DOTS TB YUDI.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1.Desa Sukorejo2.Desa Jambeyan3.Desa Musuk 4.Desa Jetis5.Desa Kadipiro6.Desa Sambirejo7.Desa Blimbing8.Desa Dawung9.Desa Sambi

  • Kecamatan Sambirejo berdasarkan perhitungan hasil pendataan keluarga tingkat Kecamatan mempunyai jumlah penduduk 42.155 jiwa terdiri atas 21.530 laki-laki dan 20.623 perempuan, sehingga dengan selisih 907 (Laki laki lebih banyak dibanding wanita)

  • Puskesmas Sambirejo termasuk Wilayah Kecamatan Sambirejo, Puskesmas ini terletak 12 Km dari Ibu Kota Sragen ke arah tenggara, Puskesmas Sambirejo terletak sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kedawung, disebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah, sedang sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Gondang, timur Kabupaten Ngawi Jawa Timur.

  • NoBULANJML SUSPEKBTA +RO +KAT ANAKJUMLAH KESEMBUHAN1Januari2220022Pebruari2841053Maret2512034April2830035Mei2411026Juni1210017Juli1310018Agustus1111029September10100110Oktober15220411Nopember201 10212DesemberJUMLAH188188026

  • WHO telah merekomendasikan strategi DOTS sebagai strategi dalam penanggulangan TB sejak tahun 1995. Bank Dunia menyatakan strategi DOTS sebagai salah satu intervensi kesehatan yang paling efektif. Integrasi ke dalam pelayanan kesehatan dasar sangat dianjurkan demi efisiensi dan efektifitasnya.

  • Komitmen politis.Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya.Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan.Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu.Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan

  • Peningkatan dan ekspansi DOTS yang bermutu, meningkatkan penemuan kasus dan penyembuhan melalui pendekatan yang efektif terhadap seluruh pasien terutama pasien tidak mampuMemberikan perhatian pada kasus TB-HIV, MDR-TB dengan aktivitas gabungan TB-HIV, DOTS-PLUS, dan pendekatan-pendekatan lain yang relevanKontribusi pada sistem kesehatan, dengan kolaborasi bersama program kesehatan yang lain dan pelayanan umumMelibatkan seluruh praktisi kesehatan, masyarakat, swasta dan nonpemerintah dengan pendekatan berdasarkan Public-Private Mix(PPM) untuk mematuhi International Standards of TB CareMengikutsertakan pasien dan masyarakat yang berpengaruh untuk berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan yang efektifMemungkinkan dan meningkatkan penelitian untuk pengembangan obat baru, alat diagnostik dan vaksin. Penelitian juga dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan program.

  • Strategi di lapangan :

    Penemuan pasien TB dilakukan secara pasif dengan promosi aktif ( Pasive Promotif Case Finding )

    Pemeriksaan terhadap kontak pasien TB terutama yang BTA positif

  • Gejala Utama pasien TB Paru adalah batuk berdahakselama 2-3 minggu atau lebihdapat diikuti dg :Dahak bercampur darahSesak nafasBadan lemasBB menurunMalaiseBerkeringat malam hari tanpa aktivitas fisikDemam meriang lebih dari 1 bulan

  • 1.KLINIS2.PEMERIKSAAN PENUNJANG :a. Mikroskopis ( dahak SPS )b. Pemeriksaan Biakanc. Foto Thorakd. lain2 sesuai indikasi

  • Tersangka Penderita TBC/ Suspek TBCPeriksa Dahak Sewaktu,Pagi,Sewaktu (SPS)Hasil BTA+ + ++ + -Hasil BTA+ - -Hasil BTA- - -TB ParuFoto Thoraks dan Pertimbangan DokterPemeriksaan DahakMikroskopisHasil BTA- - -Antibiotik Non OATAda perbaikanTdk ada perbaikanFoto Thoraks dan Pertimbangan DokterBukan TB ParuHasil BTA+ + ++ + -

  • 1.Lokasi atau organ tubuh yang kenaa. Parub. Extra Paru2.Bakteriologis a. BTA Positifb. BTA Negatif3. Tingkat keparahan penyakita. Ringanb. Berat

  • 4.Riwayat Pengobatan sebelumnyaa.Kasus Barub.Relapsc.Defaultd.Failuree.Transfer Inf.lain2kasus kronik

  • TB paru.TB paru adalah TB yang menyerang jaringan (parenkim) paru dan saluran napas bawah, tidak termasuk pleura (selaput paru) dan kelenjar pada hilus. TB ekstraparu.TB ekstraparu adalah TB yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung (pericard), kelenjar getah bening lain, tulang, sendi, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, organ reproduksi, dan lain-lain.

  • TB paru BTA Positif, bila:Sekurang-kurangnya 2 dari 3 pemeriksaan SPS hasilnya BTA positif. Satu (1) pemeriksaan dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks menunjukkan gambaran proses spesifik.Satu (1) pemeriksaan dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan kuman TB positif.Satu (1) atau lebih pemeriksaan dahak SPS ulang hasilnya positif setelah 3 pemeriksaan dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotik.TB paru BTA Negatif, bila:Pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif; setelah pemberian antibiotik (bukan golongan kuinolon) tidak ada perbaikan klinis dan pemeriksaan ulang dahak hasilnya negatif didukung oleh foto toraks yang menunjukkan gambaran proses spesifik.Atas pertimbangan klinis oleh dokter untuk diberi pengobatan.

  • Kasus BaruKasus baru adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan.Kasus Kambuh (Relaps)Kasus kambuh (relaps) adalah pasien TB yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan TB dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, didiagnosis kembali dengan BTA positif atau biakan positif.Kasus Putus Berobat (Default)Kasus putus berobat (default) adalah pasien yang telah berobat lebih dari sebulan dan putus berobat 2 bulan atau lebih, datang lagi dengan BTA positif.

  • Kasus Gagal (Failure)Pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada 1 bulan sebelum akhir pengobatan dan pada akhir pengobatan (AP).Pasien BTA negatif dan foto toraks menunjukkan gambaran proses spesifik setelah diobati pada akhir tahap awal menjadi BTA positif.Pindahan (Transfer In)Adalah pasien yang dipindahkan dari sarana pelayanan kesehatan yang memiliki register TB lain untuk melanjutkan pengobatannya.Lain-lain:Semua kasus TB yang tidak memenuhi ketentuan di atas. Dalam kelompok ini termasuk TB kronik, yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan mikroskopik dahak masih BTA positif setelah selesai pengobatan ulang.(kategori 2).

  • Pengobatan TBTujuan PengobatanPengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegahkekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kumanterhadap OAT.

  • Prinsip pengobatanPengobatan TB dilakukan dengan prinsip - prinsip sebagai berikut: OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah cukupdan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan.Jangan gunakan OAT tunggal (monoterapi).Pemakaian OAT-Kombinasi Dosis Tetap(OAT-KDT) lebih menguntungkan dan sangat dianjurkan.Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan langsung (DOT = Directly Observed Treatment) oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap awal (intensif) dan lanjutan

  • Paduan OAT yang digunakan oleh Program Nasional Penanggulangan TB diIndonesia:o Kategori 1 : 2HRZE/4(HR)3.o Kategori 2 : 2HRZES/(HRZE)/5(HR)3E3.Disamping kedua kategori ini, disediakan paduan OAT Sisipan : HRZE dan OAT Anak :2HRZ/4HR

  • Paduan OAT dan peruntukannya.1. Kategori-1Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru: Pasien baru TB paru BTA positif. Pasien TB paru BTA negatif foto toraks positif Pasien TB ekstra paru2. Kategori -2Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah diobati sebelumnya: Pasien kambuh Pasien gagal Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat (default)OAT Sisipan (HRZE)Paduan OAT ini diberikan kepada pasien BTA positif yang pada akhir pengobatanintensif masih tetap BTA positif.

  • Jenis OATSifatDosis yang direkomendasikan(mg/kg)Harian3x semingguIsoniazid (H)Bakterisid5(4-6)10(8-12)Rifampicin (R)Bakterisid10(8-12)10(8-12)Pyrazinamide (Z)Bakterisid25(20-30)35(30-40)Streptomycin (S)Bakterisid15(12-18)Ethambutol (E)Bakteriostatik15(15-20)30(20-35)

  • Tabel 2. Dosis paduan OAT KDT Kategori 1

    Berat BadanTahap Intensiftiap hari selama 56 hariRHZE (150/75/400/275)Tahap Lanjutan3 kali seminggu selama 16 mingguRH (150/150)30 37 kg2 tablet 4KDT2 tablet 2KDT38 54 kg3 tablet 4KDT3 tablet 2KDT55 70 kg4 tablet 4KDT4 tablet 2KDT 71 kg5 tablet 4KDT5 tablet 2KDT

  • Tabel 4. Dosis paduan OAT KDT Kategori 2

    BeratBadanTahap Intensiftiap hariRHZE (150/75/400/275) + STahap Lanjutan3 kali semingguRH (150/150) +E(400)Selama 56 hariSelama 28hariselama 20 minggu30-37 kg2 tab 4KDT+ 500 mg Streptomisin inj.2 tab 4KDT2 tab 2KDT+ 2 tab Etambutol38-54 kg3 tab 4KDT+ 750 mg Streptomisin inj.3 tab 4KDT3 tab 2KDT+ 3 tab Etambutol55-70 kg4 tab 4KDT+ 1000 mg Streptomisininj.4 tab 4KDT4 tab 2KDT+ 4 tab Etambutol71 kg5 tab 4KDT+ 1000mg Streptomisin inj.5 tab 4KDT5 tab 2KDT+ 5 tab Etambutol

  • Tabel 6. Dosis KDT Sisipan : (HRZE)

    Berat BadanTahap Intensif tiap hari selama 28 hariRHZE (150/75/400/275)30 37 kg2 tablet 4KDT38 54 kg3 tablet 4KDT55 70 kg4 tablet 4KDT 71 kg5 tablet 4KDT

  • A. Persyaratan PMO1.Dikenal,dipercaya dan disetujui oleh pasien dan petugas kesehatan , dan disegani serta dihormati pasien2.Tinggal dekat dengan pasien3.Bersedia membantu pasien dengan sukarela4.Bersedia dilatih dan mendapat penyuluhan bersama pasien

    B. Tugas Seorang PMO1.Mengawasi pasien TB agar menelan obat sec. teratur sp selesai pengobatan2.Mengingatkan pasien utk periksa dahak pd saat yg ditentukan3.Tugas PMO bukanlah untuk mengganti kewajiban pasien mengambil obat di unit pelayanan kesehatan

  • A. Pemantauan kemajuan pengobatan TBpada orang dewasa dilaksanakan dg pemeriksaan ulang dahak secara mikroskopis 2x (S-P)

    B. Hasil Pengobatan Pasien TBa.Sembuhb.Pengobatan lengkapc.Meninggald.Pindahe.Putus berobat ( Default )f.Gagal

  • Tipe PasienUraianHasilBTATindak LanjutPx baru BTA (+ ) kat. 1Akhir tahap intensifNegTahap LanjutanPosOAT Sisipan 1 bln tahap lanjutanSebln sblm AP atauAkhir PengobatanNegSEMBUHPosGAGAL Kategori 2

  • Tipe PasienUraianHasilBTATindak LanjutPasien baru BTA (-) Rontgen (+)Akhir tahap intensifNegTahap Lanjutan sp selesaiPengobatan LengkapPosGanti kategori 2 dimulai dari awal

  • Tipe PasienUraianHasilBTATindak LanjutPx BTA (+ ) kat. 2Akhir tahap intensifNegTahap LanjutanPosOAT Sisipan 1 bln tahap lanjutan, rujuk uji kepekaan obatSebln sblm AP atauAkhir PengobatanNegSEMBUHPosKRONIK Rujuk ke Spesialis Paru

  • 1.Putus obat < 1 bln lacak diskusikan lanjutkan Tx2.Putus obat 1-2 bln lacak diskusikan Periksa dahak SPS, bila- neg lanjutkan Tx- pos pengobatan 5bln a. Kat. 1 mjd Kat 2 b. Kat. 2 dirujuk ke Spesialis Paru

  • 3.Putus Obat > 2 bln (DEFAULT) -Periksa dahak SPS, bila : a. neg atau TB extra paru Tx dihentikan observasi parah periksa ulang SPS/Biakan b. positif salah satu maka :- Kat. 1 mjd Kat 2 - Kat. 2 dirujuk ke Spesialis Paru

  • 1.Angka Penjaringan Suspek Jumlah suspek yang diperiksa dahaknya diantara 100.000 penduduk dlm waktu 1 th

    2.Proporsi Pasien TB BTA Positif diantara Suspek Persentase penderita BTA (+) yg ditemukan diantara semua suspek yg diperiksa dahaknya.

    Angka ini sekitar 5-15%

    Jml suspect yg diperiksa x 100.000 Jumlah pendudukJml pasien TB BTA (+) yg ditemukan x 100%Jml seluruh suspek yg diperiksa

  • Proporsi Pasien TB Paru BTA (+) diantara Semua Pasen TB Paru Tercatat/diobatiJumlah Pasen TB BTA(+) yang Ditemukan X 100% =Jumlah seluruh Pasen TB Paru yang Tercatatcontoh ; 18 X 100% =

    34 52,9%

  • Proporsi Pasien TB Paru Anak diantara Semua Pasen TB Paru Tercatat/diobatiJumlah Pasen TB Anak yang Ditemukan X 100% =Jumlah seluruh Pasen TB Paru yang Tercatatcontoh ; 7 X 100% =

    34 20,59%

  • 5. Case Detection Rate ( CDR )Persentase Jumlah penderita baru BTA(+)yg ditemukan dibanding jumlah penderita baru BTA (+) yg diperkirakan ada di wilayah tsb

    Target CDR PenanggulanganTBC Nasional : 70 %

    Jml penderita baru BTA (+) x 100% Perkiraan Jml penderita baru BTA (+)

  • Perkiraan jumlah pasien TB BTA positif yg ada di suatu Wilayah =angka perkiraan nasional (daerah) penderita baru BTA (+) x jumlah penduduk wil tsbContoh :Pusk Sambirejo penduduk 42.000 jiwaJawa Tengah perkiraan BTA (+) = 107/100.000 maka perkiraan TB BTA (+) 107 X 42.000 = 44.9 45 orang100.000

  • Angka yang menunjukkan jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk wilayah Jumlah Pasien TB BTA positip yang ditemukan X 100.000 = Jumlah PendudukContoh: 18 X 100.000 =

    40.589 44,38 = 44 jiwa

  • 7. Angka Konversi ( Conversion Rate ) Persentase penderita TBC Paru BTA (+) yg mengalami konversi menjadi BTA (-) stlh pengobatan fase intensif 2 bln

    Angka minimal yg hrs dicapai adalah 80 %

    8. Angka Kesembuhan ( Cure Rate ) Persentase penderita BTA (+) yg sembuh stlh selesai masa pengobatan diantara semua penderita BTA (+) yg tercatat

    Angka minimal yg harus dicapai adalah 85 % Angka ini menunjukkan keberhasilan programJml penderita BTA (+) yg konversi x 100% Jml penderita BTA (+) yg diobatiJml penderita BTA (+) yg sembuh x 100% Jml penderita BTA (+) yg diobati

  • Angka keberhasilan pengobatan

    Jumlah Pasen baru TB BTA positip (sembuh dan peng.lengkap ) X 100% = Jumlah Pasen TB BTA positip yang diobati Contoh: 17 X 100% =

    18 94,4%

  • 4. Error rate Angka kesalahan laboratorium yg menyatakan persentase kesalahan pembacaan slide yg dilakukan oleh laboratorium pertama stlh di cross check oleh BLK.

    Angka ini menunjukkan kualitas pembacaan slide Error Rate hanya bisa ditoleransi maksimal 5 %Jml sediaan (+) palsu + Jml sediaan (-) palsu x 100% Jml seluruh sediaan yang diperiksa

  • Subhaanaka allahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika(Segala puji bagi Mu,ya Allah,kepada Mu kami memuji,aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq selain Engkau,aku mohon ampunan dan taubat kepada Mu )

  • WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

  • *