100
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2017 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2017

Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

Page 2: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

1 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III-2015

Kantor Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan

Laporan

Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2017

Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

Page 3: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 4: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

iii | daftar EPA

Executive Summary

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan mempunyai peran sangat strategis dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya dalam hal pelaksanaan monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan Anggaran. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia nomor PMK-262/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal

Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Evaluasi Pelaksanaan Anggaran berkaitan tentang

penilaian pelaksanaan anggaran, seperti operasionalisasi/teknis pelaksanaan anggaran,

kendala-kendala pembayaran, teknis keterlaksanaan kegiatan, dan isu-isu terkait pelaksanaan

anggaran lainnya. Dalam pelaksanaanya, Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dilakukan melalui

kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran (EPA).

Dalam rangka melakukan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran triwulan I-2017, Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau telah melaksanakan kegiatan

rapat koordinasi pelaksanaan APBN dalam rangka menjamin kelancaran dan akuntabilitas

pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau.

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan anggaran triwulan I-2017 dapat digambarkan

perkembangan pelaksanaan anggaran lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Kepulauan Riau sebagai berikut:

a. Alokasi APBN di Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp.5.835,15 miliar dengan penyerapan

mencapai 10,81 persen.

b. Rata-rata tingkat ketepatan antara rencana penarikan dana perbulan dengan realisasi

sebesar 13,26 persen.

c. Revisi sebanyak 160 revisi, indeks terbesar Kementerian Perindustrian dan

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

d. Hingga triwulan I tahun 2017 terdapat 274 satker yang mengajukan uang persediaan.

e. Total data kontrak yang mengalami keterlambatan penyampaian adalah 292 data

kontrak dari 562 data kontrak yang disampaikan ke KPPN.

Berdasarkan indeks kinerja pelaksanaan anggaran selama triwulan I 2017 dapat digambarkan

permasalahan pelaksanaan anggaran di Provinsi Kepulauan Riau adalah:

Indikasi permasalahan paling dominan di Provinsi Kepulauan Riau adalah terkait tagihan dan

kontrak.

Pen

yer

apan

Tag

ihan

Dev

iasi

Ko

ntr

ak UP

Rev

isi

Pen

gem

bal

ian

SP

M

Ret

ur

SP2

D

LP

J

Dis

pen

sasi

SPM

Pag

u M

inu

s

60

,00

%

42

,55

% 10

0,0

0%

48

,00

%

10

0,0

0%

10

0,0

0%

70

,00

%

85

,00

%

95

,40

%

10

0,0

0%

90

,00

%

Pencapaian Indeks Kinerja Pelaksanaan Anggaran

Page 5: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

iv | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

Berdasarkan hasil pelaksanaan tersebut, kesimpulan yang dapat diambil adalah:

a. Permasalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaan anggaran terkait penyerapan

adalah rendahnya penyerapan pagu anggaran. Hal ini disebabkan oleh: perubahan

pejabat perbendaharanan dan pengelola keuangan; pengaruh pihak eksternal seperti

pembebasan lahan dan kerjasama dengan pihak lain; peraturan teknis pelaksanaan

yang berbeda dengan alokasi/perencanaan semula dan atau terlambat dikeluarkan;

aplikasi yang bermasalah; dan perubahan organisasi satker.

b. Permasalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaan anggaran terkait kontrak dan

penyelesaian tagihan adalah terlambatnya penyampaikan tagihan dan ADK kontrak ke

KPPN. Hal ini disebabkan oleh: permasalahan input adk kontrak, pergantian pejabat

perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada SPM yang kurang lengkap,

kesalahan pencantuman tanggal kontrak dan belum adanya tagihan dari pihak ketiga,

gangguan pada server satker dan terdapat perbedaan arahan dari pengawas internal

wilayah dengan koordinator perencanaan wilayah pada satker-satker lingkup Polda

Kepri, terkendala aplikasi, pejabat berwewenang tidak selalu di tempat, pembelajaran

pengadaan melalui e-Katalog, kurangnya pengetahuan pengelola keuangan terkait cara

dan durasi pendaftaran data kontrak, dan banyak kegiatan yang berhubungan langsung

dengan kantor pusat.

c. Permasalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaan anggaran terkait perencanaan

adalah ketidakakuratan antara perencanaan dan realisasi penarikan dana setiap bulan.

Hal ini disebabkan oleh: perubahan rencana kegiatan, perubahan nomenklatur satker,

keterlambatan penunjukan pejabat perbendaharaan.

d. Permasalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaan anggaran terkait pembayaran

dan pertanggungjawaban adalah kesalahan saat input perubahan data suplier. Hal ini

disebabkan seringnya pergantian Pejabat Perbendaharaan dan mutasi di lingkup

satker sehingga harus memulai dari awal terkait penyelesaian administrasi SPM.

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan

Riau menyampaikan saran bahwa:

a. Terkait penyerapan, disarankan untuk berkoordinasi dengan pihak intern untuk

mempercepat penunjukan Pejabat Perbendaharaan. Selanjutnya, satker harus segera

melaksanakan kegiatan sesuai perencanaan dan menyusun jadwal untuk

meningkatkan ketepatan realisasi perencanaannya, segera berkoordinasi dengan

Eselon I untuk meminta persetujuan dari DPR terkait kegiatan yang terhambat masalah

adminitratif (blokir). Dan juga segera melakukan koordinasi dengan Eselon I untuk

merevisi DIPA terkait perubahan/penyesuaian rencana kegiatan sehingga kegiatan

dapat segera dilaksanakan.

b. Terkait penyelesaian tagihan dan kontrak, disarankan untuk mempercepat

penyampaian data ADK kontrak ke KPPN setelah kontrak ditandatangani,

meningkatkan koordinasi dengan pihak ketiga untuk percepatan permintaan tagihan

atas prestasi kerja yang telah diselesaikan, peningkatan ketelitian dalam pembuatan

kontrak dan tagihan, pemeriksaan e-mail secara berkala agar tidak ada informasi yang

terlewatkan dari KPPN terkait pelaksanaan anggaran satker, penyesuaian dengan

pengaturan dalam S-2570/PB/2017 agar detil SPM memuat tanggal-tanggal kontrak,

BAPP/BAST, dll.

Page 6: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

v | daftar EPA

c. Terkait perencanaan, satuan kerja dihimbau untuk melakukan update data rencana

penarikan dana pada halaman III DIPA secara berkala dengan melakukan revisi

halaman III DIPA, pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan rencana dan menghindari

penumpukan pelaksanaan kegiatan di Triwulan IV.

d. Terkait pembayaran dan pertanggungjawaban, disarankan meningkatkan ketelitian

dalam pengajuan SPM untuk mengurangi resiko pengembalian SPM dan retur SP2D;

dan peningkatan koordinasi dengan pihak terkait, segera melaksanakan kegiatan

setelah peraturan diterbitkan dan menghindari penumpukan pelaksanaan kegiatan di

Triwulan IV, dapat dilakukan pengurangan UP agar lebih cepat mempertanggung

jawabkan mengingat periode GU lebih singkat, satker baru agar berkoordinasi dengan

kantor wilayah/koordinator wilayah untuk meminta bimbingan dalam pengelolaan

keuangan, serta berkonsultasi dengan KPPN dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan,

Page 7: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 8: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

vii | daftar EPA

Daftar Isi

EXECUTIVE SUMMARY III

DAFTAR ISI VII

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL IX

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. LATAR BELAKANG 1

1.2. TUJUAN 2

1.3. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN 3

1.4. PELAKSANAAN 3

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN I 2017 7

2.1. PAGU ANGGARAN 7

2.2. REALISASI ANGGARAN 8

2.3. RENCANA PENARIKAN DANA HALAMAN III DIPA VS REALISASI ANGGARAN 9

2.4. REVISI ANGGARAN 9

2.5. PENGELOLAAN UP DAN GU 10

2.6. DATA KONTRAK DAN PENYELESAIAN TAGIHAN 11

2.7. PERMASALAHAN PELAKSANAAN ANGGARAN 11

2.7.1 PELAKSANAAN APBN PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEKTOR POLHUKAM 12

2.7.2 PELAKSANAAN APBN PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEKTOR PEREKONOMIAN 13

2.7.3 PELAKSANAAN APBN PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 15

2.7.4 PELAKSANAAN APBN PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEKTOR DEKONSENTRASI DAN TUGAS

PEMBANTUAN 16

BAB III. PENUTUP 19

3.1. KESIMPULAN 19

3.2. REKOMENDASI 19

Page 9: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 10: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

ix | daftar EPA

Daftar Gambar dan Tabel

Gambar 1 Pagu DIPA Triwulan I Tahun 2017 di Provinsi Kepulauan Riau 7

Gambar 2 Realisasi DIPA Triwulan I Tahun 2017 di Provinsi Kepulauan Riau 8

Gambar 3 Komposisi Realisasi DIPA Triwulan I Tahun 2017 di Provinsi Kepulauan Riau 8

Gambar 4 Deviasi Halaman III DIPA Triwulan I Tahun 2017 di Provinsi Kepulauan Riau 9

Gambar 5 Revisi DIPA Triwulan I Tahun 2017 di Provinsi Kepulauan Riau 10

Tabel 1 Pelaksanaan Focus Group Discussion Triwulan I-2017 3 Tabel 2 Rincian Uang Persediaan hingga Triwulan I-2017 di Provinsi Kepulauan Riau 11 Tabel 3 Keterlambatan Penyampaian Data Kontrak ke KPPN Triwulan I-2017 di Provinsi

Kepulauan Riau 11

Page 11: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 12: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

1 | isi EPA

Bab I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Salah satu keberhasilan dalam mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN) dapat dinilai dari pelaksanaan anggaran yang berjalan dengan baik. Hal tersebut

mendorong penyelesaian tingkat capaian kinerja yang dihasilkan dan realisasi anggaran

berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Berbagai kebijakan

reformasi dalam pengelolaan Keuangan Negara telah dilaksanakan. Kebijakan dengan tujuan

agar pengelolaan Keuangan Negara dapat berjalan dengan sebaik-baiknya dan akuntabel.

Sistem penganggaran berbasis kinerja, perencanaan kas yang lebih baik, pelaksanaan lelang

secara elektronik, perbaikan sistem yang mendukung kelancaran pencairan merupakan

berbagai reformasi pengelolaan Keuangan Negara yang dibangun untuk mendukung

keberhasilan pengelolaan keuangan negara yang akuntabel.

Dalam pelaksanaannya, masalah-masalah pelaksanaan anggaran yang terjadi saat ini masih

relatif sama dengan periode-periode sebelumnya. Berbagai masalah pelaksanaan anggaran

yang masih sering terjadi hingga saat ini antara lain:

a) penumpukan penyerapan anggaran pada akhir tahun;

b) keterlambatan penunjukan pejabat perbendaharaan;

c) keterlambatan pelaksanaan lelang;

d) keterbatasan pengetahuan para pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan;

e) penundaan penyelesaian pekerjaan dan masalah pelaksanaan anggaran lainnya.

Dalam rangka mengantisipasi permasalahan-permasalahan tersebut dan untuk mendukung

peningkatan efektivitas dan efisiensi belanja Pemerintah maka diperlukan suatu proses

pengendalian. Salah satu proses pengendalian dilakukan melalui kegiatan Evaluasi

Pelaksanaan Anggaran pada satuan kerja penerima APBN. Evaluasi Pelaksanaan Anggaran

sangat penting untuk melihat perkembangan pelaksanaan anggaran dalam periode yang telah

ditetapkan. Dalam evaluasi tersebut akan dilakukan suatu penilaian dan pengukuran terhadap

pelaksanaan aggaraan dan diikuti dengan identifikasi serta analisis terhadap permasalahan-

permasalahan dalam pelaksanaan anggaran. Evaluasi Pelaksanaan Anggaran ini sangat penting

dilakukan sehingga perkembangan pelaksanaan anggaran dapat terlihat dan permasalahan

yang timbul dapat teridentifikasi.

Page 13: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

2 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan mempunyai peran sangat strategis dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya dalam hal pelaksanaan monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan Anggaran. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia nomor PMK-262/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal

Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Berbagai evaluasi yang dilaksanakan terkait pelaksanaan

anggaran adalah terkait penilaian pelaksanaan anggaran, seperti operasionalisasi/teknis

pelaksanaan anggaran, kendala-kendala pembayaran, teknis keterlaksanaan kegiatan, dan isu-

isu terkait pelaksanaan anggaran lainnya.

Dalam pelaksanaan, Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dilakukan melalui kegiatan pelaksanaan

Evaluasi Pelaksanaan Anggaran (EPA). Kegiatan EPA serta pelaporan hasil pelaksanaannya

dilaksanakan setiap triwulan. Penyusunan EPA secara Triwulanan dilaksanakan agar dapat

mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dengan lebih cepat. Fokus utama

EPA pada Triwulan I adalah melakukan identifikasi permasalahan-permasalahan dalam

pelaksanaan anggaran yang terjadi pada Triwulan I tahun 2017.

1.2. Tujuan

Evaluasi Pelaksanaan Anggaran memiliki beberapa tujuan. Tujuan utama dalam penyusunan

evaluasi tersebut antara lain:

a. Identifikasi isu-isu pelaksanaan anggaran yang terjadi hingga tingkat satuan kerja;

b. Identifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi terkait pelaksanaan anggaran;

c. Menilai pelaksanaan anggaran. Penilaian mencakup apakah telah dilaksanakan dengan

baik, telah mencapai target keluarannya, telah memenuhi tujuannya, telah memberikan

dampak seperti yang diharapkan, dan hal-hal lainnya.

d. Memberikan rekomendasi kebijakan, strategi implementasi, mekanisme pelaksanaan

anggaran yang bersifat teknis dan aplikatif;

e. Merumuskan tindak lanjut perbaikan pelaksanaan anggaran untuk periode berikutnya;

Selain tujuan tersebut, Evaluasi Pelaksanaan Anggaran disusun untuk kepentingan manajerial.

Kepentingan manajerial tersebut berkaitan dalam pengambilan kebijakan yang berhubungan

dengan APBN, antara lain:

a. bagi Kementerian Keuangan, sebagai masukan bagi pengambilan kebijakan anggaran;

b. bagi Direktorat Jenderal Perbendaharaan, sebagai bahan perumusan regulasi, strategi

pembinaan dalam rangka memperbaiki kinerja pelaksanaan anggaran;

Page 14: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

3 | isi EPA

c. bagi Kementerian Negara/Lembaga dan satuan kerjanya, sebagai bahan masukan

untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan anggaran beserta dengan persiapan-

persiapan dalam perencanaan dan penganggaran di waktu yang akan datang;

d. bagi Pemerintah Daerah terkait, K/L maupun satker yang menjadi tanggung jawabnya,

untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskan hal-hal teknis pelaksanaan

keuangan pusat dan daerah sehingga dapat digunakan untuk mengharmonisasikan

kebijakan fiskalnya;

e. bagi masyarakat umum, sebagai alat kontrol pelaksanaan APBN yang diwujudkan

melalui kegiatan-kegiatan pemerintah;

f. bagi pihak Swasta, sebagai informasi terkait keikutsertaan dalam aktivitas pemerintah.

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Evaluasi Pelaksanaan Anggaran yang dilakukan pada triwulan I tahun 2017 dilaksanakan

dalam beberapa tahapan pelaksanaan. Berbagai kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran

dengan satuan kerja dengan metode rapat koordinasi maupun Focus Group Discussion dalam

rangka menjamin kelancaran dan akuntabilitas pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada bulan April 2017.

Tabel 1 Pelaksanaan Focus Group Discussion Triwulan I-2017

FGD Pelaksanaan

Peserta Waktu Tempat

1. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan Dialog Kinerja Satker Triwulan I Tahun Anggaran 2017 Lingkup Sektor Polhukam

Kamis, 13 April 2017

Ruang Rapat Kanwil DJPB Provinsi Kepulauan Riau

13 peserta

2. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan Dialog Kinerja Satker Triwulan I Tahun Anggaran 2017 Lingkup Sektor Perekonomian

Selasa, 18 April 2017

16 satker

3. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan Dialog Kinerja Satker Triwulan I Tahun Anggaran 2017 Lingkup Sektor Kesejahteraan Rakyat

Selasa, 18 April 2017

10 satker

4. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan Dialog Kinerja Satker Triwulan I Tahun Anggaran 2017 Lingkup Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Rabu, 19 April 2017

13 satker

Sumber: Kanwil DJPB Provinsi Kepulauan Riau

1.4. Pelaksanaan

Pelaksanaan rapat maupun FGD selama triwulan I tahun 2017 telah dilaksanakan selama

empat kali. Latar belakang rapat evaluasi ini adalah dalam rangka melaksanakan arahan

Page 15: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

4 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

Menteri Keuangan yang ditindaklanjuti oleh Surat Ditjen Perbendaharaan S-2570/PB/2017

terkait langkah-langkah strategis pelaksanaan anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun

Anggaran 2017. Evaluasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan

anggaran dan efektivitas belanja serta optimalisasi belanja pemerintah pada satuan kerja.

Pokok bahasan berupa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan anggaran pada triwulan I

yang mengakibatkan tidak maksimalnya pencapaian kinerja pelaksanaan anggaran.

Pelaksanaan rapat koordinasi maupun FGD tersebut adalah:

a. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan Dialog Kinerja Satker Triwulan I Tahun

Anggaran 2017 Lingkup Sektor Polhukam

Rapat ini dilaksanakan berdasarkan Surat Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Kepulauan Riau Nomor S-0677/WPB.31/BD.0201/2017 tanggal 10 April 2017 tentang

undangan rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan dialog kinerja satker triwulan I tahun

anggaran 2017 lingkup sektor polhukkam. Rapat dilaksanakan dengan mengundang

perwakilan dari 13 satker yang tersebar dari lima Kementerian Negara/Lembaga yang

teridentifikasi memiliki kinerja pelaksanaan anggaran terendah dan memerlukan

peningkatan, kegiatan dihadiri 12 satker. Evaluasi yang disampaikan adalah terhadap

keseluruhan kinerja pelaksanaan anggaran untuk 113 satker lingkup Sektor Polhukkam,

dengan fokus paparan pada evaluasi kinerja 12 satker yang hadir. Rapat evaluasi ini ditujukan

untuk satker Lapas Batam, Rutan Batam, dan Kanwil Kemenkumham Prov.Kepri pada K/L

Kemenkumham RI; satker Balmon Spektrum Frekuensi Radio Batam pada K/L

Kemenkominfo; satker Dit.Sabhara Polda Kepri, Ditreskrimsus Polda Kepri, Dit.Pamobvit

Polda Kepri, dan Ditpolair Polda Kepri pada K/L Polri; satker BNN Prov.Kepri dan Loka

Rehabilitasi Narkoba Batam pada K/L BNN; dan Sekretaris Bawaslu Prov.Kepri pada K/L

Bawaslu.

b. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan Dialog Kinerja Satker Triwulan I Tahun

Anggaran 2017 Lingkup Sektor Perekonomian

Rapat ini dilaksanakan berdasarkan Surat Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Kepulauan Riau Nomor S-0718/WPB.31/BD.0202/2017 tanggal 12 April 2017 tentang

undangan rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan dialog kinerja satker triwulan I tahun

anggaran 2017 lingkup sektor perekonomian. Rapat dilaksanakan dengan mengundang 16

perwakilan satker yang tersebar dari tujuh Kementerian Negara/Lembaga yang

teridentifikasi memiliki kinerja pelaksanaan anggaran terendah dan memerlukan

peningkatan, kegiatan dihadiri 12 satker. Evaluasi yang disampaikan adalah terhadap

keseluruhan kinerja pelaksanaan anggaran untuk 82 satker lingkup Sektor Perekonomian,

dengan fokus paparan pada evaluasi kinerja 12 satker yang hadir. Rapat evaluasi ini ditujukan

Page 16: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

5 | isi EPA

untuk satker PSO DJBC Tanjung Balai Karimun pada K/L Kemenkeu; satker Balai Karantina

Pertanian Batam dan Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Prov.Kepri pada K/L Kementan;

satker Perhubungan Darat Prov.Kepri, UPP Tanjung Uban, Bandara Dabo, Pengembangan

Kawasan Permukiman Prov.Kepri, Penataan Bangunan dan Lingkungan Prov.Kepri, SNVT

Penyediaan Perumahan Prov.Kepri, SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera

IV, SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Sumber Air Sumatera IV, Balai Wilayah Sungai

Sumatera IV, dan Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Prov.Kepri pada K/L KemenPUPR;

satker BPS Prov.Kepri pada K/L BPS; satker Kanwil BPN Prov.Kepri pada K/L Kemen ATR;

dan satker BPOM di Batam.

c. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan Dialog Kinerja Satker Triwulan I Tahun

Anggaran 2017 Lingkup Sektor Kesejahteraan Rakyat

Rapat ini dilaksanakan berdasarkan Surat Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Kepulauan Riau Nomor S-0719/WPB.31/BD.0203/2017 tanggal 12 April 2017 tentang

undangan rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan dialog kinerja satker triwulan I tahun

anggaran 2017 lingkup sektor kesra. Rapat dilaksanakan dengan mengundang 10 perwakilan

satker yang tersebar dari lima Kementerian Negara/Lembaga yang teridentifikasi memiliki

kinerja pelaksanaan anggaran terendah dan memerlukan peningkatan, kegiatan dihadiri

delapan satker. Evaluasi yang disampaikan adalah terhadap keseluruhan kinerja pelaksanaan

anggaran untuk 86 satker lingkup Sektor Kesra, dengan fokus paparan pada evaluasi kinerja

10 satker yang hadir. Rapat evaluasi ini ditujukan untuk satker LPMP Prov.Kerpi pada K/L

Kemendikbud; satker Kanwil Kemenag Prov.Kepri, Kantor Kemenag Kota Tanjungpinang, dan

Kantor Kemenag Kota Batam pada K/L Kemenag; satker Kantor Kesehatan Pelabuhan,

Bapelkes Batam dan Poltekkes Tanjungpinang pada K/L Kemenkes; dan satker Umrah dan

Poltek Batam pada K/L Kemenristekdikti.

d. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan Dialog Kinerja Satker Triwulan I Tahun

Anggaran 2017 Lingkup Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

Rapat ini dilaksanakan berdasarkan Surat Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Kepulauan Riau Nomor S-0720/WPB.31/BD.0204/2017 tanggal 12 April 2017 tentang

undangan rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan dialog kinerja satker triwulan I tahun

anggaran 2017 lingkup sektor dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Rapat dilaksanakan

dengan mengundang 13 perwakilan satker yang tersebar dari 11 Kementerian Negara/

Lembaga yang teridentifikasi memiliki kinerja pelaksanaan anggaran terendah dan

memerlukan peningkatan, kegiatan dihadiri delapan satker. Evaluasi yang disampaikan

adalah terhadap keseluruhan kinerja pelaksanaan anggaran untuk 52 satker lingkup Sektor

dekonsentrasi dan tugas pembantuan, dengan fokus paparan pada evaluasi kinerja 10 satker

Page 17: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

6 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

yang hadir. Rapat evaluasi ini ditujukan untuk satker Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan

Kesehatan Hewan Prov.Kepri (DK dan TP) pada K/L Kementan; satker Dispora Prov.Kepri

pada K/L Kemendikbud; satker Dinkes Prov.Kepri pada K/L Kemenkes; satker Disnakertrans

Prov.Kepri pada K/L Kemenakertrans; satker Dinas Sosial Prov.Kepri pada K/L Kemensos;

satker DKP Prov.Kepri pada K/L KKP; satker Dinas PU Prov.Kepri pada K/L Kemen PUPR;

satker Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB

Prov.Kepri pada KemenPPPA; satker Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dukcapil

Prov.Kepri pada K/L Kemendes PDTT; satker Diperindagkop Prov.Kepri pada K/L Kemendag;

dan satker Dispora Prov.Kepri pada K/L Kemenpora.

Page 18: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

7 | isi EPA

Bab II. Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I

2017

2.1. Pagu Anggaran

Pagu anggaran adalah alokasi dana yang diberikan Kementerian Keuangan kepada

Kementeriaan Negara/Lembaga untuk setiap program pemerintah sebagai acuan dalam

pelaksanaan APBN. Pada tahun 2017, seluruh Kementerian Negara/Lembaga di Provinsi

Kepulauan Riau memperoleh alokasi dana sebesar Rp.5.835,15 miliar.

Gambar 1 Pagu DIPA Triwulan I Tahun 2017 di Provinsi Kepulauan Riau

Sumber: Omspan Perbendaharaan

Alokasi belanja APBN di Provinsi Kepulauan Riau sebagian besar digunakan untuk membiayai

kegiatan satuan kerja pada kewenangan Kantor Pusat diikuti

oleh kewenangan Kantor Daerah. Berdasarkan jenis belanja,

alokasi belanja sebagian besar untuk membiayai belanja

barang dan belanja modal. Pagu terbesar di Provinsi Kepulauan

Riau disusun oleh enam Kementerian Negara/Lembaga. Pagu

tersebut memiliki porsi 74,28 persen dari total pagu anggaran

di Provinsi Kepulauan Riau. Pagu tertinggi adalah pagu Badan

Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan

Bebas Batam.

Kantor

Pusat

41,44%Kantor

Daerah

55,50%

Dekonsentrasi

1,72%

Tugas Pembantuan

1,34%

Pegawai

25,99%

Barang

47,17%

Modal

25,27%

Bantuan Sosial

0,10%

Lain-Lain

1,47%

BA112

26,71%

BA033

15,92%

BA022

11,25%

BA060

8,05%

BA015

5,92%

BA012

6,52%

40 BA Lain

25,62%

Page 19: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

8 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

2.2. Realisasi Anggaran

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Kementerian Negara/Lembaga melakukan

realisasi anggaran untuk membiayai pelaksanaan pekerjaan/kegiatannya. Di Provinsi Kepulauan

Riau, pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh APBN dilakukan oleh satuan-satuan kerja

dibawah 46 Kementerian Negara/Lembaga.

Gambar 2 Realisasi DIPA Triwulan I Tahun 2017 di Provinsi Kepulauan Riau

Sumber: Omspan Perbendaharaan

Realisasi anggaran hingga triwulan I-2017 di Provinsi Kepulauan Riau mencapai 630,79 miliar

atau sebesar 10,81 persen. Realisasi satker-satker seluruh Kewenangan memiliki realisasi di

bawah target Nasional 15 persen. Berdasarkan jenis belanja, belanja pegawai memiliki realisasi

tertinggi dengan tingkat penyerapan jauh di atas jenis belanja lain dan di atas target Nasional.

Gambar 3 Komposisi Realisasi DIPA Triwulan I Tahun 2017 di Provinsi Kepulauan Riau

Sumber: Omspan Perbendaharaan

Realisasi anggaran hingga triwulan I-2017 di Provinsi Kepulauan Riau sangat dipengaruhi oleh

realisasi satker-satker Kewenangan Kantor Daerah dan Kantor Pusat. Realisasi kedua jenis

kewenangan tersebut menyumbang 99,31 persen dari total realisasi belanja. Berdasarkan jenis

6,80%

14,27%

4,32%

0,06%

KANTOR PUSAT KANTOR DAERAH

DEKONSENTRASI TUGAS PEMBANTUAN

18,02%

7,41%

10,24%

0,00%

3,01%

PEGAWAI BARANG MODAL BANTUAN SOSIAL

LAIN-LAIN

Kantor

Pusat

41,44%Kantor

Daerah

55,50%

Dekonsentrasi

1,72%

Tugas Pembantuan

1,34%

Pegawai

25,99%

Barang

47,17%

Modal

25,27%

Bantuan Sosial

0,10%

Lain-Lain

1,47%

Page 20: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

9 | isi EPA

belanja, realisasi belanja pegawai merupakan realisasi terbesar dibanding jenis belanja lain

nya. Ketiganya menyumbang 99,59 persen realisasi belanja total di Provinsi Kepulauan Riau.

2.3. Rencana Penarikan Dana Halaman III DIPA vs Realisasi Anggaran

Hal III DIPA memuat informasi rencana penarikan yang dibuat oleh satuan kerja dan atau

Kementerian Negara/Lembaga yang seharusnya dijadikan dasar atau standar dalam realisasi

dana belanja. Deviasi atas besaran rencana ini akan menjadi indikator buruknya perencanaan

anggaran dan tidak disiplinnya satuan kerja dan atau Kementerian Negara/Lembaga dalam

pelaksanaan anggaran.

Gambar 4 Deviasi Halaman III DIPA Triwulan I Tahun 2017 di Provinsi Kepulauan Riau

Sumber: PA Perbendaharaan

Berdasarkan perbandingan antara perencanaan penarikan dana yang dibuat dan realisasi

pencairan dana yang dilaksanakan pada triwulan I tahun 2017, diperoleh rata-rata tingkat

ketepatan antara rencana penarikan dana perbulan dengan realisasi berkisar 13,26 persen.

Tingkat deviasi paling tinggi terjadi pada bulan Januari 2017 dan sebaliknya tingkat deviasi

paling rendah terjadi pada bulan Maret 2017. Terjadinya deviasi ini mengindikasikan bahwa

rencana yang dibuat belum sesuai dalam pelaksanaannya. Tingginya deviasi dipengaruhi oleh

kurang baiknya perencanaan pada satuan kerja-satuan kerja pada jenis kewenangan Tugas

Pembantuan dan Kantor Pusat. Turunnya tingkat deviasi menunjukkan bahwa perencanaan di

Kepulauan Riau menunjukkan semakin baik.

2.4. Revisi Anggaran

Implementasi penganggaran berbasis kinerja masih belum optimal diterapkan di Indonesia.

Hal tersebut dapat dilihat dari perencanaan anggaran yang masih kurang berkualitas sehingga

dalam pelaksanaan anggaran sering terjadi revisi anggaran (DIPA). Mayoritas revisi DIPA

disebabkan oleh perencanaan satuan kerja dan atau Kementerian Negara/Lembaga yang

29,15%

11,88% 5,93%

13,28%

Januari Februari Maret

Page 21: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

10 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

belum baik, walaupun tidak tertutup kemungkinan terjadi karena sebab yang lain.

Perencanaan anggaran yang baik akan mendorong pelaksanaan anggaran yang baik. Oleh

karena itulah perencanaan merupakan salah satu indikator kualitas dan kinerja pelaksanaan

anggaran. Indikator tersebut menunjukkan apakah satuan kerja dan atau Kementerian

Negara/Lembaga serius dan bekerja dengan baik jauh sebelum pelaksanaan anggaran

dilaksanakan.

Gambar 5 Revisi DIPA Triwulan I Tahun 2017 di Provinsi Kepulauan Riau

Sumber: PA Perbendaharaan

Hingga triwulan I-2017 telah terjadi revisi sebanyak 160 revisi. Berdasarkan indeks revisi,

indeks terbesar terdapat pada BA 019 Kementerian Perindustrian dan BA 067 Kementerian

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang memiliki indeks 2,00. Hal itu

menunjukkan bahwa revisi pada BA tersebut sangat banyak yang memberikan gambaran

bahwa perencanaan anggaran kurang maksimal sehingga dilakukan beberapa kali perubahan

DIPA untuk menyesuaikan kebutuhan pada tahun berjalan.

2.5. Pengelolaan UP dan GU

Uang Persediaan (UP) digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari satuan

kerja dan membiayai pengeluaran yang tidak dapat dilakukan melalui mekanisme pembayaran

LS. UP merupakan uang muka kerja dari Kuasa BUN kepada Bendahara Pengeluaran yang

dapat dimintakan penggantiannya (revolving) setelah digunakan minimal 50 persen. Maksimal

pembayaran dengan UP kepada satu penerima paling banyak sebesar Rp.50 juta kecuali untuk

pembayaran honorarium dan perjalanan dinas. Pada akhir hari kerja, uang tunai yang berasal

dari UP pada Kas Bendahara Pengeluaran/BPP paling banyak sebesar Rp.50 juta.

Pergeseran, 80

Administrasi, 80

Pergeseran Administrasi

BA Satker Revisi Indeks 019 1 2 2,00 067 1 2 2,00 056 8 10 1,25 018 15 17 1,13 024 12 12 1,00 027 5 5 1,00 029 4 4 1,00 059 1 1 1,00 065 1 1 1,00 999 1 1 1,00 022 15 13 0,87 042 3 2 0,67

33BA 270 90 0,33

Page 22: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

11 | isi EPA

Tabel 2 Rincian Uang Persediaan hingga Triwulan I-2017 di Provinsi Kepulauan Riau

UP GUP TUP PTUP UP dan TUP

33.046.114.400 64.202.754.898 6.433.144.750 5.296.884.165 39.479.259.150

Sumber: OMSPAN

Hingga triwulan I tahun 2017 terdapat 274 satker yang mengajukan uang persediaan. Dari

seluruh UP tersebut tidak terdapat UP yang mengalami keterlambatan pertanggungjawaban.

2.6. Data Kontrak dan Penyelesaian Tagihan

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran

negara dilakukan melalui pembuatan komitmen. Pembuatan komitmen dilakukan dalam

bentuk perjanjian/kontrak untuk pengadaan barang jasa dan dalam bentuk penetapan

keputusan. Data perjanjian/kontrak disampaikan kepada KPPN paling lambat lima hari kerja

setelah ditandatanganinya perjanjian/kontrak untuk dicatat dalam Kartu Pengawasan

Kontrak di KPPN.

Total data kontrak yang mengalami keterlambatan penyampaian adalah 292 data kontrak dari

562 data kontrak yang disampaikan ke KPPN. Selama triwulan I-2017 terjadi keterlambatan

penyampaian data kontrak sebesar 4,68 persen dari 470 tagihan yang diselesaikan.

Tabel 3 Keterlambatan Penyampaian Data Kontrak ke KPPN Triwulan I-2017 di Provinsi Kepulauan Riau

Sumber: OMSPAN

2.7. Permasalahan Pelaksanaan Anggaran

Berbagai permasalahan pelaksanaan anggaran masih dialami oleh satuan kerja yang

melaksanakan kegiatan sehingga sasaran yang ingin dicapai belum terealisasi dengan

maksimal. Beberapa permasalahan yang dialami pada tahun anggaran sebelumnya masih

terjadi pada triwulan I 2017. Berbagai permasalahan tersebut terkait kendala administratif,

Tepat, 200

Terlambat, 22

Tidak Jelas, 248

Tagihan

Tepat, 270

Terlambat, 292

Penyampaian Data Kontrak

Page 23: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

12 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

koordinasi dengan pihak terkait, pengadaan barang jasa, dan kebijakan di bidang pelaksanaan

anggaran.

Pencapaian indeks kinerja pelaksanaan anggaran mencerminkan kondisi pelaksanaan

anggaran pada masing-masing indikator. Selama triwulan I 2017, pelaksanaan anggaran di

Provinsi Kepulauan Riau yang dilakukan oleh satuan kerja memiliki nilai terendah pada

penyelesaian tagihan dan penyampaian data kontrak. Hal tersebut mengindikasikan bahwa

permasalahan paling dominan di Provinsi Kepulauan Riau selama triwulan I 2017 terkait

tagihan dan kontrak. Berdasarkan rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan dialog kinerja

satker triwulan I tahun anggaran 2017 didapatkan beberapa permasalahan yang

dikelompokan pada masing-masing sektor.

2.7.1 Pelaksanaan APBN Provinsi Kepulauan Riau Sektor Polhukam

Pelaksanaan anggaran selama triwulan I tahun 2017 pada sektor Polhukam terkendala

beberapa permasalahan yang dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok sebagai berikut:

Permasalahan Penyerapan Anggaran

a. Rendahnya penyerapan belanja barang akibat prioritas pelaksanaan anggaran pada DIPA

lain yang dikelola oleh divisi yang sama (1 divisi mengelola 6 DIPA). Menunggu instruksi

lanjutan dari Eselon I untuk menjalankan kegiatan, sehingga kegiatan diprioritaskan di

DIPA lain.

b. Rendahnya penyerapan belanja barang akibat keterlambatan pelaksanaan kegiatan dari

bidang teknis dan revisi yang dilakukan oleh bagian perencanaan menghambat pencairan

dana.

c. Rendahnya penyerapan belanja modal karena masih menunggu peraturan mengenai

maksimum pencairan PNBP yang belum diterbitkan.

60

,00

%

42

,55

% 10

0,0

0%

48

,00

% 10

0,0

0%

10

0,0

0%

70

,00

%

85

,00

%

95

,40

%

10

0,0

0%

90

,00

%

Pencapaian Indeks Kinerja Pelaksanaan Anggaran

Page 24: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

13 | isi EPA

d. Rendahnya penyerapan akibat satker baru dan atau pengelola keuangan yang baru yang

memerlukan penyesuaian.

Permasalahan Penyelesaian Tagihan dan Kontrak

a. Keterlambatan penyampaian adk kontrak karena kesalahan nama dan kesalahan/

pergantian nomor rekening supplier.

b. Satker terlambat membuka email pemberitahuan dari KPPN terkait penyampaian ADK

kontrak KPPN.

c. Keterlambatan penyampaian ADK Kontrak akibat kontrak yang dilelang di pusat dan

pergantian pejabat perbendaharaan.

d. Kurang jelasnya ketepatan waktu penyelesaian tagihan karena kurang lengkapnya detil

uraian pada SPM.

e. Keterlambatan penyelesaian tagihan akibat kesalahan pencantuman tanggal kontrak dan

belum adanya tagihan dari Pihak Ketiga.

f. Pergantian pengelola keuangan sehingga pengelola tersebut belum/kurang menguasai

terkait pelaksanaan anggaran satker.

g. Terjadinya gangguan pada server satker dan terdapat perbedaan arahan dari pengawas

internal wilayah dengan koordinator perencanaan wilayah pada satker-satker lingkup

Polda Kepri.

Permasalahan Perencanaan

a. Tingginya deviasi Halaman III DIPA.

b. Pergantian pengelola keuangan sehingga pengelola tersebut belum/kurang menguasai

terkait perencanaan anggaran satker.

Permasalahan Pembayaran dan Pertanggungjawaban

a. Banyaknya pengembalian SPM (± 5-9%) dan retur SP2D (± 1-3%).

b. Pergantian pengelola keuangan sehingga pengelola tersebut belum/kurang menguasai

terkait pelaksanaan anggaran satker.

c. Pengembalian SPM akibat kesalahan pemilihan jenis SPM kemudian pernahnya petugas FO

KPPN lupa memberikan cap perubahan ADK supplier pada berkas SPM.

2.7.2 Pelaksanaan APBN Provinsi Kepulauan Riau Sektor Perekonomian

Pelaksanaan anggaran selama triwulan I tahun 2017 pada sektor Perekonomian terkendala

beberapa permasalahan yang dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok sebagai berikut:

Page 25: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

14 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

Permasalahan Penyerapan Anggaran

a. Rendahnya penyerapan belanja modal dalam hal ini pembangunan dermaga (alokasi

Rp12,18 miliar atau 10,85% dari total alokasi) mengalami penyesuaian harga pada tahun

2017 setelah terkena blokir pada TA2016. Selama triwulan I masih dalam tahap penilaian

ulang sebelum dilakukan lelang.

b. Penggunaan e-catalog untuk pengadaan menghambat penyerapan karena banyak satuan

kerja yang harus menggunakan e-catalog tapi belum benar-benar menguasainya.

c. Keterlambatan penunjukkan PPK sehingga pelaksanaan kegiatan tertunda.

d. Masih adanya reviu ulang dari Itjen Kementerian bersangkutan sehingga kegiatan belum

dapat dilaksanakan hingga selesainya reviu tersebut.

e. Perubahan pengelola keuangan yang baru sehingga memerlukan penyesuaian.

f. Terdapat revisi DJA pada bulan Maret terkait perubahan kegiatan sehingga kegiatan baru

dapat dilaksanakan setelah revisi tersebut selesai.

g. Pelaksanaan kegiatan terkendala pembebasan lahan sehingga belum dapat dilaksanakan.

h. Beberapa kegiatan/proyek masih dalam proses lelang dan belum kontrak. Kendala yang

terjadi sebagian besar merupakan kendala yang tidak dapat diprediksi seperti keadaan

cuaca yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan di daerah kepulauan.

i. Sebagian besar kegiatan melibatkan instansi-instansi lain sehingga terhambat dalam

pelaksanaan karena terkendala penyamaan jadwal kegiatan dengan instansi-instansi

tersebut.

j. Kegiatan yang memiliki nilai besar sebagian besar dilakukan secara bertahap dengan

puncak terbesar terealisasi pada triwulan III.

Permasalahan Penyelesaian Tagihan dan Kontrak

a. Kurang jelasnya ketepatan waktu penyelesaian tagihan karena kurang jelasnya detil uraian

pada SPM.

b. Pergantian pengelola keuangan sehingga pengelola tersebut belum/kurang menguasai

terkait pelaksanaan anggaran satker.

c. Rendahnya nilai indikator penyelesaian tagihan sebagian besar diakibatkan karena tidak

jelasnya perhitungan norma waktu penyelesaian berdasar data dalam uraian SPM. Uraian

hanya terbatas pada karakter sehingga tidak cukup memuat keterangan yang dapat

dijadikan dasar perhitungan dalam norma waktu penyelesaian tagihan.

d. Terkendala aplikasi terkait data kontrak pada proyek yang memiliki sumber dana SBSN.

Sudah berkoordinasi dengan KPPN namun hingga kini belum terselesaikan.

e. Pejabat yang berwewenang untuk menandatangani kontrak tidak selalu berada di tempat

pada saat kontrak akan di tandatangani;

Page 26: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

15 | isi EPA

f. Beberapa Satuan Kerja masih mempelajari pengadaan melalui e-Katalog sehingga

mengakibatkan penambahan waktu;

g. Kurangnya pengetahuan petugas Satker terkait cara dan durasi pendaftaran data kontrak

ke KPPN;

h. Pihak ketiga tidak segera mengajukan tagihan ke PPK padahal pekerjaan telah selesai

dilaksanakan.

i. Satker tidak mengetahui terkait uraian kelengkapan yang harus dimasukan pada SPM

sehingga kinerja penyelesaian tagihan dianggap buruk karena yang tanpa keterangan

lengkap dianggap sebagai status tidak jelas bukan dianggap tepat waktu.

Permasalahan Perencanaan

a. Tingginya deviasi Halaman III DIPA.

b. Masih adanya revisi DIPA pada DJA yang dalam proses sehingga satker belum dapat

menyesuaikan halaman III DIPAnya.

c. Pergantian pengelola keuangan sehingga pengelola tersebut belum/kurang menguasai

terkait perencanaan anggaran satker.

Permasalahan Pembayaran dan Pertanggungjawaban

a. Banyaknya pengembalian SPM (±4%) dan retur SP2D (± 0.3%).

b. Pergantian pengelola keuangan sehingga pengelola tersebut belum/kurang menguasai

terkait pelaksanaan anggaran satker.

c. Pengembalian SPM dan retur SP2D akibat kesalahan pada data suplier dan perubahan

status penerima.

2.7.3 Pelaksanaan APBN Provinsi Kepulauan Riau Sektor Kesejahteraan Rakyat

Pelaksanaan anggaran selama triwulan I tahun 2017 pada sektor Kesejahteraan Rakyat

terkendala beberapa permasalahan yang dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok

sebagai berikut:

Permasalahan Penyerapan Anggaran

a. Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai perencanaan karena harus nenunggu instruksi dari

Kantor Pusat (Eselon I).

b. Realisasi anggaran PNBP dapat dilakukan jika target penerimaannya tercapai. Selama

triwulan I pencapaian target tersebut kurang berjalan dengan baik.

c. Terjadi perubahan jenis pelatihan yang seharusnya direalisasikan bulan Februari menjadi

baru dapat dilaksanakan pada triwulan II.

Page 27: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

16 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

d. Perubahan perencanaan terkait dengan akreditasi dan adanya pembangunan gedung yang

perlu dilakukan review dengan BPKP sehingga kegiatan belum dapat dilaksanakan.

e. Terdapat penggabungan satker dan perubahan peraturan/juknis dari pusat (eselon I).

f. Perbedaan tahun anggaran dengan tahun akademik sehingga kegiatan baru dilaksanakan

di triwulan II.

g. Terkendala dengan aplikasi SAS untuk SPM BLU BP Batam yang baru bisa diupdate bulan

April 2017 sehingga pengajuan SPM ke KPPN baru bisa dilakukan pada triwulan II dan

terdapat perombakan pejabat di lingkungan BP Batam.

Permasalahan Penyelesaian Tagihan dan Kontrak

a. Pergantian pengelola keuangan sehingga pengelola tersebut belum/kurang menguasai

terkait pelaksanaan anggaran satker.

b. Adanya data tagihan yang tidak jelas karena pencantuman data yang tidak lengkap.

c. Pihak ketiga tidak segera mengajukan tagihan ke PPK padahal pekerjaan telah selesai

dilaksanakan.

d. Keterlambatan penyampaian data kontrak terkait dengan e-katalog dimana lokasi

penyedia barang/jasa berbeda dengan satker yang bersangkutan

Permasalahan Perencanaan

Tingginya deviasi Halaman III DIPA.

2.7.4 Pelaksanaan APBN Provinsi Kepulauan Riau Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Pelaksanaan anggaran selama triwulan I tahun 2017 pada sektor Polhukam terkendala

beberapa permasalahan yang dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok sebagai berikut:

Permasalahan Penyerapan Anggaran

a. Perubahan kegiatan yang harus menunggu persetujuan eselon I.

b. Jadwal pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan perencanaan karena adanya

penyesuaian dengan jadwal kegiatan oleh eselon I.

c. Terdapat kegiatan yang baru dapat dilaksanakan pada akhir triwulan karena kurangnya

koordinasi antar bidang pelaksana kegiatan

d. Beberapa kegiatan yang harus mendatangkan narasumber dari kantor pusat terkendala

kesibukan narasumber tersebut sehingga kegiatan harus ditunda.

e. Pelantikan pejabat eselon III dan IV baru dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2017,

sehingga berpengaruh pada penunjukan pejabat perbendaharaan.

Page 28: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

17 | isi EPA

f. SK Penunjukan Pejabat Perbendaharaan baru diterima bulan Maret 2017 karena

menunggu penandatangan oleh Gubernur.

g. Perubahan Nomenklatur menyebabkan banyaknya penyesuaian yang harus dilakukan

sehingga menunda pelaksanaan kegiatan. Penyesuaian akibat perubahan SOTK

menyebabkan perubahan pada SKPD berupa penyesuaian struktural organisasi,

penyesuaian tugas dan fungsi organisasi, dan penyesuaian nomenklatur organisasi dengan

nomenklatur pada DIPA.

h. Pergantian pengelola keuangan sehingga memerlukan penyesuaian.

Permasalahan Penyelesaian Tagihan dan Kontrak

a. Keterlambatan penyampaian ADK kontrak ke KPPN karena kesalahan nama dan

kesalahan/pergantian nomor rekening supplier.

b. Pergantian pengelola keuangan sehingga pengelola tersebut belum/kurang menguasai

terkait pelaksanaan anggaran satker.

c. Banyak kegiatan yang berhubungan langsung dengan kantor pusat sehingga memerlukan

keputusan dari kantor pusat termasuk terkait kontrak-kontrak sehingga menimbulkan

keterlambatan pengajuan data kontrak ke KPPN.

Permasalahan Perencanaan

a. Tingginya deviasi Halaman III DIPA.

b. Perubahan rencana kegiatan, perubahan nomenklatur satker, keterlambatan penunjukan

pejabat perbendaharaan menyebabkan realisasi tidak sesuai dengan perencanaan semula.

Permasalahan Pembayaran dan Pertanggungjawaban

a. Banyaknya pengembalian SPM (± 13%).

b. Terjadi penolakan SPM karena adanya perbedaan Nomenklatur satker.

c. Pergantian pengelola keuangan sehingga pengelola tersebut belum/kurang menguasai

terkait pelaksanaan anggaran satker.

d. Pergantian Bendahara menyebabkan terlambatnya rekonsiliasi dan pelaporan LPJ

Bendahara terlambat disampaikan ke KPPN.

Page 29: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 30: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

19 | isi EPA

Bab III. Penutup

3.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan rapat koordinasi dan focus group discussion terkait pelaksanaan anggaran

pada beberapa satuan kerja Kementerian Negara/Lembaga maka dapat diambil kesimpulan

terkait pelaksanaan anggaran di Provinsi Kepulauan Riau.

1. Permasalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaan anggaran terkait penyerapan adalah

perubahan pejabat perbendaharanan dan pengelola keuangan yang menyebabkan

perbedaan pengetahuan terkait pelaksanaan anggaran; pengaruh pihak eksternal seperti

pembebasan lahan dan kerjasama dengan pihak lain; peraturan teknis pelaksanaan yang

berbeda dengan alokasi/perencanaan semula dan atau terlambat dikeluarkan; aplikasi

yang bermasalah; dan perubahan organisasi satker.

2. Permasalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaan anggaran terkait kontrak dan

penyelesaian tagihan adalah permasalahan input adk kontrak, pergantian pejabat

perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada SPM yang kurang lengkap,

kesalahan pencantuman tanggal kontrak dan belum adanya tagihan dari pihak ketiga,

gangguan pada server satker dan terdapat perbedaan arahan dari pengawas internal

wilayah dengan koordinator perencanaan wilayah pada satker-satker lingkup Polda Kepri,

terkendala aplikasi, pejabat berwewenang tidak selalu di tempat, pembelajaran pengadaan

melalui e-catalog, kurangnya pengetahuan pengelola keuangan terkait cara dan durasi

pendaftaran data kontrak, dan banyak kegiatan yang berhubungan langsung dengan

kantor pusat satker.

3. Permasalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaan anggaran terkait perencanaan adalah

perubahan rencana kegiatan, perubahan nomenklatur satker, keterlambatan penunjukan

pejabat perbendaharaan.

4. Permasalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaan anggaran terkait pembayaran dan

pertanggungjawaban adalah pergantian pengelola keuanga, kesalahan dan perubahan data

suplier.

3.2. Rekomendasi

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam kesimpulan pada kegiatan

rapat koordinasi dan focus group discussion dan rapat koordinasi, Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Page 31: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

20 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan II-2016

Provinsi Kepulauan Riau memberikan beberapa rekomendasi untuk mendukung pelaksanaan

anggaran di Provinsi Kepulauan Riau. Rekomendasi tersebut adalah:

Penyerapan

1. Peningkatan intensitas koordinasi dengan pihak intern terkait, sehingga pelaksanaan

kegiatan dapat sesuai dengan time frame, dan tidak menumpuk di akhir tahun.

2. Satker harus segera melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan dan menyusun

jadwal kegiatan untuk meningkatkan ketepatan realisasi perencanaannya.

3. Segera berkoordinasi dengan Eselon I terkait persetujuan dari DPR terkait kegiatan yang

yang terhambat masalah adminitratif.

4. Segera melakukan koordinasi dengan Eselon I dan merevisi DIPA terkait perubahan/

penyesuaian rencana kegiatan sehingga kegiatan dapat segera dilaksanakan.

Penyelesaian tagihan dan kontrak

5. Meningkatkan koordinasi dengan pihak ketiga untuk mendorong peningkatan ketepatan

waktu dalam penyampaian data kontrak dan penyelesaian tagihan. Mendorong pihak

ketiga untuk segera mengajukan tagihan setelah timbulnya hak tagih pada negara.

6. Peningkatan ketelitian dalam pembuatan kontrak dan ketepatan waktu penyelesaian

tagihan.

7. Pemeriksaan e-mail secara berkala agar tidak ada informasi dari KPPN terkait pelaksanaan

anggaran satker bersangkutan yang terlewat.

8. Penyesuaian dengan pengaturan dalam S-2570/PB/2017 agar detil SPM memuat tanggal-

tanggal kontrak, BAPP/BAST, dll.

Perencanaan

9. Satuan kerja dihimbau untuk melakukan update data rencana penarikan dana pada

halaman III DIPA secara berkala dengan melakukan revisi halaman III DIPA.

10. Pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan rencana dan menghindari penumpukan

pelaksanaan kegiatan di Triwulan IV.

Pembayaran dan Pertanggungjawaban

11. Meningkatkan ketelitian dalam pengajuan SPM untuk mengurangi resiko pengembalian

SPM dan retur SP2D; dan peningkatan koordinasi dengan segenap pihak intern yang

terkait.

12. Segera melaksanakan kegiatan setelah peraturan mengenai maksimum pencairan PNBP

diterbitkan dan menghindari penumpukan pelaksanaan kegiatan di Triwulan IV.

13. Mengingat periode GU menjadi lebih singkat, dapat diajukan pengurangan nilai UP PNBP

agar dapat lebih cepat mempertanggungjawabkan.

Page 32: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

21 | isi EPA

14. Satker baru agar berkoordinasi dengan kantor wilayah/koordinator wilayah untuk

meminta bimbingan dalam pengelolaan keuangan, serta berkonsultasi dengan KPPN dan

Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

15. Penyesuaian dengan pengaturan dalam S-2570/PB/2017 agar dilaksanakan revolving UP

minimal 1 kali dalam 1 bulan. Satker dapat mengajukan pengurangan nilai UP, jika besaran

UP yang harus dipertanggungjawabkan minimal 1 kali dalam 1 bulan tersebut terlalu

besar.

16. Peningkatan ketelitian dalam pengajuan SPM, dan agar satker membantu mengingatkan

petugas FO jika ada update data pegawai.

17. Terkait ketelitian dalam pengajuan dokumen, satker diingatkan untuk lebih teliti dan

memperhatikan detil dalam SPM dan ADK supplier, untuk mencegah pengembalian/

kesalahan SPM yang berisiko untuk mengakibatkan penundaan pencairan dana mengingat

perlunya perbaikan SPM.

Page 33: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

LAMPIRAN

LAPORAN

EVALUASI PELAKSANAAN ANGGARAN

TRIWULAN I 2017

Page 34: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 35: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 36: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 37: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 38: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 39: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 40: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 41: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 42: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 43: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 44: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 45: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 46: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 47: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 48: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 49: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 50: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 51: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 52: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 53: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 54: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 55: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 56: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 57: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 58: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 59: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 60: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 61: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 62: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 63: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 64: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 65: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 66: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 67: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 68: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 69: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 70: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 71: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 72: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 73: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 74: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 75: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 76: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 77: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 78: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 79: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 80: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 81: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 82: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 83: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 84: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 85: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 86: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 87: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 88: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 89: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 90: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 91: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 92: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 93: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 94: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 95: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 96: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 97: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada
Page 98: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

Lampiran Foto Rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran dan DKS Triwulan I 2017

Rapat EPA dan DKS Sektor Polhukam

Rapat EPA dan DKS Sektor Perekonomian

Page 99: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada

Rapat EPA dan DKS Sektor Kesra

Rapat EPA dan DKS Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Page 100: DSRUDQ (YDOXDVL 3HODNVDQDDQ $QJJDUDQ 7ULZXODQdjpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/kepri/images/publikasi/epa/EPATriwulanI2017.pdf · perbendaharaan dan pengelola keuangan, detil uraian pada