Upload
vuhuong
View
253
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
VERSION 0.0
DESEMBER 2015
DOKUMEN LITBANGYASA PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH
DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH LAPAN
TAHUN ANGGARAN 2015
DESEMBER 2015 Dokumen Litbangyasa Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN
1
PRESENTED BY: PUSFATJA LAPAN
Jl. Kalisari No. 8 Pekayon, PasarRebo, Jakarta 13710
Telp. (021) 8710065 Faks. (021) 8722733
DOKUMEN LITBANGYASA PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH LAPAN
Output yang dihasilkan berupa dokumen teknis kegiatan penelitian dan pengembangan
di tiap-tiap bidang yang total berjumlah 17 dokumen teknis. Berikut adalah ringkasan
dokumen teknis dari masing-masing litbang. Beberapa hasil penelitian litbang telah
dipublikasikan dalam bentuk karya tulis ilmiah yang diterbitkan pada publikasi nasional
maupun internasional. Pencapaian pada tahun 2015 telah terpublikasikan 19 karya tulis
ilmiah nasional dan 5 karya tulis internasional. Selain itu, karya tulis yang dihasilkan
litbang juga dipublikasikan dalam bentuk prossiding, buku, dan majalah.
(1) Dokumen Teknis “Pemanfaatan Data Radar untuk Pesisir dan Laut”, yang
memaparkan tentang hasil kegiatan penelitian tersebut dengan menggunakan data
citra Sentinel-1 tanggal 23 Mei 2015 (19:10:32 WIB). Pada Gambar 1 tersebut
kenampakan berwarna gelap yang tersebar di Perairan Cilacap (Teluk Penyu dan
Pulau Nusa Kambangan) diduga merupakan kenampakan tumpahan minyak.
Dugaan tersebut didukung dengan penemuan fakta di lapangan berupa minyak
yang terapung di perairan serta di tepi pantai Teluk Penyu dan Pulau Nusa
Kambangan. Keberadaan alga dan sejenisnya atau akumulasi sampah tidak
ditemukan di tengah maupun di sepanjang pantai.
DESEMBER 2015 Dokumen Litbangyasa Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN
2
Gambar 1. Deteksi Tumpahan Minyak dari Data Sentinel 1
(2) Dokumen Teknis “Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Ekosistem Pesisir
(Terumbu Karang dan Mangrove)”, yang memaparkan tentang hasil kegiatan
penelitian tersebut dengan menggunakan data citra Landsat 8 memperlihatkan
perbandingan distribusi mangrove hasil perhitungan dari NDVI dan Indeks
kerusakan Mangrove. Hasil perhitungan dari NDVI berbanding terbalik dengan hasil
dari perhitungan Indeks Kerusakan Mangrove.
Gambar 2. Perbandingan Distribusi Mangrove Hasil Perhitungan NDVI dan Indeks Kerusakan Mangrove (IM)
Jarang
Sedang Lebat Hasil Perhitungan NDVI Citra Landsat 5
Hasil Perhitungan NDVI Citra Spot 4
Hasil Perhitungan NDVI Citra Landsat 8
Hasil Perhitungan IM Citra Landsat 5
Hasil Perhitungan IM Citra Spot 4
Hasil Perhitungan IM Citra Landsat 8
0.04 0.35
0.25 0.86
0.03 0.26
DESEMBER 2015 Dokumen Litbangyasa Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN
3
(3) Dokumen Teknis “Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Kualitas Air”, yang
memaparkan tentang hasil kegiatan penelitian tersebut dengan menggunakan data
citra Landsat 8 tanggal 3 Juni 2015 untuk menghasilkan sebaran TSM
menggunakan data reflektansi kanal 4 (band merah).
Gambar 3 Distribusi MPT di Perairan Teluk Lampung dari Data Citra Landsat 8
(4) Dokumen teknis “Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Informasi Zona
Potensi Penangkapan Ikan”. Menampilkan diagram masterplan otomatisasi
pengolahan data penginderaan jauh. Produksi informasi ZPPI merupakan salah
satu bagian dari sistem yang akan dibuat selain pemantauan pertumbuhan padi dan
pemantauan lahan bekas terbakar. Semuanya sistem pengolahan ikan terintegrasi
secara sinergis dan hasil dari pengolahan terintegrasi dengan sistem diseminasi
seperti sistem pemantauan bumi nasional.
DESEMBER 2015 Dokumen Litbangyasa Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN
4
Gambar 4. Diagram masterplan otomatisasi pengolahan data penginderaan jauh
(5) Dokumen teknis “Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Identifikasi Sumber
daya Geologi”. Pemanfaatan data penginderaan jauh resolusi tinggi SPOT 6/7 dan
resolusi menengah Landsat telah dilakukan untuk identifikasi lahan tambang emas
masyarakat di Aceh, serta mengkaji metode yang dikembangkan. Dari hasil
penelitian pemanfaatan data resolusi tinggi SPOT 6/7 dapat dengan mudah (secara
visual) digunakan untuk identifikasi lahan tambang masyarakat dengan adanya
indikasi aktifitas pekerja tambang yaitu berupa tenda-tenda yang berwarna biru.
Selain itu juga, pemanfaatan data resolusi menengah Landsat multitemporal dapat
digunakan untuk identifikasi lahan terbuka tambang dengan menggunakan metode
VIDN dan MPCA, juga dapat memberikan gambaran yang jelas pada kondisi
sebelum lahan tambang dibuka dan sesudah lahan tambang dibuka.
DESEMBER 2015 Dokumen Litbangyasa Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN
5
Gambar 5. Skema proses segmentasi multiresolusi untuk memilih poligon-poligon yang merupakan daerah yang teridentifikasi sebagai lahan terbuka tambang
(6) Dokumen teknis “Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Inventarisasi
Sumber Daya Hutan untuk Mendukung Program Redd+”. Mengidentifikasi tipe
hutan berdasarkan acuan peta penutup lahan KLHK, dilakukan klasifikasi secara
digital dengan membuat training area pada beberapa tipe hutan dengan cropping
sampel pada kawasan yang ada perbedaan ketiga tipe hutan tersebut dengan
tujuan untuk melihat hasil klasifikasi apakah terjadi percampuran antara ke-3 tipe
kelas tersebut maupun dengan kelas non hutan disekitarnya.
DESEMBER 2015 Dokumen Litbangyasa Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN
6
Gambar 6. Hasil Klasifikasi Tipe Hutan dengan Metode Maximum Likelihood
(7) Dokumen teknis “Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Identifikasi
Perkebunan”. Pemanfaatan data penginderaan jauh untuk Investigasi nilai spektral
dan tekstur untuk data optik resolusi menengah dan tinggi, mengembangkan model
deteksi perkebunan kelapa sawit dengan menggunakan data optik menengah dan
tinggi, dan mengembangkan model estimasi umur kelapa sawit dengan
menggunakan data optik resolusi menengah dan tinggi.
(a) (b)
Gambar 7. Korelasi data citra NDVI (a) dengan umur sawit menghasilkan persamaan y =
-0.0004x2 + 0.0107x + 0.3912, dimana, x adalah umur dan Y adalah NDVI
SPOT dengan R² = 0.675
0.380
0.400
0.420
0.440
0.460
0.480
0.500
0 5 10 15 20 25
NDVI
DESEMBER 2015 Dokumen Litbangyasa Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN
7
(8) Dokumen teknis “Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Pemantauan
Pertumbuhan Padi di Lahan Sawah (Studi Kasus Pulau Kalimantan)”. Pemanfaatan
data penginderaan jauh untuk sawah adalah untuk pemantauan pertumbuhan
tanaman (fase tanaman) di lahan sawah dengan menggunakan data satelit
penginderaan jauh, dan pengembangan model pemantauan pertumbuhan lahan
sawah.
(9) Dokumen teknis “Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Pengembangan
Wilayah”. Pemanfaatan data satelit Pleiades untuk mendukung proses penyusunan
RDTR dapat dimanfaatkan sebagai: arahan (guideline) dalam penggunaan data
resolusi tinggi untuk pembuatan peta dasar skala detail (1:5.000) sebagai dasar
dalam peletakan arahan rencana pemanfaatan ruang skala detail, juga menjadi
acuan atau pedoman bagi setiap instansi perencanaan tata ruang pada kegiatan
proses penyusunan RDTR dan memberikan orientasi awal dalam memilih dan
memilah data satelit resolusi tinggi yang sesuai dengan lingkup dan skala produk
RDTR yang akan dibuat.
Gambar 8. Citra Komposit EVI 8
harian Multitemporal dengan RGB
(Mean, Max, Min)
Gambar 9. Citra Klasifikasi Lahan
Sawah berdasarkan EVI Maksimum
(16 harian) di Provinsi Kalimantan
Selatan
DESEMBER 2015 Dokumen Litbangyasa Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN
8
Gambar 10 Identifikasi kawasan hunian teratur menggunakan data citra resolusi sangat
tinggi
(10) Dokumen teknis “Litbang Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Mitigasi
Bencana Banjir”. Penelitian pemanfaatan data penginderaan jauh dilakukan untuk
(a) mengkaji potensi pemanfaatan data Himawari 8, (b) mengkaji potensi
pemanfaatan data curah hujan GSMaP, (c) mengkaji pengaruh perubahan
penutup/penggunaan lahan terhadap banjir, (d) mengkaji pemodelan genangan
banjir, dan (e) mengestimasi dampak model genangan banjir terhadap
penutup/penggunaan lahan. Hasil penelitian keseluruhan ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pemerintah daerah dan institusi lain dalam upaya
pengembangan model pemantauan perubahan penutup/penggunaan lahan dan
pengaruhnya terhadap bahaya dan risiko banjir, dan diharapkan dapat memberikan
gambaran arah kebijakan dalam rencana pengembangan penataan ruang wilayah
yang bebas banjir dan dalam rencana penanggulangan dan mitigasi banjir
DESEMBER 2015 Dokumen Litbangyasa Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN
9
Gambar 11. Pola sebaran curah hujan GSMaP wilayah Indonesia
Tanggal 15 Februari 2015 (11) Dokumen teknis “Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Mitigasi Bencana
Erupsi Gunung Api”. Deteksi prekursor erupsi gunung api dari data optis MODIS
dilakukan dengan mengestimasi energi radiatif yang dihasilkan dari proses erupsi
menggunakan kanal 21 (panjang gelombang 4 µm). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa peningkatan aktivitas vulkanisme akan menghasilkan peningkatan energi
radiaktif. Berdasarkan hasil perhitungan energi radiaktif erupsi dapat diketahui
bahwa kekuatan erupsi Gunung Raung pada tanggal 24 Juni 2015 delapan kali lebih
dahsyat dari Gunung Sinabung tanggal 29 Juli 2015.
Gunung Sinabung Gunung Raung
Gambar 12. Nilai suhu kecerahan kanal 21 (T21) G. Sinabung (erupsi tanggal 29 Juli
2015 pukul 15.39 UTC) dan G. Raung (erupsi tanggal 24 Juni 2015 pukul 15.06 UTC)
G. Sinabung
G. Raung
DESEMBER 2015 Dokumen Litbangyasa Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN
10
(12) Dokumen teknis “Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Kekeringan dan
Kebakaran Hutan/Lahan”. Mengembangkan model pemanfaatan data
penginderaan jauh untuk mitigasi bencana kekeringan dan kebakaran hutan/lahan,
khususnya terkait dengan daerah terbakar (burn area) dengan data Landsat 8.
0 1
0 1
NBR1 sebelum terbakar
1 September 2014
NBR2 setelah/pada saat terbakar
3 Oktober 2014
Gambar 13. Citra NBR wilayah Banjarmasin dan sekitarnya
(13) Dokumen teknis “Pengembangan dan Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh Untuk Pemantauan Kondisi Lingkungan Perkotaan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode identifikasi dan validasi RTH dari data penginderaan jauh; melakukan analisis temperatur perkotaan (UHI) terkait perubahan tutupan lahan; dan menyusun bahan standard pedoman data penginderaan jauh untuk mendukung program RTH.
Gambar 14. Perbandingan tutupan vegetasi di wilayah Jakarta
tahun 2007 dan 2013
DESEMBER 2015 Dokumen Litbangyasa Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN
11
(14) Dokumen teknis “Pengembangan Nilai Tambah Data Satelit dan Pesawat Lapan”.
Penelitian tahun anggaran 2015 dilakukan untuk mengetahui potensi pemanfaatan
data peginderaan jauh menggunakan wahana pesawat (LSA) dalam mendukung
pemetaan skala rinci, pemantauan pertanian, mengetahui kualitas vegetasi pada
ruang terbuka hijau serta interpretasi visual objek.
(a) (b)
Gambar 15. (a) Pemanfaatan data LSA untuk Ruang Terbuka Hijau
(b) Pemanfaatan data LSA untuk pemantauan pertanian
15). Dokumen teknis “Pengembangan Kapasitas Sistem Pemantauan Bumi Nasional”. SPBN dicanangkan oleh LAPAN sejak tahun 1990-an yang saat itu diberi nama Proyek Pemantauan Bumi. Pada program ini terdapat beberapa kegiatan yang penting dan berskala nasional yang antara lain: pemantauan liputan awan, pemantauan titik api kebakaran lahan dan hutan, pemantauan tingkat kekeringan lahan, dan pemantauan penutup dan penggunaan lahan. SPBN ini terdiri atas 12 Informasi yang dikemas dalam Sistem Informasi Geografi (SIG) berbasis web. Sistem Informasi Geografis berbasis web adalah sebuah aplikasi sistem informasi geografis yang dapat dijalankan dan diaplikasikan pada suatu web browser. Aplikasi tersebut bisa dijalankan dalam suatu jaringan global yaitu internet dalam suatu jaringan lokal atau jaringan LAN, dan dalam suatu komputer yang memiliki web server.
DESEMBER 2015 Dokumen Litbangyasa Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN
12
Gambar 16. Sistem Pemetaan Web: Peta Dasar, Grid, dan Background
(16) Pada tahun 2015 telah dihasilkan Dokumen teknis “Penyusunan Pedoman
Pemanfaatan Penginderaan Jauh atau Proses Produksi dan Metodologi Litbang
Data Satelit Penginderaan Jauh” sebagai panduan penyusunan pedoman
Pemanfaatan Penginderaan Jauh atau sebagai Pedoman Proses Produksi dan
Metodologi Litbang data Satelit Penginderaan jauh.
(17) Dokumen Teknis “Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Produk Informasi Dan
Diseminasi Informasi Penginderaan Jauh”. Undang-Undang No. 21 Tahun 2013
mengamanatkan bahwa LAPAN dapat melakukan pengolahan data terkait
klasifikasi dan deteksi parameter geo-bio-fisik jika diminta oleh pengguna.
Permintaan pengguna terhadap informasi yang dihasilkan oleh LAPAN sudah
banyak seperti informasi kebencanaan yang diminta oleh BNPB, Informasi hotspot
yang diminta oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),
Informasi fase pertumbuhan padi oleh Kementerian Pertanian, Informasi Zona
Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI) oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan
beserta dinas-dinas perikanan di berbagai provinsi.
Informasi sumber daya alam, lingkungan, dan mitigasi bencana seperti informasi curah hujan bulanan dan prediksinya, informasi hotspot, sistem peringkat bahaya kebakaran (SPBK), fase pertumbuhan padi, dan informasi terkait dengan zona potensi penangkapan ikan (ZPPI) telah dioperasionalisasikan oleh Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Informasi tersebut diperbaharui baik harian, mingguan, dan bulanan. Informasi ini disampaikan kepada kurang lebih terhadap lebih dari 35 pengguna baik instansi pemerintah pusat maupun daerah dan juga swasta.
DESEMBER 2015 Dokumen Litbangyasa Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN
13
Gambar 17. Produksi Informasi Rekapitulasi Titik Panas (Hotspot)
bulan Oktober 2015
DESEMBER 2015 Dokumen Litbangyasa Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN
14
Gambar 18. Produksi Informasi Zona Potensi Penangapan Ikan
bulan Januari 2015