36
[DOCUMENT TITLE] [Document subtitle]

[DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

[DOCUMENT TITLE] [Document subtitle]

Page 2: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya, Buku Panduan National Safety Competition 2018 ini dapat disusun

dengan baik dan lancar. Terima kasih pula untuk Universitas Gadjah Mada serta para Alumni

yang telah membantu dan terus mendukung keberlangsungan acara ini sehingga acara ini bisa

terus berjalan hingga tahun ini, juga Departemen Teknik Kimia UGM beserta seluruh panitia

yang terus berkontribusi secara maksimal demi kelancaran acara ini dari awal hingga akhir

nanti.

Acara National Safety Competition 2018 sendiri sudah memasuki tahun ke-6 nya di

mana acara ini diselenggarakan dengan maksud untuk mengingatkan serta meningkatkan

safety culture yang ada di kehidupan sehari-hari dalam diri mahasiswa. Selain itu, kami juga

memiliki tujuan untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan

menyelesaikan masalah dalam bidang safety yang merupakan salah satu aspek terpenting

dalam keselamatan kerja di industri maupun lingkungan sekitar.

Buku panduan National Safety Competition 2018 berisi peraturan dan ketentuan-

ketentuan perlombaan yang dapat digunakan oleh juri dan peserta agar penyelenggaraan

lomba dapat berjalan sesuai dengan tata cara dan aturan yang telah ditetapkan. Kami berharap

buku panduan ini dapat bermanfaat bagi peserta. Kritik dan saran kami harapkan agar acara

ini dapat berlangsung lebih baik kedepannya dalam memajukan safety di Indonesia.

Yogyakarta, 7 Mei 2018

Ketua Panitia,

Sony Hartono Hostiadi

Page 3: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

PENDAHULUAN 3

ALUR LOMBA DAN JADWAL KEGIATAN 4

KETENTUAN UMUM 5

KETENTUAN REGISTRASI 6

STUDI KASUS 8

KETENTUAN ABSTRAK 15

KETENTUAN PAPER 18

PENALTI 24

LAMPIRAN I 25

LAMPIRAN II 27

LAMPIRAN III 29

LAMPIRAN IV 31

LAMPIRAN V 33

Page 4: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

3

PENDAHULUAN

Di Indonesia, tingkat kecelakaan dalam bekerja masih cukup tinggi. Berdasarkan data

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, dari 100.000 tenaga kerja

terdapat 20 orang menderita cedera fatal akibat kecelakaan kerja. Menurut Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja; keselamatan dan kesehatan kerja adalah segala kegiatan

untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya

pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Sebagai seorang chemical engineer, keselamatan ( safety ) dalam bekerja merupakan

aspek yang paling penting untuk diperhatikan. Penggunaan dan pengoperasian alat-alat

produksi dalam industri yang tidak sesuai dengan standar operasi, kesalahan perilaku dalam

bertindak, dan kegagalan proses karena faktor alat, alam maupun human error dapat

menimbulkan kecelakaan dalam bekerja apabila aspek safety diabaikan oleh para pekerja.

National Safety Competition 2018 merupakan suatu sarana bagi para mahasiswa untuk

dapat melatih kemampuan analisis dan memberikan solusi atas suatu kasus yang berhubungan

dengan aspek safety. Tema yang diangkat adalah “ Think Safety, Work Safely, Make It

Priority!”. Dengan diadakannya kompetisi ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya safety

di lingkungan dapat ditingkatkan.

Page 5: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

4

ALUR LOMBA DAN JADWAL KEGIATAN

8 Mei 2018 : Case Release

5 Agustus 2018 : Deadline Pengumpulan Abstrak

27 Agustus 2018 : Pengumuman Abstrak

16 September 2018 : Deadline Pengumpulan Paper

22 Oktober 2018 : Pengumuman Grand Finalist

8 November 2018 : Culture Trip

9 November 2018 : Presentasi Grand Finalist

10 November 2018 : Grand Seminar

Page 6: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

5

KETENTUAN UMUM

1. Kompetisi National Safety Competition 2018 “Think Safety, Work Safely, Make It

Priority! ” terbuka untuk seluruh mahasiswa diploma atau S1 yang aktif di seluruh

perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia.

2. Peserta National Safety Competition 2018 adalah suatu kelompok yang terdiri dari 2

mahasiswa dari satu universitas yang sama.

3. Salah satu anggota kelompok diharuskan mahasiswa dengan jurusan Teknik Kimia, atau

jurusan yang erat hubungannya dengan ilmu Teknik Kimia dan keduanya masih terdaftar

sebagai mahasiswa aktif pada November 2018.

4. Anggota kelompok diperbolehkan dari angkatan yang berbeda.

5. Anggota kelompok tidak boleh berganti sampai kompetisi ini selesai.

6. Peserta tidak diperbolehkan menjadi anggota dari dua atau lebih kelompok yang berbeda.

7. Setiap universitas boleh mengirimkan lebih dari satu kelompok.

8. Setiap kelompok hanya diperbolehkan mengirim satu paper.

9. Peserta harus memenuhi syarat-syarat administrasi yang telah ditentukan.

10. Peserta membaca dan mengikuti setiap mekanisme perlombaan dan peraturan yang telah

ditetapkan panitia.

11. Delapan paper terbaik akan dipilih sebagai grand-finalist yang akan mempresentasikan

paper-nya dalam acara Grand Final NSC 2018 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

12. Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

13. Penghargaan lomba :

- Juara 1 : Rp.10.000.000,00 + Trophy + Sertifikat

- Juara 2 : Rp.8.000.000,00 + Trophy + Sertifikat

- Juara 3 : Rp.5.000.000,00 + Trophy + Sertifikat

Apabila ada informasi yang kurang jelas dapat menghubungi contact person yang tersedia.

Page 7: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

6

KETENTUAN REGISTRASI

A. Pengumpulan Abstrak

1. Peserta membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 100.000,00 (per kelompok) ke

No. Rekening : 8610427911

Nama Bank : BCA

Atas Nama : Safira Firdaus

Paling lambat tanggal 5 Agustus 2018 pukul 23.59 WIB.

2. Peserta mengisi formulir pendaftaran yang dapat diunduh di safecom.ft.ugm.ac.id serta

online form (typeform) yang dapat dibuka di web tersebut.

3. Setiap peserta wajib mengirimkan kelengkapan registrasi sebagai berikut :

a) Bukti pembayaran biaya registrasi dalam bentuk jpg.

b) Naskah abstrak dalam bentuk pdf.

c) Formulir pendaftaran dalam bentuk pdf.

d) Surat keterangan aktif kuliah dalam bentuk pdf.

e) Scan Kartu Tanda Mahasiswa dalam bentuk jpg.

f) Pas foto formal terbaru (berwarna) dalam bentuk jpg.

Berkas disatukan dalam satu folder dengan format .rar/.zip dengan ukuran maksimal 10

MB dengan nama folder NSC2018_ABSTRAK_NAMA

KELOMPOK_UNIVERSITAS_JUDUL ABSTRAKdan dikirim ke email

[email protected] dengan subject email sesuai dengan nama

folder.

4. Pengumpulan seluruh berkas pendaftaran dilakukan paling lambat 5 Agustus 2018 pukul

23.59 WIB.

5. Dalam waktu 1x24 jam, panitia akan mengirimkan balasan konfirmasi melalui email,

apabila tidak mendapat balasan, harap melakukan konfrmasi ke contact person yang

tersedia.

6. Pengumuman seleksi abstrak dapat diakses pada akun media sosial resmi NSC 2018 dan

website resmi NSC 2018 yaitu safecom.ft.ugm.ac.id pada 27 Agustus 2018.

Page 8: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

7

B. Pengumpulan Paper

1. Peserta melakukan registrasi ulang dengan mengirimkan naskah paper (softcopy) dan

file-file terkait ke email [email protected] dengan subject email

yaitu NSC2018_PAPER_NAMA KELOMPOK_UNIVERSITAS_JUDUL PAPER

dengan melampirkan file-file berikut:

• Naskah paper (format : .pdf)

• Surat pernyataan dosen pembimbing.

Seluruh file kelengkapan pendaftaran pada poin diatas dimasukkan kedalam satu folder

dengan format .zip/.rar dengan ukuran maksimal 10 MB dan nama folder sama dengan

subject email.

2. Pengumpulan seluruh kelengkapan pendaftaran dilakukan paling lambat tanggal 16

September 2018 Pukul 23:59 WIB.

3. Dalam waktu 1x24 jam, panitia akan mengirimkan balasan konfirmasi melalui email,

apabila tidak mendapat balasan, harap melakukan konfrmasi ke contact person yang

tersedia.

4. Peserta yang lolos tahap paper akan diumumkan tanggal 22 Oktober 2018 melalui

safecom.ft.ugm.ac.id dan Sosial Media NSC. Peserta yang lolos tersebut dapat mulai

mempersiapkan presentasi berdasarkan karya paper miliknya. Guidebook Grand Final

akan diumumkan di kemudian hari.

Page 9: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

8

CASE STUDY

MEMBANGUN PABRIK AMONIA YANG AMAN BAGI TENAGA KERJA DAN

PENDUDUK SEKITAR BERDASARKAN PRINSIP INHERENTLY SAFER DESIGN

DENGAN MENGACU STANDARD NASIONAL & INTERNASIONAL

A. PENDAHULUAN

1. Deskripsi Pabrik

PT Enggang Ammonia merupakan salah satu perusahaan multi nasional yang bergerak dalam

industri Amonia. Saat ini perusahaan sedang mengembangkan area produksi Amonia untuk

menaikkan kapasitas produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan Amonia baik nasional

maupun internasional yang terus meningkat. Pabrik tersebut akan dibangun di lahan milik

perusahaan. Namun karena perkembangan pemukiman penduduk yang tidak dapat dikontrol,

sehingga jarak antara lokasi lahan tempat rencana pabrik dibangun dengan area perkampungan

penduduk berjarak cukup dekat (± 500 m) dengan batas terluar lahan yang akan digunakan.

Tangki Amonia yang akan dibangun memiliki kapasitas 50.000 ton dan disimpan dalam bentuk

cair.

Peralatan Utama di tangki Amonia:

1. Tangki penyimpan Amonia cair

2. Pompa pengapalan Amonia

3. Loading Arm Amonia ke kapal

4. Pompa transfer Amonia

Spesifikasi Pabrik Amonia:

1. Teknologi: KBR (Kellogg Brown & Root) Purifier Technology

2. Kapasitas: 2.500 MTPD Amonia

Page 10: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

9

Process Flow Diagram Ammonia KBR Technology:

Proses Utama:

A. Front End Process:

Feed gas compression dan desulfurisasi

Primary reforming

Process air compressor

Secondary Reforming

Carbon monoxide shift conversion(HTS & LTS)

B. Middle End Process:

Carbon dioxide (CO2) removal

Methanasi

Synthesis gas drying

Cryogenic purification

C. Back End Process:

Synthesis gas compression

Ammonia synthesis

Loop purge ammonia recovery

Ammonia refrigeration

Vent Stack

Page 11: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

10

Case study:

Tentukan Sistem peralatan K3 apa saja yang harus dipenuhi sesuai dengan peraturan dan

standar nasional / internasional agar sistem pengoperasian pabrik berlangsung secara aman bagi

tenaga kerja dan menghindari dampak negatif bagi penduduk di sekitarnya.

Adapun persyaratan K3 yang harus dipenuhi meliputi:

1. Hazardous Area Classification untuk methanator, dryer dan purifier dengan mengisi

tabel di Lampiran 1 serta Safety device, fire detection & protection system untuk ketiga

unit peralatan tersebut.

2. Safety & environmental device serta fire detection dan protection system di area tangki

Amonia.

3. Desain dan Tata letak (lay out) Flare Stack dan tangki Amonia yang aman sesuai standar

K3 dengan mempertimbangkan jarak yang aman bagi pekerja, penduduk dan lingkungan

sekitarnya.

Uraian proses singkat:

Gas alam untuk feed dan fuel disuplai dari sumber dialirkan menuju Knock Out Drum

(K.O.Drum). Kemudian sebelum masuk kompresor, aliran terbagi 2, dimana sebagian aliran

gas alam menjadi fuel atau bahan bakar burner di primary reformer pada radiant section,

sedangkan sebagian lainnya menjadi feed untuk reaksi di primary reformer. Keluar dari KOD

bagian overhead, aliran gas alam menuju suction feed gas compressor, yang digerakkan steam

turbin, menggunakan medium pressure steam. Feed gas dicampur dengan sedikit hydrogen

recycled dari syn loop dan dipanaskan di feed preheat coil di dalam convection section di

primary reformer.

Kemudian dilakukan proses desulfurisasi pada feed gas melalui tiga langkah, yaitu gas

melewati vessel yang berisi katalis Cobalt-Molybdenum dan dua vessel, yang memiliki bed

berisi Zinc Oxide. Dua vessel ini dapat dioperasikan secara individual baik itu seri ataupun

paralel. Feed Gas yang telah didesulfurisasi dicampur dengan medium pressure steam.

Campuran gas dipanaskan di mixed feed coil di convection section dari primary reformer.

Feed mixture kemudian menuju ke tube katalis primary reformer dimana gas dan steam

bereaksi di dalam katalis Nikel (Ni). Setelah bereaksi di dalam primary reformer, gas masuk

ke secondary reformer untuk mereaksikan gas CH4 yang belum habis bereaksi di primary

reformer dan tempat memasukkan udara sebagai sumber gas N2 pada pembentukan Amonia.

Udara berasal dari kompresor udara dan sebelum masuk secondary reformer, bercampur

dengan steam medium. Reaksi pada reformer menghasilkan produk antara yaitu Karbon

Monoksida. Temperatur keluaran secondary reformer menjadi 895oC.

Effluent dari secondary reformer berupa gas sintesis baku (raw sygas) didinginkan

dengan membangkitkan superheater high pressure steam sebelum dikirim ke CO shift pada

temperatur 371oC untuk merubah Karbon monoksida menjadi Karbon dioksida.. Reaksi konversi

karbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature

Shift) dan LTS (Low Temperature Shift). Pada langkah shift conversion, Carbon Monoxides

bereaksi dengan steam untuk membentuk jumlah yang ekivalen/sama dengan Hydrogen dan

Carbon Dioxide.

Page 12: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

11

Gas meninggalkan HTS converter pada temperatur 429oC didinginkan dengan

membangkitkan steam dan memanaskan Boiler Feed Water (BFW) di heat exchanger.

Temperatur operasi pada inlet LTS converter menjadi sekitar 211oC dan keluaran LTS

Converter pada 232oC

Setelah melalui LTS, gas sintesis baku masuk dari bagian bawah CO2 absorber pada

70oC (setelah melalui beberapa heat exchanger) untuk menghilangkan CO2 dengan

menggunakan teknik absorbsi, yaitu mengontakkan larutan absorben (activated Methyl

Diethanol Amine / aMDEA) dengan aliran gas.

Gas sintesis baku kemudian menuju methanator pada temperatur 316oC untuk

dilakukan proses metanasi yang bertujuan mengonversi gas CO dan CO2 yang tidak dapat

diserap maupun di konversi di HTS, LTS dan CO2 removal, menjadi metana dengan

menggunakan katalis Ni.

Gas sintesis keluar methanator didinginkan di feed/effluent exchanger dan dengan

cooling water dan didinginkan lebih lanjut dengan ammonia refrigerant sehingga suhunya

turun menjadi 40C. Kondensat yang terbentuk dipisahkan di methanator effluent separator.

Gas sintesis kemudian dikeringkan di molecular sieve dryer menggunakan Zeolite untuk

menghilangkan Amonia, CO2 sisa, dan air dari aliran total gas sintesis dalam 24 jam siklus

pengeringan (drying) Dalam proses pengeringan ini diharapkan agar tidak ada kandungan air

yang masuk ke proses selanjutnya, karena air akan membeku pada unit purifikasi dan

mengakibatkan tersumbatnya aliran.

Gas sintesis yang keluar unit methanasi dan pengeringan akan dipisahkan dengan

Metana, 50 % Argon, dan sekitar 24 % Nitrogen dengan cara mencairkan gas di purifier dan

menyesuaikan rasio H2/N2 = 3 (umumnya 2,7). Gas sintesis kering dari dryer, pertama kali

didinginkan di bagian atas dari purifier feed/effluent exchanger dengan cara pertukaran panas

dengan purifier waste gas dan purified syngas. Gas kemudian mengalir melewati purifier

expander dimana energi akan dilepaskan untuk menghasilkan pendinginan yang dibutuhkan

oleh purifier. Energi expander di-recovery dengan membangkitkan listrik. Expander effluent

lebih lanjut didinginkan dan dikondensasikan sebagian di bagian bawah dan masuk ke purifier

rectifier.

Cairan dari bawah rectifier dievaporasikan sebagian pada tekanan yang diturunkan di

sisi shell dari purifier rectifier condenser. Bagian bawah Rectifier mengandung excess

Nitrogen, sebagian besar Metana dan sekitar 60% dari Argon. Cairan yang sebagian

terevaporasi meninggalkan sisi shell dari rectifier, dipanaskan dan di-vaporized oleh exchanger

dengan purifier feed dan kemudian meninggalkan sebagai purifier vent gas. Gas vent

digunakan untuk meregenerasi dryer molecular sieve dan kemudian dibakar sebagai fuel di

primary reformer. Make-up gas sintesis dari atas kondensor rectifier purifier dipanaskan oleh

feed purifier dengan penambahan panas sekitar 1,8 °C dan dikirim ke kompresor gas sintesis.

Satu-satunya kontaminan yang tersisa dalam make-up gas sintesis adalah sekitar 0,3 mol%

Argon.

Gas sintesis yang telah dimurnikan dikompresi dalam dua tahap menjadi tekanan 145

kg/cm2A oleh kompresor gas sintesis. Recycle gas ditambahkan ke gas sintesis sebelum masuk

ke stage kedua kompresor dan aliran gabungan meninggalkan kompresor pada tekanan

157kg/cm2A. Gas gabungan dipanaskan dan mengalir ke converter sintesis Amonia.

Page 13: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

12

Amonia diproduksi dalam Ammonia converter horizontal fixed-bed. Converter ini

memiliki tiga stage dan intercooler. Stage ketiga dibagi menjadi dua bed secara seri, sehingga

converter berisi total empat bed. Setiap bed diisi dengan katalis iron promoted. Bed pertama

akan diisi dengan katalis pre-reduced. Make-up dan gas recycle dari kompresor gas sintesis

dipanaskan terhadap effluent converter di Ammonia Converter Feed / Effluent Exchanger.

Gas effluent converter selanjutnya didinginkan dan dikondensasikan di ammonia

unitized chiller. Exchanger ini dirancang khusus menyediakan pendinginan effluent converter

melalui pertukaran panas dengan gas sintesis yang kembali dari separator ammonia, dan

mendidihkan ammonia cair pada empat tingkat temperatur yang berbeda (16.7oC, -2.2oC, -

17.8oC dan -33oC) dalam satu shell tunggal.

Untuk menghindari pencemaran lingkungan akibat gas ammonia yang dibuang ke

atmosfer maka akan dipasang flare stack yang berfungsi membakar ammonia yang keluar lewat

vent pada saat kondisi start-up, normal shut-down maupun kondisi abnormal lainnya.

Data kondisi operasi dan proses di Flare Stack adalah sbb:

Komposisi Temp.

(degC)

Velocity

(m/s)

Rate

(T/jam) MW

Tinggi

(m)

Diameter

(inch)

NH3 100 122.1 19.2 149.2 17 ? ?

CO2 0

H2O 0

N2 0

O2 0

H2 0

Udara 0

Page 14: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

13

Desain Site Layout Plan:

SELAMAT MENGERJAKAN… THINK SAFETY WORK SAFELY

Kawasan Hutan Lindung

Legenda:

Jalan

Dermaga

Tangki Amonia

Laut

Page 15: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

14

KONDISI OPERASI DAN KOMPOSISI FLUIDA DI METHANATOR, MOLECULAR SIEVE DRYER DAN PURIFIER RECTIFIER

Equipment

Name

Shell/ Tube/ Jacket

Operating Condition

Fluid Character Codes and Regulations

Temp (deg. C)

Press (kg/cm2G)

Fluid Name

State G/L/S

Gas Group

Temp. Class

Heavier/ Lighter than

air

Hazardous Source

Class 1 Division

type

Methanator Shell 346 36.7 Hydrogen 64.67%

G

YES

Nitrogen 32.18%

G

Methane 1.90%

G

Argon 0.42%

G

Carbon Oxide 0.39%

G

Carbon Dioxide 0.05%

G

H2O 1.22%

G

Molecular Sieve Dryer

Shell 4 35.5 Hydrogen 64.69%

G

YES

Nitrogen 32.35%

G

Methane 2.27%

G

Argon 0.64%

G

H2O 0.04%

G

Purifier Rectifier

- -172.6

32.0 Hydrogen 64.69%

G

YES

Nitrogen 32.35%

G

Methane 2.27%

G

Argon 0.64%

G

Page 16: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

15

KETENTUAN ABSTRAK

Page 17: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

16

A. KETENTUAN TEKNIS

1. Merupakan intisari solusi yang ditawarkan yang mencakup latar belakang,

identifikasi masalah, tujuan, deskripsi solusi, dan kesimpulan.

2. Penulisan abstrak menggunakan bahasa Indonesia baku berdasarkan Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

3. Penggunaan kata dalam bahasa asing diperbolehkan apabila kata-kata tersebut tidak

ada dalam bahasa Indonesia atau menjadi ambigu jika menggunakan bahasa

Indonesia. Kata-kata dalam bahasa asing tersebut ditulis menggunakan font style

italic (cetak miring).

4. Tulisan abstrak diketik rapi dengan menggunakan format penulisan sebagai berikut:

• Ukuran kertas : A4

• Font : Times New Roman

• Font size : 11 pt

• Margin : Top, right, bottom, left (2 cm)

• Line spacing : 1

• Align text : Justify (kecuali untuk judul menggunakan Center)

• Awal paragraf diketik menjorok ke dalam sekitar 1,25 cm (atau sebanyak 7-8

karakter).

• Jumlah kata dalam abstrak terdiri dari 300-500 kata.

• Terdapat kata kunci maksimal 5 kata kunci.

(Lihat Lampiran I)

5. Penulisan abstrak tidak perlu menyertakan cover terlebih dahulu.

Page 18: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

17

B. PENILAIAN ABSTRAK

Kriteria Penilaian Parameter Penilaian Bobot (%)

Bahasa dan Sistematika

Penulisan

Tata Bahasa 5

Format dan Sistematika Penulisan 5

Isi Abstrak

Kelengkapan intisari gagasan 20

Ketepatan dan relevansi gagasan sebagai

solusi penyelesaian masalah

35

Kreativitas dan inovasi gagasan 25

Struktur dan keruntutuan penyampaian

isi abstrak

10

Total 100

Page 19: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

18

KETENTUAN PAPER

Page 20: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

19

A. Ketentuan Paper

1. Penulisan abstrak menggunakan bahasa Indonesia baku berdasarkan Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

2. Penggunaan kata dalam bahasa asing diperbolehkan apabila kata-kata tersebut tidak

ada dalam bahasa Indonesia atau menjadi ambigu jika menggunakan bahasa

Indonesia. Kata-kata dalam bahasa asing tersebut ditulis menggunakan font style

italic (cetak miring).

3. Tulisan (paper) diketik rapi dengan menggunakan format penulisan sebagai berikut :

• Ukuran kertas : A4

• Font : Times New Roman

▪ Font Size : Untuk isi 12 pt, sedangkan untuk judul bab dicetak tebal 16pt

• Margin : Top (2 cm), Left (4 cm), Right (2 cm), Bottom (2 cm)

• Spasi : 1,5

• Align text : Justify (kecuali untuk judul menggunakan Center)

• Alinea baru diketik menjorok ke dalam sekitar 1,25 cm (atau sebanyak 7-8

karakter).

• Daftar pustaka menggunakan line spacing 1.

4. Penulisan paper perlu disertakan cover terlebih dahulu sesuai format yang sudah ada.

(Lihat Lampiran II)

5. Batas maksimal dari jumlah halaman paper adalah sebanyak 40 halaman (tidak termasuk

Halaman Judul, Ringkasan, Daftar Isi, dan Lampiran).

6. Pada bagian bab dan sub bab ditulis dengan menggunakan sistem numeral, dimana ada

penomoran pada masing-masing bab dan sub bab. Format penulisan bab dan sub bab

seperti pada contoh terlampir.

(Lihat Lampiran III )

7. Penomoran halaman dibuat dengan format

• Bagian awal paper seperti halaman judul, ringkasan, dan daftar isi diberi nomor

halaman menggunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, ...) dan diketik di sebelah

kanan bawah.

• Bagian inti (isi paper) dan bagian akhir (daftar pustaka, lampiran) diberi nomor

halaman menggunakan angka arab (1, 2, 3, ...) dan diketik di sebelah kanan

bawah.

Page 21: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

20

8. Tabel diberi judul penomoran sesuai dengan urutannya dalam naskah. Judul tabel diketik

diatas tabel dengan nomor tabel menggunakan angka romawi besar (I, II, III, ...) dan font

style bold (cetak tebal).

(Lihat lampiran IV )

9. Gambar (baik grafik maupun foto) diberi judul dengan penomoran gambar sesuai dengan

urutannya dalam naskah. Judul gambar diketik di bawah gambar dengan nomor gambar

menggunakan angka arab (1, 2, 3, ...)

(Lihat lampiran IV )

10. Jika paper memuat sitasi maka dituliskan sumber referensi yang digunakan untuk

menghindari isu plagiarisme.

11. Jika paper tidak memenuhi format yang ditentukan dalam lomba ini akan mendapat

pengurangan poin sesuai dengan jenis pelanggarannya.

B. Sistematika Penulisan Paper

HALAMAN JUDUL

1. Judul diketik dengan menggunakan huruf besar dan dicetak tebal. Judul yang ditulis

harus ekspresif, tepat dan sesuai dengan masalah yang ditulis serta tidak

menimbulkan penafsiran ganda.

2. Logo National Safety Competition.

3. Nama penulis ditulis jelas dan urutan pertama merupakan nama ketua kelompok.

4. Nama dosen pembimbing ditulis jelas dibawah nama penulis.

5. Nama universitas / perguruan tinggi ditulis dengan jelas.

6. National Safety Competition 2018 diketik dengan huruf besar dan dicetak miring

untuk kata-kata dalam bahasa asing.

(Lihat lampiran V)

RINGKASAN

Berisi intisari dari Paper yang telah disusun. Ringkasan dibatasi maksimal 2 halaman.

Page 22: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

21

DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Berisi uraian mengenai alasan atau hal yang melatarbelakangi penulis sehingga

melakukan analisis safety terhadap kasus ini.

II. Identifikasi Masalah

Berisi analisis atau gagasan kreatif dari penulis terkait dengan safety yang terdapat

pada kasus ini.

III. Tujuan dan Manfaat

Berisi tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari hasil analisis safety.

BAB 2. METODOLOGI

I. Metodologi

Berisi penjelasan berupa metode yang dilakukan dengan cara pendekatan, analisis

atau kajian untuk menyelesaikan masalah safety dan dilengkapi justifikasi pemilihan

metode beserta penjelasan langkah-langkah metodenya.

II. Batasan Penyelesaian dan Asumsi

Berisi batasan-batasan (boundary condition) yang diambil dalam kajian penyelesaian

masalah beserta asumsi yang digunakan untuk mempermudah dalam proses analisis.

BAB 3. PEMBAHASAN

Berisi analisis masalah dari aspek safety yang lebih rinci disertai solusi yang ditawarkan

untuk menyelesaikan kasus dengan mengaplikasikan ilmu keteknik-kimiaan yang ada.

Pembahasan yang ada diharapkan mencakup Hazardous Area Classification, Safety &

Environmental Device, Serta Desain dan Tata Letak (layout) Flare Stack dan Tangki

Amonia.

BAB 4. PENUTUP

I. Kesimpulan

Berisi kesimpulan penulis mengenai analisis dan solusi yang ditawarkan secara lebih

ringkas. Kesimpulan dibatasi maksimal 2 halaman.

II. Saran

Berisi saran yang diberikan oleh penulis untuk pihak-pihak terkait yang sesuai

dengan case. Saran dibatasi maksimal 1 halaman.

Page 23: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

22

DAFTAR PUSTAKA

Berisi referensi atau sumber acuan yang digunakan oleh penulis dalam paper sehingga

pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan.

Format Penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama.

2. Pada satu bagian daftar pustaka ditulis dengan line spacing 1 dan untuk jarak

dengan pustaka berikutnya diberi line spacing 1,5.

3. Alamat internet ditulis menggunakan cetak miring (font style italic).

(Lihat Lampiran V)

LAMPIRAN

Berisi Material Safety Data Sheet (MSDS), tabel, grafik, rumus atau gambar pendukung

yang digunakan dalam paper.

Page 24: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

23

C. PENILAIAN PAPER

Kriteria penilaian paper dalam kompetisi ini adalah:

Kriteria Penilaian Parameter Penilaian Bobot

(%)

Bahasa dan

Sistematika

Penulisan

Tata Bahasa meliputi sistematika tulisan, ragam bahasa,

ketepatan dan kejelasan ungkapan 5

Format penulisan dan kejelasan penulis dalam

memaparkan gagasan 5

Isi Paper

Ringkasan 5

Pendahuluan

• Latar Belakang

• Identifikasi Masalah

• Tujuan dan Manfaat

15

Metodologi

• Teori dasar metode yang digunakan, Justifikasi

pemilihan metode, dan Penjelasan langkah-

langkah metode

• Batasan penyelesaian dan asumsi yang digunakan

25

Pembahasan

• Deskripsi Susunan Alat

• Safety Aspect Investigation

• Rekomendasi Susunan Alat

40

Kesimpulan dan saran 5

Total 100

Page 25: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

24

PENALTI

No Pelanggaran Konsekuensi

1 Keterlambatan pengumpulan paper

Pengurangan 5 poin setiap 1

jam keterlambatan

Diskualifikasi untuk

pengumpulan di atas 4 jam

atau lebih

2 Ketentuan administrasi yang tidak lengkap Pengurangan 5 poin per

ketentuan per orang

3 Plagiasi Diskualifikasi

4 Karya paper sudah pernah diikutsertakan atau pernah

menang di kompetisi lain Diskualifikasi

5 Jumlah halaman paper melebihi ketentuan Pengurangan 5 poin per

halaman

6 Cover paper tidak sesuai ketentuan Pengurangan 5 poin

7 File pendaftaran tidak dijadikan dalam satu folder Pengurangan 2 poin

8 Format nama folder tidak sesuai dengan ketentuan Pengurangan 2 poin

Page 26: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

25

LAMPIRAN I

FORMAT ABSTRAK

Page 27: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

26

(Times New Roman, font size 11 pt, line spacing 1)

JUDUL

(yang akan menjadi judul paper)

Nama Ketua Kelompok, Nama Anggota

Universitas

Abstrak

(isi abstrak)...............................................................................................................................

............................................................................................................................................................

.

............................................................................................................................................................

.

............................................................................................................................................................

.

............................................................................................................................................................

.

............................................................................................................................................................

.

............................................................................................................................................................

.

............................................................................................................................................................

.

............................................................................................................................................................

.

............................................................................................................................................................

.

............................................................................................................................................................

.

............................................................................................................................................................

.

............................................................................................................................................................

.

Kata kunci : .........................................................................................

Page 28: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

27

LAMPIRAN II

FORMAT COVER DAN

HALAMAN JUDUL

Page 29: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

28

JUDUL PAPER

(LOGO NATIONAL SAFETY COMPETITION)

Disusun oleh :

Nama Anggota :

1. (Ketua Kelompok)________

2. _______________________

Pembimbing :

_________________________

Universitas

NATIONAL SAFETY COMPETITION

2018

Page 30: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

29

LAMPIRAN III

FORMAT PENULISAN

BAB DAN SUB BAB

Page 31: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

30

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1.........................................

......................................................................................................................

................................................................................................................................

3.1.1.....................................

......................................................................................................................

................................................................................................................................

3.1.1.1..................................

......................................................................................................................

................................................................................................................................

3.2.......................................

......................................................................................................................

................................................................................................................................

3.2.1....................................

......................................................................................................................

................................................................................................................................

3.2.1.1.................................

......................................................................................................................

................................................................................................................................

Dst.

Page 32: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

31

LAMPIRAN IV

FORMAT PENULISAN TABEL

DAN GAMBAR

Page 33: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

32

Format Penulisan Tabel

Tabel II. Yield Ekstrak yang Dihasilkan dari Ekstraksi

No. Massa awal

(gram)

Massa ekstrak

(gram) Yield (%)

1 20.0285 2.436 12.18%

2 20.1563 0.8856 4.428%

3 20.0201 0.5006 2.492%

4 20.0085 3.0587 15.29%

5 20.0138 3.9692 19.83%

Format Pencantuman Gambar

Gambar 2. Langkah Kerja Secara Umum

Page 34: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

33

LAMPIRAN V

FORMAT PENULISAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 35: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

34

(Buku)

Penulis 1, Penulis 2 dst. (Nama belakang, nama depan disingkat), Tahun publikasi,

“Judul Buku”, Edisi, nomor halaman, Penerbit, Tempat Publikasi.

Wertheim, E., And Jeskey, H., 1956, “Introductory Organic Chemistry”, pp. 339-254,

Mc.Graw-Hill Book Company, Inc., New York.

(Prosiding Seminar/Konferensi)

Penulis 1, Penulis 2 dst, (Nama belakang, nama depan disingkat), Tahun publikasi,

“Judul artikel”, Nama Konferensi, Halaman.

Kalsum, U., Sediawan, W. B., dan Rochmadi, 1997, “Desorpsi Ammonia dari Air ke Udara

dalam Tangki Berpengaduk”, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia FT-UGM,

115-122.

(Artikel Jurnal)

Penulis 1, Penulis 2 dst, (Nama belakang, nama depan disingkat), Tahun publikasi,

“Judul artikel”, Nama Jurnal, Volume: Halaman.

Lahaye M, Rochas C, 1991, “Chemical Structure and Physico-chemical Properties of Agar”,

Hydrobiologia, 221: 137–148.

(Website)

Penulis (Nama belakang, nama depan disingkat), Tahun, “Judul”, Alamat Uniform Resources

Locator (URL), Tanggal Diakses.

Mckinsey, B., 1997, “Hazardous Material Identification Method for Chemical Engineer”,

http://chemicalengineering.com, 18 April 2010.

Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan:

Analisis nitrogen dalam bahan-bahan organik dilakukan dengan mengonversikan

nitrogen menjadi NH3 kemudian menentukan jumlah NH3 yang terbentuk. Metode penentuan

nitrogen yang banyak dilakukan adalah metode Gunning (Griffin,1955).

Hasil analisis elementer berbagai macam protein menunjukkan bahwa setiap molekul

protein mengandung karbon (51-55 % berat), nitrogen (6,5-7,3 %), oksigen (20-24 %),

hidrogen (15-18 %), belerang (0-2 %), dan fosfor (1-10 %) (Wertheim and Jeskey,1956).

Page 36: [DOCUMENT TITLE]safecom.ft.ugm.ac.id/Guidebook_Paper_NSC18.pdfkarbon monoksida menjadi karbon di oksida terdiri dari 2 tahap yaitu HTS (High Temperature Shift) dan LTS (Low Temperature

35