33
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Permasalahan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II didasarkan pada tuntutan objektif profesionalisme guru sebagai upaya menjawab relevansi pendidikan yang dewasa ini dikemas dalam kebijakan penyesuaian dan pencapaian tujuan. Ciri profesionalisme yang diharapkan itu tercermin dalam keterandalan layanan guru baik dalam hal penguasaan dimensi-dimensi keilmuan kependidikan, dan keguruan secara utuh, personal, maupun sosial guru itu sendiri. Pendidikan yang sistematis merupakan pilar utama, baik dalam pembentukan kemampuan, sikap dan perilaku profesionalisme mahasiswa sebagai calon guru utama maupun sebagai upaya memperkuat relevansi pendidikan dengan tuntutan tersebut. Dalam program ini, “dosen pembimbing, kepala sekolah, dan guru pamong” mempunyai peranan penting bagi pembentukan kemampuan profesional mahasiswa sebagai calon guru. Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) saat ini cenderung masih 1

file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

BAB IPENDAHULUAN

A. Analisis Situasi1. Permasalahan

Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program

Pengalaman Lapangan (PPL) II didasarkan pada tuntutan objektif

profesionalisme guru sebagai upaya menjawab relevansi pendidikan yang

dewasa ini dikemas dalam kebijakan penyesuaian dan pencapaian tujuan.

Ciri profesionalisme yang diharapkan itu tercermin dalam keterandalan

layanan guru baik dalam hal penguasaan dimensi-dimensi keilmuan

kependidikan, dan keguruan secara utuh, personal, maupun sosial guru

itu sendiri.

Pendidikan yang sistematis merupakan pilar utama, baik dalam

pembentukan kemampuan, sikap dan perilaku profesionalisme mahasiswa

sebagai calon guru utama maupun sebagai upaya memperkuat relevansi

pendidikan dengan tuntutan tersebut. Dalam program ini, “dosen

pembimbing, kepala sekolah, dan guru pamong” mempunyai peranan

penting bagi pembentukan kemampuan profesional mahasiswa sebagai

calon guru.

Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program

Pengalaman Lapangan (PPL) II di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) saat ini cenderung masih

kurang memenuhi perkembangan kebutuhan masyarakat. Misalnya

Pengalaman Program Lapangan (PPL) yang hanya dilaksanakan pada

suatu daerah di sekolah pusat kota permanen. Sementara di sekolah-

sekolah lain di daerah membutuhkan juga mahasiswa Program

Pengalaman Lapangan (PPL). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) melakukan inovasi sistem

pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini dalam bentuk

Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan

1

Page 2: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di

sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pelaksanaan Kuliah

Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II

perlu adanya jalinan kerjasama yang baik antara lembaga konsumen

dengan lembaga produsen. Dalam hal ini Dinas Pendidikan Nasional

Provinsi Sulawesi Tenggara termasuk sekolah-sekolah atau lembaga-

lembaga yang berada di bawah pengawasannya sebagai lembaga

konsumen dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Universitas Halu Oleo (UHO) sebagai lembaga produsen guru dan tenaga

pendidik.

2. Potensi Pembelajaran di SekolahPotensi pembelajaran di SD Negeri 1 Topa memiliki program yang

terarah dan terencana dengan sistem terjadwal yang telah dirancang,

dibuat, dan ditetapkan di sekolah. Misalnya, tersedianya perangkat

pembelajaran yang dibuat oleh guru berupa RPP dan media pembelajaran

berdasarkan silabus berorientasi KTSP menjadi pendukung tercapainya

tujuan pembelajaran di kelas menjadi lebih mudah dan lancar. Selain

lengkapnya perangkat pembelajaran tersebut, situasi ruangan belajar

yang memadai juga mendukung belajar siswa dan semangat mengajar

guru.

B. Perumusan Program dan Rancangan KegiatanUsaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses

pembelajaran terus dilakukan. Termasuk dalam hal ini mata kuliah

lapangan seperti Kuliah Kerja Profesi (KKP) dan Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) II menjadi konsentrasi untuk ditingkatkan kualitasnya.

Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, penyelenggaraan KKP dan

PPL dilaksanakan secara terpadu yang selanjutnya disebut Kuliah Kerja

Profesi (KKP) terintegrasi Pogram Pengalaman Lapangan (PPL) II.

2

Page 3: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

Mata kuliah Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program

Pengalaman Lapangan (PPL) mempunyai sasaran masyarakat sekolah,

baik dalam kegiatan yang tekait dengan pembelajaran maupun kegiatan

yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. Kuliah Kerja Profesi

(KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II diharapkan

dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam

hal pengalaman belajar, memperluas wawasan, melatih dan

mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya,

meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggungjawab, dan

kemampuan dalam memecahkan masalah.

Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program

Pengalaman Lapangan (PPL) II di sekolah merupakan serangkaian

kegiatan wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP)

terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II yang telah

dinyatakan berhasil dalam kegiatan pembimbingan di kampus serta

memenuhi syarat. Kegiatan tersebut meliputi: 1) observasi dan orientasi;

2) praktik mengajar; 3) partisipasi non mengajar ; dan 4) ujian akhir praktik

mengajar.

Laporan ini memaparkan salah satu kegiatan Kuliah Kerja Profesi

(KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II di SD Negeri

1 Topa yaitu kegiatan praktik mengajar. Kegiatan praktik mengajar pada

dasarnya adalah kegiatan pengimplementasian teori selama kuliah.

Dalam pelaksanaan praktik mengajar di sekolah ini, mahasiswa

KKP-PPL mendapatkan bimbingan dan arahan dari guru pamong.

Kegiatan praktik mengajar di sekolah di bagi dalam 3 tahap kegiatan yaitu

1) praktik terbimbing yang dilaksanakan dalam 3 (tiga) hari; 2) praktik

mandiri yang dilaksanakan selama 4 (Empat) minggu; dan 3) ujian praktik

yang dilaksanakan dalam 3 hari.

3

Page 4: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

1. Tujuan dan Manfaat a. Tujuan

Adapun tujuan pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi

Program Pengalaman Lapangan (PPL) II yaitu untuk membimbing,

mendidik, dan melatih mahasiswa agar:

1. Memiliki suatu standar kompetensi profesional yang dihasilkan oleh

suatu “Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan” (LPTK).

2. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan tugas-tugas pendidikan

terutama dalam Proses Belajar Mengajar.

3. Memiliki dan menghayati nilai-nilai sebagai seorang guru ke arah

terbentuknya kepribadian guru dan diri mahasiswa.

4. Mampu mengembangkan inovasi dalam bidang kependidikan.

5. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, serta

lingkungan kerja keguruan.

6. Mampu menarik pelajaran dari penghayatan pengalamannya selama

pelatihan untuk dijadikan bahan refleksi terhadap pembentukan sikap

profesional sebagai guru.

7. Memiliki kemampuan mengaplikasikan diri dan pengetahuannya

dalam situasi nyata pembelajaran di sekolah.

b. Manfaat

Adapun manfaat pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP)

terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II sebagai berikut:

1. Membentuk kemampuan, sikap dan profesionalisme mahasiswa

sebagai calon guru.

2. Membentuk kemampuan mahasiswa mengembangkan inovasi dalam

pendidikan.

3. Memenuhi kebutuhan sekolah-sekolah di daerah terhadap inovasi-

inovasi dalam pendidikan.

4

Page 5: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

4. Adanya kerja sama yang baik antara pihak sekolah dan pihak

Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam rangka

tercapainya sistem pendidikan nasional yang sesungguhnya.

2. Peserta dan Personalia a. Peserta

Peserta dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi

Program Pengalaman Lapangan (PPL) II di SD Negeri 1 Topa berjumlah

10 orang yang terdiri dari 10 program studi dengan rincian sebagai

berikut:

No Nama Mahasiswa Program Studi1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Ferdi DermawanDytaresmi Suripatty

Meriyanti Yunita

Newtanita Massang Bunga

Adi Januardi

Iksan Jaya

Fitri Hardiyanti

Eris Priadno

Sulwan

Ainul Hak

Pendidikan MatematikaManajemen

Administrasi Bisnis

Manajemen Kehutanan

Teknik Arsitektur

Matematika

Kesmas

Pend. Penjaskes Rek

Teknik Sipil

BDP Konsentrasi Abalon

b. Personalia

Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman

Lapangan (PPL) II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Universitas Halu Oleo (UHO) dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Program

Pengalaman Lapangan (UP-PPL) Universitas Halu Oleo (UHO) sebagai

penanggung jawab dengan rincian sebagai berikut:

1. Tim Monitoring: Rektor, PR I, Dekan FKIP, PD I, Ketua UP-PPL dan

Sekretaris UP-PPL.

5

Page 6: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

2. Dosen Pembimbing/ Instruktur KKP

3. Kepala Sekolah

4. Guru Pamong

3. Tempat Pelaksanaan Adapun tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi

Program Pengalaman Lapangan (PPL) II adalah di SD. Adapun sekolah

dilaksanakan kegiatan mengajar yang berlokasi pada SD Negeri 1 Topa.

4. Jadwal Pelaksanaan Pelaksanaan KKP terintegrasi PPL II, dimulai tanggal 27 Juli 2015

sampai tanggal 20 September 2015 dengan rincian sebagai berikut :

Pembekalan di kampus dilaksanakan selama 3 hari yang dimulai

pada tanggal 27 Juli 2015 sampai 29 Julit 2015.

Untuk rincian lebih lengkap dari kegiatan pelaksanaan KKP

terintegrasi PPL II mahasiswa FKIP UHO semester genap tahun akademik

2014/2015 di SD Negeri 1 Topa.

No

.Waktu Kegiatan

1. 8 Agustust 2015 Penerimaan Mahasiswa KKP/PPL dari pihak UHO kepihak Walikota Baubau

2. 13 Agustus 2015

Melakukan observasi sekolah

3. 20 Agustus 2015

1. Pertemuan awal pembahasan program KKP/PPL di sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah.

2. Perkenalan dengan Guru Pamong sekaligus membahas program yang akan dilaksanakan

4. 13 September s.d 16 September 2015

Pelaksanaan penilaian mahasiswa KKP terintegrasi PPL II oleh guru pamong SD Negeri 1 Topa.

5. 6 Mei 2014 Perpisahan antara mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi PPL II dengan pihak Sekolah.

6

Page 7: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

6. 9 Mei 2014 Penarikan Mahasiswa KKP Terintegrasi PPL II Oleh Masing-Masing Dosen Pembimbing

BAB IIPERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL

A. PersiapanPersiapan kegiatan praktik mengajar diawali dengan pembuatan

perangkat pembelajaran. Pembuatan perangkat pembelajaran ini di

bawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing. Pembimbingan

pembuatan perangkat pembelajaran ini mulai dari rincian minggu efektif,

satuan layanan, laporan mingguan, silabus, dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Rincian minggu efektif, silabus, dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada lampiran laporan ini.

Tahap persiapan kegiatan praktik mengajar berlangsung pada

minggu kedua pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi

Program Pengalaman Lapangan (PPL) II di sekolah. Persiapan ini

berjalan dengan lancar berkat bimbingan dari guru pamong.

B.Pelaksanaan Kegiatan Praktik MengajarKegiatan praktik mengajar dibagi dalam 3 tahap kegiatan yaitu

praktik terbimbing, praktik mandiri, dan ujian akhir. Selama praktik

terbimbing, mahasiswa mendapatkan pembimbingan dan supervisi klinis

dari guru pamong. Sedangkan praktik mandiri dilakukan oleh mahasiswa

setelah pelaksanaan praktik terbimbing dan dianggap mampu oleh guru

pamong. Pelaksanaan praktik terbimbing dan praktik mandiri ini mulai dari

tanggal 18 Agustus sampai dengan tanggal 13 September 2015 atau

kurang lebih sekitar 27 hari kalender baik itu ujian praktek maupun liburan

umum. Pelaksanaan kegiatan mengajar dalam waktu sistem blok

sebagaimana jadwal yang telah berlaku di sekolah sehingga pada minggu

genap terlaksana 3 kali praktik mengajar dan minggu ganjil terlaksana 2

kali praktik mengajar di kelas.

7

Page 8: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

Pada minggu ke- 4 dilakukan ujian akhir praktik mengajar

sebagaimana telah dijadwalkan oleh pihak sekolah dan penulis

melaksanakan ujian akhir praktik pada minggu ke- 3 efektif.

Dalam kegiatan bimbingan praktik di sekolah, mahasiswa Kuliah

Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II

yang ditempatkan di SD Negeri 1 Topa secara efektif mendapatkan

bimbingan dari masing guru pamong yang telah ditunjuk untuk tiap

program studi.

Beberapa kegiatan pada bimbingan praktik mengajar di sekolah

diantaranya sebagai berikut:

1. Pelatihan Keterampilan Mengajar

Pada tahap ini, mahasiswa sebagai calon guru dapat

mengintegarsikan atau menerapkan berbagai kemampuan secara utuh

dalam situasi nyata di sekolah yang ditempatkan di bawah bimbingan guru

pamong. Fokus utama dalam latihan keterampilan mengajar terbimbing

adalah untuk persiapan mengajar yang persiapannya adalah siswa.

2. Pelatihan Tugas-Tugas Keguruan, serta Mengajar Secara Mandiri

Pelatihan keterampilan ini dilakukan selama berlangsungnya

kegiatan pembelajaran di lokasi Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi

Program Pengalaman Lapangan (PPL) II dimana tugas-tugas keguruan

yang biasa dilakukan oleh guru di tambah keterampilan keahlian pribadi

yang dimiliki mahasiswa. Mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP)

terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II diberi kesempatan

secara mandiri untuk menerapkan secara utuh segala kemampuan

keguruan dalam situasi nyata di sekolah. Namun, guru pamong tetap

memantau model pembelajaran yang diterapkan dengan mendiskusikan

permasalahan yang ditemui mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP)

terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II di lapangan.

3. Pelaksanaan Ujian Akhir Mengajar

8

Page 9: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

Pelaksanaan ujian akhir mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP)

terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II dilaksanakan pada

minggu ke- 4.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan Kegiatan Mengajar dan Refleksi1. Kegiatan Pembimbingan di Kampus

Dalam kegiatan pembimbingan di kampus mahasiswa Kuliah Kerja

Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) harus

mengikuti kegiatan di kampus yang dilaksanakan secara terbimbing

kurang lebih 3 hari.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa sebagai calon guru dibekali oleh

berbagai pengetahuan terutama masalah penyusunan satuan layanan,

silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun

penerapan dalam pembelajaran baik itu model pembelajaran, metode dan

strategi pembelajaran juga dicantumkan dalam penyusunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut. Hal ini diupayakan agar

dalam penyajian pembelajaran nanti siswa diutamakan lebih aktif dalam

pembelajaran.

Pada tahap ini mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi

Program Pengalaman Lapangan (PPL) II dipersiapkan sebagaimana

layaknya seorang guru berbagai perlengkapan-perlengkapan yang akan

digunakan di tempat praktik yaitu sekolah terutama perangkat

pembelajaran. Hasil yang dicapai selama bimbingan di kampus sebagai

berikut:

a. Dapat menyusun Satlan (satuan layanan), Rencana Pelaksanaan

pembelajaran (RPP) berdasarkan kurikulum yang digunakan yaitu

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

9

Page 10: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

b. Dilatih untuk membuat Satlan (satuan layanan), Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus yang telah dibuat oleh

kelompok dari program studi masing-masing.

c. Memahami dan menerapkan strategi-strategi pembelajaran aktual

sebagaimana sesuai dengan bidang studi masing-masing.

d. Evaluasi hasil Satlan (satuan layanan), penyusunan Rencana

Pelaksanaan pembelajaran (RPP) sekaligus praktik mengajar yang

teruji oleh dosen pembimbing.

Kegiatan pembimbingan di kampus ini juga memiliki faktor

pendukung dan faktor penghambat sebagai berikut:

a. Faktor Pendukung Beberapa faktor pendukung dalam kegiatan pembimbingan di

kampus sebagai berikut:

1. Tersedianya contoh-contoh perangkat pembelajaran yang berlaku

tentang kurikulum yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

2. Dosen pembimbing mengarahkan segala kemampuan untuk

membimbing mahasiswa dalam menerapkan model-model

pembelajaran dan bagaimana memotivasi siswa agar semangat

belajar.

b. Faktor Penghambat Dalam pembimbingan di kampus tentang penyusunan Satlan

(satuan layanan) berdasarkan silabus yang harus memenuhi standar

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan hal baru dan

informasi-informasi tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

juga masih sangat kurang. Hal ini disebabkan didaerah ditempatkan masih

kurangnya sarana dan prasarana disekolah yang memadai. Namun,

usaha yang telah dilakukan sebagaimana disebutkan sebelumnya di atas

dapat mengatasinya.

2. Kegiatan Bimbingan Praktik di Sekolah

10

Page 11: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

Dalam kegiatan pembimbingan praktik di sekolah mahasiswa

Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan

(PPL) II yang ditempatkan pada SD Negeri 1 Topa pada minggu pertama

melakukan observasi baik perangkat pembelajaran, sarana dan prasarana

sekolah serta aturan yang berlaku di sekolah. Para mahasiswa Kuliah

Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II

mendapat bimbingan dari guru pamong. Selanjutnya para mahasiswa

Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan

(PPL) II diberi kesempatan melakukan kegiatan observasi tentang

kegiatan mengajar guru di kelas. kurikulum yang digunakan adalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Kegiatan bimbingan praktik mengajar di sekolah ini juga memiliki

faktor pendukung dan faktor penghambat sebagi berikut:

a. Faktor Pendukung Dalam bimbingan praktik di sekolah faktor pendukung yang

dirasakan oleh penulis sebagai berikut:

1) Kepala sekolah beserta seluruh dewan guru turut membantu

mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program

Pengalaman Lapangan (PPL) II dalam proses pengenalan lingkungan

sekolah.

2) Guru pamong mendiskusikan tentang bagaimana proses belajar dan

mengajar (PBM) yang diajarkan agar dapat tercapai hasil yang

diinginkan.

b. Faktor Penghambat Dalam bimbingan praktik di sekolah faktor penghambat yang

dialami oleh penulis adalah kurangnya jadwal yang diberikan oleh guru

bimbingan dan konseling untuk membawakan materi yang ada pada

Satuan Layanan (satlan).

3. Pelaksanaan PPL (Praktek Terbimbing dan Mandiri)

11

Page 12: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

a. Kegiatan Praktek TerbimbingSebelum mengajar, mahasiswa dibawah bimbingan guru pamong,

membuat perangkat pembelajaran. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa

sebagai calon guru diberi tanggung jawab untuk menyusun perangkat

pembelajaran yang berorientasi kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) dengan pendekatan pembelajaran contextual teaching and

learning (CTL) baik secara langsung, kooperatif maupun multi media.

Pendekatan ini baik sekali digunakan lebih menekankan keaktifan siswa

dalam memahami permasalahan dan kerjasama antar siswa dalam

pemecahan masalah yang terdapat dalam materi yang disajikan guru.

Dalam kegiatan pembimbingan praktek di sekolah, mahasiswa KKP

terintegrasi PPL II yang ditempatkan pada SD Negeri 1 Topa mendapat

bimbingan dari kepala sekolah dan guru pamong. Dalam kegiatan

khususnya pada proses belajar mengajar, mahasiswa KKP terintegrasi

PPL II masih diberi pelatihan dan tugas-tugas penyusunan administrasi

pelajaran. Fokus utama dalam pelatihan keterampilan mengajar

terbimbing adalah untuk persipan mengajar yang sasaran utamanya

adalah siswa, sedangkan tugas-tugas keguruan yang dimaksud adalah

berfokus pada pembuatan perangkat-perangkat pembelajaran seperti

rencana pelaksanaan pembelajaran.

1. Faktor Pendukung Guru pamong memberikan bimbingan secara intensif terhadap

mahasiswa praktikan dalam melaksanakan praktek mengajar di kelas.

2. Faktor PenghambatAdapun pembimbingan di sekolah, faktor penghambat yang dialami

penulis sebagai peserta KKP terintegrasi PPL II, yaitu :

a. Mahasiswa praktikan belum mengetahui secara pasti kemampuan

siswa dalam memahami materi pembelajaran yang diberikan.

b. Kurangnya kelengkapan buku LKS yang ada pada siswa.

c. Masih kurangnya fasilitas penunjang yang dimiliki setiap sekolah.

b. Kegiatan Praktek Mengajar Mandiri

12

Page 13: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

Pada tahap ini mahasiswa sebagai calon guru dapat

mengintegrasikan berbagai kemapuannya secara utuh dalam situasi nyata

di sekolah. Mahasiswa peserta KKP terintegrasi PPL II, diberi kesempatan

secara mandiri dan diberi kepercayaan penuh untuk mengajar sampai

pada tahap evaluasi siswa, baik evaluasi hasil maupun evaluasi proses

mengajar. Peran guru pamong semakin berkurang, hanya dalam waktu-

waktu tertentu diadakan konsultasi untuk menerapkan model

pembelajaran yang akan diterapkan dan mendiskusikan hal-hal yang perlu

dapat bimbingan menurut pengamatan masing-masing mahasiswa KKP

terintegrasi PPL II.

1. Faktor Pendukunga. Guru pamong masih memberikan bimbingan yang intensif dalam

pelaksanaan kegiatan

b. Adanya keterbukaan dari guru pamong yang menjadikan

mahasiswa KKP terintegrasi PPL II sebagai mitra kerja dalam

proses kegiatan belajar mengajar.

2. Faktor penghambatDalam bimbingan praktek di sekolah, faktor penghambat oleh

mahasiswa KKP terintegrasi PPL II, yaitu :

a. Hampir semua siswa masih kurang memahami pelajaran matematika

yang akan diaplikasikan sehingga guru harus memberikan informasi

tentang konsep yang lebih mendasar dalam penyajian materi.

b. Kurangnya atau terbatasnya waktu yang diberikan kepada mahasiswa

KKP terintegrasi PPL II untuk melakukan kegiatan praktek mengajar,

sehingga menyebabkan kurang tercapainya tujuan pembelajaran oleh

guru dan tujuan pendidikan oleh siswa.

D. Analisis Hasil dan Refleksi

1. Dari setiap pertemuan (pertemuan pertama sampai pertemuan

terakhir) baik untuk semua baik kelas salah satu kendala yang

13

Page 14: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

ditemukan oleh pengajar adalah masih ada sebagian kecil siswa

yang kurang memahami materi yang diajarkan.

2. Sebagian siswa sudah mampu untuk mengungkapkan kesulitan

dalam pembelajaran.

3. Pada setiap pertemuan, pengajar dalam hal ini mahasiswa PPL

sudah berusaha dengan baik untuk memperbaiki cara mengajar

dan memberikan pemahaman kepada siswa terkait dengan materi

yang dianggap sulit oleh siswa.

E. Kegiatan Observasi Kegiatan observasi bertujuan agar mahasiswa dapat mengenal

lingkungan sekolah tempat melaksanakan KKP-PPL sekaligus mengenal

lingkungan sekolah yang menjadi tempat pengabdian diri sebagai calon

guru. Dengan kegiatan observasi mahasiswa dapat mengenal betul

keadaan/kondisi, gejala dan masalah yang turut mempengaruhi proses

belajar mengajar secara khusus.

Kegiatan observasi mulai dilakukan pada saat penerimaan

mahasiswa KKP-PPL oleh pihak sekolah, yaitu pada tanggal 16 Agustus

2015, adapun yang menjadi hasil observasi tersebut adalah :

1. Keadaan fisik sekolahBerdasarkan hasil observasi pada lokasi SD Negeri 1 Topa tentang

keadaan sekolah kurang mendukung tercapainya proses belajar mengajar

yang optimal. Hal ini dapat dilihat dari jumlah ruang kelas yang sesuai

dengan jumlah siswa, perpustakaan, dan kantor, serta kamar mandi

(WC) .

Adapun deskripsi dari ruangan-ruangan SD Negeri 1 Topa di atas

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

NO Ruangan Jumlah Ruangan

1 Kantor / Ruang Kepala Sekolah dan

Ruangan dewan guru,

2 ruangan

14

Page 15: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

2.

3.

4.

5.

Kamar Mandi/WC Guru dan Kamar

Mandi/WC Siswa

Ruang Kelas

Perpustakaan

Mesjid

1 ruangan

7 ruangan

1 ruangan

1 rungan

Sarana dan prasarana olahraga SD Negeri 1 Topa dapat dirinci

pada tabel sebagai berikut:

Sarana dan prasarana olahraga

No Jenis Jumlah Bentuk

1 Lapangan Voly 1 unit Memadai

2 Alat-alat Olahraga Kurang

memadai

4 Lapangan Sepak Bola 1 unit Kurang

memadai

2. Keadaan Lingkungan SekolahDari hasil observasi dan pengamatan selama KKP-PPL di SD

Negeri 1 Topa keadaan lingkungan sekolah baik . Sekolah terletak di

tengah lokasi pemukiman penduduk Kelurahan Sulaa Kecamatan

Betoambari, dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun

berjalan kaki. Sekolah ini terletak pertengahan Kelurahan Sulaa,

kendaraan yang melintasi sekolah tersebut juga tergolong kurang,

sehingga lingkungan disekitar sekolah cukup asri dengan udara yang

sejuk dan kurangnya kadar polusi.

Sekolah dikelilingi oleh pemukiman penduduk, di depan, kiri, dan

kanan di kelilingi pemukiman penduduk.

Secara lebih rinci kondisi sekolah dapat kami uraikan :

1. Jenis bangunan sekolah permanen.

2. Terletak ditengah pemukiman penduduk Kelurahan Sulaa Kecamatan

Betoambari.

3. Fasilitas Sekolah

15

Page 16: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

Berdasarkan observasi dan pengamatan selama KKP-PPL,

fasilitas sekolah kurang memadai, terbukti dengan kurangnya ruang kelas

yang baik, perpustakaan, WC, serta sarana dan prasarana olahraga.

4. Keadaan Guru dan Siswaa. Data Guru/ Tenaga Administrasi Keadaan guru

SD Negeri 1 Topa memiliki guru Tetap 9 orang dan guru Tidak

Tetap 1 orang (Guru Honor).

b. Keadaan siswa

Jumlah siswa SD Negeri 1 Topa secara keseluruhan adalah 98 siswa

Tabel data siswa perjenjang kelas

KelasJumlah

TotalLaki-laki Perempuan

Kelas I

Kelas II

Kelas III

Kelas IV

Kelas V

Kelas VI

15

12

8

18

23

12

33

35

20

Jumlah keseluruhan siswa 98

Dengan melihat jumlah guru dan jumlah siswa yang ada diperoleh

rasio jumlah guru dan siswa yang kurang berimbang walaupun sebagian

guru mata pelajaran khusus masih diisi oleh guru tidak tetap (guru honor),

ditambah lagi dengan adanya mahasiswa KKP-PPL, ini menunjukan

kegiatan belajar mengajar yang terlaksana dengan baik dan sebagaiman

mestinya.

5. Interaksi SosialBerdasarkan hasil observasi, interaksi sosial yang ada pada

sekolah-sekolah yang ditugaskan terlihat bahwa, hubungan sosial di

sekolah baik antara guru dengan guru, guru dengan siswa, guru dengan

16

Page 17: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

Tenaga Administrasi Sekolah (TAS), siswa dengan siswa, maupun siswa

dengan personalia sekolah sangat terjalin dengan baik. Hal ini dapat

menciptakan iklim sekolah yang sangat mendukung kegiatan belajar

mengajar.

6. Proses Pembelajaran di KelasKelas yang di amati adalah kelas VI pada mata pelajaran

matematika. Adapun deskripsi hasil pengamatan kelas adalah:

No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan

A Perangkat Pembelajaran

1. Kurikulum Tingkat

Satuan Pembelajaran

(KTSP)

KTSP diaplikasikan cukup baik

oleh guru

2. Silabus Dalam penyusunan RPP, guru

berpatokan pada silabus yang

tersedia dan menyesuaikan

dengan kebutuhan siswa dalam

hal materi pembelajaran

3. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

Guru menggunakan RPP

sebagai panduan terhadap

pelaksanaan proses

pembelajaran di

kelas/dilapangan

B Proses Pembelajaran

1. Membuka Pelajaran Guru menyapa siswa dan

mengabsen, serta mengingatkan

kembali pelajaran yang lalu

2. Penyajian Materi Guru menyampaikan materi atau

topik kepada siswa serta

menjelaskan topik tersebut

17

Page 18: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

beserta contohnya.

3. Metode Pembelajaran Guru menjelaskan topik dan

meninstruksikan siswa untuk

mengerjakan soal secara

berpasangan

4. Penggunaan Bahasa Guru menggunakan bahasa

Indonesiadi kelas sekitar 99%

misalnya menyapa, dll.

5. Penggunaan waktu Efektif yaitu 2 x 35 menit

6. Gerak Baik, meninjau kegiatan siswa

7. Cara memotivasi siswa Guru memberikan pujian atau

penguatan terhadap siswa yang

mampu menjawab soal

8. Teknik bertanya Baik, guru menunjuk beberapa

siswa

9. Teknik penguasaan

kelas

Cukup baik, dimana sebagian

besar siswa dapat mengerti

materi tersebut

10.Penggunaan media Guru menggunakan buku cetak

dari perpustakaan dan

membagikannya kepada siswa

11.Bentuk dan cara

evaluasi

Guru menyuruh siswa

mengerjakan soal di buku

kemudian menunjuk beberapa

siswa untuk menjawabnya

12.Menutup pelajaran Guru memberikan tugas rumah

dan menyampaikan topik

selanjutnya

C Perilaku Siswa

18

Page 19: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

1. Perilaku siswa di dalam

kelas

Sebagian kecil siswa kurang

memperhatikan penjelasan guru

2. Perilaku siswa di luar

kelas

Siswa kebanyakan bermain

7. Tata Tertib a. Tata tertib untuk guru : ada dan terlaksana

b. Tata tertib untuk TAS : ada dan terlaksana

c. Tata tertib untuk siswa : ada dan terlaksana

F. Kesan Umum SD Negeri 1 Topa memiliki suasana tersendiri bagi mahasiswa

Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan

(PPL) II. Hal ini disebabkan karena SD Negeri 1 Topa memiliki kesadaran

yang tinggi akan pentingnya disiplin dalam setiap kegiatan baik non

mengajar maupun pada proses belajar mengajar. Kesan tersendiri

dimaksud adalah informasi tentang keadaan sikap siswa sekolah ini di

masyarakat.

Bahkan sampai sekarang masyarakat umum masih menganggap

situasi sikap siswa berperilaku buruk. Akan tetapi, sungguh itu dugaan

yang sangat jauh dari faktanya sebab sikap yang dimiliki siswa kini sangat

banyak berubah menjadi baik. Indikasi ini banyak nampak pada prestasi

yang telah diraih oleh sekolah. Pada versi yang lain ada peranan aktif dari

guru-guru dalam memotivasi siswa dan guru menciptakan hubungan yang

baik secara utuh, baik itu hubungan antara guru dengan guru, hubungan

guru dengan siswa maupun hubungan siswa dengan siswa.

G. Kegiatan Ujian Praktik Mengajar Pelaksanaan ujian akhir mahasiswa kuliah kerja profesi (KKP)

terintegrasi PPL yang dilaksanakan di sekolah mulai 13 September s/d 16

September 2015 yang dihadiri oleh guru pamong dan kepala sekolah.

Ujian ini dilaksanakan di semua kelas pada setiap pokok pembahasan

19

Page 20: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

yang dibawakan oleh mahasiswa KKP. Kegiatan ini bertujuan untuk

melihat sejauh nama tingkat keberhasilan mahasiswa KKP/PPL dalam

melaksanakan tugas kegiatan praktek mengajar di sekolah.

H. Kegiatan Non MengajarKegiatan partisipasi non-mengajar atau lebih dikenal dengan istilah

“non-teaching” merupakan tugas-tugas keguruan di luar tugas mengajar di

kelas untuk meningkatkan kreativitas siswa dan menunjang keberhasilan

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.

Secara umum, tugas keguruan di luar tugas mengajar bagi guru di

sekolah ini sudah cukup baik. Sebagai pendidik putra-putri terbaik bangsa

ini, guru memberikan banyak bimbingan yang menitikberatkan pada

pembinaan dan pengembangan minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa

melalui kegiatan ko-kurikuler seperti mengikuti lomba karya inovasi

remaja, lomba keterampilan, lomba cepat-tepat, hingga kompetisi di

bidang olahraga.

Adapun kegiatan non-mengajar yang dilakukan selama

melaksanakan KKP terintegrasi PPL II di SD Negeri 1 Topa adalah

sebagai berikut :

a. Acara penyambutan mahasiswa KKP terintegrasi PPL II semester

genap tahun akademik 2014/2015 di SD Negeri 1 Topa oleh Kepala

Sekolah bersama dengan dewan guru.

b. Melakukan observasi mengenai kondisi sekolah dan proses

pembelajaran dikelas.

c. Melaksanakan piket harian sekolah.

d. Mengikuti upacara bendera pada hari senin bersama dengan

dewan guru lainnya.

e. Membantu sekolah dalam mensosialisasikan budaya hidup bersih

dan pembinaan kesiswaan.

f. Mengadakan acara perpisahan mahasiswa KKP terintegrasi PPL II

pada tanggal 18 September 2015 di SD Negeri 1 Topa.

20

Page 21: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

21

Page 22: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi

Program Pengalaman Lapangan (PPL) II dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman

Lapangan (PPL) II bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) merupakan sarana

untuk mempersiapkan diri secara fungsional dan mandiri dalam

menggeluti dunia pendidikan sehingga Kuliah Kerja Profesi (KKP)

terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) II sebagai

persiapan pendahuluan untuk menghasilkan tenaga-tenaga

pengajar yang fungsional.

2. Kegiatan pembimbingan di kampus kepada mahasiswa peserta

Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman

Lapangan (PPL) II sebagai calon guru dibekali berbagai

pengetahuan terutama perangkat pembelajaran yang akan

diterapkan di sekolah yang sesuai dengan kurikulum baru yaitu

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

3. Dewan guru beserta Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) dan

siswa-siswa SD Negeri 1 Topa memiliki kedisiplinan yang tinggi

sehingga kegiatan belajar mengajar berjalan lancar tanpa

hambatan meskipun masih ada beberapa siswa yang lambat

menerima pelajaran yang pada akhirnya juga dapat diatasi dengan

baik.

22

Page 23: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

B. Saran Adapun saran-saran yang dapat penulis sumbangkan sebagai

berikut:

1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada pelaksanaan Kuliah

Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan

(PPL) II yang selanjutnya diharapkan kepada semua unsur

penyelenggara yang berkompetensi agar dapat meningkatkan

kualitas pendidikan menuju tercapainya tujuan pendidikan nasional.

2. Untuk Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman

Lapangan (PPL) II selanjutnya diharapkan pada saat penempatan

lokasi diumumkan kurang lebih 2 minggu sebelum pemberangkatan

agar persiapan yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja

Profesi (KKP) terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL)

dapat lebih optimal.

3. Penempatan dalam satu lokasi untuk program studi sebaiknya

tetap lebih dari satu orang agar pada saat praktik dapat saling tukar

pikiran.

23

Page 24: file · Web view(PPL) II. Tempat yang menjadi sasaran pelaksanaannya dilakukan di sekolah-sekolah dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi-Program

Pengalaman Lapangan. Unit Pelaksanaan Program Pengalaman

Lapangan FKIP Universitas Haluoleo Kendari.

Depdiknas. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta.

Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

24