Dokumentasi Kep (Cbe)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cbe

Citation preview

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahman rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Semoga sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah memberikan ketauladanan dalam peri kehidupan yang sempurna menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.Peyusun sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis. Dengan demikian, kritik maupun saran sangat dibutuhkan demi kemajuan penulis.Penyelesaian makalah ini tidak lepas dari motivasi dan jasa dari beberapa pihak. Oleh sebab itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :1.Ibu Endang Tri Sulistyowati,SST. yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini.2.Orang tua tercinta, serta teman-temanku yang tak henti-hentinya memberikan bantuan moril dan spriritual sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.3.Serta semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan para pembaca pada umumnya, dalam menambah Khasanah ilmu pengetahuan. Amin.

Yogyakarta, 23 Oktober 2013

Penyusun

BAB IPENDAHULUAN1. LATAR BELAKANGPelayanan keperawatan/kebidanan merupakan pelayanan profesional dari pelayanankesehatan yang tersedia selama 24 jam secara berkelanjutan selama masa perawatanpasien. Dengan demikian, pelayanan keperawatan dan kebidanan memegang perananpenting dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit danpuskesmas.Dokumentasi keperawatan dan kebidanan tidak hanya merupakan dokumen sah tapi jugainstrumen untuk melindungi para pasien, perawat dan bidan secara sah; oleh karena itu,perawat/bidan diharapkan dapat bekerja sesuai dengan standar profesional.Ada berbagai macam model dalam pendokumentasian asuhan yang dapat dibuat olehperawat maupun bidan, baik itu dengan naratif secara tradisional sampai denganmenggunakan alat modern yaitu komputer.

B. TUJUAN1. Mengetahui defenisi dari dokumentasi2.Untuk mengklasifikasi model-model dalam dokumentasi3. Mendiskusikan langkah-langkah dan tahapan serta siklus dalam proses keperawatan.

C. MANFAAT1. Mampu mengtahui definisi dari dokumentasi2. Mampu mengklasifikasi model-model dalam dokumentasi3. Memberikan pengetahuan tentang tahapan-tahapan pendokumentasian.

BAB IIPEMBAHASAN

A. PENGERTIAN Potter (2005) mendefenisikan dokumentasi sebagai segala sesuatu yang tercetak atautertulis yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yangberwenang.Dokumentasi dalam asuhan kebidanan adalah suatu pencatatan yang lengkap dan akuratterhadap keadaan/kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (prosesasuhan kebidanan)

B. MODEL DOKUMENTASI CHARTING BY EXCEPTION (CBE)1. CBE (Charting By Exception) Dimulai sejak tahun 1983 di St Luke Medikal Center In Milkwankee.a. Pengertian Charting by exception adalah sistem dokumentasi yang hanya mencatat secara naratif dari hasil atau penemuan yang menyimpang dari keadaan normal ataus tandar.b. Komponen CBE mengintegrasikan tiga komponen kunci yaitu :1) Flowsheet yang berupa kesimpulan penemuan yang penting dan menjabarkanindikator pengkajian dan penemuan termasuk instruksi dokter dan bidan,grafik, catatan pendidiikan dan pencatatan pemulangan pasien2) Dokumentasi dilakukan berdasarkan standar praktik keperawatan , sehinggamengurangi pencatatan tentansg hal rutin secara berulang kali. Oleh karena itustandar harus cukup spesifik dan menguraikan praktik keperawatan yangsebenarnya serta harus dilakukan oleh perawat di bangsal , walaupun ada jugastandar khusus yang disusun sesuai unit masing- masing.3) Formulir dokumentasi yang diletakkan ditempat tidur pasienc. Format CBE meliputi :1) Data dasar (riwayat dan pemriksaan fisik)2) Intervensi flow sheet3) Grafik record4) Catatan bimbingan pasien5) Catatan pasien pulang6) Format catatan perawatan (menggunakan format SOAPIER)7) Daftar diagnose8) Diagnosa dengan standar rencana tindakan perawatan dasar9) Profil perawatan pasien dengan sistem kardeksd. Keuntungan dan Kerugian metode pendokumentasian CBE1) Keuntungana) Tersusunnya standar minimal untuk pengkajian dan intervensi.b) Data yang tidak normal nampak jelas.c) Data yang tidak normal secara mudah ditandai dan dipahami.d) Data normal atau respon yang diharapkan tidak mengganggu informasilain.e) Menghemat waktu karena catatan rutin dan observasi tidak perludituliskan.f) Pencatatan dan duplikasi dapat dikurangi.g) Data klien dapat dicatat pada format klien secepatnya.h) Informasi terbaru dapat diletakkan pada tempat tidur klien.i) Jumlah halaman lebih sedikit digunakan dalam dokumentasi.j) Rencana tindakan keperawatan disimpan sebagai catatan yang permanen.

2) Kerugiana) Pencatatan secara narasi sangat singkat. Sangat tergantung pada checklist.b) Kemungkinan ada pencatatan yang masih kosong atau tidak ada.c) Pencatatan rutin sering diabaikan.d) Adanya pencatatan kejadian yang tidak semuanya didokumentasikan.e) Tidak mengakomodasikan pencatatan disiplin ilmu lain.f) Dokumentasi proses keperawatan tidak selalu berhubungan dengan adanyasuatu kejadian.

2. KARDEKSa. PengertianModel dokumentasi Charting by Exception (CBE) ini dibuat pada tahun 1983 oleh staf perawat di St. Lukes Hospitalndi MIdwaukee, Wisconsin. Model ini dianggap dapat mengatasi masalah pendokumentasian dengan membuat catatantentang pasien manjadi lebih nyata, menghemat waktu dan mengakmodir adanyainformasi terbaru. Model ini dinilai lebih efektif dan efisien untuk mengurangiadanya duplikasi dan pengulangan dalam memasukan data. Merupakan metodepencatatan singkat dan berbeda dari dokumen pada umumnya.

Model dokumentasi CBE mempunyai beberapa elemen inti, yaitu: lembar alur,dokumentasi berdasarkan referensi standar praktik, protocol, dan instruksiincidental, data dasar keperawatan, rencana perawatan berdasarkan diagnosis dancatatan perkembangan SOAP. Bagi pembaca yang ingin mendapatkan informasitambahan mengenai model dokumentasi CBE< dirujuk ke Burke and Murphy(1988, cit. Iyer and Champ, 2005).

b. Teknik Tradisional dengan Sistem KardeksTeknik pendokumentasian sistem Kardex merupakan sistem pendokumentasianpelayanan kesehatan tradisional yang dipergunakan di berbagai sumber mengenaiinformasi pasien dan disusun dalam suatu buku.Informasi yang terdapat dalam Kardex, antara lain:1)Data pasien, meliputi : nama, alamat, status perkawinan, tanggal lahir,pekerjaan, agama dan kepercayaan.2)Diagnosis kebidanan : daftar prioritas masalah.3) Pengobatan sekarang : perawatan dan pengobatan, diit, infus, konsultasi.4)Tes diagnostik :.tanggal dan hasilnya.5)Kegiatan/aktivitas pasien sehari-hari yang diperbolehkan. Model dokumentasidengan sistem Kardex ini mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:kadang-kadang data tidak diisi dengan lengkap, tidak cukup tempat atau ruangdalam memasukkan data yang diperlukan, kadang-kadang data yangdimasukkan tidak up to date dan telah dibaca oleh bidan sebelum merekamemberikan pelayanan/ asuhan

c. Pedoman Penulisan CBE1) Data dasar dicatat untuk setiap klien dan disimpan sebagai catatan yang permanen 2) Daftar diagnosa keperawatan disusun dan ditulis pada waktu masuk rumah sakit dan menyediakan daftar untuk semua diagnosa keperawatan.3) Ringkasan pulang ditulis untuk setiap diagnosa keperawatan pada saat klien pulang.4) Catatan perkembangan digunakan sebagai catatan respon klien terhadap intervensi melalui tempat tinggal klien.

d. CBE mengintegrasikan dua komponen kunci yaitu: Flowsheet yang berupa kesimpulan penemuan yang penting dan menjabarkan indikator pengkajian dan penemuan termasuk instruksi dokter/perawat, grafik catatan pendidikan dan pencatatan pemulangan klien. Dokumentasi dilakukan berdasarkan standar praktik keperawatan, sehingga mengurangi pencatatan tentang hal rutin secara berulang kali. Oleh karena itu standar harus cukup spesifik dan menguraikan praktik keperawatan yang sebenarnya serta harus dilakukan oleh perawat dibangsal, walaupun ada juga standar khusus yang disusun sesuai unit masing-masing.

3. Tahapan Pendokumentasian Keperawatan1. PerencanaanInti dari perencanaan adalah bagaimana produk akhir akan terlihat dan bagaimana Kode Dokumentasi Keperawatan (CND) akan disajikan dan digunakan, kegiatannya meliputi :1) Menentukan ruang lingkup dan desain2) Memperoleh dukungan administrasi3) Identifikasi format untuk CND menggunakan beberapa pendekatan yang mungkin yaitu standar, individual dan interaktif.2. AnalisisAnalisis terhadap proses dokumentasi keperawatan yang ada dan menentukan perubahan dan konfigurasi meliputi :1)Analisis dokumentasi keperawatan yang ada2)Lacak alur kerja perawat dalam perawatan3)Tentukan apa yang konten perlu dikumpulkan4)Tentukan apa yang laporan yang diperlukan3. DesainInformasi yang dianalisa digunakan untuk merancang prototipe yang berfokus pada mengkonfigurasi aplikasi CND.1) Desain model mengikuti enam langkah dari proses keperawatan2) Tentukan spesifikasi dan lingkup fungsional3) Tentukan tingkat kekhususan4. PelaksanaanFase ini menunjukkan CND sebagai aplikasi catatan elektronik juga sebaiknya:1) Menyediakan teknisi, profesional dan dukungan pelatihan2)Menetapkan pemeliharaan dan memperbarui prosedur.5. EvaluasiEvaluasi dan fase terakhir adalah CND dianalisis untuk memastikan bahwa CND memuat enam set kode (Gambar 2.3) yang berfungsi seperti yang direncanakan dan dikonfigurasi. Tahap evaluasi terdiri dari:1)Uji kegunaan aplikasi2)Uji keumuman laporan3)Uji kembali penggunaan dan aplikasi penelitian4)Uji kepuasan pengguna

Utamanya nyeri dada sebelah sesak kiri dan selama 1 hari, nyeri diarasakan sebelah kiri dan menyebar ke punggung kanan..terasa sesak jiwa bernafas klien pernah mengalami Hipertensi sejak + 1 th yang lalu.

4. Pemeriksaan Contoh Model dokumentasi CBEDECOMPENSASI CORDIS1. Data DasarTuan X datng ke rumah sakit krya Husada (54 tahun). Masuk rumah sakit dengan keluhan Fisik Thoraks, Pergerakan dada sedikit mengembang, perkusi terdengar suara sonor\ pada auskultasi suara nafas Vesikuler., Integumen, Terdapat luka tusukan iv cath pada tangan kiri2. Pemeriksaan penunjangECG: Kesimpulan: PJK Old Myocard Infarct anteroseptalHasil Blood Gas : pH 7,322; PCO2 31,3; PO2 75,3; HCO3 15,8, BE 10,2,Kalium 4,2; Natrium 142.

Analisa DataNoDataMasalahEtiologi

1. S: Klien mengungkapkan sesak saat ber-aktivitas..O ; Nadi 100 x/mnt.Respirasi 24 x/mnt. Hasil thorax foto: CTR 51 %.Hasil Echo: EF 51 % SPenurunan Kardiac Out putPenurunan Kardiac Out put

Kegagalan jantung dalam pompa mekanik

2. - Klien mengungkapkan kakinya tidak bengkak saat ini.- Tidak terdapat oedem pada ekstrimitas.- Natrium 142, Kalium 4,62.- Intake cairan 3 gls/ 24 jam.- Produksi urine cukupan.

Resiko terjadinya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit (excess)Peningkatan SVR di daerah periferPengembalian cairan ke jantung menurun

Retensi cairan olehJaringan Odem

Diagnosa Keperawatan1. Resiko terjadinya Penurunan kardiak output berhubungan dengan kegagalan jantung dalam melakukan pemompaan. 2. Resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kegagalan jantung melakukan pemompaan.

Intervensi KeperawatanDx 1 : Resiko terjadinya Penurunan kardiak output berhubungan dengan kegagalan jantung dalam melakukan pemompaan. a) Jelaskan pada klien tentang pen-tingnya istirahat jika dada terasa berat atau sesak atau pusing.b) Anjurkan pada pasien untuk beristirahat dalam posisi duduk.c) Kolaborasi dalam pemberian obat digitalis.d) Observasi KU pasien, TTV dan keluhan klienImplementasi1. Menjelaskan pada klien bahwa istirahat jika terasa sesak akan mengurangi kerja jantung yang berlebihan.2. Menata bantal tinggi agar klien dapat istirahat setengah duduk ( )3. Memberikan obat pagi 1 tablet ISDN 5 mg ( )4. Mengamati KU pasien, menghitung frekwensi pernafas- an ( )5. mengukur tekanan darah, EvaluasiS : Pasien tidak merasa nyeriO : pasien tidak pucat, nadi 96 x/mnt, tensi 130/90 mmHg, respirasi 20 x/mnt.A: Masalah keperawatan tidak terjadi.P: Rencana perawatan di hentikan.Intervensi KeperawatanDx 2 : Resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kegagalan jantung melakukan pemompaan.a) Jelaskan pada klien tentang pen-tinnya pembatasan minum dan diet rendah garamb) Berikan diet c) Kolaborasi dalam pemberian diuretika: Furosemid.d) Observasi TTV, keluhan, keadaan umum dan oedem

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULANDari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dokumentasi menurut Potter(2005) mendefenisikan dokumentasi sebagai segala sesuatu yang tercetak atau tertulis yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang. Dokumentasi dalam asuhan keperawatan adalah suatu pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap keadaan/kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan (prosesas uhan keperawatan). Dengan model-model meliputi CBE (CHARTING BY EXCEPTION ), dan KARDEKS.

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku ajar Fundamental Keperawatan POTTER and PERRY (2005) BARBARA KOZIER (2005)2. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan AZIZ ALIMUL3. http://nursingbegin.com/pengkajian-keperawatan/4. http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-pengkajian/5. http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-pengkajian/6. http://syamslaluceria27.blogspot.com/2011/01/tahap-diagnosa-keperawatan.html7. ://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-perencanaan-keperawatan/8. http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-implementasi-keperawatan/9. http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-evaluasi-keperawatan/10. Chase, S. (1994). Clinical Judgement by critical care nurse: An ethnographic study. In R. M. Carroll-Johnson 7 Pacquette (Eds), Classification of nursing diagnosis: Proceedingof the ninth conference, North American Nursing Diagnosis Association (pp. 367-368). Philadelphia: J.B. Lippincott.11. Lunney; M. (1992). Divergent productie thinking factors and accuracy of nursing diagnoses. Research in Nursing and Health, 15(4), 303-312.