Upload
dangthuy
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IPENDAHULUAN
A. Analisis Situasi1. Permasalahan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program
Pengalaman Lapangan (PPL) II didasarkan pada tuntutan objektif
profesionalisme guru sebagai upaya menjawab relevansi pendidikan yang
dewasa ini dikemas dalam kebijakan penyesuaian dan pencapaian tujuan.
Ciri profesionalisme yang diharapkan itu tercermin dalam keterandalan
layanan guru baik dalam hal penguasaan dimensi-dimensi keilmuan
kependidikan, dan keguruan secara utuh, personal, maupun sosial guru
itu sendiri.
Pendidikan yang sistematis merupakan pilar utama, baik dalam
pembentukan kemampuan, sikap dan perilaku profesionalisme mahasiswa
sebagai calon guru utama maupun sebagai upaya memperkuat relevansi
pendidikan dengan tuntutan tersebut. Dalam program ini, “dosen
pembimbing, kepala sekolah, dan guru pamong” mempunyai peranan
penting bagi pembentukan kemampuan profesional mahasiswa sebagai
calon guru.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program
Pengalaman Lapangan (PPL) II di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) saat ini cenderung masih
kurang memenuhi perkembangan kebutuhan masyarakat. Misalnya
Pengalaman Program Lapangan (PPL) yang hanya dilaksanakan pada
suatu daerah di sekolah pusat kota permanen. Sementara di sekolah-
sekolah lain di daerah membutuhkan juga mahasiswa Program
Pengalaman Lapangan (PPL). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) melakukan inovasi sistem
pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini dalam bentuk
Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan
1
(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di
sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pelaksanaan Kuliah
Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II
perlu adanya jalinan kerjasama yang baik antara lembaga konsumen
dengan lembaga produsen. Dalam hal ini Dinas Pendidikan Nasional
Provinsi Sulawesi Tenggara termasuk sekolah-sekolah atau lembaga-
lembaga yang berada di bawah pengawasannya sebagai lembaga
konsumen dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Halu Oleo (UHO) sebagai lembaga produsen guru dan tenaga
pendidik.
2. Potensi Pembelajaran di SekolahPotensi pembelajaran di SD Negeri 1 Topa memiliki program yang
terarah dan terencana dengan sistem terjadwal yang telah dirancang,
dibuat, dan ditetapkan di sekolah. Misalnya, tersedianya perangkat
pembelajaran yang dibuat oleh guru berupa RPP dan media pembelajaran
berdasarkan silabus berorientasi KTSP menjadi pendukung tercapainya
tujuan pembelajaran di kelas menjadi lebih mudah dan lancar. Selain
lengkapnya perangkat pembelajaran tersebut, situasi ruangan belajar
yang memadai juga mendukung belajar siswa dan semangat mengajar
guru.
B. Perumusan Program dan Rancangan KegiatanUsaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses
pembelajaran terus dilakukan. Termasuk dalam hal ini mata kuliah
lapangan seperti Kuliah Kerja Profesi (KKP) dan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) II menjadi konsentrasi untuk ditingkatkan kualitasnya.
Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, penyelenggaraan KKP dan
PPL dilaksanakan secara terpadu yang selanjutnya disebut Kuliah Kerja
Profesi (KKP) terintegrasi Pogram Pengalaman Lapangan (PPL) II.
2
Mata kuliah Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program
Pengalaman Lapangan (PPL) mempunyai sasaran masyarakat sekolah,
baik dalam kegiatan yang tekait dengan pembelajaran maupun kegiatan
yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. Kuliah Kerja Profesi
(KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II diharapkan
dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam
hal pengalaman belajar, memperluas wawasan, melatih dan
mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya,
meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggungjawab, dan
kemampuan dalam memecahkan masalah.
Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program
Pengalaman Lapangan (PPL) II di sekolah merupakan serangkaian
kegiatan wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP)
terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II yang telah
dinyatakan berhasil dalam kegiatan pembimbingan di kampus serta
memenuhi syarat. Kegiatan tersebut meliputi: 1) observasi dan orientasi;
2) praktik mengajar; 3) partisipasi non mengajar ; dan 4) ujian akhir praktik
mengajar.
Laporan ini memaparkan salah satu kegiatan Kuliah Kerja Profesi
(KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II di SD Negeri
1 Topa yaitu kegiatan praktik mengajar. Kegiatan praktik mengajar pada
dasarnya adalah kegiatan pengimplementasian teori selama kuliah.
Dalam pelaksanaan praktik mengajar di sekolah ini, mahasiswa
KKP-PPL mendapatkan bimbingan dan arahan dari guru pamong.
Kegiatan praktik mengajar di sekolah di bagi dalam 3 tahap kegiatan yaitu
1) praktik terbimbing yang dilaksanakan dalam 3 (tiga) hari; 2) praktik
mandiri yang dilaksanakan selama 4 (Empat) minggu; dan 3) ujian praktik
yang dilaksanakan dalam 3 hari.
3
1. Tujuan dan Manfaat a. Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi
Program Pengalaman Lapangan (PPL) II yaitu untuk membimbing,
mendidik, dan melatih mahasiswa agar:
1. Memiliki suatu standar kompetensi profesional yang dihasilkan oleh
suatu “Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan” (LPTK).
2. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan tugas-tugas pendidikan
terutama dalam Proses Belajar Mengajar.
3. Memiliki dan menghayati nilai-nilai sebagai seorang guru ke arah
terbentuknya kepribadian guru dan diri mahasiswa.
4. Mampu mengembangkan inovasi dalam bidang kependidikan.
5. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, serta
lingkungan kerja keguruan.
6. Mampu menarik pelajaran dari penghayatan pengalamannya selama
pelatihan untuk dijadikan bahan refleksi terhadap pembentukan sikap
profesional sebagai guru.
7. Memiliki kemampuan mengaplikasikan diri dan pengetahuannya
dalam situasi nyata pembelajaran di sekolah.
b. Manfaat
Adapun manfaat pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP)
terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II sebagai berikut:
1. Membentuk kemampuan, sikap dan profesionalisme mahasiswa
sebagai calon guru.
2. Membentuk kemampuan mahasiswa mengembangkan inovasi dalam
pendidikan.
3. Memenuhi kebutuhan sekolah-sekolah di daerah terhadap inovasi-
inovasi dalam pendidikan.
4
4. Adanya kerja sama yang baik antara pihak sekolah dan pihak
Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam rangka
tercapainya sistem pendidikan nasional yang sesungguhnya.
2. Peserta dan Personalia a. Peserta
Peserta dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi
Program Pengalaman Lapangan (PPL) II di SD Negeri 1 Topa berjumlah
10 orang yang terdiri dari 10 program studi dengan rincian sebagai
berikut:
No Nama Mahasiswa Program Studi1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Ferdi DermawanDytaresmi Suripatty
Meriyanti Yunita
Newtanita Massang Bunga
Adi Januardi
Iksan Jaya
Fitri Hardiyanti
Eris Priadno
Sulwan
Ainul Hak
Pendidikan MatematikaManajemen
Administrasi Bisnis
Manajemen Kehutanan
Teknik Arsitektur
Matematika
Kesmas
Pend. Penjaskes Rek
Teknik Sipil
BDP Konsentrasi Abalon
b. Personalia
Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman
Lapangan (PPL) II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Halu Oleo (UHO) dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Program
Pengalaman Lapangan (UP-PPL) Universitas Halu Oleo (UHO) sebagai
penanggung jawab dengan rincian sebagai berikut:
1. Tim Monitoring: Rektor, PR I, Dekan FKIP, PD I, Ketua UP-PPL dan
Sekretaris UP-PPL.
5
2. Dosen Pembimbing/ Instruktur KKP
3. Kepala Sekolah
4. Guru Pamong
3. Tempat Pelaksanaan Adapun tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi
Program Pengalaman Lapangan (PPL) II adalah di SD. Adapun sekolah
dilaksanakan kegiatan mengajar yang berlokasi pada SD Negeri 1 Topa.
4. Jadwal Pelaksanaan Pelaksanaan KKP terintegrasi PPL II, dimulai tanggal 27 Juli 2015
sampai tanggal 20 September 2015 dengan rincian sebagai berikut :
Pembekalan di kampus dilaksanakan selama 3 hari yang dimulai
pada tanggal 27 Juli 2015 sampai 29 Julit 2015.
Untuk rincian lebih lengkap dari kegiatan pelaksanaan KKP
terintegrasi PPL II mahasiswa FKIP UHO semester genap tahun akademik
2014/2015 di SD Negeri 1 Topa.
No
.Waktu Kegiatan
1. 8 Agustust 2015 Penerimaan Mahasiswa KKP/PPL dari pihak UHO kepihak Walikota Baubau
2. 13 Agustus 2015
Melakukan observasi sekolah
3. 20 Agustus 2015
1. Pertemuan awal pembahasan program KKP/PPL di sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah.
2. Perkenalan dengan Guru Pamong sekaligus membahas program yang akan dilaksanakan
4. 13 September s.d 16 September 2015
Pelaksanaan penilaian mahasiswa KKP terintegrasi PPL II oleh guru pamong SD Negeri 1 Topa.
5. 6 Mei 2014 Perpisahan antara mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi PPL II dengan pihak Sekolah.
6
6. 9 Mei 2014 Penarikan Mahasiswa KKP Terintegrasi PPL II Oleh Masing-Masing Dosen Pembimbing
BAB IIPERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL
A. PersiapanPersiapan kegiatan praktik mengajar diawali dengan pembuatan
perangkat pembelajaran. Pembuatan perangkat pembelajaran ini di
bawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing. Pembimbingan
pembuatan perangkat pembelajaran ini mulai dari rincian minggu efektif,
satuan layanan, laporan mingguan, silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Rincian minggu efektif, silabus, dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada lampiran laporan ini.
Tahap persiapan kegiatan praktik mengajar berlangsung pada
minggu kedua pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi
Program Pengalaman Lapangan (PPL) II di sekolah. Persiapan ini
berjalan dengan lancar berkat bimbingan dari guru pamong.
B.Pelaksanaan Kegiatan Praktik MengajarKegiatan praktik mengajar dibagi dalam 3 tahap kegiatan yaitu
praktik terbimbing, praktik mandiri, dan ujian akhir. Selama praktik
terbimbing, mahasiswa mendapatkan pembimbingan dan supervisi klinis
dari guru pamong. Sedangkan praktik mandiri dilakukan oleh mahasiswa
setelah pelaksanaan praktik terbimbing dan dianggap mampu oleh guru
pamong. Pelaksanaan praktik terbimbing dan praktik mandiri ini mulai dari
tanggal 18 Agustus sampai dengan tanggal 13 September 2015 atau
kurang lebih sekitar 27 hari kalender baik itu ujian praktek maupun liburan
umum. Pelaksanaan kegiatan mengajar dalam waktu sistem blok
sebagaimana jadwal yang telah berlaku di sekolah sehingga pada minggu
genap terlaksana 3 kali praktik mengajar dan minggu ganjil terlaksana 2
kali praktik mengajar di kelas.
7
Pada minggu ke- 4 dilakukan ujian akhir praktik mengajar
sebagaimana telah dijadwalkan oleh pihak sekolah dan penulis
melaksanakan ujian akhir praktik pada minggu ke- 3 efektif.
Dalam kegiatan bimbingan praktik di sekolah, mahasiswa Kuliah
Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II
yang ditempatkan di SD Negeri 1 Topa secara efektif mendapatkan
bimbingan dari masing guru pamong yang telah ditunjuk untuk tiap
program studi.
Beberapa kegiatan pada bimbingan praktik mengajar di sekolah
diantaranya sebagai berikut:
1. Pelatihan Keterampilan Mengajar
Pada tahap ini, mahasiswa sebagai calon guru dapat
mengintegarsikan atau menerapkan berbagai kemampuan secara utuh
dalam situasi nyata di sekolah yang ditempatkan di bawah bimbingan guru
pamong. Fokus utama dalam latihan keterampilan mengajar terbimbing
adalah untuk persiapan mengajar yang persiapannya adalah siswa.
2. Pelatihan Tugas-Tugas Keguruan, serta Mengajar Secara Mandiri
Pelatihan keterampilan ini dilakukan selama berlangsungnya
kegiatan pembelajaran di lokasi Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi
Program Pengalaman Lapangan (PPL) II dimana tugas-tugas keguruan
yang biasa dilakukan oleh guru di tambah keterampilan keahlian pribadi
yang dimiliki mahasiswa. Mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP)
terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II diberi kesempatan
secara mandiri untuk menerapkan secara utuh segala kemampuan
keguruan dalam situasi nyata di sekolah. Namun, guru pamong tetap
memantau model pembelajaran yang diterapkan dengan mendiskusikan
permasalahan yang ditemui mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP)
terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II di lapangan.
3. Pelaksanaan Ujian Akhir Mengajar
8
Pelaksanaan ujian akhir mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP)
terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II dilaksanakan pada
minggu ke- 4.
C. Analisis Hasil Pelaksanaan Kegiatan Mengajar dan Refleksi1. Kegiatan Pembimbingan di Kampus
Dalam kegiatan pembimbingan di kampus mahasiswa Kuliah Kerja
Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) harus
mengikuti kegiatan di kampus yang dilaksanakan secara terbimbing
kurang lebih 3 hari.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa sebagai calon guru dibekali oleh
berbagai pengetahuan terutama masalah penyusunan satuan layanan,
silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun
penerapan dalam pembelajaran baik itu model pembelajaran, metode dan
strategi pembelajaran juga dicantumkan dalam penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut. Hal ini diupayakan agar
dalam penyajian pembelajaran nanti siswa diutamakan lebih aktif dalam
pembelajaran.
Pada tahap ini mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi
Program Pengalaman Lapangan (PPL) II dipersiapkan sebagaimana
layaknya seorang guru berbagai perlengkapan-perlengkapan yang akan
digunakan di tempat praktik yaitu sekolah terutama perangkat
pembelajaran. Hasil yang dicapai selama bimbingan di kampus sebagai
berikut:
a. Dapat menyusun Satlan (satuan layanan), Rencana Pelaksanaan
pembelajaran (RPP) berdasarkan kurikulum yang digunakan yaitu
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
9
b. Dilatih untuk membuat Satlan (satuan layanan), Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus yang telah dibuat oleh
kelompok dari program studi masing-masing.
c. Memahami dan menerapkan strategi-strategi pembelajaran aktual
sebagaimana sesuai dengan bidang studi masing-masing.
d. Evaluasi hasil Satlan (satuan layanan), penyusunan Rencana
Pelaksanaan pembelajaran (RPP) sekaligus praktik mengajar yang
teruji oleh dosen pembimbing.
Kegiatan pembimbingan di kampus ini juga memiliki faktor
pendukung dan faktor penghambat sebagai berikut:
a. Faktor Pendukung Beberapa faktor pendukung dalam kegiatan pembimbingan di
kampus sebagai berikut:
1. Tersedianya contoh-contoh perangkat pembelajaran yang berlaku
tentang kurikulum yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
2. Dosen pembimbing mengarahkan segala kemampuan untuk
membimbing mahasiswa dalam menerapkan model-model
pembelajaran dan bagaimana memotivasi siswa agar semangat
belajar.
b. Faktor Penghambat Dalam pembimbingan di kampus tentang penyusunan Satlan
(satuan layanan) berdasarkan silabus yang harus memenuhi standar
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan hal baru dan
informasi-informasi tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
juga masih sangat kurang. Hal ini disebabkan didaerah ditempatkan masih
kurangnya sarana dan prasarana disekolah yang memadai. Namun,
usaha yang telah dilakukan sebagaimana disebutkan sebelumnya di atas
dapat mengatasinya.
2. Kegiatan Bimbingan Praktik di Sekolah
10
Dalam kegiatan pembimbingan praktik di sekolah mahasiswa
Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan
(PPL) II yang ditempatkan pada SD Negeri 1 Topa pada minggu pertama
melakukan observasi baik perangkat pembelajaran, sarana dan prasarana
sekolah serta aturan yang berlaku di sekolah. Para mahasiswa Kuliah
Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II
mendapat bimbingan dari guru pamong. Selanjutnya para mahasiswa
Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan
(PPL) II diberi kesempatan melakukan kegiatan observasi tentang
kegiatan mengajar guru di kelas. kurikulum yang digunakan adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kegiatan bimbingan praktik mengajar di sekolah ini juga memiliki
faktor pendukung dan faktor penghambat sebagi berikut:
a. Faktor Pendukung Dalam bimbingan praktik di sekolah faktor pendukung yang
dirasakan oleh penulis sebagai berikut:
1) Kepala sekolah beserta seluruh dewan guru turut membantu
mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program
Pengalaman Lapangan (PPL) II dalam proses pengenalan lingkungan
sekolah.
2) Guru pamong mendiskusikan tentang bagaimana proses belajar dan
mengajar (PBM) yang diajarkan agar dapat tercapai hasil yang
diinginkan.
b. Faktor Penghambat Dalam bimbingan praktik di sekolah faktor penghambat yang
dialami oleh penulis adalah kurangnya jadwal yang diberikan oleh guru
bimbingan dan konseling untuk membawakan materi yang ada pada
Satuan Layanan (satlan).
3. Pelaksanaan PPL (Praktek Terbimbing dan Mandiri)
11
a. Kegiatan Praktek TerbimbingSebelum mengajar, mahasiswa dibawah bimbingan guru pamong,
membuat perangkat pembelajaran. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa
sebagai calon guru diberi tanggung jawab untuk menyusun perangkat
pembelajaran yang berorientasi kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) dengan pendekatan pembelajaran contextual teaching and
learning (CTL) baik secara langsung, kooperatif maupun multi media.
Pendekatan ini baik sekali digunakan lebih menekankan keaktifan siswa
dalam memahami permasalahan dan kerjasama antar siswa dalam
pemecahan masalah yang terdapat dalam materi yang disajikan guru.
Dalam kegiatan pembimbingan praktek di sekolah, mahasiswa KKP
terintegrasi PPL II yang ditempatkan pada SD Negeri 1 Topa mendapat
bimbingan dari kepala sekolah dan guru pamong. Dalam kegiatan
khususnya pada proses belajar mengajar, mahasiswa KKP terintegrasi
PPL II masih diberi pelatihan dan tugas-tugas penyusunan administrasi
pelajaran. Fokus utama dalam pelatihan keterampilan mengajar
terbimbing adalah untuk persipan mengajar yang sasaran utamanya
adalah siswa, sedangkan tugas-tugas keguruan yang dimaksud adalah
berfokus pada pembuatan perangkat-perangkat pembelajaran seperti
rencana pelaksanaan pembelajaran.
1. Faktor Pendukung Guru pamong memberikan bimbingan secara intensif terhadap
mahasiswa praktikan dalam melaksanakan praktek mengajar di kelas.
2. Faktor PenghambatAdapun pembimbingan di sekolah, faktor penghambat yang dialami
penulis sebagai peserta KKP terintegrasi PPL II, yaitu :
a. Mahasiswa praktikan belum mengetahui secara pasti kemampuan
siswa dalam memahami materi pembelajaran yang diberikan.
b. Kurangnya kelengkapan buku LKS yang ada pada siswa.
c. Masih kurangnya fasilitas penunjang yang dimiliki setiap sekolah.
b. Kegiatan Praktek Mengajar Mandiri
12
Pada tahap ini mahasiswa sebagai calon guru dapat
mengintegrasikan berbagai kemapuannya secara utuh dalam situasi nyata
di sekolah. Mahasiswa peserta KKP terintegrasi PPL II, diberi kesempatan
secara mandiri dan diberi kepercayaan penuh untuk mengajar sampai
pada tahap evaluasi siswa, baik evaluasi hasil maupun evaluasi proses
mengajar. Peran guru pamong semakin berkurang, hanya dalam waktu-
waktu tertentu diadakan konsultasi untuk menerapkan model
pembelajaran yang akan diterapkan dan mendiskusikan hal-hal yang perlu
dapat bimbingan menurut pengamatan masing-masing mahasiswa KKP
terintegrasi PPL II.
1. Faktor Pendukunga. Guru pamong masih memberikan bimbingan yang intensif dalam
pelaksanaan kegiatan
b. Adanya keterbukaan dari guru pamong yang menjadikan
mahasiswa KKP terintegrasi PPL II sebagai mitra kerja dalam
proses kegiatan belajar mengajar.
2. Faktor penghambatDalam bimbingan praktek di sekolah, faktor penghambat oleh
mahasiswa KKP terintegrasi PPL II, yaitu :
a. Hampir semua siswa masih kurang memahami pelajaran matematika
yang akan diaplikasikan sehingga guru harus memberikan informasi
tentang konsep yang lebih mendasar dalam penyajian materi.
b. Kurangnya atau terbatasnya waktu yang diberikan kepada mahasiswa
KKP terintegrasi PPL II untuk melakukan kegiatan praktek mengajar,
sehingga menyebabkan kurang tercapainya tujuan pembelajaran oleh
guru dan tujuan pendidikan oleh siswa.
D. Analisis Hasil dan Refleksi
1. Dari setiap pertemuan (pertemuan pertama sampai pertemuan
terakhir) baik untuk semua baik kelas salah satu kendala yang
13
ditemukan oleh pengajar adalah masih ada sebagian kecil siswa
yang kurang memahami materi yang diajarkan.
2. Sebagian siswa sudah mampu untuk mengungkapkan kesulitan
dalam pembelajaran.
3. Pada setiap pertemuan, pengajar dalam hal ini mahasiswa PPL
sudah berusaha dengan baik untuk memperbaiki cara mengajar
dan memberikan pemahaman kepada siswa terkait dengan materi
yang dianggap sulit oleh siswa.
E. Kegiatan Observasi Kegiatan observasi bertujuan agar mahasiswa dapat mengenal
lingkungan sekolah tempat melaksanakan KKP-PPL sekaligus mengenal
lingkungan sekolah yang menjadi tempat pengabdian diri sebagai calon
guru. Dengan kegiatan observasi mahasiswa dapat mengenal betul
keadaan/kondisi, gejala dan masalah yang turut mempengaruhi proses
belajar mengajar secara khusus.
Kegiatan observasi mulai dilakukan pada saat penerimaan
mahasiswa KKP-PPL oleh pihak sekolah, yaitu pada tanggal 16 Agustus
2015, adapun yang menjadi hasil observasi tersebut adalah :
1. Keadaan fisik sekolahBerdasarkan hasil observasi pada lokasi SD Negeri 1 Topa tentang
keadaan sekolah kurang mendukung tercapainya proses belajar mengajar
yang optimal. Hal ini dapat dilihat dari jumlah ruang kelas yang sesuai
dengan jumlah siswa, perpustakaan, dan kantor, serta kamar mandi
(WC) .
Adapun deskripsi dari ruangan-ruangan SD Negeri 1 Topa di atas
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
NO Ruangan Jumlah Ruangan
1 Kantor / Ruang Kepala Sekolah dan
Ruangan dewan guru,
2 ruangan
14
2.
3.
4.
5.
Kamar Mandi/WC Guru dan Kamar
Mandi/WC Siswa
Ruang Kelas
Perpustakaan
Mesjid
1 ruangan
7 ruangan
1 ruangan
1 rungan
Sarana dan prasarana olahraga SD Negeri 1 Topa dapat dirinci
pada tabel sebagai berikut:
Sarana dan prasarana olahraga
No Jenis Jumlah Bentuk
1 Lapangan Voly 1 unit Memadai
2 Alat-alat Olahraga Kurang
memadai
4 Lapangan Sepak Bola 1 unit Kurang
memadai
2. Keadaan Lingkungan SekolahDari hasil observasi dan pengamatan selama KKP-PPL di SD
Negeri 1 Topa keadaan lingkungan sekolah baik . Sekolah terletak di
tengah lokasi pemukiman penduduk Kelurahan Sulaa Kecamatan
Betoambari, dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun
berjalan kaki. Sekolah ini terletak pertengahan Kelurahan Sulaa,
kendaraan yang melintasi sekolah tersebut juga tergolong kurang,
sehingga lingkungan disekitar sekolah cukup asri dengan udara yang
sejuk dan kurangnya kadar polusi.
Sekolah dikelilingi oleh pemukiman penduduk, di depan, kiri, dan
kanan di kelilingi pemukiman penduduk.
Secara lebih rinci kondisi sekolah dapat kami uraikan :
1. Jenis bangunan sekolah permanen.
2. Terletak ditengah pemukiman penduduk Kelurahan Sulaa Kecamatan
Betoambari.
3. Fasilitas Sekolah
15
Berdasarkan observasi dan pengamatan selama KKP-PPL,
fasilitas sekolah kurang memadai, terbukti dengan kurangnya ruang kelas
yang baik, perpustakaan, WC, serta sarana dan prasarana olahraga.
4. Keadaan Guru dan Siswaa. Data Guru/ Tenaga Administrasi Keadaan guru
SD Negeri 1 Topa memiliki guru Tetap 9 orang dan guru Tidak
Tetap 1 orang (Guru Honor).
b. Keadaan siswa
Jumlah siswa SD Negeri 1 Topa secara keseluruhan adalah 98 siswa
Tabel data siswa perjenjang kelas
KelasJumlah
TotalLaki-laki Perempuan
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Kelas IV
Kelas V
Kelas VI
15
12
8
18
23
12
33
35
20
Jumlah keseluruhan siswa 98
Dengan melihat jumlah guru dan jumlah siswa yang ada diperoleh
rasio jumlah guru dan siswa yang kurang berimbang walaupun sebagian
guru mata pelajaran khusus masih diisi oleh guru tidak tetap (guru honor),
ditambah lagi dengan adanya mahasiswa KKP-PPL, ini menunjukan
kegiatan belajar mengajar yang terlaksana dengan baik dan sebagaiman
mestinya.
5. Interaksi SosialBerdasarkan hasil observasi, interaksi sosial yang ada pada
sekolah-sekolah yang ditugaskan terlihat bahwa, hubungan sosial di
sekolah baik antara guru dengan guru, guru dengan siswa, guru dengan
16
Tenaga Administrasi Sekolah (TAS), siswa dengan siswa, maupun siswa
dengan personalia sekolah sangat terjalin dengan baik. Hal ini dapat
menciptakan iklim sekolah yang sangat mendukung kegiatan belajar
mengajar.
6. Proses Pembelajaran di KelasKelas yang di amati adalah kelas VI pada mata pelajaran
matematika. Adapun deskripsi hasil pengamatan kelas adalah:
No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan
A Perangkat Pembelajaran
1. Kurikulum Tingkat
Satuan Pembelajaran
(KTSP)
KTSP diaplikasikan cukup baik
oleh guru
2. Silabus Dalam penyusunan RPP, guru
berpatokan pada silabus yang
tersedia dan menyesuaikan
dengan kebutuhan siswa dalam
hal materi pembelajaran
3. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Guru menggunakan RPP
sebagai panduan terhadap
pelaksanaan proses
pembelajaran di
kelas/dilapangan
B Proses Pembelajaran
1. Membuka Pelajaran Guru menyapa siswa dan
mengabsen, serta mengingatkan
kembali pelajaran yang lalu
2. Penyajian Materi Guru menyampaikan materi atau
topik kepada siswa serta
menjelaskan topik tersebut
17
beserta contohnya.
3. Metode Pembelajaran Guru menjelaskan topik dan
meninstruksikan siswa untuk
mengerjakan soal secara
berpasangan
4. Penggunaan Bahasa Guru menggunakan bahasa
Indonesiadi kelas sekitar 99%
misalnya menyapa, dll.
5. Penggunaan waktu Efektif yaitu 2 x 35 menit
6. Gerak Baik, meninjau kegiatan siswa
7. Cara memotivasi siswa Guru memberikan pujian atau
penguatan terhadap siswa yang
mampu menjawab soal
8. Teknik bertanya Baik, guru menunjuk beberapa
siswa
9. Teknik penguasaan
kelas
Cukup baik, dimana sebagian
besar siswa dapat mengerti
materi tersebut
10.Penggunaan media Guru menggunakan buku cetak
dari perpustakaan dan
membagikannya kepada siswa
11.Bentuk dan cara
evaluasi
Guru menyuruh siswa
mengerjakan soal di buku
kemudian menunjuk beberapa
siswa untuk menjawabnya
12.Menutup pelajaran Guru memberikan tugas rumah
dan menyampaikan topik
selanjutnya
C Perilaku Siswa
18
1. Perilaku siswa di dalam
kelas
Sebagian kecil siswa kurang
memperhatikan penjelasan guru
2. Perilaku siswa di luar
kelas
Siswa kebanyakan bermain
7. Tata Tertib a. Tata tertib untuk guru : ada dan terlaksana
b. Tata tertib untuk TAS : ada dan terlaksana
c. Tata tertib untuk siswa : ada dan terlaksana
F. Kesan Umum SD Negeri 1 Topa memiliki suasana tersendiri bagi mahasiswa
Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan
(PPL) II. Hal ini disebabkan karena SD Negeri 1 Topa memiliki kesadaran
yang tinggi akan pentingnya disiplin dalam setiap kegiatan baik non
mengajar maupun pada proses belajar mengajar. Kesan tersendiri
dimaksud adalah informasi tentang keadaan sikap siswa sekolah ini di
masyarakat.
Bahkan sampai sekarang masyarakat umum masih menganggap
situasi sikap siswa berperilaku buruk. Akan tetapi, sungguh itu dugaan
yang sangat jauh dari faktanya sebab sikap yang dimiliki siswa kini sangat
banyak berubah menjadi baik. Indikasi ini banyak nampak pada prestasi
yang telah diraih oleh sekolah. Pada versi yang lain ada peranan aktif dari
guru-guru dalam memotivasi siswa dan guru menciptakan hubungan yang
baik secara utuh, baik itu hubungan antara guru dengan guru, hubungan
guru dengan siswa maupun hubungan siswa dengan siswa.
G. Kegiatan Ujian Praktik Mengajar Pelaksanaan ujian akhir mahasiswa kuliah kerja profesi (KKP)
terintegrasi PPL yang dilaksanakan di sekolah mulai 13 September s/d 16
September 2015 yang dihadiri oleh guru pamong dan kepala sekolah.
Ujian ini dilaksanakan di semua kelas pada setiap pokok pembahasan
19
yang dibawakan oleh mahasiswa KKP. Kegiatan ini bertujuan untuk
melihat sejauh nama tingkat keberhasilan mahasiswa KKP/PPL dalam
melaksanakan tugas kegiatan praktek mengajar di sekolah.
H. Kegiatan Non MengajarKegiatan partisipasi non-mengajar atau lebih dikenal dengan istilah
“non-teaching” merupakan tugas-tugas keguruan di luar tugas mengajar di
kelas untuk meningkatkan kreativitas siswa dan menunjang keberhasilan
sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.
Secara umum, tugas keguruan di luar tugas mengajar bagi guru di
sekolah ini sudah cukup baik. Sebagai pendidik putra-putri terbaik bangsa
ini, guru memberikan banyak bimbingan yang menitikberatkan pada
pembinaan dan pengembangan minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa
melalui kegiatan ko-kurikuler seperti mengikuti lomba karya inovasi
remaja, lomba keterampilan, lomba cepat-tepat, hingga kompetisi di
bidang olahraga.
Adapun kegiatan non-mengajar yang dilakukan selama
melaksanakan KKP terintegrasi PPL II di SD Negeri 1 Topa adalah
sebagai berikut :
a. Acara penyambutan mahasiswa KKP terintegrasi PPL II semester
genap tahun akademik 2014/2015 di SD Negeri 1 Topa oleh Kepala
Sekolah bersama dengan dewan guru.
b. Melakukan observasi mengenai kondisi sekolah dan proses
pembelajaran dikelas.
c. Melaksanakan piket harian sekolah.
d. Mengikuti upacara bendera pada hari senin bersama dengan
dewan guru lainnya.
e. Membantu sekolah dalam mensosialisasikan budaya hidup bersih
dan pembinaan kesiswaan.
f. Mengadakan acara perpisahan mahasiswa KKP terintegrasi PPL II
pada tanggal 18 September 2015 di SD Negeri 1 Topa.
20
21
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi
Program Pengalaman Lapangan (PPL) II dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman
Lapangan (PPL) II bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) merupakan sarana
untuk mempersiapkan diri secara fungsional dan mandiri dalam
menggeluti dunia pendidikan sehingga Kuliah Kerja Profesi (KKP)
terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II sebagai
persiapan pendahuluan untuk menghasilkan tenaga-tenaga
pengajar yang fungsional.
2. Kegiatan pembimbingan di kampus kepada mahasiswa peserta
Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman
Lapangan (PPL) II sebagai calon guru dibekali berbagai
pengetahuan terutama perangkat pembelajaran yang akan
diterapkan di sekolah yang sesuai dengan kurikulum baru yaitu
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
3. Dewan guru beserta Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) dan
siswa-siswa SD Negeri 1 Topa memiliki kedisiplinan yang tinggi
sehingga kegiatan belajar mengajar berjalan lancar tanpa
hambatan meskipun masih ada beberapa siswa yang lambat
menerima pelajaran yang pada akhirnya juga dapat diatasi dengan
baik.
22
B. Saran Adapun saran-saran yang dapat penulis sumbangkan sebagai
berikut:
1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada pelaksanaan Kuliah
Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan
(PPL) II yang selanjutnya diharapkan kepada semua unsur
penyelenggara yang berkompetensi agar dapat meningkatkan
kualitas pendidikan menuju tercapainya tujuan pendidikan nasional.
2. Untuk Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman
Lapangan (PPL) II selanjutnya diharapkan pada saat penempatan
lokasi diumumkan kurang lebih 2 minggu sebelum pemberangkatan
agar persiapan yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja
Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL)
dapat lebih optimal.
3. Penempatan dalam satu lokasi untuk program studi sebaiknya
tetap lebih dari satu orang agar pada saat praktik dapat saling tukar
pikiran.
23
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi-Program
Pengalaman Lapangan. Unit Pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan FKIP Universitas Haluoleo Kendari.
Depdiknas. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta.
Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
24