Upload
kukuhariawijaya
View
22
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pemantauan
Citation preview
E. Pemantauan dan Penilaian
Pemantauan dan penilaian terhadap tingkat keberhasilan program
dilaksanakan sesuai dengan jadwal kegiatan yang dibentuk. Jika jadwal kegiatan
program dilaksanakan setahun sekali, maka monitoring dan evaluasi (monev)
dilakukan setiap setahun sekali. Jika jadwal kegiatan dilakukan setiap bulan, maka
monev dilakukan setiap 3 bulan sekali, tergantung pada besarnya peningkatan
kasus yang terjadi. Monev dilakukan oleh penanggung jawab program. Jika hasil
yang dicapai masih belum memenuhi target, perlu adanya evaluasi ulang
mengenai perbaikan program maupun penggantian dengan kegiatan baru serta
peningkatan frekuensi pelaksanaan.
Pemantauan penilaian dilakukan tiap 3 bulan sekali, berikut pemantauan dan
penilaian pada kegiatan program pokok puskesmas tahun 2014-2015 Bulan
Januari-Maret:
Pada Bulan Januari- Maret terdapat 28 kali kegiatan dengan 11 macam
kegiatan, dimana kegiatan tersebut terdapat kegiatan yang tercapai maupun yang
belum tercapai. Adapun kegiatan yang tercapai adalah:
a. Pelatihan Kelas Ibu Hamil
b. Suntk
c. Kontrasepsi mantap (Kontap)
d. IUD atau implant
e. Penyuluhan gizi
f. Penimbangan bayi balita
g. Penyuluhan penyakit menula
Hal ini telah tercapai karena:
a. Warga kooperatif saat dilaksanakannya kegiatan yang dilakukan
b. Kader masyarakat bisa mengajak sebagian besar masyrakat untuk ikut
serta dalam melaksakan kegiatan tersebut, dimana sekitar 85%
masyrakat yang antusias melaksakan program tersebut.
c. Masyarakat sadar akan pentingnya informasi kesehatan untuk dirinya,
keluarga dan lingkungannya.
Kegiatan yang ang belum tercapai:
a. Manajemen Hipertensi dan Diabetes Melitus
b. Perawatan luka gangrene
c. Pengendalian ISPA
d. Survei jentik nyamuk
Hal ini tidak tercapai karena:
a. Belum terdapat tenaga khusus misalnya perawat klinis yang
memegang program tersebut, sehingga program ini tidak berjalan
dengan baik.
b. Adanya benturan dari kegiatan lain, mengakibatkan target tidak
mencapai, misalnya survey jentik nyamuk hanya dilakukan 1 kali,
dimana seharusnya target yang akan dicapai adalah 3 kali.
c. Pada 3 bulan terakhir ini kejadian kekambuhan ISPA hanya 2 orang,
sehingga program ini tidak dilaksanakan sesuai target yaitu 2 kali.
Karena perawat lebih memprioritaskan pada kegiatan yang lain yang
lebih urgent.
Pemantauan dan penilaian tiga bulan kedua yaitu pada bulan April-Juni:
Pada Bulan April-Juni terdapat 18 kali kegiatan dengan 9 macam kegiatan,
dimana kegiatan tersebut terdapat kegiatan yang tercapai maupun yang belum
tercapai. Adapun kegiatan yang tercapai adalah:
a. Pelatihan Kelas Ibu Hamil
b. Rujukan Jaminan Persalinan (JAMPERSAL)
c. Penimbangan bayi balita
d. Pendataan PHBS di luar desa sehat
e. Stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang
f. Pengawasan kesehatan lingkungan: SPAL (saluran Pembuangan
Air Limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban keluarga),
Pemeriksaan Sanitasi : TTU (tempat-tempat umum)
g. Survei jentik nyamuk
h. Kerja bakti membersihkan lingkungan
Hal ini tercapai dikarenakan:
a. Warga kooperatif saat dilaksanakannya kegiatan yang dilakukan
b. Kader masyarakat bisa mengajak sebagian besar masyrakat untuk ikut
serta dalam melaksakan kegiatan tersebut, dimana sekitar 85%
masyrakat yang antusias melaksakan program tersebut.
c. Masyarakat sadar akan pentingnya informasi kesehatan untuk dirinya,
keluarga dan lingkungannya.
d. Adanya kejadian DBD membuat pentingnya menjaga lingkungan
kebersihan, pengawasan kesehatan lingkungan, survey jentik nyamuk
dapat terlaksana dengan baik.
e. Pada bulan ini banyak ibu hamil yang melahirkan, dengan
JAMPERSAL yang harus dirujuk pada RS tersekat sehinngga
program ini dapat terlaksana dengan baik.
f. Dengan adanya kejadian Diare yang meningkat dari bulan
sebelumnya, maka pendataan PHBS dapat terlaksana dengan baik dan
mencapai targer yang direncanakan .
Yang tidak tercapai:
a. Pemantauan dan Pembinaan Desa Sehat (PPDS)
b. Pertemuan evaluasi desa sehat
Hal ini tidak terlaksana dikarenakan:
a. Kedua kegiatan tersebut tidak mencapai target dikarenakan adanya
kejadian DBD dan meningkatkan kejadian diare membuat focus
perawat berfokus pada kejadian tersbeut, dengan mengesampingkan
kegiatan ini dan diharapkan dapat dilaksanakan dibulan berikutnya.
a. Kurangnya tenaga kesehatan yang mampu melaksakan dan
mengendalikan program tersebut karena harus dibagi tenaganya
dengan yang bagian klinis yakni melaksanakan asuhan keperawatan.
Pemantauan dan penilaian program pada bulan Juli-September
Pada Bulan Juli-September terdapat 30 kali kegiatan dengan 21 macam
kegiatan, dimana kegiatan tersebut terdapat kegiatan yang tercapai maupun
yang belum tercapai. Adapun kegiatan yang tercapai adalah:
a. Penjaringan anak sekolah dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
b. Penyuluhan gizi
c. Kontrasepsi mantap (Kontap)
d. Suntik
e. Manajemen gizi buruk
f. Stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang
g. Kerja bakti membersihkan lingkungan
h. Pengawasan kesehatan lingkungan: SPAL (saluran Pembuangan Air
Limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban keluarga),
Pemeriksaan
i. Sanitasi : TTU (tempat-tempat umum)
j. Survei jentik nyamuk
k. Rujukan Jaminan Persalinan (JAMPERSAL)
l. IUD atau implant
m. Penimbangan bayi balita
Hal ini dapat tercapai dikarenakan:
a. Warga kooperatif saat dilaksanakannya kegiatan yang dilakukan
b. Kader masyarakat bisa mengajak sebagian besar masyrakat untuk ikut
serta dalam melaksakan kegiatan tersebut, dimana sekitar 85%
masyrakat yang antusias melaksakan program tersebut.
c. Masyarakat sadar akan pentingnya informasi kesehatan untuk dirinya,
keluarga dan lingkungannya.
d. Adanya kejadian DBD membuat pentingnya menjaga lingkungan
kebersihan dan survey jentik nyamuk tetap dilaksankan dan mencapai
target.
e. Pada bulan ini masih terdapat ibu hamil yang melahirkan, dengan
JAMPERSAL yang harus dirujuk pada RS terdekat sehinngga
program ini dapat terlaksana dengan baik.
f. Dengan adanya kejadian Diare yang meninggkat pada bulan
sebelumnya, maka program BIAS dilaksanakan dan mampu
memenuhi target.
g. Pada bulan ini ditemukan adanya resiko bayi-bayi dengan gizi buruk
maka program penyuluhan gizi, manajemen gizi buruk, stimulasi dan
deteksi dini tumbuh kembang dan penimbangan bayi balita dapat
terlaksana dan mencapai target.
h. Banyak PUS yang membutuhkan informasi kontrasepsi mantap
(Kontap), dan penggunaan IUD atau implant sehingga
programterlaksana dan sesuai target.
Kegiatan yang tidak tercapai:
a. Penyuluhan penyakit menular
b. Pelatihan Kelas Ibu Hamil
c. Pertemuan sosialisasi penyakit ISPA
d. Pengendalian ISPA
Hal ini tidak tercapai karena:
a. Kejadian ISPA tidak muncul
b. Penyuluhan penyakit menular dan pelatihan kelas ibu hamil telah
dilakukan pada bulan sebelumnya sehingga pada bulan ini focus pada
kejadian-kejadian urgent dan mencegah Diare , bayi gizi buruk serta
DBD.
Pemantauan dan penilaian pada bulan Oktober-Desember
Pada Bulan Oktober-Desember terdapat 18 kali kegiatan dengan 8
macam kegiatan, dimana kegiatan tersebut terdapat kegiatan yang
tercapai maupun yang belum tercapai.
Adapun kegiatan yang tercapai adalah:
a. Pelatihan Kelas Ibu Hamil
b. Rujukan Jaminan Persalinan (JAMPERSAL)
c. Pemantauan dan Pembinaan Desa Sehat (PPDS)
d. Stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang
e. Penimbangan bayi balita
f. Kerja bakti membersihkan lingkungan
g. Pengawasan kesehatan lingkungan: SPAL (saluran Pembuangan
Air Limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban
keluarga), Pemeriksaan Sanitasi : TTU (tempat-tempat umum)
Hal ini dapat terlaksana karena:
a. Warga kooperatif saat dilaksanakannya kegiatan yang
dilakukan
b. Kader masyarakat bisa mengajak sebagian besar masyrakat
untuk ikut serta dalam melaksakan kegiatan tersebut, dimana
sekitar 85% masyrakat yang antusias melaksakan program
tersebut.
c. Masyarakat sadar akan pentingnya informasi kesehatan untuk
dirinya, keluarga dan lingkungannya.
d. Banyak Ibu hamil dan PUS sehingga pelatihan kelas ibu
hamil dan rujukan jaminan persalinan (JAMPERSAL)
terlaksana dan mencapai target.
e. Adanya resiko pada beberapa bayi terhadap gizi buru, maka
stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang penimbangan bayi
balita, ma harus terus dilaksanakan dan terselenggara dengan
baik sesuai target.
Hal yang tidak tercapai, penyuluhan penyakit menular. Hal ini tidak dapat
terlaksana dengan baik karena pada pencegahan penyakit menular masih belum
menampakkan adanya tandan dan gejala yang signifikan, sehingga lebih
memprioritaskan kegiatan lain yang lebih urgent. Adapun evaluasinya adalah
sebagai berikut.
1. Dari sekian program, terdapat bebberapa yang tidak terlaksana dengan baik,
maka untuk kedepannya harus mampu terlaksana, minimal pernah dilakukan
daripada tidak sama sekali.
2. Untuk penyusunan kegiatan harus diperhatikan, apakah kegiatan tersebut
benar-benar kegiatan yang sangat dibutuhkan sehingga tidak ada kegiatan
yang tidak terlaksana karena adanya ketidaksesuaian kasus dilapangan
dengan program yang dirancang.
3. Perawat dalam melaksanakan kegiatan, harsunya mampu membagi antara
keliatan klinis yaitu pemberian asuhan keperawatan dengan kegiatan
program yang dilaksanakan sehingga program kegiatan yang telah
dirancang dapat terlaksana dengan baik.
4. Untuk kegiatan deteksi dini harus selalu dilakukan untuk mencegah adanya
kejadian baru, atau kejadian baru ditambah dengan kejadian lama.
Di dalam rencana prorgram puskesmas adem ayem tahun 2014-2015
mengenai kegiatan pada evaluasi 3 bulan pertama yaitu pada bulan Januari,
kegiatan penyuluhan yang menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep
penyakitnya dan pencegahannya sasarannya yaitu 1 petugas dikalikan 54 kasus
yang terjadi tahun 2013, jadi jumlah sasaran yang disuluh adalah 54 KK dari
masing-masing desa, harapannya dari 108 orang ini akan menularkan ilmunya
kepada tetangga disekitarnya. Penyuluhan dilakukan oleh dua orang perawat
mencapai target puskesmas yaitu masyarakat yang hadir 80% dari target, perlu
digalakkan lagi tentang partisipasi masyarakat mengingat kejadian penyakit
menular yang banyak di wilayah kerja puskesmas ademm ayem ini. Pada bulan
Februari ada beberapa kegiatan yang dilakukan di hari yang berbeda yaitu melatih
kader dalam penanganan ibu hamil, Pengendalian ISPA, menjelaskan macam-
macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya, mengukur
berat badan balita di setiap posyandu, menjelaskan pentingnya nutrisi seimbang
bagi balita kepada orang tua dilakukan bersamaan dengan adanya posyandu,
mengelola dan memantau sumber air bersih dari jentik nyamuk, dilakukan oleh
surveilans puskesmas bekerjasama dengan kader yang memantau setiap minggu
dari 20.699 KK terdapat jentik 8.679 KK yang terdapat jentik mengingat musim
penghujan, jadi kader perlu lebih diarahkan untuk terus memantau perkembangan
daerahnya terhadap angka jentiknya. Maret, Pengendalian ISPA, Melatih anggota
keluarga penderita DM untuk perawatan luka gangren, Menjelaskan konsep
penyakit dan pencegahan Hipertensi dan DM, Memantau kondisi ibu hamil di
wilayah setempat yang ingin berkonsultasi KB IUD atau implant, Memantau
kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang ingin berkonsultasi ber-KB suntik,
Penyuluhan pada PUS (Pasangan Usia Subur) dihadiri oleh 20 pasangan kurang
dari harapan puskesmas, sehingga di bulan berikutnya perlu sosialisasi ke rumah
warga terlebih dahulu. Tiga bulan pertama tahun 2014 tidak ada peningkatan
kasus dari tahun sebelumnya sehingga tidak perlu memasukkan program
tambahan pada tiga bulan selanjutnya.
Pada 3 bulan berikutnya kegiatan yang dilakukan puskesmas adalah bulan
April, mengukur berat badan balita, memantau tumbuh kembang balita, mengukur
berat badan balita dilakukan rutin di posyandu dengan cakupan tidak terdapat bayi
yang menderita gizi kurang, program sudah berjalan dengan baik bekerjasama
dengan toga dan toma untuk mengajak ibu-ibu membawa anaknya ke posyandu.
Pada bulan Mei, melatih kader dalam penanganan ibu hamil hasilnya kader
terampil melakukan pertolongan pertama sebelum sampai di puskesmas atau
bidan terdekat program berhasil dan perlu ditingkatkan, memantau dan membina
desa, mengevaluasi desa, pengumpulan data PHBS, Memantau tumbuh kembang
balita. Bulan Juni, memantau kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang
membutuhkan rujukan, mengukur berat badan balita, memantau dan ikut serta
kegiatan kerja bakti, memantau kesehatan lingkungan di wilayah setempat,
mengelola dan memantau sumber air bersih dari jentik nyamuk.
Pada tiga bulan berikutnya, di bulan Juli, kegiatan program adalah melatih
guru dalam mengidentifikasi usia anak sekolah yang membutuhkan imunisasi,
menjelaskan konsep gizi buruk dan pencegahannya, menjeklaskan konsep
penyakit dan pencegahan, penurunan kasus ISPA, menjelaskan macam-macam
penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya, bulan Agustus
Memantau tumbuh kembang balita, Melatih kader dalam penanganan ibu hamil,
Penurunan kasus ISPA, Menjelaskan pentingnya nutrisi seimbang bagi balita
kepada orang tua. Sedangkan pada bulan September, penyuluhan pada PUS
(Pasangan Usia Subur), memantau kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang
ingin berkonsultasi ber-KB suntik, memantau kondisi ibu hamil di wilayah
setempat yang ingin berkonsultasi KB IUD atau implant, menjelaskan macam-
macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya. Pada bulan
september ini terjadi peningkatan kasus penyakit menukar ISPA karena musim
kemarau, maka pada tiga bulan selanjutnya perlu dilakukan program penyuluhan
ulang kepada warga.
Pada 3 bulan di program periode 2014-2015 di bulan Oktober, kegiatan
puskesmas yaitu menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep
penyakitnya dan pencegahannya mereview atau menjelaskan ulang pada
masyarakat yang belum mnegetahui program berjalan lancar harapannya kasus
penyakit menular tidak terjadi lagi di wilayah kerja puskesmas adem ayem,
mengukur berat badan balita dilakukan di posyandu untuk mendeteksi adanya gizi
buruk, di bulan November kegiatan yaitu memantau tumbuh kembang balita,
melatih kader dalam penanganan ibu hamil, memantau kondisi ibu hamil di
wilayah setempat yang membutuhkan rujukan, memantau dan membina desa,
menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan
pencegahannya, memantau tumbuh kembang balita. Pada bulan Desember,
kegiatan program yaitu menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep
penyakitnya dan pencegahannya, mengukur berat badan balita, Memantau dan
ikut serta kegiatan kerja bakti, memantau kesehatan lingkungan di wilayah
setempat untuk menghadapi musim penghujan pemantauan penting dilakukan
untuk mencegah penularan penyakit dan sekaligus menjaga kebersihan
lingkungan melibatkan seluruh elemen masyarakat, puskesmas sebagai promotor
bekerjasama dengan kepala desa masing-masing serta puskesmas pembantu yang
ada.
Di dalam rencana prorgram puskesmas adem ayem tahun 2015-2016
mengenai kegiatan pada evaluasi 3 bulan pertama yaitu pada bulan Januari,
kegiatan penyuluhan yang menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep
penyakitnya dan pencegahannya sasarannya yaitu 1 petugas dikalikan 54 kasus
yang terjadi tahun 2014, jadi jumlah sasaran yang disuluh adalah 54 KK dari
masing-masing desa, harapannya dari 108 orang ini akan menularkan ilmunya
kepada tetangga disekitarnya. Penyuluhan dilakukan oleh dua orang perawat
mencapai target puskesmas yaitu masyarakat yang hadir 80% dari target, perlu
digalakkan lagi tentang partisipasi masyarakat mengingat kejadian penyakit
menular yang banyak di wilayah kerja puskesmas ademm ayem ini. Pada bulan
Februari ada beberapa kegiatan yang dilakukan di hari yang berbeda yaitu melatih
kader dalam penanganan ibu hamil, Pengendalian ISPA, menjelaskan macam-
macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya, mengukur
berat badan balita di setiap posyandu, menjelaskan pentingnya nutrisi seimbang
bagi balita kepada orang tua dilakukan bersamaan dengan adanya posyandu,
mengelola dan memantau sumber air bersih dari jentik nyamuk, dilakukan oleh
surveilans puskesmas bekerjasama dengan kader yang memantau setiap minggu
dari 20.699 KK terdapat jentik 8.679 KK yang terdapat jentik mengingat musim
penghujan, jadi kader perlu lebih diarahkan untuk terus memantau perkembangan
daerahnya terhadap angka jentiknya. Maret, Pengendalian ISPA, Melatih anggota
keluarga penderita DM untuk perawatan luka gangren, Menjelaskan konsep
penyakit dan pencegahan Hipertensi dan DM, Memantau kondisi ibu hamil di
wilayah setempat yang ingin berkonsultasi KB IUD atau implant, Memantau
kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang ingin berkonsultasi ber-KB suntik,
Penyuluhan pada PUS (Pasangan Usia Subur) dihadiri oleh 20 pasangan kurang
dari harapan puskesmas, sehingga di bulan berikutnya perlu sosialisasi ke rumah
warga terlebih dahulu. Tiga bulan pertama tahun 2014 tidak ada peningkatan
kasus dari tahun sebelumnya sehingga tidak perlu memasukkan program
tambahan pada tiga bulan selanjutnya.
Pada 3 bulan berikutnya kegiatan yang dilakukan puskesmas adalah bulan
April, mengukur berat badan balita, memantau tumbuh kembang balita, mengukur
berat badan balita dilakukan rutin di posyandu dengan cakupan tidak terdapat bayi
yang menderita gizi kurang, program sudah berjalan dengan baik bekerjasama
dengan toga dan toma untuk mengajak ibu-ibu membawa anaknya ke posyandu.
Pada bulan Mei, melatih kader dalam penanganan ibu hamil hasilnya kader
terampil melakukan pertolongan pertama sebelum sampai di puskesmas atau
bidan terdekat program berhasil dan perlu ditingkatkan, memantau dan membina
desa, mengevaluasi desa, pengumpulan data PHBS, Memantau tumbuh kembang
balita. Bulan Juni, memantau kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang
membutuhkan rujukan, mengukur berat badan balita, memantau dan ikut serta
kegiatan kerja bakti, memantau kesehatan lingkungan di wilayah setempat,
mengelola dan memantau sumber air bersih dari jentik nyamuk.
Pada tiga bulan berikutnya, di bulan Juli, kegiatan program adalah melatih
guru dalam mengidentifikasi usia anak sekolah yang membutuhkan imunisasi,
menjelaskan konsep gizi buruk dan pencegahannya, menjeklaskan konsep
penyakit dan pencegahan, penurunan kasus ISPA, menjelaskan macam-macam
penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya, bulan Agustus
Memantau tumbuh kembang balita, Melatih kader dalam penanganan ibu hamil,
Penurunan kasus ISPA, Menjelaskan pentingnya nutrisi seimbang bagi balita
kepada orang tua. Sedangkan pada bulan September, penyuluhan pada PUS
(Pasangan Usia Subur), memantau kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang
ingin berkonsultasi ber-KB suntik, memantau kondisi ibu hamil di wilayah
setempat yang ingin berkonsultasi KB IUD atau implant, menjelaskan macam-
macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya. Pada bulan
september ini terjadi peningkatan kasus penyakit menukar ISPA karena musim
kemarau, maka pada tiga bulan selanjutnya perlu dilakukan program penyuluhan
ulang kepada warga.
Pada 3 bulan di program periode 2015-2016 di bulan Oktober, kegiatan
puskesmas yaitu menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep
penyakitnya dan pencegahannya mereview atau menjelaskan ulang pada
masyarakat yang belum mnegetahui program berjalan lancar harapannya kasus
penyakit menular tidak terjadi lagi di wilayah kerja puskesmas adem ayem,
mengukur berat badan balita dilakukan di posyandu untuk mendeteksi adanya gizi
buruk, di bulan November kegiatan yaitu memantau tumbuh kembang balita,
melatih kader dalam penanganan ibu hamil, memantau kondisi ibu hamil di
wilayah setempat yang membutuhkan rujukan, memantau dan membina desa,
menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan
pencegahannya, memantau tumbuh kembang balita. Pada bulan Desember,
kegiatan program yaitu menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep
penyakitnya dan pencegahannya, mengukur berat badan balita, Memantau dan
ikut serta kegiatan kerja bakti, memantau kesehatan lingkungan di wilayah
setempat untuk menghadapi musim penghujan pemantauan penting dilakukan
untuk mencegah penularan penyakit dan sekaligus menjaga kebersihan
lingkungan melibatkan seluruh elemen masyarakat, puskesmas sebagai promotor
bekerjasama dengan kepala desa masing-masing serta puskesmas pembantu yang
ada.
Di dalam rencana prorgram puskesmas adem ayem tahun 2016-2017
mengenai kegiatan pada evaluasi 3 bulan pertama yaitu pada bulan Januari,
kegiatan penyuluhan yang menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep
penyakitnya dan pencegahannya sasarannya yaitu 1 petugas dikalikan 54 kasus
yang terjadi tahun 2015, jadi jumlah sasaran yang disuluh adalah 54 KK dari
masing-masing desa, harapannya dari 108 orang ini akan menularkan ilmunya
kepada tetangga disekitarnya. Penyuluhan dilakukan oleh dua orang perawat
mencapai target puskesmas yaitu masyarakat yang hadir 80% dari target, perlu
digalakkan lagi tentang partisipasi masyarakat mengingat kejadian penyakit
menular yang banyak di wilayah kerja puskesmas ademm ayem ini. Pada bulan
Februari ada beberapa kegiatan yang dilakukan di hari yang berbeda yaitu melatih
kader dalam penanganan ibu hamil, Pengendalian ISPA, menjelaskan macam-
macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya, mengukur
berat badan balita di setiap posyandu, menjelaskan pentingnya nutrisi seimbang
bagi balita kepada orang tua dilakukan bersamaan dengan adanya posyandu,
mengelola dan memantau sumber air bersih dari jentik nyamuk, dilakukan oleh
surveilans puskesmas bekerjasama dengan kader yang memantau setiap minggu
dari 20.699 KK terdapat jentik 8.679 KK yang terdapat jentik mengingat musim
penghujan, jadi kader perlu lebih diarahkan untuk terus memantau perkembangan
daerahnya terhadap angka jentiknya. Maret, Pengendalian ISPA, Melatih anggota
keluarga penderita DM untuk perawatan luka gangren, Menjelaskan konsep
penyakit dan pencegahan Hipertensi dan DM, Memantau kondisi ibu hamil di
wilayah setempat yang ingin berkonsultasi KB IUD atau implant, Memantau
kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang ingin berkonsultasi ber-KB suntik,
Penyuluhan pada PUS (Pasangan Usia Subur) dihadiri oleh 20 pasangan kurang
dari harapan puskesmas, sehingga di bulan berikutnya perlu sosialisasi ke rumah
warga terlebih dahulu. Tiga bulan pertama tahun 2014 tidak ada peningkatan
kasus dari tahun sebelumnya sehingga tidak perlu memasukkan program
tambahan pada tiga bulan selanjutnya.
Pada 3 bulan berikutnya kegiatan yang dilakukan puskesmas adalah bulan
April, mengukur berat badan balita, memantau tumbuh kembang balita, mengukur
berat badan balita dilakukan rutin di posyandu dengan cakupan tidak terdapat bayi
yang menderita gizi kurang, program sudah berjalan dengan baik bekerjasama
dengan toga dan toma untuk mengajak ibu-ibu membawa anaknya ke posyandu.
Pada bulan Mei, melatih kader dalam penanganan ibu hamil hasilnya kader
terampil melakukan pertolongan pertama sebelum sampai di puskesmas atau
bidan terdekat program berhasil dan perlu ditingkatkan, memantau dan membina
desa, mengevaluasi desa, pengumpulan data PHBS, Memantau tumbuh kembang
balita. Bulan Juni, memantau kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang
membutuhkan rujukan, mengukur berat badan balita, memantau dan ikut serta
kegiatan kerja bakti, memantau kesehatan lingkungan di wilayah setempat,
mengelola dan memantau sumber air bersih dari jentik nyamuk.
Pada tiga bulan berikutnya, di bulan Juli, kegiatan program adalah melatih
guru dalam mengidentifikasi usia anak sekolah yang membutuhkan imunisasi,
menjelaskan konsep gizi buruk dan pencegahannya, menjeklaskan konsep
penyakit dan pencegahan, penurunan kasus ISPA, menjelaskan macam-macam
penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya, bulan Agustus
Memantau tumbuh kembang balita, Melatih kader dalam penanganan ibu hamil,
Penurunan kasus ISPA, Menjelaskan pentingnya nutrisi seimbang bagi balita
kepada orang tua. Sedangkan pada bulan September, penyuluhan pada PUS
(Pasangan Usia Subur), memantau kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang
ingin berkonsultasi ber-KB suntik, memantau kondisi ibu hamil di wilayah
setempat yang ingin berkonsultasi KB IUD atau implant, menjelaskan macam-
macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya. Pada bulan
september ini terjadi peningkatan kasus penyakit menukar ISPA karena musim
kemarau, maka pada tiga bulan selanjutnya perlu dilakukan program penyuluhan
ulang kepada warga.
Pada 3 bulan di program periode 2014-2015 di bulan Oktober, kegiatan
puskesmas yaitu menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep
penyakitnya dan pencegahannya mereview atau menjelaskan ulang pada
masyarakat yang belum mnegetahui program berjalan lancar harapannya kasus
penyakit menular tidak terjadi lagi di wilayah kerja puskesmas adem ayem,
mengukur berat badan balita dilakukan di posyandu untuk mendeteksi adanya gizi
buruk, di bulan November kegiatan yaitu memantau tumbuh kembang balita,
melatih kader dalam penanganan ibu hamil, memantau kondisi ibu hamil di
wilayah setempat yang membutuhkan rujukan, memantau dan membina desa,
menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan
pencegahannya, memantau tumbuh kembang balita. Pada bulan Desember,
kegiatan program yaitu menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep
penyakitnya dan pencegahannya, mengukur berat badan balita, Memantau dan
ikut serta kegiatan kerja bakti, memantau kesehatan lingkungan di wilayah
setempat untuk menghadapi musim penghujan pemantauan penting dilakukan
untuk mencegah penularan penyakit dan sekaligus menjaga kebersihan
lingkungan melibatkan seluruh elemen masyarakat, puskesmas sebagai promotor
bekerjasama dengan kepala desa masing-masing serta puskesmas pembantu yang
ada.