1 kg, kasus kedua mengalami peningkatan dari 44,6 kg

menjadi 45,2 kg sedangkan kasus ketiga terjadi penurunan dari

48,5 kg menjadi 48,3 kg

B. Saran

Disarankan kepada keluarga khususnya ibu anak agar dapat

menerapkan intervensi gizi yang telah diberikan selama proses

asuhan gizi berupa pemberian makanan yang seimbang sesuai

dengan kebutuhan anak yang obeitas.

Page 44: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

49

DAFTAR PUSTAKA

Aritonang I. (2010) Menilai Status Gizi. Leutika: Yogyakarta

Briawan D. (2014) Gizi Pada Anak Usia Sekolah. Jakarta. Pakar gizi

Indonesia

Danari, Mayu, Oni (2013), Hubungan aktivitas fisik dengan kejadian

obesitas pada anak SD di Kota Manado, Manado, ejournal

keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013.

Frans. M (2014). Patofisiologi Obesitas. http://fransmichael.blogspot.com/.

(diakses,31 Januari 2019).

Hasdianah, HR. (2014). Gizi, Pemanfaatan Gizi, Diet, dan Obesitas.

Yogyakarta; Nuha Medika.

Instalasi gizi (2014). Panduan pengkajian dan perhitungan kebutuhan gizi.

Malang. RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Kemenkes RI. (2010). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC 2006

Kemenkes RI. (2012). Pedoman pencegahan dan penanggulangan

kegemukan dan obesitas pada anak sekolah. Jakarta: Kementrian

Kesehatan R

Kemenkes RI. (2013). Laporan Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta:

Badan Penelitian dan pengembangan kesehatan.

Kemenkes RI. (2013). Laporan Riset Kesehatan Dasar Provinsi Sulawesi

Selatan 2013.

Kemenkes RI. (2018). Pedoman Proses Asuhan Gizi Puskesmas. Jakarta.

Kemenkes RI.

Kemenkes RI.( 2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta. Kemenkes RI

Mustamin, Pakhri, A, Manjilala, Rauf, S. (2016). Penilaian Status Gizi.

Makassar. Kemenkes RI Poltekkes Makassar Jurusan Gizi.

Page 45: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

50

Suparyanto. (2013) Sekilas Tentang Anak Usia Sekolah http://dr-

suparyanto.blogspot.com/2013/05/sekilas-tentang-anak-usia-

sekolah.html (diakses,21 januari 2019).

Wiardani K (2014). Ilmu gizi teori dan aplikasi. Jakarta: Pakar gizi Indonesia

Willy, T. (2018). Pengertian Obesitas https://www.alodokter.com/obesitas

(diakses, 1 february 2019).

Page 46: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

50

LAMPIRAN

Page 47: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

51

LAMPIRAN 1

K ASUS 1

Nama : SN

Jenis Kelamins : Perempuan

Umur : 10 Tahun

Tanggal Penelitian : 16 04 2019

Agama : Islam

ASSESMENT KESIMPULAN

1. Antropometri BB = 50,8

TB = 145,8

IMT/U = >3,4

Obesitas

2. Fisik/Klinis Dari hasil pemantauan

segi fisik sampel,

didapatkan bahwa

sampel masih terlihat

sehat

Baik

3. Riwayat Gizi a. Dahulu

. Anak tersebut tidak memiliki

riwayat alergi terhadap

makanan, sehari ia

mengkonsumsi karbohidrat 3-

4x sehari berupa nasi 1-2

piring (100-200gr), lauk hewani

2-3x sehari berupa telur dadar,

mengkonsumsi lauk nabati 2-

3x sehari 4-7 potong, jarang

mengkonsumsi sayuran dan

buah-buahan, makanan

jajanan hampir setiap hari

Pola makan

yang salah,

jarang

konsumsi

sayur dan

buah

Page 48: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

52

berupa kerupuk, gorengan,

jarang melakukan olahraga

b. Sekarang

Nafsu makan sampel baik,

jarang mengkonsumsi sayur,

aktifitas yang dilakukan

sampel termasuk dalam

kategori aktifitas sedang.

Hasil Recall 24 :

Energi= 1350,8 kkal (40,8%)

Protein = 41,8 gr (36,51%)

Lemak = 67,7gr (80%)

Karbohidrat = 143,8 gr (31%)

4. Riwayat

Personal

Sosial Ekonomi

Anak Tersebut merupakan

anak pertama dari 3

bersaudara tinggal bersama

kedua orangtuanya, kakek dan

tantenya. Ayahnya merupakan

seorang wirasuwasta,

sedangkan ibunya ibu rumah

tangga

DIAGNOSA GIZI

a. NI -2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan

dengan peningkatan kebutuhan ditandai dengan hasil recall 24 jam

(E=40,86% P=36% KH=31%)

b. NC -3.4 Kelebihan Berat badan yang tidak diharapkan berkaitan

dengan pola makan salah ditandai dengan IMT/U >3,4 SD%.

Page 49: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

53

c. NB -1.4 Kurangnya kemampuan memonitor diri sendiri berkaitan

dengan tidak siap dengan merubah pola hidup berkaitan dengan

kebiasaan makan.

RENCANA INTERVENSI

Perhitungan kebutuhan :

BB Koreksi = BBI + (BB - BBI) X 0,25)

= 42 + (50,8 – 42) X 0,25)

= 42 + (9,58 X 0,25)

= 42 + 2,395

= 43,615

Energi = RDA X BB Koreksi

= 70 x 43,615

= 3.053,05 kkal

Protein = 15% x 3.053,05 kkal / 4 = 114,48 g

Lemak = 25% x 3.053,05 kkal / 9 = 84,80 g

Karbohidrat = 60% x 3.053,05 kkal / 4 = 457,9 g

Jenis Diet

Diet Rendah Energi

Tujuan Diet

Menurunkan berat badan hingga mencapai berat badan normal.

Syarat diet

1. Energi RDA x BB koreksi

2. Protein 15% dari total energi

3. Lemak 25% dari total energi

4. Karbohidrat 60% dari total energi

5. Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan

Bentuk Makanan

Bentuk makanan : Makanan biasa

Page 50: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

54

INTERVENSI GIZI RENCANA MONITORING DAN EVALUASI

Diberikan diet makanan keluarga

Perhitungan kebutuhan sehari

Asupan cukup

Antropometri

KONSELING GIZI

1. Diberikan konseling diet rendah energi, makanan yang dianjurkan,

dibatasi/dihindari dengan menggunakan leaflet kepada keluarga

2. Memberikan motivasi agar pengasuh mematuhi dan menjalankan

diet yang dianjurkan

KASUS 2

Nama : MD Jenis Kelamins : Laki-laki Umur : 7 Tahun Tanggal Penelitian : 16 04 2019 Agama : Islam

ASSESMENT KESIMPULAN

1. Antropometri BB = 44,65

TB = 129,8

IMT/U = 7,8

Obesitas

2. Fisik/Klinis Dari hasil pemantauan segi

fisik sampel, didapatkan

bahwa sampel terlihat

sehat

Baik

3. Riwayat Gizi a. Dahulu Anak tersebut tidak

memiliki riwayat alergi

terhadap makanan, sehari

ia mengkonsumsi

karbohidrat 3xsehari

berupa nasi 1-2 piring

(100-200gr), mie instan 2-

3x/mgg, lauk hewani 2-3x

sehari berupa telur dadar,

mengkonsumsi lauk

nabati 2-3x sehari 4-7

Pola makan yang salah, sering

Page 51: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

55

potong, jarang

mengkonsumsi sayuran

dan buah-buahan, dan

sering juga

mengkonsumsi minuman

yang manis-manis berupa

susu ultra.

b. Sekarang Nafsu makan sampel

baik, tidak pernah

mengkonsumsi sayur,

aktifitas yang dilakukan

termasuk kategori ringan.

Hasil Recall 24 :

Energi = 1.208 (55,8%)

Protein = 48,3 g (46,4%)

Lemak = 48 gr (62%)

Karbohidrat = 145,8 g

(35,0%)

mengonsumsi yang manis-manis.

4. Riwayat Personal

Sosial Ekonomi Anak tersebur merupakan

anak ke 3 dari 3

bersaudara tinggal

bersama kedua orang

tuanya dan kakak-

kakaknya.

DIAGNOSA GIZI

a. NC -3.4 Kelebihan Berat badan yang tidak diharapkan berkaitan

dengan pola makan salah ditandai dengan IMT/U >7,8 SD

Page 52: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

56

b. NB -1.4 Kurangnya kemampuan memonitor diri sendiri berkaitan

dengan tidak siap dengan merubah pola hidup berkaitan dengan

kebiasaan makan.

RENCANA INTERVENSI

Perhitungan kebutuhan : BB Koreksi = BBI + (BB - BBI) X 0,25)

= 38 + (44,6 – 38) X 0,25)

= 38 + (6,6 X 0,25)

= 38 + 1,65

= 39,65

Energi = RDA X BB Koreksi

= 70 x 39,65

= 2.775,5 kkal

Protein = 15% x 2.775,5 kkal / 4 = 104,08 g

Lemak = 25% x 2.775,5 kkal / 9 = 77 g

Karbohidrat = 60% x 2.775,5 kkal / 4 = 416,3 g

Jenis Diet

Diet Rendah Energi

Tujuan Diet

Menurunkan berat badan hingga mencapai berat badan normal.

Syarat diet

1. Energi RDA x BB koreksi

2. Protein 15% dari total energi

3. Lemak 25% dari total energi

4. Karbohidrat 60% dari total energi

Page 53: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

57

5. Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan

Bentuk Makanan

Bentuk makanan : Makanan biasa

INTERVENSI GIZI RENCANA MONITORING DAN EVALUASI

Diberikan diet makanan keluarga

Perhitungan kebutuhan sehari

Asupan cukup

Antropometri

KONSELING GIZI

1. Diberikan konseling diet rendah energi, makanan yang

dianjurkan, dibatasi/dihindari dengan menggunakan leaflet

kepada keluarga

2. Memberikan motivasi agar pengasuh mematuhi dan

menjalankan diet yang dianjurkan

LAMPIRAN 3

KASUS 3

Nama : AS Jenis Kelamins : Perempuan Umur : 9 Tahun Tanggal Penelitian : 18 04 2019 Agama : Islam

ASSESMENT KESIMPULAN

1.Antropometri BB = 48,5, TB = 143,8 IMT/U = >4,3 SD

Obesitas

2. Fisik/Klinis Dari hasil pemantauan segi fisik sampel, didapatkan bahwa sampel masih terlihat sehat

Baik

3.Riwayat Gizi a.Dahulu Anak tersebut memiliki riwayat

alergi yaitu susu sapi dan

milo,sehari ia mengkonsumsi

karbohidrat 3-4xsehari berupa

nasi 1-2 piring (100-200gr),mie

instan 2-3x/mgg, lauk hewani

Page 54: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

58

2-3x 2-3x berupa ayam 1

potong 1-3x/minggu,

mengkonsumsi lauk nabati 2-

4x minggu 3-5 ptg, jarang

mengkonsumsi sayuran,

makanan jajanan hampir setiap

berupa pentolan.

c. Sekarang Nafsu makan sampel baik,

aktifitas yang dilakukan sampel

termasuk dalam kategori

aktifitas sedang.

Hasil Recall 24 :

Energi = 1422 kkal (62%)

Protein = 88 g (103%)

Lemak = 72,5 g (115%)

Karbohidrat = 104,7 g (30%)

Pola makan yang salah,sering mengkonsumsi goreng-gorengan

5. Riwayat Personal

Sosial Ekonomi Anak Tersebut merupakan

anak kedua dari 2 bersaudara tinggal bersama kedua orangtuanya, kakek dan tantenya. Ayahnya merupakan seorang wirasuwasta, sedangkan ibunya ibu rumah tangga.

DIAGNOSA GIZI a. NI -2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan

dengan peningkatan kebutuhan ditandai dengan hasil recall 24 jam

(E=62% KH=30%)

b. NC -3.4 Kelebihan Berat badan yang tidak diharapkan berkaitan

dengan pola makan salah ditandai dengan IMT/U >4,3 SD.

Page 55: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

59

c. NB -1.4 Kurangnya kemampuan memonitor diri sendiri berkaitan

dengan tidak siap dengan merubah pola hidup berkaitan dengan

kebiasaan makan.

RENCANA INTERVENSI

Perhitungan kebutuhan :

BB Koreksi = BBI + (BB - BBI) X 0,25) = 27 + (48,55 – 27) X 0,25)

= 27 + (21,5 X 0,25) = 27 + 5,375 = 32,37

Energi = RDA X BB Koreksi

= 70 x 32,37

= 2.265,9 kkal

Protein = 15% x 2.265,9 kkal / 4 = 84,9 g

Lemak = 25% x 2.265,9 kkal / 9 = 62,94 g

Karbohidrat = 60% x 2.265,9 kkal / 4 = 339,8 g

Jenis Diet

Diet Rendah Energi

Tujuan Diet

Menurunkan berat badan hingga mencapai berat badan normal.

Syarat diet

1. Energi RDA x BB koreksi

2. Protein 15% dari total energi

3. Lemak 25% dari total energi

4. Karbohidrat 60% dari total energi

5. Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan

Page 56: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

60

Bentuk Makanan

Bentuk makanan : Makanan biasa

INTERVENSI GIZI RENCANA MONITORING DAAN EVALUASI

Diberikan diet makanan keluarga

Perhitungan kebutuhan sehari

Asupan cukup

Anttropometri

KONSELING GIZI

1. Diberikan konseling diet rendah energi, makanan yang dianjurkan,

dibatasi/dihindari dengan menggunakan leaflet kepada keluarga

2. Memberikan motivasi agar pengasuh mematuhi dan menjalankan Diet yang dianjurkan

Page 57: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

61

Lampiran 5

Foto Kegiatan

Kasus 1

Kasus 2 Kasus 3

Page 58: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

62

Lampiran 6

Page 59: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

63

Lampiran 7

Page 60: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

64

Lampiran 9

Page 61: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

65

Lampira 10

Page 62: DISUSUN - perpus.poltekkes-mks.ac.idperpus.poltekkes-mks.ac.id/uploaded_files/... · Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara sistematis, menggunakan keterampilan

66

Lampiran 11