22
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA . NOMOR ... TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN EKONOMI KHUSUS II II II II II II I I II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ARSIP DAN DOKUMENTASI

DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

RANCANGANUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

. NOMOR ... TAHUN 2009TENTANG

KAWASAN EKONOMI KHUSUS

I II II II II II II II I

DEWAN PERWAKILAN RAKYATREPUBLIK INDONESIA

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 2: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

Menimbang

Mengingat

draft NU kek hasil pama Igi 07-of-09.rtf

DEWAN PERWAKILAN RAKYATREPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR ... TAHUN 2009

TENTANG

KAWASAN EKONOMI KHUSUS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

a. bahwa masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila danUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945harus diwujudkan melalui penyelenggaraan pembangunanperekonomian nasional berdasar atas demokrasi ekonomi;

b. bahwa untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayahtertentu yang bersifat strategis bagi pengembangan ekonominasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan suatudaerah dalam kesatuan ekonomi nasional, perlu dikembangkanKawasan Ekonomi Khusus;

c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 31 ayat (3) Undang­Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal,ketentuan mengenai Kawasan Ekonomi Khusus diatur denganUndang-Undang;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Undang­Undang tentang Kawasan Ekonomi Khusus;

1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 27 ayat (2), dan Pasal 33Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang PenanamanModal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4724);

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 3: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAdan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menetapkan

MEMUTUSKAN:

UNDANG-UNDANG TENTANGKHUSUS.

KAWASAN EKONOMI

BABI

KETENTUAN UMUM

Pasal1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Kawasan Ekonorni Knusus, yang selanjutnya disebut KEK, adalah kawasandengan batas tertentu dalarn wilayah hukum Negara Kesatuan RepublikIndonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonornlan danmemperoleh fasllitas tertentu

2. Zona adalah area di dalam KEK dengan batas tertentu yang pemanfaatannyasesuai dengan peruntukannya.

3. Dewan Nasional adalah dewan yang dibentuk di tinqkat nasional untukmenyelenggarakan KEK.

4. Dewan Kawasan adalah dewan yang dibentuk di tingkat provinsi untukmembantu Dewan Nasional dalam periyelenggaraan KEK.

5. Administrator adalah bagian dari Dewan Kawasari yang diberituk urituk setiapKEKguna mernbantu Dewan Kawasan dalam penyelenggaraan KEK.

6. Badan Usaha adalah perusahaan berbadan hukum yang berupa Badan UsahaMilik Negara, Badan Usaha Milik Daerah. koperasi, swasta, dan usaha patunganuntuk rnenyelenqqarakan kegiatan usaha KEK.

7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadanhukum atau usaha orang perseorangan yang melakukan kegiatan usaha di KEK.

BAB IIFUNGSI, BENTUK, DAN KRITERIA

Bagian KesatuFungsi

Pasal2

KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulangeoekonomi dan geostrategi dan bertungsi untuk menampung kegiatan industri,ekspor, impar, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dandaya saing internasional.

2

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 4: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

Baqlan KeduaBentuk

Pasal3

(1)KEK terdiri atas satu atau beberapa Zona:

a. pengolahan ekspor;b. logistik;e. industri;d. pengembangan teknologi;e. pariwisata;f. energi; dan/ataug. ekonomi lain.

(2) Di dalam KEK dapat dibangun fasilitas pendukung dan perumahan bagipekerja.

(3) Di dalam setiap KEK disediakan lokasi untuk usaha rnikro, keeil, menengah(UMKM), dan koperasi, balk sebaqai Pelaku usaha maupun sebaqalpendukung keqiatan perusahaan yang berada di dalarn KEK.

Bagian KetigaKriteria

Pasal4

Lokasi yang dapat diusulkan untuk menjadi KEK harus rnemenuhi kriteria:

a. sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan tidak berpotensimengganggu kawasan lindung;

b. pemerintah provinsi/kabupaten/kbta yang bersangkutan mendukung KEK;e. terletak pada posisi yang dekat dengan jalur perdagangan internasional atau

dekat dengan jalur pelayaran internasional di Indonesia atau terletak padawilayah potensi surnber daya unggulan; dan

d. mempunyai batas yang jelas.

BAB III

PEMBENTUKAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

Bagian KesatuPengusulan

Pasal5

(1) Pembentukan KEK diusulkan kepada Dewan Nasional oleh:

a. Badan Usaha;b. pemerintah kabupaten/kota; ataue. pemerintah provinsi.

(2) Dalam hal usulan diajukan oleh Badan Usaha sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a, usulan disampaikanmelalui pemerintah provinsi setelahmemperoleh persetujuan pernerintah kabupaten/kota.

3

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 5: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

(3) Dalam hal usulan diajukan oleh pemerintah kabupaten/kota sebagaimanadirnaksud pada ayat (1) huruf b, usulan disarnpaikan melalui pernerintahprovlnsi.

(4) Dalarn hal usulan diajukan oleh pernerlntah provinsi sebaqairnana dimaksudpada ayat (1) huruf c, usulan disampalkan setelah rrrerrdapat persetujuanpemerintah kabupaten/kota.

Pasal6

(1) Usulan sebagaimana dlrnaksuo dalarn Pasal 5 ayat (1) harus rnemenurnkriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.

(2) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi persyaratan palingsedikit:

a. peta lokasi pengembangan serta luas area yang diusulkan yang terpisahdari perrnukiman penduduk:

b. rencanatata ruang KEK yang diusulkan dilenqkapi denqan peraturanzonasi;

c. rencana dan sumber pernbiayaan:d. anallsis mengenai darnpak lingkungan yang sesuai dengan ketentuan

peraturan perundanq-undanqan:e. hasil studi kelayakan ekonorni dan finansial; danf. jangka waktu suatu KEK dan rencana strategis.

Baqian KeduaProses Penetapan

Pasal7

(1) Dewan Nasional dapat menyetujui atau menolak usulan pernbentukan KEKsetelah melakukan pengkajian atas usulan sebaqairnana dirnaksud dalarnPasal 5 ayat (1).

(2) Dalam hal Dewan Nasional menyetujui pernbentukan KEK, Dewan Nasionalmengajukan rekomendasi pembentukan KEK" kepada Presiden.

(3) Dalam hal Dewan Nasional menolak usulan pembentukan KEK, penolakandisampaikan kepada pengusul disertai dengan alasan.

(4) Pembentukan KEK ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal8

Dalam hal tertentu, Pemerintah dapat menetapkan suatu wilayah sebagai KEKtanpa melalui proses pengusulan sebagairnana dimaksud dalam Pasal 5.

Pasal9

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penetapan KEK diatur denganPeraturan Pemerintah.

4

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 6: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

Bagian KetigaPembanqunan dan Pemgoperasian

Pasal10

(1) Berdasarkan .. penetapan s(3b~gaiITtana dimaksuddalam .. Pasal 7 ayat (4),pemerihtah provinsl atau pemerihtah kabupaten/kota rnenetapkan BadanUsaha untuk membangunKEK sesuai denqan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakanoleh:

a. pemerintah provinsi dalam hal lokasi KEK berada pada lintaskabupaten/kota: dan

b. pemerintah kabupaten/kota dalarn hal lokasi KEK berada pada satukabupaten/kota.

Pasal11

Dalam hal usulan berasal dari Badan Usaha sebagaimana dlrnaksud dalarn Pasal5 ayat (1) huruf a, pemerintah provinsiatau pernerintahkabupatenzkota menunjuklangsung Badan Usaha pengusul untuk rnernbanqun KE:K.

Pasal12

(1) KEK harus siap beroperasi dalam waktu paling lama 3 (tiga) tahun sejakditetapkan.

(2) Dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Dewan Nasional melakukan evaluasi setiap tahun.

(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dlsampaikan kepadapenqusul untuk ditindaklanjuti.

(4) Dalam hal setelah 3 (tiqa) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) KEKbelum siap beroperasi, Dewan Nasional:

a. melakukan perubahan atas usulan sebelumnya;b. memberikan perpanjangah waktu paling lama 2 (dua) tahun; dan/atauc. mengambil langkah penyelesalan masalah pembangunan KEK.

(5) Dalam hal perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf bKEK belum siap beroperesl karerra bukan dari kelalaian atau karena forcemajeure, Dewan Naslonal dapat mernberikan perpanjanqan waktu setelahmendapat pertimbangan dari Dewan Kawasan.

(6) Ketentuan lebih lanjut menqenat perpanjangan waktu sebaqairnana dimaksudpada ayat (5) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal13

(1) Pembiayaan untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur di dalarnKEK dapat berasal dari:

a. Pemerintah dan/atau pemerintah daerah;b. swasta;c. kerja sama antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta; ataud. sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­

undangan.

5

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 7: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

f. mengkaJidan merekomendaslkan langkah pengembahgan di wilayah yangpotenslnya belurn berkelTlbang; .

g. menyelesaiRah petrnasalahah strategisdalam pelaksanaan, penqelolaan, danpehgernbangahKEK; dan .

h. mernantau .... dan . rnehgevaluasi ... ,k$berlangsungah KEK sertamerekornendastkan lahgkah tihdal< lanjut ttasil evaluasi kepada Presiden,termasuk mengusulkan pencabutanstatus KtK:.

Pasal18

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dirnaksud dalarn Pasal 17, DewanNasional dapat:

a. meminta penjelasan Dewan Kawasan dan Administrator mengenaipelaksanaan kegiatah;

b. rnerninta masukan dan/atau bantuan instansl Pemerintah, pernerlntah daerah,atau para ahli sesuai dengan kebutuhan; danratau

c. melakukan kerja sama dengan plhak tainsesuai dengan kebutuhan.

Bagiah KetigaDewan Kawasan

Pasal19

(1) Dewan Kawasan dibentuk pada setiap provinsi yang sebagian wilayahnyaditetapkan sebagai KEK.

(2) Dewan Kawasan sebagaimana dirnaksudpCida ayat (1) diusulkan oleh DewanNasional kepada Presiden untuk ditetapkan denqan Keputusan Presiden.

(3) Dewan Kawasan sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) bel"tanggung jawabkepada Dewan Nasional.

Pasal20

(1) Dewan Kawasan terdiri atas ketua, yaitu gubernur, wakil ketua, yaitubupatilwalikota, dan anggota, yaitU unsur Pemerintah di provinsi, unsurpemerintah provinsi, dan unsur pernerintah kabupaten/kota.

(2) Dalarn rnelaksanakan tuqas, Dewan Kawasan sebaqaimana dirnaksudpadaayat (1) mernbentuk Sekretariat Dewan Kawasan.

(3) Ketentuan rnenqenai keanggotaan, tata kerja, dan kesekretariatan DewanKawasan diatur dengan Peraturan Presiden.

Pasal21

Dewan Kawasan bertugas:

a. melaksariakan kebijakan urnurn yang telah ditetapkan Oleh Dewan Nasionaluntuk rnengel61a dan rnenqembanqkan KEK di wilayah kerjanya:

b. mernbentuk Administrator KEK di setlap KEK;c. mengawasi, rnenqendalikan, rnenqevaluasi, dan rnenqoordinasikan

pelaksanaan tugas Administrator KEK dalarn penyeienqqaraan sistempelayanan terpadu satu pintu dan operasionahsasi KEK;

d. menetapkan langkah strategis penyelesaian permasalahan dalarnpelaksanaan kegiatan KEK di wilayah kerjanya:

7

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 8: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

e. menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepada Dewan Nasional setiapakhir tahun: dan

f. rnenyampaikan laporan insldental dalarn hal terdapat perrnasalahan strategiskepada Dewan Nasional.

PaScH 22

Dalam rnelaksanakan tugas sebagaimana dlmaksud dalarn Pasal 21, DewanKawasan dapat:

a. meminta penjelassn Administrator KEK menqenai pelaksanaan sisternpelayanan . terpadu satu pintu serta penqawasan dan penqendalianoperastonalisasi KEK;

b. rnerninta rnasukan dan/atau bantuan kepada lnstansi Pernerintah atau paraahli sesuaiderrqan kebutuhan; dan/atau

c. melakukan kerja sarna dengan pihak lain sesuai denqan kebutuhan.

Bagian KeernpatAdministrator Kawasan Ekonomi Khusus

Pasal23

(1) Administrator KEK bertugas:

a. melaksanakan pemberian izin usaha dan izin lain yang diperlukan bagiPelaku Usaha yang mendirikan, menjalankan, dan rnenqernbanqkanusaha di KEK;

b. melakukan pengawasan dan pengendalian operasionallsasl KEK; danc. menyal11paikah laporan operasionalisasi KEK secara befkala dan

insidental kepada Dewan Kawasan.

(2) Pelaksanaan pernberian izin sebaqairnana dirnaksud pada ayat (1) hurut adilakukan rnelalui pelayanan terpadu satu pintu.

Pasal24

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dirnaksud dalam Pasal 23,Administrator KEK:

a. rnernperoleh pendeleqasian atau pelirnpahan wewenang di bidanq perizinandari Pemerintah dan pemerintah daerah.dan

b. dapat rnerninta penjelasan kepada Badan Usaha dan/atau Pelaku Usaha diKEK mengenaikegiatan usahanya.

Bagian KelirnaPembiayaan

Pasal 25

(1) Dewan Nasional, Dewan Kawasan, dan Administrator KEK rnernperolehpembiayaan yang berasal dari:

a. Pernerintah dan/atau pemerintah daerah; danb. sumber lain yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembiayaan sebagaimana dimaksud padaayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

8

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 9: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

Bagian KeenarnBadanUsaha Penqelola

Pasal 26(1) Penyelenggaraan kegiatah u~.aha di KEK dilaksanakan oteh Badan Usaha

yang ditetapkan sebaqai perig~lola KEK.

(2) Badan Usaha sebaqairnariadimaksud pada ayat (1) berupa:

a. Badan Usaha Milik N~gara/Badan Usaha Milik Daerah:b. Badan Usaha koperasl;c. Badan Usaha swasta: ataud. Badan Usaha patUngan antara swasta dan/atau koperasi dengan

Pernerintah, dan/atau pernerintah provinsi, dan/atau pemerlrttahkabupaten/kota.

BABV

LALU L1NTAS BARANG, KARANTINA, DAN DEVISA

Pasal27

(1) Ketentuan laranqan atau pernbatasan impor dan ekspor yang diaturberdasarkan peraturan perundanq-undanqan berlaku di KEK.

(2) Barang yang terkena ketentuan pernbatasan impor dan ekspor dapatdlberikan pengecualiandarilatau kernudahan sesuai deriqan ketentuanperaturan perundanq-undanqan.

(3) Lalu lintas baranq ke KEK dan dari KEK berlaku ketentuan peraturanperundanq-undanqan.

Pasal28

Ketentuan mengenai karantina manusia, hewan, ikan, dan turnbuh-turnbuhanyang diatur dalam peraturan perundanq-undanqan tetap berlaku di KEK.

Pasal29

(1) Mata uang rupiah merupakan alat pembayaran yang sah dl KEK.

(2) Pemasukan dan pengeluaran rnata uang rupiah antara KEK dan luar negeritunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Mata uang asing hanya dapat dijualbelikan di KEK melalui bank ataupedaqanq valuta asing yang telah rnendapat izin sesual dehgan ketentuanperaturan perurrdanq-undanqan.

(4) Semua transaksi perdagangan lnternasional dalarn valuta asinq di KEK yangdilakukan melalui bank hanya dapat dilakukan oleh bank yang telah rnendapatizin sesuai dengan ketentuan peraturan perundanq-undanqan.

9

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 10: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

BABVI

FASILITAS DAN KEMUDAHAN

Bagiah Kesatu

Perpajakan, Kepabeanan, dan Cukai

Pasal 30

(1) Setiap wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha di KEKdiberikan fasilitaspajak penghasilan (PPh).

(2) Selain fasilitas PPh sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat diberikantambahan fasilitas PPh sesuai dengan karakteristikZona.

(3) Fasilitas sebaqairnana dirnaksud pada ayat (1). danayat (2) dlberikan sesuaidengan ketentuan peraturan perundanq-undanqan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pernberian fasllitas PPh sebaqaimanadimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur denqan Peraturan Pernerintah.

Pasal31

Fasilitas perpajakan juga dapat diberikan dalarn waktu tertentu kepada penanarnmodal berupa pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan sesuai denqan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Pasal 32

(1) Impor barang ke KEK dapat diberikan fasilitas berupa:

a. penangguhan bea masuk;b. pernbebasan cukai, sepanjanq barang tersebut merupakan bahan baku

atau bahan penolong produksi;c. tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau Pajak Pertambahan

Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untukbarang kena pajak: dan

d. tidak dipungut PPh impor.

(2) Penyerahan baranq kena pajak dari tempat lain di dalarn daerah pabean keKEK dapat diberikan fasilitas tidak dipungut PPN dan PPnBM berdasarkanketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Penyerahan barang kena pajak dari KEK ke ternpat lain di dalarn daerahpabean sepanjang tidak ditujukan kepada pihak yang rnendapatkan fasliitasPPN dikenakan PPN atau PPN dan PPhBM sesuai denqan ketentuanperaturan peruhdang-undangan.

(4) Ketentuan lebih tanjut mengenai pemberian fasilitas sebaqalmana dimaksudpada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur denqan Peraturan Pemerintah.

10

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 11: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

Pasal39

Dj KEKtidakdiberlakukan ketentLJariyahgme~gaturbidang usaha yang terbukadengan persyaratan di bidang penanamar: modal, kecual: yalig dicadailgkan untukUMKM dan koperasi.

Bagiah K~empat

Fasilitas dan Kemudahan Lain

Pasal40

(1) Selain pemberian fasilitas dan kemudahah sebaqairrrarra diatur dalarn Pasal30 sarnpai dengan Pasal 39, Zona yang berada oi dalarn KEK dapat dlberikanfasilitas dan kernudahan lain.

(2) Ketentuan mengenai fasilitas dan kernudahan lain sebaqalrnaria dirnaksudpada ayat (1) diatur oleh instansl yang· beiiNehahg sesuai dengah ketentuanperaturan perundanq-undanqan.

l3agiah KellrnaKetenagakerjaan

Pasal41

Izin mempekerjakan tenaga ker]a aSing (TKA) yang rnernpunyai jabatan sebaqaidireksi atau komisaris diberikah sekal. dan berlaku selarna TKA yangbersangkutan menjadi direksi atau komisaris.

Pasal42

Penggunaan tenaga kerja di KEK rnenqutarnakan warga negara Indonesia sesuaidengan ketentuan peraturan perundanq-undanqan.

Pasal43

(1) Di KEK dibentuk Lembaga Kerja Sarna Tripartit Khusus oleh gubernur yangmempunyai tugas:

a. melakukan komunikasi dan konsultasi rnenqenai berbaqai rnasalahketenagakerjaan;

b. rnelakukan deteksi din. terhadap kemungkinan tirnbulnya permasalahanketenaqakerjaan: dan

c. rnernberikan saran dan pertimbanqan menqenai lanqkah penyelesaianperrnasalahan.

(2) Keanggotaan lembaga sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) terdiri atas unsurPemerintah, unsur pernerintah daerah, unsur serikat pekerja/serikat buruh,dan unsur asosiasi penqusaha.

(3) Di dalam melakukan tugas dan fungsinya, lernbaqa sebaqairnana dirnaksudpada ayat (1) berkoordirrasi denqan lernbaqa lain.

12

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 12: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

Pasal44

(1) Di KEK dibentuk Dewan Pengupahan olehgubernuryang tugas dan fungsinyasebaqal berikut: .

a. memb~rikanrn:a$:UkahB~hsa.rahuhtUk perretapan penqupahan: carrb. membahas permasqlahqh pengupahan. .

(2) Keanggotaari. Dewan seba~airflanadimaksudpada ayat (1) terdiri atas unsurPemerintah, unsur pemerintah daerah, unsur serikat. pekerja/serikat buruh,unsur asoslasl pengusaha, tenagaahli,danperguruan tinggi.

(3) Di dalam rnelakukan tugas dan funqsinya, Dewan sebaqaimanacimaksudpada ayat (1) berkcordiriasl dengan lembaga lain.

Pasal45

(1) Penetapan dan pemberlakuan upah minimum dltetapkan dan diatur olehgubernur.

(2) Penetapan upah minimum rnempertimbanqkan paling sediklt:

a. upah minimum sebaqai jaring penqarnan:b. kernarnpuan UMKM dan koperasl: danc. kebutuhan hidup layak (KHL).

Pasal46

(1) Untukperusahaan yang mernpunyal lebih dari 1 (satu) serlkatpekerja/senkatburuh, dapat dibentuk 1 (satu) forum serikat pekerja/serikat buruh pada setiapperusahaan.

(2) Ketentuan mengenai pernbentukan forum serikat pekerja/serikaf burUhsebagairnana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri yangmenangani urusan pemerintahan di bidang ketenaqakerjaan.

Pasal47

(1) Pada perusahaan yang telah terbentuk serikatpekerja/serikat buruh dlbuatperjanjian kerja bersarna (PKB) antara serikat pekerja/serikat buruh danpengusaha.

(2) Dalam PKB dlsepakati:

a. jenis pekerjaan yang dapat diserahkan kepada perusahaan lain; danb. bentuk hUbungan keria yang didasarkan perjanjian kerja untuk waktu

tertentu dan untuk waktu tidak tertentu.

(3) Dalam hal perusahaan melakukan pekerjaan yang berhubunqan denqanproduk baru, kegiatanbaru, atau produk tarnbahan yang rnasih dalarnpercobaan atau penjajakan, dapat dllakukan dengan perjanjian kerja waktutertentu untuk janqka waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjanguntuk sekali paling lama 1 (satu) tahun.

(4) Perjanjian kerja waktu tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidakdapat dilakukan pembaruan.

13

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 13: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

8A13 VII

KEfENfLJAN PEf\JUfUP

Pasal48

(1) Pada saat Undang..Undang '.' iniberlakll,Kawasan ~erdagangan Bebas. danPelabuhan Bebas, yaitu Bcltahl, Bintan,. dart Kgriniun,yang dibentukberdasarkanUndang-Undahg Nemor 36 Tahun2QdO tentang .PenetapanPeraturan .Pern~rihta~P@nggEipti .LJr1P~:ng-'LJ.q(jgn,g,NHrtiqr >1 Jahun.20POtentang Kawasan Perdagangan Bebasdan .F>EHabUhan Bebas MenJadiUndarrq..Undang (Lembaran. Negara RepUbliklndohesiafahun zooo Nemer251, Tambahan Lernbaran .. Negara. RepwbHk .... lndbnesia Nomor .. 4()53)sebagaimana telahdiljbahden9gn Undang..Undgr19 ,.Nprnor44 Tahun2007tentang .Penetapan Peraturan .. Pemerintah Pengg~htiLJndang~undang N0Tor1 Tahun 2007 tentang Perubahah ahlSUn?angi:LJ.rj'd~ng .. Nbrnor36 TahUn2000 tentang Penetapan Peraturah Peme~intahpehgganti. Undang"UndahgNomor 1 Tahun 2000tentang Kawasah perdagangan Hebas.dah PelabuhanBebas Menjadi Undang"Undang Menjadi Undang-'Undang (Lerribarar, NeqataRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor130, Tarii0i3hanLernbaran NegaraRepubliklndenesia Nemer 4775),sebelum atau sesudah jangka waktu yangditetapkan berakhlr, dapat diusulkan .. menjadi KEKsesuaiden.gan ketentuanUndang-Undang ini dan ketentuan peraturan perundang"undangan lain.

(2) Dalam hal Kawasan Perdagahgan Bebas.dan Pelabuhan Bebas seb~gaimana

dimaksud. pada ayat (1) tidak dius.ulkan m~njC1diK~K,Kaw~san.Per<:Jaggngan

Bebas dan Pelabuhan Bebas berakhir sesuai denqan jangka waktLJ yang telahditetapkan.

Pasal49

Dengan beralihnya status Kawasan. Perdagadganl3eb~SdanpelC1I:>UI1C1n,B~~assebagaimana dimaksud dalarn rasal 48ayat (1) atau berakhirnya jangka wciktuyang telah ditetapkan sebaqairnana dimaksud dalarn Pasal 48ayat (2), Undang­Undang Nomor. 36 Tahun 2000 tentang .Pelletapan Peraturan Pernerintat]Pengganti Undang..Undang Nornor 1 Tahun 2dOOtentang Kawasan PerdaganganBebas dan Pelabuhan Bebas Mehjadi Uhdang..Und8llg (Lernbaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2000 Nemer 251, Tarnbahan Lembaran NeqaraRepublik Indonesia Nomor 4053) sebaqairnana telah dlubah denqan Undang­Undang Nomor 44 Tahun 2007 tentanq Penetapan Peraturan PernerintahPengganti . Undang ..Undang .NdIT1er1 Tahun 2007 .. tentang Per'ubahan. atasUndang-Undang Nomor 36 Tahun 2000 tentang PenetapanPeraturari PernerintahPengganti Undanq-Uncanq Ncrnor 1iahun 2dOOtentang Kawasan PerdaganganBebas dan Pelabuhan Bebas Menjadi Uhdang-Undarig Menjadi Undang..Uhda'ng(Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2b07 Nornor 130, Tambahanl.embaran Negara Republik Indonesia Nornor 4775) dinyatakan tidak berlaku.

14

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 14: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

Pasal 50

Undang-Undang ini mulai berlaku padatari~galdiuhdahgkan.

Agar setiap orang rnenqetahuinya, .. memefintahkan ... penqundanqan Undang­Undang ini dengan penernpatanrryadalamLembaran Negara Republlk Indonesia.

bitetapkan di Jakartapad~..•t~hg~ .•alPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DR. H. SUSILO BAME3ANG YUDHOYONODiundangkan di JakartaPada tanggalMENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

ANDIMATTALATTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ... NOMOR ...

15

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 15: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

-..~:/

DEWAN PERWAKILAN RAKYATREPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN

PENJELASAN

ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR '" TAHUN 2009

TENTANG

KAWASAN EKONOMI KHUSUS

I. UMUM

Untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasiladan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perludilaksanakan pembangunan perekonomian nasionalberdasar atas demdkrasiekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangankemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. .

Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan RakyatRepublik Indonesia Nomor XVIlMPRl1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangkademokrasi ekonomi, diperlukan keberpihakan politik ekonomi yang lebihmemberikan kesempatan dan dukungan padausaha mikro, kecll, menengah(UMKM), dan koperasi dan sekaligus memberikan manfaat bagi industri dalamnegeri. Berkaitan dengan hal itu, dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)disediakan lokasi bagi UMKM dan koperasi agar dapat mendorong terjadinyaketerkaitan dan sinergi hulu hilir dengan perusahaan besar, baik sebagai PelakuUsaha maupun sebagai pendukung Pelaku Usaha lain.

Dalam rangka mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi nasional,diperlukan peningkatan penanaman modal melalui penyiapan kawasan yangmemiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategis. Kawasan tersebutdipersiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatanekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pengembangan KEK bertujuanuntuk mempercepat perkembangan daerah dan.i.sebaqai model terobosanpengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi, antara lain industri,pariwisata, dan perdagangan sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Pasal 31 Ayat (3) Undang-Undang Nornor 25 Tahun 2007 tentangPenanaman Modal mengatur bahwa ketentuan mengenai Kawasan EkonomiKhusus diatur dengan Undang-Undang. Ketentuan tersebut menjadi dasar hukumperlunya diatur kebijakan tersendiri mengenai KEK dalam suatu Undang-Undang.

1

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 16: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

Keterttuan KEK dalarn Undang-~ndang ini. hienCaKupp~ngaturan fungsi,bentUk, •.'.... dan kriteria •. I<~K,.. perDt>¢:htuk~tl KEEKj . pendaraan .il1frastruktur,kel8r11bagaan, lalu Iintas barang,karahtina, dan de\jisa i serta fasiHtas dankeniiudahan. ' ..

KEK merupakan. kawa,san. denganbfH~st~rtetitu dalafiiWilayah·huKUrhNegaraKesatuanRepubliklndonesiayang?itet9pkanljhtqk. m~nyelehggarakanfungsi .• perekonomiandan ... rnernperolehfasilif~stl3rtentu.FP.~gsiI<EKadalah.Uhtukmelakukandan mengeq1bangkan usaha di9iq~tJg p¢tdagangahi ja~a, indLi~tri,pertambangan dah·.e~ergi, trahspb~~si,m~ritin1aanpefikahan, •.·po's>aantelekomunikasl, pariwisCita, dan bidang I~in .. Sespai d'~rigan flal tersebut; .• KEKterdiriatas satu atau beberapa Zona, antCiralaih~bhapehgblahan7ksp6r,IO~istik,industri,pengemb~p~anteknologi, pariwisa~~,. dan ehergi yang kegiatanhya. dapatditujUkah untUk ekspordah uhtuk dalam negefi. .

Kriteria yang harusdipel1uhi agar .•.s0atudaerahdapat i.difetapkan.feb~gaiKEK adalah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, tidak berpotehsimengganggu .kawasan .... lindung, . adanys. dukurtgah .d~ri .pemerihtahprovinsi/kabupaten/kota dalam pengelolaa l1 KEK, telletak .. pada posisi yangstrategisatau mempunyai potensi sumner daya unggulan dibidahg kelautan dahperikanan, perkebunan, pertarnbanqan, dati pariWisata, serta mernpUnyai batasyang jelas, baik batas alal1l rnaupun batas bLJatan.

Untuk mehyelenggarakan KEK, diberituk lembaga penyelenggara KEKyang terdiri atas Dewan Nasional di tingkat pusat dan Dewan Kawasan.di tingkatprovinsi. Dewan Kawasan .membentut< Adhiinistrator KEKciisetrapKEKunWkmelaksanakan pelayanan, penqawasan, dan pengehdalian cperasionalisasi KEK,Kegiatan usaha di KEK dilakukan oleh Badan Usaha dan PelakuUsaha.

Fasilitas yang diberikan paela KEK ditujUkah uhwk meningkatkahdayasaing agar lebih diminati oleh penanam modal. Fasilitas .tersebut t$r~itiatasfasilitas fiskal, yang berupaperpajakan, kepabeahandancukai, pajcakela~tah.dah

restribusi daerah, dan fasilitas nonfiskal, yang berupa fasilitas pertanahan,perizinan, keimigrasian, investasi,. dan k~tehagakerjaah; .serta .'. fasilit~s •. dankemuelahan lain yangdapat diberikan pada Zona dida.laniKEK,yahgakandi~tur

oleh instansi. berwenang .. sesuai dehgah .. keterttuan '. peraturan .perundang'­undangan. Dalam hal pengawasan, ketentuan larahl;jah tetap. diber'lakuk~n diKEK, seperti halnya daerah lain di Indonesia. Narnun, untuk ketentuanpembatasan, diberikan kernudahan dalarnsistem dan prosedur yang ditetapkanoleh Pernerintah elengan tetap menqutamakan pehgawasan terhadapkemungkinan penyalahpunaan atau pernanfaatan Ki:::K sebagai tempat rnelakukantindak pidana ekonorni.

Dengan berlakunya Undanq-Undanq ini, diharapkan terdapat satu kesatuanpenqaturan menqenai kawasan khusus di bidang ek0rldi'Tiiyahg ada di lndoriesladengan .rnernbef kesernpatan kepada. Kawasan Perdaqanqan Bebas. danPelabuhah Bebas yang dibentuk berdasarkan Undang~Undang Nomor 36 Tahun2000 tentang Penetapan Peraturan PemerintahPengganti Uhdahg,-UhdangNemer 1 Tahun 2000 tentang Kawasan perdagahgah Bebas dan PelabuhanBebas Menjadi Undang-Undang (Lembaran Neqara Republik Indonesia Tahun2000 Nornor 251, Tambahan Lernbatan Neqara Republlk lndorresia Nornor 4053)sebagaimana telah diubahdengan Undang-Undang Nbmor 44 fahun 2007

2

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 17: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

tentang Penetapan Peratura.n Pemerintah. Penggal1ti Undang-Undang Nomor1ranun 2007. te~tang PerYR~hcm .atas UhdaDg..~ndangN9rnor36Tahun2000tentang PenetapanPeratur~nPernerintah P~nggantiUna~hg"'LJrldahgNdrnor1TahUn 2000 tentangKawasan Perd8g~nganeebas.danPelabwhan.BebasMenjadi Undang-Und~ng·••• ry1elijadi LJndang-Undang(L.ernbaran···NegaraRepu5IikIndonesia Tahun 2007. Nornor 130, Tambahan Lernbaran .. NegaraRepUblikIndonesia Nomor 4775) untuk diusulkan menjadi KEK, baikdalarn jahgkawakturnaupun setelah berakhirnya janqka waktu yang tetaf difetapkah. Deriganberlakunya Undang-Undang ihi, tidak terjadi lagi pernbentukan kawasanperdagangan bebas dan pelabuhan bebas.

II. PASAL OEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Yang dimaksud dengan "qeoekonorni" adalah kombinasi taktor ekonomi dangeografi dalam perdagangan internasional.

Yang dimaksud denqan "geostrategi" adalah kombinasi faktar geopolitik(pengaruh faktor qeoqrafi, ekonomi, dan demografi dalarn politik luar hegerisuatu negara) dan strategi yang memberikan peran t~rtentu pad9suatukawasan geografis.

Yang dirnaksud dengan "kegiatan industri" adalah kegiatan ekonorru yangmengolah bahan rnentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barangjadi dengan nilai yang leblh tinggi untuk penggunaannya, keqiatan rantangbangun, dan perekayasaan industri.

Yang dirnaksud dengan "penyiapan kawasan" adalah upaya penqerrtbariqansuatu kawasan agar rnernenuhi standar infrastruktur dan standar pelayanantertentu.

Pasal 3

Ayat (1)Huruf a

Yang dimaksud dengan "Zona pengolahan ekspor" adalah area yangdiperuntukkan bagi kegiatan logistik dan industri yang produkslnyaditujukan untuk ekspor.

Huruf bYang dimaksud dengan "Zona logistik" adalah area yangdiperuntukkan bagi keqiatan penyirnpanan, perakitan, penyortiran,pengepakan, pendistribusian, perbaikan, dan perekondisianperrnesinan dari dalam negeri dan dari luar negeri.

3

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 18: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

Huruf cYang dimaksuddengcfh .' "Zona irrdustrl" .adcllahafea yangdiperuntukkaribagi···.k~gi~t~h. industfi .•yari~ .mehg(jlah.b~han •. mental'i,bahan ,.• baku, .\~.at~ngs~t~r~~.hjadi, .dalilatau,barangjad,i, sertaqgroindustri· •.·q7n~C3ttnil~iy~n~,let:>ih •.• tinggi .•untyk •• p~nggunaannyaitermasuk kegi~hiriraHbah~\bahgundan pef~kayasaan industri yangproduksinya untuk eksp~fdarVatau untuk dalarii negeri.

Huruf dYang dimaksud deh,gah"L:pna •.·pengembangantekndlogin adalahareayang diperuntukkahbagik¢gi~tan riset dan teknologi, rancangbanguhdan rekayasa, teknologitetapan, pehgerhbahgan perangkat lunak,serta jasa di bidang tekriblogi mforrnasl.

HurufeYang .dimaksud dengart "Zona pariwisata" adalaharea yangdiperuntukkan .bagikegiafan. usaha pariWisata uhtUk mEmdUkUngpenyelenggaraan hiburail dan rekreasi, perternuan, perjalanan insentifdan pameran, serta kegiatan yang terkalt.

Huruf fYang dil11aksud dengah "Zona enerqi" adalah area yangdiperuntukkan antara laih untuk kegiatan pengertibangah energialternatif energi terbarukan, teknblogi hernat enerqi, dan penqolahanenergi primer.

Huruf gYang dimaksuddenga~"~(jna ekonomi lain" antara talndapat berupaZona lndustrl kreatif daii' ZOna olahfaga. ...

Ayat (2)Yang dimaksud dengan "fasilitas pendukunq" antara lain fasilitas ibadah,hotel, rumah sakit, pendidikan, dan pelatihan.

Ayat (3)Cukup jelas

Pasal4Huruf a

Yang dimaksud denqan "kawasan lindunq" adalah wilayah yangditetapkan dengah fUhgsi utama melindungi kelestartan lihgkungahhidup yang merrcakupsumber daya alam dan surnber daya buatan.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cYang dimaksud dengah "jalur pelayaran internasional" adalat):a. Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI);b. jaringan pelayarar' yang menqhubunqkan antarpelabuhan

internasional hLibdi Indonesia dan pelabuhan internasional diIndonesia; dan

c. jaringan pelayaran yang rnenqhubunqkan antara pelabuhaninternasional hub dan pelabuhan internasional denqan pelabuhaninternaslonal di neqara lain.

Huruf dYang dimaksud dengan "rnempunyal batas yang jelas" adalah batasalam (sungai atau laut) atau batas buatan (paqar atau tembok).

4

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 19: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

Pasal5GLikup jelas

Pasa/SAyat(1)

Cukup jelasAyat(2)

Huruf aLokasi pengembangahyang diusulkan dapat merupakan area baruatau.perluasan KEK yang. sudah.ada.

HurutbYang dirnaksudkan dehgan "peraturan zonasi" adalah ketentuan yangmengatur persyaratan pernantaatan ruang dan ketentuanpenqendaliannya dandisuSuh~htuk setlap ·.Zona peruntukkan yangpenetapan Zonanya dilakukan dengan rencana rind tata ruanq.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf eCukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Pasal7Ayat(1)

·Cukup jelas.Ayat (2)

Cukup jelas.Ayat (3)

Cukup jelas.Ayat (4)

Peraturan Pemerintah antara lain mengatur penetapan batas luarkawasan, Zona yang ada di dalarn KEK, dan luas area KEK.

PasalSYang dirnaksud dengan "dalarn hal tertentu" adalah hal-hal yang terkaitdenqan kepentingan nasional yang bersifat strateqis bagi penqernbanpanekonomi nasional dan untuk rneniaqa keseimbanqan kemajuan suatu daerahtertentu.

Pasal9Cukup jelas.

Pasal 10Cukup jelas.

Pasal 11Cukup jelas.

Pasal 12Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "harus slap beroperasi" adalah telahdipenuhinya seluruh kelenqkapan infrastrukfur, surnber daya manusia,dan perangkat penqendalian admintstrasl.

5

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 20: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat(3)Cukup jelas.

Ayat(4)Huruta

Yang dimaksuddenqan "perubahan" antara lairt mencakup luasarea yang diusulkan, Zona, dan sUhlber pernbiayaan.

HurUfbCukup jelas.

Huruf cYang dimaksud denqan "lanqkah penyelesaian" antara lainberupa penggantian 8adan Usaha dan penqusulan pembatalanlokasi.

Ayat(5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 13Ayat (1)

Cukup jelas.Ayat (2)

Materi dan syarat kerja sarna meliputi antara lain [anqka waktu kerjasarna,.. pertanggungjawabCin ter~~dap .. aset y~ng berasal d~\i,Pemerintah, pemerintah daerah, danswasta, serta hak kepemilikahsetelah rnasa kerja sama berakhir.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal14Cukup jelas.

Pasal15Cukup jelas.

Pasal16CUkup jelas.

Pasal17Huruf a

Cukup jelas.Huruf b

Cukup jelas.Huruf c

Cukup jelas.HurUf d

Cukup jelas.rlurut e

Cukup jelas.Huruf f

Cukup jelas.

6

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 21: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

Hurufg, ,Yangdirnaksud ....dett9an .up$rrrlClS~I~lian., str?tegis" .ahtara. lainperrl1asa.I.~,.liah.X~h~}tiqa,k.'?~p~t?i%~I~*~ik~h.ql$rD~Vvah, ..Ka'vVa~an •.•.·ataumenyar1gkutkebijak~rtnasibhala~h/~~~fJ ••da¢~ah, 'yaOg memengarUhipelaksanaan pengeJolaantlanp€lrrgetbbangan KEK.

HurufhCukup jelas.

Huruf iCukup jelas.

Pasal18Huruf a

Cukup jelas.Hurufb

Cukup jelas.Huruf c

Yang dirnaksud denqan "pihak lain"antara lain Dewan NasibnallpengelblaKEK negara lain, Kadin,Clsosiasi pengusaha, dan perquruan tinggi yangbersifat nirlaba.

Pasal19Cukup jelas.

Pasal 20Cukup jelas.

Pasal21Cukup jelas.

Pasal22Cukup jelas.

Pasal23Cukup jelas.

Pasal24Cukup jelas.

Pasal25Cukup jelas.

Pasal26Cukup jelas.

Pasalz7Ayat (1)

Cukup jelas.Ayat (2)

Cukup jelas.Ayat (3)

Yang dimaksud denqan like KEf< dan dari KEK" termasuk juga pemasukandan pengeluaran barang antar-KEK.

Pasal28Cukup jelas.

Pasal29Cukup jelas.

Pasal30Cukup jelas.

7

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 22: DOKUMENTASI - berkas.dpr.go.idberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170206-125725-9065.pdf7. Pelaku Usaha adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau

Pasal46Ayat (1)

Sesuai denqan prinsipkebebasan berserikat, forum tidak mengurangiindependensl serikatpekerja/serikat buruh.

Ayat (2)Cukup jelas.

Pasal47Ayat (1)

Yang dimaksuddengan "perJanjian kedap.E3r$arpa (RKB)" adalah p(3rjanjiankerja bersama yang dibuat oleh serikat pekerja/serikat buruh atau bsberapaserikat pekerja/serikat buruh yang. t~l~h tercCitat pada instansi yangbertanggung jawab di bidang ketenaqakeriaan dengan perigusaha.

Ayat (2)Yang dimaksud dengan "dalamPKB disepakati"apabila perusahaan akanmenyerahkan sebagian. pekerjaannya kepadaperusaha~li .Iain .yangpelaksanaan pekerjaan tersebut dilakukan di lokasi perusahaan dan/ataumelaksanakan hubungan kerja dalam bentuk perjanjian kerta waktutertentu atau perjanjian kerja waktu tidak tertentu, penqusaha dan setikatpekerja/serikat buruh merundingkannya untuk rnenyepakatinya dalarnPKB.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasal48Cukup jelas.

Pasal49Cukup jelas.

Pasal 50Cukup jelas.

TAM BAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR .,.

9

draft ruu kek hasil Dania tal 07-09-09.rtf

ARSIP D

AN DOKUMENTASI