63
Dr.Suryadi Siregar DEA FMIPA-ITB

Dr.Suryadi Siregar DEA FMIPA-ITB · Negara Maju Sebagai Guru Korupsi ... Bank Dunia, dan perusahaan multinasional menjerat negara berkembang seperti Indonesia dalam kubangan korupsi

Embed Size (px)

Citation preview

Dr.Suryadi Siregar DEA

FMIPA-ITB

Outline • Budaya dan pemetaan korupsi

• Peran Lembaga Internasional

dalam memberantas/merangsang

korupsi

• Contoh sukses pemberantasan

korupsi

• Komparasi pemberantasan korupsi

Hongkong versus Indonesia

INDONESIA bebas dari korupsi? Mimpi kali ye …

Begitulah kira-kira jawaban yang pantas diberikan atas

pertanyaan tersebut. Jawaban tersebut bukanlah sebuah

ungkapan pesimisme ataupun sinisme terhadap bangsa ini,

namun inilah realitas yang sedang terjadi. Hingga saat ini, korupsi

masih saja terus terjadi di setiap sektor, baik pemerintah

(legislatif, eksekutif, yudikatif) maupun swasta. Bahkan dari segi

kualitas maupun kuantitas, korupsi di negeri ini selalu

menunjukkan grafik peningkatan dari tahun ke tahun.

2004 2005 2006

Kasus Kerugian Kasus Kerugian Kasus Kerugian

153 Rp. 4,3 T 125 Rp. 5,3 T 166 Rp. 14,4 T

(Media Indonesia/24/1).

Statistik Data Korupsi di Indonesia Tahun 2006 Versi Indonesian Corruption Watch (ICW)

• Korupsi adalah persoalan klasik yang telah lama ada.

Sejarawan mengatakan bahwa korupsi ada ketika orang

mulai melakukan pemisahan antara keuangan pribadi

dan keuangan umum.

• Pemisahan keuangan tersebut tidak ada dalam konsep

kekuasaan tradisional. Dengan kata lain korupsi mulai

dikenal saat sistem politik modern dimulai.

Sejarah Korupsi

Moralitas seseorang sangat ditentukan oleh

lingkungan dan pergaulan sosialnya. Tinggi rendahnya

moralitas yang terbangun dalam diri seseorang,

tergantung seberapa besar dia menyerap nilai (pervade

value) yang diproduksi oleh lingkungannya.

Selama 32 tahun Orde Baru berkuasa, moralitas

masyarakat direduksi oleh kepentingan politik dominan

ketika itu.

Zaman itu, mungkin saja semua orang tahu (bahkan tak jarang

yang pura-pura tak tahu), bahwa telah terjadi penyimpangan dan

penyelewengan penggunaan uang rakyat dalam bentuk korupsi

yang dilakukan oleh penguasa Orde Baru dan kroni-kroninya.

Akan tetapi, budaya politik bisu yang dihegemonisasi oleh

pemerintah, membuat masyarakat terkesan diam dan acuh akibat

ketakutan-ketakutan mereka, yang oleh pemerintah sengaja

diproduksi secara sistematis ketika itu. Bersuara berarti berhadapan

dengan kekuasaan, yang tentu akan berujung tekanan dan represi

bagi yang berani menyuarakannya.

Pengertian Korupsi

Com

Sama- sama

CORRUPT Inggris

Rumpere

Pecah / Jebol

LATIN

Korupsi dapat didefiniskan sebagai suatu tindak

penyalahgunaan kekayaan negara (dalam konsep modern),

yang melayani kepentingan umum, untuk kepentingan

pribadi atau perorangan.

Akan tetapi praktek korupsi sendiri, seperti suap atau

sogok, kerap ditemui di tengah masyarakat tanpa harus

melibatkan hubungan negara. Dikemas dg nama: uang

kadedeuh,uang dengar, uang terima kasih, parsel mewah,..

Secara hukum pengertian Korupsi adalah tindak pidana

sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-

undangan yang mengatur tentang tindak pidana korupsi.

Masih banyak lagi pengertian-pengertian lain tentang

Korupsi baik menurut pakar atau lembaga yang kompeten.

Pengertian korupsi lebih ditekankan pada perbuatan yang

merugikan kepentingan publik atau masyarakat luas untuk

keuntungan pribadi atau golongan.

Syed Hussain Alatas., Corruption and the Destiny of Asia Tindakan dapat dikategorikan sebagai korupsi jika memenuhi beberapa karakteristik berikut ini :

(a) korupsi selalu melibatkan lebih dari satu orang;

(b) korupsi melibatkan elemen saling menguntungkan dan saling berkewajiban;

(c) pihak-pihak yang melakukan korupsi biasanya bersembunyi di balik justifikasi hukum;

(d) setiap tindak korupsi melibatkan kebohongan atau kecurangan terhadap publik;

(e) setiap tindak korupsi merupakan penghianatan terhadap kepercayaan;

(f) melanggar norma-norma tugas dan tanggung jawab dalam aturan-aturan sipil.

BUDAYA KORUPSI

Budaya korupsi dipahami sebagai sebuah perilaku korupsi

yang telah dilakukan secara terus menerus dalam

praktek-praktek kehidupan masyarakat dan mendapat

permakluman oleh sebagian besar masyarakat.

Negara Maju Sebagai Guru Korupsi

JOHN PERKIN ., “The Confesion Of Economic Hit Man”

Mempertegas peran negara adidaya seperti Amerika Serikat melalui lembaga donor seperti IMF, Bank Dunia, dan perusahaan multinasional menjerat negara berkembang seperti Indonesia dalam kubangan korupsi yang merajalela dan terperangkap dengan utang luar negeri secara turun temurun.

Ingat :Layaknya discount dalam membeli barang, setiap meminjam uang dari Bank ada fee buat pejabat !!

TERKORUP ASIA 2009 VERSI PERC (Political and Economic Risk Consultancy)

1. Indonesia Skor 8,32 2. Thailand Skor 7,63 3. Kamboja Skor 7,25 4. India Skor 7,23 5. Vietnam Skor 7,11 6. Filipina Skor 7,0 7. Malaysia Skor 6,7 8. Taiwan Skor 6,47 9. China Skor 6,16 10. Macau Skor 5,34 11. Korea Selatan Skor 4,6 12. Jepang Skor 3,99 13. Hongkong Skor 1,89 14. Singapura Skor 1,07

Pembanding Negara Besar Terkorup: 1. Amerika Serikat Skor 2,89 2. Australia Skor 2,40

Sejarah Pemberantasan Korupsi Di Indonesia

1. PARAN (Panitia Retooling Aparatur Negara) – DIPIMPIN Jend. A.H.NASUTION, Dibantu PROF.M.YAMIN Dan Prof. ROESLAN ABDULGANI- Tugas mendaftar kekayaan pejabat negara. Usaha PARAN mengalami deadlock, banyak pejabat tidak mau mengisi formulir dan berlindung di balik Presiden.

2. Melalui Keputusan Presiden No. 275 Tahun 1963. UPAYA Pembrantasan korupsi digalakkan melalui ‘Operasi Budi’. A.H. Nasution (MENKO HANKAM/KASAB) ditunjuk sebagai ketua dibantu Wiryono Prodjodikoro. Sasarannya adalah perusahaan negara dan lembaga negara yang rawan KKN. Dalam kurun waktu 3 bulan, uang negara diselamatkan Rp.11 miliar. Tidak berapa lama operasi budi dihentikan.

3.Operasi dibubarkan, kemudian diganti namanya menjadi

KONTRAR (Komando Tertinggi Retooling Aparat Revolusi), dimana Presiden Soekarno menjadi ketua dibantu Soebandrio, dan Letjen. Achmad Yani.

4.Pada tanggal 16 Agustus 1967, Pidato Kenegaraan Pres. Soeharto di depan anggota DPR/MPR menyalahkan rezim orde lama yang tidak mampu membrantas korupsi. Kemudian dibentuk TPK (Tim Pemberantasan Korupsi) diketuai Jaksa Agung.

5.Tahun 1970 mahasiswa dan pelajar melakukan unjuk rasa memprotes TPK yang tidak mampu menangani perusahaan-perusahaan negara yang korupsi (Bulog, Pertamina, Dephut).

6.Presiden Soeharto membentuk Komite Empat (Prof. Johanes; IJ.Kasimo; Wilopo; A. Tjokroaminoto). Tugas utamanya adalah membersihkan Depag, Bulog, Telkom, Pertamina, dll. Dalam perkembangannya komite ini menjadi macan ompong.

7. Laksamana Sudomo (PANGKOOPKAMTIB) dibentuk OPSTIB

(Operasi Tertib) Dengan tugas membrantas korupsi. Lembaga ini

tidak berhasil menjalankan tugasnya.

8. BJ.Habibie mengeluarkan UU No. 28 Tahun 1999 tentang

penyelenggaraan negara yang bersih dari KKN; pembentukan

KPKPN. Setali tiga uang korupsi jalan terus.

9. Abdurrahman Wahid Membentuk Tim Gabungan Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK). Dibentuk dengan KEPRES.

Ketua Andi Andoyo. Melalui Yudicial Review MA, TGPTPK

akhirnya dibubarkan.

10. Presiden Megawati. Banyak konglomerat yang lolos dari jerat

korupsi. Pemberian SP3 untuk Prajogo Pangestu; Marimutu

Sinivasan; Sjamsul Nursalim; The Nien King; pemberian

fasilitas MSAA kepada konglomerat yang utangnya macet.

11. Presiden SBY. Penegakan hukum korupsi melalui polisi dan

kejaksaan masih lemah. LEMBAGA SUPER KPK

12. KPK menjadi institusi independen yang diharapkan mampu

membangkitkan kepercayaan masyarakat, membuat takut

koruptor, mampu mengalahkan para penasehat hukum

mereka dipersidangan.

Lembaga Pemberantasan Korupsi

Kepolisian Negara Republik Indonesia 1

Kejaksaan Republik Indonesia 2

Komisi Pemberantasan Korupsi 3

Jenis Korupsi

Politik

Waktu Ilmu

Pengetahuan

Hati Nurani

Materiil

Korupsi Secara Umum

Korupsi

Anda ada dimana

? Ubah!

DASAR TEORI

(Sumber : Mantan Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh)

Empat faktor dominan penyebab maraknya korupsi

di Indonesia

Faktor penegakan

hukum yang masih

lemah

Mental aparatur

yang tidak berintegritas

Kesadaran masyarakat yang masih

rendah

Political will

Pemberantasan Korupsi

Serangkaian tindakan untuk mencegah dan menanggulangi korupsi dengan peran serta stakeholder berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Rumus :

DEFINISI PEMBERANTASAN KORUPSI

Pemberantasan Korupsi = Pencegahan + Penindakan + Peran Serta Stakeholder

Koordinasi Supervisi Monitor Penyelidikan Penyidikan Penuntutan Pemeriksaan

di sidang pengadilan

PEMBERANTASAN KORUPSI

Untuk memberantas korupsi perlu kerja sama, rakyat -pemerintah

Generasi muda merupakan andalan utama

Diperlukan kerjasama antarnegara, terutama untuk kasus korupsi lintas negara secara bilateral, regional, maupun multilateral

Dimulai dari yang kecil, diri sendiri dan sekarang !

Pembuktian terbalik salah satu cara yang efektif contoh sukses Malaysia, Hongkong, Singapore

RUMUS PEMBERANTASAN KORUPSI

PENCEGAHAN PENINDAKAN PERAN

MASYARAKAT PEMBERANTASAN KORUPSI

Pencegahan (Anti Korupsi) bertujuan untuk mengurangi terjadinya korupsi yang berfokus pada :

Perbaikan Sistem (hukum, kelembagaan, ekonomi)

Perbaikan Manusianya (moral, kesejahteraan,

pendidikan)

Penindakan (Kontra Korupsi), yang disertai asset recovery,

bertujuan untuk memberikan shock theraphy dan

mengembalikan rasa keadilan masyarakat yang sudah

tercoreng.

Ringkasan Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Tahun Produk Hukum Lembaga Keterangan

1957 Peraturan Penguasa Militer No. PRT/PM/061957

1958 Peraturan Pemberantasan Korupsi Penguasa Perang Pusat No. PRT/Peperpu/013/1958

1960 UU No. 24/Prp/1960 tentang Pemberantasan Korupsi

1967 Keppres No. 228/1967 tanggal 2Desember 1967

Tim Pemberantasan Korupsi

Tugas: membantu pemerintah memberantas korupsi (pencegahan dan penindakan).

1970 Keppres No. 12/1970 tanggal 31 Januari 1970

Komisi Empat (Januari – Mei 1970)

Tugas: menghubungi pejabat atau instansi, swasta sipil atau militer; memeriksa dokumen administrasi pemerintah dan swasta; meminta bantuan aparatur pusat dan daerah

Komite Anti Korupsi (2 bulan)

Tugas: kegiatan diskusi dengan pemimpin partai politik dan bertemu presiden

1977 Inpres No. 9/1977 Operasi Penertiban (1977 – 1981)

Tugas: pembersihan pungutan liar, penertiban uang siluman, penertiban aparat pemda dan departemen

1982 Tim Pemberantasan Korupsi

TPK dihidupkan kembali tanpa Keppres yang baru

1998 Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

1999 UU No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN

UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Keppres No. 27/1999 Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara

Tugas: pemeriksaan kekayaan pejabat negara. Lembaga ini kemudian menjadi sub bagian pencegahan dalam Komisi Pemberantasan Korupsi

2000 PP 19/2000 Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (2000 – 2001)

Tugas: mengungkap kasus-kasus korupsi yang sulit ditangani Kejaksaan Agung. Berdasarkan putusan hak uji materiil (judicial review/toetsingrecht) Mahkamah Agung, TGPTPK terpaksa dibubarkan

2002 UU No. 30/2002 KPK (Des 2003 - ) Tugas: menyelidiki kasus korupsi yang nilainya di atas Rp. 1 M dan menarik perhatian masyarakat; melakukan koordinasi, supervisi penegak hukum dalam penanganan korupsi; memonitor penyelenggaraan negara; melakukan penyelidikan, penyidikan, penuntutan kasus korupsi; melakukan upaya pencegahan korupsi

2004 Keppres 59/2004 Pengadilan Tipikor Wewenang: memeriksa dan memutus kasus korupsi yang penuntutannya diajukan oleh KPK

2005 Keppres 11/2005 Tim Koordinasi Pemberantasan Tipikor

Tugas: koordinasi penyelidikan, penyidikan, penuntutan kasus korupsi yang ditangani kejaksaan; menelusuri, mengamanklan aset korupsi untuk pengembalian kerugian negara secara optimal.

Sumber: KPK, Mengenali & memberantas Korupsi

28

PERC -

Annual Graft Ranking

IPK

Institute of

Management

Development

(IMD) Geneva

The World

Competitiveness

Scoreboard

Growth Competitiveness Index

(GCI) rankings, dalam

Global Competitiveness Reports

Jumlah Hari Mendapatkan

Izin di Indonesia

Indikator Kemudahan

Melakukan Bisnis Berbagai

Indikasi

korupsi

Mutu

Pelayanan

Publik ?

Country

Risk ?

Daya

saing ?

PE

RC

Ltd

.

Global

Corruption

Barometer

29

• Persepsi Korupsi menurut

pebisnis – gambaran

pelayanan publik

• IPK 2006 Ind 2,4, di ASEAN

hanya sedikit lebih baik dari

Myanmar dan Kamboja.

• PERC – Annual Graft Ranking,

skor Indonesia 2006 = 8,16.

• 2004, 2005, dan 2006 terkorup

se-Asia.

PE

RC

Ltd

.

• Barometer Korupsi Global

Korupsi sudah terjadi di semua

sektor.

• The World

Competitiveness Index

2006: Indonesia ranking

60; Malaysia 23, Thai

32; Philipina 49;

Singapura 3.

Institute of

Management

Development

(IMD) Geneva

• Growth Competitiveness

Index Indonesia ranking

50 dengan skor 4,26.

• Jumlah hari

mendapatkan ijin di

Indonesia contoh waktu

yang diperlukan untuk

mengurus ijin-ijin tertentu di

Indonesia.

• Indikator Kemudahan

Melakukan Bisnis

waktu menunggu

persetujuan ijin-ijin relatif

lebih lama dibanding

negara Asia lain.

30

Barometer Korupsi Global Merupakan hasil survei atas 55.000 warga dari 69

negara berpenghasilan rendah, menengah, dan tinggi.

Survei dilakukan oleh Gallup Int’l untuk Transparency International (TI).

Survei ini bertujuan mencari bagaimana dan dengan cara apa korupsi mempengaruhi kehidupan orang banyak, serta mendapatkan indikasi bentuk dan tingkat korupsi dari sudut pandang warga negara-negara di seluruh dunia.

Rentang skor 1-5 (1=A; 2=B; 3=C; 4=D; 5=E)‏

31

4.2

4.2

4.2

2.1 2.6 2.3 2.8 Lembaga Keagamaan 15

2.4 2.8 2.9 2.9 Ornop (2005: LSM)14 ‏

3.5 2.9 3.6 2.9 Pendaftaran & perijinan 13

3.0 3.0 2.9 3.0 Pekerjaan umum 12

2.9 2.9 3.3 3.0 Militer 11

3.0 3.0 3.3 3.0 Sistem pendidikan 10

2.7 3.2 3.0 3.1 Pelayanan kesehatan 9

4.0 3.3 Bea Cukai (2005)8 ‏

3.8 3.3 3.4 3.3 Layanan Pajak (Ktr Pajak & BC)7 ‏

2.4 3.2 2.8 3.3 Media 6

3.8 3.5 3.5 Sistem hukum/peradilan 5

4.0 3.6 3.5 Polisi 4

3.5 3.4 3.6 3.6 Sektor swasta 3

4.0 3.7 3.7 Parlemen/legislatif 2

4.2 4.0 4.1 4.0 Partai Politik 1

2005 2006

Indonesia Rata2

Global Indonesia

Rata2

Global BAROMETER

KORUPSI GLOBAL

Tingkat korupsi tertinggi

Lebih tinggi dari rata-rata global Sumber: Transparency International

32

Index Persepsi Korupsi 2008

Indonesia berada di urutan 130 dari 163 negara tersurvei

dengan CPI score/IPK 2,6.

Skor ini hanya naik 0,3 poin dari sebelumnya 2,3 pada tahun 2007.

Kalau CPI ini dianggap raport, maka nilai kita masih merah.

Survei ini mencerminkan persepsi masyarakat (majoritas

pebisnis) suatu negara atau orang asing yang melakukan

bisnis di negara tersebut terhadap tingkat korupsi suatu

negara. Indeks ini bukanlah mencerminkan tingkat

Korupsi yang sebenarnya, tetapi tingkat korupsi yang

dipersepsikan oleh para pelaku bisnis.

Walaupun tidak mencerminkan tingkat korupsi yang

sebenarnya, indeks ini penting sebagai alat ukur terhadap

tingkat korupsi dari sudut pandang masyarakat.

33

Index Persepsi Korupsi (Cont.)‏

IPK merupakan indeks persepsi pebisnis, maka praktek-praktek korupsi dalam urusan bisnis harus dikurangi.

Misalnya dalam urusan:

ijin-ijin usaha (ijin domisili, ijin usaha, HGU, IMB, ijin ekspor, angkut barang, ijin bongkar muat barang, dll),

pajak, (restitusi pajak, penghitungan pajak, dispensasi pajak, dll),

pengadaan barang dan jasa pemerintah (proses tender, penunjukan langsung, dll).

Proses pengeluaran dan pemasukan barang di pelabuhan (bea cukai).

Pungutan liar oleh polisi, imigrasi, tenaga kerja

Proses pembayaran termin proyek dari KPKN

34

Wajah‏Pelayanan‏Publik‏≈‏Kebersihan‏Birokrasi‏

Indeks Persepsi

Korupsi mencerminkan

‘persepsi’‏

masyarakat,

khususnya pebisnis

tentang tingkat korupsi

suatu negara

diturunkan dari

bagaimana layanan

publik mereka

rasakan.

35

Daya Saing (Competitiveness)‏ Michael Porter : Value Chain Theorem

Indonesia High cost economy

infrastruktur

Keunggulan suatu perusahaan diperoleh dengan :

1.Overall cost leadership

2. Product/service differentiation

3. Focus/product niche penegakan hukum

isu perburuhan

unfair competition

korupsi, dll.

Banyak lembaga dunia, lembaga manajemen dunia, maupun lembaga nasional

yang melakukan survei seputar daya saing, antara lain : World Economic

Forum; Institute of Management Development (IMD) Geneva; Economist

Intelligence Unit; World Bank dan LPEM UI, dll.

36

4,26

4,44

4,58

5,46

5,11

5,13

5,60

5,29

5,63

5,41

5,61

5,76

GCI 2006

Score

50

43

35

11

26

24

7

19

5

13

6

2

GCI 2006

Rank

112 2.82 100 Kamboja

110 2.83 102 Bangladesh

108 2.93 -- Timor Timur

98 3.10 73 Sri Lanka

83 3.33 91 Pakistan

81 3.37 77 Vietnam

77 3.47 76 Philipina

74 3.53 69 Indonesia

50 4.04 55 India

49 4.07 45 China

36 4.50 34 Thailand

28 4.83 21 Hong Kong

24 4.90 31 Malaysia

17 5.00 29 Korea Selatan

12 5.18 9 Jepang

10 5.21 14 Australia

6 5.48 7 Singapura

5 5.58 4 Taiwan

2 5,81 2 AS

1 5,94 1 Finlandia

GCI 2005

Rank

GCI 2005

score

GCI 2004

Rank Negara

Growth Competitiveness Index (GCI) index

37

Indikator Kemudahan Melakukan Bisnis di Beberapa negara

Catatan : * sebagai % dari pendapatan per kapita

Sumber : World Bank (2005), dikutip dari Purwanto (2006)‏

0,0 28,6 56 11 Vietnam

0,0 6,7 33 8 Thailand

224,7 6,3 48 8 Taiwan

0,0 10,7 50 8 Sri Lanka

0,0 1,2 8 7 Singapura

2,2 19,5 50 11 Filipina

0,0 25,1 30 9 Malaysia

28,5 18,5 198 9 Laos

332,0 17,7 22 12 Korea Selatan

125,6 130,7 151 12 Indonesia

0,0 49,5 89 11 India

0,0 3,4 11 5 Hongkong

1.104,2 14,5 41 12 China

394,0 480,1 94 11 Kamboja

0,0 91,0 35 8 Bangladesh

Modal Minimum*

Biaya * Jumlah Hari

Jumlah Prosedur

Negara

38

Jumlah Hari Mendapatkan Izin di Indonesia

43

35

34

27

26

16

0 10 20 30 40 50

izin lingkungan hidup

IMB

izin lokasi

izin prinsip

izin gangguan

izin keselamatan kerja

39

Dari gambaran indikasi korupsi di atas terlihat bahwa tidak satupun yang menunjuk pada angka Tindak Pidana Korupsi.

Jadi mengapa kita hanya melihat korupsi sebagai sebuah tindak pidana saja, yang membatasi pendekatan kita hanya kepada pendekatan represif.

Pada kenyataannya korupsi lebih merupakan sebuah perilaku yang menyimpang (deviant behavior), atau hasil dari sistem yang lemah/tidak benar korupsi tidak hanya berbicara tentang bad people, tetapi juga merupakan gambaran dari bad systems.

Oleh karena itu yang dilakukan KPK bukan “to fight corruption”, melainkan “to eradicate corruption”.

Dimensi perang melawan korupsi bukan ‘in the field of repression’ saja, tetapi terbentang dalam dimensi yang luas mulai dari pendidikan masyarakat sampai pada upaya-upaya represif.

40

Corruption as the product of failed/weak/bad systems

Manajemen SDM masih sangat lemah. Molekulisasi birokrasi dan

kekuasaan,‏yang‏memunculkan‏‘penguasa-penguasa’‏baru‏setiap‏

ada pergantian manajemen pemerintahan. Banyak sistem di

departemen yang masih memberi peluang korupsi.

Sistem

Administrasi

Pemerintahan

Konsep‏‘rezeki’‏banyak‏menyimpang.‏Uang‏lelah,‏uang‏pelicin,‏uang‏

sidang, dll dianggap sebagai rezeki. lebih parah lagi ada semacam

kewajiban untuk berbagi sehingga menjadi berjamaah.

Sistem

Budaya

Sistem sosial kita tidak mengenal pembatasan yang tegas antara yang

private dan yang publik (mobil dinas wajar saja digunakan untuk antar

jemput anak sekolah). Materialisme dan konsumerisme membuat kita

lebih memandang tampak luar sesorang.

Sistem

Sosial

Sistem politik yang ada harus memberi ruang yang cukup untuk

partisipasi publik. Juga harus memberi mandat dan dukungan kepada

lembaga-lembaga pemberantasan korupsi.

Sistem

Politik

Judiciary corruption yang tampak dalam bentuk abuse of power maupun

bribery dan embezzlement dalam proses penegakan hukum dan

pencarian keadilan merupakan bukti lemahnya sistem hukum. Kelemahan

sistem hukum ini menghasilkan putusan yang tidak berkualitas dan

ketidakpastian hukum.

Sistem

Hukum

41

Karena itu Mari bersama-sama kita melihat berada dalam

lingkungan sistem yang manakah kita. Jangan2 kita bukan cuma menjadi korban, tetapi juga menjadi ‘pelaku’ karena lemahnya sistem yang kita jalankan.

Upaya pemberantasan korupsi memerlukan perbaikan sistem, baik yang sifatnya mikro/parsial/ gradual atau yang sifatnya makro/ suprasistem.

Oleh karena itu adalah menjadi tugas kita masing-masing untuk memperbaiki sistem di mana kita berada agar menjadi lebih transparan, partisipatif, dan lebih akuntabel.

42

Pada sisi represif….

KPK merupakan alat negara penegak hukum yang juga harus tunduk pada hukum. Karenanya adalah naif jika hanya mengandalkan KPK untuk memberantas tindak pidana korupsi karena adanya pembatasan hukum dan azas perundang-undangan KPK (tempus delicti & jurisdiksi).

Besarnya hukuman dan tuntutan ganti rugi merupakan wilayah Pengadilan Tipikor, dan KPK tidak boleh mempengaruhinya.

KPK tidak diberi kewenangan untuk retroaktif, dan juga untuk memeriksa TPK yang dilakukan oleh oknum militer.

Sementara itu Kejaksaan dan Kepolisian masih tetap punya kewenangan Undang-Undang yang diberikan kepada mereka.

43

Kewenangan KPK

Kepada KPK diberikan kewenangan untuk melakukan triggering terbukti dengan meningkatnya hasil kerja Kepolisian dan Kejaksaan (Supervisi tata cara penanganan kasus untuk Kepolisian dan Kejaksaan).

UU yang ada sama sekali tidak menyatakan bahwa KPK mendominasi dan memonopoli upaya pemberantasan korupsi (pada sisi represif). Apalagi pada sisi preventif di mana KPK hanya diberi kewenangan koordinasi dan pemberian rekomendasi.

Sejarah Korupsi Hongkong Era 50-60an

korupsi sudah merasuk di Hong Kong, baik negeri maupun swasta

Bagi masyarakat umum, korupsi adalah rahasia umum dan cara hidup yang diakui.

Sindikasi korupsi ada di badan-badan penegak hukum dan beberapa jasa pemerintah

Kepolisian mendirikan Anti-Corruption Branch tidak efektif

Korupsi terbesar malah oleh kepolisian.Korupsi dijalankan sebagai bisnis yang dibentuk untuk mengumpulkan “Black Money" secara sistematis sebagai imbalan menutup suatu kejahatan.

Pertumbuhan ekonomi dan membludaknya imigran di Hong Kong pada 1960-an tidak diimbangi dengan perbaikan sistem sosial dan hukum warga biasa dan juga pengusaha kerap memberi 'uang terima kasih' untuk layanan yang seharusnya gratis.

Era 70an

Perkembangan ekonomi dan penduduk berkembang pesat

Gaji pegawai pemerintahan kecil korupsi

Korupsi mulai dianggap menjadi masalah serius publik resah dibentuk lembaga independen untuk penanganan korupsi ICAC

Apakah ICAC itu? Independent Commission Against

Corruption (Komisi Independen Anti Korupsi) didirikan pada tahun 1974 untuk melawan korupsi yang terjadi di pemerintahan

Diketuai oleh commisioner.

Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan pemerintahan (chief executive)

ICAC (2)

ICAC memiliki kekuatan untuk mengadakan penyidikan namun tidak memiliki wewenang untuk mengadili dan menuntut. Kekuasaan untuk menuntut dan mengadili dilakukan oleh Secretary for Justice. Peradilan bersifat independen.

Kinerja ICAC dipantau oleh 4 komite penasehat yang dipilih dari seluruh sektor masyarakat.

Komite ini bertemu secara teratur dan cermat memeriksa kinerja ICAC ICAC menjadi organisasi yang terbuka dan akuntabel.

Ada peran serta media massa yang selalu mengawasi kinerja ICAC setiap harinya.

3 Pilar Utama ICAC

1. Operations Department

2. Community Relations Department

3. Corruption Prevention Department

Operations Department Tugas Utama :

- Menerima dan mempertimbangkan pernyataan tanpa bukti praktek korupsi, dilanjutkan dengan Investigasi

Tahun 1974-2008, dari 101.512 yang dilaporkan, 65.318 kasus yang diinvestigasi dan 13.081 tersangka dituntut secara hukum.

Tahun 2008-sekarang, dari 3 377 kasus korupsi yang dilaporkan, 2.621 investigations and 333 tersangka dituntut.

Corruption Prevention Department

Tugas Utama :

- Memeriksa praktek-praktek dan prosedur (sistem) departemen di pemerintahan dan publik untuk menjamin adanya perbaikan prosedur agar tidak terjadi potensi praktek korupsi di tubuh departemen tersebut

- Memberi saran atas permintaan dari organisasi privat atau individu tentang bagaimana mencegah korupsi

Pencegahan ICAC meliputi sektor lingkungan, konstruksi, pendidikan,pelayanan jasa dan barang, serta hukum.

Community Relations Department Tugas Utama:

- Mengedukasi publik melawan kejahatan korupsi

- Mendapatkan dukungan publik media Edukasi dilakukan melalui kantor regional, media

massa dan tv, radio, iklan, serta melalui website ICAC untuk meningkatkan transparansi dan komunikasi antara ICAC dengan publik.

Target utama edukasi adalah generasi muda (remaja) pertunjukkan drama interaktif, talkshow, dan workshop diselenggarakan lebih dari 80.000 di sekolah-sekolah dan universitas di Hongkong

Faktor penentu suksesnya pemberantasan korupsi di Hongkong Government Determination Dukungan pemerintah melawan korupsi tinggi untuk

mempertahankan kemakmuran dan daya saing internasional.

Strong Legislation Perundang-undangan yang kuat dan penegakan hukum

yang kuat. Public Support. Untuk meningkatkan dan

mempertahankan pencegahan korupsi memerlukan kesadaran komprehensif dan panjang untuk mempromosikan dan memupuk dukungan dari masyarakat.

Faktor penentu kesuksesan pemberantasan korupsi di Hongkong (2)

System of Checks and Balances

Sistem check and balance digunakan untuk memastikan bahwa

lembaga anti-korupsi bekerja secara bertanggung jawab chief executive/executive council, legislative council, independent judiciary, advisory committees, media, etc

International Co-Operation

Kerja sama internasional yang kuat pertukaran multilateral

hukum dan bantuan investigasi dari berbagai negara kuat penanganan korupsi efektif dan efisien

Prestasi yang dicapai Hongkong Perubahan budaya korupanti

korup

Pelayanan jasa masyarakat bersih

Kewaspadaan sektor swasta meningkat korupsi dapat ditekan

Prestasi yang dicapai Hongkong

Prinsip dasar perbandingan hukum Tidak akan ada mekanisme

pemberantasan korupsi yang dapat diterapkan secara menyeluruh di semua negara

Karena kondisi dan kebutuhan masing-masing negara berbeda-beda

Aspek Hongkong (ICAC) Indonesia (KPK)

Visi Berkomitmen bersama masyarakat untuk melawan korupsi melalui penegakan hukum yang efektif serta pendidikan & pencegahan untuk menjaga Hongkong yang adil, stabil & sejahtera

Mewujudkan Lembaga Yang Mampu Mewujudkan Indonesia Yang Bebas Dari Korupsi

Jumlah staff : jumlah penduduk

1200 orang : 7 Juta jiwa 1 : 5800

500 orang : 220 Juta jiwa 1 : 440.000

Rentang waktu semenjak pembentukan

35 tahun Semenjak 1974

7 tahun Semenjak 2002

Tugas & kewenangan • Koordinasi dan supervisi • Penyelidikan • Penyidikan • Penuntutan • Pencegahan • Monitoring • Pengadilan

• Koordinasi dan supervisi • Penyelidikan • Penyidikan • Penuntutan • Pencegahan • Monitoring

Peraturan yang mendukung

• The Independent Commission Against Corruption Ordinance • The Prevention of Bribery Ordinance • The Elections (Corrupt and Illegal Conduct) Ordinance

• Undang-Undang No. 3 Tahun 1971

Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi •Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negera yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme •Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi •Peraturan Pemerintah Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi •Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi •Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi •Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang •Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2005 tentang Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia KPK

Strategi di bidang investigasi Perbandingan dengan Indonesia

Memelihara komunikasi yang baik dengan sektor publik dan privat dalam rangka pertukaran informasi dan kerjasama fasilitas

• Melaksanakan dengar pendapat atau

pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi untuk menyusun strategi bersama pemberantasan korupsi.

• Melaksanakan pertemuan dengan instansi pemerintah dan swasta untuk menyusun konsep dan strategi pelaksanaan reformasi administrasi sektor publik dan swasta.

menggunakan teknologi informasi (IT) untuk menganalisis dan mendapatkan otak intelektual dibalik tindak korupsi

• kehandalan TI • terjaminnya keamanan TI • kegiatan asset tracing • kegiatan proaktif investigasi • Pusat Informasi Pemberantasan Korupsi

Mempekerjakan informan dan agen penyamaran dengan metoda yang terkoordinasi dan terjaga

• kegiatan intelijen • kegiatan proaktif investigasi • SDM penyidik berasal dari dalam KPK/ lembaga dengan kewenangan penyidikan

Strategi di Bidang koordinasi Perbandingan dengan Indonesia

bekerja sama dengan penegak hukum lokal dan departemen-departemen pemerintahan untuk menghapuskan peluang korupsi pada bidang layanan masyarakat.

• Koordinasi dengan seluruh aparat pengawasan pada masing-masing instansi • bimbingan teknis tentang tata kelola pemerintahan yang baik kepada pemerintah di daerah

dimasukkannya pendamping operasional (Operational Liaison) dalam satuan kepolisian, kantor imigrasi, kantor pelayanan publik, bea & cukai dan satuan pemadam kebakaran di Hongkong

• koordinasi penanganan pengaduan masyarakat dengan instansi berwenang • penanganan pengaduan masyaraka • pengumpulan bahan keterangan dan pembangunan kasus dari pengaduan masyarakat

bekerja sama dengan Supreme People's Procuratorate daerah sekitar dan Guangdong Provincial People's Procuratorate untuk mengatasi korupsi lintas batas wilayah

Kesimpulan

1. Pemberantasan korupsi di

Indonesia tidak kalah jauh

dengan Hongkong.

2. Hal yang membedakan antara

kedua negara: dukungan dari

pemerintah, kekuatan hukum

dari lembaga pemberantasan

3. Budaya masyarakat anti-korupsi,

perlu ditumbuh kembangkan

Korupsi Bukan Budaya Indonesia Survey TII (2007-2008)

Lima Kota/Daerah terburuk: Maumere, Mataram,

Gorontalo, Denpasar,dan Cilegon

(budaya dimanfaatkan sebagai alat legitimasi kekuasaan

yang bersifat korup. Pelaku oknum pejabat tertentu)

Lima Kota/Daerah terbaik: Palangka Raya, Wonosobo,

Pare-pare, Kab Tanah Datar dan Jogyakarta (nilai

budaya yang dilengkapi pranata sosial yang lengkap

dimanfaatkan sebagai aset memberantas korupsi)

Komitmen berkaitan erat dengan latar belakang

pemimpin daerah. Bupati Sragen, profesional, berhasil

menerapkan sistem pelayan publik satu atap yang

sangat paling efisien di Indonesia