Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Seminar Internasional
Riksa Bahasa XIIProgram Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
SPs Universitas Pendidikan Indonesia
Alamat Penyunting dan Tata Usaha:Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia SPs UPI Gedung Pascasarjana
Lt. 6 Jalan Setiabudhi 229 Bandung 40154,Telp. 022 70767904. Homepage: http://riksabahasa.event.upi.edu/
Pos-el: [email protected]
Peranan Bahasa Indonesiasebagai Literasi Peradaban
ii Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
Seminar Internasional Riksa Bahasa XIIProgram Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
SPs Universitas Pendidikan Indonesia3 November 2018
Diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia SPs UPI bekerja sama denganPerkumpulan Pengajar Bahasa Indonesia. Seminar Internasional ini merupakan agendarutin Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia. Berisi tulisan yang diangkat dari hasilpenelitian di bidang bahasa, sastra, tradisi, dan pembelajarannya. Artikel yang dimuattelah direview oleh pakar di bidangnya.
Penanggung jawab : Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa IndonesiaSPs Universitas Pendidikan Indonesia
Ketua Pelaksana : Tiya Antoni, S.Pd.Pimpinan Redaksi : Desma Yuliadi Saputra, S.Pd.Penyunting Utama : Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd.
Dr. Vismaia S. Damayanti, M.Pd.Dr. Yeti Mulyati, M.Pd.Dr. Suci Sundusiah, M.Pd.
Penyunting Pelaksana : Tomi Wahyu Septarianto, M.Pd.Haerul, M.Pd.Saidiman, M.Pd.
Tim Kurator : Cut Nabilla Kesha, S.Pd.Khalidatun Nuzula, S.Pd.Mita Domi Fella Henanggil, S.Pd.Trisnawati, S.Pd.Muhamad Zainal Arifin, S.Pd.
Pelaksana Tata Usaha : Hendriyana
Alamat Penyunting dan Tata Usaha:Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia SPs UPI Gedung Pascasarjana
Lt. 6 Jalan Setiabudhi 229 Bandung 40154,Telp. 022 70767904. Homepage: http://riksabahasa.event.upi.edu/
Pos-el: [email protected]
iiiSeminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajardan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkanpotensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan diri-nya, masyarakat, bangsa dan negara (Ayat 1 Pasal 1 UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun2003). Konsep pendidikan yang dianut dalam penyelenggaraan pendidikan di Indo-nesia tersebut menyiratkan berbagai persiapan, baik dari warga, masyarakat, maupunpemerintah. Persiapan yang paling mendasar dari semua lapisan tersebut adalahpersiapan kesadaran dan kepahaman terhadap konsep pendidikan tersebut. Keduabentuk persiapan tersebut diperlukan agar dalam pencapaiannya terjadi sinergi dariberbagai aktivitas dari semua pihak.
Saat ini pendidikan di Indonesia diwarnai dengan kondisi yang memprihatinkanuntuk menghadapi era revolusi industri 4.0. menurut berbagai sumber ada tiga halyang harus ditingkatkan dari sebuah bangsa agar dapat menghadapi era tersebut,yakni karakter, kompetensi, dan literasi. Karakter terkait dengan sikap dan perilakusuatu bangsa yang harus mengarah bagi kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan.Kompetensi mengarah pada peningkatan kemampuan berpikir kritis, kreatif, komuni-katif, dan kolaboratif. Literasi bangsa pun harus terus dipacu untuk meningkatkankemampuan membaca, kepahaman budaya, teknologi, dan keuangan.
Seminar Internasional Riksa Bahasa XII merupakan wahana untuk membincangkanpemecahan masalah yang tepat menghadapi era revolusi industri 4.0 melalui duniapendidikan bahasa Indonesia, baik dari sisi bahasa, sastra, maupun budaya yangmenjadi khazanah bangsa Indonesia. Sejumlah makalah telah disajikan pada acaratersebut dan berlangsung menarik dari setiap pembentangannya. Untuk mendapatkaninformasi yang jelas dari setiap makalah yang dibentangkan, panitia Riksa BahasaXII menyiapkan prosidingnya. Semoga prosiding ini bermanfaat dan kami mohonmaaf atas segala kekurangannya.
Bandung, 3 November 2018
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa IndonesiaSekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Sambutan Ketua Program StudiPendidikan Bahasa Indonesia
SPs Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd.
iv Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
vSeminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
Prakata PanitiaSeminar Internasional Riksa Bahasa XII
Kita yang telah terbiasa berproses dalam segala kebaikan, senantiasa setiapperjalanannya berharap mendapat hidayah dan anugerah dari Tuhan penciptaalam dan segala isinya—segala ilmu pengetahuan. Kita bersyukur, langkah
demi langkah perjalanan dalam pelaksanaan Seminar Internasional Riksa BahasaXII telah sampai pada sesuatu yang kita harapkan. Untuk kali pertamanya, tulisan-tulisan yang diterima oleh panitia Riksa Bahasa XII dapat diterbitkan secara daringdan cetak dengan ber-ISSN dan terindeks ke dalam google scholar, serta dapatdiakses secara bebas melalui portal Open Journal System (OJS). Semoga langkahini menjadi sebuah terobosan yang dapat dilanjutkan pada kegiatan selanjutnya.
Seminar Internasional dengan tema Peranan Bahasa Indonesia sebagai LiterasiPeradaban, diharapkan dapat menjadi sebuah wahana di bidang ilmu pendidikan—bagi para akademisi dan praktisi kebahasaan, kesusastaan, dan pembelajarannya.Selain itu, pertemuan mahasiswa lintas kampus menjadi sebuah momentum yangbegitu membahagiakan bagi kita semua. Terlebih, Seminar Internasional Riksa BahasaXII diselenggarakan atas kerja sama Program Studi Pendidikan Bahasa IndonesiaSPs Universitas Pendidikan Indonesia dengan Perkumpulan Pengajar Bahasa Indo-nesia (PPBI). Dengan demikian, segala problematika pendidikan yang awalnya sulitdiakses karena jarak dapat diolah menjadi sebuah forum ilmiah dalam kegiatan ini.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada para pembicarakunci, pemakalah, peserta, panitia, dan pihak-pihak yang telah ikut berkontribusidalam kegiatan ini. Mohon maaf atas segala kekurangan dalam pelaksanaan RiksaBahasa XII. Semoga dapat menjadi perbaikan dan pelajaran bagi kita sebagaipenyelenggara. Selamat menikmati prosiding Riksa Bahasa XII, semoga bermanfaat.
Bandung, 3 November 2018
Panitia Riksa Bahasa XII
vi Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
viiSeminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
Daftar IsiSeminar Internasional Riksa Bahasa XII
3 November 2018
SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDIPRAKATA PANITIA RIKSA BAHASA XIIDAFTAR ISI
MAKALAH PEMBICARA KUNCI
PERSEPSI PELAJAR TERHADAP TINGKAH LAKU PENGAJARAN GURUBAHASA MELAYU SEKOLAH MENENGAH DI NEGARA BRUNEIDARUSSALAMDr. Haji Mohd Ali bin Haji Radin
REPRESENTASI BUDAYA DALAM CERITA PENDEK INDONESIADavid John Rawson, B.A (Hons.), MPS.
KATEGORI BAHASA
PEMBINGKAIAN PRABOWO DAN JOKOWI DI INSTAGRAMMOJOKDOTCO SEBUAH ANALISIS WACANA MULTIMODALApri Pendri dan Vismaia S. Damayanti
PANTUN DALAM KESENIAN TUNDANG MAYANG PADA MASYARAKATMELAYU PONTIANAK (KAJIAN LINGUISTIK FUNGSIONAL SISTEMIK)Ari Kurnianingsih dan Yunus Abidin
1
29
47
55
iiiv
vii
viii Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
GERAKAN LITERASI MEDIA DI SEKOLAH SEBAGAI UPAYA MEMINI-MALISIR PENYEBARAN HOAKS MELALUI MEDIA SOSIALAri Rizki Nugraha dan Andoyo Sastromiharjo
PRINSIP KESOPANAN BAHASA DALAM NOVEL KUSUT KARYA ISMETFANANY (TINJAUAN PRAGMATIK)Aruna Laila
UNGKAPAN EMOSI NEGATIF MASYARAKAT MULTIETNIS PANDA-LUNGAN JEMBERAstri Widyaruli Anggraeni, Trisna Andarwulan dan Ruaidah
KAJIAN LINGUISTIK VERBA SERIAL DALAM BAHASA MINANGKABAUAyu Fircha Irdina
KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA MAHASISWA MESIR PROGRAMKNB DAN DARMASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANGBella Wahyu Wijayanti dan Robiatul Adawiyah 99
KETERAMPILAN LITERASI MEDIA SOSIAL UNTUK MENANAMKANNILAI KEBHINEKAANCecep Dudung Julianto
KLASIFIKASI GAYA WICARA MAHASISWA DALAM PRESPEKTIFMARTIN JOOS (SEBUAH KAJIAN AWAL)Daman Huri dan Sri Wiyanti
INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM BAHASA TALAUDPADATUTURAN ANAKDestrianika Binoto
TREN BAHASA ANAK JAKARTA SELATANDina Purnama Sari
PERSPEKTIF IDEOLOGIS PADA TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAMFRAGMEN TANYA JAWAB KENDURI CINTA EMHA AINUN NAJIB DANSUDJIWO TEJODwi Sastra Nurrokhma
63
73
83
93
99
109
119
127
137
147
ixSeminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
VARIASI FONEM SILABI AKHIR KATEGORI NOMINA PADA BAHASAKERINCI DI KECAMATAN HAMPARAN RAWANG KOTA SUNGAIPENUHEsy Solvera, Wahya, dan Wagiati
LEKSIKON BERHUMA DALAM PIKUKUH SLAM SUNDA WIWITAN PADAMASYARAKAT BADUY (KAJIAN LEKSIKOLOGI)Gadis Saktika, Sri Wiyanti, dan Mahmud Fasya
KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA MULTIBAHASAWANMAHASISWA DARMASISWA UNIKOMJuanda
IMPLIKATUR PERTUTURAN ANTARA DOSEN DAN MAHASISWA(SEBUAH STUDI DESKRIPTIF ANALITIS DI SEBUAH PERGURUANTINGGI DI KARAWANG)Kelik Wachyudi, Liza Zakiyah, dan Zakir Hussain
POLA PEMBENTUK KONSTRUKSI VERBA SERIAL BAHASA MADURADAN STRUKTUR KONSTITUEN (KAJIAN TIPOLOGI BAHASA DANSTRUKTUR KONSTITUEN TEORI X-BAR)Khothibhatul Ummah
KESANTUNAN BERBAHASA TOKOH POLITIK INDONESIA DI RUANGPUBLIKMahmudah Nursolihah dan Andoyo Sastromiharjo
MAKIAN PADA KOMENTAR POSTINGAN POLITIK DI INSTAGRAMDETIKCOMMelda Fauzia Damaiyanti
WACANA HUMOR SATIRIS DALAM SASTRASIBER DI AKUN INSTAGRAMTAHILALATSMaulidah Fittaurina dan Machridatul Ijlisa
DAMPAK LITERASI INFORMASI DALAM MEDIA TELEVISI TERHADAPPEMARTABATAN BAHASA INDONESIA PADA KALANGAN REMAJADI KABUPATEN BANDUNG BARAT DAN CIMAHIMimin Sahmini
155
163
169
175
183
195
203
211
221
x Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
KONSTRUKSI VERBA SERIAL TIPE GERAKAN PADA BAHASA ISOLATIF:DALAM BAHASA SIKKA DAN MANGGARAIMonika Herliana
MODEL PEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL MELALUI PEN-DEKATAN LEA BERBASIS POLA ASUH KELUARGA DALAM PENUNTAS-AN TUNAAKSARA MASYARAKAT MISKIN PERDESAANMuhamad Zainal Arifin dan Vismaia S. Damaianti
PARTISIPASI AKADEMISI DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BAHASAINDONESIAMuhammad Ridlo dan R. Ockti Karleni
REPRESENTASI BUDAYA DALAM TUTURAN GURU: WACANA FUNG-SIONAL SISTEMIKNi Wayan Eminda Sari dan Dawud
NASIHAT GURINDAM DUA BELAS KARYA RAJA ALI HAJI DALAMMENYIKAPI PENYEBARAN HOAXNurfadilah
EKOLOGI BAHASA DAERAH BACANPipit Aprilia Susanti
KONSTRUKSI BAHASA SARKASME DALAM PERGAULAN KAWULAMUDA BANDUNGRidzky Firmansyah Fahmi, Burhan Sidiq, dan Iin Tjarsinah
KEBIJAKAN BAHASA NASIONAL VERSUS SIKAP BAHASA ASING DIMEDAN, SUMATERA UTARASafinatul Hasanah Harahap
PEMARTABATAN BAHASA INDONESIA MELALUI BAHASA JURNALISTIKSofiatin
ANALISIS NILAI BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL DALAM PERI-BAHASA MASYARAKAT MANGGARAI (GO’ET): KAJIAN ANTROPO-LINGUISTIKStefania Helmon
231
239
251
259
267
279
283
297
305
313
xiSeminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
REPRESENTASI UJARAN KEBENCIAN DALAM MEDIA SOSIAL TWITTERSuriadi dan Dadang S. Anshori
HUMOR ISLAMI PADA WHATSAPP: TELAAH WACANA KRITISSusilo Mansurudin
KALIMAT PROMOTIF ANAK DI ERA DIGITALWevi Lutfitasari
PERAN ANTROPOLINGUISTIK MENGURAI TRADISI MANGUPA ADATANGKOLAYusni Khairul Amri
KATEGORI SASTRA
EKSISTENSI BAHASA MELAYU SAMBAS DALAM BUDAYA MAKANBESAPRAH MASYARAKAT MELAYU SAMBASAlif Alfi Syahrin dan Tresna Dwi Nurida
DOKUMENTASI FOLKLOR LISAN: CERITA RAKYAT GRESIK SEBAGAIMEDIA KARAKTER ANAK 6-12 TAHUNAmalia Juningsih
STRUKTUR DAN NILAI BUDAYA PERNIKAHAN ADAT SASAK SORONGSERAH AJI KRAME DI LOMBOKAnita Listiawati
NILAI FEMINISME TOKOH IREWA DALAM NOVEL ISINGA KARYADOROTHEA ROSA HERLIANYArief Kurniatama, Suyitno, dan St. Y. Slamet
EKSPRESI MORAL REMAJA DALAM NOVEL DILAN 1990 KARYA PIDIBAIQArrie Widhayani, Sarwiji Suwandi, dan Retno Winarni
ANALISIS UNSUR INTRINSIK DALAM HIKAYAT PRANG SABI KARYATEUNGKU CHIEK PANTE KULUAsriani
325
331
341
353
367
377
387
395
403
415
xii Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
FENOMENA MANTRA TOLAK HUJAN DALAM MASYARAKAT PAKIS-JAJAR, KABUPATEN MALANGAsyifa Alifia dan Alfi Cahya Firdauzi
UPAYA REVITALISASI KESENIAN BELUK SEBAGAI BAHAN AJARCERITA RAKYAT UNTUK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATASBangbang Muhammad Rizki dan Sumiyadi
NILAI-NILAI BUDAYA TRADISI UPACARA ADAT MERLAWUH DIGUNUNG SUSURU DESA KERTABUMICep Anggi Ferdiansyah dan Yulianeta
EKSISTENSI HADIH MAJA DI KALANGAN MAHASISWA ACEHCut Nabilla Kesha dan Andoyo Sastromiharjo
“JOKO TINGKIR”: ANALISIS NILAI BUDAYA DALAM CERITA RAKYATKABUPATEN SRAGENDewi Frisay Latukau dan Yulianeta
NOVEL KOMIK (NOMIK) SEBAGAI BAHAN AJAR PEMBELAJARANCERITA RAKYAT DARI HASIL ALIH WAHANA PANTUN SUNDADini Ocktarina F. dan Nuny Sulistiany Idris
PENGKAJIAN SASTRA DIDAKTIS NOVEL BIDADARI BERMATA BENINGKARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZYErlinda Nofasari, Sumiyadi, dan Ninit Alfianika
MAKNA UNGKAPAN SYUKUR, PERMOHONAN, DAN HARAPAN DALAMMANTRA UPACARA NGUNGGAHKE SUWUNAN: KAJIAN ANTROPO-LINGUISTIKEtheldredha Tiara Wuryaningtyas
REPRESENTASI IDEOLOGI FEMINISME DALAM MEDIA ONLINETIRTO.IDFadli Zakaria dan Yulianeta
KAJIAN FOLKLOR CERITA WANDIUDIU PADA MASYARAKAT BUTONDAN UPAYA PELESTARIANYAFalmawati dan Yeti Mulyati
423
433
441
449
455
463
471
481
491
497
xiiiSeminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
KAJIAN STRUKTUR MITOS DALAM CERITA PANTUN CIUNG WANARAVERSI C.M. PLEYTEFerina Meliasanti
REFLEKSI KONFLIK BATIN PADA TOKOH DALAM NOVEL GADIS KECILDI TEPI GAZA KARYA VANNY CHRISMAGusnetti dan Rio Rinaldi
FENOMENA KELISANAN TRADISIONAL SEBAGAI MEDIA DAN SUMBERPEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SEKOLAH DASARHasanatul Fitri dan Sonny Affandi
ALIH WAHANA PUISI TAK SEPADAN KARYA CHAIRIL ANWAR KEBENTUK MUSIKALISASIIndra Irawan dan Sumiyadi
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM SYAIR NYANYIANONANG-ONANG PADA PERTUNJUKAN GORDANG SAMBILANIrena Andina Putri Nst dan Tedi Permadi
ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL KARYA ASMA NADIA DANIMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAHJepri Arizal
PENGGUNAAN BAHASA SUNDA DAN JAWA DI KECAMATAN PUSAKA-NAGARA KABUPATEN SUBANG PROVINSI JAWA BARAT: STUDIGEOGRAFI DIALEKKartika Nurul Fajrina, Sugeng Riyanto, dan Wahya
ANALISIS PERBANDINGAN TERHADAP FAKTA CERITA ANTARA NOVELSANG PEREMPUAN KEUMALA DENGAN BIOGRAFI MALAHAYATISRIKANDI DARI ACEHLinda dan Sumiyadi
MAKNA MANTRA KESENIAN JATHILAN PADA MASYARAKAT YOGYA-KARTA: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIKLukas Budi Husada
PERJUANGAN MERAIH PENDIDIKAN PADA KARAKTER TOKOH DALAMNOVEL MA YAN DAN LASKAR PELANGIMiftakhul Huda, Budi Prasetyo Wibowo, dan Hendi Kurniawan
505
517
533
545
553
563
573
579
589
597
xiv Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
KONSEP KESETIAAN PEREMPUAN (MUSLIHAT PENOLAKAN PINANGANDALAM SYAIR KHADAMUDDIN AISYAH SULAIMAN)Musliha dan Tedi Permadi
PENGUKUHAN MITOS HARIN BOTAN DALAM CERPEN JEMMY PIRANMusriani
KONSEP PERJUANGAN DALAM HIKAYAT PRANG SABI KARYATEUNGKU CHIK PANTE KULUMutia Agustisa dan Yulianeta
AKTOR-AKTOR LISAN DI KEDAI KOPI (ANALISIS PERUBAHAN REALITASMATERIAL SASTRA LISAN DI TANJUNGPINANG, KEPULAUAN RIAU)Nanda Darius
TRANSFORMASI MASYARAKAT RIAU DALAM BUDAYA MENJAGALINGKUNGAN DI NOVEL LUKA PEREMPUAN ASAP KARYA NAFI’AH ALMA’RABNoni Andriyani
APRESIASI ROYONG PENGANTAR TIDUR DENGAN PENDEKATANEKOKRITIK GREG GARRARDNur Zaim Mono
MOTIF CERITA PADA SERI CERITA RAKYAT KARYA MURTI BUNANTASERTA KEMUNGKINAN PENGARUHNYA PADA PERKEMBANGANIMAJINASI DAN INTELEKTUAL ANAKOlivia Maulani Choerunnisa dan Yunus Abidin
ANALISIS STRUKTUR PUISI SEDU KARYA FAJAR MARTAPetrinto Shebsono dan Fajar Marta
REPRESENTASI KEKERASAN FISIK DAN SIMBOLIK TERHADAP PEREM-PUAN DALAM FILM MARLINA SI PEMBUNUH DALAM EMPAT BABAKRatu Bulkis Ramli
RETORIK LOKALITAS MINANGKABAU DALAM NOVEL-NOVELROMANTISISME PENGARANG ETNIS MINANGKABAU: PERSPEKTIFSTILISTIK-ANTROPOLINGUISTIKRio Rinaldi dan Witri Annisa
605
615
625
631
641
649
659
669
677
691
xvSeminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
MIMPI GIGI COPOT MASYARAKAT LUMAJANG SEBAGAI FENOMENAKEBENARAN DALAM KAJIAN PRIMBON JAWA DAN TEORI MIMPISIGMUND FREUDRobiatul Adawiyah dan Bella Wahyu Wijayanti
ANALISIS PENOKOHAN TOKOH UTAMA NOVEL “BUNDA, KISAH CINTADUA KODI” KARYA ASMA NADIA KE FILM (KAJIAN ALIH WAHANA)S. Nailul Muna A. dan Yulianeta
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT DIKABUPATEN BANYUASINSanti Nurrahmawati
FUNGSI TRADISI UPACARA ADAT BAKAWUA DALAM MENINGKATKANMODAL SOSIOKULTURAL DAN RANCANGAN MODEL REVITALISASITRADISI LISAN SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN TEKS ESKPLANASISonny Affandi dan E. Kosasih
FOLKLOR TENGGER: LITERASI HARMONI BUDAYA, INSTRUMENPENDIDIKAN, KONSERVASI, DAN KEWIRAUSAHAANSony Sukmawan dan Rahmi Febriani
FUNGSI DAN NILAI BUDAYA DALAM CERITA RAKYAT DI KABUPATENKUANTAN SINGINGISri Antoni dan Sumiyadi
IDEOLOGI GENDER: REFLEKSI PERJUANGAN PEREMPUAN KARO DANJAWA DALAM DOMINASI LAKI-LAKISri Ulina B.G., Erlinda Nofasari, dan Fheti Wulandari Lubis
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM SASTRA LISAN ADAPAPPASENGSyahru Ramadan, Sumarlin Rengko, dan E. Kosasih
FILOSOFI LANGGAM KATO CERMIN BUDAYA AKADEMIK MAHASISWADALAM BERKOMUNIKASISyofiani dan Romi Isnanda
701
713
721
727
739
751
759
769
779
xvi Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
PERSPEKTIF GENDER DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYAANDREA HIRATA SERTA IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJARSASTRA DI SMATanita Liasna
REPRESENTASI NILAI-NILAI BUDAYA NTT DALAM NOVEL ANAK MATADI TANAH MELUS KARYA OKKY MADASARITanzilia Nur Fajriati dan Yunus Abidin
ANALISIS PROSES KREATIF PENYAIR INDONESIA DAN PEMANFAAT-ANNYA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISITedy Heriyadi, Sumiyadi, dan Tedi Permadi
PERTUNJUKAN KRINOK SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN TRADISI LISANTiya Antoni dan Tedi Permadi
MANISFESTASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM BUKU CERITAANAK KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) “LILI & LYLIU”Tomi Wahyu Septarianto
MAKNA SIMBOL TUMBUHAN PADA PEMASANGAN TARUB DALAMUPACARA PERNIKAHAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: KAJIANEKOLINGUISTIKWuri Wuryandari
NILAI BUDAYA SIRI’ DAN STRUKTURAL DALAM PERNIKAHAN ADATSUKU BUGIS SOPPENG SULAWESI SELATANYusni Anisa
KATEGORI BIPA
INVITATION CARD SEBAGAI MEDIA KETERAMPILAN BERBICARADALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASINGAsih Riyanti
RELEVANSI WUJUD KOHESI DAN KOHERENSI SEBAGAI BAHAN AJARMENULIS BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA)Basuki Rachmat Sinaga, Andayani, dan Sahid Teguh Widodo
789
857
845
865
799
809
829
821
837
xviiSeminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
875 BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA: ANALISISPEMBELAJARAN BIPA DENGAN PENDEKATAN INTEGRATIF DALAMKONTEKS KECAKAPAN HIDUPLin sihong dan Vismaia S. Damayanti
ANALISIS KESALAHAN AFIKSASI PADA KARANGAN ARGUMENTASISISWA BIPA TINGKAT MENENGAHMurni Maulina
ANALISIS BENTUK KEBUTUHAN AWAL PEMBELAJAR BIPA JERMANDI GOETHE-INSTITUT INDONESIANellita Sipinte dan Andoyo Sastromiharjo
PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULISBAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING MELALUI APLIKASIBERBASIS ANDROIDTiryadi Rizki dan Tria Meditanala
IMPLEMENTASI LOKALITAS INDONESIA DALAM BAHAN AJAR BIPATINGKAT DASARTri Hastuti dan E. Kosasih
KATEGORI PEMBELAJARAN
ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUIMODEL GUIDED DISCOVERYAmmy Amalia Septyani dan Vismaia S. Damaianti
PENERAPAN MEDIA SLIDE SHOW DALAM PEMBELAJARAN MENULISAnwar Hadi Adistia
INSTRUMEN EVALUASI KETERAMPILAN GURU MEMBERIKAN MOTI-VASI MENYIMAK DAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASAINDONESIABaharman, Haerul, Syihabuddin, dan Vismaia S. Damayanti
MODEL CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING(CORE) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISIDeden Much. Darmadi dan Kosasih
881
889
895
901
907
915
921
931
xviii Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
941 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL ASSURE UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARYA TULIS ILMIAHDesma Yuliadi Saputra dan Dadang Ansori
PENGEMBANGAN MEDIA VLOG (VIDEO BLOG) SEBAGAI MEDIAALTERNATIF UNTUK MELATIH PROSES BERPIKIR KRITIS SISWADALAM MATERI LAPORAN PERJALANANDevina Alianto
PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA BERBANTUAN MODELPEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMANElkartina. S dan Isah Cahyani
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN GURU BAHASA INDONESIATERHADAP PENULISAN SOAL HOTS MELALUI PELATIHAN PENYU-SUNAN SOAL HOTS BERBASIS PENGODEAN TERHADAP TAKSONOMIKARTHWOHLEuis Erinawati
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI KRITIS UNTUKMENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAHDASARFauziah Aulia Rahman dan Isah Cahyani
REKAYASA KREATIF-KRITIS-EDUKATIF PENULISAN CERITA RAKYATINDONESIA UNTUK ANAK USIA SDGivari Jokowali dan Imro’atul Mufiddah
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENG-GUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AUTOMOUS LEARNER (PenelitianTindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 29 Bandung)Hendi Supriyadi
KEMAMPUAN MEMBACA KREATIF TEKS MULTIMODALSISWA SEKOLAHMENENGAH KEJURUANHidaina Farhani dan Yeti Mulyati
IMPLEMENTASI BAHAN AJAR KETERBACAAN BERORIENTASI DIRECTINSTRUCTION BERMETODE TPS SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGANHOTS MAHASISWAIdhoofiyatul Fatin dan Sofi Yunianti
951
961
969
979
985
995
1001
1011
xixSeminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
1023 PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS KEARIFANLOKAL DALAM MENULIS TEKS EKSPOSISIIlma Oksalia dan Isah Cahyani
MODEL BRAINWRITING BERBANTUAN MEDIA KOMIK TANPA TEKSDALAM PEMBEAJARAN MENULIS KREATIF CERITA FANTASI SISWAKELAS VII SMP NEGERI 2 PARONGPONG KABUPATEN BANDUNGBARAT TAHUN AJARAN 2018/2019Irawati
HUBUNGAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DENGAN KEMAMPUANMENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS XI SMAJuniar Ivana Barus
INTEGRASI KEARIFAN LOKAL SEBAGAI UPAYA MENGASAH KETERAM-PILAN BERPIKIR KRITIS DALAM MEMBACA INTENSIFJuniyarti dan Yeti Mulyati
PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL5M BERBASIS KEARIFAN LOKALKhalidatun Nuzula dan Andoyo Sastromiharjo
PEMBELAJARAN DEBAT MELALUI NEURO- LINGUISTIC PROGRAMMINGKusmadi Sitohang dan E. Kosasih
PEMANFAATAN PUISI SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAHASA INDO-NESIA UNTUK PEMBINAAN NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA PADAPESERTA DIDIK DI SMP TAMAN SISWA BAHJAMBI KABUPATENSIMALUNGUNLili Tansliova dan Netti Marini
SASTRA DIDAKTIS DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRALina Sundana, Andoyo Sastromiharjo, dan Sumiyadi
PERBANDINGAN IMPLEMENTASI METODE SUGGESTOPEDIA DALAMPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DAN CERPENMahardika Sakti dan Yulianeta
ALAT EVALUASI AFEKTIF BERMUATAN KESANTUNAN BERBAHASADALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIAMaulida Azkiya Rahmawati dan Nuny Sulistiany Idris
1033
1043
1051
1061
1071
1077
1085
1095
1105
xx Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
1111 TERAPI KODE UNTUK ANAK DISLEKSIA STUDI KASUS KESULITANMEMBACA PADA ANAK KELAS 1,SD EDU GLOBAL SCHOOL Maulinnisaa Tiur R. N. dan Nuny Sulistiany Idris
KEMAMPUAN ANALOGI UNTUK MENULIS KREATIF CERITA FIKSI MENGGUNAKAN MODEL TREFFINGERMega Riyawati dan Yunus Abidin
PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA MENGGUNAKAN MODEL SINEKTIKMita Domi Fella Henanggil dan Yeti Mulyati
PENERAPAN METODE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS HOTSNinit Alfianika, Erlinda Nofasari, dan Silvia Marni
PEMANFAATAN BAHAN AJAR BERBASIS APLIKASI DIGITALDALAM PEMBELAJARAN LITERASINurhaidah dan E. Kosasih
PEMBELAJARAN BERBICARA NEGOSIATIF: PERENCANAAN MODEL MULTIMODAL DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA REMAJA AUTIS Nurhasanah Widianingsih dan Vismaia S. Damaianti
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT APLIKASI PADA ANDROID BER-JUDUL NEMO BERTEMA KEARIFAN LOKAL KOTA SURABAYA UNTUK MAHASISWA PROGRAM DHARMASISWA LEVEL PEMULA (A1) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA TAHUN 2018Pheni Cahya Kartika dan Insani Wahyu Mubarok
TEKNIK ROLE PLAYING DENGAN PENGUATAN EFIKASI DIRI DALAM PEMBELAJARAN DEBAT (STUDI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DI KELAS X MAN PURWAKARTA)Puji Suci Lestari, Andoyo Sastromiharjo, dan Nuny S.I.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISIRama Fitriaty Mursalin dan Isah Cahyani
1117
1127
1135
1147
1153
1163
1171
1179
xxiSeminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
1191 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH LING-KUNGAN BERBANTUAN MEDIA GAWAI DALAM PEMBELAJARANMENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASIRatmiati dan Isah Cahyani
ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN MELALUIMODEL QUANTUM NOTE-TAKERRetno Puji Lestari dan Vismaia S. Damayanti
EVALUASI PEMBELAJARAN: PERENCANAAN PENGEMBANGAN ALATEVALUASI MEMBACA BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILLS(HOTS) DENGAN KONTEKS KECAKAPAN HIDUPRia Nopita dan Vismaia S. Damaianti
VALIDITAS PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS TEKSCERITA PENDEK BERBASIS TEKNIK CRITICAL INCIDENTRiska Novia Matalata dan Isah Cahyani
PEMBELAJARAN MENULIS JURNALISTIK MELALUI AKTIVITAS INKUIRIBERBASIS WEB 2.0Riskha Arfiyanti
INDIKATOR TES MENYIMAK BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUPRisky Rhamadiyanti Kurniawan, Vismaia S. Damaianti, danYunus Abidin
ALAT UKUR KEMAMPUAN EFEKTIF MEMBACA BERBASIS MOBILELEARNINGRisya Faisal dan Yunus Abidin
METODE PETA PIKIRAN BERBASIS SKEMA INFORMASI UNTUKMENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS PADA SISWABERKESULITAN MEMBACA PEMAHAMANRizki Akbar Mustopa dan Vismaia S. Damaianti
STRATEGI GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMBUAT SOAL HOTSPADA PEMBELAJARAN ABAD KE-21Saidiman, Rina Heryani, dan Syamsul Bahri
1207
1197
1215
1223
1235
1245
1253
1263
xxii Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
1267 METODE MEMBACA TERBIMBING (GUIDED READING)UNTUK PENING-KATAN MINAT BACA BAGI PEMBACA PEMULASaskya Veronika Cleopatra, Isah Cahyani, dan Yeti Mulyati
LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MENULISSeptiana Mauludin dan Isah Cahyani
MENUMBUHKAN LITERASI KRITIS DI KALANGAN MAHASISWA(LITERASI DALAM PERKULIAHAN PENGAJARAN KETERAMPILANMEMBACA)Suci Dwinitia
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASIMELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE BERBASIS MEDIA AUDIOVISUAL DI SMASuci Rizkiana dan Menik Widiyati
PERANCANGAN MODEL PENILAIAN AUTENTIK-KOLABORATIFMENULIS PUISI DI SMASuci Sundusiah, Ah. Rofiuddin, Heri Suwignyo,dan Imam Agus Basuki
PEMBELAJARAN MENULIS KRITIS: ANALISIS STRATEGI PEMBELAJAR-AN MENULIS KRITIS DENGAN ANALOGI KARAKTERISTIK BUNGAMATAHARITanti Hartanti dan Vismaia S. Damaianti
MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER BERBASIS MEDIA KOMIKDALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA FANTASITrisnawati dan E. Kosasih
LITERASI SAINS DALAM 32 CERITA PENDEK PADA FESTIVAL LOMBASENI SISWA NASIONALUswatun Hasanah dan Yeti Mulyati
RANCANGAN PENERAPAN MODEL CORE (CONNECTING,ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) BERBASIS KECERDASANANALOGI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS OPINIVita Marlina dan Nuny Sulistiany
1283
1273
1295
1305
1315
1327
1339
1347
xxiiiSeminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
1357 BUDAYA LITERASI DENGAN STRATEGI CALLA DAN E-LIBRARY DITANAH OMBAKWitri Annisa
PENGGAMBARAN MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PENOKOHAN NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA Yudha Patria Yustianto dan Tedi Permadi
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA BERBASIS KEARIFAN LOKAL MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CIRCUIT LEARNING PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 17 SINGKAWANG Zulfahita, Lili Yanti, dan Mardian
KEPRAKTISAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DENGAN MENG-GUNAKAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS II SDLilik Binti Mirnawati, Fajar Setiawan, dan Aswin Rosadi
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLOSE READINGM. Hasan Nurdin dan Yunus Abidin
1365
1373
1381
1387
xxiv Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
1033Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
PENDAHULUANMenulis merupakan kegiatan yang rumit dan kompleks. Penyampaian gagasan untukkegiatan menulis menduduki posisi paling kecil jika dibandingkan dengan keterampilanmenyimak, berbicara, dan membaca. Pendapat ini berdasarkan hasil penelitian Rankindan Anderson (Cahyani, 2012: 63) terhadap empat keterampilan berbahasa menyim-pulkan, bahwa (1) menyimak 45%, (2) berbicara 30%, (3) membaca 16%, danmenulis 19%.
MODEL BRAINWRITING BERBANTUAN MEDIA KOMIKTANPA TEKS DALAM PEMBEAJARAN MENULIS KREATIF
CERITA FANTASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT
TAHUN AJARAN 2018/2019
IrawatiUniversitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia
AbstrakCerita fantasi adalah bahan yang berbentuk karangan atau tulisan untuk menuturkan,menggambarkan, atau membayangkan berbagai perbuatan, pengalaman, dankejadian berupa angan-angan, khayalan, imajinasi, atau rekaan belaka. MetodeBrainwriting adalah cara curah gagasan yang dilakukan secara tertulis memintabantuan dalam suatu kelompok untuk memberikan ide atau gagasan berdasarkantema atau masalah tertentu Michalko (Pratomo, 2012.hlm 3). Menurut Waluyanto(2005: 51).Media komik tanpa teks merupakan alat yang berfungsi untuk menyam-paikan pesan pembelajaran. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik untukmelakukan penelitian mengenai pembelajaran menulis teks cerita fantasi ModelBrainwriting berbantuan media komik tanpa teks pada siswa kelas VII SMP Negeri 2Parongpong Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2018/2019. Makalah ini bertuju-an untuk mengetahui kemampuan penulis, kemampuan siswa, dan keefektifanModel Brainwraiting pada pembelajaran menulis cerita fantasi berbantuan mediakomik tanpa teks pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Parongpong Kabupaten Ban-dung Barat Tahun Ajaran 2018/2019. Makalah ini menggunakan metode eksperimendengan rancangan One – Group Pretest – Posttest. Populasi dalam penelitian iniadalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Parongpong Kabupaten Bandung Barat denganjumlah 30 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa lembar observasi,test dan angket.
Kata kunci: menulis cerita fantasi, Brainwriting, media komik tanpa teks.
1034 Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
Terlepas dari kemampuan menulis sebagai keterampilan bahasa yang palingsulit dibandingkan keterampilan menyimak, membaca, dan berbicara, perananmenulis sangat penting dalam pembelajaran mulai dari tingkat dasar sampai tingkattinggi sekalipun. Emmitt dan Pollock (Emilia, 1998, hlm. 48) menyebutkan, bahwamenulis sangat penting bagi perkembangan cara berpikir dan perkembangan konsep.Dalam proses menulis, kita mengkaji kembali pengetahuan kita, secara aktif menerap-kan pemahaman kita, menganalisis dan menyintesiskan apa yang kita maksud. Secarakonstan menganalisis teks yang sedang kita tulis untuk menciptakan pemahamanbaik untuk kita sendiri maupun bagi orang lain.
Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran berbasis teks. Revisi Kurikulum 2013pada tahun 2017 mengalami perubahan terutama pada lingkup materi. Pada tingkatSMP/MTS kelas VII terdapat jenis teks yang harus dipelajari dalam mata pelajaranbahasa Indonesia,yaitu (1) teks deskripsi, (2) teks narasi (cerita fantasi), (3) teksprosedur, (4) teks laporan hasil observasi, (5) puisi rakyat, (6) cerita rakyat, (7) surat,(8) literasi.
Berdasarkan revisi kurikulum 2013 cerita fantasi merupakan salah satu bentuknarasi di dalam pelajaran bahasa Indonesia kelas VII. Pelajaran menulis teks ceritafantasi terdapat di kelas VII semester I kurikulum 2013 pada Kompetensi Inti (KI) 4yaitu mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, meng-urai, merangkai, memodifikasi, menggambar dan mengarang) dengan kompetensidasar (KD) 4.4 yaitu Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita fantasi secaralisan dan tulis dengan memperlihatkan struktur dan penggunaan bahasa.
Kenyataannya di sekolah, siswa masih sulit melakukan kegiatan menulis. MenurutCahyani (2012, hlm. 63), pada umumnya mereka kurang dalam hal mengorganisasi-kan ide karangan, menata bahasa secara efektif, dan menempatkan kosakata yangtepat, dan menggunakan mekanisme tulisan. Modal dasar menulis adalah ide, gagas-an, inspirasi atau ilham yang menjadi hal yang akan dikembangkan menjadi ceritaatau puisi. Pencarian ide dalam tahap menulis merupakan tahap yang paling awal.Syamsuddin (Cahyani, 2012, hlm. 64) menegaskan, bahwa proses menulis dapatdiawali dengan adanya ide-ide, penyeleksian ide-ide, kemudian mengembangkannyamenjadi sebuah karangan.
Faktor yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran di antaranya guru,siswa, sarana dan prasarana, metode dan teknik pengajaran. Rusyana (1984, hlm.87) mengemukakan, bahwa faktor yang berperan untuk mencapai keberhasilan suatutujuan pembelajaran adalah faktor guru yang mengajar, murid yang belajar, bahanpelajaran, dan metode pengajaran. Guru memegang peranan penting dalam prosespembelajaran. Seorang guru harus dapat menyusun, menyelenggarakan dan menilaiprogram pengajaran. Baik atau buruknya suatu teknik pengajaran, sangat ditentukanoleh guru. Guru harus dapat mengombinasikan teknik pengajaran sesuai dengansituasi. Ini dilakukan supaya siswa tidak bosan dan proses pembelajaran tidak terlihatmonoton.
1035Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
Dalam pengembangan kurikulum, model-model dapat digunakan untuk menentu-kan materi (konten) pembelajaran dan metode-metode untuk penyampaian materitersebut. Dalam arti bahwa model memberikan kerangka untuk menentukan pilihan.Dengan menguasai berbagai model, guru dapat menentukan bagaimana suatu modelbermanfaat dalam situasi pembelajaran tersebut (Munandar, 2012, hlm. 162). Langkahyang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen di kelas VII, adalahdengan cara menggunakan model pembelajaran yang dapat memberikan kemudahansiswa dalam menulis cerpen, sehingga dalam proses pembelajaran lebih menyenangkan.
Berdasarkan observasi di lapangan SMP Negeri 2 Parongpong Kabupaten BandungBarat tanggal 11- 30 Agustus 218, penulis melihat kendala pada pembelajaran bahasaIndonesia, yaitu berkaitan model dam media pembelajaran menulis cerpen. Melihatkondisi di atas, adanya gejala-gejala dalam proses belajar mengajar yaitu: (1) kurang-nya keseriusan siswa dalam belajar, hal ini terlihat ketika guru menjelaskan materipembelajaran siswa kurang antusias; (2) pembelajaran menulis cerpen di sekolahdilakukan secara monoton dan satu arah; (3) siswa mengalami kesulitan dalam me-nulis cerpen, sehingga siswa malas dan tidak mau berusaha untuk memikirkan ide-ide yang baru atau cara untuk memunculkan ide; (4) siswa masih kesulitan dalammemunculkan konflik sehingga cerita menjadi datar; dan (5) guru tidak melakukanpembahasan secara bersama-sama, sehingga siswa tidak mengetahui kekurangan-kekurangan dalam menulis cerpen khususnya dalam memunculkan konflik
Guru sebagai tenaga kependidikan adalah seseorang yang berprofesi untukmengelola kegiatan pembelajaran, harus memilih sebuah metode yang dipandangefektif untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam keterampilan menulis. Husamah(2013, hlm. 37) menjelaskan, bahwa menetapkan metode pembelajaran yang opti-mal adalah inti dari desain pembelajaran dalam mencapai hasil pembelajaran yangdiinginkan. Fokus utamanya adalah pada pemilihan, penetapan dan pengembanganvariabel metode pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran harus didasarkanpada analisis kondisi dari hasil pembelajaran.
Model pembelajaran menurut Joyce & Weil adalah suatu rencana atau pola yangdapat digunakan untuk membentuk kurikulum dan rencana pembelajaran jangkapanjang, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajarandi kelas atau di luar kelas (Joyce & Weil, 2012). Sedangkan Cahyani (2009, hlm. 33)mendefinisikan model pembelajaran sebagai ke-rangka konseptual yang melukiskanprosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar, untuk men-capai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembel-ajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas mengajar.
Kemampuan menulis atau mengarang, menurut Rusyana (1984, hlm. 191),merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa dalam penampilannya secaratertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan. Kemampuan menulis itumencakup berbagai kemampuan, seperti kemampuan menguasai gagasan yang di-kemukakan, kemampuan menggunakan unsur-unsur bahasa, kemampuan mengguna-
1036 Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
kan bentuk karangan, kemampuan menggunakan gaya, dan kemampuan mengguna-kan ejaan serta tanda baca.
Brainwriting merupakan satu di antara kategori dari brainstorming. Brainwritingadalah bentuk alternatif dari brainstorming, suatu teknik kreatif yang diterapkandalam kelompok untuk bertukar pikiran. Brain-writing menuntut anggota kelompokuntuk berbagi ide dan mengembangkan ide-ide secara tertulis. Brainwritingmerupakan metode alternatif untuk sumbang saran yang mencoba untuk mendoronglebih berpartisipasi secara seragam dalam suatu kelompok. Seperti halnya brain-storming, Brainwriting dirancang untuk menghasilkan banyak ide dalam waktu singkat.Michalko (2010, hlm. 347) menyebutkan bahwa di Jerman, Geschka dan teman-temannya mengembangkan beragam teknik pemikiran kreatif kelompok yang disebutBrainwriting. Pada curah ide tradisional, setiap orang mengusulkan sebuah ide.Proses informasi terjadi secara berkesinambungan, hanya ada satu ide dalam satuwaktu, secara berurutan. Sebaliknya, pada Brainwriting diperbolehkan mengusulkanbermacam ide dalam satu waktu. Jadi tukar pikiran secara tertulis dapat meningkatkanproduksi ide secara dramatis.
Untuk memancing kreativitas siswa dalam menuangkan ide, gagasan, perasaannyake dalam tulisan, media pembelajaran yang tepat adalah media komik tanpa teks.Komik sengaja dirancang tanpa teks. Siswa dapat berlatih bermain dengan kata-katanya sendiri untuk menceritakan alur cerita yang terdapat dalam komik. MenurutMuchtar Lubis komik adalah salah satu alat komunikasi massa yang memberi pendidik-an baik untuk anak—maupun orang dewasa. Menurut Wulyanto (2005, hlm. 21),menyatakan bahwa komik sebagai media pembelajaran merujuk pada sebuah proseskomunikasi antar siswa dan sumber belajar (dalam hal ini komik pembelajaran).Komunikasi belajar akan berjalan dengan maksimal jika pesan pembelajaran di-sampaikan secara jelas,runtut dan menarik.
Pembelajaran menulis cerita dengan menggunakan model Brainwriting berbantuanmedia komik tanpa teks diharapkan akan membantu siswa untuk melahirkan ide-idedan meningkatkan kreativitas siswa dalam menulis cerpen.
METODE PENELITIANMetode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimendengan rancangan One-Group Pretest-Posttest. Teknik pengumpulan data daripenelitian ini yaitu, 1) lembar obeservasi guru dan siswa untuk mengetahui aktivitasguru dan siswa dalam pembelajaran menulis cerita fantasi model Brainwriting ber-bantuan media komik tanpa teks; 2) lembar tes awal (pretest) untuk mengukur ke-mampuan siswa menulis cerita fantasi sebelum menggunakan metode Brainwritingberbantuan media komik tanpa teks, lembar tes akhir (posttest) untuk mengetahuikemampuan siswa menulis cerita fantasi dengan menggunakan model Brainwritingberbantuan media komik tanpa teks; dan 3) lembar angket untuk mengetahui responssiswa terhadap metode yang digunakan dengan memberikan seperangkat pernyataan
1037Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
atau pertanyaan kepada responden untuk dijawabnya.Teknik pengolahan data pada penelitian ini meliputi langkah menganalisis aktivitas
guru dan siswa, mendeskripsikan dan menganalisis tes awal (pretest) dan tes akhir(posttest), dan analisis respons siswa terhadap model Brainwriting pada pembelajaranmenulis cerita fantasi berbantuan media komik tanpa teks. Metode ini digunakanuntuk mengetahui pengaruh model Brainwriting terhadap pembelajaran menuliscerita fantasi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Parongpong Kabupaten Bandung Barat.
HASIL DAN PEMBAHASANBerdasarkan hasil penelitian mengenai pembelajaran menulis cerita fantasi denganmenggunakan model Brainwriting berbantuan media komik tanpa teks di kelas VIISMPN 2 Parongpong Kabupaten Bandung Barat, apabila dilihat dari hasil pengamatanobserver tentang aktivitas guru dalam proses pembelajaran terlaksana sebanyak 16kegiatan dari 17 kegiatan, jika di persentasekan yaitu 94% dan aktivitas siswa memper-oleh persentase 95%, aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis karanganargumentasi dapat terlaksana 18 kegiatan dari 19 kegiatan, maka dapat disimpulkanbahwa aktivitas guru dan siswa sudah terlaksana dengan baik.
Hal ini menunjukkan bahwa pada saat proses pembelajaran dengan menggunakanmodel Brainwriting adanya aktivitas guru yang mengarahkan siswa untuk mengikutilangkah-langkah model Brainwriting dan siswa pun ikut serta untuk mengikutilangkah-langkah model Brainwriting yang diarahkan oleh guru. Pernyataan ini sejalandengan pengertian pembelajaran menurut Trianto (2010,hlm.) bahwa pembelajarandalam makna kompleks adalah suatu usaha sadar dari seorang guru untuk membel-ajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya)dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan perolehan nilai pada pembelajaran menulis cerita fantasi sebelummenggunakan model Brainwriting mendapat nilai rata-rata 50. Hal ini menunjukkanbahwa hasil siswa pada pembelajaran menulis cerita fantasi digolongkan dalamkategori kurang baik. Sedangkan setelah menggunakan model Brainwriting berbantu-an media komik tanpa teks pada pembelajaran menulis cerita fantasi mengalami pe-ningkatan dengan nilai rata-rata 72 dengan selisih 22 poin dari rata-rata nilai tesawal (pretest) dan tes akhir (posttest).
Hal ini menunjukkan bahwa hasil siswa pada pembelajaran menulis cerita fantasidengan menggunakan model Brainwriting berbantuan media komik tanpa teksdigolongkan dalam kategori baik. Dengan adanya nilai rata-rata tes awal dan tesakhir, kita harus mengetahui kriteria apa saja yang menjadi penilaian dalam keteram-pilan menulis. Perolehan nilai rata-rata setiap aspek keterampilan menulis mengalamipeningkatan dari nilai rata-rata tes awal dan tes akhir, pada tahap tes awal aspekpertama yaitu kesesuaian isi dengan judul memperoleh nilai rata-rata 2,3, sedangkanpada tahap tes akhir memperoleh nilai rata-rata 3,2. Aspek kedua yaitu teknik penulis-an (ejaan, kata penghubung, penggunaan huruf) pada tahap tes awal memperoleh
1038 Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
nilai rata-rata 1,8, sedangkan nilai rata-rata tes akhir yaitu 2,6. Aspek ketiga yaitualasan data atau fakta pada tes awal memperoleh nilai rata-rata 1,9, sedangkan nilairata-rata tes akhir yaitu 2,8. Aspek keempat yaitu kesatuan antar paragraf padatahap tes awal memperoleh nilai rata-rata 2, sedangkan nilai rata-rata tes akhir 2,7.Aspek kelima yaitu isi gagasan yang dikemukakan pada tahap tes awal memperolehnilai rata-rata 1,8, sedangkan pada tahap tes akhir memperoleh nilai rata-rata 2,8. Halini menunjukkan bahwa tidak hanya nilai rata-rata tes awal dan tes akhir saja yangmemiliki peningkatan, nilai rata-rata setiap aspek keterampilan menulis juga mengalamipeningkatan antara sebelum dan sesudah menggunakan model Brainwriting padapembelajaran menulis cerita fantasi berbantuan komik tanpa teks siswa kelas VIISMPN 2 Parongpong Kabupaten Bandung Barat.
Hal tersebut sejalan dengan pengertian keterampilan menulis yang dikatakanSudjana (Kurnia, 2011, hlm. 26) bahwa penilaian itu ditinjau dari sudut bahasa, pe-nilaian diartikan sebagai proses menentukan suatu objek. Penentuan nilai suatuobjek memerlukan ukuran atau kriteria. Dengan demikian, inti penilaian adalahproses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatukriteria tertentu.
Tabel 1Uji-t
Berdasarkan tabel di atas, hasil penghitungan uji-t Sig. (2-tailed) 0.000, nilai tersebut<0,05 pada taraf signifikasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa model Brainwritingdapat meningkatkan keterampilan menulis cerita fantasi berbantuan komik tanpa teksdengan bukti adanya perbedaan nilai rata-rata tes awal pretest dan tes akhir posttestdan nilai rata-rata setiap aspek keterampilan menulis.
Keterangan:
STB = Sangat tidak baikKB = Kurang baikCB = Cukup baikSB = Sangat baik
Berdasarkan kelas interval di atas, jika rentang skor berada pada nilai 600 berartirespons siswa terhadap model Brainwriting berbantuan media komik tanpa teksberada pada rating sangat tidak baik untuk digunakan pada saat proses pembelajaran,jika rentang skor pada nilai 1200 dapat diartikan bahwa respons siswa terhadap
Nilai pretest -posttest Sig. (2-tailed) 0,000
600 1200 1800 2400
STB KB CB SB
1039Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
model Brainwriting berbantuan media komik tanpa teks berada pada rating kurangbaik untuk digunakan dalam proses pembelajaran, jika rentang skor pada nilai 1800dapat diartikan bahwa respons siswa terhadap model Brainwriting berbantuan me-dia komik tanpa teks berada pada rating cukup baik untuk digunakan dalam prosespembelajaran, dan jika rentang skor pada nilai 2400 dapat diartikan bahwa responssiswa terhadap model Brainwriting berbantuan media komik tanpa teks berada padarating sangat baik untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa respons atau tanggapan siswa terhadap model Brainwritingberbantuan media komik tanpa teks pada pembelajaran menulis teks fantasi siswakelas VII SMPN 2 Parongpong Kabupaten Bandung Barat menujukan nilai positif ter-hadap model Brainwriting berbantuan media komik tanpa teks dengan diberikan se-perangkat pernyataan agar dapat diketahui bagaimana respons siswa terhadap modelyang dipakai. Hal ini dapat dilihat dari kelas interval di atas dengan perhitunganrating scale dari 30 responden memberikan nilai keseluruhan 1603, nilai ini beradapada kategori kurang baik dan cukup baik, tetapi lebih mendekati pada rating cukupbaik, maka dari itu penggunaan model Brainwriting berbantuan media komik tanpateks mampu meningkatkan proses pembelajaran menulis cerita fantasi siswa kelasVII SMPN 2 Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Hal ini sejalan dengan pengertianangket menurut Sugiyono (2014, hlm. 199) bahwa angket merupakan teknik pengum-pulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau per-tanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket merupakan teknikpengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akandiukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Tabel 1. Langkah-Langkah Pembelajaran Model Brainwritingdalam Menulis Cerita Fantasi Berbantuan Media Komik Tanpa Teks
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan 1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan mengondisikan diri siap
belajar. 2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan pembelajaran sebelumnya 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan pen-
jelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran. 4. Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran.
Inti Mengamati: 1. Siswa mengamati gambar dalam komik tanpa teks yang diberikan
guru untuk diidentifikasi menjadi ide atau gagasan yang menarik yang akan dimunculkan dalam cerpen.
Bertanya: 1. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang unsur-unsur cerpen
yang telah dibaca dan bagaimana cara menemukan ide-ide menarik untuk dituangkan dalam cerpen.
Mengeksplorasi:
1040 Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
SIMPULANDapat disimpulkan bahwa, aktivitas guru dalam pembelajaran menulis cerita fantasidengan model Brainwriting berbantuan media komik tanpa teks dapat terlaksanasebanyak 16 kegitan dari 17 kegiatan, jika dipersentasekan yaitu 94%, sedangkanuntuk aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis cerita fantasi menggunakan modelBrainwriting berbantuan media komik tanpa teks dapat terlaksana 18 kegiatan dari19 kegiatan, jika dipersentasekan yaitu 95%. Hal tersebut menunjukkan bahwaaktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran menulis cerita fantasi dengan modelBrainwriting berbantuan media komik tanpa teks terlaksana dengan baik.
Terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah menggunakan model Brainwritingberbantuan media komik tanpa teks pada pembelajaran menulis cerita fantasi. Terbuktidengan adanya nilai rata-rata pretest sebelum diberikan perlakuan yaitu 50 dan nilairata-rata posttest setelah diberi perlakuan yaitu 72, dapat diketahui selisih angka sebelumdan sesudah diberi perlakuan yaitu 22 poin. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajarsiswa mengalami peningkatan setelah menggunakan model Brainwriting berbantuanmedia komik tanpa teks dalam pembelajaran menulis cerita fantasi siswa kelas VIISMPN 2 Parongpong Kabupaten Bandung Barat.
Respons siswa terhadap pembelajaran menulis cerita fantasi dengan menggunakanmodel Brainwriting dikatakan baik, hal tersebut terlihat dari jawaban siswa padalembar angket yang secara keseluruhan menunjukkan sikap yang positif terhadapmodel Brainwriting berbantuan media komik tanpa teks. Pada perhitungan ratingscale dari 30 responden memberikan nilai keseluruhan 1603, nilai ini berada padakategori kurang baik dan cukup baik, tetapi lebih mendekati pada rating cukup baik,maka dari itu penggunaan model Brainwriting berbantuan media komik tanpa teksmampu meningkatkan proses pembelajaran menulis cerita fantasi siswa kelas VIISMPN 2 Parongpong Kabupaten Bandung Barat.
Berikut penyusun kemukakan beberapa saran yang sekiranya berguna untukpenelitian selanjutnya yaitu: Keterampilan menulis sangatlah penting sehingga untukmeningkatkan keterampilan menulis khususnya cerita fantasi perlu adanya penerapanmodel yang lebih inovatif yang mampu meningkatkan ketererampilan menulis dan
Mengeksplorasi: 1. Siswa membaca contoh cerpen yang terinspirasi dari gambar-
gambar dalam komik tanpa teks. 2. Siswa membedakan struktur teks cerpen berdasarkan contoh cerpen
yang dibaca. 3. Siswa memahami langkah-langkah menulis cerpen dengan
teknik Brainwriting berdasarkan contoh teknik Brainwriting dan cerpen hasil teknik Brainwriting.
Penutup 1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari. 3. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran
yang telah dicapai.
1041Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa
tidak menimbulkan rasa bosan atau menjenuhkan pada saat proses pembelajaranberlangsung. Model Brainwriting berbantuan media komik tanpa teks dapat diterapkanpada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada keterampilan menulis karenamodel Brainwriting dapat meningkatkan keterampilan menulis. Kepada penelitiselanjutnya diharapkan bisa menerapkan model Brainwriting berbantuan media komiktanpa teks kepada siswa pada saat proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah model Brainwriting, khususnya dalam pembelajaran menulis cerita fantasisehingga pembelajaran menulis cerita fantasi pada siswa dapat meningkat sesuaitujuan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKADalman. (2015). Keterampilan Menulis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.Djiwandono, Soenardi. (2011). Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta:
PT. Indeks.Fathurrahman, Muhammad. (2015). Model-Model Pengajaran Inovatif. Yogyakarta:
Arruz Media.Hamalik, Oemar. (2009). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.Harisati, (2017). Bahasa Indonesia SMP/Mts edisi revisi. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.Cahyani, Isah. (2012). Pembelajaran Menulis Berbasis Karakter Dengan Pendekatan
Experimental Learning. Bandung: Prodi Pendidikan Dasar SPs UPIEmilia, dkk. (1998). Bunga Rampai Pengajaran Bahasa. Bandung: IKIPRusyana, Yus.1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung:
DiponegoroMunandar, U. (2012). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka CiptaHusamah & Yanur S. (2013). Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi.
Jakarta: Prestasi Pustaka.Joyce Bruce Weil, M. (2009). Model of Teaching. New Jersey: Pearson Education Inc.
1042 Seminar Internasional Riksa Bahasa XII
e-ISSN: 2655-1780http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa