Documents.tips Referat Dermatitis Atopik

7/25/2019 'Documents.tips Referat Dermatitis Atopik

http://slidepdf.com/reader/full/documentstips-referat-dermatitis-atopik 1/19

DERMATITIS ATOPIK

Pembimbing:

dr.Mahfuzah Mahidin, Sp.KK

Disusun Oleh :

Tri Mulia Fitriani

Wahyu Setiaan

Dei Purnama !mri

SMF P"#$%K&T K!'&T D%# K"'%M&# (S!D D(.(M D)O"'*%M +&#)%&

F%K!'T%S K"DOKT"(%# !&S! M"D%# D%# M%'%*%$%T& +%#D%( '%MP!#

-/0



+%+ &

P"#D%*!'!%#

Dermatitis atopik (DA) merupakan penyakit peradangan kronik, yang bersifat hilang

timbul, dan disertai rasa gatal pada kulit. Kelainan ini terutama terjadi pada bayi dan anak,

menghilang pada 50% kasus saat remaja tetapi dapat menetap atau bahkan dimulai pada masa

deasa.

Dermatitis atopik dibagi ! tipe yaitu "

#ipe $ " murni

aitu dermatitis atopik yang tidak disertai keterlibatan saluran napas, ada ! tipe yaitu "

a. &ntrinsik " tidak terdeteksi adanya sensitasi &g' spesifik dan tidak terdapat peningkatan &g'total serum.

b. 'kstrinsik " terbukti dengan adanya sensitasi terhadap alergen hirup dan alergen makanan pada

uji kulit dan pada serum.

#ipe ! " bentuk ampuran

aitu dermatitis atopik yang disertai gejala saluran napas dan terdapat sensitasi &g'.

Diperkirakan angka kejadian di masyarakat adalah sekitar $*% dan pada anak + 5 tahun sebesar

*,$%, sedangkan prealensi DA pada anak meningkat 5$0% pada !0*0 tahun terakhir. -angat

mungkin peningkatan prealensi ini berasal dari faktor lingkungan, seperti bahan kimia industri,

makanan olahan, atau benda asing lainnya. Ada dugaan baha peningkatan ini juga disebabkan

perbaikan prosedur diagnosis dan pengumpulan data.



+%+ &&

T&#)%!%# P!ST%K%

&&./ Definisi

Dermatitis atopi (DA) adalah penyakit kulit reaksi inflamasi yang didasari oleh faktor

herediter dan faktor lingkungan, bersifat kronik residif dengan gejala eritema, papula, esikel,

kusta, skuama dan pruritus yang hebat. ila residif biasanya disertai infeksi atau alergi, faktor

psikologik, atrau akibat bahan kimia atau iritan.

&&.-. "pidemi1l1gi

Dermatitis atopi (DA) merupakan masalah kesehatan masyarakat utama diseluruh dunia

dengan praalensi pada anakanak $0!0% dan praalensi pada orang deasa $*%. Dermatitis

atopi lebih sering terjadi pada anita daripada lakilaki dengan ratio $,5"$. Dermatitis atopi

sering dimulai pada aal masa pertumbuhan (early-onset dermatitis atopic). 'mpat puluh lima

persen kasus dermatitis atopi pada anak pertama kali munul dalam usia / bulan pertama, /0%

munul pada usia satu tahun pertama, dan 5% kasusu munul pertama kali sebelum usia 5

tahun. 1amun penyakit ini juga dapat terjadi pada saat deasa (late onset dermatitis atopic), dan

pasien ini dalam jumlah besar tidak ada tandatanda sensitisasi yang dimediasi oleh &g'.

&&.2. "ti1pat1genesis

-ampai saat ini etiologi maupun mekanisme yang pasti DA belum semuanya diketahui,

demikian pula pruritus pada DA. #anpa pruritus diagnosis DA tidak dapat ditegakan. 2asa gatal

dan rasa nyeri samasama memiliki reseptor di taut dermoepidermal, yang disalurkan leat



syaraf 3 tidak bermielin ke saraf spinal sensorik yang selanjutnya diteruskan ke thalamus

kontralateral dan korteks untuk diartikan. 2angsangan yang ringan, superfiial dengan intensitas

rendah menyebabkan rasa gatal, sedangkan yang dalam dan berintensitas tinggi menyebabkan

rasa nyeri. -ebagian pathogenesis DA dapat dijelaskan seara imunologik dan nonimunologik.

a) 2eaksi imunologis DA-ekitar 40% anak dengan DA mempunyai riayat atopi dalam keluarganya

seperti asma bronhial, rhinitis alergi, atau dermatitis atopi. -ebagian besar

anak dengan DA (sekitar 0%), terdapat peningkatan kadar &g' total dan

eosinofil di dalam darah. Anak dengan DA terutama yang moderat dan berat

akan berlanjut dengan asma dan atau rhinitis alergika di kemudian hari, dan

semuanya ini memberikan dugaan baha dasar DA adalah suatu penyakit

atopi. b) 6aktor non imunologis

6aktor non imunololgis yang menyebabkan rasa gatal pada DA antara lain

adanya faktor genetik, yaitu kulit DA yang kering (7erosis). Kekeringan kulit

diperberat oleh udara yang lembab dan panas, banyak berkeringat, dan bahan

detergen yang berasal dari sabun. Kulit yang kering akan menyebabkan nilai

ambang rasa gatal menurun, sehingga dengan rangsangan yang ringan seperti

iritasi ol, rangsangan mekanik, dan termal akan mengakibatkan rasa gatal.

) 6aktorfaktor penetus

∑ 8akanan

erdasarkan hasil Double Blind Placebo Controlled Food Challenge

(D9363), hamper :0% bayi dan anak dengan DA sedang dan berat

mempunyai riayat alergi terhadap makanan. ayio dan anak dengan

alergi makanan umumnya disertai uji kulit ( skin prick test) dan kadar &g'

spesifik positif terhadap berbagai maam makanan. ;alaupun demikian



uji kulit positif terhadap suatu makanan tertentu, tidak berarti baha

penderita tersebut alergi terhadap makanan tersebut, oleh karena itu masih

diperlukan suatu uji eliminasi dan prookasi terhadap makanan tersebut

untuk menetukan kepastiannya.

∑ Alergen hirup

Alergen hirup sebagai penyebab DA dapat leat kontak, yang dapat

dibuktikan dengan uji tempel, positif pada *050% penderita DA, atau

leat inhalasi. 2eaksi positif dapat terihat pada alergi tungau debu rumah

(#D2), dimana pada pemeriksaan in itro (2A-#), <5% penderita DA

mengandung &g' spesifik positif terhadap #D2 dibandingkan hanya :!%

pada penderita asma. 9erlu juga diperhatikan baha DA juga bisa

diakibatkan oleh allergen hirup lainnya seperti bulu binatang rumah

tangga, jamur, atau ragweed di negaranegara dengan : musim.

∑ &nfeksi kulit

9enderita dengan DA mempunyai tendensi untuk disertai infeksi kulit oleh

kuman umumnya Sthapylococcus aureus, irus dan jamur. -tafilokokus

dapat ditemukan pada <0% lesi penderita DA dan jumlah koloni bisa

menapai $04 kolonim! pada bagian lesi tersebut. Akibat infeksi kuman

-tafilokokus akan dilepaskan sejumlah toksin yang bekerja sebagai

superantigen, mengaktifkan makrofag dan limfosit #, yang selanjutnya

melepaskan histamine. =leh karena itu penderita DA dan disertai infeksi

harus diberikan kombinasi antibiotika terhdap kuman stafilokokus dan

steroid topikal.

&&.3. Manifestasi 4linis

#erdapat tiga bentuk klinis dermatitis atopi, yaitu bentuk infantile, bentuk anak, dan

bentuk deasa.



a5 entuk infantile (! bulan > ! tahun)

-eara klinis berbentuk dermatitis akut eksudatif dengan predileksi daerah

muka terutama pipi dan daerah ekstensor ekskremitas. entuk ini berlangsung

sampai usia ! tahun. 9redileksi pada muka lebih sering pada bayi yang masih

muda, sedangkan kelainan pada ekstensor timbul pada bayi sudah merangkak.

?esi yang paling menonjol pada tipe ini adalah esikel dan papula, serta

garukan yang menyebabkan krusta dan terkadang infeksi sekunder. @atal

merupakan gejala yang menolok membuat bayi gelisah dan reel dengan

tidur yang terganggu. 9ada sebagian penderita dapat disertai infeksi bakteri

maupun jamur.

b5 entuk anak (* > $$ tahun)-eringkali bentuk anak merupakan lanjutan dari bentuk infantile, alaupun

diantaranya terdapat suatu periode remisi. @ejala klinis ditandai oleh kulit

kering (7erosis) yang lebih bersifat kronik dengan predileksi daerah fleksura

antekubiti, poplitea, tangan, kaki dan periorbita.



65 entuk remaja dan deasa ($! > *0 tahun)

DA bentuk deasa terjadi pada usia !0 tahun. mumnya berlokasi di daerah

lipatan, muka, leher, badan bagian atas dan eksremitas. ?esi berbentuk

dermatitis kronik dengan gejala utama likenifikasi dan skuamasi.

&&.0. Diagn1sis

Banfin dan ?obitC ($<44) menyusun petunjuk yang sekarang diterima sebagaidasar untuk

menegakan diagnosis DA. 8ereka mengajukan berbagai maam riteria yang dibagi dalam

riteria mayor dan riteria minor. Dermatitis atopi dikenal sebagai gatal yang menimbulkan

kelainan kulit, bukan kelainan kulit yang menimbulkan gatal. #etapi belum ada kesepakatan

pendapat mengenai hal ini, karena pada pengamatan lesi di muka dan punggung bukan



diakibatkan garukan, selain itu dermatitis juga terjadi pada bayi yang belum mempunyai

mekanisme gatalgaruk.

Kriteria diagn1sis dermatitis at1pi6 dari *anfin dan '1bitz, /788

Kriteria mayor (*)

• 9ruritus dengan 8orfologi dan distribusi khas

• Deasa " ?ikenifikasi fleksura

• ayi dan anak " lokasi kelainan di daerah muka dan ekstensor

• 2iayat atopi pada penderita atau keluarganya

Kriteria minor (*)

• Eerosis

• &nfeksi kulit (khususnya oleh -.aureus dan irus B.simpleks)

• Dermatitis non spesifik pada tangan dan kaki

• &ktiosishiperlinearis 9almariskeratosis pilaris

• 9triasis alba

• Dermatitis di papilla mame

• White dermatograism dan delayed blanched response

• Keilitis

• ?ipatan infra orbital Dennie > 8organ

• Konjungtiitis berulang

• Keratokonus

• Katarak subkapsular anterior

• =rbita menjadi gelap

• 8uka puat dan eritema

• @atal bila berkeringat

• &ntolerans perifolikular



• Bipersensitif terhadap makanan

• 9erjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau emosi

• #es alergi kulit tipe dadakan positif

• KadaFr &g' dalam serum meningkat

• Aitan pada usia dini

ntuk mendiagnosis dermatitis atopi harus ada kriteria mayor * dan kriteria minor *

ntuk bayi kriteria diagnosis dimodifikasi yaitu "

#iga kriteria mayor berupa

• 2iayat atopi pada keluarga

• Dermatitis di muka atau ekstensor

• 9ruritus

Ditambah tiga kriteria minor "

• Eerosisiktosishiperliniaris 9almaris

• Aksentuasi perifolikular

• 6isura belakang telinga

• -kuama di skalp kronis

Kriteria William untu4 dermatitis at1pi6



& Barus ada "

Kulit yang gagal ( atau tanda garukan pada anak keil)

&& Ditambah * atau lebih tanda berikut "

• 2iayat perubahan kulitkering di fosa kubiti, fosa poplitea, bagian anterior dorsum pedis atau

seputar leher (termasuk kedua pipi pada anak + $0 tahun)

• 2iayat asma atau hay feer pada anak ( riayat atopi pada anak + :tahun pada generasi$ dalam

keluarga

• 2iayat kulit kering sepanjang tahun

• Dermatitis di fleksural ( pipi, dahi, dan paha bagian lateral pada anak + : tahun

• Aitan dibaah umur ! tahun ( tidak dinyatakan pada anak + : tahun

&&.9. Pemeri4saan penunang

$. Dermatografisme putih, untuk melihat perubahan dari rangsangan goresan

terhadap kulit.

!. 9erobaan asetilkolin akan menimbulkan asokontriksi kulit yang tampak sebagai

garis puat selama satu jam.

*. ji kulit dan &g' > 2A-#

9emeriksaan uji tusuk dapat memperlihatkan allergen mana yang berperan,

namun kepositifannya harus sejalan dengan derajat kepositifan &g' 2A-#

(spesifikterhadap allergen tersebut). Khususnya pada alergi makanan, anjuran diet

sebaiknya dipertimbangkan seara hatihati setelah uji tusuk

:. 9eningkatan kadar &g' pada sel langerhans



Basil penelitian adanya sel &g' pada sel langerhans membuktikan mekanisme

respon imun tipe & pada dermatitis atopi, adanya pajanan terhadap allergen luar

dan peran &g' di kulit.

5. Gumlah eosinofil

9eningkatan jumlah eosinofil di perifer maupun di jaringan kulit umumnya

seirama dengan beratnya penyakit dan lebih banyak ditemuakn pada keadaan

yang kronis.

/. 6aktor imunogenik B?A

;alaupun belum seara bermakna B?AA< diduga berperan sebagai faktor

predisposisi intrinsi pasien atopi. 9earisan genetiknya bersifat multifator.

Dugaan lain adalah kromosom $$F$* juga didapat ikut berperan pada timbulnya

dermatitis atopik.

4. Kultur dan resistensi

8engingat adanya kolonisasi -taphyloous aureus pada kulit pasien atopi

terutama yang eksudatif (alaupun tidak tampak infeksi sekunder), kultur dan

resistensi perlu dilakukan pada dermatitis atopi yang rekalsitran terutama di

rumah sakit kota besar.

&&.8. Diagn1sa +anding

$. Dermatitis seboroik

Ditandai erupsi berskuama, salmon olored atau kuning berminyak yang

mengenai kulit kepala, pipi,badan,eksremitas dan diaper area.

!. Dermatitis kontak



iasanya lesi sesuai dengan tempat kontaktan, lesi berupa popular miliar dan

erosif.

*. Dermatitis numularis

9enyakit yang ditandai lesi yang berbentuk koin. kuran diameter $ m atau

lebih, timbul pada kulit yang kering.

:. 9soriasis

?esi psoriasis berarna merah dan skuama seperti perak miaeous (seperti

mika). 9redileksi psoriasis di permukaan ekstensor, terutama pada siku dan lutut,

kulit kepala dan daerah genital.

5. -kabies

Diagnosis ditegakan dengan adanya riayat rasa gatal di malam hari, distribusi

lesi yang khas, dengan lesi primer yang patognomonik berupa adanya burro dan

adanya kutu pada pemeriksaan mikroskopik.

/. Dermatitis herptiformis

9enyakit yang menahun dan residif, ruam bersifat polimorfik terutama berupa

esikel, terusun berkelompok dan simetrik serta disertai rasa sangat gatal.

&&.;. Penatala4sanaan dermatitis at1pi4

%. !mum

erbagai fdaktor dapat menjadi penetus DA dan tidak sama untuk setiap indiidu,

karena itu perlu indentifikasi dan dieliminasi berbagai faktor tersebut.

• 8enghindarkan pemakaian bahanbahan iritan (detergen, alohol, astringen,

pemutih,dll)



• 8enghindarkan suhu yang terlalu panas dan dingin, kelembapan tinggi.

• 8enghidarkan aktifitas yang akan mengeluarkan banyak keringat

• 8enghindarkan makananmakanan yang diurigai dapat menetuskan DA

• 8elakukan halhal yang dapat mengurangi jumlah #D2agen infeksi, seperti

menghindari penggunaan kapukkarpetmainan berbulu.

• 8enghindarkan stress emosi

• 8engobati rasa gatal

+. Khusus

$. 9engobatan #opikal

a. Bidrasi kulit

Dengan melembabkan kulit, diharapkan saar kulit menjadi lebih baik

dan penderita tidak menggaruk dan lebih impermeable terhadap

mikroorganismebahan iritan. erbagai jenis pelembab dapat digunakan

anatar lain ream hidrofilik $0%, pelembab yang mengandung asam laktat

dengan konsentrasi kurang dari 5%.9emakaian pelembab beberapa kali

sehari setelah mandi

b. Kortikosteroid

;alau steroid topikal sering diberi pada pengobatan DA, tetapi harus

berhatihati karena efek sampingnya yang ukup banyak. Kortikosteroid

potensi rendah diberi pada bayi, daerah intertriginosa dan daerah genitalia.

Kortikosteroid potensi menengah dapat diberi pada anak dan deasa. ila

aktifitas penyakit telah terkontrol, kortikosteroid diaplikasikan intermitten

umumnya dua kali seminggu.



. &munomodular topikal.

$) #akrolimus

ekerja sebagai penghambat calcineurin, sediaan dalam bentuk

salap 0,0*% untuk anak usia !$5 tahun dan deasa 0,0*% dan

0,$%.

!) 9imekrolimus

aitu suatu senyaa askomisin yaitu suatu imunomudolator

golongan makrolatum.-ediaan yang dipakai adalah konsentrasi $%

! kali sehari.

*) 9reparat ter

8empunyai efek anti pruritus dan anti inflamasi pada kulit.

-ediaan dalam bentuk salaphdrofilik.

d. Antihistamin

Antihistamin topikal tidak dianjurkan pada DA karena berpotensi kuat

menimbulkan sensitisasi pada kulit. 9emakaian ream do7epin 5% dalam

jangka pendekdapat mengurangi gatal tanpa sensitisasi.

!. 9engobatan -istemik

a. Kortikosteroid

Banya dipakai untuk mengendalikan DA ekserbasi akut. Digunakan dalam

aktu singkat, dosis rendah, diberi selangseling.

b. Antihistamin



Diberi untuk mengurangi rasa gatal. Dalam memilih anti histaminharus

diperhatikan berbagai hal seperti penyakitpenyakit sistemik, aktifitas

penderita dll.9ada kasus sulit dapat diberikan do7epin hidroklorid $0

45mgoral!7 sehari.

. B$ dan B!

$) Anti infeksi

9emberian antibiotiuka berkaitan dengan ditemukannya

peningkatan koloni -.aureus pada penderita DA. Dapat diberi

ertitromisin atau kaltromisin.ila ada infeksi irusdapat diberi

asikloir *7 :00mghari selama $0 hari atau :7 !00mghari untuk

$0 hari.

!) &nterferon

&16 y bekerja menekan respon &g' dan menurunkan fungsi dari

proliferasi sel #B$.

*) -iklosporin

Adalah suatu imonosupresif kuat terutama bekerja pada sel # akan

terikat dengan calcineurin menjadi suatu kompleks yang akan

menghambat Calcineurin sehingga transkripsi sitokin

ditekan.Dosis 5mgkgoral, diberikan dalam aktu singkat, bila

obat diberhentikan umumnya penyakit kambuh kembali.,

:) #erapi sinar ( phototerrapy)

Dipakai untuk terapi DA yang berat.#erapi menggunakan sinar

ultraiolet atau kombinasi ltra iolet A bekerja pada -?.



5) Antimetabolit

8yophenolate mofetil adalah inhibitor biosintesis purin yang

digunakan sebagai imunosupresan pada transplantasi organ, telah

pula digunakan dalam terapi penyakit kulit inflmasi.

/) 9robiotik

9emberian probiotik saat perinatal menunjukan penurunan

insidensi DA pada anak berisiko selam ! tahun pertama kehidupan.

&&.7. Pr1gn1sis

-ulit meramalkannya karena adanya peran multifaktorial.6aktor yang berhubungan

dengan prognosis kurang baik, adalah "

• DA yang luas pada anak

• 8enderita rhinitis alergika dan asma bronkiale

• 2iayat DA pada orang tua atau saudaranya

• Aitan DA pada usia muda

• Anak tunggal

• Kadar &g' serum tinggi

Diperkirakan *0*5% penderita DA infantile akan berkembang menjadi asma bronkiale

dan hay feer. 9enderita DA mempunyai resiko tinggi untuk mendapat dermatitis kontak

iritan akibat kerja di tangan.

+%+ &&&

K"S&MP!'%#



Dermatitis atopik adalah salah satu dari sepuluh besar penyakit yang sering terjadi,

karenanya perlu pemahaman yang lebih mendalam. -elain karena dermatitis atopi dapat

menyembuh dengan bertambahnya usia, tetapi dapat pula menetap bahkan meluas dan memberat

sampai usia deasa.

Dalam penegakan diagnosisnya, dermatitis atopi tidaklah terlalu sulit namun tidak juga

mudah. Karena kadang gejala dan ujud kelainan kulitnya tidak khas. 1amun kita selaku dokter

perlu mengetahui dan memahaminya, sehingga diharapkan mampu mendiagnosis dan

memberikan terapi yang tepat terhadap pasien.

D%FT%( P!ST%K%



$. Kariosentono, harijono. Dermatitis atopik ( 'ksema ) Dari gejala klinis, 2eaksi atopik,

9eran eosinofil, #ungau debu rumah, -itokin sampai kortikosteroid pada

penatalaksanaannya. 1- 9ress, -olo.!00/.

!. Djuanda, adi. &lmu 9enyakit Kulit dan Kelamin. 'disi &H. alai 9enerbit 6K &, Gakarta,

$<<<.

*. -iregar, 2.-. Atlas erarna -aripati 9enyakit Kulit. 'disi !. '@3, Gakarta, !00:.

:. Gudaranto, idodo dr. Dermatitis atopik. 3hildrenIs Allergy 3lini. httpwww!

childrenallergyclinic! Wordpress! Com!

5. arnes. !00. Asthma and 3=9D basi mehanisms and linial management, !nd ed.

Aademi 9ress.

/. 3orin, 'liCabeth G. $<<4. uku saku patofisiologiBandbook of 9athophysiology. Alih

ahasa" rahm . 9endit. 3etakan $. Gakarta" '@3.

4. Daili, 'mmy -. -jamsoeJ 8enaldi, -ri ?inuihJ ;isnu, & 8ade. !00<. Panduan

Bergambar Penyakit "ulit yang #mum di $ndonesia. -taf 9engajar &lmu Kesehatan Kulit

Dan Kelamin 6kui2supn 3ipto 8angunkusumo. 9# 8'D&3A? 8?#&8'D&A

&1D=1'-&A. Gakarta 9usat

. Gudarato, ;idodo. !0$0. Allergy testing. Children %llergy Center $normation

&ducation 'etwork!

<. Banifin G8, 2ajka @. Diagnosti features of atopi dermatitis. Ata Dem Henereol$<0J<!"::.

$0. -pergel -hneider, $<<<. Atopi dermatitis. #he &nternet Gournal of Asthma, Allergyand &mmunology $"

$$. ?eung D et al. 1e insights into atopi dermatitis. G 3lin &nest !00:J$$*"/5$.

K%T% P"#%#T%(



Dengan menguapkanpuji syukur kehadirat A??AB -;#, penulis telah berhasil

menyelesaikan 2eferat ini guna memenuhi persyaratan Kepaniteraan Klinik -enior di -86

agian 9enyakit Kulit Dan Kelamin 2-D D2.28 Djoelham injai dengan judul L

D"(M%T&T&S %TOP&K<.

9ada kesempatan ini tidak lupa penulis menguapkan terima kasih kepada dokter

pembimbing yaitu dr.Mahfuzah Mahidin, Sp.KK, atas bimbingan dan arahanya sampai

terselesaikan 2eferat ini.

9enulis menyadari sepenuhnya baha referat ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik

dan saran yang bersifat membangun penulis sangat harapkan guna perbaikan dikemudian hari.

Barapan penulis semoga 2eferat ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan

serta dapat berguna untuk diterapkan dilapangan.

injai, Ganuari !0$5

9enulis