40
ITPC BUSAN JANUARI 2016 MARKET BRIEF FURNITUR KAYU DI KOREA SELATAN

Download [2.95 MB]

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Download [2.95 MB]

ITPC BUSAN JANUARI 2016

MARKET BRIEF FURNITUR KAYU DI KOREA SELATAN

Page 2: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

DAFTAR TABEL 3

DAFTAR GAMBAR 4

KATA PENGANTAR 5

1. Latar Belakang 6

1.1. Profil Singkat Negara 6

1.2. Pemilihan Negara 9

1.3. Pemilihan Produk 12

2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar 16

2.1. Perkembangan Perdagangan Furnitur di Dunia 16

2.2. Perkembangan Furnitur di Korea Selatan 19

2.3. Trend Impor Furnitur di Korea Selatan 23

2.4. Kebijakan Tariff 25

2.5. Keunggulan Produk dan Sertivikasi SVLK 27

2.6. Strategi Memasuki Pasar 27

3. Regulasi Produk Keramik untuk alat Laboratorium di Korea Selatan 31

3.1. Kebijakan Impor Furnitur di Korea Selatan 31

3.2. Prosedur Impor (Import Procedures) 31

3.3. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence) 32

3.4. Standarisasi Produk di Korea Selatan 32

4. Informasi Penting 37

4.1. Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 37

4.2. Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 37

4.3. Perusahaan Importir Furnitur di Korea Selatan 38

Daftar Pustaka 41

Page 3: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 3

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Peringkat Negara berdasarkan GDP 9

Tabel 1.2 Perkembangan GDP Korea Selatan tahun 2010 - 2020 10

Tabel 1.3 Data Pembangunan Berdasarkan Jenis Tempat Tinggal tahun 2010 – 2014 11

Tabel 1.4 Data Pertumbuhan Tempat Tinggal di Korea Selatan 2010, 2012 dan 2014 11

Tabel 1.5 Data Pertumbuhan Restoran dan kafe di Korea Selatan 11

Tabel 1.6 Negara Asia Eksportir Furniture 2014 12

Tabel 1.7 Nilai Ekspor Indonesia HS 9403 tahun 2010 - 2014 13

Tabel 1.8 Nilai Ekspor Indonesia HS 9401 tahun 2010 - 2014 13

Tabel 1.9 Kode HS 9401 dan deskripsi 14

Tabel 1.10 Kode HS 9403 dan deskripsi 15

Tabel 2.1 Nilai Ekspor Dunia HS 9401 tahun 2011 – 2015 16

Tabel 2.2 Nilai Impor Dunia produk HS 9401 tahun 2011 – 2015 17

Tabel 2.3 Nilai Ekspor Dunia HS 9403 tahun 2011 – 2015 17

Tabel 2.4 Nilai Impor Dunia produk HS 9403 tahun 2011 – 2015 18

Tabel 2.5 Nilai impor HS 9401 Korea Selatan Tahun 2011 – 2015 23

Tabel 2.6 Nilai impor HS 9403 dan turunannya Tahun 2011 – 2015 24

Tabel 2.7 Pengenaan Tariff Produk HS 9401 berdasarkan FTA 25

Tabel 2.8 Pengenaan Tariff Produk HS 9403 berdasarkan FTA 26

Tabel 3.1 Klasifikasi Korean Industrial Standards 35

Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 37

Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 37

Tabel 4.3 Perusahaan Importir Produk Alat Tulis di Korea Selatan 38

Page 4: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Korea Selatan 6

Gambar 2.1 Total Penjualan Furnitur di Korea Selatan tahun 2008 - 2020 19

Gambar 2.2 Penjualan 3 perusahaan besar Furnitur di Korea Selatan 21

Gambar 2.3 Produk Furnitur yang ada di Korea Selatan 22

Gambar 2.4 Seoul Living Design Fair 2012 29

Gambar 3.1 Diagram Prosedur Impor ke Korea Selatan 31

Gambar 3.2 Diagram Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA 32

Gambar 3.3 Tanda Sertifikasi Standar Korea 34

Gambar 3.4 Diagram Prosedur Mendapatkan Sertifikasi untuk produk Barang 35

Page 5: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 5

Kata Pengantar

Indonesia memiliki keunggulan dan potensi yang cukup besar untuk industri

furniture yang terbuat dari kayu. Hal tersebut dikarenakan industri ini memiliki ketersediaan

bahan baku yang melimpah. Dengan ketersediaan yang melimpah dan didukung dengan

kreatifitas pelaku industri, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor Industri

Furniture Kayu terbesar di dunia

Oleh sebab itu, penulisan Market Brief ini bertujuan untuk memberikan informasi

mengenai kondisi pasar komoditi furniture kayu di Korea Selatan. Beberapa data statistik

dan regulasi yang berkaitan dengan komoditi tersebut di dalam laporan ini disadur dari

berbagai sumber dan pusat data terpercaya sehingga data-data yang tersaji adalah valid

adanya.

Market Brief ini diharapkan dapat menjadi acuan informasi bagi pengusaha

Indonesia yang ingin memasarkan produknya ke pasar Korea Selatan khususnya untuk

komoditi furniture kayu serta membantu meningkatkan daya saing produk Indonesia dalam

perdagangan global.

Busan, Januari 2016

ITPC Busan

Page 6: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 6

1. Latar Belakang

1.1. Profil Singkat Negara

Korea Selatan adalah negara Republik.

Sistem pemerintahan di Korea Selatan

terbagi kedalam tiga bagian : eksekutif,

yudikatif dan legislatif. Lembaga

eksekutif dipegang oleh Presiden yang

dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk

masa jabatan 5 tahun dan dibantu

oleh Perdana Menteri yang ditunjuk

oleh presiden dengan persetujuan

Majelis Nasional. Presiden bertindak sebagai Kepala negara dan Perdana

Menteri sebagai kepala pemerintahan.

Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4 tahun.

Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan

presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun dapat berlangsung tertutup.

Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif

yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan.

Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada

saat terpilih.

Secara geografis Korea Selatan memiliki luas sebesar 100.460 km1 dengan jumlah

penduduk 50,42 jt2 yang tersebar di berbagai kota-kota besar, seperti Seoul, Busan,

Incheon, Daegu, Daejeon, Gwangju, dan Suwon. Korea Utara merupakan satu-satunya

negara yang berbatasan langsung dengan Korea Selatan, dengan panjang perbatasan 238

km yang ditetapkan dengan DMZ (Garis Demarkasi Militer). Wilayahnya sebagian besar

dikelilingi perairan dan memiliki panjang garis pantai 2.413 km. Sebelah barat dibatasi

oleh Laut Kuning, sebelah selatan dengan Laut Cina Timur, sementara sebelah timur

berbatasan dengan perairan Laut Jepang.

Dan di tahun 2007 hingga 2009, Korea Selatan kembali mengalami resesi ekonomi

1 http://kbriseoul.kr/ 2 http://data.worldbank.org/country/korea-republic

Gambar 1.1 Peta Korea Selatan

Page 7: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 7

sebagai akibat dari krisis finansial dunia dimana mengalami defisit neraca perdagangan yang

membuat laju pertumbuhan ekonomi melambat sebesar 0,2%. Akan tetapi kondisi ekonomi

mulai membaik dan menujukkan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,3% di tahun 20143.

Selama beberapa dekade pemerintah memberikan dukungan kepada berbagai

perusahaan raksasa yang dikenal dengan istilah “chaebol” (perusahaan yang dimiliki oleh

sebuah keluarga maupun kelompok industri tertentu). Hal ini tentu menjadikan Korea

Selatan salah satu negara dengan perekonomian terbesar serta pengekspor produk

eletronik dan otomotif terbesar di dunia. Namun akhir-akhir ini sistem perekonomian Korea

Selatan mengalami perubahan dari centrally-planned government directed investment

menjadi market oriented model.

Kerjasama Ekonomi Korea Selatan dan Indonesia

Semenjak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1966, hubungan bilateral

antara Indonesia dan Republik Korea (ROK) terus mengalami perkembangan dan

peningkatan dari tahun ke tahun di berbagai bidang. Hubungan yang erat ini dapat dilihat

dari meningkatnya kerjasama dalam 5 (lima) tahun terakhir yang tercermin dari

bertambahnya ikatan kerjasama antara kedua negara di berbagai bidang seperti politik,

keamanan, ekonomi, perdagangan dan sosial budaya.

Dalam konteks hubungan bilateral, Indonesia–Korsel berada pada posisi yang saling

melengkapi. Kedua negara berpotensi untuk saling mengisi satu sama lain. Di satu pihak,

Indonesia memerlukan modal/investasi, teknologi dan produk-produk teknologi dan di lain

pihak, Korsel memerlukan sumber alam/mineral, tenaga kerja dan pasar Indonesia yang

besar. ROK merupakan alternatif sumber teknologi khususnya di bidang heavy industry, IT

dan telekomunikasi.

Hubungan kerjasama bilateral RI-ROK yang terbina dengan baik di bidang ekonomi

dan politik, dapat dilihat dari tingginya tingkat kunjungan antar pemimpin kedua negara

seperti diantaranya:

Kunjungan Kenegaraan Presiden Lee Myung Bak, Maret 2009

Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (ASEAN-ROK Commemorative Summit),

Juni 2009

3 http://data.worldbank.org/

Page 8: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 8

Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (G-20 Summit), Nopember 2010

Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Desember 2010

Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (ASEAN plus three, East Asia), Nopember 2011

Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (Nuclear Security Summit), Maret 2012

Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Nopember 2012

Kunjungan Kenegaraan Presiden Park Geun Hye (APEC dan State Visit), Oktober 2013

Kunjungan Presiden Joko Widodo (25th Asean – ROK Commemorative Summit), Oktober

2014

Dalam hubungan kerjasama di sektor ekonomi, pencapaian target untuk

meningkatkan kerjasama RI-ROK juga didukung dengan membentuk Comprehensive

Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk melengkapi perjanjian ASEAN-ROK Free

Trade Area (FTA) yang telah ada sebelumnya.

Perundingan Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement

(IKCEPA) saat ini telah terselenggara sebanyak tujuh kali. Pelaksanaan terakhir diadakan di

Seoul, Korea, pada tanggal 21-28 Februari 2014. Putaran ini merupakan lanjutan dari

putaran keenam IKCEPA yang diadakan di Bali pada tanggal 4-8 Nopember 2013. IKCEPA

terakhir telah dicapai suatu kesepakatan dimana telah disepakati untuk dibentuk pilar

utama untuk meningkatkan akses pasar perdagangan barang dan jasa, fasilitasi perdagangan

dan investasi serta cooperation termasuk capacity buiding.

Hubungan kerjasama terus terjalin, ini dibuktikan dengan dilaksanakannya

pertemuan ke-5 Indonesia-Korea Working Level Task Force (WLTF) on Economic Cooperation

pada tanggal 29-30 September 2014 di Seoul, dimana pelaksanaan tersebut diwakili dari

berbagai Kementerian RI dan Korea Selatan. Dalam pertemuan ke-5 WLTF tersebut, kedua

pihak membahas berbagai proyek yang sedang berlangsung maupun yang akan dilakukan.

Kedua pihak sepakat untuk mengakselerasi kerjasama bilateral dengan memprioritaskan 10

proyek utama.

Pertemuan ke-5 Plenary WLTF juga sepakat untuk memperpanjang TOR

pembentukan Joint Secretariat yang akan segera berakhir sehingga Joint Sekretariat yang

telah berjalan sejak bulan Februari tahun 2012 tersebut dapat terus berjalan untuk

menjembatani berbagai kerjasama antara kedua negara. Pertemuan sepakat untuk

Page 9: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 9

melaporkan hasil pertemuan WLTF ini pada pertemuan tingkat Menteri antara kedua negara

yang akan diadakan di Indonesia pada tahun 2015.

1.2. Pemilihan Negara

Korea Selatan merupakan terbesar ke-sebelas berdasarkan GDP4. Korea Selatan

tergabung dalam beberapa organisasi ekonomi internasional seperti G-20 ekonomi utama,

APEC, WTO dan OECD. Pertumbuhan ekonominya yang sangat cepat membuat negara ini

dikenal dengan sebutan Macan Asia dan dikategorikan sebagai salah satu negara yang akan

menguasai perekonomian dunia di grup The Next Eleven. Pertumbuhan ekonomi yang

sangat pesat ini sering dijuluki dengan istilah Keajaiban di Sungai Han. Tabel di bawah ini

menginformasikan mengenai rangking negara berdasarkan GDP tahun 2015.

Tabel 1.1 Peringkat Negara berdasarkan GDP (Current Price)

(billion USD)

No Negara 2013 2014 2015

1 United States 16,663.20 17,348.10 17,968.20

2 China 9,490.80 10,356.50 11,384.80

3 Japan 4,919.60 4,602.40 4,116.20

4 Germany 3,746.50 3,874.40 3,371.00

5 United Kingdom 2,678.40 2,950.00 2,864.90

6 France 2,811.10 2,833.70 2,422.60

7 India 1,875.20 2,051.20 2,182.60

8 Italy 2,137.60 2,147.70 1,819.00

9 Brazil 2,391.00 2,346.60 1,799.60

10 Canada 1,839.00 1,785.40 1,572.80

11 Korea 1,305.60 1,410.40 1,393.00

12 Australia 1,497.20 1,442.70 1,240.80

13 Russia 2,079.00 1,860.60 1,235.90

14 Spain 1,393.50 1,406.50 1,221.40

15 Mexico 1,261.90 1,291.10 1,161.50

16 Indonesia 912.5 888.6 872.6

17 Netherlands 864.4 880.7 750.8

18 Turkey 823 798.3 722.2

19 Switzerland 685.2 703.9 677

20 Saudi Arabia 744.3 746.2 632.1

Source: IMF World Economic Outlook (WEO), October 2015

4 IMF World Economic Outlook (WEO), October 2015

Page 10: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 10

GDP Korea Selatan sendiri dari tahun 2010 sampai dengan 2014 mengalami

peningkatan, tetapi pada tahun 2015 ini mengalami penurunan, namun menurut prakiraan

dari IMF, GDP Korea Selatan akan mengalami peningkatan hingga tahun 2020, dengan

pertumbuhan diatas 3%.

Tabel 1.2 Perkembangan GDP Korea Selatan Tahun 2010 – 2020

Year

GDP, current

prices, billion

$US

GDP, current

PPP dollars, bln.

Real GDP

Growth,

%

2010 1,094.50 1,473.70 6.5

2011 1,202.50 1,559.40 3.7

2012 1,222.80 1,624.60 2.3

2013 1,305.60 1,698.90 2.9

2014 1,410.40 1,784.00 3.3

2015 1,393.00 1,849.40 2.7

2016 1,450.10 1,930.50 3.2

2017 1,545.80 2,034.70 3.6

2018 1,649.10 2,150.70 3.6

2019 1,763.40 2,276.20 3.6

2020 1,898.80 2,408.30 3.6

Source: IMF World Economic Outlook (WEO), October 2015

Selain dari perkembangan GDP Korea Selatan, furniture kayu di Korea Selatan

memiliki permintaan dan pangsa pasar yang besar. Permintaan ini salah satunya disebabkan

karena Korea Selatan tidak memiliki beragam hasil alam, terutama kayu yang dapat

dimanfaatkan sebagai perabot rumah tangga. Sebab lainnya dikarenakan ongkos produksi

yang tinggi sehingga banyak industri furnitur skala kecil/ UKM maupun skala menengah

tidak mampu bertahan dalam menghadapi persaingan di industri ini.

Perkembangan furnitur di Korea Selatan tidak semata-mata hanya untuk perabotan

rumah tangga saja, melainkan juga digunakan di kantor maupun tempat usaha atau bisnis,

seperti kafe dan restoran. Tabel di bawah ini menunjukkan pertumbuhan atau

pembangunan perumahan maupun tempat tinggal yang terjadi di Korea Selatan.

Page 11: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 11

Tabel 1.3 Data Pembangunan Berdasarkan Jenis Tempat Tinggal tahun 2010 – 2014

Tabel 1.4 Data Pertumbuhan Tempat Tinggal di Korea Selatan tahun 2010, 2012 dan 2014

Tabel 1.5 Data Pertumbuhan Restoran dan kafe di Korea Selatan

Tabel 1.5 diatas memberikan informasi mengenai peningkatan jumlah maupun total

penjualan restoran dan sejenisnya di Korea Selatan. Tabel tersebut menunjukkan bahwa

dari tahun 2011 hingga 2014, baik itu jumlah maupun penjualan dari restoran ataupun

bisnis yang sejenis selalu mengalami peningkatan.

Ini memberikan peluang yang sangat besar bagi pengusaha eksportir furnitur

Indonesia untuk mengekspor komoditi ke Korea Selatan. Permintaan tempat tinggal yang

Page 12: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 12

meningkat juga diiring dengan permintaan untuk produk furnitur dan juga proyek interior

desain.

1.3. Pemilihan Produk

Salah satu alasan dari pemilihan produk ini adalah karena Indonesia merupakan

salah satu negara eksportir Asia terbesar untuk furnitur. Berdasarkan informasi yang di

dapat dari http://www.worldfurnitureonline.com/, Indonesia merupakan eksportir furnitur

terbesar ke-7 di Asia. Pada tahun 2014 ekspor furniture Indonesia mencapai USD 1.9 miliar.

Untuk informasi lebih lanjutnya dapat dilihat di tabel 1.6 dibawah ini.

Tabel 1.6 Negara Asia Eksportir Furniture 2014

Selain dilihat dari negara produsen furnitur, pemilihan produk juga dilihat dari nilai

ekspor Indonesia untuk komoditi furnitur dengan kode HS 9401 dan HS 9403. Angka statistik

tersebut memberikan gambaran peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor

komoditi ini. Tabel 1.7 dan Tabel 1.8 dibawah ini memberikan informasi secara detail

mengenai nilai ekspor Indonesia dari tahun 2010 hingga 2014 untuk komoditi dengan kode

HS 9401 dan kode HS 9403.

Page 13: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 13

Tabel 1.7 Nilai Ekspor Indonesia HS 9403 tahun 2010 - 2014

Tabel 1.8 Nilai Ekspor Indonesia HS 9401 tahun 2010 - 2014

Di dalam bahasa perdagangan, Furnitur secara umum digolongkan kedalam HS 94,

sementara jenis furnitur yang akan dibahas dalam market brief edisi ini adalah furnitur kayu

dan rotan (HS 9401 dan HS 9403). Berikut ini adalah deskripsinya berdasarkan kode HS (6

digit) :

Page 14: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 14

Tabel 1.9 Kode HS 9401 dan deskripsi

Page 15: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 15

Tabel 1.10 Kode HS 9403 dan deskripsi

Page 16: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 16

2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar

2.1. Perkembangan Perdagangan Furniture di Dunia

Perdagangan dunia untuk produk dengan kode HS 9401 ini menunjukkan tren positif.

Dari tahun 2011 hingga tahun 2014 mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 total ekspor

mencapai USD 59 miliar, pada tahun 2014 naik menjadi USD 72 miliar. Negara Cina menjadi

penyumbang terbesar ekspor produk ini. Pada tahun 2015 Cina mencatatkan nilai ekspor

sebesar US$ 23 miliar diikuti oleh Meksiko dengan US$ 6 miliar dan Polandia dengan nilai

ekspor sebesar US$ 5 miliar. Untuk Indonesia sendiri berada pada posisi ke-24 dengan nilai

ekspor pada tahun 2014 sebesar US$ 510 juta. Untuk nilai ekspor dunia selengkapnya dapat

dilihat pada tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1 Nilai Ekspor Dunia HS 9401 tahun 2011 – 2015

Sedangkan untuk impor produk dengan kode HS 9401 ini, pada tahun 2014 nilai

impor mengalami peningkatan dari yang sebelumnya sebesar US$ 66 miliar pada tahun

2013 menjadi US$ 72 miliar pada tahun 2014. Pada tahun 2015, Amerika Serikat menjadi

negara pengimpor terbesar dengan nilai impor mencapai US$ 23 miliar diikuti oleh Jerman

dengan US$ 7 miliar dan Inggris dengan nilai impor sebesar US$ 3 miliar. Untuk lebih

lengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah ini.

Page 17: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 17

Tabel 2.2 Nilai Impor Dunia produk HS 9401 tahun 2011 – 2015

Perdagangan dunia untuk produk dengan kode HS 9403 juga mengalami peningkatan

setiap tahunnya. Pada tahun 2014, nilai ekspor dunia mencapai USD 85 miliar, angka ini naik

bila dibandimgkan dengan tahun – tahun sebelumnya. Untuk komoditi dengan kode HS

9403 ini Negara Cina menjadi penyumbang terbesar ekspor dengan nilai USD 29 miliar pada

tahun 2015, diikuti oleh Itali dengan US$ 7 miliar dan Jerman dengan nilai ekspor sebesar

US$ 6.8 miliar. Untuk Indonesia sendiri berada pada posisi ke-14 dengan nilai ekspor pada

tahun 2014 sebesar US$ 1.2 miliar. Untuk nilai ekspor dunia selengkapnya dapat dilihat pada

tabel 2.3 berikut ini.

Tabel 2.3 Nilai Ekspor Dunia HS 9403 tahun 2011 – 2015

Page 18: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 18

Sedangkan untuk impor produk dengan kode HS 9403 ini, pada tahun 2014 nilai

impor mengalami peningkatan dari yang sebelumnya sebesar US$ 71 miliar pada tahun

2013 menjadi US$ 76 miliar pada tahun 2014. Pada tahun 2015, Jepang menjadi negara

pengimpor terbesar dengan nilai impor mencapai US$ 22 miliar diikuti oleh Cina dengan US$

5 miliar dan Jerman dengan nilai impor sebesar US$ 4 miliar. Untuk lebih lengkapnya dapat

dilihat pada tabel 2.4 dibawah ini.

Tabel 2.4 Nilai Impor Dunia produk HS 9403 tahun 2011 – 2015

Page 19: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 19

2.2. Perkembangan dan Tren Furnitur di Korea Selatan

Industri furnitur Korea Selatan menurut data yang di perolah dari www.statista.com,

menunjukkan potensi penjualan yang sangat baik. Menurut data tersebut, pada tahun 2015

total penjualan furnitur yang terjadi di Korea Selatan mencapai USD 2,726 juta. Angka ini

naik dari tahun sebelumnya yang mencaytatkan angka sebesar USD 2,516 juta. Situs ini juga

memperkirakan total penjualan furnitur di Kora Selatan hingga tahun 2020.

Gambar 2.1 Total Penjualan Furnitur di Korea Selatan tahun 2008 - 2020

Peningkatan penjualan furnitur ini tidak terlepas dari pembukaan toko furniture IKEA

asal Swedia di Korea Selatan. Pembukaan ini memberikan pengaruh yang sangat besar

terhadap penjulan furnitur di Korea Selatan, terutama penjulan dari perusahaan besar

furnitur asal Korea Selatan, seperti Hanssem dan Livart.

Menurut data IKAE Korea, IKEA telah memiliki lebih dari 2 juta pengunjung hanya

dalam waktu 100 (seratus) hari semenjak pembukaan toko tersebut di Korea Selatan. Selain

itu juga IKEA telah memiliki hingga 300.000 pelanggan yang menjadi anggota IKEA.

Pengunjung sangat tertarik dengan harga yang ditawarkan dan juga design dari IKEA.

Setelah 100 (seratus) hari pembukaan IKEA tersebut, ternyata penjualan perusahaan

furnitur besar asal Korea Selatan mengalami peningkatan. Penjualan di toko Hanssem

mengalami peningkatan sebesar 31,5 persen selama tahun 2014. Di tahun tersebut,

Page 20: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 20

penjualan Hanssem mencapai 1,32 triliun won. Selain Hanssem yang mendapat imbas dari

“IKEA effect”, perusahaan Livart juga mengalami peningkatan dalam penjualan, Ditahun

2014 penjualan Livart mencapai 643 miliar won. Penjualan ini meningkat sebesar 15,92

persen dari tahun sebelumnya.

Menurut data dari Hanssem dan Livart, penjualan di toko mereka di dekat toko IKEA

di daerah Gwangmyeong mengalami peningkatan sebesar 10 hingga 27 persen. Peningkatan

penjualan ini salah satu faktornya disebabkan oleh IKEA itu sendiri. 70 persen pengunjung

yang datang ke toko Hanssem dan Livart berasal dari toko IKEA. Pengunjung yang tidak

menemukan apa yang mereka inginkan di IKEA datang mengunjungi toko Hanssem dan

Livart.

Selain itu, ada beberapa strageti yang digunakan oleh perusahaan furnitur asal Korea

Selatan tersebut. Untuk menyikapi strategi pemasaran yang digunakan oleh IKEA dengan

“low prices and do-it-yourself”, perusahaan lokal menggunakan strategi “high quality and

service” sebagai core competitiveness mereka. Sebagai contoh, IKEA menjual produk dresser

dengan ukuran 78cm x 95 cm seharga 99.000 won sedangkan dengan produk yang hampir

serupa Hanssem menjual dengan harga 109.000 won. Pelanggan beranggapan mereka

dapat menghemat sebesar 10.000 won, namun ternyata pelanggan IKEA harus membayar

sebesar 29.900 won untuk pengiriman dan 40.000 won untuk perakitan apabila mereka

membutuhkan servis tersebut. Inilah celah yang dimanfaatkan oleh perusahaan lokal.

Perusahaan lokal memberikan servis dengan memberikan gratis untuk pengiriman dan

perakitan.

Penjualan yang meningkat akibat dari “IKEA effect” ini ternyata hanya dirasakan oleh

perusahaan furnitur besar asal Korea Selatan. Untuk perusahaan furnitur kecil, penjualan

mereka mengalamni penurunan hingga 71,8 persen semenjak pembukaan IKEA di Korea

Selatan. Oleh sebab itu, pemerintaahan Provinsi Gyeonggi mempunyai rencana untuk

menginvestasikan dana sebesar 87.5 miliar won untuk membantu para pengusaha furnitur

kecil di provinsi tersebut. Investasi tersebut di gunakan untuk meningkatkan nilai kompetitif

dan revitalisasi industri furnitur di wilayah tersebut.

Dibawah ini terdapat gambar yang memberikan informasi mengenai penjulan

furnitur dari 3 (tiga) perusahaan besar asal Korea Selatan, yaitu Hanssem, Hyundai Livart

dan Fursys.

Page 21: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 21

Gambar 2.2 Penjualan 3 perusahaan besar Furnitur di Korea Selatan

Dibawah ini adalah beberapa produk furnitur yang beredar di pasar Korea Selatan.

Merek : Hanssem Bookshelf

Harga : 103.750 won

Produksi : Korea Selatan

Sumber : www.gmarket.co.kr

Merek : Hanssem Drawer

Harga : 205.680 won

Produksi : Korea Selatan

Sumber : www.gmarket.co.kr

Merek : Hanssem Coffee Table

Harga : 259.000 won

Produksi : Korea Selatan

Sumber : www.gmarket.co.kr

Page 22: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 22

Merek : Hanssem Desk and Chair

Harga : 354.000 won

Produksi : Korea Selatan

Sumber : www.gmarket.co.kr

Merek : Hanssem Island Table

Harga : 439.000 won

Produksi : Korea Selatan

Sumber : www.gmarket.co.kr

Merek : Livart Drawer

Harga : 301.900 won

Produksi : Korea Selatan

Sumber : www.gmarket.co.kr

Merek : Livart Desk

Harga : 228.000 won

Produksi : Korea Selatan

Sumber : www.gmarket.co.kr

Merek : Livart Tv Table

Harga : 240.000 won

Produksi : Korea Selatan

Sumber : www.gmarket.co.kr

Gambar 2.3 Produk Furnitur yang ada di Korea Selatan

Page 23: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 23

2.3. Tren Impor Furnitur Kayu di Korea Selatan

Tren impor Korea Selatan untuk produk furniture dalam 5 (lima) tahun terakhir

menunjukkan peningkatan. Baik itu impor furnitur dengan kode HS 9401 maupun kode HS

9403.

Untuk furnitur dengan kode HS 9401, dalam 5 (lima) tahun terakhir ini menunjukkan

tren yang positif. Nilai impor Korea Selatan untuk produk dengan kode HS 9401 ini pada

tahun 2015 mencapai USD 1.1 miliar. Angka ini naik dari tahun-tahun sebelumnya yaitu USD

1.02 miliar pada tahun 2014, USD 869 juta pada tahun 2013, USD 793 juta pada tahun 2012

dan USD 815 juta pada tahun 2011. Untuk produk dengan kode HS 9401 ini, Korea Selatan

banyak melakukan impor dari negara Cina, dengan nilai mencapai USD 778 juta. Angka ini

hampir mencapai 70 persen dari total impor Korea Selatan pada tahun 2015. Setelah itu

dikuti oleh impor dari negara Vietnam dengan USD 126 juta dan Italia dengan nilai USD 48

juta. Korea Selatan sendiri melakukan impor dari Indonesia pada tahun 2015 dengan nilai

mencapai USD 11 juta. Dengan angka itu, Indonesia menempatkan diri di posisi ke-9 sebagai

negara tujuan impor Korea Selatan untuk produk dengan kode HS 9401 pada tahun 2015.

Tabel 2.5 dibawah ini memberikan informasi mengenai nilai impor Korea Selatan

untuk produk HS 9401 secara detail dari tahun 2011 hingga 2015.

Tabel 2.5 Nilai impor HS 9401 Korea Selatan Tahun 2011 – 2015

Sedangkan untuk impor dengan kode HS 9403, nilai impor Korea Selatan dari tahun

2011 hingga 2015 juga selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2015, impor Korea

Page 24: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 24

Selatan mencapai USD 815 juta. Untuk produk dengan kode HS 9403 ini, negara pemasok

impor utama Korea Selatan adalah Negara Cina. Nilai impor dari Cina pada tahun 2015

mencapai angka USD 495 juta. Angka ini menyumbang lebih dari 50 persen dari total impor

Korea Seltana pada tahun 2015. Setelah Negara Cina, Korea Selatan banyak melakukan

impor dari negara Vietnam dengan nilai USD 109 juta lalu impor dari Indonesia dengan nilai

impor mencapai USD 42 juta. Impor Korea Selatan dari Indonesia untuk produk dengan kode

HS 9403 ini juga dalam 5 (lima) tahun terakhir selalu menunjukkan peningkatan. mengalami

peningkatan. Untuk lebih jelanya lagi, Tabel 2.6 dibawah ini memberikan informasi

mengenai nilai impor Korea Selatan untuk produk HS 9403 secara detail dari tahun 2011

hingga 2015.

Tabel 2.6 Nilai impor HS 9403 dan turunannya Tahun 2011 – 2015

Page 25: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 25

2.4. Kebijakan Tariff

Berdasarkan kebijakan ASEAN - Korea FTA, tarif untuk produk dengan kode HS 9401

dan HS 9403 dari Indonesia adalah sebagai berikut :

Tabel 2.7 Pengenaan Tariff Produk HS 9401 berdasarkan FTA

Page 26: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 26

Tabel 2.8 Pengenaan Tariff Produk HS 9403 berdasarkan FTA

Menurut situs www.custom.go.kr produk dengan kode HS 9401 dan HS 9403 untuk

tariff ASEAN-FTA dikenakan bea tarif sebesar 0 (nol). Dan menurut situs www.kita.org untuk

produk dengan kode HS 9401 dan HS 9403 ini tidak memerlukan Consolidated Public Notice

dan Custom Clearances.

Page 27: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 27

2.5. Keunggulan dan Serifikasi SVLK

Indonesia memiliki keunggulan dalam memproduksi furnitur apabila dibandingkan

dengan negera lainnya, seperti Cina, Vietnam atau Malaysia. Apabila kita berbicara

mengenai bahan baku, selain memiliki ketersediaan bahan baku yang melimpah, kualitas

kayu dari Indonesia lebih kuat dan tahan rayap. Namun sangat disayangkan ternyata kayu

mentah tersebut seringkali di ekspor terlebih dahulu sebelum diolah menjadi barang jadi.

Hali ini membuat industri furnitur di Indonesia menjadi terpuruk, sehingga sulit untuk

memenuhi kebutuhan dalam negeri bahkan untuk di ekspor ke luar negeri.

Oleh sebab itu Pemerintah menerapkan Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SLVK)

untuk membantu industri furnitur dalam negeri. Dengan SLVK ini, pemerintah dapat

menjamin konsumen luar negeri atas legalitas kayu hutan yang digunakan dalam produksri

furnitur tersebut.

2.6. Strategi Memasuki Pasar

Untuk masuk ke pasar Korea Selatan memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu

strategi yang efektif diperlukan oleh pengusaha Indonesia untuk mengatasi tantangan

tersebut. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain adalah :

A. Melakukan Kerja sama dengan Perusahaan Lokal

Melakukan kerja sama dengan perusahaan lokal merupakan salah satu strategi untuk

bisa masuk ke pasar Korea Selatan, selain kerjasama dengan perusahaan lokal, strategi

lain yang dapat dilakukan antara lain adalah :

Direct Entry

Sebuah tenan perlu menyiapkan toko sendiri di sebuah department store, di jalan

atau di pusat perbelanjaan.

Joint Venture

Sebuah perusahaan dapat membuat persetujuan joint venture dengan retailer lokal.

Secara umum ada 3 pemain utama department store di Korea Selatan (Lotte

Shopping, Shinsaegae, Hyundai Department Store Group)

Franchise

Perusahaan asing dapat masuk ke Korea Selatan dengan membuat perjanjian

kerjasama franchise dengan lokal retailer atau pusat grosir.

Page 28: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 28

Agent / Distributor

Penjualan dilakukan melalui agen atau distributor yang akan mendistribusikan

merek. Biasanya, hal ini dilakukan oleh perusahaan skala kecil atau menengah

dengan portfolio merek yang berbeda-beda.

Direct Sales

Perusahaan bisa melakukan penjualan langsung dengan mendirikan retail individu.

B. Meningkatkan Kualitas Produk

Korea Selatan memberlakukan peraturan yang ketat dalam memutuskan produk

impor, seperti :

Kualitas bahan baku

Kebersihan produk

Proses produksi

C. Mencari informasi terkini dari organisasi terkait di Korea Selatan

Asosiasi di Korea Selatan yang berhubungan dengan produk HS 9401 dan HS

9403 adalah

Korea Federation of Furniture Industry Cooperative/ KFFIC (www.kffic.kr)

Korea Furniture Association/ KOFA (www.kofanet.or.kr)

D. Berpartisipasi dalam berbagai pameran

Pengusaha Indonesia perlu mencari informasi mengenai pameran yang

berhubungan dengan komoditas mereka, baik itu di dalam negeri maupun di luar

negeri. Kemudian yang harus dilakukan adalah mendaftar untuk ikut berpartisipasi di

pameran tersebut, baik sebagai exhibitor maupun hanya sebagai visitor.

Pameran yang berhubungan dengan produk HS ini adalah

Seoul Living Design Fair (www.livingdesignfair.co.kr)

Korea international Furniture & Interior Fair (www.kofurn.or.kr)

Housing Brand Fair (www.leadexpo.co.kr)

Home Trade & Trend Expo (www.homdex.com)

Kyung Hyang Housing Fair (www.khfair.com)

Page 29: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 29

Gambar 2.4 Seoul Living Design Fair 2012

Dengan menjadi peserta pameran, pengusaha Indonesia dapat memperkenalkan

produknya dan menjalin relasi sebanyak mungkin. Dengan mengikuti pameran juga

mempunyai keuntungan yaitu perusahaan terdaftar di dalam katalog bisnis yang dapat

dijadikan referensi untuk perdagangan internasional.

E. Mempelajari budaya perusahaan Korea Selatan

Jika ingin melakukan bisnis ke negara lain, kiranya adalah sebuah aset yang

bermanfaat untuk mengetahui serta mempelajari budaya negara tersebut. Dengan

memiliki pengetahuan tentang sejarah, bahasa, kultur, cara hidup, terlebih lagi kultur

berbisnis Korea Selatan, akan mempermudah produsen maupun eksportir Indonesia

untuk berhubungan bisnis dengan rekan Korea Selatan. Selain mengetahui dan

mempelajari hal-hal seperti diatas, pengetahuan lebih jauh tentang pasar Korea Selatan

juga sangat penting sehingga dapat memahami permintaan dan tren pasar.

F. Menjalin Kerjasama dengan perwakilan dagang di luar negeri

Pengusaha Indonesia harus aktif dalam mencari informasi mengenai pasar Korea

Selatan, pencarian informasi ini dapat dilakukan dengan cara menghubungi Perwakilan

Dagang Luar Negeri Indonesia di Korea Selatan dalam hal ini Kedutaan Besar RI dan

Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan.

G. Memiliki Website perusahaan

Page 30: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 30

Korea merupakan Negara yang memiliki jaringan internet tercepat di dunia dan

orang-orang Korea cenderung untuk mencari informasi melalui internet. Salah satu cara

efektif dalam memperkenalkan produk maupun perusahaan secara global adalah

memiliki website. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

menampilkan informasi di website perusahaan, yaitu :

Profil perusahaan, produk dan segala informasi ditampilkan dengan tata bahasa yang

jelas dan harus ada pilihan bahasa dalam bahasa Inggris.

Memiliki e-mail resmi perusahaan.

Perusahaan harus memberi respon dengan cepat apabila ada permintaan dari calon

konsumen baik melalui e-mail maupun media komunikasi lainnya seperti telepon

atau faksimili.

Page 31: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 31

3. Regulasi Produk Furnitur Kayu di Korea Selatan

3.1. Kebijakan Impor Produk Furnitur Kayu di Korea Selatan

Indonesia adalah salah satu negara ASEAN dan ikut menandatangai perjanjian FTA,

sehingga menurut KCS (Korea Customs Service) tariff rate untuk produk dengan kode HS 94,

terutama HS 9401 dan HS 9403 adalah 0 (nol). Menurut situs www.kita.org, produk dengan

kode HS 9401 dan HS 9403 ini tidak memerlukan Customs Clearence dan konsolidasi umum

publik dari Pemerintahan Korea untuk ekspor ke Korea Selatan.

3.2. Prosedur Impor (Import Procedures)

Berikut ini adalah prosedur impor ke Korea Selatan menurut laman

www.customs.go.kr.

Sumber : http://www.customs.go.kr

Gambar 3.1 Diagram Prosedur Impor ke Korea Selatan

Page 32: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 32

3.3. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence)

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Indonesia sebagai anggota ASEAN yang ikut

menandatangani FTA bersama dengan Korea Selatan diharuskan mengikuti import clearence

FTA. Berikut ini adalah prosedur tersebut :

Sumber : http://www.customs.go.kr

Gambar 3.2 Diagram Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA

3.4. Standarisasi produk di Korea Selatan

Korea Selatan memberlakukan standar nasional yang disebut Korean Standards (KS).

Standar ini di keluarkan oleh Korean Agency for Technology and Standard (KATS) dan di

publikasi oleh Korean Standards Association (KSA). Selain itu ada beberapa Standar

Internasional yang dapat menjadi acuan untuk produk impor di Korea Selatan. Adapun

standar internasional yang dapat menjadi acuan tersebut adalah :

- ISO (International Standardization Organization)

Page 33: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 33

- IEC (International Electrotechnical Commission)

- ASTM (American Society of Testing Materials)

- EN (European Norm)

- DIN (Deusche Industrie Norm)

- NF (Normes Francaises)

Korean Agency for Technology and Standards (KATS) adalah lembaga standarisasi

nasional di Korea Selatan. Sistem standarisasi Korea memiliki dua stuktur, yaitu technical

regulations (mandatory standards) yang dibuat oleh kementrian dan lembaga pemerintah,

dan voluntary standards yang ditetapkan oleh KATS. Korean Standards Association

(KSA) adalah distributor resmi dari Korean Industrial Standard (KS) yang dapat dibeli melalui

laman Korean Standards Service Network (KSSN).

Untuk dapat di impor ke Korea Selatan, pemerintah Korea Selatan mewajibkan

eksportir maupun importir furnitur untuk melakukan uji keamanan produk yang berada

dibawah pegawasan Quality Management and Safety Control of Industrial Products Act,

khusunya untuk beberapa produk yang belum ataupun kurang memenuhi standar

keamanan dalam proses produksi, untuk selanjutnya memperoleh sertifikasi kelayakan

produk sebelum deklarasi custom.

Untuk memenuhi proses sertifikasi Korea Product Safety (KPS) atau Korea

Certification (KC), eksportir (perusahaan furnitur) harus terlebih dahulu mengajukan

formulir kepada agen inspeksi khusus, seperti Ministry of Knowledge Economy dan Korean

Agency for Technology and Standards dimana bisa dikirim melalui perwakilan resmi di Korea

Selatan. Formulir tersebut nantinya akan diikutsertakan dengan tes produk dan inspeksi

pabrik.

Setelah semua proses sertifikasi berhasil dilakukan, furnitur yang mendapatkan KC

mark kemudian dapat memasuki pasar Korea Selatan. Perlu diingat juga bahwa sertifikasi ini

harus diperbaharui setiap tahunnya melalui inspeksi berkala.

Selain itu ada beberapa instansi yang dapat membantu dalam pengurusan dokumen

dan pengujian. Sebagai contoh, salah satu instansi yang dapat membantu untuk

mendapatkan sertifikat tersebut adalah Intertek. Intertek dapat membantu untuk

melakukan pengujian keamanan produk dengan standar Korea yang berlaku. Kemudian

Intertek membuatkan laporan hasil pengujian dan menyerahkan semua dokumen yang

Page 34: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 34

relevan kepada KATS untuk mendapatkan KC Mark. Setelah menerima sertifikasi dari KATS,

produsen berwenang untuk membubuhkan tanda KC pada produk. Dengan adanya tanda KC

ini, konsumen dapat untuk mengenali dan memilih produk untuk keselamatan mereka,

kualitas, kesehatan dan ramah lingkungan.

Intertek akan melakukan inspeksi tindak lanjut tahunan untuk memastikan produk

anda terus menjadi sesuai dengan standar yang sesuai. Untuk melihat persyaratan lainnya

dapat mengunjungi lama Intertek yaitu www.intertek.com. Intertek juga dapat membantu

memenuhi persyaratan mengenai pelabelan, seperti :

Produsen / Importir

Negara Asal

Instruksi perawatan

Alamat & Nomor Telepon dari Labeler

Diproduksi Tanggal & Ukuran

Gambar 3.3 Tanda Sertifikasi Standar Korea

Diagram di bawah ini memberikan informasi mengenai prosedur untuk mendapatkan

serifikat untuk produk barang.

Page 35: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 35

Sumber : http://www.customs.go.kr/

Gambar 3.4 Diagram Prosedur Mendapatkan Sertifikasi untuk produk Barang

Tabel di bawah ini merupakan klasifikasi produk – produk yang di keluarkan oleh

lembaga Korean Industrial Standards (KS). Untuk produk furnitur di kategorikan ke dalam

major Necessities (G) dengan sub-majornya adalah General/Furniture · interior

item/Stationery · office supplies/Household goods/ Leisure · sports equipment/Musical

instruments/Etc.

Tabel 3.1 Klasifikasi Korean Industrial Standards

Major Sub-major

Basic Standards

(A) General/Radiation · radioactivity management/Guide/Dependability management/Culture/Social system/Etc.

Mechanical Engineering

(B)

General/Machine elements/Tools/Machine tools/Measuring instrument · physical appratus/General machinery/Industrial machinery Agricultural machinery/Thermal apparatus · gas apparatus/Metrology · measurement/Industrial automation/Etc.

Page 36: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 36

Electrical & electronic

engineering (C)

General/Measurement & testing apparatus/Electrical & electronic materials/cable and conduit/Electrical machines/Electrical appliances Electrical · electronic · communication component/Lamp · lighting devices/Wiring · electrical accessories/Semiconductor · display/Others

Metals (D) General/Raw Materials/Steels/Cast Steel and Cast Iron/Copper Products/Castings/Wrought Products/Secondary Products/ Methods of processing/Analysis/Etc.

Mine (E) General/Mining/Security/Mineral/Transportation/Etc.

Construction (F) General/Testing · inspection · measurement/Materials · elements of civil and building construction/ Construction work/Etc.

Necessities (G) General/Furniture · interior item/Stationery · office supplies/Household goods/ Leisure · sports equipment/Musical instruments/Etc.

Foodstuffs (H) General/Processed agricultural foods/Processed marine foods/Etc.

Environment (I) General/Environmental assessment/Atmosphere/Water quality/Soil quality/Waste/Noisy and vibration/Malodor/Marine environment/ Etc.

Organism (J) General/Biological process/Bio-chemical · biofuel/Industrial microorganism/Bioassay · bioinformation/Etc.

Fiber (K) General/Clothing/Yarns · Knitted fabrics · Textile fabrics/Textile · Knitting machine/Industrial textile products/Etc.

Ceramics (L) General/Glass/Refractories/Potteries · clay producs/Cement/Abrasives/Machine structure ceramics/ Electric · electronic ceramics/Ceramic materials/Etc.

Chemistry (M)

General/Industrial chemicals/Rubber · leather/Fats and oils · mineral oil/Plastics · photographic material/Dyestuff · explosives /Pigment · paint · ink/Paper · pulps/Reagents/Cosmetics/Etc.

Medical (P)

General /General medical devices/Equipment used in medical practice/Materials for medical devices /Medical supplies · hygeinic products/Technical aids for disables · elederly-considered products/Electronic equipment in medical practice/Etc.

Quality management

(Q) General /Factory management/Sensory analysis/System certification/Conformity assessment/Applied statistical method /Etc.

Transportation machine

(R)

General /Testing and Inspect method/Common parts/Bicycle/Engine and parts/Car bodies · safety/Electric & electronic system · instrument/Repair Tools/Railway /Motorcycle /Etc.

Service (S) General /Industrial service/Consumer service/Etc.

Logistics (T) General /Packaging/Storage · loading/Transport/Logistics information /Etc.

Shipbuilding (V) Generall/Hull/Engine & parts/Electric equipment/Navigational instrument/Etc.

Aerospace (W) General/Standard parts/Airframe · materials/Aviation screw propeller/Aviation electronic equipment/Ground support supplies /Etc.

Information (X)

General /Information technology application/Character set · coding · automatic identification/Software · computer graphics /Networking · IT interconnection/IT equipment · data storage media/Electronic documents · electronic commerce/Etc.

sumber : www.kats.go.kr

Page 37: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 37

4. Informasi Penting

4.1. Perwakilan Korea Selatan di Indonesia

Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia

Nama Perwakilan Alamat

1 Kedutaan Besar Korea Selatan,

Jakarta

Jl. Jenderal Gatot Subroto

Kav. 57 Jakarta Selatan 12950

Tel : (+62)-21-2967-2555

Fax : (+62)-21-2967-2556 / 2557

E-mail : [email protected]

2 KOTRA

(Korea Trade Promotion

Corporation)

Jakarta

Wisma GKBI, 21F Suite 2102

Jl. Jendral Sudirman Kav. 28, Jakarta 10210,

Indonesia

Tel : (+62)-21-574-1522

Fax: (+62)-21-572-2187

E-mail : [email protected]

3 KOICA

(Korea International Cooperation

Agency) Jakarta

Jl. Gatot Subroto No.58, Jakarta Selatan

12930,

Indonesia

4.2. Perwakilan Indonesia di Korea Selatan

Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan

No Nama Perwakilan Alamat

1 Kedutaan Besar Republik Indonesia

untuk Korea Selatan

di Seoul

55 Yeoeuido-dong, Yeongdeungpo-gu,

Seoul 150-010, Republik Korea

Telp : (02)-783-5675/77

(02)-783-5371 atau 72

Fax : (02)-780-4280

E-mail : [email protected]

Page 38: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 38

Website : www.indonesiaseoul.org / atdag-

[email protected]

2 Indonesian Trade and Promotion

Center (ITPC) Busan

1st floor, #103 Korea Express Building

1211-1 Choryang-dong, Dong-gu, Busan

Korea Selatan

Telp : 82-51-441-1708

Fax : 82-51-441-1629

E-mail :[email protected]

Website :www.itpc-busan.kr

4.3. Perusahaan Importir Furnitur di Korea Selatan

Tabel 4.3 Daftar nama perusahaan Importir Furnitur di Korea Selatan

No Nama Perusahaan Keterangan

1 Hanssem CEO : Yangha Choi

15418 / 144 Beonnyeong 2-ro, Ansan-si

Gyeonggi-do, Korea

Tel : + 82-2-6908-3114

Website : www.hanssem.com

2 Korea Furniture Co., Ltd CP : Choi Hoon Hook

957, KONGHANG-DONG, KANGSU-KU, SEOUL,

KOREA , Republic of Korea

(415-070)

Tel : 82-2-663-4121

Fax : 82-2-663-4022

Website : www.koreafurniture.co.kr

3 Dae Yeong Wood Corporation

343-1 Sungui-dong Nam-ku Incheon, Incheon,

Incheon, South Korea

Tel : 82-32- 881-6294

Fax : 82-32-881-7767

Website : www.omegawood.com

Page 39: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 39

4 Young Jin International

Corporation

#301-2 TAEKWANG BLDG, 1380-2 KWANYANG-

DONG, DONGAN-KU, ANYANG KYUNGKI-DO,

KOREA, Republic of Korea

(431-805)

Tel : 82-31-382-0141

Fax : 82-31-382-1660

5 Daejin Co., Ltd Sales Office

3F, Daejin Bldg, 1684, nambusunhwan-ro,

Gwank-gu, Seoul, Korea

Tel : 82-2-884-6863

Fax : 82-2-873-9402

Email : [email protected]

Website : www.decoria.co.kr

6 Innocent Furniture Co., Ltd CP : Lee Kun Hun

164B-8L, Namdong Industrial Complex, 739-7,

Gojan-dong, Namdong-gu, Incheon, South

Korea

Tel : 82-32-812-0002

Fax : 82-32-822-0003

Website : www.innocent.co.kr

7 Seyang Furniture CP :Choi, Pyung Il

88-2 Okgil-dong, Gwangmyeong-si, Gyeonggi-

do, 423-100 KOREA

Tel : 82-2-2613-1002

Fax : 82-2-2612-7416

8 Noh Song Furniture Co., Ltd 392, chobu-ri, mohyeon-myeon, cheoin-gu,

yongin-si, gyeonggi-do (seoul 449-851 korea)

rep of korea

Tel : 82-1800-8694

Fax : 82-31-338-2790

Website : www.nohsong.com

Page 40: Download [2.95 MB]

MARKET BRIEF FURNITUR ITPC BUSAN 40

9 Young Dong Furniture Co., Ltd CP : Lee Kyung Hee

121-1, NONHYEON DONG, KANGNAM-GU,

SEOUL

Tel : 82-2-3444-1355

10 Livart Furniture Co., Ltd CP : Kyoung Kyoo Han

54-10, Bu-ri, Namsa-myeon, Yongin-si,

Gyeonggi-do, 449-884, KOREA

Tel : 82-2-3480-8058

Fax : 82-2-3480-8040

DAFTAR PUSTAKA

Website :

www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm

www.kbriseoul.kr

www.kita.org

www.trademap.org

www.standardsportal.org/

www.customs.go.kr

www.akfta.asean.org

http://data.worldbank.org/country/korea-republic

http://data.worldbank.org/

www.tradingeconomics.com

www.kosis.kr

www.kesis.net

www.kats.go.kr

www.intertek.com