223

DISUSUN OLEH - LAPAN

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DISUSUN OLEH - LAPAN
Page 2: DISUSUN OLEH - LAPAN

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

DISUSUN OLEH

TIM LAKIN PSTA 2019

Ir. Halimurrahman, MT Dr. Didi Satiadi, M.Sc

Dr. Lilik Slamet S, M.Si Sudirman, SH, MAP

Nur Rahmayanti, SE, MM R.Yayan Heriana, S.Sos

Prof. Dr.Ir. Eddy Hermawan, M.Sc Prof. Dr. Ninong Komala, M.Sc.

Drs. Afif Budiyono, MT. Drs. Mahmud

Dr. Teguh Harjana,M.Sc Drs. Bambang Siswanto, M.Sc

Drs. Waluyo Eko Cahyono, M.I.L Dr. R.R. Laras Toersilowati, M.Si

Suaydhi, M.Sc Dr. Trismidianto, M.Si

Dr. Ibnu Fathrio, M.Si Dr. Wiwiek Setyawati

Farid Lasmono, ST Asri Indrawati, S.Si, MT

Harries Satya Wardhana, MSi Edy Maryadi, ST, MT

Risyanto, MSc Gammamerdianti, SSi

Nenden Sanidianti, S.E Mamat Suhermat, S.T

Eka Putri Wulandari, S.Si Listi Restu Triani, S.T

Dita Fatria Andarini, S.Si Amalia Nurlatifah, S.Si

Agung Febrian Putra, S.Kom Elfira Saufina, S.Si

Page 3: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. i

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur ke hadirat Allah SWT

penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN) Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer – LAPAN tahun anggaran 2019 dapat terselesaikan.

Laporan Kinerja (LAKIN) ini merupakan pertanggungjawaban Pusat

Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya.

Laporan Kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun

2019 ini disusun sebagai laporan kinerja atas pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi berdasarkan atas: (1) Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan dan

Antariksa Nasional nomor: KEP/116/IX/2002 tentang uraian tugas di lingkungan Lembaga

Penerbangan dan Antariksa Nasional, dan yang terakhir diperbaiki kembali dengan Peraturan

Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja LAPAN, Pasal 73,

(2) Renstra Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 2015 – 2019, (3) Renstra Pusat

Sains dan Teknologi Atmosfer-LAPAN 2015 – 2019, dan (4) Rencana Kerja Tahunan Pusat

Sains dan Teknologi Atmosfer tahun 2019, (5) DIPA Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer

tahun 2019.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah juga merupakan suatu media yang dapat

digunakan sebagai sarana komunikasi pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi

pemerintah, yang dalam hal ini adalah Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – Lembaga

Penerbangan dan Antariksa Nasional. Tentunya media ini sangat penting untuk digunakan

sebagai umpan balik pengambilan keputusan pihak-pihak terkait dalam mengevaluasi

akuntabilitas kinerja lembaga termasuk individu atau pejabat publik yang bertanggung jawab

atas mandat tersebut.

Dalam LAKIN Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN ini disajikan target dan capaian

kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN di dalam melaksanakan Tugas Pokok

dan Fungsinya selama tahun anggaran 2019.

Dengan rasa penuh kesadaran bahwa Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan atau penyempurnaan dalam penyusunan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah di tahun-tahun mendatang.

Page 4: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. ii

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Akhir kata, semoga Laporan Kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN ini

dapat bermanfaat dan dapat dijadikan landasan untuk kesinambungan/kebijakan program dan

kegiatan dalam membangun Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN di masa yang

akan datang.

Bandung, 15 Januari 2020

Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer –

LAPAN

Ir. Halimurrahman, MT

196705031991011001

Page 5: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. iii

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

RINGKASAN EKSEKUTIF

Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada pada pertemuan dua samudera dan dua

benua serta hutan tropis yang luas, menjadikan dinamika atmosfer di atas wilayah Indonesia

merupakan wilayah energi tinggi, turbulen, disipatif, non-adiabatik dan non-linear sehingga

lebih sulit untuk diprediksi dibandingkan dengan wilayah di lintang tinggi. Wilayah ini

menjadi penting karena merupakan penggerak sirkulasi atmosfer global dan sumber

ketidakpastian serta wilayah kunci perubahan iklim global. Isu Perubahan iklim merupakan

salah satu isu strategis yang perlu mendapat perhatian khusus di samping peningkatan

pemahaman mekanisme dinamika atmosfer Indonesia sendiri.

Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer mengambil peran dalam penelitian atmosfer

Indonesia meliputi (i) sirkulasi atmosfer lokal, regional dan global; (ii) penelitian fisika

atmosfer termasuk proses konveksi, awan dan hujan; (iii) penelitian variabilitas, anomali,

ekstrimitas dan perubahan atmosfer termasuk monsun, fenomena Madden Julian Oscillation

(MJO), El-Nino Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole (IOD), perubahan iklim;

(iv) penelitian interaksi atmosfer dengan daratan dan lautan; (v) penelitian hubungan matahari

dan atmosfer bumi, dan (vi) pemodelan, simulasi dan prediksi atmosfer jangka pendek,

menengah dan panjang serta (vii) penelitian tentang komposisi atmosfer di Indonesia meliputi

ozon, aerosol, gas rumah kaca, polusi udara, hujan asam, kualitas udara beserta dampaknya.

Untuk mendukung penelitian di bidang sains atmosfer tersebut di atas sangat dibutuhkan

penelitian dan pengembangan teknologi atmosfer seperti (i) sistem pengamatan atmosfer

berbasis satelit, radar dan insitu; (ii) pengembangan sensor CO2, payload roket sonda, sensor

satelit, mini-lidar; (iii) pengembangan database atmosfer Indonesia; dan (iv) pengembangan

sistem peringatan dini berbasis satelit. Pusat Sains dan Teknologi Amosfer mempunyai VISI

menjadi “Pusat Keunggulan Sains Atmosfer”, dengan tujuan: “Terwujudnya pengelolaan

kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang sains dan teknologi atmosfer yang optimal

dan Terwujudnya layanan prima di bidang sains dan teknologi atmosfer”.

Dalam Penetapan Kinerja PSTA tahun 2019 terdapat 6 Indikator Kinerja Utama (IKU)

anatara lain IKU-1 jumlah model pemanfaatan iptek di bidang atmosfer yang operasional

untuk pemantauan lingkungan, mitigasi bencana dan perubahan iklim dengan target 5 model,

IKU-2 jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains atmosfer dengan target 17

Page 6: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. iv

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Makalah, IKU-3 jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains atmosfer

dengan target 7 makalah, IKU-4 jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains atmosfer dengan

target 1 judul, IKU-5 jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan iptek di bidang

sains atmosfer dengan target 75 instansi serta IKU-6 Indeks Kepuasan Masyarakat atas

layanan iptek di bidang sains atmosfer dengan target nilai 80.

Hasil kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun 2019 memperlihatkan capaian

kinerja PSTA yang didasarkan pada Penetapan Kinerja 2019, diperoleh nilai rata-rata 156,5%,

nilai tersebut diperoleh dari persentase capaian IKU-1 sebesar 100%, IKU-2 sebesar 47%,

IKU-3 sebesar 428%, IKU-4 100%, IKU-5 156%, IKU-6 108%. Dalam pencapaian indikator

kinerja, masih ada beberapa kendala yang dihadapi, yaitu belum optimumnya para peneliti

dalam menerbitkan hasil-hasil karya penelitiannya pada jurnal nasional.

Sementara nilai daya serap penggunaan dana/anggaran DIPA 2019 mencapai 97,86%

atau Rp. 33.170.631.325,- (Tiga puluh tiga miliar serratus tujuh puluh juta enam ratus tiga

puluh satu ribu tiga ratus dua puluh lima rupiah) dari nilai pagu 33.894.471.000,- (Tiga puluh

tiga miliar delapan ratus sembilan puluh empat juta empat ratus tujuh puluh satu ribu rupiah)

setelah mengalami revisi dari pagu awal sebesar Rp. 33.652.000.000,- (Tiga puluh tiga miliar

enam ratus lima puluh dua juta rupiah ). Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

hasil capaian kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun 2019 adalah baik dengan rata-

rata sebesar 156,5%. Keberhasilan tersebut didukung oleh usaha keras dan kerjasama yang

baik antara pejabat struktural, fungsional dan seluruh staf administrasi, dengan memanfaatkan

seluruh sarana dan prasarana yang ada dengan sebaik-baiknya.

Page 7: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. v

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................................... xii

1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 1

1.1.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI .................................................................................... 1

1.1.2 STRUKTUR ORGANISASI ........................................................................................... 2

1.2 ASPEK STRATEGIS ORGANISASI DAN PERMASALAHAN UTAMA ........................... 3

1.3 SUMBER DAYA MANUSIA DAN FASILITAS ................................................................. 13

1.3.1 SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) .......................................................................... 13

1.3.2 FASILITAS ................................................................................................................... 16

1.3.2.1 GEDUNG DAN BANGUNAN ...................................................................... 17

1.3.2.2 LABORATORIUM OBSERVASI ................................................................. 17

1.3.2.3 LABORATORIUM ELEKTRONIKA ........................................................... 24

1.3.2.4 LABORATORIUM KOMPUTASI ................................................................ 25

1.3.2.5 LABORATORIUM KIMIA ........................................................................... 28

1.3.2.6 LABORATORIUM PROGRAM ................................................................... 30

1.3.2.7 STASIUN PENGAMATAN ATMOSFER .................................................... 30

1.4 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN .......................................................................... 36

2 PERENCANAAN KINERJA ......................................................................................................... 38

2.1 VISI DAN MISI ..................................................................................................................... 39

2.2 TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS............................................................................. 40

2.2.1 TUJUAN STRATEGIS ................................................................................................. 40

2.2.2 SASARAN STRATEGIS .............................................................................................. 40

2.3 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) .............................................................................. 41

2.4 RENCANA KINERJA TAHUN 2019 ................................................................................... 42

2.5 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2019 ............................................................................... 48

Page 8: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. vi

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

2.6 MEKANISME PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI LAKIN ............................... 48

3 AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................................................ 50

3.1 ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019 ................................................................. 50

3.1.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA 1: JUMLAH MODEL PEMANFAATAN IPTEK DI

BIDANG SAINS ATMOSFER YANG OPERASIONAL UNTUK PEMANTAUAN

LINGKUNGAN, MITIGASI BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM ..................... 52

3.1.1.1 MODEL PERINGATAN DINI BENCANA SADEWA ................................ 53

3.1.1.2 MODEL KEMARITIMAN SEMAR ............................................................. 58

3.1.1.3 MODEL LINGKUNGAN SRIKANDI .......................................................... 63

3.1.1.4 MODEL PERUBAHAN IKLIM SRIRAMA ................................................. 74

3.1.1.5 MODEL PEMANTAUAN HUJAN SPASIAL SANTANU .......................... 87

3.1.2 INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 : JUMLAH PUBLIKASI NASIONAL

TERAKREDITASI DI BIDANG SAINS ATMOSFER ............................................... 90

3.1.3 INDIKATOR KINERJA UTAMA 3 : JUMLAH PUBLIKASI INTERNASIONAL

YANG TERINDEKS DI BIDANG SAINS ATMOSFER ............................................ 94

3.1.4 INDIKATOR KINERJA UTAMA 4: JUMLAH HKI YANG DIUSULKAN DI

BIDANG SAINS ATMOSFER ................................................................................... 100

3.1.5 INDIKATOR KINERJA UTAMA 5: JUMLAH INSTANSI PENGGUNA YANG

MEMANFAATKAN LAYANAN IPTEK DI BIDANG SAINS ATMOSFER .......... 102

3.1.6 INDIKATOR KINERJA UTAMA 6: INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ATAS

LAYANAN IPTEK DI BIDANG SAINS ATMOSFER ............................................. 138

3.2 CAPAIAN LAIN ................................................................................................................. 140

3.2.1 PUBLIKASI LAINNYA ............................................................................................. 140

3.2.2 KERJASAMA ............................................................................................................. 146

3.2.3 STANDAR PENGOLAHAN DATA .......................................................................... 148

3.2.3 STANDAR PENGELOLAAN DATA ........................................................................ 150

3.2.4 COMPETENCY GAP INDEX .................................................................................... 152

3.2.5 PENGELOLAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK (PUI) ............................................. 154

3.2.6 RENOVASI LABORATORIUM OBSERVASI ......................................................... 157

3.2.7 KEGIATAN DAN SURVEILLANCE KNAPPP ........................................................ 159

3.2.8 SEMINAR DAN OPEN HOUSE SAINS ATMOSFER ............................................. 164

Page 9: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. vii

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

3.2.9 PENETAPAN ZI MENUJU WBK .............................................................................. 172

3.2.10 PENGHARGAAN PEGAWAI BERPRESTASI ........................................................ 172

3.2.11 IMPLEMENTASI VIRTUAL OFFICE NARADA .................................................... 173

3.2.12 PENGEMBANGAN CLOUD STORAGE CAKRA ................................................... 178

3.2.13 PENGEMBANGAN HPC DAN STORAGE BIG DATA .......................................... 179

3.2.14 HILIRISASI PRODUK LITBANG DAN LAYANAN PNBP .................................... 181

3.2.15 PENGHARGAAN PPID ............................................................................................. 187

3.2.16 REALISASI ANGGARAN ......................................................................................... 188

3.2.17 ANALISIS EFISIENSI ................................................................................................ 192

3.2.17.1 EFISIENSI SUMBER DAYA MANUSIA (TRAINING) .......................... 193

3.2.17.2 EFISIENSI SUMBER DAYA ENERGI DAN AIR .................................. 196

3.2.17.3 EFISIENSI SUMBER DAYA ANGGARAN ........................................... 200

4 INISIATIF PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PSTA ........................................... 202

5 PENUTUP ...................................................................................................................................... 204

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................................... 206

Page 10: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. viii

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN ....................................... 3

Gambar 2 Pengamatan Atmosfer dari Ruang Angkasa (Ref. NASA) .................................................................. 4

Gambar 3 Sistem Matahari - Bumi ....................................................................................................................... 5

Gambar 4 Kompleksitas Dinamika Atmosfer di Wilayah Ekuator ....................................................................... 6

Gambar 5 Kebutuhan Nasional di berbagai Sektor Pembangunan ....................................................................... 9

Gambar 6 Sistem Pendukung Keputusan ............................................................................................................ 10

Gambar 7 Roadmap Pengembangan DSS ........................................................................................................... 13

Gambar 8 Grafik Sumber Daya SDM PSTA berdasarkan jenjang pendidikan .................................................. 14

Gambar 9 Grafik Komposisi SDM PSTA berdasarkan Pangkat dan Golongan ................................................. 14

Gambar 10 Komposisi SDM PSTA berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu dan Umum ............................... 15

Gambar 11 Pengelompokan SDM Berdasarkan Kelompok Penelitian ............................................................... 15

Gambar 12 Kantor Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer ................................................................................... 17

Gambar 13 Skema proses penyimpanan data di Lab. Observasi ........................................................................ 18

Gambar 14 Brewer Spectrophotometer .............................................................................................................. 18

Gambar 15 Ozon monitor dasibi di PSTA .......................................................................................................... 19

Gambar 16 Light Detection and Ranging (LIDAR) di PSTA ............................................................................. 19

Gambar 17 Instrumen pengukur radiasi di PSTA ............................................................................................... 20

Gambar 18 Air Quality Monitoring System (AQMS) di PSTA .......................................................................... 20

Gambar 19 Mobile Air Polution Monitoring System (M-AQMS) ..................................................................... 21

Gambar 20 Transportable X-Band Radar ........................................................................................................... 21

Gambar 21 Radar Furuno ................................................................................................................................... 22

Gambar 22 Sensor CO2 ....................................................................................................................................... 22

Gambar 23 Automatic Weather Station (AWS) .................................................................................................. 23

Gambar 24 HimawariCast Satellite receiver ...................................................................................................... 23

Gambar 25 Skema radiosonde receiver .............................................................................................................. 24

Gambar 26 ArtCarm Pro ..................................................................................................................................... 25

Gambar 27 High Performance Computing (HPC) .............................................................................................. 27

Gambar 28 Ion Cromatography .......................................................................................................................... 29

Gambar 29 Microbalance ................................................................................................................................... 29

Gambar 30 Lokasi Pengamatan Atmosfer LAPAN ............................................................................................ 30

Gambar 31 Equatorial Atmosphere Radar .......................................................................................................... 32

Gambar 32 Optical Rain Gauge (ORG) .............................................................................................................. 32

Gambar 33 Ceilometer ........................................................................................................................................ 33

Gambar 34 Light Detection And Ranging (LIDAR) .......................................................................................... 33

Gambar 35 Ionosonda FMCW ............................................................................................................................ 33

Page 11: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. ix

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 36 Automatic Weather Station (AWS) ................................................................................................. 34

Gambar 37 Teleskop ........................................................................................................................................... 34

Gambar 38 Pyranometer ..................................................................................................................................... 35

Gambar 39 Rain gauge ....................................................................................................................................... 35

Gambar 40 Radar Hujan Santanu ....................................................................................................................... 35

Gambar 41 Kerangka Penyusunan Renstra PSTA 2015-2019 ............................................................................ 38

Gambar 42 Tampilan PSTA Intranet & Virtual Office (Narada ......................................................................... 49

Gambar 43 (Dari kiri ke kanan) Deret waktu IOD dan Indek Nino3.4, .............................................................. 55

Gambar 44 Hasil simulasi MASK berturut-turut untuk waktu simulasi 3500 detik, 7000 detik ........................ 56

Gambar 45 Tampilan Online DSS SADEWA .................................................................................................... 57

Gambar 46. Prediksi tinggi gelombang laut yang mencakup 5 hari ke dapan. ................................................... 60

Gambar 47 Alur pengerjaan rekonstruksi curah hujan prediksi untuk simulasi musim hujan ............................ 61

Gambar 48 Siklon tropis yang terjadi di laut Banda dan laut Arafura antara tahun 1980 dan 2018. .................. 62

Gambar 49 Kegiatan Bimtek DSS SEMAR di Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng, DIY, ............................... 63

Gambar 50 (Dari kiri ke kanan) profil ozon bulan Januari – Desember rata-rata 2002 sd 2017 ........................ 66

Gambar 51 (Dari kiri ke kanan) Rata-rata perjam dari paparan terhadap (kiri) CO dan (kanan) PM2.5 ............ 68

Gambar 52 Total Emisi CO2 yang Dihasilkan oleh Lahan Gambut ................................................................... 69

Gambar 53 validasi antara trayektori prediksi GFS dan GDAS, ........................................................................ 70

Gambar 54 Variabilitas temporal aerosol optical depth (AOD) dari observasi satelit ........................................ 72

Gambar 55 Indeks Kualitatas Udara Luaran Model MASINGAR ..................................................................... 73

Gambar 56 Komparasi anatara AQMS dengan Passive Sampler untuk NO2 diperoleh koefisien korelasi yang

cukup baik, yaitu sebesar 0.54. 74

Gambar 57 Halaman Utama (Dashboard) ........................................................................................................... 76

Gambar 58 Halaman Informasi Dampak Perubaha Iklim ................................................................................... 77

Gambar 59 Halaman Analisis ............................................................................................................................. 77

Gambar 60 Tampilan Awal dengan tambahan menu Dampak ........................................................................... 78

Gambar 61 Informasi SPI dalam Bentuk Spasial ................................................................................................ 79

Gambar 62 Informasi Energi Terbarukan dalam Bentuk Spasial ....................................................................... 79

Gambar 63 Variabilitas dan pola curah hujan Jogyakarta .................................................................................. 82

Gambar 64 peta spasial indek potensi transmisi Demam berdarah ..................................................................... 86

Gambar 65 Peta spasial Indek Potensi Transmisi tahun 2017 ........................................................................... 86

Gambar 66 Tampilan Online DSS Santanu ........................................................................................................ 87

Gambar 67 Bimtek dan Sosialisasi SANTANU ................................................................................................. 88

Gambar 68 Kiri: Operasional (Sampling rate 1 MS/s tanpa perataan tiap resolusi bearing (sudut)), ................. 89

Gambar 69 Kegiatan Litbang Radar SANTANU, .............................................................................................. 89

Gambar 70 Kegiatan Litbang Radiosonde .......................................................................................................... 90

Gambar 71 Praktek Kerja Lapangan UPI (Kiri) dan UNHAS (Kanan) ............................................................ 119

Gambar 72 Praktek Kerja Lapangan (KIRI) Poltekpos dan UNIKOM (Kanan) .............................................. 119

Page 12: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. x

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 73 Praktek Kerja Lapangan ITB (Kiri) dan Universitas Udayanan dan SMK 4 Padalarang ............... 119

Gambar 74 Prakek Kerja Lapangan Poltek POS .............................................................................................. 120

Gambar 75 Prakek Kerja Lapangan Poltek POS .............................................................................................. 120

Gambar 76 Praktek Kerja Lapangan UNPAD (Kiri) dan SMK Indonesia Raya .............................................. 120

Gambar 77 Dokumentasi PKL, Permohonan PKL dari SMK Pugarabaya dan SMK Putra Padjajaran ........... 121

Gambar 78 Penerimaan PKL dari SMK 2 dan SMK 3 Cimahi ........................................................................ 121

Gambar 79 Permohonan PKL dari SMK Widya Dirgantara dan Penerimaan dan pelepasam PKL ................. 122

Gambar 80 Permohonan PKL dari Telkom University dan UPI ...................................................................... 122

Gambar 81 Kegiatan layanan data PSTA untuk PT. PINDAD ......................................................................... 124

Gambar 82 Dokumentasi Layanan Kunjungan Instansi.................................................................................... 127

Gambar 83 Foto-foto kegiatan Sosialisasi di Yogyakarta, 18 Februari 2019 ................................................... 132

Gambar 84 Kegiatan Bimtek di Surabaya, 22 Februari 2019 ........................................................................... 133

Gambar 85 Kegiatan Sosialisasi dan Diseminasi Produk PSTA di Pontianak tanggal 30 April 2019 .............. 134

Gambar 86 Kegiatan Sosialisasi Kegiatan PSTA di Garut Pada tahun 2019 ................................................. 134

Gambar 87 Peserta mengadakan uji dimensi dan uji frekuensi radio ............................................................... 136

Gambar 88 Screenshot pendaftaran layanan kunjungan di PSTA .................................................................... 137

Gambar 89 Screenshot permohonan layanan Praktek kerja mahasiswa ........................................................... 138

Gambar 90 Buletin Antasena 2019 ................................................................................................................... 143

Gambar 91 Logo SNI Radar Hujan .................................................................................................................. 148

Gambar 92 Rapat konsensus yang dihari tim konseptor RSNI radar hujan dan tim komisi teknis ................... 149

Gambar 93 Renovasi Laboratorium Observasi ................................................................................................. 158

Gambar 94 Surveilans KNAPPP pada tanggal 27 – 28 Juni 2019 .................................................................... 161

Gambar 95 Audit internal PSTA, pada tanggal 9-10 September 2019 ............................................................. 163

Gambar 96 Tinjauan Manajemen PSTA,pada tanggal 20 dan 23 Desember 2019 ........................................... 164

Gambar 97 Tim ISQUAR ................................................................................................................................. 165

Gambar 98 Dokumentasi Kegiatan ISQUAR ................................................................................................... 167

Gambar 99 Foto Bersama peserta Paracita Adventure Camp 2019 – SDGs for Young Leaders ...................... 169

Gambar 100 Foto Bersama peserta Paracita Adventure Camp 2019 – SDGs for Young Leaders .................... 170

Gambar 101 Penyampaian materi oleh Dr. Susanti Withaningsih .................................................................... 170

Gambar 102 Penyampaian materi oleh Dr. Noersomadi .................................................................................. 170

Gambar 103 Penyerahan Paracita Atmaloka Award 2019 ................................................................................ 171

Gambar 104 Forum Visitasi Lapangan Pembangunan Zona Intergritas WBBM.............................................. 172

Gambar 105 Piagam penghargaan pegawai berdedikasi tinggi ........................................................................ 173

Gambar 106 Skema Komunikasi PSTA (a) sebelum dan (b) setelah menggunakan Narada ............................ 175

Gambar 107 Tampilan PSTA Intranet & Virtual Office (Narada) .................................................................... 176

Gambar 108 Fitur Monitoring Barang, Menu Entri Stock Persediaan .............................................................. 176

Gambar 109 Fitur Monitoring Barang, Menu Entri Pengajuan Barang ............................................................ 177

Gambar 110 Fitur Monitoring Barang, Daftar Pengajuan Barang .................................................................... 177

Page 13: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. xi

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 111 Fitur Monitoring Barang, Proses Pengajuan barang .................................................................... 178

Gambar 112 Tampilan antarmuka CAKRA ..................................................................................................... 178

Gambar 113 Desain antarmuka aplikasi CAKRA ............................................................................................ 179

Gambar 114 High Performance Computing Litbang Pengembangan 2015 (kiri), ............................................ 180

Gambar 115 NAS dan SAN (kiri) Storage Big Data (kanan) ........................................................................... 181

Gambar 116 Foto bersama BNPB, BPBD, PSTA LAPAN, dan para peserta saat kegiatan knowledge sharing di

(a) Kab. Sukabumi (b) Kota Bima (c) Kota Sorong ................................................................... 182

Gambar 117 Radar hujan (SANTANU) yang telah terpasang di kantor BPBD ............................................... 183

Gambar 118 Arsitektur sistem peringatan dini PT. Timah Tbk. ....................................................................... 184

Gambar 119 Tampilan user interface sistem peringatan dini PT. Timah Tbk. untuk pengamatan .................. 185

Gambar 120 Kegiatan Pengujian Sampel di Lab. Kimia .................................................................................. 187

Gambar 121 Proses Pengisian Lembar Kerja Pemeringkatan PPID dan Serah Terima Piagam/Plakat Juara... 188

Gambar 122 Dokumentasi Pemasangan Tirai vertikal di PSTA ....................................................................... 198

Gambar 123 Dokumentasi Pemasangan Atribut Gerakan Hemat Energi di PSTA .......................................... 199

Gambar 124 Dokumentasi kegiatan sosialisasi dan himbauan hemat energi dan air pada saat coffee morning199

Gambar 125 Piagam Predikat Juara Harapan II Hemat Energi dan Air tingkat Nasional ................................ 200

Page 14: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. xii

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Komposisi SDM Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Berdasarkan Bidang Kepakaran pada Desember

2019 ...................................................................................................................................................... 16

Tabel 2 Pengembangan HPC ................................................................................................................................. 27

Tabel 3 Peralatan pengamat dirgantara .................................................................................................................. 31

Tabel 4 Indikator Kinerja Utama (IKU) ................................................................................................................ 41

Tabel 5 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) PSTA TA. 2019 .................................................................................. 44

Tabel 6 Penetapan Kinerja (PK) PSTA TA. 2019 ................................................................................................. 48

Tabel 7 Analisis Capaian Kinerja Tahun 2019 ...................................................................................................... 50

Tabel 8 Perbandingan Capaian IKU 1 (T=Target, R=Realisasi, C=Capaian)........................................................ 52

Tabel 9 Model Pemanfaatan Iptek Di Bidang Atmosfer ........................................................................................ 53

Tabel 10 Litbang Potensi Bencana Hidrometeorologis ......................................................................................... 54

Tabel 11 Perkembangan DSS SADEWA .............................................................................................................. 57

Tabel 12 Perkembangan DSS SEMAR .................................................................................................................. 59

Tabel 13 Litbang Atmosfer Maritim ...................................................................................................................... 60

Tabel 14 Perkembangan DSS SRIKANDI ............................................................................................................ 64

Tabel 15 Litbang Poklit Lingkungan Atmosfer ..................................................................................................... 64

Tabel 16 Perkembangan DSS SRIRAMA ............................................................................................................. 76

Tabel 17 Litbang Perubahan Iklim ........................................................................................................................ 80

Tabel 18 Litbang Teknologi Atmosfer .................................................................................................................. 88

Tabel 19 Perbandingan IKU 2 (T=Target, R=Realisasi, C=Capaian) .................................................................... 90

Tabel 20 Judul Publikasi Ilmiah Nasional Terakreditasi (Terbit) .......................................................................... 91

Tabel 21 Judul Publikasi Ilmiah Nasional Terakreditasi (Submit) ........................................................................ 92

Tabel 22 Perbandingan IKU 3 ............................................................................................................................... 94

Tabel 23 Judul makalah ilmiah yang terbit/submit pada publikasi internasional terakreditasi (Terbit) ............... 94

Tabel 24 Judul makalah ilmiah yang terbit/submit pada publikasi internasional terakreditasi (Submit) .............. 98

Tabel 25 Perbandingan Capaian IKU 4 ............................................................................................................... 101

Tabel 26 HKI yang diusulkan PSTA pada tahun 2019 ........................................................................................ 101

Tabel 27 Perbandingan Capaian IKU 5 ............................................................................................................... 102

Tabel 28 Instansi pengguna yang memanfaatkan layanan Iptek di bidang sains atmosfer .................................. 102

Tabel 29 Daftar Instansi yang telah mendapatkan layanan iptek ......................................................................... 103

Tabel 30 Layanan Praktek Kerja Tahun 2019 ..................................................................................................... 115

Tabel 31 Layanan Permohonan Data ................................................................................................................... 123

Tabel 32 Layanan Tugas Akhir/Pembimbing ...................................................................................................... 124

Tabel 33 Rekapitulasi Layanan Kunjungan Instansi Tahun 2019 ........................................................................ 125

Tabel 34 Rekapitulasi Permohonan Layanan Narasumber tahun 2019 ............................................................... 128

Page 15: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. xiii

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 35 Daftar Layanan Bimtek dan Sosialisasi ................................................................................................ 129

Tabel 36 Hasil Lomba Kombat 2018 - 2019 ........................................................................................................ 135

Tabel 37 Rekapitulasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tahun 2019 ........................................................... 138

Tabel 38 Perbandingan Capaian IKU 6 ............................................................................................................... 138

Tabel 39 Perbandingan Capaian Publikasi Lainnya............................................................................................. 140

Tabel 40 Buku Tahun 2019 ................................................................................................................................. 140

Tabel 41 Daftar Kelompok Penelitian 2019 ........................................................................................................ 144

Tabel 42 Daftar Penulis dan penerbit tahun 2019 ................................................................................................ 144

Tabel 43 Rekap Jumlah Kerjasama Litbang Tahun 2019 .................................................................................... 146

Tabel 44 Pengajuan Radar Hujan SNI ................................................................................................................. 148

Tabel 45 Standar Pengolahan Data ...................................................................................................................... 150

Tabel 46 Competency Gap Index Bimtek PSTA Tahun 2019 ............................................................................. 152

Tabel 47 Data Sinergi antara Puslitbang yang telah ditetapkan sebagai PUI dan PUI yang masih dalam taraf

pembinaan ........................................................................................................................................... 155

Tabel 48 Daftar kunjungan tamu dari luar negeri ke PSTA ................................................................................. 156

Tabel 49 Jadwal Dokumentasi Mutu tahun 2019 ................................................................................................. 160

Tabel 50 Timeline Pelaksanaan Kegiatan Audit Internal PSTA .......................................................................... 162

Tabel 51 Rekapitulasi Peserta ISQUAR .............................................................................................................. 166

Tabel 52 Pengembangan HPC ............................................................................................................................. 179

Tabel 53 Jasa Pengujian Laboratorium Kualitas Udara untuk Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi ........... 186

Tabel 54 Jasa Pengujian Laboratorium Kualitas Udara untuk Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut ....... 186

Tabel 55 Jasa Pengujian Laboratorium Kualitas Udara untuk Teknik lingkungan ITB ...................................... 187

Tabel 56 Realisasi Anggaran PSTA TA. 2019 .................................................................................................... 189

Tabel 57 Realisasi Anggaran PSTA TA 2019 berdasarakan Output ................................................................... 189

Tabel 58 Capaian IKU dan Realisasi Anggaran Per Sasaran Tahun 2019 ........................................................... 190

Tabel 59 Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja .................................................................................... 191

Tabel 60 Perbandingan PAGU Anggaran dan Realisasi PSTA Tahun 2015 sampai Tahun 2019 ....................... 192

Tabel 61 Rekapitulasi Training yang di Ikuti Pegawai PSTA Tahun 2019 ......................................................... 194

Tabel 62 Nilai SAKIP PSTA Tahun 2016 - 2019 ................................................................................................ 202

Page 16: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 1

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang baik (Good Governance) sejalan dengan

Ketetapan MPR No. XI/1998 dan Undang-Undang No. 28 Tahun 1999, mengharuskan instansi

pemerintah menyelenggarakan manajemen pemerintahan yang transparan, partisipatif,

akuntabel, berdayaguna dan berhasilguna serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Untuk mewujudkan kondisi tersebut, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer harus mampu

menciptakan suatu sistem yang kondusif bagi terlaksananya proses pembangunan sejak dari

langkah awal yaitu perencanaan hingga proses evaluasinya. Sehingga apa yang diharapkan dari

setiap program kegiatan dapat terwujud dan bermanfaat bagi masyarakat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun 2019 ini disusun

sebagai laporan kinerja atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi berdasarkan atas : (1)

Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional nomor : KEP/116/IX/2002

tentang uraian tugas di lingkungan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, dan yang

terakhir diperbaiki kembali dengan Peraturan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa

Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan dan

Antariksa Nasional, Pasal 73, (2) Rencana Strategis Lembaga Penerbangan dan Antariksa

Nasional 2015 – 2019, (3) Rencana Strategis Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN

2015 – 2019, dan (4) Rencana Kerja Tahunan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun 2019,

(5) DIPA Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun 2019.

Tahun 2019 merupakan tahun keempat pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Pusat

Sains dan Teknologi Atmosfer 2015-2019 yang merujuk pada Rencana Strategis Lembaga

Penerbangan dan Antariksa Nasional 2015-2019. Guna mengukur pencapaian visi, misi, tujuan

dan sasaran, telah pula dibuat Indikator Kinerja Utama (IKU), baik IKU di tingkat LAPAN,

Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer serta IKU di tingkat teknis atau Satuan Kerja

Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer.

1.1.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor 8

Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja LAPAN, Pasal 73, PSTA mempunyai tugas

melaksanakan penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan serta

Page 17: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 2

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

penyelenggaraan keantariksaan di bidang sains dan teknologi atmosfer. Dalam melaksanakan

tugas sebagaimana dimaksud dalam Perka LAPAN Nomor 8 tahun 2015 Pasal 73 tersebut,

Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di bidang sains dan teknologi

atmosfer;

2. Penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang sains dan teknologi atmosfer;

3. Penelitian, pengembangan, dan perekayasaan serta pemanfaatan sains dan teknologi

atmosfer;

4. Pengelolaan fasilitas penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan di bidang

sains dan teknologi atmosfer;

5. Pelaksanaan kegiatan diseminasi hasil penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan

pemanfaatan di bidang sains dan teknologi atmosfer;

6. Pembinaan dan pemberian bimbingan di bidang penelitian, pengembangan, perekayasaan,

dan pemanfaatan sains dan teknologi atmosfer;

7. Pelaksanaan kerja sama teknis di bidang sains dan teknologi atmosfer; dan pelaksanaan

administrasi keuangan, penatausahaan Barang Milik Negara, pengelolaan rumah tangga,

sumber daya manusia aparatur, dan tata usaha pusat.

1.1.2 STRUKTUR ORGANISASI

Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi

Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer dan meyelenggarakan fungsi penelitian dan

pengembangan sains dan teknologi atmosfer serta pemanfaatannya.

Sesuai Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 tahun 2015, sebagaimana dimaksud Pasal 75

bahwa Susunan Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer terdiri dari :

Page 18: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 3

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

a. Kepala Pusat

b. Bagian Administrasi, terdiri dari :

a) Sub Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara

b) Sub Bagian Sumber Daya Manusia dan Tata usaha

c. Bidang Program dan Fasilitas

d. Bidang Diseminasi

e. Kelompok Jabatan Fungsional

Adapun Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer berdasarkan Peraturan

Kepala LAPAN Nomor 8 tahun 2015 Pasal 75 tampak pada Gambar 1 :

Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN

1.2 ASPEK STRATEGIS ORGANISASI DAN PERMASALAHAN UTAMA

Atmosfer merupakan lapisan tipis gas yang menyelimuti planet bumi. Atmosfer sangat

penting dalam mendukung kehidupan di bumi. Atmosfer dibutuhkan dalam metabolisme

mahluk hidup, serta menyediakan habitat dan perlindungan bagi kehidupan. Atmosfer juga

memungkinkan distribusi massa dan energi di seluruh planet bumi antara lain melalui siklus

hidrologi. Atmosfer juga menjadi media yang memungkinkan transportasi udara. Namun,

kondisi ekstrim di atmosfer juga dapat menimbulkan kejadian bencana hidrometeorologis yang

dapat mengakibatkan kerugian yang besar terhadap manusia dan lingkungan. Kondisi dan

dinamika atmosfer mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu

sangat penting untuk memahami atmosfer dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas

Page 19: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 4

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

kehidupan di muka bumi. Salah satu aplikasi utama dari kegiatan keantariksaaan adalah

mengamati atmosfer planet bumi dari ruang angkasa dengan menggunakan satelit

penginderaan jauh untuk mempelajari dan memahami bagaimana atmosfer bekerja.

Pengamatan atmosfer dari ruang angkasa dengan dengan memanfaatkan satelit penginderaan

jauh memiliki beberapa keunggulan antara lain: (1) wilayah cakupan yang luas di atas daratan

dan lautan seluruh Indonesia, (2) pengamatan yang seragam, bersamaan, dan terus-menerus,

(3) dapat menjangkau wilayah yang sulit untuk diakses. Satelit penginderaan jauh juga telah

digunakan untuk mendukung prakiraan cuaca melalui asimilasi data satelit ke dalam model

prakiraan cuaca. Pengamatan yang luas dan terintegrasi dengan menggunakan satelit

penginderaan jauh telah membantu pemahaman mengenai pemanasan global dan perubahan

iklim. PSTA memanfaatkan keunggulan teknologi pengamatan berbasis satelit dan model-

model atmosfer untuk mempelajari dinamika atmosfer bumi, agar dapat dimanfaatkan sebesar-

besarnya untuk mendukung pembangunan nasional di berbagai sektor.

Gambar 2 Pengamatan Atmosfer dari Ruang Angkasa (Ref. NASA)

Sebagai bagian dari lembaga keantariksaan, PSTA mempelajari atmosfer sebagai bagian

dari planet bumi, yang merupakan bagian dari sistem matahari-bumi. Sistem bumi terdirid ari

lithosfer (daratan), hidrosfer (lautan), kreosfer (lapisan es), atmosfer (udara), dan biosfer

(kehidupan). Seluruh komponen dari sistem bumi ini berinteraksi secara dinamis dan terus-

menerus sehingga menciptakan suatu kondisi kesetimbangan yang memungkinkan kehidupan

berkembang di dalamnya. Energi yang diterima oleh sistem bumi berasal dari energi radiasi

matahari, sehingga dinamika di dalam sistem bumi merupakan bagian dari dinamika sistem

matahari-bumi. Hampir 30% dari energi radiasi matahari yang diterima planet bumi digunakan

Page 20: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 5

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

untuk menggerakkan siklus hidrologi. Melalui proses fotosintesis, energi matahari juga

digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Lingkungan radiasi matahari di sekeliling planet bumi

sesungguhnya merupakan lingkungan esktrim energi tinggi yang sangat dinamis sehingga

tidak memungkinkan untuk mendukung kehidupan. Namun, planet bumi dilindungi oleh

medan geomagnet dan lapisan ozon yang memberikan perlindungan dan stabilisator bagi

berkembangnya kehidupan di muka bumi. Pada saat ini, bumi merupakan satu-satunya planet

yang diketahui dapat menopang kehidupan manusia.

Gambar 3 Sistem Matahari - Bumi

Kegiatan penelitian mengenai atmosfer merupakan bagian penting dari kegiatan

keantariksaan di LAPAN. Hal ini karena: (1) atmosfer merupakan media yang mendukung

kegiatan penerbangan dan antariksa, dan (2) atmosfer merupakan media yang sangat

mempengaruhi kehidupan di muka bumi. Sebagai lembaga keantariksaan, salah satu tujuan

dari pemanfaatan teknologi keantariksaan adalah untuk mengamati dan memahami bagaimana

atmosfer bekerja serta memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas kehidupan di muka

bumi. Dengan demikian, kegiatan penelitian mengenai atmosfer di LAPAN memiliki dua

tujuan yaitu: (1) untuk mendukung kegiatan pengembangan teknologi penerbangan dan

antariksa, dan (2) untuk mendukung aplikasi dari sains dan teknologi atmosfer dalam

pembangunan nasional. Kegiatan sains atmosfer merupakan bagian dari kegiatan kedeputian

sains yang terdiri dari: (1) sains dan teknologi atmosfer dan (2) sains antariksa.

Dinamika atmosfer di wilayah ekuator memiliki karakteristik yang unik dan peran yang

penting dalam dinamika atmosfer lokal maupun global. Dari sudut pandang dinamika

atmosfer, wilayah ekuator secara umum merupakan wilayah energi tinggi, turbulen, disipatif,

non-adiabatik, dan non-linear, sehingga dinamika atmosfer di wilayah ini lebih sulit untuk

Page 21: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 6

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

diprediksi dibandingkan dengan wilayah di lintang tinggi. Wilayah ini menjadi penting karena

dinamika atmosfer di wilayah ini merupakan penggerak sirkulasi atmosfer global dan menjadi

sumber ketidakpastian serta wilayah kunci perubahan iklim global. Namun demikian,

disamping pentingnya wilayah ini dari sudut pandang dinamika atmosfer, pengamatan

atmosfer di wilayah ini masih sangat kurang, sehingga pengetahuan dan model yang

representatif untuk wilayah ini juga masih sangat kurang.

Gambar 4 Kompleksitas Dinamika Atmosfer di Wilayah Ekuator

Dinamika atmosfer di wilayah ekuator memiliki karakteristik yang unik. Berada dalam

posisi tegak lurus dengan sinar matahari, wilayah ekuator menerima energi radiasi matahari

yang terbesar. Wilayah ini umumnya merupakan wilayah yang hangat dengan banyak uap air,

keduanya merupakan pendorong terjadinya proses konveksi aktif yang menghasilkan awan

dan hujan terbesar di dunia. Wilayah ekuator juga merupakan wilayah konvergensi angin

meridional, sehingga proses konveksi yang terjadi cenderung terkunci dengan konvergensi

tersebut dan membentuk Inter-Tropical Convergence Zone (ITCZ). ITCZ menghasilkan

banyak hujan di mana panas laten yang dibebaskan merupakan penggerak sirkulasi global.

Wilayah ekuator juga dipengaruhi oleh efek Corriolis yang kecil sehingga dinamika atmosfer

di wilayah ini lebih banyak diatur oleh kesetimbangan hidrostropis antara gaya gravitasi dan

gaya buoyancy. Kesetimbangan antara kedua gaya ini menghasilkan gelombang atmosfer

sedangkan ketidaksetimbangan menghasilkan konveksi. Dengan demikian dinamika atmosfer

wilayah ekuator banyak didominasi oleh gelombang atmosfer dan konveksi yang saling

mempengaruhi.

Wilayah Benua Maritim Indonesia berada di antara dua samudera yaitu Samudra Pasifik

Page 22: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 7

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

dan Samudra Hindia, serta berada di antara dua Benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia.

Wilayah ini dibentuk oleh banyak kepulauan besar dan kecil dengan topografi pegunungan

yang kompleks. Komposisi daratan-lautan yang kompleks di wilayah Benua-Maritim

memberikan efek hotspot dan meningkatkan modulasi diurnal konveksi. Sedangkan topografi

pegunungan yang kompleks memberikan efek orografis pengangkatan massa udara yang

mendorong terbentuknya awan dan hujan orografis. Secara umum wilayah Benua-Maritim

banyak dipengaruhi oleh sirkulasi monsunal yang menghasilkan perbedaan yang mencolok

antara musim basah dan musim kering. Namun, kondisi musim yang terjadi juga banyak

dipengaruhi oleh beberapa fenomena yang lain seperti Madden Julian Oscillation (MJO), El-

Nino Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole Mode (IODM), dan juga efek siklon

tropis yang jarang terjadi di wilayah Indonesia namun dapat mempengaruhinya.

Sebagai wilayah surplus energi dengan banyak uap air dan hujan, wilayah Indonesia juga

merupakan wilayah yang ekstrim secara hidro-meteorologis. Kejadian ekstrim dapat terjadi

karena pada dasarnya atmosfer merupakan sebuah sistem kompleks yang digerakan secara

perlahan oleh energi dari matahari, sehingga memperlihatkan perilaku kekritisan yang diatur-

sendiri (Self-Organized Criticallity) di mana pada waktu-waktu tertentu terjadi pengumpulan

energi yang cukup besar dan dilepaskan sebagai kejadian ekstrim. Selain itu, wilayah Indonesia

banyak dipengaruhi oleh gelombang-gelombang atmosfer yang pada waktu-waktu tertentu

dapat saling menguatkan atau melemahkan sehingga menimbulkan kejadian-kejadian ekstrim.

Bencana hidro-meteorologis yang banyak terjadi di Indonesia antara lain banjir, longsor,

puting beliung dan juga kekeringan. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana

(BNPB) menunjukkan bahwa frekuensi kejadian bencana yang paling tinggi di Indonesia

merupakan bencana yang bersifat hidro-meteorologis. Kejadian bencana ini tentunya dapat

menimbulkan kerugian berupa kerusakan infrastruktur, kerugian harta benda, bahkan korban

cedera dan hilangnya jiwa manusia, dan gangguan terhadap aktivitas masyarakat,

pemerintahan dan dunia usaha. Pengetahuan mengenai atmosfer dapat berkontribusi untuk

memahami dan memprediksi kejadian ekstrim dalam rangka mengurangi resiko bencana.

Informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai kondisi atmosfer serta prediksi dan

proyeksinya sangat dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen dan

kebijakan untuk meningkatkan kinerja di berbagai sektor pembangunan seperti pertanian,

perhubungan, energi, lingkungan hidup, sumber daya air, kesehatan dan penanggulangan

bencana. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia dalam 25 tahun ke depan berpotensi untuk

Page 23: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 8

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

menimbulkan berbagai tantangan yang berkaitan antara lain dengan krisis pangan, krisis air,

krisis energi, perubahan iklim, bencana, kerusakan lingkungan, penyakit, konflik dan

sebagainya. Masalah perubahan iklim global dipandang sebagai tantangan terbesar bagi umat

manusia di bumi pada saat ini dan di masa yang akan datang. Pengetahuan mengenai atmosfer

dan bumi tempat kita hidup dapat berkontribusi terhadap solusi dalam menghadapi tantangan-

tantangan tersebut. Pengetahuan dan informasi mengenai atmosfer sangat dibutuhkan dalam

pengembangan teknologi pertanian presisi dan pertanian cerdas-iklim; pengelolaan sumber

daya air; pengelolaan sumber daya energi terbarukan seperti energi hidro, matahari, angin dan

gelombang; proyeksi, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim; pengelolaan resiko bencana dan

peringatan dini; pengelolaan lingkungan; peringatan dini epidemi penyakit; serta pertahanan

dan keamanan.

Sebagai lembaga yang merupakan bagian dari pemerintah, maka kegiatan penelitian dan

pengembangan sains atmosfer di LAPAN bertujuan untuk mendukung pemerintah melalui

kementrian-kementrian (Pertanian, Pekerjaan Umum, Perhubungan, Energi, Lingkungan,

Kehutanan, Kesehatan, Kebencanaan), badan-badan operasional terkait (BMKG, BNPB,

BRG) dan Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan kinerja di sektor-sektor

pembangunan. Dukungan ini juga untuk memastikan akuntabilitas lembaga terhadap anggaran

negara dan pembayar pajak. Salah satu tantangan yang perlu dihadapi adalah bagaimana

kegiatan penelitian dan pengembangan sains atmosfer yang dilakukan dapat memberikan

kontribusi nyata terhadap pengambilan keputusan kebijakan dan keputusan manajemen di

sektor-sektor pembangunan. Gambar di bawah ini memperlihatkan kebutuhan nasional di

Bidang Sains dan Teknologi Atmosfer di berbagai sektor pembangunan yang dapat didukung

oleh kegiatan PSTA. Dukungan ini diharapkan pada akhirnya dapat memberikan dampak pada

keunggulan kompetitif ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Page 24: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 9

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 5 Kebutuhan Nasional di berbagai Sektor Pembangunan

Kegiatan pengembangan sains dan teknologi atmosfer di PSTA secara umum terdiri dari 3

bagian kegiatan yang saling terkait dan mendukung, yaitu: (1) sains, (2) aplikasi, dan (3)

teknologi. Kegiatan sains bertujuan untuk memahami bagaimana atmosfer bekerja, terutama

di wilayah Benua-Maritim Indonesia, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kemampuan

dan kualitas prediksi atmosfer jangka pendek, menengah dan panjang di wilayah ini. Kegiatan

sains didukung oleh kegiatan pengamatan atmosfer dan kegiatan simulasi atmosfer, di mana

keduanya didukung oleh kegiatan teknologi atmosfer, seperti pengembangan sistem

pengamatan atmosfer berbasis satelit, radar, dan in-situ, serta pengembangan sistem simulasi

atmosfer berbasis High Performance Computing (HPC). Kegiatan sains atmosfer meliputi

penelitian mengenai fisika, dinamika, dan kimia atmosfer. Penelitian fisika atmosfer meliputi:

(a) proses radiasi, (b) lapisan batas, (c) konveksi, (d) mikrofisika awan, (e) presipitasi, (f)

interaksi atmosfer-daratan, (g) interaksi atmosfer-lautan, (h) interaksi atmosfer-antariksa.

Penelitian dinamika atmosfer meliputi: (a) siklus diurnal, (b) monsun, (c) Madden Julian

Oscilation (MJO), (d) Indian Ocean Dipole (IOD), (e) El-Nino Southern Oscillation (ENSO),

(f) Tropical Cyclone (TC), (g) gelombang atmosfer, (h) interaksi multi-skala. Penelitian kimia

atmlosfer meliputi: (a) ozon, (b) radiasi dan fotokimia, (c) Gas Rumah Kaca, (d) aerosol, (e)

polusi udara, (f) deposisi asam, (g) kualitas udara.

Kegiatan aplikasi bertujuan untuk memanfaatkan seluruh data, informasi dan pengetahuan

yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan aplikasi di berbagai sektor pembangunan sebagai

perwujudan dari akuntabilitas PSTA sebagai lembaga penelitian kepada stakeholder. Sebagai

lembaga penelitian, peran PSTA berada di hulu untuk mendukung K/L dan Pemerintah Daerah

Page 25: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 10

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

dalam kegiatan pembangunan, antara lain dalam proses pengambilan keputusan yang akan

berdampak kepada masyarakat. Untuk mendukung kegiatan layanan informasi yang

berorientasi kepada kebutuhan pengguna, maka strategi yang dikembangkan oleh PSTA adalah

dengan mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS)

berbasis pengamatan, prediksi, dan pengetahuan atmosfer untuk mendukung pengambilan

keputusan kebijakan dan manajemen oleh kementerian-kementerian terkait dalam rangka

meningkatkan kinerja pembangunan. Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support

System (DSS) merupakan sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu

pengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah

yang tidak terstruktur. Sistem Pendukung Keputusan (DSS) meningkatkan kualitas keputusan

kebijakan dan manajemen oleh kementerian-kementerian terkait dengan memanfaatkan data

dan informasi yang cepat, tepat, akurat serta mudah diakses dan diperoleh. Pembangunan DSS

merupakan kegiatan kemitraan yang dilaksanakan bersama-sama pengguna untuk memastikan

bahwa informasi yang dihasilkan (output) dapat meningkatkan kinerja pengguna (outcome)

dan memberikan manfaat bagi stakeholder (impact), sehingga memastikan akuntabilitas.

Gambar di bawah ini memperlihatkan alur kerja dari sebuah Sistem Pendukung Keputusan :

Gambar 6 Sistem Pendukung Keputusan

Teknologi memberikan pengaruh yang besar terhadap sains maupun aplikasi. Kegiatan

teknologi di PSTA bertujuan untuk menyediakan mendukung kegiatan penelitian dan aplikasi

melalui Sistem Pendukung Keputusan. Kegiatan teknologi menyediakan sistem pengamatan

atmosfer berbasis satelit, radar dan in-situ. Kegiatan teknologi juga bertujuan untuk

mendukung hilirisasi dan komersialisasi produk-produk teknologi atmosfer untuk mendukung

Page 26: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 11

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

kebutuhan nasional dengan bekerjasama dengan industri terkait. Seluruh kegiatan sains,

aplikasi, dan teknologi seperti dijelaskan di atas, serta kegiatan pengembangan laboratorium

dan operasional pengamatan dan prediksi atmosfer, dilaksanakan secara terintegrasi

sebagaimana digambarkan di dalam proses bisnis PSTA.

Dengan mempertimbangkan optimalisasi sumber daya yang ada di PSTA maka kegiatan

litbang difokuskan untuk meningkatkan kualitas dari Sistem Pendukung Keputusan. Mengikuti

komponen-komponen utama dari sebuah DSS, ada tiga jenis kegiatan litbang yang dilakukan

untuk mendukung pengembangan DSS, yaitu: (1) penelitian berbasis observasi atmosfer, (2)

penelitian berbasis model atau simulasi atmosfer, dan (3) pengembangan aplikasi DSS.

Penelitian berbasis observasi atmosfer bertujuan untuk memahami proses dan mekanisma

yang terjadi di atmosfer dalam rangka untuk meningkatkan representasinya di dalam model

atmosfer sehingga diperoleh peningkatkan kinerja dan akurasi dari model atmosfer yang

digunakan. Topik-topik penelitian yang penting dalam meningkatkan kinerja model pada saat

ini antara lain interaksi atmosfer-daratan-lautan, lapisan batas, proses konveksi, dan proses-

proses terkait uap air di atmosfer dan siklus hidrologi. Penelitian dinamika atmosfer terkait

mekanisma terjadinya kondisi ekstrim juga penting dalam memahami precursor dan

membangun sistem peringatan dini bencana hidrometeorologis. Penelitian berbasis observasi

atmosfer juga bertujuan untuk memperoleh data dan informasi atmosfer yang dibutuhkan oleh

DSS yang juga digunakan untuk keperluan verifikasi, validasi, dan asimilasi data.

Penelitian berbasis model simulasi atmosfer bertujuan untuk mempelajari dan

mengembangkan teknik-teknik prediksi yang dapat digunakan untuk mendukung DSS, dan

juga untuk memahami proses dan mekanisme yang terjadi di atmosfer dengan menggunakan

alat simulasi. Kegiatan penelitian berbasis model atmosfer juga meliputi kegiatan verifikasi

dan validasi, serta peningkatan akurasi model melalui studi sensitivitas dan pemilihan skema

fisis dalam model, peningkatkan resolusi model, downscaling, teknik asimilasi data, dan teknik

ensembel. Karena dinamika atmosfer di wilayah Indonesia banyak didominasi oleh proses

konveksi yang dimodulasi oleh gelombang atmosfer, maka skema parameterisasi konveksi

menjadi penting untuk diteliti, terutama mengenai trigger, model awan, dan juga closure dari

proses konveksi. Penggunaan skema parameterisasi diperkirakan masih dibutuhkan dalam

dekade ke depan, karena kemampuan komputasi pada saat ini umumnya belum memungkinkan

simulasi global dengan resolusi yang sangat tinggi untuk menghitung konveksi secara eksplisit.

Kegiatan pengembangan aplikasi DSS meliputi pengembangan aplikasi berbasis web

Page 27: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 12

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

ataupun platform mobile, pengembangan dan pengelolaan basis data, pengembangan teknik

parallel computation dengan High Performance Computing (HPC), Cloud Computing,

Artificial Intelligence (AI), Machine Learning, dan Internet of Things (IoT). HPC merupakan

fasilitas utama yang digunakan untuk menjalankan model-model atmosfer untuk keperluan

simulasi maupun prediksi, sehingga teknologi ini perlu dikuasai dengan baik oleh PSTA. Pada

saat ini juga berkembang pemanfaatan Graphical Processing Unit (GPU) untuk komputasi

paralel. Demikian pula pemanfaatan AI dalam prediksi cuaca pada saat ini sedang berkembang

dan berkontribusi pada peningkatan akurasi model.

Seluruh kegiatan di atas didukung oleh kegiatan pengembangan teknologi atmosfer yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengamatan atmosfer untuk mendukung kegiatan

penelitian, pelayanan, dan aplikasi DSS, melalui pengembangan sistem pengamatan atmosfer

berbasis satelit, radar, airborne dan sensor-sensor permukaan. Dalam hal ini pengembangan

sensor pengamatan atmosfer pada pesawat terbang dan satelit menjadi strategis bagi PSTA

sebagai bagian dari lembaga penerbangan dan antariksa. Demikian pula pengembangan sistem

pengamatan atmosfer berbasis radar dan pengukuran in-situ dibutuhkan untuk validasi hasil

pengukuran berbasis penginderaan jauh.

Pengembangan DSS melibatkan sumber daya multi-disiplin yang meliputi sains atmosfer

dan oseanografi, teknologi informasi, elektronika dan instrumentasi. Sebagai Pusat Unggulan

Iptek (PUI) di bidang Pemodelan Atmosfer Indonesia, PSTA perlu memperkuat sumber daya

dan kompetensi di bidang pemodelan atmosfer di Indonesia dengan meningkatkan fasilitas

komputasi didukung oleh fasilitas observasi, serta meningkatkan kompetensi SDM di bidang

pemodelan atmosfer, yang didukung oleh kompetensi di bidang sains atmosfer, informatika,

dan elektronika. Kegiatan riset perlu diarahkan untuk mendukung peningkatan kinerja model

atmosfer di wilayah Indonesia. Gambar di bawah ini memperlihatkan roadmap pengembangan

DSS di PSTA serta kebutuhan sumber daya sistem observasi dan sistem prediksi yang

mendukungnya.

Page 28: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 13

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 7 Roadmap Pengembangan DSS

1.3 SUMBER DAYA MANUSIA DAN FASILITAS

1.3.1 SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

Sumber Daya Manusia (SDM) PSTA LAPAN pada Bulan Desember Tahun 2019

berjumlah 80 orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan yaitu S3 sebanyak 12

orang (15%), S2 sebanyak 24 orang (30%), S1 sebanyak 38 orang (48%), Diploma III sebanyak

1 orang (1%), SLTA sebanyak 4 orang (5%), SLTP sebanyak 1 orang (1%).

Page 29: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 14

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 8 Grafik Sumber Daya SDM PSTA berdasarkan jenjang pendidikan

Komposisi pegawai berdasarkan Pangkat dan Golongan yaitu Golongan IV sebanyak 26

orang (15%), S2 sebanyak 24 orang (30%), S1 sebanyak 38 orang (48%), Diploma III sebanyak

1 orang (1%), SLTA sebanyak 4 orang (5%), SLTP sebanyak 1 orang (1%).

Gambar 9 Grafik Komposisi SDM PSTA berdasarkan Pangkat dan Golongan

Komposisi pegawai berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu dan Umum yaitu Peneliti

sebanyak 39 orang (49%), Perekayasa sebanyak 7 orang (9%), Teknisi Litkayasa sebanyak 3

1215%

2430%38

48%

11%

45%

11%

Komposisi Pegawai PSTA LAPANBerdasarkan Pendidikan

S3

S2

S1

D3

SLTA

SLTP

2633%

5366%

11%

Komposisi SDM PSTAberdasarkan pangkat dan golongan

Golongan IV

Golongan III

Golongan II

Page 30: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 15

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

orang (4%), Arsiparis sebanyak 7 orang (9%), Pranata Humas sebanyak 2 orang (3%), dan

Jabatan Fungsional Umum sebanyak 22 orang (27%).

Gambar 10 Komposisi SDM PSTA berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu dan Umum

Selanjutnya pengorganisasian SDM di PSTA tahun 2019 dijelaskan seperti gambar sebagai

berikut :

Gambar 11 Pengelompokan SDM Berdasarkan Kelompok Penelitian

3949%

79%

34%

22%

79%

2227%

Komposisi Pegawai PSTA LAPAN Berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu dan

Umum

Peneliti

Perekayasa

Teknisi Lit

Humas

Arsiparis

JFU

Page 31: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 16

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 1 Komposisi SDM Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Berdasarkan Bidang Kepakaran pada

Desember 2019

Bidang Kepakaran

Peneli

ti

Utama Madya Muda Pertama

S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3

04.06.01

Bidang Meteorologi

1 2 2 1

04.06.02

Bidang Klimatologi

1

04.06.04

Bidang Lingkungan

Atmosfer dan

Aplikasinya

1 4 2 2 1

04.07.04

Bidang

Lingkungan dan

Aplikasinya

3 3 2 6 1 1

04.07.07

Bidang Ilmu

Atmosfer

Meteorologi dan

Klimatologi

1 1

04.07.09

Bidang Ilmu

Meteorologi,

Klimatologi dan

Kelautan

1

04.07.10

Bidang Ilmu

Atmosfer

Meteorologi dan

Klimatologi lainnya

1

02.01.01

Bidang Astronomi

dan Astrofisik

1

14.04.01

Bidang

Pengembangan

Perangkat Lunak

1

1.3.2 FASILITAS

Untuk mendukung kegiatan litbang maupun pelayanan, Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer didukung oleh 4 Laboratorium utama, yaitu:

1. Laboratorium Elektronika

2. Laboratorium Observasi

3. Laboratorium Komputasi

4. Laboratorium Kimia

5. Laboratorium Program

Page 32: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 17

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

1.3.2.1 GEDUNG DAN BANGUNAN

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan litbangyasa di Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer, telah tersedia sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung lainnya. Prasarana

bangunan mencakup lahan dan bangunan gedung yang meliputi ruang kerja, ruang

laboratorium, ruang diseminasi, prasarana olahraga. Prasarana umum meliputi air, listrik,

jaringan telekomunikasi, internet, sarana ibadah, parkir kendaraan, dan taman. Prasarana ini

berlokasi di Jl. Dr. Djundjunan No. 133 Bandung.

Gambar 12 Kantor Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer

1.3.2.2 LABORATORIUM OBSERVASI

Laboratorium Observasi memiliki tugas untuk:

1. Pengelolaan fasilitas pengamatan atmosfer di lingkungan PSTA

2. Operasional pemantauan atmosfer untuk mendukung penelitian/pelayanan/DSS

3. Pengembangan sistem pemantauan atmosfer yang otomatis, real time, online, dan

terintegrasi dengan Bisma.

Proses penyimpanan data di Laboratorium Observasi digambarkan pada skema di bawah:

Page 33: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 18

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 13 Skema proses penyimpanan data di Lab. Observasi

Fasilitas di Laboratorium Observasi antara lain:

1. Brewer Spectrophotometer

Berfungsi untuk Pengukuran UV, Ozon, SO4, NO2 (stratosfer & troposfer, pagi & sore),

massa udara. Terdapat 2 unit Brewer yang salah satunya akan diletakkan di BPAA – Pontianak.

Gambar 14 Brewer Spectrophotometer

Page 34: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 19

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

2. Ozon Monitor DASIBI

Berfungsi untuk pengukuran ozon permukaan.

Gambar 15 Ozon monitor dasibi di PSTA

3. Light Detection and Ranging (LIDAR)

Berfungsi untuk pengukuran rasio depolarisasi dan rasio backscattering untuk uap air dan

aerosol.

Gambar 16 Light Detection and Ranging (LIDAR) di PSTA

4. Instrumen Radiasi

Berfungsi untuk pengukuran UV-A, UV-B, radiasi global, Lama Penyinaran Matahari

(LPM). Terdapat dua set instrumen radiasi yang salah satunya diletakkan di BPAA –

Watukosek.

Page 35: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 20

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 17 Instrumen pengukur radiasi di PSTA

5. Air Quality Monitoring System (AQMS)

Berfungsi untuk pengukuran SO2, CO, NO, NOx, CH4, NMHC. Pengukuran harian

ditampilkan di monitor display (videotron) AQMS di PSTA.

Gambar 18 Air Quality Monitoring System (AQMS) di PSTA

6. Mobile Air Polution Monitoring System (M-AQMS)

Berfungsi untuk pengukuran CO, SO2, NO, NOx, Ozon, Partikel (PM10) yang dipergunakan

secara mobile.

Page 36: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 21

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 19 Mobile Air Polution Monitoring System (M-AQMS)

7. Transportable X-Band Radar

Berfungsi untuk pengukuran reflektivitas awan, radial wind velocity, spectral width secara

mobile.

Gambar 20 Transportable X-Band Radar

8. Radar Furuno

Berfungsi untuk pengukuran reflektivitas. Digunakan sebagai bagian dari aplikasi Santanu.

Terdapat 6 unit lain yang telah terpasang selain di PSTA, yaitu: BPAA Sumedang, BPAA

Pontianak, BPAA Kototabang, BMKG - Lembang, PT. Inti – Bandung, KKP – Sadeng.

Page 37: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 22

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 21 Radar Furuno

9. Sensor CO2

Berfungsi untuk pengukuran konsentrasi CO2. Terdapat dua unit yang salah satunya

terpasang di BPAA – Pontianak.

Gambar 22 Sensor CO2

10. Automatic Weather Station (AWS)

Berfungsi untuk pengukuran parameter-parameter cuaca (angin, kelembapan, curah hujan,

tekanan, suhu, radiasi, dll) secara otomatis. Terdapat 3 unit lain yang telah terpasang selain di

PSTA, yaitu: BPAA Biak, Unhas Makassar, UBD Palembang.

Page 38: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 23

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 23 Automatic Weather Station (AWS)

11. HimawariCast Satellite receiver

Berfungsi untuk menerima dan mengolah data pemantauan awan dari satelit Himawari-8.

Informasi yang telah diolah ditampilkan di aplikasi Sadewa dan Semar.

Gambar 24 HimawariCast Satellite receiver

12. Radiosonde receiver

Berfungsi untuk pengukuran parameter atmosfer (tekanan, suhu, kelembapan, arah dan

kecepatan angin) vertikal.

Page 39: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 24

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 25 Skema radiosonde receiver

1.3.2.3 LABORATORIUM ELEKTRONIKA

Laboratorium Elektronika mempunyai tugas untuk: (1) Pengelolaan fasilitas laboratorium

elektronika dan mekanika; (2) Dukungan pengembangan & perbaikan sensor pengamatan

atmosfer untuk mendukung penelitian/pelayanan/DSS; (3) Dukungan untuk pengajuan paten.

Fasilitas di Laboratorium Elektronika antara lain:

1. Programmable power suplai Rigol

2. Screwdriver cordless

3. Hand crimp tool

4. Temperature control Soldering Station

5. Infrared Thermometer

6. Hand grinder Bosch

7. Osiloskop 1 GHz Digital

8. Osiloskop 600 MHz Analog

9. Spectrum Analyzer 3 GHz Digital

10. Signal generator

11. Multimeter Digital

12. Antena analyzer

13. Vector network analyzer

14. Variable power supply

15. Microcontroller simulator

16. DJI phantom 2 + GoPro 3

17. Automatic Antena Tracker

18. Solder

Page 40: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 25

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

19. Toolset

20. Mesin Drill/Bor

21. Analog Barometric Sensor

22. Mesin CNC

23. Vector Network Analyzer

24. Software

a. PSTRotator

b. Serial Splitter

c. Free CAD Design

d. Arduino IDE

e. DipTrace

f. ArtCam Pro

Gambar 26 ArtCarm Pro

1.3.2.4 LABORATORIUM KOMPUTASI

Laboratorium Komputasi mempunyai tugas: (1) Mengelola fasilitas komputasi di

lingkungan PSTA untuk mendukung kegiatan penelitian/pelayanan/DSS; (2) Mengembangkan

infrastruktur untuk mendukung DSS (termasuk infrastruktur sistem observasi, sistem prediksi,

database, dan server DSS). Fasilitas Laboratorium Komputasi antara lain:

1. Atmospheric Science Data Center Indraprasta (Tier-2)

2. Server HPC

3. DSS Server

4. Database Server

Page 41: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 26

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

5. Hardware, Jaringan, Internet

6. Ruang Edukasi dan Media Center Astina

7. Software:

a. Relational Database Management System (RDBMS) Oracle.

b. ENVI dan IDL

c. Matlab

d. Fortran Compiler

e. Arc Gis

f. Arc View

g. PCI Geomatika

h. Visual Studio

i. RAOB

8. Model Atmosfer:

a. Weather Research and Forecasting (WRF).

b. The Consortium for Small-scale Modeling (COSMO).

c. Conformal-Cubic Atmospheric Model (CCAM).

d. Division Atmospheric Research Limited Area Model (DARLAM).

e. General Circulation Model (GCM)

f. FLEXPART.

g. The Air Pollution Model (TAPM).

h. Taiwan Air Quality Model (TAQM).

i. SimCLIM.

Pada tahun 2019, Atmospheric Science Data Center Indraprasta menambahkan 2 unit

Precision Air Conditioner (PAC). Dua unit PAC tersebut digunakan untuk menjaga kondisi

temperatur ruangan data center berada di antara 19-22 derajat celcius, mengingat penambahan

server storage dan HPC.

High Performance Computing (HPC) adalah sistem komputasi yang memiliki kinerja

tinggi. Sistem tersebut digunakan untuk menjalankan perangkat lunak model atmosfer atau

yang dikenal Numerical Weather Prediction (NWP). Pengembangkan sistem komputasi

kinerja dilakukan untuk mendukung kegiatan penelitian di bidang atmosfer yang dilakakukan

PSTA. Pengembangan dilakukan setiap tahun dari 2015 sampai dengan 2019.

Page 42: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 27

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Pengembangan HPC dilakukan dengan penambahan server node untuk memenuhi

kebutuhan pemodelan dinamik dengan resolusi yang lebih tinggi. Resolusi yang lebih tinggi

untuk wilayah Indonesia dibutuhkan terutama untuk simulasi dan prediksi curah hujan yang

sangat sensitif terhadap akurasi model karena pola strukturnya yang halus, dan untuk

menangkap modulasi orografis akibat pegunungan serta pengaruh siklon tropis.

Gambar 27 High Performance Computing (HPC)

Pengembangan dilakukan baik dengan menambah compute node pada HPC yang sudah

ada maupun membangun HPC baru yang terdiri dari master node dan compute node.

Pengembangan HPC dari tahun 2015 sampai dengan 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 2 Pengembangan HPC

2015 2016 2017 2018 2019

Hardware HPC

Cluster

Penambahan

Compute

Node

Penambahan

Compute

Node

Penambahan

Sistem HPC

Baru

Penambahan

Compute

Node

Penambahan

Processor

Pertahun

(Core)

1264 136 320 1152 640

Total

Processor

Keseluruhan

(Cores)

1.264 1.400 1.720 2.872 3.512

Page 43: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 28

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Sampai dengan tahun 2019 jumlah processor dalam core untuk HPC PSTA adalah 3512

core. HPC PSTA dibagi menjadi 3 sistem HCP yaitu 2 HPC untuk mendukung kegiatan

penelitian dan pengembangan dan 1 HPC untuk mendukung sistem pendukung keputusan

(DSS). Dari total processor sebanyak 3512 core tersebut dibagi menjadi 2 sistem HPC, yaitu

HPC untuk mendukung kegiatan penelitian memiliki jumlah proceseor 1.720 core, dan HPC

untuk mendukung sistem pendukung keputusan adalah 1.792 core.

Selain HPC, komponen penting lainnya dari DSS adalah storage atau media penyimpanan

yang mendukung pemrosesan Big Data. PSTA mengembangkan storage sejak 2012. Sistem

storage yang dimiliki adalah Network Attached Storage (NAS) pada tahun 2015 total kapasitas

adalah 28 TB. Pada tahun 2016 ditambahkan sehingga total kapasitas penyimpanan menjadi

150 TB. Selain NAS, sistem storage yang dimiliki PSTA adalah Storage Area Network dengan

total kapasitas 7 T. Pada tahun 2017 PSTA mengembangkan storage untuk Big Data dengan

mengadopsi sistem hadoop. kapasitas yang dimiliki pada tahun 2017 adalah 180TB.

Pada tahun 2018, PSTA mengembangkan storage server hadoop, dengan menambahkan

datanode server sebanyak 15 unit server, dengan spesifikasi masing- masing 24 core CPU,

12x32 Gb Memory, dan 10x12 T kapasitas storage. Sehingga total kapasitas penyimpanan

adalah 1.6 P.

Kapasitas untuk NAS yang telah terpakai sampai dengan 2019 adalah 50%, sedangkan

untuk SAN adalah 80%. Adapun kapasitas yang terpakai untuk hadoop adalah 23%.

Untuk komunikasi data PSTA memiliki jaringan komputer yang digunakan untuk akses

internet, unduh data dari pihak ketiga dan mendukung operasional DSS. Layanan jaringan

komputer khususnya akses internet didukung oleh Pustikpan. Ruang Edukasi dan media center

Astina adalah ruangan representatif untuk menampilkan produk PSTA terutama DSS. Fasiltas

yang ada didalamnya yaitu PC dan monitor untuk masing-masing DSS PSTA.

1.3.2.5 LABORATORIUM KIMIA

Laboratorium Kimia mempunyai tugas: (1) Mengelola fasilitas laboratorium kimia; (2)

Memberikan layanan fasilitas laboratorium kimia dan pengujian/analisis untuk mendukung

penelitian/pelayanan; (3) Memelihara akreditasi laboratorium kimia. Peralatan di

Laboratorium Kimia antara lain:

1. Ion Chromatography

2. Spectrophotometer

Page 44: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 29

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

3. Atomic Absorption Spectrometer

4. Automatic Rain Sampler

5. Filter Pack

6. Passive Sampler

7. Rain Gauge

8. High Volume Sampler

9. Minivol for sampling PM10 and PM2.5

10. pH meter

11. Electric Conductivity Meter

12. Microbalance

13. Peralatan Handheld (CO/CO2 Monitor, Digital Dust Indicator (DDI), Sound Meter

Level, ECOM)

Gambar 28 Ion Cromatography

Gambar 29 Microbalance

Page 45: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 30

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

1.3.2.6 LABORATORIUM PROGRAM

Tugas Laboratorium Program adalah: (1) Penyiapan bahan rancangan program, kegiatan

dan anggaran PSTA; (2) Monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan PSTA; (3)

Mengembangkan sistem pelaporan, monitoring dan evaluasi online di lingkungan PSTA dalam

bentuk Virtual Office (Narada).

1.3.2.7 STASIUN PENGAMATAN ATMOSFER

Gambar 30 Lokasi Pengamatan Atmosfer LAPAN

Balai Pengamatan Antariksa Atmosfer (BPAA) LAPAN Agam adalah salah satu stasiun

pengamatan yang terletak dekat dengan ekuator (katulistiwa) di Kototabang, Kec.Palupuh,

Kab.Agam, Sumatera Barat dengan posisi 100.32 BT – 0.23 LS dan ketinggian 865 m di atas

permukaan laut. BPAA Agam dibangun karena kurangnya data-data meteorologi untuk daerah

Indonesia bagian barat. BPAA Kototabang diresmikan oleh Menteri Negara Riset dan

Teknologi DR. AS Hikam pada tanggal 26 Juni 2001.

Berdasarkan Peraturan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik Indonesia

Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Lembaga Penerbangan dan

Antariksa Nasional Nomor 15 tahun 2015 Tentang Organisasi Tata Kerja Balai Pengamatan

Antariksa dan Atmosfer. Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Agam mempunyai tugas:

“Melaksanakan pengamatan, perekaman, pengolahan, analisis dan pengelolaan data

antariksa dan atmosfer”.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Agam

menyelenggarakan fungsi :

Page 46: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 31

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

1. Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran

2. Pelaksanaan pengamatan, perekaman, pengolahan, analisis dan pengelolaan data antariksa

dan atmosfer.

3. Pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaan peralatan pengamatan antariksa dan

atmosfer

4. Pelaksanaan kerja sama teknis di bidang pengamatan antariksa dan atmosfer

5. Pemberian layanan publik penerbangan dan antariksa

6. Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan

7. Pelaksanaan urusan keuangan, sumber daya manusia aparatur, tata usaha, penataausahaan

Barang Milik Negara, dan rumah tangga.

Peralatan pengamat dirgantara yang ada di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer

Agam adalah sebagai berikut :

Tabel 3 Peralatan pengamat dirgantara

No Instrument Fungsi

1 EAR Profil angin 1,5-20 km,

Irregularitas ionosfer > 90 km

2 Ceilometer Ketinggian awan

3 RASS Profil temperatur

4 Disdrometer Diameter, kecepatan, jumlah butiran hujan

5 Meteor Wind Radar Flux meteor, Angin netral

6 GRBR TEC

7 X-Band Radar Awan

8 Optical Rain Gauge Curah Hujan, Temperatur

9 2DVD Diameter, kecepatan, jumlah butiran hujan

10 Micro Rain Radar Kadar uap air

11 LIDAR Aerosol, awan

12 CO2 Kadar CO2

13 Ionosonda Ionosfer

14 Magnetometer Medan magnet bumi

15 VHF-Radar Ionosfer

16 Airglow Imager Plasma buble

17 FPI Angin netral

18 GPS Scintilasi Scintilasi

19 GPS TEC TEC

20 ALE Ionosphere Layer Frequency

21 Teleskop William Optics Benda antariksa

22 AWS Temperatur, kelembaban, tekanan, arah angin, kecepatan angin,

curah hujan dan radiasi matahari

23 EPAM 5000 PM 10

24 GNSS Receeiver TEC

25 Teleskop Celestron Benda antariksa

26 Rain gauge Curah Hujan

27 Cambell Stokes Durasi penyinaran

28 Thermoanemometer Temperatur, kecepatan angin

Page 47: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 32

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

29 TH-CO2 Meter Temperatur, kelembaban, CO2

30 Pyranometer Radiasi matahari

31 Santanu Hujan

32 Gas Monitoring Kadar O2, LEL, CO, H2S, NO2 dan SO2

33 Ozon Monitoring Ozon permukaan

34 SQM Kecerahan langit

35 Sensor Meteo Temperatur, tekanan dan kelembaban udara

1. Equatorial Atmosphere Radar (EAR)

EAR beroperasi Maret 2001 sampai dengan sekarang. EAR merupakan hasil kerjasama

antara LAPAN dengan RISH kyoto University Jepang.Alat ini beroperasi di frekuensi 47 MHz

dengan kekuatan 100 kW, antena yagi sebanyak 560 pada diameter 110 m, jarak pengamatan

1,5 hingga 20 km atau di atas 90 km pada pengamatan anomali ionosfer. EAR berfungsi untuk

mendapakan arah dan kecepatan angin dalam tiga dimensi, baik itu angin zonal, angin

meridional, vertikal maupun horizontal.

Gambar 31 Equatorial Atmosphere Radar

2. Optical Rain Gauge (ORG)

ORG merupakan kerjasama LAPAN dengan Shimane University Jepang yang berfungsi

untuk mendapatkan data curah hujan (Rainrate) secara terus menerus.

Gambar 32 Optical Rain Gauge (ORG)

3. Ceilometer

Ceilometer merupakan kerjasama LAPAN dengan Kyoto University Jepang. Alat ini

berfungsi untuk mendapatkan data ketinggian awan.

Page 48: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 33

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 33 Ceilometer

4. Light Detection and Ranging (LIDAR)

LIDAR merupakan hasil kerjasama LAPAN dengan Tokyo Metropolitan University

Jepang. LIDAR beroperasi dengan teknik pemantauan jarak jauh secara aktif yang

menggunakan sistem laser yang dipancarkan vertikal ke atmosfer. Alat ini berfungsi untuk

pengamatan aerosol, debu, ozon dan uap air.

Gambar 34 Light Detection And Ranging (LIDAR)

5. Ionosonda FMCW

Alat ini merupakan kerjasama antara LAPAN – NICT Jepang. Alat ini digunakan untuk

mengamati karakteristik, iregularitas dan kerapatan elektron lapisan ionosfer meliputi

frekwensi maksimum, minimum dan frekwensi optimum.

Gambar 35 Ionosonda FMCW

6. Automatic Weather Station (AWS)

AWS merupakan peralatan pengadaan tahun 2014. Alat ini beroperasi sejak juni 2014

sampai dengan sekarang. AWS merupakan peralatan yang digunakan untuk mengukur

Page 49: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 34

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

beberapa parameter udara di permukaan tanah yaitu Temperatur, Kelembapan, Tekanan udara,

Arah angin, Kecepatan angin, Curah hujan dan Radiasi matahari.

Gambar 36 Automatic Weather Station (AWS)

7. Teleskop

Terdiri dari dua tipe, yaitu William Optic (beroperasi sejak 2014) dan Celestron CPC 925

GPS (beroperasi sejak 2017). Teleskop digunakan untuk pengamatan benda-benda langit dan

fenomena antariksa seperti matahari, bulan, hilal, periode bulan, gerhana dan lain-lain.

Gambar 37 Teleskop

8. Pyranometer

Pyranometer berfungsi untuk pengamatan radiasi matahari. Alat ini memiliki perangkat

sensor outdoor yang akan mengukur radiasi matahari dan perangkat indoor yang merupakan

data logger. Alat ini dapat menyimpan data setian 1 menit dan terhubung dengan PC melalui

USB.

Page 50: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 35

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 38 Pyranometer

9. Rain Gauge

Rain gauge adalah alat takar hujan yang mengukur curah hujan dengan system typing

bucket. Alat ini memiliki resolusi 0.1 mm, data pengamatan setiap 1 menit. dari sensor dapat

dihubungkan dengan PC melalui konektor USB.

Gambar 39 Rain gauge

10. SANTANU

SANTANU adalah sistem pemantau hujan spasial menggunakan teknologi pengembangan

dari radar kapal. SANTANU memanfaatkan noise hujan dari radar kapal untuk memantau

lokasi, intensitas, serta pergerakan hujan di dalam wilayah cakupan radar tersebut.

Gambar 40 Radar Hujan Santanu

Page 51: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 36

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

1.4 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN

Laporan Kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer ini digunakan untuk

menginformasikan pencapaian kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer selama tahun

2019. Capaian kinerja (performance results) 2019 tersebut diperbandingkan dengan Perjanjian

Kinerja (performance agreement) 2019 sebagai tolok ukur keberhasilan organisasi. Analisis

atas realisasi kinerja terhadap rencana kinerja ini memungkinkan teridentifikasi adanya

pencapaian kinerja dan sejumlah ketidaksesuaian kinerja (performance gap) yang akan sangat

berguna untuk perbaikan/peningkatan kinerja pada tahun berikutnya.

Berdasarkan kerangka berpikir tersebut diatas maka Laporan Kinerja Pusat Sains dan

Teknologi Atmosfer tahun 2019 disajikan dengan sistematika berikut:

• Ringkasan Eksekutif yang menyajikan ringkasan pencapaian kinerja Pusat Sains dan

Teknologi Atmosfer tahun 2019;

• 1. Pendahuluan yang menjelaskan secara ringkas latar belakang, tugas pokok, fungsi dan

struktur organisasi, aspek strategis organisasi dan permasalahan utama, sumber daya

manusia serta fasilitas Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer;

• 2. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja yang menjelaskan Rencana Strategis 2015-2019

dan Rencana Kinerja Tahun 2019 serta Perjanjian Kinerja Tahun 2019 serta perubahannya.

Pada bab ini Renstra 2015-2019 akan disampaikan visi, misi, tujuan, sasaran strategis serta

Indikator Kinerja Utama program kegiatan Tahun 2019;

• 3. Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019 yang menyajikan pengukuran kinerja

(perbandingan antara target dan realisasi kinerja), dan pencapaian sasaran Renstra Pusat

Sains dan Teknologi Atmosfer 2015-2019 pada tahun 2019 serta akuntabilitas

keuangannya;

• 4. Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja PSTA yang menyajikan upaya

peningkatan akuntabilitas kinerja PSTA

• 5. Penutup yang menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Pusat Sains

dan Teknologi Atmosfer tahun 2019 dan rekomendasi yang diperlukan untuk peningkatan

kinerja pada tahun berikutnya;

• Daftar Lampiran : Dokumen-dokumen pendukung LAKIN PSTA Tahun 2019,

Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Perjanjian Kinerja 2019, Pengukuran Kinerja Tahun

Page 52: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 37

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

2019, Capaian Target Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019 pada Tahun 2019 dan

Strategic Map 2015-2019 dengan Balance Scorecard (BSC).

Page 53: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 38

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

2 PERENCANAAN KINERJA

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, rencana strategis merupakan

langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja. Perencanaan strategis instansi pemerintah

memerlukan integrasi antara kepakaran sumber daya manusia, sumber daya peralatan dan

sumber daya keuangan (dana), agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan

strategis nasional maupun global.

Rencana strategis Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Tahun 2015-2019 merujuk kepada

Renstra Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Tahun 2015- 2019. Renstra PSTA 2015-

2019 merupakan perangkat untuk mencapai harmonisasi pencapaian pembangunan program

penelitian yang menyeluruh, terpadu, efisien dan sinergi dengan prioritas pembangunan

dirgantara lainnya yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 dan Renstra LAPAN sehingga

dapat memberikan kontribusi pencapaian tujuan pembangunan nasional. Renstra PSTA

digunakan sebagai arahan kebijakan dan strategi program PSTA serta untuk memberikan

pemahaman yang sama tentang tantangan dan komitmen PSTA dalam mengembangkan dan

meningkatkan pelayanan bagi para pengguna serta memenuhi tuntutan pengguna pada

khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya.

Renstra PSTA 2015-2019 telah dibangun dengan mempertimbangkan berbagai

masukansebagaimana digambarkan dalam Gambar 41 di bawah ini.

Gambar 41 Kerangka Penyusunan Renstra PSTA 2015-2019

Page 54: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 39

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Agar instansi pemerintah tetap mampu eksis dan unggul serta berkompetensi tinggi dengan

tupoksinya, dalam menghadapi kondisi yang semakin ketat dimana lingkungan yang berubah

secara cepat, maka instansi pemerintah harus terus menerus melakukan perubahan ke arah

perbaikan, yang disusun dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan. Pada tahapan

awal yang harus dilakukan adalah penyusunan visi dan misi instansi atau satuan kerja, dalam hal

ini Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer.

2.1 VISI DAN MISI

Visi dan misi merupakan panduan yang memberikan pandangan dan arah ke depan sebagai

dasar acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam mencapai sasaran atau target yang

ditetapkan. Visi dari Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) adalah: “Menjadi Pusat

Keunggulan Sains Atmosfer”. Visi ini secara harafiah ditujukan agar Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer dapat menjadi pusat yang unggul dalam bidang sains dan teknologi sistem pemantau

atmosfer berbasis satelit dan terestrial serta layanan informasinya.

Melalui Visi tersebut, PSTA mampu menjadi pusat yang menyelenggarakan kegiatan

penelitan dan pengembangan di tingkat nasional yang bertaraf internasional di bidang sains

atmosfer dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna,

untuk mendukung visi dan misi LAPAN yaitu menjadi “Pusat Unggulan Penerbangan dan

Antariksa Untuk Mewujudkan Indonesia yang Maju dan Mandiri.”

Untuk mewujudkan visi Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer menjadi kenyataan, maka

diperlukan misi dalam pelaksanaannya, yaitu :

1. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia dan organisasi di bidang

sains dan teknologi atmosfer.

2. Meningkatkan kualitas hasil penelitian dan pengembangan di bidang sains dan teknologi

atmosfer

3. Meningkatkan kualitas layanan informasi di bidang sains dan teknologi atmosfer kepada

pengguna.

Sesuai dengan misi tersebut maka Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer perlu memiliki

peneliti dan perekayasa yang kompeten dan juga memiliki infrastruktur penelitian dan

pengembangan yang terbaik, sehingga dapat maju dan unggul di bidang sains dan teknologi

atmosfer, memimpin dan menjadi rujukan nasional di bidang sains dan teknologi atmosfer,

berkontribusi dan memberikan solusi kepada pemerintah, diakui oleh pengguna dan

Page 55: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 40

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

stakeholder terkait, mampu bekerjasama dengan mitra internasional dan siap menghadapi

kompetisi global.

Nilai-nilai organisasi Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (core values) dicanangkan

untuk membawa dan mengajak seluruh komponen sumber daya manusia di Pusat Sains dan

Teknologi Atmosfer agar melaksanakan dan mentaati nilai-nilai ini, sehingga menciptakan

suasana kerja yang kondusif menuju sistem tata kelola kepemerintahan yang baik dan

berkinerja tinggi, yaitu:

1. Pembelajar: Mempunyai kemauan belajar dan kemampuan beradaptasi dengan hal-hal

yang baru.

2. Rasional: Apapun yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah.

3. Konsisten: Pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan rencana jangka pendek,

menengah dan panjang yang sudah ditetapkan.

4. Akuntabel: Anggaran dan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan mulai dari proses

perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi.

5. Berorientasi kepada layanan publik: Berupaya memberikan layanan prima sesuai dengan

kebutuhan publik.

2.2 TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

2.2.1 TUJUAN STRATEGIS

Tujuan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer diantaranya :

1. Terwujudnya pengelolaan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang sains dan

teknologi atmosfer yang optimal.

2. Terwujudnya layanan prima di bidang sains dan teknologi atmosfer.

2.2.2 SASARAN STRATEGIS

Sasaran strategis Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer selama 5 tahun (2015- 2019) yang

merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau

dihasilkan oleh Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer dalam jangka waktu tahunan, mulai 2015

sampai dengan 2019. Penetapan sasaran strategis ini diperlukan guna memberikan fokus pada

penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan, atau operasional

organisasi setiap tahunnya. Adapun sasaran stategis PSTA adalah sebagai berikut :

1. Penguasaan iptek di bidang sains atmosfer yang maju

2. Layanan data dan informasi sains atmosfer yang prima

Page 56: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 41

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

3. Dihasilkannya publikasi nasional terakreditasi, publikasi internasional, dan HKI di bidang

sains atmosfer

4. Meningkatnya kapasitas iptek di bidang sains atmosfer

5. Tersedianya DSS yang operasional di bidang sains atmosfer untuk mitigasi bencana dan

perubahan iklim

6. Tersedianya pedoman dan standard pengolahan data serta pengelolaan data dan informasi

sains atmosfer

7. Terlaksananya pelayanan teknis yang efektif di bidang sains atmosfer

8. Terwujudnya reformasi birokrasi di lingkungan PSTA

2.3 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas kinerja pemerintah, maka

diperlukan suatu pengukuran kinerja untuk menunjukan apakah sasaran atau kegiatan telah

berhasil dicapai, yang kemudian dituangkan dalam Indikator Kinerja. Indikator Kinerja Utama

merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis operasional.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

PER/09/M.PAN/2007 tentang pedoman umum Penetapan Indikator Kerja Utama di

Lingkungan Instansi Pemerintah, maka IKU di PSTA LAPAN dijelaskan oleh Tabel 4 di

bawah :

Tabel 4 Indikator Kinerja Utama (IKU)

SASARAN STRATEGIS IKU TARGET 2019

STAKEHOLDER

PERSPECTIVE

1 Penguasaan iptek di bidang

sains atmosfer yang maju 1 Jumlah model pemanfaatan IPTEK di

bidang sains atmosfer yang operasional

untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana dan perubahan iklim

5

2 Jumlah publikasi nasional terakreditasi di

bidang sains atmosfer.

18

3 Jumlah publikasi internasional yang

terindeks di bidang sains atmosfer.

8

4 Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains

atmosfer.

1

CUSTOMER

PERSPECTIVE

2 Meningkatnya layanan data

dan informasi sains atmosfer 5 Jumlah instansi pengguna yang

memanfaatkan layanan IPTEK di bidang

120

Page 57: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 42

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

yang prima sains atmosfer.

6 Indeks kepuasan masyarakat atas layanan

IPTEK di bidang sains atmosfer.

80

INTERNAL PROCESS

PERSPECTIVE

3 Meningkatnya kapasitas iptek

di bidang sains atmosfer 7 Jumlah kerjasama yang meningkatkan

kualitas SDM dan fasilitas litbangyasa di

bidang sains atmosfer.

4

8 Jumlah pusat unggulan di bidang sains

atmosfer.

1

4 Tersedianya DSS yang

operasional di bidang sains

atmosfer untuk mitigasi

bencana dan perubahan iklim

9 Jumlah DSS lintas sektoral yang

operasional di bidang sains

atmosfer.

2

5 Tersedianya pedoman dan

standard pengolahan data

serta pengelolaan data dan

informasi sains atmosfer

10 Jumlah pedoman dan

standard pengolahan data

sains atmosfer

7

11 Jumlah pedoman dan standard pengelolaan

data dan informasi sains atmosfer.

2

6 Terlaksananya diseminasi

hasil litbang di bidang

atmosfer yang efektif

12 Jumlah diseminasi hasil litbang

bidang sains atmosfer 4

13 Compertency gap index peserta

bimbingan teknis di bidang sains

atmosfer

30

LEARN AND GROWTH

PERSPECTIVE

7 Meningkatnya kapasitas SDM

aparatur lingkup Pusat Sains

dan Teknologi Atmosfer

14 Jumlah Pegawai yang mengikuti pelatihan

dan atau lulus pelatihan per tahun 40

15 Presentase penyerapan DIPA Pusat Sains

dan Teknologi Atmosfer 95

16 Nilai implemenmtasi SAKIP Pusat Sains

dan Teknologi Atmosfer -

17 Presentasi penyerapan anggaran Pusat

Sains dan Teknologi Atmosfer -

2.4 RENCANA KINERJA TAHUN 2019

Untuk mencapai tujuan dan sasaran sebagaimana telah dicanangkan dalam perencanaan

strategis di Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer – LAPAN, maka telah disusun Rencana

Kinerja Tahun 2019. Rangkaian kegiatan dan sasaran serta indikator kinerja dapat dilihat pada

Tabel 5.

Guna pencapaian sasaran strategis sebagaimana telah diuraikan di atas, maka telah disusun

kegiatan Pengembangan Sains Atmosfer yang dilakukan oleh seluruh komponen SDM di Pusat

Sains dan Teknologi Atmosfer, yaitu: (1) Kelompok Penelitian Lingkungan Atmosfer, (2)

Page 58: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 43

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Kelompok Penelitian Potensi Bencana Hidrometeorologis, (3) Kelompok Penelitian Atmosfer

Maritim, (4) Kelompok Penelitian Perubahan Iklim, dan (5) Kelompok Penelitian Teknologi

Atmosfer. Output dari kegiatan tersebut meliputi :

1. Informasi Keselamatan Pelayaran

2. Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Dinamika Atmosfer Ekuator untuk Kebencanaan,

Kemaritiman dan Lingkungan Atmosfer, yang terdiri dari tiga sub-output yaitu:

a. Litbangyasa DSS Kebencanaan Hidrometeorologis dan Teknologi Atmosfer

b. Litbangyasa DSS Kemaritiman dan Kelautan

c. Litbangyasa DSS Lingkungan Atmosfer dan Perubahan Iklim.

3. Layanan Sarana dan Prasarana Internal

a. Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

b. Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran

c. Pembangunan/Renovasi Gedung dan Bangunan

4. Layanan Perkantoran

a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan

b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

Page 59: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 44

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 5 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) PSTA TA. 2019

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

TARGET RINCIAN

TOTAL

RENCANA AKSI

TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV URAIAN

% TW-1 % TW-2 % TW-3 % TW-4

Meningkatnya

penguasaan

dan

kemandirian

Iptek di bidang

sains atmosfer

yang maju

1. Jumlah

pengembanga

n model

pemanfaatan

IPTEK di

bidang sains

atmosfer

yang

operasional

untuk

pemantauan

SDA,

lingkungan

serta mitigasi

bencana dan

perubahan

iklim

5 Model 5 model

adalah model

1. Kebencana

an (Sadewa

Versi 6.0),

25 Desain Riset

dan

perencanaan

model:

1. Parameteris

asi data

untuk

asimilasi

50 Riset dan

perancangan

model:

1. Peningkata

n resolusi

temporal

prediksi

WRF

75 Riset dan

pengembangan

model:

1. Integrasi

Informasi

indeks global

dan observasi

100 Riset, pengujian

dan

operasionalisasi

model:

1. Operasionalisas

i asimilasi data

Bidang

Program

danFasilitas,

Bidang

Diseminasi,

Bagian

Administrasi

Pokjabfung

2. Kemaritima

n (Semar

Versi 4.0),

2. Identifikasi

faktor

cuaca

atmosfer

dan laut

untuk

keselamata

n pelayaran

2. Analisis

kejadian

siklon

tropis dan

kecelakaan

kapal

2. Analisis

dampak

siklon tropis

terhadap

tinggi

gelombang

dan

infrastruktur

pantai

2. Integrasi

informasi

tinggi

gelombang ke

dalam DSS

Semar dan

peringatan dini

3. Lingkungan

(Srikandi

Versi 4.0)

3. Kegiatan

sampling

dan

integrasi

data satelit

komposisi

atmosfer

3. Integrasi

data insitu

3. Kegiatan

sampling dan

integrasi data

luaran model

kimia

atmosfer

3. Integrasi

informasi

kualitas udara

ke dalam

Srikandi

Page 60: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 45

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

4. Perubahan

Iklim

(Srirama

Versi 3.0)

4. Desain riset

dampak

perubahan

iklim

terhadap

vector

borne

diseases

4. Studi

literatur,

inventarisas

i datan dan

desain awal

4. Desain rinci

prototipe

dampak

perubahan

iklim

terhadap

vector borne

diseases

4. Pengembangan

prototipe

dampak

perubahan

iklim terhadap

vector borne

diseases

5. Pemantaua

n Hujan

Spasial

(Santanu

Versi 2.0)

5. Identifikasi

karakteristi

k antena

radar

santanu,

metode

sampling

dan

pengolahan

sinyal

5. Desain

modifikasi

antenna

radar,

modifikasi

metode

sampling

dan

pengolahan

sinyal

5. Prototipe

antenna radar

dan

pengujian

Quantitative

Precipitation

Estimate

(QPE)

5. Pengujian

prototipe

antenna radar

dan QPE

dengan rain

gauge

Page 61: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 46

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

2. Jumlah

publikasi

nasional

terakreditasi

di bidang

sains

atmosfer

18

Makalah

18 makalah

nasional

tentang

1. lingkungan

atmosfer

2. Potensi

bencana

hidrologi

3. Atmosfer

maritim

4. Perubahan

iklim

5. Teknologi

Atmosfer

0 0 makalah

terbit

0 0 makalah

terbit

56 10 makalah

terbit

100 18 makalah

terbit

Bidang

Program dan

Fasilitas,

Bidang

Diseminasi,

Bagian

Administrasi

Pokjabfung

3. Jumlah

Publikasi

internasional

yang terindek

di bidang

sains

atmosfer

8 Makalah 8 makalah

internasional

tentang

atmosfer

equator

0 0 makalah

terbit

0 0 makalah

terbit

50 4 makalah

terbit

100 8 makalah terbit Bidang

Program dan

Fasilitas,

Bidang

Diseminasi,

Bagian

Administrasi

Pokjabfung

4. Jumlah HKI

berstatus

terdaftar di

Kementerian

Hukum dan

HAM di

1 Judul 20 Kajian

Produk HKI

50 Penyusunan

dokumen

HKI

80 Review

Dokumen

HKI

100 Pengajuan

Dokumen HKI

ke Kementerian

Hukum dan

HAM melalui

Biro SDM

ORKUM

Bidang

Program dan

Fasilitas,

Bidang

Diseminasi,

Bagian

Administrasi

Pokjabfung

Page 62: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 47

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

bidang sians

atmosfer

Meningkatnya

layanan data

dan informasi

sains atmosfer

5. Jumlah

instansi

pengguna

yang

memanfaatka

n layanan

IPTEK di

bidang sains

atmosfer

120

Instansi

Layanan Iptek

sains atmosfer

ke Pemerintah

Daerah,

Kementerian

terkait, LPNK

terkait,

Pendidikan

dasar dan

menengah,

Pendidikan

Tinggi

14 Pelayanan

Iptek Sains

Atmosfer

sebanyak 17

Instansi

43 Pelayanan

Iptek Sains

Atmosfer

sebanyak 52

Instansi

57 Pelayanan

Iptek Sains

Atmosfer

sebanyak 68

Instansi

100 Pelayanan Iptek

Sains Atmosfer

sebanyak 120

Instansi

Bidang

Program dan

Fasilitas,

Bidang

Diseminasi,

Bagian

Administrasi

Pokjabfung

6. Indek

kepuasan

msyarakat

atas layanan

IPTEK di

bidang sains

atmosfer

80 indeks 14 Nilai IKM

80 untuk 17

instansi

43 Nilai IKM 80

untuk 52

instansi

57 Nilai IKM 80

untuk 68

instansi

100 Nilai IKM 80

untuk 120

instansi

Bidang

Program dan

Fasilitas,

Bidang

Diseminasi,

Bagian

Administrasi

Pokjabfung

Page 63: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 48

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

2.5 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2019

Target kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun 2019 ditunjukkan pada Tabel 6.

Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp.26.000.000.000,- (Dua Puluh

Enam Miliar Rupiah).

Tabel 6 Penetapan Kinerja (PK) PSTA TA. 2019

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Meningkatnya penguasaan

dan kemandirian iptek di

bidang sains atmosfer yang

maju

1 Jumlah model pemanfaatan iptek di bidang

atmosfer yang operasional untuk pemantauan

lingkungan, mitigasi bencana dan perubahan

iklim

5 Model

2 Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang

sains atmosfer

18 Makalah

3 Jumlah publikasi internasional yang terindeks di

bidang sains atmosfer

8 Makalah

4 Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains

atmosfer

1 Judul

2 Meningkatnya layanan data

dan informasi sains

atmosfer yang prima

5 Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan

layanan iptek di bidang sains atmosfer

120 Instansi

6 Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek di

bidang sains atmosfer

80

2.6 MEKANISME PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI LAKIN

Mekanisme pengumpulan data kinerja di lingkungan PSTA dilakukan secara bottom-up

dan telah didukung oleh sistem pelaporan berbasis teknologi informasi bernama NARADA

(Narasi Atmosfer Dalam Jaringan) yang diakses melalui jaringan intranet yang beralamat di

narada.sains.lapan.go.id. Di dalam NARADA terdapat fitur – fitur yang menginformasikan

capaian – capaian kinerja PSTA salah satunya yang termasuk ke dalam Indikator Kinerja

Utama PSTA seperti, laporan model pemanfaatan IPTEK di bidang atmosfer yang operasional

untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana dan perubahan iklim, jumlah

publikasi internasioanal dan nasional yang terbit serta jumlah instansi pengguna yang

memanfaatkan layanan IPTEK di bidang sains atmosfer. Seluruh laporan di isi masing – masing

oleh pegawai PSTA yang memegang tanggung jawab terhadap laporan tersebut.

Page 64: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 49

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 42 Tampilan PSTA Intranet & Virtual Office (Narada

Selain menggunakan aplikasi NARADA untuk tahap pengumpulan data dan informasi,

PSTA menggunakan data yang telah di input oleh petugas kedalam aplikasi Siforen Monev

(Sistem Informasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi) dari Biro Renkeu LAPAN. Pada

akhir tahun, data yang terkumpul kemudian di susun oleh tim penyusun LAKIN. Tim penyusun

LAKIN dibentuk dan disahkan oleh Kepala Pusat dan Sains Teknologi Atmosfer.

Page 65: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 50

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

3 AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019

Pengukuran capaian kinerja PSTA dilakukan dengan cara membandingkan antara target

rencana dan realisasi IKU. Guna penilaian atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program,

kegiatan/ sub kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka

mewujudkan misi dan visi, maka dilakukan penilaian pengukuran kinerja yang telah ditetapkan

sebagaimana Penetapan Kinerja 2019.

Tabel 7 Analisis Capaian Kinerja Tahun 2019

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

2019

CAPAIAN

2019

CAPAIAN

%

KET

• Jumlah model pemanfaatan

iptek di bidang sains atmosfer

yang operasional untuk

pemantauan lingkungan,

mitigasi bencana dan

perubahan iklim

Model 5 5 100

• Jumlah publikasi nasional

terakreditasi di bidang sains

atmosfer

Makalah 18 6 33

• Jumlah publikasi internasional

yang terindeks di bidang sains

atmosfer

Makalah 8 35 438

• Jumlah HKI yang diusulkan di

bidang sains atmosfer

Judul 1 1 100

• Jumlah instansi pengguna yang

memanfaatkan layanan iptek di

bidang sains atmosfer

Instansi 120 137 114

• Indeks kepuasan masyarakat

atas layanan iptek di bidang

sains atmosfer

Nilai 80 88.36 110

Nilai Rata-Rata 149

Page 66: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 51

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Atas dasar hasil-hasil yang telah dicapai dari pengukuran kinerja kegiatan, selanjutnya

dilakukan pengukuran kinerja sasaran melalui indikator-indikator kinerja pencapaian sasaran

sebagaimana telah ditetapkan target dalam rencana kinerja dan penetapan kinerja 2019.

Pengukuran kinerja adalah membandingkan antara target kinerja (performance plan) yang

telah ditetapkan pada penetapan kinerja TA. 2019 dengan realisasinya (performance result).

Dengan cara pembandingan tersebut akan diketahui celah kinerja (performance gap),

sebagaimana Tabel 7 Hasil Pengukuran Kinerja TA. 2019, yang kemudian dianalisis untuk

mengetahui penyebab ketidakberhasilan dan selanjutnya mengubah strategi atau memperbaiki

strategi untuk meningkatkan kinerja di tahun mendatang (performance improvement).

Dengan metode tersebut di atas diatas. maka dapat diperoleh nilai capaian yang

menggambarkan kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer, baik untuk capaian kegiatan

maupun capaian sasaran kinerja secara menyeluruh.

Nilai capaian kinerja Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer pada tahun anggaran 2019,

dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagaimana dijelaskan pada Tabel 7

Pengukuran kinerja kegiatan. Pengukuran kinerja kegiatan Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer yang didasarkan pada Penetapan Kinerja 2019, diperoleh nilai rata-rata 149%, dari

beberapa indikator yaitu 100% capaian indikator jumlah model pemanfaatan iptek di bidang

atmosfer yang operasional untuk pemantauan lingkungan, mitigasi bencana dan perubahan

iklim, 33% dari capaian indikator jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains

atmosfer, 437.5% jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains atmosfer,

100% jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains atmosfer, 114% jumlah instansi pengguna

yang memanfaatkan layanan iptek di bidang sains atmosfer dan 110% dari indeks kepuasan

masyarakat atas layanan iptek di bidang sains atmosfer.

Tahun anggaran 2019, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer memiliki sumber dana dari

DIPA semula sebesar Rp.26.069.628.000,- (Dua Puluh Enam Milyar Enam Puluh Sembilan

Juta Enam Ratus Dua Puluh Delapan Ribu Rupiah), dan setelah adanya kebijakan penambahan

anggaran untuk belanja pegawai dari Biro Renkeu LAPAN dan dari pendapatan negara bukan

pajak dari layanan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer serta hibah penelitian sehingga total

sumber dana DIPA menjadi sebesar Rp.30.980.370.000,- (Tiga Puluh Milyar Sembilan Ratus

Delapan Puluh Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah) . Nilai daya serap penggunaan

dana/anggaran DIPA 2019 sampai dengan bulan Desember 2019, mencapai 95,23% atau

Page 67: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 52

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

sebesar Rp.29.501.069.247,- (Dua Puluh Sembilan Milyar Lima Ratus Satu Juta Enam Puluh

Sembilan Ribu Dua Ratus Empat Puluh Tujuh Rupiah ).

• Sasaran Strategis Ke- 1: Meningkatnya Penguasaan dan Kemandirian Iptek di

Bidang Sains Atmosfer yang Maju

Sasaran strategis ke-1 terdiri dari 4 (empat) IKU yaitu: Jumlah model Pemanfaatan Iptek

di bidang sains atmosfer yang operasional untuk pemantauan lingkungan, mitigasi bencana

dan perubahan iklim, Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains atmosfer, Jumlah

publikasi internasional yang terindeks di bidang sains atmosfer, Jumlah HKI yang diusulkan

di bidang sains atmosfer. Berikut ini adalah uraian capaian IKU PSTA 2019:

3.1.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA 1: JUMLAH MODEL PEMANFAATAN

IPTEK DI BIDANG SAINS ATMOSFER YANG OPERASIONAL UNTUK

PEMANTAUAN LINGKUNGAN, MITIGASI BENCANA DAN PERUBAHAN

IKLIM

Perkembangan capaian IKU Jumlah Model Pemanfaatan iptek di bidang atmosfer yang

operasional untuk pemantauan lingkungan, mitigasi bencana dan perubahan iklim periode

Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8 Perbandingan Capaian IKU 1 (T=Target, R=Realisasi, C=Capaian)

IKU 1 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah Model

Pemanfaatan

iptek di bidang

atmosfer yang

operasional

untuk

pemantauan

lingkungan,

mitigasi

bencana dan

perubahan

iklim

T 2 model 4 Model

5 Model 5 Model

R 3 model

• Sadewa 3.0

• Semar 1.0

• Srikandi 1.0

4 Model

• Sadewa 4.0

• Semar 2.0

• Srikandi 2.0

• Srirama 1.0

5 Model

• Sadewa 5.0

• Semar 3.0

• Srikandi 3.0

• Srirama 2.0

• Santanu 1.0

5 Model

• Sadewa 6.0

• Semar 4.0

• Srikandi 4.0

• Srirama 3.0

• Santanu 2.0

C

150%

100%

100%

100%

Fungsi dari masing-masing 5 Model pemanfaatan Iptek di bidang atmosfer yang

operasional untuk untuk pemantauan lingkungan, mitigasi bencana dan perubahan iklim yang

dikembangkan oleh PSTA dijelaskan pada Tabel 9.

Page 68: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 53

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 9 Model Pemanfaatan Iptek Di Bidang Atmosfer

NO NAMA MODEL VERSI FUNGSI

1 Model Peringatan Dini Bencana Sadewa 6.0 Memberikan informasi pengamatan dan prediksi

hujan ekstrim yang berpotensi menimbulkan

bencana seperti banjir dan longsor di seluruh

wilayah Indonesia

2 Model Kemaritiman Semar 4.0 Memberikan informasi pengamatan dan prediksi

kondisi atmosfer, lautan, zona potensi

penangkapan ikan, posisi kapal, dan komunikasi

radio untuk wilayah pantai selatan DIY

3 Model Lingkungan Atmosfer Srikandi 4.0 Memberikan informasi pengamatan dan prediksi

komposisi atmosfer di seluruh wilayah Indonesia

4 Model Perubahan Iklim Srirama 3.0 Memberikan informasi proyeksi perubahan

iklim di seluruh wilayah Indonesia hingga Tahun

2099.

5 Model Pemantauan Hujan

Spasial

Santanu 2.0 Memberikan informasi hujan spasial berbasis

radar secara near real time dan online

5 Model tersebut dikembangkan oleh kelompok penelitian dan pengembangan. Berikut

adalah uraian capaian kegiatan pengembangan model serta kegiatan Litbang masing-masing

kelompok penelitian.

3.1.1.1 MODEL PERINGATAN DINI BENCANA SADEWA

Model peringatan dini bencana hidrometeorologi menjadi target utama Kelompok

Penelitian Potensi Bencana Hidrometeorologi. Di poklit Potensi Bencana Hidrometeorologi

terdapat tiga (3) sub-kegiatan penelitian untuk mendukung tercapainya sasaran Poklit. Sesuai

dengan Surat Keputusan Kepala PSTA nomor 337 Tahun 2019/PSTA, nama sub-kegiatan dan

susunan pelaksana tersebut dalah sebagai berikut:

Page 69: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 54

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 10 Litbang Potensi Bencana Hidrometeorologis

JUDUL PENELITIAN PELAKSANA

(SK Ka-PSTA nomor 337 Tahun 2019/PSTA)

Mekanisme Curah Hujan

Ekstrem di Indonesia untuk

Mendukung Peningkatan

Akurasi DSS Sadewa

1. Prof. Dr. Ir. Eddy Hermawan, M.Sc. (PI)

2. Dr. Teguh Harjana, M.Sc.

3. Drs. Arief Suryantoro, M.Si. Dr.

4. Trismidianto, M.Si.

5. Anis Purwaningsih, S.Si.

6. Elfira Saufina, S.Si

Verifikasi Ketebalan Awan

Berdasarkan WRF dan MASK

untuk mendukung SADEWA

1. Dr. Ir. Ina Juaeni, M.Si. (PI)

2. Dr. Teguh Harjana, M.Sc.

3. Ibnu Fathrio, S.Si., M.Si.

4. Risyanto, M.Sc.

5. Anis Purwaningsih, S.Si.

6. Elfira Saufina, S.Si.

Pengembangan DSS Potensi

Bencana Hidrometeorologis

(Tahap III)

1. Farid Lasmono, ST (PI)

2. Dr. Teguh Harjana,M.Sc.

3. Dr. Ibnu Fathrio, M.Si.

4. Risyanto, M.Sc.

Hasil yang diperoleh :

• Hasil litbang Mekanisme Curah Hujan Ekstrem di Indonesia untuk Mendukung

Peningkatan Akurasi DSS SADEWA, antara lain adalah diketahuinya hal-hal sebagai

berikut:

Hasil studi menunjukkan bahwa terjadinya curah hujan ekstrem, khususnya di kawasan

barat Indonesia umumnya terjadi akibat bersatunya kejadian/fenomena Monsun Asia, MJO

dan IOD yang menuju fase negatif/normal. Kawasan yang dilanda umumnya yang bertipe

curah hujan Monsunal, dimulai dari kawasan Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera

Selatan, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jabar,

Jateng, Jatim, Bali, NTB, dan NTT. Dimulai dari bulan November hingga April (dikenal

sebagai Musim Hujan (MH)). Indikasi jelas yang diperoleh sebelum terjadinya curah hujan

ekstrem adalah adanya variasi harian (Diurnal Cycle) yang jelas.

Namun demikian, didapatkan adanya kasus curah hujan ekstrem yang terjadi saat Musim

Kemarau (MK), seperti kasus banjir bandang yang terjadi bulan Juni 2019 di Konawe

(Sulawesi Tenggara). Hasil analisis menunjukkan bahwa hal ini diakibatkan hadirnya Monsun

Australia. Untuk kasus ini, tidak diperoleh adanya variasi harian yang jelas. Hasil analisis lebih

lanjut menunjukkan jika MJO berperan aktif tidak hanya disaat MH, namun disaat MK pun

MJO menunjukkan aktifitasnya, hanya saja efeknya tidak terlalu signifikan, dibandingkan

dengan kekuatan Monsun Asia dan Australia.

Page 70: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 55

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 43 (Dari kiri ke kanan) Deret waktu IOD dan Indek Nino3.4,

penampilan indek MJO (rmm1, rmm2) pada situs Sadewa LAPAN.

• Hasil litbang terkait Verifikasi Ketebalan Awan Berdasarkan WRF dan MASK

untuk Mendukung SADEWA, antara lain adalah diketahuinya hal-hal sebagai berikut:

a. Hasil simulasi MASK (Model Atmosfer Satu Kolom) yang melibatkan suku drag force

menunjukkan kesesuaian yang lebih tinggi dibandingkan hasil simulasi tanpa drag force.

Kesesuaian yang relatif lebih tinggi juga ditunjukkan jika kelebihan temperatur (ΔT) sama

dengan 2,0 K.

b. Model MASK mampu mensimulasikan ketinggian dasar awan di bawah 4 km.

c. Penambahan waktu simulasi dan perubahan diameter/tinggi kolom tidak berpengaruh

pada tinggi dasar awan

d. Hasil simulasi parameter vertikal atmosfer WRF menunjukkan bahwa profil temperatur

WRF lebih kecil dibanding temperatur observasi (Radiosonde), kelembapan WRF lebih

besar dibanding kelembapan observasi (Radiosonde), sehingga nilai LCL WRF lebih kecil

dari LCL observasi (Radiosonde) tetapi lebih tinggi dari dasar awan Ceilometer

e. Dari 6 skema PBL kesemuanya kesulitan untuk mensimulasikan variasi diurnal dari LCL

terutama di pagi hari (LCL lebih tinggi) dan di siang hari (LCL lebih rendah).

f. Skema ACM2 unggul dalam merepresentasikan tinggi LCL di siang hari dengan bias yang

lebih kecil dari bias skema lainnya.

Page 71: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 56

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 44 Hasil simulasi MASK berturut-turut untuk waktu simulasi 3500 detik, 7000 detik

dan 10000 detik (kiri atas, kiri bawah dan kanan bawah)

dengan data Radiosonde pukul 10:55 WIB dan data Ceilometer (kanan atas), tanggal 1 September 2016

• Pengembangan DSS Potensi Bencana Hidrometeorologis (Tahap III)

Tujuan utama sub-kegiatan ini adalah dihasilkannya model peringatan dini potensi bencana

hidrometeorologi yang disebut SADEWA. SADEWA (Satellite based Disaster Early Warning

System) atau Sistem Peringatan Dini Bencana Berbasis Satelit merupakan salah satu produk

litbang PSTA dalam bentuk Sistem Pendukung Keputusan (DSS) untuk mendukung

pengelolaan resiko bencana hidrometeorologis. Sadewa merupakan aplikasi berbasis web yang

terdiri dari sistem pemantauan atmosfer berbasis satelit Himawari-8, sistem prediksi atmosfer

berbasis model WRF, dan sistem peringatan dini hujan ekstrim. Sadewa berfungsi untuk

memantau kondisi atmosfer secara real time, memprediksi kemungkinan terjadinya hujan

ekstrim, dan memberikan informasi peringatan dini kepada pihak-pihak yang terkait dalam

penanggulangan bencana. Sadewa meliputi seluruh wilayah Indonesia dengan resolusi spasial

5 km, resolusi waktu 1 jam, dengan jangkauan prediksi semula 48 jam meningkat menjadi 3 x

24 jam ke depan. Informasi Sadewa diupdate secara otomatis setiap jam (untuk pengamatan

satelit) dan setiap 6 jam (untuk prediksi) dan dapat dilihat di alamat website

http://sadewa.sains.lapan.go.id.

Page 72: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 57

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 11 Perkembangan DSS SADEWA

2015 • Desain kebutuhan dan penyiapan alat dan model Atmosfer SADEWA

2016 • Implementasi Sadewa

• Penyediaan receiver Himawari-8 di kantor PSTA

• Integrasi data Himawari-8 dan model WRF

2017

• Implementasi Sadewa

• Integrasi data Himawari-8 dan model WRF telah dapat dilakukan secara otomatis, stabil dan

berkelanjutan dengan ketersediaan data mencapai 90%.

• Integrasi peringatan dini hujan ekstrim

• Integrasi data dari AWS untuk kebutuhan uji validasi.

• Peningkatan jangkauan waktu prediksi dari 24 jam menjadi 48 jam ke depan.

• Pengembangan Aplikasi web untuk dapat menampilkan navigasi waktu multi data sehingga dapat

melihat data-data yang sudah lewat serta animasinya

2018

• Implementasi Sadewa

• Skema verifikasi prediksi WRF dengan pengamatan insitu (AWS)

• Penamaan parameter pengamatan satelit yang lebih informatif, serta penambahan keterangan.

masing- masing parameter pengamatan dan prediksi

• Adanya informasi pengamatan turunan satelit Himawari-8 yaitu “Awan Tumbuh” dan “Pusat

Wilayah Konveksi”, informasi hujan dari sistem DSS (Sistem Pengamatan Hujan) Santanu, dan

informasi indeks Monsun. Pilihan menu login untuk informasi terbatas berdasarkan hasil kerjasama

dengan PSTA

2019

• Implementasi Sadewa

• Integrasi informasi indeks global atmosfer

• Peningkatan panjang prediksi cuaca

• Variasi asimilasi data Penurunan informasi awan tumbuh dan pusat wilayah konveksi dari satelit

Himawari-8

Gambar 45 Tampilan Online DSS SADEWA

Page 73: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 58

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Sampai dengan akhir tahun 2019 ini, SADEWA telah memiliki beberapa

perkembangan/fitur, antara lain:

1. Integrasi data Himawari-8 dan model WRF dilakukan secara otomatis, stabil dan

berkelanjutan dengan ketersediaan data mencapai 90%.

2. Peringatan dini hujan ekstrem yang terintegrasi ke dalam aplikasi SADEWA.

3. Data AWS yang terintegrasi ke dalam aplikasi SADEWA untuk kebutuhan uji validasi.

4. Jangkauan waktu prediksi WRF SADEWA adalah 3x24 jam ke depan.

5. Fitur melihat data sebelumnya sehingga dapat melihat data-data yang sudah lewat serta

animasinya

6. Skema verifikasi prediksi WRF dengan pengamatan insitu (AWS)

7. Penamaan parameter pengamatan satelit yang lebih informatif, serta penambahan

keterangan-keterangan masing-masing parameter pengamatan dan prediksi

8. Adanya informasi pengamatan turunan satelit Himawari-8 yaitu “Awan Tumbuh” dan

“Pusat Wilayah Konveksi”, informasi hujan dari sistem DSS (Sistem Pengamatan Hujan)

Santanu, dan informasi indeks Monsun.

9. Pilihan menu login untuk informasi terbatas berdasarkan hasil kerjasama dengan PSTA.

10. Integrasi indeks global atmosfer antara lain: Monsoon, IOD, MJO, SOI, ONI.

3.1.1.2 MODEL KEMARITIMAN SEMAR

Aktifitas di sektor kemaritiman dipengaruhi oleh kondisi atmosfer dan laut, baik jangka

pendek maupun jangka menengah. Informasi tentang kondisi cuaca terkini dan prediksinya

untuk beberapa jam atau beberapa hari ke depan sangat diperlukan pada saat akan melaut, baik

untuk kegiatan penangkapan ikan maupun transportasi laut lainnya. Selain itu informasi

tentang prediksi kondisi atmosfer dan laut jangka menengah (satu sampai beberapa bulan ke

depan) juga diperlukan untuk perencanaan kegiatan di sektor kemaritiman dan perikanan. Oleh

karena itu, integrasi informasi tersebut sangat penting dalam mendukung kinerja pembangunan

di sektor kelautan dan perikanan.

Sebuah sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) di bidang

kemaritiman yang diberi nama Sistem Embaran Maritim (SEMAR) telah dibangun dalam

rangka peningkatan produksi perikanan tangkap serta keselamatan dan keamanan pelayaran.

Page 74: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 59

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Sistem ini ditujukan untuk para pengambil keputusan di kementerian, institusi nasional,

maupun dinas terkait di bidang kemaritiman.

SEMAR terdiri dari dua komponen input, yaitu: (1) Sistem pemantauan dan pengukuran

dari satelit, sensor-sensor di daratan dan sensor-sensor di lautan, dan (2) model atmosfer dan

lautan yang merupakan kepanjangan dari sistem pengamatan untuk memprediksi kondisi ke

depan. Output berupa data observasi secara near real time dan prediksi ke depan merupakan

komponen utama dari Semar. Informasi dari Sistem Pendukung Keputusan ini diharapkan

dapat meningkatkan kinerja di sektor keselamatan pelayaran dan peningkatan produksi

perikanan tangkap sebagai outcome, dan pada akhirnya dapat memberikan dampak untuk

keselamatan dan kesejahteraan para nelayan.

SEMAR memberikan informasi pengamatan berbasis satelit, radar, sensor daratan dan

sensor lautan secara near real time serta prediksi kondisi atmosfer dan lautan di wilayah

perairan selatan Yogyakarta berbasis model atmosfer/laut sebagai dasar pengambilan

keputusan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan untuk mendukung keselamatan pelayaran dan

peningkatan produksi perikanan tangkap. Kegiatan pengembangan model kemaritiman

SEMAR dilaksanakan dengan dukungan kegiatan penelitian yang dilaksanakan kelompok

penelitian litbang Atmosfer Maritim.

Tabel 12 Perkembangan DSS SEMAR

2015 • Penandatangan-an MOU LAPAN – DIY Tanggal 12 Februari 2015.

2016 • Soft Launching SEMAR 1.0

• Pelatihan penggunaan Automatic Identification System (AIS) Terrestrial

2017

• Implementasi Semar 2.0

• Integrasi informasi AWS untuk Pelabuhan Sadeng

• Integrasi informasi HYCOM, ZPPI dan AIS yang lebih stabil.

• Peningkatan tampilan aplikasi web SEMAR yang lebih baik dan mudah dipahami.

2018

• Implementasi Semar 3.0

• Integrasi informasi prediksi suhu permukaan dan arus laut pada beberapa kedalaman.

• Informasi prediksi hujan dan angin mencakup 48 jam ke depan.

• Peningkatan tampilan aplikasi web SEMAR yang lebih ramah pengguna, misalnya pemilihan

tipe kapal bisa langsung pilih semua (tidak harus klik satu per satu dari setiap jenis kapal yang

ingin dipantau lokasinya).

Page 75: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 60

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

2019

• Implementasi Semar 4.0

• Integrasi informasi tinggi gelombang signifikan yang mencakup prediksi untuk 5 hari

ke depan.

• Informasi prediksi hujan dan angin mencakup 72 jam ke depan.

Gambar 46. Prediksi tinggi gelombang laut yang mencakup 5 hari ke dapan.

Kegiatan pengembangan DSS SEMAR dilaksanakan dengan dukungan kegiatan penelitian

yang dilaksanakan oleh kelompok penelitian Atmosfer Maritim. Tahun 2019 kegiatan

kelompok penelitian atmosfer maritim dijelaskan pada Tabel 13.

Tabel 13 Litbang Atmosfer Maritim

NO JUDUL PENELITIAN PELAKSANA

1 Dampak Cuaca Ekstrem Atmosfer dan

Laut terhadap Keselamatan Pelayaran di

Perairan Selatan Indonesia untuk

Mendukung DSS Semar

1. Iis Sofiati

2. Suaydhi

3. Lely Qodrita Avia

4. Candra Nur Ihsan

5. Eka Putra Wulandari

6. M. Fadhlan Putranto

2 Interaksi Atmosfer Laut dalam

Pembentukan Siklon Tropis di Perairan

Selatan Indonesia

1. Suaydhi

2. Iis Sofiati

3. Lely Qodrita Avia

4. Haries Satyawardhana

5. Gammamerdianti

6. Sigit Kurniawan Jati Wicaksono

Page 76: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 61

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

3 Pengembangan Sistem Prediksi Musim di

Indonesia Berbasis Model

Numerik untuk Mendukung DSS

SEMAR

1. Haries Satyawardhana

2. Suaydhi

3. Candra Nur Ihsan

4. Gammamerdianti

5. Eka Putri Wulandarii

`

Gambar 47 Alur pengerjaan rekonstruksi curah hujan prediksi untuk simulasi musim hujan

dan kemarau menggunakan input 11 ensemble SST prediksi.

Prediksi musim merupakan usaha untuk menyediakan informasi tentang kondisi atmosfer,

terutama mengenai suhu dan curah hujan, pada skala waktu satu atau beberapa musim ke depan.

Pentingnya hasil prediksi musim dengan data grid yang mempunyai resolusi tinggi dan akurat.

Namun penggunaan downscaling dinamis menggunakan model atmosfer untuk prediksi jangka

menengah (musim) di Indonesia belum banyak dilakukan. Prediksi musim (jangka menengah)

untuk beberapa bulan ke depan mempunyai ketidakpastian (uncertainty) yang tinggi. Hal ini

terlihat pada kegiatan penelitian tahun 2017 dengan eksperimen menggunakan input sst

prediksi 1 ensemble, diperoleh nilai curah hujan prediksi pada saat musim kemarau (dry

season) yang cenderung overestimate jika dibandingkan dengan data satelit GSMaP,

sedangkan pada musim hujan (wet season) cenderung under-estimate. Pada kegiatan tahun

2018 dilakukan pengembangan dengan menggunakan input 11 ensemble SST prediksi dimana

hasilnya adalah korelasi curah hujan prediksi dengan curah hujan GSMaP khususnya di daerah

Indonesia bagian selatan cukup baik, namun nilai korelasi bervariasi di masing-masing

ensemble. Hal ini menjadi pertimbangan untuk melakukan rekonstruksi curah hujan

berdasarkan ensemble yang memiliki korelasi tertinggi di tiap grid pada masing-masing

musim. Rekonstruksi curah hujan dilakukan untuk simulasi dan prediksi di 2 musim, yaitu

Page 77: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 62

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

pada musim hujan (studi kasus 201612 untuk simulasi dan 201812 untuk prediksi) dan

kemarau (studi kasus 201706 dan 201906 untuk prediksi). Penggunaan metode korelasi

maksimum dengan 11 member untuk prediksi curah hujan di musim hujan sudah dapat

memperlihatkan peralihan dari musim basah ke musim kering, namun prediksi pada musim

kemarau masih belum terlalu baik digambarkan pada saat peralihan dari musim kemarau ke

musim hujan (periode SON). Di mana curah hujan SON hasil prediksi terlalu tinggi

dibandingkan dengan CH satelit dengan kecenderungan musim hujan datang lebih cepat.

Gambar 48 Siklon tropis yang terjadi di laut Banda dan laut Arafura antara tahun 1980 dan 2018.

Siklon tropis merupakan salah satu fenomena alam yang berdampak hebat bagi

infrastruktur dan keselamatan pelayaran. Penelitian dampak siklon tropis dilakukan untuk

mengkaji dampak siklon tropis terhadap ketinggian gelombang laut, curah hujan, dan angin.

Selain itu gejala fisis yang mendahului dan menyertai terbentukanya siklon tropis diteliti untuk

mengetahui karakteristik pembentukan siklon tropis. Siklon tropis dapat terbentuk di dalam

wilayah Indonesia, yaitu di laut Banda dan laut Arafura. Meskipun pembetukan siklon tropis

di kedua wilayah laut tersebut tidak sering, namun akan berdampak pada keselamatan

pelayaran dan infrastruktur di sekitarnya bagi wilayah timur Indonesia. Di selatan pulau Jawa

juga pernah terbentuk siklon tropis yang cukup dekat dengan pantai selatan Jawa, yaitu siklon

tropis Cemapak. Banyak kerusakan yang ditimbulkan oleh siklon tropis ini. Oleh karena itu

penelitian siklon tropis ini perlu mendapat perhatian yang lebih mendalam.

Pada tahun 2019, aplikasi DSS SEMAR telah mengalami perkembangan, antara lain:

Page 78: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 63

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

1. Integrasi informasi tinggi gelombang laut untuk jangka waktu 5 hari.

2. Integrasi prediksi cuaca atmosfer selama tiga hari ke depan.

3. Peningkatan tampilan aplikasi web SEMAR yang lebih baik dan mudah dipahami.

Gambar 49 Kegiatan Bimtek DSS SEMAR di Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng, DIY,

pada tanggal 23 September 2019.

Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi DSS Semar telah dilaksanakan di

Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada

tanggal 21 Agustus 2019 dan 23 September 2019, yang bertujuan untuk memberikan

pengetahuan tentang pengembangan DSS SEMAR dalam pembangunan maritim dan

pengetahuan tentang teknologi sistem informasi serta pelatihan teknis operasional DSS

SEMAR yang dibangun PSTA LAPAN dan DKP DIY.

3.1.1.3 MODEL LINGKUNGAN SRIKANDI

Sistem Informasi Komposisi Atmosfer Indonesia (SRIKANDI) merupakan salah satu

sistem pendukung keputusan (Decision Support System) berbasis web yang dibangun oleh Pusat

Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) LAPAN. Tujuan dari pengembangan SRIKANDI

adalah untuk menyediakan informasi komposisi atmosfer Indonesia berupa pengamatan

berbasis satelit, pengukuran in situ dan prediksi berbasis model transpor kimia untuk

mendukung pengambilan keputusan terutama terkait dampak aktivitas manusia dan kebakaran

hutan terhadap kualitas udara. Fitur SRIKANDI berupa pemantauan harian komposisi atmosfer

(CO, O3, CH4, SO2, NO2, Aerosol) dari sensor satelit yaitu AIRS-Aqua, OMI-Aura, MODIS-

Aqua, VIIRS-SNPP, dan Himawari. Prediksi setiap jam selama 24 jam komposisi atmosfer

(CO, O3, SO2, NO2, PM10, PM2,5) menggunakan WRF-Chem versi 3.6.1 yang di-overlay

terhadap arah angin dalam bentuk online di: http://srikandi.sains.lapan.go.id/.

Page 79: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 64

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 14 Perkembangan DSS SRIKANDI

2016 • Soft Launching Srikandi 1.0

• Prediksi setiap jam selama 24 jam komposisi atmosfer (CO, O3, SO2, NO2, PM10,

PM2,5) menggunakan WRF-Chem versi 3.6.1 yang di- overlay terhadap arah angin

dalam bentuk online

• Kerjasama PSTA dengan Universitas Bina Dharma

2017 • Implementasi Srikandi 2.0

• Tersedianya data pengamatan satelit penyusun informasi kualitas udara near real time

• Data prakiraan penyusun informasi kualitas udara luaran model kimia atmosfer untuk

24 jam mendatang hasil perbaikan dari input emisi Palembang, Sumatera Selatan.

• Dikaji dalam acara Focus Group Discussion dengan Kementrian Lingkungan Lidup

dan Kehutanan.

2018 • Implementasi Srikandi 3.0

• Regresi Linier PM2,5 terhadap AOT VIIRS dan AOD MODIS untuk estimasi PM2,5

• Validasi NO2 dan SO2 Passive Sampler terhadap AQMS di lokasi GAW Kototabang dan pilihan peningkatan resolusi menjadi 9 km

2019 • Pengujian kualitas data AQMS dengan hasil : data NO, NO2, CO, NOx sudah terkalibrasi namun belum ada data pembanding, SO2 dan O3 tidak valid, dan PM10 belum dikalibrasi

• Pengujian kualitas data Passive Sampler (SO2 dan NO2 DKI Jakarta) dengan melakukan validasi data sampel 7 dan 14 harian terhadap data AQMS dengan hasil untuk SO2 diperoleh koefisien korelasi yang kecil, yaitu sebesar 0,1.

Tabel 15 Litbang Poklit Lingkungan Atmosfer

NO JUDUL PENELITIAN PELAKSANA KEGIATAN

1 Penelitian Kimia Atmosfer dan GRK

Untuk Mendukung Standar Kimia

Atmosfer INDONESIA dan DSS

SRIKANDI

1. Dr. Ninong Komala

2. Dra. Rosida

3. Dita Fatria, S.Si

4. Riris Ayu Wulandari S.Si

2 Validasi AOD, BC dan PM2.5 hasil

pemantauan penginderaan jauh di

wilayah Indonesia untuk mendukung

DSS Srikandi

1. Dra. Rosida

2. Dr. Wiwiek Setyawati, MT.

3. Drs. Saipul Hamdi, M.Sc.

4. Drs. Waluyo Eko Cahyono, M.I.L

3 Prediksi Trayektori Asap Kebakaran

Hutan dan Aktivitas Gunung api

1. Dra. Sumaryati, MT

2. Ir. Tuti Budiwati, M.Eng

3. Dessy Gusnita, S.Si

4. Asri Indrawati, S.Si., MT

5. Nani Cholianawati, ST

6. Dyah Aries Tanti, S.Si

7. Indra Kurniawan, S.

4 Pengembangan SRIKANDI versi 4.0 1. Nani Cholianawati, ST

2. Drs.Waluyo Eko Cahyono, M.IL

3. Asri Indrawati, S.Si,. MT

4. Dita Fatria Andarini, S.Si

5. Dyah Aries Tanti, S.Si

Page 80: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 65

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

5 Air Quality Related To Urban

Transportation And Their Impact On

Human Health

1. Dr. Wiwiek Setyawati, BEng, MT

2. Prof. Eddy Hermawan

3. Ir. Tuti Budiwati, M.Eng

4. Prof. Puji Lestari, Ph.D (Bandung Institute

of Technology)

5. Pof. Candice Lung (Academia Sinica)

6. Delvina Sinaga, M.S. (Academia Sinica)

7. Emalya Rachmawati R., S. Si (Ministry of

Environment and Forestry)

8. Dr. dr. Nur Faizah Romadona, M.Kes

(Indonesian Education University)

6 Pemanfaatan Data Satelit Untuk

Pengembangan Sistem Deteksi Dini

Kebakaran Gambut Dan Pemantauan

Emisi Karbon Berdasarkan Ketinggian

Muka Air Tanah Untuk Mendukung

Decision Support System (Dss)

Lingkungan Srikandi

1. Dr. Wiwiek Setyawati, BEng, MT

2. Dr. Teguh Harjana

3. Nanik Cholianawati, ST

4. Drs. Saipul Hamdi, MSc

5. Atep Radiana, ST, MAP

6. Rosida, SSi

7. Nur Rahmayanti, SE, ME

8. Hasan Sadikin

9. Nenden Sanidianti Faudillah, SE

• Hasil Litbang Yang Diperoleh

• Penelitian Kimia Atmosfer Dan GRK Untuk Mendukung Standar Kimia Atmosfer

Indonesia dan DSS- Lingkungan (Srikandi)

Penelitian kimia atmosfer, GRK dan kualitas udara dari satelit merupakan kebutuhan

Nasional dan juga kompetensi utama LAPAN yang perlu dikembangkan. Penelitian variabilitas

kimia atmosfer dan GRK di wilayah Indonesia dalam jangka panjang perlu dilakukan untuk

dapat mengetahui karakteristik komposisi atmosfer Indonesia. Belum adanya standar kimia

atmosfer untuk Indonesia menjadi dasar untuk melakukan peneelitian ini sehingga hasil

penelitian variabilitas kimia atmosfer Indonesia dalam jangka panjang dari 2002-2017 (15

tahun) dapat dijadikan sebagai standar kimia atmosfer Indonesia. Hasil penelitian profil

vertikal komposisi atmosfer (ozon) Indonesia dari data satelit (AQUA AIRS) mempunyai

variasi dari tahun ke tahun. Variasi terjadi pula pada profil musiman DJF, MAM, JJA dan SON..

Profil ozon di Indonesia pada 2002-2017 bervariasi antara 15 ppb sampai 10.500 ppb untuk

profil ozon di Indonesia secara keseluruhan, di daerah Ekuator, sebelah utara dan selatan

Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda khususnya pada peak ozon (pada 10 hPa) baik

profil bulanan maupun profil musiman. Di seluruh wilayah di Indonesia, profil ozon pada

tahun 2018 lebih kecil dari profil rata-rata 15 tahun dan profil ozon tahun 2019 lebih besar

dari profil rata-rata 15 tahun. Pembuatan profil standar ozon di Indonesia perlu dilanjutkan

Page 81: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 66

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

untuk profil standard komposisi kimia atmosfer yang lainnya baik profil vertikal maupun

spasial, serta validasinya dengan data insitu.

Gas Rumah Kaca (GRK) yang dianalisis dalam penelitian adalah CO2, ozon, dan CH4 pada

500 hPa berbasis data AQUA-AIRS dari tahun 2002 sampai 2017. Karakter yang dianalisis

adalah variasi temporal, tahunan dan musiman dari ke empat gas rumah kaca (GRK) pada

500 hPa dengan wilayah yang dianalisis adalah wilayah Indonesia secara keseluruhan dan

wilayah di utara Indonesia (2U-12U), di ekuator (2U-2S), dan di selatan (2S-12S). Analisis

time series CO2 di wilayah Indonesia dari tahun 2002-2017 adalah 370 ppm sampai dengan

404 ppm. Time series CO2 di wilayah utara lebih tinggi dari time series CO2 di ekuator dan di

selatan dan di wilayah Indonesia secara keseluruhan. Variasi tahunan CO2 mempunyai range

387 ppm sampai dengan 390 ppm. Analisis time series ozon troposfer di wilayah Indonesia

dari tahun 2002-2017 mempunyai range 30 ppb sampai dengan 60 ppb. Time series ozon di

wilayah selatan lebih tinggi dari time series ozon di ekuator, di selatan dan di wilayah

Indonesia secara keseluruhan. Variasi tahunan ozon troposfer mempunyai range 35 ppb sampai

dengan 55 ppb. Puncak variasi tahunan ozon di utara lebih tinggi dibandingkan dengan di

ekuator, di Indonesia secara keseluruhan dan di Selatan. Variasi temporal CH4 untuk di

Indonesia dan ketiga wilayah di utara Indonesia (2U-12U), di ekuator (2U-2S), dan di selatan

(2S-12S) mempunyai range 1750 ppb sampai dengan 1830 ppb. Time series CH4 di wilayah

utara lebih tinggi dari time series CH4 di ekuator, di selatan dan di wilayah Indonesia secara

keseluruhan. Variasi tahunan CH4 mempunyai range 1750 ppb sampai dengan 1800 ppb.

Puncak variasi tahunan CH4 di utara lebih tinggi dibandingkan dengan di ekuator, di Indonesia

secara keseluruhan dan di selatan. Terjadi peningkatan GRK Indonesia untuk CO2 dan CH4

sementara untuk ozon tidak terjadi peningkatan yang signifikan.

Gambar 50 (Dari kiri ke kanan) profil ozon bulan Januari – Desember rata-rata 2002 sd 2017

dan deviasi bulanan terhadap rata–rata 2002 sd 2017, untuk wilayah Indonesia.

Page 82: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 67

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

• Air quality related to urban transportation and their impact on human health

Transportasi adalah sumber antropogenik utama dari partikulat (PM) dan karbon

monoksida (CO). Meningkatnya jumlah kendaraan dan buruknya pembangunan fasilitas

transportasi telah menyebabkan kemacetan lalu lintas di sebagian besar jalan utama di

Bandung, kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya.

Akibatnya, orang terpapar polutan ini pada konsentrasi tinggi. Program penelitian dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor penentu paparan komuter pribadi perkotaan ke

PM dan CO dan untuk mempelajari dampaknya terhadap kesehatan manusia. Studi paparan

dilakukan di kota Bandung selama September hingga Desember 2018 pada 32 subjek dalam 4

moda transportasi berbeda di jalan-jalan utama di Bandung, yaitu mobil pribadi, sepeda motor,

sepeda dan transportasi umum. Pengukuran paparan PM2.5 dan CO dilakukan dengan

menggunakan sensor portabel PM2.5 dan CO yang dilakukan bersama dengan subjek selama

periode pengambilan sampel. Durasi sampel PM2.5 dan CO adalah 48 jam. Fungsi paru-paru

subjek diperiksa sekali setiap hari selama pengambilan sampel dengan menggunakan

spirometer. Subjek diminta untuk mengisi kuesioner terstruktur tentang sosio-ekonomi / sosio-

demografi dan pengetahuan dan perspektif tentang polutan udara yang berkaitan dengan

transportasi. Beberapa faktor penentu eksposur PM2.5 dan CO adalah kebiasaan membakar

kumparan nyamuk untuk di dalam ruangan dan berada dekat restoran yang menyajikan

masakan yang dipanggang untuk pemaparan di luar ruangan. Rata-rata 30 menit konsentrasi

PM2.5 dan CO menunjukkan bahwa subjek yang mengendarai sepeda motor memiliki paparan

PM2.5 dan CO tertinggi selama perjalanan. Mungkin ada faktor lain yang lebih dominan

daripada paparan PM2.5 dalam menentukan kapasitas paru-paru.

Page 83: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 68

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 51 (Dari kiri ke kanan) Rata-rata perjam dari paparan terhadap (kiri) CO dan (kanan) PM2.5 dan

PM10 untuk subyek yang mengendarai sepeda motor.

• Pemanfaatan Data Satelit Untuk Pengembangan Sistem Deteksi Dini Kebakaran

Gambut Dan Pemantauan Emisi Karbon Berdasarkan Ketinggian Muka Air Tanah Untuk

Mendukung Decision Support System (DSS) Lingkungan Srikandi Indonesia memiliki lahan

gambut tropis terluas di dunia, yaitu sekitar 21 juta hektar. Fungsi alamiah lahan gambut adalah

penyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Namun aktivitas manusia guna mengubah

lahan gambut menjadi lahan pertanian atau perkebunan mengakibatkan adanya perubahan

sistem hidrologis dan biologis gambut. Adanya perubahan kondisi biologis dari anaerob

menjadi aerob sebagai akibat dari perubahan kondisi hidrologis gambut, yaitu penurunan tinggi

muka air (TMA), mengakibatkan adanya peningkatan aktivitas respirasi mikroorganisme di

lahan gambut yang berdampak terhadap peningkatan emisi karbon ke atmosfer. Selain itu

lahan gambut yang telah beralih fungsi tersebut juga menjadi rentan terhadap bahaya

kebakaran, terutama pada saat musim kering. Data yang digunakan sebagai input model adalah

data rata-rata harian temperature tanah (0C) dan kelembapan tanah (%), data rata-rata harian

temperatur permukaan (0C), data rata-rata laju presipitasi (mm/hari) dan data harian indeks

Page 84: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 69

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

vegetasi sebagai indikator tutupan lahan yang diunduh dari situs Giovanni NASA. Software

ARC GIS 10, GRADS dan Mathlab digunakan untuk membangun model spasial dan analisis

ketinggian muka air tanah dan emisi karbon. Metode interpolasi Inverse Distance Weighing

(IDW) digunakan untuk meningkatkan resolusi spasial data input dan output model. Threshold

value yang digunakan sebagai dasar deteksi dini bahaya kebakaran gambut dan pemantauan

emisi gambut untuk mendukung perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut adalah

ketinggian muka air tanah 40 cm yang mengacu pada PP no. 57 /2016. Berdasarkan hasil

olahan untuk data tanggal 1 Januari 2017 mewakili musim basah dan tanggal 1 Juli 2017

mewakili musim kering diketahui bahwa emisi CO2 dari lahan gambut selama musim kering

adalah lebih tinggi dibandingkan musim basah. Perbandingan antara hasil pengukuran TMA

in situ dengan hasil perhitungan menggunakan output model GLDAS menggunakan

temperature tanah pada kedalaman 0 – 10 cm ternyata sangat berbeda jauh. Akan dicoba

menghitung dengan menggunakan data output model GLDAS pada kedalaman dibawah 10

cm.

Gambar 52 Total Emisi CO2 yang Dihasilkan oleh Lahan Gambut

Page 85: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 70

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

• Prediksi Trayektori Asap Kebakaran Hutan Dan Aktivitas Gunung Api

Letusan gunung api dan kebakaran hutan memberikan dampak negatif pada lingkungan

atmosfer yang menganggu kesehatan dan transportasi. Prediksi arah sebaran yang akurat dapat

membantu mengurangi dampak negatif tersebut. Pada penelitian ini dikaji seberapa besar

akurasi model Hysplit dalam memprediksi arah sebaran material dari letusan gunung api dan

kebakaran hutan.

Keakuratan prediksi model Hysplit diuji dengan membandingkan hasil trayektori simulasi

running model pada kondisi yang sama dengan pilihan data meteorologi GFS dan GDAS.

Simulasi dilakukan pada model trayektori garis untuk sumber titik, prescribe burning untuk

sumber kebakaran hutan yang terkendali, dan VAFTAD (Volcano Ash Forecasting Transport

And Dispersion) untuk letusan gunung khususnya pada aspek penerbangan. Selanjunya

dianalisa perbandingan antara pola sebaran asap kebakaran hutan dan material letusan gunung

api (abu vulknaik dan SO2) yang diamati dengan satelit dan pola trayektori yang output model

Hysplit dengan data meteorologi GDAS.

Dalam penelitian ini dapat diperoleh hasil bahwa trayektori sebaran model Hysplit berbasis

data GFS dan GDAS pada kasus precribe burning memiliki pola sama, hanya konsentrasi pada

data GDAS lebih pekat yang menunjukkan adanya pengendapan polutan pada permukaan yang

diduga adanya lapisan inversi pada pagi hari. Kemiripan pola juga ada pada trayektori garis

dari sumber titik antara prediksi berbasisi data prediksi (GFS) dan trayektori berbasis data

asimilasi (GDAS), dengan urutan kevalidan sebagai berikut: di atas planetary boundary layer

(PBL), di bawah PBL, dan sekitar PBL. Model VAFTAD-Hysplit yang bertujuan untuk

keselamatan penerbangan dari gangguan letusan gunung api juga menunjukkan kemiripan pola

antara pola sebaran emisi letusan gunung api berasis data meteo GFS dengan pola sebaran

berbasis data GDAS.

Gambar 53 validasi antara trayektori prediksi GFS dan GDAS,

serta trayektori GDAS dengan pengamatan satelit

Page 86: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 71

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Validasi dengan pengamatan abu vulkanik satelit HIMAWARI dan kabut asap yang

merupakan reanlisis antara satelit HIMAWARI dan Masingar menunjukkan adanya kevalidan

dengan model Hysplit. Akan tetapi model VAFTAD (Vaolcano Ash Forecast Transport and

Dispersion) tidak menunjukkan kevalidan dengan pengamatan SO2 dengan satelit Metop b,

karena memang model ini dirancang untuk abu vulkanik.

Deposisi asam di sekitar gunung Merapi yang merupakan daerah remote teramati sangat

rendah, karena gunung Merapi sendiri tidak banyak mengemisikan gas sulfur. Hal menarik

ditemukan adalah tingginya konsentrasi ozon yang diduga karena adanya transport dari proses

intrusi dari stratosfer.

• Variabilitas Spasial dan Temporal Karakteristik Aerosol Berbasis Data

Penginderaan Jauh di Wilayah Indonesia

Aerosol atmosfer adalah partikel-partikel halus yang tersuspensi di atmosfer, berasal dari

sumber alam dan hasil aktivitas manusia. Akumulasi dari partikel-partikel halus tersebut

memberikan dampak yang cukup besar terhadap climate forcing, visibilitas atmosfer dan

memberikan pengaruh buruk terhadap kondisi kesehatan manusia. Beberapa polutan gas

terlibat dalam pembentukan kabut asap, dan diketahui mampu menembus paru-paru dan

system peredaran darah. Banyak kota di Asia telah mengalami penurunan kualitas udara yang

parah dengan kontribusi yang signifikan dari sumber partikulat alami dan antropogenik.

Aerosol yang ditemukan di Asia adalah campuran kompleks dari partikel kasar dan halus, dan

dari jenis penyerap cahaya dan penghambur cahaya. Hasil analisis perbandingan aerosol

optical depth (AOD) berdasarkan data satelit dan data ground-based AERONET menunjukkan

bahwa : 1) Beberapa data (perkotaan) yang diperoleh dari instrumen MODIS

mempresentasikan koefisien determinasi yang baik, seperti untuk Jambi (R2 = 0,7063),

Kototabang (R2 = 0,6096), Palangka Raya (R2 = 0,6972), Pontianak (R2 = 0,764) dan

Makassar (R2 = 0,744). 2)Dari instrumen MISR, beberapa kota menunjukkan koefisien

determinasi yang lebih besar dari 0.6, namun jumlah data yang menentukan koefisien

determinasinya <20, yang tidak memenuhi standar ketentuan jumlah data yang ditetapkan

dalam penelitian ini. 3)Berdasarkan instrumen OMI, terdapat tiga kota yaitu Jambi, Palangka

Raya dan Pontianak yang mempresentasikan nilai koefisien determinasinya masing-masing

adalah 0.5835, 0.5704 dan 0.728. Dari analisis data fluks radiasi gelombang pendek (sw) dan

fluks radiasi gelombang neto total (lw dan sw) pada kondisi cerah pada tahun 2002, 2006 dan

Page 87: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 72

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

2015 di level permukaan, secara temporal dan spasial menunjukkan korelasi yang cukup kuat

dibandingkan yang dipresentasikan oleh fluks radiasi gelombang panjang (lw). Sementara di

level atmosfer atas (TOA), hanya fluks radiasi gelombang neto total yang menunjukkan

korelasi terhadap peningkatan akumulasi yang terjadi akibat dari aktivitas antropogenik, dan

pola dari tren fluks radiasi gelombang pendek (sw) menunjukkan pola berbanding terbalik

dengan fluks radiasi gelombang neto totalnya. Untuk wilayah Indonesia, baik pada kondisi

cerah maupun pada semua kondisi, radiasi gelombang pendek (SW) yang berasal dari sumber

matahari akan menyebabkan terjadinya pengurangan jumah radiasi yang sampai di permukaan,

dari hasil pengamatan pada kondisi cerah rata-rata terjadi pengurangan radiasi sw yang sampai

dipermukaan sebesar 3,02 watt/m2 yang lebih besar dibandingkan dengan yng sampai

dipermukaan pada semua kondisi (-1,46 watt/m2).

Gambar 54 Variabilitas temporal aerosol optical depth (AOD) dari observasi satelit

• Pengembangan SRIKANDI versi 4.0

SRIKANDI versi 4.0 merupakan kelanjutan dari versi 3.0 yang mengintegrasikan data

pemantauan dan data prakiraan kualitas udara di wilayah Indonesia. Sistem ini merujuk pada

situs https://airnow.gov/ milik Environmental Protection Agency – United States (US EPA)

bekerjasama dengan NASA. Airnow memuat fitur Air Quality Index (AQI) terkini dan

prakiraan untuk parameter PM2,5 dan ozon. Tujuan pengembangan SRIKANDI versi 4.0

meliputi integrasi data satelit, in situ, luaran model atmosfer, dan pengetahuan pada

SRIKANDI.

Integrasi estimasi data kualitas udara dari satelit yang telah dicapai berupa (1) estimasi

konsentrasi PM2,5 sesaat (jam 13.30) dari AOT VIIRS/SNPP (750 m) (Gambar 54)

Page 88: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 73

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

pengumpulan data AOT HIMAWARI 12 jam pengamatan (0,05O), (3) pengumpulan data

NO2 vertical column dari OMPS/SNPP (50 km) dan TROPOMI/Sentinel5P (7 km), dan (4)

pengumpulan data SO2 vertical column dari CrIS/SNPP (50 km), IASI/MetOp (50 km),

OMPS/SNPP, dan TROPOMI/Sentinel5P. Integrasi data kualitas udara in situ yang telah

dicapai berupa (1) pengujian kualitas data AQMS dengan hasil : data NO, NO2, CO, NOx

sudah terkalibrasi namun belum ada data pembanding, SO2 dan O3 tidak valid, dan PM10

belum dikalibrasi (2) pengujian kualitas data Passive Sampler (SO2 dan NO2 DKI Jakarta)

dengan melakukan validasi data sampel 7 dan 14 harian terhadap data AQMS dengan hasil

untuk SO2 diperoleh koefisien korelasi yang kecil, yaitu sebesar 0,1, sedangkan untuk NO2

nilai korelasi cukup baik sebesar 0,54, dan (3) pengujian kualitas data Brewer dengan hasil

data SO2 vertical column tidak valid (bernilai <-20). Integrasi data kualitas udara luaran model

atmosfer yang telah dicapai berupa: (1) WRF Chem resolusi spasial 15 km dan 9 km dengan

hasil verifikasi luaran model terhadap data insitu menunjukkan pola yang belum sesuai dan

rentang nilai yang jauh, (2) MASINGAR (JMA) resolusi spasial 0.375O dengan hasil verifikasi

data PM2,5 terhadap data insitu (model over estimate terhadap in situ) dan keterlambatan

ketersediaan data 2 hari, dan (3) CAMS (Copernicus ESA) resolusi spasial 0,4O memiliki

luaran prakiraan setiap jam selama 120 jam dan konfirmasi sebaran polutan memiliki

kesesuaian pola. Integrasi informasi kualitas udara telah dicapai berupa perhitungan moving

average 24 jam Indeks Kualitas Udara dari data luaran MASINGAR (Gambar 55).

Gambar 55 Indeks Kualitatas Udara Luaran Model MASINGAR

Gambar 1 Estimasi PM2,5 dari AOT VIIRS/SNPP

Gambar 2 Indeks Kualitas udara luaran model MASINGAR

Page 89: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 74

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 56 Komparasi anatara AQMS dengan Passive Sampler untuk NO2 diperoleh koefisien korelasi

yang cukup baik, yaitu sebesar 0.54.

3.1.1.4 MODEL PERUBAHAN IKLIM SRIRAMA

SRIRAMA adalah Sistem Informasi Perubahan Iklim yang memberikan informasi

tentang proyeksi iklim beberapa puluh tahun kedepan di Benua Maritim Indonesia berbasis

keluaran model iklim. Model yang digunakan adalah CCAM (Cubic Conformal Atmospheric

Model)

Model CCAM tersebut dijalankan dengan host GCM GFDL3-CM3 skenario emisi Gas

Rumah Kaca (GRK) yang digunakan adalah RCP 4.5, resolusi spasial 14 km, rentang waktu

antara tahun 1949 sampai dengan tahun 2099. SRIRAMA dapat memberikan informasi

variabel iklim pada:

1. Suatu lokasi (pada lintang dan bujur tertentu) dengan waktu yang berbeda-beda

2. Beberapa lokasi pada waktu yang berbeda-beda

3. Suatu wilayah pada waktu yang berbeda-beda

Variabel iklim yang dapat diakses seperti:

1. Curah hujan

2. Suhu Udara Permukaan : rerata, maksimum dan minimum

3. Albedo

4. Angin Zonal 200hPa

5. Angin Zonal 850hPa

6. Dust Dry Deposition

7. Dust Wet Deposition

8. Kecepatan Angin 10m

y = 2,5164x + 26,704R² = 0,29560

100

200

300

0 10 20 30 40 50 60 70

Pas

sive

AQMS

NO₂

Page 90: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 75

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

9. Kelembaban

10. Latent Heat Flux

11. Radiasi Matahari

12. Runoff

13. Sea Level Pressure

14. Sensible Heat Flux

15. Total Cloud

SRIRAMA dapat digunakan dalam mendukung kegiatan perencanaan pembangunan yang

berkelanjutan dan berwawasan lingklungan di berbagai sektor yang membutuhkan informasi

iklim jangka panjang seperti pengelolaan tata ruang, pertanian, kelautan dan perikanan, energi,

lingkungan hidup dan kehutanan, kesehatan, dan sebagainya. Beberapa kementrian yang

menjadi stakeholder SRIRAMA antara lain Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

(KLHK), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pertanian,

Kemterian Kesehatan, Pemerintah Daerah dan sebagainya.

SRIRAMA yang digunakan adalah 3.0 merupakan pengembangan dari versi sebelumnya

yaitu SRIRAMA 2.0. Pengembangan dilakukan dengan memperbaharui fitur yang sebelumnya

ada dan menambah fitur baru. Fitur yang diberharui adalah fitur pada halaman dashboard yaitu

ditambahkan fitur baru yang berfungsi untuk mengontrol informasi yang ditampilkan

berdasarkan periode klimatologis dan mode tahun. Ada dua periode yang dapat dipilih

pengguna, yaitu periode bulanan dan musiman. Periode bulanan akan menampilkan data pada

bulan (Januari - Desember) tertentu di rentang tahun tertentu, sedangkan periode musiman

akan menampilkan data musiman (DJF, MAM, JJA, dan SON) tertentu, direntang tahun

tertentu. Data disajikan dalam bentuk visualisasi dan angka. Visualisasi data dalam bentuk

diagram batang pertahun dan angka menunjukan ringkasan statistik dari data tersebut

(minimum, maksimum, dan rata-rata).

Untuk fitur baru yang ditambahkan pada Srirama 3.0 adalah fitur informasi mengenai

Standardized Precipitation Index (SPI), dan informasi Energi. Dari sisi data, pembaharuan

yang dilakukan pada Srirama 3.0 adalah data terkoreksi menggunakan metode bias correction

dan pengguna dapat memilih dataset hasil asli dari model atau hasil dari koreksi.

SRIRAMA dapat diakses secara online melalui website internet dengan alamat

http://srirama.sains.lapan.go.id.

Page 91: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 76

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 16 Perkembangan DSS SRIRAMA

2017 • Srirama 1.0

• Keluaran model CCAM dengan host model GFDL- CM3 dengan skenario emisi Gas

Rumah Kaca RCP4.5, resolusi waktu bulanan, resolusi spatial 14 km, dengan

rentang waktu dari tahun 1949 sampai dengan tahun 2099.

• Analisis iklim Suatu lokasi pada waktu yang berbeda- beda

• Analisis iklim beberapa lokasi pada waktu yang berbeda- beda

• Analisis iklim suatu wilayah pada waktu yang berbeda- beda

2018 • Srirama 2.0

• Pengembanan tampilan web sehingga lebih interaktif dan user friendly

• Fitur laman dapat memvisualisaikan secara spasial parameter atmosfer atau

menentukan kondisi atmosfer lokasi tertentu, sehingga karakteristik historis dan

skenario yang akan datang dapat diketahui

2019 • Srirama 3.0

• Fitur pada halaman dashboard yaitu ditambahkan fitur yang berfungsi untuk

mengontrol informasi yang ditampilkan berdasarkan periode klimatologis dan mode

tahun. Ada dua periode yang dapat dipilih pengguna, yaitu periode bulanan dan

musiman.

• Fitur informasi mengenai SPI (Standardized Precipitation Index), dan informasi

Energi.

• Dari sisi data, pembaharuan yang dilakukan adalah data terkoreksi menggunakan

metode bias correction dan pengguna dapat memilih dataset asli atau data koreksi.

Berikut gambaran fitur baru SRIRAMA 3.0

Gambar 57 Halaman Utama (Dashboard)

Gambar 57 adalah gambaran dari halaman utama Srirama 3.0, ada 4 perubahan yaitu :

1. Penambahan tautan "Dampak" untuk mengakses halaman yang berisi informasi dampak

perubahan iklim;

Page 92: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 77

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

2. Form untuk memasukan periode, rentang tahun dan periode tertentu (bulanan atau

musiman) yang mempengaruhi pada data yang ditampilkan;

3. Ringkasan statistik dan nilai pada parameter periode tersebut;

4. Visualisasi data dalam bentuk diagram (tahun vs nilai).

Gambar 58 Halaman Informasi Dampak Perubaha Iklim

Gambar 59 Halaman Analisis

Gambar 58 merupakan halaman yang menampilkan informasi dampak perubahan iklim.

pada halaman ini terdapat 2 (dua) informasi dampak perubahan iklim yaitu SPI dan Energi.

Tampilan Informasi pada halaman ini sama dengan tampilan pada halaman dashboard,

sistem akan menampilkan data sesuai dengan tipe periode pada rentang tahun dan periode

tertentu.

Page 93: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 78

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Fitur tambahan terakhir adalah fitur pemilihan dataset, yaitu dataset hasil dari model dan

dataset data model yang dikoreksi. Sebagaimana terlihat pada Gambar 59., fitur ini dapat

terlihat pada halaman Analisis, pengguna dapat memilih dataset sesusai yang dibutuhkan.

Selain fitur-fitur diatas, pada Srirama 3.0 dikembangkan juga informasi dampak perubahan

iklim. Informasi dampak perubahan iklim yang dikembangkan adalah Standardized

Precipitation Index (SPI), dan energi terbarukan. SPI memberi informasi mengenai tingkat

kekeringan suatu daerah, sedangkan energi terbarukan memberikan informasi potensi dari

daerah seluruh Indonesia yang dapat menghasilakn energi terbarukan. Berikut Tampilan dari

Fitur-fitur tersebut :

Gambar 60 Tampilan Awal dengan tambahan menu Dampak

Pada Gambar 60. ditambahkan menu "Dampak" untuk mengakses informasi dampak

perubahan iklim. Saat diakses akan muncul tampilan Dataset yang terdiri dari index kekeringan

untuk informasi SPI dan energi untuk energi. Pada bagian kanan menampilkan informasi SPI

dan energi dalam bentuk grafik.

Untuk melihat lebih informasi SPI dan energi secara spasial maka dapat diakes melalui

menu "Analisis". Ketika menu "Analisis" diklik maka akan muncul daftar informasi SPI dan

Energi sebagai informasi tambahan di SRIRAMA 3.0, dan data parameter atmosfer yang pada

versi sebelumnya sudah ada, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 60.

Setelah mengakses menu "Analisis", pengguna dapat memilih informasi yang akan

ditampilkan apakah SPI atau Energi. Gambar 61. dan gambar 62. menampilkan contoh

informasi SPI dan energi terbarukan secara spasial berturut turut.

Page 94: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 79

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 61 Informasi SPI dalam Bentuk Spasial

Gambar 62 Informasi Energi Terbarukan dalam Bentuk Spasial

Kegiatan pengembangan model perubahan iklim SRIRAMA dilaksanakan dengan

dukungan kegiatan penelitian yang dilaksanakan kelompok penelitian litbang Perubahan Iklim.

Page 95: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 80

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 17 Litbang Perubahan Iklim

NO JUDUL PENELITIAN PELAKSANA KEGIATAN

1 Dampak Perubahan Iklim

Terhadap Ketersediaan Air dan

Ketahanan Pangan di Jogyakarta

1. Dra. Sinta Berliana Sipayung, MSc.

2. Bambang Siswanto, MSi.

3. Indah Susanti, ST.

4. Amalia Nurlatifah, S.Si

5. Mamat Suhermat, ST

6. Hidayatul Latifah SSi.

7. Muhammad Nafayest, S.Si

2 Kondisi Fisis Dan Dinamis

Perairan Selatan Jawa Tengah

1. Martono MSi

2. Indah Susanti, ST

3. Bambang Siswanto, MSi.

3 Pengembangan Sistem Informasi

dan Dampak Perubahan Iklim

Terhadap Penjalaran Penyakit

Vektor-Borne

1. Drs. Bambang Siswanto, MSi

2. Edy Maryadi, ST, MT

3. Mamat Suhermat. ST

Kawasan pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada saat ini menjadi kawasan

prioritas pembangunan tahun 2017-2022. Hal ini tercantum dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (RPJMD DIY). Yang menjadi

landasan utamanya adalah visi Gubernur DIY Tahun 2017-2022 yaitu “Menyongsong Abad

Samudera Hindia untuk Kemuliaan Martabat Manusia Jogja”. Hal ini berarti bahwa kawasan

pesisir akan dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang membutuhkan

dukungan fasilitas dan infrastruktur yang memadai. Pada saat ini, infrastruktur yang ada

mencakup New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA), jalan jalur lintas selatan, beberapa

tempat pendaratan ikan (TPI) dan Pelabuhan Tanjung Adikarto.

Perubahan iklim pada saat ini merupakan permasalahan yang membutuhkan kajian, baik

itu kajian saintifik, maupun kajian-kajian yang sifatnya teknis operasional untuk kebutuhan

penerapan kebijakan adaptasi dan mitigasi. Perubahan iklim disebabkan meningkatnya

konsentrasi gas-gas rumah kaca terutama karbon dioksida (CO2) yang jumlah konsentrasinya

mengalami peningkatan yang signifikan, dengan laju kenaikan konsentrasi CO2 pada tahun

1960 sekitar 0,7 ppm/tahun dan naik menjadi 2,38 ppm/tahun pada tahun 2014 (WMO, 2017).

Perubahan iklim memiliki dampak luas bagi berbagai sektor dan kawasan. Kawasan pesisir

merupakan salah satu kawasan yang rentan terhadap perubahan iklim dan dampaknya.

Kenaikan muka laut, perubahan suhu udara, suhu laut dan curah hujan, perubahan magnitude

dan frekuensi gelombang, telah memberikan dampak besar pada beberapa daerah. Perubahan

wilayah pesisir akibat kenaikan tinggi muka laut yang berlangsung secara terus menerus akan

mengganggu proses-proses fisis, aktifitas ekonomi dan sistem sosial wilayah pesisir (Li dkk,

Page 96: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 81

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

2009). Pesisir selatan DIY diduga merupakan salah satu kawasan yang turut mengalami

dampak perubahan iklim. Berdasarkan informasi dari beberapa instansi, media massa dan

informasi penduduk setempat, beberapa beberapa lokasi di sepanjang pesisir DIY, telah

mengalami pergeseran garis pantai yang kemungkinan disebabkan oleh kenaikan muka laut

dan abrasi karena pengaruh hempasan gelombang. Abrasi dan kenaikan muka laut ini, mungkin

akan merusak beberapa infrastruktur penting sehingga dapat menghambat pencapaian tujuan

pembangunan DIY. Dalam hal ini diperlukan beberapa studi terkait dengan mekanisme

perubahan fisis dan dinamika interaksi laut-atmosfer yang mungkin mempengaruhi proses

perubahan fisik pesisir dan insfrastruktur yang ada.

Kawasan pesisir dan wilayah lainnya rentan terhadap perubahan iklim dan dampaknya

perubahan pola curah hujan, pergeseran musim, kenaikan temperatur udara, kenaikan tinggi

muka laut, peningkatan frekuensi bencana alam dan mengancam keanekaragaman hayati

(Susandi 2006, Measey 2010). Dampak perubahan iklim terhadap sumber daya air di Indonesia

khususnya di Jogyakarta dapat menjadi signifikan karena meningkatnya frekuensi banjir dan

kekeringan yang pada akhirnya dapat menghambat pencapaian tujuan pembangunan DIY.

• Penelitian Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketersediaan Air di Jogyakarta.

Berdasarkan beberapa permasalahan lingkungan yang dapat mengganggu program

pembangunan berkelanjutan di wilayah DIY, maka perlu dilakukan penelitian tentang dampak

perubahan iklim terhadap ketersedian air. Variabilitas curah hujan antar tahunan, pada periode

basah dan kering lebih intens berbeda di masa yang akan datang. Selain volume, pola juga

intensitas dan frekuensi curah hujan perubahan, yang mengakibatkan lebih banyak mengalami

kejadian ekstrim (Christensen et.al 2007). Pada saat bersamaa, permintaan air di kawasan yang

pada umumnya terjadi peningkatan pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi

(AWDR, 2006).

Page 97: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 82

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 63 Variabilitas dan pola curah hujan Jogyakarta

Secara umum pola curah hujan di Jogyakarta adalah pola monsunal. Telah terjadi

perubahan pola curah hujan berdasarkan variasi dan rerata tampak dengan jelas perbedaan

probabilitidi wilayah Jogyakarta. Berdasarkan peta ketersediaan air terdapat proyeksi

kebutuhan semakin meningkat, sebaliknya proyeksi ketersedia air mengalami penurunan hal

ini ditunjukkan dengan menurunnya nilai curah hujan pada tahun 2026 sampai dengan tahun

2045.

• Penelitian Kondisi Fisis Dan Dinamis Perairan Selatan Jawa Tengah

Kegiatan penelitian ini, merupakan kajian awal yang terkait dengan perubahan-perubahan

fisis dan dinamika interaksi atmosfer-laut, serta studi awal beberapa perubahan bentuk fisik

dari kawasan pesisir DIY. Beberapa fakta yang ditemukan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Berdasarkan data tide gauge dan altimetry dari tahun 1993-2013, tinggi muka laut di

wilayah perairan utara Australia mengalami kenaikan 6,1±1,3 mm/tahun (Gharineiat dan

Deng, 2018). Jarak yang dekat antara pesisir Yogyakarta dengan pesisir utara Australia,

kemungkinannya adalah bahwa pesisir DIY menunjukkan tren kenaikan mula laut yang

sama. Tinggi gelombang signifikan di selatan Yogyakarta dari tahun 1984-2003

menunjukkan kenaikan dengan laju 0,75 cm/tahun (Zikra dkk, 2015);

2. Berdasarkan nilai indeks NINO3.4 dan indeks IOD, dapat disimpulkan bahwa dimasa

yang akan datang bencana kemarau panjang lebih dominan di wilayah Indonesia,

termasuk di DIY;

3. Di pesisir selatan Jawa Tengah, termasuk DIY, monsun Australia dan angin pasat tenggara

lebih dominan dan kuat daripada monsun Asia. Monsun Asia bergerak ke arah timur dari

bulan Desember hingga Maret (hanya 4 bulan dalam 1 tahun) dengan kecepatan

maksimum 3,9 m/dt di bulan Januari. Monsun Australia dan angin pasat tenggara bergerak

Page 98: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 83

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

ke arah barat dari bulan April hingga November (8 bulan dalam 1 tahun) dengan kecepatan

maksimum 6,7 m/dt di bulan Juli. Rata-rata kecepatan angin permukaan ke arah barat

lebih besar daripada ke arah timur.;

4. Suhu permukaan laut maksimum terjadi pada bulan April yang mencapai 28,9 OC dan

suhu minimum terjadi pada bulan Agustus sekitar 26,1 OC. Suhu permukaan laut selama

bulan Desember hingga Mei lebih tinggi dari 28,5 OC, sedangkan dari bulan Juni hingga

November lebih kecil dari 28 OC. Penurunan suhu permukaan laut dari bulan Juni hingga

Oktober disebabkan oleh proses upwelling yang terjadi di sepanjang selatan Jawa. Variasi

kenaikan dan penurunan suhu permukaan laut di JJA (Juni-Agustus) dan SON

(September-November) lebih besar daripada di DJF (Desember-Februari) dan MAM

(Maret-Mei). Kenaikan dan penurunan suhu permukaan laut antara 2,24 OC hingga -0,95

OC. Kenaikan signifikan terjadi pada tahun 1998, 2010 dan 2016, sedang penurunan

signifikan terjadi pada tahun 1994, 1997 dan 2006. Dalam periode waktu 1984-2018, suhu

permukaan laut di perairan selatan Jawa Tengah telah mengalami kenaikan sebesar 1,4

OC.;

5. Variasi tinggi gelombang mempunyai pola ekuatorial dengan dua puncak maksimum dan

satu minimum. Tinggi gelombang mencapai maksimum di musim timur dan musim barat

ketika kecepatan angin permukaan besar. Sebaliknya tinggi gelombang turun di musim

peralihan ketika kecepatan angin permukaan melemah. Dalam periode waktu 9 tahun

terakhir, tinggi gelombang diperairan ini telah mengalami kenaikan sebesar 8,1 cm;

6. Di perairan ini terdapat dua arus utama yaitu Arus Pantai Selatan Jawa yang bergerak ke

arah timur dan Arus Ekuator Selatan yang bergerak ke arah barat. Dari bulan November

hingga Januari, cakupan Arus Pantai Selatan Jawa melebar ke selatan hingga mencapai

posisi 9,3 OLS. Dari bulan Februari cakupan Arus Pantai Selatan Jawa mulai melemah

hingga hanya berada di wilayah pesisir. Sebaliknya ketika Arus Pantai Selatan Jawa

melemah, Arus Ekuator Selatan semakin kuat dengan cakupan melebar ke utara hingga

mencapai posisi 8,7 OLS;

7. Variasi konsentrasi klorofil-a mempunyai pola monsunal dan berbanding terbalik dengan

suhu permukaan laut. Bulan Desember hingga Mei, konsentrasi klorofil-a lebih relatif

rendah yang berkisar antara 0,12 mg/m3 – 0,25 mg/m3. Konsentrasi klorofil-a mengalami

kenaikan selama bulan Juni hingga November dengan kisaran antara 0,37 mg/m3 – 1,09

Page 99: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 84

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

mg/m3. Kenaikan konsentrasi klorofil-a selama bulan Juni hingga November disebabkan

oleh proses upwelling pantai. Konsentrasi klorofil-a di perairan ini mengalami fluktuasi

naik dan turun setiap tahunnya. Fluktuasi kenaikan dan penurunan konsentrasi klorofil-a

di musim timur (JJA) dan musim peralihan kedua (SON) lebih besar daripada musim barat

(DJF) dan musim peralihan pertama (MAM). Kenaikan signifikan konsentrasi klorofil-a

terjadi pada tahun 2006 dengan anomali 0,79 mg/m3 di JJA dan 0,49 mg/m3 di SON.

Penurunan signifikan terjadi pada tahun 2010 dengan anomali -0,4 mg/m3 di JJA dan 0,52

mg/m3 di SON, serta pada tahun 2016 dengan anomali -0,54 mg/m3 di JJA dan -0,5 mg/m3

di SON;

8. Tinggi muka laut dari bulan November hingga Juni lebih besar dari 80 cm, sedangkan dari

bulan Juli hingga Oktober lebih kecil dari 80 cm. Penurunan tinggi muka laut dari bulan

Juli hingga Oktober disebabkan oleh proses upwelling pantai di perairan selatan Jawa.

Tinggi muka laut antar tahunan mengalami fluktuasi kenaikan maupun penurunan.

Fluktuasi di musim timur (JJA) dan musim peralihan kedua (SON) lebih tinggi daripada

musim barat (DJF) maupun musim peralihan pertama (MAM). Kenaikan signifikan

terjadi di tahun 1996, 1998, 2010 dan 2016, sedangkan penurunan signifikan terjadi pada

tahun 1994, 1997, 2006 dan 2011. Dalam rentang waktu 26 tahun terakhir, tinggi muka

laut diperairan selatan Yogyakarta telah mengalami kenaikan sebesar 13,2 cm;

9. Gelombang dan kenaikan muka laut telah menyebabkan adanya pergeseran garis pantai

sehingga beberapa daerah mengalami abrasi/akresi dan perubahan luas lahan daratan.

Perubahan luas lahan tersebut menunjukkan adanya variasi, dimana pengurangan lahan

terluas terjadi di Kecamatan Galur pada periode JJA lebih dari 350.000 meter persegi.

Sedangkan penambahan luas terbesar terjadi di Kecamatan Wates pada periode DJF

kurang lebih mencapai 300.000 meter persegi. Kecamatan lain yang mengalami

pengurangan luas lahan adalah Kecamatan Temon, Kecamatan Srandakan, Sanden,

Kretek, Panggang, Tepus dan Kecamatan Rongkop;

10. Masalah lain yang muncul selain dari perubahan garis pantai dan pengurangan lahan di

pesisir adalah sedimentasi yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Adikarto. Prof. Nur Yuwono

mengatakan bahwa sedimentasi di pelabuhan Tanjung Adikarto sebesar 731.000 m3

pertahun dari arah barat dan 1.024.300 m3 pertahun dari arah timur (Tribun.com; 7

Oktober 2019).

Page 100: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 85

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Berdasarkan analisis hasil dapat disimpulkan bahwa kondisi dinamika perairan selatan

Jawa Tengah telah mengalami perubahan. Besarnya perubahan masing-masing parameter

berbeda-beda. Suhu permukaan laut, tinggi muka laut dan gelombang laut mengalami tren

kenaikan, sedang konsentrasi klorofil-a menunjukkan tren penurunan. Perubahan kondisi

lingkungan perairan ini diindikasikan mempengaruhi potensi dan pola migrasi perikanan laut,

merusak infrastruktur di wilayah pesisir dan merubah variabilitas cuaca di wilayah

Yogyakarta. Arus Pantai Selatan Jawa yang bergerak ke timur menyusur pantai selatan Jawa

perlu mendapat perhatian serius dalam mencari solusi mengendalikan proses pendangkalan di

alur masuk pelabuhan Tanjung Adikarto yang berlangsung secara terus menerus. Ini

disebabkan gerakan arus ini diindikasikan mentranspor material pasir yang cukup besar dari

barat menuju timur sepanjang tahun.

• Pengembangan Sistem Informasi dan Penelitian Dampak Perubahan Iklim

Terhadap Penjalaran Penyakit Vektor-Borne

Vektor adalah anthropoda yang dapat memindahkan, menularkan suatu infectious agent

dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan terhadap nyamuk aedes aegypti dan

penyakit vektor-borne/ penyakit tular vektor adalah penyakit yang ditransmisikan oleh vektor,

meliputi nyamuk, kutu, dan kutu. Vektor ini dapat membawa patogen infektif seperti virus,

bakteri, dan protozoa, yang dapat ditransfer dari satu induk (pembawa) ke yang lain, dan

distribusi, juga prevalensi penyakit yang ditularkan vektor dipengaruhi secara signifikan oleh

faktor-faktor iklim, terutama tinggi dan suhu rendah ekstrem dan pola curah hujan.

Yang mendasari pelaksanaan kegiatan ini dikarenakan jumlah kasus kejadian luar

biasa(KLB) deman berdarah(DBD) yang terjadi di wilayah Indonesia dilaporkan meningkat

dari 1.081 kasus pada tahun 2014 menjadi 8.030 kasus pada ahun 2015. Demikian juga dengan

jumlah provinsi dan Kabupaten yang melaporkan KLB dbd dari tahun 2014-2015 meningkat,

yaitu dari 5 prov dan 21 kab pada tahun 2014 menjadi 7 provinsi dan 59 kab pada tahun 2015.

Tahapan proses kajian dampak perubahan iklim terhadap penjalaran penyakit Vektor-

Borne, diawali dengan koleksi data (kasus DBD, data permukaan dari CRU, Era_Interin, dan

hasil eksekusi model CCAM); preprosesing; analitik dan evaluasi hasil.

Hasil kajian dituangkan dalam bentuk peta spasial nilai potensi transmisi nyamuk dan peta

spasial indek potensi transmisi Demam berdarah Agustus 2016 sampai Juli 2017(Gambar 64),

Page 101: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 86

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

juga peta spasial nilai potensi transmisi nyamuk berikut Peta spasial Indek Potensi Transmisi

tahun 2017 (Gambar 65)

Berdasarkan peta spasial menunjukkan bahwa wilayah pulau Jawa, khususnya Jawa barat,

Jawa tengah bagian tengah dan sebagian Jawa Timur bagian timur mempunyai kriteria

beresiko tinggi terjadinya transmisi, hal ini dikarenakan setiap bulan mempunyai nilai yang

berpotensi transmisi dan terjadi selama lebih atau sama denagn 9 bulan berturut-turut, sehingga

mempunyai katagori beresiko tinggi (Gambar 64), sedangkan nilai potensi transmisi nyamuk

tahun 2017 secara bulanan telah terjadi peningkatan nilai potensi transmisi, khusunya di Pulau

Jawa, sehingga bila digambarkan indeks potensi transmisi nyamuk, maka distribusi indeks

potensi transmisi nyamuk tahun 2017 di Pulau Jawa, telah terjadi pergeseran potensi, yaitu

makin meningkat (gambar 65)

Gambar 64 peta spasial indek potensi transmisi Demam berdarah Bulan Agustus 2016 - Juli 2017

Gambar 65 Peta spasial Indek Potensi Transmisi tahun 2017

Page 102: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 87

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Penelitian Pengembangan Sistem Informasi Perubahan Iklim Benua Maritim Indonesia

atau pengembangan SRIRAMA 3.0 adalah pengembangan sistem informasi yang dapat

dikembangankan bekerjasama dengan sektoral menjadi sistem pendukung keputusan/ decision

support system (DSS) perubahan iklim

3.1.1.5 MODEL PEMANTAUAN HUJAN SPASIAL SANTANU

Sistem Pemantauan Hujan Spasial (SANTANU) merupakan sistem informasi deteksi hujan

berbasis teknologi radar X-Band yang dikembangkan oleh Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer (PSTA), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Informasi yang

didapat dari SANTANU berupa informasi deteksi hujan dalam bentuk data posisi dan intensitas

hujan. SANTANU mampu menghasilkan peta terjadinya hujan secara berkelanjutan

(continuous) per 2 menit near real time. Sistem ini relatif terjangkau, handal, dimensi yang

relatif lebih efisien, serta mudah untuk perawatan dan instalasi. SANTANU dapat ditempatkan

di daerah terpencil sehingga dapat melengkapi area yang tidak dapat terjangkau oleh jaringan

radar cuaca yang sudah ada di Indonesia. Proses pengujian dan komersialisasi telah dilakukan

bekerjasama dengan PT. INTI sebagai mitra industri serta BMKG sebagai mitra operasional

didukung oleh Kemenristekdikti.

Gambar 66 Tampilan Online DSS Santanu

Page 103: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 88

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) atau Knowledge Sharing dan Sosialisasi mengenai

SANTANU telah dilaksanakan di beberapa lokasi. Bimtek SANTANU dilaksanakan di Pemda

Yogyakarta – DIY, Kominfo Pontianak - Kalimantan Barat, Garut - Jawa Barat, BPBD

Kabupaten Sukabumi - Jawa Barat, BPBD Kota Bima - Nusa Tenggara Barat/NTB, dan BPBD

Kota Sorong - Papua Barat. Sosialisasi dilaksanakan SANTANU di Kota Yogyakarta – DIY

dan Kota Surabaya – Jawa Timur. Tujuan dari kegiatan ini antara lain: (1) Memberikan

bimbingan teknis penggunaan data dan informasi SANTANU, (2) Menginformasikan hasil-

hasil pengamatan hujan hasil deteksi SANTANU, (3) Mensosialisasikan SANTANU serta

informasi yang dapat ditampilkan secara near real time, dan (4) Membuka peluang kerjasama.

Gambar 67 Bimtek dan Sosialisasi SANTANU

Tabel 18 Litbang Teknologi Atmosfer

NO JUDUL PENELITIAN PELAKSANA KEGIATAN

1 Peningkatan presisi data Quantitative

Precipitation Estimation (QPE) SANTANU

dengan metode sum calibration, range

dependent, dan clutter removal

1. Dr. Asif Awaludin, MT.

2. Dr. Laras Toersilowati, M.Si.

3. Tiin Sinatra, M.Si

4. Ginaldi Ari Nugroho,M.Si

5. Emmanuel Adetya, M.Sc.

6. Atep Radiana,

7. Fadli Nauval, S.Si.

8. Rudy Komarudin

2 Pengembangan Sensor Suhu Berbasis Kawat

Platinum dan Sensor Tekanan Berbasis GPS

Untuk Aplikasi Observasi Atmosfer

1. Soni Aulia Rahayu, MT.

2. Dr. Laras Toersilowati, M.Si.

3. Dr. Asif Awaludin, MT.

4. Rachmat Sunarya, ST.

5. Listi Restu Triani, ST.

6. Christine Cecylia Munthe

7. Rudi Komarudin

Page 104: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 89

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Kegiatan pengembangan SANTANU dan RADIOSONDE dilaksanakan dengan dukungan

kegiatan dan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan kelompok penelitian litbang

Teknologi Atmosfer. Kegiatan litbang SANTANU adalah menaikkan kecepatan sampling

ADC hingga 2,5 MS/s, dan proses perataan 3 scanline tiap resolusi sudut telah dilakukan dan

performa secara umum lebih baik dari sampling rate 1 MS/s tanpa perataan tiap resolusi

bearing. Namun perlu dikembangkan metode untuk menghilangkan speckle yang masih

banyak muncul. Pengembangan Pencil Beam Antenna adalah membuat desain dan simulasi

antena X-band offset parabolic dish menggunakan software Antenna Magus diperoleh lebar

pancaran 2.3° dan gain maks 32 dBi. Desain awal disimulasikan antena microstrip series fed

array, 1x20 elemen, menggunakan software Antenna Magus diperoleh lebar pancaran 5°.

Namun setelah di-export ke software CST Studio return loss dan VSWR hasil simulasi yang

menunjukkan frekuensi kerja antena bergeser dari 9,41 GHz dan gain maks tidak di titik nol.

Gambar 68 Kiri: Operasional (Sampling rate 1 MS/s tanpa perataan tiap resolusi bearing (sudut)),

Kanan: Eksperimen (sampling rate 2,5 MS/s dengan perataan tiap resolusi bearing (sudut))

Gambar 69 Kegiatan Litbang Radar SANTANU,

Desain antena microstrip series fed array, 20x20 elemen.

Page 105: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 90

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Kegiatan litbang RADIOSONDE menggunakan kawat platinum sebagai bahan untuk

sensor suhu, hasilnya mempunyai nilai yang mendekati referensi dengan respon time lebih

sensitif dibandingkan dengan Thermocouple DS18b20 dan MPL3115A2. Profil tekanan

berbasis GPS dengan menggunakan metoda Hypsometric dapat dijadikan salah satu referensi

dalam memperoleh nilai tekanan.

Gambar 70 Kegiatan Litbang Radiosonde

3.1.2 INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 : JUMLAH PUBLIKASI NASIONAL

TERAKREDITASI DI BIDANG SAINS ATMOSFER

Perkebangan capaian IKU Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains atmosfer

dalam periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 19 Perbandingan IKU 2 (T=Target, R=Realisasi, C=Capaian)

IKU 2 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah publikasi

nasional

terakreditasi di

bidang sains

atmosfer

T 15 Makalah 17 Makalah 17 Makalah 18 Makalah

R 5 Makalah 9 Makalah 7 Makalah 6 Makalah

C 33% 53% 47% 33.3%

Page 106: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 91

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Beberapa makalah hasil penelitian yang dilakukan di PSTA, telah diterbitkan pada

beberapa jurnal yang terakreditasi secara nasional. Untuk tahun 2019, target indikator kinerja

ini sebanyak 18 makalah ilmiah terbit di publikasi nasional terakreditasi.

Hasil capaian dari indikator kinerja untuk jumlah karya ilmiah tentang sains atmosfer yang

dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi pada tahun 2019 sebanyak 6 judul terbit, 13

judul dalam tahap review dan 2 judul masih dalam proses submit. Persentase jumlah publikasi

nasional terakreditasi ialah sebesar 33,3% dari target 18 makalah ilmiah. Tabel 20.

Menunjukkan judul-judul makalah ilmiah yang terbit di publikasi ilmiah nasional terakreditasi.

Tabel 20 Judul Publikasi Ilmiah Nasional Terakreditasi (Terbit)

NO JUDUL PENULIS PENERBIT KET

1 Analisis Kejadian Badai Pulsa di

Daerah Bandung Selatan Jawa Barat

berdasarkan Data Campaign

Transportable X-Band Dopller Radar,

(Studi Kasus: 16 Maret 2017)

1. Ginaldi Ari Nugroho

2. Tiin Sinatra

3. Trismidianto

Jurnal Sains Dirgantara Terbit

2 Design Analysis of Microstrip

Rectangular Patch Array Antenna 16x1

on X-Band Radar

1. Soni Aulia

2. Rahayu

3. Joko Suryana

4. Laras Tursilowati

5. Halimurrahman

6. Ginaldi Ari Nugroho

Jurnal

Elektronika

Telekomunikasi

LIPI, Volume 19,

Number 1,

August 2019,

Hal 7-12

Terbit

3 Pola konsentrasi PM2.5 dan kondisi

meteorologi di kota Jakarta

1. Dessy Gustina Jurnal Kimia dan

Pendidikan Solo

Terbit

4 Proyeksi Neraca Air Di Wilayah Nusa

Tenggara Barat (NTB) Berdasarkan

Luaran Model

Conformal Cubic Atmospheric Model

(CCAM)

1. Sinta Berliana

Sipayung

2. Amalia Nurlatifah

3. Bambang Siswanto

Jurnal Sains Dirgantara Terbit

5 Perhitungan Konsentrasi Nitrogen

Oksida (NO,NOx) ambien dengan

menggunakan konsentrasi NO2 dan O3

dari passive sampler (Studi Kasus:

Cipedes, Bandung)

1. Asri Indrawati Jurnal Sains Dirgantara

volume 16 tahun 2019

Terbit

6 Penelusuran Trajektori Aerosol di Kota

Bandung menggunakan HYSPLIT-4

Back Trajectory Model Studi Kasus:

Kejadian Kabut Asap Tanggal 23-28

Oktober 2015

1. Amalia Nurlatifah Jurnal Meteorologi dan

Geofisika Vol. 20 No 2

(2019)

Terbit

Page 107: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 92

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 21 Judul Publikasi Ilmiah Nasional Terakreditasi (Submit)

NO JUDUL PENULIS PENERBIT KET

1 Pengaruh Upwelling di Perairan Selatan

Jawa

Terhadap Konsentrasi CO2 di

Kototabang,

Kabupaten Agam, Sumatera Barat

1. Martono Seminar Nasional

Kimia dan

Pendidikan Kimia

IX UNS

Submit

2 Analisis Model Prediksi QBO (Quasi-

Biennial

Oscillation) Menggunakan Metode

Box-

Jenkins dan Multiple Linear Regression

1. Eddy Hermawan

2. Putri Wulandari

Jurnal Sains Dirgantara Submit

3 Distribusi Lama Penyinaran Matahari

dalam 20

Tahun Pengukuran di Balai Pengamatan

Atmosfer

Sumedang LAPAN

1. Saipul Hamdi Jurnal Sains Dirgantara Submit

4 Pengaruh perubahan gradien temperatur

terhadap

pengamatan visual smog fotokimia di

Cekungan

Bandung

1. Sumaryati Seminar Nasional

Sains Atmosfer

Submit

5 Pengaruh ENSO terhadap Variasi

Tahunan

Partikulat Halus (PM2,5)

1. Nani Cholianawati Seminar Nasional

Sains Atmosfer

Submit

6 Analysis of West Nusa Tenggara

Rainfall to ENSO Phenomenon based

on TRMM 3b43 data

1. Amalia Nurlatifah

2. Eka Putri Wulandari

Jurnal Sains Dirgantara Submit

7 Karakteristik ketebalan lapisan

peleburan hasil model profil

reflektivitas dan gradien reflektivitas

1. Tiin Sinatra Jurnal Sains Dirgantara Submit

8 Validasi passive sampling dengan

continuous analyzer

1. Asri Indrawati Seminar Nasional

Sains Atmosfer

Submit

9 Pre-liminary results dari OLR dan fraksi

liputan awan di Indonesia saat netral,

El-

Niño dan Ls-Nina 2003-2014

1. Arief Suryantoro Seminar Nasional

Sains Atmosfer

Submit

10 Analisis Variabilitas Lapisan Ozon dan

Indeks UV di Indonesia Menggunakan

Teknik Fast Fourier Transform.

1. Ninong Komala dan

kawan kawan

Seminar Nasional

Sains Atmosfer

Submit

Page 108: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 93

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

11 Investigation of Depth Influence to

Physical and Chemical Characteristics

of Tropical Pea

1. Wiwiek Seminar Nasional

Sains Atmosfer

Submit

12 Parameterisasi Skema Model WRF

untuk Pengamatan Kejadian Awan dari

Satelit

Himawari-8 di atas Indonesia

1. Farid

2. Risyanto

Jurnal Sains Dirgantara Submit

13 Optimasi Data Dan Peningkatan

Jangkauan Deteksi Radar Hujan

Santanu Menggunakan Jaringan Radar

1. Asif Awaludin

2. Tiin Sinatra

3. Ginaldi Ari Nugroho

Seminar Nasional

Sains Atmosfer

Submit

14 Observasi Jangka Panjang Lama

Penyinaran Matahari dalam 20 Tahun

Pengukuran di Balai Pengamatan

Atmosfer Sumedang LAPAN

1. Saipul Hamdi Seminar Nasional

Sains Atmosfer

Submit

15 Karakteristik precpitable water

vaporKota Bandung tahun 2017-2018

1. Saipul Hamdi Seminar Nasional

Sains Atmosfer

Submit

Berdasarkan tabel di atas, realisasi tahun 2019 tidak mencapai target. Kendala yang terjadi

pada capaian indikator kinerja jumlah publikasi nasional terkreditasi pada umumnya terkait

dengan proses review dan penerbitan jurnal memakan waktu yang lama sebagaimana terlihat

pada tabel di atas yang menunjukkan cukup banyak makalah dalam proses review dan submit.

Selain itu, ada kecenderungan para peneliti khususnya peneliti muda dan madya saat ini lebih

banyak mempublikasikan Karya Tulis Ilmiah di media publikasi internasional yang terindeks

terkait kewajiban Hasil Kerja Minimal sesuai peraturan lembaga pembina fungsional

peneliti/LIPI. Namun demikian upaya peningkatan pencapaian target publikasi jurnal nasional

tahun selanjutnya perlu dilakukan langkah berikut:

1. Meningkatkan dan intensifikasi komunikasi ilmiah (kolokium dan FGD)

2. Training penulisan karya tulis ilmiah

3. Manajemen penelitian kelompok penelitian

4. Memberikan penghargaan kepada peneliti yang produktif menghasilkan publikasi di jurnal

nasional terkarediatsi

5. Memotivasi peneliti/perekayasa mempublikasikan tulisan di jurnal nasional terakreditasi.

Page 109: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 94

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

3.1.3 INDIKATOR KINERJA UTAMA 3 : JUMLAH PUBLIKASI

INTERNASIONAL YANG TERINDEKS DI BIDANG SAINS ATMOSFER

Adapun perkembangan capaian IKU jumlah publikasi internasional terakreditasi di bidang

sains atmosfer dalam periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 22 Perbandingan IKU 3

IKU 3 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah publikasi

internasional

yang terindeks di

bidang sains

atmosfer

T 4 Makalah 7 Makalah

7 Makalah 8 Makalah

R 4 Makalah 12 Makalah 30 Makalah 35 Makalah

C 100% 171% 428% 437.5%

Capaian indikator untuk jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains

atmosfer pada tahun 2019 adalah sebanyak 35 publikasi internasional yang sudah terbit, 4

makalah dalam proses review dan masih ada 5 makalah yang masih dalam proses submit.

Persentase capaian publikasi internasional tahun ini adalah 437.5% dari target 8 publikasi

internasional yang terbit. Tabel 22 menunjukkan judul-judul makalah ilmiah yang terbit pada

jurnal internasional terakreditasi baik yang sudah terbit maupun yang masih dalam proses

penerbitan.

Tabel 23 Judul makalah ilmiah yang terbit/submit pada publikasi internasional terakreditasi (Terbit)

NO JUDUL PENULIS PENERBIT KET

1

Analysis of Java

Island’s Ozone Layer

and Ultra Violet Index

Variability based on

Satellite data

Ninong Komala

Environmental and

Earth Science

Symposium of ICST

2018- UGM

Terbit

2

Unidirectional

Radiation and Gain

Enhancement of

Circularly Polarized

Printed Slot Antenna

by Several Shapes of

Reflector

Asif Awaludin, C. E.

Santosa, and J. T. Sri

Sumantyo

Proceeding of 2018

Progress in

Electromagnetics

Research Symposium

(PIERS-Toyama),

terbit di IEEExplore

2019

Terbit

3

Dual-Band Circularly-

Polarized Microstrip

Antenna for Nano

Satellite

Peberlin Parulian

Sitompul ; Josaphat

Tetuko Sri Sumantyo ;

Farohaji Kurniawan ;

Cahya Edi Santosa ;

Timbul Manik ; Asif

Awaludin ; Ming Yam

Chua

Proceeding of 2018

Progress in

Electromagnetics

Research Symposium

(PIERS-Toyama),

terbit di IEEExplore

2019

Terbit

Page 110: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 95

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

4

The Maiden Flight of

Hinotori-C: The First

C Band Full

Polarimetric

Circularly Polarized

Synthetic Aperture

Radar in the World

Ming Yam Chua,

Josaphat T. Sri

Sumantyo, Cahya E.

Santosa, Good F.

Panggabean, Karna

Sasmita, Franciskus D.

Sri Sumantyo, Tomoro

Watanabe, Ya Qi Ji,

Peberlin P. Sitompul,

Mohammad Nasucha,

Farohaji Kurniawan,

Babag Purbantoro,

Asif Awaludin, Eko T.

Rahardjo, Gunawan

Wibisono, Retnadi H.

Jatmiko, Sudaryatno

Sudaryatno, Taufik H.

Purwanto, Barandi S.

Widartono,

Muhammad Kamal

IEEE Aerospace and

Electronic Systems

Magazine (Volume:

34 , Issue: 2 , Feb.

2019 )

Terbit

5

Influence of ENSO

and MJO on the zonal

structure of tropical

tropopause inversion

layer using high-

resolution temperature

profile from COSMIC

GPS radio occultation

Noersomadi,

Toshitaka Tsuda, and

Masatomo Fujiwara

Atmospheric

Chemistry and Physics Terbit

6

Role of Monsoon

Interannual Variability

on

the Climate Model

Prediction of Seasonal

Rainfall over

Indonesia

Suaydhi Journal of Physics

Conference Series Terbit

7

Analysis of Drought

Potential in Sumba

Island until 2040

Caused by Climate

Change

Sinta Berliana S., dkk Journal of Physics

Coference Series Terbit

8

Characeristics of the

Extreme Rainfall over

Indonesian Equatorial

Region based on the

Maden-Julian

Oscillation Index Data

Analysis

Eddy Hermawan,

Teguh Harjana,

Trismidianto

Journal of Physics

Coference Series Terbit

9

Analysis of

Radiosonde

Temperature Profile

Measurement in

Pamengpeuk

Soni Aulia Rahayu,

Edy Maryadi,

Rachmat Sunarya,

Ginaldi Ari Nugroho,

Listi Restu Triani

Journal of Physics

Coference Series Terbit

10

Development of LED-

DOAS system for

observing aerosol

J Aminuddin, S

Okude, I Alimuddin, L

Journal of Physics

Coference Series Terbit

Page 111: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 96

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

optical properties in

the lower troposphere

Tursilowati, N

Manago and H Kuze

11

Diurnal Variations in

the Concentrations of

PM10 at Several

Locations in Indonesia

Syafrijon, Marzuki,

Emriadi, Hermansyah

Aziz, Ridho Pratama

Research Journal of

Chemistry and

Environment

Terbit

12

The Influence of

ENSO and IOD during

mesoscale convective

complex (MCC) to

rainfall In indonesia

Shailla Rustiana,

Trismidianto and

Haries Satyawardhana

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science

Terbit

13

Analysis of Mesoscale

Convective Complex

during Madden Julian

Oscillation Phase 4

(Case Study: Heavy

rain in Cilacap on Sept

16-17, 2016)

L F Aiqiu, A Zakir

and Trismidianto

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science

Terbit

14

Analysis of the

Meteorological

Condition of Tropical

Cyclone Cempaka and

Its Effect on Heavy

Rainfall in Java Island

F Samrin, I Irwana,

Trismidianto and N

Hasanah

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science

Terbit

15

Identification of

rainfall area in

Indonesia using

infrared channels of

Himawari-8 Advance

Himawari Imager

(AHI)

Risyanto, F Lasmono

and GA Nugroho

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science

Terbit

16

Comparison of

seasonal prediction

outputs based on

dynamic atmosphere

model and

observations

H Satyawardhana and

Gammamerdianti

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science

Terbit

17

The influence of

aerosol on the sunlight

divergence in the

atmospheric Indonesia

Rosida

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science

Terbit

18

The Distribution of

Acidity Rainwater in

Bandung

A Indrawati, D Aries

Tanti, T Budiwati and

Sumaryati

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science

Terbit

19

Diurnal Pattern of

PM10 and CO in Riau

as a Forest Fire Risk

Area

Sumaryati, T

Budiwati, A Indrawati

and Syahrial

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science

Terbit

20

Analysis of ultraviolet

index, ultraviolet B

insolation, and

sunshine duration at

Bandung in year 2017

Saipul Hamdi

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science

Terbit

Page 112: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 97

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

21

Linear Regression

Model for Predicting

Daily PM2.5 Using

VIIRS-SNPP and

MODIS-Aqua AOT

N Cholianawati, W E

Cahyono, A Indrawati

and A Indrajad

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science

Terbit

22

Rainfall Scenario of

West Nusa Tenggara

in 2040 Based on

CCAM RCP 4.5

A Nurlatifah, S B

Sipayung and B

Siswanto

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science

Terbit

23

Diurnal Rainfall

Propagation Relate to

Cold Surge-Cold

Tongue Interaction

over The Northern

Coast of West Java

E Yulihastin, T W

Hadi, and N S Ningsih

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science

Terbit

24

The Vulnerability of

Climate Change in

Indonesia to

Renewable Energy

Mahmud, B Siswanto,

E Maryadi, and D R

Lubis

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science 303 (2019)

012056

Terbit

25

Comparison and

Analysis of The First

Signal Detection of

Two XBand

Radar with RGB

Himawari Satellite

Data before Localized

Heavy Rain March 17

2017 Bandung Basin

Indonesia

G A Nugroho, T

Sinatra and Risyanto

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science 303 (2019)

012056

Terbit

26

Preliminary result of

characteristic of

convective cloud

development observed

by x-band

meteorological radar

in bandung basin

R A Syaraswati, N J

Trilaksono and G A

Nugroho

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science 303 (2019)

012056

Terbit

27

The characteristics of

ozone concentration

over the maritime

equatorial

stratospheric region

derived from the

quasi-biennial

oscillation

P Wulandari, E

Hermawan and H

Halide

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science 303 (2019)

012056

Terbit

28

Development and

Validation of

Algorithms For Lst

Measurement From

NOAA-11/AVHRR

Satellite Data

Cecep E. Rustana,

Trismidianto, dan D.

Junia

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science

Terbit

29

The Large-Scale

Meteorological

Condition during the

Critical Stage

Trismidianto

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science

Terbit

Page 113: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 98

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

30

The Prediction of

Rainfall Events Using

WRF (Weather

Research and

Forecasting) Model

with Ensemble

Technique

Iis Sofiati

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science

Terbit

31

Change in Rainfall

Per-Decades over Java

Island, Indonesia

Lely Qodrita

IOP Conf. Series:

Earth and

Environmental

Science

Terbit

32

Drought Potential in

Cilacap based on

CCAM RCP 4.5

Rainfall Data as Input

Amalia Nurlatifah,

Indah Susanti, Sinta

Berliana Sipayung,

dan Bambang

Siswanto

AIP Conference

Proceedings 2194,

020077 (2019)

Terbit

33

Hinotori-C: A Full

Polarimetric C Band

Airborne Circularly

Polarized Synthetic

Aperture Radar for

Disaster Monitoring

J.T. Sri Sumantvo,

M.Y. Chua, C.E.

Santosa, G.F.

Pariguabean, K.

Taushima, T.

Watanabe, K. Sasmita,

A. Mardiyanto, F.D.

Sri Sumantyo, E.T.

Rahardjo, G.

Wibisono, E.

Supartono, S.Gao, S.P.

Parulian, M.Nasucha,

F. Kurniawan, A.

Awaludin, B.

Purbantoro, Y.Q. Ji,

dan N. Imura

Proceeding of 2018

Progress in

Electromagnetics

Research Symposium

(PIERS-Toyama),

terbit di IEEExplore

2019

Terbit

34

Effectivity and

efficiency of

Environmental

Management and

Monitoring by Private

Sector (EEEMMPS) in

South Sumatra

Eddy Hermawan, MR

Ridho, dan M.Yazid

IOP Conference

Series: Earth and

Environmental

Science 399 (1),

012002

Terbit

35

Study on Application

of SMART for HCV

and environment

Monitoring by The

Private Sector in

South Sumatra

Eddy Hermawan, Z

Zulkifli, dan EW

Pradana

IOP Conference

Series: Earth and

Environmental

Science 399 (1),

012104

Terbit

Tabel 24 Judul makalah ilmiah yang terbit/submit pada publikasi internasional terakreditasi (Submit)

NO JUDUL PENULIS PENERBIT KET

1

Characteristics of

surface ozone and

CO

concentration in

Indonesia derived

from AQUA-

AIRS

Ninong Komala

Characteristics of

surface ozone and

CO concentration

in Indonesia

derived

from AQUA-

AIRS

Submit

Page 114: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 99

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

2

Characteristics of

surface ozone and

CO concentration

in Indonesia

derived from

AQUA-AIRS

Ninong Komala

International

Conference for

Air Quality-

ICAQ2018-ITB

Submit

3

Characteristics of

the Extreme

Rainfall over Java

Island Based on

the Madden-

Julian Oscillation

(MJO) Index Data

Eddy Hermawan ConFast 2019

Submit

4

The

Characteristics of

Ozone

Concentration

over the Maritime

Equatorial

Stratospheric

Region Derived

from the Quasi-

Biennial

Oscillation

Eddy Hermawan IOP 2019

Submit

5

The Impact of

Forest Fire on air

quality and

Visibility in

Palangka Raya

Sumaryati Sbmit

6

Analysis Of

Drought Potential

In Yogyakarta

As Impact From

Climate Change

Based On

Standard

Precipitation

Index (SPI)

Sinta Berliana S.,

dan kawan-kawan Submit

7

Impact of Forest

Fires in Sumatra

and Borneo to

atmospheric

pollution

during period of

2010-2015

Dessy Gusnita Submit

8

Analysis on

Various

Combination of

RASS sweep rate

chirp audio signal

to the generation

of bragg condition

Asif Awaludin,

dan kawan-kawan Submit

9

Characteristics

and Trend of

Green House

Ninong Komala Submit

Page 115: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 100

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gases (GHG) in

Indonesia

derived from

AQUA-AIRS

Keberhasilan PSTA dalam mencapai target capaian ini dikarenakan upaya-upaya yang

dilakukan oleh semua pihak, upaya-upaya tersebut antara lain :

1. Program pendidikan S2/S3 di PT luar negeri

2. Supervisi yang intensif dari pembimbing Tersedianya dukungan anggaran penerbitan

publikasi internasional

3. Meningkatnya jumlah kegiatan forum pertemuan ilmiah internasional

4. Meningkatnya keinginan untuk publikasi di jurnal internasional terindeks

5. Diselenggarakannya seminar internasional ICTMAS 2018 yang dipullikasikan di prosiding

internasional terindeks global

6. Adanya peraturan fungsional peneliti terbaru yang mewajibkan peneliti harus memnuhi

HKM berupa publikasi internasional

Untuk mencapai target Renstra tahun 2019 selain itu melakukan upaya-upaya diatas, PSTA

juga melakukan upaya lainnya untuk lebih memacu peneliti/perekayasa menerbitkan makalah

ilmiah dalam jurnal internasional diperlukan upaya-upaya lanjutan antara lain:

2. Kerjasama riset dalam dan luar negeri

3. Peningkatan supervisi pakar dalam bentuk FGD

4. Dukungan anggaran untuk publikasi

5. Pengelolaan pencapaian SKP

3.1.4 INDIKATOR KINERJA UTAMA 4: JUMLAH HKI YANG DIUSULKAN DI

BIDANG SAINS ATMOSFER

Perkembangan capaian IKU Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains atmosfer dalam

periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 116: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 101

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 25 Perbandingan Capaian IKU 4

IKU 4 JUDUL

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah HKI

yang diusulkan

di bidang sains

atmosfer

T 1 0 1 1

R 0 1 2 1 1

C 100% 200% 100% 100%

Tabel 26 HKI yang diusulkan PSTA pada tahun 2019

NO JUDUL PENULIS PENERBIT KETERANGAN

1 Antena Pencil Beam

Terintegrasi

Waveguide dan

Dilengkapi Radome

untuk Radar Hujan X-

Band

1. Dr. Asif Awaludin, M.T.

2. Rachmat Sunarya, S.T.

3. Atep Radiana, S.T., MAP

4. Dr. Rr. Laras Toersilowati M.Si

5. Tiin Sinatra, M.Si

6. Soni Aulia Rahayu, S.T., M.T.

7. Ginaldi Ari Nugroho, S.T., M.Si

8. Listi Restu Triani, S.T.

Kementrian

Hukum dan Hak

Asasi Manusia

Paten Sederhana Terdaftar

No:S00201905042***

Pada tahun 2019 berdasarkan Penetapan Kinerja Tahun 2019, target untuk IKU jumlah

HKI yang diusulkan di bidang sains atmosfer adalah 1 (satu). Pada tahun 2019 terdapat realiasi

untuk IKU 4 sesuai target yaitu adanya HKI berupa paten sederhana yang telah terdaftar

sebanyak 1 judul. Keberhasilan PSTA dalam mencapai 1 Judul HKI yang diusulkan ini

dikarenakan upaya-upaya yang dilakukan oleh semua pihak, upaya-upaya tersebut antara lain :

1. Adanya kebutuhan teknologi dengan spesifikasi yang jelas

2. Adanya SDM, sarana dan prasarana yang memadai

3. Semangat dan komunikasi dalam Tim

4. Dukungan dan kerjasama dari Biro SDM Orkum LAPAN

Upaya untuk meraih target Renstra tahun 2020 untuk IKU ini ialah :

1. Peningkatan fasilitas laboratorium elektronika

2. Peningkatan wawasan dan kemampuan teknis SDM

Page 117: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 102

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

• Sasaran Strategis Ke- 2: Meningkatnya Penguasaan dan Kemandirian Iptek di

Bidang Sains Atmosfer yang Maju

Sasaran strategis ke-2 terdiri dari 2 (dua) IKU, yaitu : Jumlah instansi pengguna yang

memanfaatkan layanan Iptek di bidang sains atmosfer dan Indeks kepuasan masyarakat atas

layanan Iptek di bidang sains atmosfer.

3.1.5 INDIKATOR KINERJA UTAMA 5: JUMLAH INSTANSI PENGGUNA YANG

MEMANFAATKAN LAYANAN IPTEK DI BIDANG SAINS ATMOSFER

Perkembangan capaian IKU Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan iptek

di bidang sains atmosfer periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 27 Perbandingan Capaian IKU 5

IKU 1 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah instansi

pengguna

T 81 Instansi 25 Instansi 35 Instansi 75 Instansi 120 Instansi

R 104 Instansi 39 Instansi 37 Instansi 117 Instansi 137 Instansi

C 128% 156% 106% 156% 114,17%

Indikator kinerja jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan Iptek di bidang

sains atmosfer direncanakan/ditargetkan tahun 2019 berjumlah 120 instansi pengguna atau

user, baik instansi pemerintah, swasta, pelajar dan mahasiswa ataupun masyarakat umum.

Pada tahun 2019 hasil capaian instansi pengguna yang memanfaatkan layanan Iptek di bidang

sains atmosfer berjumlah 137 instansi, dengan persentase capaian sebesar 114,17%. Tahun ini

nilai capaian instansi pengguna mencapai target disebabkan oleh meningkatnya permintaan

data yang berkaitan dengan sains atmosfer maupun data lainnya. Indikator kinerja ini terdiri

dari kegiatan Layanan Data, Praktek kerja dan Tugas Akhir, Layanan Kunjungan Ilmiah,

layanan kerja sama, dan Layanan Narasumber. Rekapitulasi jumlah instansi pengguna yang

memanfaatkan layanan Iptek di bidang sains atmosfer disajikan dalam Tabel 28.

Tabel 28 Instansi pengguna yang memanfaatkan layanan Iptek di bidang sains atmosfer

No Layanan Iptek Sains Atmosfer Jumlah

Instansi

1 Layanan Tugas Akhir 25

Page 118: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 103

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

2 Layanan Data 4

3 Layanan Kunjungan Ilmiah Dan Edukasi Publik (ISQUAR) 44

4 Layanan Narasumber 3

5 Bimtek dan Sosialisasi 61

Jumlah 137

Daftar Instansi yang telah mendapatkan layanan iptek bidang sains dan teknologi atmosfer

(periode Januari – Desember 2019) adalah:

Tabel 29 Daftar Instansi yang telah mendapatkan layanan iptek

No Instansi

Jenis layanan

PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas

akhir

Bimtek dan

sosialisasi

Edukasi

publik

(ISQUAR)

1. FMIPA Unhas √

2. FMIPA UNY √ √

3. Fak.Perikanan &

Ilmu Kelautan

Unsoed

4. Fak.Perikanan &

Ilmu Kelautan

Universitas

Udayana

5. Dinas Pendidikan

pemuda dan olah

raga Kab.

Bandung Barat

6. Dinas Pendidikan

pemuda dan olah

raga Kota

Bandung

7. Dinas Pendidikan

pemuda dan olah

raga Kota Cimahi

8. Direktorat

Kesiapsiagaan

BNPB

Page 119: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 104

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Instansi

Jenis layanan

PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas

akhir

Bimtek dan

sosialisasi

Edukasi

publik

(ISQUAR)

9. PT. INTI √

10. BPPT Pusat

Teknologi

Pengembangan

Sumberdaya

Wilayah

√ √

11. FITB ITB √ √ √ √

12. Prodi. Sistem

Komputer

Unikom

13. Pend.Manajemen

Perkantoran/

Pend.Ekonomi &

Bisnis/UPI

14. FMIPA/Unsri √

15. Teknik

Informatika/Akad

emi Pos

16. Teknik

Informatika

Universitas

Darussalam

Gontor

17. Pusteksat √

18. FMIPA Unisba √

19. BMKG Wilayah

Jawa Timur

20. Universitas

Merdeka Malang

21. DLH Provinsi

Jawa Timur

Page 120: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 105

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Instansi

Jenis layanan

PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas

akhir

Bimtek dan

sosialisasi

Edukasi

publik

(ISQUAR)

22. BPBD provinsi

Jawa Timur

23. Diskominfo

Provinsi Jawa

Timur

24. DKP Provinsi

Jawa Timur

25. Bappeda provinsi

Jawa Timur

26. DLH Kota

Surabaya

27. DLH Kabupaten

Bojonegoro

28. Dinas Pekerjaan

Umum

Sumberdaya

Alam Provinsi

Jawa Timur

29. Dinas

Perhubungan

Provinsi Jawa

Timur

30. PT. Garam √

31. Dinas Kelautan

dan Perikanan

DIY

32. Dinas Pertanian

DIY

33. Bappeda DIY √

34. Biro APSDA √

35. Dewan Riset

daerah DIY

Page 121: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 106

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Instansi

Jenis layanan

PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas

akhir

Bimtek dan

sosialisasi

Edukasi

publik

(ISQUAR)

36. BPBD DIY √

37. Universitas Gajah

Mada

38. Badan

Perencanaan

Pembangan

Daerah (Bappeda)

Kab. Bantul

39. Biro Administrasi

Perekonomian

dan Sumberdaya

Alam Kab.

Gunung Kidul

40. Dinas Pertanian

Kab. Sleman

41. Bappeda Kota

Yogyakarta

42. Dinas Pekerjaan

Umum,

Perumahan dan

Energi Sumber

Daya Mineral

Daerah Istimewa

Yogyakarta

43. Balai Pengkajian

Teknologi

Pertanian (BPTP)

Yogyakarta

44. Biro Administrasi

Perekonomian

dan Sumberdaya

Alam Kota

Yogyakarta

Page 122: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 107

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Instansi

Jenis layanan

PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas

akhir

Bimtek dan

sosialisasi

Edukasi

publik

(ISQUAR)

45. Dinas Lingkungan

Hidup dan

Kehutanan DI

Yogyakarta

46. Dinas

Pengelolaan

Sumber Daya Air

(PSDA) DI

Yogyakarta

47. Biro Administrasi

Perekonomian

dan Sumberdaya

Alam Kab.

Sleman

48. Badan

Perencanaan

Pembangan

Daerah (Bappeda)

Kab. Kulon Progo

49. Dinas pariwisata

DI Yogyakarta

50. Sekolah Tinggi

Bisnis dan

Manajemen ITB

51. Fak.

Pertambangan dan

Perminyakan ITB

52. Fak. Teknik Sipil

dan Lingkungan

ITB

53. Sekolah Tinggi

Hayati ITB

Page 123: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 108

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Instansi

Jenis layanan

PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas

akhir

Bimtek dan

sosialisasi

Edukasi

publik

(ISQUAR)

54. Sekolah Tinggi

Elektro dan

Informatika ITB

55. Fak. Teknik

Industri

56. Komisi VII DPR

RI

57. Fak. Teknik

Universitas

Presiden

58. Gudlavalleru

Engineering

College (Isquar)

59. University of the

Philippines

(Isquar)

60. Sardar

Vallabhbhai

National Institute

of Technology

India (Isquar)

61. University

Kebangsaan

Malaysia (Isquar)

62. Tohoku

University

(Isquar)

63. University of

Warsaw (Isquar)

64. Universitas

Brawijaya

(Isquar)

Page 124: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 109

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Instansi

Jenis layanan

PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas

akhir

Bimtek dan

sosialisasi

Edukasi

publik

(ISQUAR)

65. BMKG Bandar

udara Tjilik Riwut

Palangkaraya

(Isquar)

66. Universitas

Trisakti (Isquar)

67. Universitas

Andalas (Isquar)

68. Universitas

Negeri Padang

(Isquar)

69. Universitas

Pendidikan

Indonesia (Isquar)

70. Pusat Sains dan

Teknologi Nuklir

Terapan BATAN

(Isquar)

71. Lembaga Ilmu

Pengetahuan

Indonesia (Isquar)

72. Kanazawa

University

(Isquar)

73. BMKG Bandar

Udara M.

Solahudin

(Isquar)

74. Institut Teknologi

Sumatera (Isquar)

Page 125: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 110

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Instansi

Jenis layanan

PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas

akhir

Bimtek dan

sosialisasi

Edukasi

publik

(ISQUAR)

75. Fakultas Teknik

Universitas

Telkom

76. Fak. Komunikasi

dan Bisnis

Universitas

Telkom

77. Pusat Teknologi

Mitigasi dan

Reduksi Bencana

BPPT

78. Dinas

Komunikasi dan

Informatika Kota

Pontianak

79. Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

Provinsi

Kalimantan Barat

80. BMKG Bandara

Supadio

81. Dinas Perkebunan √

82. Dinas Ketahanan

Pangan

83. Dinas Pangan,

Pertanian dan

Perikanan

84. Dinas Pertanian

TPH

85. FMIPA UNTAN √

Page 126: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 111

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Instansi

Jenis layanan

PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas

akhir

Bimtek dan

sosialisasi

Edukasi

publik

(ISQUAR)

86. Balitbang

Provinsi

Kalimantan Barat

87. Litbang

BAPPEDA

88. Dinas Pekerjaan

Umum dan

Perumahan

Rakyat Prov.

Kalimantan Barat

90. Dinas Lingkungan

Hidup

91. Dinas Pemukiman

dan Lingkungan

Hidup Provinsi

Kalimantan Barat

92. BPBD Kota

Pontianak

93. LPSE √

94. BAPPEDA Kota

Pontianak

95. Dinas Kehutanan

Provinsi

Kalimantan Barat

96. PT. Pindad √ √

97. PT. Timah √

98. Puslitbang

Kualitas dan

Laboratorium

Lingkungan

KLHK

99. Fak. Teknik Sipil

dan Perencanaan

Page 127: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 112

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Instansi

Jenis layanan

PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas

akhir

Bimtek dan

sosialisasi

Edukasi

publik

(ISQUAR)

Universitas

Winaya Mukti

100

.

Universitas

Informatika dan

Bisnis Indonesia

101

.

Universitas

Multimedia

Nusantara

102

.

Fak. Teknik

Universitas Garut

103

.

FMIPA UNS √

104

.

Fak. Teknik

Universitas

Langlangbuana

105

.

Fak. Teknologi

Informasi UKSW

106

.

Fak. Teknik

Informatika STT.

Pagar Alam

107

.

BPBD Provinsi

Jawa Barat

√ √

108

.

Fak. Perikanan

dan Teknologi

Kelautan UNPAD

109

.

FMIPA UNPAD √

110

.

Fak. Teknik

UNJANI

111

.

FMIPA UNDIP √

Page 128: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 113

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Instansi

Jenis layanan

PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas

akhir

Bimtek dan

sosialisasi

Edukasi

publik

(ISQUAR)

112

.

FMIPA UNJANI √

113

.

P3 Sadeng

Yogyakarta

114

.

Fak. Kedokteran

UI

115

.

Pusat Teknologi

Roket

116

.

Radio El Shinta √

117

.

Televisi Republik

Indonesia

118

.

Sekolah Tinggi

Teknologi Pagar

Alam Sumsel

118

.

Universitas

PERTAMINA

119

.

Desert Research

Institute

120

.

Pusat Sains dan

Teknologi Nuklir

Terapan BATAN

121

.

Dinas Perikanan

dan Peternakan

Kabupaten Garut

122

.

Institut

Pendidikan

Indonesia Garut

123

.

Dinas Kelautan

dan Perikanan

Kabupaten Garut

124

.

Dinas Kesehatan

Kabupaten Garut

Page 129: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 114

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Instansi

Jenis layanan

PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas

akhir

Bimtek dan

sosialisasi

Edukasi

publik

(ISQUAR)

125

.

Dinas

Komunikasi dan

Informatika

Kabupaten Garut

126

.

Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Kabupaten Garut

127

.

Dinas

Perindustrian,

Perdagangan,

Energi dan

Sumber Daya

Mineral

Kabupaten Garut

128

.

Dinas Perumahan

dan Pemukiman

Kabupaten Garut

129

.

PTPN VIII

Bunisari Lendra

130

.

PTPN VIII

Dayeuh

Manggung

131

.

PTPN VIII

Cisaruni

132

.

PTPN VIII

Miramare

133 FMIPA UNJ √

134

.

Dinas Pendidikan

Kabupaten Bogor

135

.

Dinas Pendidikan

Kabupaten Garut

136

.

Jurusan Pasca

sarjana

Klimatologi

Terapan IPB

137

.

Fakultas

Kehutanan

Universitas

Winaya Mukti

138

.

Fak. Teknik Sipil

dan Perencanaan

ITENAS

Page 130: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 115

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Instansi

Jenis layanan

PKL Data Kunjungan Narasumber Tugas

akhir

Bimtek dan

sosialisasi

Edukasi

publik

(ISQUAR)

139

.

FMIPA

Universitas

Jendral

Soedirman

• Layanan Data, Praktek Kerja dan Tugas Akhir

Layanan Data, Praktek Kerja dan Tugas Akhir merupakan kegiatan bimbingan dan

pelayanan kepada pelajar sekolah menegah atas ataupun mahasiswa perguruan tinggi yang

dilaksanakan di PSTA. Tahun 2019 ini Layanan Data, Praktek Kerja dan Tugas Akhir diikuti

oleh 137 instansi seperti yang terlihat dalam Tabel 28. Namun demikian, tidak semua instansi

yang menggunakan layanan praktek kerja dan tugas akhir dihitung sebagai penerima layanan

bidang diseminasi. Hal ini disebabkan beberapa instansi yang meminta layanan praktek kerja

dan tugas akhir telah menggunakan layanan dari bidang Diseminasi PSTA dalam bentuk

layanan yang lain. Tabel 30 menunjukkan daftar layanan Praktek Kerja tahun 2019. Untuk

layanan permintaan data dan permohonan pembimbing tugas akhir selama tahun 2019 terdapat

pada tabel 31 dan 32.

Tabel 30 Layanan Praktek Kerja Tahun 2019

No Pembimbing Nama mahasiswa Jur./Fak./Kampus Periode

1. Dr.Teguh Harjana,

MSc

1. Deviana Fisika/FMIPA/Unsri 7 Januari – 7

Februari 2019

2. Dr.Ina Juaeni, Msi 1. Dian Maulidiyah

2. AR.Aditya H

Fisika/FMIPA/Unhas 7 Januari – 7

Februari 2019

3. Nani Cholianawati, ST 1. Mohammad Adam

N

2. Iqbal Aristama

3. Faisal Cahya P

SMK 4 Padalarang jurusan

Teknik Komputer Jaringan

Dinas Pendidikan

Kabupaten Bandung Barat

7 Januari – 7 April

2019

4. Dr. Lilik Slamet S, Msi

dan Tirnawati, SAP

1. Aninda

Nurfadhillah

2. Dea Dela Piyoh

3. Tessa Reghinasalma

Pend.Manajemen

Perkantoran/ Pend.Ekonomi

& Bisnis/UPI

2 Januari – 1

Februari 2019

5. Prof.Dr.Eddy

Hermawan

1. Rizal Alfiandy P

2. Dheolivian A.Putra

3. Merlistya D.Asti

4. Herdiana Sri W

Fisika/FMIPA/UNY 7 Januari – 7

Februari 2019

Page 131: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 116

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Pembimbing Nama mahasiswa Jur./Fak./Kampus Periode

6. Martono, Msi 1. Dyah Pertami

2. Fitra Cahya Prima

3. Samantha Julia

B.L.Tobing

4. Rony Clinton

Ilmu Kelautan/Perikanan

dan ilmu teknologi

kelautan/Univ.Udayana

7 Januari – 7

Februari 2019

7. Edi Maryadi, MT 1. Niken Rosiana

Damayanti

Teknik

Informatika/Akademi Pos

25 Februari – 25

April

8. Martono, Msi 1. Okti Nurjanah

2. Fadzah Agnia Salim

3. Wilda Rizkita

4. Arrahman Surya

Wijaya

5. R.Yowanda Tirta

Saputra

Ilmu Kelautan/Perikanan

dan ilmu teknologi

kelautan/Univ. Jendral

Sudirman

28 Januari – 27

Februari 2019

9. Ginaldi Ari Nugroho,

ST, Msi

1. Jonas Atjas

Ualubun

2. Ronny Riyana Alif

Gani

Prodi. Sistem Komputer

Unikom

11 Februari – 29

Maret 2019

10. Farid Lasmono, ST 2 orang SMK. Puragabaya April – Juli

11. Asri Indrawati, Ssi,

MT dan Dyah A. Tanti,

Ssi

4 orang SMK Negeri 7 Bandung April – Juni

12. Drs. H. Mahmud 1. Okti

2. Anin

Meteorologi FITB ITB 20 Mei -12 Juli

13. Drs. Waluyo E.

Cahyono, Dra.

Sumaryati, MT, , Msi,

Drs. Saipul Hamdi,

MSc, Indah Susanti,

ST, Nani Cholianawati,

ST, Dita Patria A, Ssi,

Dr. Wiwiek S, MT

1. Faisal Tahsin

2. Lia Anggraeni

3. Alawy Anis

Harnovan

4. Dzikri Subagya

Hidayat

5. Ryandari Renofy

Shanis

6. Amanda Febrina

7. Nyi Ayu Indah

Rizki

8. Putri Wijayanti

Primadani

9. Ahmad Harun

Firdaus

10. Reza Mahendra

Surin

Teknik Fisika Universitas

Telkom

17 Juni – 26 Juli

14. Nenden S. F, SE 1. Indri

Nurhariyaningsih

Fak. Komunikasi dan Bisnis

Universitas Telkom

17 Juni – 26 Juli

Page 132: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 117

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Pembimbing Nama mahasiswa Jur./Fak./Kampus Periode

15. Dr. Trismidianto 1. Fauziah F. I, Rahma

A. S

FITB 1 juli – 1 Agustus

16. Dra. Sinta Berliana S,

MSc

1. Felicia FITB 1 juli – 1 Agustus

17. Dr. Noersomadi 1. Firas Rasyad

2. Arlif Nabilatur R.

FITB 8 Juli – 8 Agusus

18. Dr. Asif Awaludin 1. Muflih Aziz

2. Widoastiningrum

Madya

FMIPA UNS 8 juli – 8 Agustus

19. Rachmat Sunarya, ST,

Soni Aulia Rahayu,

MT, Listy Restu

Triani, ST

1. Ahmad Rizal

2. Dinda Noorfaidah

Aeni

3. Dini Fajriani

4. Ersa Rizki Dhiaz

Prila

5. Ridwan darmawan

Fak. Teknik Unigar 2 Juli – 2 Agusus

20. Dr. Trismidianto,

Risyanto, MSc

1. Adamul Istikanah

2. Agung Aji Saputro

FMIPA Fisika UNY 1- 31

Agustus

21. Dessy Gusnita, Ssi,

Dra. Rosida, Atep

Radiana, ST, MAP

1. Salma Fitri Annisa

2. Nur Laila S

3. Evalyn E

FMIPA Kimia UNY 1 Agustus – 31

Agustus

22. Dr. Asif Awaludin 1. Amri Khoirizal

anwar

2. Elga Detira

3. Teguh Malik Habibi

Fak. Teknik Universitas

Langlangbuana

1 – 30 September

23. Prof. Dr. Eddy

Hermawan, MSc

1. Ainur Ridho

2. Tyo Maulana

FMIPA UNDIP 22 Juli – 22

Agustus

24. Asri Indrawati, Ssi,

MT, Dyah A. Tanti, Ssi

1. Adillah Andari P.

2. Nur

Halimatussadiyah

FMIPA Kimia Unjani 1 Juli – 31 Juli

25. Rachmat Sunarya, ST M. Rosyid Fak. Teknik Unjani 1 – 30 September

26. Dr. Lilik Slamet S,

MSi

1. Velya Noviany P.

2. Aulia Irhamna M. R

FMIPA Statistika Unpad 17 Juli – 14

Agustus

27. Dr. Lilik Slamet S,

MSi

1. Ilfa Faila Sufa Fak. Teknik Informatika

UKSW

1 – 30 September

Page 133: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 118

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Pembimbing Nama mahasiswa Jur./Fak./Kampus Periode

28. Edi Maryadi, MT 4 orang TKJ SMK Widya

Dirgantara

25 Juni – 14

September

29. Martono, MSi 1. M. Sayed Tantowi

2. Ivan R. S

3. Bill Ahmad S.

4. Rais Najibullah

Fak. Perikanan dan

Teknologi Kelautan Unpad

1 – 31 Agustus

30. Haries Satyawardana,

MSi

1. M. Arif Setyo Aji

2. Rini Ayu Pratiwi

FMIPA Unsri, FITB ITB 17 Juli – 12

Agustus

31. Asri Indrawati, Ssi,

MT dan Dyah A.Tanti,

Ssi

1. Erlin Dwi R

2. Nadila Nurpadillah

3. Lauthfi Khaifa

4. David Arya P

SMK 7 Bandung Analis

Kimia

Juli – September

32. Tirnawati, SAP, Yayan

Heriyana, S.Sos

1. Adi Permana Sidik

2. Eva Permata Sari

3. Adi Ahdiat

Purwanasaputra

UNIBI 8 Juli – 8

September

33. Edi Maryadi, MT 1. Danu Indra L Teknik informatika Unjani 17 Juli – 30

Agustus

34. Sudirman, SH, MAP 1. Deby Sonia Ilkomunikasi Unikom 5 Agustus – 31

Agustus

35. Tirnawati, SAP 1. Dyamanti K, Pitria

N

2. Syifa Agni P

SMK Pasundan 4 1 Agustus – 30

Oktober

36. Devi Rafsanjani,

S.Kom

1. Ricky Nugraha

2. Rini Nuraeni

3. Syahra Fitri Ananda

4. Yudhi Eka Prasetya

SMK Pasundan 2 Bandung

jurusan TKJ

14 Oktober – 21

Desember 2019

37. Devi Rafsanjani,

S.Kom

2 orang pelajar SMK Pasundan 4 Bandung

jurusan TKJ

7 Oktober – 14

Desember 2019

38. Tirnawati, SAP 4 orang pelajar SMK Pasundan 4 Bandung

jurusan otomatisasi

perkantoran

14 Oktober – 21

Desember 2019

39. Tirnawati, SAP 3 orang pelajar SMK Pasundan 2 Cimahi

jurusan otomatisasi

perkantoran

14 Oktober – 21

Desember 2019

Page 134: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 119

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

• Dokumentasi Layanan Tugas Akhir

Gambar 71 Praktek Kerja Lapangan UPI (Kiri) dan UNHAS (Kanan)

Gambar 72 Praktek Kerja Lapangan (KIRI) Poltekpos dan UNIKOM (Kanan)

Gambar 73 Praktek Kerja Lapangan ITB (Kiri) dan Universitas Udayanan dan SMK 4 Padalarang

Page 135: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 120

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 74 Prakek Kerja Lapangan Poltek POS

Gambar 75 Prakek Kerja Lapangan Poltek POS

Gambar 76 Praktek Kerja Lapangan UNPAD (Kiri) dan SMK Indonesia Raya

Page 136: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 121

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 77 Dokumentasi PKL, Permohonan PKL dari SMK Pugarabaya dan SMK Putra Padjajaran

Gambar 78 Penerimaan PKL dari SMK 2 dan SMK 3 Cimahi

Page 137: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 122

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 79 Permohonan PKL dari SMK Widya Dirgantara dan Penerimaan dan pelepasam PKL

dari SMK Pasundan 5 Bandung

Gambar 80 Permohonan PKL dari Telkom University dan UPI

Page 138: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 123

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 31 Layanan Permohonan Data

No Nama Jurusan/fak/Kampus Keterangan

1 Avia Nurushahifa Meteo/ FITB/ ITB Analisa lab.kimia

2 Happy Meteo/ FITB/ ITB Data aerosol lokasi Bandung

3 PT. Pindad

Data parameter meteo dari

radiosonde

4 Fak. Teknik Sipil dan

Lingkungan ITB

Analisa lab.kimia (500 sampel)

5 Dr. Rina Pratiwi Spesialis anak, Fak.

Kedokteran Universitas

Indonesia

Radiasi surya lokasi Bandung dan

Pasuruan

6 Pustekroket

Suhu, tekanan, dan kelembaban

udara

Selain layanan data yang bersifat umum, terdapat juga layanan data yang bersifat khusus.

Kekhususan layanan data ini dikarenakan 3 hal yaitu data yang diminta khusus, lokasi data

yang diminta khusus, dan periode data yang diminta juga khusus. Pada tahun 2019. PSTA

melayani permintaan data khusus dari PT. Pindad. Data yang diminta oleh PT. PINDAD adalah

sehubungan dengan rencana sertifikasi roket R-Han 122 B yang dibuat oleh PT. PINDAD dan

untuk peluncuran roket tersebut diperlukan rona awal lingkungan termasuk kondisi parameter

meteo/cuaca yang memerlukan peluncuran radiosonde dan SADEWA yang merupakan

kompetensi dari PSTA. Kegiatan tersebut berlangsung pada 12 – 16 Juni 2019 di Pantai

Bambang, Lumajang. Walaupun dengan persiapan yang sebentar, Tim PSTA yang didominasi

oleh kelompok penelitian Teknologi Atmosfer berhasil melakukan pengamatan udara atas di

Pantai Bambang, Lumajang (Jawa Timur) sebagai lokasi uji tembak rolet R-Han 122B

tersebut.

Page 139: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 124

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 81 Kegiatan layanan data PSTA untuk PT. PINDAD

Tabel 32 Layanan Tugas Akhir/Pembimbing

No Pembimbing Mahasiswa Jur./Fak./Kampus Keterangan

1. Prof.Dr.Eddy

Hermawan, MSc • Ganjar

• Margareta Rosa

Pertapasari

• Ulfa Umrhotul

Fitriah

Fisika/FMIPA/UNY 14 Januari

2019

2. Tiin Sinatra, MSi • Ayub Yoga

Pratama

• Rahma Yanti

Meteo/FITB/ ITB Sejak

Januari

2019

4. Risyanto, MSc Elin Cisnawati Meteo/FITB/ ITB Sejak Maret

2019

5. Dr. Laras

Toersilowati, MSi

Muhammad Rizky Meteo/FITB/ ITB Sejak Maret

2019

6. Amalia Nur Latifah,

Ssi, MT

Ayu Saputri Teknik Sipil Universitas

Winaya Mukti

Sejak Juni

7. Prof.Dr.Eddy

Hermawan, MSc

4 Mahasiswa jurusan Fisika FMIPA UNY September –

Desember

2019

8. Dr. Asif Awaludin,

MSi

1 Mahasiswa jurusan Fisika FMIPA UNY September –

Desember

2019

Page 140: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 125

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

• Layanan Kunjungan Instansi

Selain program pelatihan teknis sains dan teknologi atmosfer, PSTA juga memiliki

kegiatan layanan kunjungan untuk instansi pemerintah, perguruan tinggi, serta masyrakat

umum. Pada tahun 2019, layanan kunjungan instansi bidang sains atmosfer telah melibatkan

32 instansi. Namun demikian, karena adanya beberapa instansi yang telah menggunakan

layanan PSTA dalam bentuk layanan yang lain, maka jumlah pengguna layanan Kunjungan

Instansi terhitung 32 instansi. Rekapitulasi kunjungan intansi bidang sains atmosfer disajikan

dalam Tabel 33 berikut

Tabel 33 Rekapitulasi Layanan Kunjungan Instansi Tahun 2019

No Tanggal kunjungan Instansi Jumlah

pengunjung

1 15 Januari 2019 Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Wilayah

BPPT

5

2 22 Januari 2019 Jurusan Matematika FMIPA Unisba 110

3 12 Februari 2019 Universitas Darusalam Gontor 60

4 20 Februari 2019 Jurusan FITB ITB 30

5 26 Februari 2019 BNPB 4

6 26 Februari 2019 PT. INTI 3

7 27 Februari 2019 Pusteksat

8 12 Maret 2019 Fak. Teknik industri ITB

Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB

Sekolah Tinggi Hayati ITB

Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika ITB

Fak.Teknik sipil dan lingkungan ITB

Fak teknik perminyakan dan pertambangan ITB

Fak. Ilmu dan Teknik kebumian ITB

13

9 14 Maret 2019 SD Kemah Indonesia 60

10 25 Maret 2019 Fak.teknik Universitas President 33

11 27 Maret 2019 PT.INTI 7

12 29 Maret 2019 Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian 4

13 2 Mei 2019 PT. Timah 3

14 21 Mei 2019 PT. Pindad 4

15 23 Mei 2019 P3KL2 KLHK 2

16 12 Juli 2019 Universitas Multimedia Nusantara 4

17 26 Juli 2019 Biro Program, Perencanaan, dan Keuangan LIPI 4

18 29 Juli 2019 Prof. Shige dan Prof. Kubota Kyoto University terkait

penitipan dan pemasangan disdrometer

3

19 12 September 2019 SD. Bianglala 110

20 13 September 2019 Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng Yogyakarta 2

21 17 September 2019 Fak. Teknik Informatika STT. Pagar Alam 103

22 18 September 2019 PTPSW BPPT 5

Page 141: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 126

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Tanggal kunjungan Instansi Jumlah

pengunjung

22 21 September 2019 Para Peserta pelajar setingkat SLTA Dalam rangka

Paracita Atmaloka

55

23 3 Oktober 2019 Desert Research Institute dari Nevada USA 4

24 3 Oktober 2019 Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan BATAN 2

25 11 Oktober 2019 Universitas Pertamina 3

26 23 Oktober 2019 Fisika dan Pend. Fisika UNJ 140

27 28 Oktober 2019 Balitbangtekdas KLHK Solo 7

28 29 Oktober 2019 Kemenpan RB (visitasi untuk WBBM PSTA) 2

29 19 November 2019 Pusat Teknologi Sumberdaya Wilayah BPPT 6

30 21 November 2019 Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPS Se Kabupaten

Bogor

65

31 26 November 2019 SMK Al Madani Garut 64

32 17 Desember 2019 Mahasiswa Pasca Sarjana prodi Klimatologi Terapan

IPB

21

• Dokumentasi Layanan Kunjungan Instansi

• Kunjungan BPPT

• Kunjungan ITB

• Kunjungan President University

• Kunjungan PT. Pindad

Page 142: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 127

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

• Kunjungan SD Kemah Indonesia

• Dokumentasi ISQUAR 2019

Gambar 82 Dokumentasi Layanan Kunjungan Instansi

• Layanan Narasumber

Program Layanan Narasumber merupakan salah satu jenis kegiatan dalam indikator kinerja

jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan Iptek di bidang sains atmosfer. Hingga

tahun ini terdapat 15 Instansi yang telah diberikan layanan sains atmosfer. Namun demikian,

karena adanya beberapa instansi yang telah menggunakan layanan PSTA dalam bentuk

layanan yang lain, maka jumlah pengguna layanan Kunjungan Instansi terhitung 3 instansi.

Secara lebih detail mengenai layanan data sains atmosfer yang diberikan oleh PSTA dapat

dilihat pada Tabel 34

Page 143: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 128

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 34 Rekapitulasi Permohonan Layanan Narasumber tahun 2019

No Nara sumber Keterangan Jurusan/Fakultas

/Kampus Keterangan

1. Dr. Lilik Slamet S, MSi Nara sumber pada Rakor

Pusfatja di Kamp.

Sampireun Garut

Pusat Pemanfaatan

Penginderaan Jauh

LAPAN

13 Januari 2019

2. • Dr. Lilik Slamet S,

MSi

• Djoko Trianas, Amd

Nara sumber tentang

PKL di FITB ITB

FITB ITB 25 Januari 2019

3. • Ginaldi Ari Nugroho,

ST, MSi

• Risyanto, MSc

Tentang radar dan data

satelit

BPPT Pusat

Penelitian

pengembangan

Sumberdaya Wilayah

28 Februari 2019

4. • Haries Satyawardhana,

MSi

• Prof. Dr. Eddy

Hermawan, MSc

Prakiraan musim

(NCOF)

BMKG 4 Maret 2019

5. • Dr.Lilik Slamet S,

MSi

• Asri Indrawati, Ssi,

MT

Nara sumber pembekalan

untuk siswa-siswi

prakerin di SMK Negeri

7 Bandung

SMK Negeri 7

Bandung

9 Maret 2019

6. Prof. Dr. Eddy Hermawan,

MSc

penulisan jurnal

internasional

BMKG Puslitbang 11 dan 12 maret

2019

7. Haries Satyawardhana,

MSi

Nara sumber kunjungan

ilmiah atas permintaan

BPAA Sumedang

SMP KBPK Penabur

Bandung

25 Maret 2019

8. • Dr. Ibnu Fathrio

• Farid Lasmono, ST

• Dr. Trismidianto,

Risyanto, MSc,

• Chandra Nur Iksan,

S.Kom

Nara sumber terkait

SADEWA dan

SANTANU

PT. Timah 23 – 30 Mei 2019

9. Nani Cholianawati, ST Nara sumber untuk diklat

di BATAN

Pusat Sains dan

Teknologi Nuklir

Terapan BATAN

Bandung

April 2019

10. Dr. Laras Toersilowati,

MSi

Nara sumber untuk

materi “Integrasi

Penelitian dalam

Perencanaan Kota

Berkelanjutan”

Fak. Teknik Sipil dan

Perencanaan Wilayah

ITENAS

9 Juli 2019

Page 144: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 129

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No Nara sumber Keterangan Jurusan/Fakultas

/Kampus Keterangan

11. Nani Cholianawati, ST Nara sumber untuk radio

El Shinta terkait polusi

udara kota Jakarta

Radio El Shinta • 10 Juli 2019

• 26 Juli

• 2 Agustus 2019

12. Risyanto, MSc Nara sumber di BPAA

Sumedang LAPAN

terkait instrumentasi

meteorologi

Fakultas Kehutanan

Pengembangan

Akademi Ilmu

Kehutanan

23 Juli 2019

13. Drs. Waluyo E. Cahyono,

MIL

Nara sumber di TVRI

terkait polusi udara kota

Jakarta

TVRI Nasional

Jakarta

Agustus 2019

14. Dr. Laras Toersilowati,

MSi

Nara sumber untuk

materi “Aplikasi Fisika

dalam Sains Atmosfer”

FMIPA Universitas

Jendral Soedirman

Purwokerto

9 Oktober 2019

15. Risyanto, MSc Dosen Tamu di FITB

ITB dengan materi

Pemanfaatan

Penginderaan Jauh untuk

Pemantauan Kualitas

Udara

Fak. Ilmu dan

Teknologi Kebumian

ITB

13 November

2019

16. Dr. Lilik Slamet S, MSi Nara sumber untuk SMA

Terpadu Krida Nusantara

bandung

SMA Terpadu Krida

Nusantara

23 November

2019

17. • Dr. Lilik Slamet S,

MSi

• Asri Indrawati, MT

Nara sumber pembekalan

prakerin di SMK 7

bandung

SMK Negeri 7

Bandung

14 Desember 2019

PSTA juga secara rutin setiap 2 kali dalam setahun dimintai keterangannya sehubungan

dengan prakiraan awal musim penghujan dan awal musim kemarau oleh BMKG dalam forum

NCOF. Bidang Diseminasi juga secara rutin setiap bulannnya mempublikasi kondisi

variabilitas iklim melalui website PSTA.

• Layanan Bimtek dan Sosialisasi

Beberapa bimbingan teknis (Bimtek) telah dilaksanakan PSTA di tahun 2019. Tercatat

jumlah pengguna layanan bimtek PSTA mencapai 60 instansi dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 35 Daftar Layanan Bimtek dan Sosialisasi

NO NAMA INSTANSI

1 Dinas Kelautan dan Perikanan DIY

Page 145: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 130

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

NO NAMA INSTANSI

2 Dinas Pertanian DIY

3 Bappeda DIY

4 Biro APSDA

5 Dewan Riset daerah DIY

6 BPBD DIY

7 Universitas Gajah Mada

8 Badan Perencanaan Pembangan Daerah (Bappeda) Kab. Bantul

9 Biro Administrasi Perekonomian dan Sumberdaya Alam Kab. Gunung

Kidul

10 Dinas Pertanian Kab. Sleman

11 Bappeda Kota Yogyakarta

12 Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral

Daerah Istimewa Yogyakarta

13 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta

14 Biro Administrasi Perekonomian dan Sumberdaya Alam Kota

Yogyakarta

15 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DI Yogyakarta

16 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DI Yogyakarta

17 Biro Administrasi Perekonomian dan Sumberdaya Alam Kab. Sleman

18 Badan Perencanaan Pembangan Daerah (Bappeda) Kab. Kulon Progo

19 Dinas pariwisata DI Yogyakarta

20 Universitas Merdeka Malang

21 DLH Provinsi Jawa Timur

22 BPBD provinsi Jawa Timur

23 Diskominfo Provinsi Jawa Timur

24 DKP Provinsi Jawa Timur

25 Bappeda provinsi Jawa Timur

26 DLH Kota Surabaya

27 DLH Kabupaten Bojonegoro

28 Dinas Pekerjaan Umum Sumberdaya Alam Provinsi Jawa Timur

29 Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur

30 PT. Garam

31 Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak

32 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat

33 BMKG Bandara Supadio

34 Dinas Perkebunan

35 Dinas Ketahanan Pangan

36 Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan

37 Dinas Pertanian TPH

38 FMIPA UNTAN

Page 146: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 131

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

NO NAMA INSTANSI

39 Balitbang Provinsi Kalimantan Barat

40 Litbang BAPPEDA

41 Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Prov. Kalimantan Barat

42 Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak

43 Dinas Lingkungan Hidup

44 Dinas Pemukiman dan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat

45 BPBD Kota Pontianak

46 LPSE

47 BAPPEDA Kota Pontianak

48 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat

49 Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut

50 Institut Pendidikan Indonesia Garut

51 Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Garut

52 Dinas Kesehatan Kabupaten Garut

53 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut

54 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Garut

55 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral

Kabupaten Garut

56 Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Garut

57 PTPN VIII Bunisari Lendra

58 PTPN VIII Dayeuh Manggung

59 PTPN VIII Cisaruni

60 PTPN VIII Miramare

Untuk sosialisasi hasil litbang PSTA telah dilaksanakan di Provinsi DI Yogyakarta bekerja

sama dengan Bappeda DI Yogyakarta. Hasil sosialisasi ini adalah gap indeks sebesar 51,10%.

Sosialisasi ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari 19 instansi setingkat eselon II.

Page 147: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 132

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 83 Foto-foto kegiatan Sosialisasi di Yogyakarta, 18 Februari 2019

Kegiatan Sosialisasi yang ke dua adalah Sosialisasi yang dilaksanakan di Dinas

Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur pada 21 Februari 2019.

Sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk kegiatan kerja sama antara PSTA dengan

Diskominfo Provinsi Jawa Timur. Hasil dari sosialisasi ini adalah gap indeks sebesar 2. Bimtek

ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari 11 instansi setingkat eselon II. Kompetensi gap index

dari kegiatan ini adalah sebesar 22,22%.

• Sambutan Kepala Pusat Sains Atmosfer

Diwakili oleh Kepala Bidang Diseminasi

Dr. Lilik Slamet Supriatin, MSi.

• Sambutan mewakili Kepala Dinas

Komunikasi dan Informatika Prov Jatim

Ir. Dra. Aju Mustika Dewi, MM

• Sesi foto bersama seluruh peserta kegiatan • Peserta Kegiatan Bimtek dan Sosialisasi

Page 148: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 133

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

• Interaksi Peserta Kegiatan Bimtek dan

Sosialisasi

• Antusias para peserta dari SKPD dan

Stakeholder

Gambar 84 Kegiatan Bimtek di Surabaya, 22 Februari 2019

PSTA juga mengadakan sosialisasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak

pada 30 April 2019. Kegiatan ini diikuti oleh peserta yang berasal dari 18 instansi setingkat

eselon II. Sosialisasi hasil litbang PSTA telah dilaksanakan di Kota Pontianak bekerja sama

dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak. Hasil dari sosialisasi ini adalah gap

indeks sebesar 45%.

• Foto bersama peserta Bimtek

• Pemaparan oleh BPBD Kota Pontianak

Page 149: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 134

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

• Pemaparan oleh Bappeda Kota Pontianak

• Peserta Bimtek PSTA

Gambar 85 Kegiatan Sosialisasi dan Diseminasi Produk PSTA di Pontianak tanggal 30 April 2019

PSTA mengadakan sosialisasi di Sekretariat Daerah Kabupaten Garut pada 24 Oktober

2019. Kegiatan ini diikuti oleh peserta yang berasal dari 12 instansi setingkat eselon II.

Sosialisasi hasil litbang PSTA telah dilaksanakan di Kabupaten Garut bekerja sama dengan

Dinas Lingkungan Hidup dan Sekretariat Daerah Kabupaten Garut. Hasil dari sosialisasi ini

adalah gap indeks sebesar 48,95%.

Gambar 86 Kegiatan Sosialisasi Kegiatan PSTA di Garut Pada tahun 2019

• Kompetisi Muatan Balon Atmosfer (KOMBAT)

Selain kegiatan layanan, kerja sama, bimtek dan sosialisasi. Bidang Diseminasi juga

untuk 2018 – 2019 mengadakan kegiatan Kompetisi Muatan balon Atmosfer. KOMBAT

dimulai di LAPAN pada 2015 diselenggarakan setiap tahun sekali. Tetapi sejak 2018

penyelenggaraan KOMBAT menjadi 2 tahun sekali. Pada 2018, kegiatan KOMBAT adalah

Page 150: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 135

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

pembuatan role book lomba, sosialisasi KOMBAT ke perguruan tinggi, pendaftaran peserta,

seleksi proposal dan video perancangan radiosonde. Sebanyak 36 tim memasukkan proposal

dan videonya. Dari 36 Tim, lolos 24 Tim yang akan maju ke uji peluncuran pada 2019.

Pada tahun 2019 ini, kegiatan Kombat adalah pada tahap peluncuran radiosonde yang

dilakukan pada 24 dan 25 Agustus 2019 di Landasan Lanuma Cikelet (Garut). Pada 24 Agustus

2019 peserta mengadakan kegiatan uji dimensi, uji frekuensi radio, dan uji antena (ground

station) yang dilaksanakan di Balai Uji Teknologi dan Pengamat Antariksa dan Atmosfer

(BUTPAA) Garut LAPAN. Jumlah peserta yang sampai pada tahap 3 ini 24 peserta. Sampai

dengan tanggal 24 Agustus 2019 (uji dimensi, uji radio, dan uji ground station) hanya 23

peserta yang dapat meluncurkan radiosonde. Satu peserta dari Universitas Veteran (Tim

Vetron) tidak dapat melakukan uji peluncuran radiosondenya dikarenakan uji frekeuensi radio

gagal.

Tanggal 25 Agustus 2019 sekitar pukul 06:00 WIB ke 23 peserta meluncurkan

radiosondenya, tetapi hanya sekitar 19 peserta yang dapat menerima data. Berikut daftar

pemenang KOMBAT yang disajikan pada Tabel 34.

Tabel 36 Hasil Lomba Kombat 2018 - 2019

Juara Nama Tim Asal Perguruan Tinggi

I Polar Politeknik Negeri Batam

II MR. Chu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

(UMY)

III EEPSky_Balloons05 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

IV ERG-SAT_XIX Universitas Komputer Indonesia (Unikom)

V Agro Ballon Politeknik Negeri Jember

Page 151: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 136

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 87 Peserta mengadakan uji dimensi dan uji frekuensi radio

• Website PSTA

Website PSTA dengan alamat http://psta.lapan.go.id. Pada website PSTA disajikan

beberapa menu yaitu Berita, Layanan data dan informasi, E-lapor, Publikasi dan artikel. Pada

Berita disajikan berita kunjungan ilmiah dan kegiatan yang ada di PSTA. Pada Layanan data

dan informasi disajikan 5 sistem pendukung keputusan yang dimiliki PSTA yaitu SADEWA,

SEMAR, SRIKANDI, SANTANU, dan SRIRAMA juga terdapat layanan variabilitas iklim

yang menyajikan kondisi iklim bulanan serta SOP layanan kunjungan secara on line

(kunjungan ilmiah, permintaan data, Praktek kerja lapang, bimtek, dan layanan pengujian

analis laboratorium kimia PSTA). Pada E-lapor adalah wadah pengaduan dari masyarakat

terhadap PSTA dan merupakan whistle blowing. Pada Publikasi dan artikel disajikan Buletin

Antasena, Proseding Seminar Nasional Sains Atmosfer, dan Buku Bunga Rampai yang

diterbitkan oleh PSTA. Pada website PSTA, terdapat menu baru yaitu Berita Sains. Kali ini

Berita Sains mengetengahkan tentang “Analisia IOD dan SOI untuk Iklim Indonesia saat ini.

Nilai capaian instansi pengguna melebihi target hal ini disebabkan oleh meningkatnya

instansi yang menggunakan layanan kunjungan maupun bimtek dan sosialisasi yang berkaitan

dengan sains atmosfer maupun informasi lainnya. Selain itu keberhasilan PSTA dalam

mencapai target capaian ini dikarenakan upaya-upaya yang dilakukan oleh semua pihak,

upaya-upaya tersebut antara lain:

1. Meningkatnya minat pengguna akibat keberhasilan kegiatan diseminasi berupa sosialisasi,

bimtek dan layanan berbasis web.

Page 152: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 137

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

2. Ketersediaan data dan informasi serta kompetensi SDM PSTA sesuai dengan kebutuhan

pengguna.

3. Manajemen layanan termasuk prosedur dan yang jelas dan mudah dilaksanakan oleh

pengguna dan tim layanan PSTA

4. Produk hasil litbang PSTA semakin dikenal oleh Pengguna

5. Upaya untuk mencapai target Renstra tahun 2019 adalah mengupayakan peningkatan

pelayanan kepada pengguna, melakukan koordinasi dengan baik kepada seluruh pihak serta

peningkatan sosialisasi dan publikasi untuk produk PSTA.

Gambar 88 Screenshot pendaftaran layanan kunjungan di PSTA

Page 153: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 138

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 89 Screenshot permohonan layanan Praktek kerja mahasiswa

3.1.6 INDIKATOR KINERJA UTAMA 6: INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

ATAS LAYANAN IPTEK DI BIDANG SAINS ATMOSFER

Tabel 37 Rekapitulasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tahun 2019

TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 Rata-Rata

IKU 86,71 86,70 88,87 88,36 87,66

Adapun perkembangan capaian IKU indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek di

bidang sains atmosfer periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 38 Perbandingan Capaian IKU 6

IKU 1 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah Indeks

kepuasan

masyarakat

T 78,5 79 80 80

R 87,1 85,29 86,78 87.66

C 111% 108% 108,5% 109,6%

PSTA memberikan pelayanan publik sesuai dengan amanat UU No 25 tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik dan peraturan Menteri PANRB No 16 tahun 2014 tentang pedoman survey

kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik

yang diberikan PSTA mencakup pelayanan kunjungan tamu, Bimtek, pelayanan bimbingan

kepada mahasiswa yang melaksanakan tugas akhir seperti praktek kerja lapangan dan

Page 154: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 139

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

penelitian serta permohonan data untuk penelitian serta Bimbingan Teknis. Survey diberikan

dengan memberikan kuesioner kepada pengguna layanan PSTA setelah menerima pelayanan.

Nilai kepuasan masyarakat merupakan hasil konversi dari bentuk kualitatif ke dalam angka

kuantitatif.

Berdasarkan tabel 37 rata-rata IKM untuk triwulan I. II, III, dan IV adalah 87,66. Jika

dibandingkan dengan target IKM untuk tahun 2019 adalah 80, maka capaian IKM PSTA

sampai dengan Desember 2019 adalah lebih besar daripada yang ditargetkan yaitu 109,58%.

hal ini keberhasilan ini dikarenakan upaya-upaya yang dilakukan oleh semua pihak, upaya-

upaya tersebut antara lain :

1. Dilaksanakannya layanan PSTA secara prima

2. Tersedianya fasilitas ruang edukasi dan media center ASTINA

3. Tersedianya SDM yang kompeten

4. Tersedianya anggaran untuk kegiatan layanan

5. Tersedianya media promosi seperti leaflet, banner, sticker

Selain itu untuk meraih target Renstra tahun 2019 untuk meningkatkan nilai Indeks

Kepuasan Masyarakat deperlukan upaya lanjutan antara lain :

1. Peningkatan modul edukasi dan simulasi sains atmosfer

2. Peningkatan kapasitas SDM kehumasan

3. Tersedianya sarana teleconference

Dahulu survey kepuasan masyarakat (SKM) dengan menggunakan selembar kertas. Kini

dengan konsep paper less dan e-office, PSTA menggunakan SKM via on line yang dapat

diunduh dan diisi oleh peserta kunjungan atau pengguna layanan PSTA melalui handphone

masing-masing. Alamat situs SKM PSTA adalah: bit.ly/SKMPSTA. Melalui situs SKM ini

nilai IKM (indeks kepuasan masyarakat) langsung dapat diperoleh.

Page 155: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 140

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

3.2 CAPAIAN LAIN

3.2.1 PUBLIKASI LAINNYA

Perkembangan capaian Publikasi Lainnya periode Renstra 2015 – 2019 dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 39 Perbandingan Capaian Publikasi Lainnya

Jenis Publikasi 2015 2016 2017 2018 2019

Prosiding Nasional 19 10 17 21 -

Buku 14 11 18 12 13

Majalah - 17 22 27 25

Media publikasi di atas merupakan sarana bagi peneliti untuk melatih penulisan publikasi

khususnya bagi peneliti pertama dan muda

Tabel 40 Buku Tahun 2019

No. Judul Penulis Penerbit Keterangan

1 Variasi Temporal Pm2.5

Permukaan Di Bandung Pad

Amusim Basah Tahun

2018-2019 Diukur

Menggunakan Palm-Sized

Optical Sensor

1. Saipul Hamdi

2. Rosida

3. Wiwiek Setyawati

4. W. Eko Cahyono

5. Takashi Shibata

6. Yutaka Matsumi

Buku Sains dan Teknologi

Atmosfer serta Aplikasinya

di Benua Maritim Indonesia.

Tahun 2019. Penerbit Media

Akselerasi

Terbit

2 Pre-Liminary Results Dari

Karakteristik Olr Dan

Fraksi Liputan Awan Di

Indonesia Saat Terjadi El-

Niño Dan La-Niña 2003 –

2014

Arief Suryantoro Buku Sains dan Teknologi

Atmosfer serta Aplikasinya

di Benua Maritim Indonesia.

Tahun 2019. Penerbit Media

Akselerasi

3 Analisis Pengukuran Profil

Tekanan Atmosfer Berbasis

Metode Hypsometric Dan

Data Gps Pada Aplikasi

Radiosonde

1. Listi Restu Triani

2. Ginaldi Ari

Nugroho

3. Soni Aulia

Rahayu

Buku Sains dan Teknologi

Atmosfer serta Aplikasinya

di Benua Maritim Indonesia.

Tahun 2019. Penerbit Media

Akselerasi

Page 156: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 141

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No. Judul Penulis Penerbit Keterangan

4 Estimasi Atenuasi

Gelombang

Elektromagnetik Oleh

Hujan Di Indonesia Untuk

Pita Frekuensi Ku, Ka, Dan

W Berdasarkan Pengamatan

Dstribusi Butiran Hujan

(Dsd)

1. Fadli Nauval

2. Marzuki

Buku Sains dan Teknologi

Atmosfer serta Aplikasinya

di Benua Maritim Indonesia.

Tahun 2019. Penerbit Media

Akselerasi

5 Karakteristik Curah Hujan

Di Kepulauan Bangka

Belitung

1. Elfira Saufina

2. Christine Cecylia

3. Amalia

Nurlatifah

Buku Sains dan Teknologi

Atmosfer serta Aplikasinya

di Benua Maritim Indonesia.

Tahun 2019. Penerbit Media

Akselerasi

6 Performa Gsmap Dalam

Mensimulasikan Kondisi

Curah Hujan Di Kototabang

1. Fahmi Rahmatia

2. Amalia

Nurlatifah

Buku Sains dan Teknologi

Atmosfer serta Aplikasinya

di Benua Maritim Indonesia.

Tahun 2019. Penerbit Media

Akselerasi

7 Analisis Kejadian Curah

Hujan Ekstrem Di Bima

Berbasis Data Gsmap Dan

Observasi Permukaan Pada

Tahun 2014-2016

1. Anis

Purwaningsih

2. Amalia

Nurlatifah

Buku Sains dan Teknologi

Atmosfer serta Aplikasinya

di Benua Maritim Indonesia.

Tahun 2019. Penerbit Media

Akselerasi

8 Efek Konsentrasi Klorofil

Dan Npp Terhadap

Konsentrasi Karbondioksida

Di Indonesia

1. Indah Susanti

2. Amalia

Nurlatifah

Buku Sains dan Teknologi

Atmosfer serta Aplikasinya

di Benua Maritim Indonesia.

Tahun 2019. Penerbit Media

Akselerasi

Page 157: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 142

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

No. Judul Penulis Penerbit Keterangan

9 Identifikasi Gelombang

Gravitas Menggunakan

Global Positioning System

Radio Occcultation (Gps-

Ro) Dan Radiosonde Di

Lapisan Troposfer Atas Dan

Stratosfer Bawah Periode

Cindy-Dynamo 2011

1. Firas Rasyad

2. Noersomadi

3. M. Rais Abdillah

Buku Sains dan Teknologi

Atmosfer serta Aplikasinya

di Benua Maritim Indonesia.

Tahun 2019. Penerbit Media

Akselerasi

10 Analisis Turbulen Di

Lapisan Tropopause Tropis

Hasil Pengamatan Radar

Atmosfer Ekuator Selama

Periode YMC-2017

1. Arlif Nabilatur

Rosyidah

2. Noersomadi

3. Muhammad Rais

Abdillah

Buku Sains dan Teknologi

Atmosfer serta Aplikasinya

di Benua Maritim Indonesia.

Tahun 2019. Penerbit Media

Akselerasi

11 Estimasi Kandungan Uap

Air Dihitung Menggunakan

Data Gnss Dan Radiosonde

1. Saipul Hamdi

2. Buldan Muslim

3. Arif Aditiya

Buku Sains dan Teknologi

Atmosfer serta Aplikasinya

di Benua Maritim Indonesia.

Tahun 2019. Penerbit Media

Akselerasi

12 Analisis Pengaruh Siklon

Tropis Flamboyan Terhadap

Parameter Atmosfer Di

Wilayah Samudera Hindia

Dan Sekitarnya

1. Iis Sofiati

2. Muhammad

Fadhlan Putranto

Buku Sains dan Teknologi

Atmosfer serta Aplikasinya

di Benua Maritim Indonesia.

Tahun 2019. Penerbit Media

Akselerasi

13 Dinamika Atmosfer Dan

Laut Di Wilayah Selatan

Indonesia

Lely Qodrita Avia Buku Sains dan Teknologi

Atmosfer serta Aplikasinya

di Benua Maritim Indonesia.

Tahun 2019. Penerbit Media

Akselerasi

Page 158: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 143

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

• MAJALAH/BULETIN

• BULETIN PSTA

Buletin ANTASENA adalah media komunikasi, diseminasi dan sosialisasi serta edukasi

sains dan teknologi atmosfer dari penelitian/perekayasaan dan fungsional Pusat Sains dan

Teknologi Atmosfer (PSTA) lainnya kepada publik.News Value ANTASENA adalah

masyarakat mendapatkan informasi tentang atmosfer khususnya kondisi Benua Maritim

Indonesia (BMI) termasuk kebijakan yang berlaku. Atmosfer BMI adalah unik karena berada

di wilayah ekuator di mana energi terbesar berada dan dikenal sebagai penggerak mula

dinamika global. Perubahan iklim global seperti suhu akan berdampak kepada wilayah

Indonesia. Upaya umat manusia untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim terus dilakukan.

Teknologi pengamatan bumi dan pengembangan model atmosfer terus dilakukan, demikian

juga infrastruktur terus dikembangkan. Buletin ANTASENA dapat menyapa pembacanya dua

kali dalam setahun.

Buletin Antasena Vol.4 No.1

(Edisi Januari-Juni 2019)

Buletin Antasena Edisi Vol.4 No.2

(Juli-Desember 2019)

Gambar 90 Buletin Antasena 2019

Page 159: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 144

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 41 Daftar Kelompok Penelitian 2019

Tahun Volume No Tema

2019 4 1 Lingkungan Atmosfer

2019 4 2 Variabilitas iklim dan cuaca

2018 3 1 Fenomena Atmosfer

2018 3 2 Bencana hidrometeorologi

2017 2 1 Teknologi pengamatan atmosfer

2017 2 2 Perubahan iklim

2016 1 1 Polusi dan gas rumah kaca

2016 1 2 Atmosfer maritim

Tabel 42 Daftar Penulis dan penerbit tahun 2019

NO JUDUL PENULIS PENERBIT KET

1 Menyelami Lingkungan Atmosfer Waluyo Eko Cahyono Buletin Antasena

Vol 4 No 1

Terbit

2019

2

Peluncuran Radiosonde Hasil

Kerjasama PSTA LAPAN dan PT.

INTI

1. Listi Restu Triani

2. Soni Aulia Rahayu

3. Edy Maryadi

4. Ginaldi Ari Nugroho

Buletin Antasena

Vol 4 No 1

Terbit

2019

3 Aplikasi Trayektori Polutan untuk

Pengelolaan Polusi Udara Sumaryati

Buletin Antasena

Vol 4 No 1

Terbit

2019

4 What is Lidar? Saipul Hamdi Buletin Antasena

Vol 4 No 1

Terbit

2019

5 Mengenal Varian Deposisi Zat

Kimia di Atmosfer

1. Wiwiek Setyawati

2. Tuti Budiwati

3. Dyah Aries Tanti

4. Asri Indrawati

Buletin Antasena

Vol 4 No 1

Terbit

2019

6 Mewujudkan Kota Bandung

sebagai Kota "Smart Environment"

1. Amalia Nurlatifah

2. Laras Toersilowati

3. Bambang Siswanto

Buletin Antasena

Vol 4 No 1

Terbit

2019

7 Aerosol: Partikel Kecil Berdampak

Besar Risyanto

Buletin Antasena

Vol 4 No 1

Terbit

2019

8 Mengambil Nilai Positif dari Hujan

Asa, Lilik S. Supriatin

Buletin Antasena

Vol 4 No 1

Terbit

2019

9 Mengenal Ozon dari Ahlinya 1. Anis Purwaningsih

2. Ninong Komala Buletin Antasena

Vol 4 No 1

Terbit

2019

10

Metode Komposit RGB untuk

Deteksi Abu Vulkanik

menggunakan Citra Himawari-8

Risyanto Buletin Antasena

Vol 4 No 1

Terbit

2019

Page 160: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 145

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

NO JUDUL PENULIS PENERBIT KET

11

Mengenal Sistem Komputasi

Kinerja Tinggi Pusat Sains dan

Teknologi Atmosfer

Edy Maryadi Buletin Antasena

Vol 4 No 1

Terbit

2019

12 Kewaspadaan Bencana

Hidrometeorologi

1. Sinta Berliana

Sipayung

2. Amalia Nurlatifah

Buletin Antasena

Vol 4 No 1

Terbit

2019

13

Fraksi Liputan Awan dan Suhu

Permukaan Indonesia dari Satelit

EOS-Aqua

Arief Suryantoro Buletin Antasena

Vol 4 No 1

Terbit

2019

14 Mengamati Musim di Indonesia Haries Satyawardhana Buletin Antasena

Vol 4 No 2

Terbit

2019

15

Klasifikasi Iklim di Jawa dan

Bandung dan Dampak Perubahan

Skala Ruang

1. Ina Juaeni

2. AR Aditya

Hasanuddin

3. Dian Maulidiyah

Buletin Antasena

Vol 4 No 2

Terbit

2019

16

Fenomena ENSO sebagai Salah

Satu Pemicu Variabilitas Curah

Hujan di Indonesia

Eka Putri Wulandari Buletin Antasena

Vol 4 No 2

Terbit

2019

17 Mengamati Mascarene High Suaydhi Buletin Antasena

Vol 4 No 2

Terbit

2019

18 Kontribusi Gunung pada

Variabilitas Iklim Lilik S. Supriatin

Buletin Antasena

Vol 4 No 2

Terbit

2019

19

Saatnya Melirik Interaksi

Troposfer-Stratosfer untuk

Memahami Perubahan Iklim

Noersomadi Buletin Antasena

Vol 4 No 2

Terbit

2019

20

Indian Ocean Dipole (IOD): Sang

Penghambat Datangnya Awal

Musim Hujan di Pulau Jawa

Eddy Hermawan Buletin Antasena

Vol 4 No 2

Terbit

2019

21

Menelaah Mitos dan Mematahkan

Hoax di Masyarakat dengan Teori

Sains Atmosfer

1. Lilik S. Supriatin

2. Noersomadi Buletin Antasena

Vol 4 No 2

Terbit

2019

22

Panduan Instalasi dan Simulasi

WRF di Linux berbasis Windows

Bagian I: Instalasi WRF

Farid Lasmono Buletin Antasena

Vol 4 No 2

Terbit

2019

23

Mengukur Distribusi Ukuran Butir

Hujan (RDSD) menggunakan

Parsivel Disdrometer

1. Fadli Nauval

2. Asif Awaludin Buletin Antasena

Vol 4 No 2

Terbit

2019

24

PM2,5: Makhlus Halus yang

Mengancam Kesehatan dimanapun

Kita Berada

Saipul Hamdi Buletin Antasena

Vol 4 No 2

Terbit

2019

Page 161: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 146

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

NO JUDUL PENULIS PENERBIT KET

25 Mengamati Pergantian Musim di

Wilayah Ekstratropis Noersomadi

Buletin Antasena

Vol 4 No 2

Terbit

2019

3.2.2 KERJASAMA

Pada tahun 2019 Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer telah melakukan lima kerjasama

yaitu dengan Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan, Fakultas Geografi

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Direktorat Kesiapsiagaan BNPB, The Disaster

Prevention Research Institute of Japan, dan Kerjasama antara PSTA – LAPAN, PSTNT -

BATAN, Universitas Telkom, ITENAS.

Tabel 43 Rekap Jumlah Kerjasama Litbang Tahun 2019

No

Judul sementara

Perjanjian Kerja Sama

(PKS)

Mitra PKS Deskripsi Singkat Perkembangan

1 Pemantauan Deposisi

Asam dalam Kaitannya

dengan Acid Deposition

Monitoring Network In

East Asia (EANET)

Puslitbang Kualitas dan

Laboratorium

Lingkungan

Perjanjian ini melingkupi

Pertukaran data dan

informasi, pemantauan,

publikasi, penyediaan tenaga

ahli dan peningkatan

kualitas SDM

Telah ditandatangani di

Bogor pada 27 Agustus

2019

2 Penerbitan Artikel

Seminar Nasional pada

Jurnal Forum Geografi

Fakultas Geografi

Universitas

Muhammadiyah

Surakarta

Perjanjian ini bertujuan

untuk menyediakan sarana

publikasi artikel hasil SNSA

2019

Telah ditandatangani di

Jakarta pada 27

September 2019

3 Pemasangan Instrumentasi

Peringatan Dini Banjir

(Radar)

Direktorat

Kesiapsiagaan BNPB

• Telah ditandatangani

secara desk to desk

pada 17 September

2019.

• Pelaksanaan

pemasangan

instrumentasi

peringatan dini banjir

berbasis radar

SANTANU telah

dipasang di 3 lokasi

Page 162: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 147

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

(Sukabumi, Bima,

dan Sorong)

4 Cooperative

Hydrometeorological

Research for Disaster

Prevention

The Disaster

Prevention Research

Institute of Japan

Melakukan Kerjasama yang

menguntungkan di bidang

teknologi berbasis radar

untuk aplikasi bencana

hidometeorologi

Telah ditandatangani di

Bandung secara desk to

desk pada 14 Oktober

2019

5 Pendidikan, Penelitian dan

Pengembangan Sains dan

teknologi di Bidang

Pemantauan Kualitas

Udara dan Sistem Proteksi

Radiasi Lingkungan

PSTA – LAPAN,

PSTNT – BATAN,

Universitas Telkom,

ITENAS

Perjanjian ini bertujuan

untuk meningkatkan

pemanfaatan sains dan

teknologi dalam pendidikan,

penelitian dan

pengembangan pemantauan

kualitas udara dan sistem

proteksi radiasi lingkungan

yang berdampak terhadap

pencapaian kinerja instansi

para pihak yang terlibat

dalam perjanjian serta

kemajuan dan kesejahteraan

masyarakat

PKS telah

ditandatangani di

Bandung pada 30

Oktober 2019

Page 163: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 148

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

3.2.3 STANDAR PENGOLAHAN DATA

Pengajuan RSNI Radar Hujan menjadi SNI Radar Hujan melalui tahapan seperti Tabel

berikut.

Tabel 44 Pengajuan Radar Hujan SNI

No Tahapan Perumusan Dokumen yang

dihasilkan Waktu Pelaksanaan

1 Penyusunan Konsep RSNI1 21 September 2018

2 Rapat Teknis RSNI2 25-26 Maret 2019

3 Rapat Konsesus RSNI3 29-30 Juli 2019

4 Jajak Pendapat (enquiry)

5 Perbaikan Akhir RSNI4

6 Pemungutan suara (voting) RSNI

7 Penetapan SNI SNI 8829:2019

RADAR HUJAN

6 Desember 2019

8 Publikasi SNI Januari 2020

Gambar 91 SNI Radar Hujan

Page 164: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 149

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Penyusunan konsep (drafting) RSNI radar hujan dilakukan oleh tim konseptor PSTA

hingga dihasilkan RSNI1. Tim konseptor terdiri dari perwakilan PSTA LAPAN, PT INTI, dan

BMKG. Selanjutnya dilakukan pembahasan melalui rapat teknis antara tim konseptor dan tim

komisi teknis hingga dihasilkan RSNI2. Rapat teknis ini biasanya dilakukan hingga beberapa

pertemuan untuk karena dilakukan beberapa kali revisi oleh tim konseptor yang kemudian

dibahas lagi hasil revisinya. Apabila hasil revisi dianggap cukup, pembahasan dilanjutkan

dengan rapat consensus yang apabila mayoritas anggotatim komisi teknis menyetujui dokumen

RSNI2 yang telah direvisi, maka RSNI2 ditetapkan menjadi RSNI3. Rapat consensus untuk

penetapan RSNI3 ditunjukkan dalam Gambar 92. Dokumen RSNI3 kemudian disampaikan ke

publik dan dilakukan jajak pendapat untuk mendapatkan masukan dan sanggahan dari publik.

Apabila dalam proses jajak pendapat tidak terdapat sanggahan maka RSNI3 menjadi RSNI4.

Proses selanjutnya dilakukan di internal BSN untuk menetapkan RSNI4 menjadi SNI yang

ditetapkan melalui SK Kepala BSN.

Gambar 92 Rapat konsensus yang dihari tim konseptor RSNI radar hujan dan tim komisi teknis

Selain data radar hujan, PSTA Bersama Pusispan telah menyiapkan beberapa pedoman

standar pengolahan yang lain dijelaskan oleh Tabel 45.

Page 165: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 150

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 45 Standar Pengolahan Data

No Standar Pengolahan Data

1 Pedoman Standar Pengolahan Data Modis Satelit Tera/Aqua Produk Atmosfer

2 Pedoman Standar Pengolahan Data MTSAT/Himawari-8 Produk Atmosfer

3 Pedoman Pengolahan Data Radar X-Band untuk Parameter Atmosfer

4 Pedoman Pengolahan Data Atmosfer

5 Pedoman Standar Pengolahan data Radar Hujan

6 Pedoman Standar Operasional dan Kinerja Radar Hujan

3.2.3 STANDAR PENGELOLAAN DATA

Data atmosfer dan knowledge base atmosfer merupakan hasil produk Pusat Sains dan

Teknologi Atmosfer yang nyata dan mempunyai nilai yang tak terhingga. Dengan

melimpahnya data, membutuhkan pengelolaan data dalam bentuk sistem basis data atmosfer

yang mengintegrasikan sistem pengamatan, jaringan komunikasi dan layanan informasi sains

dan teknologi atmosfer kepada pengguna.

Pelayanan data harus menghasilkan layanan Informasi Publik yang berkualitas. Kualitas

adalah ukuran seberapa dekat produk/jasa sesuai dengan standar tertentu. Standar berkaitan

dengan waktu, bahan, kinerja, keandalan, atau karakteristik yang dapat di kuantifikasikan.

Dalam rangka pelaksanaan Program Basis Data Atmosfer Indonesia, Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer, dipandang perlu untuk menetapkan Tatakelola Inventarisasi, Pengelolaan dan

Pendistribusian Data.

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2019 adalah penyusunan pedoman dan

standar pengelolaan data di lingkungan LAPAN yang dimaksudkan sebagai acuan di

lingkungan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer dalam pengumpulan, pengelolaan, pelayanan

data, juga standar operasional prosedur. Kegiatan ini adalah kelanjutan dari tahun sebelumnya,

yang diawali pada tahun 2017. Pada tahun 2017 tersebut telah dirumuskan sebuah dokumen

standar untuk pengelolaan data atmosfer. Tujuan dari kegiatan ini adalah :

Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer mampu mengumpulkan, mengelolaan, melayanani

data, juga standar operasional prosedur tentang kegiatan dan produk unit kerjanya secara akurat

dan dapat dipertanggunjawabkan.

1. Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer mampu mengumpulkan, mengelolaan, melayanani

data, juga standar operasional prosedur secara cepat dan tepat waktu;

2. Pejabat Pengelola data mampu memberikan pelayanan data secara cepat dan tepat waktu

Page 166: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 151

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

dengan biaya ringan dan cara sederhana.

Pedoman dan standar pengelolaan data ini meliputi penjelasan mengenai pengumpulan,

pengelolaan, distribusi data, menjadi standar operasional prosedur di lingkungan Pusat Sains

dan Teknologi Atmosfer LAPAN. Tahun 2018 pedoman dan standar pengelolaan data yang

telah disusun ialah :

1. Pengelolaan Data Atmosfer

2. Sistem Akuisisi dan Pengelolaan Data Alat Observasi

Dokumen rancangan standar pengelolaan data atmosfer telah dilakukan tinjauan oleh tim

Pusispan yang memberikan catatan sebagai berikut :

1. Secara sistematika penulisan dan format dokumen, Rancangan Standar ini telah sesuai

dengan dokumen SNI.

2. Apabila masih terdapat unsur teknis bersifat normatif yang belum tercantum, seperti istilah

dan definisi, simbol, singkatan, penandaan dan pengambilan contoh dapat ditambahkan

dengan subpasal.

3. Apabila terdapat unsur umum bersifat normatif, seperti acuan normatif berupa standar yang

diacu dapat dicantumkan dalam subpasal ruang lingkup .

4. Bibliografi merupakan unsur yang dipersyaratkan harus ada dalam dokumen standar

sebagai tambahan bersifat informatif. Bilbliograsfi merupakan daftar dokumen yang

digunakan sebagai sumber informasi dan referensi yang dikutip dalam penyusunan

rancangan standar. Bilbliografi selain standar dapat berupa publikasi makalah, kutipan dari

publikasi tunggal, artikel dalam jurnal.

5. Dapat segera dilakukan review terhadap substansi oleh tim penyusun rancangan standar

selaku Konseptor bersama pemangku kepentingan di PSTA untuk disepakati bersama

menjadi Rancangan SNI yang diusulkan ke Komite Teknis Perumusan SNI.

Beberapa catatan tersebut telah ditindaklanjuti oleh tim penyusun rancangan standar

PSTA.

Page 167: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 152

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Terdapat beberapa revisi pada dokumen rancangan standar pengelolaan data atmosfer ini

berdasarkan hasil tinjauan tim Pusispan, diantaranya adalah :

1. Pada bagian standar penyimpanan data, yaitu :

a. Penggantian contoh folder struktur data

b. Struktur file yang disimpan pada data atmosfer, yaitu mengikuti beberapa struktur

diantaranya :

• ASCII

• netCDF

• HDF

2. Penambahan sub bab distribusi data yang menjelaskan mengenai cara dan teknologi yang

digunakan untuk melakukan distribusi data.

3. Penambahan rujukan/bibliografi

Tahun 2019, 2 standar pengelolaan data dalam pembahasan Bersama Pusispan (Pusat

Inovasi dan Standard Penerbangan dan Antariksa)

3.2.4 COMPETENCY GAP INDEX

Dalam rangka mendukung tercapainya target sebagai lembaga litbangyasa, Pusat Sains dan

Teknologi Atmosfer (PSTA) mengukur kompetensi para pengguna (user) melalui gap index

dalam suatu kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek). Selama tahun 2019, terdapat 4 Bimtek yang

telah dilaksanakan oleh PSTA dengan keterangan gap index dijelaskan oleh Tabel 44.

Tabel 46 Competency Gap Index Bimtek PSTA Tahun 2019

Kegiatan

Rata – rata

Nilai pre

test

Rata – rata

Nilai post

test

Gap

indeks Keterangan

Bimbingan Teknis Hasil

Penelitian dan

Pengembangan Bidang

Sains dan Teknologi

Atmosfer untuk Menunjang

Pelaksanaan Pembangunan

Daerah Yogyakarta

11,31 17,09 5,78 • Soal pre test dan post

test adalah sama

• Jumlah soal 19 buah

• Jumlah peserta 22 orang

Page 168: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 153

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Kegiatan

Rata – rata

Nilai pre

test

Rata – rata

Nilai post

test

Gap

indeks Keterangan

Bimtek Sistem Pendukung

Keputusan untuk

Menunjang Pembangunan

Daerah Jawa Timur

9 11 2,00 • Soal pre test dan post

test adalah sama

• Jumlah soal 17 buah

• Jumlah peserta 19

Diseminasi Hasil Litbang

PSTA dan Bimbingan

Teknis

Sistem Pendukung

Keputusan untuk

Menunjang Pembangunan

Daerah Pontianak

8,53 12,33 3,80 • Soal pre test dan post

test adalah sama

• Jumlah soal 15 buah

• Jumlah peserta 19

Diseminasi Hasil Litbang

PSTA dan Bimbingan

Teknis

Sistem Pendukung

Keputusan untuk

Menunjang Pembangunan

Daerah Garut

4,78 7,12 2,34 • Soal pre test dan post

test adalah sama

• Jumlah soal 15 buah

• Jumlah peserta 19

Rata - Rata 3,48

Pada Tabel 44 terlihat kedua Bimtek, yaitu Bimbingan Teknis Hasil Penelitian dan

Pengembangan Bidang Sains dan Teknologi Atmosfer untuk Menunjang Pelaksanaan

Pembangunan Daerah di Yogyakarta dan Bimtek Sistem Pendukung Keputusan untuk

Menunjang Pembangunan Daerah Jawa Timur menghasilkan nilai nilai gap index 51,10%

untuk Bimtek di DIY dan 22,22% untuk Bimtek DSS di Jawa Timur serta Bimtek Sistem

Pendukung Keputusan untuk Menunjang Pembangunan Daerah Pontianak dengan nilai gap

index sebesar 45,00%. Sedangkan untuk Bimtek Sistem Pendukung Keputusan untuk

Menunjang Pembangunan Daerah Garut dengan nilai gap index 48,95%. Dengan demikian

Page 169: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 154

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

rata-rata nilai gap index dari kegiatan bimtek tahun 2019 adalah sebesar 41,81%. Hal tersebut

menjelaskan adanya peningkatan pemahaman para peserta (user) setelah mengikuti Bimtek.

3.2.5 PENGELOLAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK (PUI)

Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer pada tanggal 13 Desember 2017 ditetapkan sebagai

Pusat Unggulan Iptek Pemodelan Atmosfer Indonesia. Penghargaan ini diberikan secara

langsung oleh Menteri Ristek DIKTI, Profesor H. Mohamad Nasir, PhD diterima langsung

oleh Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer.

Tujuan pelaksanaan kegiatan pengembangan Pusat Unggulan Iptek adalah untuk

meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan, sumber daya dan jaringan iptek dari

lembaga litbang dalam bidang prioritas spesifik agar terjadi peningkatan relevansi dan

produktivitas serta pendayagunaan iptek dalam sektor produksi untuk menumbuhkan

perekonomian nasional yang pada gilirannya dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Dalam masa pembinaannya, Pusat Unggulan Iptek akan mengembangkan 3 (tiga)

kapasitas kelembagaan yang mencakup kapasitas lembaga mengakses informasi (Sourcing

Capacity), kapasitas riset (Research and Development Capacity), dan kapasitas diseminasi

(Disseminating capacity).

Setelah ditetapkan sebagai Pusat Unggulan IPTEK bidang Pemodelan Atmosfer, Pusat

Sains dan Teknologi Atmosfer disupervisi secara periodik oleh tim supervisi dari Risetdikti.

Selain itu kegiatan monitoring dan evaluasi juga dilakukan oleh Tim Monev pada periode yang

telah ditetapkan yaitu Bulan ke-3, bulan ke-6, bulan ke-9, dan bulan ke-12.

Dengan memaksimalkan sumber daya yang ada, PSTA berhasil melalui masa- masa

monitoring evaluasi yang dilakukan oleh sekretariat PUI sekaligus juga mengisi borang sesuai

panduan teknis yang telah tersedia. Atas berkat rahmat Allah SWT serta kerjasama dan usaha

yang keras dari semua pegawai, pada tahun 2018 PSTA berhasil mempertahankan nilai borang

diatas 850 poin yaitu mencapai 869.4 dengan prosentase nilai untuk Sourcing Absorptive

Capacity 81 %, Resource and Development Capacity 79 % dan Disseminating Capacity 94 %.

Begitupun pada tahun 2019, PSTA telah melakukan kegiatan supervisi oleh tim ristekdikti,

monitoring dan evaluasi triwulan I, II, III dan IV serta pengisian borang sebagai salah satu

media evaluasi yang dilakukan oleh ristekdikti. Tetapi hingga pembuatan laporan kinerja ini,

belum diperoleh hasil penilaian melalui pengisian borang tersebut.

Page 170: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 155

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Untuk memperoleh dampak yang lebih besar bagi pembangunan bangsa maka Kemenristek

mencanangkan program sinergi antar lembaga PUI. Sinergi keunggulan lembaga merupakan

upaya untuk melakukan identifikasi keunggulan dan kebutuhan masing-masing lembaga

litbang, sehingga terbentuk sinergi yang saling mengisi di antara lembaga litbang PUI. PSTA

berkontribusi dalam program sinergi kebencanaan dan hidrometeorologi serta kematiriman.

Pada program sinergi ini PSTA menggunakan produk unggulan DSS. Dalam pelaksanaannya,

kegiatan peningkatan hilirisasi produk ini akan mengedepankan aspek kelembagaan, bahwa

penguatan kapasitas hilirisasi diarahkan untuk meningkatkan kapasitas lembaga dalam proses

mengembangkan pemanfaatan produk dalam alur industri, sehingga dapat mempunyai nilai

tambah hasil riset dan mendukung upaya peningkatan perekonomian nasional. PSTA telah

bekerjasama dengan PT INTI dalam mengembangkan SANTANU sebagai radar hujan yang

berdayaguna bagi kepentingan pemantauan cuaca secara nasional.

Adapun Sinergi antara Puslitbang yang telah ditetapkan sebagai PUI dan PUI yang masih

dalam taraf pembinaan hingga taun 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 47 Data Sinergi antara Puslitbang yang telah ditetapkan sebagai PUI dan PUI yang masih dalam

taraf pembinaan

No Sinergi Keterangan Perjanjian Kerja

Sama

1 PSTA dengan

Balitbang Teknologi

Pengelolaan Daerah

Aliran Sungai KLHK

Bersinergi untuk

penelitian kebencanaan

banjir di DAS Citarum

Sinergi ini dilegalkan

dengan dokumen PKS

antara ke dua belah

pihak walaupun masih

dalam bentuk draft

(inisisasi dari pihak

Balitbang tek DAS)

2 PSTA dengan

Puslitbang Fisika LIPI

Bersinergi untuk

penelitian baterai yang

tahan pada ketinggian

tertentu sehingga dapat

digunakan untuk

baterai radiosonde

(program Browsing;

Bandung Rawin

sonde) milik PSTA

Sinergi ini dilegalkan

dengan dokumen PKS

antara ke dua belah

pihak walaupun masih

dalam bentuk draft

(inisias dari Puslitbang

Fisika LIPI)

3 PSTA dengan PT.INTI Bersinergi antara PT.

INTI sebagai industry

untuk perbanyakan

LAPAN Sigcon

(LAPAN Signal

condition) yang

digunakan pada radar

Untuk radar

SANTANU, PKS telah

ditandatangani pada

November 2017

sedangkan untuk

radiosonde PKS dalam

taraf pembahasan oleh

Page 171: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 156

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

SANTANU dan

perbanyakan

radiosonde hasil

penelitian PSTA

Biro Kerja Sama

LAPAN

4 PSTA dengan Balai

Besar Litbang Vektor

dan Reservoir Penyakit

(B2P2VRP) Salatiga

Sinergi untuk

pembuatan Early

Warning System

penyakit tular vektor

berbasis penginderaan

berbasis cuaca dan

atmosfer

Dalam proses

penyusuna PKS

Selain itu, untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya dan jaringan

litbangyasa, PSTA melaksanakan kegiatan dengan berbagai instansi luar negeri baik dalam

bentuk short course, kolokium, kunjungan maupun kerjasama penelitian. Adapun kunjungan

instansi luar negeri pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 48 Daftar kunjungan tamu dari luar negeri ke PSTA

No Tanggal Tamu Kegiatan Dokumentasi

1 18 – 22

Maret

2019

• Research

Institute for

Sustainable

humanosphere

(RISH) Kyoto

University

• Kyushu

University

• ISEE -

Nagoya

University

• NARL –

ISRO

• Research

Institute for

Humanity and

Nature

• Melaksanakan

kegiatan berupa

school/course yang

ditujukan kepada

para peneliti,

perekayasa, dosen

dan mahasiswa dari

berbagai instansi

dan perguruan

tinggi dalam rangka

meningkatkan

kompetensi,

berdiskusi serta

membangun

jejaring di bidang

sains atmosfer

2 15 April

2019 • National

center for

Atmospheric

science

(NCAS)

• Diskusi Teknis

kegiatan Terramaris

(Presentasi rencana

pelaksanaan

observasi

terramaris)

Page 172: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 157

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

3 29 Juli

2019 • Dr. Takuji

Kubota dari

JAXA

• Kolokium mengenai

overview dan hasil

research mengenai

GSMaP

4 30 Juli

2019 • Prof. Shoici

Shige from

Research

Institute for

Sustainable

humanosphere

(RISH) Kyoto

University

• Melaksanakan

kolokium dan

diskusi rencana

tindak lanjut dan

kerjasama dengan

PSTA

5 3

Oktober

2019

• Dessert

Research

Institute (DRI)

• Diskusi potensi

pemanfaatan satelit

untuk manajemen

kualitas udara

6 14 -16

Oktober

2019

• Disaster

Prevention

Research

Institute

(DPRI) Kyoto

University

• Kegiatan Visiting

Scholar dengan tema

“Training on

Hydrometeorological

Disaster Prevention”

yang merupakan

Program Non Gelar

Ristekdikti dan

kerjasama 5 tahun ke

depan

3.2.6 RENOVASI LABORATORIUM OBSERVASI

Fungsi utama laboratorium observasi adalah sebagai tempat mengelola peralatan

pengamatan atmosfer yand dimiliki PSTA, serta melakukan operasional pemantauan kondisi

atmosfer yang otomatis, real time, dan online, untuk mendukung penelitian/pelayanan/DSS.

Data pengamatan atmosfer merupakan salah satu komponen utama dalam sistem DSS, dan

merupakan sumber daya yang perlu dikelola secara baik dan profesional. Untuk itu, renovasi

ruang laboratoium observasi perlu dilakukan dengan tujuan agar fungsi pengelolaan peralatan

dan pemantauan atmosfer dapat terwujud secara lebih optimal.

Page 173: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 158

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Renovasi ruang laboratorium observasi dilakukan pada bulan Agustus – Desember 2019.

Renovasi meliputi pemasangan 20 unit display status peralatan yang juga menampilkan data

terkini kondisi atmosfer, meja rapat sebagai sarana diskusi atau koordinasi, lemari penyimpan

arsip data dan lainnya, serta ruang khusus untuk kontrol server dan PC yang terhubung dengan

masing-masing peralatan. Berikut adalah denah dan foto/gambar ruang laboratorium observasi

setelah dilakukan renovasi yang berada di lantai 2 Gedung 3 PSTA.

Gambar 93 Renovasi Laboratorium Observasi

Status peralatan dan data pengamatan atmosfer yang akan ditampilkan dalam display

tersebut adalah:

1. Air Quality Monitoring System (AQMS)

2. Mobile-AQMS

3. Instrumen Radiasi

4. Instrumen CO2

5. LIDAR

Page 174: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 159

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

6. Brewer Spectrophotometer

7. Dasibi ozon

8. Radar SANTANU

9. Radar X-Band

10. Automatic Weather Station (AWS)

11. HimawariCast

12. Radiosonde receiver

13. Data eksternal dari balai/mitra PSTA, meliputi: Balai Agam, Garut, Sumedang, Pasuruan,

Pontianak, Parepare, dan Biak

14. Data satelit Terra, Aqua, NPP, dan Metop

3.2.7 KEGIATAN DAN SURVEILLANCE KNAPPP

Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP) adalah

akreditasi standard Manajemen penelitian dan pengembangan dari Kemenristekdikti.

KNAPPP merupakan fondasi untuk memperkuat Unit Kerja Riset dan Pengembangan di

sebuah Instansi. Kekuatan itu akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan

untuk kemajuan jangka pendek dan panjang.

LAPAN sebagai salah satu lembaga yang memiliki tupoksi di bidang penelitian dan

pengembangan juga memiliki tanggung jawab untuk mengikuti akreditasi pranata penelitian

dan pengembangan agar manajemen mutu pranata penelitian dan pengembangan menjadi lebih

tertib, sehingga kinerja penelitian dan pengembangan meningkat dan lebih berperan dalam

Sistem Inovasi Nasional.

PSTA mendapatkan akreditasi Pranata Litbang dari KNAPPP mulai 31 Mei 2019 sampai

dengan 30 Mei 2021. Selama rentang waktu tersebut dapat saja sertifikat tersebut dicabut jika

terdapat hal-hal seperti:

1. Perubahan status akreditasi

2. Perpanjangan masa akreditasi

3. Perluasan ruang lingkup akreditasi

4. Pengurangan ruang lingkup akreditasi

5. Pembekuan dan pencabutan akreditasi

6. Terdapat kekeliruan dalam putusan ini

Page 175: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 160

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Setelah mendapatkan sertifikat akreditasi KNAPPP, maka kegiatan manajemen di PSTA

mengikuti seperti yang tertuang dalam Sistem Manajemen Mutu KNAPPP. PSTA membuat jadwal

dokumentasi mutu tahun 2019 yang tersaji pada tabel berikut.

Tabel 49 Jadwal Dokumentasi Mutu tahun 2019

Selain itu, setiap tahunnya dilakukan surveilans oleh tim akreditasi KNAPPP, dan pada

tahun 2019 surveilans dilakukan pada tanggal 27 – 28 Juni 2019. Hasil dari surveilans

diperoleh 5 temuan minor pada dokumen KNAPPP PSTA, yaitu :

• Belum tercantum dengan jelas acuan mengenai peraturan jabatan fungsional pada dokumen

mutu PSTA

• Ketidaksesuaian dokumen pendukung pada dokumen mutu PSTA

• Penambahan klausul pada prosedur dokumen mutu PSTA

• Revisi pada dokumen mutu mengenai rekaman dokumen selain logbook

• Penambahan alur proses dalam pelaksanaan litbang yang tertuang dalam dokumen mutu

PSTA

Page 176: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 161

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 94 Surveilans KNAPPP pada tanggal 27 – 28 Juni 2019

Penyelesaian temuan tersebut dilakukan selama 3 bulan, dengan melakukan perbaikan dan

penambahan terhadap dokumen mutu PSTA. Tim akreditasi KNAPPP telah menerima

perbaikan dari PSTA, dan tinggal menunggu penerbitan dokumen resmi surveilans dari tim

akreditasi KNAPPP.

Audit internal untuk tahun 2019, baru dapat dilaksanakan pada tanggal 9 – 10 September

2019. Hasil dari audit internal ditemukan 35 temuan ketidaksesuaian pada dokumen mutu

PSTA dengan katagori minor. Laporan ketidaksesuaian ini kemudian ditindaklanjuti dengan

perbaikan dan melengkapi berkas ketidaksesuaian pada kegiatan tinjauan manajemen yang

dilaksanakan pada tanggal 20 dan 23 Desember 2019. Hasil perbaikan dokumen mutu dari

kegiatan tinjauan manajeman akan didistribusikan sesuai dengan prosedur yang tertuang dalam

dokumen mutu PSTA.

Page 177: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 162

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 50 Timeline Pelaksanaan Kegiatan Audit Internal PSTA

Tahun 2018

1 25 Juni 2018 Pembahasan jadwal dan

persiapan Audit Internal

PSTA – LAPAN 2018

• Menghasilkan surat undangan dan

jadwal untuk Audit Internal PSTA 2018

ke semua manajer.

• Mempersiapkan tim auditor dan

kelengkapannya, seperti: SK, form

daftar periksa dan lembar

ketidaksesuaian

2 2 – 3 Juli 2018 Pelaksanaan Audit Internal

PSTA LAPAN 2018

Ketua auditor internal:

• Haries Satyawardhana

Anggota:

• Dra. Rosida,

• Dra. Sumaryati, MT.,

• Dra. Sinta Berliana Sipayung, M.Sc.,

• Dr. Ibnu Fathrio,

• Drs. Saipul Hamdi, M.Sc.,

• Tiin Sinatra, S.Si, M.Si.,

• Nur Rahmayanti, SE, Hasan Sadikin

3 4 Juli 2018 Mengkompilasi lembar

ketidaksesuaian dan

pembuatan Laporan Audit

Internal 2018

• Pada audit internal ini ditemukan 19

ketidaksesuaian dengan kategori minor

yang perlu diperbaiki, meliputi

organisasi, kepemimpinan, pengukuran

kinerja, proses dan manajemen internal,

pelayanan, dan kompetensi.

• Terdapat 1 temuan yang akan ditindak

lanjuti dengan Tinjauan Manajemen

yang dilakukan oleh Manajer Mutu,

yaitu revisi penilaian competency gaps.

4 10 Juli 2018 Tindak lanjut hasil Audit

Internal PSTA 2018 • Tindak lanjut dilakukan untuk laporan

ketidaksesuaian minor yang ditemukan.

Tahun 2019

1 26 Agustus 2019 Rapat persiapan Audit

Internal PSTA 2019 • Menghasilkan surat undangan dan

jadwal untuk Audit Internal PSTA 2018

ke semua manajer.

• Mempersiapkan tim auditor dan

kelengkapannya, seperti: SK, form

daftar periksa dan lembar

ketidaksesuaian

2 9-10 September 2019 Pelaksanaan Audit Internal

PSTA LAPAN 2019

Ketua auditor internal:

• Haries Satyawardhana

anggota:

• Dr. Ibnu Fathrio

• Hasan Sadikin

• Dra. Rosida

• Drs. Saipul Hamdi, M.Sc,

• Tiin Sinatra, MSc

• Dra. Sinta Berliana, MSc,

• Dra. Sumaryati, MT

• Dr. Noersomadi

Page 178: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 163

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

3 11 September 2019 Mengkompilasi lembar

ketidaksesuaian dan

pembuatan Laporan Audit

Internal 2019

• Ditemukan 35 laporan ketidak sesuaian

yang akan ditindak lanjuti oleh auditi

dan pembantu auditi untuk melengkapi

berkas, namun terdapat 1 laporan

ketidaksuaian yang ditolak oleh auditi

pada dengar pendapat (rapat terakhir

audit internal dikarenakan file terselip

di bahan manajer lain.

• Terkait dengan laporan ketidaksesuaian

yang tidak dapat ditindaklanjuti dengan

kelengkapan berkas, maka akan

ditindak lanjuti pada tinjauan

manajemen KNAPPP PSTA LAPAN

pada Bulan Desember 2019

4 30 September 2019 Tindak lanjut hasil Audit

Internal PSTA 2019 • Tindak lanjut dilakukan untuk laporan

ketidaksesuaian minor yang ditemukan.

5 23 Desember 2019 Kaji Ulang / Tinjauan

Manajemen PSTA 2019 • Menyesuaikan pasal-pasal yang

dianggap sebagai ketidaksesuaian audit

internal 2019 baik dokumen PM, PR,

IK maupun FR.

Gambar 95 Audit internal PSTA, pada tanggal 9-10 September 2019

Page 179: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 164

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 96 Tinjauan Manajemen PSTA,pada tanggal 20 dan 23 Desember 2019

3.2.8 SEMINAR DAN OPEN HOUSE SAINS ATMOSFER

Seminar Nasional Sains Atmosfer dan ISQUAR

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mempertemukan pakar dan

peneliti dari berbagai instansi dan perguruan tinggi serta pengguna terkait untuk berbicara

masalah cuaca dan iklim, komposisi atmosfer, perkembangan teknologi atmosfer, bencana

hidrometeorologi, perubahan iklim, dan ruang lingkup sains atmosfer lainnya dalam acara

Seminar Nasional Sains Atmosfer 2019. Pertemuan itu digelar pada Kamis (4/7) di Kantor

LAPAN, Jl. Dr. Djunjunan No. 133 Bandung, Jawa Barat.

Seminar Nasional Sains Atmosfer 2019 adalah seminar tahunan yang difasilitasi oleh

LAPAN selama beberapa periode terakhir. Untuk tahun ini, SNSA mengambil tema “Peran

Sains dan Teknologi Atmosfer dalam mewujudkan SDGs (Sustainable Development Goals) di

Indonesia”. Pengambilan tema ini dilatarbelakangi pentingnya penerapan SDGs sebagai kunci

bagi suatu negara untuk dapat memiliki daya saing di dunia internasional. Tercapainya SDGs

dapat terjadi dengan adanya integritas dari berbagai sektor yang didukung oleh sains, dalam

hal ini termasuk sains atmosfer dan pengembangan teknologinya. Sains atmosfer sebagai salah

satu cabang ilmu yang terus berkembang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam

pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

SNSA 2019 diikuti oleh 60 pemakalah oral dari berbagai instansi maupun perguruan tinggi

negeri. Proses seleksi terhadap pemakalah sendiri dilakukan sejak Bulan Februari hingga Mei

2019 melalui seleksi abstrak. Terpilih 60 makalah yang berhak mempresentasikan hasil

penelitiannya secara oral dalam sesi parallel yang digelar Kamis (4/7) siang. Acara SNSA

berlangsung selama satu hari dan dibagi menjadi beberapa sesi, yaitu sesi keynote speaker,

sesi invited speaker, dan sesi parallel berupa oral presentation. Dr. Muhammad Dimyati, M.Sc.

Page 180: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 165

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

yang diwakili oleh Bapak Dr. Syafarudin selaku Kasubdit Bidang Energi dan Transportasi

(Ristekdikti) dan Drs. Afif Budiyono,MT. (Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer)

menjadi keynote speaker dalam acara ini. Sedangkan yang menjadi invited speaker adalah Dr.

Orbita Roswintiarti (LAPAN), Prof. Muhayatun Santoso (BATAN), dan Dr. Emilya Nurjani,

M.Si. (UGM). Presentasi oral dalam sesi paralel diisi oleh para peneliti yang berasal dari

LAPAN dan Lembaga riset lainnya, serta perguruan tinggi.

Pada akhirnya dari seminar ini diharapkan akan memacu kualitas penelitian dan

pengembangan sains dan teknologi atmosfer yang dapat berkontribusi dalam pencapaian

pembangunan berkelanjutan. Dengan penelitian dan pengembangan di bidang sains atmosfer,

diharapkan dapat terjadi peningkatan kualitas lingkungan hidup serta adanya upaya mitigasi

dan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada atmosfer bumi sehingga berbalik menjadi

kunci peningkatan kemampuan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Gambar 97 Tim ISQUAR

International School on Equatorial Atmosphere (ISQUAR) 2019 merupakan kegiatan

school/course yang diselenggarakan atas kerjasama antara PSTA LAPAN dan RISH – Kyoto

University yang ditujukan kepada para peneliti, perekayasa, dosen dan mahasiswa dari

berbagai instansi dan perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan kompetensi, berdiskusi

serta membangun jejaring di bidang sains atmosfer, teknologi pengamatan atmosfer, dan

pemanfaatannya.

Page 181: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 166

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai sarana bagi para peneliti, perekayasa, dosen dan

mahasiswa untuk saling bertukar pengetahuan maupun informasi terkait fenomena-fenomena

atmosfer dan diharapkan dapat memacu peningkatan kualitas penelitian dan kerekayasaan

dalam bidang sains dan teknologi atmosfer.

Dalam tahap application submission ISQUAR 2019, terdapat 181 orang pendaftar yang

terdiri dari 104 orang calon peserta dalam negeri, 16 orang calon peserta luar negeri dan 61

calon peserta online dalam negeri.

Setelah dilakukan proses seleksi oleh Scientific Committee LAPAN & RISH – Kyoto

University, diputuskan 136 orang peserta yang dapat mengikuti ISQUAR 2019, yang terdiri

dari 65 orang peserta dalam negeri, 10 orang peserta luar negeri, dan 61 orang peserta online

dalam negeri (Tabel 49)

Tabel 51 Rekapitulasi Peserta ISQUAR

Kepesertaan Jumlah

Pendaftar

Jumlah Peserta

Lolos

Jumlah

negara

Peserta dalam negeri 104 65 1

Peserta luar negeri 16 10 5

Peserta Online

dalam negeri 61 61

Jumlah 180 136 6

Page 182: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 167

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 98 Dokumentasi Kegiatan ISQUAR

• Open House PSTA

Kualitas lingkungan merupakan masalah penting yang dihadapi dunia pada saat ini.

Tingginya tingkat konsumsi, aktivitas transportasi, pembangunan yang intens, telah

menurunkan kualitas lingkungan dan mengancam kehidupan manusia serta mahluk hidup

lainnya. Selain itu, perubahan iklim yang terjadi, turut berkontribusi pada memburuknya

kondisi lingkungan. Untuk itu, perlu adanya upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas

lingkungan hidup dan mengembangkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

lingkungan yang sehat. Upaya-upaya tersebut diselaraskan dengan Sustainable Development

Goals, sebagai kesepakatan internasional yang ditandatangani pada tanggal 25 September

2015. SDGs pada dasarnya merupakan konsep yang lahir dalam konferensi PBB Sustainable

Development Rio+20 pada tahun 2012 yang menggantikan Milenium Development Goals

(MDGs). Konsep SDGs ini perlu dijabarkan menjadi target-target dengan didukung oleh

indikator pencapaiannya. Karena SDGs menyentuh semua aspek dan sektor pembangunan,

maka program-program pembangunan yang dilaksanakan, sebaiknya berorientasi pada konsep

SDGs. Dalam hal ini, program pembangunan perlu berpegang pada prinsip-prinsip SDGs yang

Page 183: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 168

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

mencakup : universal development principles, integration, no one left behind, dan inclusive

priciples.

Pada tanggal pada tanggal 21-22 September 2019, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer –

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), telah menyelenggarakan kegiatan

Peringatan Cinta Atmosfer dan Lingkungan (Paracita Atmaloka) 2019, yang diisi oleh kegiatan

camp yang bertema “SGDs for Young Leaders”. Paracita Atmaloka merupakan kegiatan yang

diselenggarakan oleh Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer setiap tahun. Kegiatan tersebut

diharapkan dapat menunjang program aksi pemerintah dalam menjalankan Sustainable

Development Goals, dengan berpegang pada prinsip SDGs (universal development principles,

integration, no one left behind, dan inclusive priciples), dan melibatkan generasi muda dalam

kegiatan-kegiatan penyelamatan lingkungan, adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim

Pada tahun ini, sasaran utama kegiatan Paracita Atmaloka ini difokuskan pada tingkat

remaja. Dasar pertimbangannya adalah bahwa remaja merupakan agen perubahan yang

memiliki jiwa seni dan kreativitas dalam menjalankan ide-idenya, dan akan sangat

menguntungkan jika kekayaan ide yang dimiliki remaja digunakan untuk hal-hal yang positif

dan berarti bagi keberlanjutan bumi dan lingkungan. Diharapkan para remaja yang terlibat

dalam acara ini, dapat menemukan dan mengembangkan berbagai alternatif tindakan untuk

memperbaiki kondisi lingkungan dan perubahan iklim yang terjadi saat ini. Untuk itu, perlu

adanya upaya peningkatan kepedulian remaja terhadap lingkungan dan kondisi bumi di masa

yang akan datang. Agar kegiatan ini memberikan hasil yang optimal, perlu adanya proses

internalisasi materi-materi yang disampaikan kepada para pelajar. Oleh karena itu,

penyelenggaraan Paracita Atmaloka tahun ini menggunakan format kegiatan yang berbeda,

yaitu dalam bentuk camp dan peserta diberi beberapa bentuk kegiatan nyata yang berhubungan

langsung dengan alam, dengan harapan bahwa para peserta memahami bahwa keberlanjutan

kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya tidak dapat lepas dari kondisi alam. Kegiatan

seperti ini pada dasarnya telah dilakukan oleh banyak negara secara kontinu, karena

memberikan implikasi positif pada peningkatan keterlibatan generasi muda dalam upaya-

upaya penyelamatan lingkungan, termasuk untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

Kegiatan Paracita Atmaloka 2019 diawali oleh lomba menulis esai yang diikuti oleh pelajar

SMA dan sederajat satu bulan sebelum acara inti berlangsung. Esai ini merupakan ‘tiket

masuk’ untuk mengikuti kegiatan camp, dan esai harus berisi ide-ide mengenai perlindungan

Page 184: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 169

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

atmosfer dan lingkungan. Esai yang diterima panitia mencapai 120 esai dari berbagai daerah,

mencakup Sumatera Selatan, Manado, Bali, Kupang, dan didominasi oleh peserta lomba esai

dari berbagai kota di Pulau Jawa. Dari 120 peserta lomba esai, terseleksi 50 esai terbaik yang

berhak mengikuti kegiatan camp.

Tanggal 21 September 2019, kegiatan diisi oleh ‘fun test’ untuk menguji pengetahuan

peserta camp mengenai sains atmosfer. Ide awalnya adalah bahwa fun test tersebut merupakan

olimpiade sains atmosfer. Penilaian terhadap tes tersebut, menjadi salah satu poin penting

dalam penilaian peserta yang berhak mendapatkan hadiah utama dan Paracita Atmaloka Award

2019. Fun test dilaksanakan di Auditorium LAPAN Bandung, dan kemudian dilanjutkan oleh

penyampaian uraian mengenai LAPAN, khususnya PSTA, pemaparan aturan selama

mengikuti camp, dan dilanjutkan dengan perjalanan ke tempat camp.

Gambar 99 Foto Bersama peserta Paracita Adventure Camp 2019 – SDGs for Young Leaders

Page 185: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 170

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 100 Foto Bersama peserta Paracita Adventure Camp 2019 – SDGs for Young Leaders

Gambar 101 Penyampaian materi oleh Dr. Susanti Withaningsih

Gambar 102 Penyampaian materi oleh Dr. Noersomadi

Page 186: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 171

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Di camp, peserta diberi materi yang mencakup :

1. Ecological Footprint dalam upaya mengurangi Pencemaran disampaikan oleh Dr. Susanti

Withaningsih

2. Perubahan Iklim di masa kini dan upaya penanggulangannya, disampaikan oleh Brurce

Mecca, S.T., M.Esc.

3. Urban Pollution dan Heat Island, disampaikan oleh Ahmad Safrudin

4. Ozon dan kaitannya dengan kehidupan manusia, disampaikan oleh Dr. Ninong Komala

5. Pengaruh limbah padat terhadap produksi pencemaran udara, disampaikan oleh ibu

Sumaryati, M.T.

6. Perubahan Iklim dan hal-hal yang telah dilakukan PSTA dalam menanggulanginya,

disampaikan oleh Dr. Noersomadi

Selain pemberian materi, kegiatan hari pertama juga diisi oleh acara api unggun dan

perkenalan, serta tugas kelompok pada malam hari.

Gambar 103 Penyerahan Paracita Atmaloka Award 2019

Page 187: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 172

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Penyerahan Paracita Atmaloka Award 2019 oleh Kepala Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer kepada Theresna Zahra Sembiring dari SMA Negeri 2 Bandung, sebagai peserta

terbaik Angkatan 2019.

Hari kedua, tanggal 22 September 2019, kegiatan diisi oleh team building, yang salah

satunya adalah penanaman pohon yang dilaksanakan per kelompok. Acara hari kedua

berlangsung sampai tengah hari yang ditutup oleh penyampaian pengumuman peserta terbaik,

pemilihan ketua angkatan, serta pesan dan kesan dari para peserta

3.2.9 PENETAPAN ZI MENUJU WBK

Terkait Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(Permenman RB) Nomor 52 tahun 2014. Permenpan tersebut mengatur tentang Zona Integras

menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

WBK dan WBBM bukan untuk katagori kementrian/lembaga tetapi untuk unit kerja atau satuan

kerja dibawah suatu kemetrian/lembaga. Pada tahun 2018 PSTA berhasil meraih predikat

WBBK dari KEMENPAN.

Zona integritas merupakan predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang

pimpinan/jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui

reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas

layanan publik.

Pada tahun 2019 PSTA diajukan untuk mendapatkan predikat Wilayah Birokrasi Bersih

Melayani (WBBM) sampai akhir Desember tahun 2019 proses WBB di PSTA sudah

memasuki tahap panel tingkat Nasional terdiri dari Kemenpan RB, OMBUSMAN, dan KPK

Gambar 104 Forum Visitasi Lapangan Pembangunan Zona Intergritas WBBM.

3.2.10 PENGHARGAAN PEGAWAI BERPRESTASI

Pada tahun 2019 di lingkungan LAPAN diberikan penghargaan bagi pegawai negeri

Page 188: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 173

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

sipil yang berprestasi, berdedikasi, dan penghargaan lainnya, adapun pegawai negeri sipil di Pusat Sains

dan Teknologi Atmosfer yang menrima penghargaan sebagai berikut :

1. Piagam Tanda Kehormatan Setyalancana Pembangunan a.n. Ginaldi Ari Nugroho, S.T.,

M.Si Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 79/TK/ Tahun 2019,

tanggal 15 Agustus 2019 Penghargaan langsung di berikan oleh Kepala LAPAN di

Kantor LAPAN Jakarta.

2. Penghargaan berdedikasi Tinggi a.n. Haries Setyawardhana, M.Si Berdasarkan

Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor 397 Tahun

2019, tanggal 8 November 2019 Penghargaan langsung di berikan oleh Kepala LAPAN

di Kantor LAPAN Jakarta.

3. Penghargaan International Best Paper Award a.n. Wendy Harjupa, ST, M.Eng.

Academic Transcript Dean of the Graduate School of Engineering – Kyoto University

Berdasarkan Doctoral Degree No. KOHAKU 4629, tanggal 24 September 2019

Penghargaan langsung di berikan oleh President Kyoto University.

Gambar 105 Piagam penghargaan pegawai berdedikasi tinggi

3.2.11 IMPLEMENTASI VIRTUAL OFFICE NARADA

Aplikasi Intranet & Virtual Office PSTA merupakan aplikasi perangkat lunak yang

berfungsi untuk membantu pengguna dalam mengelola informasi manajemen dan hasil-hasil

kegiatan riset dirgantara. Aplikasi Intranet & Virtual Office PSTA bernama Narada (Narasi

Atmosfer dalam Jaringan). Latar belakang di bentuknya virtual office ini ialah

Page 189: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 174

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

mengoptimalisasi pemaanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pelaksanaan

tugas dan fungsi, juga memodernisasi birokrasi, meningkatkan mutu layanan administrasi, serta

penyederhanaan sistem, prosedur, mekanisme dan kontrol kerja yang efektif. Aplikasi ini juga

meningkatkan efisiensi kerja dengan penerapan Online Dokument yang mendukung konsep

paperless. Keterangan lebih lanjut terkait Narada dijelaskan sebagai berikut :

Adapun latar belakang dibuatnya NARADA adalah sebagai berikut :

1. Optimalisasi pemaanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pelaksanaan

tugas dan fungsi.

2. Meningkatkan efisiensi kerja dengan penerapan Online Document yang mendukung

konsep paperless.

3. Memodernisasi birokrasi.

4. Meningkatkan mutu layanan administrasi.

5. Sebagai salah satu kontrol dan dasar pekerjaan yang efektif sehingga reward dan

punnishment dapat di berlakukan.

6. Penyederhanaan sistem, prosedur, mekanisme dan yang efektif, dan mampu menyediakan

fasilitas:

• Komunikasi dan kordinasi pekerjaan diinternal.

• untuk menampilkan berita internal, pengumuman, artikel dan kebijakan yang

terintegrasi dengan website pusat.

• pembuatan dan pengiriman undangan dan memo dinas.

• pengiriman electronic mail (email) yang terintegrasi dengan mail server.

• media center yang dapat di kelola dengan mudah untuk menyimpan data antara lain:

Laporan Litbang, Jurnal, Makalah. Media (audio/video dan galeri) dan Software (update

antivirus dan driver).

• Forum, sebagai media silaturahmi dan kordinasi yang dapat meningkatkan suasana

kondusif dan kekeluargaan di lingkungan internal kantor.

• fasilitas lain untuk menarik user internal tetap nyaman menggunakan aplikasi narada

intraner & virtual office misalnya personal agenda, chatting, shoutbox, notification, dsb.

Adapun manfaat NARADA adalah sebagai berikut :

1. Mendukung komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dari manapun dan kapanpun secara

mudah dan terdokumentasi.

Page 190: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 175

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

2. Semua atau setiap kelompok dapat berkolaborasi dalam membuat dokumen secara

bersama-sama (laporan, artikel, paper, dsb).

3. Cukup mengakses satu tempat untuk mencari berbagai informasi yang dibutuhkan

mengenai PSTA.

4. Semua pegawai mengetahui (up to date) mengenai apa yang terjadi di PSTA.

5. Memfasilitasi dan memantau alur kerja (workflow) di PSTA (pelaporan, pengajuan, dsb).

6. Meningkatkan efisiensi, produktivitas & kreativitas.

Gambar 106 Skema Komunikasi PSTA (a) sebelum dan (b) setelah menggunakan Narada

Ruang lingkup Narada adalah sebagai berikut :

1. Pembangunan basis data dan aplikasi.

2. Instalasi dan uji coba aplikasi.

3. Sosialisasi dan pelatihan aplikasi.

4. Pemeliharaan aplikasi.

5. Tidak termasuk: pengadaan hardware, jaringan, dan software pendukung.

Akses NARADA adalah sebagai berikut : Virtual Office PSTA dapat diakses di

http://narada.sains.lapan.go.id

Page 191: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 176

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 107 Tampilan PSTA Intranet & Virtual Office (Narada)

• Pengembangan Aplikasi

Telah dilakukan pengembangan fitur pada aplikasi NARADA. Pengembangan fitur yang

dilakukan adalah Monitoring Barang. Fitur ini merupakan Sistem Monitoring Barang

Gudang yang tersedia di PSTA LAPAN Bandung. Aplikasi ini dibuat berdasarkan kebutuhan

pengguna agar dapat memantau jumlah barang sebelum melakukan pengajuan untuk

mengambil barang di Gudang.

Gambar 108 Fitur Monitoring Barang, Menu Entri Stock Persediaan

Page 192: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 177

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 109 Fitur Monitoring Barang, Menu Entri Pengajuan Barang

Gambar 110 Fitur Monitoring Barang, Daftar Pengajuan Barang

Page 193: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 178

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 111 Fitur Monitoring Barang, Proses Pengajuan barang

3.2.12 PENGEMBANGAN CLOUD STORAGE CAKRA

CAKRA singkatan dari Cloud for Accessing Knowledge Repository of the Atmosphere atau

bisa disebut juga sebagai aplikasi media penyimpanan. Media Penyimpanan ini digunakan

untuk menyimpan file pegawai PSTA seperti laporan atau proposal. Dengan adanya media

penyimpanan seperti ini, para pegawai dapat melakukan aktifitas berbagi file dan kolaborasi

masalah pekerjaan. CAKRA memiliki kapasitas penyimpanan sampai dengan 200 Terabyte.

Gambar 112 Tampilan antarmuka CAKRA

Page 194: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 179

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 113 Desain antarmuka aplikasi CAKRA

CAKRA dapat diakses melalui link : https://cakra.sains.lapan.go.id

3.2.13 PENGEMBANGAN HPC DAN STORAGE BIG DATA

High Performance Computing (HPC) adalah sistem komputasi yang memiliki kinerja

tinggi. Sistem tersebut digunakan untuk menjalankan perangkat lunak model atmosfer atau

yang dikenal Numerical Weather Prediction (NWP). Pengembangkan sistem komputasi

kinerja dilakukan untuk mendukung kegiatan penelitian di bidang atmosfer yang dilakakukan

PSTA. Pengembangan dilakukan setiap tahun dari 2015 sampai dengan 2019.

Pengembangan HPC dilakukan dengan penambahan server node untuk memenuhi

kebutuhan pemodelan dinamik dengan resolusi yang lebih tinggi. Resolusi yang lebih tinggi

untuk wilayah Indonesia dibutuhkan terutama untuk simulasi dan prediksi curah hujan yang

sangat sensitif terhadap akurasi model karena pola strukturnya yang halus, dan untuk

menangkap modulasi orografis akibat pegunungan serta pengaruh siklon tropis.

Pengembangan dilakukan baik dengan menambah compute node pada HPC yang sudah

ada maupun membangun HPC baru yang terdiri dari master node dan compute node.

Pengembangan HPC dari tahun 2015 sampai dengan 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 52 Pengembangan HPC

Jenis

Pengembangan 2015 2016 2017 2018 2019

Hardware HPC

Cluster

Penambahan

Compute

Node

Penambahan

Compute

Node

Penambahan

Sistem HPC

Baru

Penambahan

Compute

Node

Penambahan

Processor

Pertahun (Core)

1264

136

320

1152

640

Page 195: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 180

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Total Processor

Keseluruhan

(Cores)

1.264

1.400

1.720

2.872

3.512

Sampai dengan tahun 2019 jumlah processor dalam core untuk HPC PSTA adalah 3512

core. HPC PSTA dibagi menjadi 3 sistem HCP yaitu 2 HPC untuk mendukung kegiatan

penelitian dan pengembangan dan 1 HPC untuk mendukung sistem pendukung keputusan

(DSS). Dari total processor sebanyak 3512 core tersebut dibagi menjadi 2 sistem HPC, yaitu

HPC untuk mendukung kegiatan penelitian memiliki jumlah proceseor 1.720 core, dan HPC

untuk mendukung sistem pendukung keputusan adalah 1.792 core.

Gambar 114 High Performance Computing Litbang Pengembangan 2015 (kiri),

HPC Operasional pengembangan 2016 dan 2017 (tengah), HPC pengembangan 2018-2019 (kanan)

Selain HPC, komponen penting lainnya dari DSS adalah storage atau media penyimpanan

yang mendukung pemrosesan Big Data. PSTA mengembangkan storage sejak 2012. Sistem

storage yang dimiliki adalah Network Attached Storage (NAS) pada tahun 2015 total kapasitas

adalah 28 TB. Pada tahun 2016 ditambahkan sehingga total kapasitas penyimpanan menjadi

150 TB. Selain NAS, sistem storage yang dimiliki PSTA adalah Storage Area Network dengan

total kapasitas 7 T. Pada tahun 2017 PSTA mengembangkan storage untuk Big Data dengan

mengadopsi sistem hadoop. kapasitas yang dimiliki pada tahun 2017 adalah 180TB.

Pada tahun 2018, PSTA mengembangkan storage server hadoop, dengan menambahkan

datanode server sebanyak 15 unit server, dengan spesifikasi masing- masing 24 core CPU,

12x32 Gb Memory, dan 10x12 T kapasitas storage. Sehingga total kapasitas penyimpanan

adalah 1.6 P.

Page 196: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 181

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 115 NAS dan SAN (kiri) Storage Big Data (kanan)

Kapasitas untuk NAS yang telah terpakai sampai dengan 2019 adalah 50%, sedangkan

untuk SAN adalah 80%. Adapun kapasitas yang terpakai untuk hadoop adalah 23%.

3.2.14 HILIRISASI PRODUK LITBANG DAN LAYANAN PNBP

• LAYANAN JASA IPTEK

• Instalasi Radar Hujan untuk BNPB

Bencana hidrometeorologi terutama banjir menduduki rangking teratas pada peringkat

bencana hidrometeorologi di Indonesia. Bencana banjir baik sedikit maupun banyak selalu

memakan korban yang tidak saja pada korban jiwa, tetapi harta dan mental. Oleh karena itu

dua instansi pemerintah yang berkompeten pada antisipasi banjir berkolaborasi untuk

mengadakan pemasangan instrumentasi peringatan dini bencana banjir berbasis radar hujan.

Ke dua instansi tersebut adalah Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) Lembaga

Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Direktorat Kesiapsiagaan Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BNPB). PSTA LAPAN yang memiliki tugas dan fungsi penelitian,

pengembangan, pengkajian dan penerapan sains dan teknologi atmosfer mampu membuat

radar hujan dengan kandungan dalam negeri yang relatif tinggi. Sementara BNPB adalah

instansi pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi dalam pengelolaan bencana yang salah

satunya adalah banjir.

Kontrak Kerja Sama antara PSTA dengan Direktorat Kesiapsiagaan BNPB dilakukan

selama 3 bulan terhitung 17 September 2019. Kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah

Page 197: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 182

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

survey lokasi penempatan radar hujan. Berdasarkan Kontrak Kerja Sama BNPB menyatakan

3 lokasi yang akan dipasang radar hujan untuk peringatan dini banjir yaitu Kabupaten

Sukabumi, Kota Bima, dan Kota Sorong. Tim Teknis dari PSTA melakukan survei di ke 3

Kabupaten dan Kota yang ditentukan BNPB. Hasil dari survei dan dengan persetujuan BNPB,

maka lokasi yang akan dipasang radar hujan adalah pertama di Kantor Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, kedua di Kantor BPBD Kota Bima, dan ketiga

di Kantor BPBD Kota Sorong.

Kegiatan selanjutnya adalah pengadaan dan perakitan komponen radar hujan SANTANU.

Kegiatan terakhir adalah pemasangan radar hujan SANTANU di 3 lokasi yang sekaligus

bersamaan dengan knowledge sharing untuk staf BPBD yang akan menangani radar hujan

SANTANU tersebut.

Gambar 116 Foto bersama BNPB, BPBD, PSTA LAPAN, dan para peserta saat kegiatan knowledge sharing di (a)

Kab. Sukabumi (b) Kota Bima (c) Kota Sorong

Page 198: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 183

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 117 Radar hujan (SANTANU) yang telah terpasang di kantor BPBD

(a) Kabupaten Sukabumi, (b) Kota Bima, dan (c) Kota Sorong

• Pengembangan Sistem Peringatan Dini Cuaca Buruk untuk Mendukung Kegiatan

Operasional PT. Timah

PT. Timah adalah Bahan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pertambangan timah

yang dilakukan di daratan dan lautan. Informasi cuaca yang akurat sangat diperlukan oleh

pengambil keputusan di area pertambangan. Dalam hal ini, Divisi Kesehatan Keselamatan

Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) PT. Timah Tbk berperan dalam memberikan informasi

cuaca ke pihak yang berwenang di wilayah pertambangan. Pada awal tahun 2019, PT. Timah,

yang diwakili Divisi K3LH, sepakat untuk menjalin kerjasama dengan PSTA untuk

membangun sistem peringatan dini cuaca buruk. Pengembangan sistem ini merupakan salah

satu bentuk hilirisasi dari DSS bencana hidrometeorologi SADEWA dan DSS Kemaritiman

SEMAR. Sistem peringatan dini yang dibangun dikhususkan pada wilayah pertambangan PT.

Timah yang meliputi wilayah Kepulauan Bangka dan Belitung, Kepulauan Riau dan Riau dan

perairan di sekitarnya.

PSTA berperan aktif dalam membangun sistem peringatan dini cuaca buruk PT. Timah

terdiri dari dua subsistem yaitu pengamatan dan prediksi cuaca. Subsistem pengamatan cuaca

yang memanfaatkan informasi dari satelit Himawari untuk mengamati potensi awan hujan dan

automatic weather system (AWS) sebagai instrumen insitu untuk mengamati parameter cuaca

lokal yang telah dipasang di Kantor PT. Timah di Belinyu dan Pulau Kundur. Sementara itu,

subsistem prediksi memanfaatkan prediksi model cuaca numerik WRF yang memberikan

informasi parameter atmosfer seperti : hujan, angin permukaan, tekanan, suhu, dan

Page 199: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 184

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

kelembapan dan data eksternal berupa informasi tinggi gelombang laut signifikan. Adapun

kegiatan yang telah dilakukan oleh tenaga ahli PSTA 76, dalam kerjasama ini adalah :

1. Melakukan supervisi dalam pemasangan AWS di kantor PT. Timah Belinyu dan Pulau

Kundur.

2. Membangun server dan User Interface sistem peringatan dini cuaca buruk PT. Timah.

3. Membangun sub-sistem pengamatan potensi awan hujan menggunakan data satelit

Himawari.

4. Membangun sub-sistem prediksi cuaca menggunakan model cuaca numerik WRF.

Bersama PT. Timah Tbk. menentukan indikator cuaca buruk dari prediksi model cuaca

numerik yang selanjutnya diterapkan pada sistem.

5. Melalukan sharing knowledge dan sosialisasi sisitem peringatan dini dengan SDM PT.

Timah Tbk

Arsitektur sistem peringatan dini PT. Timah Tbk ditunjukkan pada Gambar 118. Informasi

potensi awan hujan dan prediksi model cuaca numerik dilakukan di server LAPAN yang

berlokasi di PSTA dan selanjutnya dikirimkan ke server aplikasi di PT. Timah Tbk. Server

aplikasi tersebut juga menerima input dari AWS yang berada di kantor PT Timah Belinyu dan

Pulau Kundur secara real time. Sementara itu, pihak PT. Timah akan memperbaharui informasi

mengenai posisi kapal dan lokasi tambang pada server aplikasi. Seluruh informasi yang

disimpan dalam server PT. Timah Tbk selanjutya ditampilkan dalam user interface seperti

yang ditunjukan pada gambar 119.

Gambar 118 Arsitektur sistem peringatan dini PT. Timah Tbk.

Page 200: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 185

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 119 Tampilan user interface sistem peringatan dini PT. Timah Tbk. untuk pengamatan

potensi awan hujan (atas) dari satelit Himawari dan prediksi hujan dari model cuaca numerik (tengah),

dan tampilan pengamatan AWS (bawah)

Kerjasama perngembangan sistem ini akan diperpanjang pada tahun anggaran 2020 dalam

skema PNBP. Beberapa hal yang akan menjadi agenda kerjasama berikutnya yaitu:

peningkatan akurasi dan pengujian sistem peringatan dini subsistem pengamatan dan prediksi,

peningkatan resolusi temporal dari informasi satelit dan penentuan kriteria “warning” yang

lebih akurat dari parameter atmosfer dan laut. Untuk pengembangan sistem selanjutnya

diperlukan dukungan melalui kegiatan penelitian internal di PSTA dan pengembangan kualitas

tenaga ahli. Pada akhirnya, kegiatan hilirisasi produk dapat memberikan “feedback” positif

pada kualitas penelitian di PSTA.

Page 201: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 186

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

• LAYANAN LABORATORIUM KIMIA

Institusi mitra yang mendapat pelayanan jasa pengujian melalui skema PNBP Lab. Kimia

PSTA beserta rincian jasa pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi, Jalan H. Agus Salim no. 07 Kota Baru

Jambi

Tabel 53 Jasa Pengujian Laboratorium Kualitas Udara untuk Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi

Jasa pengujian laboratorium Kualitas udara Jumlah

sampel

A Uji udara ambien

1. Sulfurdioksida (SO2) passive sampler metode ion chromatography (IC) 17

2. Nitrogendioksida (NO2) passive sampler metode spectrophotometer (NEDA) 17

3. Ozon(O3) passive sampler metode ion chromatography (IC) 16

4. Amonia (NH3) passive sampler metode ion chromatography (IC) 16

B Pembuatan sampel kualitas udara metode passive sampler

1. Sulfurdioksida (SO2) 17

2. Nitrogendioksida (NO2) 17

3. Ozon(O3) 16

4. Amonia (NH3) 16

2. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut, Jalan Pramuka no. 28 Garut,

Kabupaten Garut

Tabel 54 Jasa Pengujian Laboratorium Kualitas Udara untuk Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut

Jasa pengujian laboratorium Kualitas udara Jumlah sampel

A Uji udara ambien

1. Sulfurdioksida (SO2) passive sampler metode ion chromatography (IC) 12

2. Nitrogendioksida (NO2) passive sampler metode spectrophotometer (NEDA) 12

3. Ozon(O3) passive sampler metode ion chromatography (IC) 12

4. Amonia (NH3) passive sampler metode ion chromatography (IC) 12

B Pembuatan sampel kualitas udara metode passive sampler

1. Sulfurdioksida (SO2) 12

2. Nitrogendioksida (NO2) 12

3. Ozon(O3) 12

4. Amonia (NH3) 12

Page 202: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 187

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

3. Teknik Lingkungan ITB, Jl. II, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa

Barat

Tabel 55 Jasa Pengujian Laboratorium Kualitas Udara untuk Teknik lingkungan ITB

Jasa pengujian laboratorium Kualitas udara Jumlah

sampel

A Uji udara ambien

1. Ion nitrat (NO3-) dalam partikel metode IC 700

Gambar 120 Kegiatan Pengujian Sampel di Lab. Kimia

3.2.15 PENGHARGAAN PPID

Pada tahun 2019 LAPAN menyelenggarakan pemeringkatan Pejabat Pengelola

Informasi dan Dokumentasi (PPID) antar SATKER baik administrasi maupun teknis. Kegiatan

tersebut untuk memberikan motivasi dan pengembangan kompetensi PPID yang ada di

LAPAN. Penilaian terhadap pemeringkatan PPID ini meliputi teknis kerja, layanan kepada

pengguna, fasilitas kerja, dan manajemen yang mencakup tatakerja PPID, dan lain-lain.

Semuanya harus dibuktikan dalam eviden yang sah dan memenuhi persyaratan yang

ditentukan. Pada seleksi pemeringkatan PPID tahun 2019 ini, PSTA berhasil meraih peringkat

ke – 3.

Page 203: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 188

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 121 Proses Pengisian Lembar Kerja Pemeringkatan PPID dan Serah Terima Piagam/Plakat Juara

3.2.16 REALISASI ANGGARAN

Tahun anggaran 2019, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer memiliki sumber dana dari

DIPA sebesar Rp.30.980.370.000,- (Tiga puluh milyar Sembilan ratus delapan puluh juta tiga

ratus tujuh puluh ribu rupiah), setelah adanya kebijakan penambahan anggaran untuk belanja

pegawai dari Biro Renkeu LAPAN sebesar Rp. 3.419.417.000 dan dari penerimaan negara

bukan pajak (PNBP) sebesar Rp. 1.491.325.000 serta hibah sebesar Rp. 69.628.000,- sehingga

total penambahan sebesar Rp.4.980.370.000,- (Empat Milyar Sembilan Ratus Delapan Puluh

Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah). Nilai daya serap penggunaan dana/anggaran DIPA

2019 sampai dengan bulan Desember 2019, mencapai 95,23% atau sebesar

Rp.29.501.069.247,- (Dua puluh Sembilan milyar lima ratus satu juta enam puluh Sembilan

ribu dua ratus empat puluh tujuh rupiah ).

Sumber daya keuangan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer-LAPAN adalah berasal dari

Anggaran Pendapatan Belanja negara (APBN) serta dana hibah dari International Council for

Science dan dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) layanan, Tabel 54. berikut

menunjukkan anggaran Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer tahun anggaran 2019 sampai

bulan Desember 2019:

Page 204: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 189

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 56 Realisasi Anggaran PSTA TA. 2019

PAGU AWAL PAGU AKHIR REALISASI

Rp %

26.069.628.000 30.980.370.000 29.501.069.247 95,23

Alokasi anggaran Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer terbagi dalam empat output : (1)

Informasi Keselamatan Pelayaran, (2) Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Dinamika

Atmosfer Ekuator untuk Kebencanaan, Kemaritiman dan Lingkungan Atmosfer, (3) Layanan

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sains dan Teknologi Atmosfer, (4) Layanan

Perkantoran. Realisasi Anggaran per output dan perkomponen pada Tahun 2019 disajikan

dalam Tabel berikut :

Tabel 57 Realisasi Anggaran PSTA TA 2019 berdasarakan Output

KODE KEGIATAN/OUTPUT/

KOMPONEN ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) %

3530 Pengembangan Sains Atmosfer 30.980.370.000 29.501.069.247 95.23

005 Informasi Keselamatan

Pelayaran

978.419.000 896.366.580 91,61

006

Sistem Pendukung Keputusan

(DSS) Dinamika Atmosfer

Ekuator untuk Kebencanaan,

Kemaritiman dan Lingkungan

Atmosfer

8.909.345.000

8.285.757.056

93,00

007 Layanan Pendapatan Negara

Bukan Pajak (PNBP) Sains dan

Teknologi Atmosfer

1.491.325.000

1.188.677.804

79,71

994 Layanan Perkantoran 17.419.417.000 17.166.887.047 98,55

Tabel di atas menunjukan realisasi anggaran PSTA menurut kegiatan atau output dengan

realisasi untuk output Informasi Keselamatan Pelayaran sebesar Rp.896.366.580,- (Delapan

ratus Sembilan puluh enam juta tiga ratus enam puluh enam ribu lima ratus delapan puluh

rupiah) atau sebesar 91,61%, Sistem

Pendukung Keputusan (DSS) Dinamika Atmosfer Ekuator untuk Kebencanaan,

Kemaritiman dan Lingkungan Atmosfer Rp.8.285.757.056,- (Delapan milyar dua ratus

delapan puluh lima juta tujuh ratus lima puluh tujuh ribu lima puluh enam rupiah) atau sebesar

93,00%, Layanan Pendapatan Negara Bukan Pajak Sains dan Teknologi Atmosfer

Rp.1.188.677.804,- (Satu milyar seratus delapan puluh delapan juta enam ratus

tujuh puluh tujuh ribu delapan ratus empat rupiah) atau sebesar 79,71%, dan Layanan

Page 205: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 190

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Perkantoran sebesar Rp.17.166.887.047,- (Tujuh belas milyar seratus enam puluh enam juta

delapan ratus delapan puluh tujuh ribu empat puluh tujuh rupiah) atau sebesar 98,55%

Alokasi dana PSTA selain berdasarkan jenis output juga dapat dilihat berdasarkan Capaian

IKU dan Realisasi Anggaran Per IKU Tahun 2019 seperti dituangkan dalam Tabel 56. berikut :

Tabel 58 Capaian IKU dan Realisasi Anggaran Per Sasaran Tahun 2019

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA CAPAIAN IKU PAGU REALISASI

Sasaran

Starategis 1:

Meningkatnya

penguasaan dan

kemandirian iptek

di bidang sains

atmosfer yang

maju

Jumlah model

pemanfaatan iptek di

bidang atmosfer yang

operasional untuk

pemantauan

lingkungan, mitigasi

bencana dan perubahan

iklim

5 Model 5.438.270.200 5.050.168.000

Jumlah publikasi

nasional terakreditasi

di bidang sains

atmosfer

18 Publikasi 1.186.531.600 1.101.854.836

Jumlah publikasi

internasional yang

terindeks di bidang

sains atmosfer

8 Publikasi 1.186.531.600 1.107.500.000

Jumlah HKI yang

diusulkan di bidang

sains atmosfer

1 HKI 988.776.400 918.212.364

Sasaran

Strategis 2:

Meningkatnya

layanan data

dan informasi

sains atmosfer

yang prima

Jumlah instansi

pengguna yang

memanfaatkan layanan

iptek di

bidang sains atmosfer

120 Instansi 791.021.200 734.569.891

Indeks kepuasan

masyarakat atas layanan

iptek di bidang sains

atmosfer

80 296.633.000 269.818.545

Page 206: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 191

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Layanan PNBP

Sains dan

Teknologi

Atmosfer

3 Layanan 100% 1.491.325.000 1.188.677.804

Layanan Sarana

dan prasarana

Internal

1 Layanan 100% 2.181.864.000 1.963.380.760

Layanan

Perkantoran

1 Layanan 100% 17.419.417.000 17.166.887.047

Total 30.980.370.000 29.501.069.247

Selain realisasi menurut jenis kegiatan/output/komponen, PSTA juga mencatat realisasi

anggaran berdasarkan jenis belanja. Alokasi dana PSTA berdasarkan jenis belanja dituangkan

dalam Tabel berikut:

Tabel 59 Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja

Tabel 57 menjelaskan realisasi alokasi dana PSTA berdasarkan jenis belanja yaitu belanja

pegawai sebesar Rp.14.402.876.354,-(Empat belas milyar empat ratus dua juta delapan ratus

tujuh puluh enam ribu tiga ratus lima puluh empat rupiah) atau sebesar 99,89%, belanja barang

sebesar Rp.5.933.829.724,- (Lima milyar Sembilan ratus tiga puluh tiga juta delapan ratus dua

puluh Sembilan ribu tujuh ratus dua puluh empat rupiah) atau sebesar 86,64%, dan belanja

modal sebesar Rp.9.164.363.169,- (Sembilan milyar serratus enam puluh empat juta tiga ratus

enam puluh tiga juta seratus enam puluh sembilan rupiah) atau sebesar 94,36%.

Perbandingan PAGU anggaran dan realisasi PSTA Tahun anggaran 2018 dan 2019, untuk

persentase realisasi pada tahun 2018 sebesar 97,86% dari PAGU Anggaran sebesar

Rp.33,894,471,000,- sedangkan untuk tahun 2019 persentase capaian realisasi anggaran

sebesar 95,23% dari PAGU Anggaran sebesar Rp.30.980.370.000,-. Secara lebih rinci

perbandingan PAGU anggaran dan realisasi PSTA Tahun 2016, 2017,2018 dan 2019 di

paparkan dalam Tabel 58. berikut :

Jenis Belanja PAGU Realisasi Peresentase

Realisasi (%)

Belanja Pegawai 14.419.417.000 14.402.876.354 99,89

Belanja Barang 6.848.676.000 5.933.829.724 86,64

Belanja Modal 9.712.277.000 9.164.363.169 94,36

JUMLAH 30.980.370.000 29.501.069.247 95.23

Page 207: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 192

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 60 Perbandingan PAGU Anggaran dan Realisasi PSTA Tahun 2015 sampai Tahun 2019

TAHUN PAGU REALISASI PERSENTASE

2015 22.973.782.000 21.392.502.007 93,12

2016 22.196.000,000 21.036.700.817 94,78

2017 23.654.000.000 22.983.314.296 97,16

2018 33.894.471.000 33.170.631.325 97,86

2019 30.980.370.000 29.501.069.047 95,23

3.2.17 ANALISIS EFISIENSI

Efisiensi penggunaan sumber daya di PSTA dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu

pendekatan eksternal dan pendekatan internal. Pendekakatan eksternal diinisiasi oleh Instruksi

Presiden dan Instruksi Kepala LAPAN sementara pendekatan internal diinisiasi oleh Kepala

PSTA. Berikut merupakan upaya PSTA untuk melaksanakan efisiensi sumber daya.

Nilai efisiensi PSTA untuk tahun 2019 sebesar 4.77. Nilai ini didapat dengan

membandingkan penjumlahan (∑) dari selisih antara perkalian pagu anggaran keluaran dengan

capaian keluaran dan realisasi anggaran keluaran dengan penjumlahan (∑) dari perkalian pagu

anggaran keluaran dengan capaian keluaran. Atau ditulis sebagai:

𝐸 = ∑ ((𝑃𝐴𝐾𝑖 𝑥 𝐶𝐾𝑖)−𝑅𝐴𝐾𝑖)𝑛

𝑖=1

∑ (𝑃𝐴𝐾𝑖 𝑥 𝐶𝐾𝑖)𝑛𝑖=1

𝑥 100%

Keterangan:

E : Efisiensi

PAKi : Pagu anggaran keluaran i

RAKi : Realisasi anggaran keluaran i

CKi : Capaian keluaran i

Nilai efisiensi diperoleh dengan asumsi bahwa minimal yang dicapai

Kementerian/Lembaga dalam rumus efisiensi sebesar -20% dan nilai paling tinggi sebesar

20%. Oleh karena itu, perlu dilakukan transformasi skala efisiensi agar diperoleh skala nilai

yang berkisar antar 0% sampai dengan 100%, dengan rumus sebagai berikut:

𝑁𝐸 = 50% + (𝐸

20𝑥 50)

Keterangan:

Page 208: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 193

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

NE : Nilai efisiensi

E : Efisiensi

Berdasarkan perhitungan rumus di atas didapat Nilai Efisiensi Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

𝑁𝐸 = 50% + (𝐸

20𝑥 50)

= 50% + (4.77

20𝑥 50%)

= 61.9%

3.2.17.1 EFISIENSI SUMBER DAYA MANUSIA (TRAINING)

Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan,

serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada

tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan

pekerjaan. Pelatihan kerja berhubungan erat terhadap hasil pekerjaan pegawai. Pegawai yang

terlatih dan cakap terhadap pekerjaannya, akan membantu kinerja instansi. Oleh karena itu

PSTA secara rutin mengikuti pelatihan atau bimtek untuk meningkatkan kapasitas dan

kemampuan kerja pegawai. Pelatihan kerja juga berpengaruh terhadap efisiensi sumber daya

manusia. Tujuan dan Manfaat Pelatihan ialah :

1. Untuk meningkatkan ketrampilan pegawai sesuai dengan perubahan teknologi.

2. Untuk mengurangi waktu belajar bagi pegawai agar menjadi kompeten.

3. Untuk membantu masalah operasional.

LK untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan pegawai selama tahun 2019, pegaw[ai

Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer telah mengikuti beberapa pelatihan atau bimtek, adapun

rekapitulasinya sebagai berikut:

Page 209: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 194

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tabel 61 Rekapitulasi Training yang di Ikuti Pegawai PSTA Tahun 2019

NO NAMA PESERTA NAMA TRAINING

PENYELENGGARA

TRAINING DAN

WAKTU

KETERANGAN

1 1. Elfira Saufina, S.Si.

2. Hidayatul Latifah, S.Si

3. Christine Cecylia Munthe,

S.Kom

4. Sigit KJ Wicaksana, S.Kel

5. Fadli Nauval, S.Si

6. M. Fadlan P, S.Kom

7. Agung F Putra,S.Kom

8. Husni Mubarok, S.E

Diklat Parameter

Dirgantara

Kantor PSTA

(25 Feb s.d 9 - Maret

2019)

Dilaksanakan

2 1. Elfira Saufina, S.Si.

2. Hidayatul Latifah, S.Si

3. Christine Cecylia Munthe,

S.Kom

4. Sigit KJ Wicaksana, S.Kel

5. Fadli Nauval, S.Si

6. M. Fadlan P, S.Kom

Diklat Dasar-dasar

Sains Atmosfer

PSTA

(10-15 Maret 2019)

Dilaksanakan

3 1. Tirnawati, S.AP Diklat Fungsional

Arsiparis

Bogor 24 Maret - 5

April 2019

Dilaksanakan

4 1. Elfira Saufina, S.Si.,

2. Hidayatul Latifah, S.Si.

3. Christine Cecylia Munthe,

S.Kom.,

4. Sigit K J Wicaksana, S.Kel.,

5. Fadli Nauval, S.Si., M.

6. Fadhlan P, S.Kom.,

7. Agung F Purta, S.Kom.,

8. Husni Mubarok, S.E

Pelatihan Dasar

Calon PNS Gol III

Angkatan Ke 5 tahun

2019

Jl. Kiarapayung

KM.4,7 Jatinanggor,

Sumedang

(29 April - 17 Juli

2019)

Dilaksanakan/ST

Nomor

843/KP.00.00/04/

2019

5 1. Usep Setiawan, SAP.,

2. Sumirat, SIP.,

3. Djoko Trianas, A.Md.,

4. Mulyadi, SAP.,

5. Iis Aisyah, SE.,

6. Fitri Noviati Sunarto.

Diklat Bimbingan

Teknis Kearsipan

Gd. Kearsipan

Puspitek, Bogor

(29 -30 April 2019)

Dilaksanakan/ST

Nomor

615/KP.01.03/3/2

019

6 1. Mulyadi, SAP.

2. Dedi Suhendi, SAP.

Sosialisasi dan

Bimbingan Teknis e-

DUPAK Jabatan

Analis Kepegawaian

Kantor LAPAN Pusat,

LT. IV, Jakarta

(11 April 2019)

Dilaksanakan/ST

Nomor

777/KP.03.06/04/

2019

7

1. Elfira Saufina, S.Si.

2. Hidayatul Latifah, S.Si

3. Christine Cecylia Munthe,

S.Kom

4. Sigit KJ Wicaksana, S.Kel

5. Fadli Nauval, S.Si

6. M. Fadlan P, S.Kom

Diklat Jabatan

Fungsional Peneliti

Tingkat Dasar

Pusbindiklat LIPI

Cibonong

(Oktober 2019)

Dilaksanakan

8 1. Soni Aulia Rahayu, MT

2. Listi Restu Triani, ST

3. Fadli Nauval, S.Si

The International

School on

Atmospheric Radar

National Central

University Taiwan

Dilaksanakan

Page 210: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 195

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

NO NAMA PESERTA NAMA TRAINING

PENYELENGGARA

TRAINING DAN

WAKTU

KETERANGAN

(18-22 November

2019)

9 4. Edy Maryadi ST, MT

5. Gammamerdianti S.Si

Seminar on YMC

data management and

analysis course in

Japan Agency for

Marine-Earth Science

and Techology

(JAMSTEC)

Jepang

(2-11 Oktober 2019)

Dilaksanakan

10 1. Dr. Ibnu Fathrio

2. Dr. Noersomadi

3. Dr. Trismidianto

4. Risyanto, S.Si, M.Sc

5. Dita Fatria Andarini, S.Si

6. Elfira Saufina, S.Si

Program Non Gelar

RISTEK Pro

(Research and

Innovation in Science

and Technology

Project) tahun 2019

berupa Pelatihan

dengan Judul

“Training of

Meteorological

Satellite and Data

Assimilation to

Support the Decision

Support System

(DSS) of

Hydrometeorological

Disasters and

Atmospheric

Environmentt”

Amerika Serikat

(USA)

(12-27 Oktober 2019)

Dilaksanakan

11 1. Dr. Wiwiek Setyawati,

B.Eng., MT

2. Dessy Gusnita, S.Si

3. Asri Indrawati, S.Si., M.Si

4. Dyah Aries Tanti, S.Si

Program Non Gelar

RISTEK Pro 2019 ke

Jepang untuk

melaksanakan Tailor

Made Course (TMC)

di Asia Center for

Air Pollution

Research (ACAP)

Asia Center for Air

Pollution Research

(ACAP) Niigata

Jepang

(30 September – 29

Oktober 2019)

Dilaksanakan

12 1. Haries Satyawardhana,

S.Si., M.Si

2. Suaydhi, M.Sc

3. Gammamerdianti, S.Si

4. Candra Nur Ihsan, S.Kom

5. Eka Putri Wulandari, S.Si

Program Non Gelar

RISTEK Pro

(Research and

Innovation in Science

and Technology

Project) tahun 2019

berupa Pelatihan

dengan Judul

“Training of

Conformal Cubic

Atmospheric Model

(CCAM) for

Improving

Atmospheric Climate

Prediction in the

Maritime Continent”

CSIRO Oceans and

Atmosphere, Australia

(19 Oktober – 17

November 2019)

Dilaksanakan

Page 211: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 196

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

NO NAMA PESERTA NAMA TRAINING

PENYELENGGARA

TRAINING DAN

WAKTU

KETERANGAN

13 1. Halimurrahman

2. Lilik S. Supriatin

3. Laras Toersilowati

4. Tiin Sinatra, M.Si

5. Ina Juaeni

6. Sinta Berliana S.

7. Teguh Harjana

8. Soni Aulia Rahayu

9. Faris Lasmono

10. Rachmat Sunarya

11. Atep Radiana

12. Asif Awaludin

13. Wendi Harjupa

14. Nani Cholianawati

15. Emmanuel Adetya

16. Edy Maryadi

17. Djoko Trianas

18. Listi Restu Triani

19. Christine Cecylia M.

20. Sigit Kurniawan

21. Agung Febrian Putra

22. M. Fadhlan Putranto

23. Fadli Nauval

24. Gelar Gema Gemawan

25. Devi Rafsanjani

Training on

Hidrometeorogical

Disaster Prevention

Kemenristekdikti,

dilaksanakan di

Kantor PSTA,

Bandung

Dilaksanakan

Training of Meteorological Satellite and Data

Assimilation to Support the Decision Support System

(DSS) of Hydrometeorological Disasters and

Atmospheric Environment di USA

Training of Conformal Cubic Atmospheric Model

(CCAM) for Improving Atmospheric Climate Prediction in

the Maritime Continent di CSIRO Australia

Page 212: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 197

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Tailor Made Course (TMC) di Asia Center for Air

Pollution Research (ACAP), Jepang

Training on Hidrometeorogical Disaster Prevention

3.2.17.2 EFISIENSI SUMBER DAYA ENERGI DAN AIR

Pada tahun 2019 dalam rangka optimalisasi penghematan energi dan air, dengan tetap

memperhatikan kebutuhan energi dan air serta prinsip keadilan dalam pemanfaatanny, sesuai

dengan Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air

langkah-langkah dan inovasi penghematan energi dan air di lingkungan Pusat Sains dan

Teknologi Atmosfer. Langkah dan inovasi yang telah dilakukan oleh PSTA untuk mendukung

gerakan nasioanal penghematan energi ialah dengan cara :

1. Membentuk Satuan Tugas Penghematan Energi dan Air di Lingkungan PSTA sesuai

dengan Surat Keputusan Kepala LAPAN No.196 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas

Penghematan Energi dan Air di Lingkungan LAPAN

2. Membentuk Gugus Tugas Penghematan Energi dan Air di Lingkungan PSTA sesuai

dengan Surat Keputusan Kepala LAPAN No.197 Tahun 2016 tentang Gugus Tugas

Penghematan Energi dan Air di Lingkungan LAPAN

3. Melakukan penghematan Energi dan Air dengan cara sebagai berikut :

• Pemasangan lampu LED di setiap ruangan di lingkungan PSTA

• Pemasangan meteran air untuk upaya pengontrolan penggunaan air dan pengecekan secara

berkala terhadap alat - alat (meteran, keran air, saluran air dll)

• Pemasangan tirai vertikal blind pengganti tirai biasa untuk mengoptimalkan cahaya

matahari pada siang hari untuk penerangan ruangan.

Page 213: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 198

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Gambar 122 Dokumentasi Pemasangan Tirai vertikal di PSTA

Page 214: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 199

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

• Pemasangan atribut gerakan hemat energi (pemasangan stiker dan baner)

Gambar 123 Dokumentasi Pemasangan Atribut Gerakan Hemat Energi di PSTA

• Sosialisasi dan himbauan hemat energi dan air pada saat coffee morning dan evaluasi

internal PSTA.

Langkah dan inovasi yang telah dilakukan oleh PSTA untuk mendukung gerakan nasioanal

penghematan energi mengantarkan PSTA sebagai Satuan Organisasi Terbaik dalam

Penghematan Energi dan Air di Lingkungan LAPAN.

Gambar 124 Dokumentasi kegiatan sosialisasi dan himbauan hemat energi dan air pada saat coffee morning

dan evaluasi internal PSTA

Page 215: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 200

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Pada tahun 2019 program penghematan energi dan air di lingkungan LAPAN Bandung

(PUSSAINSA dan PSTA) diajukan sebagai peserta Lomba Hemat Energi dan Air Tingkat

Nasional mewakili LAPAN, dan berhasil meraih Predikat Juara Harapan II tingkat Nasional.

Gambar 125 Piagam Predikat Juara Harapan II Hemat Energi dan Air tingkat Nasional

3.2.17.3 EFISIENSI SUMBER DAYA ANGGARAN

Himbauan pemerintah Republik Indonesia dalam menerapkan efisiensi anggaran sudah

dilaksanakan oleh Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer. Pada tahun 2019, efisiensi dalam sisi

anggaran dilakukan dengan melihat dari beberapa dimensi, dimensi pertama harus

mengutamakan manfaat dan dimensi berikutnya harus mengutamakan prioritas. Langkah nyata

yang dilakukan PSTA dalam menerapkan efisiensi anggaran di antaranya:

1. Melakukan perencanaan anggaran sesuai dengan skala prioritas. Kegiatan yang tidak

memiliki manfaat dan prioritas yang tinggi akan dihilangkan dalam nomenklatur PSTA.

Ada beberapa kegiatan sosialisasi dan perjalanan dinas yang dihilangkan karena dianggap

tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi PSTA dan stakeholder dan dialihkan ke

kegiatan yang memberikan manfaat lebih pada stakeholder

2. Menentukan kebijakan yang sesuai dalam pelaksanaan perjalanan dinas agar tidak terjadi

pemborosan.

3. Menerapkan kebijakan dalam pemakaian air dan listrik yang berdampak pada

Page 216: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 201

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

penghematan anggaran.

4. Pelaksanaan jamuan tamu yang sudah sesuai dengan aturan pemerintah.

5. Mengoptimalkan sistem e-takah, yang berdampak pada pemakaian alat tulis kantor.

6. Melakukan penyaringan yang ketat terhadap ajuan kebutuhan bahan dan peralatan mesin

tanpa menyebabkan terhambatnya kegiatan penelitian

7. Jamuan tamu dan rapat dilakukan efisiensi.

Page 217: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 202

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

4 INISIATIF PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PSTA

Dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja secara optimal dan berkesinambungan, PSTA

terus berupaya memperbaiki kinerja dengan cara menyusun inisiatif strategis sebagai bentuk

respons terhadap hasil evaluasi dari inspektorat terkait evaluasi kinerja. Merujuk Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer telah di evaluasi

oleh Inspektorat. Evaluasi dilaksanakan terhadap 5 (lima) komponen besar manajemen kinerja,

yang meliputi: Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Kinerja

dan Capaian Kinerja. Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2018 merupakan salah satu dokumen

yang dievaluasi selain dokumen Rencana Strategis (Renstra), dokumen Rencana Kinerja

Tahunan (RKT), dokumen Perjanjian Kinerja (PK), serta dokumen terkait lainnya. Hasil

Evaluasi tersebut dituangkan dalam bentuk nilai dengan kisaran 0 s.d 100. Pada Tahun 2019,

Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer mendapat nilai 80,12, hasil ini sedikit menurun dari nilai

SAKIP Tahun 2018 dimana nilai pelaporan kinerja yang mengalami penurunan, namun hasil

ini tetap mendapatkan predikat penilaian “A (Memuaskan)”. Adapun rincian hasil penilaian

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 62 Nilai SAKIP PSTA Tahun 2016 - 2019

Komponen yang dinilai Bobot

Nilai Tahun Nilai Rata-rata

Tahun 2019

**) 2016 2017 2018 2019*)

1 Perencanaan Kinerja 30 25.89 24.86 24.86 26.28 26.14

2 Pengukuran Kinerja 25 20.63 20.94 20.94 21.25 21.38

3 Pelaporan Kinerja 15 11.83 13.27 13.27 10.36 12.63

4 Evaluasi Kinerja 10 7.43 7.06 7.06 7 7.82

5 Capaian Kinerja 20 15.17 16.25 16.25 15.22 15.66

Nilai Hasil Evaluasi 100 80.95 82.38 82.38 80.12 83.63

*) Nilai Evaluasi SAKIP sampai dengan bulan Mei 2019

**) Nilai rata-rata hasil evaluasi seluruh unit organisasi di LAPAN sampai dengan Bulan Mei 2019

Page 218: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 203

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Inisiatif peningkatan akuntabilitas kinerja Tahun 2019 dilakukan melalui :

1. Melakukan reviu Renstra untuk menyelaraskan Sasaran strategis dalam Renstra dengan

Perjanjian Kinerja serta memuat Indikator Kinerja Tujuan sebagai ukuran keberhasilan

tujuan dan sasaran strategis.

2. Mengupayakan untuk dilakukannya reviu secara berkala terkait penetapan indikator tujuan

program serta target kinerja atas ukuran keberhasilan.

3. Laporan bulanan pegawai / Logbook dilaporkan pada atasan melalui aplikasi NARADA,

aplikasi NARADA merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi untuk membantu

dalam mengelola informasi manajemen dan hasil-hasil kegiatan riset dirgantara, salah

satunya adalah pelaporan Laporan Bulanan/Logbook. Aplikasi NARADA akan merekam

laporan bulanan / Logbook sesuai dengan periode bulan, pada tanggal 10 setiap bulannya

fitur pelaporan akan di Lock sehingga memudahkan pimpinan untuk mengklasifikasikan

pegawai yang untuk mendapatkan reward/punishment.

4. Mengupayakan untuk dilakukannya evaluasi terhadap PK individu seluruh staf pegawai

PSTA secara berkala.

5. LAKIN telah menyajikan evaluasi dan analisis mengenai kinerja secara lengkap termasuk

hambatan, kendala dan tindak lanjut yang akan di lakukan kedepan untuk pencapaian

kinerja.

Page 219: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 204

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

5 PENUTUP

LAKIN Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) tahun 2019 merupakan bentuk

pertanggungjawaban atas kinerja PSTA dalam upaya pencapaian visi, misi, dan sasaran

strategis, serta disusun untuk memenuh amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006

tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Dalam proses dan upaya pencapaian target kinerja tersebut, pada 2019 PSTA

melaksanakan amanat kinerja yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja 2019 dengan

sasaran strategis, indikator kinerja serta target yang terukur, berdasarkan Indikator Kinerja

Utama PSTA 2015-2019. Dari hasil perhitungan kinerja kegiatan Pusat Sains dan Teknologi

Atmosfer tahun 2019 memperlihatkan capaian Pengukuran kinerja kegiatan Pusat Sains dan

Teknologi Atmosfer yang didasarkan pada Penetapan Kinerja 2019, diperoleh nilai rata-rata

156,5%, yaitu 100% dari capaian indikator Jumlah model pemanfaatan iptek di bidang

atmosfer yang operasional untuk pemantauan lingkungan, mitigasi bencana dan perubahan

iklim, 47% dari capaian indikator jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains

atmosfer, 428% dari capaian indikator jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang

sains atmosfer, 100% dari capaian indikator jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains

atmosfer, 156% dari capaian indikator jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan

iptek di bidang sains atmosfer, dan 108% dari capaian indikator Indeks kepuasan masyarakat

atas layanan iptek di bidang sains atmosfer.

Capaian Indikator Kinerja untuk beberapa IKU telah mencapai target, namun pada IKU

jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains atmosfer masih belum mencapai target.

Salah satu penyebab adalah penerbitan karya ilmiah peneliti di publikasi internasional, dimana

capaian publikasi internasional PSTA 2019 meningkat signifikan sebesar 437,5%.

Sementara nilai daya serap penggunaan dana/anggaran DIPA 2019 mencapai 97.86% atau

sebesar Rp. 33.170.631.325,- (Tiga Puluh Tiga Milyar Seratus Tujuh Puluh Juta Enam Ratus

Tiga Puluh Satu Ribu Tiga Ratus Dua Puluh Lima Rupiah), dari nilai pagu Rp.

33.652.000.000,- (Tiga Puluh Tiga Milyar Enam Ratus Lima Puluh Dua Juta), setelah adanya

Page 220: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 205

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

kebijakan revisi anggaran pemerintah pusat menjadi Rp. 33.894.471.000,- (Tiga Puluh Tiga

Milyar Delapan Ratus Sembilan Puluh Empat Juta Empat Ratus Tujuh Puluh Satu Ribu

Rupiah).

Page 221: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 206

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

DAFTAR LAMPIRAN

NO LAMPIRAN JUDUL LAMPIRAN

1 Lampiran 1 Rencana Kinerja Tahunan PSTA TA.2019

2 Lampiran 2 Penetapan Kinerja PSTA TA. 2019

3 Lampiran 3 Rencana Aksi PSTA TA.2019

4 Lampiran 4 Pengukuran Kinerja Tahun 2019

5 Lampiran 5 SK Tim Penyusun LAKIN 2019

6 Lampiran 6 Strategic Map 2015-2019 dengan Balance Scorecard (BSC)

Page 222: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 207

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL

Page 223: DISUSUN OLEH - LAPAN

LAPORAN KINERJA

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI ATMOSFER TAHUN 2019

NO. LAKIN-2019-01

14-01-2019

HAL. 208

DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH PERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH

NSI DSI EHN HAL