dwi

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLOGI INFILTRASI

Disusun oleh :

Nama NPM Hari, Tanggal Praktikum Jam Asisten

: Mochamad Dwi Hardiyanto : 240110100011 : Rabu, 16 November 2011 : 13.00 15.00 WIB : 1. Egi Madyagi 2. Eva Febrianty Annisa 3. Okky Yuda 4. Rizky Winarsyah

JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011

BAB I LATAR BELAKANG

Keberlangsungan hidup suatu makhluk hidup sangat ditentukan oleh persediaan kandungan air yang ada di dalam tanah tersebut. Tidak memandang besar atau kecilnya, di dalam atau di atas permukaan tanah, kehidupan dan adaptasi kehidupannya ini meyesuaikan dengan daur hidrologi yang berada didalam ekosistemya tersebut. Dalam dunia pertanian, pola tanam dan struktur bangunan yang yang berada di suatu tempat sangat ditentukan dengan daur hidrologi yang berada dikawasan tersebut. Daur hidrologi disini merupakan suatu rangkaian dimana air terdistribusikan dari satu tempat ketempat yang lain. Melihat hal demikian maka suatu komponen daur hidrologi disini sangat ditentukan besarnya oleh komponen komponen yang lain. Infiltrasi merupakan salah satu dari komponen daur hidrologi tersebut. Dalam perannya ini, infiltrasi berperan sebagai suatu resapan yang terjadi pada asuatu tempat yag disebabkan oleh adanya pori-pori dan gaya tarik bumi pada air tersebut. Untuk mengetahui seberapa besar dan berbagai factor yang mempengaruhi infilrasi tersebut maka dilakukanlah suatu analisis dengan cara praktikum yang membahas tentang infiltrasi pada suatu lahan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Infiltrasi Infiltrasi adalah proses meresapnya air atau proses meresapnya air dari permukaan tanah melalui pori-pori tanah. Dari siklus hidrologi, jelas bahwa air hujan yang jatuh di permukaan tanah sebagian akan meresap ke dalam tanah, sabagian akan mengisi cekungan permukaan dan sisanya merupakan overland flow. Sedangkan yang dimaksud dengan daya infiltrasi (Fp) adalah laju infiltrasi maksimum yang dimungkinkan, ditentukan oleh kondisi permukaan termasuk lapisan atas dari tanah.Besarnya daya infiltrasi dinyatakan dalam mm/jam atau mm/hari.Laju infiltrasi (Fa) adalah laju infiltrasi yang sesungguhnya terjadi yang dipengaruhi oleh intensitas hujan dan kapasitas infiltrasi. Infiltrasiadalah proses masuknya air dari permukaan ke dalam tanah. Sedangkan erkolasi adalah gerakan aliran air di dalam tanah (dari zone of aeration ke zone of saturation). Infiltrasi berpengaruh terhadap saat mulai terjadinya aliran permukaan dan juga berpengaruh terhadap laju aliran permukaan (run off). Infiltrasi mempunyai arti penting terhadap : a. Proses Limpasan Daya infiltrasi menentukan besarnya air hujan yang dapat diserap ke dalam tanah. Sekali air hujan tersebut masuk ke dalam tanah ia akan diuapkan kembali atau mengalir sebagai air tanah. Aliran air tanah sangat lambat.Makin besar daya infiltrasi, maka perbedaan antara intensitas curah dengan daya infiltrasi menjadi makin kecil. Akibatnya limpasan permukaannya makin kecil sehingga debit puncaknya juga akan lebih kecil. b. Pengisian Lengas Tanah (Soil Moisture) dan Air Tanah Pengisian lengas tanah dan air tanah adalah penting untuk tujuan pertanian.Akar tanaman menembus daerah tidak jenuh dan menyerap air yang diperlukan untuk evapotranspirasi dari daerah tak jenuh tadi. Pengisian kembali lengas tanah sama dengan selisih antar infiltrasi dan perkolasi (jika ada). Pada permukaan air tanah yang dangkal

dalam lapisan tanah yang berbutir tidak begitu kasar, pengisian kembali lengas tanah ini dapat pula diperoleh dari kenaikan kapiler air tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi infiltrasi adalah: 1. Karakteristik karakteristik hujan dan kondisi-kondisi permukaan tanah 2. Tetesan hujan, hewan maupun mesin mungkin memadatkan permukaan tanah dan mengurangi infiltrasi. 3. Pencucian partikel yang halus dapat menyumbat pori-pori pada permukaan tanah dan mengurangi laju inflasi. 4. Laju infiltrasi awal dapat ditingkatkan dengan jeluk detensi permukaan. 5. Kepastian infiltrasi ditingkatkan dengan celah matahari. 6. Kemiringan tanah secara tidak langsung mempengaruhi laju infiltrasi selama tahapan awal hujan berikutnya. 7. Penggolongan tanah (dengan terasering, pembajakan kontur dll) dapat

meningkatkan kapasitas infiltrasi karena kenaikan atau penurunan cadangan permukaan. 8. Kondisi-kondisi penutup permukaan Dengan melindungi tanah dari dampak tetesan hujan dan dengan melindungi pori-pori tanah dari penyumbatan, seresah mendorong laju infiltrasi yang tinggi. Salju mempengaruhi infiltrasi dengan cara yang sama seperti yang dilakukan seresah. Urbanisasi (bangunan, jalan, sistem drainase bawah permukaan) mengurangi infiltrasi. 9. Transmibilitas tanah Banyaknya pori yang besar, yang menentukan sebagian dari setruktur tanah, merupakan salah satu faktor penting yang mengatur laju transmisi air yang turun melalui tanah. Infiltrasi beragam secara terbalik dengan lengas tanah.

10. Karakteristik-karakteristik air yang berinfiltrasi Suhu air mempunyai banyak pengaruh, tetapi penyebabnya dan sifatnya belum pasti. Kualitas air merupakan faktor lain yang mempengaruhi infiltrasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi daya infiltrasi antara lain : a. Dalamnya genangan di atas permukaan tanah (surface detention) dan tebal lapisan jenuh b. Kadar air dalam tanah c. Pemampatan oleh curah hujan d. Tumbuh-tumbuhan e. Karakteristik hujan f. Kondisi-kondisi permukaan tanah

2.2 Laju Infiltrasi Laju infiltrasi adalah laju air yang meresap kedalam tanah, yang besarnya dinyatakan dalam mm/jam. Laju infiltrasi ini sangat besar pemgaruhnya di dalam rancangan-

rancangan untuk cara pemberian air, periode dan lamanya pemberian air beserta besarnya air yang harus diberikan. Beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi laju infiltrasi adalah : 1. Dalamnya genangan di atas permukaan tanah dan tebal lapisan yang jenuh. 2. Kelembaban tanah 3. Pemampatan tanah oleh curah hujan 4. Penyumbatan oleh bahan yang halus (bahan endapan) 5. Pemampatan oleh orang dan hewan 6. Struktur tanah 7. Tumbuh-tumbuhan 8. Udara yang terdapat dalam tanah 9. Topografi

10. Intensitas hujan 11. Kekasaran permukaan 12. Mutu air 13. Suhu udara 14. Adanya kerak di permukaan. Apabila faktor-faktor di atas dipisahkan maka akan terbagi menjadi 2 faktor pengaruh utama yaitu : 1. Faktor yang mempengaruhi air untuk tinggal di suatu tempat sehingga air mendapat kesempatan untuk berinfiltrasi. 2. Faktor yang mempengaruhi proses masuknya air ke dalam tanah.

BAB III METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan

waktu (menit) Volume air (cm3) Buku tulis Pulpen Kalkulator 3.2 Metode Praktikum 0 350 350 1000 1100 1500 3500 2500 4000 8000 0 5 10 20 30 400 50 100 120 240

BAB V PEMBAHASAN

Daur hidrologi merupakan suatu rangkaian system perputaran air dengan berbagai perubahan jenisnya. Berbagai komponen ini saling terkait dan saling mempengaruhi nilai suatu komponen-komponen lainnya. Sama halnya dengan laju infiltrasi, banyaknya air yang masuk kedalam tanah dipengaruhi oleh komponen-komponen daur hidrologi lainnya diantaranya yaitu presipitasi, run off, intersepsi, transpirasi dan evaporasi. Dalam menentukan nilai infiltarasidapat dilakukan dengan meneliti secara langsung di lapangan dan dengan system analisis data. Adapun yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu dengan mengguakan metode analisis data. Pengamatan langsung dilapangan tidak dilakukan karena kondisi cuaca saat ini adalah musim hujan padahal pengamatan ini tidak dapat dilakukan sebentar, minimal dilakukan pengukuran selama satu minggu. Dengan adanya intensitas hujan yang banyak maka akan mennyebabkan tanah menjadi jenuh. Akibatnya, laju infiltrasi di tempat tersebut akan terhambat. Adapun pengamatan lagsung dilapangan ini dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan alat double ring infiltrometer. Dalam menentukan nilai infiltrasi menggunakan metode analisis data ini ( menggunakan persamaan Horton) diberikan data lamanya waktu dan banyaknya ir yang berada didalam double ring ifiltrometer tersebut. Berdasarkan data itu, didapatkan suatu air masukan yang didapat dari banyaknya air dalam double ring infiltrometer dikurangi dengan air jenuh. Air jenuh infiltrasi ini didapatkan ketika air tidak meresap lagi kedalam tanah. Berdasarkan data diatas didapatkan suatu data banyaknya air yang masuk kedalam suatu lahan. Adapun luas lahan disini diasumsikan sebesar 1ha atau sekitar 10000m2. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa banyaknya asupan air kedalam tanah itu terjadi pada saat waktu menunjukan 200 menit. Hal ini terbukti dengan Vinfiltrasi pada saat 10 menit menunjukan nilai 5283 m3 dan pada saat 200 menit menunjuknan3400 m3. Menurut hitungan logika pun dapat dibayangkan bahwa semakin lama waktu untuk melakukan penyerapan maka semakin banyak pula asupan air kedalam tanah tersebut.

Volume total (Vt) merupakan volume air yang ada didalam double ring tersebut. Dengan diketahui Vt ini maka laju ifiltrasi di suatu lahan dapat ditentukan dengan mengalikan Vt ini dengan luas kawasan tersebut. Adapun Vt pada saat 0 (nol) menunjukan nilai sebesar 0 (nol) pula. Hal ini disebabkan karena pada saat itu air belum meresap kedalam tanah.

BAB VI KESIMPULAN 1. Infiltrasi adalah proses meresapnya air atau proses meresapnya air dari permukaan tanah melalui pori-pori tanah. 2. Laju infiltrasi adalah laju air yang meresap kedalam tanah, yang besarnya dinyatakan dalam 3. mm/jam. 4. Persamaan Philips di pengaruhi oleh perubahan atau konstanta yang disebabkan kondisi lokal. 5. Laju infiltrasi (f) < kapasitas infiltrasi dan hal ini di pengaruhi leh intensitas hujan.

DAFTAR PUSTAKA

Chow, VT., et al. 1988.Applied Hydrology.Singapore : McGraw Hill Book Co. Sri, Harto. 2000. Analisis Hidrologi. Jakarta: Gramedia. Modul Praktikum Hidrologi http://sipil-inside.blogspot.com/2009/10/infiltrasi.html diakses pada Kamis, 17 November 2011, pukul 14.41 WIB