Upload
truongthuy
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, yang telah menciptakan hati manusia dengan fitrah yang baik.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita , nabi Muhammad
Saw dan keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umat yang mengikutinya.
Alhamdulillah akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
ini dibuat sebagai tugas dari mata kuliah Teknik Persentasi Dan Negosiasi. Makalah Ini dapat
terselesaikan dengan baik berkat bantuan dan dukungan dosen kami Yessi Puspita, Msi. Kami
menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan dan kami mengharapkan kritik dan sarannya
dari pembaca. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para
pembaca khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi Unand.
Padang, Mei 2011
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Alat bantu media menambah minat, variasi, dan dampak dan diingat lebih lama
dibandingkan kata-kata. Dalam sebuah persentasi semua penyaji harus berusaha mendapatkan
dan mempertahankan perhatian dari khalayaknya. Alat bantu multimedia akan sangat
membantu menciptakan dan mempertahankan perhatian.
Apabila beberapa alat bantu multimedia berfungsi menambah bukan menggantikan
presentasi bisnis, maka alat bantu tersebut merupakan alat yang hebat. Alat bantu multimedia
yang efektif lebih dari sekedar kartu-kartu catatan. Alat-alat bantu ini merupakan garam dan
bumbu yang dapat menjadikan presentasi jelas dan mengesankan.
I.2 Rumusan Masalah
Mengapa menggunakan alat bantu multimedia?
Mengapa beberapa penyaji tidak menggunakan alat batu multimedia?
Jenis-jenis alat bantu multimedia
Memilih alat bantu yang tepat
Sepuluh perintah penggunaan alat bantu multimedia
BAB II
PEMBAHASASAN
DUKUNGAN MULTIMEDIA
II.1 Mengapa Menggunakan Alat Bantu Multimedia?
Munter (1982) menulis bahwa alat bantu media “menambah minat”, variasi, dan
dampak dan diingat lebih lama dibandingkan “kata-kata”. Terdapat pro dan kontra terhadap
penggunaan setiap jenis alat bantu multimedia bagi khalayak tertentu. Akan tetapi, secara
keseluruhan, ada alasan mengenai penggunaan alat bantu multimedia.
Satu alasan penting bahwa alat bantu multimedia yang relevan dan dipilih dengan
baik adalah menarik perhatian. Kualitas peraga yang luar biasa, warna-warna terang pada
bagan, bentuk unik suatu objek, dan getaran bunyi yang khusus, semuanya akan membantu
mendapatkan perhatian dan memperbaharui daya tarik gagasan yang sedang dipresentasikan.
Alat bantu multimedia dapat digunakan secara efektif untuk mengendalikan perhatian
penyimak melalui stimulasi visual dan stimulasi oral.
Semua penyaji harus berusaha mendapatkan dan mempertahankan perhatian tanpa
disengaja dari khalayaknya. Perhatian yang tidak disengaja adalah jenis perhatian yang
diberikan tanpa usaha yang disadari. Perhatian yang disengaja adalah perhatian yang
memerlukan usaha kesadaran. Jelaslah, perhatian yang disengaja jauh lebih baik daripada
tidak memperhatikan sama sekali. Alat bantu multimedia akan sangat membantu
menciptakan dan mempertahankan perhatian. Perhatian itu selektif. Orang-orang memusatkan
perhatiannya pada stimuli khusus dan tidak memperdulikan stimuli lain.
Alat bantu multimedia juga mungkin digunakan untuk menjelaskan gagasan. Kadang-
kadang, kata-kata tidak cukup mengkomunikasikan gagasan. Penyampaian pesan yang
kompleks, khususnya, ditingkatkan melalui alat bantu multimedia. Anderson (1966)
menunjukkan bahwa suatu kombinasi presentasi yang menggunakan kemampuan bicara dan
penayangan gambar berdampak lebih besar terhadap topik yang kompleks dibandingkan
pesan yang diucapkan itu sendiri. Para penyimak akan mengingat isi presentasi lebih lama
bila presentasi menggunakan gambar-gambar.
Hal yang secara langsung berhubungan dengan kejelasan adalah maksud abstraksi.
Alat bantu multimedia dapat memusatkan perhatian dan benar-benar meningkatkan kejelasan.
Alat bantu ini memberikan kejelasan dengan cara yang benar-benar mengurangi tingkat
abstraksi. Kesimpulan penelitiannya bahwa alat bantu visual “menambah kejelasan pesan,
meningkatkan perhatian, meningkatkan pemahaman penyimak, mengurangi kegentaran
berpidato di muka umum, meningkatkan organisasi pesan, dan meningkatkan efektifitas
komunikasi pada umumnya. Seiler menyimpulkan “jelasnya, visual benar-benar menambah
kepercayaan pembicara dan menjadi bentuk dukungan yang memperkuat penerimaan
pembicara oleh khalayaknya.
Alasan lain menggunakan alat media berhubungan dengan dunia barat itu sendiri.
Khalayak semakin terorientasi secara visual. Foss (1982) menulis, “zaman kita adalah zaman
visual. Citra tampaknya telah mengambil alih kata-kata tertulis seperti yang lebih sering kita
hadapi daripada sebelumnya dengan bentuk visual lain dalam kehidupan kita sehari-hari:
foto, poster, pamflet, papan ikaln, citra pada televisi dan film.” Barangkali Foss sependapat
bahwa tentu saja kata-kata tertulis itu visual. Gerakan menuju orientasi yang lebih multi
indera dalam masyarakat kita tidak mengurangi betapa pentingnya kegiatan menyimak bagi
pemahaman manusia.
Mata mampu mencatat data dalam jumlah yang sangat banyak. Sistem penerima
pandang dilengkapi dengan penyampaian jutaan “potongan” informasi pada ingatan yang
sadar dan/atau tidak sadar. Kesimpulannya adalah tidak memperhatikan alat bantu
multimedia lebih sulit daropada tidak mendengarkan pembicara.
Presentasi dapat dijadikan “alat yang bersahabat” melalui penggunaan alat bantu
multimedia. Oleh karena itu melibatkan klien secara aktif dapat menjadi suatu strategi
multimedia yang baik dalam suatu presentasi bisnis.
Apabila beberapa alat bantu multimedia berfungsi menambah bukan menggantikan
presentasi bisnis, maka alat bantu tersebut merupakan alat yang hebat. Alat bantu multimedia
yang efektif lebih dari sekedar kartu-kartu catatan. Alat-alat bantu ini merupakan garam dan
bumbu yang dapat menjadikan presentasi jelas dan mengesankan.
II. 2 Mengapa Beberapa Penyaji Tidak Menggunakan Alat Bantu Multimedia?
Satu alasan tidak menggunakan alat bantu multimedia adalah bahwa merencanakan
dan mempersiapkan alat-alat tersebut memerlukan waktu. Pada kenyataannya, mungkin saja
orang-orang tersebut tidak berpikir tentang penggabungan alat bantu media ke dalam
presentasi sampai mereka merasa terlalu lambat untuk mengembangkan alat bantu tersebut.
Terlebih dahulu, penyaji mungkin mendapatkan ilham mengenai alat bantu multimedia yang
tepat dan penggunaan rencana kalender untuk pengembangan yang tepat waktu. Kalender itu
sendiri menjadi suatu alat media bagi penyaji dalam merencanakan proses. Apa yang harus
dilakukan, kapan, dan dengan siapa dapat direncanakan dalam kalender dan diperiksa secara
teratur.anda dapat memecahkan masalah waktu dengan cara mendiskusikan gagasan dengan
ahli media perusahaan atau ahli media yang dikontrak, kemudian mengadakan tindak lanjut
terhadap rencana yang konkret.
Beberapa penyaji memiliki apa yang disebut sebagai prasangka verbal. Mereka benar-
benar tidak memikirkan penggunaan alat bantu multimedia; mereka hanya memusatkan isi
verbal. Adanya kesadaran pada pilihan alat bantu multimedia ini merupakan langkah pertama
terhadap penggunaan media.
Alasan lain adalah banyak pembicara tidak terlatih dalam menggunakan alat bantu
multimedia. Orang-orang ini mungkin teringat saat mereka melihat alat tersebut gagal
berfungsi secara tepat. Lampu proyektor yang padam akan meninggalkan kenangan negative
yang tidak terlupakan. Perlengkapan media benar-benar membutuhkan praktek lanjutan untuk
keyakinan dan ketepatan pengoperasian. Hal yang penting adalah penyaji harus
mengendalikan alat bantu multimedia bukan membiarkan alat bantu tersebut mengendalikan
presentasi! Semakin rumit alat bantu multimedia, semakin banyak latiham yang diperlukan.
Gagasan lain menyatakan bahwa penggunaan alat bantu multimedia membutuhkan
waktu lama. Harapan menghadirkan sekian banyak informasi dengan periode waktu yang
paling singkat muncul untuk mengesampingkan pendekatan multimedia. Akan tetapi, stimuli
multimedia memiliki potensi untuk membentuk kesan yang lebih baik dan memusatkan
perhatian pada data yang penting. Penggunaan menangani alat bantu multimedia, dan penyaji
bebas melakukan kontiuitas verbal. Pada kenyataannya, jika disusun dengan cermat, lebih
banyak informasi dapat diberikan melalui penggunaan alat bantu multimedia dalam jumlah
waktu yang sama. Misalnya, Bornmann et.al, menulis bahwa iklan televise “menggunakan
music, efek suara, bagian-bagian yang didramakan, tarian, grafik, bagan, tanda penghargaan,
animasi, flip-chart, dan tipuan (trik) kamera untuk menarik perhatian khalayak dan
menjadikan tujuannya jelas dan cepat. “presentasi lisan adalah pesan organisasi yang
“menumbuhkan tekanan serupa dan menyesuaikan banyak teknik multimedia televise dan
film dengan kebutuhan manajer”
Beberapa pembicara menghindari alat bantu multimedia karena berbiaya mahal.
Peraga visual untuk presentasi mungkin saja mahal. Apabila tidak terdapat tenaga
professional dalam bidang seni dalam suatu organisasi dan tenaga tersebut harus dikontrak,
maka biaya dapat meningkat dengan cepat. Akan tetapi, dengan memperhatikan kerapian,
seorang penyaji bisnis dapat mempersiapkan alat bantu multimedia yang menarik dan
fungsional hanya dengan beberapa dolar. Misalnya transparansi sederhana dibuat dengan
asetat dan spidol. Keputusan untuk membeli sistem grafik presentasi computer yang mahal
bergantung kepada volume pemakaian (Smith, 1989, h.10). pada umumnya, dengan
mempertimbangkan hasil dari investasi yang potensial pada alat bantu visual, biaya yang
dikeluarkan benar-benar bermanfaat.
Masalah yang dirasakan Pemecahan yang memungkinkan
Mempersiapkan alat bantu
multimedia membutuhkan banyak
waktu
Penyaji tidak terlatih
menggunakan alat bantu
multimedia
Alat bantu multimedia terlalu
banyak membutuhkan waktu
presentasi.
Alat bantu multimedia adalah tipu
muslihat.
Mengadakan brainstorming terlebih dahulu, dan
menggunakan kalender.
Berlatih di tempatnya terlebih dahulu dengan
perlengkapan yang akan Anda gunakan.
Mencakup banyak gagasan dengan menggunakan satu
alat bantu multimedia tunggal
Menggunakan alat bantu multimedia yang disiapkan
secara professional dan direncanakan dengan cermat.
Ada suatu gagasan yang mungkin merupakan hasil tipuan iklan televise, bahwa alat
bantu media sedikit lebih besar daripada unsur-unsur dalam pertunjukan “anjing dan kuda
poni”. Beberapa orang khawatir bahwa “kilasan” teknologi akan merusak khalayak dari
halyang benar-benar penting. Gaya dapat menggantikan isi pokok. Akan tetapi, alat bantu
multimedia yang tersusun akan menyoroti dan memperluas isi pokok suatu pesan tertentu.
Table di atas meringkas saran-saran positif untuk mengatasi stereoptip negative
tentang penggunaan alat bantu multimedia. Pada kenyataannya, alat bantu multimedia yang
disesuaikan dan dikembangkan dengan baik melengkapi perhatian penyaji dan khalayak. Alat
bantu multimedia harus ditunjukkan untuk situasi khusus (khalayak dan lingkungan).
Pengambil keputusan mengetahui cara untuk mempersiapkan alat bantu ini. Apabila
digunakan dengan tepatm alat bantu media bertindak sebagai suatu “calling card” yang positif
bagi penyaji.
II. 3 Jenis-Jenis Alat Bantu Media
Alat bantu multimedia mungkin abstrak atau nyata. Alat bantu multimedia abstrak
bersifat dua dimensi; alat bantu nyata bersifat tiga dimensi. Gambar merupakan alat bantu
abstrak, dan model pekerjaan merupakan alat bantu nyata. Alat bantu multimedia abstrak
dapat membantu menjelaskan pesan verbal. Alat bantu yang nyata mungkin hidup atau mati.
Beberapa benda hidup jauh lebih mudah dikendalikan daripada benda hidup lainnya.
Misalnya, tanaman lebih mudah daripada sebagian besar binatang, termasuk manusia.
Suatu model benda mati dapat menekankan atau memperkecil cirri-ciri khusus. Model
tersebut bisa lebih kecil atau lebih besar daripada ukuran sebenarnya. Model dapat
memperagakan proses; model tidak kaku dalam hal waktu. Model dapat dipisahkan. Model
dapat menghapuskankan cirri-ciri yang tidak relevan dari memusatkan perhatian pada factor-
faktor yang telah dibahas.
Waktu dan usaha yang lebih banyak mungkin diperlukan untuk memindahkan benda-
benda yang nyata dari perhatian khalayak-benda-benda nyata membutuhkan lebih banyak
penanganan daripada kesan yang diproyeksikan. Pembicara harus menggabungkan lat bantu
multimtdia dimensional ke dalam presentasi tanpa membiarkan pendominasian alat bantu
tersebut.
II. 4 Memilih Alat Bantu Multimedia yang Tepat
Bila menggunakan alat bantu multimedia untuk meningkatkan presentasi, Pastikan
semua peralatan yang diperlukan dan sudah diatur dalam rangka kerja sebelum presentasi.
Jika memungkinkan, ada sistem cadangan darurat tersedia untuk mencegah hal-hal yang tidak
terduga. Memeriksa lokasi di depan tempat duduk untuk memastikan penyajian materi
presentasi untuk audiens, seperti papan tulis, pencahayaan, lokasi proyeksi layar, sound
system, dll yang cocok untuk presentasi dan selama diperlukan.
Media berarti wadah atau sarana. Dalam bidang komunikasi, istilah media yang sering
kita sebut sebenarnya adalah penyebutan singkat dari media komunikasi. Media komunikasi
sangat berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat.
Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam presentasi bisnis diartikan sebagai
alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan klien, sehingga dapat terdorong dan terlibat serta terpengaruh untuk ikut sesuai
dengan yang diinginkan oleh pembicara.
Karena melibatkan banyak elemen media, maka produk audio-visual yang
diperuntukkan sebagai media komunikasi disebut sebagai multimedia.
Pilihlah alat bantu multimedia yang tepat !!!!
Munter (1982) menyatakan bahwa alat bantu multimedia, “menambah minat, variasi,
dan dampak yang akan diingat lebih lama daripada pemakaian kata-kata”.
Terdapat banyak alasan mengapa alat bantu multimedia harus digunakan dalam
presentasi bisnis. Tetapi hanya satu alasan mengapa pembicara tidak menggunakan alat bantu
multimedia, adalah “merencanakan dan mempersiapakan alat-alat multimedia memerlukan
waktu”.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memilih alat bantu multimedia :
- Dilakukan setelah analisis khalayak
- Dilakukan setelah mempertimbangkan waktu presentasi yang tersedia
- Dilakukan melalui pemahaman mengenai ruang dan konfigurasi ruangan
- Dilakukan melalui pemahaman mengenai kesulitan penempatan perlengkapan
multimedia dalam ruangan
Penyaji juga harus mempertimbangkan tingkat formalitas yang tepat ketika
menyeleksi dan menggabungkan alat bantu multimedia. Setiap alat bantu multimedia
memiliki kekuatan dan kelemahan. Penyaji harus menemukan kemungkinan-kemungkinan
pada setiap alat bantu yang ada.
Rekaman video
Seorang agen dapat mengirimi kliennya yang berada di luar kota sebuah rekaman video
mengenai produk yang ingin dipresentasikan dan dapat menyertakan beberapa daftar harga
yang mungkin terjangkau oleh klien. Rekaman tersebut mungkin diakhiri dengan
sambutan informal seorang perantara atau agen penjualan kepada klien baru untuk dating
langsung melihat produk yang ditawarkan.
Citra yang diproyeksikan
Terdapat beberapa cara untuk memproyeksikan citra (image) selama presentasi bisnis,
diantaranya :
1. Opaque proyektor
Proyektor yang tidak tembus cahaya dapat memperbesar dan memperlihatkan citra dari
sumber yang tidak tembus cahaya/ gambar / bagan dari buku atau foto.
2. Transparency projector
Proyektor serbaguna dan tidak mahal serta berukuran besar dimana penyaji dapat
melapisi transparasi untuk menunjukkan proses tambahan.
3. Slide projector
Menwarkan potensi dan keleluasaan bagi presentasi bisnis. Proyektor ini
memproyeksikan slide berukuran 35mm pada layar. Selain itu dapat memperlihatkan
rincian dalam jumlah besar, mulai dari yang sederhana sampai gambar benda yang
sebenarnya.
Tips Memilih Multimedia Proyektor yang Tepat
Saat anda memilih atau Sewa Multimedia proyektor ada 5 komponen utama yang perlu
dipertimbangkan dan diperhatikan:
1. Pencahayaan/Brightness: Satuan ukurannya ANSI Lumens atau biasanya disebut
Lumens saja. Semakin besar Lumens, maka semakin terang gambar yang
diproyeksikan. Semakin terang suatu ruangan, maka semakin tinggi tingkat Lumens
yang diperlukan.
2. Resolusi: Pengukuran Resolusi proyektor sama dengan Monitor PC. Semakin besar
resolusi, tentunya semakin besar ukuran layar dan akan banyak yang bisa ditampilkan.
Ukuran 800x600
3. Contrast Rasio: Contrast Rasio berguna untuk mengukur bagian tergelap dan warna
hitam, dan bagian paling terang dan warna putih yang terproyeksikan. Contrast Rasio
berfungsi untuk memperkirakan tingkat cahaya proyektor untuk semua jenis kondisi
cahaya ruangan
4. Bobot: Jika anda bakal sering membawanya, pilih yang yang ringan, berbobot 2
kilogram sudah cukup. Jika hanya disimpan dalam ruangan rapat, yang berat namun
berkekuatan tinggi pun sah-sah saja
5. Fitur: Kalau jaringan PC di kantor sudah tanpa kabel, piranti berfasilitas wireless dipilih
agar ruangannya tidak ruwet oleh kabel, Namun untuk power supply tetap
menggunakan kabel listrik. Sebagai pendukung DVD Player, cobalah fasilitas wide
screen aspect ratio 16:9
Untuk menggunakan media sesuai dengan materi presentasi perlu dikatahui terlebih
dahulu jenis-jenis media yang ada. Pemisahan jenis media sebagai berikut :
1. Media grafis
Termasuk didalamnya media visual, yakni pesan yang akan disampaikan dituangkan ke
dalam simbol-simbol komunikasi visual.
2. Media audio
Media jenis ini berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan
dituangkan ke dalam lambang-lambnag auditif, baik verbal maupun non verbal.
3. Media proyeksi diam
Media jenis ini mempunyai persamaan dengan media grafis, dalam arti menyajikan
rangsangan-rangsangan visual. Perbedaannya, media grafis dapat secara langsung
berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan.
Kriteria Pemilihan Media dalam Presentasi Bisnis
Media Bisnis adalah suatu cara, alat, atau proses yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan yang berlangsung dalam proses presentasi
dan negoisasi bisinis. Penggunaan media dalam prsentasi dan negoisasi bisnis dapat
membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan, bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap klien.
Menurut wilkinson, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam memilih media
bisnis, yakni :
Tujuan
Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan presentasi dan negoisasi bisnis yang
dirumuskan.
Ketepatgunaan
Jika materi yang akan dipresentasikan adalah bagian-bagian yang penting dari benda,
maka gambar seperti bagan dan slide dapat digunakan. Apabila yang dipresentasikan
adalah aspek-aspek yang menyakut gerak, maka media film atau video akan lebih
tepat. Wilkinson menyatakan bahwa penggunaan bahan-bahan yang bervariasi
menghasilkan dan meningkatkan pencapain persusif bisnis.
Keadaan khalayak
Media akan efektif digunakan apabila tidak bergantung pada beda interindividual
antara klien. Baik fisik dan psikologisnya.
Ketersediaan
Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan presentasi dan
negoisasi bisnis, media tersebut tidak dapat digunakan jika tidak tersedia.
Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media, hendaknya
benar-benar seimbang dengan hasil-hasil yang akan dicapai.
Menurut Canei, R. Springfield, dan Clark., C. (1998 : 62) dasar pemilihan alat bantu
multimedia adalah memilih alat bantu yang sesuai dengan kematangan, minat dan
kemampuan kelompok, memilih alat bantu secara tepat untuk kegiatan presentasi dan
negoisasi bisnis, mempertahankan keseimbangan dalam jenis alat bantu yang dipilih,
menghindari alat bantu yang berlebihan, serta mempertanyakan apakah alat bantu tersebut
diperlukan dan dapat mempercepat pengaruh atau tidak.
Gambaran Tambahan
Disamping peralatan multimedia diatas, pembicara juga dapat menggunakan alat
bantu lain, seperti :
- Bagan dengan menggunakan sebuah papan tulis, grafik flannel, spidol, gambar grafis
computer, dsb.
- Citra visual meliputi grafik (batang, grafik, lingkaran) ; gambar table dan foto.
Pertimbangkanlah apakah gambar terlihat cukup besar oleh khalayak
- Printer ink jet warna, sehingga pembicara dapat mebagikan naskah kepada khalayak
- Copyboard elektronik sehingga dapat menyimpan apa yang ditulis atau digambarkan
pembicara selama presentasi dan kemudian mengeluarkan naskahnya untuk dibagikan
kepada khalayak.
II. 5 Pertimbangan Khusus
Alat penunjuk, khususnya alat penunjuk yang tidak menonjol seperti yang seukuran
pensil, akan dapat membantu untuk memusatkan perhatian. Sambil menghadap khalayak,
tunjukklah alat bantu multimedia atau layar denagn kengan yang terdekat. Namun tetap
hindari alat penunjuk akan membuat penyaji “mempermainkannya” secara tidak sadar.
Singkirkan alat penunjuk jika tidak dipergunakan. Lebih baik menunjuk objek pada layar dari
pada menunjuk objek pada permukaan transparansi overhead, sehingga hanya akan ada
sedikit kesempatan yang dapat menghalangi garis pandang dan menggores-gores permukaan
transparansi.
Setiap jenis multimedia mempunyai suatu potensi khusus untuk mengkomunikasikan
suatu informasi tertentu. Peraga dua dimensi lebih lebih formal dari pada peraga lainnya.
Menulis pada flip chart lebih tidak formal dari pada memproyeksikan slide berukuran 35mm
atau transparansi yang dikembangkan secara tidak cermat.
Penempatan alat bantu multimedia merupakan suatu pertimbangan yang sangat
penting. Dan yang juga perlu diperhatikan adalah menjaga posisi pembicara agar tetap
menjadi pusat perhatian khalayak. Ingatlah, sebagian besar proyektor diarahkan pada layar,
dan garis proyeksi harus jelas. Perlengkapan peraga dan presentasi lainnya mungkin
ditempatkan pada sudut 45 derajat dan agak dekat pada sisi khalayak. Dalam hal ini
pembicara harus tetap menjadi pusat perhatian dan dapat mengarahkan khalayak pada alat
bantu multimedia jika diperlukan. Jelaslah melindungi garis pandang dan menghadirkan
visual yang jelas merupakan dua pertimbangan penting dalam presentasi.
Penyaji juga harus memperhatikan penggunaan yang berlebiahn dan pengguaan yng
salah dari pada setiap alat bantu multimedia. Beberapa anggota khalayak merasa papan tulis
itu membosankan, kecuali jika pembicara menggunakan lat tulis atau spidol yang berwana.
Beberapa juga menganggap papan tulis warna itu “artsy” atau berselera rendah. Selain itu
posisi badan penyaji pun menghalangi papan (hal yang sama terjadi pada alat peraga yang
lain). Penggunaan papan tulis juga tidak terlalu efektif untuk khalayak yang berjumlah basar.
Tetapi akanmemuaskan khalayak pada presentasi yang memerlukan catatan ringkas.
II. 6 Naskah
Kualitas alat bantu multimedia dapat ditingkatkan dengan cara mengembangkan suatu
naskah dan rekaman suara. Penulisan naskah bisa menyenangkan dan menantang. Rekaman
suara memberikan stimuli baru yang dapat memperbarui perhatian selama presentasi. Pilihlah
seseorang yang bersuara sekualitas penyiar untuk membicarakan tema.
Menurut Kenny (1982), ada 5 tahap dalam proses penulisan naskah, yaitu:
Mengulas tujuan
Sebaiknya hanya dilakukan dalam waktu beberapa menit, tetapi pastikan bahwa arah naskah
berhubungan dengan tujuan.
Menentukan tema
Tema presentasi merupakan arguntasi pokok yang mendasar, misalnya untuk menentukan
kasus pembelian produk, gagasan, atau jasa.
Mengkaji pokok bahasan
Penelitian yang dilakukan harus memberikan ketepatan dan kebenaran teks.
Mengorganisasikan informasi
Organisasikan informasi secara strategis. Misalnya melalui suatu pola seperti rangkaian
termotivasi Monroe
Menuliskan naskah
Penggunaan pedoman ini akan menjadikan penulisan naskah sebagai langkah akhir
yang mudah, di antaranya:
o Mendapat perhatian
o Menentukan kebutuhan yang jelas untuk produk presentator
o Menunjukkan bagaimana produk dapat memenuhi kebutuhan
o Membantu khalayak menggambarkan produk dalam pengoperasian
o Mendesak tindakan. Misalnya, mendorong klien untuk membeli produk
Bon Trent mengatakan bahwa alat bantu multimedia dapat membantu khalayaknya
memusatkan pikiran mereka kea rah yang diinginkannya. Model, diagram, bagan, dan grafik
menambah rincian dafar alat bantu multimedia yang dapat digunakan dalam menyampaikan
gagasan kepada khalayaknnya. Bahkan untuk meningkatkan daya ingat, fungsi alat bantu
multimedia membantu mempertahankan perhatian, memperkuat gagasan, menambah
realisme, menghemat waktu, membantu mengorganisasikan penyaji, dan membangun
keyakinan penyaji.
II. 7 Sepuluh Perintah Penggunaan Alat Bantu Multimedia
Pilihlah alat bantu multimedia karena alat-alat bantu tersebut merupakan satu-satunya
cara yang terbaik untuk menghadirkan informasi yang diinginkan. Jangan memilih
alat bantu multimedia hanya karena penggunaannya diharapkan atau hanya karena
berhubungan dengan isi dalam persentasi. Sebaliknya, gunakan alat bantu multimedia
dengan madsud tertentu untuk melengkapi pesan anda.
Pemilihan alat bantu multimedia harus berdasar atau analisis khalayak yang cermat,
kesempatan, dan konteks persentasi. Pertimbangkan tingkat formalitas, sifat khalayak,
dan tempat persentasi. Misalnya, jika anda tidak dapat mengendalikan penerangan
ruangan, jangan menggunakan jenis proyektor tertentu, seperti opaque proyektor.
Pilihlah alat bantu multimedia yang dapat anda gabungkan dengan mudah ke dalam
persentasi. Alat bantu yang sangat rumit atau sensasional akan mengurangi usaha
kejelasan dan keringkasan. Alat bantu yang dikacaukan dengan rincian bukan akan
memusatkan perhatian dan memperbaharui minat melainkan hanya akan membuat
pendengar lebih terganggu dan bingung.
Pilih dan buatlah alat bantu multimedia dengan cermat. Alat bantu multimedia harus
mewakili penyaji dengan baik. Pilihlah warna-warna terang dan kontras yang
menyenangkan. Yakinlah bahwa semua lat bantu multimedia sesuai dengan waktu,
khalayak, dan kesempatan. Alat bantu multimedia harus mencerminkan cita rasa,
karya, dan koordinasi dengan semua aspek persentasi.
Buatlah alat bantu multimedia jelas dan ringkas. Grafik batang sangat baik untuk
perbandingan statistic. Grafik batang memberikan informasi secara jelas dan ringkas.
Ingatlah prinsip “CIO”—jaglah agar alat bantu tetap clear (jelas), interesting
(menarik), dan organized (terorganisasi). Periksalah ukuran setiap alat bantu visual
(dalam konteks penggunaanya)untuk memastikan bahwa alat bantu memberikan nilai
tambah pada persentasi.
Simpanlah semua alat bantu multimedia jauh dari pandangan khalayak sampai saat
yang tepat untuk menghadirkannya. Selain proyektor harus ditempatkan dengan tepat
terlebih dahulu, hindari penempatan alat bantu apa pun di tempat yang mengganggu
penyimak anda. Apabila diperlibatkan terlalu cepat, alat bantu tersebut akan
kehilangan pengaruhnya.
Hindarilah berbicara dengan alat bantu multimedia. Penyaji pemula cenderung
berbicara dengan alat bantu multimedia. Alat bantu tersebut seolah-olah mengandung
suatu magnet, yang menarik perhatian pembicara yang menjauhkannya dari tugas
pemantauan umpan balik khalayak. Pembicara harus menghadirkan gagasan secara
langsung kepada khalayak, membaca, dan menyesuaikan diri terhadap umpan balik
penyimak.
Simpanlah alat bantu multimedia jauh dari tangan penyimak. Apabila anda tidak
merencanakan anggota khalayak untuk menagani dan mengoperasikan perlengkapan,
simpanlah objek dan materi jauh dari tangan-tangan mereka. Adanya selebaran akan
menyaingi penyaji dalam memperoleh perhatian. Orang yang menyampaikan,
menerima, dan yang akan menerima selebaran akan terpengaruh. Simpanlah materi
selebaran sampau persentasi selesai atau sampai anda mencapai materi pokok
permaslahan dalam persentasi tersebut karena dengan demikian kontak fisik dengan
alat bantu multimedia tidak akan merusak perhatian.
Terangkan alat bantu multimedia dengan jelas dan ringkas. Ramalkan apa yang akan
penyimak anda lihat atau dengar, kemudian biarkan mereka memperoleh pengalaman
mengenai alat bantu multimedia tersebut. Tanpa penjelasan khusus (penekanan),
fungsi pertunjukan alat bantu multimedia mungkin akan mengaburkan nilai informasi
yang disampaikannya. Oleh karena itu, acapkali kenikmatan peragaan alat tersebut
justru diperoleh dari meningkatnya perhatian khalayak.
Bersiaplah mendapatkan kembali perhatian setelah menggunakan alat bantu
multimedia. Anda dapat meningkatkan volume dan kecepatan bicara anda, bergerak
didepan latar belakang yang diam, dan cepat memperbaiki kembali keterangan-
keterangan pada intensitas aslinya.
BAB III
PENUTUP
III. 1 Kesimpulan
Jadi alat bantu multimedia sangat penting dalam sebuah persentasi. Presentasi dapat
dijadikan alat yang bersahabat melalui penggunaan alat bantu multimedia. Namun beberapa
alasan membuat orang enggan dalam mengunakan alat multimedia, dikarenakan dalam
perencanaan dan persiapannya memerlukan waktu dan memakan biaya yang mahal. Beberapa
hal yang membuat “mengapa menggunakan alat bantu multimedia yaitu :
• Menambah kejelasan pesan
• Meningkatkan perhatian
• Meningkatkan pemahaman penyimak
• Mengurangi kegentaran berpidato di muka umum
• Meningkatkan organisasi pesan
• Meningkatkan efektifitas komunikasi pada umumnya
III. 2 Saran
Alat bantu multimedia dapat menambah minat, variasi, dan dampak yang akan diingat
lebih lama daripada pemakaian kata-kata. Jadi untuk kesempurnaan persentasi ada baiknya
kita menggunakan alat bantu multimedia.