24
Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Sapindales Famili: Meliaceae Genus: Lansium Spesies: Lansium domesticum Corr Gambar: Pohon Lansium domesticum Corr Tumbuhan berupa pohon dengan batang berkayu . Pada permukaan batang duku terdapat bintik bintik berwarna coklat. Batang berwarna abu-abu, berbentuk silindris, percabangan monopodial, arah tumbuh batang tegak lurus dan arah tumbuh cabang condong ke atas.

Duku Kece Badaiii

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makala tentang duku

Citation preview

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: RosidaeOrdo: SapindalesFamili:MeliaceaeGenus:LansiumSpesies:Lansium domesticumCorr

Gambar: PohonLansium domesticum Corr

Tumbuhan berupapohondengan batang berkayu. Pada permukaan batang duku terdapat bintik bintik berwarna coklat. Batang berwarna abu-abu, berbentuk silindris, percabangan monopodial, arah tumbuh batang tegak lurus dan arah tumbuh cabang condong ke atas.

Gambar: DaunLansium domesticumCorr

Daun merupakan daun majemuk menyirip ganjil (imparipinnatus), dengan 9 anak daun yang tersusun berseling, anak daun jorong (eliptis) , 9-21 cm 5-10 cm, mengkilat di sisi atas, dengan pangkal runcing dan ujung meluncip (meruncing) pendek, anak daun bertangkai 512cm. daging daun perkamenteus, tepi daun rata, dan merupakan daun tidak lengkap.ManfaatLansium domesticumCorr:Sebagian besar buah duku hanya dimakan segar sebagai buah meja. Padahal kalau kita mau sedikit berkreasi, duku dapat dijadikan beragam sajian lezat dan nikmat, seperti untuk isi puding, campuran fruits cocktail atau sebagai bahan baku selai.Dilihat dari komposisi zat gizinya, buah duku tidak terlalu mengcewakan. Setiap 100 gr buah duku terkandung kalori 70 kal, protein 1.0 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 13 g, mineral 0.7 g, kalsium 18 mg, fosfor 9 mg dan zat besi 0.9 mg. Untuk kandungan kalori, mineral dan zat besi duku setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan buah apel atau jeruk manis. Kandungan lain yang bermanfaat adalah dietary fiber atau serat. Salah satu zat yang bermanfaat untuk memperlancar sistem pencernaan, mencegah kanker kolon dan membersihkan tubuh dari radikal bebas penyebab kanker.Selain daging buah yang segar menyehatkan, bagian kulit buah dan bijinya juga bermanfaat untuk bahan baku obat anti diare dan menurunkan demam. Kulit kayunya juga sering digunakan orang untuk mengobati gigitan serangga berbisa dan obat disentri. Sebagian orang juga percaya, benalu pohon duku dapat menghambat dan membasmi sel-sel kanker

Latar Belakang

Duku adalah nama umum dari sejenis buah-buahan anggota suku Meliaceae. Tanaman yang berasal dari Asia Tenggara sebelah barat ini dikenal pula dengan nama-nama yang lain seperti langsat, kokosan, pisitan, celoring dan lain-lain dengan pelbagai variasinya. Nama-nama yang beraneka ragam ini sekaligus menunjukkan adanya aneka kultivar yang tercermin dari bentuk buah dan pohon yang berbeda-beda.Duku adalah tumbuhan identitas untukprovinsi Sumatera Selatan. Duku mempunyai banyak manfaat yang bisa digunakan dalam kehidupan manusia. Dalam penanaman tanaman duku tidak sembarangan, mempunyai karakteristik tanaman tersendiri.

B.Rumusan Masalah

1.Apa habitus dari tanaman duku ?2.Apa saja manfaat tanaman duku ?3.Bagaimana morfologi tanaman duku ?4.Bagaimana cara membudidayakan tanaman duku ?5.Apa saja syarat untuk menanam tanaman duku ?

C.Tujuan

1.Menjelaskanhabitus dari tanaman duku2.Menjelaskanmanfaat yang dimiliki dari tanaman duku3.Menjelaskanmorfologi tanaman duku4.Menjelaskancara membudidayakan tanaman duku5.Menjelaskansyarat-syarat untuk menanam tanaman duku

BAB IIDUKU

2.1 Habitus DukuDuku(Lansium domesticum Corr) merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Indonesia. Sekarang populasi duku sudah tersebar secara luas di seluruh pelosok nusantara. Selain itu ada yang menyebutkan duku berasal dari Asia Tenggara bagian Barat, Semenanjung Thailand di sebelah Barat sampai Kalimantan di sebelah Timur. Jenis ini masih dijumpai tumbuh liar/meliar kembali di wilayah tersebut dan merupakan salah satu buah-buahan budidaya utama. Duku merupakan salah satu tanaman buah tropis. Tanaman buah ini termasuk tanaman tahunan (perenial) yang masa hidupnya dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun.

Tabel 2.1.1 Sentra Produksi Duku di Indonesia

ProvinsiKabupaten

Sumatera SelatanOKU, OKI, Musi Banyuasin, Lahat, Musi Rawas, Muara Enim, Banyu Asin

Sumatera UtaraToba Samosir

Sumatera BaratSawahlunto/ Sijunjung

JambiMuaro Jambi, Batanghari

Jawa TengahSurakarta

JakartaJakarta Timur

Kalimantan BaratPontianak

Sumber : Direktorat Tanaman Buah, Dirjen Hortilkultura, Departemen Pertanian 2005 dalam Tim Penulis Penebar Swadaya 2007.

Klasifikasi tanaman duku :

Gambar 2.1.1 Pohon Lansium domesticum Corr

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: RosidaeOrdo: SapindalesFamili: MeliaceaeGenus: LansiumSpesies:Lansium domesticumCorr(Novi Pranitasari, 12:08)

2.2 Manfaat Tanaman Duku

Tanaman duku (Lansium domesticum Corr) memiliki beberapa manfaat. Duku merupakan buah yang rasanya manis sehingga banyak digemari, dan memiliki aroma yang khas. Selain rasa yang manis buah duku mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi. Pada setiap 100 gram duku masak, sekitar 64% bagiannya dapat dimakan. Kandungan nilai gizi yang dimiliki duku adalah sebagai berikut :

NoJenis GiziKandungan

1Energi63 kkal

2Protein1,0 gr

3Lemak0,2 gr

4Karbohidrat16,1 gr

5Kalsium18 mgr

6Fosfor9 mgr

7Vitamin A-

8Vitamin B10,05 mgr

9Besi0,9 mgr

10Vitamin C9 mgr

11Air82 gr

12Bagian yang dapat dimakan64%

Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Direktorat Bina Produksi Hortikultura 2000

Bagian lain yang bermanfaat juga adalah adalah kayunya yang berwarna cokelat muda, keras dan tahan lama yang dapat digunakan untuk tiang rumah, gagang perabotan rumah tangga, dan lain sebagainya, selain itu kulitnya dapat juga digunakan sebagai obat disentri sedangkan tepung dari kulit kayu dapat digunakan untuk menyembuhkan luka bekas gigitan kalajengking . Kulit buah dan bijinya juga dapat bermanfaat sebagai obat anti diare dan obat penyembuh demam dan jika kuliatnya dibakar dapat digunakan untuk mengusir nyamuk serta bahan campuran bahan bakar dupa (Bappenas, 2000)

2.3 Morfologi Tanaman Duku

2.3.1 DaunTanaman duku memiliki karakteristikdaun tersendiri. Daunnya merupakan daun majemuk, yaitu jika pada tumbuhan tersebut terlihat tangkainya bercabang-cabang , dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya. Daun tanaman ini adalah daun duduk. Tulang daunnya menyirip, pada bagian permukaan atas daunnya mengkilat, ujung daunnya meruncing pendek, tepi daun rata, dan merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki helaian daun (lamina), Tangkai daun (petiolus), yang dinamakan daun lengkap memiliki 3 ciriGambar 2.3.1.1 Daun Dukuyaitu memiliki helaian daun (lamina), Tangkai daun (petiolus), dan Upih daun atau pelepah daun (vagina). Daunnya berwarna hijau.

2.3.2 BatangTanaman duku merupakan tanaman dikotil yaitu tanaman berkeping dua, jadi batang yang dimiliki tanaman ini batang berkayu (keras), Pada permukaan batang duku terdapat bintik bintik berwarna coklat. Batang berwarna abu-abu, berbentuk silindris, percabangan monopodial yaitu antara batang induk dengan cabang terlihat jelas dari perbedaan ukurannya, arah tumbuh batang tegak lurus dan arah tumbuh cabang condong ke atas.

2.3.3 AkarAkar tanaman ini Tunggang, menancap ke bawah tanah, karena akar nya tunggang tanaman ini sangat berdiri tegak dan kokoh. Akar ini memiliki banyak cabang mulai dari cabang besar sampai paling ujung, yaitu tudung akar dan bulu akar.

2.3.4 BuahBuah tanaman ini rasanya sangat manis, kenyal, dan memiliki kandungan air yang cukup banyak. Bentuknya bulat atau bulat memanjang (bulat buni) dengan diamter 2 sampai 4 cm, kulit buah duku muda berwarna hijau dan berubah menjadi kuning setelah buah masak. Daging buahnya tebal, kenyal dan buahnya melapisi bijinya.(Gambar 2.3.4.1 Buah Duku, 6.26)

2.3.5 BijiTanaman duku ini merupakan tanaman berbiji dikotil. Bijinya lonjong

2.3.5 BungaBunga terletak dalam tandan yang muncul pada batang atau cabang yang besar, menggantung, sendiri atau dalam berkas 2-5 tandan atau lebih, kerap bercabang pada pangkalnya. Bunga-bunga berukuran kecil, duduk atau bertangkai pendek, menyendiri, dan berkelamin dua (terdiri dari putik dan benang sari)

2.4 Cara Membudidayakan Tanaman Duku

Cara untuk membudidayakan tanaman duku adalah sebagai berikut :2.4.1Teknik Penanaman1) Penentuan Pola TanamPohon duku umumnya di tanam di pekarangan, tetapi sering pula ditanam tumpang sari di bawah pohon kelapa (di Filipina) atau ditumpang sarikan dengan tanaman lain seperti pohon manggis dan durian (di Indonesia dan Thailand). Jarak tanam yang dianjurkan sangat bervariasi dari jarak 8x8 m (kira-kira 150 pohon/ha, di Philipina) sampai jarak 12x12 m untuk tipe longkong yang tajuknya memencar di Thailand bagian selatan (50-60 pohon/hektar). Jarak tanam ini ditentukan dengan memperhatikan adanya pohon-pohon pendampingnya. Variasi jarak tanam yang lain adalah ukuran 7x8 m, 8x9 m, 9x9 m, 9x10 m. Namun hal yang perlu diperhatikan adalah jarak tanam harus cukup lebar, karena jika tanamannya sudah dewasa tajuknya membutuhkan ruangan yang cukup luas. Salah satu variasi tersebut dapat diterapkan tergantung kondisi tanah terutama tingkat kesuburannya. Seandainya diterapkan jarak tanam 10x10 m, berarti untuk lahan yang luasnya satu hektar akan dapat ditanami bibit duku sebanyak 100 pohon.

2) Pembuatan Lubang TanamSetelah jarak tanam ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan lubang tanam. Waktu yang terbaik untuk membuat lubang tanam adalah sekitar 1-2 bulan sebelum penanaman bibit. Lubang tanam minimal yang dibuat adalah berukuran 0,6 x 0,6 x 0,6 meter. Namun akan lebih baik apabila ukurannya lebih besar yaitu 0,8 x 0,8 x 0,7 meter. Jika bibit duku yang akan ditanam berakar panjang (bibit dari biji), maka lubang yang dibuat harus lebih dalam. Tetapi jika bibit duku berakar pendek (bibit hasil cangkok), penggalian lubang diusahakan lebih lebar dan lebih luas.

3) Cara PenanamanPenanaman bibit duku sebaiknya menunggu sampai tanah galian memadat atau tampak turun dari permukaan tanah sekitarnya. Sebelum penanaman dilakukan, maka tanah pada lubang tanam digali terlebih dahulu dengan ukuran kira-kira sebesar kantung yang dibuat untuk membungkus bibit. Setelah itu pembungkus bibit dibuka dan tanaman dimasukkan dlam lubang tanam. Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi akar tidak boleh terbelit sehingga nantinya tidak mengganggu proses pertumbuhan. Pada saat penanaman bibit, kondisi tanah harus basah/disiram dahulu. Penanaman bibit duku jangan terlalu dangkal. Selain itu permukaan tanah yang dibawa oleh bibit dari kantung pembungkus harus tetap terlihat. Setelah bibit tanam, maka tanah yang ada disekitarnya dipadatkan dan disiram dengan air secukupnya. Disekitar permukaan atas lubang tanam dapat diberi bonggol pisang, jerami, atau rumput-rumputan kering untuk menjaga kelembaban dan menghindari pengerasan tanah.

2.4.2 Pemeliharaan Tanaman1) Penjarangan dan PenyulamanKegiatan penjarangan pada dasarnya adalah untuk mengurangi persaingan antara tanaman pokok (tanaman duku) dan tanaman lain (tanaman pelindung). Persaingan yang terjadi adalah untuk mendapatkan unsur hara, air, sinar matahari, dan ruang tumbuh. Tanaman selain duku yang dijarangi sebaiknya merupakan tanaman yang memang tidak dikehendaki dan menggangu pertumbuhan tanaman duku. Penyulaman tanaman duku juga perlu dilakukan jika ada tanaman duku yang mati. Tumbuhan liar atau gulma juga harus dibersihkan secara rutin. Radius 1-2 meter dari tanaman duku harus bersih.

2) PenyianganKegiatan penyiangan diperlukan untuk menghilangkan rumput dan herba kecil yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman duku. Penyiangan dapat dilakukan dengan tangan maupun dengan bantuan beberapa alat pertaniannya lainnya.

3) PemupukanPemupukan sangat diperlukan untuk meningkatkan ketersediaan hara tanah. Meskipun tidak ada pedoman baku untuk pemupukan duku, tetapi agar tidak membingungkan dapat menggunakan patokan sebagai berikut:

a)Tahun kedua dan ketiga untuk setiap pohon duku bisa diberikan pupuk 15-30 kg pupuk organik, urea 100 gram, TSP 50 gram dan ZK 20 gram.

b)Tahun keempat, kelima dan keenam, dosis pupuk dinaikan menjadi25-40kg pupuk organik, urea 150 gram, TSP 60 gram dan juga pupuk ZK sebanyak 40 gram.

c) Tahun-tahun berikutnya dosis pupuk dinaikkan lagi. Namun pemberian pupuk sebaiknya disesuaikan pula dengan tingkat pertumbuhan tanaman duku dan kesuburan tanah. Pemupukan duku dilakukan dengan cara menggalitanah di sekitar tanaman duku sedalam 30-50 cm dengan lebar yang sama. Lubang pupuk tersebut dibuat melingkar yang letaknya tepat disekeliling tajuk tanaman.

4) Pengairan dan PenyiramanTanaman duku hanya memerlukan pemberian air yang cukup terutama padamusim kemarau. Selain itu juga tanaman duku sudah cukup kuat dan kokoh maka penyiraman dilakukan seperlunya saja. Di sekitar lubang tanam sebaiknya dibuat saluran air untuk mencegah air yang tergenang baik yang berasal dari hujan maupun air penyiraman.(Tohir, 1983)

2.5 Syarat tumbuh tanaman duku

2.5.1 Iklim

1) Angin tidak terlalu mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman duku tetapitidak dapat tumbuh optimal di daerah yang kecepatan anginnya tinggi.

2) Tanaman duku umumnya dapat tumbuh di daerah yang curah hujannya tinggi dan merata sepanjang tahun. Tanaman duku tumbuh secara optimal di daerah dengan iklim basah sampai agak basah yang bercurah hujan antara 1500-2500 mm/tahun.

3) Tanaman duku tumbuh optimal pada intensitas cahaya matahari tinggi.

4) Tanaman duku dapat tumbuh subur jika terletak di suatu daerah dengan suhu rata-rata 19 derajat C.

5) Kelembaban udara yang tinggi juga dapat mempercepat pertumbuhan tanaman duku, sebaliknya jika kelembaban udara rendah dapat menghambat pertumbuhan tanaman duku.

2.5.2 Media Tanam

1) Tanaman duku dapat tumbuh baik sekali pada tanah yang banyak mengandung bahan organik, subur dan mempunyai aerasi tanah yang baik. Sebaliknya pada tanah yang agak sarang/tanah yang banyak mengandung pasir, tanaman duku tidak akan berproduksi dengan baik apabila tidak disertai dengan pengairan yang cukup.

2) Derajat keasaman tanah (pH) yang baik untuk tanaman duku adalah 67,walaupun tanaman duku relatif lebih toleran terhadap keadaan tanah masam.

3) Di daerah yang agak basah, tanaman duku akan tumbuh dan berproduksi dengan baik asalkan keadaan keadaan air tanahnya kurang dari 150 m di bawah permukaan tanah (air tanah tipe a dan tipe b). Tetapi tanaman duku tidak menghendaki air tanah yang menggenang karena dapat menghambatpertumbuhan dan produksi tanaman.

4) Tanaman duku lebih menyukai tempat yang agak lereng karena tanaman duku tidak dapat tumbuh optimal pada kondisi air yang tergenang. Sehingga jika tempatnya agak lereng, air hujan akan terus mengalir dan tidak membentuk suatu genangan air.

(Daryanto, 1995)

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanKesimpulan dari makalah ini tanaman duku (Lansium domesticumCorr) merupakan tanaman dikotil, dilihat dari karakteristik yang dimilikinya.Tanaman ini memiliki banyak manfaat dari struktur yang dimilikinya dari batang, khususnya pada buahnya. Bukan hanya manis untuk dimakan juga mempunyai nilai gizi yang banyak yang dikandung buah ini. Begitu juga dengan kulit dari buah duku ini bermanfaat. Tanaman ini juga ditanam bukan ditempat sembarang terdapat budidaya khusus untuk tanaman ini.

3.2 SaranSaran yang penulis berikan adalah untuk lebih membudidayakan tanaman duku ini karena mempunyai manfaat yang banyak, agar lebih berguna untuk masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012.http://herbalindonesia.biz/wp-content/uploads/2012/05/duku.jpg6.26

Bappenas, 2000

Daryanto. 1985. Bercocok Tanam Buah-buahan. Aneka Ilmu. Semarang.

Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Direktorat Bina Produksi Hortikultura 2000

Direktorat Tanaman Buah, Dirjen Hortilkultura, Departemen Pertanian 2005 dalam TimPenulis Penebar Swadaya 2007

Novi Pranitasari. 2011. Klasifikasi Tumbuhan Berbiji : Duku.

http://novi-biologi.blogspot.com/2011/06/duku-lansium-domesticum-corr.html.17 Desember 2012. 12.08

Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University PressTohir, A.K. 1983. Pedoman Bercocok Tanamn Buah-buahan. Pradyaoaramita.Jakarta.

SYARAT TUMBUHDUKU

5.1. Iklim1. Angin tdk terlalu mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman duku tetapi tdk dapat tumbuh optimal di daerah yg kecepatan anginnya tinggi.2. Tanaman duku umumnya dapat tumbuh di daerah yg curah hujannya tinggi & merata sepanjang tahun. Tanaman duku tumbuh secara optimal di daerah dgn iklim basah sampai agak basah yg bercurah hujan antara 1500-2500 mm/tahun.3. Tanaman duku tumbuh optimal pada intensitas cahaya matahari tinggi.4. Tanaman duku dapat tumbuh subur jika terletak di suatu daerah dgn suhu rata-rata 19 derajat C.5. Kelembaban udara yg tinggi juga dapat mempercepat pertumbuhan tanaman duku, sebaliknya jika kelembaban udara rendah dapat menghambat pertumbuhan tanaman duku.5.2. Media Tanam1. Tanaman duku dapat tumbuh baik sekali pada tanah yg banyak mengandung bahan organik, subur & mempunyai aerasi tanah yg baik. Sebaliknya pada tanah yg agak sarang/tanah yg banyak mengandung pasir, tanaman duku tdk akan berproduksi dgn baik apabila tdk disertai dgn pengairan yg cukup.2. Derajat keasaman tanah (pH) yg baik utk tanaman duku adalah 67, walaupun tanaman duku relatif lebih toleran terhadap keadaan tanah masam.3. Di daerah yg agak basah, tanaman duku akan tumbuh & berproduksi dgn baik asalkan keadaan keadaan air tanahnya kurang dari 150 m di bawah permukaan tanah (air tanah tipe a & tipe b). Tetapi tanaman duku tdk menghendaki air tanah yg menggenang karena dapat menghambat pertumbuhan & produksi tanaman.4. Tanaman duku lebih menyukai tempat yg agak lereng karena tanaman duku tdk dapat tumbuh optimal pada kondisi air yg tergenang. Sehingga jika tempatnya agak lereng, air hujan akan terus mengalir & tdk membentuk suatu genangan air.5.3. Ketinggian Tempat Umumnya tanaman duku menghendaki lahan yg memiliki ketinggian tdk lebihdari 650 m dpl.

6. PEDOMANBUDIDAYADUKU

6.1. Pembibitan

1) Persyaratan BenihKualitas bibit tanaman duku yg akan ditanam sangat menentukan produksi duku. Oleh sebab itu bibit duku harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :1. Bebas dari hama & penyakit2. Bibit mempunyai sifat genjah3. Tingkat keseragaman penampakan fisik seperti warna, bentuk & ukuran lebih seragam dari bibit lain yg sejenis4. Bibit cepat tumbuh.2) Penyiapan BenihPerbanyakan & penanaman duku umumnya masih diperbanyak dgn benih atau dari semai yg tumbuh spontan di bawah pohonnya, kemudian dipelihara dlm pot sampai tinggi hampir 1 meter & sudah dapat ditanam di lapangan. Sehingga tingkat keberhasilan perbanyakan generatif cukup tinggi walaupun memerlukan waktu yg relatif lama. Daya perkecambahan & daya tahan semai akan lebih baik sejalan dgn ukuran benih & hanya benih-benih yg berukuran besar yg hendaknya digunakan dlm usaha pembibitan. Pertumbuhan awal semai itu lambat sekali, dgn pemilihan yg intensif diperlukan waktu 1018 bulan agar batang duku berdiameter sebesar pensil, yaitu ukuran yg cocok utk usaha penyambungan atau penanaman di lapangan, tetapi di kebanyakan pembibitan utk sampai pada ukuran tersebut diperlukan waktu 2 kali lebih lama. Perbanyakan dgn stek dimungkinkan dgn menggunakan kayu yg masih hijau, namun memerlukan perawatan yg teliti. Terkadang cabang yg besar dicangkok, sebab pohon ynag diperbanyak dgn cangkokan ini dapat berbuah setelah beberapa tahun saja, tetapi kematian setelah cangkokan dipisahkan dari pohon induknya cenderung tinggi presentasenya.

3) Teknik Penyemaian BenihWaktu penyemaian benih sebaiknya pada musim hujan agar diperoleh keadaan yg selalu lembab & basah.Cara pembuatan media penyemaian dapat berupa tanah yg subur/campuran tanah & pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dgn perbandingan sama (1:1). Jika perlu media tanam dapat ditambahkan sedikit pasir. Tempat persemaian bisa berupa bedengan, keranjang/kantong plastik atau polybag. Tetapi sebaiknya tempat utk persemaian menggunakan kantong plastik agar mempermudah dlm proses pemindahan bibit.

4) Pemeliharaan Pembibitan/PenyemaianBibit duku tdk memerlukan perawatan khusus kecuali pemberian air yg cukup terutama pada musim kemarau. Selama 2 atau 3 minggu sejak bibit duku ditanam perlu dilakukan penyiraman dua kali setiap hari yaitu pagi & sore hari, terutama pada saat tdk turun hujan. Selanjutnya cukup disiram satu kali setiap hari. Kalau pertumbuhannya sudah benar-benar kokoh, penyiraman cukup dilakukan penyiraman secukupnya jika media penyemaian kering. Penyulaman pada bibit diperlukan jika ada bibit yg mati maupun bibit yg pertumbuhannya terhambat. Rumput liar yg mengganggu pertumbuhan bibit juga hrus dihilangkan. utk meningkatkan pertumbuhan bibit perlu diberi pupuk baik pupuk organik berupa pupuk kandang & kompos maupun pupuk anorganik berupa pupuk TSP & ZK sesuai dgn dosis & kadar yg dianjurkan.

5) Pemindahan BibitUmur bibit yg siap tanam adalah sekitar 2-3 bulan dgn tinggi bibit 30-40 cm. Kegiatan pemindahan bibit harus memperhatikan kondisi fisik bibit waktu yg tepat

6.2. Pengolahan Media Tanam

1) PersiapanSebelum dilakukan pengolahan lahan perlu diketahui terlebih dahulu tingkat pH tanah yg sesuai utk tanaman duku, yaitu sebesar 6-7. Selain itu kondisi tanah yg akan diolah juga harus sesuai dgn persyaratan tumbuh tanaman duku yaitu tanah yg mengandung banyak bahan organik serta airase tanah yg baik.

2) Pembukaan LahanKegiatan pembukaan lahan dapat dilakukan dgn menggunakan alat bantu seperti traktor maupun cangkul. Pembukaan laahan sebaiknya dilakukan pada waktu musim kering agar pada awal waktu musim hujan kegiatan penanaman dapat dilakukan segera.

3) Pembentukan BedenganPembentukan bedengan tdk terlalu diperlukan delam pengolahan lahan utk tanaman duku, sehingga bedengan jarang dijumpai pada lahan tanaman duku.

4) PengapuranKegiatan pengapuran sangat diperlukan jika kondisi pH tanah tdk sesuai dgn persyaratan pH tanah utk tanaman duku. Cara pengapuran dapat dilakukan dgn penyiraman di sekitar tanaman duku. Jumlah & dosis pengapuran harus sesuai dgn kadar yg dianjurkan.

6.3. Teknik Penanaman

1) Penentuan Pola TanamPohon duku umumnya di tanam di pekarangan, tetapi sering pula ditanam tumpang sari di bawah pohon kelapa (di Filipina) atau ditumpang sarikan dgn tanaman lain seperti pohon manggis & durian (di Indonesia & Thailand). Jarak tanam yg dianjurkan sangat bervariasi dari jarak 8x8 m (kira-kira 150 pohon/ha, di Philipina) sampai jarak 12x12 m utk tipe longkong yg tajuknya memencar di Thailand bagian selatan (50-60 pohon/hektar). Jarak tanam ini ditentukan dgn memperhatikan adanya pohon-pohon pendampingnya.Variasi jarak tanam yg lain adalah ukuran 7x8 m, 8x9 m, 9x9 m, 9x10 m. Namun hal yg perlu diperhatikan adalah jarak tanam harus cukup lebar, karena jika tanamannya sudah dewasa tajuknya membutuhkan ruangan yg cukup luas. Salah satu variasi tersebut dapat diterapkan tergantung kondisi tanah terutama tingkat kesuburannya. Seandainya diterapkan jarak tanam 10x10 m, berarti utk lahan yg luasnya satu hektar akan dapat ditanami bibit duku sebanyak 100 pohon.

2) Pembuatan Lubang TanamSetelah jarak tanam ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan lubang tanam. Waktu yg terbaik utk membuat lubang tanam adalah sekitar 1-2 bulan sebelum penanaman bibit. Lubang tanam minimal yg dibuat adalah berukuran 0,6 x 0,6 x 0,6 meter. Namun akan lebih baik apabila ukurannya lebih besar yaitu 0,8 x 0,8 x 0,7 meter. Jika bibit duku yg akan ditanam berakar panjang (bibit dari biji), maka lubang yg dibuat harus lebih dalam. Tetapi jika bibit duku berakar pendek (bibit hasil cangkok), penggalian lubang diusahakan lebih lebar & lebih luas.

3) Cara PenanamanPenanaman bibit duku sebaiknya menunggu sampai tanah galian memadat atau tampak turun dari permukaan tanah sekitarnya. Sebelum penanaman dilakukan, maka tanah pada lubang tanam digali terlebih dahulu dgn ukuran kira-kira sebesar kantung yg dibuat utk membungkus bibit. Setelah itu pembungkus bibit dibuka & tanaman dimasukkan dlam lubang tanam. Hal yg perlu diperhatikan adalah posisi akar tdk boleh terbelit sehingga nantinya tdk mengganggu proses pertumbuhan. Pada saat penanaman bibit, kondisi tanah harus basah/disiram dahulu. Penanaman bibit duku jangan terlalu dangkal. Selain itu permukaan tanah yg dibawa oleh bibit dari kantung pembungkus harus tetap terlihat. Setelah bibit tanam, maka tanah yg ada disekitarnya dipadatkan & disiram dgn air secukupnya. Disekitar permukaan atas lubang tanam dapat diberi bonggol pisang, jerami, atau rumput-rumputan kering utk menjaga kelembaban & menghindari pengerasan tanah.

6.4. Pemeliharaan Tanaman

1) Penjarangan & PenyulamanKegiatan penjarangan pada dasarnya adalah utk mengurangi persaingan antara tanaman pokok (tanaman duku) & tanaman lain (tanaman pelindung). Persaingan yg terjadi adalah utk mendapatkan unsur hara, air, sinar matahari, & ruang tumbuh. Tanaman selain duku yg dijarangi sebaiknya merupakan tanaman yg memang tdk dikehendaki & menggangu pertumbuhan tanaman duku. Penyulaman tanaman duku juga perlu dilakukan jika ada tanaman duku yg mati. Tumbuhan liar atau gulma juga harus dibersihkan secara rutin. Radius 1-2 meter dari tanaman duku harus bersih.

2) PenyianganKegiatan penyiangan diperlukan utk menghilangkan rumput & herba kecil yg dapat mengganggu pertumbuhan Tanaman duku. Penyiangan dapat dilakukan dgn tangan maupun dgn bantuan beberapa alat pertaniannyalainnya.

3) PemupukanPemupukan sangat diperlukan utk meningkatkan ketersediaan hara tanah. Meskipun tdk ada pedoman baku utk pemupukan duku, tetapi agar tdk membingungkan dapat menggunakan patokan sebagai berikut:1. Tahun kedua & ketiga utk setiap pohon duku bisa diberikan pupuk 15-30 kg pupuk organik, urea 100 gram, TSP 50 gram & ZK 20 gram.2. Tahun keempat, kelima & keenam, dosis pupuk dinaikan menjadi 25-40 kg pupuk organik, urea 150 gram, TSP 60 gram & juga pupuk ZK sebanyak 40 gram.3. Tahun-tahun berikutnya dosis pupuk dinaikkan lagi. Namun pemberian pupuk sebaiknya disesuaikan pula dgn tingkat pertumbuhan tanaman duku & kesuburan tanah. Pemupukan duku dilakukan dgn cara menggali tanah di sekitar tanaman duku sedalam 30-50 cm dgn lebar yg sama. Lubang pupuk tersebut dibuat melingkar yg letaknya tepat disekeliling tajuk tanaman.4) Pengairan & PenyiramanTanaman duku hanya memerlukan pemberian air yg cukup terutama pada musim kemarau. Selain itu juga tanaman duku sudah cukup kuat & kokoh maka penyiraman dilakukan seperlunya saja. Di sekitar lubang tanam sebaiknya dibuat saluran air utk mencegah air yg tergenang baik yg berasal dari hujan maupun air penyiraman.

7. HAMA & PENYAKITDUKU

7.1. Hama

1) KelelawarBuah duku yg diincar kelelawar adalah buah duku yg matang & siap dipanen.Pengendalian: utk mencegah gangguan kelelawar ini adalah dgn membungkus buah duku sejak buah itu berukuran kecil. Bahan pembungkus dapat berupa ijuk tanaman aren, kain bekas, bongsang yg terbuat dari anyaman bambu.

2) Kutu perisai (Asterolecantium sp.)Hama ini menyerang daun & batang duku.Pengendalian: dengan cara pemeliharaan & perawatan tanaman sebaik mungkin; menggunakan insektisida yg sesuai dgn jenis hama yg mengganggunya.3) Kumbang penggerak buah (Curculio sp.)Gejala: menyerang buah duku yg sudah matang, sehingga buah duku berlubang & busuk bila air hujan masuk ke dalamnya. Pengendalian: sama kutu perisai.

4) Kutu putih (Psedococcus lepelleyi)Hama yg menutupi kuncup daun & daun muda buah duku. Pengendalian: sama kutu perisai.

7.2. Penyakit Tanaman Duku1) Penyakit busuk akarMerupakan penyakit yg berbahaya karena menyerang pohon & buah duku.Pengendalian: dengan pemeliharaan tanaman yg baik; disemprot dgn fungisida sesuai dgn peruntukannya masing-masing obat.2) Penyakit antraknosa (Colletotrichum gloeosporiods)Gejala: adanya bintik kecoklatan pada rangkaian buah, serangan ini menyebabkan buah berguguran lebih awal & juga menyebabkan kerugian pasca panen.Pengendalian: dengan pemeliharaan tanaman yg baik; disemprot dgn fungisida sesuai dgn peruntukannya masing-masing obat.3) Penyakit mati pucukPenyebab: cendawan Gloeosporium sp. menyerang ujung cabang & ranting yg nampak kering.Pengendalian: dengan pemeliharaan tanaman yg baik; dilakukan dgn disemprot dgn fungisida seperti Manzate, Zerlate, Fermate, Dithane D-14 atau pestisida lain. Dosis utk obat pemberantasan penyakit ini harus disesuaikan dgn anjuran pada label masing-masing obat.7.3. GulmaAdanya gulma seperti rumput liar & alang-alang dapat menghambat pertumbuhan tanaman duku. Gulma ini harus dihilangkan dgn cara penyiangan & utk mencegah gulma ini dapat digunakan obat-obatan kimia.

8. PANEN BUAH DUKU

8.1. Ciri & Umur PanenUmur tanaman duku dapat mencapai 300 tahun atau lebih, tergantung dari sifat atau jenisnya, cara pemeliharaan & kondisi lingkungan tempat tumbuh. Produktivitas buahnya yg siap panen juga sangat dipengaruhi oleh ketiga faktor tersebut. Buah duku yg siap dipanen biasanya kulit buah berwarna kuning kehijau-hijauan bersih & bahkan telah menjadi kuning keputih-putihan serta buah agak lunak. Tanda-tanda lainnya adalah getah pada kulit buahnya sudah tampak berkurang atau tdk ada getah sama sekali pada kulit buah duku, jika buah masih berwarna hijau berarti buah belum matang & tdk siap dipanen. Tanaman duku yg diperbanyak dgn biji, biasanya mulai berbunga sekaligus berbuah pada umur tanaman 12 tahun bahkan lebih. Sedangkan utk tanaman duku yg pembibitannya secara vegetatif seperti pencangkokkan atau sambungan dapat berbuah lebih cepat yaitu pada umur 8 tahun.

8.2. Cara Panen Buah DukuBuah duku biasanya dipanen dgn cara dipanjat pohonnya & dipotongi tandantandan buahnya yg matang dgn pisau atau gunting pangkas. Hendaklah berhati-hati agar tdk melukai bagian batang tempat menempelnya gagang tandan, sebab perbungaan berikutnya juga akan muncul disitu juga. Kenyataannya, daripada memanjat pohonnya lebih baik menggunakan tangga, sebab tindakan demikian akan mengurangi kerusakan kuncup-kuncup bunga yg masih dominan. Diperlukan 4 atau 5 kali pemanenan sampai semua buah habis dipetik dari pohon. Hanya pemetikan buah yg matang, yg ditaksir dari perubahan warna, yg akan sangat memperbaiki kualitas buah. Umumnya buah yg berada dlm satu tandan akan matang hampir bersamaan, tetapi jika proses pematangan tdk bersamaan, akan sangat menyulitkan pemanenan. Buah duku harus dipanen dlm kondisi kering, sebab buah yg basah akan berjamur jika dikemas.

8.3. Periode PanenBuah DukuPada umumnya, tanaman duku mulai berbunga sekitar bulan September & Oktober setiap tahunnya & buahnya yg masak mulai dapat dipungut setelah 6 bulan kemudian sejak keluarnya bunga, yaitu sekitar bulan Februari atau Maret. Penyerbukan bunga duku biasanya terjadi secara silang oleh perantaraan serangga seperti lebah madu, walupun penyerbukan sendiri sering pula terjadi. Masa keluarnya bunga duku yg pertama tergantung pada kondisi lingkungan & sifat/jenis dari tanaman duku tersebut.Musim panen duku pendek sekali, buah langsat matang sedikit lebih awal dari buah duku. Di daerah tertentu tipe buah duku-langsat menghasilkan 2 kali panen pertahun (walupun tdk jelas apakah masing-masing pohon berbuah lebih dari sekali setiap tahunnya), & waktu panen itu juga bervariasi utk berbagai daerah, sehingga di pasar-pasar induk buah duku dapat diperoleh selama 4 bulan (di Thailand & Filiphina pada bulan Juli sampai Oktober) sampai 8 bulan (di Semenanjung Malaysia pada bulan Juni sampai Februari).

8.4. Prakiraan ProduksiBuah DukuHasil Panen buah duku agak bervariasi. Suatu kecenderungan adanya 2 kali berbuah telah dilaporkan di Filiphina. Pohon duku yg berumur 10 tahun dapat menghasilkan 40-50 kg, buah duku meningkat menjadi 80150 kg pada umur pohon 30 tahun, hasil maksimumnya menurut laporan yg ada mencapai 300 kg per pohon. Angka-angka mengenai luasan lahan & produksi tersebut di atas jika dihitung menjadi hasil rata-rata akan diperoleh angka 2,5 ton per hektar utk negara. Filiphina dibandingkan dgn 3,6 ton per hektar utk langsat & 5,6 ton per hektar utk duku di Thailand.

9. PASCAPANEN BUAH DUKU

9.1. PengumpulanSetelah buah dipanen, maka buah duku tersebut dikumpulkan disuatu tempat yg kering & tdk berair.

9.2. Penyortiran & PenggolonganDalam skala usaha komersial, buah duku yg sudah dipanen sudah barang tentu harus disortir terlebih dahulu. Sortasi terutama dilakukan berdasarkan ukuran besar kecilnya buah duku, sekaligus membuang buah yg busuk atau cacat & menyingkirkan tandannya. Buah duku tdk biasa dijual bersama dgn tandannya, karena ada orang yg senang membeli buah duku tanpa disertai tandannya.

9.3. PenyimpananDuku merupakan buah yg sangat mudah rusak karena kulit buahnya akan berubah menjadi coklat dlm 4 atau 5 hari setelah dipanen. Buah dapat dibiarkan dipohonnya selama beberapa hari menunggu sampai tandan-tandan lainnya juga matang, tetapi walau masih berada dipohonnya buah-buah itu tetap berubah menjadi coklat & dlm waktu yg pendek tdk akan laku dijual di pasar. Sehingga diperlukan adanya proses penyimpanan dlm kamar pendingin dgn suhu 15C & kelembaban nisbi 85-90 % dapat memungkinkan buah bertahan sampai 2 minggu, jika buah-buah itu direndam dulu dlm larutan Benomil.

9.4. Pengemasan & PengangkutanBuah duku mudah sekali mengalami kerusakan yg tdk berbeda dgn buah-buahan lain pada umumnya. utk mengatasi kemungkinan adanya kerusakan pada buah duku, terutama kerusakan pada waktu perjalanan, maka buah duku itu harus dikemas sedemikian rupa dgn menggunakan kemasan yg kuat. Jenis kemasan yg paling baik utk buah duku adalah peti kayu. Ukuran kemasan jangan terlalu kecil atau besar, tetapi sebaiknya berukuran lebih kurang 30 x 30 x 50 cm yg dapat memuat buah duku sekitar 20 kg per peti. Setelah buah duku dikemas dlm kemasan yg baik maka kemasan itu dikumpulkan pada suatu tempat atau gudang utk kemudian diangkut dgn alat transportasi.