76
Mitos,Fakta Diagnosa dan Pengobatan Penyakit Reumatik DR. Dr. Blondina M SppD KR Divisi Reumatologi Bagian Penyakit Dalam FK USU - Medan

DMS2- K15 - Rematik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rematik

Citation preview

Page 1: DMS2- K15 - Rematik

Mitos,Fakta Diagnosa dan Pengobatan

Penyakit Reumatik

DR. Dr. Blondina M SppD KRDivisi Reumatologi

Bagian Penyakit Dalam FK USU - Medan

Page 2: DMS2- K15 - Rematik

Apakah Penyakit Reumatik itu

Mitos : semua penyakit reumatik sama

Fakta : Ada lebih dari 100 macam Masing-masing penyebabnya berbeda Rasa sakit bisa sama

Page 3: DMS2- K15 - Rematik

Penyebab Penyakit Reumatik

Page 4: DMS2- K15 - Rematik

Mitos :

disebabkan - cuaca dingin - mandi malam

- terlalu sering mandi - ruangan dingin/AC

Fakta :

- tidak terbukti - Kondisi reumatik tertentu faktor dingin dapat memperberat.

Page 5: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : disebabkan oleh makanan - Jeroan - sayur (pakis, kangkung) - dll

Fakta : dari 100 reumatik hanya satu yang berkaitan dengan makanan (jeroan alkohol) yaitu Gout artritis/Pirai

Page 6: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : disebabkan asam urat

Fakta : Hanya gout artritis akibat asam urat Yang lain tidak Memang yang paling sakit

Page 7: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : disebabkan faktor keturunan

Fakta :

Tidak semua secara langsung diturunkan dari orangtua anak Ada beberapa jenis reumatik terdapat faktor genetik/keluarga yang mempengaruhi.

Page 8: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : disebabkan mandi/terlalu banyak kerja , pada minggu pertama setelah melahirkan.

Fakta :

Tidak menyebabkan reumatik Kaum ibu dapat mandi pada waktu tersebut tanpa ada resiko terjadi reumatik.

Page 9: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : disebabkan terlalu sering menggerakkan sendi sampai berbunyi.

Fakta :

Bukan merupakan faktor resiko Pemakaian sendi tertentu secara berlebihan dalam jangka panjang (karena pekerjaan) meningkatkan resiko terjadinya Osteoartritis/pengapuran.

Page 10: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : disebabkan bunyi gemeretak dalam sendi.

Fakta :

Bunyi gemeretak bukan penyebab reumatik. Dapat merupakan petunjuk adanya penyakit reumatik tertentu.

Page 11: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Infeksi merupakan penyebab reumatik.

Fakta :

Ada penyakit reumatik yang dapat terjadi setelah suatu infeksi. Tidak semua oleh karena infeksi.

Page 12: DMS2- K15 - Rematik

Penderita Penyakit Reumatik

Page 13: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Penyakit orangtua/ usia lanjut

Fakta :

Dapat mengenai semua usia Ada reumatik tertentu lebih banyak mengenai usia tertentu/tua seperti Osteoartritis/pengapuran

Page 14: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Hanya menyerang wanita

Fakta :

Tidak benar Ada yang banyak pada wanita (lupus, RA) Ada juga terutama pada pria (Gout, A.S) Sama banyak wanita dan pria

Page 15: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Tidak menyerang anak-anak

Fakta :

Anak dapat terkena artritis Artritis seperti orang dewasa misalnya Lupus Artritis pada anak/gambaran penyakit tersendiri seperti demam reumatik

Page 16: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Berkaitan dengan lingkungan / kehidupan kota besar, polusi stress.

Fakta : Baik masyarakat desa maupun kota dapat terkena penyakit reumatik.

Page 17: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Tak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah reumatik

Fakta :

Penyebab pasti penyakit reumatik belum diketahui semua. Banyak faktor resiko yang dapat dicegah agar perburukan penyakit reumatik dapat dihambat seperti hidup sehat, olah raga teratur, hindari stress.

Page 18: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Reumatik hanya menyerang sendi dan tulang.

Fakta :

Yang utama memang sendi Jaringan sekitar dapat terkena termasuk jantung dan ginjal. Dapat diikuti demam, letih, lelah, semut-semutan, berat badan

Page 19: DMS2- K15 - Rematik

PENGOBATAN PENYAKIT REUMATIK

Page 20: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Diperlukan antibiotika untuk mengatasi sendi yang bengkakFakta : hanya digunakan pada artritisyang disebabkan oleh infeksi(septik artritis)

: Tidak secara rutin diberikanwalaupun terlihat bengkak dan merah

: Untuk demam reumatik (pada anak) diperlukan

pemberiana.b. khusus untuk mencegahkelainan katup jantung.

Page 21: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Suntikan obat kedalam sendi dapat membahayakan

Fakta :

Membahayakan apabila diberikan - berlebihan- terlalu sering- salah tehnik

Terkadang sangat dibutuhkan Dilakukan oleh orang yang ahli/terlatih Obat yang dapat diberikan adalah steroid atau asam hialuronat.

Page 22: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Semua obat anti radang sendi (OAINS) adalah sama

Fakta : Efek sampingnya tidaklah sama

Page 23: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Penggunaan OAINS dapat menyebabkan ketagihan/ ketergantungan

Fakta : Tidak menyebabkan ketagihan

seperti narkotika: Dosis dapat diturunkan atau

dinaikkan: Obat berhenti menyebabkan dapat

kumat sakitnya.Karena kerja obat terutama

sebagai anti sakit.

Page 24: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : disebabkan proses penuaan

Fakta :

Ada penyakit reumatik berkaitan dengan usia tua seperti Osteoartritis/pengapuran Namun bukan “ penyakit usia tua “/ Dapat mengenai usia muda.

Page 25: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Olah raga / aktifitas fisik akan memperburuk penyakit.

Fakta : Memang dapat menimbulkan nyeri

terutama pada keadaan radang

akut, perlu diistirahatkan: Jika tidak akut lagi perlu latihan

bertahap / teratur baik secara

passif maupun aktif.

Page 26: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Pengobatan tradisional lebih aman dan efektif, misalnya : gelang tembaga magnet unsur + trace elemen

(selenium zink) batu ajaib daging ular sengatan lebah makan semut makan tulang minum “air mineral” minum air seniFakta : Belum ada bukti ilmiah

: Penelitian sedang giat dilakukan: Dipakai sebagai pengobatan alternatif

Page 27: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Sandal reumatik/Pijatan telapak kaki/jalan pada batu kerikildapat menyembuhkan reumatik.

Fakta : Tidak ada bukti: Pada reumatik tertentu malah

justru memperburuk penyakit

Page 28: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Pijat reumatik mampu menyembuhkan reumatik

Fakta : Belum dapat dibuktikan: Dapat digunakan sebagai

cara fisioterapi

Page 29: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Kompress dingin / es tidak boleh dilakukan

Fakta : Terdapat pengobatan kompress

baik dingin maupun panastergantung keadaan

penyakitnya.: Proses akut biasanya kompress

dingin

Page 30: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Obat oles yang dingin tidak memberikan efek yang baik

Fakta : Ada golongan OAINS dioleskan dan

cenderung lebih dingin: Obat oles / gosok lainnya yang

umumnya panas dapat mengurangi

rasa nyeri (Efek counter iritan)

Page 31: DMS2- K15 - Rematik

Akibat yang ditimbulkan penyakit reumatik

Page 32: DMS2- K15 - Rematik

Mitos : Penyakit reumatik dapat menimbulkan kelumpuhan dan gangguan seksual

Fakta :

Tidak menimbulkan kelumpuhan Dapat menyebabkan kecacatan (deformitas) dan ketidakmampuan (disability) Tidak berpengaruh terhadap kehidupan seksual Aktifitas seksual perlu dipertahankan

Page 33: DMS2- K15 - Rematik

Penyakit Reumatik yang sering dijumpai :

1. Osteoartritis2. Reumatik ekstra artikuler/non artikuler3. Artritis gout4. Artritis reumatoid5. Spondiloartropati seronegatif6. Osteoporosis7. Artritis non spesifik8. S.L.E (Sistemik Lupus Eritematosus)9. A.S (Ankylosing Spondilitis)

Page 34: DMS2- K15 - Rematik

Pertama-tama bedakan dahulu gejala penyakitreumatik tersebut, baik dari riwayat penyakitmaupun dari pemeriksaan fisik :

1. Berasal dari luar sendi :a. Tulangb. Tendonc. Bursa d. Entesis

2. Berasal dari sendi :a. Artritis atau sinovitisb. Artrosisc. Altralgia

Page 35: DMS2- K15 - Rematik

Harus diingat bahwa gejala penyakit reumatikmungkin merupakan manifestasi artikuler daripenyakit lainnya, misalnya :

1. Keganasan darah ( leukimia, mieloma multiple)2. Penyakit keganasan lainnya ( paru, prostat, mammae)3. Gangguan hormonal ( hiperparatiroid/hipertiroid, acromegali)4. Lainnya

Page 36: DMS2- K15 - Rematik

Penyakit reumatik dapat memberikan pula manifestasi ekstra artikuler (pada organ-organdi luar sendi ) :

1. Subkutan nodul2. Nodul reumatik di paru, jantung dan organ lainnya3. Manifestasi di kulit4. Manifestasi di mata5. Manifestasi di saluran cerna6. Manifestasi di selaput lendir (mukokutaneus)7. Gangguan syaraf (iristasi radix cervical, lumbal, carpal tunnel syndrome)

Page 37: DMS2- K15 - Rematik

Frekuensinya tinggi pada kelompok umur tertentu :

1. Usia anak - remaja : (JRA, SLE)2. Usia dewasa - pertengahan : ( Artritis gout, RA, Seronegatif )3. Usia Lanjut : (Osteoartritis, Osteoporosis)

Page 38: DMS2- K15 - Rematik

Frekuensi tinggi pada jenis kelamin tertentu :

1. Wanita : RA, OA, Osteoporosis

2. Pria : Seronegatif, gout ( artritis gout jarang sekali ditemukan pada wanita usia reproduktif )

Page 39: DMS2- K15 - Rematik

Predileksi pada sendi tertentu :

1. Gout : ibu jari kaki atau tempat yang mendapat tekanan

2. Osteoartritis : sendi pendukung berat badan (cervical, lumbal, panggul, lutut, pergelangan kaki)

3. Artritis reumatoid : pergelangan tangan, carpalis, MCP, PIP, siku, bahu, panggul, lutut, pergelangan kaki, MTP, PIP, cervikal 1-2

4. Spondilitis ankilosis : sakroiliaka, lumbal, thorakal crvical, sendi perifer ekstremitas bawah.

Page 40: DMS2- K15 - Rematik

Kelainan jasmani :

1. Sinovitis : tumor, dolor, rubor, kalor functiolaesa

2. Bony overgrowth : pembengkakan tulang, tanpa tanda radang (Nodus Bouchard dan Nodus Herberden)

3. Berbagai jenis deformitas :a. Jari sosis, deviasi ulnar, swan neck finger, boutounier finger, atrofi m. interossei,

hammer toe. akibat RAb. Genu varus atau valgus akibat, snake like OAc. Seluruh tulang belakang kaku, seperti robot

spondilitis ankilosis

Page 41: DMS2- K15 - Rematik

4. Berbagai jenis uji

a. Uji Schober pada ankilosing spondilitisb. Uji Finkelstein pada Quarvain Tendisitisc. Krepitasi pada OA

Page 42: DMS2- K15 - Rematik

C-reaktif protein

CRP positif pada proses inflamasi

Dapat digunakan untuk memantau hasil pengobatan

Page 43: DMS2- K15 - Rematik

Faktor Reumatoid :

Sebaiknya diperiksa secara titrasi (latex dan Rosewaler)

Bukan penentu diagnosis artritis reumatoid, artinya a. RF positif, tetapi klinis tidak sesuai bukan RA b. RF negatif, klinis sesuai RA

Positif pada berbagai inflamasi kronik dan usia lanjut

Page 44: DMS2- K15 - Rematik

Asam urat darah :

1. Hiperurikemia bukan penentu diagnosis artritis gout

2. Hiperurikemia tanpa artritis : Asimtomatik hiperurikemia

3. Hiperurikemia, klinis tidak sesuai bukan gout

4. Pada serangan akut artritis gout justru asam urat sering normal atau sedikit turun

Page 45: DMS2- K15 - Rematik

Alkali fosfatase (tulang)

Untuk membedakan berbagai jenis kelainan tulang

Pada osteoporosis primer hasilnya normal

Pada metastase tulang hasilnya meningkat

Page 46: DMS2- K15 - Rematik

HLA - B27

1. Erat kaitannya dengan spondiloartropati seronegatif

2. Paling erat hubungannya dengan spondilitis ankilosis

3. HLA - B27 negatif dapat ditemukan pada Spondiloartropati seronegatif

Page 47: DMS2- K15 - Rematik

Autoantibodi

Terutama pada SLE dan Sistemik Sklerosis

Bermacam-macam jenisnya

Sebagai penyaring ANA dan ds-DNA pada SLE

Anti Sel - 70 pada SS

Page 48: DMS2- K15 - Rematik

Pemeriksaan Radiologi :

1. Untuk membantu diagnostik2. RA/Spa Sn : perubahan awal tentukan pemberian obat remitif3. RA/OA : perubahan lanjut tentukan tindakan operatif4. Tidak semua sendi harus difoto5. RA : terutama pergelangan tangan, tangan dan jari tangan 6. OA : tergantung lokasi sendi yang terserang7. Spa Sn : sendi sakroiliaka dan vertebra

Page 49: DMS2- K15 - Rematik

Spondiloartropati seronegatif/ Ankilosing Spondilitis

Gambaran radiologik sakroilitis : sine qua non diagnosis

Vertebra : squaring (bentuk segi empat sama sisi) sindesmofit dan bamboo spine (bedakan dengan OA : bentuk lebih pipih dan osteofit).

Page 50: DMS2- K15 - Rematik

Pemeriksaan yang lebih canggih :

Semua berdasarkan indikasi, bukan rutin

1. CT - Scan vertebra bila dicurigai HNP, tumor metastase2. Bone densitometri bila dicurigai osteoporosis3. Bone scan bila dicurigai metastase4. EMG bila dicurigai ada penekanan radiks syaraf atau HNP

Page 51: DMS2- K15 - Rematik

Pengobatan umum :

Diet

Proteksi sendi

Obat

Rehabilitasi

Pembedahan

Page 52: DMS2- K15 - Rematik

Diet :

1. Artritis gout diet rendah purin

2. Osteoartritis hindari kegemukan (obesity)

3. Artritis reumatoid dan poliartritis lainnya :

manipulasi diet masih kontroversial fish oil ? ? ?

Page 53: DMS2- K15 - Rematik

Proteksi sendi :

Mencegah penggunaan sendi yang berlebihan. Terutama pada sendi yang mulai ada keluhan. Menggunakan sendi seirit mungkin. Aktifitas, pekerjaan dan olah raga harus disesuaikan. OAINS mengurangi nyeri dan inflamasi akibatnya penderita menggunakan sendi berlebihan.

Page 54: DMS2- K15 - Rematik

Obat :

Hanya sebagian dari penatalaksanaan

1. OAINS : hanya menekan nyeri dan inflamasi, tidak dapat menghentikan perjalanan penyakit

2. Kortikosteroid : hanya menekan inflamasi, tidak dapat menghentikan perjalanan penyakit.

3. DMARD (Disease Modified Anti-Rheumatic Drugs) atau DC-ART (Disease Controlled Anti Rheumatic Therapy) : dapat mengontrol dan menghentikan penyakit.

Page 55: DMS2- K15 - Rematik

Kriteria Diagnostik :

1. Mempermudah menegakkan diagnosis

2. Berubah-rubah sesuai dengan kemajuan ilmu.

3. Yang paling sering digunakan kriteria ACR (dahulu ARA)

Page 56: DMS2- K15 - Rematik

KLASIFIKASI PENYAKIT KLASIFIKASI PENYAKIT REUMATIKREUMATIK

O.K. Moehad Sjah

Divisi Reumatologi Bagian Penyakit Dalam

FK USU - Medan

Page 57: DMS2- K15 - Rematik

Klasifikasi Penyakit Reumatik( American Rheumatism Association 1973)

I. Penyakit Jaringan ikat difus

A. Artritis Reumatoid

B. Artritis Juvenil: 1. Onset sistemik

2. Onset poliartikular

3. Onset Oligoartikular

Page 58: DMS2- K15 - Rematik

C. Lupus Eritematosus sistemik

D. Sklerosis sistemik progresif

E. Polimiositis / dermatomiositis

F. Vaskulitis nekrotisasi dan vaskulopati lainnya 1. Poliarteritis nodosa

termasuk arteritis yang berhubungan dengan Hepatitis B

dan granulomatosis alergik Churg-Strauss 2. Vaskulitis hipersensitivitas

termasuk purpura Henoch - Schonlein

Page 59: DMS2- K15 - Rematik

3. Granulomatosis Wegener 4. Arteritis sel raksasa ( Giant cell arteritis ) a. Arteritis temporal b. Arteritis Takayasu

5. Sindrom kelenjar limfe mukokutaneus (penyakit Kawasaki)

6. Penyakit Behcet

Page 60: DMS2- K15 - Rematik

G. Sindrom Sjogren

H. Sindrom tumpang tindih (termasuk penyakit jaringan ikat campuran ).

I. Lain - lain termasuk :

polimialgia reumatik,

panikulitis (Penyakit Weber-Christian),

eritema nodosum,

polikondritis berulang,

dan lain - lain.

Page 61: DMS2- K15 - Rematik

II. Artritis yan berhubungan dengan spondilitis

A. Spondilitis Ankilosing B. Sindrom Reiter C. Artritis Psoriatik D. Artritis yang berhubungan dengan penyakit radang

usus Kronik

III. Penyakit sendi degeneratif ( Osteoartritis, Osteoartrosis )

A. Primer B. Sekunder

Page 62: DMS2- K15 - Rematik

IV. Artritis, tenosinovitis dan bursitis yang berhubungan dengan infeksi

A. Langsung

1. Bakterial

a. Coccus gram positif

(staphylococcus dan kuman lainnya).

b. Coccus gram negatif

(gonococcus dan kuman lainnya).

c. Batang gram negatif

d. Mycobacterium

e. Treponema

f. Lain-lain

Page 63: DMS2- K15 - Rematik

2. Virus 3. Jamur 4. Parasit 5. Tidak diketahui penyebabnya ( penyakit Whipple )

B. Tidak langsung

Bakterial termasuk : demam rematik akut,

pintas intestinal, pasca disentri shigella,

yersinia,dan lain - lain

Page 64: DMS2- K15 - Rematik

V. Keadan Reumatik yang berhubungan dg peny. sistemik dan endokrin.

A. Pengaruh Kristal

1. Urat monosodium ( gout )

2. Kalsium pirofosfat dihidrat (Pseudogout, kondrokalsinosis)

3. Hidroksiapatit

Page 65: DMS2- K15 - Rematik

B. Abnormalitas biokimiawi

1. Amiloidosis

2. Defisiensi vitamin C ( Scurvy ).

3. Defisiensi enzim spesifik termasuk :

penyakit Fabry

penyakit Farber

alkaptonuria

sindrom Lesch Nyhan

4. Hiperlipidemia

Page 66: DMS2- K15 - Rematik

5. Mukopolisakarida

6. Hemoglobinopatia

penyakit Sickle Cell

dan lain- lain

7. Gangguan jaringan ikat murni:

sindrom Ehler-Danlos

sindrom Marfan

pseudo xantoma elastik

dan lain -lain

8. Dan lain - lain

Page 67: DMS2- K15 - Rematik

C. Penyakit Endokrin

1. Diabetes Mellitus 2. Akromegali3. Hiperparatiroidism4. Penyakit Tiroid (hipertiroidism, hipotiroidism).

D. Penyakit Immunodefisiensi.

E. Gangguan Herediter lainnya.

1. Arthrogryposis multiplex congenita. 2. Hipermobilitas sindrom 3. Myositis Ossificans progressiva

Page 68: DMS2- K15 - Rematik

VI. Neoplasma.

A. Primer ( misalnya sinovioma, sinovio sarkoma ) B. Metastatik.

VII. Gangguan Neuropatik

A. Sendi Charcot B. Neuropati kompressi 1. Peripheral entrapment (sindrom carpal-tunnel, dll) 2. Radikulopati 3. Stenosis spinal C. Distrofi reflek simpatik D. dan lain - lain.

Page 69: DMS2- K15 - Rematik

VIII. Yang berhubungan dengan gangguan tulang danrawan dengan manifestasi pada sendi.

A. Osteoporosis 1. Generalisasi 2. Regional ( lokal )

B. Osteomalasia

C. Osteoartropati hipertrofik

D. Hiperostosis skeletal idiopatik difus, termasuk penyakit Forrestier hiperostosis vertebra ankilosing

Page 70: DMS2- K15 - Rematik

E. Osteoitis

1. Generalisata osteoitis deformans -penyakit Paget pada tulang

2. Lokal osteoitis condensans illii, osteoitis pubis

F. Nekrosis avaskuler

G. Osteokondritis ( osteo chondritis dissecans )

H. Displasia pinggul kongenital.

I. Slipped capital Femoral epiphysis.

J. Kostokondritis ( termasuk sindrom Tietze )

K. Osteolisis dan Kondrolisis

Page 71: DMS2- K15 - Rematik

IX. Reumatisme nonartikular

A. Sindrom nyeri miofasial.

1. Generalisata: - Fibrosis

- Fibriomialgia

2. Regional.

B. Low Back Pain dan gangguan diskus intervertebra .

Page 72: DMS2- K15 - Rematik

C. Tendinitis ( tenosinovitis ) dan atau bursitis.

1. Bursitis subakromial / subdeltoid.

2. Tenosinovitis, tendinitis bisipital.

3. Bursitis olekranon.

4. Epikondilitis humeral medial atau lateral.

5. Tenosinovitis De Quervain.

6. Kapsulitis adhesif pada sendi bahu (frozen - shoulder)

7. Trigger finger.

Page 73: DMS2- K15 - Rematik

D. Kista ganglion.

E. Fascilitis.

F. Strain kronik ligament dan otot

G. Gangguan vasomotor.

1. Erythromelalgia.

2. Penyakit / fenomena Raynaud.

H. Sindrom nyeri lainnya

termasuk sensitivitas terhadapcuaca,

reumatisme psikogenik

Page 74: DMS2- K15 - Rematik

X. Gangguan lain

A. Gangguan yang sering berhubungan dengan artritis.

1.Trauma ( akibat trauma langsung ).

2. Lyme arthritis.

3. Penyakit Pankreas.

4. Sarkoidosis.

5. Reumatisme palindromik.

6. Sinovitis villonodular.

7. Hidrartrosis intermitten.

8. Hemofilia.

Page 75: DMS2- K15 - Rematik

B. Keadaan lain.

1. Internal dearrangement dari sendi termasuk

- kondromalasia patella,

- loose bodies

2. Familial mediterranean fever.

3. Eosinophilic fascilitis.

4. Hepatitis kronik aktif.

5. Sindrom reumatik akibat obat.

Page 76: DMS2- K15 - Rematik