3
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Talllln 2006 PENGOPERASIAN COOLING TOWER Sriwidada, Ahmad Nurjana Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BAT AN ISSN 0852 - 2979 ABSTRAK PENGOPERASIAN COOLING TOWER, Pengoperasian cooling tower telah dilaksanakan oleh kelompok Media Energy Supply (MES), Pengoperasian cooling tower bertujuan untuk menstabilkan temperatur primer sebagai media pendingin utama dalam proses evaporasi. Setelah air keluar dari evaporator, temperatur air dalam pendingin primer diturunkan oleh sistim pendingin sekunder pada alat plate heat exchanger. Kemampuan sistim cooling tower atau sistim pendingin sekunder dapat menurunkan temperatur pending in primer dari 40 °e menjadi 31 °e, sehingga temperatur operasi evaporator sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ABSTRACT OPERATION OF COOLING TOWER. The operation of cooling tower by the group of Media Energy Supply (MES) have been done, The Operation of cooling tower is conducted to stabilized primary temperature as main cooling media in the evaporation process. After the water out from evaporator, water temperature in primary cooler was dropped by secondary cooler system at plate heat exchanger device. Ability of cooling tower system or secondary cooler system can decrease temperature of primary cooler from 40° e to 31°e, and the temperature of evaporation operation can be reach. PENDAHULUAN Cooling tower digunakan sebagai alat penunjang beroperasinya evaporator yang berfungsi untuk mendinginkan kondensor evaporator. Sistim pada Cooling tower ini merupakan sistim terbuka dengan mensirkulasikan air oleh pompa P 62101A dan P 62101B dan kemudian kembali didinginkan oleh Cooling tower E 62101A dan E 62101B. Kebutuhan air pendingin kondensor evaporator adalah 50 m3/jam dengan tekanan 4 kg/cm, suhu 32°C dan pH 4 - 9. Konsentrasi klor harus lebih kecil dari 100 mg/liter dan kandungan padatan tidak boleh lebih dari 5 mg/liter. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, maka sistim air pendingin dilengkapi dengan beberapa peralatan penunjang dan untuk menjamin kondisi seperti diatas maka sitim air pendingin diperlengkapi dengan peralatan-peralatan sebagai berikut : a. 2 unit cooling tower (E 62101 A dan E 62101 B) yang dioperasikan bergantian secara manual. b. 1 unit expansion tank. c. 1 unit air separator. d. 4 unit circulating pump A dan B yang dioperasikan bergantian secara otomatis. e. 1 unit heat exchanger, yang beroperasi secara otomatis. f. Chemical feeder sistim. g. pH meter dan chloride control. 495

°e °e, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Penelit... · e. 1 unit heat exchanger, yang beroperasi secara otomatis. f. Chemical feeder sistim

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: °e °e, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Penelit... · e. 1 unit heat exchanger, yang beroperasi secara otomatis. f. Chemical feeder sistim

Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Talllln 2006

PENGOPERASIAN COOLING TOWER

Sriwidada, Ahmad Nurjana

Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BAT AN

ISSN 0852 - 2979

ABSTRAK

PENGOPERASIAN COOLING TOWER, Pengoperasian cooling tower telah dilaksanakanoleh kelompok Media Energy Supply (MES), Pengoperasian cooling tower bertujuan untukmenstabilkan temperatur primer sebagai media pendingin utama dalam proses evaporasi. Setelahair keluar dari evaporator, temperatur air dalam pendingin primer diturunkan oleh sistim pendinginsekunder pada alat plate heat exchanger.

Kemampuan sistim cooling tower atau sistim pendingin sekunder dapat menurunkantemperatur pending in primer dari 40 °e menjadi 31 °e, sehingga temperatur operasi evaporatorsesuai dengan ketentuan yang berlaku.

ABSTRACT

OPERATION OF COOLING TOWER. The operation of cooling tower by the group ofMedia Energy Supply (MES) have been done, The Operation of cooling tower is conducted tostabilized primary temperature as main cooling media in the evaporation process. After the waterout from evaporator, water temperature in primary cooler was dropped by secondary coolersystem at plate heat exchanger device.

Ability of cooling tower system or secondary cooler system can decrease temperature ofprimary cooler from 40° e to 31°e, and the temperature of evaporation operation can be reach.

PENDAHULUAN

Cooling tower digunakan sebagai alat penunjang beroperasinya evaporator yang

berfungsi untuk mendinginkan kondensor evaporator. Sistim pada Cooling tower ini

merupakan sistim terbuka dengan mensirkulasikan air oleh pompa P 62101A dan P

62101B dan kemudian kembali didinginkan oleh Cooling tower E 62101A dan E 62101B.

Kebutuhan air pendingin kondensor evaporator adalah 50 m3/jam dengan tekanan 4

kg/cm, suhu 32°C dan pH 4 - 9. Konsentrasi klor harus lebih kecil dari 100 mg/liter dan

kandungan padatan tidak boleh lebih dari 5 mg/liter.

Untuk memenuhi persyaratan tersebut, maka sistim air pendingin dilengkapi dengan

beberapa peralatan penunjang dan untuk menjamin kondisi seperti diatas maka sitim air

pendingin diperlengkapi dengan peralatan-peralatan sebagai berikut :

a. 2 unit cooling tower (E 62101 A dan E 62101 B) yang dioperasikan bergantian

secara manual.

b. 1 unit expansion tank.

c. 1 unit air separator.

d. 4 unit circulating pump A dan B yang dioperasikan bergantian secara otomatis.

e. 1 unit heat exchanger, yang beroperasi secara otomatis.

f. Chemical feeder sistim.

g. pH meter dan chloride control.

495

Page 2: °e °e, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Penelit... · e. 1 unit heat exchanger, yang beroperasi secara otomatis. f. Chemical feeder sistim

Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006

h. Make up water system

make up water cooling water system.

make up water cooling tower system.

i. Bleed-off system.

ISSN 0852 - 2979

Matikan motor stiner dan pompa injeksi penambah chlorida dan NaOHC03

dengan menekan tombol stop di panel local.

Matikan circulation pump dengan menurunkan saklar ke posisi 'OFF" pad a panel

utama.

c. Matikan cooling tower dengan menekan 6 (enam) tombol stop pada panel local.

TAT A KERJA

Sebelum dilakukan pengoperasian pada sistim cooling tower, dilakukan

pemeriksaan, antara lain:

Persiapan

a. Pemeriksaan instalasi seluruh sistim air pendingin, pemeriksaan karakteristik air

pending in, pemeriksaan kedudukan valve pad a saat akan dioperasikan atau

pada saat beroperasi normal.

b. Pemeriksaan peralatan utama.

Cooling tower ( LBC A dan LBC B).

Evaporasi (R 62101).

Heat exchanger ( E 62102).

Peralatan kontrol (indicator dan switch).

c. Pemeriksaan kesiapan sistim penunjang.

Make up water, cooling water dan water cooling tower serta air dari

PUSPIPTEK.

Hidupkan power utama didalam gedung MES dengan merubah handle ke posisi

"ON" pada panel.

d.

Start

a.

b.c.Stop

a.

b.

Hidupkan cooling tower LBC NB dengan menekan tombol start pada panellokal

atau melalui panel utama.

Hidupkan circulation pump NB dengan memutar saklar "Start" di posisi ON pada

panel utama (sesuai dengan pilihan pompa yang dikehendaki).

Hidupkan motor stiner M 6213 dan pompa injeksi P 6213 sebagai penambah

NaOHC03 dan chlorida dengan menekan tombol start di panellokal.

496

Page 3: °e °e, - Digilib-BATANdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Penelit... · e. 1 unit heat exchanger, yang beroperasi secara otomatis. f. Chemical feeder sistim

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852 - 2979

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan yang telah dilakukan tahun 2006 yaitu :

1. Mengoperasikan sistim cooling tower sesuai jadwal operasi evaporasi sehingga

proses pengolahan limbah tidak mengalami hambatan.

2. Melakukan pengetesan kualitas air pad a cooling tower.

3. Melakukan pembersihan kotoran yang beracla pada pipa cooling tower agar

tidak menimbulkan korosif.

4. Melaksanakan perawatan sistim cooling tower agar dapat beroperasi dengan

normal tanpa ada gangguan.

5. Pengurasan dan pembersihan water basin pad a cooling tower.

6. Pembersihan kerak-kerak pada impeller pompa.

7. Pemasangan selenoid valve pada make up water.

Jadwal Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan

KEGIATAN

BULAN

123456789101112

Persia pan Operasi

*"

Operasi Alat

*"*"*"*"*" *"*" *"

Perawatan Alat** *

Pemanasan Alat

************Evaluasi

**Pembuatan

****Laporan

Keterangan * = 8 jam

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Sistim pendingin sekunder atau pengoperasian cooling tower yang telah

dilaksanakan selama ini menunjukkan performance yang stabil yaitu kemampuan masing­

masing peralatan masih sesuai dengan spesifikasi standar yang diinginkan yaitu masih

mampu menurunkan temperatur pending in primer sebagai pendingin utama evaporator

sistim cooling tower dari 42 DC menjadi 32 DC .

Saran

Menunjuk bahwa pengolahan limbah radioaktif cair yang membutuhkan sistim

pendingin sekunder tidak rutin dilakukan maka pada saat tidak beroperasi, operator harus

menghidupkan sistim Cooling tower untuk pemanasan alat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sistim cooling tower LBC, BTDD - P2PLR.

2. Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif, Juklak dan Protap

Sistim cooling tower.

497