40
MODUL CHARACTER BUILDING Disusun Oleh : Ubaidillah Program Studi Manajemen Informatika Akademi Manajemen Informatika dan Komputer BSI Jakarta. 2018

Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

MODUL CHARACTER BUILDING

Disusun Oleh :

Ubaidillah

Program Studi Manajemen Informatika

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer BSI

Jakarta.

2018

Page 2: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ridho dan rahmat-Nya modul

Character Building ini dapat terselesaikan.

Modul Character Building dirancang khusus untuk membantu mahasiswa mendalami

nilainilai kemanusiaan, khususnya yang berkaitan dengan sikap dan perilaku yang baik dalam

hidup ini. Nilai-nilai dasar kemanusiaan, semangat kebangsaan, moralitas individu dan sosial. Agar

modul ini lebih efektif maka penulis menggunakan buku Character Building I Relasi dengan diri

sendiri, Character Building II Relasi dengan sesama yang ditulis oleh pengarang buku Antonius

Atosokhi, Antonina Panca, dan Drs Yohanes Babari dan diterbitkan oleh PT. Elex Media

Komputindo, Selain buku Character Building jilid I dan II penyusun juga menggunakan buku

Mengenal Diri yang ditulis oleh pengarang Mohammad Ali Shomali yang diterbitkan oleh PT.

Lentera Basritama, dan juga menggunakan buku Character Building Membentuk Watak oleh

pengarang Soemarno soedarsono yang diterbitkan olwh PT. Elex Media Komputindo.

.

Sesuai dengan tujuan penyusun, modul ini dimaksudkan sebagai bacaan dasar tentang

character building bagi mahasiswa Diploma AMIK Bina Sarana Informatika. Isi modul ini telah

disesuaikan sedemikian rupa agar dapat dibahas habis selama 1 semester dengan jummpurnaanlah

jam kuliah sebanyak 3 x 45 menit (dengan 14 minggu per semester).

Kesempurnaan hanya milik Allah, oleh sebab itu penulis menyadari sepenuhnya bahwa

modul ini masih jauh dari kesempurnaan, keritik dan saran yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan

Allah SWT, berkenan menerima amal bakti yang diabadikan oleh kita semua. Amin.

Jakarta, 11 Maret 2018

Ubaidillah, S.Ag,MM

Page 3: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR PUSTAKA 4

BAB I MENGENAL DIRI SENDIRI

1.1 Pengertian Mengenal Diri

1.2 Manfaat dan Tujuan Mengenal Diri

1.3 Cara Mengenal Diri

1

2

3

5

6

12

13

17

21

25

28

29

29

31

32

BAB II

BAB III

1.4 Tanda Pengenalan Diri

LATIHAN

DESKRIPSI DIRI

2.1 Kekuatan Deskripsi Diri

2.2 Metode Deskripsi Diri

2.3 Mengenal Kepribadian, Watak dan Temperamen

2.4 Mengenal Bakat

2.5 Mengenal Adversity dan Spiritualitas

LATIHAN

MENGEMBANGKAN DIRI

3.1 Arti dan Tujuan Mengembangkan Diri

3.2 Cara Mengembangkan Diri

3.3 Definisi Adversity Qoutient (AQ)

LATIHAN

Page 4: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

BAB IV

BAB V

BAB VI

MOTIVASI, SIKAP DAN PERILAKU SOSIAL

4.1 Pengertian Motivasi

4.2 Cara Memotivasi Diri

4.3 Jendela Johari

LATIHAN

LINGKUNGAN SOSIAL

5.1 Pengertian Lingkungan Sosial

LATIHAN

INTERAKSI SOSIAL

6.1 Pengertian Interaksi Sosial

6.2 Pengertian Nilai

33

37

39

41

42

45

46

49

51

6.3 Pengertian Norma 54

6.4 Konflik Sosial 56

LATIHAN

57

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

MENGENAL DIRI SENDIRI

Mengenal diri sendiri merupakan langkah baik dan pertama dalam usaha membangun relasi yang

baik dengan diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri berarti kita tahu siapa kita sebenarnya

dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang ada pada kita. Untuk mengenal diri sendiri, kita

dapat mengawalinya dengan pertanyaan “siapakah aku”? pertanyaan ini merupakan awal yang baik

untuk mencari jawaban tentang rahasia diri sendiri. Walaupun pertanyaan “siapakah aku” dapat

didekati dari banyak sudut pemahaman, seperti:agama, filsafat, antropologi, psikologi, budaya, dan

sebagainya, namun umumnya pertanyaan tersebut lebih dikenal sebagai pertanyaan filosofis

tentang manusia, yang melahirkan sederetan pertanyaan mendasar yang lain, seperti: dari mana

asalnya manusia itu, mau kemana dia sudah mati, apa makna hidupnya didunia ini, apa arti

kematian bagi manusia, dan sebagainya. Dalam bahan ini, pertanyaan “siapakah aku” lebih banyak

didekati dari sudut pandang psikologis, dan tidak dimaksud atau didekati sebagai pertanyaan

filosofis, sehingga pemahaman yang ingin dicapai juga bukanlah terutama pemahaman filosofis

tentang manusia.

Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan

pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini dapat menjadi pendorong untuk mencari tahu lebih

banyak tentang diri sendiri (dari segi fisik dan psikis), sebagaimana dialami secara nyata dalam

hidup keseharian.

“Kenali dirimu” merupakan topik pembuka dari pokok bahasan pertama “mengenal diri sendiri”.

Judul ini merupakan penegasan tentang apa yang penting dan pertama kita lakukan terhadap diri

kita sendiri. Ungkapan yang bernada imperatif itu lebih dikenal sebagai berasal dari seorang filsuf

Yunani Kuno, bernama Socrates. Ungkapan “Kenalilah Dirimu” menyampaikan pesan yang sangat

menantang kepada kita, agar kita sesuai dengan keistimewaan yang ada pada kita mau terus

berusaha mencari tahu tentang rahasia diri kita sendiri, tentang kebenaran yang terkandung

didalamnya. Walau ungkapan tersebut tidak kita dalami seluas dan sedalam yang dimaksud oleh

socrates, namun ungkapan tersebut tetap relevan bagi kita. Kebenaran itu merupakan “kacamata”

atau “frame” yang membuat orang mampu berkomunikasi dengan orang lain secara otentik, tanpa

kepalsuan, tanpa topeng.

A. Pengertian Mengenal Diri

Manusia merupakan sebuah pertanyaan besar baginya sendiri. Ada ungkapan yang mengatakan

“manusia sebuah misteri”. Ungkapan ini ada benarnya, karena dalam ungkapan tersebut

terkandung pengertian bahwa manusia bukan sesuatu yang dapat habis atau selesai dibahas. Walau

ada cukup banyak ilmu yang membahas manusia dari berbagai seginya, namun siapakah siapakah

manusia itu tetap tak bisa terungkapkan seluruhnya.

Orang yang telah mengenal dirinya akan mudah mengenal orang lain. Karena mampu memahami

orang lain, maka mampu menyesuaikan dirinya dengan berbagai gaya (style) orang yang berbeda.

Jadinya menjadi orang yang cerdas secara personal (PQ).

“Mengenal diri” tidak dimaksud mengenal segalanya tentang diri, sebagaimana telah dikatakan

bahwa hal itu tidak mungkin. Mengenal diri di sini lebih baik dimengerti sebagai suatu

keberhasilan seseorang memahami hal-hal pokok dan penting tentang realitas dirinya, baik dari

Page 6: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

segi fisik maupun psikis, serta hal-hal penting lain yang berkaitan dengan itu sebagaimana dialami

dalam kehidupan nyata sehari-hari. Pemahaman ini merupakan landasan penting bagi penentuan

atau pengambilan sikap yang tepat dan benar dalam memandang dan memperlakukan diri sendiri.

Mengenal diri berarti memahami kekhasan fisiknya, kepribadian, watak dan temperamennya,

mengenal bakat-bakat alamiah yang dimilikinya serta punya gambaran atau konsep yang jelas

tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahannya.

B. Manfaat dan Tujuan Mengenal Diri

Tujuan atau manfaat mengenal diri harus dikaitkan dengan tugas mulia manusia untuk

mengembangkan dirinya. Cara berada khas manusia adalah bereksistensi, yang secara

terusmenerus berada dalam proses menjadi diri sendiri. Manusia adalah sesuatu yang “sudah” dan

sekaligus “belum”, yang “faktual” dan yang “potensial”; suatu realitas yang masih harus dibentuk

terus-menerus, tanpa henti, tanpa akhir.

Disamping kenyataan faktualnya yang sekarang, manusia terbuka untuk banyak kemungkinan

(potensial) dimasa depan. Kita sedang berada pada suatu titik dalam rentangan yang panjang antara

yang sudah dan yang belum, antara masa lalu dan masa depan. Dalam rangka mewujudkannya

yang masih potensial itu, disitulah manusia berperan. Maka bagaimana wujudnya, kecepatannya,

mutunya, dan sebagainya, sangat ditentukan oleh peran yang dimainkan seseorang dalam

merealisirnya.

Usaha merealisir kemungkinan-kemungkinan (mewujudkan atau mengembangkan dirinya) harus

didasarkan pada kenyataan faktual dirinya. Data faktual ini berfungsi sebagai pengarah.

Perkembangan seseorang bukanlah perkembangan sembarangan, tanpa landasan dana rah yang

jelas. Keberhasilan seseorang mewujudkan hal tertentu dalam dirinya (sebagai dokter, peneliti,

guru dan sebagainya) tidak lain karena apa yang dia miliki secara potensial sekarang direalisir

dengan bantuan arahan dari apa yang sudah dia miliki sebelumnya.

Selain sebagai arahan, data faktual diri sesorang berfungsi juga sebagai pembatas, dengannya tidak

semua kemungkinan dapat diwujudkan. Seseorang yang kakinya cacat tidak akan bisa menjadi

seorang pemain bola kaki yang handal. Keadaan dirinya membatasinya untuk merealisir

kemungkinan itu. Maka orang itu pun tidak perlu bermimpi untuk menjadi pemain bola kaki yang

profesional.

Manfaat dan tujuan mengenal diri:

1.Seseorang dapat mengenal kenyataan dirinya, dan sekaligus kemungkinan-kemungkinannya, serta

(diharapkan mengetahui peran apa yang harus dia mainkan untuk mewujudkannya.

2.Sebaliknya, orang yang tidak mengenal dirinya, tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan dan

dikembangkannya.

3.Tidak memahami posisi diri akan membuatnya sulit mengarahkan diri kepada tujuan hidupnya,

sehingga gagal dalam pergumulan hidupnya.

Salah satu manfaat praktis dari mengenal diri adalah memungkinkan seseorang berkenalan akrab

dengan kemampuan-kemampuan dan bakat-bakat pribadinya. Ini amat membantu bagi seseorang

dalam kehidupannya dan dapat mencegahnya, misalnya, dari memilih bidang studi atau pekerjaan

yang secara interen tidak sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang Tuhan anugerahkan

kepadanya.

Hal itu sangat berharga bagi seseorang untuk memahami bahwa ia tidak berdiri sendiri secara

teologis. Ini penting, karena dapat membantu seseorang untuk memahami; tak peduli betapa

berkuasa atau tingginya status seseorang dalam hidup ini.ada banyaknya kejadian dalam kehidupan

di mana orang tidak mempunyai kontrol.

Page 7: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Tetapi, yang lebih penting adalah nilai rohani dari pengenalan diri, di mana orang yang mengenal

diri sangat kecil kemungkinannya untuk berkubang dalam kesombongan, kebanggaan, yang tak

sepatutnya. Orang yang berhubungan erat dengan dirinya sendiri dan Tuhannya, jauh lebih baik

dalam memperbaiki aspek dirinya yang dapat diperbaiki, dan yang memang memerlukan

perbaikan. Ia lebih dapat menilai kelemahan-kelemahan dan kekuatannya, dan bersyukur atas

nikmatnya. Pengenalan diri adalah suatu sistem yang sangat efektif bagi perbaikan diri.

Manfaat dari pengenalan diri adalah seseorang dapat mengetahui bahwa ia ciptaan Tuhan yang

amat berharga, dapat mengenal karakteristik-karakteristik yang eksklusif, yang memungkinkan

orang melihat dengan jelas siapa mereka, dapat memahami bahwa kita tidak diciptakan secara

kebetulan. Apabila kita merenung secara mendalam tentang diri kita sendiri, kita akan sampai pada

suatu kesimpulan yang tak terelakkan bahwa Tuhanlah yang menciptakan semua, dan kita tidak

mungkin menjadi ada dengan sendirinya. Melalui pengenalan diri kita mampu memupuk dan

mengembangkan kesadaran diri kita. Bila tidak demikian maka faktor-faktor luar dapat

mempengaruhi kita dalam cara-cara yang tak dapat kita kendalikan. Dan melalui pengenalan diri

juga dapat memahami bahwa segala sesuatu kecuali manusia mempunyai watak fitriah yang tak

dapat berubah.

C. Cara Mengenal Diri

Mengenal diri tidak lepas dari usaha yang disengaja, seperti yang sedang kita lakukan sekarang ini.

Kita dapat mengenal diri sendiri dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi; dengan bantuan

teman dan pengalaman beraneka ragam tentang diri sendiri dalam beradaptasi dengan lingkungan.

1. Melalui sejarah perkembangan diri

Kita dapat mempelajari uraian mengenai sejarah perkembangan manusia, seperti evolusi

perkembangan fisik manusia. Di situ kita mendapat pemahaman tentang banyak hal mengenai diri

kita, bukan saja menyangkut perkembangan fisik manusia melainkan juga perkembangan

peradabannya, sebagai hasil dari perpaduan perkembangan baik fisik maupun psikisnya. 2. Melalui

penulusuran bakat dan kepribadian

Kita juga dapat mengenal diri melalui cara penulusuran bakat dan kepribadian. Terdapat beberapa

tipe kepribadian dengan ciri-cirinya yang khas. Setiap orang, selain merupakan perpaduan dari

beberapa tipe, juga memiliki sifat-sifat tertentu yang dominan sehingga dapat digolongkan pada

tipe tertentu. Sifat-sifat khas ini akan mewarnai penampilan seseorang dalam hidupnya, menyertai

seseorang dalam berhadapan dengan lingkungannya, kejadian-kejadian yang melibatkannya, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Begitu juga sifat-sifat khas ini dapat ikut menentukan

keberhasilan dan kegagalan seseorang. Melalui metode penulusuran bakat, seseorang dapat dengan

baik mengetahui bakat-bakat dominannya, yang sering menjadi pedoman dalam penerimaan tugas

serta tanggungjawab yang akan diembannya. 3. Melalui pengalaman sehari-hari

Pengalaman-pengalaman nyata juga dapat mendai jalan untuk mengenal diri sendiri. Kesabaran

atau ketidaksabaran dalam antrian, kesidaan untuk mengalah, kegigihan dalam mewujudkan

citacita, ketekunan dalam tugas, kesetiaan menepati janji, kepekaan terhadap lingkungan, dan

sebagainya. kita dapat melihat diri sendiri dengan meninjau kembali pengalaman-pengalaman

dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

4. Melalui kebersamaan dengan orang lain

Kita dapat juga mengenal diri sendiri melalui kebersamaan dengan orang lain. Kita dapat

meneropong diri dengan membandingkannya dengan orang lain. Dengan itu kita dapat melihat

persamaan dan perbedaan kita dengan orang lain, yang sekaligus memperlihatkan kekhususan diri

kita.

5. Melalui kaca mata orang lain

Page 8: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Selain beberapa cara yang telah dikemukakan, kita juga dapat mengenal diri melalui “kaca mata”

orang lain, teman, sahabat, dan orang-orang lain yang dekat dengan kita, mengenai bagaimana

kesan dan penilaian mereka terhadap diri kita. Kadang-kadang orang lain objektif mengenal dir

kita dari pada kita sendiri.

6. Melalui refleksi pribadi

Cara yang tidak kalah baiknya untuk mengenal diri sendiri adalah dengan melakukan refleksi

pribadi tentang diri sendiri. Cara ini bisa dialkukan kapan kita mau, kapan kita bisa ambil waktu

khusus tanpa mengganggu jadwal penting lain. Ada cukup banyak orang yang melakukan hal ini

dalam bentuk retret atau rekoleksi, tafakur, atau bentuk rohani lainnya. Terserah mana yang

dirasakan paling cocok untuk dirinya sendiri.

Demikianlah ada bermacam-macam cara yang terbuka bagi kita dalam usaha mengenal diri sendiri.

Perpaduan dari berbagai cara itu dapat memberi kita pemahaman yang semakin baik tentang diri

kita. Pemahaman yang semakin baik terhadap diri sendiri akan membantu dalam rangka menerima

dan mengembangkan diri sendiri.

Kepribadian, Watak dan Temperamen.

A. Pengertian

1. Kepribadian

Kepribadian adalah totalitas kejiwaan seseorang menanpilkan sisi yang didapat dari keturunan

(orang tua dan leluhur) dan sisi yang didapat dari pendidikan, pengalaman hidup, dan lingkungan.

“Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu yang terdiri dari sistem-sistem psikofisik

yang menenntukan tingkah-laku dan pikirannya secara karakteristik dalam menyesuaikan diri

terhadap lingkungan.”(G. Allport)

Organisasi dinamis: maksudnya bahwa kepribadian itu selalu berkembang dan berubah meskipun

ada suatu sistem organisasi yang mengikat dan menghubungkan berbagai komponen dari

kepribadian kita.

Psikofisik: maksudnya organisasi kepribadian melingkupi kerja tubuh dan jiwa (tak terpisahkan)

dalam suatu kesatuan.

Menentukan: menunjukkan bahawa kepribadian mengandung kecendrungan-kecendrungan

determinasi yang memainkan peranan aktif dalam tingkah laku individu.

Karakteristik (khas,unik): menunjukkan sifat individualis. Tidak ada dua orang yang benar-benar

sama dalam caranya menyesuaikan diri terhadap lingkungan, yang berarti tidak ada dua orang yang

mempunyai kepribadian yang sama.

Menyesuaikan diri terhadap lingkungan: kepribadian menghubungkan/mengantarai individu

dengan lingkungan fisiologisnya (yang kadang-kadang menguasainya). Disini kepribadian

mempunyai fungsi adaptasi dan menentukan. 2. Watak

Watak sebagai totalitas dari keadaan-keadaan dan cara bereaksi jiwa terhadap perangsang.(G.

Ewald). Secara teoritis dia membedakan antara watak yang dibawa sejak lahir dan watak yang

diperoleh.

a. Watak yang dibawa sejak lahir, yaitu:

Aspek yang merupakan dasar daripada watak, sangat berhubungan dengan keadaan fsiologis, yakni

kualitas susnan syaraf pusat.

b. Watak yang diperoleh, yaitu:

Watak yang telah dipengaruhi oleh lingkungan, pengalaman dan pendidikan.

Membentuk watak harus dimulai sejak bayi dalam kandungan karena sejak genetik bayi dapat

“mewarisi” sifat dan sikap orang tuanya (keturunan dan leluhurnya), dalam wujud juga bakat,

kecerdasan, dan temperamen., melalui pendidikan, pengalaman, dan perjalanan hidup, membentuk

Page 9: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

watak harus dilakukan secara terus menerus, berkesinambungan dan berkelanjutan, serta pada

tingkat sosial setingi apa pun (character building is a never ending process). Untuk itu sebagai

orang tua (terutama ibu) merupakan suatu keharusan mendidik anak-anaknya dengan hal-hal yang

baik dimulai sejak bayi dalam kandungan, masa balita, meniti remaja, sampai dengan akhir hayat.

Upaya pembentukan watak harus dilanjutkan.

Adapun dasar pemikiran pembentukan watak yaitu:

Membentuk watak dengan pendekatan bottom up. Pendekatan yang menggunakan jalur dari bawah

keatas dan diawali dari diri sendiri harus dirancang dengan sebaik-baiknya. Dalam penjabarannya

kita gunakan suatu falsafat yang dijabarkan melalui tiga landasan operasional yang akan menjadi

acuan. 1. Falsafah

Mengembangkan pribadi secara utuh menjadi seorang warga negara, wiraswasta, maupun aparat

pemerintah yang dapat diandalkan. Tumpuan dari pengembangan pribadi adalah Iman dan Taqwa,

dengan himbauan untuk menjalankan agama (sesuai yang dipahami) secara benar dan sungguh-

sungguh, konsisten dan dengan menerapkan upaya membentuk watak secara bottom up.

2. Landasan operasioanal

a. Menumbuhkembangkan kehidupan pribadi yang utuh, menyeluruh, dan mantap dalam

kaitannya antara pribadi, keluarga maupun lingkungan melalui “pembinaan ketahanan

secara bottom up”.

b. Mengembangkan pemikiran, sikap, dan perilaku dengan memadukan IQ, EQ, dan SQ untuk

menerapkan AQ.

c. Membina Kinerja Pribadi “Pembinaan Keberhasilan secara Seimbang” sehingga diperoleh

keberhasilan kehidupan pribadi, keluarga, sosial dan profesi. 3. Hasil

Dengan “Menemukan dan membangun Jati Diri”, yang berarti kembali pada fitrah, kita mampu

membuka mata hati, sehingga tuntutan Illahi yang terpancarkan melalui Ruh atau Rohul kudus

(bagi yang beragama nasrani) dapat terpancar dengan baik serta memberi warna pada pemikiran,

sikap dan perilaku kita. Membangun jati diri yang merupakan langkah awal dari upaya

berkesinambungan, berkelanjutan dan tiada hentinya membentuk watak akan memampukan kita

mengembangkan 5 prinsip atau sikap dasar yaitu: Jujur, Terbuka, Berani Mengambil Risiko dan

Bertanggung Jawab, Memenuhi Komitmen, dan Kemampuan Berbagi/Sharing

3. Memahami Temperamen.

“Temperamen dilihat sebagai disposisi yang sangat erat hubungannya dengan faktor-faktor

biologis atau fsiologis dan karenanya sedikit sekali mengalami modifikasi di dalam

perkembangan.” Menurut allport :

Temperamen adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah

tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana

hatinya, segala cara dari pada fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung pada faktor

konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan.

Menurut G. Ewald:

“Temperamen adalah konstitusi psikis yang berhubungan dengan konstitusi jasmani.” Ada

empat jenis temperamen :

1. Sanguinis. Ditandai dengan sifat:hangat, meluap-luap, lincah, bersemangat dan pribadi yang

“menyenangkan.” Pada dasarnya mau menerima. Pengaruh/kejadian luar dengan gampang

masuk ke pikiran dan perasaan, yang membangkitkan respons yang meledakledak. Perasaan

lebih berperan dari pada pikiran refleksif dalam membentuk keputusan. Orang sanguinis

sangat ramah kepada orang lain, sehingga dia biasanya dianggap seorang yang sangat

ekstrovert.

Kekuatan :

Page 10: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Emosi: kepribadian yang menarik, suka berbicara, menghidupkan situasi, rasa humor yang

hebat, emosional dan demonstratif, antusias dan ekspresif, periang dan penuh semangat,

penuh rasa ingin tahu, baik dipanggung, lugu dan polos, hidup dimasa sekarang, mudah

diubah, berhati tulus, selalu ceria.

Di pekerjaan: sukarelawan untuk tugas, memikirkan kegiatan baru, tampak hebat di

permukaan, kreatif dan inovatif, punya energi dan antusiasme, mengilhami orang lain untuk

ikut, mempesona orang lain untuk bekerja.

Sebagai teman: mudah berteman, mencitai orang, suka dipuji, tampak menyenangkan,

dicemburui orang lain, bukan pendendam, cepat minta maaf, mencegah saat membosankan,

suka kegiatan spontan.

Sebagai orang tua: membuat rumah menyenangkan, menjadi teman bagi anak-anak,

mengubah bencana menjadi humor, merupakan pemimpin sirkus.

Kelemahan:

Tidak ada tindak lanjut, orang tanpa kesalahan (mereka tidak benar-benar percaya bahwa mereka

punya kesalahan besar), mereka tidak benar-benar menerima diri secara serius, suka bicara banyak,

mementingkan diri sendiri, punya ingatan yang belum dikembangkan, tidak tetap pikiran dan

pelupa, menyela dan menjawab untuk orang lain, tidak tertib dan tampak dewasa.

2. Koleris. Seorang choleris tampil hangat, serba cepat, aktif, praktis, berkemauan keras,

sanggup mencukupi keperluannya sendiri, dan sangat independen. Dia cenderung tegas dan

berpendirian keras, dengan gampang dapat membuat keputusan bagi dirimya dan bagi

orang lain. Seperti seorang sanguinis, seorang choleris adalah seorang ektrovertnya seorang

sanguinis. Seorang choleris hidup dengan aktif. Dia tidak butuh digerakkan dari luar, malah

mempengaruhi lingkungannya dengan gagasan-gagasannya, rencana, tujuan, dan ambisi-

ambisinya yang tak pernah surut.

Kekuatan:

Emosi: berbakat memimpin, dinamis dan aktif, sangat memerlukan perubahan, harus

memperbaiki kesalahan, berkemauan perubahan, harus memperbaiki kesalahan,

berkemauan kuat dan tegas, tidak emosional dalam bertindak, tidak mudah patah semangat,

bebas dan mandiri, memancarkan keyakinan, bisa menjalankan apa saja.

Dipekerjaan: berorientasi target, melihat seluruh gambaran, terorganisasi dengan baik,

mencari pemecahan praktis, bergerak cepat untuk bertindak, mendelegasikan pekerjaan,

menekankan hasil, membuat target, merangsang kegiatan, berkembang karena saingan.

Sebagai teman: tidak terlalu perlu teman, mau bekerja untuk kegiatan, mau memimpin dan

mengorganisir, biasanya selalu benar, unggul dalam keadaan darurat.

Sebagai orang tua: memberikan kepemimpinan kuat, menetapkan tujuan, memotivasi

keluarga sebagai kelompok, tahu jawaban yang benar, mengorganisir rumah tangga.

Kelemahannya:

Tuan tanpa salah (orang lain yang salah), pekerja keras (terlalu), harus terkendali, tidak ahu

bagaimana cara menangani orang lain.

3. Melankolis. Si melankolis adalah seorang yang paling “kaya” diantara semua temperamen.

Dia seorang analisis, suka berkorban, bertipe perfeksionis dengan sifat emosi yang sangat

sensitif. Tidak seorang pun yang dapat menikmati keindahan karya seni melebihi seorang

melankolis. Sebenarnya dia mudah menjadi introvert, tetapi ketika perasaannya lebih

dominan, dia masuk ke dalam bermacam-macam keadaan jiwa. Kadang-kadang

mengangkatnya pada kegembiraan yang tinggi yang membuatnya bertindak lebih ektrovert.

Akan tetapi pada saat lain dia akan murung dan depresi, dan selama periode ini dia menarik

diri (withdrawn), dan bisa menjadi seorang yang begitu antagonistis (bersifat bermusuhan).

Page 11: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Kekuatan :

Emosi: mendalam dan penuh pikiran, analitis, serius dan tekun, cenderung jenius, berbakat

dan kreatif, artistik atau musikal, filosofis dan puitis, menghargai keindahan, perasa

terhadap orang lain, suka berkorban, penuh keasadaran, idealis.

Dipekerjaan: berorientasi jadwal, perfeksionis, standar tinggi, sadar perincian, gigih dan

cermat, tertib dan terorganisasi, teratur dan rapi, ekonomis, melihat masalah, mendapat

pemecahan kreatif, perlu menyesuaikan apa yang dimulai, suka diagram, grafik, bagan, dan

daftar.

Sebagai teman: hati-hati dalam berteman, puas tinggal dilatar belakang, menghindari

perhatian, setia dan berbakti, mau mendengarkan keluhan, bisa memecahkan masalah orang

lain, sangat memperhatikan orang lain, terharu oleh air mata belaskasihan, mencari teman

hidup ideal.

Sebagai orang tua: menetapkan standar tinggi, ingin segalanya dilakukan dengan benar,

menjaga rumah selalu rapi, merapikan barang anak-anak, mengorbankan keinginan sendiri

untuk yang lain, mendorong inteligensi dan bakat.

Kelemahan:

Mudah tertekan, punya citra diri rendah, suka menunda-nunda, mengajukan tuntutan yang

tidak realistis kepada orang lain.

4. Phlegmantis. Si phlegmatis adalah seorang yang hidupnya tenang, gampangan, tak pernah

merasa terganggu dengan suatu titik didih yang sedemikian tinggi sehingga dia hampir tak

pernah marah. Dia adalah seorang dengan tipe yang mudah bergaul, dan paling

menyenangkan diantara semua temperamen. Phlegmantis berkaitan dengan apa yang

dipikirkan oleh Hippocrates mengenai cairan dalam badan yang menghasilkan yang

“tenang.” “dingin,” “pelan,” temperamen yang memiliki keseimbangan yang baik. Baginya

hidup adalah suatu kegembiraan, dan kadang menjauh dari hal-hal yang tidak

menyenangkan. Dia begitu tenang dan agak diam, sehingga tak pernah kelihatan terhasut,

bagaimana pun keadaan sekitarnya.

Kekuatan:

Emosi: rendah hati, mudah bergaul dan santai, diam, tenang, sabar, seimbang, konsisten,

cerdas, simpatik dan baik hati, menyembunyikan emosi, bahagia menerima kehidupan,

serba guna.

Di pekerjaan: cakap dan mantap, damai dan mudah sepakat, punya kemampuan

administratif, menjadi penengah masalah, menghindari konflik, baik di bawah tekanan,

menemukan cara yang mudah.

Sebagai teman: mudah diajak bergaul, menyenangkan, tidak suka menyinggung, pendengar

yang baik, selera humor yang menggigit, suka mengawasi orang, punya banyak teman,

punya belaskasihan dan perhatian.

Sebagai orang tua: menjadi orang tua yang baik, menyediakan waktu bagi anak-anak, tidak

tergesa-gesa, bisa mengambil yang baik dari yang buruk, tidak mudah marah.

Kelemahan:

Seperti tidak ada masalah, melawan perubahan, tampaknya malas, punya kemauan baja yang

tenang, tampaknya tidak berpendirian.

Apa profil kepribadian/temperamen saya?

Bacalah sifat-sifat berikut dan tandailah setiap sifat dengan melingkari angka 10 untuk sifat-sifat

yang paling jelas tampak dalam diri anda, dan angka 1 untuk sifat-sifat yang paling kurang tampak

dalam diri anda. Kemudian jumlahkan.

Page 12: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Sanguinis Kholeris

Periang, ramah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mantap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Mudah patuh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Berdiri sendiri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tulus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Produktif 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sikap Positif 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tegas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Hangat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Praktis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Cerewet 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Orientasi ke tujuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Bersemangat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Optimis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jarang cemas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rela ambil resiko 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Berbelas kasihan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Percaya diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Dermawan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rela memimpin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak disiplin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tak mudah bersimpati 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Mudah terpengaruh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak memahami org lain1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gelisah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Memasakan peraturan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak teratur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak suka memuji 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tdk bertanggung jwab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Suka menguasai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Terus terang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mau menang sendiri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ingin menonjol 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ingat diri sendiri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Membesarkan masalah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Bangga diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Penakut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Licik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak produktif 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kejam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jumlah Nilai ........../200 ........... % Jumlah Nilai ........../200 ............ %

Melankholis Phlegmantis

Berbakat Alam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tenang, pendiam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Suka menganalisis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mudah bergaul 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Perfeksionis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mudah disenangi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Bertindak sesuai nurani 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Diplomatis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Setia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Efisien, teratur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nilai estetika 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dipercaya, statbis, kuno 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Idealis 1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 Praktis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Perasa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Segan memimpin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Suka berkorban 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Suka melucu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Disiplin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak punya motivasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pemurung 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak bergairah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Berpikir negatif 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Menghindari konflik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Suka kritik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pengamat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Menentang perubahan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Egois 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Terlalu sadar diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kikir/pelit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sukar diduga 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Keras kepala 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pendendam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Berhati-hati 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kurang percaya diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sulit memutuskan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak ramah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Takut mengembil resiko 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Teoritis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kuno 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jumlah Nilai ........../200 ........... % Jumlah Nilai ........../200 ............ %

Page 13: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Untuk setiap jenis temperamen, jumlahkan angka-angka yang telah Anda lingkari, lalu dibagi 200,

kali 1oo. Hasil itu menunjukkan bahwa dari keseluruhan sifat-sifat yang terkandung dalam

temperamen tersebut, anda memiliki sekian persen diantaranya.

Kalau mau tahu persentasi setiap temperamen yang anda miliki (dari keseluruhan empat

temperamen), pertama: jumlahkan semua hasil prosentasi dari empat temperamen, lalu prosentasi

dari setiap temperamen bagikan dengan jumlah keseluruhan tadi, dan kalikan 100. Lakukan hal

yang sama untuk setiap jenis temperamen. Hasilnya memperlihatkan perbandingan prosentasi

keempat temperamen dalam diri Anda.

Mengenal Bakat

A. Pengertian Bakat

Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Unsur rohani

ini dapat atau tidak berkembang turut ditentukan oleh keadaan di luar diri seseorang (lingkungan),

& didukung oleh keinginan kuat yang dimiliki oleh orang itu untuk mengembangkan atau tidak

mengembangkannya.

Bakat adalah suatu bentuk kemampuan khusus, yang memungkinkan seseorang memperoleh

keuntungan dari hasil pelatihannya sampai satu tingkat lebih tinggi. Kalau personality dipahami

sebagai totalitas manusia yang unik, maka bakat merupakan salah satu dari personality itu.

Bakat merupakan potensi, dan bukan sesuatu yang sudah betul-betul nyata dengan jelas. Bakat

lebih sebagai kemungkinan, yang masih harus diwujudkan. Kita tidak dengan sendirinya

mengetahui bakat kita, walau sebenarnya kita memilikinya, dan dapat mewujudkannya ketika kita

menggali dan mengembangkannya.

Bakat merupakan suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu (atau tidak mampu)

melakukan suatu aktivitas dan tugas secara mudah (atau sulit) dan sukses (atau tidak pernah

sukses).

B. Kecerdasan Sebagai Bakat Jenis

kecerdasan:

1. Kecerdasan liguistik Adalah kecerdasan dalam mengolah kata. Ini merupakan kecerdasan

para jurnalis, juru cerita, penyair dan pengacara. Org yg cerdas dalam bidang ini dapat

berargumentasi, menyakinkan org, menghibur, atau mengajar dengan efektif lewat kata2 yg

diucapkannya. Kadang2 mereka mahir dalam hal2 kecil, sebab mereka mampu mengingat

berbagai fakta. Mereka gemar membaca, dapat menulis dengan jelas dan dpt mengartikan

bahasa tulisan secara jelas.

2. Kecerdasan logis-matematis Adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika. Ini merupakan

kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemrogram computer. Ciri-ciri org yg cerdas secara

logis matematis mencakup kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola

sebab akibat, menciptakan hipotesis.

3. Kecerdasan spasial Adalah kecerdasan yg mencakup kemampuan berpikir dalam gambar

serta kemampuan untuk menyerap, mengubah dan menciptakan kembali berbagai macam

aspek dunia visual. Org dengan tingkat kecerdasan spasial yg tinggi hamper selalu

mempunyai kepekaan yg tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu

dengan bgt hidup.

Page 14: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

4. Kecerdasan musical Adalah kecerdasan yg ditandai dengan kemampuan untuk menyerap,

menghargai dan menciptakan irama dan melodi. Dimiliki oleh org yg peka nada, dapat

menyanyikan lagu dengan tepat, dapat mengikuti irama musik.

5. Kecerdasan kinestetik-jasmani Adalah kecerdasan fisik yang mencakup bakat dalam

mengendalikan gerak tubuh dalam menangani benda. Memiliki keterampilan menjahit.

Mereka juga menikmati kegiatan fisik seperti berjalan kaki, menari, berlari, berenang.

Mereka adalah org2 yg cekatan. Indra perabanya sangat peka, tidak bisa tinggal diam, dan

berminat atas segala sesuatu.

6. Kecerdasan antarpribadi Adalah kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan

org lain. Kecerdasan ini terutama menuntut kemampuan untuk menyerap dan tanggap

terhadap suasana hati dan hasrat org lain. Bisa mempunyai rasa belas kasihan dan tanggung

jawab social yg besar. Mereka mempunyai kemampuan untuk memahami org lain dan

melihat dunia dari sudut pandang org yg bersangkutan.

7. Kecerdasan intrapribadi Kecerdasan intrapribadi adalah kemampuan untuk memahami diri

sendiri dan percaya kepada diri sendiri. Anak-anak dengan kecerdasan intrapribadi tinggi

umumnya lebih suka bermain sendiri, berkehendak kuat, dan tidak mudah dipengaruhi

maupun diatur, bahkan mungkin kerap kali dicap keras kepala atau pemberontak. Padahal,

yang sebenarnya diinginkan oleh anak-anak ini adalah melakukan segala sesuatu dengan

caranya sendiri.

Test bakat/kecerdasan

Dibawah ini dicantumkan daftar kuesioner yang dapat di gunakan untuk memeriksa kecerdasan

yang kita miliki. Berilah suatu tanda di depan pernyataan yang sesuai dengan diri anda.

Jumlahkanlah pilihan anda untuk setiap jenis kecerdasan.

a. Kecerdasan Linguistik

Tulisan-tulisan sangat penting bagi saya

Saya dapat mendengar kata-kata di kepala saya sebelum saya membaca, berbicara

atau menulis

Saya mendapatkan lebih banyak dari mendengarkan radio atau kaset daripada

menonton film

Saya tidak mengalami kesulitan dalam permainan kata seperti scrable, anagram,Dll

Saya senang menghibur diri sendiri atau orang lain dengan lelucon, sajak, lucu lucuan

atau permainan kata

Orang lain sering meminta saya untuk menjelaskan makna kata dalam tulisan atau

pembicaraan saya

Saya lebih senang pelajaran bahasa, studi sosial, sejarah, lebih mudah daripada

matematika, dan ilmu alam

Saya lebih senang membaca kata-kata di papan reklame daripada pemandangan

Dalam percakapan saya sering mengungkapkan segala sesuatu yang pernah saya baca

atau dengar

Saya pernah menulis karangan yang amat saya banggakan yang mndapat

pengakuan/pujian dari orang lain

Jumlah

Page 15: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

b. Kecerdasan Logis-Matematis

Dengan mudah saya dapat menghitung angka-angka dalam benak saya

Matematika dan sains merupakan pelajaran favorit saya

Saya senang permaianan logika atau permainan yang menggunakan matematis

Saya suka mengadakan percobaan kecil-kecilan, saya menyenaangi perobaan

fisika, matematika

Saya suka mencari pola keteraturan, atau urutan logis dari sesuatu

Saya menaruh minat atas perkembangan baru dalam sains

Saya berpendapat bahwa hampir segala sesuatu mempunyai penjelasan yang

masuk akal

Kadang-kadang saya berpikir dalam konsep yang jelas, abstrak, tanpa kata, tanpa

gambar

Saya sering salah dalam penalaran yang diakatakan orang

Saya lebih suka bla segala sesuatu sudah diukur, dikelompokan, dianalisis,

dikuantifikasikan dengan teratur

Jumlah

c. Kecerdasan Spasial

Saya sering melihat gambar visual yang jelas dalam keadaan mata tertutup

Saya peka terhadap warna

Saya sering menggunakan camcorder/camera untuk merekam apa yang saya lihat

di sekitar saya

Saya gemar mengerjakan puzzle, maze dan teka-teki visual lainnya

Saya mengalami mimpi yang begitu nyata di malam hari

Biasanya, saya cepat mengenali jalan di wilayah yang tidak saya kenali

Saya suka menggambar atau mencoret-coret

Bagi saya, matematika bangunan ruang lebih mudah daripada aritmatik

Saya dapat dengan mudah melihat sesuatu dari pandangan helikopter view

Saya lebih suka melihat bahan bacaan yang banyak gambarnya

Jumlah

d. Kecerdasan Fisik-Kinestetik

Saya melakukan salah satu kegiatan olahraga secara teratur

Saya tidak betah duduk diam untuk berlama-lama

Saya suka bekerja dengan kedua tangan saya dalam kegiatan kongkrit, seperti

menjahit, merakit, dll

Sering ide terbaik saya muncul kalau saya berada di luar rumah, berjalan-jalan,

joging/ ketika berolahraga

Sering kali saya menghabiskan waktu luang di luar rumah

Page 16: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Seringkali saya menggunakan gerak-gerik tangan atau bahasa tubuh lain ketika

berbicara dengan orang lain

Saya suka menggambakan diri sendiri sebagai orang yang mempunyai koordinasi

tubuh terbaik

Saya harus mempraktekan keterampilan baru bukan sekedar membaca atau

menonton film tentang hal itu

Saya senang naik permainan yang mendebarkan, jetcoster atau iklim petualangan

yang menegangkan

Saya harus menyentuh berbagai macam benda agar saya mengetahui lebih banyak

tentang benda tsb.

Jumlah

e. Kecerdasan Musikal

Jika bernyanyi suara saya terbilang merdu

Saya dapat membedakan nada musik yang fals

Saya sangat senang mendengar musik di radio, piringan, MP3, CD, atau kaset

Saya dapat memainkan salah stu alat musik

Hidup saya akan lebih sengsara bila tidak ada musik

Kadang-kadang tanpa sadar, saya melantumkan lagu iklan televisi atau lagu lain

sewaktu saya berjalan-jalan

Dengan mudah saya dapat mengikuti irama musik dengan alat perkusi sederhana

Saya banyak mengenal melodi dari berbagai lagu dan karya musik

Kalau saya mendengar karya musik sebanyak satu/dua x, biasanya saya dapat

menyenyikan kembali dgn baik

Saya sering mengetuk-ngetuk atau melantumkan melodi secara terpotong-potong

sambil belajar atau lainnya

Jumlah

f. Kecerdasan Antarpribadi

Saya sering diminta sebagai penasihat dari teman-teman dalam belajar, kehidupan,

dlsb

Saya lebih menyukai olahraga berkelompok seperti sepakbola, basket, daripada

perorangan berenang, lari

Saya cenderung mencari orang lain utk bersama memecahkan masalah daripada

memecahkan masalah sendiri

Saya lebih suka bermain bersama utk mengisi waktu daripada bermain sendiri,

seperti soliter, dsb.

Saya tertantang utk mengajari orang lain, atau kelompok orang tentang apa yang

dapat saya kerjakan

Saya menganggap diri saya sebagai pemimpin ( atau orang lain menyebut saya

pemimpin )

Page 17: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Saya senang berada bersama orang lain

Saya suka terlihat dalam kegiatan sosial yang berhubungan dengan pekerjaan,

tempat ibadah, atau di kampus

Saya lebih suka menghabiskan waktu bersama orang lain daripada menyendiri

Saya mempunyai minimal tiga orang sahabat dekat

Jumlah

g. Kecerdasan Intrapribadi

Saya secara teratur melakukan meditasi, merenung, utk memikirkan masalah

kehidupan

Saya telah mengikuti sesi bimbingan atau seminar pengembangan pribadi utk lebih

mengenal diri saya

Saya mempunyai pendapat yang membuat saya berbeda dengan orang lain

Saya mempunyai hobi atau minat khusus yang saya simpan rapat-rapat untuk diri

saya sendiri

Saya mempunyai sasaran penting dalam hidup saya yang saya renungkan secara

berkala

Saya mempunyai pandangan yang realistik tentang kelemahan dan kekuatan saya

(dari feedback orang lain )

Saya lebih suka menghabiskan waktu sendirian di kesunyian daripada berkumpul

bersama dalam kemewahan

Saya menganggap saya berkemauan keras dan berpikiran mandiri

Saya mempunyai buku harian atau jurnal utk merekam peristiwa kehidupan saya

Saya berwiraswasta atau sekurang-kurangnya amat ingin memulai usaha sendiri

Jumlah

Setelah mengisi daftar pertanyaan diatas, lihatlah dalam kecerdasan mana Anda lebih unggul. Anda

mungkin unggul di salah satu atau lebih kecerdasan, tapi yang jelas Anda memliki kecerdasan

dengan campuran yang unik dari ke tujuh kecerdasan itu. Bandingkanlah hasil pemeriksaan di atas

dengan hasil penelusuran lain tentang bakat atau kecerdasan anda. Hadapilah semuanya hasil-hasil

itu dengan sikap yang bijak. Syukurilah dan tetaplah optimis menjalani kehidupan Anda!

C. Hal-hal yang mempengaruhi Bakat

1. Unsur genetik bakat dan perkembangannya ditentukan oleh banyak hal, namun faktor genetik

memegang peranan utama. Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila

otak kiri yang dominan, segala tindakan dan pekerjaan, termasuk bakat, adalah yang berhubungan

dengan masalah verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan

berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistis serta atletis. 2. Latihan

Latihan merupakan hal terpenting kedua yang mempengaruhi bakat. Burung bisa terbang dengan

baik, selain mempunyai genetik untuk terbang, dia pun harus belajar terbang. Sesuatu yang sudah

dimiliki secara alamiah masih harus diasah melalui latihan. Kita baru dapat mengetahui seseorang

berbakat atau tidak setelah benar-benar melakukan latihan sehingga yang berbakat akan cepat

menguasai latihan itu, sedangkan yang tidak berbakat akan mengalami kesulitan. 3. Struktur tubuh

Page 18: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Bentuk tubuh, struktur dan kondisi berbagai bagian tubuh seseorang juga ikut berpengaruuh pada

bakat orang itu.

D. Pola hubungan bakat dan kreativitas

1. Anak yang berbakat tetapi tidak kreatif

Bakatnya tampak pada perilaku dalam periode yang singkat, kemudian terpendam. Hal itu terjadi

pada anak berusia 3-5 tahun.

2. Anak yang berbakat & kreatif

Pada anak ini tampak indikator kemudahan dalam melakukan berbagai hal. Pada periode ini perlu

diberi dorongan yang baik, indikator tersebut tampak melimpah pada perilaku anak dan tidak

terbatas pada pemberian reaksi atau tanggapan terhadap permintaan orang lain. Periode ini

berlangsung dari usia 6 hingga 12 atau 13 tahun.

3. Remaja yang kreatif tetapi tidak berbakat

Hal itu berlangsung pada usia 13-20 tahun dan terlihat pada bentuk-bentuk aktivitas yang kreatif,

tetapi tidak sempurna. Misalnya dia terlibat dalam penulisan puisi atau cerita, atau menggagas

kreasi-kreasi ilmiah. Baisanya kreasi-kreasinya itu tidak punya daya pikat yang tinggi.

4. Orang dewasa yang kreatif & berbakat

Hal itu terjadi pada usia 20 tahun dan seterusnya, yang terlihat pada aktifitas yang kreatif dari

mereka, dengan hasil yang lebih sempurna (optimal). Hasil-hasil karya mereka mengundang

kekaguman orang, karena memang memiliki daya pikat yang tinggi.

E. Mengembangkan Bakat

1. Perlu mengetahui bakat

a. Untuk mengetahui potensi diri ada cukup banyak orang yang terlambat atau sama sekali tidak

mengetahui dengan baik bakatbakat yang mereka miliki. Ibarat seseorang yang tidak sadar bahwa

di dalam lemarinya sebenarnya tersedia barang miliknya sendiri, yang dapat digunakan untuk

keperluan tertentu. Ketika suatu kegiatan atau tantangan ditawarkan kepadanya, dengan cepat

mengabaikannya karena berpikir bahwa dia tidak punya perlengkapan untuk itu. Padahal, kalau

saja dia membongkar lemari tadi, dia akan menjadi salah seorang peserta yang sukses dalam

kegiatan itu, karena ternyata perlengkapan yang diperlukan untuk mengikuti kegiatan tadi,

tersimpan dengan baik dalam lemarinya. Tapi apa mau dikata, dia terlambat menyadarinya atau

sama sekali tak pernah menyadarinya.

c. Untuk merencakan masa depan

Masa depan perlu direncanakan, yang dalam pemilihan sasaran dengan segala tuntutannya harus

dikaitkan dengan sumber daya yang tersedia. Pemahaman yang baik atas sumber daya yang

dimiliki (atau yang mungkin dapat dimiliki) kita lebih mampu dan berani merencanakan masa

depan kita. Melanjutkan studi atau kursus keterampilan, memilih tempat tinggal, menetapkan cita-

cita, menentukan target, dan sebagainya, sebaiknya dilakukan atas dasar pemahaman memadai atas

bakat atau kemampuan potensial yang dimiliki. c. Untuk menentukan tugas atau kegiatan orang

mau sukses dalam tugas atau kegiatan yang diikutinya. Oleh karena itu penentuan atau pemilihan

tugas dan kegiatan yang akan kita laksanakan sebaiknya dikaitkan dengan bakat atau kemampuan

yang kita miliki. Hal ini pasti membawa keuntungan bagi kita karena kita dapat lebih kreatif di

dalamnya, dan hasilnya pun dapat lebih optimal, dibanding dengan kalau kita mengerjakannya

tanpa ditopang oleh bakat dan minat yang cukup. 2. Cara mengembangkan bakat

a. Perlu keberanian keberanian merupakan salah satu modal untuk sukses, tidak terkecuali bagi

orang yang punya bakat sekali pun. Keberanian membuat kita mampu menghadapi tantangan atau

hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-kendala sosial atau yang lainnya.

Keberanian akan memapukan kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang

Page 19: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

ada, dan bukan sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak bertanggung jawab.

Berani memulai, berani gagal, berani berkorban (perasaan, waktu, tenaga, pikiran, dan

sebagainya.), berani bertarung, adalah wujud-wujud nyata dari keberanian. b. Perlu didukung

latihan latiahn adalah kunci dari keberhasilan. Seperti telah dikatakan di atas bawah bakat justru

baru kelihatan seusdah berlatih. Kemajuan pesat yang dicapai dalam latihan memperlihatkan

bahwa orang itu memang berbakat di situ. Tetapi kemampuan ini akan tenggelam dan hilang

manakala tidak diaktualkan melalu latihan. Dalam latihanlah bakat-bakat tadi menajdi nyata.

Latihan di sini bukan saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan

setiap usaha yang kelihatan secara fisik. c, Perlu didukung lingkungan

Ada cukup banyak anak atau orang yang berbakat untuk salah satu atau beberapa bidang. Namun

karena lingkungan tidak mendukung, maka bakatnya tidak punya kesempatan untuk berkembang.

Lingkungan disini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk manusia, fasilitas, biaya, dan

kondisi sosial lainnya, yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat. Dukungan dari

semuanya ini sangat diperlukan. Oleh akrena itu, kalau kita ingin mengembangkan bakat-bakat

kita, kita perlu memikirkan dukungan apa yang kita butuhkan. Lalu kita menginventarisir

dukungan yang tersedia, apakah mencukupi atau belum, apakah perlu mencari tambahan

dukungan, dalam bentuk apa? Baru sesudah itu kita memikirkan atau mengatur bagaimana

memanfaatkan dukungan itu dengan baik.

d. Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat & cara mengatasinya

Diatas sudah dikatakan bahwa pengembangan bakat sangat memerlukan dukungan lingkungan.

Tetapi justru dukungan dari lingkungan inilah yang sering tidak memadai. Mungkin keluarga tidak

mendukung, biaya tidak mencukupi, fasilitas tidak memadai, tempat tinggal dan lokasi tempat

latihan berjauhan, atau kendala-kendala sosial lainnya. Di sini sekali lagi kita perlu

mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada, kita kategorikan mana yang mudah

diatasi dan mana yang sulit. Kemudian kita mulai memikirkan jalan keluar untuk mengatasi

kendala-kendala itu. Ingat: “Di mana ada kemauan, di situ ada jalan”.

Mengenal Adversity

Adversity merupakan keteguhan, semangat, ketekunan, kemampuan seseorang dalam mencapai

tujuan . Ada 3 tipe Quitter, Campers dan Climbers 1. Quitter

Jumlah mereka cukup banyak. Mereka memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur dan

berhenti di awal pendakian. Mereka meninggalkan impian-impian mereka dan memilih jalan yang

mereka anggap lebih datar dan lebih mudah. Quitters bekerja sekedar ncukup untuk hidup, punya

semangat yang minim, mengambil resiko sedikit mungkin, dan biasanya tidak kreatif (kecuali saat

mereka harus menghindari tantangan yang besar). Dari segi hubungan-hubungan yang dibina,

Quitters tidak perlu kesepian, karena mereka tidak akan kesulitan menemukan teman dengan

dengan senang hati ikut menemani membuang-buang waktu atau bersama-sama menyesali

pendakian yang mungkin dulu seharusnya mereka lakukan. Namun hubunganhubungan ini dangkal

saja karena tidak muncul komitmen-komitmen mengahadapi tantangan berat. Dalam menghadapi

perubahan, quittes cenderung memberi reaksi klasik, yakni melawan atau lari menghindarinya.

Mereka umumnya menggunakan kata-kata yang sifatnya membatasi, yang menyatakan bahwa

sesuatu tidak bisa berjalan atau dilaksanakan. Lebih cepat keluar dari mulut mereka kata-kata

seperti: “tidak tepat”, “tidak mau”, “mustahil”, “mana bisa”, “sudah terlambat”, “saya terlalu tua

(muda, gemuk, pendek, tinggi, kurus, bodoh, laki-laki, perempuan, dan sebagainya)”. quitters tidak

punya visi dan keyakinan akan masa depan dan kontribusi mereka sangat kecil. Mereka

mempunyai kemampuan yang kecil atau bahkan tidak mempunyai sama sekali. Itulah yang

menyebabkan mereka berhenti. Namun dengan bantuan, mereka dapat dibawa kemabali, dan

dorongan inti mereka untuk mendaki bisa dinyalakan lagi. 2. Campers

Page 20: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Jumlah mereka lumayan banyak. Mereka mendaki tidak seberapa tinggi, lalu berhenti dan

mengakhiri pendakian mereka. Mereka mencari tempat yang datar dan nyaman untuk berkemah,

yang dijadikan sebagai tempat tersembunyi dari situasi yang semakin tidak bersahabat. Berbeda

dengan quitters, campers sekurang-kurangnya telah menanggapi tantangan pendakian. Mereka

telah mencapai tingkat tertentu. Mereka mungkin telah mengorbankan banyak hal dan telah

bekerja dengan rajin untuk sampai ke tempat di mana mereka kemudian berhenti. Pendakian yang

tidak selesai itu oleh sementara orang dianggap sebagai “kesuksesan”. Namun sebenarnya, mereka

sulit mempertahankan keberhasilan itu tanpa melanjutkan pendakiannya. Karena, yang dimaksud

dengan pendakian adalah pertumbuhan dan perbaikan seumur hidup pada diri seseorang.

3. Climber

Climbers adalah sebutan kepada orang yang seumur hidup membaktikan dirinya pada pendakian.

Jumlah mereka sedikit dibandingkan dengan quitters dan campers. Tanpa menghiraukan latar

belakang, keuntungan atau kerugian, nasib buruk atau nasib baik, mereka terus mendaki. Climbers

adalah pemikir yang selalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan, dan tidak pernah membiarkan

umur, jenis kelamin, ras, cacat fisik atau mental, serta hambatan lainnya menghalangi pendakian

mereka. Hanya climbers-lah yang menjalani hidupnya secara lengkap. Untuk semua hal yang

mereka kerjakan, mereka benar-benar memahami tujuannya dan bisa merasakan gairahannya.

Mereka mengetahui bagaimana perasaan gembira yang sesungguhnya, dan mengenalinya sebagai

anugerah dan imbalan atas pendakina yang telah dilakukan. Karena tahu bahwa mencapai puncak

itu tidak mudah, maka climbers tidak pernah melupakan “kekuatan” dari perjalanan yang pernah

ditempuhnya. Climbers sering merasa sangat yakin pada sesuatu yang lebih besar daripada diri

mereka. Keyakinan itu membuat mereka bertahan manakala gunung terasa menakutkan dan sulit

ditaklukkan serta setiap harapan untuk maju mendapat tantangan yang hebat. Entah bagaimana,

climbers yakin bahwa segala hal bisa dan akan terlaksana, meskipun orang lain bersikap negatif

dan sudah memutuskan bahwa jalannya tidak mungkin ditempuh. Saat batu besar menghadang di

jalan atau menemui jalan buntu, mereka mencari jalan lain; saat merasa lelah dan kaki sudah sulit

diayunkan lagi, mereka melakukan intropeksi diri dan tetap bertahan. Dengan matang dan

bijaksana mereka juga memahami bahwa kadang-kadang perlu mundur sejenak supaya dapat

bergerak lebih maju lagi. Mundur adalah bagian alamiah dari pendakian. Para climbers menempuh

kesulitan-kesulitan hidup dengan keberanian dan disiplin sejati. Mereka bisa memotivasi diri

sendiri, memiliki semangat yang tinggi, dan berjuang mendapatkan yang terbaik dari hidup.

Mengenali Sipiritualitas

Aspek spiritualitas berhubungan dengan kehidupan manusia sebagai makhluk beriman. Demi

lebih memahami konsekuensi hidup keagamaannya dalam kehidupan nyata. Introspeksi atas kualitas spiritual dengan form penghayatan hidup keagamaan

Pertanyaan Penilaian

Saya sangat percaya dan mengakui adanya Tuhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Banyak kejadian di dunia ini diatur oleh Tuhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sehari-hari saya selalu menggantungkan harapan kepada Tuhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Dalam kehidupan ini, setiap harinya saya selalu berdoa kepada Tuhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kehidupan saya sehari-harinya mengikuti ajaran Tuhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Saya selalu pergi ke Gereja, Mesjid, Kuil atau Pura setiap minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Saya selalu berdiskusi dengan keluarga dan teman tentang Tuhan/Agama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Selain ke Gereja/Mesjid/Kuil/Pura, saya berbuat baik kepada sesama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 21: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Saya selalu rajin mengikuti upacara2 keagamaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sejak kecil ayah/ibu saya selalu mengajari pelajaran agama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Di waktu SD samai SMU saya senang mengikuti pelajaran agama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Saya merasa sangat damai bila berada dekat dengan Tuhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Saya mengakui bahwa saya sering berbuat baik sesuai ajaran agama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Saya selalu menjaga hubungan baik dengan ayah, ibu & saudara 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Saya juga mempunyai hubungan baik dengan teman-teman di sekolah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jumlahkan dibagi ( / ) dengan 15 dan dikalikan ( X ) dengan 10 ............. / 15 ............ %

Mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan diri sendiri:

1.Introspeksi diri

a. Merefleksikan diri pada saat-saat tertentu.

b. Mengikuti tafakur, muhasabah, rekoleksi, retret, camping rohani, semedi, dan

sebagainya.

c. Minta bantuan orang lain

d. Belajar dari pengalaman

2.Mengendalikan diri

Kita tidak boleh membiarkan diri diatur atau dikendalikan oleh naluri, keinginan dan

desakandesakan yang tidak terkontrol dari dalam diri sendiri, tetapi harus dapat mengendalikannya

dengan ratio, akal sehat dan suara hati.

3.Membangun kepercayaan diri

Benda-benda yang kita sentuh, rasakan, ukur, sering kali berlawanan dengan apa yang kita rasa

atau percayai sebagai hal yang nyata. Bagaimana kita menginterpretasikan realitas atau bagaimana

kita “melihat” dunia yang konkrit di sekitar kita, itulah yang penting. Dengan kata lain, kekuatan

dan potensi kita untuk menjadi sehat dibentuk oleh cara-cara berpikir, baik negatif maupun positif

otak kita sendiri.

4.Mengenal dan mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh teladan

Tidak perlu semuanya, tapi mungkin ada hal tertentu dalam dirinya yang dapat kita contoh atau

teladani.

5.Berpikir positif & optimis tentang diri sendiri

Berpikir positif tentang diri sendiri selain menambah kepercayaan diri juga dapat membuat

seseorang merasa hidupnya bermakna. Berpikir seperti ini akan membuka peluagn bagi

penerimaan dan pengembangan diri lebih lanjut dan sikap optimis pada diri sendiri harus

didasarkan pada realitas diri kita sendiri.

Bab 3

MENGEMBANGKAN DIRI

Arti dan Tujuan Mengembangkan Diri Arti

mengembangkan diri adalah:

Suatu usaha sengaja dan terus menerus, tanpa henti, yang dilakukan dengan berbagai cara dan

bentuk, untuk membuat daya-potensi diri (jasmani rohani) dapat terwujud secara baik dan optimal,

yang menghantar seseorang pada taraf kedewasaan sesungguhnya. Usaha besar ini

merupakan konsekuensi dari kedudukannya sebagai manusia, yang diberi akal budi Tujuan

yang ingin dicapai dengan usaha pengembangan diri ini adalah:

Page 22: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Realisasi optimal ke arah yang baik dari daya potensi yang dimiliki diri sendiri, (jasmani rohani), yang menghantar seseorang pada tingkat matang dewasa, yang membuat dia sanggup membangun relasi yang semakin baik dengan dirinya, dunia, sesama dan Tuhan.

Usaha ini melibatkan diri manusia sepenuhnya dan menggunakan daya dukung yang tersedia

baginya.

Cara Mengembangkan Diri

1.Mengenal dan menerima diri

Cara untuk mengembangkan diri sendiri adalah dengan berusaha mengenal diri sendiri, lalu

menerimanya sebagaimana adanya. Dalam pengenalan diri, kita diberi pemahaman memadai

tentang keadaan diri kita yang sebenarnya beserta daya potensi yang kita miliki. Dalam

penerimaan diri, kita diberi rasa bangga dan optimis tentang diri kita. Mengenal dan menerima diri,

membuka pintu bagi usaha mengembangkan sendiri.

2.Memiliki kemauan kuat untuk mengembangkan diri

Usaha mengembangkan diri adalah usaha yang disengaja, yang berlangsung tanpa henti. Hal itu

tentu tidak mungkin terlaksana tanpa kemauan dan motivasi sebgaia penggeraknya. Usaha

mengembangkan diri pasti menghadapi banyak tantangan. Tanpa kemauan keras, maka tantangan

yang sedikit saja dapat mematahkan semangat seseorang. Kemauan keras tampak dalam kegigihan

seseorang mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapinya dalam rangka mengembangkan

dirinya.

3.Memanfaatkan kemungkinan yang terbuka

Ada bermacam-macam kemungkinan dan fasilitas yang terbuka bagi usaha-usaha mengembangkan

diri sendiri, termasuk kesediaan mencari dan menggunakan dukungan dari orang atau pihak lain.

Sering banyak waktu, peluang dan kesempatan, berlalu begitu saja, tanpa sempat kita

memanfaatkannya. Kesempatan emas ini sering disia-siakan begitu saja.

4.Belajar dari kesalahan

Pengembangan diri sebaiknya disertai tindakan korektif, yakni perbaikan terus-menerus, ayng

kadangkala disertai dengan tuntutan berat, seperti hukuman, tuntutan untuk melakukan sesuatu

atau justru untuk tidak melakukan sesuatu(pengendalian diri). Pengalaman-pengalaman masa lalu,

terutama kegagalan, merupakan masukan berharga untuk kemajuan berikutnya. Koreksi ini dapat

kita lakuakn sendiri dan juga dengan bantuan orang lain. Hal penting disini adlah kesediaan kita

untuk menerima kritik dan meresponnya secara positif.

Hal-hal penting yang perlu dikembangkan sebagai bentuk konkrit pengembangan diri sendiri

adalah:

1.Mental yang sehat

Mental yang mudah beradaptasi dengan situasi dan lingkungan sekitarnya, yang ammpu memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya, mental kuat yang tidak mudah menyerah, tahan tekanan, menyukai

tantangan, optimis dan sportif serta dapat memahami realitas secara semestinya.

2.Integritas diri

Usaha membangun harmonisasi antara berbagai dimensi diri (fisik, psikis, dan sosial), serta

mengoptimalkan realisasi dari potensi-potensi diri yang dimiliki, sehingga terwujudlah seorang

pribadi yang matang dan seimbang. 3.Mandiri, kreatif, dan inovatif

Kemampuan menentukan sikap; menata diri sendiri; dapat membuat penilaian kritis; dapat

mengambil keputusan dan tindakan sendiri; mau belajar terus menerus; punya daya kreativitas

memadai; ingin mencoba, menyukai dan terbuka untuk hal-hal baru.

4.Motivasi diri

Suatu daya dorong senantiasa menjadi penggerak dalam setiap usaha mengembangkan diri sendiri.

Motivasi inilah yang diharapkan dimiliki, yang senantiasa menyertai segala usaha untuk

Page 23: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

memajukan diri sendiri. Berkaitan dengan motivasi ini, disiplin diri menjadi penting, disiplin

merupakan pendukung bagi motivasi.

Keempat aspek di atas, merupakan satu rangkaian terpadu yang saling mendukung dan

melengkapi. Untuk mengembangkan diri dengan baik mutlak dibutuhkan mental yang sehat.

Pengembangan diri harus merupakan usaha untuk semakin mengintegrasikan diri sendiri, dengan

membawa serta dimensi-dimensi dasariah diri ke arah perkembangan yang seimbang.

Perkembangan diri justru semakin menampakkan wujudnya dengan meningkatkan kemandirian,

jiwa kreatif dan semangat inovatif seseorang dalam menjalankan hidupnya. Membangun mental

yang sehat, mewujudkan integritas diri, hidup mandiri, kreatif dan inovaatif, hanya mungkin

terlaksana dan membuahkan hasil apabila didukung oleh motivasi yang kuat dalam

menjalankannya.

Kekuatan dan Ketahanan Mental Pemaparan yang disajikan berikut ini diambil dari buku Adversity

Quotient, Mengubah Hambatan Menjadi Peluang, karangan Paul G. Stolz, 2000.

1.Adversity Quotient (AQ): Penentu utama untuk sukses

2.Quitters, Campers, dan Climbers

3.Adversity Response Profile (ARP)

Kemampuan menghadapi Masalah dan Merespon serta menghadapi setiap permasalahan. Untuk

sekedar memberi pemahaman baru mengenai aspek penting tentang tata cara bekerja, baik kalau

mengerjakan ARP dibawah ini. Respon anda yang pertama itulah yang terbaik. Jangan membuang

waktu dengan mencoba memikirkan kembali jawaban atau respon Anda. Ada 30 peristiwa yang

didaftar. Selesaikanlah pertanyaan-pertanyaan untuk setiap peristiwa dengan cara sebagai berikut.

a. Bayangkanlah peristiwanya hidup-hidup seolah-olah peristiwanya sedang terjadi, meskipun

tampaknya tidak realistis.

b. Untuk kedua pernyataan yang mengikuti setiap peristiwa, lingkarilah angka 1 hingga 5 yang

merupakan jawaban Anda.

Page 24: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini
Page 25: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini
Page 26: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini
Page 27: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Pemberian skor

Anda perhatikan huruf kecil C, Or,Ow, R atau E disamping setiap pertanyaan tempat anda

melingkari jawabannya. Ada yang memiliki tanpa plus, dan ada melingkari jawabannya. Ada yang

memiliki tanda plus, dan ada yang memiliki tanda minus. Karena kita lebih memperhatikan respon-

respon Anda terhadap kesulitan, anda hanya akan memberi nilai pada jawaban-jawaban yang

bertanda minus disampingnya. Ini adalah peristiwa-peristiwa yang mengandung kesulitan,d an

hanya inilah yang didaftar secara berurutan pada lembar kerja yang disediakan di bawah ini.

1. Di dalam lembar kerja yang tersedia, masukkanlah jawaban-jawaban Anda di tempat yang

kosong di samping angka untuk setiap peristiwa

Page 28: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

2. Ikutilah instruksinya pada lembar kerja itu secara berurutan untuk menghitung dimensidimensi

CO2RE Anda dan AQ keseluruhan Anda.

Definisi Adversity Quotient (AQ)

Setelah 19 tahun melewati penelitian yang panjang & mengkaji lebih dari 500 referensi, Paul G.

Stoltz mengemukakan satu kecerdasan baru selain IQ, EQ, SQ yakni AQ.

Menurutnya, AQ adalah kecerdasan untuk mengatasi kesulitan. Bagaimana mengubah hambatan

menjadi peluang. Atau dengan kata lain, seseorang yang memiliki AQ tinggi akan lebih mampu

mewujudkan cita-citanya dibandingkan orang yang AQ-nya rendah.

Sebagai gambaran, Stoltz memakai terminologi para pendaki gunung. Dalam hal ini, Stoltz membagi

para pendaki gunung menjadi tiga bagian:

1. Quitter (yang menyerah). Para quitter adalah mereka yang sekadar bertahan hidup. Mereka

mudah putus asa dan menyerah di tengah jalan.

2. Camper (berkemah di tengah perjalanan) Mereka berani melakukan pekerjaan yang berisiko,

tetapi risiko yang aman dan terukur. Cepat puas, dan berhenti di tengah jalan.

3. Climber (pendaki yang mencapai puncak). Berani menghadapi risiko dan menuntaskan

pekerjaannya.

Untuk dunia pekerjaan dan kehidupan sangatlah jelas. Banyak pekerja yang intelektualnya (IQ)

rendah bisa saja mengalahkan mereka yang ber IQ tinggi tetapi tidak punya semangat dan

keberanian untuk menghadapi masalah dan bertindak. Dengan AQ dapat dianalisis bagaimana para

karyawan / pekerja mampu mengubah tantangan menjadi sebuah peluang yang akan meningkatkan

produktifitas dan keuntungan perusahaan.

Itu tadi uraian singkat tentang Adversity Quotient. Bagaimana dengan Anda?

Page 29: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

“winner never quits and quitter never wins”

“Pemenang dak pernah menyerah dan orang yang gampang menyerah tidak pernah menang "

David Cambell Ph.D menyatakan bahwa kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil

dengan kandungan ciri:

a) inovatif belum pernah ada, segar, menarik, aneh, mengejutkan dan terobosan baru b) berguna

lebih enak, lebih baik, lebih praktis, mempermudah, mendorong, memecahkan masalah,

mengurangi hambatan

c) dapat dimengerti hasil yang sama dapat dibuat

pada waktu yang lain.

Pertemuan 4

MOTIVASI, SIKAP & PERILAKU SOSIAL

Pengertian Motivasi

Kekuatan atau daya dorong yang menggerakkan sekaligus mengarahkan kehendak dan perilaku

seseorang dan segala kekuatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, yang muncul dari

keinginan memenuhi kebutuhannya.

Hirarki kebutuhan Maslow

Salah satu dari teori motivasi yang dikaitkan dengan kebutuhan individu adalah model hierarki

kebutuhan yang diusulkan Abraham Maslow. Menurut teori ini kebutuhan orang bergantung pada

apa yang telah mereka miliki, dalam pengertian, suatu kebutuhan yang telah terpenuhi bukan

faktor motivator lagi. Kebutuhan lebih rendah harus dipuaskan sebelum kebutuhan tingkat yang

lebih tinggi mengendalikan perilaku. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki

kepentingan, dari yang terendah ke yang tinggi, yakni: kebutuhan fisiologis, keamanan, rasa

memiliki, penghargaan dan aktualisasi diri. Untuk lebih jelasnya lihat keterangan di bawah ini:

a. Kebutuhan fisiologis, meliputi: kebutuhan akan makanan, minuman, trempat tinggal dans

embuh dari rasa sakit

b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan, meliputi: kebutuhan akan kemerdekaan dari

ancaman, keamanan dari kejadian atau lingkungan yang mengancam

c. Kebutuhan rasa memiliki, sosial, dan kasih sayang, meliputi: kebutuhan akan persahabatan,

berkelompok, interaksi dan kasih sayang

d. Kebutuhan akan penghargaan, meliputi: kebutuhan akan harga diri dan penghargaan dari

pihak lain;

e. Kebutuhan aktualisasi diri, meliputi: kebutuhan untuk memenuhi

diri melalui mmemkasimumkan penggunaan kemampuan, keahlian dan potensi.

Teori ini memperlihatkan bahwa kebuthuhan manusia mengenal skala prioritas, dimulai dengan

kebutuhan dasar, yang banyak berkaitan dengan unsur biologis, dilanjutkan dengan kebutuhan

lebih tinggi, yang banyak berkaitan dengan unsur kejiwaan atau kerohanian. Kebutuhankebutuhan

lebih rendah lebih dulu dipenuhi sebelum naik ke kebutuhan yang lebih tinggi, dan demikian

seterusnya. Kebutuhan-kebutuhan yang sudah terpenuhi berhenti menjadi motivator, dan beralih ke

kebutuhan yang lebih tinggi yang masih belum terpenuhi.

Cara Memotivasi Diri

1.Memotivasi diri melalui rasa percaya diri

Percaya diri pertama-tama ditujukan pada kepercayaan bahwa kita emmiliki otak yang luar biasa

kehebatannya, melebihi kemampuan alat tercanggih sekalipun, buatan manusia. Inilah aset kita yang

paling berharga. Apa yang kita masukkan ke dalam otak kita, itulah yang akan kita dapatkan

kembali. Otak adalah kawasan penyimpanan yang kapasitasnya luar baisa, namun perlu berhati-hati

Page 30: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

dalam mengisinya. Sebagian orang mempunyai otak yang penuh dengan pemikiran dan pengalaman

negatif. Mereka telah secara terus menerus menanamkan masukan ‘saya tidak’, didukung dengan

setumpuk alasan mengapa mereka tidak mampu. Maka ketika dihadapkan pada sebuah kesempatan

atau tantangan baru, otak mereka, ketikad itanya, mengirimkan jawaban: “tidak, kamu tidak mampu”

atau tanggapan lain yang senada dengan itu. Untuk itu, ada beberapa hal yang berkaitan dengan

pembangunan motivasi diri dengan membangun kepercayaan akan kemampuan diri sendiri.

a. Hindari mencari-cari alasan ada begitu banyak orang mengurungkan niat mereka dnegan

mengajukan alasan yang tidak masuk akal dan sama sekali salah, seperti:

• “saya tidak bisa”

• “saya tidak mampu, sebab…”

• “pendidikan saya belum memadai”

• “Saya merasa belum mantap”

• “saya sudah terlalu tua”

• “saya masih terlalu muda”

• “kesehatan saya sering terganggu”

• “saya bukan orang yang beruntung”

• “saya selalu bertindak salah”

• “latar belakang pendidikan saya tidaks esuai”

• Dans ebagainya, dan sebagainya.

Singkirkan semua dari perbendaharaan pikiran dan perkataan mengenai hal-hal yang justru

merugikan kita sendiri. Jangan membuat-buat alasan. Sebab, siapa pun, dapat mencari-cari alasan

bagi hampir segalanya. Itu mungkin sangat menyenangkan dan mungkin kadang-kadang dapat

menentramkan hati, tapi alasan-alasan sungguh dapat menghambat orang, tidak termotivasi untuk

mencapai sasarannya. Seseorang percaya diri adalah seseorang yang percaya pada kemampuannya

untuk melakukan sesuatu tugas tertentu dan mencoba untuk mengubah kemampuan yang dirasakan

menjadi hasil yang nyata. b. Gunakan daya imajinasi

kita pernah mendengar ungkapan:”melihat dulu, baru percaya” apakah ungkapan ini relevan dalam

rangka usaha pengembangan diri? Rasanya tidak relevan! Membuat kita serba terlambat dan

ketinggalan! Kita perlu jauhkan ungkapan itu. Otak kita, dengan kapasitasnya yang tak terbatas,

dapat membantu kita dengan tanpa batasan, memcapai ambisi hidup, jiak kita memberinya

kesempatan. Biarkan otak Anda menggambarkan diri Anda sebagai pribadi yang Anda inginkan.

Semakin anda memikirkan itu semua semakin besar kepastian akan suatu hasil yang positif.

Sebaliknya, jika Anda terus-menerus membiarkan pikiran Anda dipenuhi dengan bermacam-

macam pemikiran mengenai penyakit dan kesehatan yang buruk, Anda hampir pasti akan

mengalami penyakit yang Anda pikirkan itu. Maka gunakanlah daya imajinasi otak Anda.

Aykinkan diri Anda bahwa yang sedang Anda pikirkan dan lihat dengan jelas adalah hal positif. c.

Jangan takut gagal menghadapi suatu peluang atau tantangan baru, kita dapat saja mengkaji apa

kemungkinan terburuk yang dapat terjadi, alias gagal. Bersamaan dengan itu, kita juga perlu

memikirkan caracara menanganinya apabila kemungkinan terburuk itu terjadi. Dengan demikian,

kita telah siap menghadapi dengan satu atau lebih alternatif pemecahan. Setelah melakukan

pengkajian semacam itu, kita selanjutnya memusatkan perhatian hanya pada rencana menuju

suskes. Jadi ungkapan “jangan takut gagal” bukan bermaksud agar kita tidak perlu berpikir tentang

kegagalan, dan hanya berpikir positif saja tentang keberhasilan. Sebab, tindakan ini jauh dari sikap

realistis tentang hidup. Takut pada kegagalan, emang tidak boleh, akan tetapi kita boleh, bahkan

penting memikirkannya, termasuk alternatif pemecahan kalau hal ini terjadi. Takut gagal akan

mengurangi kepercayaan drii, dan dengan sendirinya juga akan mengurangi motivasi diri sendiri.

d. Perhatikan penampilan

Page 31: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

penampilan lahiriah dapat memberi pengaruh besar bagi kepercayaan diri sendiri, dan dengan

demikian pada motivasi diri. Orang yang yakin akan penampilannya akan lebih gampang

mendapatkan kepercayaan dirinya sehingga lebih termotivasi untuk melakukan aktivitas-aktivitas

yang diinginkannya. Penampilan pertama dikaitkan dengan hal berpakaian. Anda bayangkan ketika

dalam sebuah pertemuan resmi, di ama semua orang yang ahdir memakai pakaian resmi, sementara

Anda hanya mengenakan pakaian baisa saja. Pasti bahwa pikiran Anda terganggu oleh penampilan

Anda sendiri, membuat kepercayaan diri Anda tidak muncul, sehingga Anda jadi enggan

melakukan aktivitas-aktivitas berarti, termasuk berlalu-lalang di tengah-tengah orangorang itu.

Memperbaiki penampilan dalam hal berpakaian bukan dimaksudkan supaya kita berlebihan dalam

membelanjakan uang demi penampilan, yang jelas hanya memuaskan ego kita semata. Seperti

banyak hal alin, di sini pun kita perlu realistis, tidak berlebihan dan juga tidak terlalu

mengabaikannya. Intinya dalah masih dalam batas-batas kewajaran.

2. Memotivasi diri dengan menentukan sasaran

Tidak banyak orang yang selalu berhasil menentukan sasaran atau target apa yang yang ingin

mereka capai sehingga mereka juga tidak memiliki arah yang jelas di mana tenaga hendak

diarahkan. Sasaran atau target yang sudah kita tetapkan, bisa berada di depan dan juga di belakang

kita. Suatu saat, kita mengejar target ayng terbentang di depan kita. Tapi ketika kita lalai

mengejarnya, target itu balik mengejar kita dan mengingatkan kita agar kita bangkit mengejarnya.

Jadi di sini tampak bahwa suatu target yang baik dapat berperan penting untuk menggerakkan kita.

3. Memotivasi diri dengan menyusun catatan mengenai sukses yang pernah diraih Disamping keuda cara diatas, ada satu cara praktis yang dapat dilakukan, yaitu dengan menyusun catatan mengenai sukses yang pernah diraih.

Setiap orang sekurang-kurangnya dalam suatu hal yang kecil pernah meraih sukses dalam

hidupnya. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa dia memiliki peluang untuk meraih hal yang sama

di masa depan. Dalam keragu-raguan akan kemampuan diri sendiri, sukses masa lalu dapat

menjadi bahan bakar yang dapat mengobarkan kepercayaan pada diri sendiri. Mengingat-ingat

sukses masa lalu tidak dimaksudkan agar terlena dengan keberhasilan masa lalu, melainkan mau

menimba kekuatan tersembunyi dari sana, untuk dapat yakin bahwa di masa depan pun sukses

dapat diraih.

JENDELA JOHARI

Teori Jendela Johari

Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari

selfawareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang diciptakan

oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati cara kita

memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi. Joseph Luft dan Harrington

Ingham, mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang

berhubungan

dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. „Jendela‟ tersebut terdiri dari matrik

4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang

disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi, dan

daerah yang tidak disadari. Keempat gambar dapat dilihat sebagai berikut:

Page 32: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Gambar Jendela Johari

Open area adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain seperti nama, jabatan,

pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Area terbuka merujuk kepada perilaku, perasaan,

dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain. Bagi orang yang telah mengenal

potensi dan kemampuan dirinya sendiri, kelebihan dan kekurangannya sangatlah mudah untuk

melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain sehingga orang

dengan Type ini pasti selalu menemui kesuksesan setiap langkahnya, karena orang lain tahu

kemampuannya begitu juga dirinya sendiri. Ketika memulai sebuah hubungan, kita akan

menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri

kita akan terus bertambah secara vertikal sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open

area, makin produktif dan menguntungkan hubungan interpersonal kita.

Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak. Pada daerah ini

orang lain tidak mengenal kita sementara kita tahu kemampuan dan potensi kita, bila hal tersebut

yang terjadi maka umpan balik dan komunikasi merupakan cara agar kita lebih dikenal orang

terutama kemampuan kita, hilangkan rasa tidak percaya diri mulailah terbuka. Misalnya bagaimana

cara mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi dosen A, dll. Sehingga dengan

mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan

dan kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim. merujuk

kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui

oleh orang lain.

Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi orang lain.

Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan,

dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat dalam

berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam

hubungan kerja akan mengurangi tingkat kepercayaan orang. merujuk kepada perilaku, perasaan,

dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri.

Unknown area adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak mengetahuinya. Sampai kita

dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita

bertingkah laku atau berperasaan. Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain selain

anggota keluarga kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan “cinta”.

Jendela ini akan mengecil sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar

dari pengalaman.

LINGKUNGAN SOSIAL

Limgkungan sosial tempat kita tinggal dan berada bersama yang lain ada bermacam-macam, mulai

dari lingkungan sosial tempat kita untuk pertama kalinya mengadakan kontak sosial, smapai

Page 33: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

lingkungan yang lebih luas yang semakin sulit ditentukan batas-batasnya. Lingkungan sosial yang

paling dekat dengan kita serta paling berpengaruh dalam kehidupan kita adalah lingkungan sosial

yakni keluarga, yang kemudian dilanjutkan dengan lingkungan kelompok pertemanan atau

kelompok permainan. Kelaurga adalah lingkungan paling utama di mana kita mengalami

kedekatan dan kebersamaan yang snagta intensif, lingkungan tempat kita menjalani proses

sosialisasi berbagai nilai dasar kemanusiaan. Kelompok pertemanan atau kelompok permainan

merupakan lingkungan sosial awal juga, di mana suasana akrab dan ekkeluargaan merupakan ciri

khasnya. Kelompok ini merupakan lingkungan di mana seseorang mulai belajar memasuki dunia

luar yang lebih luas.

Walaupun lingkungan keluarga dan kelompok pertemanan atau kelompok permainan kita

golongkan sebagai lingkungan sosial awal, namun dalam pembahasan selanjutnya kita lebih

banyak menyoroti lingkungan keluarga saja, akrena itulah yang menjadi fokus utama dalam bahan

ini. Menyoroti kehidupan sebuah keluarga tidak lain menyoroti kehidupan kita sendiri dalam

kaitan erat dengan ornag-orang yang dalam banyak hal paling dekat dengan kita, hidup dan tinggal

dalam satu komunitas yang sangat eksklusif sifatnya. Sering digambarkan bahwa kehidupan

seseorang, dengan segala warna dan karakteristiknya yang khas, sangat ditentukan oleh suasana

keluarga darimana dia berasal. Ada yang dididik dan dibesarkan dalam keluarga baik-baik, dan ada

juga yang berlatar-belakang keluarga berantakan. Namun perlu disadari juga, sebagai seorang

anggota penuh sebuah keluarga, kita bukan hanya penerima apsif keadaan keluarga kita sendiri.

Kita masing-masing adalah bagian tak terpisahkan, subyek dan tokoh yang turut menentukan

terciptanya suasana tertentu dalam keluarga kita.

1. Keluarga

a. Dasar pembentukan keluarga keluarga merupakan satuan hidup sosial terkecil yang dimiliki

manusia sebagai makhluk sosial. Keluarga terbentuk melalui ikatan perkawinan atau oleh

hubungan darah. Ada yang disebut keluarga inti (nuclear family), di mana anggotanya terdiri

dari atas ayah dan ibu beserta anakanak kandung mereka atau anak-anak yang diadopsi dan

dianggap serta diperlakukan sebagai anak kandung sendiri. Ada juga keluarga yang anggotanya

tidak hanya terdiri dari keluarga inti, melainkan di dalamnya masih ada anggota lain seperti

kakek-nenek, cucu, kemenakan, tante, sepupu, dan sebagainya. sementara bisa terjadi juga

bahwa sebuah keluarga tidak memiliki keluarga ini, melainkan hanya terdiri dari orang-orang

yang memiliki hubungan darah satu sama lain, seperti: kakek dans atu cucu atau lebih, dua atau

tiga bersaudara, nenek menantu dan cucu, dan lain sebagainya. apapun jenisnya yang dimaskud

bukan terutama dalam arti teritorial (kedekatan tempat) melainkan kategorial (umpamanya

teman bermain, teman sekelas, teman seprofesi, kelompok gaul, dan lain-lain kelompok yang

berbentuk khusus seperti itu). Para anggota dari kelompok ini memiliki kedekatan khsusus,

sehingga dapat saling mempengaruhi satu sama lain.

b. Bentuk-bentuk perkawinan

a) Perkawinan dilihat dari segi jumlah suami/istri

b) Dilihat dari segi asal suami-istri:

1) Perkawinan eksogami

2) Perkawinan endogami

3) Perkawinan homogami 4) Perkawinan heterogami c) Bentuk-bentuk lain:

1) Garis keturunan

2)Tempat tinggal

2. Kelompok dekat (in group)

1. Keluarga

a. Dasar pembentukan keluarga

Page 34: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

b. Bentuk-bentuk perkawinan

a) Perkawinan dilihat dari segi jumlah suami/istri

1) Monogami

Monogami adalah suatu bentuk perkawinan / pernikahan di mana si suami tidak menikah dengan

perempuan lain dan si isteri tidak menikah dengan lelaki lain. Jadi singkatnya monogami

merupakan nikah antara seorang laki dengan seorang wanita tanpa ada ikatan penikahan lain.

2) Poligami

Poligami adalah bentuk perkawinan di mana seorang pria menikahi beberapa wanita atau seorang

perempuan menikah dengan beberapa laki-laki.

Berikut ini poligami akan kita golongkan menjadi dua jenis :

a.Poligini : Satu orang laki-laki memiliki banyak isteri. Disebut poligini sororat jika istrinya kakak

beradik kandung dan disebut non-sororat jika para istri bukan kakak adik.

b.Poliandri : Satu orang perempuan memiliki banyak suami. Disebut poliandri fraternal jika si

suami beradik kakak dan disebut non-fraternal bila suami-suami tidak ada hubungan kakak adik

kandung.

b) Dilihat dari segi asal suami-istri: 1) Perkawinan eksogami adalah suatu perkawinan antara etnis,

klan, suku, kekerabatan dalam lingkungan yang berbeda. Eksogami dapat dibagi menjadi dua

macam, yakni : a. Eksogami connobium asymetris terjadi bila dua atau lebih lingkungan bertindak

sebagai pemberi atau penerima gadis seperti pada perkawinan suku batak dan ambon.

b. Eksogami connobium symetris apabila pada dua atau lebih lingkungan saling tukar-menukar

jodoh bagi para pemuda.

2) Perkawinan endogami

Endogami adalah suatu perkawinan antara etnis, klan, suku, kekerabatan dalam lingkungan yang

sama.

3) Perkawinan homogami

Homogami adalah perkawinan antara kelas golongan sosial yang sama seperti contoh pada anak

saudagar / pedangang yang kawin dengan anak saudagar / pedagang.

4) Perkawinan heterogami

Heterogami adalah perkawinan antar kelas sosial yang berbeda seperti misalnya anak bangsawan

menikah dengan anak petani

c) Bentuk-bentuk lain:

1) Garis keturunan

2)Tempat tinggal

1. Cross Cousin

Cross Cousin adalah bentuk perkawinan anak-anak dari kakak beradik yang berbeda jenis kelamin.

2. Parallel Cousin

Parallel Cousin adalah bentuk perkawinan anak-anak dari kakak beradik yang sama jenis kelaminnya

Unsur-unsur kebudayaan Kluckhohn, berpendapat ada 7 unsur kebudayaan: a. Peralatan &

perlengkapan hidup manusia b. Mata pencaharian hidup & sistem-sistem ekonomi c. Sistem

kemasyarakatan d. Bahasa e. Kesenian f. Sistem pengetahuan g. Religi

Budaya Nilai

Page 35: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

•Terkait dengan lingkungan sosial perlu dikenalkan kepada mahasiswa budaya nilai terkait dengan

kondisi sosial yang cenderung kurang menjunjung tinggi budaya nilai dengan merebaknya

kekerasan di tengah masyarakat bahkan keluarga. Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan

norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan

norma yang berlaku,interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan

dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi

masing – masing,maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita

harapkan. Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan

antara satu dengan yang lainnya,ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok

lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di

dalam pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak

adanya komunikasiataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan

bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan

suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan

bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi

sosial, maka kegiatan–kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.

Syarat interaksi social

Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa adanya dua syarat, yaitu

kontak sosial dan komunikasi.

• Kontak Sosial

Kata “kontak” (Inggris: “contact") berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya

bersamasama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh.

Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik,

sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara

melalui telepon, radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi syarat

utama terjadinya kontak. Kontak sosial memiliki sifat-sifat berikut.

1. Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif mengarah pada suatu

kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau

konflik.

2. Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila para

peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antara guru dan murid di

dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau pertemuan ayah dan anak di

meja makan. Sementara itu, kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui

suatu perantara. Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan

secara langsung dan tidak langsung. Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua

RW mengundang ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW

menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke rumahnya,

yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.

• Komunikasi Sosial

Komunikasi dari kata Latin, communicatio, artinya hal memberitahukan, pemberitahuan, hal

memberi bagian dalam, pertukaran

Page 36: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Sosial berasal dari kata Latin, socius, yang artinya teman atau kawan

Komunikasi sosial dapat diartinya secara umum sebagai suatu bentuk interaksi antar

individu atau kelompok yang dilakukan dengan cara verbal maupun non-verbal dengan

maksud untuk menyampaikan sesuatu pesan, dengan cara yang dapat dipahami oleh kedua

belah pihak dan yang mampu menghasilkan tanggapan yang dapat dimengerti oleh kedua

belah pihak

Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting dalam komunikasi yaitu

adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan

perasaan-perasaan yang disampaikan. Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu sebagai

berikut.

1. Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran kepada pihak

lain.

2. Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, atau perasaan.

3. Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa informasi,

instruksi, dan perasaan.

4. Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan,

gambar, dan film.

5. Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan pesan

dari komunikator.

Ada tiga tahap penting dalam proses komunikasi. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut.

• Encoding

Pada tahap ini, gagasan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau

gambar. Dalam tahap ini, komunikator harus memilih kata, istilah, kalimat, dan gambar yang

mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang

membingungkan komunikan.

• Penyampaian

Pada tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar

disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan gabungan dari keduanya.

• Decoding

Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang diterima

menurut pengalaman yang dimiliki. Faktor dasar terbentuknya interaksi sosial

Proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor imitasi, sugesti, simpati,

motivasi, identifikasi dan empati.

Imitasi: atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi

seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan alat indera sebagai penerima

rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang

dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan

kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan bahasa namun juga

pemahaman terhadap pemikiran orang lain.

Page 37: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Imitasi saat ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu seperti psikologi, neurologi,

kognitif, kecerdasan buatan, studi hewan (animal study), antropologi, ekonomi,

sosiologidan filsafat. Hal ini berkaitan dengan fungsi imitasi pada pembelajaran terutama

pada anak, maupun kemampuan manusia untuk berinteraksi secara sosial sampai dengan

penurunan budaya pada generasi selanjutnya.

Identifikasi: adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu. Hal

ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan komponen-komponen yang satu

dengan yang lainnya, sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Dengan identifikasi

dapatlah suatu komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana. Cara

pemberian tanda pengenal pada komponen, barang atau bahan bermacam-macam antara

lain dengan menggantungkan kartu pengenal, seperti halnya orang yang akan naik kapal

terbang, tasnya akan diberi tanpa pengenal pemilik agar supaya nanti mengenalinya mudah.

Sugesti: adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada

individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir

kritis dan rasional.

Motivasi: yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan antar masyarakat, sehingga

orang yang diberi motivasi menuruti tau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara

kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab . Motivasi biasanya diberikan oleh orang

yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada

anak, seorang guru kepada siswa.

Simpati: adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain hingga mampu merasakan

perasaan orang lain tersebut. Contoh: membantu orang lain yang terkena musibah hingga

memunculkan emosional yang mampu merasakan orang yang terkena musibah tersebut.

Empati: yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja.

Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens/dalam.

Hubungan antara suatu individu masyarakat dengan relasi - relasi sosial lainnya,menentukan

struktur dari masyarakatnya yang dimana hubungan antar manusia dengan relasi tersebut

berdasarkan atas suatu komunikasi yang dapat terjadi di antara keduanya. Hubungan antar manusia

atau relasi – relasi sosial, suatu individu dengan sekumpulan kelompok masyrakat, baik dalam

bentuk individu atau perorangan maupun dengan kelompok–kelompok dan antar kelompok

masyarakat itu sendiri, menciptakan segi dinamika dari sisi perubahan dan perkembangan

masyarakat. Sebelum terbentuk sebagai suatu bentuk konkrit, komunikasi atau hubungan yang

sesuai dengan nilai–nilai sosial di dalam suatumasyarakat, telah mengalami suatu proses terlebih

dahulu yang dimana proses–proses ini merupakan suatu bentuk dari proses sosial itu sendiri.

Gillin & Gillin mengatakan bahwa Proses-proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut, atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. Berdasarkan sudut inilah komunikasi dapat dipandang sebagai suatu sistem di dalam kelompok masyarakat

Page 38: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

maupun sebagai sebuh proses sosial. Adanya hubungan timbal balik dalam memperngaruhi tiap individu pada saat terjadinya komunikasi dapat membentuk suatu pengetahuan maupun pengalaman baru yang dirasakan oleh masing – masing individu. Hal ini membuat kegiatan komunikasi menjadi suatu dasar yang kuat dalam kehidupan maupun proses sosial seseorang. Adanya tingkat kesadaran di dalam berkomunikasi di antara warga – warga dalam kehidupan bermasyarakat dapat membuat masyarakat dipertahankan sebagai suatu kesatuan dan menciptakan apa yang dinamakan sebagai suatu sistem komunikasi. Sistem komunikasi ini mempunyai lambang – lambang yang diberi arti dan menghasilkan persepsi khusus dalam memahami lamabang – lambang tersebut oleh masyarakat.Karena kelangsungan kesatuannya dengan jalan komunikasi itu,setiap masyarakat dapat membentuk kebudayaan berdasarkan sistem komunikasinya masing-masing. Rujukan

• (Indonesia) Simpati dan empati, dua sifat pribadi jurnalis

• (Indonesia) Pengertian identifikasi

• (Indonesia) Definisi sugesti

• (Indonesia) Interaksi sosial

• (Indonesia) Bentuk-bentuk interaksi sosial: Antar individu dengan individu, antar individu

dengan kelompok, antar kelompok dengan kelompok

• (Indonesia) Interaksi sebagai proses sosial

• (Indonesia) Pengertian Interaksi Sosial

A.Pengertian Nilai Secara eksplisit, nilai dapat dimengerti sebagai konsepsi yang dihayati

seseorang/kelompok mengenai apa yang penting atau kurang penting, apa yang lebih baik atau

kurang baik, apa yang lebih benar atau kurang benar. B. Pengertian Norma 1. Norma pada

umumnya: alat ukur yang terbuat dari berbagai bahan dasar dengan berbagai ukuran dan bentuk

2. Norma sebagai kaidah pertimbangan penilaian

Jenis-jenis norma perilaku:

a. Norma khusus

Norma khusus adalah norma yang mengatur tingkah laku dan tindakan manusia dalam

kelompok/bidang tertentu. Seperti etika medis, etika kedokteran, etika lingkungan, eyika

wahyu, aturan main catur, aturan main bola, dll. Di mana aturan tersebut hanya berlaku

untuk bidang khusus dan tidak bisa mengatur semua bidang. Misal: aturan main catur

hanya bisa dipakai untuk permainan catur dan tidak bisa dipakai untuk mengatur permainan

bola.

b. Norma umum :

Norma umum justru sebaliknya karena norma umum bersifat universal, yang artinya

berlaku luas tanpa membedakan kondisi atau situasi, kelompok orang tertentu. Secara

umum norma umum dibagi menjadi tiga (3) bagian, yaitu :

1) Norma sopan santun norma ini menyangkut aturan pola tingkah laku dan sikap lahiriah

seperti tata cara berpakaian, cara bertamu, cara duduk, dll. Norma ini lebih berkaitan

dengan tata cara lahiriah dalam pergaulan sehari-hari, amak penilaiannnya kurang

mendalam karena hanya dilihat sekedar yang lahiriah.

2) Norma hukum norma ini sangat tegas dituntut oleh masyarakat. Alasan ketegasan tuntutan

ini karena demi kepentingan bersama. Dengan adanya berbagai macam peraturan,

masyarakat mengharapkan mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan bersama.

Page 39: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

Keberlakuan norma hukum dibandingkan dengan norma sopan santun lebih tegasdan lebih

pasti karena disertai dengan jaminan, yakni hukuman terhadap orang yang melanggar

norma ini. Norma hukum ini juga kurang berbobot karena hanya memberikan penilaian

secara lahiriah saja, sehingga tidak mutlak menentukan moralitas seseorang.

3) Norma moral

norma ini mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma moral menjadi tolok ukur untuk menilai tindakan seseorang itu baik atau buruk, oleh karena ini bobot norma moral lebih tinggi dari norma sebelumnya. Norma ini tidak menilai manusia dari satus segi saja, melainkan dari segi manusia sebagai manusia. Dengan kata lain norma moral melihat manusia secara menyeluruh, dari seluruh kepribadiannya. Di sini terlihat

secara jelas, penilannya lebih mendasar karena menekankan sikap manusia dalam menghadapi tugasnya, menghargai kehidupan manusia, dan menampilkan dirinya sebgai manusia dalam profesi yang diembannya. Norma moral ini memiliki kekhusunan yaitu : 1. Norma moral merupakan norma yang paling dasariah, karena langsung mengenai inti pribadi kita sebagai manusia. 2. Norma moral menegaskan kewajiban dasariah manusia dalam bentuk perintah atau

larangan. 3. Norma moral merupakan norma yang berlaku umum 4. Norma moral mengarahkan perilaku manusia pada kesuburan dan kepenuhan hidupnya

sebgai manusia.

Kaitan Nilai dan Norma

1. Norma sebagai penampakan nilai

2. Norma sebagai pelindung nilai

3. Norma yang berpotensi menyembunyikan atau mengaburkan nilai

Konflik sosial: pertentangan, percekcokan, perselisihan atau ketidaksamaan pendapat antara

kelompok-kelompok dalam masyarakat. Konflik dapat terjadi antar kelompok masyarakat dengan

kelompok masyarakat lainnya ataupun konflik yang timbul dalam hubungan antar pribadi Konflik

antarkelompok masyarakat terjadi atas:

1.Konflik antarkelompok umat beragama

2.Konflik antarsuku

Cara mengelola konflik: Johnson dalam Supratiknya, (1999) dan Hardjana, (2001)

a.Gaya Ikan Hiu: senang menaklukan lawan dengan cara memaksa menerima solusi konflik yang ia

sodorkan.

b.Gaya Burung Hantu: konflik merupakan masalah yang harus dicari pemecahannya yang sejalan dengan tujuan-tujuan pribadi maupun lawannya. c.Gaya Rubah: senang mencari kompromi.

d.Gaya Kura-kura: menarik diri dan bersembunyi dibalik tempurung badannya untuk menghindari

konflik.

e.Gaya Kancil: gaya ini berkeyakinan bahwa konflik harus dihindari demi kerukunan.

Pedoman memilih cara pengelolaan konflik:

a.Bila tujuan penting, sedang hubungan baik tidak penting, pakailah Gaya Ikan Hiu

Page 40: Disusun Oleh - Bina Sarana Informatika...Pertanyaan : “siapakah aku” ditempatkan sebagai titik tolak untuk mendalami pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini

b.Bila tujuan amat penting dan hubungan baik juga amat penting, pergunakanlah Gaya Burung

Hantu.

c.Bila tujuan kepentingannya sedang-sedang saja dan hubungan baik juga sedang-sedang saja

kepentingannya, manfaatkanlah Gaya Rubah.

d.Bila tujuan tidak penting dan hubungan baik juga tidak penting, pilihlah Gaya Kurakura.

e.Bila tujuan tidak penting, tetapi hubungan baik penting, laksanakanlah Gaya Kancil