18
e-Journal Journal Journal Journal Peternakan Tropika Peternakan Tropika Peternakan Tropika Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science email: [email protected] e-journal journal journal journal FAPET UNUD FAPET UNUD FAPET UNUD FAPET UNUD Universitas Universitas Universitas Universitas Udayana Udayana Udayana Udayana Elektronik Jurnal Peternakan Tropika dipublikasikan oleh: Fakultas Peternakan Universitas Udayana Jl. P. B. Sudirman, Denpasar. Gedung Agrokompleks Lantai 1 Telp. 0361-235231/222096 email: [email protected] Volume Nomor Tahun VII 2 2019

e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

eeee----JournalJournalJournalJournal

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

email: [email protected]

eeee----journal journal journal journal

FAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUD Universitas Universitas Universitas Universitas

UdayanaUdayanaUdayanaUdayana

Elektronik Jurnal Peternakan Tropika

dipublikasikan oleh:

Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Jl. P. B. Sudirman, Denpasar. Gedung Agrokompleks Lantai 1

Telp. 0361-235231/222096

email: [email protected]

Volume Nomor Tahun

VII 2 2019

Page 2: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

SUSUNAN DEWAN REDAKSI

E-JOURNAL PETERNAKAN TROPIKA

REDAKTUR / KETUA EDITOR

Dr. I Made Mudita, S.Pt., MP

EDITOR

Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS

Prof. Dr. I Komang Budaarsa, MS

Prof. Dr. I Gusti Nyoman Bidura, MS

Ir. Desak Putu Mas Ari Candrawati, MSi

Eny Puspani, SPt., MSi

I Wayan Wirawan, SPt., MP

Anak Agung Putu Putra Wibawa, SPt., MSi

Dr. Ir. Ni Wayan Siti, MSi

Dr. Ir. Ni Putu Mariani, MSi

Ir. Ni Putu Sarini, MSc

Dr. Budi Rahayu Tanama Putri, SPt, MM

I Wayan Sukanata, SPt., MSi

ALAMAT REDAKSI:

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA Jl. P.B. Sudirman Denpasar. GedungAgrokompleks Lantai 1

Telp. 0361- 222096 / 235231 /087784792574

Email: [email protected]

Page 3: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

eeee----JournalJournalJournalJournal

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

email: [email protected]

eeee----journal journal journal journal

FAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUD

Universitas Universitas Universitas Universitas

UdayanaUdayanaUdayanaUdayana

PANDUAN BAGI PENULIS

Ketentuan Umum

1. Naskah yang dikirim merupakan naskah asli/orisinil dan belum pernah diterbitkan

(Naskah dari mahasiswa untuk penyelesaian tugas akhir dalam level S1 minimal berasal

dari naskah seminar tugas akhir (Seminar hasil penelitian/Pra-Skripsi) yang telah

disahkan/Acc oleh tim penguji dan pembimbing, sedangkan untuk penulis lain naskah

disesuaikan dengan aturan ilmiah yang berlaku umum)

2. Lingkup ejurnal ini memuat hal-hal yang menyangkut dunia peternakan dalam bentuk

hasil penelitian, kegiatan ilmiah, kajian pustaka dan/atau gagasan dengan topik aktual.

3. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris sesuai dengan format yang

ditentukan

4. Penulis mengirim 2 (dua) eksemplar naskah ke redaksi yang dilengkapi dengan softcopy

(berupa CD) atau naskah dapat pula dikirim via email dalam bentuk program Microsoft

Word.

5. Naskah dan Softcopy (CD) dikirim kepada:

Redaksi eJournal Peternakan Tropika

d.a Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Gedung Agrokompleks Lantai 1 Kampus UNUD Denpasar

Jl. P. B. Sudirman Denpasar, Bali

Telp. 0361-222096 / HP. 087784792574

Email: [email protected]

Page 4: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

Standar Penulisan

1. Naskah diketik menggunakan program Microsoft Word dengan jarak 1.5 spasi kecuali

Judul, Abstrak, Judul Tabel, Judul Gambar, dan lampiran yang diketik 1 spasi. Naskah

dicetak pada kertas ukuran A4, dengan huruf Time New Roman berukuran 12 point

(kecuali Judul berukuran font 14); margin atas dan margin kiri berukuran 3 cm,

sedangkan margin kanan dan margin bawah berukuran 2 cm.

2. Judul dari Makalah, Abstrak, Abstract, bab (Pendahuluan, Materi dan Metode, Hasil

dan Pembahasan, Simpulan dan Saran, Ucapan Terima Kasih), dan Daftar Pustaka

ditulis dengan Huruf Kapital. 12 point (Bold) (kecuali Judul memakai font 14 point).

Font Time New Roman.

3. Nama Penulis, Sub Bab, Institusi, Judul Tabel/Gambar/Ilustrasi lainnya. ditulis dengan

diawali dengan Huruf Kapital. 12 point. Time New Roman. Institusi penulisan tidak di

Bold, sedangkan Nama Penulis, Sub Bab, Judul Tabel/Gambar/Ilustrasi lainnya,

penulisan di Bold

4. Naskah ditulis maksimum 20 halaman dan setiap halaman tidak perlu diberi nomor

(Nomor akan diisi oleh tim penyusun, disesuaikan dengan urutan publikasi naskah).

5. Naskah hasil penelitian disusun dengan urutan judul, nama penulis dan nama instansi,

alamat korerspondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan

Bahasa Indonesia), pendahuluan, metode (sosial ekonomi) atau materi dan metode

(eksakta), hasil dan pembahasan, simpulan (+ saran), ucapan terima kasih, dan daftar

pustaka.

Sedangkan naskah kajian pustaka/gagasan aktual disusun dengan urutan judul, nama

penulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP),

abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia), pendahuluan, masalah dan

pembahasan, ucapan terima kasih, dan daftar pustaka.

Page 5: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

TATA CARA PENULISAN NASKAH

1. JUDUL, harus singkat, spesifik dan informatif yang menggambarkan isi naskah,

maksimal 20 kata. Untuk kajian pustaka, dibelakang judul agar ditulis: Suatu kajian

Pustaka. Untuk gagasan Aktual, dibelakang judul agar ditulis: Suatu Gagasan Aktual.

Judul ditulis dengan hurup kapital. Time New Roman berukuran 14 point (Bold), jarak

1 (satu) spasi dan terletak ditengah-tengah tanpa titik.

2. Nama Penulis, ditulis nama lengkap tanpa gelar akademis. Artikel yang ditulis oleh

Mahasiswa melibatkan juga pembimbing dan/atau orang yang terlibat dengan

penelitian/artikel yang ditulis. Sedangkan penulis dari kalangan umum, penulis

mencerminkan pemilik dari artikel/penelitian/gagasan yang akan dimuat. Penulisan

nama penulis pertama artikel dimulai dari nama utama yang akan dimuat, diikuti

dengan pendukung (nama urutan kelahiran/marga/dll) sedangkan penulisan nama

penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. Nama

utama ditulis utuh, sedangkan nama pendukung disingkat dengan satu huruf/singkatan

umum yang berlaku.

3. Nama Lembaga/Instansi/Institusi, nama lembaga/institusi ditulis secara lengkap

disertai alamat.

4. Alamat Korespondensi (No. Telpon dan email), No. Telp dan alamat email yang

ditulis adalah yang aktif untuk memudahkan komunikasi terkait artikel yang akan

dipublikasikan

5. ABSTRAK, ditulis dalam Bahasa Indonesia (ABSTRAK) dan Bahasa Inggris

(ABSTRACT). Abstrak ditulis dalam 1 paragraf yang berisikan tujuan penelitian,

metode, hasil dan simpulan. Abstrak tidak lebih dari 250 kata. diketik satu spasi

6. Kata Kunci (key Word), diketik miring, maksimal 5 kata yang merupakan kata-kata

utama dari artikel, 1 (dua) spasi setelah abstrak + 12 pt setelah abstrak.

7. PENDAHULUAN. Berisi latar belakang permasalahan, fakta/data dari pustaka

mendukung, solusi/alternative solusi serta tujuan penulisan. Dalam mengutip pendapat

orang dipakai sistem nama dan tahun. Contoh: Udayana (2005); Quan et al. (2002)

8. MATERI DAN METODE. ditulis lengkap dan terperinci terutama desain penelitian.

Metode penelitian mengikuti acuan yang berlaku dengan mencantumkan sumbernya.

9. HASIL DAN PEMBAHASAN. Menyajikan uraian hasil penelitian dan pembahasan

hasil secara jelas dan komprehensif . Penulisan hasil dan pembahasan disatukan

(bukan terpisah hasil saja / pembahasan saja)

Page 6: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

Ilustrasi (Tabel, Grafik, Histogram, Sketsa, Gambar)

a. Judul Tabel, grafik, histogram, sketsa, dan/atau gambar diberi nomor urut, judul

singkat tetapi jelas beserta satuan-satuan yang dipakai. Judul ditulis menggunakan

huruf Times New Roman berukuran 12 point (Bold), awal kata menggunakan hurup

kapital (kecuali kata penghubung), dengan jarak 1 (satu) spasi

b. Isi Tabel/Ilustrasi lain ditulis dengan Font Time New Roman 11 - 12 point

(disesuaikan dengan ukuran/isi table). Isi item Tabel/Ilustrasi lain yang

disingkat/istilah khusus dapat diisi notasi baik berupa huruf/angka yang selanjutnya

wajib diberi keterangan terkait notasi tersebut

c. Keterangan Tabel/Ilustrasi ditulis dari disebelah kiri bawah menjulur ke kanan (bisa

dipisah setiap notasi atau menjalur terus untuk kesemua notasi), menggunakan

huruf Times New Roman berukuran 11 point, dengan jarak 1 (satu) spasi + 6 pt

setelah Ilustrasi. Penulisan tanda atau notasi untuk data yang dianalisis dengaan

analisis statistik menggunakan superskrip berbeda pada baris/kolom yang sama

yang menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) atau berbeda sangat nyata (P<0,01)

d. Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa Indonesia dipisahkan dengan

tanda koma ( , ), untuk bahasa Inggris digunakan titik ( . ).

e. Grafik, gambar dan Foto: Grafik dibuat dalam program excel, Gambar baik berupa

gambar biasa/foto harus tajam dengan resolusi tinggi

f. Satuan pengukuran menggunakan sistem internasional (SI)

g. Nama Latin, Yunani/Daerah dicetak miring. Istilah asing/khusus diberi tanda petik

10. SIMPULAN DAN SARAN (bila diperlukan). ditulis secara singkat dan jelas

11. UCAPAN TERIMA KASIH. disampaikan kepada berbagai pihak yang membantu

sehingga penelitian/artikel dapat dihasilkan, misalnya pemberi gagasan, pemilik

proyek/penyandang dana (pembimbing tugas akhir tidak perlu diberi ucapan terima

kasih, pembimbing tugas akhir langsung diisi sebagai penulis) dll

12. DAFTAR PUSTAKA. Memuat nama pengarang yang dirujuk dalam naskah, disusun

menurut abjad pengarang dan tahun penerbitan. Untuk buku dicantumkan semua nama

penulis, tahun, judul buku, penerbit dan tempat. Untuk jurnal dicantumkan nama

penulis, tahun, judul tulisan, nama jurnal, volume, nomor publikasi dan halaman.

Artikel dalam buku dcicantumkan nama penulis, tahun, judul tulisan, editor, judul

buku, penerbit dan tempat. Artikel internet dicantumkan nama penulis, tahun dibuat,

judul tulisan, alamat web, waktu akses.

Page 7: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

e-Journal

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

email: [email protected] e-journal

FAPET UNUD

364

Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan Telur Ayam

Ras

(Studi Kasus UD Prapta, Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten

Karangasem)

Astrini, N. K. M. S., G. L. O. Cakra., N. N. Suryani

PS. Sarjana Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana E-mail: [email protected] - No. Telp: 081337026855

ABSTRAK

Kegiatan praktek kerja mahasiswa ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor internal

dan eksternal yang berpengaruh dalam pemasaran telur ayam ras serta menganalisis strategi

alternatif yang sesuai diterapkan di UD Prapta. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu bulan

(November 2018) dengan melibatkan 50 responden yang terdiri dari 15 orang peternak ayam

ras petelur, 30 konsumen, dan 5 orang ahli. Responden peternak ditentukan dengan metode

random sampling, responden konsumen ditentukan dengan random sampling, dan responden

ahli ditentukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data yang dilakukan dengan

observasi langsung di lapangan dengan melakukan wawancara, dan pengisian kuesioner.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis EFE-EFI, Matrik IE, dan Matrik

SWOT. Hasil analisis IFE-EFE menunjukkan bahwa nilai faktor internal sebesar 2,39 dan

nilai faktor eksternal sebesar 2,83 yang menunjukkan posisi usaha UD Prapta berada pada

kuadran V di dalam matriks IE yaitu devisi pertahankan dan pelihara. Terdapat empat

alternatif strategi yang dihasilkan yaitu 1) mengadakan sosialisasi mengenai era revolusi

industri 4.0; 2) menerapkan penggunaan aplikasi yang dapat membantu proses pemasaran; 3)

penyuluhan tentang manajemen pemasaran; 4) Membangun kerjasama dengan pihak-pihak

yang membutuhkan telur dalam kapasitas besar dan membuat perjanjian jual beli.

Kata kunci : ayam ras petelur, survei, strategi pemasaran, IE,

Marketing Strategy Analysis To Increase Layer Purebred Chiken Sales

(Case Study UD Prapta,PesedahanVilage, Manggis Sub-District,

Karangasem Regency)

ABSTRACT

This student work practice aims to determine the internal and external factors that

influence the marketing of layer purebred chicken and analyze the appropriate alternative

strategies applied at UD Prapta.This activity was held for one month (November 2018)

involving 50 respondents consisting of 15 layer purebred chicken farmers, 30 consumers and

5 experts.Respondents of farmers are determined by random sampling method, consumer

respondents are determined by random sampling, and expert respondents are determined by

Submitted Date: April 6, 2019 Accepted Date: May,9, 2019 Editor-Reviewer Article;: I M. Mudita & I Wayan Wirawan

Page 8: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 365

purposive sampling.Data collection is done by direct observation in the field by conducting

interviews, and filling out questionnaires.Analysis used in this study is EFE-EFI, IE Matrix,

and SWOT Matrix.The results of the IFE-EFE analysis show that the value of internal factors

is 2.39 and the external factor value of 2.83 which shows the business position of UD Prapta

is in quadrant V in the IE matrix that is division of preserving and maintaining. There are four

alternative strategies that are produced, they are1) held a socialization regarding to the era of

industry revolution 4.0; 2) applying the use of applications that can help the marketing

process;3) socialization of marketing management;4) Build cooperation with parties who need

eggs in large capacity and make a sale and purchase agreement.

Keywords: layer purebred chicken, survey, marketing strategies, IE

PENDAHULUAN

Produk pangan hewani merupakan suatu bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh

masyarakat Indonesia selain pangan pokok seperti beras (Setiawan, 2006). Sudah sejak

zaman dahulu masyarakat menyandingkan pangan pokok dengan pangan hewani dengan

tujuan untuk meningkatkan gizi. Jenis pangan hewani yang sering dikonsumsi masyarakat

adalah daging, susu, dan telur yang merupakan sumber protein hewani. Protein hewani ini

memiliki fungsi penting dalam kehidupan sehari-hari manusia karena mengandung berbagai

asam amino yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kecerdasan manusia (Mingyang, 2016).

Sektor peternakan ayam petelur merupakan sektor yang penting, karena dari sektor

inilah sebagian kebutuhan protein hewani bagi manusia terpenuhi (Henry, 2014). Adapun

produksi utama dari peternakan ayam petelur adalah telur, dengan hasil sampingan berupa

daging dari ayam petelur afkir. (Memon et al. 2015; Swiatkiewicz et al., 2010). Selain itu

telur mengandung nilai protein hewani tinggi yaitu 12,80% (Anggorodi, 1979) yang sangat

diperlukan oleh manusia. Berdasarkanpernyataan di atas usaha peternakan ayam petelur dapat

dijadikan sebagai salah satu usaha yang dapat dikembangkan.

UD Prapta merupakan salah satu perusahaan kecil dibidang peternakan ayam ras

petelur yang berada di daerah Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.

UD Prapta memiliki ayam ras petelur sekita 30.000 ekor ayam ras petelur. UD Prapta

memasarkan sendiri telur ayam ras yang mereka miliki, selain itu peternak kecil yang berada

di daerah Desa Pesedahan menjual telur ayam ras mereka ke UD Prapta. Dan fluktuasi harga

selalu menjadi masalah pada pemasaran telur ayam ras di UD Prapta. UD Prapta mengalami

kesulitan penjualan saat tidak adanya hari raya dan harga pasar telur ayam ras rendah.

Berdasarkan kondisi diatas, maka perlu dilakukan penelitian lebih mendalam

mengenai analisis strategi pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan Telur Ayam Ras.

Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi strategi yang tepat untuk

Page 9: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 366

diterapkan pada usaha UD Prapta di Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis Kabupaten

Karangasem yang mampu meningkatkan pendapatan peternak.

METODE PENELITIAN

Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan ini dilakukan di Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten

Karangasem selama satu bulan di bulan November 2018.Jumlah responden dalam penelitian

ini sebanyak 50 orang yang terdiri dari atas 30 orang konsumen, 15 orang peternak ayam ras

petelur ,5orang responden ahli.Responden konsumen ditentukan menggunakan metode

random sampling yaitu dengan memilihresponden secara acak. Responden peternak ayam ras

petelur menggunakan metode random sampling dan responden ahli ditentukan menggunakan

metode purposive sampling. Analisis yang digunakan pada penelitian inianalisis IFE, EFE,

SWOT dan Matriks IE.

Analisis IFE-EFE

Analisis lingkungan merupakan analisis yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki (faktor internal) dan peluang serta ancaman (faktor eksternal) yang

dihadapi dalam pemasaran telur ayam ras. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis

EFI dan analisis EFE, dengan tahapan sebagai berikut.

1. Identifikasi faktor internal dan eksternal; identifikasi faktor internal yaitu dengan cara

mengumpulkan data kekuatan dan kelemahan yang merupakan faktor kunci dalam

pelaksanaan pemasaran telur ayam ras di Desa Pesedahan. Identifikasi faktor eksternal

yang mempunyai dampak langsung terhadap pelaksanaan pemasaran telur ayam ras di

Desa Pesedahan. Hasil identifikasi faktor–faktor tersebut selanjutnya akan diberikan

bobot dan rating.

2. Penentuan bobot setiap variabel dilakukan dengan jalan mengajukan identifikasi faktor

strategi internal dan eksternal kepada responden dengan menggunakan metode paired

comparison (Kinnear dan Taylor, 1996). Masing–masing variabel diberi bobot yang

menggambarkan tingkat kepentingannya. Penentuan bobot dilakukan dengan

membandingkan satu variabel dengan variabel lainnya.

Tabel 1. Matriks IE

Page 10: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 367

Faktor Penentu A B C D …….. Total Bobot

A X1 A1

B X2 A2

C X3 A3

D X4 A4

.............

.............

.............

Total

1,00

Sumber: Kinnear dan Taylor, 1996

yang digunakan dalam pengisian kolom yaitu:

2. Jika indikator vertikal lebih penting dibandingkan dengan indikator horizontal.

1. Jika indikator vertikal sama penting dengan indikator horizontal.

0. Jika indikator horizontal lebih penting dibandingkan dengan indikator vertikal.

Pemberian bobot di dalam kuesioner ditentukan berdasarkan kondisi atau tingkat

kepentingan masing–masing faktor di dalam perusahaan. Bobot setiap variabel

diperoleh dengan menentukan proporsi nilai setiap faktor terhadap jumlah nilai

keseluruhan (Kinnear dan Taylor, 1996):

Keterangan:

αi = Bobot variabel ke i

X1 = Nilai variabel ke 1

i = 1, 2, 3, …, n

n = Jumlah faktor

3. Pemberian peringkat (rating) di dalam kuesioner ditentukan berdasarkan kondisi masing–

masing faktor. David (2002) menyatakan bahwa skala peringkat yang digunakan di dalam

analisis internal dan eksternal

4. Selanjutnya, masing–masing nilai bobot dikalikan dengan nilai ratingnya untuk

mendapatkan skor semua faktor penentu. Selanjutnya, semua faktor dijumlahkan

untuk mendapatkan total nilai skor.

5. Matriks internal dan eksternal (IE) digunakan untuk menentukan posisi atau kondisi

usaha saat ini.

Page 11: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 368

Matrik Internal-Eksternal (Matrik IE)

Pada matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, merupakan total IFE yang diberi

bobot pada sumbu-x dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu-y. Pada sumbu-x dari

IE matriks, total nilai IFE yang diberi bobot dari 1,0 sampai 1,99 menunjukan posisi internal

yang lemah, dan nilai 2,0 sampai 2,99 sedangkan nilai 3,0 sampai 4,00 tinggi (David, 2002).

Matrix IE

Kuat Rata-rata Lemah

3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99

4,0 3,0 2,0 0,1

Tinggi

3,0-4,0

3,0

Sedang

2,0-2,99

2,0

Rendah

1,00-199

1,0

Gambar 1. Matriks IE

Sumber : Sindoro, 2002

Analisis SWOT

Matriks SWOT dapat menampilkan secara jelas seperti apa peluang dan ancaman

eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki perusahaan. Melalui matriks ini dapat dihasilkan empat set kemungkinan alternatif

strategi yaitu strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT, seperti yang dapat dilihat

pada gambar 2.

I II III

IV V VI

VII VIII IX

Page 12: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 369

Faktor Internal Strength (S)

Menentukan faktor-faktor

kekuatan

Weakness (W)

Faktor Eksternal

OPPORTUNITIES-O

Daftar peluang

Strategi SO

Menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

Strategi WO

Menciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan

peluang

THRESTS-T

Daftar Ancaman

Strategi ST

Menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan untuk

mengatasi ancaman

Strategi WT

Menciptakan strategi

meminimalkan kelemahan

dan menghindari ancaman

Gambar 2. Matrik SWOT

Sumber : David,(2002)

Analisis QSPM

Analisis QSPM merupakan alat yang direkomendasikan kepada para ahli strategi

untuk melakukan evaluasi pilihan alternatif strategi secara objektif berdasarkan key success

factor internal–external yang telah diidentifikasi sebelumnya. Jadi secara konseptual, tujuan

QSPM adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif (relative attractiveness) dari strategi–

strategi yang bervariasi yang telah dipilih dan untuk menentukan strategi mana yang dianggap

paling baik untuk diimplementasikan (Putri, 2014).

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

1. Analisis EFI (Evaluasi Faktor Internal)

Berdasarkan hasil analisis faktor internal yang ada dalam usaha UD Prapta, diperoleh

6 faktor kekuatan dan 4 faktor kelemahan. Faktor kekuatan dan kelemahan tersebut

kemudian diberi bobot dan rating oleh responden ahli. Hasil pembobotan dan pemberian

rating pada faktor-faktor strategi internal dapat dilihat pada Tabel 2

Page 13: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 370

Tabel 2. Penentuan skor faktor strategi internal

No Faktor Penentu Bobot Rating Skor

Kekuatan

1 UD prapta memiliki pengalaman usaha yang

sudah cukup lama selama 19 tahun

0,16

4 0,65

2 Kandang milik peternak responden rata-rata

memiliki akses jalan yang baik

0,13

4 0,53

3 Sebagian besar peternak berada dikisaran usia

produktif dengan yang cukup baik dalam

penggunaan internet

0,06

3 0,18

4 UD Prapta sudah memiliki pelanggan tetap 0,16 4 0,65

5 Kontinuitas produksi baik 0,16 4 0,65

6 Telah menerapkan manajemen pemeliharaan

dengan baik

0,10 4 0,39

Sub Total Kekuatan 0,78 23 3,05

Kelemahan

1 Rantai pasar pajang 0,10

3 0,29

2 UD Prapta belum mampu menjual langsung

telur ayam ras ke konsumen

0,06

3 0,18

3 UD Prapta belum menerapkan strategi

pemasaran yang baik

0,03

3 0,10

4 Keterbatasan peternakan dalam meningkatkan

skala usaha peternakan ayam ras petelur

0,03

3 0,10

Sub Total Kelemahan 0,22

12 0,67

Total 0,56 11 2,39

Hasil pengolahan data yang diperoleh dari responden memberikan sub total nilai

kekuatan sebesar3,05, sub total nilai kelemahan sebesar 0,67 dan total nilai faktor internal

adalah 2,39 (Tabel 2). Total nilai ini menunjukkan bahwa pemasaran memiliki faktor–faktor

kekuatan cukup baik dibandingkan dengan faktor–faktor kelemahannya.

2. Analisis EFE (Evaluasi Faktor Eksternal)

Berdasarkan hasil analisis faktor eksternal yang ada di luar usaha UD Prapta, diperoleh 3

faktor peluang dan 2 faktor ancaman. Faktor peluang dan ancaman tersebut kemudian

diberi bobot dan rating oleh responden ahli. Hasil pembobotan dan pemberian rating pada

faktor-faktor strategi internal dapat dilihat pada Tabel 3

Page 14: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 371

Tabel 3 Penentuan skor faktor strategi eksternal

No Faktor Penentu Bobot Rating Skor

Peluang

1 Pasar berada pada era revolusi industri 4.0 0,33

4 1,33

2 Terjadi perubahan perilaku masyarakat yang

lebih menyukai belanja secara online

0,25

4 1,00

3 Banyak industri makanan sekarang yang

bahan dasarnya terbuat dari telur

0,25

4 1,00

Sub Total Peluang 0,83

12 3,33

Ancaman

1 Harga pakan yang tidak stabil 0,08

3 0,25

2 Berkembang peternakan ayam ras petelur di

wilayah indonesia timur

0,08

3 0,25

Sub Total Ancaman 0,17

6 0,50

Total 0,67

6 2,83

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, diperoleh nilai sub total faktor

peluang sebesar 3,33 dan sub total ancaman sebesar 0,55 (Tabel 3). Total nilai EFE sebesar

2,83 (Tabel 10) menunjukkan bahwa pemasaran telur ayam ras di UD Prapta secara umum

memiliki kemampuan yang cukup baik untuk merespon peluang yang ada. Akan tetapi

peternak masih memiliki ancaman yang cukup besar dimana harga pakan yang tidak stabil,

serta berkembangnya peternakan ayam ras petelur di wilayah timur , dilihat dari rating pada

faktor ancaman berkisar pada angka 3. Kemampuan peternak masih rendah untuk

menghindari ancaman tentang harga pakan yang tidak stabil. Meskipun saat ini peternak

mampu mengatasi ancaman yang ada, tetapi hal tersebut belum cukup kuat untuk mengatasi

ancaman yang ada.

Posisi Usaha UD Prapta

Dalam Matriks IE menunjukkan pemasaran telur ayam ras di UD Prapta berada pada

sel kelima (Gambar 2) dengan nilai EFI 2,39 (Tabel2) dan nilai EFE 2,83 (Tabel3).

Interpretasi dari nilai EFI dan EFE ini adalah pemasaran telur ayam ras di Desa Pesedahan

memiliki kekuatan internal yang terbilang dalam kategori rata-rata dan memiliki kemampuan

yang sedang dalam menghadapi peluang dan ancaman. Sel kelima pada matriks IE masuk ke

dalam kelompok kedua yaitu strategi pertahankan dan pelihara, dengan alternatif strategi:

Penetrasi pasar dan Pengembangan produk.

Page 15: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 372

Matrix IE

Kuat Rata-rata Lemah

3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99

4,0 3,0 2,39 2,0 0,1

Tinggi

3,0-4,0

3,0

Sedang 2,83

2,0-2,99

2,0

Rendah

1,00-199

1,0

Gambar 3. Matriks IE pemasaran telur ayam ras di UD Prapta

Alternatif Strategi Pemasaran Telur Ayam di UD Prapta

Berdasarkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi dari

pemasaran telur ayam ras, maka disusun lima alternatif strategi seperti Gambar 3.

Gambar 3. Matriks SWOT

IFE

EFE

Strenghts

1 UD Praptra memiliki

Pengalaman usaha

yang cukup selama 19

tahun

2 Kandang milik

peternak responden

rata-rata memiliki

akses jalan yang baik

3 Sebagian besar

peternak berada

dikisaran usia

produktif dengan yang

cukup baik dalam

penggunaan internet

4 UD Prapta memiliki

pelanggan tetap

5 Kontinuitas produksi

baik

6 Telah menerapkan

manajemen

pemeliharaan dengan

baik

Weaknesses

1 Rantai pasar pajang

2 UD Praptabelum

mampu menjual

langsung telur ayam

ras ke konsumen

3 UD Prapta

menerapkan strategi

pemasaran yang

baik

4 Keterbatasan

peternak dalam

meningkatkan skala

usaha peternakan

ayam ras petelur

I

II

III

IV

V

VI

VII VIII IX

Page 16: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 373

Opportunities

1 Pasar berada pada

era revolusi

industri 4.0

2 Terjadi perubahan

perilaku

masyarakat yang

lebih menyukai

belanja secara

online

3 Banyak industri

makanan sekarang

yang bahan

dasarnya terbuat

dari telur

SO

1. Mengadakan

sosialisasi mengenai

era revolusi industri

4.0, (S1, S3, S6,

O2,O3)

WO

1. Menerapkan

penggunaan aplikasi

yang dapat

membantu

pemasaran telur

ayam ras (W1, W2,

O1)

Threats

1 Harga pakan yang

tidak stabil

2 Berkembang

peternakan ayam

ras petelur di

wilayah indonesia

timur

ST

1. Membangun

kerjasama dengan

pihak-pihak yang

membutuhkan telur

dalam kapasitas besar

dan membuat

perjanjian jual beli.

(S2, S5,S4, T1)

WT

1. Penyuluhan tentang

manajemen pemasaran

(W3,W4, T2)

Berdasarkan hasil analisis SWOT yang telah dilakukan, maka dapat dirumuskan lima

alternatif strategi pemasaran telur ayam ras untuk meningkatkan pendapatan peternak di Desa

Pesedahan sebagai berikut:

1. Mengadakan sosialisasi mengenai era revolusi industri 4.0. dengan mengadakan

sosialisasi ini diharapkan nantinya UD Prapta danpara peternak ayam ras petelur dapat

membaca peluang yang ada sehingga dengan pengalaman bertenak yang sudah cukup

lama, rata-rata umur peternak masih produktif, kontinuitas produksi yang baik, serta

manajemen pemeliharaan yang baik peternak dapat memanfaatkan kekuatan yang ada

secara maksimal. Mayo (2016) menyatakan jika UD Prapta dan peternak tidak siap

menghadapi era revolusi industri 4.0 maka peternak akan ditinggalkan oleh zamannya.

2. Menerapkan penggunaan aplikasi yang dapat membantu proses pemasaran. Aplikasi

yang dapat digunakan UD Prapta untuk melakukan promosi dan jual beli telur ayam

ras kepada setiap konsumen yang ada. Strategi ini didasarkan atas Pasar saat ini berada

pada era disrupsi, rantai pasar yang panjang, UD Prapta belum mampu menjual

langsung telur ayam ras ke konsumen. Melihat pasar yang berada pada era disrupsi

yang dimana disrupsiyaitu menggantikan teknologi lama yang serbafisik dengan

Page 17: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 374

teknologi digital yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru yang efisien dan

bermanfaat (Kasali, 2017).

3. Penyuluhan tentang manajemen pemasaran. Strategi ini di dasari oleh kurangnya

pemahaman mengenai manajemen pemasaran, kurangnya lahan untuk membesarkan

usaha, dan ancaman berkembangnya peternakan ayam ras petelur di wilayah Timur.

Dengan penyuluhan manajemen pemasaran ini diharapkan peternak mampu

menerapkan manajemen pemasaran yang baik sehingga pelanggan yang berasal dari

wilayah timur akan tetap ada.

4. Membangun kerjasama dengan pihak-pihak yang membutuhkan telur dalam kapasitas

besar dan membuat perjanjian jual beli. Memiliki pelanggan tetap belum memastikan

lancarnya proses jual beli telur ayam ras di UD Prapta. Untuk itu dengan membangun

kerjasama dan membuat perjanjian jual beli UD Prapta diharapkan nantinya dapat

mengantisipasi keadaan saat harga pakan yang tidak stabil dan disaat harga pasar telur

ayam ras mengalami penurunan dan dengan memiliki akses jalan yang baik tidak

menutup kemungkinan peternak ayam ras petelur dapat memiliki pelanggan yang

dapat diajak untuk kerjasama dan membuat perjanjian jual beli sehingga para peternak

tidak kebingungan lagi menjual telur disaat harga telur sedang turun.

SIMPULAN

Manajemen pemasaran yang telah diterapkan UD Prapta masih sangat sederhana dan

peternak belum membaca peluang industri yang terjadi saat ini. Posisi usaha UD Prapta

terletak pada kuadran V di dalam matriks IE. Terdapat empat alternatif strategi pemasaran

yang direkomendasikan untuk pemasaran telur ayam ras di UD Prapta, yaitu; 1) mengadakan

sosialisasi mengenai era revolusi industri 4.0; 2) menerapkan penggunaan aplikasi yang dapat

membantu proses pemasaran; 3) penyuluhan tentang manajemen pemasaran; 4) Membangun

kerjasama dengan pihak-pihak yang membutuhkan telur dalam kapasitas besar dan membuat

perjanjian jual beli.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dekan Fakultas

Peternakan Universitas Udayana karena ijin Praktek Kerja Mahasiswa yang diberikan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. I Gusti Lanang Oka Cakra, M.Si dan

Dr. Ir. Ni Nyoman Suryani, M.Si., selaku dosen pembimbing penulis selama Praktek Kerja

Mahasiswa (PKM) dilaksanakan. Penulis tidak lupa juga mengucapkan terimakasih kepada

Page 18: e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P

Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 375

Bapak I Nyoman Sumadi, SE selaku pemilik dari UD Prapta, Bapak I Nengah Sutika selaku

manajer UD Prapta.

DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi, R. 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum. Jakarta: PT. Gramedia.

David, Fred.R. 2002. Manajemen Strategis: konsep. Edisi Ketujuh. Jakarta: PT Prenhallindo.

Henry, D. 2014. Animal vs Plant Protein Whats Better. Organic Lifestyle Megazine, April 14

2014 :5-10.

Kasali, 2017, Disruption, Cetakan ke tiga. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kinnear, T.C and Taylor, J.R. 1996. Marketing Research: an Applied Approach. Ed.

McGraw-Hill,Inc.

Mayo, 2016, dalam Rohadi Tawaf, 2018. Digitalisasi Peternakan Rakyat. Swadaya. Jakarta

Memon, I.N., S. Noonari, M. Asif, S.T. Shah., and M.B. Peerzado. 2015. Economic Analysis

of Poultry Egg Production in Quetta District Balochistan. Journal Fisheries Livest

Production, 3(1):3-7.

Mingyang, S., T.T. Fung., and F.B. Ho. 2016a. Association of Animal and Plant Protein

Intake With All-Cause and Cause-Specific Mortality. JAMA Intern. Med.,

176(10):1453-1463.

Putri, B. R. T. 2014. Strategi Manajemen Usaha dan Sistem Agribisnis Pembibitan Sapi Bali

untuk Meningkatkan Pendapatan Peternak. Disertasi Doktor, Program Pascasarjana,

Universitas Udayana, Denpasar.

Setiawan, N. 2006. Perkembangan Konsumsi Protein Hewani di Indonesia: Analisis Hasil

Survey Sosial Ekonomi Nasional 2002-2005. Jurnal Ilmu Ternak, 6(1):68-74

Swiatkiewicz, S., J. Koreleski., and A. Arczewska. 2010. Laying performance and eggshell

quality in laying hens fed diets supplemented with prebiotics and organic acids.

Czech Journal of Animal Science, 55(7):294-304.