Upload
necel
View
1.013
Download
14
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Buku cerdas untuk sukses di stase kulit dan kelamin. dari dokter muda untuk dokter muda. isi sangat menarik dan mudah dipahami, dibuat seringaks mungkin dan menyertakan hanya intisarinya.
Citation preview
CATATAN DOKTER MUDA
Nama : …………………….
FK UNMUL/RSUD AW SJAHRANIE
SAMARINDA
2011
KULIT KELAMIN
Tidak dijual bebas, harus difotokopi
Buku ini merupakan rangkuman Ilmu Kulit dan Kelamin dari berbagai sumber.
Digunakan untuk mempermudah kegiatan dokter muda di stase.
Karena disadur dari berbagai sumber, maka tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan.
1. Infeksi Bakteri ---------------------------- setyo hansen
2. Infeksi virus ------------------------------- ita zoster
3. Infeksi jamur ------------------------------ mila mikosis
4. Alergi -----------------------------livia johnson
5. Dermatitis --------------------- adel atopik
6. Dermatitits eritroskuamosa dan vesikobulosa ----------------------- niken vesikobulosa
7. Penyakit kelamin -------------------------- doktermudaliar
8. Dermatofarmakologi ------------------- niken-nazol-ferin
PARASIT
BAKTERI
Golongan piokokkus,
Streptococcus/staphilo
PIODERMA
TBC KUTIS
KUSTA
Golongan BTA
FRAMBUSIA
Treponema
pertenue
VIRUS HPV
herpes
pox varicella
Herpes zoster
variola Herpes simpleks
Molluskum
kontagiosum
Kondiloma
akuminata
veruka
JAMUR Mikosis
superf
Dermatofitosis:
buhanan tinea
Non dermatofitosis: P
versicolor, tinea nigra, piedra Kandida
Mikosis
profunda
PARASIT HEWANI
Skabies
Cutaneus larva migrans
pedikulosis
INFEKSI BAKTERI
Impetigo
Folikulitis Furunkel/Karbunkel Ektima Krustosa Bulosa
Definisi Pioderma yang terbatas pada epidermis Radang folikel rambut. Superfifialis terbatas di epidermis. Profunda sampai ke subkutan
Furunkel : radang folikel rambut dan sekitarnya (jamak : furunkulosis). Karbunkel : kumpulan furunkel
Ulkus superfisial dengan krusta diatasnya
Sinonim Impetigo kontangiosa, impetigo vulgaris, impetigo Tillbury Fox
Impetigo vesiko-bulosa, cacar monyet
impetigo Bockhart Bisul
Etiologi Streptococcus B hemolyticus
Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus Streptococcus B hemolyticus
Klinis Hanya pada anak keadaan umum baik. Kulit lepuh. Dapat disertai demam
Nyeri
Distribusi muka (lubang hidung dan mulut)
ketiak, dada, punggung tungkai bawah, daerah janggut aksila dan bokong tungkai bawah
effloresensi Eritema dan vesikel yang cepat pecah, erosi, krusta
eritema, bula, bula hipopion, bula pecah menjadi koloret dengan dasar eritem
papul dan pustul yang eritematosa dan ditengahnya terdapat rambut. Teraba infiltrat subkutan (profunda)
nodul eritematosa, ditengahnya terdapat pustul. Dapat melunak menjadi abses
krusta tebal berwarna kuning. Jika krusta diangkat tampak ulkus dangkal
Pemeriksaan penunjang
gula darah (curiga DM)
terapi Antibiotik topikal dan sistemik
Antibiotik topikal dan sistemik, bedak salicil 2%
Antibiotik topikal dan sistemik Antibiotik topikal dan sistemik Krusta diangkat dan diolesi antibiotik. Antibiotik sistemik
Erisipelas Selulitis dan flegmon Eritrasma Pionikia
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome
Definisi Infeksi kulit akut Flegmon : selulitis yang mengalami supurasi
radang di sekitar kuku oleh piokokus
infeksi kulit oleh Staphylococcus aureus tipe tertentu dengan ciri khas erupa epidermolisis
Sinonim Penyakit Ritter, dermatitis eksfoliativa neonatorum
Etiologi Streptococcus Sama dengan erisipelas Corynebacterium minutissimum
Staphylococcus aureus, Streptococcus B hemolyticus
Staphylococcus aureus grup II faga 52, 55, 71
Klinis demam, malaise, riwayat trauma
asimtomatik didahului trauma Anak dibawah 5 tahun, pria >>. Demam tinggi, ISPA
Distribusi tungkai bawah daerah intertriginosa (aksila, lipat paha, bawah payudara), sela jari kaki
kuku dan sekitarnya muka, leher, ketiak, lipat paha kemudian menyeluruh
effloresensi eritema berwarna cerah, berbatas tegas, tepi meninggi dengan tanda2 radang akut. Dapat disertai edema, vesikel, bula
Infiltrat yang difus di subkutan daerah tepi coklat, skuama tipis, permukaan seperti sekam
eritema lalu bula besar lalu pengelupasan menjadi daerah erosi. Terakhir terjadi deskuamasi. Gambaran mirip kombustio. Mukosa jarang terkena. Tnada Nikolsky positif
Pemeriksaan penunjang
Leukositosis Leukositosis Lampu Wood : fluorosensi merah terang (akibat porfirin)
Histo PA : lepuh intraepidermal pada stratum granulosum, sel akantolitik
terapi Istirahat, elevasi, antibiotik sistemik dan topikal. Kompres terbuka. Diuretika bila edema
Sama dengan erisipelas ditambah insisi
imidazol topikal (klotrimazol, mikonazol), asam fusidat topikal, eritromisin oral selama 2 minggu
kompres dengan antiseptik, antibiotik sistemik, ekstraksi kuku bila terjadi abses subungual
kloksasiklin 3x250 mg (dewasa), 3x50 mg (neonatus). Klindamisin, sefalosporin. Topikal : sufratulle atau krim antibiotik
Frambusia
Definisi Penyakit treponematosis menahun, hilang timbul, mengenai kulit, tulang
Sinonim Patek, puru, pian, jaw
Etiologi Treponema pertenue
Stadium 1 Stadium 2 Stadium lanjut
Klinis pembesaran KGB regional, konsistensi keras tidak nyeri, tidak ada pelunakan
jalan seperti kepiting mutilasi fosa nasalis, palatum mole dengan bentukan 1 lubang hidung (gangosa), eksositosis tulang hidung (goundou)
Distribusi tungkai bawah, tempat yang mudah trauma, mulut, hidung, bokong anus
lubang badan, muka, lipatan seluruh tubuh
effloresensi papul eritem, membesar menjadi ulkus dengan dasar papilomatosa. Krusta berwarna kuning hijau.
papul miliar tersusun korimbiform, arsinar, atau numular. Membasah, berkrusta. Keratoderma pada telapak kaki
nodus yang dapat melunak, pecah menjadi ulkus, sembuh di tengah, meluar ke perifer. Guma pada tungkai, nodus tidak nyeri, keras, dapat digerakkan pada dasarnya, pecah menjadi ulkus curam, dalam sampai ke tulang
Pemeriksaan penunjang
Rontgen : rarefaction pada korteks dan destruksi pada perios
terapi Penisilin 2,4 juta unit (dewasa) setengahnya untuk < 12 tahun. Eritromisin, tetrasiklin
TB kutis primer skrofuloderma tuberkulid
Definisi kuman masuk pertama kali melalui kulit
penjalaran perkontinuatum dari organ di bawah kulit yang telah terserang M. Tb
kelainan kulit akibat alergi mikobakterium
Sinonim tuberkulosis chancre reaksi id pada mikobakterium
Etiologi M. tuberculosis
Klinis inkubasi 2-3 minggu. Makin muda pasien makin berat gejala
pembesaran KGB, tanda radang akut.
Distribusi ketiak, leher, lipat paha eritema nodosum (ekstremitas ekstensor) dan eritema induratum (ekstremitas fleksor). Liken skrofulosorum (papul milier) effloresensi papul, pustul atau ulkus indolen,
berdinding bergaung dan disekitarnya livid
Abses dingin yang dapat memecah membentuk fistel lalu ulkus (bentuk memamanjang & tidak teratur, dinding merah kebiruan, dinding bergaung, jaringan granulasi tertutup pus seropurulen, mengering menjadi krusta kuning. Ulkus menyembuh menjadi sikatriks yang memiliki jembatan kulit
Pemeriksaan penunjang
reaksi tuberkulin +
terapi HRZ 2 bulan dilanjutkan HR 4 bulan.H (5-10mg/kgBB). R (10 mg/kgBB. Z (20-35 mg/kgBB). E (25 mg/kgBB bulan 1 dan 2 kemudian 15 mg/kgBB bulan selanjutnya
LEPRA Adalah penyakit infeksi kronis akibat Mycobacterium leprae yang bersifat intraseluler obligat. Sinonim kusta, morbus Hanses.
MB PB
Lesi Kulit (makula datar, papul yang meninggi, nodus)
> 5 les distribusi lebih simetris hilangnya sensasi kurang jelas
1-5 lesi hipopigmentasi/eritema distribusi tidak simetris hilangnya sensasi yang jelas
Kerusakan saraf (hilangnya sensasi/kelemahan otot yang dipersrafi oleh saraf yang terkena)
banyak cabang
hanya satu cabang saraf
LEPROMATOSA (LL)
BORDERLINE LEPROMATOSA (BL)
Mid Borderlline TUBERKULOID (TT) BORDERLINE TUBERCULOID (BT)
INDETERMINATE (I)
Bentuk Makula
Infiltrat difus Papul
Nodus
Makula Plakat Papu Plakat Dome-shaped (kubah) Punched - out
Makula saja; makula
dibatasi infiltrat
Makula dibatasi
infiltrat; infiltrat saja
Hanya infiltrat
Jumlah Tidak terhitung, praktis tidak ada kulit sehat
Sukar dihitung, masih ada kulit sehat Dapat dihitung, kulit
sehat jelas ada
Satu, dapat
beberapa
Beberapa atau satu
dengan satelit Satu atau
beberapa
Distribusi Simetris
Hampir simetris asimetris Asimetris
Masih asimetris Variasi
Permukaan Halus berkilat
Halus berkilat Agak kasar, agak berkilat
Kering bersisik
Kering bersisik
Halus, agak
berkilat
Batas Tidak jelas
Agak jelas Agak jelas
Jelas Jelas
Dapat jelas atau
tidak jelas
Anestesia Biasanya Tidak jelas
Tak jelas Lebih jelas Jelas Jelas
Tak ada sampai
tidak jelas
BTA lesi kulit Banyak (ada globus)
banyak Agak banyak Hampir selalu negatif
Negatif atau hanya 1+ Biasanya negatif
Tes lepromin Negatif
Negatif Biasanya Negatif Positif kuat (3+)
Positif lemah Dapat positif lemah atau negatif
INFEKSI VIRUS
Varicella Herpes Zoster Variola
Sinonim Cacar air Cacar Ular Cacar
Etiologi Varicella Zoster Reaktivasi Varicella Zoster Pox virus
Masa Inkubasi 17 – 21 hari 7-12 hari 2-3 minggu
prodormal + + +
UKK polimorf papul eritem vesikel tear drops
pustule krusta
eritema, vesikel berkelompok, pustul,
krusta sesuai dermatom, hiperestesi
Monomorf = 3-4 hari pertama gejala prodormal
Timbul makula eritematosa cepat berubah jadi
papul. Suhu normal 5-10 hari. vesikel berubah
menjadi pustul, Suhu naik
2 minggu, timbul krusta, sikatriks,atrofi, Suhu turun
Predileksi Dari daerah badan menyebar secara
sentrifugal ke muka dan ekstremitas
daerah-daerah yang mengikuti dermatom,
asimetris
Dari daerah muka, ekstremitas, menyebar
sentripetal menuju badan
Usia Anak dan dewasa Kebanyakan dewasa Anak dan dewasa
Obat Asiklovir 5 x 800 mg 7 hari
Paracetamol 3 x 500 mg
Analgetik sedative
+ mentol (anti gatal)
Penderita dikarantina
Asiklovir 5 x 800 mg 7 hari
Atau valasiklovir 3 x 1000 mg 7 hari
Analgetik
Antibiotik
Asiklovir 5 x 800 mg 7 hari Atau valasiklovir 3 x 1000
mg 7 hari
Analgetik, antipiretik, kompres antiseptik Penderita
dikarantina
Veruka Kondiloma Akuminata Moluskum Kontagiosum
Etiologi HPV HPV Pox virus
UKK Papul bulat abu-abu lentikular, kasar bisa
konfluen, verukosa.
Fenomena koebner +
Vegetasi bertangkai. Berjonjot. Baru
berwarna merah, bila lama berwarna hitam
Papul miliar/lentikular, putih seperti lilin
bentuk kubah dengan lekukan (delle) di
dalamnya terdapat massa seperti nasi
Predileksi Ekstremitas ekstensor Genital eksterna, perineum, anus Muka, badan, ekstremitas
Obat Bedah beku, skalpel, listrik, laser Podofilin, Bedah beku, skalpel, listrik, laser Cukup dengan ekstraktor komedo atau
dipencet bila bisa
DERMATOMIKOSIS
MIKOSIS
Mikosis profunda
Mikosis superficial
dermatofitosis
tinea kapitis
tinea barbe
tinea kruris
tinea pedis et manum
tinea unguinum
tine korporis
nondermatomikosis
P. versikolor
piedra hitam
piedra putih
tinea nigra palmaris
otomikosis
keratomikosis
kandida mikosis
Kandidosis selaput lendir
kandidosis oral
perleche
vulvovaginitis
balanitis / balanopostisis
kandidosis mukokutan kronik
kandidosis bronkopulmonar n paru
kandidosis kutis
lokalisata : intertriginosa n perianal
generalisata
paronikia n onikomikosis
kandidosis kutis granulomatosa
kandidosis sistemik
endokarditis
meningitis
pielonefritis
septikemia
Tinea Pitiriasis versikolor Pitirosporum folikulitis
Piedra Tinea nigra Kandidosis
Etiologi Gol. Trichophyton Malasezia furfur Pityrosporum orbiculare Pityrosporum ovale
Sp. pitirosporum Piedra hortal (black) Trichosporum beigelii (white)
Cladosporium werneckii
Candida albicans
Tinea dibagi sesuai daerahnya Kepala : kapitis Wajah : facialis Janggut : barbae Tangan : manum Kuku : unguinum Inguinal n gluteal : kruris Selain itu : korporis
Panu macula hipo/hiperpigmentasi gatal dg skuama halus
Penyakit kronis folikel pilosebasea
Infeksi jamur pd rambut Black : tropis. P. hortal : kepala, menyerang rambut di bwh kutikel, membengkak n pecah menyebar di sekitar rambut (shaft) dan membentuk benjolan tengguli n item White : iklim sedang. janggut n kumis, benjolan coklat muda
Infeksi jamur superficial asimtomatik pd stratum korneum Pd telapak tangan
Gejala klinis
Gatal2 Kadang asimtomatik – gatal ringan
Gatal2 Menyerang rambut kepala, janggut n kumis tanpa keluhan
Usia < 19 tahun Kronik jadi bisa dilihat pd orang dewasa > 19 tahun Faktor predisposisi : hiperhidrosis
UKK Kelainan berbatas tegas dg efloresensi polimorf Tepi lesi aktif, central healing eczema marginatum Hiperpigmentasi dan skuamasi Kerion celsi k/ microsporum canis (lihat tabel tinea menurut predileksi)
Bercakbercak berwarnawarni, bentuk tak teratur sampai teratur, batas jelas sampai difus Papulo-vesikular Pseudoakromia
Papul n pustule perifolikular uk 2-3 mm dengan peradangan minimal Predileksi : dada, punggung n tanagn atas, kadang leher n muka
Krusta melekat erat pd rambut Benjolan yg besar mudah terlihat, diraba kasar pd rambut Klo rambut disisir bunyi metal (klik)
Bercak-bercak tengguli hitam, kadang bersisik
P. penunjang
Bahan : kerokan kulit, rambut n kuku Sediaan basah : sediaan ditetesi KOH 10% (rambut), 20%(kulit n kuku) Lihat : hifa (kulit n kuku), arthrospora; mikro n makrospora (rambut) Kultur pd agar dextrose sabouraud
Rambut dg KOH 10% hifa berseptum, teranyam padat diantaranya tdp askus2
Jamur hifa bercabang, bersekat ukuran 1.5-3 µ, warna coklat muda – hijau tua Kultur agar sabouraud
KOH 10% / gram sel ragi, blastospora atau hifa semu Kultur agar sabouraud corn meal agar
DD Dermatitis : batas g tegas Akrodermatitis kontinua Morbus Andrews Kandidosis Eritrasma
Dermatitis seboroika Eritrasma MH Pitiriasis alba Vitiligo
Akne vulgaris Folikulitis bacterial Erupsi akneiformis
Dermatitis kontak Tinea versikolor Nevus pigmentosus
K. kutis :
Eritrasma
D. intertriginosa
Dermatoofitosis
K. kuku tine unguiinum k. vulvovaginitis
Trikomonnas vaginalis
Gonoroe akut
Leukoplakia
Liken planus
Terapi Oral :
griseofulvin 0,5-1 g (dewasa), 0,25-0,5 g ( anak-anak)/10-25 mg/kgbb; obat lanjut smp 2 minggu setelah perbaikan
kerion : kortikosteroid, prednisone 3 x 5 mg/ prednisolon 3 x 4 mg 2 minggu
terbinafrin 62,5 – 250 mg
ketokonazol 200 mg/ hari 10 hari – 2 minggu
Suspensi selenium sulfide (selsum) Salisil spiritus 10% Derivate azol : mikonazol, ketokonazol Lar. Tiosulfas natrikus 25% Ketokonazol 200 mg/hr selama 10 hari
Antimikroba oral
ketokonazol 200 mg selama 2-4 mg
itrakonazol 200 mg selama 2 mg
flukonazol 150 g /mg selama 2-4 mg
antimikotik topikal kurang efektif
Potong rambutnya Lar. Sublimat 1/ 2000 antijamur
Hindari predisposisi Topikal :
Lar. Gentian violet ½-1% u? selaput lender, 1-2% u/ kulit 2x/hari selama 3 hari
Nistatin
Grup azol
sistemik
Nistatin tab
Amfoterisin B iv K. sistemik
K. vaginalis kotrimazol 500mg vag tab / ketokonazol 2 x 200 selama 5 hari / flukonazol 150
topikal
as. Salisilat 2-4%
as benzoate 6-12%
sulfur 4 – 6%
mikonazol 2%
ketokonazol 2%
Tinea kapitis Tinea barbae T. corporis T. kruris T. pedis T. unguinum
Predileksi Daerah kulit kepala, rambut Janggut, kumis Badan. Leher, perut, dada Inguinal Pantat, lipat paha Scrotum
Kaki kukukukukita
Etiologi Gol. Dermatophyta : T. rubrum, T. mentagrophytes, M. gypseum Gol. Microsporum : M. canis, M.audoini
Zoofilik : T. mentagrophytes, T. verucosum, M. canis Antrofilik : T. violaceum, T. schoenleini
T. rubrum, T. mentagrophytes, M. canis
E. flocusum T. rubrum
T. rubrum T. mentagrophytes E. flocusum
T. rubrum T. mentagrophytes
Gatal Warna rambut jd abu2 Rambut mudah patah n tcabut tanpa sakit
Gatal t.u klo keringatan Subungal prox Subungal distal Leukonikia trikofira bawah kuku
UKK Lesi bersisik, kemerahan, alopesia, kerion 3 bentuk: Grey patch ringworm Kerion Blackdot ringworm
3 tipe : - Peradangan = kerion celci - Tipe superficial/sikosis - Tipe menyebar circiinata
Bentuk lesi circiner, anuler, polisiklik, proriatikform Lesi bentuk bulat, erittematosa ditutupi skuama Central healing Tepi meninggi (aktif) Lesi dapat konfluen : lebar plakat
Pruritus, eritema batas tegas Tepi meninggi, skuuama (+) Kadang erosi/likenifikkasi
Bentuk :
- Intertriginosa maserasi skuamasi. fisura
- Hiperkeratotik penebalan kulit, sisik, kering, hyperkeratosis hebat, nyeri
- Vesikuler - Subakut/
vesikobulosa vesikel, bula, basah kotor
Gatal hebat vesikel pecah erosi
Kuku suram Hyperkeratosis-subungal Keropos/tak teratur
skuama basah/kotor (inf sekunder : erysipelas)
Pem. Penunjang
Sediaan + KOH 10%/20%
DD Folikulitis Dermatitis perioral DKA
MH Granuloma anulare
Kandidosis skrotum Eritrasma Liken simpleks
Psoriasis kuku
Terapi Griseofulvin Ketokonazol 2 x 200mg Kerion : kortikosteroid sistemik (prednisone 3x5 mg /prednisolon 3x4 mg) Interhistin
Griseofulvin 0,5-1gr/hr Anti jamur topikal gol. Azol Sampo anti jamur
Griseofulvin Ketokonazol 2 x 200mg
Ketokonazol 2 x 200mg Ketokonazol krim Bedak gatal Sapoviridis
Debridement Kombinasi dg azol Kutek lochetar (gol. Amolorphin) Kutek loprox (ciclopiroksolamin) Itrakonazol pulse terapi
Kandidosis selaput lendir
Thrush Pada bayi Tampak pseudomembran putih coklat muda kelabu menutupi lidah, palatum molle, pipi dalam n permukaan rongga mulut Lesi kaya’ susu Glositis kronis atrofi papil
Perleche Fisur pd sudut mulut Maserasi, erosi, basah, dasar eritematosa Def. riboflavin
Vulvovaginitis Penderita DM Gatal pd vulva, panas, nyeri post miksi, dispneuria Hyperemia labia minora n vagina. Bercak2 putih kekuningan, edema, ulkus dangkal Fluor albus kekuningan dg gumpalan kyk susu
Blanitis Glans penis erosi, pustule
Kandidosis kutis
k. intertriginosa Di lipatan2 bercak berbatas tegas, bersisik, basah, eritematosa, lesi sattelit vesikel2 n pustul2 kecil tepi kasar n berkembang
k. perianal Pruritus ani
k. kutis generalisata Pd glabrous skin???? Lipat payudara, intergluteal, umbilicus Lesi ekzematoid dg vesikel2 n pustul2
Paronikia n onikomikosis Kerja dg air Kemerahan, pembengkakan g bernanah, kuku jd tebal, mengeras n berlekuk2, kadang warna coklat, g rapuh, tetap berkilau n g da sisa jaringan di bawah kuku (tinea unguinum)
ALERGI : PRURIGO
Definisi
Prurigo adalah erupsi papular kronik dan rekurens. Yang sering terlihat adalah prurigo hebra kemudian prurigo nodularis, dan yang jenis lain jarang (ilmu kulit
kelamin, UI)
KOCSARD, 1962 Dermatosis yang ditandai dengan papul berbentuk kubah (dome shape) dengan vesikel dipuncaknya yang cepat hilang, sangat gatal, kronik,
rekuren likenifikasi (cakul undip, ilmu kulit kelamin UI)
Prurigo
Prurigo simpleks
Prurigo nodularis
Prurigo Hebra
Prurigo kronik
multiformis lutz
strofulus
Dermatosis pruriginosa
Dermatosis pruriginosa Prurigo papul yg terdpt bersama2 dgn urtika, infeksi piogenik, tanda2 bekas garukan,
likenifikasi dan eksematisasi
Prurigo simpleks Prurigo nodularis
strofulus Prurigo kronik
Multiforme Lutz
Prurigo hebra Prurigo mitis ringan Prurigo feroks (agria) lokasi luas, dan berlanjut sampe dewasa
Definisi Disebut juga urtikaria papular, liken urtikatus, dan strofulus pruriginosis
Penyakit kulit kronik yang dimulai sejak bayi atau anak-anak. Sering terdapat pada keadaan sosio-ekonomi rendah. Umumnya pada anak2
Sering pada orang dengan usia pertengahan
Penyakit kronik pada orang dewasa, ditandai dengan oleh adanya nodus kutan yang gatal, terutama pada ekstremitas bagian ekstensor
etiologi Reaksi hipersensitivitas terhadap gigitan fleas (kutu berkaki 6 yang bisa melompat), gnats (agas), nyamuk, kutu, yg tersering adalah kepinding
Masih belum diketahui
Diduga herediter
Kulit peka terhdp serangga krn toksin ludah serangga toksinalergi
Faktor lain: suhu, investasi parasit, infeksi tonsil, infeksi saluran cerna, endokrin, alergi makanan
Faktor atopi
Belum diketahui Serangan gatal timbul bila terdapat ketegangan emosional.
distribusi Lengan dan tungkai terutama mengenai bagian ekstensor
Terutama pada bagian ekstensor dan simetris, meluas ke bokong dan perut, muka jg dpt terkena, distal lengan dan tungkai.
Badan dan bagian ekstensor ekstremitas Kuka dan bagian kepala berambut
Sering pada wanita mengenai ekstremitas, terutama pada anterior paha dan tungkai bawah.
Efloresensi Papul kecil (urticated papules), karena garukan menjadi ekskoriasi dan mengalami infeksi sekunder atau likenifikasi. Lesi muncul biasanya malam hari. Bertahan 12 hari.
Papul prurigo disertai likenifikasi dan eksematisasi
Papul2 miliar tdk berwarna, berebntuk kubah, lebih mudah diraba drpd dilihat Erosi, ekskoriasi, krusta, hipopigmentasi, dan likenifikasi. Sering pula terdapat infeksi sekunder
Papul, vesikel-vesikel dalam macam-macam tingkat perkembangan. Terdapat jaringan parut
Nodus dapat tunggal maupun multipel,sebesar kacang polong atau lebih besar, keras dan berwarna merah kecoklatan bila perkembangan sudah lengkap, maka akan menjadi verukosa atau mengalami fisurasi.
Pemeriksaan fisik lain dan penunjang
Pembesaran KGB (-) Histo: sebukan infiltrat superfisial dan dalam, yg terdiri atas limfosit, histiosit dan eosinofil
Limfadenitis dermatopatik Eosinofilia
Pembesaran KGB (+) kubo prurigo Anamia dan malnutrisi krn nafsu makan ↓ Histopatologi: akantosis, hiperkeratosis, edema pada epidermis bagian bawah, dan dermis bagian atas. Pd papul yg baru terdpt
Histopatologi: 1. Penebalan epidermis,
sehingga tampak hiperkeratosis, hipergranulosis, akantosis tidak teratur atau disebut juga sebagai hiperplasi psoriasis yg tdk teratur.
2. Penebalan stratum papilaris
pelebaran PD, infiltrasi ringan sel radang disekitar papul dan dermis bg ats. Kronikdeposit pigmen dibagian basal
dermis, yg terdiri atas serat kolagen kasar, yg arahnya tegak lurus dari permukaan kulit (collagen in vertical streak)
3. Sebukan sel2 radang disekitar PD yg melebar didaerah dermis bag atas. Sel2 tersebut terdiri atas limfosit dan histiosit
terapi Pemberantasan serangga, dilemari, rumah, ambal, dll disemprot insektisida 2x/mgg
Lotion antipruritus
Kortokosteroid
Antihistamin per oral
Pengobatan simptomatik Tdk diketahui penyabab pengobatan tdk tepat Perbaikan higiene Pengotan simptomatik DD: skabies
Pengobatan simptomatik Diberikan obat untuk mengurangi gatal topikal (bedak kocok, emolien) atau sistemik (antihistamin)
Kortikosteroid intralesi 0.5 sd. 1 per cm
2 maksimal 5
ml/pengobatan
ALERGI : URTIKARIA
urtikaria
etiologi
Lamanya
serangan
berlangsun
g
Morfologi klinis
Luas dan dalam
mekanisme
klasifikasi
obat
makanan
Gigitan serangga
Bahan fotosensitizer
inhalan
kontaktan
Trauma fisik
Infeksi&infestasi Peny.sistemik
psikis
genetik
akut
kronik
papular
gutata
girata
anular
arsinar
lokal angioedema generalisat
a
Reaksi alergi
tipe IV Bergantung pada IgE
Ikut
sertanya
komplemen
reaksi imunologis
1. Mekanisme 1. Reaksi imunologik
a. Bergantung pada Ig E reaksi alergi tipe I pada atopi antigen spesifik (polen, obat, venom)
b. Ikut sertanya komplemen reaksi sitotoksik (reaksi alergi tipe II) Reaksi kompleks imun (tipe III) def. C1 esterase inhibitor a9genetik0
c. Reaksi alergi tipe IV (urtikaria kontak) 2. Reaksi non imunologik Langsung memacu sel mast release mediator Bhn yg menyebabkan perubahan as. Arakidonat:
aspirin,NSAID,azodyes Trauma fisik: dermografisme, rangsangan dingin, pans,
bahan kolinergik 3. Idiopatik
Diagnosis 1.anamnesa: gatal, rasa terbakar, dan tertusuk 2.pemeriksaan fisik
Eff: eritem&edem berbatas tegas, bag.tengah tampak pucat.serangga: lentikular, numular, hingga plakat.sinar:papular. Urtikaria kolinergik:peningkatan suhu tubuh, emosi, makanna yang merangsang, dan pekerjaan berat.eff:numular, konfluen.
3.pemeriksaan penunjang:lab,tes kulit, tap water test Terapi: Idealketahui dan hilangkan penyebab Dibagi menjadi 3:
1. Menghambat efek histamin pada organ target a. Antihistamin HI, jika gagal b. Kombinasi antihistamin H1&H2
2. Menghambat pelepasan histamin dari sel mast a. Golongan ß2 adrenergik adrenalin b. Kromoglikat asma bronchiale
3. Hambat mediator lain Kinin, prostaglandin, leukotrien indometacin
Urtikaria Def: rekasi vaskular kulit akibat bermacam-macam sebab ditandai dengan edema setempat cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemarahan, meninggi dipermukaan kulit, sekitarnya dapat dikelilingi halo. (ilmu kukel, UI). Sinonim:
1. Hives 2. Nettle rash 3. Biduran 4. Kaligata
Etiologi 1. Obat-obatan secara imun: penisilin, sulfonamid, analgesik, pencahar, hormon, diuretik secara non imun: kodein, opium, zat kontras (merangsang sel mas); aspirin (menghambat sintesis prostaglansin dari asam arakidonat)
2. Makanan umumnya rekasi imunologik, makanan2 berupa protein,ex: telur
3. Gigitan/sengatan serangga reaksi Ig E tipe I dan tipe seluler (tipe IV) 4. Bahan fotosensitizer griseofulvin, fenotiazid, sulfonamid, bahan kosmetik,
dan sabun germisid 5. Inhalan pd alergi atopi dan gangguan napas. Serbuk sari bunga, debu, dll 6. Kontaktan kutu, serbuk tekstil, tumbuh2an, bahan kimia 7. Trauma fisik dingin: berenang, memegang benda dingin. Panas: sinar UV,
radiasi. Tekanan: ikat pinggang, goresan. 8. Infeksi dan infestasi 9. Psikis 10. Genetik 11. Penyakit sistemik limfoma, hepatitis, demam reumatik
Klasifikasi 2. Lamanya serangan berlangsung
Akut: <6mggu/4 mggu tetapi tiap hari, anak muda, laki2>wanita Kronik: >6mggu, usia pertengahan
3. Morfologi klinis 1. Papular 2. Gutata sebesar tetesan air 3. Girata besar2 4. Luas dan dalamnya jaringan yang terkena 1. Lokal 2. Generalisata 3. Angioedem mengenai lapisan lebih dalam drpd dermis
Fixed drug eruption SJS TEN
Definisi Reaksi alergi pada kulit atau mukokutan yg terjd akibat pemberian obat/jamu yg biasanya sistemik.
Sindroma yang mengenai kulit, selaput lendir orificium, dan mata dengan keadaan umum bervariasi dari ringan sampai berat; kelainan pada kulit berupa eritem, vesikel/bula, dapat disertai purpura
Penyakit berat, gejala kulit yang terpenting adalah epidermolisis generalisata, dapat disertai kelainan pada selaput lendir di orificium dan mata. Sinonim:sindrom lyell
Etiologi Antibiotik:penisilin,spiramicin,tetrasiklin
Antikonvulsan:mefenioin
Antiremati:fenilbutason
Barbiturat:fenobarbital
Fenotiasin:klorpromasin
Salisilat:aspirin
Sulfonamid:asetosalamid
Lain-lain vit B6
50% alergi obat Infeksi, vaksinasi, penyakit graft versus host, neoplasma dan radiasi. Reaksi alergi tipe II
80-95% alergi obat Reaksi alergi tipe II
Distribusi Trias: kelainan kulit, kelainan orificium, dan kelainan mata
Kulit seluruh tubuh, orificium, mata
effloresensi Urtikaria, eritema, dematitis (polimorf, basah, berbatas tegas, menyeluruh dan simetris), purpura, eksantema fikstum (eritem dan vesikel berbentuk oval numuler, hiperpigmentasi), eritema nodosum (eritema, nodul, nyeri), eritroderma
Eritema, Vesikel dan bula pecaherosi yg luas, ekskoriasi dan krusta kehitaman
Eritema generalisatapapul dan vesikel, bula, purpura. Erosi, ekskoriasi, dan perdarahan krusta berwarna hitam Pentingproses epidermolisis: epidermis terlepas dari dasarnya yang kemudian menyeluruh, mirip kombustio
Pemeriksaan fisik Dan pemeriksaan penunjang
Lab: leukositosis dan eosinofilia Histopatologi: 1. infiltrat sel mononuklear disekitar PD
dermis superficial 2. edem&ekstravasasi sel darah merah
didermis papilar 3. degenerasi hidropik lapisan basalis 4. nekrosis sel epidermal 5. spongiosis
Tanda niskolskly (+) jika kulit ditekan dan digeser maka akan terkelupas histoPA: vakuolisasi dan nekrosis sel-sel basal pd perbatasan semis-epidermis. Lesi lanjut: nekrosis sel eosinofilik sel epidermis.
terapi Sistemik: kortokosteroid Topikal: kering bedak salisilat, basah kompres NaCl
Kortikosteroid Antibiotik Diet miskin garam tinggi protein Balance cairan &elektrolit
Kortikosteroid antibiotik Mirip seperti pengobatan luka bakar
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis Kontak Iritan
(DKI)
Dermatitis Kontak
Alergi (DKA) Dermatitis Atopik
Neurodermatitis
Sirkumskripta/liken
simpleks kronikus/liken
vidal
Etiologi 1. DKI akut (iritan kuat) : lar.asam
sulfat, as. Hidrokolorid, Na & K hidroksida
2. DKI akut lambat : podofilin, antralin, tretinoin, etilen oksida,
benzalkonium klorida, as.
Hidrofluorat 3. DKI akut lambat : gesekan,
trauma mikro,kelembaban rendah, panas, dingin, deterjen,
sabun, pelarut, tanah.
4. Reaksi iritan (subklinis) : penata rambut & pekerja logam bulan2 pertama dpt menjadi DKI
kumulatif 5. DKI traumatik : trauma panas,
laserasi, gejala seperti dermatitis numularis
6. DKI noneritematosa : subklinis
DKI 7. DKI subyektif : bhn2 kimia mis.
As. laktat
1. Bahan kimis
sederhana dgn BM < 1000 dalton
2. Alergen yg belum diproses (hapten)
3. Bersifat lipofilik
4. Sangat reaktif 5. Dpt menembus
stratum korneum
sel epidermis di bawahnya (sel hidup)
1. Reaksi imunologik yg
diperantarai oleh sel-sel dari sutul.
2. Kadar IgE dlm serum penderita & jml eosinofil dlm darah
perifer meningkat
3. Hub. Sistemik antara DA & alergi sal. Nafas (asma
bronchial, rhinitis alergi)
1. Pruritus
2. Adanya penyakit yg mendasari tumbulnya
pruritus mis. Ggl ginjal kronis, obstruksi sal.
Empedu, limfoma
hodgkins, hipertiroid, dermatitis atopi, DKA,
insect bite, tek. Emosi
Gejala
Klinis
1. DKI akut : eritema edema, bula, dpt nekrosis, pinggir berbatas
tegas & asimetris, pedih, panas, rasa terbakar.
2. DKI akut lambat (8-24 jam stlh kontak) : UKK sama dgn DKI
akut + eritema, vesikel,
nekrosis.
1. Gatal 2. Bercak eritematosa
berbatas jelas diikuti edema, papulovesikel,
vesikel/bula 3. Vesikel/bula pecah
erosi & eksudasi
(basah)
1. DA Infantil (2bln-2 thn) : lesi di muka (dahi&pipi)
eritema, papulo vesikel halus, krusta jika digosok.
Scalp,leher, pergelangan
tangan, lengan & tungkai, lutut
Usia 18 bln : likenifikasi
1. Gatal sekali 2. Gatal tidak terus
menerus t.u waktu tidak sibuk tdk gatal
3. Penderita merasa enak bila digaruk
4. Lesi tunggal, awal berupa
plak eritematosa, sedikit
3. DKI kumulatif/kronis : kulit
kering, eritema, skuama, hyperkeratosis, likenifikasi, difus,
fisur (kulit retak), rasa gatal &
nyeri. 4. Reaksi iritan : skuama, eritema,
vesikel, pustule, erosi, penebalan kulit (skin hardening)
5. DKI traumatic : >>> tangan, 6. DKI noneritematosa : perubahan
fungsi sawar stratum korneum
tanpa kelainan klinis 7. DKI subyektif : rasa pedih,
panas/terbakar.
4. Predileksi : kelopak
mata, penis, skrotum. 5. Kronis : kulit kering,
skuama, papul,
likenifikasi, mungkin fisur, batas tidak
jelas,
2. DA Anak (2-10 thn) : dpt
kelanjutan atau timbul sendiri (de novo)
Lesi lebih kering, tidak bgtu
eksudatif , >>> papul,
likenifikasi, sedikit skuama. Kulit di lipatan siku, lipatan
lutut, pergelangan tangan
bag. Fleksor, kelopak mata, leher, jarang di muka.
3. DA Remaja dan Dewasa Plak papular-eritematosa
dan berskuama atau plak
likenifikasi yang gatal
Remaja : di lipatan siku,
lipatan lutut, samping leher, dahi dan sekitar mata.
Dewasa : tangan,
pergelangan tangan, dapat di bibir, vulva, putting susu,
scalp.
Lambat laun hiperpigmentasi.
edematosa, lambat laun
edema & eritema menghilang, bagi.
Tengah berskuama &
menebal, likenifikasi & ekskoriasiasi
5. Hipopigmentasi 6. Batas kulit normal tidak
jelas
Terapi 1. Menghindari pajanan
2. Pelembab utk kulit yang kering 3. Peradangan : kortikosteroid
topikal mis. hidrokortison
1. Kortikosteroid utk
jangka pendek mengatasi peradangan
(eritema, edema, vesikel, bula,
eksudatif/madidans) mis. Prednisone
30mg/hari.
2. Kelainan kulit : kompres dgn lar.
Garam faal/lar. Air salisil 1 : 1000
3. DKA ringan/akut yg
mereda : kortikosteroid atau makrolaktam sec.
topikal
1. Mandi dgn pembersih yg
mengandung pelembab 2. Topikal :
Hidrasi kulit : pelembab krim hidrofilik urea
10% + hidrokortison 1%, emolien/6jam
Kortikosteroid topikal :
hidrokortison (1-2.5%) utk bayi, betason (anak
& dewasa)
Sistemik : kortikosteroid,
antihistamin, anti infeksi, interferon, siklosporin.
1. Gatal : antipruritus,
kortikosteroid topikal, intralesi atau produk
ter 2. Antipruritus :
antihistamin 3. Salep kortikosteroid
dpt dikombinasi dgn
ter yg memiliki efek anti inflamasi
4. UVB & PUVA
Diagnosis 1. Anamnesis, pengamatan
gambaran klinis.
2. Uji temple untuk membedakan
1. Uji tempel di punggung menggunakan
antigen (Finn Chamber
Kriteria Hanifin & Rajka : Berdasarkan gambaran klinis
dengan DKA
System Kit & T.R.U.E
test) Kriteria Mayor
Pruritus
Dermatitis di
muka/ekstensor pada bayi
& anak Dermatitis di fleksura pd
dewasa
Dermatitis kronis/residif
Riwayat atopi pd
penderita/keluarga
Kriteria Minor
Xerosis
Infeksi kulit (S.aureus &
virus herpes simpleks)
Dermatitis nonspesifik pd
tangan & kaki
Iktiosis/hiperliniar
Palmaris/keratosis piliaris Pitriasis alba
Dermatitis di papilla mamae
White dermographism & delayed blanch response
Kelilitis
Lipatan infraorbital Dennie-
Morgan Konjungtivitis berulang
Keratokonus
Katarak subkapsular ant.
Orbita menjadi gelap
Mukat pucat & eritem
Gatal bila berkeringat
Intolerans thdp wil/pelarut
lemak
Aksentuasi perifolikular
DerHipersensitif thdp
makanan Perjalanan penyakit
dipengaruhi oleh fx
lingkungan dan atau emosi
Tes kulit dadakan positif
Kadar IgE dlm serum
meningkat
Awitan usian dini
Dermatitis Dermatitis Stasis
(gravitasional, venosa) Dermatitis Numularis Dermatitis Autosensitisasi
Etiologi Mekanisme belum jelas kemungkinan
1. Peningkatan tek. Hidrostatik dlm system
vena, terjadi kebocoran fibrinogen masuk ke dalam dermis
2. Perangkap faktor pertumbuhan
3. Terperangkapnya sel darah putih
1. Stafilokokus dan mikrokokus
2. Mekanisme hipersenstivitas 3. Dermatitis kontak
4. Trauma fisis & kimiawi
1. Autosensitisasi thdp antigen epidermal
Gejala
Klinis
1. Pelebaran vena (varises)
2. Edema
3. Kulit lambat laun berwarna merah kehitaman & timbul purpura
4. Hemosiderosis 5. Dpt menjadi eritema, skuama, kadang
eksudasi, gatal
6. Berlangsung lama : kulit menjadi tebal & fibrotic
7. Komplikasi berupa ulkus di atas maleolus : ulkus varikosum,/venosum
8. Infeksi sekunder : selulitis
1. Sangat gatal
2. Vesikel & papulovesikel (0.3-1.0 cm)
3. kemudian berkonfluensi (meluas ke samping) satu lesi karakteristik
seperti uang logam (coin) :
eritematosa, sedikit edematosa, berbatas tegas
4. vesikel pecah eksudasi
mongering m’btk krusta kekuningan 5. lesi dapat satu, dpt banyak & tersebar,
bilateral/simetris
6. predileksi : tungkai bawah, badan, lengan, punggung tangan
1. erupsi vesicular akut & luas
2. sering berhubungan dgn dermatitis kronis
di tungkai bawah (dermatitis statis) dgn/tanpa ulkus
3. akibat bhn kimia/iritan, sensitizer, radiasi ion, angry back (excited skin) syndrome
4. kelainan setelah 1 smpai bbrp mgg
erupsi akut yg simetris, papul, vesikel. 5. Erupsi : pd lengan bawah, paha , tungkai
bawah, batang tubuh, muka, tangan,
leher, kaki
Terapi
1. Edema : tungkai dinaikkan waktu tidur &
duduk 2. Saat aktifitas : dpt menggunakan kaos kaki
penyangga varises/pembalut elastic 3. Eksudat : dikompres & setelah kering
diberi krim kortikosteroid 4. Infeksi sekunder : antibiotika sistemik
1. Mencari penyebab
2. Kulit kering : emolien/pelembab 3. Pruritus : antihistamin
5. Topikal : anti inflamasi (preparat ter, glukokortikoid.
6. Bila lesi masih eksudatif : kompres dahulu dgn lar. Permanganas kalikus
1:10.000
7. Jika infeksi bacterial ada : antibiotika 8. Kortikosteroid sistemik : hanya pd
kasus berat & refrakter (dlm jangka pendek)
1. Pengobatan pd penyebab awal
2. Lesi basah : kompres 3. Lalu dapat diberi kortikosteroid sistemik
bila lesi cukup berat 4. Kortikosteroid topikal
5. Antihistamin/antipruritus topikal 6. Infeksi sekunder : antibiotika oral
Diagnosis Berdasarkan gambaran klinis Didasarkan atas gambaran klinis Bila tidak dpt dibuktikan bahwa lesi dari DKA
sekunder, infeksi sekunder jamur, virus,
parasit dermatitis autosensitisasi
Dermatitis Eritroskuamosa
Psoriasis Vulgaris Parapsoriasis Pitiriasis Rosea Eritroderma Dermatitis Seborhoik
Etiologi Autoimun
Bersifat kronik, residif
Belum diketahui Belum diketahui, diduga
virus, self limiting disease
- Alergi obat sistemik
- Perluasan penyakit kulit
- Penyakit sitemik
termasuk keganasan
Belum diketahui
Status seborhoik
diturunkan.
Dihubungkan dg P.ovale
Efloresensi Bercak plak eritematosa
dengan skuama diatasnya.
Skuama berlapis-lapis,
kasar, berwarna putih
transparan
Eritem dan skuama Lesi inisal berupa eritem
dan skuama halus,
kemudian disusul lesi
yang lebih kecil2
Eritema universalis (90-
100%), biasanya disertai
skuama.
Eritema: mutlak harus ada
Skuama: tidak selalu
ada mis.pada erupsi
obat sistemik.
Eritema dan skuama yang
berminyak agak
kekuningan, batas kurang
tegas.
Predileksi Daerah terbuka dan
mudah trauma (kepala,
1.Badan, lengan atas, paha
Parapsoriasis gutata
Badan, lengan atas, paha
atas, sesuai lipatan kulit
Seluruh tubuh. Wajah Scalp, supraorbita, alis
mata, kelopak mata,
perbatasan dengan wajah,
siku, lutut, ekst ekstensor,
lumbosakral)
2.Badan, bahu, tungkai
Parapsoriasis variegate
3.Badan dan ekstrimitas
Parapsoriasis en plaque
seperti pakaian renang
cewek jadul
edema wajah,telinga luar, lipatan
nasolabial, sternal, areola
mama, lipatan mamae,
interskapular, umbilicus,
lipat paha,anogenital.
Gejala
Klinis
▪ Fenomena tetesan lilin:
skuama yang berubah
warnanya menjadi putih
pd goresan, seperti lilin
yang digores.
▪ Fenomena Auspitz:
tampak serum atau darah
berbintik-bintik yg
disebabkan
papilomatosis ( kerok
skuama sampai dasar)
▪ Fenomena Kobner:
trauma/garukan pada
kulit normal penderita,
akan menyebabkan
muncul psoriasis baru,
timbul setelah 3 minggu.
▪ Kelainan kuku 50%:
pitting nail atau nail pit,
berupa lekukan-lekukan
miliar. Kuku dpt keruh,
tebal, bagian distal
terangkat, onikolisis
1. Parapsoriasis gutata
- Ruam papul miliar,
lentikuler, eritem dan
skuama.
- Biasanya kronik. Yang
Akut disebut penyakit
Mucha-Habermann,
mirip varicela.
2. Parapsoriasis variegate
- Bentuknya seperti
kulit zebra.
- Skuama dan eritem
bergaris-garis
3.Parapsoriasis en plaque
▪ Bercak eritematosa,
permukaan datar,
bulat, lonjong, Ø 2,5
cmdg sedikit skuama,
merah jambu,
coklat/agak kuning.
▪ Sering berkembang
menjadi mikosis
fungoides.
▪ Gatal ringan
▪ Pitiriasis = skuama
halus
▪ Awalnya Herald patch
(besar, biasanya di
badan) 4-10 hari
kemudian menyebar
terbantuk eritem dan
skuama halus dengan
gambaran mengikuti
lipatan kulit sehingga
seperti pohon cemara
terbalik
▪ Tunggu saja, 3-8
minggu akan sembuh
sendiri
1. Eritroderma akibat
alergi obat
- Eritema universal
- Masih aku tidak
terdapat skuama
- Stadium
penyembuhan, baru
timbul skuama
2. Eritroderma akibat
perluasan penyakit kulit
- Eritema yang tidak
merata
- T4 predileksi psoriasi,
kelainan lebih
eritematosa, agak
meninggi.
- Pd penyakit Leiner,
akibat perluasan
dermatitis seborhoik
pada bayi
3. Eritroderma akibat
penyakit sitemik
- Sindrom Sezary
▪ Pitiriasis sika: D.S
ringan yg hanya
mengenai scalp berupa
skuama halus dan
kasar.
▪ Pitiriasis steatoides:
bentuk yg berminyak,
disertai eritem dan
krusta yg tebal, rambut
rontok dibagian vertex
dan frontal.
▪ Berat: bercak
berskuama dan
berminyak, eksudasi
dan krusta yg tebal.
▪ Lebih berat: seluruh
kepala tertutup oleh
krusta yg kotor dan
berbau tidak sedap.
▪ Bayi: skuama
kekuningan dan
kumpulan debris epitel
yg lekat pd kulit kepala
= cradle cap.
HistoPA Akantosis, parakeratosis.
Pada st.spinosum tdpt
kelompok leukosit: Abses
Munro. Papilomatosis dan
vasodilatasi subepidermis.
1. Parapsoriasis gutata
Limfohistiositik,
hyperplasia epidermal
ringan, spongiosis
2. Parapsoriasis variegate
Epidermis menipis,
- - -
parakeratosis setempat.
Dermis, infiltrate pita
limfosit.
3.Parapsoriasis en plaque
Tak khas, mirip
dermatitis kronik
Terapi Sistemik
1. Kortikosteroid
Ekivalen dg Prednison
30mg/hr, tapering off
2. Sitostatik (Meotrexate )
Psoriasis, P.pustulosa,
P.artritis, erotroderma
k/ psoriasis
Dosis inisial 5mg/os
3x2,5mg, /12jam
seminggu, dg dosis total
7,5mg. Max 3x5mg per
minggu, perbaikan (+)
3. Levodopa
Dosis: 2x250mg-
3x500mg
4. DDS (Dapson)
Psoriasis pustulosa tipe
Barber.
Dosis: 2x100mg shari.
5. Siklosporin
Imunosuresif
Dosis: 6mg/KgBB/hari
Topikal
1. Preparat ter
2. Kotikosteroid
▪ Umumnya sama dengan
terapi psoriasis
▪ Sitemik: simptomatik,
antihistamin sedative
CTM 3x4 mg sehari
▪ Topical: salisil talk 2%
+ menthol ½ - 1%
- Gol 1. Hentikan obat
tersangka kausanya.
Prednisone 4x10 mg.
- Gol2.
Prednisone 4x10mg-
4x15 mg.
Metilprednisolon dapat
menggantikan
prednisone k/ efeknya
lebih sedikit. Dg dosis
ekuivalen.
- Penyakit Leiner:
Prednison 3x1-2mg
sehari
- Sindron Sezary:
prednisone 30mg sehari,
atau metilpredisolon
dosis ekuivalen.
Sistemik
▪ Kortikosteroid,
Prednison 20-30 mg/hr
▪ Antibiotik, bila ada
infeksi sekunder
▪ Isotretinoin
u/ menurunkan aktifitas
sebasea. Dosis 0,1-
0,3mg/KgBB/hr
▪ Ketokonazol , bila pd
sediaan langsung tdpt
P.ovale
Dosis 200mg/hr
Topikal
▪ Pitiriasis sika 2-
3x/minggu scalp
keramas selama 5-15
menit dg Selenium
sulfide (selsun)
▪ Jika tdpt skuama dan
krusta, diberi
emolien krim Urea
10%
▪ Sulfur presipitatum
4-20% dpt digabung dg
asam salisilat 3-6%
▪ Kortikosteroid,
- Krim: scalp, muka,
daerah lipatan. Dengan
potensial yg sedang
- Salep: Batang tubuh
dan ekstrimitas, dengan
potensi kuat/ sgt kuat
3. PUVA
4. Calcipotriol
Sintetik vit.D, salep
atau krim 5ng/g. efek
antiproliferasi.
5. Emolien
Hidrokortison krim
2,5%. Atau yg lebih
kuat u/ kasus berat.
▪ Ketokonazol krim 2%
Dermatitis Vesikobulosa
Pemfigus Vulgaris Pemfigoid Bulosa Dermatitis Herpetiformis Chronic Bullous Disease of
Childhood (CBCD)
Etiologi Autoimun Disangka autoimun Belum jelas Belum diketahui pasti
Usia 30-60 Tahun Semua umur. > usia tua Anak atau dewasa Anak pre sekolah (±4 tahun)
Efloresensi Bula berdinding kendur, krusta
bertahan lama
Bula bercampur vesikel,
berdinding tegang, sering
disertai eritema
Polimorfik; Eritem, papulo-vesikel,
vesikel/bula yang berkelompok dan
simetrik
Dinding vesikel/bula tegang
Vesikel atau bula, berdinding
tegangdiatas kulit yg normal
atau eritematosa
Tempat
predileksi
Awal di kulit kepala berambut atau
rongga mulut
Perut, ketiak, lengan
fleksor, lipat paha, tungkai
medial
Simetrik: tengkuk, bahu, lipat
ketiak, poterior, lengan ekstensor,
daerah sakrum, bokong
Punggung, daerah sakrym,
bokong, daerah ekstensor
lengan atas, sekitar siku dan
lutut
Gejala
Klinis
Tanda Nikolski (+)
KU: buruk
KU: baik
Keluhan: tidak gatal
Kronik dan residif, seumur hidup,
remisi spontan 10-15% kasus.
KU: baik
Keluhan: tidak begitu gatal
Mula: berupa erosi+krusta bula
generalisata
Keluhan : tidak gatal, nyeri pada
kulit yang terkelupas
Epitelisasi setelah penyembuhan dg
hipo/hiperpigmentasi tanpa jaringan
parut
KU: baik
Keluhan: sangat gatal
Mendadak, dapat remisi dan
eksaserbasi
Kelainan
mukosa
60% 10-40% Jarang Mukosa dapat dikenal
HistoPA Bula intraepidermal, suprabasal dan
sel epitel mengalami akantolisis
pada dasar bula tes Tzanck (+)
Celah di perbatasan
dermal-epidermal. Bula di
supepidermal, eusinofil>>
Kumpulan netrofil di papil dermal,
membentuk mikroabses neutrofilik.
Edem papiler, celah
subepidermaldan vesikel
multilokuler dan subepidermal
Bula supepidermal berisi
netrofil/eusinofil, atau
keduanya
Terapi Prednison 60-150 mg /hari Prednison 40-60 mg /hari DDS 200-300 mg/hari Sulfapiridin 15mg/KgBB/hr
DDS atau kortikosteroid
PENYAKIT KELAMIN
Bila yang muncul kencing nanah?
Gonorrhoe Uretritis non spesifik
Etiologi Neisseria Gonorrhoe Chlamydia trachomatis
Ureaplasma Urealiticum
Mycoplasma hominis
Inkubasi 7 hari 1-3 minggu
Klinis Disuria, OUE ektropion(mouth fish),
nyeri ereksi
Disuria ringan, rasa tak enak di
uretra, polakisuria
Secret Mukopurulen Seropurulen
Lab Gram: gram negatif, diplococcus dalam
PMN intra selular atau ekstraselular
Kultur media thayer martin:
memastikan N Gonorrhoe
Tes Beta laktamase: PPNG (Penicillinase
Producing Neisseira Gonorrhoea)
maksudnya jangan-jangan yang ini
resisten penisilin
Tes thompson: perjalanan penyakit
Sediaan langsung hasil (-)
Komplikasi Tysonitis, parauretritis, littritis,
cowperitis, prostatitis, vesikulitis, vas
deferentitis, epididimitis, trigonitis,
diseminata (arthritis, miokarditis,
endokarditis, perikarditis, meningitis
bias mengancam jiwa)
Prostatitis, vesikulitis, epididimitis,
striktur uretra
Terapi Kanamisin i.m 2 gram single dose Tetrasiklin HCl 4x500 mg 1 minggu
Bila yang muncul duh vagina?
Candidosis
vulvovagininalis
Trikomoniasis Vaginosis
bacterial
Servisitis
gonorrhoe
N.S.G.I
Etiologi Candida albicans Trichomonas
vaginalis
Gardnerella
vaginalis
Neisseria
Gonorrhoe
Chlamydia
trachomatis
Ureaplasma
Urealiticum
Mycoplasma
hominis
Klinis Sangat gatal,
disuria,
dispareunia,
hyperemia, erosif
Strawberry
appearance,
sakit
Gatal ringan Disuria,
polakisuria, OUE
merah
lebih sering
terjadi di
serviks gejala
(-). disuria
ringan, sering
kencing, nyeri
pelvis
dispareunia.
tanda
servisitis
disertai folikel-
folikel kecil
mudah
berdarah.
Duh
tubuh
Gumpalan putih
seperti susu
kental, bau asam
Lebih encer,
Putih kehijauan
berbuih
Abu-abu,
homogen, bau
amis
Mukopurulen
Lab KOH:
blastospora,
pseudohifa
Sediaan
langsung:
Trikomonas
vaginalis, lekosit
>15,
Clue cell (bakteri
mengelilingi
epitel vagina), tes
amin +, pH 4,5-
5,5
Gram: gram
negatif,
diplococcus
dalam PMN intra
selular atau
ekstraselular
Sediaan
langsung hasil
(-)
Terapi Tablet nistatin
supp,
ketokonazol
tablet 2x200 mg
Metronidazol 2x
500 mg 7 hari
Metronidazol 2x
500 mg 7 hari
Kanamisin im
2gram single
dose
Tetrasiklin HCl
4x500 mg 1
minggu
Bila yang muncul ulkus?
Sifilis stadium 1 Herpes genitalis Ulkus mole LGV
Etiologi Treponema Pallidum HSV 2 Hemofilus ducrey Clamidhia
Trachomatis
Bentuk ulkus Durum: keras,
bersih, merah, tidak
bergaung, tidak
nyeri, indurasi
Ulkus dangkal
berkelompok di
atas dasar eritem
Mole: lunak, kotor,
bergaung, nyeri,
tidak teratur
Solitar, hilang
sendiri (pada wanita
jarang)
Gejala Klinis SI: ulkus durum
SII: roseola, papul,
pustule, kondiloma
lata
SIII: guma
S kongenital
Dini: afek primer:
sda, sindrom
inguinal (bubo
bertingkat)
Lanjut: sindrom
genital (elefantiasis,
estiomen), anorektal
(fistel-ulkus) uretral
(abses-fistel)
Lab -Pemeriksaan
langsung
-STS (serologic Test
Sifilis) ada yang
nontreponemal
yaitu VDRL, RPR,
Wasserman dan
treponemal: TPI,
FTA-Abs, TPHA
Terapi SI: penicillin G
benzatin 4,8 juta iu
SII: penicillin G
benzatin 7,2 juta iu
SII: penicillin G
benzatin 9,6 juta iu
Asiklovir 5x200mg Sulfonamid 2-4
gram/hari
Catatan:
Trias hutchinson pada sifilis kongenital terdiri dari:
- Mata - keratitis interstisialis
- Ketulian nervus VIII
- Gigi Hutchinson – gigi insisivus I atas kanan & kiri – gigi tetap – btk spt obeng / gergaji
pada VDRL titer merupakan kelipatan 1/2 ,1/4 , 1/8, 1/16, 1/32 dan seterusnya. Tanda penyakit aktif bila sudah 1/32,
puncaknya biasanya pada 1/64 atau 1/128 pada SII lanjut. Titer kemudian akan turun sampai 1/4 atau lebih rendah
pada TPHA titer mulai 1/80 dan kelipatannya. Bila titer menunjukkan 1/80 bermakna positif keberadaan antibodi
treponemal.
Terapi Sistemik Dermatologi
No. Nama Obat Dosis Sediaan Nama Dagang
1. Antifungal
Griseofulvin D: 500-1000 mg/hr
A: >2 thn, 10-12mg/KgBB/hr
Tab 500 mg Fulcin
Fungistop
Ketokonazole D: 200-400 mg/hr
A: 3,3 mg/KgBB/hr
Tab 200 mg Anfuhex, Fexazol
Dexazol
Itraconazole D: 2x200 mg/hr (1 hr)
2x100 mg/hr (3 hr)
Kaps 100 mg Forcanox ,
Fungitrazol, Itzol,
Nufatrac
Terbinafin HCl D: 250 mg/hr
- Tinea pedis 2-6 minggu
- T. corporis, cruris 2-4 minggu
- Onikomikosis 6 mgu-3 bln
Tab 250 mg Interbi, Lamisil
2. Antihistamin
Sedasi
- CTM
D: 3x4-12 mg/hr
A: ½ ato ¼ dosis dws
Tab 4 mg
Cohistan, Dehista
- Oxatomide
D: 30 mg, 2x/hr
A: 0,5 mg/KgBB/hr
Tab 30 mg Oxtin
- Cyproheptadine D: 4-20 mg/hr, 3x/hr Tab 4 mg
Poncohist,
Prohessen,
Pronicy
Non sedasi
- Terfenadin
D: 1 tab (2x60 mg/hr)
A: ½ ato ¼ tab (2x/hr)
Tab 60 mg
Pylitep
- Astemizole
10 mg/hr
- Loratadine
10 mg/hr
Tab 10 mg
Alloris, Allohex,
Anlos, Clarhis
- Cetirizine HCl D: 1 tab x1/hr
A: 5-10 mg/hr
Tab salut
selaput 10 mg
Cerini, Cetinal,
cetirizine,
3. Antiviral
Acyclovir 5 mg/KgBB/8 jam IV
Herpes simpleks 5x200 mg, (5
hr)
Herpes zoster 5x800 mg, (7 hr)
Tab 200 mg Clinovir,
Danovir,
Herpiclof, Herax
4. Antileprosy
Rifampicin D: 600 mg/ bulan
A: 10 mg/KgBB/hr
Kaps 300 mg,
Kapl 450 mg,
600 mg
Rimactane,
Rifampicin
hexpharm
Dapson 100 mg/hr (1-2 mg/KgBB/hr)
Lamprene 300 mg/bulan
5. Antibakteri
Ampicilin D: 250-500 mg/6 jam
A: <20kg 50-100 mg/KgBB/jam
Kapl, Kaps
250 mg,500mg
Ambiopi,
Bintapen
Amoxicillin D: 250-500 mg/8jam
A: <20kg 20-40 mg/KgBB/jam
Tab 250,
500mg, Kapl,
Kaps 500mg
Sir kering
125mg/5ml
Amobiotic,
Amoxil,
Amoxane,
Amoxillin
Co-amoxiclav D: 250-500 mg/8 jam
A: 25-50 mg/KgBB/hr (3x)
Kapl 250 mg,
500mg, Sirup
60ml
Betaclav,
Amocomb.
Bellamox
Cefixime D: 50-100 mg/12 jam (2x/hr)
Inf.berat 200mg 2x/hr
GO, servisitis, uretritis
400mg dosis tunggal
A: 1,5-3mg/KgBB (2x/hr)
Kaps 50mg,
100mg,
Tab 200mg,
Sir Kering
100mg/5ml
Fixef, Fixiphar,
Fixam
Cefotaxime D: 1g/12jam, Inf berat 12g/hr
GO 1g/hr dosis tunggal IM
A: 50-100mg/KgBB/hr(6-12jam)
Vial 0,5g, 1g Taxegram,
Taximax,
Taxecap
Ceftriaxone D: 1-2g/hr, Inf berat s/d 4g/hr
A: 20-80mg/KgBB/hr
Vial 1g Terfacef,
Termicef, Tyason
Cefadroxil D: 1-2g/hr (12jam)
A: 30mg/KgBB/hr (12jam ato
dosis tunggal)
Kaps 250mg,
500mg
Vocefa, Yaricef,
Terapi Topikal Dermatologi
No. Nama Obat Dosis Sediaan Nama Dagang
1. Antifungal
Ciclopiroxolamine Oles 2x/hr Krim 1%, 10g Batrafen
Ciclopirox Oles, Bln 1: 3x/minggu
Bln 2: 2x/minggu
Bln 3: 1x/minggu
Lar topical kuku Loprox nail
lacquer
Ketoconazole 1x/hr, untuk:
Kandidiasis kutis
T.korporis 3-4 mgu
T.kruris 2-4 mgu
T.pedis 2-6 mgu
P.versicolor 2-3 mgu
D.seborhoik 1-2x/hr, 2-
4mgu
Krim 2%, 5g Fungoral,
Interzol,
Formyco,
Dermaral
Terbinafine HCl Oles 1-2x/hr
Dermatofita,
Krim 1%, 5g Interbi, Lamisil,
Termisil
Miconazole Dermatofita
Inf kulit 1-2x/hr, 2-3 mgu
Inf kuku 1x/hr
Krim 2%, 5mg
Tioconazole