29
Doa Istighfar Penghapus Doa Terbesar Oleh: Badrul Tamam ِ هْ يَ لِ ُ وبُ تَ َ وَ ومُ ّ يَ قْ ل َ ّ يَ حْ ل َ وُ ه اَ ّ لِ َ هَ لِ اَ ل يِ # ذَ ّ ل َ َ ّ ُ رِ # فْ # غَ تْ سَ Asataghfirullaah Laa Ilaaha Illaa HuwalHayyal Qayyuma wa Atuubu Ilaihi “Aku mohon ampun dan bertaubat kepada Allah yang tiada tuhan (berhak disembah) kecuali hanya Dia, Dzat Maha hidup kekal dan berdiri sendiri” Sumber Doa Dari Zaid bin Haritsah –maula Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam- berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: ْ , نِ َ وُ هَ لَ رِ # فُ # غِ هْ يَ لِ ُ وبُ تَ َ وَ ومُ ّ يَ قْ ل َ ّ يَ حْ ل َ وُ ه اَ ّ لِ / َ هَ لِ اَ ل يِ # ذَ ّ ل َ َ ّ ُ رِ # فْ # غَ تْ سَ َ الَ قْ , نَ مِ # فْ حَ ّ # ز ل ْ , نِ مَ ّ زَ # فْ ذَ قَ , انَ ك“Siapa yang membaca Asataghfirullaah Laa Ilaaha Illaa HuwalHayyal Qayyuma wa Atuubu Ilaihi maka akan diampuni dosanya walaupun ia pernah lari dari medan perang.” (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, al-Thabrani, Al-Hakim dan Ibnu Abi Syaibah. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani Rahimahullah di Shahih Abi Dawud dan Shahih al-Tirmidzi) Terdapat tambahan dalam sebagian riwayat –seperti dalam Sunan Al- Tirmidzi & al-Hakim-, “Astaghfirullah Al-‘Adzim”. Tempat Khusus Membacanya? Telah datang beberapa riwayat yang menerangkan tempat khusus untuk membaca doa istighfar ini, seperti sesudah shalat, bangun tidur, dan di pagi hari Jum’at. Namun tak satupun dari keterangan-keterangan tersebut yang shahih sehingga tidak bisa diamalkan dengan kekhususannya tersebut. Ada hadits yang berstatus maqbul –sebagian ulama menghasankannya dan sebagian lain menshahihkannya- menyebutkan istighfar tersebut tanpa mengaitkannya dengan waktu-waktu tertentu. Bisa dibaca pada waktu yang bebas tanpa mengkhususkannya dengan waktu dan tempat. Al-Hakim mengeluarkannya dalam Mustadraknya dari hadits Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

Doa Doa Nabi Sahih (Doa Islami; Doa Perlindungan, Doa Dimudahkan Segala Urusan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Doa Doa yang bersumber dari Al-Quran dan Diperkuat oleh hadis hadis sahih yang diambil dari Situs situs Islam Pilihan cocok untuk diamalkan sehari hari sebagai Silahul Mukmin

Citation preview

Doa Istighfar Penghapus Doa TerbesarOleh: Badrul Tamam Asataghfirullaah Laa Ilaaha Illaa HuwalHayyal Qayyuma wa Atuubu IlaihiAku mohon ampun dan bertaubat kepada Allah yang tiada tuhan (berhak disembah) kecuali hanya Dia, Dzat Maha hidup kekal dan berdiri sendiriSumber DoaDari Zaid bin Haritsah maula NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam- berkata: Aku mendengar RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallambersabda: Siapa yang membacaAsataghfirullaah Laa Ilaaha Illaa HuwalHayyal Qayyuma wa Atuubu Ilaihimaka akan diampuni dosanya walaupun ia pernah lari dari medan perang. (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, al-Thabrani, Al-Hakim dan Ibnu Abi Syaibah. Dishahihkan oleh Syaikh Al-AlbaniRahimahullahdi Shahih Abi Dawud dan Shahih al-Tirmidzi)Terdapat tambahan dalam sebagian riwayat seperti dalam Sunan Al-Tirmidzi & al-Hakim-, Astaghfirullah Al-Adzim.Tempat Khusus Membacanya?Telah datang beberapa riwayat yang menerangkan tempat khusus untuk membaca doa istighfar ini, seperti sesudah shalat, bangun tidur, dan di pagi hari Jumat. Namun tak satupun dari keterangan-keterangan tersebut yang shahih sehingga tidak bisa diamalkan dengan kekhususannya tersebut.Ada hadits yang berstatus maqbul sebagian ulama menghasankannya dan sebagian lain menshahihkannya- menyebutkan istighfar tersebut tanpa mengaitkannya dengan waktu-waktu tertentu. Bisa dibaca pada waktu yang bebas tanpa mengkhususkannya dengan waktu dan tempat.Al-Hakim mengeluarkannya dalam Mustadraknya dari hadits Abdullah bin MasudRadhiyallahu 'Anhu, ia berkata: RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallambersabda: Siapa yang membacaAsataghfirullaah Alladzii Laa Ilaaha Illaa HuwalHayyal Qayyuma wa Atuubu Ilaihimaka diampuni dosa-dosanya walaupun ia pernah lari dari medan perang. (HR. Al-Hakim, beliau berkata: ini adalah hadits shahih sesuai syarat Muslim namun Al-Bukhari dan Muslim tidak mengeluarkannya. Hadits ini juga dikeluarkan oleh Al-Thabrani dalam Al-Mujam Al-Kabir, no. 8541. Abu Nuaim meriwayatkan yang serupa dalam Akhbar Ashbahan dari hadits Abu HurairahRadhiyallahu 'Anhu)KeutamaannyaDoa ini mengandung istighfar (permohonan ampunan) yang sangat agung dan memakai wasilah (sarana) yang sangat mulia dengan menyebut nama-nama Allah yang Maha Indah Allah, Al-Adzim, Al-Hayyu, dan Al-Qayyum-, ikrar akan uluhiyah Allah dan tekad bertaubat saat itu juga.Astaghfirullah memiliki makna meminta ampunan kepada Allah, memohon agar Allah menutupi dosa-dosanya, dan tidak menghukumnya atas dosa-dosa tersebut.Disebut kalimat tauhid setelah kalimat Aku meminta ampun kepada Allah memberikan makna bahwa hamba tersebut mengakui kewajibannya untuk ibadah kepada Allah semata yang itu menjadi hak AllahSubhanahu Wa Ta'ala. Ini menuntut agar orang yang beristighfar untuk membuktikan ubudiyahnya kepada Allah dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.Al-Hayyul Qayyum: dua nama Allah yang agung ini disebut sesudahnya memiliki kaitan dengan permintaan ampunan karena semua nama Allah dan sifat-Nya yang Maha tinggi yang Dzatiyah dan Filiyah kembali kepada keduanya. Sifat Dzatiyah merujuk kepada nama Al-Hayyu (Maha hidup kekal). Sedangkan sifat filiyah kembali kepada nama Al-Qayyum (Tegak berdiri sendiri dan mengurusi semua makhluk-Nya)Ditutup doa tersebut denganWaatubu Ilaihi(Aku bertaubat kepada-Nya) mengandung keinginan kuat dari hamba untuk bertaubat (kembali) kepada Allah Tabaraka wa Taala. Karenanya jika hamba mengucapkan kalimat ini hendaknya ia jujur dalam melafadzkannya pada dzahir & batinnya. Jika ia dusta, dikhawatirkan ia tertimpa kemurkaan Allah. (Lihat al-Fuuthaat al-Rabbaniyah: 3/701)Allah siapkan balasan terbaik untuknya, yakni ampunan untuknya sehingga dihapuskan dosa-dosanya, ditutupi aib-aibnya, dilapangkan rizkinya, dijaga fisiknya, dipelihara hartanya, mendapat kucuran barakah, semakin meningkat kualitas agamanya, menjapatkan jaminan keamanan di dunia dan akhirat, dan mendapat keridhaan AllahSubhanahu Wa Ta'ala.Dosa yang akan diampuni dengan doa istighfar ini bukan hanya dosa-dosa kecil, tapi juga dosa besar. Bahkan dosa yang terkategorimin akbaril dzunub(dosa paling besar), yaitu lari dari medan perang, . . . walaupun ia pernah lari dari medan perang.Lari dari medan perang adalah lari meninggalkan medan jihad fi sabilillah saat berkecamuk peperangan melawan orang kafir. Ini menunjukkan bahwa melalui doa istighfar yang agung ini Allah akan mengampuni dosa-dosa terbesar yang tidak memiliki konsekuensi hukuman jiwa dan harta seperti lari dari medan perang dan dosa-dosa semisalnya. Jika hamba mengucapkan doa di atas dengan ikhlash, jujur, memahami makna-maknanya; niscaya ia akan mendapatkan kabar gembiramaghfirahyang agung ini.PenutupSetiap diri kita dipenuhi dosa dan kesalahan; bisa berupa tidak menunaikan kesyukuran, tidak menunaikan perintahnya, tidak meninggalkan larangan-Nya, menyia-nyiakan kesempatan yang dibeirkan-Nya, lalai dari mengingat-Nya, dan sebagainya. Dosa-dosa tersebut akan membuat sesak dada, menghilangkan keberkahan hidup, mempersempit rizki, membuat berat menjalankan ketaatan, menjadi sebab datangnya berbagai kesulitan, dan di akhirat menjadi sebab kegelapan dan kesengsaraan. Karenanya setiap kita membutuhkan ampunan Allah setiap saat. Doa istighfar ini menjadi salah satu alternatif dan saranan meraih ampunan-Nya. Wallahu Alam. [PurWD/voa-islam.com]- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2013/09/18/26859/doa-istighfar-penghapus-terbesar/#sthash.mprXqHpd.dpuf

Zikir Ini Memperbanyak Tanaman Untuk Kita di SurgaOleh: Badrul Tamam Subhaanallaah Walhamdulillaah Walaa Ilaaha Illallaah Wallaahu AkbarMaha suci Allah, segala puji milik-Nya, Tiada Tuhan (yang hak) kecuali Allah, dan Allah Maha besar.Dari Abu HurairahRadhiyallahu 'Anhu, bahwasanya RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallampernah melewatinya saat sedang menanam pohon. Kemudian beliau bersabda, wahai Abu Hurairah, apa yang kamu tanam? Aku menjawab: "Tanaman milikku." Beliau bersabda: "Apakah kamu mau kuberitahukan tentang tanaman yang bagimu akan lebih baik dari tanaman ini?"Abu Hurairah menjawab; "Tentu wahai Rasulullah!." Beliau bersabda: "Ucapkanlah olehmuSubhaanallaah Walhamdulillaah Walaa Ilaaha Illallaah Wallaahu Akbar. Maka setiap bacaan tersebut akan menumbuhkan satu pohon di surga bagimu." (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)Dari Ibnu MasudRadhiyallahu 'Anhu,berkata: RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallambersabda: Aku berjumpa dengan Ibrahim pada malam Isra, dia berkata kepadaku: Wahai Muhammad sampaikan salamku kepada umatmu dan beritakan kepada mereka bahwa surga itu memiliki tanah yang terbaik dan air yang paling segar. Surga itu dataran kosong (Qaiaan) dan tumbuhannya adalah (dzikir)Subhanallahi Walaa Ilaaha Illallaah Wallaahu Akbar. (HR. Al-Tirmidzi dan dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah no. 105 Shahih al-Jami, no. 3460)Dari Ibnu AbbasRadhiyallahu 'Anhuma, RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallambersabda: : Siapa membaca :Subhaanallaah Walhamdulillaah Walaa Ilaaha Illallaah Wallaahu Akbarmaka Allah akan menanamkan untuknya satu pohon di surga dari setiap kalimat tadi. (HR. al-Thabrani dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah no. 2880)Dari JabirRadhiyallahu 'Anhu, dari NabiShallallahu 'Alaihi Wasallambersabda: Siapa yang membaca:Subhanallahi al-'Adziimi wa Bihamdihi,niscaya ditanamkan untuknya satu pohon kurma di surga. (HR. al-Tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami no. 6429)Amal-amal yang ringan tapi memiliki keutamaan dan balasan yang besar. Siapa yang beriman terhadap akhirat dan kenikmatan surga di sana pastinya ia akan bersemangat untuk mendapatkan tambahan-tambahan kenikmatannya dengan zikir-zikir ini. Semoga kita tercatat minAdz-Dzakirinalaaha Katsira wal Dzakiraat(laki-laki dan perempuan yang banyak berzikir kepada AllahSubhanahu Wa Ta'ala. Wallahu Alam. [PurWD/voa-islam.com]- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2013/09/24/26940/zikir-ini-memperbanyak-tanaman-untuk-kita-di-surga/#sthash.0z9aezPl.dpuf

Doa Paling Shahih Saat Berbuka PuasaOleh: Badrul TamamAl-hamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam atas Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.Saat berbuka puasa merupakan saat yang membahagiakan bagi shaimin. Haus dan dahaga terobati dengan hidangan berbuka. Namun, di tengah kesenangan itu janganlah lupa akan tuntunan dalam menyantap hidangan berbuka, yaitu dzikir atau doa.Saat akan menyantap hidangan berbuka hendaknya membaca basmalah (bismillah): Bismillaah"Dengan menyebut nama Allah"Dzikir di atas didasarkan pada hadits Umar bin Abi Salamah yang berkata bahwa Rasulullahshallallahu 'alaihi wasallamtelah bersabda kepadanya: "Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu." (HR Bukhari no. 4957 dan Muslim no. 3767 dari Maktabah Syamilah)Dan juga hadits Aisyahradliyallah 'anha, bahwa Rasulullahshallallahu 'alaihi wasallambersabda: "Apabila seorang kalian ingin makan, hendaknya dia membaca "bismillah"." (HR. al Tirmidzi dan Ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 1513)Dan jika dahaga telah hilang, keringnya tenggorokan telah basah dengan air, dan terasa nikmatnya berbuka, baru berdoa: Dzahaba Dzomau Wabtallatil Uruuqu Wa Tsabatal Ajru Insya Allah"Telah hilang rasa dahaga, dan dan telah basah kerongkongan, serta telah tetap pahala insya Allah."Doa di atas disandarkan pada hadits Ibnu 'UmarRadhiyallahu 'Anhumayang menuturkan, "Adalah RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallamapabila berbuka beliau berdoaDzahaba Dzomau Wabtallatil Uruuqu Wa Tsabatal Ajru Insya Allah." (HR. Abu Dawud no. 2357, al-Daruquthni, no. 2242. Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud, no. 2066 menghukuminya sebagai hadits hasan, al-Imam al-Daruquthni mengatakan: Isnadnya hasan, Al-Hakim mengatakan: Ini hadits shahih, dan Al-Hafidz Ibnul Hajar mengatakan: Ini hadits hasan)Adakah Doa Lainnya?Doa khusus lainnya yang dibaca saat berbuka antara lain, "Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa, dan atas Rizki-Mu aku berbuka." (HR. Abu Dawud dari Mu'adz bin Zuhrah, no. 2011 dari Maktabah Syamilah. Ibnu Sunni juga mengeluarkannya dalam kitabnya Amalul Yaumi wal Lailah dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu no:481, dan Abu Dawud no: 2358 dan dalam sanadnya ada Abdul Malik bin Harun bin Antarah dilemahkan oleh Imam Ahmad dan Ad-Daruquthni. Dan beliau berkata: Yahya berkata: demikianlah dia. Abu Hatim berkata: dia matruk (ditinggalkan). Ibnu Qayyim berkata dalam Zadul Maad 2/51: hadits ini tidak benar)Memang ada sebagian ulama yang menghukuminya sebagai hadits hasan. Namun yang lebih kuat hadits ini berstatus mursal dan berstatus dhaif sebagaimana yang diutarakan oleh al-Albani dalam Dhaif Sunan Abi Dawud, no. 510. Beliau mengatakan: "Hadits ini lemah sanadnya disamping karena mursal juga perawinya Muadz bin Zahrah majhul (tidak dikenal) Lihat Irwaul Ghalil (4/38).". . . Bagi orang yang berpuasa dianjurkan untuk banyak berdoa di tengah-tengah pelaksanaan shiyamnya dan saat berbuka. . .Perbanyak Berdoa Saat BerbukaSesungguhnya waktu berbuka adalah tempat dikabulkannya doa, karena di penghujung ibadah. Sementara doa sesudah selesai melaksanakan ibadah memiliki kedudukan agung dalam timbangan syariat, seperti doa setelah melaksanakan shalat lima waktu dan ibadah haji. Apalagi saat usai melaksanakan puasa, yang saat itu seseorang dalam kondisi yang lemah dan kondisi yang sangat lemah, di tambah hati yang lembut, akan lebih menguatkan untuk datang dan berharap kepada Allah'Azza wa Jalla.Bagi orang yang berpuasa dianjurkan untuk banyak berdoa di tengah-tengah pelaksanaan shiyamnya dan saat berbuka. Hal ini ditunjukkan oleh renretan ayat shiyam yang diakhiri dengan perintah doa. dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku maka sesungguhnya Aku dekat, Aku mengkabulkan seruan orang yang berdoa apabila berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS. Al-Baqarah: 186) ini menunjukkan akan pentingnya berdoa di bulan ini.Anjuran berdoa di saat berbuka juga diperkuat oleh sabda NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam, Ada tiga orang yang doa mereka tidak ditolak oleh Allah: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doanya orang yang terzalimi." (HR. Al-Tirmidi, Ahmad, Ibnu Majah. Dishahihkan Syu'aib al-Arnauth dalam Tahqiq al-Musnad)Dalam lafadz al-Tirmidzi, . . . dan orang yang berpuasa saat ia berbuka. (Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Tirmidzi)Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin berkata dipenghujung keterangan beliau tentang doa saat berbuka, . . .Yang penting kalau Anda berdoa dengan itu atau yang lainnya ketika berbuka maka itu adalah tempat terkabulkannya (doa). (Dinukil dari Majmu Fatawa Sykeh Ibnu Utsaimin, 19 soal no. 341)KesimpulanBagi orang yang berpuasa silahkan berdoa kepada Allah pada saat berbuka sesuai hajat yang dikehendakinya. Seperti, meminta surga dan berlindung dari neraka, beristighfar (memohon ampunan), dikuatkan imannya, dilapangkan rizki dan doa-doa yang lainnya. Adapun membaca doa khusus yang disandarkan kepada berbuka puasa, maka doa yang paling kuat adalah: "Telah hilang rasa dahaga, dan dan telah basah kerongkongan, serta telah tetap pahala insya Allah."Doa ini lebih utama diamalkan dari pada yang satunya karena derajatnya lebih baik. Dan Secara dhahirnya hadits ini dibaca saat sudah mulai berbuka puasa bukan sebelumnya. Wallahu Ta'ala a'lam. [PurWD/voa-islam.com]- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2013/07/10/25798/doa-paling-shahih-saat-berbuka-puasa/#sthash.yXiqOUD4.dpuf

Doa-doa Ma'tsur yang Dibaca di Penghujung Shalat (Sebelum Salam)Oleh: Badrul TamamAl-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.Waktu sebelum salam dalam shalat termasuk waktu mustajab untuk dikabulkannya doa. Yakni setelah membaca tasyahhud dan shalawat atas NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam. Karenanya dianjurkan memperbanyak doa padanya sebagaimana sabda NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam, Kemudian ia memilih doa yang disukainya lalu berdoa dengannya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: Doa di akhir shalat sebelum keluar darinya (sebelum salam) disyariatkan berdasarkan sunnah yang cukup banyak dan ijma' kaum muslimin. Dan doa yang berkaitan dengan shalat secara umum dikerjakan oleh NabiShallallahu 'Alaihi Wasallamdi tempat tersebut. Beliau memerintahkan di dalamnya karena ia masih menghadap Rabb-Nya dan bermunajat kepada-Nya. Maka tidak elok meninggalkan meminta kepada Tuhannya saat bermunajat dan bertaqarrub kpd-Nya. (dinukil dari Taudhih Al-Ahkam, Syaikh Al-Bassam: 2/284)Terdapat beberapa atsar yang menyebutkan beberapa doa dianjurkan untuk dibaca di tempat ini, antara lain: , , , Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Masih Dajjal. (Muttafaq 'alaih) Ya Allah, Sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak. Tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmati aku. Sesungguhnya Engkau Dzat Maha pengampun lagi Penyayang. (Muttafaq 'Alaih) Ya Allah, Bantu aku untuk berzikir, bersyukur, dan memperbaiki ibadah kepada-Mu. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan al-Nasai dengan sanad kuat) Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka. (HR. Bukhari dan Ahmad) Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan (dosa yang mendatang), dosa yang aku sembunyikan dan dosa yang aku perbuat dengan terang-terangan, juga yang aku melampaui batas dan apa-apa yang Engkau ketahui dariku. Engkaulah Yang Mendahulukan dan Engkaulah Yang Mengakhirkan. Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Engkau. (HR. Muslim dan Abu Dawud)Dan doa-doa lain yang tidak ditentukan berdasarkan sabda NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam, "Kemudian hendaknya ia memilih doa yang dikehendakinya, lalu berdoa dengannya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)Namun doa yang disebutkan oleh hadits dan diajarkan NabiShallallahu 'Alaihi Wasallamitu yang lebih utama di bandingkan doa-doa selainnya. (Lihat: Taudhih al-Ahkam, Syaikh Al-Bassam: 2/290)Karenanya, semangat untuk menghafalkan doa-doa di atas dan mempraktekkannya di penghujung shalat akan membuahkan keberkahan dan manfaat yang besar. Di samping terkabul doa yang istimewa, ia mendapat pahala yang besar karena menjaga dan mengamalkan sunnah RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam. Wallahu Alam. [PurWD/voa-islam]- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2013/07/05/25696/doadoa-matsur-yang-dibaca-di-penghujung-shalat-sebelum-salam/#sthash.HM8hS5Xx.dpuf

Doa Penting! Berlindung dari Buruknya Amal yang Lalu dan Akan DatangOleh: Badrul TamamAl-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Allaahumma Innii Auudzu Bika Min Syarri Maa Amiltu Wa Min Syarri Maa Lam AmalYa Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukkan sesuatu yang telah aku lakukan, dan dari keburukkan sesuatu yang belum aku lakukan.Sumber DoaDari Farwah bin Naufal Al-Asyjai, ia berkata: Aku bertanya kepada AisyahRadhiyallahu 'Anhatentang doa yang sering dibaca RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam. Aisyah menjawab, beliau sering membaca:

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukkan sesuatu yang telah aku lakukan, dan dari keburukkan sesuatu yang belum aku lakukan. (HR. Muttafaq 'Alaih dan selainnya)Keutamaan DoaDoa memiliki kedudukan yang tinggi dalam agama ini. Bentuk ibadah, merendahkan diri, dan membutuhkan kepada Allah yang paling nampak. Doa menjadi hiburan dan harapan dalam kondisi berat dan ringan, saat sulit dan lapang. NabiShallallahu 'Alaihi Wasallammengabarkan bahwa doa itu ibadah, karena dalam doa seseorang menampilkan ketundukan dan kepatuhan kepada AllahAzza wa Jalla. Inilah tujuan syariat yang paling agung dalam perintah ibadah.Al-Hasan al-Bashri berkata, Carilah kenikmatan dalam tiga hal: shalat, Al-Qur'an, dan doa. Jika kamu mendapatkannya maka jagalah dan pujilah Allah dalam hal itu. Dan jika tak kamu temukan kenikmatan pada tiga hal itu, maka ketahuilah bahwa pintu-pintu kebaikan telah tertutup dari dirimu. (Tercantum dalam al-Hilyah milik Abu Nuaim: 6/171, dan Syuabul Iman milik Al-BaihaqiL 5/447)Jika Allah membuka pintu doa kepada hamba berarti Allah memberikan taufik untuk berbuat baik kepadanya. Dari Umar bin al-KhathabRadhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Aku tidak terbebani dengan dikabulkannya doa, tetapi aku terbebani dengan urusan doa, apabila aku diberi taufiq untuk berdoa pasti ijabah akan datang. (Disebutkan Syaikhu Islam dalam Iqtidha al-Shirathal Mustaqim: 2/229)Sebagian ulama salaf mengatakan, sungguh aku lebih takut diharamkan (tidak bisa) berdoa daripada diharamkan dari dikabulkannya doa. (Fathul Baari: 11/141)Maka membiasakan diri dengan doa, terutama, doa-doa yang telah diamalkan RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallammenjadi kebutuhan setiap muslim. Kebahagiaan dan ketentraman dirinya ada pada ubudiyahnya kepada Allah dan perasaan yakin kepada Dzat Maha kuasa. Terlebih, doa ini termasuk doa yang paling banyak beliau baca pada akhir-akhir hayat beliau.Makna DoaDoa ini bagian dari doa perlindungan (istiadzat) dari segala keburukan yang dilakukan hamba dan keburukan yang belum dikerjakannya. Ini mencakup perbuatan buruk yang telah lalu, sedang dikerjakan dan belum dikerjakannya.Maksud doa di atas, bahwa seseorang berlindung kepada Allah dari keburukan yang diperbuatnya yang bisa menyebabkan datangnya siksa di dunia ataupun di ahirat, walaupun ia tidak menyengaja mengerjakannya. Karena tidak ada musibah yang menimpa seseorang, baik terhadap agama maupun dunianya, kecuali akibat dari dosa-dosa dan kesalahannya. Karena Allah tidak pernah menzalimi seorang hamba. Allah senantiasa menghendaki kebaikan untuk hamba-hamba-Nya.Imam Nawawi menjelaskan salah satu maksud dari doa NabiShallallahu 'Alaihi Wasallamini, beliau ingin mengajarkan umatnya untuk senantiasa berdoa. KarenaShallallahu 'Alaihi Wasallamadalah seorang masum. Seluruh perbuatan beliau yang lalu dan yang akan datang adalah perbuatan-perbuatan baik, tidak ada yang buruk. Ini juga mengabarkan tentang ihwal beliau yang senantiasa takut kepada Allah, mengagungkan dan memuliakan-Nya, serta senantiasa merasa butuh kepada Allah setiap saat dalam segala ihwalnya. Wallahu Alam. [PurWD/voa-islam.com]- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2014/04/16/29890/doa-penting-berlindung-dari-buruknya-amal-yang-lalu-dan-akan-datang/#sthash.tE8WY1kv.dpuf

Doa Saat Berhadapan dengan MusuhOleh: Badrul Tamam "Ya Allah, Engkau adalah lenganku (penolongku). Engkau adalah pembelaku. Dengan pertolongan-Mu aku bergerak. Dengan pertolongan-Mu aku menyergap. Dan dengan pertolongan-Mu aku berperang."SumberDiriwayatkan dari Anas bin MalikRadhiyallahu 'Anhu, berkata: Adalah RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallamapabila berperang beliau membaca: "Ya Allah, Engkau adalah lenganku (penolongku). Engkau adalah pembelaku. Dengan pertolongan-Mu aku bergerak. Dengan pertolongan-Mu aku menyergap. Dan dengan pertolongan-Mu aku berperang." (HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya, Kitab al-Jihad, Bab Maa Yud'aa iInda al-Liqa' (Bab: Apa yang dibaca saat bertemu musuh), no. 2632. Dishahihkan oleh Syaikh Albani)Imam al-Tirmidzi juga mengeluarkannya dalam Sunan-nya dengan kalimat doa yang lebih ringkas, "Ya Allah, Engkau adalah lenganku (penolongku). Engkau adalah pembelaku. Dan dengan pertolongan-Mu aku berperang." (Bab: Fi al-Du'a Idza Ghaza [Bab doa apabila berperang], no. 3584)Doa di atas juga disebutkan dalam Syarh Doa dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad dengan Korektor Syaikh Dr. Said bin Ali Wahf Al-Qahthani, terbitan Darul Falah Jakarta, Hal. 344-345.MaknaMujahid yang membaca doa di atas memohon kepada Allah dengan menyebut Nama-Nya yang paling agung "Allah" berikut nama-nama Allah yang Maha Indah lainnya (Al-Asmaul Husna). Ini didapatkan dari kata panggilan di awalnya, Allahumma. Kemudian dilanjutkan dengan memohon pertolongan dan dukungan Allah untuk memerangi musuh. Ini dapat kita temukan pada kalimat-kalimat selanjutnya:Kalimat artinya Engkau adalah lenganku. Maknanya engkau penolongku dan membantuku.Kalimat artinya aku bergerak. Yakni untuk mematahkan kekuatan lawan dan menghancurkan makar mereka.Kalimat dengan pertolongan-Mu aku menyergap, dengan kata lain, dengan-Mu aku melakukan serangan ke arah musuh sehingga aku mengalahkan mereka.Kalimat dan dengan pertolongan-Mu aku berperang, dengan kata lain, dengan pertolongan-Mu dan dengan dukungan-Mu aku memerangi musuh-musuh-Mu.KeteranganDoa di atas mengajarkan bahwa kemenangan itu berasal dari sisi Allah. Sehingga saat mujahidin -dengan segenap kekuatan persenjataan, strategi, dan personilnya- berperang, mereka tidak boleh bersandar kepada kekuatan mereka semata. Sesudah mereka mengerjakan sebab-sebab kemenangan maka mereka harus menyerahkan urusan kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala, mereka bertawakkal kepada-Nya. Dan bukti tawakkal adalah dengan sunggu-sungguh berdoa, memohon pertolongan dan kemenangan kepada-Nya.AllahSubhanahu wa Ta'alaberfirman, "Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Ali Imran: 126)Kisah Thaluth dan pasukannya menjadi bukti pentingnya doa dalam peperangan. Yakni saatJaisy Iman (pasukan iman) berjumlah lebih sedikit menghadapi pasukan Jalut yang berjumlah lebih besar. Thalut dan pasukannya berdoa: "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 250)Maka mereka berhasil mengalahkan dan menghancurkan tentara Jalut dengan pertolongan AllahSubhanahu wa Ta'aladan sebab-sebab yang mereka usahakan, "Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut." (QS. Al-Baqarah: 251)Doa Rasulullah Saat Perang BadarSejarah peperangan RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallammembuktikan pentingnya doa dalam amaliyah jihad. Yakni saat perang Badar, tepatnya pada malam peperangan, di mana para sahabat tertidur kecuali RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam. Beliau tidak tidur di malam itu. Beliau shalat di bawah batang pohon dan banyak berdoa di sujudnya "Ya Hayyu Ya Qayyum," beliau mengulang-ulangnya dengan meminta pertolongan kepada Allah. (Al-Bidayah wa al-Nihayah: 5/82)Kamudian saat pagi tiba dan terlihatlah pasukan Quraisy, beliauShallallahu 'Alaihi Wasallamberdoa, "Ya Allah, Inilah Quraisy, mereka datang dengan segala kesombongan dan kebanggan mereka. Mereka menantang-Mu dan mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, kurniakan kemenangan yang telah Engkau janjikan kepadaku . Ya Allah, binasakanlah mereka pada pagi ini." (Sirah Ibnu Hisyam: 3/164)Diriwayatkan dari Umar bin KhathabRadhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Pada perang Badar, NabiShallallahu 'Alaihi Wasallammelihat para sahabatnya berjumlah 300 lebih sedikit, dan melihat kepada kaum musyrikin berjumlah seribu lebih. Kemudian beliau menghadap kiblat sambil mengangkat tangan dengan selendang dan surban di pundaknya, beliau berdoa, "Ya Allah, penuhilah untukku apa yang Kau janjikan kepadaku. Ya Allah, berikan apa yang telah Kau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau biarkan pasukan Islam ini binasa, tidak ada lagi yang menyembah-Mu di muka bumi ini." (HR. Muslim dan Ahmad)Beliau terus menerus meminta pertolongan dan berdoa kepada Allah sehingga jatuhlah kain surban dari kedua pundaknya. Abu Bakar menghampiri dan meletakkan kembali kain surban itu di pundaknya. Abu Bakar terus berada di belakang RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam, lalu berkata: "Wahai Nabi Allah! Inilah sumpahmu kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia akan memenuhi apa yang dijanjikan-Nya kepadamu.Inilah keadaan RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallamdan para sahabatnya dalam perang Badar, mereka banyak berdoa kepada Allah. karenanya, Allah menyifati mereka sbeagai orang-orang yang banyak beristighatsah (memohon pertolongan) kepada-Nya, banyak berharap dan berdoa kepada-Nya, "(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut"." (QS. Al-Anfal: 9)Maka bagi mujahidin (aktifis jihad) saat berperang agar banyak menengadahkan tangan kepada Allah dengan penuh kerendahan untuk memohon pertolongan kepada-Nya. khususnya saat musuh sudah terlihat, lalu berdoa: "Ya Allah, Engkau adalah lenganku (penolongku). Engkau adalah pembelaku. Dengan pertolongan-Mu aku bergerak. Dengan pertolongan-Mu aku menyergap. Dan dengan pertolongan-Mu aku berperang." Harapannya, Allah meneguhkan langkah kita, menumbuhkan keberanian dalam diri kita, dan menurunkan pasukan dari sisi-Nya sebagaimana yang pernah diberikan kepada Rasulullah dan para sahabatnya, yakni pasukan malaikat. Dengan ini orang-orang kafir menjadi ciut hatinya dan lari terbirit-birit dengan kekalahan. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2013/03/27/23761/doa-saat-berhadapan-dengan-musuh/#sthash.sBn5OgdW.dpuf

Hauqalah: Zikir yang Menjadi Simpanan Kekayaan di Surga

Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah"Tidak ada daya (untuk berbuat) dan kekuatan (untuk melakukan sesuatu) kecuali dengan izin Allah."__________________________________________________Oleh: Badrul TamamAl-Hamdulillah, segala pujian kepunyaan Allah Ta'ala. Shalawat dan salam teruntuk hamba dan utusan-Nya, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.Zikir salah satu sebab utama yang mendekatkan hamba kepada Allah. Bahkan Allah mengabarkan, Dia akan bersama hamba-Nya selama hamba tersebut mengingat-Nya dan bibirnya bergerak dalam zikirnya. Salah satu zikir yang masyru' untuk dibaca dalam keadaan tertentu dan diperbanyak secara mutlak adalah hauqalah.Mungkin sebagian kita bertanya-tanya, apa itu hauqalah? Hauqalah adalah bacaaan Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah. Maknanya, tidak ada daya dan kekuatan untuk berusaha kecuali dengan kehendak dan izin Allah.RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallamtelah menjelaskan keutamaan kalimat zikir ini kepada Abu Musa al-Asy'ari, "Wahai Abdullah bin Qais (nama Abu Musa), ucapkan Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah. Sesungguhnya itu adalah salah satu kekayaan yang tersimpan di surga." Atau beliau mengatakan: "Tidakkah kamu mau aku tunjuki salah satu harta simpanan di surga? Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)Imam Ahmad dalam Musnadnya meriwayatkan hadits yang dari Abu HurairahRadhiyallahu 'Anhu, bahwa NabiShallallahu 'Alaihi Wasallambersabda, "Perbanyaklah membaca Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah, karena sesungguhnya adalah salah satu harta simpanan di surga."Kanzun min Kunuz al-jannah, maksudnya: pahalanya disimpan bagi yang mengucapkannya. Pahalanya atau balasan amal zikir terebut disimpan di surga sebagaimana dikumpulkan, disimpan, dan dijaganya harta kekayaan.Disebut Kanzun menunjukkan bahwa pahala yang disiapkan adalah sangat istimewa dan berharga, sebagaimana harta simpanan adalah harta yang paling berharga.Imam Nawawi dalam Syarah Muslim menjelaskan tentang sebab keutamaan kalimat tersebut, "Para ulama menuturkan sebab hal itu, karena kalimat itu adalah kalimat kepasrahan dan menyerahkan urusan kepada Allah Ta'ala, merendah (menghinakan) diri kepada Allah. Sesungguhnya tidak ada yang bisa berbuat selain-Nya, tidak ada yang menggagalkan keputusan-Nya, dan hamba tadi tidak kuasa sedikitpun dalam urusan tadi. . ."Maksud ringkat dari zikir tersebut adalah tidak ada kekuatan untuk berusaha dan kemampuan untuk mengerjakan apapun kecuali dengan masyi'ah (kehendak) Allah Ta'ala. Sebagian ulama menyebutkan, tidak ada daya untuk menolak keburukan dan tidak ada kekuatan dalam meraih kebaikan kecuali dengan izin (kehendak) Allah. Sehingga kalimat zikir ini menuntut agar dalam melakukan usaha supaya meminta pertolongan kepada Allah dan bertawakkal kepada-Nya. Oleh karenanya, saat mendengar seruan shalat dalam adzan;Hayya 'Alaa al-ShalaahdanHayya 'Alaa Al-Falaah, kita diperintahkan untuk membaca kalimat zikir di atas.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyahrahimahullahdalam Majmu' Fatawanya (13/321) berkata, : . : : : : "Ucapan Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah, memberikan konsekuensi ianah (bantuan). Oleh karena itu RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam memberikan contoh jika muadzzin mengucapkan Hayya Alaa al-Shalaah, maka dijawab, Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah, jika muadzzin mengucapkan, "Hayya Alaa al-Falaah", dijawab Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah (minta bantuan kepada Allah Agar bisa melaksanakannya,-pent)."Ringkasnya, siapa yang menginginkan punya pahala yang istimewa di surga dengan jumlah yang banyak hendaknya memperbanyak membaca zikir yang agung ini, Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah. Khususnya pada moment tertentu seperti menjawab adzan saat mu'adzin mengucapkanHayya Alaa al-ShalaahdanHayya Alaa al-Falaa,dalam perjalanan, dibaca saat sakit, saat mengerjakan pekerjaan berat dan sulit sebagai sarana untuk meminta pertolongan kepada Allah Ta'ala. Wallahu A'lam. [PurWD/voa-islam.com]- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2013/02/21/23387/hauqalah-zikir-yang-menjadi-simpanan-kekayaan-di-surga/#sthash.sByb4xtg.dpuf

Doa Ashabul Kahfi: Memohon Rahmat dan Bimbingan Allah Saat TerancamOleh: Badrul TamamAl-Hamdulillah, segala puji bagi AllahSubhanahu wa Ta'ala. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya. "(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)"." (QS. Al-Kahfi: 10)Doa di atas dibaca para pemuda Ashabul Kahfi saat memasuki goa. Mereka berlindung ke dalamnya karena khawatir akan keselamatan agama mereka. Karena raja yang berkuasa di daerah tempat tinggal mereka membenci dan memusuhi keyakinan para Ashabul Kahfi.Banyak mufassirin generasi salaf dan khalaf yang menyebutkan, para pemuda tersebut terdiri dari anak-anak raja Romawi dan orang-orang terhormat mereka yang bersatu karena iman. Saling bantu-membantu menegakkan ibadah kepada Allah semata dalam tempat ibadah yang mereka bangun bersama. Terus bertahan demikian sehingga mereka diketahui oleh kaumnya. Kemudian mereka dilaporkan kepada raja mereka. Sang raja memanggil mereka untuk datang menghadap kepadanya. Lalu ia bertanya tentang hal ihwal dan kegiatan mereka. Lalu mereka menjawab dengan sebenarnya dan mengajak raja itu untuk menyembah Allah Ta'ala. "Dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri lalu mereka berkata: "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran". Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk di sembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka?) Siapakah yang lebih lalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?" (QS. Al-Kahfi: 14-15)Ibnu Katsirrahimahullahberkata, "Allah Ta'ala berfirman: Kami jadikan mereka bersabar atas tindakannya menentang kaum mereka sendiri, meninggalkan kampung halaman mereka dan meninggalkan kehidupan yang enak, kebahagiaan, dan kenikmatan."Sesudah mereka menyeru raja untuk beriman kepada Allah, maka raja menolak seruan tersebut. Bahkan ia mengancam mereka dan menyuruh menanggalkan pakaian yang mereka kenakan, yang padanya terdapat perhiasan kaumnya. Kemudia ia memberikan waktu kepada mereka untuk berpikir supaya rela meninggalkan keyakinan mereka.Kemudian Allah menurunkan rahmat dan kasih sayangnya kepada para pemuda Ashabul Kahfi, di mana pada masa penangguhan itu mereka berhasil melarikan diri demi mempertahankan agama yang dianutnya dari fitnah. Lalu mereka ber'uzlah, dan Allah menurunkan ilham-Nya kepada mereka agar berlindung ke dalam gua, mencari tempat di sana sehingga raja dan kaumnya kehilangan jejak mereka. Hal ini diterangkan dalam firman-Nya, "Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu." (QS. Al-Kahfi: 16)Raja dan kaumnya terus mencari para pemuda Ashabul Kahfi, tapi tidak menemukannya. Bahkan Allah membutakan raja dan kaumnya untuk mendapatkan berita para pemuda tersebut. Hal ini sebagaimana Allah membutakan kaum kafir Quraisy yang memburu NabiShallallahu 'Alaihi Wasallamdan Abu Bakar al-Shiddiq, saat keduanya bersembunyi di gua Tsur dalam keberangkatan hijrah ke Madinah. Padahal Kafir Quraisy telah melalui tempat persembunyian Rasulullah dan Abu Bakar, namun mereka tidak mendapatkan keduanya.Nah, pada saat mereka akan memasuki gua di sebuah gunung, tempat sembunyi dan berlindung dari raja dan kaumnya yang kafir, mereka berdoa kepada Allah Ta'ala saat memasukinya, memohon rahmat dan kebaikan-Nya, "(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)"." (QS. Al-Kahfi: 10)Maksudnya: Anugerahkan kepada kami rahmat dari sisi-Mu, yang dengannya Engkau rahmati kami dan selamatkan kami dari kaum kami. Dan tetapkanlah petunjuk yang lurus kepada kami dalam urusan kami. Dengan kata lain, jadkanlah kesudahan akhir kami di bawah petunjuk yang lurus. Sebagaimana doa RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam, "Ya Allah, jadikanlah baik akhir kesudahan kami dalam semua urusan, dan selamatkanlah kami dari kehinaan dunia dan azab akhirat." (HR. Ahmad dari Busr bin Arthah al-Qurasyi)Kemudian Allah menurunkan urusan-Nya kepada mereka, menjadikan mereka tertidur bertahun-tahun lamanya sesaat sesudah mereka memasuki goa, yakni 309 tahun. Dan saat mereka terbangun, kondisi masyarakat sudah berubah. Raja yang berkuasa adalah seorang muslim yang menurut satu riwayat namanya, Yandusus. Rakyatnya juga demikian. Sehingga saat raja dan rakyatnya menemui mereka di dalam goa, para Ashabul Kahfi merasa bahagia dan bercengkrama bersamanya. Kemudian mereka meninggalkan para pemuda tersebut dan mengucapkan salam kepada mereka. Lalu mereka kembali ke tempat pembaringan mereka sehingga Allah mewafatkan mereka. Wallahu Ta'ala a'lam. [PurWD/voa-islam.com]- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/12/24/17162/doa-ashabul-kahfi-memohon-rahmat-dan-bimbingan-allah-saat-terancam/#sthash.dL4pegle.dpuf

Doa Saat Ditimpa Kesulitan (Memohon Kemudahan)Oleh: Badrul TamamAlhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.Dalam menjalani kehidupan ini, sering kita dihadapkan pada kesulitan. Terkadang kesulitan itu amat berat sehingga membuat kita hampir putus asa. Namun, keimanan akan kuasa Allah Taala yang tidak terhingga, menjadikan kita tetap bersabar dan memiliki harapan.Sesungguhnya alam semesta berada di bawah kuasa dan kendali Allah Taala. Semuanya patuh kepada ketetapan dan kehendak-Nya. Tidak ada yang bisa bergerak atau bertingkah laku kecuali dengan daya, kekuatan, kehendak, dan izin-Nya. Apa yang Dia kehendaki pasti terjadi. Sebaliknya, yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan pernah terjadi.Allah Mahakuasa melakukan apa saja. Dia mampu menjadikan segala kemudahan menjadi sesuatu yang sulit, juga sesuatu yang sulit menjadi mudah. Tidak ada yang susah bagi-Nya, karena Dia Mahakuasa atas segala-galanya. Karenanya ketika menghadapi kesulitan dan berbagai cobaan hidup kita tidak boleh putus asa. Masih ada Allah yang bisa kita minta dan mohon pertolongan-Nya. Maka kita diperintahkan untuk berdoa saat mengalami kesulitan, Allaahumma Laa Sahla Illaa Maa Jaaltahu Sahlaa Wa Anta Tajalul Hazna Idza Syita SahlaaYa Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi kemudahan.Apakah Doa ini Berasal dari Hadits?Syaikh Muhammad bin Shalihrahimahullaahdalam salah satu fatwanya menyebutkan, Doa ini, aku tidak mengetahui asalnya (sumbernya) dari Assunnah, tapi itu banyak diucapkan oleh orang. Pernyataan beliau serupa juga didapatkan dalam Kaset Nuur ala al-Darb kaset no. 344 menit ke 22. Namun yang benar bahwa doa di atas berasal dari warisan Nabishallallahu 'alaihi wasallam.Diriwayatkan dari Anas bin Malikradhiyallahu 'anhu,Rasulullahshallallahu 'alaihi wasallambersabda, Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi kemudahan. (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 2427, Ibnu Sunni dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah no. 351, Abu Nuaim dalam Akhbar Ashfahan: 2/305, Imam Al-Ashbahani dalam al-Targhib: 1/131. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Silsilah Shahihah 6/902, no. 2886 dan mengatakan, Isnadnya shahih sesuai syarat Muslim.)Doa ini juga disebutkan oleh Pengarang Hisnul Muslim, DR. Said bin Ali bin Wahf al-Qahthani, pada hal. 90 dengan judul, Doa bagi siapa yang mendapatkan kesulitan. Beliau menyebutkan bahwa Syaikh al-Arnauth menshahihkannya dalam Takhrij al-Adzkar lil Nawawi, hal. 106.Makna DoaMakna dari doa di atas, bahwa Allah tidak menjadikan segala sesuatu mudah bagi manusia. Tidak ada kemudahan bagi mereka, kecuali apa yang Allah jadikan mudah. Dan sesungguhnya kemudahan adalah apa yang Allah jadikan mudah. Sebaliknya, kesulitan dan kesusahan jika Allah kehendaki bisa menjadi mudah dan ringan. Sebagaimana kemudahan dan perkara ringan bisa menjadi sulit dan berat, jika Allah menghendakinya. Karena semua perkara berada di tangan Allah'Azza wa Jalla.Maka kandungan doa ini, seseorang memohon kepada Allah agar memudahkan segala urusannya yang sulit dan memuji Allah'Azza wa Jallabahwa segala urusan ada di tangan-Nya, jika Dia berkehendak, kesulitan bisa menjadi mudah.Sebagaimana yang sudah maklum, Allah 'Azza wa Jalla mahakuasa melakukan apa saja. Dan Dia mampu menjadikan kemudahan menjadi sesuatu yang sulit, juga sesuatu yang sulit menjadi mudah. Tidak ada yang susah bagi-Nya, karena Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.Maka kandungan doa ini:Seseorang memohon kepada Allah agar memudahkan segala urusannya yang sulit dan memuji Allah'Azza wa Jallabahwa segala urusan ada di tangan-Nya, jika Dia berkehendak, kesulitan bisa menjadi mudah.Di Samping Berdoa, Apa yang Bisa Dilakukan?Allah Taala berfirman, Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. (QS. Al-Baqarah: 153)Allah Taala menjelaskan bahwa cara terbaik untuk meminta pertolongan Allah dalam menghadapi berbagai musibah (di antaranya kesulitan dalam hidup) adalah dengan bersabar dan shalat.Dan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Nabishallallahu 'alaihi wasallamapabila dihadapkan pada suatu masalah maka beliau segera shalat. (HR. Abu Dawud dan Ahmad dari Hudzaifah bin Yaman)Sedangkan sabar untuk dalam hal ayat ini ada dua macam, yaitu sabar dalam rangka meninggalkan berbagai perkara haram dan dosa; dan bersabar dalam menjalankan ketaatan dan ibadah. Dan bersabar bentuk yang kedua adalah lebih banyak pahalanya, dan itulah sabar yang lebih dekat maksudnya untuk mendapatkan kemudahan.Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata, Sabar ada dua bentuk: bersabar untuk Allah dengan menjalankan apa yang Dia cintai walaupun berat bagi jiwa dan badan. Dan bersabar untuk Allah dari segala yang Dia benci walaupun keinginan nafsu menentangnya. Siapa yang kondisinya seperti ini maka dia termasuk dari golongan orang-orang yang sabar yang akan selamat, insya Allah. (Dinukil dengan ringkas dari Tafsir Ibnu Katsir dalam tafsir ayat di atas)Sabar ada dua bentuk: bersabar untuk Allah dengan menjalankan apa yang Dia cintai walaupun berat bagi jiwa dan badan. Dan bersabar untuk Allah dari segala yang Dia benci walaupun keinginan nafsu menentangnya.(Abdurrahman bin Zaid bin Aslam)- See more at: http://www.voa-islam.com/read/doa/2011/01/17/12814/doa-saat-ditimpa-kesulitan-memohon-kemudahan/#sthash.rgwY69YA.dpuf