23
DIURETIK KELOMPOK 2: FADLUNMINALLAH FANI NOVITA

DIURETIK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DIURETIK. KELOMPOK 2: FADLUNMINALLAH FANI NOVITA. DEFINISI. Obat-obat yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine atau golongan obat yang sifatnya meningkatkan produksi air kencing , yang digunakan sebagai terapi pada penderita tekanan darah tinggi disebut DIURETIK. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: DIURETIK

DIURETIKKELOMPOK 2:

FADLUNMINALLAHFANI NOVITA

Page 2: DIURETIK

DEFINISIObat-obat yang menyebabkan suatu keadaan

meningkatnya aliran urine atau golongan obat yang sifatnya meningkatkan produksi air kencing, yang digunakan sebagai terapi pada penderita tekanan darah tinggi disebut DIURETIK.

Page 3: DIURETIK

KLASIFIKASI DIURETIKKlasifikasi diuretik dibagi menjadi 5 yaitu:Diuretik osmosisDiuretik golongan penghambat enzim

karbonik anhidrase.Diuretik golongan tiazidDiuretik kuatDiuretik hemat kalium.

Page 4: DIURETIK

Lanjutan…

1. Diuretik osmotik Contoh obatnya: manitol, sorbitol, gliserin, urea, dan

isosorbid. Mekanisme kerja terletak di 3 daerah:- Tubuli proksima: Diuretik osmotik ini bekerja pada

tubuli proksimal dengan cara menghambat reabsorbsi natrium dan melalui daya osmotiknya.

- Ansa henle: diuretik osmotik ini bekerja pada ansa henle dengan cara menghambat reabsobsi natrium dan air oleh karena itu hipertosinitas daerah modula menurun.

- Duktus koligentes: diuretik osmotik ini bekerja pada duktus koligentes dengan cara menghambat reabsorsi natrium dan air akibat adanya papillary wash out kecepatan aliran filtat yang tinggi atau adanya faktor lain.

Page 5: DIURETIK

indikasi: meningkatkan volume urin, mencegah reabsorbsi air di nefron, penurunan tekanan intrakranial dan intraokular.

Efek samping: hiponatremia, gagal jantung kongestif, adema paru, sakit kepala, mual muntah, dehidrasi, dan hipernatremia.

Dosis: manitol = 500 – 1000 ml larutan 10% atau 250- 500 ml larutan manitol 20% sesuai indikasi.

aturan pakai: tidak diabsorbsi bila diberikan peroral, obat ini hanya dapat diberikan secara parenteral ( intra vena).

contoh obat dipasaran golongan manitol adalah: osmofundin.

Page 6: DIURETIK

2. Diuretik golongan penghambat enzim karbonik anhidrase.

Contoh obat : asetazolamid, diklorofenamid, dan meatzolamid.

Mekanisme kerja: diuretik ini merintangi enzim karbonanhidrase

ditubuli proksimal sehingga disamping karbonat juga Na+ dan k+ diekresikan lebih banyak bersama dengan air.

khasiat diuretiknya lemah, setelah beberapa hari terjadi tachyfylaxie, maka perlu digunakan secara selang selang (intermittens),. Diuretik ini bekerja pada tubuli proksimal, dengan cara menghamabat reabsorbsi bikarbonat.

indikasi: glukoma,kegagalan jantung kongesif dan udem.

Page 7: DIURETIK

efek samping: asidosis metabolik ( ringan), penurunan kalium, pembentukan batu ginjal, mengantuk dan parentesia mungkin terjadi.

dosis:untuk asetazolamid : dosis oral yang sering

digunakan 1-4 kali/ hari adalah 250 mg.Untuk diklorfenamid: dosis oral yang sering

digunakan 1-4 kali /hari adalah 50 mg. aturan pakai: asetazolamid diberikan

peroral setiap hari kontraindikasi:penghambat karbonik

anhidrase harus dihindari pada penderita sirosis hepatis.

contoh obat dipasaran golongan asetazolamid adalah diamox.

Page 8: DIURETIK

3. Diuretik golongan tiazid contoh obat: klorotiazid, hidroklorotiazid,

hidroflumetiazid, bendroflumetiazid, politiazid, benztiazid, siklotiazid, metiklofiazid, klortalidon, kuinetazon dan indapamid.

mekanisme kerjanya: diuretik golongan tiazid ini bekerja pada hulu tubuli distal dengan cara menghambat reabsorbi natrium klorida.

efeknya lebih lemah dan lambat tetapi tertahan lebih lama (6-48 jam) dan terutama digunakan dalam terapi pemeliharaan hipertensi dan kelemahan jantung (dekompensatio cardis)

Page 9: DIURETIK

penggolongan obat tiazid1. Bendroflazid / bendroflometazid indikasi: edama dan hipertensi kontra indikasi: hipokalemia yang

refaktur, hiponatremia, hiperkalsemia, gangguan ginjal, dan hati yang berat, hipernitremia yang simptomatik penyakit adison.

bentuk sedian obat = tablet. dosis: edema: dosis awal 5-10 mg sehari atau

berselang sehari pada pagi hari, dosis pemeliharaan 5-10 mg 1-3 kali seminggu.

hipertensi: 2,5 mg pada pagi hari.

Page 10: DIURETIK

efek samping: hipotensi postural, gangguan saluran cerna yang ringan, impotensi (reversible bila obat dihentikan), hipokalemia, hipomagnesemia, hiponatremia, hiperkalsemia, dan peningkatan kadar kolesterol plasma, jarang terjadi ruam kulit, fotosensitivitas gangguan darah (termasuk neutrophenia dan trombositopenia, bila diberikan pada masa kehamilan akhir). Pankreatitis kolestatis intrahepatik dan reaksi hipersensitivitas

Page 11: DIURETIK

peringatan: dapat menyebabkan hipokalemia, memperburuk diabetes dan piral, mungkin memperburuk SLE ( eritema lupus sistemik) usia lanjut, kehamilan, dan menyusui akhir, gangguan hati dan ginjal yang berat, porfiria.

contoh obat dipasar golongan bendroflazid: corzide

golongan tiazid ini adalah golongan diuretik yang paling sering digunakan.

Page 12: DIURETIK

2. chlortalidone.Indikasi: edema,hipertensi, diabetes insipidus.Peringatan, kontra indikasi, dan efek samping

lihat pada bendrofluazid.Dosis: edema: dosis awal 50 mg pada pagi hari, atau

100-200 mg selang hari, kurangi utuk pemeliharaan jika mungkin.

Hipertensi: 25 mg, jika perlu ditingkatkan sampai 50 mg pada pagi hari.

bentuk sediaan obat adalah tabletContoh obat dipasaran golongan

chlortalidone adalah hygroton, tenoret 50, dan tenoretic

Page 13: DIURETIK

3. HidroklorotiazidIndikasi: edema dan hipertensi.Peringatan, kontraindikasidan efek

samping lihat pada bendrofluazidDosis: Edema: dosis awal 12,5 – 25 mg, kurangi

untuk pemeliharaan jika mungkin, untuk pasien dengan edema yang berat dosis awal 75 mg sehari.

Hipertensi: dosis awal 12,5 mg sehari, jika perlu ditingkatkan sampai 25 mg pada pagi hari.

bentuk sediaan obat: tablet

Page 14: DIURETIK

4. Diuretik kuat. contoh obat: bumetanid, asam etakrinat,

furosenid dan torsenid.Mekanisme kerja: Diuretik ini menghambat reabsorbsi nacl

secara selektif dibagian ansa henle, bagian asendens, karena kapasitas absorbsi nacl besar disegmen ini dan fakta bahwa diuretik tidak dibatasi oleh adanya asidosis seperti penghambat karbonik anhidrase.Diuretik ini merupakan diuretik yang tersedia paling efektif.

Page 15: DIURETIK

indikasi: edema paru akut, keadaan edema lain, dan hiperkalsemia akut.

penggolongan obat diuretik kuat:* furosemide.

Indikasi: edema pada jantung, dan hipertensi.Kontraindikasi: gangguan ginjal dan hati yang berat.Bentuk sediaan obat: tablet, injeksi dan infus.Dosis:- oral: dewasa: 20-40 mh pada pagi hari, anak: 1-3

mg/kgbb.- injeksi: dewasa: dosis awal 20- 50 mg I.m, anak: 0,5-1,5

mg/kg sampai dosis maksimal sehari 20 mg.- Infus i.v : disesuaikan dengan keadaan pasien.

Page 16: DIURETIK

Efek samping: gangguan saluran cerna dan kadang-kadang reaksi alergi seperti ruam kulit.

Peringatan: dapat menyebabkan hipokalemia dan hiponatremia, kehamilan dan menyusui, gangguanhati dan ginjal, memperburuk diabetes melitus, perbesaran prostat, porfiria.

Contoh obat dipasaran golongan furosemide adalah lasik dan odemase.

Golongan tiazid ini merupakan obat gologan diuretik yang paling sering digunakan.

Page 17: DIURETIK

5. Diuretik hemat kalium. contoh obatnya: amilorid hcl dan

spironolakton mekanisme kerjanya:

obat-obat ini bekerja ditubulus renalis rektus untuk menghambat reabsorbsi Na+, sekresi K+ dan sekresi K+.

indikasi: hipertensi.Penggolongan obat diuretik hemat kalium:

1. amilorid hcl.Indikasi: edema, hipertensi, konservasi kalium

dengan kalium.Kontra indikasi: gangguan ginjal dan

hiperkalamia.

Page 18: DIURETIK

Bentuk sediaan: tabletDosis: Tunggal: dosis awal 10 mg sehari/ 5 mg dua

kali sehari maksimal 20 mg sehari.Kombinasi dengan diuretik lain: 5- 10 mg

sehari. efek samping: gangguan saluran xcerna,

dan kadang-kadang reaksi alergi seperti ruam kulit, bingung, hiponatrema.

Contoh obat dipasaran golongan amilorid hcl adalah amiloride, puritrid dan lorinid.

Page 19: DIURETIK

2. spironolakton.Indikasi: edema, dan hipertensiKontra indikasi: gangguan ginjal,

hiperkalamia, hipernatremia, dan penyakit adison.

Bentuk sediaan obat: tabletDosis: dewasa: 100-200 mg sehari, jika perlu

ditingkatkan sampai 400 mg.Anak: dosis awal 3 mg/kg dalam dosis terbagi.

Page 20: DIURETIK

Efek samping: gangguan saluran cerna, dan kadang-kadang reaksi alergi seperti ruam kulit, sakit kepala, bingung, hiponatremia, hiperkalemia, hepatotoksisitas, dan impotensi.

Contoh obat dipasaran golongan spironolakton adalah: spirolactone, letonal sotacor dan carpiaton.

Page 21: DIURETIK

Didalam obat- obat diuretik terdapat dua istilah penting yaitu:

a. Diuresis yaitu: menandakan adanya peningkatan volume urine

b. Natriuresisyaitu: menandakan adanya peningkatan natrium ginjal.

Page 22: DIURETIK

Daftar pustaka. gery sehmitz, hans cepper, michael heidrich, 2009,

farmakolgi dan toksitologi, edisi III,penerbit buku kedokteran EGC, Hal 359-381: jakarta.

bertram G, katzung, 1995, farmakologi dasar dan klinik, edisi VI, Penerbit buku kedokteran EGC, Hal 245-263: jakarta.

Mary j, mycek, richard A, hervey, pamela c, champe, 1995, farmakologi dan ulasan bergambar, edisi II,penerbit, widya medika, hal 226-238 : jakarta.

anonim, 2000, informatorium obat nasional indonesia, 2000, hal 47-74,89-90, departemen kesehatan RI,jakarta.

Dipiro, josep t,1997 pharmacotheraphy phathophysiologic approach, appleton and lange, 185-214.

Page 23: DIURETIK

Yess…yes…yess !!!!!!

TERIMENG GEUNASEH