DM 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas KTI

Citation preview

  • 7/13/2019 DM 2

    1/2

    Mungkin bisa termasuk ke dalam bagian keunggulan atau manfat dari pmeriksaan HbA1c

    Pengukuran kadar HbA1c digunakan untuk menilai pengendalian glukosa darah selama 8-12

    minggu terakhir, sesuai umur eritrosit dalam darah.1

    Oleh karena itu, pengukuran kadar HbA1c

    sebaiknya dilakukan 4 kali dalam 1 tahun atau setiap 3-6 bulan sekali.2

    Pengukuran kadar HbA1cmerupakan kontrol pengendalian diabetes mellitus terbaik, karena perubahan kadar HbA1c dalam

    darah terjadi lebih lama dari kadar glukosa darah puasa atau cenderung fluktuatif pada penderita

    diabetes mellitus.3Hal ini menyebabkan kadar glukosa darah puasa tidak menggambarkan

    pengendalikan kadar glukosa darah yang sebenarnya.

    Referensi

    1. Rachmawati, B. Diabetes Mellitus. In: Diktat Pegangan Kuliah Patologi Klinik Jilid II. Jilid I. Semarang:Bagian Patologi Klinik FK Undip, 2006: p.6-8

    2. Fong, DS, Aiello L, Gardner TW, et al. Retinophaty in Diabetes. Diabetes Care 2004. Available from:URL:http://carediabetesjournals.org/cgi/content/full/27/suppl_1/s84

    3. Retinophaty. Available from: URL: medweb.bham.ac.uk/aesdec/. Accressed November 5, 2007

    Penyebab Diabetes Mellitus II

    Penyebab DM tipe 2 terdapat dalam beberapa keadaan yang berperan yaitu (1,2):

    1. Resistensi Insulin2. Disfungsi sel beta pankreas

    Akhir-akhir ini banyak juga dibahas mengenai peran peran sel alfa pankreas, amilin dan

    sebagainya. Resistensi insulin adalah keadaan dimana insulin tidak dapat bekerja optimal pada sel-sel

    targetnya seperti sel otot, sel lemak dan sel hepar. Keadaan resisten terhadap efek insulin menyebabkan

    sel beta pankreas mensekresi insulin dalam kuantitas yang lebih besar untuk mempertahankan

    homeostasis glukosa darah, sehingga terjadi hiperinsulinemia kompensatoir untuk mempertahankan

    keadaan euglikemia; disampinh itu juga terjadi peningktan sama lemak bebas dalam darah. (1,2)

    Keadaan glukotoksitas dan lipotoksisitas akibat kekurangan insulin relatif lebih (walaupun telah

    dikompensasi dengan hiperinsulinemia) mengakibatkan sel beta pankreas mengalami disfungsi dan

    gangguan metabolisme glukosa berupa glukosa puasa terganggu, gangguan toleransi glukosa, dan

    akhirnya DM tipe II. Akhir-akhir ini juga diketehaui juga bahwa pada DN tipe II ada peran sel alfa

    pankreas yang menghasilkan glukagon. Glukagon berperan pada produksi glukosa dihepar pada keadaan

    puasa. (1,2)

    http://carediabetesjournals.org/cgi/content/full/27/suppl_1/s84http://carediabetesjournals.org/cgi/content/full/27/suppl_1/s84http://carediabetesjournals.org/cgi/content/full/27/suppl_1/s84http://carediabetesjournals.org/cgi/content/full/27/suppl_1/s84
  • 7/13/2019 DM 2

    2/2

    Referensi :

    1. Hawkins M, Rossetti L. insulin Resistance and Its Role in the Pathogenesis of Type 2 Diabetes. In :Kahn CR, king GL, Moses AC, weir GC, Jacobson AM, Smith RJ(Eds) Joslins Diabetes Mellitus.

    Lippincoot William & Wilkin. Philadelphia. Pg 425-448, 2005

    2. Leahly JL. Bcell Disfungtion in Type 2 Diabetes In : Kahn CR, king GL, Moses AC, weir GC, JacobsonAM, Smith RJ(Eds) Joslins Diabetes Mellitus. Lippincoot William & Wilkin. Philadelphia. Pg 425-448,

    2005

    3.