22
E. Pemantauan dan Penilaian Pemantauan dan penilaian terhadap tingkat keberhasilan program dilaksanakan sesuai dengan jadwal kegiatan yang dibentuk. Jika jadwal kegiatan program dilaksanakan setahun sekali, maka monitoring dan evaluasi (monev) dilakukan setiap setahun sekali. Jika jadwal kegiatan dilakukan setiap bulan, maka monev dilakukan setiap 3 bulan sekali, tergantung pada besarnya peningkatan kasus yang terjadi. Monev dilakukan oleh penanggung jawab program. Jika hasil yang dicapai masih belum memenuhi target, perlu adanya evaluasi ulang mengenai perbaikan program maupun penggantian dengan kegiatan baru serta peningkatan frekuensi pelaksanaan. Pemantauan penilaian dilakukan tiap 3 bulan sekali, berikut pemantauan dan penilaian pada kegiatan program pokok puskesmas tahun 2014-2015 Bulan Januari-Maret: Pada Bulan Januari- Maret terdapat 28 kali kegiatan dengan 11 macam kegiatan, dimana kegiatan tersebut terdapat kegiatan yang tercapai maupun yang belum tercapai. Adapun kegiatan yang tercapai adalah: a. Pelatihan Kelas Ibu Hamil b. Suntk c. Kontrasepsi mantap (Kontap) d. IUD atau implant

e. Pemantauan Dan Penilaian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemantauan

Citation preview

Page 1: e. Pemantauan Dan Penilaian

E. Pemantauan dan Penilaian

Pemantauan dan penilaian terhadap tingkat keberhasilan program

dilaksanakan sesuai dengan jadwal kegiatan yang dibentuk. Jika jadwal kegiatan

program dilaksanakan setahun sekali, maka monitoring dan evaluasi (monev)

dilakukan setiap setahun sekali. Jika jadwal kegiatan dilakukan setiap bulan, maka

monev dilakukan setiap 3 bulan sekali, tergantung pada besarnya peningkatan

kasus yang terjadi. Monev dilakukan oleh penanggung jawab program. Jika hasil

yang dicapai masih belum memenuhi target, perlu adanya evaluasi ulang

mengenai perbaikan program maupun penggantian dengan kegiatan baru serta

peningkatan frekuensi pelaksanaan.

Pemantauan penilaian dilakukan tiap 3 bulan sekali, berikut pemantauan dan

penilaian pada kegiatan program pokok puskesmas tahun 2014-2015 Bulan

Januari-Maret:

Pada Bulan Januari- Maret terdapat 28 kali kegiatan dengan 11 macam

kegiatan, dimana kegiatan tersebut terdapat kegiatan yang tercapai maupun yang

belum tercapai. Adapun kegiatan yang tercapai adalah:

a. Pelatihan Kelas Ibu Hamil

b. Suntk

c. Kontrasepsi mantap (Kontap)

d. IUD atau implant

e. Penyuluhan gizi

f. Penimbangan bayi balita

g. Penyuluhan penyakit menula

Hal ini telah tercapai karena:

a. Warga kooperatif saat dilaksanakannya kegiatan yang dilakukan

b. Kader masyarakat bisa mengajak sebagian besar masyrakat untuk ikut

serta dalam melaksakan kegiatan tersebut, dimana sekitar 85%

masyrakat yang antusias melaksakan program tersebut.

c. Masyarakat sadar akan pentingnya informasi kesehatan untuk dirinya,

keluarga dan lingkungannya.

Page 2: e. Pemantauan Dan Penilaian

Kegiatan yang ang belum tercapai:

a. Manajemen Hipertensi dan Diabetes Melitus

b. Perawatan luka gangrene

c. Pengendalian ISPA

d. Survei jentik nyamuk

Hal ini tidak tercapai karena:

a. Belum terdapat tenaga khusus misalnya perawat klinis yang

memegang program tersebut, sehingga program ini tidak berjalan

dengan baik.

b. Adanya benturan dari kegiatan lain, mengakibatkan target tidak

mencapai, misalnya survey jentik nyamuk hanya dilakukan 1 kali,

dimana seharusnya target yang akan dicapai adalah 3 kali.

c. Pada 3 bulan terakhir ini kejadian kekambuhan ISPA hanya 2 orang,

sehingga program ini tidak dilaksanakan sesuai target yaitu 2 kali.

Karena perawat lebih memprioritaskan pada kegiatan yang lain yang

lebih urgent.

Pemantauan dan penilaian tiga bulan kedua yaitu pada bulan April-Juni:

Pada Bulan April-Juni terdapat 18 kali kegiatan dengan 9 macam kegiatan,

dimana kegiatan tersebut terdapat kegiatan yang tercapai maupun yang belum

tercapai. Adapun kegiatan yang tercapai adalah:

a. Pelatihan Kelas Ibu Hamil

b. Rujukan Jaminan Persalinan (JAMPERSAL)

c. Penimbangan bayi balita

d. Pendataan PHBS di luar desa sehat

e. Stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang

f. Pengawasan kesehatan lingkungan: SPAL (saluran Pembuangan

Air Limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban keluarga),

Pemeriksaan Sanitasi : TTU (tempat-tempat umum)

g. Survei jentik nyamuk

h. Kerja bakti membersihkan lingkungan

Page 3: e. Pemantauan Dan Penilaian

Hal ini tercapai dikarenakan:

a. Warga kooperatif saat dilaksanakannya kegiatan yang dilakukan

b. Kader masyarakat bisa mengajak sebagian besar masyrakat untuk ikut

serta dalam melaksakan kegiatan tersebut, dimana sekitar 85%

masyrakat yang antusias melaksakan program tersebut.

c. Masyarakat sadar akan pentingnya informasi kesehatan untuk dirinya,

keluarga dan lingkungannya.

d. Adanya kejadian DBD membuat pentingnya menjaga lingkungan

kebersihan, pengawasan kesehatan lingkungan, survey jentik nyamuk

dapat terlaksana dengan baik.

e. Pada bulan ini banyak ibu hamil yang melahirkan, dengan

JAMPERSAL yang harus dirujuk pada RS tersekat sehinngga

program ini dapat terlaksana dengan baik.

f. Dengan adanya kejadian Diare yang meningkat dari bulan

sebelumnya, maka pendataan PHBS dapat terlaksana dengan baik dan

mencapai targer yang direncanakan .

Yang tidak tercapai:

a. Pemantauan dan Pembinaan Desa Sehat (PPDS)

b. Pertemuan evaluasi desa sehat

Hal ini tidak terlaksana dikarenakan:

a. Kedua kegiatan tersebut tidak mencapai target dikarenakan adanya

kejadian DBD dan meningkatkan kejadian diare membuat focus

perawat berfokus pada kejadian tersbeut, dengan mengesampingkan

kegiatan ini dan diharapkan dapat dilaksanakan dibulan berikutnya.

a. Kurangnya tenaga kesehatan yang mampu melaksakan dan

mengendalikan program tersebut karena harus dibagi tenaganya

dengan yang bagian klinis yakni melaksanakan asuhan keperawatan.

Pemantauan dan penilaian program pada bulan Juli-September

Pada Bulan Juli-September terdapat 30 kali kegiatan dengan 21 macam

kegiatan, dimana kegiatan tersebut terdapat kegiatan yang tercapai maupun

yang belum tercapai. Adapun kegiatan yang tercapai adalah:

Page 4: e. Pemantauan Dan Penilaian

a. Penjaringan anak sekolah dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)

b. Penyuluhan gizi

c. Kontrasepsi mantap (Kontap)

d. Suntik

e. Manajemen gizi buruk

f. Stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang

g. Kerja bakti membersihkan lingkungan

h. Pengawasan kesehatan lingkungan: SPAL (saluran Pembuangan Air

Limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban keluarga),

Pemeriksaan

i. Sanitasi : TTU (tempat-tempat umum)

j. Survei jentik nyamuk

k. Rujukan Jaminan Persalinan (JAMPERSAL)

l. IUD atau implant

m. Penimbangan bayi balita

Hal ini dapat tercapai dikarenakan:

a. Warga kooperatif saat dilaksanakannya kegiatan yang dilakukan

b. Kader masyarakat bisa mengajak sebagian besar masyrakat untuk ikut

serta dalam melaksakan kegiatan tersebut, dimana sekitar 85%

masyrakat yang antusias melaksakan program tersebut.

c. Masyarakat sadar akan pentingnya informasi kesehatan untuk dirinya,

keluarga dan lingkungannya.

d. Adanya kejadian DBD membuat pentingnya menjaga lingkungan

kebersihan dan survey jentik nyamuk tetap dilaksankan dan mencapai

target.

e. Pada bulan ini masih terdapat ibu hamil yang melahirkan, dengan

JAMPERSAL yang harus dirujuk pada RS terdekat sehinngga

program ini dapat terlaksana dengan baik.

Page 5: e. Pemantauan Dan Penilaian

f. Dengan adanya kejadian Diare yang meninggkat pada bulan

sebelumnya, maka program BIAS dilaksanakan dan mampu

memenuhi target.

g. Pada bulan ini ditemukan adanya resiko bayi-bayi dengan gizi buruk

maka program penyuluhan gizi, manajemen gizi buruk, stimulasi dan

deteksi dini tumbuh kembang dan penimbangan bayi balita dapat

terlaksana dan mencapai target.

h. Banyak PUS yang membutuhkan informasi kontrasepsi mantap

(Kontap), dan penggunaan IUD atau implant sehingga

programterlaksana dan sesuai target.

Kegiatan yang tidak tercapai:

a. Penyuluhan penyakit menular

b. Pelatihan Kelas Ibu Hamil

c. Pertemuan sosialisasi penyakit ISPA

d. Pengendalian ISPA

Hal ini tidak tercapai karena:

a. Kejadian ISPA tidak muncul

b. Penyuluhan penyakit menular dan pelatihan kelas ibu hamil telah

dilakukan pada bulan sebelumnya sehingga pada bulan ini focus pada

kejadian-kejadian urgent dan mencegah Diare , bayi gizi buruk serta

DBD.

Pemantauan dan penilaian pada bulan Oktober-Desember

Pada Bulan Oktober-Desember terdapat 18 kali kegiatan dengan 8

macam kegiatan, dimana kegiatan tersebut terdapat kegiatan yang

tercapai maupun yang belum tercapai.

Adapun kegiatan yang tercapai adalah:

a. Pelatihan Kelas Ibu Hamil

b. Rujukan Jaminan Persalinan (JAMPERSAL)

c. Pemantauan dan Pembinaan Desa Sehat (PPDS)

d. Stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang

Page 6: e. Pemantauan Dan Penilaian

e. Penimbangan bayi balita

f. Kerja bakti membersihkan lingkungan

g. Pengawasan kesehatan lingkungan: SPAL (saluran Pembuangan

Air Limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban

keluarga), Pemeriksaan Sanitasi : TTU (tempat-tempat umum)

Hal ini dapat terlaksana karena:

a. Warga kooperatif saat dilaksanakannya kegiatan yang

dilakukan

b. Kader masyarakat bisa mengajak sebagian besar masyrakat

untuk ikut serta dalam melaksakan kegiatan tersebut, dimana

sekitar 85% masyrakat yang antusias melaksakan program

tersebut.

c. Masyarakat sadar akan pentingnya informasi kesehatan untuk

dirinya, keluarga dan lingkungannya.

d. Banyak Ibu hamil dan PUS sehingga pelatihan kelas ibu

hamil dan rujukan jaminan persalinan (JAMPERSAL)

terlaksana dan mencapai target.

e. Adanya resiko pada beberapa bayi terhadap gizi buru, maka

stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang penimbangan bayi

balita, ma harus terus dilaksanakan dan terselenggara dengan

baik sesuai target.

Hal yang tidak tercapai, penyuluhan penyakit menular. Hal ini tidak dapat

terlaksana dengan baik karena pada pencegahan penyakit menular masih belum

menampakkan adanya tandan dan gejala yang signifikan, sehingga lebih

memprioritaskan kegiatan lain yang lebih urgent. Adapun evaluasinya adalah

sebagai berikut.

1. Dari sekian program, terdapat bebberapa yang tidak terlaksana dengan baik,

maka untuk kedepannya harus mampu terlaksana, minimal pernah dilakukan

daripada tidak sama sekali.

2. Untuk penyusunan kegiatan harus diperhatikan, apakah kegiatan tersebut

benar-benar kegiatan yang sangat dibutuhkan sehingga tidak ada kegiatan

Page 7: e. Pemantauan Dan Penilaian

yang tidak terlaksana karena adanya ketidaksesuaian kasus dilapangan

dengan program yang dirancang.

3. Perawat dalam melaksanakan kegiatan, harsunya mampu membagi antara

keliatan klinis yaitu pemberian asuhan keperawatan dengan kegiatan

program yang dilaksanakan sehingga program kegiatan yang telah

dirancang dapat terlaksana dengan baik.

4. Untuk kegiatan deteksi dini harus selalu dilakukan untuk mencegah adanya

kejadian baru, atau kejadian baru ditambah dengan kejadian lama.

Di dalam rencana prorgram puskesmas adem ayem tahun 2014-2015

mengenai kegiatan pada evaluasi 3 bulan pertama yaitu pada bulan Januari,

kegiatan penyuluhan yang menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep

penyakitnya dan pencegahannya sasarannya yaitu 1 petugas dikalikan 54 kasus

yang terjadi tahun 2013, jadi jumlah sasaran yang disuluh adalah 54 KK dari

masing-masing desa, harapannya dari 108 orang ini akan menularkan ilmunya

kepada tetangga disekitarnya. Penyuluhan dilakukan oleh dua orang perawat

mencapai target puskesmas yaitu masyarakat yang hadir 80% dari target, perlu

digalakkan lagi tentang partisipasi masyarakat mengingat kejadian penyakit

menular yang banyak di wilayah kerja puskesmas ademm ayem ini. Pada bulan

Februari ada beberapa kegiatan yang dilakukan di hari yang berbeda yaitu melatih

kader dalam penanganan ibu hamil, Pengendalian ISPA, menjelaskan macam-

macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya, mengukur

berat badan balita di setiap posyandu, menjelaskan pentingnya nutrisi seimbang

bagi balita kepada orang tua dilakukan bersamaan dengan adanya posyandu,

mengelola dan memantau sumber air bersih dari jentik nyamuk, dilakukan oleh

surveilans puskesmas bekerjasama dengan kader yang memantau setiap minggu

dari 20.699 KK terdapat jentik 8.679 KK yang terdapat jentik mengingat musim

penghujan, jadi kader perlu lebih diarahkan untuk terus memantau perkembangan

daerahnya terhadap angka jentiknya. Maret, Pengendalian ISPA, Melatih anggota

keluarga penderita DM untuk perawatan luka gangren, Menjelaskan konsep

penyakit dan pencegahan Hipertensi dan DM, Memantau kondisi ibu hamil di

Page 8: e. Pemantauan Dan Penilaian

wilayah setempat yang ingin berkonsultasi KB IUD atau implant, Memantau

kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang ingin berkonsultasi ber-KB suntik,

Penyuluhan pada PUS (Pasangan Usia Subur) dihadiri oleh 20 pasangan kurang

dari harapan puskesmas, sehingga di bulan berikutnya perlu sosialisasi ke rumah

warga terlebih dahulu. Tiga bulan pertama tahun 2014 tidak ada peningkatan

kasus dari tahun sebelumnya sehingga tidak perlu memasukkan program

tambahan pada tiga bulan selanjutnya.

Pada 3 bulan berikutnya kegiatan yang dilakukan puskesmas adalah bulan

April, mengukur berat badan balita, memantau tumbuh kembang balita, mengukur

berat badan balita dilakukan rutin di posyandu dengan cakupan tidak terdapat bayi

yang menderita gizi kurang, program sudah berjalan dengan baik bekerjasama

dengan toga dan toma untuk mengajak ibu-ibu membawa anaknya ke posyandu.

Pada bulan Mei, melatih kader dalam penanganan ibu hamil hasilnya kader

terampil melakukan pertolongan pertama sebelum sampai di puskesmas atau

bidan terdekat program berhasil dan perlu ditingkatkan, memantau dan membina

desa, mengevaluasi desa, pengumpulan data PHBS, Memantau tumbuh kembang

balita. Bulan Juni, memantau kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang

membutuhkan rujukan, mengukur berat badan balita, memantau dan ikut serta

kegiatan kerja bakti, memantau kesehatan lingkungan di wilayah setempat,

mengelola dan memantau sumber air bersih dari jentik nyamuk.

Pada tiga bulan berikutnya, di bulan Juli, kegiatan program adalah melatih

guru dalam mengidentifikasi usia anak sekolah yang membutuhkan imunisasi,

menjelaskan konsep gizi buruk dan pencegahannya, menjeklaskan konsep

penyakit dan pencegahan, penurunan kasus ISPA, menjelaskan macam-macam

penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya, bulan Agustus

Memantau tumbuh kembang balita, Melatih kader dalam penanganan ibu hamil,

Penurunan kasus ISPA, Menjelaskan pentingnya nutrisi seimbang bagi balita

kepada orang tua. Sedangkan pada bulan September, penyuluhan pada PUS

(Pasangan Usia Subur), memantau kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang

ingin berkonsultasi ber-KB suntik, memantau kondisi ibu hamil di wilayah

Page 9: e. Pemantauan Dan Penilaian

setempat yang ingin berkonsultasi KB IUD atau implant, menjelaskan macam-

macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya. Pada bulan

september ini terjadi peningkatan kasus penyakit menukar ISPA karena musim

kemarau, maka pada tiga bulan selanjutnya perlu dilakukan program penyuluhan

ulang kepada warga.

Pada 3 bulan di program periode 2014-2015 di bulan Oktober, kegiatan

puskesmas yaitu menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep

penyakitnya dan pencegahannya mereview atau menjelaskan ulang pada

masyarakat yang belum mnegetahui program berjalan lancar harapannya kasus

penyakit menular tidak terjadi lagi di wilayah kerja puskesmas adem ayem,

mengukur berat badan balita dilakukan di posyandu untuk mendeteksi adanya gizi

buruk, di bulan November kegiatan yaitu memantau tumbuh kembang balita,

melatih kader dalam penanganan ibu hamil, memantau kondisi ibu hamil di

wilayah setempat yang membutuhkan rujukan, memantau dan membina desa,

menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan

pencegahannya, memantau tumbuh kembang balita. Pada bulan Desember,

kegiatan program yaitu menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep

penyakitnya dan pencegahannya, mengukur berat badan balita, Memantau dan

ikut serta kegiatan kerja bakti, memantau kesehatan lingkungan di wilayah

setempat untuk menghadapi musim penghujan pemantauan penting dilakukan

untuk mencegah penularan penyakit dan sekaligus menjaga kebersihan

lingkungan melibatkan seluruh elemen masyarakat, puskesmas sebagai promotor

bekerjasama dengan kepala desa masing-masing serta puskesmas pembantu yang

ada.

Di dalam rencana prorgram puskesmas adem ayem tahun 2015-2016

mengenai kegiatan pada evaluasi 3 bulan pertama yaitu pada bulan Januari,

kegiatan penyuluhan yang menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep

penyakitnya dan pencegahannya sasarannya yaitu 1 petugas dikalikan 54 kasus

yang terjadi tahun 2014, jadi jumlah sasaran yang disuluh adalah 54 KK dari

masing-masing desa, harapannya dari 108 orang ini akan menularkan ilmunya

Page 10: e. Pemantauan Dan Penilaian

kepada tetangga disekitarnya. Penyuluhan dilakukan oleh dua orang perawat

mencapai target puskesmas yaitu masyarakat yang hadir 80% dari target, perlu

digalakkan lagi tentang partisipasi masyarakat mengingat kejadian penyakit

menular yang banyak di wilayah kerja puskesmas ademm ayem ini. Pada bulan

Februari ada beberapa kegiatan yang dilakukan di hari yang berbeda yaitu melatih

kader dalam penanganan ibu hamil, Pengendalian ISPA, menjelaskan macam-

macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya, mengukur

berat badan balita di setiap posyandu, menjelaskan pentingnya nutrisi seimbang

bagi balita kepada orang tua dilakukan bersamaan dengan adanya posyandu,

mengelola dan memantau sumber air bersih dari jentik nyamuk, dilakukan oleh

surveilans puskesmas bekerjasama dengan kader yang memantau setiap minggu

dari 20.699 KK terdapat jentik 8.679 KK yang terdapat jentik mengingat musim

penghujan, jadi kader perlu lebih diarahkan untuk terus memantau perkembangan

daerahnya terhadap angka jentiknya. Maret, Pengendalian ISPA, Melatih anggota

keluarga penderita DM untuk perawatan luka gangren, Menjelaskan konsep

penyakit dan pencegahan Hipertensi dan DM, Memantau kondisi ibu hamil di

wilayah setempat yang ingin berkonsultasi KB IUD atau implant, Memantau

kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang ingin berkonsultasi ber-KB suntik,

Penyuluhan pada PUS (Pasangan Usia Subur) dihadiri oleh 20 pasangan kurang

dari harapan puskesmas, sehingga di bulan berikutnya perlu sosialisasi ke rumah

warga terlebih dahulu. Tiga bulan pertama tahun 2014 tidak ada peningkatan

kasus dari tahun sebelumnya sehingga tidak perlu memasukkan program

tambahan pada tiga bulan selanjutnya.

Pada 3 bulan berikutnya kegiatan yang dilakukan puskesmas adalah bulan

April, mengukur berat badan balita, memantau tumbuh kembang balita, mengukur

berat badan balita dilakukan rutin di posyandu dengan cakupan tidak terdapat bayi

yang menderita gizi kurang, program sudah berjalan dengan baik bekerjasama

dengan toga dan toma untuk mengajak ibu-ibu membawa anaknya ke posyandu.

Pada bulan Mei, melatih kader dalam penanganan ibu hamil hasilnya kader

terampil melakukan pertolongan pertama sebelum sampai di puskesmas atau

Page 11: e. Pemantauan Dan Penilaian

bidan terdekat program berhasil dan perlu ditingkatkan, memantau dan membina

desa, mengevaluasi desa, pengumpulan data PHBS, Memantau tumbuh kembang

balita. Bulan Juni, memantau kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang

membutuhkan rujukan, mengukur berat badan balita, memantau dan ikut serta

kegiatan kerja bakti, memantau kesehatan lingkungan di wilayah setempat,

mengelola dan memantau sumber air bersih dari jentik nyamuk.

Pada tiga bulan berikutnya, di bulan Juli, kegiatan program adalah melatih

guru dalam mengidentifikasi usia anak sekolah yang membutuhkan imunisasi,

menjelaskan konsep gizi buruk dan pencegahannya, menjeklaskan konsep

penyakit dan pencegahan, penurunan kasus ISPA, menjelaskan macam-macam

penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya, bulan Agustus

Memantau tumbuh kembang balita, Melatih kader dalam penanganan ibu hamil,

Penurunan kasus ISPA, Menjelaskan pentingnya nutrisi seimbang bagi balita

kepada orang tua. Sedangkan pada bulan September, penyuluhan pada PUS

(Pasangan Usia Subur), memantau kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang

ingin berkonsultasi ber-KB suntik, memantau kondisi ibu hamil di wilayah

setempat yang ingin berkonsultasi KB IUD atau implant, menjelaskan macam-

macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya. Pada bulan

september ini terjadi peningkatan kasus penyakit menukar ISPA karena musim

kemarau, maka pada tiga bulan selanjutnya perlu dilakukan program penyuluhan

ulang kepada warga.

Pada 3 bulan di program periode 2015-2016 di bulan Oktober, kegiatan

puskesmas yaitu menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep

penyakitnya dan pencegahannya mereview atau menjelaskan ulang pada

masyarakat yang belum mnegetahui program berjalan lancar harapannya kasus

penyakit menular tidak terjadi lagi di wilayah kerja puskesmas adem ayem,

mengukur berat badan balita dilakukan di posyandu untuk mendeteksi adanya gizi

buruk, di bulan November kegiatan yaitu memantau tumbuh kembang balita,

melatih kader dalam penanganan ibu hamil, memantau kondisi ibu hamil di

wilayah setempat yang membutuhkan rujukan, memantau dan membina desa,

Page 12: e. Pemantauan Dan Penilaian

menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan

pencegahannya, memantau tumbuh kembang balita. Pada bulan Desember,

kegiatan program yaitu menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep

penyakitnya dan pencegahannya, mengukur berat badan balita, Memantau dan

ikut serta kegiatan kerja bakti, memantau kesehatan lingkungan di wilayah

setempat untuk menghadapi musim penghujan pemantauan penting dilakukan

untuk mencegah penularan penyakit dan sekaligus menjaga kebersihan

lingkungan melibatkan seluruh elemen masyarakat, puskesmas sebagai promotor

bekerjasama dengan kepala desa masing-masing serta puskesmas pembantu yang

ada.

Di dalam rencana prorgram puskesmas adem ayem tahun 2016-2017

mengenai kegiatan pada evaluasi 3 bulan pertama yaitu pada bulan Januari,

kegiatan penyuluhan yang menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep

penyakitnya dan pencegahannya sasarannya yaitu 1 petugas dikalikan 54 kasus

yang terjadi tahun 2015, jadi jumlah sasaran yang disuluh adalah 54 KK dari

masing-masing desa, harapannya dari 108 orang ini akan menularkan ilmunya

kepada tetangga disekitarnya. Penyuluhan dilakukan oleh dua orang perawat

mencapai target puskesmas yaitu masyarakat yang hadir 80% dari target, perlu

digalakkan lagi tentang partisipasi masyarakat mengingat kejadian penyakit

menular yang banyak di wilayah kerja puskesmas ademm ayem ini. Pada bulan

Februari ada beberapa kegiatan yang dilakukan di hari yang berbeda yaitu melatih

kader dalam penanganan ibu hamil, Pengendalian ISPA, menjelaskan macam-

macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya, mengukur

berat badan balita di setiap posyandu, menjelaskan pentingnya nutrisi seimbang

bagi balita kepada orang tua dilakukan bersamaan dengan adanya posyandu,

mengelola dan memantau sumber air bersih dari jentik nyamuk, dilakukan oleh

surveilans puskesmas bekerjasama dengan kader yang memantau setiap minggu

dari 20.699 KK terdapat jentik 8.679 KK yang terdapat jentik mengingat musim

penghujan, jadi kader perlu lebih diarahkan untuk terus memantau perkembangan

daerahnya terhadap angka jentiknya. Maret, Pengendalian ISPA, Melatih anggota

Page 13: e. Pemantauan Dan Penilaian

keluarga penderita DM untuk perawatan luka gangren, Menjelaskan konsep

penyakit dan pencegahan Hipertensi dan DM, Memantau kondisi ibu hamil di

wilayah setempat yang ingin berkonsultasi KB IUD atau implant, Memantau

kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang ingin berkonsultasi ber-KB suntik,

Penyuluhan pada PUS (Pasangan Usia Subur) dihadiri oleh 20 pasangan kurang

dari harapan puskesmas, sehingga di bulan berikutnya perlu sosialisasi ke rumah

warga terlebih dahulu. Tiga bulan pertama tahun 2014 tidak ada peningkatan

kasus dari tahun sebelumnya sehingga tidak perlu memasukkan program

tambahan pada tiga bulan selanjutnya.

Pada 3 bulan berikutnya kegiatan yang dilakukan puskesmas adalah bulan

April, mengukur berat badan balita, memantau tumbuh kembang balita, mengukur

berat badan balita dilakukan rutin di posyandu dengan cakupan tidak terdapat bayi

yang menderita gizi kurang, program sudah berjalan dengan baik bekerjasama

dengan toga dan toma untuk mengajak ibu-ibu membawa anaknya ke posyandu.

Pada bulan Mei, melatih kader dalam penanganan ibu hamil hasilnya kader

terampil melakukan pertolongan pertama sebelum sampai di puskesmas atau

bidan terdekat program berhasil dan perlu ditingkatkan, memantau dan membina

desa, mengevaluasi desa, pengumpulan data PHBS, Memantau tumbuh kembang

balita. Bulan Juni, memantau kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang

membutuhkan rujukan, mengukur berat badan balita, memantau dan ikut serta

kegiatan kerja bakti, memantau kesehatan lingkungan di wilayah setempat,

mengelola dan memantau sumber air bersih dari jentik nyamuk.

Pada tiga bulan berikutnya, di bulan Juli, kegiatan program adalah melatih

guru dalam mengidentifikasi usia anak sekolah yang membutuhkan imunisasi,

menjelaskan konsep gizi buruk dan pencegahannya, menjeklaskan konsep

penyakit dan pencegahan, penurunan kasus ISPA, menjelaskan macam-macam

penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya, bulan Agustus

Memantau tumbuh kembang balita, Melatih kader dalam penanganan ibu hamil,

Penurunan kasus ISPA, Menjelaskan pentingnya nutrisi seimbang bagi balita

kepada orang tua. Sedangkan pada bulan September, penyuluhan pada PUS

Page 14: e. Pemantauan Dan Penilaian

(Pasangan Usia Subur), memantau kondisi ibu hamil di wilayah setempat yang

ingin berkonsultasi ber-KB suntik, memantau kondisi ibu hamil di wilayah

setempat yang ingin berkonsultasi KB IUD atau implant, menjelaskan macam-

macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan pencegahannya. Pada bulan

september ini terjadi peningkatan kasus penyakit menukar ISPA karena musim

kemarau, maka pada tiga bulan selanjutnya perlu dilakukan program penyuluhan

ulang kepada warga.

Pada 3 bulan di program periode 2014-2015 di bulan Oktober, kegiatan

puskesmas yaitu menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep

penyakitnya dan pencegahannya mereview atau menjelaskan ulang pada

masyarakat yang belum mnegetahui program berjalan lancar harapannya kasus

penyakit menular tidak terjadi lagi di wilayah kerja puskesmas adem ayem,

mengukur berat badan balita dilakukan di posyandu untuk mendeteksi adanya gizi

buruk, di bulan November kegiatan yaitu memantau tumbuh kembang balita,

melatih kader dalam penanganan ibu hamil, memantau kondisi ibu hamil di

wilayah setempat yang membutuhkan rujukan, memantau dan membina desa,

menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep penyakitnya dan

pencegahannya, memantau tumbuh kembang balita. Pada bulan Desember,

kegiatan program yaitu menjelaskan macam-macam penyakit menular, konsep

penyakitnya dan pencegahannya, mengukur berat badan balita, Memantau dan

ikut serta kegiatan kerja bakti, memantau kesehatan lingkungan di wilayah

setempat untuk menghadapi musim penghujan pemantauan penting dilakukan

untuk mencegah penularan penyakit dan sekaligus menjaga kebersihan

lingkungan melibatkan seluruh elemen masyarakat, puskesmas sebagai promotor

bekerjasama dengan kepala desa masing-masing serta puskesmas pembantu yang

ada.