9
3/31/2016 Dunia Wahyu World: Spektroskopi Serapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy / AAS) http://duniawahyu.blogspot.co.id/2011/11/spektroskopiserapanatomatomic.html 1/9 Fight for every dreams Dunia Wahyu World Selasa, 15 November 2011 Spektroskopi Serapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy / AAS) 2.1 Tujuan Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kadar Cu dalam sampel dengan menggunakan AAS ( Atomic Absorption Spectrophotometer ) 2.2 Prinsip Prinsip percobaan ini adalah penentuan kadar Cu dengan AAS yang didasarkan pada absorbsi cahaya oleh atom, atomatom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya 2.3 Dasar Teori 2.3.1 Pengertian Spektrometri Serapan Atom (SSA) Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsurunsur logam dan metalloid yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas (Skoog et al., 2000). Metode ini sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah. Teknik ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode spektroskopi emisi konvensional. Sebenarnya selain dengan metode serapan atom, unsurunsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri nyala, akan tetapi fotometri nyala tidak cocok untuk unsurunsur dengan energy eksitasi tinggi. Fotometri nyala memiliki range ukur optimum pada panjang gelombang 400800 nm, sedangkan AAS memiliki range ukur optimum pada panjang gelombang 200300 nm (Skoog et al., 2000). Untuk analisis kualitatif, metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS, karena AAS memerlukan lampu katoda spesifik (hallow cathode). Kemonokromatisan dalam AAS merupakan syarat utama. Suatu perubahan temperature nyala akan mengganggu proses eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter. Dapat dikatakan bahwa metode fotometri nyala dan AAS merupakan komplementer satu sama lainnya. Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom, atomatom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Misalkan natrium menyerap pada 589 nm, uranium pada 358,5 nm sedangkan kalium pada 766,5 nm. Cahaya pada gelombang ini mempunyai cukup energi untuk mengubah tingkat energi elektronik suatu atom. Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi, suatu atom pada keadaan dasar dinaikkan tingkat energinya ke tingkat eksitasi. Tingkattingkat eksitasinya pun bermacammacam. Misalnya unsur Na dengan nomor atom 11 mempunyai konfigurasi elektron Dunia Wahyu World A student in Sepuluh Nopember Institute of Technology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences majoring in Chemistry. Now is in the master program in Department of Chemistry, and still doing my researc. For my final project in bachelor degree is about Aurivillius oxide and for thesis it's about perovskite for membrane application. Anyone who have the same research topic or interested in it, including about chemistry in general, let's discuss further more :) Lihat profil lengkapku Mengenai Saya Wahyu Prasetyo Utomo Buat Lencana Anda Lencana Facebook Kimia Permukaan: Surfaktan 2.1 Surfaktan Surfaktan merupakan Entri Populer 73,632 Statistic, Keep moving..!! Join this site with Google Friend Connect Members (12) Already a member? Sign in Pengikut 2012 (7) 2011 (20) November (15) Sintesis Kimia Padat (Solid State) Pacitan: The Hidden Paradise Proses Monsanto Pembuatan Asam Asetat Spektroskopi Serapan Atom (Atomic Absorption Spect... Prinsip Mekanisme Transpor pada Membran Mikrofiltr... XRay Fluorosence (XRF) Aplikasi Modul Membran Beberapa Hal dalam Kimia Unsur: Polonium Isomer Facial dan Meridial Beberapa Hal dalam Kimia Arsip Blog 0 Lainnya Blog Berikut» [email protected] Dasbor Keluar

Dunia Wahyu World_ Spektroskopi S erapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy _ AAS).pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

GFFGN GCFGSDWR UIKH PYEBNMKJH JCSSEEVJH

Citation preview

Page 1: Dunia Wahyu World_ Spektroskopi S     erapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy _ AAS).pdf

3/31/2016 Dunia Wahyu World: Spektroskopi Serapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy / AAS)

http://duniawahyu.blogspot.co.id/2011/11/spektroskopiserapanatomatomic.html 1/9

Fight for every dreams

Dunia Wahyu World

Selasa, 15 November 2011

Spektroskopi Serapan Atom (AtomicAbsorption Spectroscopy / AAS)

2.1 TujuanPercobaan ini bertujuan untuk menentukan kadar Cu dalam sampel

dengan menggunakan AAS ( Atomic Absorption Spectrophotometer )2.2 Prinsip

Prinsip percobaan ini adalah penentuan kadar Cu dengan AAS yangdidasarkan pada absorbsi cahaya oleh atom, atomatom menyerap cahayatersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya2.3 Dasar Teori2.3.1 Pengertian Spektrometri Serapan Atom (SSA)

Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakanpada metode analisis untuk penentuan unsurunsur logam dan metalloidyang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjanggelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas (Skoog et al.,2000). Metode ini sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah.Teknik ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan metodespektroskopi emisi konvensional. Sebenarnya selain dengan metode serapanatom, unsurunsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisisdengan fotometri nyala, akan tetapi fotometri nyala tidak cocok untukunsurunsur dengan energy eksitasi tinggi. Fotometri nyala memiliki rangeukur optimum pada panjang gelombang 400800 nm, sedangkan AASmemiliki range ukur optimum pada panjang gelombang 200300 nm(Skoog et al., 2000). Untuk analisis kualitatif, metode fotometri nyala lebihdisukai dari AAS, karena AAS memerlukan lampu katoda spesifik (hallowcathode). Kemonokromatisan dalam AAS merupakan syarat utama. Suatuperubahan temperature nyala akan mengganggu proses eksitasi sehinggaanalisis dari fotometri nyala berfilter. Dapat dikatakan bahwa metodefotometri nyala dan AAS merupakan komplementer satu sama lainnya.

Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom, atomatommenyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantungpada sifat unsurnya. Misalkan natrium menyerap pada 589 nm, uraniumpada 358,5 nm sedangkan kalium pada 766,5 nm. Cahaya pada gelombangini mempunyai cukup energi untuk mengubah tingkat energi elektroniksuatu atom. Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyakenergi, suatu atom pada keadaan dasar dinaikkan tingkat energinya ketingkat eksitasi. Tingkattingkat eksitasinya pun bermacammacam.Misalnya unsur Na dengan nomor atom 11 mempunyai konfigurasi elektron

Dunia WahyuWorld

A student in SepuluhNopember Institute ofTechnology, Faculty ofMathematics andNatural Sciencesmajoring in Chemistry.Now is in the masterprogram in Departmentof Chemistry, and stilldoing my researc. Formy final project inbachelor degree is aboutAurivillius oxide and forthesis it's aboutperovskite for membraneapplication. Anyone whohave the same researchtopic or interested in it,including aboutchemistry in general,let's discuss furthermore :)

Lihat profil lengkapku

Mengenai Saya

Wahyu Prasetyo Utomo

Buat Lencana Anda

LencanaFacebook

Kimia

Permukaan: Surfaktan2.1 SurfaktanSurfaktan merupakan

Entri Populer

73,632

Statistic, Keepmoving..!!

Join this sitewith Google FriendConnect

Members (12)

Already a member? Signin

Pengikut

2012 (7)

2011 (20)

November (15)

Sintesis KimiaPadat (SolidState)

Pacitan: TheHiddenParadise

Proses MonsantoPembuatanAsam Asetat

SpektroskopiSerapan Atom(AtomicAbsorptionSpect...

PrinsipMekanismeTranspor padaMembranMikrofiltr...

XRayFluorosence(XRF)

Aplikasi ModulMembran

Beberapa Haldalam KimiaUnsur:Polonium

Isomer Facial danMeridial

Beberapa Haldalam Kimia

Arsip Blog

0 Lainnya Blog Berikut» [email protected] Dasbor Keluar

Page 2: Dunia Wahyu World_ Spektroskopi S     erapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy _ AAS).pdf

3/31/2016 Dunia Wahyu World: Spektroskopi Serapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy / AAS)

http://duniawahyu.blogspot.co.id/2011/11/spektroskopiserapanatomatomic.html 2/9

1s1 2s2 2p6 3s1, tingkat dasar untuk elektron valensi 3s, artinya tidakmemiliki kelebihan energi. Elektron ini dapat tereksitasi ke tingkat 3pdengan energi 2,2 eV ataupun ke tingkat 4p dengan energy 3,6 eV, masingmasing sesuai dengan panjang gelombang sebesar 589 nm dan 330 nm. Kitadapat memilih diantara panjang gelombang ini yang menghasilkan garisspektrum yang tajam dan dengan intensitas maksimum, yang dikenaldengan garis resonansi. Garisgaris lain yang bukan garis resonansi dapatberupa pitapita lebar ataupun garis tidak berasal dari eksitasi tingkat dasaryang disebabkan proses atomisasinya.

Apabila cahaya dengan panjang gelombang tertentu dilewatkan padasuatu sel yang mengandung atomatom bebas yang bersangkutan makasebagian cahaya tersebut akan diserap dan intensitas penyerapan akanberbanding lurus dengan banyaknya atom bebas logam yang berada padasel. Hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi diturunkan dari:

Hukum Lambert: bila suatu sumber sinar monkromatik melewatimedium transparan, maka intensitas sinar yang diteruskan berkurangdengan bertambahnya ketebalan medium yang mengabsorbsi.

Hukum Beer: Intensitas sinar yang diteruskan berkurang secaraeksponensial dengan bertambahnya konsentrasi spesi yang menyerap sinartersebut.

Dari kedua hukum tersebut diperoleh suatu persamaan:

Dimana: lo = intensitas sumber sinarlt = intensitas sinar yang diteruskanε = absortivitas molarb = panjang mediumc = konsentrasi atomatom yang menyerap sinarA = absorbansi

Dengan

T = transmitanDari persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa absorbansi cahaya

berbanding lurus dengan konsentrasi atom (Day & Underwood, 1989).

2.3.2 Prinsip Kerja Spektrometri Serapan Atom (SSA)AAS berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atomatom

menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantungpada sifat unsurnya Spektrometri Serapan Atom (SSA) meliputi absorpsisinar oleh atomatom netral unsur logam yang masih berada dalam keadaandasarnya (Ground state). Sinar yang diserap biasanya ialah sinar ultra violetdan sinar tampak. Prinsip Spektrometri Serapan Atom (SSA) pada dasarnyasama seperti absorpsi sinar oleh molekul atau ion senyawa dalam larutan.

Hukum absorpsi sinar (LambertBeer) yang berlaku padaspektrofotometer absorpsi sinar ultra violet, sinar tampak maupun inframerah, juga berlaku pada Spektrometri Serapan Atom (SSA). Perbedaananalisis Spektrometri Serapan Atom (SSA) dengan spektrofotometrimolekul adalah peralatan dan bentuk spectrum absorpsinya:

Setiap alat AAS terdiri atas tiga komponen yaitu: Unit atomisasi (atomisasi dengan nyala dan tanpa nyala) Sumber radiasi Sistem pengukur fotometri

2.3.3 Instrumen dan AlatUntuk menganalisis sampel, sampel harus diatomisasi. Sampel

bahan aktif permukaan.Surfaktan ini memilikigugus hidrofilik dangugus hidrofobiksehingga d...

Spektroskopi SerapanAtom (AtomicAbsorptionSpectroscopy / AAS) 2.1 Tujuan Percobaanini bertujuan untukmenentukan kadar Cudalam sampel denganmenggunakan AAS (Atomic AbsorptionSpectrophotometer ...

Metode

Penentuan KadarNitrogen: MetodeKjeldahl1.1 Metode PenentuanKadar Nitrogen Metodeanalitik yang palingumum digunakan dalampenentuan kadarnitrogen adalah metodeKjelda...

XRay

Fluorosence (XRF)1.1 Pengertian XRF XRF merupakanalat yang digunakanuntuk menganalisiskomposisi kimia besertakonsentrasi unsurunsur yang...

AturanSlaterAturanSlater

merupakan aturanempiris untukmenghitung muatan inti efektif. Dari aturan ini,semakin besar nilaimuatan inti efektif,...

BeberapaHal dalamKimiaUnsur:Polonium1.

Pengertian UmumPolonium Poloniumadalah unsur radioaktifyang terbentuk secaraalami dengankonsentrasi yang sangatrendah dalam...

Spektroskopi InframerahTeori Absorpsi Secaraeksperimental, spektrumemisi hidrogen terdiridari garisgaris sangat

Unsur:Mengapamagnesium ...

Beberapa Haldalam KimiaUnsur: Natriumdalam Amon...

Aturan Slater

LangkahLangkahInterpretasiSpektra IR

Oksida Aurivillius

SpektroskopiInframerah

Oktober (5)

Page 3: Dunia Wahyu World_ Spektroskopi S     erapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy _ AAS).pdf

3/31/2016 Dunia Wahyu World: Spektroskopi Serapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy / AAS)

http://duniawahyu.blogspot.co.id/2011/11/spektroskopiserapanatomatomic.html 3/9

kemudian harus diterangi oleh cahaya. Cahaya yang ditransmisikankemudian diukur oleh detector tertentu.

Sebuah sampel cairan biasanya berubah menjadi gas atom melaluitiga langkah: Desolvation (pengeringan) – larutan pelarut menguap, dan sampel keringtetap Penguapan – sampel padat berubah menjadi gas Atomisasi – senyawa berbentuk gas berubah menjadi atom bebas.

Sumber radiasi yang dipilih memiliki lebar spectrum sempitdibandingkan dengan transisi atom.Lampu katoda Hollow adalah sumberradiasi yang paling umum dalam spekstroskopi serapan atom. Lampukatoda hollow berisi gas argon atau neon, silinder katoda logammengandung logam untuk mengeksitasi sampel. Ketika tegangan yangdiberikan pada lampu meningkat, maka ion gas mendapatkan energy yangcukup untuk mengeluarkan atom logam dari katoda. Atom yang tereksitasiakan kembali ke keadaan dasar dan mengemisikan cahaya sesuai denganfrekuensi karakteristik logam.2.3.4 BagianBagian pada AAS

1. Lampu Katoda

Lampu katoda merupakan sumber cahaya pada AAS. Lampu katodamemiliki masa pakai atau umur pemakaian selama 1000 jam. Lampu katodapada setiap unsur yang akan diuji berbedabeda tergantung unsur yang akandiuji, seperti lampu katoda Cu, hanya bisa digunakan untuk pengukuranunsur Cu. Lampu katoda terbagi menjadi dua macam, yaitu :Lampu Katoda Monologam : Digunakan untuk mengukur 1unsurLampu Katoda Multilogam : Digunakan untuk pengukuranbeberapa logam sekaligus, hanya saja harganya lebih mahal.Soket pada bagian lampu katoda yang hitam, yang lebih menonjoldigunakan untuk memudahkan pemasangan lampu katoda pada saat lampudimasukkan ke dalam soket pada AAS. Bagian yang hitam ini merupakanbagian yang paling menonjol dari keempat besi lainnya.Lampu katoda berfungsi sebagai sumber cahaya untuk memberikan energisehingga unsur logam yang akan diuji, akan mudah tereksitasi. Selotipditambahkan, agar tidak ada ruang kosong untuk keluar masuknya gas dariluar dan keluarnya gas dari dalam, karena bila ada gas yang keluar daridalam dapat menyebabkan keracunan pada lingkungan sekitar.

2. Tabung GasTabung gas pada AAS yang digunakan merupakan tabung gas yang

berisi gas asetilen. Gas asetilen pada AAS memiliki kisaran suhu ±20.000K, dan ada juga tabung gas yang berisi gas N2O yang lebih panas

dari gas asetilen, dengan kisaran suhu ± 30.000K. Regulator pada tabunggas asetilen berfungsi untuk pengaturan banyaknya gas yang akandikeluarkan, dan gas yang berada di dalam tabung. Spedometer pada bagiankanan regulator merupakan pengatur tekanan yang berada di dalam tabung.

3. DuctingDucting merupakan bagian cerobong asap untuk menyedot asap atau

sisa pembakaran pada AAS, yang langsung dihubungkan pada cerobongasap bagian luar pada atap bangunan, agar asap yang dihasilkan oleh AAS,tidak berbahaya bagi lingkungan sekitar. Asap yang dihasilkan daripembakaran pada AAS, diolah sedemikian rupa di dalam ducting, agarpolusi yang dihasilkan tidak berbahaya.

4. KompresorKompresor merupakan alat yang terpisah dengan main unit, karena

alat ini berfungsi untuk mensuplai kebutuhan udara yang akan digunakanoleh AAS, pada waktu pembakaran atom. Kompresor memiliki 3 tombolpengatur tekanan, dimana pada bagian yang kotak hitam merupakan tombol

tajam pada energi yangberbeda. Untukmenjela...

Prinsip

Mekanisme Transporpada MembranMikrofiltrasiMikrofiltrasi banyakdigunakan dalamberbagai aplikasikhususnya padapemurnian larutankoloid yang memilikiukuran partikel antara0,1 –...

Pacitan:TheHiddenParadiseKuthoku,cedhak

laut akeh gununggununge… Kuthoku, yendiroso amannentremake…. KaliGrindulu ing tengahe…Banget ambane bangetdawane.. Ha…...

How ToInterpretNMRSpectra

(Interpretasi SpektrumNMR)What I write here just toshare my experiencewhen I had to interpreteNMR spectra for myhomework in myCompoundIdentification lecture, e...

Page 4: Dunia Wahyu World_ Spektroskopi S     erapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy _ AAS).pdf

3/31/2016 Dunia Wahyu World: Spektroskopi Serapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy / AAS)

http://duniawahyu.blogspot.co.id/2011/11/spektroskopiserapanatomatomic.html 4/9

ONOFF, spedo pada bagian tengah merupakan besar kecilnya udara yangakan dikeluarkan, atau berfungsi sebagai pengatur tekanan, sedangkantombol yang kanan merupakantombol pengaturan untuk mengaturbanyak/sedikitnya udara yang akan disemprotkan ke burner. Bagian padabelakang kompresor digunakan sebagai tempat penyimpanan udara setelahusai penggunaan AAS. Alat ini berfungsi untuk menyaring udara dari luar,agar bersih.posisi ke kanan, merupakan posisi terbuka, dan posisi ke kirimerupakan posisi tertutup

5. BurnerBurner berfungsi sebagai tempat pancampuran gas asetilen, dan aquabides,agar tercampur merata, dan dapat terbakar pada pemantik api secara baikdan merata. Lobang yang berada pada burner, merupakan lobang pemantikapi, dimana pada lobang inilah awal dari proses pengatomisasian nyala api.

6. Buangan pada AASBuangan pada AAS disimpan di dalam drigen dan diletakkan terpisah

pada AAS. Buangan dihubungkan dengan selang buangan yang dibuatmelingkar sedemikian rupa, agar sisa buangan sebelumnya tidak naik lagike atas, karena bila hal ini terjadi dapat mematikan proses pengatomisasiannyala api pada saat pengukuran sampel, sehingga kurva yang dihasilkanakan terlihat buruk. Tempat wadah buangan (drigen) ditempatkan padapapan yang juga dilengkapi dengan lampu indicator. Bila lampu indicatormenyala, menandakan bahwa alat AAS atau api pada prosespengatomisasian menyala, dan sedang berlangsungnya prosespengatomisasian nyala api. Selain itu, papan tersebut juga berfungsi agartempat atau wadah buangan tidak tersenggol kaki. Bila buangan sudahpenuh, isi di dalam wadah jangan dibuat kosong, tetapi disisakan sedikit,agar tidak kering.

7. MonokromatorBerfungsi mengisolasi salah satu garis resonansi atau radiasi dari

sekian banyak spectrum yang dahasilkan oleh lampu piar hollow cathodeatau untuk merubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis sesuaiyang dibutuhkan oleh pengukuran.

8. DetectorDikenal dua macam detector, yaitu detector foton dan detector panas.

Detector panas biasa dipakai untuk mengukur radiasi inframerah termasukthermocouple dan bolometer. Detector berfungsi untuk mengukur intensitasradiasi yang diteruskan dan telah diubah menjadi energy listrik olehfotomultiplier. Hasil pengukuran detector dilakukan penguatan dan dicatatoleh alat pencatat yang berupa printer dan pengamat angka.

2.3.5 Metode AnalisisTerdapat tiga teknik yang biasa dipakai dalam analisis secara spektrometri,yakni:

1. Metode Standar Tunggal

Metode ini hanya menggunakan satu larutan standar yang telah diketahuikonsentrasinya (Cstd). Selanjutnya absorbsi larutan standar (Astd) dan

absorbsi larutan sampel (Asmp) diukur dengan spektrometri. Dari hukum

Beer diperoleh:Astd = ε b Cstd Asmp = ε b Csmpε = Astd / Cstd ε b = Asmp / CsmpSehingga,Astd/Cstd = Csmp/Asmp > Csmp = (Asmp/Astd) x CstdDengan mengukur absorbansi larutan sampel dan standar, konsentrasilarutan sampel dapat dihitung.

2. Metode kurva kalibrasiDalam metode ini dibuat suatu seri larutan standar dengan berbagai

Page 5: Dunia Wahyu World_ Spektroskopi S     erapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy _ AAS).pdf

3/31/2016 Dunia Wahyu World: Spektroskopi Serapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy / AAS)

http://duniawahyu.blogspot.co.id/2011/11/spektroskopiserapanatomatomic.html 5/9

konsentrasi dan absorbansi dari larutan tersebut diukur dengan AAS.Langkah selanjutnya adalah membuat grafik antara konsentrasi(C) denganabsorbansi (A) yang merupakan garis lurus yang melewati titik nol denganslope = ε b atau = a.b. konsentrasi larutan sampel dapat dicari setelahabsorbansi larutan sampel diukur dan diintrapolasi ke dalam kurva kalibrasiatau dimasukkan ke dalam persamaan garis lurus yang diperoleh denganmenggunakan program regresi linewar pada kurvakalibrasi.

3. Metode adisi standarMetode ini dipakai secara luas karena mampu meminimalkan kesalahanyang disebabkan oleh perbedaan kondisi lingkungan (matriks) sampel danstandar. Dalam metode ini dua atau lebih sejumlah volume tertentu darisampel dipindahkan ke dalam labu takar. Satu larutan diencerkan sampaivolume tertentu kemudiaan larutan yang lain sebelum diukur absorbansinyaditambah terlebih dahulu dengan sejumlah larutan standar tertentu dandiencerkan seperti pada larutan yang pertama. Menurut hukum Beer akanberlaku halhal berikut:Ax = k.Ck AT = k(Cs+Cx)Dimana,Cx = konsentrasi zat sampelCs = konsentrasi zat standar yang ditambahkan ke larutan sampelAx = absorbansi zat sampel (tanpa penambahan zat standar)AT = absorbansi zat sampel + zat standarJika kedua rumus digabung maka akan diperoleh Cx = Cs + Ax/(ATAx)Konsentrasi zat dalam sampel (Cx) dapat dihitung dengan mengukur Axdan AT dengan spektrometri. Jika dibuat suatu seri penambahan zat standardapat pula dibuat grafik antara AT lawan Cs garis lurus yang diperoleh dariekstrapolasi ke AT = 0, sehingga diperoleh:Cx = Cs x Ax/(0Ax) ; Cx = Cs x (Ax/Ax)Cx = Cs x (1) atau Cx = Cs

2.3.6 Keuntungan danKelemahan Metode AASKeuntungan metode AAS dibandingkan dengan spektrofotometer biasayaitu spesifik, batas deteksi yang rendah dari larutan yang sama bisamengukur unsurunsur yang berlainan, pengukurannya langsung terhadapcontoh, output dapat langsung dibaca, cukup ekonomis, dapat diaplikasikanpada banyak jenis unsur, batas kadar penentuan luas (dari ppm sampai %).Sedangkan kelemahannya yaitu pengaruh kimia dimana AAS tidak mampumenguraikan zat menjadi atom misalnya pengaruh fosfat terhadap Ca,pengaruh ionisasi yaitu bila atom tereksitasi (tidak hanya disosiasi)sehingga menimbulkan emisi pada panjang gelombang yang sama, sertapengaruh matriks misalnya pelarut. 2.4 Data PercobaanPersamaan dasar metode adisi standar:

Jika persamaan 1 dan 2 dibandingkan, maka diperoleh persamaanperbandingannya:

Begitu pula untuk perbandingan pada persamaan 1 dan 3, serta 1 dan 4

Page 6: Dunia Wahyu World_ Spektroskopi S     erapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy _ AAS).pdf

3/31/2016 Dunia Wahyu World: Spektroskopi Serapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy / AAS)

http://duniawahyu.blogspot.co.id/2011/11/spektroskopiserapanatomatomic.html 6/9

menghasilkan persamaan:

Dimana dalam percobaan ini:ε = absortivitas molarb = panjang mediumC1 = konsentrasi Cu dalam larutan sampel

Cst = konsentrasi larutan standar CuSO4 ( 1 M )

V1 = volume larutan sampel awal ( 10 ml )

A1 = absorbansi tanpa larutan standar CuSO4 ( 2,2169 )

Vt1 = volume total larutan 2 ( 10 ml )

Vst2 = volume larutan standar CuSO4 untuk A2 ( 0,5 ml )

Vt2 = volume total larutan 2 ( 10,5 ml )

A2 = absorbansi pada standar adisi 2 ( 2,3281 )

Vst3 = volume larutan standar CuSO4 untuk A3 ( 1 ml )

Vt3 = volume total larutan 3 ( 11 ml )

A3 = absorbansi pada standar adisi 3 ( 2,3317 )

Vst4 = volume larutan standar CuSO4 untuk A4 ( 1,5 ml )

Vt4 = volume total larutan 4 ( 11,5 ml )

A4 = absorbansi pada standar adisi 4 ( 2,3326 )

Berdasarkan data di atas maka dapat dihitung C1 ( konsentrasi Cu dalam

larutan sampel ) melalui perhitungan pada persamaan 5, 6 dan 7. Misalnyamenurut persamaan 5, diperoleh nilai C1 :

Dengan perhitungan yang sama, dari persamaan 6 dan 7 didapat nilai C1

Dengan demikian konsentrasi ratarata Cu dalam samperl adalah:

Menurut hukum LambertBeer;

Page 7: Dunia Wahyu World_ Spektroskopi S     erapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy _ AAS).pdf

3/31/2016 Dunia Wahyu World: Spektroskopi Serapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy / AAS)

http://duniawahyu.blogspot.co.id/2011/11/spektroskopiserapanatomatomic.html 7/9

Sehingga

Dari persamaan 9 dapat diperoleh nilai transmitan untuk tiap absorbansi,misal pada A1

Dengan cara yang sama diperoleh nilai trnasmitan untuk A yang lain,hasilnya:

T2 = 4,6978 x 103

T3 = 4,6590 x 103

T4 = 4,6494 x 103

Dalam persentase, transmitan menjadi bernilai Dengan cara yang sama nilai persentase transmitan yang lain adalah:T2 = 0,4697 %

T3 = 0,4659 %

T4 = 0,4649 %

Tabel 2.1 Data Nilai Absorbansi dan Transmitan

2.5 PembahasanPercobaan ini bertujuan untuk menentukan kadar Cu dengan metode

Spektrofotometri Serapan Atom. Prinsip kerja alat ini adalah absorpsicahaya oleh atom. Di sini atomatom menyerap cahaya pada panjanggelombang yang sesuai dengan karakteristik atom tersebut. Sinar – sinaryang diserap berupa sinar ultraviolet dan sinar tampak.

Metode yang dipakai dalam analisa dengan AAS ini menggunakanmetode adisi standar. Metode ini dipilih karena dapat meminimalkankesalahan yang disebabkan oleh perbedaan matriks sampel dengan standaryang digunakan. Metode ini dilakukan dengan menambahkan larutanstandar ke dalam sampel dan melakukan pengukuran absorbansi terhadapcampuran sampel dan larutan standar tersebut. Larutan standar yangdigunakan dalam percobaan adalah larutan CuSO4 1 M. Larutan ini dipilih

karena merupakan standar bagi logam Cu. Metode ini menggunakanvolume larutan smpel yang tetap yakni 10 ml, sementara larutan standaryang ditambahkan bervariasi dari 0,5 ml, 1 ml dan 1,5 ml. Masing – masingcampuran sampel dengan ketiga volume larutan standar tersebut selanjutnyadianalisa dengan AAS.

Hasil analisa AAS terhadap larutan – larutan di atas akan

Page 8: Dunia Wahyu World_ Spektroskopi S     erapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy _ AAS).pdf

3/31/2016 Dunia Wahyu World: Spektroskopi Serapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy / AAS)

http://duniawahyu.blogspot.co.id/2011/11/spektroskopiserapanatomatomic.html 8/9

Diposkan oleh Dunia Wahyu World di 07.19

memberikan nilai absorbansi dan transmitan seperti ditunjukkan pada Tabel2.1. Dari data absorbansi yang diperoleh tersebut, dapat dihitungkonsentrasi Cu dalam larutan sampel. Perhitungan ini dilakukan melaluiperbandingan nilai absorbansi pada berbagai larutan sampel sesuaipersamaan 5,6 dan 7. Kecenderungan yang tampak dari perhitungantersebut adalah konsentrasi Cu semakin besar seiring dengan penambahanvolume larutan standar. Padahal seharusnya nilai konsentrasi tersebutharusnya sama. Perbedaan ini disebabkan oleh konsentrasi sampel yangtinggi sehingga mempengaruhi hasil konsentrasi Cu sehingga konsentrasiyang didapat berbedabeda, hal ini dikarenakan seharusnya AAS digunakanuntuk larutan dengan konsentrasi rendah (menggunakan ppm). Perhitungantersebut dapat digunakan untuk mencari kadar rata – rata Cu dalam sampel,yakni sebesar 0,62 M.

Nilai transmitan menunjukkan besarnya besarnya sinar yangditransmisikan oleh sampel. Makin kecil nilai transmitan maka makinbanyak sinar yang diabsorpsi oleh larutan. Tabel 2.1 menunjukkan bahwanilai transmitan terendah terjadi pada absorbansi A3 yakni sebesar 0,4659

% dengan nilai transmitan ratarata 0,5016%.

2.6 KesimpulanKonsentrasi Cu dalam larutan sampel diukur dengan AAS adalahsebesar0,62 M.

Rekomendasikan ini di Google

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Page 9: Dunia Wahyu World_ Spektroskopi S     erapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy _ AAS).pdf

3/31/2016 Dunia Wahyu World: Spektroskopi Serapan Atom (Atomic Absorption Spectroscopy / AAS)

http://duniawahyu.blogspot.co.id/2011/11/spektroskopiserapanatomatomic.html 9/9

Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Keluar

Beri tahu saya

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: arisma damayanti (Google)

Publikasikan Pratinjau

Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.