101
Sebuah Skenario Film DOA YANG MENGANCAM Dari Cerita Pendek “Doa yang Mengancam” karya Jujur Prananto Skenario JUJUR PRANANTO SinemArt 2006 – 2008

DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

S e b u a h S k e n a r i o F i l m

DOA YANG

MENGANCAM

Dari Cerita Pendek “Doa yang Mengancam” karya Jujur Prananto

Skenario JUJUR PRANANTO

SinemArt 2006 – 2008

Page 2: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

2

DOA YANG MENGANCAM Sinopsis Madrim, seorang kuli angkut di pasar induk, merasa dirinya bernasib paling malang di dunia : terlibat banyak hutang, ditinggal istri yang cantik, dan diusir dari rumah kontrakan. Ia curhat ke Kadir, temannya yang penjaga mushola. Kadir mengatai Madrim tak pernah berdoa, dan menyarankan agar Madrim rajin sholat. Madrim mengikuti nasihat ini dan rajin sholat di mushola. Tapi nasibnya tak kunjung berubah.

Suatu hari seorang maling yang sedang dikejar-kejar penduduk nyasar masuk mushola dan menyandera Kadir, mengancam akan menusuk leher Kadir. Penduduk menyingkir. Si maling kabur. Peristiwa ini menjadi inspirasi bagi Madrim. Dalam doanya dia bukan hanya memohon tapi juga mengancam Tuhan. Ia memberi tenggat waktu tiga hari. Kalau doanya tidak terkabul, ia akan berpaling ke setan.

Madrim pun pergi berkelana. Pada hari ketiga, ia sampai di sebuah padang ilalang. Petir menyambarnya dan ia jatuh pingsan dan ditolong penduduk desa. Setelah mengalami koma beberapa hari, ia sadar dan melihat foto anak Kepala Desa bernama Titin, yang rupanya sudah lama minggat dari rumah. Hanya dengan melihat foto itu, Madrim tiba-tiba saja bisa melihat sosok Titin di suatu tempat di Jakarta.

Dan ternyata benar. Madrim berhasil menemukan Titin saat sedang syuting di sebuah mal.

“Kemampuan melihat” ini lalu dimanfaatkan polisi untuk melacak keberadaan para buron. Puluhan buron berhasil ditangkap polisi atas “petunjuk” Madrim.

Hal ini meresahkan TANTRA, seorang “buron kerah putih” yang kaya raya. Ia pun menculik Madrim dan menahan di apartemennya dengan memberinya gaji buta dan pengawalan ketat.

Madrim yang mendadak kaya bisa membayar semua hutangnya. Tapi merasa tak bahagia sebab ia belum bisa menemukan istrinya. Kadir menyarankan agar Madrim mengunjungi ibunya yang sudah begitu lama ditinggalkannya di kampung. Madrim pun mendatangi ibunya dan mengajaknya pindah ke Jakarta, tapi si ibu menolak. Saat si ibu mandi, Madrim menemukan foto ibunya saat masih muda. Sekonyong-konyong Madrim melihat gambaran masa-lalu ibunya, yang ternyata dulunya adalah seorang pelacur bernama Peni. Peni kemudian hamil tak jelas siapa ayahnya, dan melahirkan anak yang kemudian diberi nama Madrim!

Madrim syok dan kembali ke Jakarta. Ia memohon dan lagi-lagi mengancam Tuhan agar ia dibebaskan dari “kemampuan lebih”-nya

Page 3: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

3

yang ternyata justru menyiksa dirinya. Doanya tak mempan. Kadir menduga, jangan-jangan “kemampuan lebih” itu bukan pemberian Tuhan, tapi pemberian setan. Maka Madrim pun “menggugat setan”, minta agar ia dikembalikan jadi manusia biasa. Madrim melakukan dialog ini dalam kondisi mabok, sampai secara tak sengaja ia melakukan sesuatu yang membuatnya tersetrum listrik.

Lagi-lagi Madrim mengalami koma. Setelah siuman, ia bukannya kehilangan kemampuan, tapi kemampuannya justru bertambah. Ia bukan saja bisa melihat gambaran seseorang saat ini, tapi juga gambaran di masa mendatang!

Tantra gembira sekali Madrim memiliki kemampuan baru ini, dan memanfaatkannya habis-habisan untuk bermain saham. Hanya dengan melihat foto seorang penyiar televisi (yang menyiarkan berita perkembangan saham), Madrim bisa melihat apa yang terucap si penyiar sekian hari mendatang. Walhasil, kenaikan atau pun penurunan harga saham bisa diprediksi secara sangat tepat.

Dalam tempo singkat kekayaan Madrim meningkat. Tapi ia tak kunjung bahagia karena ia justru tak mampu melacak keberadaan istrinya sendiri. Ia pun memohon pada Tuhan agar dipertemukan dengan istrinya.

Tantra yang melihat Madrim lesu dan kesepian, berinisiatif memanggilkan seorang pelacur kelas atas ke apartemen Madrim. Pelacur ini pun datang dan ternyata dia adalah Leha, istri Madrim! Leha merasa sangat terpukul dan melarikan diri. Madrim mengejarnya sampai lantai tertinggi apartemen. Madrim merayunya agar Leha mau hidup bersama lagi seperti dulu, tapi Leha memilih bunuh diri.

Madrim merasa sangat terpukul dan memutuskan “membuang” semua kekayaannya (menyerahkannya ke Kadir untuk dikelola) dan memilih jadi orang biasa. Tapi muncul kemudian gambaran dirinya di masa depan : Madrim yang sudah miskin masih juga ditodong dan ditusuk penjahat karena tak bisa menyerahkan apa-apa. Madrim panik dan memutuskan untuk pergi ke padang ilalang tempat ia pertama kali mendapat kekuatan.

Di padang ilalang ini ia berteriak memanggil-manggil petir agar datang dan menyambarnya, dan berharap agar dengan tersambar petir kekuatannya akan hilang dan ia bisa kembali menjadi manusia biasa. Tapi sang geledek tak kunjung datang.***

Page 4: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

4

SC.1 EXT/INT. PASAR INDUK DAN LINGKUNGAN - SIANG. Snapshots MENGGAMBARKAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI SEBUAH PASAR INDUK (MELATAR-BELAKANGI CREDIT TITLE) :

Sebuah truk berisi barang dagangan (Sayur? Buah-buahan? Beras?) memasuki wilayah pasar. Sekian banyak kuli angkut berlari-lari mengejar truk tersebut, berebut naik ke atas bak truk untuk “menawarkan bantuan jasa angkut” (alias memaksa!) ;

Kegiatan jual beli barang-barang grosiran ;

Pedagang asongan penjual makanan/minuman berjalan di antara kios-kios pasar menawarkan dagangan ;

Di kios yang tidak terpakai (atau pedagangnya libur), beberapa pria bermain kartu/judi ;

Seorang pria (sopir? Kuli?) tertidur kelelahan di atas tumpukan karung-karung beras (atau lainnya); ........... dll.

Seorang pria berumur sekitar 27 tahun yang kita kenal sebagai MADRIM, jongkok dekat gerobak penjual singkong rebus, bajigur dll., lahap sekali menyantap sepotong singkong rebus, sementara matanya yang terkesan “haus order” terus melihat ke arah datangnya truk-truk ;

Sebuah truk penuh muatan memasuki areal pasar (seperti shot awal);

Madrim menenggak bajigur-nya dan segera lari meninggalkan tempatnya menuju truk yang baru saja datang. Ikut naik bersama para kuli lain, sementara truk terus berjalan, menjauh….

Lembaran-lembaran uang kertas ribuan dan limaribuan yang lecek dan kumuh dihitung oleh tangan seseorang. Jumlahnya kurang-lebih Rp. 20 ribu. Belakangan kita lihat yang menghitung uang ini ialah Madrim. Dia duduk tak jauh tumpukan sampah yang menjulang tinggi. Selesai meng-hitung, ia memasukkan uang tersebut ke sakunya. Wajahnya tidak menunjukkan ekpsresi yang istimewa. Datar. Rutin.

CUT TO / INTERCUT

SC.2 INT. RUMAH MADRIM (DI PEMUKIMAN KUMUH) - SIANG. Seorang wanita dusun berwajah murung bernama LEHA, sama-sekali tak berdandan dan berpakaian ‘seadanya’ tapi kelihatan cantik secara alamiah, ialah istri Madrim,

Page 5: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

5

memasukkan pakaian-pakaiannya ke dalam tas besar yang sudah usang. Juga barang-barang pribadi lain, seperti sebuah sepatu dan kelengkapan rias yg sangat sederhana. (CREDIT TITLE BERAKHIR. PENYEBUTAN NAMA SUTRADARA)

CUT TO :

SC.3 EXT. PASAR INDUK / WARUNG NASI - SIANG. Madrim memanggul sebuah karung, berjalan melintas depan warung nasi. Langkahnya cenderung cepat khas kuli yang sedang memanggul barang. Si PEMILIK WARUNG (merangkap rentenir), pria bertampang okem, menegurnya. Sementara pelayan perempuan berkulit gelap dan bertampang sangat dusun (padahal sebetulnya manis), ialah keponakan si Pemilik Warung bernama NARYATI, melayani para tamu warung sambil sesekali memandang iba pada Madrim.

PEMILIK WARUNG Madrim! Jangan pura-pura nggak liat lo!

Madrim berhenti, agak repot menoleh ke Pemilik Warung.

MADRIM Ntar!

PEMILIK WARUNG Ntar, ntar! Udah tanggal berapa, nih?

MADRIM Iye, iye.... gue inget.

PEMILIK WARUNG Kalau inget bayar, dong!

MADRIM Iye! Tanggung, nih. Ntar gue balik ke mari!

PEMILIK WARUNG Balik kemarinye kapan? Bulan depan?

Madrim dengan kesal menjatuhkan karung bawaannya ke permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung sambil mengambil uang dari sakunya dan memberikan uang itu padanya.

MADRIM

Page 6: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

6

Lunas, ye.

PEMILIK WARUNG Bayar bunga doang, nih?

MADRIM

Mesti berapa lagi sih yang harus gue bayar? Heran, deh.

Si Pemilik Warung mengambil sebuah buku catatan kucel, dengan cepat membuka halaman tertentu dan memperlihat-kannya dekat-dekat wajah Madrim.

Wajah Madrim seketika berubah jadi tegang. Gusar.

CUT TO :

SC.4 EXT. PASAR INDUK DAN LINGKUNGAN - SENJA. Di tempat tertentu, sekelompok pria bermain kartu dengan taruhan uang. Samar-samar terdengar suara adzan Maghrib. Di latar belakang nampak MADRIM berjalan dengan lesu. Seorang penjudi (berprofesi sama dengan Madrim), melihat Madrim dan menegurnya dengan suara keras.

PENJUDI 1 Ayo Drim! Ikutan!

MADRIM Nggak, ah. Pengin pulang!

PENJUDI 1 Kangen ama bini?

Madrim terus berjalan.

PENJUDI 2 Bini lo bukan kangen sama elonya, tapi sama isi kantong lo, tau nggak.

PENJUAL 1 Percuma pulang nggak bawa duit. Bini nggak bakalan ngasih.

PENJUAL 3 Palingan ngasih tonjok!

Semua penjudi pada tertawa.

Page 7: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

7

Madrim menahan langkahnya. Terpengaruh seloroh teman-temannya ini.

PENJUDI 1 Udaaah.....kantong kosong nggak usah pikirin. Goceng-goceng mah gue bisa minjemin.

PENJUDI 2 Siapa tahu ntar lo pulang bisa bawa seratus rebu.

PENJUDI 1 Bini di rumah senyum, dah!

PENJUDI 3 Tinggal tancap ampe pagi!

Lagi-lagi semua tertawa. (CUT TO). Selembar limaribuan kumal ditaruh di tengah arena judi, disatukan lembaran-lembaran uang lain yang sudah ada di situ sebelumnya.

Belakangan kita lihat yang baru saja menaruh uang ini adalah MADRIM, yang ternyata bergabung dengan para penjudi lain, ikutan main kartu.

CUT TO :

SC.5 EXT. PEMUKIMAN KUMUH / RUMAH MADRIM - MALAM. Kita lihat pemandangan gang pemukiman yang relatif sudah sepi. Dari jauh nampak MADRIM berjalan sendirian dalam perjalanan pulang ke rumah.

Wajah Madrim begitu “bermendung” (karena kalah judi). Saat berbelok hendak masuk rumah, ia tertegun.

Pintu rumahnya sedikit terbuka dan ruangan di dalam gelap gulita.

Madrim merasa tidak enak dan membuka pintu rumahnya.

MADRIM Leha!

Madrim terus ke dalam dan nampak ruang dalam jadi terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim.

CUT TO :

Page 8: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

8

SC.6 INT. RUMAH MADRIM - MALAM. MADRIM masuk ke kamar, melihat lemari baju (lemari plastik) pintu retsletingnya sebagian terbuka. Madrim buru-buru membukanya lebar-lebar dan nampaklah sebagian isi lemari sudah kosong!

MADRIM Leha....?

Madrim melihat sekeliling kamar, mencari-cari sesuatu yang bisa dijadikannya petunjuk, tapi tak ada selembar surat pun tertinggal. Tidak lama kemudian terdengar suara pria memanggil.

PEMILIK RUMAH (OS) Madrim!

Madrim kaget dan keluar kamar.

CUT TO :

SC.7 EXT. RUMAH MADRIM - MALAM. Seorang laki-laki berumur 50an tahun, ialah PEMILIK RUMAH kontrakan, berdiri di depan pintu rumah. Tidak lama kemudian MADRIM muncul dari dalam, merasa makin gusar melihat pria di hadapannya ini.

PEMILIK RUMAH Kirain ikutan ngacir nyusul bini lo.

MADRIM Memang istri saya kenapa...?

PEMILIK RUMAH Kok jadi elo yang nanya gue? Si Leha kan bini elo, bukan bini gue.

MADRIM

Iya, tapi saya nggak tahu istri saya pergi ke mana.

PEMILIK RUMAH

Nah elo yang suaminya aja nggak tahu, gimana gue.

Madrim terdiam kehilangan kata-kata. Pikirannya kalut. Perasaannya kacau.

Page 9: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

9

PEMILIK RUMAH

Udah deh. Urusan bini lo minggat dari rumah gue nggak mau ikut campur. Gue cuma nagih janji lo mau bayar uang kontrakan malam ini. Mana?

Madrim tak bisa segera menjawab. Mau bicara tapi sulit keluar kata-kata.

PEMILIK RUMAH Kenapa lagi? Mau ngarang alasan apa lagi?

Madrim tak kunjung bisa menjawab.

PEMILIK RUMAH Belum ada duit? Atau duit lo dibawa kabur sama bini lo? Atau bini lo kabur gara-gara lo nggak punya duit?

MADRIM Saya.... (tak bisa meneruskan)

PEMILIK RUMAH Udah-udah-udah... gue ikhlasin, dah. Lo nggak bayar nggak apa-apa. Kalau nyatanya (lo) nggak punya duit mau gue paksa kayak apa tetep aja nggak bisa bayar, kan? Bener nggak?

MADRIM .....Iya. Makasih atas pengertiannya.

PEMILIK RUMAH (Dengan tenang). Nah, sekarang keluarin semua barang-barang lo, elonya sendiri juga keluar dari rumah ini dan jangan balik-balik lagi.

MADRIM Ya, ampun..... masa sekarang???

PEMILIK RUMAH Trus kapan? Tahun depan?

Madrim tak bisa berkata apa-apa lagi.

CUT TO :

Page 10: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

10

SC.8 INT. MUSHOLA DI PEMUKIMAN KUMUH - MALAM.

Seorang penjaga mushola bernama KADIR tidur di atas tikar mushola. Beberapa saat kemudian muncul MADRIM melongokkan kepala ke dalam, dan belakangan kita lihat ia membawa sebuah tas berukuran cukup besar (berisi pakaian dan barang-barang yang bisa dia bawa).

MADRIM

Dir... Kadir.

Kadir menggeliat bangun. Mengucek mata dan kaget melihat Madrim.

KADIR Eh, Drim...

Sekilas Kadir melihat ke jam dinding murahan yang tertempel di dinding mushola. Menunjuk pukul 00.40.

KADIR .....Mau sholat tahajud, lo?

MADRIM

(Bergumam). Ngledek, lagi.

KADIR Ngledek gimane? Tengah malem gini mau ngapain dateng ke mushola kalau bukan buat tahajud?

MADRIM Numpang tidur sini, ye.

KADIR Kenape? Diusir sama bini lo?

Madrim tak segera menjawab, dan menaruh begitu saja bawaannya di lantai.

CUT TO :

Page 11: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

11

SC.9 EXT/INT. MUSHOLA DAN SEKITAR - SUBUH. Sosok mushola berlatar-belakang langit gelap yang sedikit kemerahan. Terdengar suara adzan subuh. Adalah KADIR yang menyuarakan adzan ini...(camera movement)...sementara MADRIM masih tertidur lelap di atas tikar. Mendengar suara “berisik” adzan, ia memiringkan badan hingga menghadap dinding lalu secara setengah sadar meraih sebuah sajadah yang ada di dekatnya untuk menutup telinganya.

KADIR ......Allahu akbar Allahu Akbar. Laaa illaha Illolo......

Kadir lalu mengangkat kedua-tangannya menggumamkan sebuah doa, dan menoleh ke Madrim.

KADIR Bangun, hoe!!

Madrim kaget dan seketika terbangun sampai terduduk. Nafasnya terengah.

MADRIM Mana bini gue???....Mana dia???

CUT TO :

SC.10 INT/EXT. WARUNG DEKAT MUSHOLA - PAGI. Madrim makan dengan lahap, berdua dengan Kadir, sambil berbincang.

KADIR Elo sih, nyari bini kecakepan. Masa lo nggak tahu, sih? Perempuan kayak bini lo tuh nggak bisa diajak hidup sengsara.

MADRIM Tapi kenapa dia mau kawin ama gue?

KADIR Nah lo dulu sebelum kawin sama dia ngaku kerja apaan? Pasti lo nggak ngaku kerja jadi kuli di pasar induk.

MADRIM

Page 12: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

12

Ah elo lagi. Kalo gue ngaku, mana mau dia gue lamar.

KADIR Nah itu dia! Rumah-tangga kalau awalnya udah pake boong-boongan, sampe ntar-ntarannya nggak bakalan bener.

MADRIM Habis orang-orang dulu pada bilang, Leha tuh tipe perempuan yang bisa bawa hoki. Bisa bawa rezeki.

KADIR Rezeki itu dari Allah, Drim. Bisa kita dapet kalau kita kerja keras.

MADRIM Gue tiap ari kerja mati-matian, tetep aja rezeki datengnya seret.

KADIR Lo sih, nggak pernah berdoa. Giliran diusir dari kontrakan baru mau mampir mushola.

MADRIM Lo yakin kalau rajin berdoa rezeki bakalan lancar?

KADIR Jangan satu-satu, dong. Musti barengan. Berdoa dan kerja-keras.

Madrim terdiam sesaat sampai berhenti mengunyah, lalu..

MADRIM Kalau doa biar bini kita balik (ke kita) lagi gimana, Dir?

KADIR Ah, elo...

MADRIM Gue serius, Dir. Gue nggak mau kehilangan bini gue. Ke siapa gue minta tolong kalau bukan ke elo. Cuma elo sahabat gue yang paling baik.

Page 13: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

13

KADIR Ngomong lo.... Minta ke Allah mah bisa apa aja, asal lo rajin berdoa. Makanya... sholat!

Madrim tak bertanya-tanya lagi. Nampak serius berusaha merenungkan ucapan Kadir...(track-in to BCU Madrim).

CUT TO :

SC.11 INT. MUSHOLA - SIANG. Dissolves beberapa shot berlatar-belakang musik religius (yang membuat sua-sana berubah : jadi gaya “lenongan” menjadi lebih serius dan religius) :

Air keran mengucur... sepasang tangan (Madrim) inframe, basah oleh kucuran air ini...

Madrim membasuh muka dengan air (dalam rangka berwudlu)

Madrim mengangkat kedua tangan, mengucap “Allahu Akbar” dst... Madrim bersembahyang...

Madrim bersila, mengangkat tangan, dalam hati berdoa...

MADRIM (V.O) Ya Allah, jangan jauhkan aku jadi rezekiMu.... Jangan jauhkan aku dari istriku.... Berilah istriku pikiran yang baik supaya mau kembali kepadaku, ya Allah. Amin, amin, ya robil alamin...

Madrim mengusap muka dengan kedua telapak tangan.

DISSLOVE TO :

SC.12 EXT. PASAR INDUK - SIANG. - Madrim lari-lari mengejar truk yang datang...

- Madrim memanggul karung besar berisi buah-buahan (atau lainnya)...

- Madrim menerima upah...

- Madrim makan ubi rebus...

BERSELANG-SELING DENGAN :

SC.13 EXT/INT. MUSHOLA - MALAM.

Page 14: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

14

- Sosok mushola malam hari. Terdengar suara adzan

(Isya)

- Madrim bersembahyang berjamaah...

- Madrim erdoa dgn mengangkat dua tangan....Berdzikir.

FADE OUT.

SC.14 EXT. MUSHOLA - PAGI.

KADIR berpakaian rapi membawa tas (berisi buku) berjalan hendak mening-galkan mushola (hendak pergi mengajar), tapi langkahnya tertahan begitu melihat MADRIM duduk melamun di halaman mushola, berkerudung sarung.

KADIR Heh! Pagi-pagi bengong.

Madrim cuma sekilas memandang Kadir, lalu kembali melihat ke ‘kejauhan’.

KADIR Ngapain sih lo?

MADRIM (Bernada “memelas”) Kapan doa gue dikabulin, ye?

KADIR Usaha dong. Ikhtiar. Bedoa seribu kali tapinya tanpa usaha sama juga boong.

MADRIM Gue harus usaha gimana lagi? Kerja udah mati-matian. Rezeki gitu-gitu aja. Bini nggak pulang-pulang juga.

KADIR Kalau urusan bini pulang ikhtiarnya ya nyari. Bukannya bengong pagi-pagi.

MADRIM Nyari ke manaaa? Kalau gue bisa tahu dia di mana, namanya bukan minggat. Tapinya pulang kampung.

KADIR

Page 15: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

15

Siapa tahu emang pulang kampung.

MADRIM Kampungnya jauh banget, Dir. Di Kalimantan Utara.

KADIR Ya udah ke sana.

MADRIM Ongkosnya mahal, tahu nggak. Duit darimana???

KADIR Yang pasti duit nggak bisa dateng sendiri kalau lo jam segini aja masih kayak uler kekenyangan.

MADRIM Boro-boro uler kekenyangan. Badan gue meriang.

Kadir menyentuh kening Madrim dan kaget karena merasakan panas tinggi.

KADIR Masya Allah! Udah minum obat?

MADRIM Belum.

CUT TO :

SC.15 INT. MUSHOLLA - MALAM. Berawal dari segelas air putih dan satu saset obat turun panas, kita lihat kemudian MADRIM berbaring “melingker” di pojok mushola, menggigil kedinginan. Sesaat kemudian KADIR muncul memasuki mushola membawa tas kresek hitam (berisi nasi bungkus), menghampiri Madrim dan jongkok di dekat Madrim. Menepuk-nepuk badan Madrim.

KADIR Drim.... Makan dulu.

MADRIM

Hmm...?

Page 16: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

16

KADIR Makan dulu! Kalau nggak mau makan ntar lo tambah sakit.

MADRIM (Seperti orang mengigau) Nggak usah... biar mati aja sekalian.

KADIR Nauzubillahminzalik... Nyebut, Drim! Nyebut! Istighfar!

MADRIM Lo bilang gue mesti rajin sholat.... rajin berdoa...... kerja lebih keras.. Bukannya gue tambah kaya... Bukannya bini gue balik... Yang ada malah sakit...

KADIR Nggak boleh ngomong gitu lo. Orang biar bertahun-tahun nggak pernah putus sembahyang lima waktu tetep aja bisa sakit, Drim.

MADRIM

Jadi ngapain rajin sembahyang kalau buntutnya bisa sakit juga....kalau doa kita nggak didengerin juga...

KADIR Drim!

MADRIM Bener, Dir..... Lo nggak usah kebanyakan menghibur gue...... Gue tahu Allah sebenernya nggak pernah ngedengerin doa gue.....

Segera setelah itu terdengarlah suara gaduh orang-orang mengejar maling. Dari samar-samar sampai kemudian berangsur mengeras. Perhatian Kadir beralih dan tidak lagi memperhatikan Madrim.

Page 17: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

17

ORANG-ORANG (OS) Maling! Maling!!! Tangkap!!!

Tiba-tiba seorang MALING masuk mushola. Panik karena merasa tak ada jalan lain untuk keluar dari tempat ini. Begitu PARA PENGEJAR bermunculan, si Maling seketika meraih lengan Kadir sementara tangan satu lagi menge-luarkan belati dari ikat pinggangnya, dan menekankan belati itu di leher Kadir, menjadikan Kadir sandera.

MALING Ada yang berani maju, leher orang ini robek gue sembelih!!!

Para pengejar seketika berhenti mengejar. MALING

Minggir semua!!! Minggir!!!

Si maling makin menekan leher Kadir dengan belatinya, hingga Kadir mengaduh kesakitan dan ketakutan. Sementara itu orang-orang pada menyingkir dan memberi jalan si Maling dan Kadir keluar meninggalkan mushola.

Dari tempatnya, Madrim sangat antusias mengikuti Kadir dengan pandangan matanya...(track-in to BCU)...sampai kemudian ia menemukan inspirasi berdasarkan peristiwa yang baru saja dilihatnya ini.

MADRIM Kadir... Gue tahu gimana caranya supaya doa gue dikabulkan....

CUT TO :

SC.16 INT. MUSHOLA - MALAM.

Berawal dari deretan kaligrafi yang ada di dinding mushola, lalu kita lihat MADRIM yang bersarung-berpeci, duduk bersila, mengangkat kedua tangannya, berdoa...

MADRIM (V.O) Ya Allah, berilah aku limpahan harta agar bisa terbebas dari semua hutang dan kemiskinan...Kembalikanlah istriku, ya Allah, agar aku bisa membayar hutang nafkah lahir-batin yang selama ini tidak bisa aku berikan padanya...

Page 18: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

18

Kamera mulai bergerak mendekat sampai CU/BCU Madrim yang wajahnya berubah menjadi “garang”.

MADRIM (V.O) Asal Kau tahu ya, Allah, aku sudah lelah memohon dan berdoa...Dan doaku ini adalah yang terakhir kalinya. Kalau lewat tiga hari tiga malam setelah detik ini Kau tidak juga mengabulkan permohonanku, lebih baik aku meninggalkan Mu dan mengabdi pada setan...

CUT TO :

SC.17 EXT. PEMUKIMAN KUMUH - MALAM. Kilat membelah langit hitam. Petir menggelegar.

Hujan turun deras mengguyur jalan pemukiman yang sepi. Nampak seseorang berjalan tertatih-tatih membawa tas besar, meninggalkan pemukiman. Lama–lama nampak jelas bahwa orang ini adalah MADRIM...

SI PEMILIK RUMAH kontrakan yg kebetulan sedang berteduh bersama beberapa orang lain di gardu siskamling heran melihat Madrim dan berseru.

SI PEMILIK RUMAH Heh! Mau ke mana, Drim?

MADRIM Nyari duit buat bayar utang!

SI PEMILIK RUMAH Emang mau kerjaan apaan?

ORANG LAIN Ngojek payung?

Semua tertawa. Kecuali Madrim, yang terus berjalan menjauhi orang-orang ini.

CUT / DISSOLVE TO

Page 19: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

19

SC.18 EXT. PASAR INDUK / WARUNG NASI - MALAM.

PEMILIK WARUNG sedang menutup warung saat MADRIM lewat. Kegiatannya terhenti, heran melihat Marwan.

PEMILIK WARUNG Madrim sudah gila kali, ya.

NARYATI melongok keluar. Memandang Madrim yang terus berjalan menembus hujan deras. Menjauh dan menjauh.

CUT / DISSOLVE TO

SC.19 EXT. JALANAN LUAR KOTA (I) - PAGI. MADRIM terus berjalan lewat jalanan luar-kota...

CUT / DISSOLVE TO

SC.20 EXT. JALANAN LUAR KOTA (II) - SIANG. MADRIM terus berjalan....

CUT / DISSOLVE TO

SC.21 EXT. JALANAN LUARKOTA (III) - MALAM. MADRIM terus berjalan.....

CUT TO :

SC.22 EXT. PADANG ILALANG - MALAM. MADRIM terus berjalan, kali ini melintasi sebuah padang ilalang. Tanpa ada hujan, kilat menyambar-nyambar dan petir menggelegar, hingga berkali-kali Madrim memejam- kan mata karena silaunya kilat yang menerangi wajahnya.

(Longshot). Sampai suatu ketika sebuah petir jatuh persis mengenai kepala Madrim. Tubuh Madrim terlontar, melambung dan terjatuh di permukaan tanah berilalang.

FADE OUT.

Page 20: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

20

SC.23 INT. RUMAH KEPALA DESA (KADES) / RUANG TAMU - PAGI. Seorang wanita berumur sekitar 40 tahun (ISTRI KEPALA DESA) duduk sendirian menatap sebuah foto berbingkai. Dia nampak begitu berduka dan sekali mengusap pipinya yang basah oleh tetesan airmata.

Ialah foto seorang gadis cantik, (bernama TITIN, anak kepala desa).

Tak lama kemudian terdengar suara beberapa penduduk berdatangan.

PENDUDUK (OS) Assalamualaikum, pak Kades! Assalamualaikum!

Istri Kades buru-buru menaruh foto anaknya dan mengeringkan pipinya yang basah, sementara pak KADES keluar dari ruang dalam, langsung ke halaman.

CUT TO :

SC.24 EXT. RUMAH KADES - PAGI. Pak KADES keluar dari rumah menemui BEBERAPA PENDUDUK yang datang ke rumahnya. ISTRI KADES menyusul, ingin tahu apa yang terjadi. Belum sempat bertanya, para penduduk sudah lebih dulu bicara.

PENDUDUK Mau lapor, pak Kades. Ada mayat di tengah lapangan!

PAK KADES Mayat???

CUT TO :

SC.25 EXT. PADANG ILALANG - PAGI.

Tubuh MADRIM tergeletak di atas permukaan tanah berilalang, dikelilingi PULUHAN PENDUDUK yang berebut ingin menyaksikan. Tak lama kemudian PAK KADES dikawal beberapa hansip menerobos kerumunan untuk mengamati “mayat” Madrim, memegang keningnya, menggenggam pergelangan tangannya, menempelkan telinga di dada Madrim. Menghela nafas. Lalu bicara ke hansip.

PAK KADES

Page 21: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

21

Coba cari dompet di sakunya. Cari KTP atau surat-surat lainnya.

Dua atau seorang hansip merogoh-rogoh saku-saku baju dan celana Madrim tapi tidak ditemukan apa pun di saku-saku tersebut.

HANSIP

Tidak ada, pak.

PAK KADES Kamu sekarang berangkat ke kota. Lapor ke polisi.

HANSIP Siap! (Lalu segera tinggalkan tempat)

PAK KADES

Yang lain bawa jenazah ini ke balai desa.

Sisa hansip dan beberapa pria dengan sigap bersama-sama mengangkat tubuh Madrim dan menggotongnya. Tapi baru beberapa langkah...

... Madrim membuka mata, seperti orang baru bangun tidur. Pada aiwalnya tak seorang pun yang melihatnya. Namun begitu Madrim menoleh ke salah-satu penggotong, orang ini melihat dan spontan melepaskan pegangannya.

PENGGOTONG Mayatnya hiduuup!!!

Yang lain tentu saja ikutan kaget dan serentak melepaskan pegangannya dan berlarian menjauh hingga tubuh Madrim terjatuh di atas permukaan tanah. Suasana kacau karena para penonton berebutan lari menjauh pula. Tinggalah Madrim sendirian tergolek pingsan (kali ini karena jatuh!).

FADE OUT - FADE IN

Page 22: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

22

SC.26 INT. RUMAH KADES - SIANG. Awalnya kita lihat foto anak perempuan Kades yang dipajang di suatu tempat... (camera movement).... kemudian nampak MADRIM berbaring di ranjang yang ada di situ. KADES dan dua-tiga aparat desa (termasuk hansip) duduk mengamati Madrim sambil berbincang bisik-bisik.

KADES Bener si Endin lihat orang ini kesamber petir?

HANSIP Bener, pak Kades. Petir gede pas jam sebelas malam itu.

KADES Tapi aneh. Kalau dia memang kesamber petir segede itu pantesnya langsung mati atau paling nggak tubuhnya hangus. Nah ini luka-bakar sedikit aja tidak ada.

Pembicaraan terhenti. Mereka kembali mengamati Madrim.

Madrim lalu embuka mata, memandang langit-langit, menoleh bermaksud melihat sekeliling ruangan.

MADRIM Dir....! Kadir.....!

Kades dan para aparat segera berdiri dan mendekati Madrim. ISTRI KADES yang mendengar suara Madrim segera keluar pula dari kamar, ingin tahu.

KADES Gimana rasanya, pak?

MADRIM Saya di mana?

KADES Di dusun Cigundul, Banten Selatan. Saya kepala desa di sini. Bapak ini sebenarnya siapa?

MADRIM Saya....?

Page 23: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

23

KADES Ya. Nama bapak siapa? Dari mana?

MADRIM ...Nama saya...? (Berpikir keras)

Kades berpandangan dengan yang lain.

Sementara Madrim terus berusaha mengingat-ingat sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, sampai tertambat di foto anak Kades.

(POV Madrim). Foto anak Kades berangsur membesar dan “bersinar terang” diikuti suara gemuruh.......

Madrim kaget dengan pandangannya sendiri sampai ia terduduk dan terus terkesima menatap foto anak Kades.

KADES

Kenapa, pak?? Ada apa??

MADRIM Itu...itu foto siapa...?

KADES Anak saya. Dia minggat dari rumah persis setahun yang lalu dan sampai sekarang nggak pernah ada kabar beritanya sama-sekali.

Madrim nampak intens mengamati foto itu.

KADES Kenapa, pak? Bapak pernah lihat anak saya? Pernah ketemu?

Madrim tak menjawab tapi makin intens mengamati foto itu.

Di sekeliling frame foto memancar sinar terang. Dan foto di dalamnya lama-lama berubah seperti layar televisi yang menayangkan sebuah film. Stillfoto anak Kades (Titin) berubah jadi hidup...

TRANSISI KHUSUS

Page 24: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

24

SC.27 EXT/INT. MAL PERBELANJAAN - SIANG. TITIN berjalan mengenakan pakaian yang sangat trendy, cantik sekali, menelpon seseorang via henfon di tangan.

TRANSISI KHUSUS

SC.28 INT. RUMAH KADES - SIANG. MADRIM “tersadar dari film yang baru saja ditontonnya”, beberapa kali mememejamkan dan membuka mata, seperti tak percaya dengan yang baru saja dilihatnya.

ISTRI KADES Kenapa, pak?

MADRIM Saya lihat dia....

KADES/ISTRI Di mana??

MADRIM Di mana, ya.....?

KADES (Penasaran sekaligus curiga) Kamu ini sebenarnya siapa (kok) bisa kenal anak saya?

MADRIM Saya nggak kenal, pak.

KADES Gimana bisa tahu?

MADRIM Saya sendiri juga bingung..... Tapi.... (kembali intens menatap foto Titin dan merasa silau oleh “sinar” yang keluar dari foto tsb) ...dia di Jakarta. Saya pernah lihat tempatnya..

KADES Kapan kamu lihat dia?

MADRIM Barusan.

Page 25: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

25

KADES

Barusan...???

MADRIM Iya.

Kades sesaat berpandangan dengan istrinya dan para hansip. Semua mulai berprasangka Madrim orang yang agak-agak sinting. Kades lalu mendekati Madrim, duduk di sampingnya dan bicara dengan suara lebih dalam.

KADES Sudah setahun saya dan istri saya stres gara-gara kehilangan anak. Saya tidak mau makin stres lagi gara-gara dipermainkan orang. Sekarang tolong mengaku saja, nama kamu siapa dan mau kamu apa datang ke desa ini dengan cara pura-pura mati segala.

MADRIM Saya nggak pura-pura mati, pak!

KADES Satu-satu. Nama kamu dulu. Siapa.

MADRIM ...Madrim.

KADES Oh....sudah ingat. Madrim. Maksud kamu datang ke sini?

MADRIM Saya cuma....berkelana aja, pak.

KADES Terus pernah ketemu anak saya di mana? Ada urusan apa dengan anak saya?

MADRIM Saya nggak pernah ketemu anak bapak. Sumpah, pak! Tapi saya lihat dia....

KADES Di mana??? Kapan???

MADRIM

Page 26: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

26

Di...(bingung)...ya di foto itu. KADES

Sudah, sudah! (Berdiri kesal). Denger omongan orang gila, salah-salah kita sendiri ikutan jadi gila. (Ke Hansip) Bawa dia ke kantor polisi! Biar ngaku maunya apa datang ke sini!

Para hansip segera bergerak sigap meringkus Madrim yang meronta-ronta.

MADRIM Jangan, pak! Saya bukan penjahat! Bener saya lihat anak bapak!

Teriakan-teriakan Madrim tidak dipedulikan para hansip, yang terus menggelandang Madrim untuk dibawa keluar rumah. Sesampai menjelang pintu, secara kebetulan Madrim melihat foto lain yang digantung di dinding.

Ialah foto anak kedua Kades, laki-laki siswa SMP (bernama SUBUR).

MADRIM Tunggu, pak!!!

Para hansip kaget dan spontan berhenti menyeret. Madrim menatap foto Subur dengan saksama. Merasa silau dan...

MADRIM Itu foto siapa, pak?

KADES (Skeptis). Apa lagi?

MADRIM Anak bapak, ya? Dia berantem, pak, di sekolah. Dikeroyok lima orang!

KADES Ngigau! Udah cepat bawa keluar!

Para hansip meneruskan tugasnya, membawa Madrim keluar.

MADRIM (OS) Bener, pak! Sampai berdarah-darah mukanya! (dst. kembangkan kemudian)

Page 27: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

27

Sepeninggal Madrim, Kades menghembuskan nafas keras-keras.

CUT TO :

SC.29 EXT. RUMAH KADES - SIANG. Para hansip terus menggelandang Madrim melintasi halaman. Menjelang sampai jalan depan rumah, mereka berpapasan dengan seorang GURU yang memacu sepedanya memasuki halaman dan berhenti di depan pintu.

GURU Assalamualaikum, pak Kades!

KADES (OS) Walaikumsalam!

Kades muncul di pintu.

KADES Oh, ada apa, pak guru?

GURU Maaf, pak Kades. Putera bapak tadi berkelahi di sekolah, dikeroyok teman-temannya. Sekarang ada di Puskesmas karena kepalanya terluka.

Kades tertegun sejenak. Langsung ingat dengan Madrim dan tiba-tiba saja lari ke jalan, meninggalkan pak Guru yang terheran-heran. Sesampai di jalan pak Kades langsung berteriak memanggil.

KADES Pak Madriiiim!!!

Madrim dan para hansip yang membawanya menoleh.

CUT TO :

SC.30 EXT/INT. JALANAN JAKARTA / DALAM MOBIL KADES - SIANG. Di antara sedan-sedan yang melaju di jalan raya, terdapat sebuah Toyota Kijang butut melata pelan di jalur kanan. Klakson mobil-mobil di belakang Kijang butut ini riuh bersahut-sahutan.

Page 28: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

28

Di dalam mobil, si HANSIP merangkap sopir tegang sekali di belakang setir. MADRIM duduk di sampingnya, mendekap foto anak Kades. Di belakang duduk KADES dan istrinya, juga tegang sekaligus lelah.

SOPIR Kita ke mana, pak?

MADRIM

Waduh.....ke mana, ya? Saya bingung juga. Belum pernah lewat sini.

KADES Jangan main-main, pak. Sudah hampir enam jam kita di jalan, pak. Kalau pak Madrim bingung, gimana saya. Saya baru sekali ini ke Jakarta.

MADRIM Sebentar, sebentar....

Madrim mengamati lagi foto anak Kades. Wajahnya beberapa detik seperti terkena sinar terang. Setelah itu ia memejamkan mata beberapa saat untuk memusatkan pikiran. Lalu membuka matanya lebar-lebar. Terperangah.

MADRIM

Anak bapak dijahatin orang, pak! Lagi dalam bahaya!

TRANSISI KHUSUS

SC.31 INT. MAL PERBELANJAAN - SIANG. TITIN dijadikan sandera oleh seorang “penjahat”. Di tempat lain, seorang “POLISI” menodongkan pistolnya ke arah kepala penjahat.

“PENJAHAT” Ayo tembak kalau berani!

TITIN Jangaaaan!!!

“PENJAHAT” (Menyekap mulut Titin). Diam kamu!!!

CUT TO :

Page 29: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

29

SC.32 EXT. MAL PERBELANJAAN - SIANG. Mobil Kades berbelok memasuki halaman mal. Semua kaca jendela terbuka, dan melongoklah kepala-kepala KADES, ISTRI KADES dan MADRIM, melihat-lihat situasi dengan perasaan penuh kecemasan!

KADES

Itu! Itu! Di sana banyak orang! Mungkin anak saya di sana!

MADRIM

Namanya juga mal, pak. Tiap hari juga rame.

IBU KADES Jadi Titin di manaaa???

CUT TO :

SC.33 INT. MAL PERBELANJAAN - SIANG. TITIN makin kencang dibekap mulutnya oleh PENJAHAT.

PENJAHAT Saya hitung sampai lima! Satu...!

CUT TO / INTERCUT

Di tempat lain, MADRIM berjalan tergesa-gesa diikut KADES, ISTRI KADES dan hansip/sopir.

PENJAHAT Dua...!

Madrim dkk terus mencari.

PENJAHAT Tiga...!

Istri Kades yang pertama melihat.

ISTRI KADES Itu Titin!!!

Yang lain ikut menoleh ke arah yang dilihat oleh istri Kades.

Page 30: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

30

Dan yang mereka lihat ternyata ialah kegiatan syuting sebuah sinetron yang sedang membuat adegan penjahat menyandera seorang wanita (Titin).

PENJAHAT Empaaat!!!

Saat itulah Kades dan istrinya menghambur menembus lokasi syuting.

KADES/ISTRI Titin!!!

SUTRADARA Cut! Cut! Cut!!!

“Penjahat” dan Titin sama-sama bengong. Kades meng-hampiri “penjahat” dan menonjoknya keras-keras hingga terhuyung dan jatuh, sementara istri Kades memeluk Titin erat-erat.

ISTRI KADES Ya Allah, Titin anakku....

Sekilas kita lihat DUA WANITA berpakaian sportif sedang minum teh dekat para kru film (yang akan kita kenal sebagai dua polwan, salah-satunya bernama AIPDA MINARNI) menaruh perhatian pada insiden ini.

Suasana kacau tak terelakkan. Asisten Sutradara (atau kru lain) mati-matian mencegah Kades yg ingin menghajar lagi si “penjahat”, sementara istri Kades dan Titin terlibat dalam pembicaraan sendiri.

KADES Heh!!! Yang jahat dia kenapa saya yang ditangkap???

ASTRADA

Dia bukan penjahat beneran! Ini syuting sinetron!

KADES Masya Allah...! (Lalu buru-buru menolong ‘penjahat’ bangun, dst. dialog on the spot).

ISTRI KADES Kamu ini kenapa, Tin???

Page 31: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

31

Pamit pergi seminggu, sampai setahun nggak pulang-pulang tanpa kabar.

TITIN

Maafin saya, bu.

Sutradara ingin bicara dengan Titin tapi “sulit masuk” karena situasi ini.

ISTRI KADES

Kamu ini jadi apa? Kerja apa? TITIN

Main sinetron, bu. Karena dari dulu nggak boleh sama bapak, jadinya saya takut pulang.

ISTRI KADES

Ya Allah...... sampai segitunya kalau sudah punya kemauan.

TITIN Terus gimana ibu bisa tahu saya ada di sini?

Istri Kades menoleh ke Madrim yang sedari tadi masih “syok” oleh situasi yang sangat tak terduga ini, dan memanggilnya.

ISTRI KADES Pak Madrim! Sini, pak! Ini anak saya!

Madrim mendekati Titin dan menyalami Titin. ISTRI KADES

(Ke Titin) Pak Madrim ini orang hebat. Cuma gara-gara lihat foto kamu dia bisa tahu kamu ada di sini.

Aipda Minarni antusias mendengar percakapan di atas.

TITIN (OS) Lihat foto gimana?

ISTRI KADES (OS) Ya lihat foto. Terus foto lama-lama dilihat sama pak Madrim seperti hidup. Seperti benar-benar lihat kamu.

Page 32: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

32

Saat itu sutradara sudah tidak sabar lagi dan segera memotong pembicaraan Titin dengan ibunya.

SUTRADARA Maaf semuanya. Kita harus segera mulai syuting lagi. Semua yang tidak berkepentingan tolong keluar dari set!

Madrim segera menyingkir, menjauhi lokasi syuting. Kades mendekatinya dan menepuk-nepuk punggungnya.

KADES Terimakasih, pak Madrim, atas segala bantuannya.

MADRIM Ah, sama-sama. Saya terimakasih juga, bapak udah nganterin saya balik ke Jakarta.

KADES Jadi nggak mau ikut balik lagi ke rumah saya?

MADRIM Makasih, pak Kades. Saya kangen sama tetangga-tetangga. (Lalu, sambil tertawa “penuh arti”)...Sudah kelamaan saya pergi ninggalin utang.

KADES Oh...

Kades tersentil ‘himbauan’ Madrim lalu buru-buru mengambil dompetnya, mengambil beberapa lembar limapuluhan ribu dan diberikannya ke Madrim.

KADES ...dari rumah saya sudah bernadzar. Kalau anak saya benar-benar ketemu, saya akan ngasih ini ke pak Madrim.

MADRIM Ya Allah....alhamdulillah.... Terimakasih banyak, pak Kades. Terimakasih.

CUT TO :

Page 33: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

33

SC.34 EXT. MAL PERBELANJAAN - SIANG. Di antara keramaian, kita lihat MADRIM keluar meninggal-kan mal dengan wajah cerah. Tak lama kemudian AIPDA MINARNI menyusul keluar, mengejar Madrim.

AIPDA MINARNI Pak! Pak Madrim!

Madrim menoleh dan menghentikan langkah. Aipda Minarni segera menyusul dan mengulurkan tangan mengajak berkenalan. Madrim menerima jabat tangan orang ini tapi agak heran karena merasa tak mengenalnya.

MADRIM Siapa ya?

AIPDA MINARNI Nama saya Minarni.

MADRIM Kita pernah kenal di mana, ya?

AIPDA MINARNI Belum pernah kenal.

MADRIM Kok tahu nama saya?

AIPDA MINARNI

Barusan saya ada di tempat syuting. Trus denger orang menyebut nama bapak.

MADRIM

(Tertawa). Oh...kirain. Udah geer aja.

AIPDA MINARNI Boleh ngobrol sebentar?

MADRIM Mmm...

AIPDA MINARNI Nggak lagi buru-buru, kan?

MADRIM Buru-buru ke mana?

Page 34: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

34

AIPDA MINARNI Ya mungkin mau ke kantor atau janjian sama orang atau sudah mau pulang ke rumah.

MADRIM

(Sambil tertawa). Saya nggak punya kantor, nggak punya rumah, nggak punya apa-apa, nggak punya siapa-siapa, jadi ya nggak perlu buru-buru ke mana-mana.

AIPDA MINARNI (Ikutan tertawa). Malah kebetulan.

MADRIM

Maksudnya?

AIPDA MINARNI Saya ingin mengajak pak Madrim.... (sesaat mencari kata yang tepat) ...Bikin usaha.

MADRIM Usaha apa? Barusan saya bilang saya nggak punya apa-apa. Jadi nggak mungkin kerja-sama bikin usaha. Buka usaha kan perlu modal.

AIPDA MINARNI (CU) (Tersenyum “penuh arti”) Pak Madrim sudah punya modal yang sangat berharga....

CUT TO :

SC.35 EXT. (JALAN MENUJU) KANTOR POLISI - SIANG. Mobil yang membawa Madrim meluncur di jalan raya. Dan kemudian berbelok memasuki halaman kantor polisi.

Di dalam mobil, MADRIM kaget.

MADRIM Lho? Kok ke kantor polisi?

AIPDA MINARNI

(Tersenyum). Ya ini kantor saya.

Page 35: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

35

MADRIM

Jadi ibu ini polisi? AIPDA MINARNI

Ya.

MADRIM (Panik, ketakutan). Saya mau diapain, nih? Saya salah apa???

CUT TO :

SC.36 INT. KANTOR POLISI / RUANG KERJA RESERSE - SIANG. Sebuah foto seorang penjahat – sebut saja bernama KACRUT – ditaruh (in-frame) di permukaan meja.

Belakangan kita lihat, yang baru saja menaruh foto tersebut adalah AIPDA MINARNI yang duduk bersama seorang rekan kerjanya, berhadapan dengan MADRIM yang diminta mengamati foto tersebut.

AIPDA MINARNI Anak buahnya memanggil dia dengan nama Kacrut, pelaku perampokan berdarah bank Dwimakarsa dua tahun yang lalu. Dua satpam dia tembak sampai mati, lima nasabah luka parah. Sampai detik ini dia masih berstatus buron dan belum ada petunjuk yang cukup berarti untuk bisa menemukan tempat persembunyiannya.

Madrim mengambil foto tsb. tersebut dan mengamatinya secara saksama.

POV Madrim : beberapa saat kemudian foto tersebut “bersinar”.

Membuat Madrim merasa silau, seperti yang sudah-sudah.

Berangsur foto tersebut “berubah” menjadi......

TRANSISI KHUSUS

Page 36: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

36

SC.37 EXT. SEBUAH PEMUKIMAN / RUMAH KACRUT - SIANG. KACRUT berjalan di sebuah gang....

(DISSOLVES/SUPERIMPOSED)

...sosok-sosok rumah kampung yang dilewati Kacrut...

Secara samar (dan sesekali nampak jelas meski hanya sebentar) kita lihat nomor sebuah rumah khas kampung Jakarta yang dilengkapi dengan nama kecamatan, kelurahan, RT/RW dan nomor rumah....

(Gambar-gambar ini muncul sekilas-sekilas menyerupai semacam kolase)

TRANSISI KHUSUS

SC.38 INT. KANTOR POLISI / RUANG KERJA RESERSE - SIANG. MADRIM memejamkan mata, berkonsentrasi, lalu membuka mata dan bergumam.

MADRIM Kampung Bandan......

AIPDA MINARNI Ada petunjuk lain?

CUT TO :

SC.39 EXT. PEMUKIMAN / TEMPAT TINGGAL KACRUT - MALAM. Satu/beberapa mobil Sabhara berhenti. Personil-personil Sabhara berloncatan turun dengan senjata siap tempur. Beberapa personil muncul dari ujung gang yang sangat sepi.

Para personil lain muncul dari ujung gang satu lagi.

Mereka melakukan pengepungan atas sebuah rumah yang dicurigai sebagai tempat tinggal Kacrut.

Dua (?) personil mendekati rumah dan masuk halaman. Salahsatu mengetuk pintu. Pintu terbuka, dibuka dari dalam oleh seorang perempuan (PACAR KACRUT) yang langsung menjerit dan menutup pintu lagi. Tapi si sabhara lebih cepat mendorong daun pintu ini hingga urung tertutup lagi.

CUT TO :

Page 37: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

37

SC.40 INT. TEMPAT TINGGAL KACRUT - MALAM. KACRUT bangkit dari tempat tidur, bergegas meraih baju dan membuka laci meja, mengambil sepucuk pistol yang ada di situ. Segera setelah itu pintu kamar didobrak dari luar dan dua anggota Sabhara (atau sesuaikan prosedur standar) menodongkan senjata masing-masing.

SABHARA Angkat tangan!!!

Adegan bisa dikembangkan lebih lanjut sampai dengan Kacrut digelandang keluar kamar dengan tangan terborgol. Adegan yang bersifat antiklimaks ini tampil berbarengan dengan...

LONG DISSOLVE / SUPERIMPOSED JUDUL BERITA BEBERAPA KORAN/MAJALAH : “Kacrut, Buron Otak Perampokan Bank Dwimakarsa Tertangkap”... “Perampok Sadis Diringkus di rumah pacarnya”... “Ilmu Menghilang Kacrut Kandas di ujung Senjata Polisi”...

DISSOLVES / SUPERIMPOSED

SC.41 INT. KANTOR POLISI / RUANG RESERSE - SIANG. MADRIM disodori foto penjahat lain lagi (sebut saja bernama Gepeng).

DISSOLVE / SUPERIMPOSED

SC.42 RANGKAIAN ADEGAN :

- Adegan penyergapan atas diri Gepeng....

- Berita-berita di koran : Pelarian Gepeng berakhir Sudah! ...Si Belut Gepeng kalah licin sama Polisi! ...dll. dll.

- Foto-foto para Buron silih berganti “terhidang” di hadapan Madrim....

- Madrim menanda-tangani kwitansi (terima honorarium);

- Madrim berkonsentrasi.... memejamkan mata... silau oleh sinar terang....

Page 38: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

38

- .....kaki-kaki anggota Sabhara berderap di atas permukaan jalan...

- Para anggota Sabhara bergerak gesit mengambil posisi serang...

- Pintu didobrak... pintu lain didobrak...

- Berakhir dengan headline sebuah suratkabar : Puncak Prestasi Polisi : 52 Buron Tertangkap dalam 2 Minggu!

TRANSISI KHUSUS

SC.43 INT. APARTEMEN PAK TANTRA - MALAM. Surat-kabar ber-headline tsb di atas ternyata dipegang oleh seorang ‘pria misterius’ yang duduk di kursi dalam posisi membelakangi kamera hingga cuma nampak bagian belakang kepala dan sebagian punggung dan tangan, meng-hadap dinding kaca apartemen yang menghadap ke luar. Nampaknya ia baru saja selesai membaca isi berita dan kemudian mengangkat telepon, menelpon seseorang. (Orang ini kelak akan kita kenal sebagai pak TANTRA).

TANTRA Sudah baca koran hari ini?... Bener polisi pakai bantuan paranormal? .....Sudah dapet info siapa orangnya?

CUT TO :

SC.44 EXT. LOKASI PERDAGANGAN KAKI-LIMA - SIANG. Point of view seseorang : MADRIM berjalan sambil melihat-lihat dan memilih-milih pakaian yang dijajakan di kaki-lima. Lama-lama Madrim mendekat dan terus mendekat sampai langkahnya terhenti karena berhadapan dengan orang yang sedari tadi mengamatinya. Madrim agak kaget dan tersenyum (karena orang ini mengajaknya tersenyum).

MADRIM Ada apa, ya?

Namun senyum Madrim cepat memudar dan berubah jadi tegang (karena melihat orang di hadapannya sedikit memamerkan pistol yang dibawanya), sementara di belakangnya bermunculan dua orang berkaca-mata hitam, berjaga-jaga kalau Madrim lari.

Page 39: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

39

PENYERGAP (OS)

Tetap tenang. Jangan teriak. Ikut saya.

Madrim menoleh kiri/kanan/belakang dan nyalinya ciut melihat dirinya sudah terkepung.

CUT TO :

SC.45 INT. APARTEMEN PAK TANTRA - SIANG. Camera set-up sama dengan Sc.43. Bedanya kali ini siang hari dan kursi dlm keadaan kosong. Terdengar dering telepon. Sekali, dua kali... terdengar suara tombol handsfree ditekan suara Tantra berikut si penelpon.

TANTRA (OS) Halo.

PENELPON/PRIA (OS) Pak Tantra?

TANTRA (OS) Ya. Saya.

PENELPON (OS) Berhasil, pak. Orangnya sudah di kita.

TANTRA (OS) Bagus.

PENELPON (OS)

Terus kita apain, pak?

TANTRA (OS) Habisin aja.

PENELPON (OS) Siap, boss.

Jari tangan seseorang memencet tombol handsfree (atau tombol lain) untuk memutuskan hubungan telepon. Kamera bergerak (tilt-up) dan barulah kita lihat wajah si pemilik apartemen bernama TANTRA ini, yang berwajah bersih (tampang orang kaya) tapi menyimpan kebengisan yang mendalam.

Page 40: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

40

CUT TO :

SC.46 EXT/INT. SEBUAH TEMPAT SEPI - SIANG. Sebuah mobil berkaca gelap memasuki sebuah areal yang sangat sepi.

Tiga pria bertampang garang mengeluarkan MADRIM dari dalam mobil. Saat itu mulut Madrim dalam kondisi tertutup lakban hitam dan tangan terikat ke belakang. Rontaan-rontaan Madrim tak banyak berarti sebab pria-pria yang menggelandangnya jauh lebih perkasa. Dan segera menempatkannya di posisi untuk siap dieksekusi.

Salah-seorang pria mengambil pistol.

Madrim membelalakkan mata.

Si pria memasang peredam suara di ujung pistol.

Madrim tiba-tiba memejamkan mata...(track-in to BCU) ...Dalam hati ia berdoa.

MADRIM (V.O) Ya Allah... jangan biarkan orang-orang jahat ini membunuhku. Jangan dulu cabut nyawaku, ya Allah. Aku masih punya banyak hutang. Istriku belum ketemu.

Si pria membidikkan pistolnya lurus-lurus ke arah kepala Madrim.

Madrim membuka mata dan lebih membelalak lagi.

MADRIM (V.O) Oh...jangan! Jangan biarkan dia menembakku! Tolong dengarkan doaku, ya Allah. Tolong kabulkan permintaanku! Kalau Kaubiarkan juga aku mati tertembak, akan akan....

Belum selesai Madrim bicara (dalam hati), terdengar suara henfon salahsatu penjahat.

Si pria yang siap membidikkan pistolnya jadi urung menembak dan menoleh ke si penerima henfon.

Madrim berharap-harap cemas doanya dikabulkan.

PRIA PENYERGAP Ya, boss?

Page 41: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

41

INTERCUT

SC.47 INT. APARTEMEN TANTRA - SIANG.

TANTRA bicara dengan si penyergap via telepon di tangan. Wajahnya nampak begitu tegang dan penuh kecemasan. Buru-buru ngasih instruksi.

TANTRA Jangan dihabisin dulu!

PENYERGAP (Kaget, heran). Batal....???

TANTRA

Ya. Bawa ke sini aja. Membunuh orang macam dia terlalu besar risikonya. Lebih baik kita pelihara, siapa tahu nanti bermanfaat buat kita.

Si penyergap memberi kode si eksekutor agar membatalkan penembakan.

Madrim merasa sangat terharu dan bersyukur.

CUT TO :

SC.48 EXT. APARTEMEN TANTRA - SIANG. Mobil berkaca-gelap yang membawa Madrim meluncur, berbelok memasuki halaman apartemen. Berhenti di pintu lobi utama. DUA PRIA PENYERGAP ke luar lebih dulu, membukakan pintu belakang. MADRIM keluar dengan pera-saan takut-takut sekaligus takjub melihat kemewahan lobi di depannya. Lalu dia masuk lobi bersama (mantan) para penyergap.

CUT TO :

SC.49 INT. APARTEMEN TANTRA - SIANG. Seorang bodyguard sedang duduk santai menonton televisi di ruang tamu ketika terdengar bel pintu berbunyi. Ia pun berdiri, mengintip ke luar (atau lewat monitor?) dan membukakan pintu. Di luar pintu berdiri MADRIM yang dikawal mantan para penyergap.

PENYERGAP

Page 42: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

42

Tamu boss.

Di ruang lain, TANTRA sendirian menyantap makan siang (makanan Jepang yang serba mungil?). Tak lama kemudian bodyguard muncul mengantar Madrim menghadap Tantra.

BODYGUARD Boss...

Tantra menoleh dan seketika senyumnya merekah lebar sekali.

TANTRA Aaah! Pak Madrim? (Berdiri menyambut)

MADRIM Saya.

TANTRA Silakan, silakan. (Menyalami Madrim). Saya Tantra. Tantra Nuryahya.

MADRIM Oh...(Terima salam Tantra) Madrim.

TANTRA Mari, mari. Sudah saya siapkan makan siang buat pak Madrim.

MADRIM Terimakasih. Saya baru makan.

TANTRA (Sodorkan buah-buahan). Kalau begitu buah-buahannya saja.

Madrim duduk kikuk semeja dengan Tantra yang menyuap makanannya.

TANTRA

Betul selama ini pak Madrim membantu polisi menemukan para buron?

Seketika senyum Madrim melenyap. Ia tak bisa segera menjawab.

TANTRA

Page 43: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

43

Nggak usah takut. Saya bukan polisi dan ini bukan kantor polisi. Jadi tidak ada yang perlu ditutup-tutupi atau dirahasiakan. (Menyeruput minuman). Jadi betul (pak Madrim membantu polisi)?

MADRIM Ya.

TANTRA Boleh tahu oleh polisi pak Madrim dibayar berapa?

Lagi-lagi Madrim tak siap menjawab.

TANTRA Maaf kalau saya terlalu terus-terang bicara. Saya cuma merasa sayang saja orang berbakat khusus sehebat pak Madrim terpaksa bekerja untuk polisi, yang tentunya tidak mempunyai cukup dana untuk memberi imbalan yang memadai buat pak Madrim. Bener, kan?

MADRIM Mmm...tapi...maksud bapak sebenarnya apa, ya, menangkap saya?

TANTRA Oke. Sebaiknya saya bicara langsung ke persoalan. Saya membuka usaha yang nantinya akan sangat memerlukan bantuan pak Madrim. Untuk itu saya ingin pak Madrim bekerja untuk saya. Syaratnya : pak Madrim harus putus-hubungan sama polisi. Dan polisi tidak perlu tahu pak Madrim sekarang ada di mana.

MADRIM Kenapa harus begitu?

TANTRA

Karena itulah syaratnya. Kecuali pak Madrim mau kehilangan kesempatan mem-peroleh gaji sepuluh juta per bulan.

MADRIM

Page 44: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

44

Sepuluh juta...??? Kerja saya apa digaji segitu gede??

TANTRA Sepuluh itu baru gaji pokok. Saat ini pak Madrim belum perlu bekerja apa-apa. Kalau nantinya sudah ada proyek yang harus dilakukan, akan ada tambahan lagi.

MADRIM (Seperti bicara ke diri sendiri) Kalau dapet sepuluh juta sebulan saya bisa nyari kontrakan rumah yang bagusan...

TANTRA Nggak usah nyari. Pak Madrim saya kasih tempat tinggal di apartemen ini. Dan gaji pertama akan saya bayarkan di muka, begitu pak Madrim menyatakan bersedia menerima tawaran saya. Gimana, pak?

Madrim tak bisa segera menjawab. Perasaanya kacau-balau.

CUT TO : Kwitansi pembayaran sebesar Rp.10.000.000,- ditanda-tangani Madrim, berikut nama Madrim dengan tulisan ‘cakar-ayam’.

Selesai tanda-tangan, TANTRA menyodorkan amplop (berisi uang) ke hadapan Madrim.

TANTRA Tolong dihitung dulu, pak.

Dengan perasaan berdebar Madrim membuka amplop (dan sekilas nampak sepuluh gepok uang Rp.10.000,-an!), terperangah, dan buru-buru menutupnya lagi. Serasa tak percaya dengan pengelihatannya.

TANTRA Ada masalah?

MADRIM

Page 45: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

45

Saya minta ijin ketemu temen-temen saya....sama tetangga-tetangga saya... buat bayar hutang.

CUT TO :

SC.50 EXT. PASAR INDUK / WARUNG NASI - SIANG. Sekilas suasana pasar. MADRIM yang mengenakan pakaian rapi serba baru, berikut topi dan kaca-mata hitam berjalan dikawal oleh salah-satu BODYGUARD Tantra.

Madrim lalu berbelok dan mampir warung nasi tempat dia suka berhutang. NARYATI kalang-kabut membenahi meja. Si PEMILIK WARUNG langsung menegurnya.

PEMILIK WARUNG Makan, bos?

MADRIM Bos-bos-bos. Emang gue bos elo?

Pemilik warung kaget. Madrim lalu membuka kaca-matanya dan tersenyum lebar.

NARYATI (Bergumam, terkesima). Bang Madrim..!?

MADRIM Mau bayar utang! Berape semuanye?

Pemilik warung makin kaget lagi dan kali ini sampai terkesima.

MADRIM Nggak mau dibayar? Ya udah.

PEMILIK WARUNG Ya-ya-ya, ntar-ntar.

Si pemilik warung terpanik-panik mencari-cari buku catatan piutang, tapi tidak ketemu-ketemu.

MADRIM

Nyari apaan? Buku catatan? Nggak usah. Nih. (Serahkan uang kira-kira sejuta ke Pemilik warung). Kalau kurang ntar gue tambah. Kalau lebih, (lebihnya) ambil aja.

Page 46: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

46

Pemilik Warung menerima uang itu dalam ketersimaan. Naryati melongo dan “takut” memandang Madrim.

CUT TO :

SC.51 INT. MUSHOLA DI PEMUKIMAN KUMUH - SIANG. KADIR mengumandangkan bagian akhir adzan...

KADIR Allahu akbar Alloooohu Akbar. La’ilaha ‘ilAllah...

Kadir lalu mengangkat kedua tangan untuk membisikkan sebuah doa.

MADRIM (OS) Assalamu’alaikum.

KADIR Walaikumsalam.

Kadir menoleh dan kaget melihat...

...MADRIM tersenyum lebar di pintu mushola.

KADIR SubhanAllah... Madrim!!?

Kadir buru-buru menghampiri Madrim dan keduanya pun berpelukan.

MADRIM Doa gue dikabulin, Dir! Gue udah bisa bayar semua hutang gue! Gue udah nggak miskin lagi!

CUT TO :

SC.52 EXT/INT. MUSHOLA - SIANG.

Sekilas kita lihat si bodyguard Tantra duduk depan mushola. Merokok.

Sementara itu di dalam mushola, KADIR dan MADRIM berbincang serius dgn suara cenderung berbisik (takut terdengar si bodyguard).

KADIR

Page 47: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

47

Digaji sepuluh juta sebulan nggak usah kerja apa-apa???

MADRIM Kalo dia maunya gitu masa gue tolak.

KADIR Emang lo nggak curiga dia punya maksud nggak bener?

MADRIM Naa...begini nih penyakit orang miskin. Ngeliat orang lain kebanjiran rezeki, bawaannya suudzon. Curiga aja.

KADIR

Biar gue orang kaya, Drim, tetep aja gue bakalan curiga. Mana ada orang ngasih gaji gede di muka, padahal kerjaannya belum jelas.

MADRIM Buktinya ada.

Kadir makin mendekatkan mukanya ke muka Madrim dan bicara dgn suara makin berbisik.

KADIR Terus-terang tadi gue sempet nggak percaya lo sekarang bisa ngebaca nasib orang cuma pake ngeliat fotonya. Tapi setelah lo cerita kerja buat polisi, habis itu diculik dan dikasih gaji gede sama orang kaya, gue percaya.

MADRIM Emang lo harus percaya.

KADIR Bukan. Orang kaya yang ngegaji elo itu pasti pasti buron yang takut ketangkep sama polisi. Jadi sebelum polisi berhasil menemukan dia atas bantuan elo, dia ngeduluin nyulik elo.

Madrim terdiam. Terpengaruh ucapan Kadir dan merenung-kannya. Di satu sisi ia membenarkan perkiraan Kadir, di sisi lain ia merasa sayang meninggalkan kenyamanan yang terlanjur dirasakannya.

Page 48: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

48

KADIR

Bener, nggak?

Madrim masih saja terdiam, tapi perasaannya makin bergolak.

CUT TO :

SC.53 EXT. PEMUKIMAN / (EX) TEMPAT TINGGAL MADRIM - SIANG. Point of view seseorang : Orang ini berjalan menyusuri gang sampai akhirnya berhenti di depan rumah kontrakan yang dulu ditempati Madrim.

Orang ini tak lain adalah MADRIM (mengenakan topi dan kaca-mata hitam), memandang rumahnya dengan rasa haru.

CUT TO :

SC.54 INT. (EX) TEMPAT TINGGAL MADRIM - SIANG. Handel pintu bergerak-gerak. Pintu terbuka. Adalah MADRIM yang membukanya, lalu masuk ke dalam sambil membuka kaca-mata, mengamati sekeliling ruangan yang kosong.

Lalu masuk kamar. Membuka almari. Mencari-cari sesuatu (foto) di antara sisa-sisa barang yang ada di dalam maupun di sekitar almari itu.

Sampai akhirnya dia temukan foto Leha (istrinya) berukuran kecil dan tidak begitu jelas karena sebagian permukaannya mengelupas atau terkena jamur. Madrim mengamati secara saksama, berkonsentrasi, memejamkan mata, lalu membuka mata lebar-lebar, tapi ternyata ia gagal memperoleh gambaran apa pun tentang keberadaan istrinya sekarang.

Ia pun terduduk lemas di permukaan lantai sambil masih tetap mengamati foto istrinya. Terkenang masa lalunya.

TRANSISI KE FLASHBACK

Page 49: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

49

SC.55 EXT. PERSAWAHAN DI DESA - SIANG. MADRIM naik sepeda memboncengkan LEHA (kelak jadi istrinya), melintasi jalanan sepi yang memotong persawahan (atau kebun tebu), tertawa-tawa... Lalu berhenti di tempat rindang di bawah sebuah pohon besar. Saling berpandangan, tersenyum mesra.

MADRIM Leha....nanti....kalau kita sudah nikah, mau kan ikut aku pulang kampung ke Jawa? Habis itu aku mau kerja di Jakarta.

LEHA Jauh amat ke Jawa. Naik kapal terbang?

MADRIM Enakan kapal laut. Sekalian bulan madu.

LEHA Memang kang Madrim kerja apa di sana?

MADRIM Dagang. Di Pasar.

Leha tersenyum malu.

MADRIM Mau, kan?

Leha mengangguk malu-malu... Madrim tersenyum bahagia.

CUT TO :

SC.56 EXT. PEMUKIMAN KUMUH / TEMPAT TINGGAL MADRIM - SIANG. Sebuah bajaj melata pelan melewati gang, dengan mesin menderu. Sebuah tas berikut kotak-kotak karton ditumpuk dan diikat di atapnya. Bajaj berhenti depan tempat tinggal MADRIM keluar lebih dulu, disusul LEHA, yang merasa “gerah” berada di lingkungan seperti ini.

LEHA Ini rumah siapa?

MADRIM

Page 50: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

50

Ya rumahku... Rumah kita.

Leha diam terpaku di tempatnya. Memandang sosok rumah di hadapannya dengan perasaan amat kecewa yang berusaha dipendamnya...

DISSOLVE TO

SC.57 INT. (EX) TEMPAT TINGGAL MADRIM - SIANG. MADRIM masih duduk di lantai kamar, merasa terharu oleh kenangannya sendiri. Namun segera setelah itu ia dikagetkan suara orang masuk. Madrim buru-buru menyimpan foto Leha di saku dan mengenakan kaca-mata hitamnya. Si PEMILIK RUMAH muncul, kaget melihat “orang asing” di kamar rumah kontrakannya.

PEMILIK RUMAH Siapa, kamu?

MADRIM Kamu (sendiri) siapa?

PEMILIK RUMAH Yang punya rumah ini.

Madrim berdiri sambil mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya dan menyerahkannya ke si pemilik rumah.

MADRIM Nih, buat bayar utang. Lunas, ye.

Pemilik rumah terbengong-bengong menerima uang dari Madrim, sementara Madrim begitu saja ngeloyor keluar.

PEMILIK RUMAH

Madrim...? Lo...? Banyak amat, nih?

MADRIM Sekalian buat renovasi.

PEMILIK RUMAH (Mengejar Madrim keluar) Lo udah jadi orang hebat ya, Drim?

CUT TO :

SC.58 EXT. (EX) TEMPAT TINGGAL MADRIM - SIANG.

Page 51: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

51

MADRIM bergegas ke luar rumah. Si PEMILIK RUMAH yang mengejar keluar tak digubrisnya.

Bodyguard Tantra yang menunggu di suatu tempat segera beranjak menyertai Madrim. Si pemilik rumah kaget melihat Madrim dikawal, spontan menahan langkahnya.

(Ujung gang). Sebuah sedan Eropa parkir di ujung gang. Sopirnya yang berbadan tegap dan mengenakan kaca-mata hitam, berdiri bersandar kap mesin. Sesaat kemudian ia beringsut dari tempatnya untuk membuka pintu belakang.

Madrim mendekat dikawal si bodyguard, sementara di belakang-nya lagi nampak si PEMILIK RUMAH yang kian terkesima melihat kehebatan Madrim. Madrim segera masuk ke dalam mobil bersama si bodyguard. Mobil segera melaju, tapi lalu melambat lagi (dan akhirnya berhenti) setelah menyalip KADIR yang berjalan di pinggir jalan.

Madrim membuka kaca jendela...

MADRIM Mau ke mana, Dir?

KADIR (Kaget). SubhanAllah...!!

MADRIM

Gue anter, yuk?

KADIR Nggak usah, Drim. Sendal gue kotor. Sayang ntar ngotorin mobil elo.

MADRIM Jangan gitu, loo...

Kadir tertawa.

MADRIM Doain gue ya, Dir, biar bisa cepet ketemu bini gue lagi.

KADIR Nggak salah, nih?

MADRIM Emang kenapa?

KADIR

Page 52: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

52

Lo sendiri bilang Allah udah takut ama lo gara-gara lo ancem. Ngapain juga minta tolong gue berdoa kalo udah kebukti doa lo lebih manjur?

MADRIM Gue serius, Dir.

KADIR (Tertawa). Kalo lo pengin didoain, ada orang (lain) yang doanya dijamin lebih canggih dibanding doa gue.

MADRIM Siape?

KADIR Emak lo.

Madrim tertegun ingat pada ibunya. (Aksentuasi musik).

KADIR Percuma lo udah jadi orang kalau ngelupain emak sendiri. (Sambil kemudian tangan dan meneruskan langkahnya). Assalamualaikum!

Madrim bengong melihat kepergian Kadir. Sampai lupa meminta sopir agar jalan lagi.

MADRIM (Bergumam). Emak...?

CUT TO :

SC.59 EXT. RUMAH IBU MADRIM - SIANG. Seorang perempuan tua, ialah IBU MADRIM, berjalan terbungkuk-bungkuk di halaman rumah, mengambili kayu bakar yang dijemur di halaman dan hendak membawanya masuk ke dalam rumah. Namun belum sempat masuk ke dalam rumah berdinding bambu yang lebih menyerupai gubuk ini, langkahnya terhenti oleh terdengarnya suara klakson mobil. Ia pun menoleh ke arah datangnya suara tersebut.

Dari jauh nampak sedan yang ditumpangi Madrim berjalan mendekat dan terus mendekat. Sampai kemudian berhenti

Page 53: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

53

dan MADRIM keluar dari mobil, lari mendekat, menghampiri ibunya.

MADRIM Mak! Aku pulang, mak!

Ibu Madrim mengerutkan keningnya yang sudah berkerut.

MADRIM Ini Madrim.

IBU MADRIM Ya, Allah...

Madrim memeluk ibunya erat-erat.

MADRIM Ikut aku ke Jakarta yuk, mak. Mak nggak boleh hidup susah lagi. Mak nggak boleh hidup sengsara lagi.

Ibu Madrim tiba-tiba melepaskan pelukan anaknya.

IBU MADRIM Ke Jakarta?

MADRIM Iya, mak.

IBU MADRIM Memang kamu sekarang sudah kaya?

MADRIM Mak lihat sendiri.

IBU MADRIM Kamu pikir mak nggak tau Jakarta itu seperti apa? Cuma orang-orang yang kerja nggak bener yang bisa kaya mendadak.

MADRIM (Agak kecewa). Jangan gitu, mak...

IBU MADRIM

Page 54: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

54

Ya udah. Mak ikut seneng kamu sudah jadi orang kaya. Tapi mak tetep di sini saja.

MADRIM Nggak, mak. Mak harus ikut aku!

CUT TO :

SC.60 INT. RUMAH IBU MADRIM - SIANG. MADRIM membongkar isi lemari yang berisi pakaian-pakaian kumuh ibunya, dan “membuang”-nya di atas dipan.

MADRIM Ini nggak usah dibawa.... Ini juga nggak usah... Kita beli yang baru di Jakarta....

IBU MADRIM terbengong-bengong melihat kelakukan anaknya.

Madrim terus menguras habis isi lemari, sampai akhirnya menemukan sebuah foto hitam putih berukuran kecil terselip di dasar lemari. Madrim mengambil foto itu dan mengamatinya.

Ialah foto seorang gadis dusun yang cantik.

MADRIM Foto siapa ini, mak?

IBU MADRIM Oh... itu emak.

MADRIM Ah? Emak cantik banget waktu muda.

IBU MADRIM Udah, udah! Buang aja.

MADRIM Kok dibuang? Sayang, mak. Buat kenang-kenangan.

IBU MADRIM Sini, sini. Mana fotonya.

MADRIM (Buru-buru memasukkan foto ke saku)

Page 55: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

55

Udaaah, mak buruan mandi. Ntar keburu sore. Aku nggak mau berangkat malem-malem.

Ibu Madrim merasa sedikit “gusar” dan meninggalkan anaknya, ke luar.

CUT TO :

SC.61 EXT. RUMAH IBU MADRIM - SIANG. IBU MADRIM keluar rumah, mengambil sebuah ember (?) dan berjalan menjauhi rumahnya. (Pergi ke kali).

CUT TO :

SC.62 INT. RUMAH IBU MADRIM - SIANG. Madrim mengambil lagi foto tadi dan mengamatinya. Tersenyum geli.

Tak lama kemudian foto itu “bercahaya”, ber-penjar2.

Madrim kaget sekaligus antusias. Mengamati foto itu secara saksama.

Foto itu berangsur membesar memenuhi layar, kemudian...

TRANSISI KHUSUS

SC.63 EXT. JALAN RAYA SEBUAH KOTA KECIL / LOSMEN - MALAM. ...“berubah” jadi gambar hidup : Gadis dusun yang cantik (kita sebut saja bernama PENI, kelak jadi ibu Madrim) berdandan cenderung tebal, duduk di sebuah becak yang berjalan.

Becak menyusuri jalan raya yang sepi (menunjukkan malam sudah larut), dan kemudian berhenti di depan sebuah hotel kecil atau losmen. Peni turun dari becak, memberikan sejumlah uang ke tukang becak dan berjalan masuk ke dalam losmen.

CUT TO :

Page 56: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

56

SC.64 INT. LOSMEN - MALAM. PENI menyusuri koridor losmen, mengetuk sebuah pintu kamar. Pintu dibuka dari dalam kamar oleh seroang pria bertelanjang dada, tersenyum mesum memandang Peni dan dibalas senyum genit oleh Peni.

TRANSISI KHUSUS

SC.65 INT. RUMAH IBU MADRIM - SIANG. MADRIM terperangah melihat “film” tentang masa muda ibunya, dan buru-buru menyimpan lagi foto ibunya di saku. Ia takut dan khawatir ‘kenyataan’ yang dilihatnya adalah yang sebenarnya pernah terjadi. Perasaannya kacau. Jantungnya berdegup keras.

MADRIM (V.O) Bukan.... ini pasti salah. Ini bukan foto emak. Ini bukan emak.

Meski begitu ia merasa penasaran dan ingin melihat “lanjutan film” yang muncul dari foto tsb. Maka hati-hati ia pun mengambil foto itu lagi, dan takut-takut ‘mengintip’-nya. Sinar terang terpancar dari foto itu, menerangi wajahnya. Madrim memejamkan mata. Takut sekaligus penasaran.

TRANSISI KHUSUS

SC.66 INT. RUMAH “SUAMI” PENI - MALAM. PENI tidur di ranjang, kelihatan lelah sekali. Tiba-tiba terdengar suara keras seorang pria, ialah “suami” Peni.

“SUAMI” PENI Heh!! Bangun!!!

Peni seketika terjaga dan bangkit duduk.

Seorang pria sangar bertattoo berdiri berkacak pinggang menendang tepian ranjang, berteriak galak ke Peni.

“SUAMI” PENI Jam segini malah tidur! Ayo, kerja!

PENI Perutku mual, kang...

Page 57: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

57

“SUAMI” PENI Mual kenapa? Hamil kamu???

Peni tak menjawab. Takut. Si “suami” mendekati Peni dan mencengkeram bahunya, mengguncang-guncang tubuhnya.

“SUAMI” PENI Bener kamu hamil??? Ha???

Peni tak menjawab. Makin ketakutan. Si “suami” kalap dan menampar Peni keras-keras (off-screen!!! ) hingga tubuhnya terguling-guling jatuh ke lantai.

TRANSISI KHUSUS

SC.67 INT. RUMAH IBU MADRIM - SIANG. MADRIM memejamkan mata sekaligus menutup muka dengan kedua tangannya, berusaha mengusir gambaran-gambaran buruk itu, tapi gagal.

MADRIM (V.O) Nggak!! Ini bukan emak ! Bukan emak!!!

TRANSISI KHUSUS

SC.68 INT. RUMAH DUKUN BERANAK - SIANG.

PENI mengerang kesakitan...Belakangan kita lihat ternyata ia hendak melahirkan bayinya, ditolong oleh seorang DUKUN BERANAK, yang terus-menerus memberi dorongan semangat sampai bayi lahir.

CUT / DISSOLVE TO Bayi yang sudah selesai dimandikan digendong si dukun, memamerkannya ke Peni yang masih lemah.

DUKUN BERANAK Sudah punya nama buat si orok?

PENI Belum, mak. Nggak sempet mikir.

DUKUN BERANAK Saya kasih mau, nggak?

PENI

Page 58: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

58

Boleh aja, mak.

DUKUN BERANAK Emak punya tokoh idola. Namanya Prabu Anglingdarmo.

PENI Ah! Kebagusan, mak.

DUKUN

Atau nama patihnya : Batik Madrim. PENI

Madrim...? Bagus juga.

TRANSISI KHUSUS

SC.69 INT. RUMAH IBU MADRIM - SIANG.

MADRIM

Ya, Allooooh...!!!

CUT TO :

SC.70 EXT. KALI TEMPAT MANDI - SIANG. IBU MADRIM yang baru saja mentas dari kali tertegun mendengar suara anaknya. Lalu berjalan lagi dengan langkah lebih tergesa.

CUT TO :

SC.71 EXT. RUMAH IBU MADRIM - SIANG. (Longshot). MADRIM lari keluar rumah, masuk mobil. Dan segera setelah itu mobil berjalan dan melaju.

IBU MADRIM yang semula berjalan tergesa menghampiri rumahnya, tertegun melihat ke arah kepergian mobil anaknya.

Mobil yang membawa Madrim makin menjauh dan menjauh.

Dan ibu Madrim masih saja terpaku diam. Antara sedih dan heran.

FADE OUT – FADE IN

SC.72 EXT/INT. APARTEMEN MADRIM - MALAM.

Page 59: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

59

Eksterior = establishing shot apartemen malam hari.

Di dalam, MADRIM duduk bersila di atas sajadah, mengangkat kedua tangan. Dalam hari berdoa.

MADRIM (V.O) Ya Allah.......... Tolong kembalikanlah aku jadi manusia biasa. Yang memiliki kemampuan secukupnya dan rezeki secukupnya. Kelebihan yang Kau berikan ternyata justru membuatku menderita, ya Allah..

Madrim selesai berdoa dan mengusap muka dengan kedua tangan. Setelah itu ia menghela nafas panjang dan melihat sekeliling ruangan, mencari-cari sesuatu (foto, gambar). Ia lalu berdiri dan mengambil sebuah majalah yang ada tak jauh dari tempat itu.

Dengan perasaan berdebar ia membuka-buka majalah itu dan berhenti di salah-satu halaman yang terdapat foto seorang artis sinetron (misal : Ririn). Madrim mengamati foto itu dan... memancarlah sinar terang!

CUT TO :

SC.73 EXT/INT. LOKASI SYUTING - SIANG/MALAM. Sekilas kegiatan syuting RIRIN. (Bisa diambil dari dokumentasi syuting).

CUT TO :

SC.74 INT. APARTEMEN MADRIM - MALAM. Madrim buru-buru menutup majalah itu. Kesal. Geram. Lalu kembali ke tempat semula ia berdoa. Duduk. Mengangkat tangan.

MADRIM (V.O) Ya Allah, kenapa tak Kaudengar doaku? Kalau setelah ini permohonanku menjadi manusia biasa tak juga terwujud, aku akan berpaling dariMu, ya Allah.....!

Madrim selesai berdoa. Kembali ke tempat majalah dan hati-hatiiii sekali membuka halaman yang memuat foto Ririn. Dan begitu ia mengamati foto tersebut, tetap

Page 60: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

60

saja sinar terang terpancar dari foto tersebut. Madrim kesal sekali dan melempar majalah itu jauh-jauh.

CUT TO :

SC.75 INT. APARTEMEN MADRIM / TERAS ATAS - SIANG. MADRIM berdiri di teras berdua dengan KADIR, berbincang sambil melihat ke pemandangan di bawah/kejauhan. Madrim nampak sangat galau, sementara Kadir begitu santai.

KADIR Elo, sih, yang nggak-nggak aja. Tuhan diancam-ancam. Terang aja marah.

MADRIM Memang Tuhan bisa marah? Dia kan maha pengasih?

KADIR Maha pengasih bukan berarti nggak bisa marah, kali.

MADRIM Tapi yang gue heran, kenapa dulu doa gue dikabulin, sekarang nggak?

KADIR Jangan nanya gue. Cuma Dia (menunjuk ke atas) yang tahu.

MADRIM Ah...

KADIR Lagian yakin banget, lo, kalo doa lo dulu dikabulin sama Allah?

Madrim antusias mendengar pertanyaan terakhir Kadir. MADRIM

Maksud lo?

KADIR (Bicara santai). Siapa tahu waktu dulu lo berdoa pake ngancem-ngancem segala sebenernya bukan Allah yg ngedengerin.

MADRIM

Page 61: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

61

Terus siapa, dong?

KADIR (Seperti sambil lalu). Setan, ‘kali.

MADRIM Ah...?? Yang bener, lo?

KADIR Kali, Drim. Kali ajaaa. Kite sebagai manusia mana bisa ngepastiin. Habis kalo dibilang doa lo dikabulin, dengan cara lo dikasih mukjizat sama Allah (kayak lo bilang), masa kekuatan yang lo dapet malahan bikin batin lo sengsara. Bukannya bahagia.

Madrim terdiam. Merenungkan ucapan Kadir. Dan mulai membenarkannya.

CUT TO :

SC.76 INT. APARTEMEN MADRIM / KAMAR MANDI - MALAM. Air keran mengucur, membasahi kedua telapak tangan MADRIM yang rupanya sedang mulai berwudlu. Namun di tengah-tengah membasuh muka, KADIR melongok.

KADIR Ngapain lo?

MADRIM Kali aja lo bener, Dir. (Bernada geram). Gue pengin ngomong ama setan, minta supaya gue jangan diracunin kekuatan macem-macem yang bikin gue justru tersiksa!

KADIR Ngomong ama setan pake wudlu segala?

Madrim tertegun sesaat. Dalam hati ia berucap, “Sialan. Bener juga Kadir!”

MADRIM Jadi gimana, dong, caranya?

Kadir cuma tertawa geli dan ngeloyor pergi.

Page 62: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

62

CUT TO :

SC.77 INT. APARTEMEN MADRIM / KAMAR - MALAM.

Botol minuman keras (isinya tinggal separo) dituang isinya ke dalam sebuah gelas. Gelas diambil dan baru kemudian kita lihat yang mengambilnya adalah MADRIM. Ia menenggak minuman itu sampai habis. Lalu mengambil/ menuang lagi dan menenggaknya lagi sampai habis. Matanya yang sejak awal sudah nampak teler kian teler.

MADRIM Heh, setan! Jangan coba-coba ngerjain gue, ya. Kalo emang elo yang ngasih gue kekuatan, sekarang juga gue minta lo balikin gue jadi manusia biasa. Gara-gara elo gue jadi tersiksa, tau nggak??! Kalo sampai besok pagi gue belum juga balik lagi jadi manusia biasa, gue sumpah bakalan balik lagi menyembah Allah!

Segera setelah itu Madrim merasa perutnya mual. Terhuyung-huyung ia berjalan ke kamar mandi yang gelap.

KADIR yang muncul kemudian di kamar ini prihatin melihat tingkah-laku Madrim. Ia pun membereskan gelas-gelas dan botol, membuangnya ke tempat sampah.

CUT TO :

SC.78 INT. APARTEMEN MADRIM / KAMAR-MANDI - MALAM. MADRIM masuk kamar-mandi, muntah di wastafel. Lalu menghidupkan keran air. Air mengucur deras dan bak wastafel cepat penuh karena lubangnya mampat oleh muntahan Madrim. Air pun meluap membasahi lantai. Madrim kisruh dan mencari-cari saklar lampu. Setelah ketemu, ia memencet-mencetnya, tapi lampu tak kunjung menyala. Perhatiannya lalu beralih ke bolam, memutar-mutarnya, bermaksud membukanya untuk melihat apakah filamen-nya putus atau tidak. Tapi karena tangannya agak gemetar (karena teler), ia justru menyentuh bagian yang beraliran listrik hingga tersentrum. Beberapa saat badannya terguncang-guncang hebat, lalu terpeleset jatuh. Kepalanya persis menghantam kloset duduk. Madrim langsung pingsan.

Page 63: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

63

CUT TO :

SC.79 INT. RUMAH SAKIT / RUANG PERAWATAN (ICU?) - SIANG. Muncul tulisan : 10 HARI KEMUDIAN.

MADRIM berbaring telentang dengan mata terpejam dalam kondisi tak sadar. Berbagai pipa atau pun kabel alat bantu kehidupan bermuara di tubuhnya. Beberapa saat kemudian kepalanya sedikit bergerak. Disusul mulutnya yang bergerak-gerak pula, seperti hendak bicara.

MADRIM (Tak jelas). Dir....Kadir....

Perawat (bernama ERNIS, tertulis di bads di atas saku) muncul menghampiri Madrim. Lalu mendekatkan muka ke dekat telinga Madrim dan berbisik.

ERNIS Pak Madrim.... Denger suara saya, pak?

MADRIM Mmmm?..... Kadir.....?

CUT TO :

SC.80 EXT. RUMAH-SAKIT - SIANG. Sedan Madrim yang disopiri oleh si BODYGUARD berhenti di pintu utama. KADIR keluar dari mobil dan bergegas masuk ke dalam rumah-sakit.

CUT TO :

SC.81 INT. RUMAH-SAKIT - SIANG. KADIR bergegas berjalan lewat koridor. Mencari-cari kamar Madrim. Dan berbelok masuk sebuah pintu kamar.

CUT TO :

SC.82 EXT. RUMAH-SAKIT / KAMAR PERAWATAN - SIANG. KADIR masuk ke dalam, kaget melihat...

KADIR SubhanAllah...

Page 64: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

64

...MADRIM berbaring santai dalam posisi sandaran ditegakkan (hingga seperti orang duduk), dan sudah terbebas dari segala macam alat bantu.

KADIR Lo udah sembuh...?

MADRIM Emang bener, kata perawat, gue udah lama di sini?

KADIR Bener, Drim. Sepuluh hari lo koma. Dari mulai lo kesetrum, lo pingsan nggak bangun-bangun.

MADRIM Kesetrum....?

KADIR Iye.

Madrim terdiam beberapa saat, merenung, lalu bergumam seperti ke diri sendiri.

MADRIM Mudah-mudahan berhasil...

KADIR Berhasil apanya?

Madrim lalu melihat sekeliling, mencari-cari sesuatu dan menunjuk ke foto Presiden SBY dan Wapres Yusuf Kalla yang dipajang di situ.

MADRIM Ambilin itu, Dir!

KADIR Apaan?

MADRIM Itu. Foto presiden. Dulu gue dapet kekuatan setelah kena petir. Mudah-mudahan gue bisa terbebas dari kekuatan ini setelah kena setrum.

Page 65: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

65

Kadir menyerahkan foto SBY ke Madrim. Madrim menerima-nya dalam posisi terbalik, karena tidak berani langsung memandang foto itu.

Setelah menghela nafas panjang, Madrim membalikkan foto itu, dan.... sinar terang terpancar dari foto itu. Madrim segera membalikkannya lagi dan badannya lemas.

MADRIM Gue masih bisa ngeliat, Dir....

KADIR Emang lo ngeliat presiden lagi ngapain?

MADRIM Lagi.... duduk di istana.

KADIR Ah. Itu sih nggak usah elo. Semua orang juga tahu sehari-hari presiden duduk di istana.

Pembicaraan mereka terhenti oleh munculnya TANTRA, dikawal bodyguard.

TANTRA Pak Madrim...!

Tantra menghampiri Madrim dan menggenggam tangan Madrim erat-erat.

TANTRA Selamat, pak. Selamat. Kita layak bersyukur pak Madrim ternyata bisa pulih seperti sedia kala tanpa kurang suatu apa.

MADRIM Sebetulnya saya lebih senang balik kayak dulu lagi, pak.

TANTRA Maksudnya jadi miskin seperti dulu? Jangan, pak. Pak Madrim sendiri pernah cerita, istri pak Madrim minggat karena pak Madrim nggak bisa ngasih nafkah. Apa pengalaman pahit itu harus

Page 66: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

66

terulang umpama pak Madrim mau nikah lagi?

Madrim terdiam. Beberapa saat diam menatap Tantra. Seperti ingin mengetahui isi hatinya yang paling dalam.

TANTRA

Bener kan, pak?

MADRIM Bapak ini sebenernya siapa sih, pak?

Tantra nampak kaget. Wajah cerahnya sempat sesaat jadi keruh, tapi lalu cepat pulih, kembali “seperti biasa”. Kadir juga kaget, tak menyangka Madrim bertanya begitu.

TANTRA Kenapa tiba-tiba pak Madrim nanya begitu?

MADRIM Aneh aja ada orang ngasih saya gaji gede, padahal belum ada yang harus saya kerjain.

Tantra mendekati Madrim dan menepuk-nepuk pundaknya.

TANTRA Pak Madrim. Orang yang punya keahlian, apalagi keahlian yang bersifat istimewa, jumlahnya amat sedikit alias langka. Di antaranya ialah pak Madrim. Dalam dunia bisnis, apa pun yg sangat dibutuhkan tetapi langka, harganya pasti tinggi. Nah, saya sebagai bisnismen, tidak akan membiarkan manusia langka seperti pak Madrim dimiliki orang lain, karena pak Madrim adalah aset yang sangat berharga.

Madrim sama-sekali tidak tertarik atas penjelasan Tantra, lalu begitu saja bertanya dengan nada lugas.

MADRIM Bapak buron polisi, ya? Bapak takut ketangkep sama polisi, terus duluan nangkep saya? Gitu ya, pak?

Page 67: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

67

Tantra seketika kehilangan senyumnya. Si bodyguard bersikap siaga.

CUT TO :

SC.83 EXT. RUMAH-SAKIT / TEMPAT PARKIR - SIANG. Mobil Tantra parkir, nampak di latar-depan sementara di latar-belakang kita lihat TANTRA dan bodyguardnya muncul dari pintu lobby (?), dan berjalan dengan perasaan gusar menuju mobil.

TANTRA Mestinya aku nggak usah pelihara itu orang. Dia ternyata tidak sebodoh yang aku kira.

BODYGUARD Jadi gimana, bos? Kita habisin?

TANTRA Ya. Kita cari waktu yang tepat.

Mereka pun masuk mobil.

CUT TO :

SC.84 INT. RUMAH-SAKIT / KAMAR PERAWATAN - SIANG. ERNIS membuka pintu dan masuk ke dalam kamar. Menemui MADRIM yang saat itu masih bersama KADIR.

MADRIM Ada apa, mbak?

ERNIS Mau periksa tensi.

Ernis menghampiri Madrim dan bercakap-cakap sambil mempersiapkan tensimeter dan melakukan pengukuran.

MADRIM Kata dokter kapan saya boleh pulang, nih, mbak?

ERNIS Kenapa sih nanya gitu? Bosan ya ketemu terus sama Ernis?

Page 68: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

68

MADRIM

Bukan gitu...

ERNIS Lamaan aja, deh, di sini. Banyak temen-temen yang mau konsultasi sama pak Madrim.

MADRIM Konsultasi apaan?

ERNIS Kata temen bapak ini (maksudnya Kadir), pak Madrim bisa nyari orang hilang pake fotonya aja.

MADRIM Ah...

ERNIS Saya sendiri sebenernya juga mau konsultasi sama bapak.

KADIR Kenapa? Punya saudara yang hilang?

ERNIS (Malu-malu). Bukan saudara.

MADRIM Siapa?

ERNIS ...Suami.

KADIR/MADRIM

Masya Allah !

ERNIS (Berubah jadi serius). Bener. Suami saya sudah seminggu lebih menghilang.

MADRIM

Hilang di mana?

KADIR

Page 69: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

69

Kalau tahu hilangnya di mana namanya bukan hilang, atuh!

MADRIM Maksudnya....?

ERNIS

Hilang.....pergi dari rumah nggak pulang-pulang.

MADRIM

(Asal nyeplos). Punya pacar lagi, tuuh.

ERNIS

Memang.

MADRIM (Spontan menutup mulutnya). Yah….! Salah deh, ngomong.

ERNIS (Lama2 jadi emosional, mau menangis) Nggak apa-apa. Nyatanya memang gitu. Cuma saya pengin tahu pastinya aja, sebenarnya sekarang suami saya itu ada di mana... Kalau memang sudah nikah ya sudahlah, tapi paling nggak saya ingin mengajak dia bicara. Ingin dengar kepastian aja dari dia...

MADRIM Waduh, jadi wanita jangan pasrah gitu dong, mbak. Kalau saya nih, biar sedih kayak apa, tapi bisa memaklumi kenapa istri saya pergi ninggalin saya.

ERNIS

(Memotong). Istri pak Madrim ninggalin bapak...??

MADRIM

Tapi saya ngertiin, karena saya memang nggak pernah ngasih dia nafkah. (Bicara penuh semangat) Tapi kalau suami ninggalin istri gara-gara ada cewek lagi, saya sebagai laki-laki tahu banget, itu pasti karena lakinya emang celamitan.

Page 70: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

70

ERNIS

Nggak, ah! Suami saya sebetulnya laki-laki yang baik.

MADRIM (Bergumam). Yah, salah lagi, deh.

ERNIS Dia cuma nggak kuat aja denger omongan keluarganya. Setiap saat selalu ditanya “Kapan punya anak”. (Terhenti sejenak, menangis isak tangis). Sudah tujuh tahun saya nikah ...belum juga dikaruniai anak....

Madrim dan Kadir terdiam. Sesaat saling berpandangan, sama-sama merasa tidak enak. Ernis lalu sibuk menghapusi air-matanya yang membasahi pipi.

Lalu Madrim diam menatapnya....makin lama makin intensif...

(Point of view Madrim)... dan sekonyong-konyong sinar terpancar dari sekeliling wajah Ernis.

Madrim kaget dan spontan memejamkan mata karena silau..... (track-in to BCU)....dan merasa “melihat sesuatu” dalam bayangannya.

TRANSISI KHUSUS

SC.85 INT. RUMAH-SAKIT / TOILET - SIANG. ERNIS masuk toilet dengan tampang lusuh karena perasaan mual. Ia buru-buru ke wastafel dan muntah-muntah.

TRANSISI KHUSUS

SC.86 INT. RUMAH-SAKIT / KAMAR PERAWATAN - SIANG. MADRIM membuka matanya. Nafasnya terengah-engah.

Ernis kaget melihat tingkah Madrim dan seketika melupakan kesedihannya. Ia bangkit menghampiri Madrim.

ERNIS Kenapa, pak? Pusingnya kerasa lagi?

Madrim membuka matanya lagi. Merasa tegang sendiri.

Page 71: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

71

ERNIS

Sebentar saya cek tensinya.

MADRIM Nggak, nggak usah. Saya cuma.... Tiba-tiba aja ngeliat sesuatu.....

KADIR Ngeliat apaan, Drim?

Madrim tak segera menjawab, dan kembali menatap Ernis, membuat Ernis merasa tak enak. Tapi kemudian Madrim tersenyum dan sok bercanda.

MADRIM Gara-gara denger cerita mbak Ernis, saya jadi kayak ngeliat mbak Ernis lagi hamil gede.

ERNIS Ah! Jangan bikin saya ge-er dong, pak.

MADRIM Maaf, maaf. Becanda.

ERNIS Ya udah saya tinggal dulu ya, pak.

MADRIM

Eh, jadi kapan saya boleh pulang?

ERNIS Lihat hasil lab siang ini, pak.

Ernis meninggalkan kamar. Madrim yang semula senyum-senyum seketika berubah jadi serius lagi. Kadir curiga dan bertanya.

KADIR Sebenarnya lo liat apa, Drim?

CUT TO :

SC.87 INT. RUMAH-SAKIT / KORIDOR - SIANG. ERNIS berjalan menuju ruang perawat, tapi menjelang sampai, tiba-tiba dia merasa mual. Ia pun berjalan terus (atau berbalik) ke toilet. Dan masuk ke dalam.

Page 72: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

72

CUT TO :

SC.88 INT. RUMAH SAKIT / TOILET - SIANG.

ERNIS masuk ke dalam. Merasa tak tahan dengan rasa mual-nya. Ia bergegas ke wastafel dan muntah-muntah di situ.

CUT TO :

SC.89 EXT. RUMAH SAKIT - SIANG. Establishing shot sosok rumah-sakit.

(Muncul tulisan : LIMA HARI KEMUDIAN).

MADRIM bersama KADIR keluar dari lobi, berjalan menuju sedan yang siap menunggu kedatangan Madrim.

Si BODYGUARD berdiri di samping pintu belakang yang sudah dibuka.

Sementara itu di dalam sedan lain yang parkir beberapa meter dari mobil yang akan ditumpangi Madrim, TANTRA duduk dengan wajah tegang, mengamati Madrim dan Kadir yang berjalan menuju mobil, di luar sana. Ia lalu bicara dengan seseorang via headset.

TANTRA Sapi barusan keluar kandang. Dalam perjalanan ke kandang baru.

SUARA HT Kandang baru siap menampung!

Madrim dan Kadir terus mendekat. Saat itu ERNIS setengah berlari keluar dari lobi mengejar dan memanggil Madrim.

ERNIS Pak Madrim! Pak Madrim! Lihat ini, pak!

Ernis memperlihatkan dan menyodorkan sesuatu ke Madrim. Madrim menerimanya, mengamatinya.

MADRIM Apaan, nih?

ERNIS Yang dilihat sama pak Madrim ternyata bener! Saya hamil!

Page 73: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

73

Madrim terpaku diam menatap Ernis. Lalu mengamati lagi barang yang tadi diberikan oleh Ernis.

Ialah test-pack yang menunjukkan tanda positif.

Madrim terbengong-bengong.

ERNIS Berarti pak Madrim makin hebat! Bukan cuma bisa ngeliat yang sudah terjadi, tapi bisa juga ngeliat yang bakalan terjadi!

Dalam mobilnya Tantra antusias mendengar omongan Ernis.

ERNIS Pak Madrim bisa jadi peramal yang hebat! Paranormal yang lain-lain bakalan nggak laku!

Madrim masih saja bengong. Bingung, haruskah ia bersyukur atau menyesal.

Sementara Tantra buru-buru bicara via headset. TANTRA

Rencana batal! Rencana batal!

Sedan yang ditumpangi Tantra lalu berjalan dan melaju mendahului Madrim yang nampak dipeluk Ernis yg excited.

CUT TO :

SC.90 EXT/INT. APARTEMEN MADRIM / LOBI - SIANG. Sedan berhenti. Si BODYGUARD (merangkap sopir) lebih dulu keluar mobil untuk membukakan pintu belakang. MADRIM pun keluar.

TANTRA yang sepertinya sudah menunggu dari tadi keluar dari lobby, menyambut kedatangan Madrim.

TANTRA Pak Madriiiim... Selamat datang, selamat datang.

Tantra menyalami Madrim dan mengguncang-guncang tangan Madrim keras–keras, seperti bertemu sahabat akrab yang sudah lama tak jumpa. Sementara itu Madrim masih belum

Page 74: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

74

terbebas dari sisa-sisa keterbengongannya atas kenyataan baru yang baru saja dihadapinya.

TANTRA Saya ikut gembira mendengar kabar (kalau) pak Madrim punya kemampuan baru, yang pasti akan bermanfaat untuk bisnis kita di masa mendatang! Selamat, pak! Selamat!

CUT TO :

SC.91 INT. APARTEMEN MADRIM - SIANG. Madrim duduk dengan wajah tegang, menatap...

...TANTRA duduk di hadapannya dengan wajah tegang pula.

TANTRA Coba, pak. Konsentrasi. Lihat wajah saya baik-baik.

Madrim makin tegang, tapi tak kunjung berucap apa pun.

TANTRA Pak Madrim...tidak melihat apa-apa?

MADRIM (Memejamkan mata, berkonsentrasi..) Saya melihat.....saya melihat pak Tantra.

TANTRA Lagi ngapain, pak? Saya lagi ngapain?

MADRIM Pak Tantra lagi...

Tantra makin tegang, makin penasaran dan tidak sabar menunggu.

MADRIM Lagi...lagi bicara sama saya.

TANTRA Lho...itu kan yang sekarang ini. Maksud saya, yang kira-kira akan terjadi di masa yang akan datang.

Page 75: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

75

Madrim membuka matanya. Menatap Tantra lagi... (track-in to BCU). Madrim merasa silau....

MADRIM Pak Tantra duduk di restoran mewah.... didatangi bapak-bapak....

TANTRA (OS) Siapa?

TRANSISI KHUSUS

SC.92 INT. RESTORAN MEWAH (?) - MALAM. Seorang pria berumur 50-an, berbadan gemuk, bertampang korup, ialah PAK JAKSA, berjalan mendatangi TANTRA yang berdiri menyambut dengan senyum lebar.

TANTRA Apakabar, pak Jaksa.

JAKSA Baik-baik aja.

TANTRA Baik buat siapa, pak?

JAKSA Baik buat semuanya. Terutama buat pak Tantra. Dalam beberapa hari ini sudah pasti akan keluar SP3 buat Anda.

KEMBALI KE MASA KINI :

SC.93 INT. APARTEMEN MADRIM - SIANG. TANTRA terperangah (baru saja) mendengar penjelasan dari Madrim tentang “adegan” yang baru saja dilihatnya.

TANTRA Es-pe tiga??....Saya akan dibebaskan dari segala tuntutan???

MADRIM Kedengarannya sih begitu.

Page 76: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

76

Tantra sesaat diam terkesima. Antara tak percaya dan sangat berharap. Lalu dia ingat akan sesuatu. Mengambil ponsel dan men-dial sebuah nomor.

TANTRA Coba kita tes, pak. Saya mau hubungi salah-satu staf pak jaksa yang saya kenal.

Madrim tak memahami maksud Tantra, sementara Tantra tegang menunggu tersambungnya hubungan telepon. Sampai terdengar suara di telepon.

STAF JAKSA (OS) Halo?

TANTRA Dengan pak Sasmita?

STAF JAKSA (OS) Saya sendiri.

TANTRA (Agak takut-takut). Tantra ini, pak.

Tantra berjalan menjauhi Madrim.

TANTRA Oh ya? Ada urusan apa? (Excited). Oh, ya???....Kapan?..... Baik, baik. Terimakasih. Saya tunggu konfirmasinya.

Madrim bengong melihat Tantra yang selesai menelpon.

Tantra sendiri segera menghampiri Madrim, mencengkeram kedua bahu Madrim dan mengguncang-guncangnya.

TANTRA Saya memang buron, pak. Tapi nggak lama lagi saya akan kembali jadi orang bebas! Pak Madrim harus tetap ikut saya. Semua kebutuhan bapak tetap saya tanggung. Kalau bapak merasa apartemen ini kurang nyaman, saya bisa carikan yang lebih baik. Kalau gaji bulanan yang bapak terima terasa kurang, saya akan tambah berapa pun pak Madrim mau.

Page 77: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

77

Madrim cuma bisa berbengong-bengong. Dan Tantra memeluk Madrim erat-erat.

CUT TO :

SC.94 INT. RUMAH MEWAH MADRIM / SEBUAH RUANGAN - MALAM. Televisi ukuran besar menyiarkan saluran berita yang melaporkan perkem-bangan perdagangan di bursa efek. Volumenya sengaja disetel kecil, hingga suaranya nyaris tak terdengar.

Belakangan nampak MADRIM duduk menghadapi sebuah meja bundar besar, memejamkan mata untuk memusatkan konsentrasi. Di permukaan meja ini terdapat foto beberapa presenter/penyiar televisi, salah-satunya ialah foto penyiar yang kini sedang tampil di televisi. Dan foto si penyiar ini yang nampaknya sedang menjadi pusat perhatian Madrim.

TANTRA berdiri tegang menatap Madrim, menanti ‘sabda’ yang akan diucapkannya. Di dekatnya ada pesawat telepon dalam posisi siap pakai. Beberapa saat kemudian...

MADRIM

Buana Persada... tanggal limabelas... limaribu tigaratus duapuluh.

TANTRA (Langsung bicara ke telepon) Borong habis saham Buana persada! Tanggal 25 bakal naik duapuluh point! ...(Si penerima telepon hendak meng-interupsi tapi langsung dipotong lagi) Udah, udah, udah, nggak usah banyak teori, nggak usah spekulasi, pokoknya borong habis!!!

TRANSISI KHUSUS 1

SC.95 SIARAN TELEVISI / LAPORAN PERDAGANGAN BURSA EFEK :

PENYIAR TELEVISI 2 Tanggal limabelas Agustus perdagangan di bursa efek mengundang kepanikan di

1 Misal : efek gambar “berputar-putar” seperti dalam film Citizen Kane. 2 Yang fotonya sedang “diamati” oleh Madrim.

Page 78: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

78

antara para pelaku pasar. Menyusul kegoncangan di Wallstreet setelah repatriasi modal para konglomerat Arab Saudi, hampir semua saham yang diperdagangkan mengalami kemerosotan tajam di samping empat saham stagnan. Hanya dua yang mengalami kenaikan, yaitu saham PT Semen Bangkalan naik tipis sebesar tiga point, dan saham Buana Persada yang secara sangat signifikan melonjak duapuluh lima point.

CUT TO :

SC.96 INT. KANTOR TANTRA - SIANG. Televisi yang tengah menyiarkan siaran di atas ditonton oleh TANTRA dan BEBERAPA STAF berdasi. Begitu penyiar berucap, “...secara sangat signifikan melonjak duapuluh lima point”, semua berseru gembira, bertepuk tangan dan saling melakukan tos.

CUT TO :

SC.97 MONTAGES : Musik dinamis mengiringi rangkaian adegan pendek berikut : - INT. APARTEMEN MADRIM. Madrim menatap foto penyiar

televisi, memejamkan mata, mengucapkan sesuatu (angka-angka). Tantra dan para staf (?) sibuk mencatat, menelpon...

- INT. BURSA EFEK JAKARTA. Seseorang menerima telepon, seolah-olah berkomunikasi dengan Tantra.

- (BEJ). Layar-layar monitor menayangkan perubahan-perubahan index harga;

- (BEJ). Para pialang pada tegang, sibuk, menelpon sana-sini;

- INT. RUMAH MEWAH MADRIM. Telepon berdering, Tantra mengangkat. (Menerima telepon dari BEJ). Lalu berseru “Yes!!!” dan memeluk Madrim.

- Layar televisi menayangkan siaran laporan dari bursa efek;

Page 79: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

79

- INT. BANK. (Stock-shots). Mesin penghitung uang berputar kencang menghitung ratusan ribu...tumpukan uang ditaruh di suatu tempat...

CUT TO :

SC.98 INT. APARTEMEN MADRIM - MALAM. Tumpukan duit ratusan ribu ada di permukaan meja, berikut macam-macam nota dan bukti-bukti pembayaran, bukti tranfer, laporan rekening koran dll. Belakangan kita lihat MADRIM tertidur dengan kepala ditaruh di permukaan meja yang sama...(track-in to BCU)...

CUT TO :

SC.99 INT. MAL PERBELANJAAN - SIANG/MALAM. (Adegan mimpi). Madrim berjalan berdua LEHA (istrinya), memasuki sebuah counter barang-barang eksklusif (macam Etienne Aigner).

Leha memilih-milih tas, sepatu, dll. dan langsung diserahkannya ke waiter. Madrim ke kasir, mengambil berlembar-lembar uang ratusan ribu dari dompet dan membayarkannya ke kasir.

CUT TO :

Madrim dan Leha berjalan di koridor mal membawa tas-tas belanjaan. Wajah mereka begitu cerah, tertawa-tawa.

CUT TO :

SC.100 INT. APARTEMEN / KAMAR - MALAM. Macam-macam kelengkapan make-up wanita bermerek ditata berjajar di meja rias. Ada pula dompet dan tas bermerek tergeletak di situ. Belakangan kita lihat LEHA, mengenakan baju tidur, sedang membersihkan muka.

Madrim muncul dan memeluk Leha dari belakang. Leha “menolak manja” dan malah lari meninggalkan Madrim, meloncat ke ranjang. Memeluk guling dan menghadapkan muka ke tembok. (MASIH ADEGAN MIMPI).

Madrim tersenyum senang, ikutan naik ke ranjang dan lagi-lagi memeluk istrinya dari belakang dan membelai-belai rambutnya. Tapi Leha bergeming. Madrim penasaran dan menggoyang-goyang lengan Leha.

Page 80: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

80

MADRIM

Ayo, dong....

Leha tak kunjung bergerak. Madrim mulai merasa dipermainkan.

MADRIM Leha. Jangan gitu, dong...

Tapi Leha sama-sekali diam. Madrim menggelitik-gelitik pinggang Leha. Menepuk-nepuk pantatnya. Tetap tak bergerak. Madrim kesal dan dengan agak kasar membalik/ menggulingkan tubuh Leha, hingga mukanya ikut terguling menghadap atas. Ternyata muka Leha begitu pucat seperti mayat dan dari mulut dan hidungnya keluar darah!!!

CUT TO :

SC.101 INT. APARTEMEN MADRIM - MALAM. MADRIM terjaga dari mimpi-buruknya! Bangkit duduk dengan nafas terengah. Lalu mengambil sesuatu dari laci, ialah foto Leha (yang dulu diambil dari rumah kontrakan). Madrim mengamati foto itu secara saksama. Sampai membelalak.

Tapi foto itu tak kunjung “bersinar”.

Madrim memejamkan mata. Berkonsentrasi. Membuka mata lagi. Memelototi lagi foto itu.

Foto Leha tetap bergeming.

Madrim melempar foto itu ke permukaan tempat tidur karena kesal. Lalu sejenak memandang tumpukan duit yang ada di dekatnya. Menghela nafas.

CUT TO :

Page 81: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

81

SC.102 EXT/INT. APARTEMEN MADRIM - MALAM. (Eksterior = establishing shot sosok apartemen, malam).

MADRIM berdiri di teras luar, memandang ke kejauhan. Merasa kesepian. Beberapa saat kemudian terdengar suara Tantra menyapanya.

TANTRA (OS) Selamat malam, pak Madrim.

Madrim kaget dan menoleh. TANTRA muncul dari dalam, heran melihat Madrim yang lesu.

Madrim tiba-tiba terpaku menatap Tantra.

POV Madrim : (CU) Tantra “bersinar”....

TRANSISI KHUSUS :

SC.103 INT. RUMAH TAHANAN - SIANG. (Flashes) Kilasan-kilasan shot menggambarkan langkah-langkah orang kejaksaan menggelandang seorang tersangka....

Dan belakangan kita lihat si tersangka yang diapit kiri-kanan para pertugas ini adalah TANTRA!

Tantra dimasukkan ke ruang-tahanan. Pintu ditutup. Digembok. Krak!!!

KEMBALI KE MASA KINI :

SC.104 INT. APARTEMEN MADRIM - MALAM. MADRIM terperangah menatap Tantra.

TANTRA Kenapa, pak...??

MADRIM Nggak.... nggak apa-apa.

TANTRA Pak Madrim ngeliat sesuatu ya?

MADRIM Ya... saya cuma ngeliat pak Tantra... masuk hotel mewah. Udah biasa kan, pak?

Page 82: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

82

TANTRA (Tertawa). Mestinya pak Madrim yang pergi ke hotel mewah.

MADRIM Ah. Buat apa...

TANTRA Habis saya lihat pak Madrim kelihatan lesu sekali.

MADRIM Kecapekan, kali.

TANTRA Tapi senang kan, tinggal di sini?

MADRIM Seneng, sih. Cuma... sepi aja.

TANTRA Aaaa...jadi pak Madrim merasa lesu karena kesepian?

MADRIM Namanya juga sendirian.

TANTRA Gampang, gampang. Bisa saya carikan teman buat pak Madrim. Pak Madrim suka yang seperti apa?

Madrim bengong, tak siap menjawab.

CUT TO :

SC.105 EXT. JALAN MENUJU APARTEMEN - MALAM. Sebuah taksi Silver Bird (atau sejenis) meluncur di jalan menuju apartemen.

Point of view penumpang di dalam taksi : Nampak jalanan yang sepi. SOPIR menoleh ke belakang, bertanya ke penumpang di belakang.

SOPIR Ke mana kita?

Page 83: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

83

PENUMPANG/WANITA (OS) Apartemen Kedoya.

CUT TO :

SC.106 INT. APARTEMEN MADRIM - MALAM. MADRIM duduk di atas sajadah, mengangkat tangan, berdoa.

MADRIM (V.O) Ya, Allah... Aku bisa menolong orang-orang lain buat menemukan yang mereka cari.... Tapi kenapa aku nggak bisa menolong diriku sendiri buat menemukan istriku?..... Pertemukanlah aku dengan istriku, ya Allah. Pertemukanlah aku sama Leha. Buat apa aku mendapatkan semua ini kalau yang selama ini aku cari malah nggak ketemu-ketemu....

CUT TO :

SC.107 EXT. APARTEMEN / LOBBY - MALAM.

Taksi Silver Bird meluncur dan berhenti di depan pintu lobby. Sopir keluar untuk membukakan pintu belakang.

Kaki mulus seorang wanita, bersepatu hak tinggi, keluar dari taksi.

(Nampak dari belakang). Wanita yang berpakaian anggun sekaligus seksi ini berjalan meninggalkan taksi, memasuki lobby.

CUT TO :

SC.108 INT. APARTEMEN MADRIM - MALAM. MADRIM masih duduk bersila di atas sajadah. Mulutnya berkomat-kamit.

MADRIM (V.O) Jauhkanlah istriku dari penderitaan lahir dan batin, ya Allah. Berilah kesadaran padanya untuk kembali pada suaminya...padaku... agar kami bisa bisa kembali bersama-sama membina rumah-tangga saqinah seperti yang Kau kehendaki.

Page 84: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

84

CUT TO :

SC.109 INT. KORIDOR APARTEMEN - MALAM. Sepasang kaki wanita yang tadi berjalan meninggalkan pintu lift, berjalan di atas permukaan lantai koridor (menuju kamar).

CUT TO :

SC.110 INT. APARTEMEN MADRIM - MALAM. MADRIM selesai berdoa. Mengusap muka dengan kedua telapak tangan. Dan segera setelah itu terdengar suara bel pintu. Madrim bangkit berdiri dan ber –jalan ke pintu. Mengintip keluar. (Atau ada layar monitor?).

Nampak seorang wanita berdiri dalam posisi cenderung memunggungi pintu, tengah mendandani dandanan wajahnya.

Madrim seketika berdebar. “Siapa gerangan perempuan itu?” pikirnya. “Inikah yang dimaksud pak Tantra sebagai ‘teman buat pak Madrim’?”.

Maka hati-hati dibukanya pintu.

MADRIM Mau nyari siapa, neng?

Wanita ini menoleh ke Madrim. Ternyata dia adalah LEHA, istri Madrim!

Senyum ‘menjual’nya seketika lenyap begitu ia melihat Madrim dan berubah jadi kepanikan. Ia sempat ‘tak percaya’ bahwa pria di hadapannya ini benar-benar Madrim suaminya.

Dan Madrim kaget setengah mati melihat sosok Leha di hadapannya.

MADRIM Leha???

Begitu Madrim menyebut namanya dan yakin bahwa pria ini benar-benar Madrim, Leha segera lari meninggalkan Madrim. Madrim mengejar.

MADRIM Leha!!!

Page 85: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

85

Leha berbelok menuju pintu lift tepat pada saat pintu lift sedang menutup. Ia memencet tombol tapi pintu tak segera membuka. Madrim keburu tiba di tempat ini. Leha panik dan lari ke pintu darurat. Membukanya dan masuk ke tangga darurat. Madrim mengejarnya.

CUT TO :

SC.111 INT. TANGGA DARURAT APARTEMEN - MALAM. LEHA lari menuruni tangga. Tapi persis di bawahnya ada beberapa orang mengangkat sebuah sofa (atau lemari). Leha berbalik, lari ke atas.

Leha berusaha membuka pintu darurat lantai atasnya lagi, tapi gagal (karena dikunci). Saat itu MADRIM sudah muncul, melihat ke bawah, ke atas, dan mengejar Leha. Urung membuka pintu darurat, Leha lari ke tas. Madrim terus mengejar.

Leha kerepotan dengan sepatu hak-tingginya. Melepasnya dan melempar ke bawah. Mengenai kepala Madrim. Thueng! Leha terus lari ke atas. Kejar-kejaran berlanjut.

CUT TO :

SC.112 EXT. TOP ROOF APARTEMEN - MALAM. LEHA muncul di lantai teratas. Bingung mau ngapain. Bergerak ke tepian, melihat ke bawah. Ngeri.

MADRIM menyusul muncul.

MADRIM Leha!

Leha berpaling dan memutar badan, menghadap Madrim.

LEHA Jangan deket-deket!

MADRIM Ini aku, Leha! Madrim. Suamimu. Kenapa kamu lari...??

Leha menggeleng-geleng, sulit menjawab. Menahan tangis.

Page 86: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

86

MADRIM Leha... selama ini aku berkelana ke mana-mana sampai jadinya begini ini kamu pikir buat apa? Buat nyari kamu. Tiap hari aku berdoa sama Allah, kamu pikir apa yang selalu aku minta? Supaya bisa ketemu lagi sama kamu. Nah sekarang kita sudah ketemu, kenapa kamu malah lari? Kenapa malah nyuruh aku pergi?

LEHA (Mulai menangis). Aku....bukan istrimu lagi...

MADRIM

Kita kan belum cerai, Ha. Kita kan masih suami istri.

LEHA Bukan itu...

Leha menggeleng-geleng, menangis.... Madrim hati-hati (makin) mendekati Leha.

LEHA Jangan deket-deket!

MADRIM Kenapa? Aku kangen sama kamu, Ha. Aku masih cinta sama kamu. Nggak peduli sekarang kamu jadi apa.

Leha makin sulit membendung tangisnya.

MADRIM Aku minta maaf selama ini ngecewain kamu. Nggak pernah bisa bikin kamu bahagia......Tapi sekarang keadaan sudah berubah. Kita bisa tinggal di rumah yang lebih pantes, Leha.

Leha menggeleng-geleng sambil terus sesenggukan.

MADRIM Kamu kecewa selama ini aku bohongin?

Leha masih saja menggeleng-geleng....

Page 87: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

87

MADRIM Terus apa? Apa kamu nggak bisa maafin aku karena kebohongan itu?

Leha makin sesunggukan.

MADRIM Ngomong, Leha. Ngomong. Bilang aku harus gimana. Harus ngapain. Supaya kamu bisa balik lagi. Supaya kita bisa ngumpul lagi kayak dulu.

LEHA Nggak bisa, mas.... Nggak bisa lagi.

MADRIM

Kenapa? Aku janji nggak akan mengungkit-ungkit apa aja yang kamu lakukan selama ini. Aku janji akan menerima kamu apa adanya.

LEHA Aku capek, mas.... Capek.

MADRIM Capek kenapa??

Leha cuma menjawab dengan tangisan. Madrim mulai tak sabar. Ia sebentar mondar-mandir, lalu bicara dengan nada tegas ke Leha.

MADRIM Gini aja, deh. Sekarang aku kasih pilihan : kita lupain yang kemarin-kemarin, trus kita hidup berdua kayak dulu lagi, atau kamu pilih terus hidup seperti sekarang, yang aku yakin nggak bikin kamu bahagia. Kalau kamu pilih yang pertama, ikut aku sekarang. Kalau pilih yang kedua, mending kamu loncat aja bunuh diri.

Madrim berbalik meninggalkan Leha. Lenyap di balik pintu menuju tangga darurat.

CUT TO :

SC.113 INT. TANGGA DARURAT APARTEMEN - MALAM.

Page 88: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

88

MADRIM menuruni tangga. Tapi lalu terhenti. Menoleh ke atas. Berharap Leha muncul mengejarnya.

MADRIM (Bergumam). Kok nggak ngejar...? (Cemas sendiri). Jangan-jangan....

Madrim balik ke atas.

CUT TO :

SC.114 EXT. TOP ROOF APARTEMEN - MALAM. MADRIM muncul dan melihat ke arah posisi Lela.

Tapi tak ada siapa-siapa di sana.

Madrim curiga. Berdebar.

MADRIM Leha...?

Samar-samar terdengar suara sirene. Madrim makin curiga lalu lari ke pinggir lantai (slow motion?).

MADRIM Lehaaaa....!!!!

Madrim sampai di pinggiran dan melihat ke bawah. Mata membelalak.

MADRIM Ya, Allah...!

CUT TO :

SC.115 EXT. HALAMAN PARKIR APARTEMEN - MALAM. Wajah LEHA “membeku”. Matanya membuka tapi tatapannya kosong. Tangan seseorang menutup matanya hingga terpejam, dan menutupkan kain putih ke wajah leha.

Beberapa petugas mengangkat kereta dorong, memasukkan jenasah Leha ke dalam ambulans yang sudah standby. Banyak orang berkerumun. Ambulans meninggalkan halaman parkir dengan sirene meraung-raung.

MADRIM lari keluar dari gerbang apartemen. Mengejar ambulans...

MADRIM

Page 89: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

89

Lehaaaa.....!!!

Tapi ambulans sudah meluncur jauh.

Madrim terjatuh. Pingsan.

FADE OUT.

SC.116 EXT. TEMPAT PEMAKAMAN UMUM - SENJA. Berawal dari sebuah tanah berhias taburan bunga, berikut nama Nur Leha binti Suhaimi.

Madrim jongkok di depan makam baru ini. Membisu. Di belakangnya berdiri Kadir, dan di belakangnya lagi nampak sosok si bodyguard berdiri bersandar kap mesin sedan yang parkir di situ.

Kadir merasa sangat prihatin, lalu mendekati Madrim, menepuk pundaknya.

KADIR Drim. Udah, Drim. Pulang, yuk. Bentar lagi magrib.

Madrim bergeming. Tak beranjak dari tempatnya.

KADIR Ikhlasin aja, Drim. Kalau nggak, sama juga lo nyiksa bini lo di alam kubur.

Madrim meledakkan tangis. Kadir merangkulnya.

(Longshot). Tangis Madrim terdengar makin menyayat, meski samar-samar. Dan kemudian berbaur dengan suara adzan magrib.

MUAZIN (OS) Allahu Akbar, Alloooohu akbar!

DISSOLVE TO

Page 90: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

90

SC.117 EXT/INT. APARTEMEN MADRIM - MALAM. (Ext). Sosok apartemen malam hari....

(Int). MADRIM membuka lemari besi yang berisi tumpukan uang, mengambili uang itu dan melempar-lemparnya ke tempat tidur. KADIR (yang belakangan kita lihat ada di kamar ini pula) tercengang.

KADIR Ngapain lo, Drim? Lo udah gila?

MADRIM

Ambil, Dir. Semuanya aja sekalian. Gue nggak butuh. Banyak duit nggak bikin gue bahagia.

KADIR Karena lo bodo! Nggak tahu gimana caranya make uang yang bener. Kalo lo pinter lo bisa bikin usaha. Ngediriin sekolah murah, kek, ngebangun pabrik, kek. Biar anak-anak miskin bisa pada sekolah. Biar orang-orang nganggur bisa pada kerja.

MADRIM Kalo gitu lo aja yang bikin. Pake tuh duit. Yang masih di bank mau gue ambil juga. Gue kasihin elo semuanya. Terserah lo mau bikin usaha apa.

KADIR Ngaco, lo.

MADRIM Gue serius. Gue nyadar gue nggak pinter kayak elo, jadi mendingan gue balik jadi orang biasa-biasa aja.

Kadir bengong memandang Madrim. Madrim lalu masuk kamar-mandi.

CUT TO :

Page 91: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

91

SC.118 INT. APARTEMEN / KAMAR MANDI - MALAM. MADRIM masuk kamar mandi. Ke wastafel, membasuh muka dengan air dari keran, dan kemudian beberapa saat mengamati wajahnya sendiri di cermin secara saksama. Merenungi nasibnya yang “bahagia”. Sampai suatu ketika ia dikagetkan oleh munculnya sinar memancar di sekitar wajahnya di cermin. Madrim silau dan spontan memejamkan mata...

TRANSISI KHUSUS

SC.119 EXT. JALANAN SEPI - MALAM. MADRIM berjalan sendirian, berbaju sederhana, bersandal, seperti orang yang “mati angin”, bingung mau ke mana.

Sampai di sebuah tempat yang gelap. Muncul dua PENODONG muncul dari ujung sebuah gang. Salah-satu menarik lengan Madrim sekaligus mengalungkan celurit ke leher Madrim, memaksanya masuk ke gang yang gelap dan sempit. Sampai di tempat itu penodong satunya menempelkan belati ke perut Madrim.

PENODONG Mana dompet kamu?

MADRIM

Buat apa?

PENODONG Serahkan semua duit kamu! Sama ATM!

MADRIM (Ambil dompet dan serahkan ke si penodong) Cuma delapan ribu perak. Ambil gih. Tapi KTPnya tolong balikin.

Si penodong membongkar isi dompet Madrim, dan ternyata isinya memang cuma beberapa lembar ribuan dan KTP. Si penodong kecewa berat. Lalu menekankan ujung belatinya lebih kuat ke perut Madrim.

PENODONG Kamu simpan di mana duit kamu yang lain?? Mana ATM-nya???

Page 92: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

92

MADRIM Kan sudah saya bilang. Duit saya cuma segitu. Nggak ada yang lain.

PENODONG Alaaaa, tampang kayak kamu nggak mungkin nggak punya duit. Giliran ditodong aja pura-pura miskin!

MADRIM Uang saya sudah saya kasihin ke orang lain. Saya sekarang sudah nggak punya apa-apa lagi.

PENODONG Jangan main-main!!!

MADRIM

Saya berani sumpah, saya sudah nggak punya apa2 lagi. Kalau nggak percaya ayo datang ke rumah kontrakan saya.

Para penjahat pada diam. Sesaat saling pandang.

PENODONG Gimana? Kita lepas saja?

PENODONG (2) Jangan. Dia udah ngenalin tampang kita.

PENODONG Jadi?

Keduanya terdiam, sesaat saling berpandangan, lalu sama-sama menatap Madrim. Madrim merasa tak enak. Dan tiba-tiba saja si penodong menghu-jamkan belati-nya ke perut Madrim. Berkali-kali.

MADRIM Aaaaaakh!!!

TRANSISI KHUSUS

SC.120 INT. APARTEMEN MADRIM / KAMAR-MANDI - MALAM. MADRIM terjaga dari “khayalan”-nya. Panik. Nafasnya terengah. Ketakutan. Lalu bergegas keluar.

Page 93: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

93

CUT TO :

SC.121 INT. APARTEMEN MADRIM - MALAM.

MADRIM keluar kamar-mandi, ketakutan

MADRIM (Bergegas ke pintu). Gue bakalan mati konyol, Dir! Batalan mati konyol! .

KADIR Mau ke mana lo?

MADRIM

Lo urus tuh duit. Gue mau pergi jauh.

KADIR Ke mana??

Madrim tak peduli dan lari keluar kamar. Kadir mengejar tapi terhempas oleh daun pintu yang ditutup kuat-kuat oleh Madrim hingga jatuh ke lantai.

CUT TO :

SC.122 INT. APARTEMEN / KORIDOR - MALAM. MADRIM lari menuju lift. Memencet-mencet tombol. Tak kunjung terbuka. Lari lagi ke pintu darurat. Membukanya dan masuk ke ruang tangga darurat. Pintu menutup lagi.

CUT TO :

SC.123 INT. APARTEMEN / KAMAR - MALAM. KADIR berdiri menatap tumpukan uang di hadapannya. Menghela nafas dalam-dalam. Memejamkan mata. Bergumam.

KADIR Astaghfirullahaladziiim......

CUT TO :

Page 94: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

94

SC.124 EXT. APARTEMEN - MALAM. MADRIM lari meninggalkan apartemen. Sebuah taksi yang baru saja menurunkan penumpang dan berjalan lagi dipanggilnya.

MADRIM Taksi!!!

Taksi berhenti lagi. Madrim langsung meloncat masuk. (INT. TAKSI).

MADRIM Buruan jalan!

SOPIR TAKSI Ke mana, pak?

MADRIM Ke dusun Cigundul, Banten Selatan!

SOPIR TAKSI Buset! Kenapa nggak ke Lampung aja sekalian?

Madrim mengambil seikat ratusan ribu dan dilemparkannya ke jok samping pengemudi. Si sopir melotot.

MADRIM Jalan!

(EXT). Taksi langsung melesat meninggalkan apartemen. Menjauh..... Lenyap di kegelapan.

CUT / DISSOLVE TO :

SC.125 EXT. PADANG ILALANG - PAGI SEKALI. Padang ilalang membentang luas.....

MADRIM berjalan mondar-mandir sambil berteriak-teriak.

MADRIM Petiiiir!!!! Geledeeeek!!! Mana lo!! Dateng dong, lo..... Samber gueeee!!!

CUT / DISSOLVE TO :

Page 95: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

95

SC.126 EXT. PADANG ILALANG - SIANG. Matahari bersinar terang....

(Top angle shot). Madrim masih saja berteriak-teriak memanggil-manggil geledek.

Sampai ia kemudian terduduk dan terbatuk-batuk.

DISSOLVE TO :

SC.127 EXT. PADANG ILALANG - MALAM. MADRIM duduk memeluk lutut, memandang langit.

Terlihat bulan di langit hitam/biru gelap.

MADRIM Cerah amat, ya? Nggak ada mendung sedikit juga.... Ya, ampun....

DISSOLVE TO :

SC.128 EXT. PADANG ILALANG - PAGI. Madrim tidur. Lalu terbangun karena hangatnya sinar pagi. Kaget dan terduduk. Mengusap-usap tangannya.

MADRIM Kebakar dikit juga enggak. Yang ada gatel digigit nyamuk...

Ia lalu menoleh ke arah matahari. Menatap matahari.

Matahari bersinar terang.....

WASH OUT / FADE IN :

SC.129 EXT. PADANG ILALANG - SIANG.

Beberapa saat layar putih terang.....lalu berangsur “muncul” sosok MADRIM yang kondisi kondisi fisiknya sudah menurun. Kulitnya terbakar matahari. Bibirnya kering pecah-pecah. Matanya antara memejam dan terbuka.

MADRIM (Mengigau). Geledeeek.... Geledeek.... Samber gue doooong. Gue dapet kekuatan dari elo.... sekarang gue pengin lo ambil lagi kekuatan yang udah lo kasih....

Page 96: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

96

Gambar berangsur terfokus ke wajah Madrim (track-in to BCU).... Mata Madrim perlahan membuka. Lebar...

Madrim (CU) bangkit duduk, terperangah melihat...

....sosok-sosok penjahat3 (yang pernah muncul dalam pikirannya) berdatangan dengan belati terhunus, berlari (slow-motion) mendekati Madrim.

Madrim memaksakan diri bangkit berdiri dan berlari.

MADRIM Geledeeeek!!! Tolongin gueeeee!!!

Madrim berlari, sampai kehabisan tenaga dan jatuh pingsan...

FADE OUT / IN.

SC.130 INT. RUMAH KADES - SIANG. POV Madrim : Dari layar gelap berangsur nampak samar sosok orang-orang yang sedang berdzikir. Lama-lama nampak jelas (focus) pak KADES dan KADIR ada di antara mereka. Kadir secara tak sengaja memandang ke arah Madrim (ke arah kamera) dan kaget.

KADIR Madrim siuman!

Orang-orang berhenti berdzikir. Semua memandang Madrim.

MADRIM yang dibaringkan di tengah ruangan (seperti orang yang mau meninggal), membuka matanya dan perlahan bangkit duduk.

MADRIM Pak Kades..... Kadir... Kenapa lo bisa ada di sini?

KADIR Gue tahulah kira-kira lo pergi ke mana.

MADRIM

Tapi gue masih hidup kan?

KADIR

3 Mungkin beberapa orang berwajah sama (seperti di Matrix).

Page 97: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

97

Masih. Cuma hobi banget sih lo pingsan lama-lama. Udah hampir sebulan lo nggak sadar.

MADRIM Hampir sebulan...?

PAK KADES Iya. Duapuluh lima hari di rumah-sakit. Diinfus, dikasih obat macem-macem, tapinya nggak sadar-sadar juga. Sampai semua dokter angkat tangan. Ya udah. Saya minta dipulangkan saja ke rumah saya.

MADRIM Jadi....bapak-bapak sekalian lagi ngedoain supaya saya cepet mati ya?

KADIR

Bukan. Kita semua berdoa, semoga Allah memberikan yang terbaik buat lo, Drim. Kalau memang udah saatnya lo dipanggil sama Yang Di Atas, kita semua berdoa agar dipermudah jalannya. Kalau belum ya percepatlah kesembuhannya.

Madrim merasa sangat terharu dan menangis.

MADRIM Saya iri sama Bapak-bapak sekalian.

PAK KADES Iri kenapa, pak Madrim?

MADRIM Masih pada berani berdoa.

PAK KADES Memang pak Madrim takut berdoa?

MADRIM Saya nggak tak tahu lagi kepada siapa saya harus berdoa... kepada siapa saya harus memohon.... kepada siapa harus bersyukur... kepada siapa harus

Page 98: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

98

mengadu....Sebab jangan-jangan Allah dan setan sudah sama-sama marah sama saya karena terlalu sering saya ancam.

KADIR (Memeluk Madrim erat-erat) Jangan gitu, Drim. Kalo lo emang berniat berdoa dan tawakal, nggak ada yang perlu lo takutin.

Madrim menangis sesunggukan. Kadir memeluknya erat.

FADE OUT-IN / LONG DISSOLVE TO :

SC.131 EXT/INT. LINGKUNGAN PASAR INDUK / WARUNG BARU - SIANG. Pemandangan sehari-hari pasar induk (tempat dulu Madrim bekerja), termasuk kuli-kuli yang mengejar truk pembawa barang yang memasuki lingkungan pasar.

(MUNCUL TULISAN : TIGA BULAN KEMUDIAN)

Lalu kita lihat sebuah warung nasi baru (lebih besar dan lebih bagus dibanding kepunyaan si rentenir). KADIR berdiri duduk di meja kasir, bicara dengan dua-tiga PEMUDA MASJID, membahas isi buku/lembaran laporan keuangan yang ada di meja.

PEMUDA MASJID Ini pengeluaran bulan, lalu. Terus ini pengajuan anggaran buat bulan depan.

KADIR Kata pemborongnya masih berapa lama lagi bisa serah-terima sama kita?

PEMUDA MASJID Sebulanan lagi, katanya. Tapi kalau mau lantai bawah udah bisa dipakai. Bangku-bangku sama kursi udah dipesen. Udah banyak calon murid ngedaftar. Guru-guru juga udah siap ngajar.

Sementara pembicaraan terus berlangsung kamera beralih ke pintu yang menghubungkan ruang dalam. MADRIM keluar dari situ membawa baskom besar berisi sayur. Seorang PEMBANTU LELAKI buru-buru menghampiri Madrim bermaksud mengambil alih bawaan Madrim.

PEMBANTU LELAKI

Page 99: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

99

Biar saya, bang. Masa bos bawa-bawa beginian.

MADRIM Maklum. Mantan kuli. Kalo sehari aja nggak ngangkat barang badan jadi pegel. (Sambil kemudian menaruh baskom tsb di tempatnya).

Segera setelah itu IBU MADRIM keluar dari dapur membawa panci cukup besar berisi sayur, (hendak) menaruhnya di tempat yang pajangan. Madrim kaget dan buru-buru berusaha mengambil alih panci itu dari tangan ibunya.

MADRIM Eh, mak-mak-mak! Jangan, mak!

IBU MADRIM (Tak mau serahkan panci ke Madrim) Memang kenapa?

MADRIM Aku kan sudah bilang, mak di sini nggak usah kerja. Santai aja. Seneng-seneng aja.

IBU MADRIM Kalau nggak boleh kerja mendingan aku pulang kampung. (Menggerutu). Orang hidup kok nggak boleh kerja.

Ibu Madrim menaruh panci dan masuk lagi ke dapur. Madrim cuma bisa menghela nafas, mengikuti si ibu dengan pandangan matanya. Setelah kembali berpaling ke depan, pandangannya lalu nyangkut ke arah luar warung. Dan antusias memandang ke arah....

(Ext). ....NARYATI yang berjalan membawa tas (berisi pakaian) dengan dandanan dan gaya khas pemudik lebaran.

MADRIM Heh, Naryati! Mau ke mana?

Naryati menghentikan langkahnya.

NARYATI Pulang kampung, bang.

MADRIM Ngapain mudik? Lebaran masih jauh.

Page 100: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

100

NARYATI

Belum dapet kerjaan lagi. Warung uak Karta kan tutup. Bangkrut, bang.

MADRIM

Hah? Segitu banyak duit bisa bangkrut?

NARYATI Tauk, tuh. Ayuk bang.

Naryati berjalan lagi, tapi tertahan lagi karena Madrim bicara lagi sambil berjalan mendekati Naryati.

MADRIM Heh! Lo kerja sini aja!

NARYATI Ah...

MADRIM Eh, bener. Gue belon punya pembantu perempuan nih.

NARYATI Kalo boleh sih makasih banget.

MADRIM Gue yang makasih kalo lo mau.

Kamera perlahan menjauh (crane-up) sementara Madrim mengambil alih barang bawaan Naryati. Suara mereka terdengar makin lirih, berbarengan dengan musik pengiring rolling title yang mulai terdengar dan makin mengeras.

MADRIM Udah, langsung aja kerja.

NARYATI Nggak pakai ngelamar nih?

MADRIM

Kalau lo ngelamar kerjaan gue nggak mau terima. Tapi kalau ngelamar yang punya warung, langsung gue terima.

NARYATI

Page 101: DOA YANG MENGANCAM - pangkasikhlas.files.wordpress.com · permukaan tanah, lalu menghampiri si Pemilik Warung ... terang karena lampunya baru saja dinyalakan Madrim. CUT TO :

www.skenario.net DOA YANG MENGANCAM (draft-5)

101

Enak aja. Nggak pantes atuh perempuan ngelamar laki.

MADRIM Jadi gue yang harus ngelamar lo?

NARYATI Ngomong apaan, sih?

MADRIM Mau nggak?

NARYATI Orang mau kerja kenapa jadi ngomongin yang lain ya.

MADRIM Jadi nggak nolak nih.

NARYATI Tauk ah, gelap.

MADRIM Pakai lampu dong, biar nggak gelap...

....sampai kemudian terlihat pemandangan pasar induk dengan kesibukan dan kesemrawutannya.....

(Melatar-belakangi munculnya ROLLING TITLE).

Jakarta, 3 Mei 2006 (skenario draft-1) Jakarta, 11 Januari 2007 (skenario draft-2)

Jakarta, 1 Maret 2008 (skenario draft-3) Jakarta, 6 Maret 2008 (skenario draft-4)

Jakarta, 9 Maret 2008 (skenario draft-5/6)

JUJUR PRANANTO penulis skenario