Upload
dothu
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selain di pengaruhi pengindraan(persepsi) dan pikiran,perlaku manuia juga di sertai oleh perasaan atau emosi.perasaan itu bisa positif(senang)atau negative(tidak senang).perasaan senang atau tidak senang yang selalu mewarnai perilaku-prilaku kita sehari-hari itu,ketika masih dekat pada tataran biologi dan fisiologi/faal disebut warna efektif(affective lone).warna efeksi ini kadang-kadan kuat,kadang-kadang lemah atau samar-samar saja.dalam hal warna efektif yang kuat,maka perasaan-perasaan menjadi lebih mendalam,lebih luas,dan lebih terarah,dan sudah mencapai tingkat mental atau psikologi,tidak lagi padatinngkat biologi atau fisiologi saja.perasaan macam emosi antaralain gembira,bahagia,terkejut,jemu,benci,was-was,dan sebagainya.
Perbedaan antara perasaan dan emosi tidak dapat dinyatakan dengan tegas,karena keduanya merupakan suatu kelangsungan kualitatif yang jelas batasnya,orang yang baru selesai makan enak dan kenyang,merasa puas dan senang.hal itu adalah warn afeksi yang positif.orang itu mungkin akan kembali ke meja kerjanya sambal bersiul-siul,sedangkan kalau itu terjadi pada seekor ular,ia akan tidur untuk beberapa minggu ke depan (sampai ia lapar lagi)sebaliknya,orang yang kelaparan karena terhambat makan,cenderung cepat marah walaupun tidak ada masalah yang serius.penyebabnya adalah karena warnaafektifnya sedang negative.
Dilain kesempatan,warna afektifnya dapat juga di katakana sebagai emos.seorang karyawan pulang kerumah dengan muka cemberut,karena di marahi atasannya dikantor.begitu tiba dirumah,istrinya bertanya,”kenapa muka mu kok suram betul?”karyawan itu langsung menumpahkan kekesalanhnya pada bosnya dengan marah-marah kepada istrinya sampai istrinya ketakutan.yang menjadi pertanyaan adalah apakah emosi itu terjadi saat karyawan tersebut memarahi istrinya(muka cemberut atau rasa kesal masih tergolong warna afektif),atau sudah terjadi sejak ia dimarahi atasannya di kantor (muka cemberut atau rasa kesal sudah tergolong emosi)
Kecenderungan tingginya gejolak emosi remaja perlu dipahami oleh
pendidik, khususnya orang tua dan guru. Untuk itu perlu dihindari hal-hal yang dapat
menimbulkan emosi negatif seperti marah, kecewa, sedih yang mendalam, frustasi,
cemas, dan lain-lain.
Psikologi Umum(Emosi) 1
Dengan mempelajari emosi kita sebagai seorang pendidik dapat mengenali
emosi diri sendiri, sehingga dapat meningkatkan emosi positif dalam diri sendiri dan
peserta didik, dan meminimalkan atau mengendalikan emosi-emosi anak didik yang
perlu dikembangkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Emosi?
2. Apa saja teori-teori Emosi?
3. Apa saja jenis-jenis Emosi
4. Bagaimana Ciri-Ciri Emosi?
5. Bagaimana Faktor Timbulnya Emosi?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu emosi
2. Untuk mengetahu Teori-teori emosi
3. Untuk mengetahui jenis-jenis emosi
4. Untuk mengetahui cirri-ciri emosi
5. Untuk mengetahui factor timbulya emosi
Psikologi Umum(Emosi) 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Emosi
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa emosi adalah suatu keadaan
kejiwaan yang mewarnai tingkah laku. Emosi juga diartikan sebagai suatu reaksi
psikologis dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia, sedih, berani, takut,
marah, muak, haru, cinta, dan sejenisnya. Hathersall (1985) merumuskan
pengertian emosi sebagai suatu psikologis yang merupakan pengalaman subyektif
yang dapat dilihat dari reaksi wajah dan tubuh.
Emosi banyak sekali jenisnya,sebagai perbandingan,dalam Bahasa
inggrisnya setidaknya di temukan lebih dari 500 kata untuk menggambarkan
emosi(Averill,1975 dalam Feldman,2003)sering kali tidak ada keseragamn dalam
memberi nama pada jenis tertnetu karena sangat tergantung pada banyak
faktor,seperti perilaku yang tampak(misalnya menangis,tertawa),rangsangan yang
memicu emosi tersebut (benda yang menakutkan ,ucapan yang memuji),reaksi
fisiologik yang timbul (debaran jantung atau adrenalin meninggi atau
normal ),watak individu itu sendiri(pemberani,penakut)dan situasi sosialnya-
budaya setempat (perempuan boleh manja,priajangan menagis,dan
sebagainya).banyakknya sebutan untuk aneka jenis emosi dapat di lihat dalam
daftar emosi
Oleh karena itu,dapat pahami bahwa emosi adalah suatu konsep yang
sangat majemuk sehigga tidak ada satu pun definisi yang di terima secara
universal.studi tentang emosi tidak hanya di lakukan oleh ilmu psikologi,tetapui
juga sosiologi ,neurologi,etika,dan filsafat.hal tersebut menambah lagi
keragamann definisi tentang emosi.
Psikologi Umum(Emosi) 3
Walaupun demikian,untuk kepentingan pembaca buku ini,agar ada suatu
pegangan dalam memahami emosi,saya memdefinisikan emoi sebagai reaksi
penilaian (positif atau negative )yang kompleks dari sistem saraf seorang terhadap
rangsangan dari luar atau dari dalam dirinya sendiri.definisi itu menggambarkan
bahwa emosi di awali dengan adanya suatu rangsangan ,baik dari
luar(benda,manusia,situasi,cuaca),maupun dari dalam diri kita (tekanan
darah,kadar gula,lapar,ngantuk,segar,dll) pada indra-indra
kita,selanjutnnya,kita(orang,individu)menafsirkan persepsi kita atas rangsangan
itu sebagai suatu hal yang positif(menyenangkan,menarik)atau
negative(menakutkan ,ingin menghindarkan)yang selanjutnya kita terjemahkan
dalam respons-respons fisiologik dan motoric(jantung berdebar,mulut
menganga,bulu roma berdiri,matamerah dan sebagainya)dan pada saat itulah
terjadi emosi.
DAFTAR EMOSI
Penerimaan(Acceptance) Rasa Bersalah
Kasih saying(Affection) Benci(Hatred)
Agresi(Aggression) Berharap(Hope)
Tak pasti(Ambivalence) Horor(Hostility)
Terganggu(Annoyance) Kebencian(Hostility)
Tak peduli(Apathy) Rinduhalamankampung(Homesickness)
Cemas(Anxiety) Lapar(Hunger)
Bosan(Boredom) Histeria(hysteria)
Belas kasihan(compassion) Minat(Interest)
Bingung((Confusion) Cemburu(Jealousy)
Tak Setuju(Contempt) Kesepian(Loneliness)
Ingin Tahu(Curiosity) Cinta(Love)
Depresi(Depression) Curiga(Paranoia)
Tidak Puas(Disappointment) Kasihan(Pity)
Ragu(Doubt) Senang(Pleasure)
Psikologi Umum(Emosi) 4
Riang(Ecstasy) Bangga(Pride)
Empati(Empathy) Dendam(Rage)
Iri(Envy) Menyesal(Regret)
Tersinggung(Embarrassment) Sedih(Remorse)
Ephoria(Eupharia) Malu(Shame)
Memaafkan(Forgiveness) Menderita(Suffering)
Frustasi(Frustration) Kejutan(Surprise)
Berterima kasih(Gratitude) Simpati(Sympathy)
Berduka(Grief)
Sementara itu,secara etimologi(asal kata),emosi berasal dari kata prancis
emotion,yang lagi dari emouvior,excite,yang berdasarkan kata latin emovere,yang
terdirir ari kata-kata e (Variant atau ex)artinya keluar dan movere,artinya
bergerak(istilah”motivasi”juga berasal dari kata movere).Dengan demikian,secara
etimologi emosi berarti”bergerak keluar.”
2.2 Teori-Teori Emosi
Ada dua macam terdapat tentang terjadiya emosi,yaitu pendapat
nativistik(emosi adalah bawaan)dan pendapat empiric(emosi adalah hasil
belajar/pengalaman).
Salah satu penganut paham nativistik yang termasuk paling awal
mengemukakan teori emosinya adalah rene descrates(1596-1650).Menurut
Descrates,sejak lahir manusia mempunyai enam mosidasar
yaitu:Cinta,Kegemiraan,Keinginan,Benci,Sedih dan Kagum.Setelah Descrates
cukupbanyak pakar psikologi yang mengajukkan teori-teori emosi yang bersifat
nativistik (lihat Daftar Teori Emosi Dasar),
Psikologi Umum(Emosi) 5
Salah satu argumentasi yang melandasi teori-teori nativistik adalah
bahwa ekspresi emosi pada dasarnya samasaj diantara hewan dan manusia(Gambar
Ekspresi Marah pada hewan dan manusia)anak kecil(Gambar bayi menunjukan
ekspresi emosi yang sama),mauoun orang dewasa (prinsip Universalisme)
TEORI EMOSI DASAR
Nama Pakar Emosi Dasar Dasar Pengambilan
Kesimpulan
Arnoid Marah,enggan,berani,kecewa,hasrat,
Putus asa,takut,benci,berharap,cinta,
Sedih
Hubungan dengan
kecendungan-
kecendungan
Ekman,friesen,dan
Ellsworth
Marah,jijik,takut,gembira,sedih,
Kejuta.
Ekspresi wajah universal
Frijda Gusar,terror,cemas,gembira. Bakat
Izard Marah,jijik,gembira,takut,tidak
berdaya,perasaan lembut,kagum
Hubungan dengan naluri
Lames Takut,duka,cinta,gusar Keterlibatan tubuh
McDougll Marah,jijik,gembira,takut,tidak
berdaya,perasaan lembut,kagum
Hubungan dengan naluri
Mowrer Sakit,senang Keadaan emosi yang tidak
di pelajari
Oatley dan Johnson
laird
Marah,jijik,cemas bahagia,sedih Tidak
memerlukantujuantertentu
Panksepp Berharap,takut,gusar,panic Bakat
Plutchik Pasrah,marah,antisipasi,jijik,gembira,
Takut,sedih,kejutan
Hubungan dengan proses
adaptasi biologis
Tomkins Marah,Interset,jijik,tidak
suka,stress,takut,sedih,kejutan
Besarnya rangsangan
syaraf
Watson Takut,cinta,gusar Bakat
Psikologi Umum(Emosi) 6
Weiner dan Graham Bahagia,Sedih Atributsi mandiri
Penelitian ekspresi emosi yang di lakukan oleh Charies Darwindireplikasi
pada abad XX.Penelitian di lakukan di lima Negara(As,Brazil,Chili,Argentina,dan
jepang).Mayoritas Partisipan menyatakan kesamaan emosi atas mimic wajah di
foto.searah jarum jam gembira,sedih,jijik,marah,dab terkejut(Schwartz,1986)
Disisi lain golongan empiris sangat mengutamakan hubungan antara jiwa
yang berpusat di otak(Khususnya yang dalam di percaya sebagai pusat emosi,lihat
gambar ekspresi marah pada hewan dan manusia)dengan rangsangan-rangsangan
dari lingkungan melalui jaringan syaraf pada tubuh manusia,yaitu mulai dari
perifer/tepi(motoric,kelenjar-kelenjar)dalam bentuk reaksi-reaksi tubuh.
Selanjutnya ada tiga teori empiric klasik tentang emosi yang didasarkan
pada hubungan otak/syaraf dengan rangsangan dari lingkungan.yang pertama
adalah teori spmatik dari wiliam james dan carl lange (akhir abad ke-19)yang
kemudian di kritik oleh Cannon Bard,dan yang termodern Singer-Schachter.
Wiliam james pada tahun 1893 dan Carl Lange pada awal abad ke-20
menyajikan pandangan tentang emosi.Menurut teori james-lange,sebuah emosi
adalah reaksi terhadap perubahan-perubahan dalam sistem fisiologi tubuh(Garret
2005,Feldman,2003;Schwartz,1986).Jadi kalau seseorang melihat seekor beruang
(Gambar Teori Cannon Bard)ia belum merasa takut dulu,tetapi jantungnya mulai
berdebar keras,dan adreliannya terpacu.perubahan-perubahan faal/fisiologi ini
persepsi oleh orang yang bersangkutan dan baru pada saat itulah prang tersebut
merasa takut (menjerit)dalam praktik,teori ini di gunakan sebagai dasar untuk
misalnya,terapi tertawa.dalam satu kelompok,orang diminta untuk tertawa saja
sekeras-kerasnya walaupun tidak ada yang lucu,maka emosi senang dan gembira
akan muncul karena tertawa itu.
Psikologi Umum(Emosi) 7
Tetapi,Walter Canon dan Philip Bard(1929)membuktikan dalam
penilitian-penilitiannya dengan hewan,bahwa reaksi mototrik timbul setelah
takut,bukan reaksi motoric menimbulkan takut(Garret,2005;Feldman,2003).jadi
orang menjerit dulu baru takut melihat pada gambar berikut
Teoti Canon-Bard ini pun masih belum di anggap baik,kareana
penilitian-penilitian berikutnya oleh para penganut aliran psikologikognitif
menemukan bahwa reaksi orang terhadap suatu rangsangan tertentu bisa berbeda-
beda.seorang ibu rumah tangga yang belum peranh melihat beruang,memang bisa
menjerit ketakutan,jika ia tiba-tiba menemukan seekor beruang dihalaman
rumahnya.tetapi,seorang pelatih beruang akan bereaksi tenang saja,sama sekali
tidak takut karena sudah terbiasa dengan binatang itu,jadi,disini ada faktor
interprestasi terhadap rangsangan (bukan terhadap reaksi motoric)yang
menyebabkan akan timbul emosi atau tidak,dan emosi apa yang akan timbul
terlihat pada gambar berikut
Jelaslah bahwa menurut psikologi kognitif,emosi sangat tergantung
pada pengalaman,di pelajari dan empiric.dalam praktik banyak kita temui suami
yang tidak bergairah lagi dengan istrinya sendiri(walau sangat cantik)karena
sudah beberapa tahun ia bergaul dengan istrinya terus(sudah terbiasa),sementara
emosinya lebih berpacu ketika melihat pembantu rumahnya yang baru datang dari
desa(suatu yang baru lebih memacu adrenalin).
Emosi yang kuat pada umumnya diikuti perubahan-perubahan pada tubuh,seperti:
1. Reaksi Elektrispada kulit:meningkat bila terpesona
2. Peredaran darah:bertambah cepat bila marah
3. Denyut jantung:bertambahcepat terkejut.
4. Pernafasan:bernafas panjang kalau kecewa.
5. Pupil mata:Membesar bila sakit atau marah
6. Liur:Mengering kalau takut atau tegang
Psikologi Umum(Emosi) 8
7. Bulluroma:Berdiri kalau takut
8. Pencernaan:Mencret-Mencret kalau tegang
9. Oto ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang atau bergetar
10. Komposis darah:Komposisi darah akan ikut berubah dalam keadaan
emosional karena kelenjar-kelenjar lebih aktif.
Karena adanya perubahan-perubahan fisiologis yang mengikuti keadaan
emosi tertentu,maka di buatlah mesin pencatat kebohongan .Mesin ini di
sambungkan pada orang yang akan diperiksa (biasanya tersangka pada tindak
kejahatan)dan bisa mengukur perubahan-perubahan faal yang terjadi pada tubuh
orang yang bersangkutan (denyyut nadi,debar jantung,keringat dingin,tekanan
darah,dan sebagainya)secara teoretis,ketika orang itu wawancara,ketika ada
pernyataan-pertanyaan yang menyinggung emosinya,mesin akan mendeteksi
emosi itu melalui perubahan-perubahan pada alat pencatatnya sehingga orang
tidak mungkin berbohong.
Namun dalam praktiknya mesin ini tidak uga terlalu efektif,karena
pertama,emosi-emosi yang kuat biasanya mengakibatkan perubahan fisiologik
yang sama.misalnya,orang yang sangat takut,dan sangat gembira,akan
menunjukan perubahan tubuhyang serupa jug,seperti debar jantung sama-sama
brtambah kuat,tekanan darah sama-sama naik dan sebagainya sehingga mesin
tidak bisalagi membedakan antara satu emosi yang lainnya
Kedua,faktor budaya.penelitian membuktikan bahwa faktor budaya
besar sekali pengaruhnya pada emosi.misalnya,pria prancis lebih mudah
menangis (karena di budaya prancis,laki-laki menangis tidak larang)dari pada
laki-laki amerika (laki-laki harus macho)atau perempuan dari kalangan
bangsawan di jawa,dilatih untuk sedapat mungkin menyembunyikan
perasaannya,khususnya dari pandangan kaum pria(termasuk suaminya)
Ketiga,jenis-jenisnya atau nama-nama emosi di tentukan oleh jenis
rangsangannya,bukan oleh perasaan,atau perubahan tubuhyang terjadi di dalam
Psikologi Umum(Emosi) 9
diri orang yang mengalami emosi itu.emosi terhadap beruang,ular atau
hantu,misalnya di sebut”takut”karena memang hal-hal itu
menakutkan,berbahaya,bukan karena reaksi tubuh ysng di timbulkannya.
Pengaruhnya kebudayaan besar sekali terhadap perkembangan
emosi,karena dalam tiap,tiap kebudayaan di ajarkan cara menyatakan
emosi,karena di dalam tiap-tiap kebudayaan di ajarkan cara menyatakan emosi
yang konvesional dank has dalam kebudayaan yang bersangkutan sehingga
ekspresi emosi tersebut dapat di mengerti oleh orang-orang lain dalam
kebudayaan yang sama,tetapi belum tentu di pahami oleh orang dari budaya
lain.klineberg(1938)pernah menyelidiki literature-literatur cina dan mendapatkan
berbagai bentuk ekspresi emosi yang berbeda dengan cara-cara yang ada di
Amerika Serikat .Ekspresi-ekspresi itu anata lain adalah menjulurkan lidah kalau
keheranan,bertepuk tangan kalau khawatir dan menggaruk kuping dan pipi kalau
bahagia.
2.3 Jenis-Jenis Emosi
Crider dan kawan-kawan (1983) mengemukakan dua jenis emosi, yaitu
emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif (emosi yang menyenangkan), yaitu
emosi yang menimbulkan perasaan positif pada orang yang mengalaminya,
diataranya adalah cinta, sayang, senang, gembira, kagum dan sebagainya. Emosi
negatif (emosi yang tidak menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan
perasaan negatif pada orang yang mengalaminya, diantaranya adalah sedih,
marah, benci, takut dan sebagainya. Emosi positif adalah emosi yang harus
dipupuk dan dikembangkan, sedangkan emosi negatif hendaklah diminimalkan
atau dikendalikan sehingga ekspresinya tidak meledak-ledak.
2.3.1 Takut
Psikologi Umum(Emosi) 10
Takut adalah salah satu bentuk emosi yang mendoroang individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan suatu hal.Bentuk ekstrem dari takut adalah takut yang patologis,yang di sebut phobia.fobia adalah perasaan takut terhadap hal-hal tertentu demikian kuatnya,meskipun tidak ada alasan yang nyata,misalnya takut terhadap tempatyang sempit dan tertutup (Claustro phobia)takut terhadap ketinggian atau takut berada di tempat-tempat yang tinggi(acrophobia)takut terhadap kerumunan atau tempat-tempat ramai(Ochlophobia)
Rasa takut lain yang bisa merupakan indikasi kelainan kejiwaan adalah kecemasan(anxiety)yaitu rasa takut yang tak jelas sasarannya dan juga tidak jelas alasannya.kecemasan yang terus menerus biasanya terdapat pada penderita-penderita psiko neurosis(gangguan jiwa ringan akibat terlalu banyak stres yang di sadari maupun yang tidak di sadari).
Kecemasan dapat juga terjadi pada orang normal.biasanya kecemasan yang normal ini di sebut khawatir atau was-was,yaitu rasa takut yang tidak jelas,tetapi terasa sangat kuat.Misalnya,kekhawatiran orang tua ketika anak gadisnya belum pulang jam 12.00 malam.walaupun hampir setiap malam minggu anak gadisnya itu selalu pulang larut malam dengan selamat,namunorang tua tetap saja sangat khawatir.contoh lain adalah kekhawatiran terhadap masa depan anak cucu karena masalah pemanasan global atau menipisnya cadangan minyak bumi atau karena krisis pangan dunia.dengan makin canggihnya media massa,maikn banyak orang yang menderita kekhawatiran seperti ini
Kecuali menyebabkan rasa tidak senang,gelisah,tegang,tidaktenag,dan tidakk aman,kekhawatiran atau rasa was-was justru bisa berfungsipositif karena dengan demikian orang selalu bersikap hati-hati dan berusaha mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi.kekhawatiran seorang untuk melanggar norma masyarakat di suatu tempat yang masih asing,misalnya memungkinkan orang yang menhindari masalah yang tidak perlu,meskipun pada awalnya akan terlihat kaku dan serba canggung.
2.3.2 Cemburu
Psikologi Umum(Emosi) 11
Kecemburuan adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang di dasari oleh kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayng dari seseorang.seorang yang cemburu selalu mempunyai sikap membenci terhadap saingannya.
2.3.3 Gembira
Gembira adalah ekspresi dari kelegaan,yaitu perasaan terbebas dari ketegangan.biasanya kegembiraan di sebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba- tiba(surprise)dan kegembiraan biasanya bersifat social,yaitu melibatkan orang-orang lain di sekitar orang yangsedang gembira tersebut.contohnya mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian akan berteriak gembira sehigga membuat orang-orang yang menyaksikannya ikut senag.
2.3.4 Marah
Sumber utam kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk sampai pada tujuannya.dengan demikian,ketegangan(stress)yang terjadi dalam ktivitas itu tidak mereda,bahkan bertambah.untuk menyalurkan ketegangan-ketegangan itu individu yang bersangkutan menjadi marah.
2.3.5 Kecerdasan Emosi
Suatu terobosan teori tentang emosi di kemukakan oleh Daniel Goleman dan bukunyathe emotional intelligence(1995,gambar Golemen dan bukunya)Goleman melanjutkann penelitian-penelitan sebelumnya yang sudah berlangsung sejak 1970-1980-an)termasuk yang di lakukan oleh Howard Gardner(tentang multiple intelligence)Peter Salovey dan John Mayer.
2.4 Ciri-Ciri Emosi
Syamsu Yusuf (2003) mengemukakan tentang ciri-ciri emosi, yaitu: (a)
lebih bersifat subyektif dari pada peristiwa psikologis lainnya seperti pengamatan
dan berfikir; (b) bersifat fluktuatif atau tidak tetap, dan (c) banyak bersangkut
paut dengan peristiwa pengenalan panca indera dan subyektif.
Psikologi Umum(Emosi) 12
Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2005) mengemukakan empat
ciri emosi, yaitu:
2.4.1 Pengalaman emosional bersifat pribadi dan subyektif
Pengalaman seseorang memegang peranan penting dalam
pertumbuhan rasa takut, sayang dan jenis-jenis emosi lainnya. Pengalaman
emosional ini kadang–kadang berlangsung tanpa disadari dan tidak
dimengerti oleh yang bersangkutan kenapa ia merasa takut pada sesuatu
yang sesungguhnya tidak perlu ditakuti.
2.4.2 Adanya perubahan aspek jasmaniah
Pada waktu individu menghayati suatu
emosi, maka terjadi perubahan pada aspek jasmaniah. Perubahan-
perubahan tersebut tidak selalu terjadi serempak, mungkin yang satu
mengikuti yang lainnya. Seseorang jika marah maka perubahan yang
paling kuat terjadi debar jantungnya, sedang yang lain adalah pada
pernafasannya, dan sebagainya.
2.4.3 Emosi diekspresikan dalam perilaku
Emosi yang dihayati oleh seseorang
diekspresikan dalam perilakunya, terutama dalam ekspresi roman muka
dan suara/bahasa. Ekspresi emosi ini juga dipengaruhi oleh pengalaman,
belajar dan kematangan.
2.4.4 Emosi sebagai motif
Motif merupakan suatu tenaga yang mendorong seseorang untuk
melakukan kegiatan. Demikian juga dengan emosi, dapat mendorong
sesuatu kegiatan, kendati demikian di antara keduanya merupakan konsep
yang berbeda. Motif atau dorongan pemunculannya berlangsung secara
siklik, bergantung pada adanya perubahan dalam irama psikologis,
Psikologi Umum(Emosi) 13
sedangkan emosi tampaknya lebih bergantung pada situasi merangsang dan
arti signifikansi personalnya bagi individu.
2.5 Faktor Timbulnya Emosi
2.5.1 Faktor Internal
Umumnya emosi seseorang muncul berkaitan erat dengan apa yang
dirasakan seseorang secara individu. Mereka merasa tidak puas, benci
terhadap diri sendiri dan tidak bahagia. Adapun gangguan emosi yang
mereka alami antara lain adalah:
a. Merasa tidak terpenuhi kebutuhan fisik mereka secara layak sehingga
timbul ketidakpuasan, kecemasan dan kebencian terhadap apa yang
mereka alami.
b. Merasa dibenci, disia-siakan, tidak mengerti dan tidak diterima oleh
siapapun termasuk orang tua mereka.
c. Merasa lebih banyak dirintangi, dibantah, dihina serta dipatahkan dari
pada disokong, disayangi dan ditanggapi, khususnya ide-ide mereka.
d. Merasa tidak mampu atau bodoh.
e. Merasa tidak menyenangi kehidupan keluarga mereka yang tidak
harmonis seperti sering bertengkar, kasar, pemarah, cerewet dan bercerai.
f. Merasa menderita karena iri terhadap saudara karena disikapi dan
dibedakan secara tidak adil.
Psikologi Umum(Emosi) 14
2.5.2 Faktor eksternal
Menurut Hurlock (1980) dan Cole (1963) faktor yang mempengaruhi emosi
negatif adalah berikut ini.
a. Orang tua atau guru memperlakukan mereka seperti anak kecil yang
membuat harga diri mereka dilecehkan.
b. Apabila dirintangi, anak membina keakraban dengan lawan jenis.
c. Terlalu banyak dirintangi dari pada disokong, misalnya mereka lebih
banyak disalahkan, dikritik oleh orang tua atau guru, akan cenderung
menjadi marah dan mengekspresikannya dengan cara menentang
keinginan orang tua, mencaci maki guru, atau masuk geng dan bertindak
merusak (destruktif).
d. Disikapi secara tidak adil oleh orang tua, misalnya dengan cara
membandingkan dengan saudaranya yang lebih berprestasi dan lainnya.
e. Merasa kebutuhan tidak dipenuhi oleh orang tua padahal orang tua
mampu.
f. Merasa disikapi secara otoriter, seperti dituntut untuk patuh, banyak
dicela, dihukum dan dihina.
Psikologi Umum(Emosi) 15
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Emosi dapat diartikan sebagi suatu reaksi psikologis yang ditampilkan
dalam bentuk tingkah laku gembira, bahagia, sedih, berani, takut, marah, muak,
haru, cinta dan lain-lain. Emosi seringkali berhubungan dengan tujuan tingkah
laku.
Emosi sering didefinisikan dalam istilah perasaan (feeling), misalnya
pengalaman-pengalaman afektif, kenikmatan, marah, takut, bahagia dan lainnya.
Kemudian jenis emosi terdiri dari emosi positif yaitu (emosi yang menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan positif pada orang yang mengalaminya, diataranya adalah cinta, sayang, senang, gembira, kagum dan sebagainya. Emosi negatif (emosi yang tidak menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan negatif pada orang yang mengalaminya, diantaranya adalah sedih, marah, benci, takut dan sebagainya
3.2 Saran
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir penulis. Makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis berharap bagi yang membaca makalah ini bisa memberikan masukan.
Psikologi Umum(Emosi) 16
DAFTAR PUSTAKA
Psikologi Umum(Emosi) 17