5
1. Akhir Shalat Sebelum Salam. Para ulama yang memegang pendapat ini mengatakan bahwa perkataan ‘akhir dari sesuatu’ (duburusy-syai’) masih merupakan bagian dari sesuatu itu. Ini adalah makna asal .[2] Dalil mereka dalam hal ini antara lain : a. Hadits Mu’aadz bin Jabal radliyallaahu ‘anhu. ُ تْ عِ مَ س: َ الَ ، قٍ حْ يَ رُ شُ نْ بُ ةَ وْ يَ ح اَ " نَ $ ثَ دَ ، حُ ) ِ رْ قُ مْ ل اَ د يِ 1 زَ يُ نْ بِ َ اُ دْ نَ ع اَ " نَ $ ثَ دَ ، حَ ةَ رَ سْ يَ مِ نْ بَ رَ مُ عُ نْ بِ َ اُ دْ نَ > بُ ع اَ " نَ $ ثَ دَ حَ نَ ) ، اٍ لَ بَ حِ نْ بِ " اذَ عُ مْ نَ ع، ِ يِ حِ ي اَ " نُ ص ل اْ نَ ع، ُ يِ لُ بُ حْ ل اِ نَ مْ حَ ر ل اِ دْ نَ ع وُ بَ ) ا يِ 1 نَ ثَ دَ : حُ ولُ قَ ي، ٍ مِ لْ سُ مَ نْ بَ ةَ بْ قُ ع، َ _ كُ بِ حُ ) َ ل يِ " نِ f اِ َ اَ ، وَ _ كُ بِ حُ ) َ ل يِ " نِ f اِ َ اَ ، وُ " اذَ عُ م اَ ي: َ الَ قَ ، وِ ةِ دَ نِ > ثَ " دَ " حَ ) اَ مَ لَ سَ وِ هْ بَ لَ عُ له ي الَ لَ صِ َ اَ ولُ سَ ر" َ نَ عَ دَ يَ لُ " اذَ عُ م اَ يr َ _ ك نِ ص وُ ) : اَ الَ قَ " فٍ ةَ لَ صِ لُ كِ زُ يُ ذ يِ " فِ نْ سُ حَ وَ _ كِ زْ كُ سَ وَ _ كِ رْ كِ " ي ذَ لَ ع يِ " نِ عَ ) اَ مُ هَ ل ل : اُ ولُ قَ يَ _ كِ تَ اذَ نِ ع" Telah menceritakan kepada kami ‘Ubaidullah bin ‘Umar bin Maisarah : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yaziid Al-Muqri’ : Telah menceritakan kepada kami Haiwah bin Syuraih, ia berkata : Aku mendengar ‘Uqbah bin Muslim berkata : Telah menceritakan kepadaku Abu ‘Abdirrahman Al-Hubuliy, dari Ash-Shunaabihiy, dari Mu’aadz bin Jabal : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda memegang tangannya dan bersabda : “Wahai Mu’aadz, demi Allah sungguh aku mencintaimu, demi Allah sungguh aku mencintaimu. Aku akan berwasiat kepadamu wahai Mu’aadz. Janganlah engkau tinggalkan doa di akhir setiap shalat (fii duburi kulli shalaah) . Bacalah : Allaahumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik (Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa mengingat-Mu, mensyukuri-Mu, dan ibadah kepada-Mu dengan baik) ” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 1522; shahih]. Kalimat fii duburi kulli shalaah dalam riwayat lain dijelaskan masih merupakan bagian dari shalat itu sendiri :

Doa Sebelum Salam

Embed Size (px)

Citation preview

Studi Perkotaan

1. Akhir Shalat Sebelum Salam.Para ulama yang memegang pendapat ini mengatakan bahwa perkataan akhir dari sesuatu (duburusy-syai) masih merupakan bagian dari sesuatu itu. Ini adalah makna asal.[2] Dalil mereka dalam hal ini antara lain :a. Hadits Muaadz bin Jabal radliyallaahu anhu. : : : " : : "Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar bin Maisarah : Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yaziid Al-Muqri : Telah menceritakan kepada kami Haiwah bin Syuraih, ia berkata : Aku mendengar Uqbah bin Muslim berkata : Telah menceritakan kepadaku Abu Abdirrahman Al-Hubuliy, dari Ash-Shunaabihiy, dari Muaadz bin Jabal : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda memegang tangannya dan bersabda : Wahai Muaadz, demi Allah sungguh aku mencintaimu, demi Allah sungguh aku mencintaimu. Aku akan berwasiat kepadamu wahai Muaadz. Janganlah engkau tinggalkan doa di akhir setiap shalat (fii duburi kulli shalaah). Bacalah : Allaahumma ainnii alaa dzikrika wa syukrika wa husni ibaadatik (Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa mengingat-Mu, mensyukuri-Mu, dan ibadah kepada-Mu dengan baik) [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 1522; shahih].Kalimat fii duburi kulli shalaah dalam riwayat lain dijelaskan masih merupakan bagian dari shalat itu sendiri : : : : : " " : : " : "Telah mengkhabarkan kepada kami Yuunus bin Abdil-Alaa, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, ia berkata : Aku mendengar Haiwah menceritakan dari Uqbah bin Muslim, dari Abu Abdirrahmaan Al-Hubuliy, dari Ash-Shunaabihiy, dari Muaadz bin Jabal, ia berkata : Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam memegang tanganku lalu bersabda : Sungguh aku mencintaimu wahai Muaadz. Aku berkata : Sungguh, aku pun mencintaimu wahai Rasulullah. Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda : Janganlah engkau tinggalkan untuk berdoa di setiap shalat : Rabbi ainnii alaa dzikrika wa syukrika wa husni abaadatik (Wahai Rabbku, tolonglah aku untuk senantiasa mengingat-Mu, mensyukuri-Mu, dan ibadah kepada-Mu dengan baik) [Diriwayatkan oleh An-Nasaaiy no. 1303; shahih].b. Hadits Abu Hurairah radliyallaahu anhu. : : : " "Telah menceritakan kepada kami Abbaas Ad-Duuriy, Yaziid bin Sinaan, dan Ad-Daqiiqiy, mereka semua berkata : Telah menceritakan kepada kami Haaruun bin Ismaaiil : Telah menceritakan kepada kami Aliy bin Al-Mubaarak, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin Abi Katsiir, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam biasa membaca di akhir setiap shalat : Allaahumma innii auudzubika min adzaabin-naar wa adzaabil-qabri, wa min fitnatil-mahyaa wal-mamaati, wa min syarril-masiihid-dajjaal (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab neraka dan adzab kubur. Dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati, serta kejahatan Al-Masiih Ad-Dajjaal) [Diriwayatkan oleh Abu Awaanah dalam Al-Mustakhraj no. 2078; shahih].Kalimat fii duburi kulli shalaah dalam riwayat lain disebutkan setelah bacaan tasyahud, masih dalam shalat : : : : : " "Telah mengkhabarkan kepada kami Al-Husain bin Abi Masyar Abu Aruubah di negeri harraan, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Wahb bin Abi Kariimah, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah, dari Abu Abdirrahiim, dari Zaid bin Abi Unaisah, dari Abu Ishaaq, dari Mujaahid Abul-Hajjaaj, dari Abu Hurairah, ia berkata : Tidaklah Nabiyullah shallallaahu alaihi wa sallam shalat empat rakaat atau dua rakaat kecuali aku mendengar beliau berdoa : Allaahumma innii auudzubika min adzaabin-naar wa min adzaabil-qabri, wa min fitnaish-shadr, wa suuil-mahyaa wal-mamaati (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab neraka, adzab kubur, fitnah hati, dan kejelekan kehidupan dan sesudah mati) [Diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan no. 1002; shahih]. : : : " : "Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Aliy Al-Jahdlamiy, Ibnu Numair, Abu Kuraib, dan Zuhair bin Harb, semuanya dari Wakii -. Abu Kuraib berkata : Telah menceritakan kepada kami Wakii : Telah menceritakan kepada kami Al-Auzaaiy, dari Hassaan bin Athiyyah, dari Muhammad bin Abi Aaisyah, dari Abu Hurairah. Dan dari Yahyaa bin Abi Katsiir, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam : Apabila salah seorang di antara kalian telah bertasyahud, maka berlindunglah kepada Allah atas empat hal. Bacalah : Allaahumma inni auudzubika min adzaabi jahannama wa min adzaabil-qabri, wa min fitnatil-mahyaa wal-mamaati, wa min syarri fitnatil-masiihid-dajjaal (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam,adzab kubur, fitnah kehidupan dan sesudah mati, serta kejelekan fitnah Al-Masiih Ad-Dajjaal) [Diriwayatkan oleh Muslim no. 588].Asy-Syaikh Ibnu Utsaimiin berkata menukil perkataan Ibnu Taimiyyah rahimahumallah : . .....Dubur dari sesuatu merupakan bagian darinya, seperti dubur hewan. Sesungguhnya hewan mempunyai dubur, dan dubur-nya ada pada tubuh hewan itu sendiri. Begitu pula dengan dubur shalat, merupakan bagian dari shalat. Apabila Rasul shallallaahu alaihi wa sallam membimbing kita untuk berdoa setelah tasyahud, maka doa yang ditaqyid dengan dubur, tempatnya adalah sebelum salam di akhir shalat. Adapun setelah shalat, yang ada adalah dzikir.... [Asy-Syarhul-Mumti, 3/62 via Syamilah].