Upload
duonglien
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
13 (tiga belas) sasaran strategis yang akan dicapai RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta pada tahun 2018 diterjemahkan dalam 24 (dua puluh empat) indikator
program / kegiatan yang relevan.
Pengukuran capaian kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta semester I tahun
2018 dilakukan dengan cara membandingkan antara pencapaian semester tahun
lalu, target Renstra serta target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya.
Rincian tingkat capaian kinerja masing- masing indikator sasaran tersebut diuraikan
seperti di bawah ini.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
1. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasaranaSasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja seperti berikut :
Tabel 4. Capaian Perwujudan Kehandalan Sarana dan Prasarana
KPI
Indikator kinerja / keberhasilan Sat Targe
t 2018Realisasi Naik
turun2017 SMT I 2018
1 2 3 4 5 6 71 Overall equipment dan
effectiveness (OEE)% 70 71,7 76,87 ↑
KPI 1. Overall equipment dan effectiveness (OEE)Tingkat kehandalan sarana dan prasarana atau overall equipment
effectiveness (OEE) adalah hasil pengukuran kehandalan sarana dan
prasarana tertentu yang dilihat dari tiga aspek yaitu : ketersediaan, kinerja
dan kualitas dengan rumus perhitungan :
- Availability ratio (rasio ketersediaan) merupakan suatu rasio yang
menggambarkan pemanfaatan waktu yang tersedia untuk kegiatan operasi
mesin vital di rumah sakit (mesin genset, mesin gas medis dan mesin
pompa air sentral serta IPAL) atau jumlah hari mesin beroperasi dibagi
jumlah hari kerja sesuai best practise.
- Performance ratio (rasio kinerja) merupakan suatu ratio yang
menggambarkan kemampuan dari peralatan dalam menghasilkan
barang/produk. Atau kemampuan yang ada dibagi kemampuan tersedia.
- Quality ratio (rasio kualitas) merupakan suatu rasio yang menggambarkan
kemampuan peralatan dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan
standar. Prasarana fasilitas yang dinilai adalah mesin genset, mesin gas
medis, mesin pompa air serta IPAL.
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
14
Tujuan yang ingin dicapai dengan pengukuran ini yaitu terwujudnya
sarana, prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai best practice dalam
lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dengan dimensi mutu yaitu
efisien, efektivitas dan keselamatan pasien. Dengan metode perhitungan :
OEE = Ar x Pr x Qr
Availability ratio (rasio ketersediaan) = loading time - ( downtime )
loading time
Performance ratio (rasio kinerja) = processed amount x theoretical cycle timeoperation time
Quality ratio (rasio kualitas) = processed amount – ( defect amount ) processed amount
B.Capaian :- Pada tahun 2017 terealisasi sebesar 71,7 %, bila dibandingkan dengan
target yang ditetapkan maka telah memenuhi target seperti pada tabel
dibawah ini :
C. Tabel 5. Perhitungan Overall Equipment & Effectiveness (OEE)NO NAMA ALAT URAIAN CAPAIAN1 2 3 41 GENSET 1
(Belakang)Jml hari alat beroperasi : 4.5 jamJml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 4.5 jamKETERSEDIAAN : 100.00%Kemampuan alat yang ada : 79 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 79.00%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 79 %total keluaran alat tsb : 100 %KUALITAS : 79.00%OEE : 62.41%
2 GENSET 2 (WK) Jml hari alat beroperasi : 9.5 jamJml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 9.5 jamKETERSEDIAAN : 100%Kemampuan alat yang ada : 94 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 94%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 94 %total keluaran alat tsb : 100 %KUALITAS : 94%OEE : 88.36%
3 GENSET 3 (cadangan blkng)
Jml hari alat beroperasi : 1.5 jamJml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 1.5 jamKETERSEDIAAN : 100%Kemampuan alat yang ada : 88 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 88%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 90 %total keluaran alat tsb : 90 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
15
KUALITAS : 100%OEE : 88.0%
4 GAS MEDIS 1 (Belakang)
Jml hari alat beroperasi : 90 hariJml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 90 hariKETERSEDIAAN : 100%Kemampuan alat yang ada : 92 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 92%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 90 %total keluaran alat tsb : 100 %KUALITAS : 90%OEE : 82.8%
5 GAS MEDIS 2 (WK) Jml hari alat beroperasi : 90 hariJml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 90 hariKETERSEDIAAN : 100%Kemampuan alat yang ada : 90 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 90%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 90 %total keluaran alat tsb : 100 %KUALITAS : 90%OEE : 81.0%
6 GAS MEDIS 3 (IGD) Jml hari alat beroperasi : 90 hariJml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 90 hariKETERSEDIAAN : 100%Kemampuan alat yang ada : 93 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 93%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 88 %total keluaran alat tsb : 100 %KUALITAS : 88%OEE : 81.8%
7 POMPA AIR 1 (blkng)
Jml hari alat beroperasi : 90 hariJml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 90 hariKETERSEDIAAN : 100%Kemampuan alat yang ada : 86 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 86%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 88 %total keluaran alat tsb : 100 %KUALITAS : 88%OEE : 75.7%
8 POMPA AIR 2 (WK) Jml hari alat beroperasi : 90 hariJml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 90 hariKETERSEDIAAN : 100%Kemampuan alat yang ada : 80 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 80%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 81 %total keluaran alat tsb : 100 %KUALITAS : 81%
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
16
OEE : 64.8%9 MESIN IPAL Jml hari alat beroperasi : 3,672 jam
Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 4,344 jamKETERSEDIAAN : 85%Kemampuan alat yang ada : 88 %kemampuan ideal alat : 100 %KINERJA : 88%Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb
: 90 %
total keluaran alat tsb : 100 %KUALITAS : 90%OEE : 66.9%
Rata - rata capaian OEE 76.87%
- Terjadi peningkatan capaian dibandingkan dengan tahun sebelumnya,
dimana angka Overall Equipment Effectiveness tercapai sebesar 76,87 %;
- Peningkatan ini dikarenakan pemeliharaan preventif peralatan yang teratur
serta optimal.
Kendala :- Usia peralatan yang semakin tua.
- Jadwal pemadaman dari PLN yang mendadak.
Upaya Tindak Lanjut :- Pemeliharaan dan monitoring secara berkesinambungan terhadap
sarana maupun prasarana.
Perbandingan capaian OEE beberapa tahun terakhir serta target jangka
menengah (Renstra) sebagai berikut :
Tabel 6. Perbandingan capaian OEE
SASARAN STRATEGIS IKU
CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 SMT I
20181 2 3 4 5 6 7
Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana
Overall Equipment & Effectiveness (OEE)
81.7 % 80,3 % 71,7 % 76,9 % 75 %
2. Terwujudnya pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit yang handal
Sasaran strategis ini memuat 1 (satu) indikator kinerja seperti berikut :
Tabel 7. Capaian Perwujudan Pengembangan SIMRS
KPI
Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target
2018Realisasi Naik
turun2017 SMT I 2018
1 2 3 4 5 6 72 Persentase capaian Level IT Integrated Integrated I Integrated I -
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
17
modul IT per tahun I (12,5 %) (33.3 %)
KPI 2. Persentase capaian modul IT per tahunLevel IT yang terintegrasi adalah penerapan IT di RS sesuai tingkatan atau
klasifikasi kemapanan sistem informasi terintegrasi yang dijelaskan sbb :
Basic/siloed 1 Enteprise : infrastruktur dan platform terpasang, system
informasi disiapkan untuk (a) sistem rawat jalan terintegrasi dengan admisi,
rawat inap, billing system serta instalsi penunjang diagnostik
Siloed 2 : Infrasturktur dan platform mengacu pada integrasi instalasi rawat
inap, penunjang diagnostik dan back-office (keuangan, sdm dll) sehingga
seluruh system saling terhubung dan memudahkan perawatan dan
pemeliharannya
Standar/ Integrated Enteprises : infrastuktur dan platform lebih
mendukung operasional rmah sakit misal aset/BMN, e-clinical HR, e-
Planning, e-Procurement
Advanced/ Extended Enteprises : infrastuktur dan platform mengacu pada
kemampuan otomatisasi manajemen, peningkatan kemanan dan kebijakan
yang memungkinkan self positioning sebagai suatu system dashboard.
Capaian :Uraian level pengembangan IT pada tahap integrated I pada semester I tahun 2018
seperti pada table di bawah ini :
NO
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
2018CAPAIAN
SMT I 2018
%
1 2 3 4 5 61 Tercapainya
kemandirian dalam pengembanganaplikasi SIRS
a Terciptanya level pengembangan IT Integrated 11) Bridging Sistem 100 % 100 % 100 %2) Dashboard 100 % 0 % 0 %3) E-Planning 100 % 0 % 0 %4) E-HRD 100 % 0 % 0 %5) E-Office 100 % 100 % 100 %6) E - MR 100 % 0 % 0 %b. Sosialisasi, implementasi
dan monitoring aplikasi SIRS (6 modul)
100 % 100 % 100 %
c Penanganan keluhan operasional implementasi aplikasi SIMRS
100 % 100 % 100 %
Dari tabel diatas, capaian sampai dengan semester I tahun 2018 dari 6 (enam)
modul yang direncanakan baru pada modul bridging system serta e – office
yang dapat terlaksana (33,3 %).
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
18
Progress pengembangan SIMRS tergambar pada tabel di bawah ini :
Tabel 8. Progress pengembangan SIMRS
= 2 modul (12,5 %) x 100% = 33,3 %6 modul (100 %)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja pelayanan sistem
informasi rumah sakit (SIRS) masih belum sesuai dari target yang ditetapkan.
Untuk level pengembangan IT pada level Integrated, infrastuktur dan platform
lebih mendukung operasional rumah sakit seperti aset / BMN, e-clinical HR, e-
Planning, serta e procurement sehingga seluruh sistem saling terhubung dan
memudahkan perawatan dan pemeliharaannya.
Perbandingan capaian level SIMRS beberapa tahun terakhir serta dengan
target jangka menengah (Renstra) sebagai berikut :
Tabel 9 Perbandingan capaian level SIMRSSASARAN
STRATEGIS IKU CAPAIAN TARGET20192015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7Terwujudnya pengembangan SIMRS yang handal
Level IT yang terintegrasi
Siloed I Siloed II Integrated I (12,5 %)
Integrated I (33,3 %)
Advanced II
Kendala :Dari bulan Januari sampai dengan Juni 2018 ini capaian modul IT belum
tercapai 100 % dikarenakan belum dapat menyusun seluruh modul yang telah
direncanakan.
Upaya Tindak Lanjut :- Membuat kajian kekurangan penyusunan modul kepada panitia
pengadaan untuk melengkapi berkas persyaratan kepada rekanan untuk
modul :
Dashboard
E - Planning
E - HRD
E - MR
- Membuat rencana penyusunan modul pada level integrated enterprise
berupa : infrastuktur dan platform lebih mendukung operasional rumah
sakit misal asset / BMN, e-clinical HR, e-Planning, e-Procurement.
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
19
3. Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (profesional) sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran
Tabel 10. Capaian Perwujudan SDM Yang Profesional
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target
2018Realisasi Naik
turun2017 SMT I 2018
1 2 3 4 5 6 73 Persentase dokter spesialis
ortopedi yang mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan
% 65 100 100 -
4 Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam
% 63 94 49 ↓
5 Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut
% 5 15,6 5,8 ↓
Sasaran strategis ini memuat 3 (tiga) indikator kinerja seperti berikut :
a. KPI 3. Persentase dokter spesialis ortopedi yang mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan
Adalah persentase dokter spesialis yang mendapatkan sertifikat sub
spesialis / konsultan adalah jumlah dokter spesialis ortopedi
traumatologi yang telah mendapatkan sertifikat konsultan.
Dengan formula perhitungan yaitu :
=Jumlah dokter spesialis ortopedi traumatologi yang telah
mendapatkan sertifkat konsultan x 100% seluruh jumlah dokter ortopedi
Capaian :Persentase dokdiknis yang mendapatkan TOT pada semester I tahun
2018 ini telah tercapai sebesar 100 %. Dari 10 Dokter Pendidik Klinis,
seluruhnya telah mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan.
=10 dokter
x 100% = 100 %10 dokter
Kendala :- Waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan sub spesialis / konsultan
bersamaan dengan kegiatan tupoksi;
- Keterbatasan SDM sehingga jika ada dokter yang melaksanakan
pelatihan tidak ada pengganti untuk melaksanakan kegiatan tupoksinya.
Upaya Tindak Lanjut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
20
- Berusaha untuk mengikutsertakan seluruh dokter spesialis ortopedi
traumatologi dan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik
untuk mengikuti pelatihan guna mendapatkan sertifkat konsultan.
b. KPI 4. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam Rata - rata jam pelatihan per karyawan adalah total realisasi jam pelatihan
karyawan dalam satu tahun dibagi jumlah karyawan dikali 20 jam
Dengan metode perhitungan yaitu :
Tabel 11. Capaian kegiatan pelatihan / lokakarya / workshop SDM
=jumlah karyawan yang mendapatkan pelatihan 20 jam pelatihan
x 100%jumlah seluruh karyawan
Capaian :Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam
sampai dengan semester I tahun ini sebesar 49 %. Dari 603 total
pegawai , yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam sebesar 295
pegawai.
=295 pegawai
x 100% = 49 %603 pegawai
Kendala :- Waktu pelaksanaan kegiatan pelatihan bersamaan dengan kegiatan
tupoksi karyawan
- Keterbatasan SDM sehingga jika ada pegawai yang melaksanakan
pelatihan tidak ada pengganti untuk melaksanakan kegiatan tupoksinya.
Upaya Tindak Lanjut :- Perhitungan analisa beban kerja untuk semua unit kerja;
- Komunikasi dengan pihak terkait jika pegawai melaksanakan kegiatan
pelatihan.
c. KPI 5. Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut Adalah persentase karyawan yang menempuh pendidikan lanjut (D3,S1,
maupun S2) adalah jumlah karyawan yang menempuh pendidikan lanjut
baik program Diploma, Strata 1 maupun Strata 2 baik dibiayai rumah sakit
maupun mandiri dibandingkan jumlah seluruh karyawan rumah sakit.
Dengan metode perhitungan yaitu :
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
21
=Jumlah karyawan yang menempuh pendidikan lanjut (D3,S1 maupun S2)
jumlah seluruh karyawan rumah sakit
Capaian :
=35 pegawai
x 100 % = 5,8 %603 pegawai
Capaian persentase karyawan yang mengikuti pendidikan lanjut pada
Tahun ini sejumlah 35 pegawai (5,8 %) dari total seluruh pegawai. Program
ini bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta serta S2 Magister Manajemen UNS Surakarta.
Tabel 12. Kegiatan Pendidikan Lanjut SDM RSO
NO URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TH. 2017
REALISASI
2017%
1 2 3 4 5 61
Tercapainya kegiatan pendidikan lanjut SDM RSO
Profesi Ners 20 org 24 org 100 %S2 Magister Manajemen 11 org 11 org 100 %
* Sumber data : Lakip Bagian Diklit Tahun 2017
Kendala : Belum optimalnya sosialisasi pendidikan lanjut.
Informasi pendaftaran pendidikan lanjut yang kurang optimal.
Upaya Tindak Lanjut : Sosialisasi pendidikan lanjut lebih optimal.
Memfasilitasi SDM yang akan melaksanakan ijin belajar / tugas belajar.
Membantu pendaftaran SDM yang akan sekolah lanjut.
Perbandingan perwujudan SDM yang berkualitas dan kompeten
(professional) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka
menengah (Renstra) sebagai berikut :
Tabel 13 Perbandingan capaian perwujudan SDM yang berkualitas dan kompeten
IKUCAPAIAN TARGET
20192015 2016 2017 SMT I 2018
1 2 3 4 5 6Persentase dokter spesialis yg mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan
100 % 100 % 100 % 100 % 70%
Persentase karyawan yang 51 % 54 % 94 % 49 % 64%
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
22
mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut
18.3 % 21.8 % 15.5 % 5,8 % 24%
4. Terwujudnya budaya kerja pegawai
Gambaran sumber daya manusia RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta per
30 Juni 2018, dapat dijelaskan seperti tabel di bawah ini :
Diagram 1. Peta Ketenagaan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta Per 30 Juni 2018
78%
3%17% 2%
1%PNS CPNSBLUKontrakDokter Mitra
Tabel 14. Peta Ketenagaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH %1 2 3 41 PNS 468 77,6 %2 CPNS 17 2,8 %3 BLU 104 17,2 %4 Kontrak 10 1,7 %5 Dokter mitra 4 0.7 %
Jumlah 603 100 %* Sumber data : Laporan Bagian SDM
Dari diagram dan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah SDM RSO
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per 30 Juni 2018 sebesar 603 pegawai,
dengan komposisi PNS sebesar 77,6 %, CPNS sebesar 2,8 %, pegawai BLU
sebesar 17,2 %, pegawai kontrak sebesar 1,7 % serta dokter mitra 0,7 %.
Tabel 15. Perwujudan Persentase Sasaran Kinerja PegawaiKP
IIndikator kinerja /
keberhasilan Sat Target 2018
Capaian Naik turun2017 2018
1 2 3 4 5 6 76 Persentase sasaran kinerja
pegawai% 93 100 100 -
KPI 6. Persentase sasaran kinerja pegawaiAdalah Persentase sasaran Kinerja Pegawai adalah capaian nilai kinerja
seluruh pegawai RS berdasarkan penilaian 5 P
Dengan metode perhitungan yaitu :
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
23
=Rata – rata capaian kinerja pegawai berdasarkan 5 P
x 100% target kinerja pegawai
Capaian :
=603 pegawai
x 100 % = 100 %603 pegawai
Setiap hari semua pegawai di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
membuat Laporan Kinerja (log book) yang kemudian dirumuskan dalam
program penilaian pegawai (5 P) yaitu :
P1 : Kemampuan mencapai hasil kerja (target)
P2 : Kecepatan dan Kecermatan
P3 : Sesuai Prosedur / SPO
P4 : Sikap menghadapi pelanggan (5S dan Komunikasi)
P5 : Inovasi dan Kreatifitas
Disamping penilaian terhadap target kinerja, setiap pegawai juga wajib
menjalankan absensi secara disiplin dimana setiap keterlambatan ataupun
pulang awal akan dikenakan sanksi sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 16. Matriks Perhitungan AbsensiURAIAN WAKTU PENGURANG
1 2 3Datang / Tugas < 07.15 0
07.16 - 07.30 007.31 - 08.00 -0,1
> 08.00 -0,2Pulang awal ≥ 15.30 0
15.00 - 15.29 -0,1< 15.00 -0,2
Alpa -0,4
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta diakhir tahun ini mengadakan Rapat
Evaluasi Kinerja Pegawai Tahun 2017 Dan Penyusunan Kontrak Kinerja
Pegawai Tahun 2018 yang diikuti oleh Kepala Satuan Kerja terdiri dari
Kepala Bagian, Kepala Instalasi dan Kepala Ruangan. Kegiatan ini untuk
mengevaluasi kinerja pegawai 2017 dan penyusunan kontrak kinerja
pegawai 2018 yang mana semakin hari harus semakin baik dan terukur
kinerjanya. Dan setiap pegawai harus mempunyai kontrak kinerja di tahun
depan dan juga harus mempunyai satu resolusi perubahan. Salah satu
resolusi perubahan kedepan adalah merubah pola pikir, lingkungan,
berubah menjadi lebih bagus.
Kendala :
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
24
- Perubahan penilaian kinerja dari 5 P menjadi IKI dengan format aplikasi
Microsoft excel.
Upaya Tindak Lanjut :- Pembenahan sistem penilaian kinerja;
- Pembuatan aplikasi kinerja.
5. Terwujudnya pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok
Tabel 17. Capaian Perwujudan Pengembangan Pelayanan Subspesialistik
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2018
Realisasi Naik turun2017 SMT I
20181 2 3 4 5 6 77 Persentase jumlah pengembangan
pelayanan medik sub spesialistik% 80 70 75 ↑
8 Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik
% 5 5,1 2,6 ↑
a. KPI 7. Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub spesialistik
Adalah jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub
spesialistik yang diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dibagi
jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik
yang ditargetkan atau direncanakan dalam waktu 5 tahun
Dengan metode perhitungan yaitu :
=
Jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik yang diselesaikan dalam kurun waktu tertentu / x 100%jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik
yang ditargetkan / direncanakan
Capaian :
= 75 % x 100 % = 93.7 %80 %
Tabel 18. Capaian Pengembangan Pelayanan ASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target 2018
REALISASI 2017 %
1 2 3 4 5Terwujudnya pengembangan
1. Pengembangan sub spesialis ortopedi traumatologi dan rehabilitasi medis difokuskan reconstruction orthopaedi
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
25
ASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target
2018REALISASI 2017 %
1 2 3 4 5pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok
a. Pelayanan Sub Spesialistik Rawat Jalan
6 keg 6 keg 100 %
b. Pengadaan Peralatan Medis 8 keg 8 keg 100 %c. Pelayanan Subspesialistik Rawat
Inap6 keg 6 keg 100 %
d. Optimalisasi tim sub spesialis reconstruction
1 keg 1 keg 100 %
e. Pengembangan Keperawatan reconstruction
1 keg 1 keg 100 %
2. Pengembangan produk baru pelayanana. Interventional Pain Management
(IPM)1 paket 1 paket 100 %
b. Pelayanan Geriatric Orthopaedic 1 paket 1 paket 100 %c. Pelayanan Sports Injury dengan
Gymnasium Sports1 paket 1 paket 100 %
d. Pelayanan Mikrobiologi Klinik 1 paket 1 paket 100 %3. Pengembangan Rehab Medika. Scoliosis gathering ( tim spine) 1 pkt 0 pkt 0 %b. Evaluasi terapi pasien pediatri
dengan Buku Perkembangan Anak ( Tim pediatri)
1 pkt 0 pkt 0 %
c. Terapi Okupasi Modern 1 pkt 0 pkt 0 %Rata – rata capaian 75 %
*) sumber data : Lakip Bidang Pelayanan Medik Tahun 2018
Perbandingan perwujudan pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi
traumatologi sesuai perkembangan iptekdok dalam beberapa tahun terakhir
serta dengan Renstra sebagai berikut :
Tabel 19. Perbandingan Perwujudan Pengembangan Pelayanan
IKUCAPAIAN TARGET
20192015 2016 2017 SMT I 2018
1 2 3 4 5 6Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub spesialistik
50 % 60 % 70 % 75 % 100%
Kendala :- Pelayanan minimal invasive belum optimal;
- Sp.OT yang melayani ortopedi pediatric baru ada satu orang.
Upaya Tindak Lanjut :- Mendorong peningkatan pelayanan minimal invasive dengan
menjadikannya sebagai indikator kinerja KMF Ortopedi
- Pendidikan lanjut subspesialis ortopedi pediatric oleh dokter Sp.OT.
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
26
b. KPI 8. Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistikPertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik adalah rata – rata
pertumbuhan capaian volume kegiatan pelayanan sub spesialistik tahun
berjalan / capaian volume kegiatan pelayanan sub spesialistik tahun
sebelumnya.
Dengan metode perhitungan yaitu :
=
Jumlah capaian volume kegiatan pelayanan medik sub spesialistik
semester I tahun berjalan
x Target pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub
spesialistik tahun berjalan x 100%Target capaian volume kegiatan pelayanan medik sub spesialistik
tahun berjalan
Capaian :
= 12.512 x 5% x 100%23.810
= 2,6 %
Sehingga pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik
semester I tahun 2018 ini terhadap semester I tahun lalu sebesar 2,6 %.
Tabel ... Capaian Klinik Sub Spesialis Rawat Jalan
NAMA KLINIKJUMLAH KUNJUNGAN TH. 2018
JAN PEB MAR APR MEI JUNI1 2 3 4 5 6 7
Sub Ort. Pediatric 367 372 390 536 612 380Sub Ort. Recontruksi 557 531 601 544 280 397Sub. Ort. Spine 497 342 418 354 365 260Sub. Ort. Onkologi 227 144 153 128 132 103Sub. Hand n Microsurgery 287 282 257 322 387 231Sub. Ort. Sport Injury 494 429 444 155 408 126Sub Total 2.429 2.100 2.263 2039 2184 1497Total Kunjungan 12.512
Total capaian kunjungan di pelayanan sub spesialis semester I tahun 2018
sebesar 12.512 kunjungan. Capaian ini lebih tinggi dari semester I tahun
2017 sebesar 10.452 kunjungan.
Perbandingan perwujudan pengembangan pelayanan subspesialistik
ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok dalam beberapa tahun
terakhir serta dengan Renstra sebagai berikut :
Tabel 21 Perbandingan Capaian Perwujudan Pengembangan Pelayanan
IKU CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 SMT I 2018
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
27
1 2 3 4 5 6Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik
4.41 % 4,55 % 6,1 % 2,6, % 5%
Kendala :- Posisi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai PPK III yang
mengandalkan rujukan dari PPK II;
- Capaian rawat darurat yang sulit untuk meningkat;
- Minimnya kerjasama dengan asuransi yang bisa meningkatkan
pengunjung umum maupun JKN (cost sharing)
Upaya Tindak Lanjut :- Menjalin jejaring dengan PPK I dan II
- Konsistensi response time pasien urgen di IGD
- Memperbanyak kerjasama dengan asuransi.
6. Terwujudnya kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit berbasis evidence based.
Tabel 22. Capaian Perwujudan Penelitian
KPI
Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target
2018Realisasi Naik
turun2017 SMT I 2018
1 2 3 4 5 6 79 Persentase pertumbuhan hasil
penelitian yang dipublikasikan.% 10 27 20 ↑
KPI 9. Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikanPertumbuhan penelitian yang dipublikasikan adalah perbandingan jumlah
penelitian pada tahun berjalan yang dipublikasikan, dengan jumlah
penelitian pada tahun sebelumnya yang dipublikasikan.
Hasil penelitian yang dipublikasikan adalah penelitian yang telah melalui
skreening tim TEPK dan dipublikasikan.
Dengan metode perhitungan yaitu :
=jumlah penelitian yang
dipublikasikan smt I tahun 2018x
Target persentase pertumbuhan jumlah penelitian yang
dipublikasikan tahun 2018 x 100%
Target jumlah penelitian yang dipublikasikan tahun 2018
Capaian :
= 2 buah x 10 % x 100% = 20 %1 buah
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
28
Sehingga persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan
sebesar 20 %.
Capaian jumlah penelitian yang dipublikasikanbeberapa tahun terakhir
serta dengan target jangka menengah (Renstra) sebagai berikut :
Tabel 23 Perbandingan Capaian Pertumbuhan Penelitian
IKU CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan
4.67 % 8% 27 % 20% 11%
Kendala :- Kepustakaan
- Bahan diskusi temu ilmiah, hasil seminar, simposium atau lokakarya.
- Pengalaman atau observasi lapangan.
- Pendapatan pakar yang masih bersifat spekulatif.
Upaya Tindak Lanjut :- Tetap mempertahankan motivasi bagi pegawai untuk melaksanakan
kegiatan penelitian
7. Terwujudnya hospital tourism dengan program pelayanan terpadu
Tabel 25. Capaian Perwujudan Hospital Tourism
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2018
Realisasi Naik turun2017 SMT I
20181 2 3 4 5 6 7
10 Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya
% 72 54 18 ↓
KPI 10. Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnyaPersentase kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan
penunjangnya adalah realisasi tahapan kegiatan pembangunan gedung
terpadu dan penunjangnya selama 5 tahun.
Dengan metode perhitungan yaitu :
=
Realisasi penyelesaian kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya tahun berjalan x 100%Jumlah rencana kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu
dan penunjangnya
Capaian :
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
29
= 18 % x 100 % = 25 %72 %
Tahun 2017 ini RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menargetkan
lanjutan pembangunan gedung pelayanan terpadu yang meliputi :
Tabel 26. Capaian Pembangunan Gedung Pelayanan TerpaduNO URAIAN CAPAIAN
1 2 51 Pembangunan jembatan 0 %2 Pembangunan Gedung Laboratorium dan Radiodiagnostik
Centre0 %
3 Pembangunan Gedung Pusat Pendidikan 0 %4 Renovasi pengembangan IBS 100 %
Perwujudan hospital tourism dengan program pelayanan terpadu dengan
indikator persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan
terpadu dan penunjangnya. Dari 4 (empat) kegiatan pembangunan serta
renovasi tersebut diatas baru satu pekerjaan yang telah selesai. Untuk
pekerjaan yang lain dalam proses dan diharapkan selesai pada akhir
tahun ini. Diharapkan dapat menunjang kegiatan pelayanan secara prima
dan paripurna kepada pasien.
Perbandingan kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan
penunjangnya beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka
menengah (Renstra) sebagai berikut:
Tabel 27. Perbandingan Capaian Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu Dan Penunjangnya
IKUCAPAIAN TARGET
20192015 2016 2017 SMT I 2018
1 2 3 4 5 6Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu & penunjangnya
18 % 53.1 % 54 % 25 % 100%
Kendala :- Proses pembangunan jembatan harus terlebih dahulu diadakan proses
penghapusan.
Upaya Tindak Lanjut :- Intensifikasi koordinasi dengan KPKNL
- Percepetan proses penghapusan serta lelang.
8. Terwujudnya penyempurnaan manajemen pelayanan dengan clinical pathway dan DPJP
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
30
Tabel 28. Capaian Penyusunan Clinical Pathway
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2018
Realisasi Naik turun2017 SMT I
20181 2 3 4 5 6 7
11 Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway dan DPJP
Jenis CP
20 14 20 ↑
KPI 11. Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway dan DPJPJenis pelayanan medik adalah jenis pelayanan medik yang diberikan
pasien berdasarkan diagnosa utama yang telah diatur dengan Clinical
Pathway dan DPJP –nya.
Dengan metode perhitungan yaitu :
=
Jumlah Clinical Pathway & DPJP pelayanan medik setiap tahun yang telah dilaksanakan dengan sempurna.
x 100%Jumlah Clinical Pathway & DPJP pelayanan medik setiap tahun
yang direncanakan
Capaian :Pada semester I tahun 2018 ini telah tersusun 6 (enam) Clinical Pathway
baru. Sesuai standar akreditasi jumlah clinical pathway yang harus
dilaksanakan dan dievaluasi adalah 5 clinical pathway / tahun. Ke 20
(dua puluh) jenis CP tersebut yaitu :
NO CAPAIAN JUMLAH CLINICAL PATHWAY SMT I 2018 1 2 31 Closed Fraktur Collum Femur 11 Carpal Tunnel Syndrome(CTS)2 Closed Fraktur Femur 12 Giant Cell Tumor (GCT)3 Closed Fraktur Cruris 13 Muskukoskeletal tumor - open
biopsy4 Closed Fraktur Antebrachii 14 Emergency Severity Indexs (ESI).5 Closed Fraktur Humerus 15 Osteomyelitis kronis6 THR 16 Fraktur Thoracolumbal7 TKR 17 Osteosarcoma (limb salvage)8 LSS 18 ROI9 Spondilitis Tuberculosa 19 Scoliosis
10 Brachial Plexus Injury (BPI) 20 Osteochonroma (eksisi)
= 20 CP x 100 % = 100 %20 CP
Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical
pathway dan DPJP beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka
menengah (Renstra) sebagai berikut :
Tabel 30. Perbandingan Capaian Clinical Pathway IKU CAPAIAN TARGET
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
31
20192015 2016 2017 20181 2 3 4 5 6
Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis CP dan DPJP
9 jenis 13 jenis 14 jenis 20 jenis 30 jenis
Kendala :- Kepatuhan terhadap clinical pathway masih rendah;
- Terdapat format clinical pathway baru dari KARS.
Upaya Tindak Lanjut :- Audit clinical pathway;
- Penyesuaian dengan format clinical pathway yang baru dengan
melibatkan PPA lain.
9. Terwujudnya jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan
Tabel 31. Perwujudan Jejaring Kerja Horizontal Maupun Vertikal
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2018
Realisasi Naik turun2017 SMT I
20181 2 3 4 5 6 7
12 Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.
% 8 4,1 4,1 -
KPI 12. Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.Adalah Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung
pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan rumah sakit
dalam upaya menunjang tugas pokok dan fungsi rumah sakit.
Dengan metode perhitungan yaitu :
=
Jumlah institusi yang melakukan kerja sama dengan rumah sakit
SMT I tahun 2018x
Target persentase pertumbuhan jumlah institusi yang melakukan kerja sama dengan rumah sakit
tahun 2018 x 100%
Target jumlah institusi yang melakukan kerja sama dengan rumah sakit t tahun 2018
Capaian :
= 29 inst x 8 % x 100% = 4,1 %56 inst
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
32
Sampai dengan semester I tahun 2018 ini, RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta telah melaksanakan 16 (enam belas) kerjasama di bidang
pendidikan dan 13 (tiga belas kerjasama non pendidikan dengan berbagai
pihak diantaranya :
1) Kerjasama Pendidikan, antara lain :
Kerjasama dengan BBPK Jakarta;
Kerjasama dengan Universitas Syah Kuala Banda Aceh
Kerjasama dengan Fakultas Teknik Mesin Universitas Diponegoro
Semarang
Kerjasama dengan Universitas Hassanudin Makassar;
Kerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang;
Kerjasama dengan Universitas Sam Ratulangi Manado;
Kerjasama dengan Universitas IAIN Surakarta (jurusan Bimbingan dan
Konseling Islam);
Kerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Bangun Nusantara Sukoharjo;
Kerjasama dengan Institut Ilmu Kesehatan Bhaksti Wiyata Kediri;
Kerjasama dengan SMK Analis Kesehatan Nasional Surakarta.
Kerjasama dengan IIK Kediri;
Kerjasama dengan Stikes Charitas Palembang;
Kerjasama dengan Akper Saifuddin Zuhri;
Kerjasama dengan Fakultas Kedokteran UMS Surakarta;
Kerjasama dengan Unair Surabaya;
Kerjasama dengan Akfis Widya Husada Semarang.
2) Kerjasama Non Pendidikan, antara lain :
Kerjasama dengan BPJS Kesehatan sebanyak 1 kerjasama;
Kerjasama dengan Dinkes Kabupaten / Kota sebanyak 2 kerjasama;
Kerjasama dengan dokter mitra sebanyak 2 kerjasama.
Kerjasama dengan Bank Muamalat sebanyak 1 kerjasama;
Kerjasama dengan PT. Transmedic Indonesia sebanyak 1 kerjasama;
Kerjasama dengan The Walt Disney Company (South East Asia)
sebanyak 1 kerjasama;
Kerjasama dengan BBKPM Surakarta sebanyak 1 kerjasama;
Kerjasama dengan PMI Sukoharjo sebanyak 1 kerjasama;
Kerjasama dengan Fisikawan Medis sebanyak 1 kerjasama;
Kerjasama dengan PT. Taspen sebanyak 1 kerjasama;
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
33
Kerjasama dengan Jamkesda Kabupaten Sukoharjo sebanyak 1
kerjasama.
Pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan /
pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka menengah
(Renstra) sebagai berikut :
Tabel 32. Perbandingan Capaian Pertumbuhan Kerjasama
IKUCAPAIAN TARGET
20192015 2016 2017 SMT I 2018
1 2 3 4 5 6Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO
4.65 % 5,9 % 4,1 % 4.1% 9%
Kendala :- Lamanya proses pembuatan draft perjanjian kerjasama.
- Terkendalanya proses tanda tangan kedua belah pihak.
- Komunikasi yang belum maksimal antar institusi.
Upaya Tindak Lanjut :- Percepatan pembuatan draft perjanjian kerjasama.
- Percepatan proses tanda tangan kedua belah pihak.
- Mengkomunikasikan secara intensif draf kirim balik institusi secara 2
(dua) arah.
10.Terwujudnya pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi yang berkualitas / bermutu.
Tabel 33. Capaian pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target
2018Realisasi Naik
turun2017 SMT I 2018
1 2 3 4 5 6 713 Akreditasi RS KARS 100 % 70 % ↓14 Sasaran keselamatan operasi % 100 99.9 99.94 ↑15 Infeksi daerah operasi % 2 1.71 1.15 ↑16 Medication error % 20 37,6 22,4 ↑17 Emergency response time II menit 200 88,6 91,9 ↓18 Pengembalian rekam medik
lengkap dalam 1 x 24 jam% 80 91,5 92,6 ↑
a. KPI 13. Akreditasi RS.
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
34
Akreditasi Rumah Sakit adalah kegiatan yang dilaksanakan rumah sakit
untuk meningkatkan mutu dan distandarisasi oleh badan yang diakui oleh
pemerintah (KARS dan JCI)
Capaian :
= Realisasi akreditasi x 100% = 100 %Target akreditasi
= 70 % x 100% = 70 %100 %
Tabel 34. Capaian Program Akreditasi
NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2018
REALISASI SMT I 2018 %
1 2 3 4 51 Pelaksanaan kegiatan akreditasi (JCI,KARS, WBK-WBBM, RS Pendidikan)
a. Bimbingan akreditasi (JCI, KARS,WBK-WBBM, RS Pendidikan)
5 keg 1 keg 20%
b. Workshop Akreditasi (JCI, KARS,WBK-WBBM, RS Pendidikan)
3 keg 5 keg 167%
c. Pembinaan Akreditasi (JCI, KARS,WBK-WBBM, RS Pendidikan)
1 keg 0 keg 0%
d. Survey Akreditasi 1 keg 0 keg 0%Rata – rata capaian 46,75 %
Perbandingan capaian kegiatan akreditasi dalam beberapa tahun terakhir
serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 35. Perbandingan Capaian Akreditasi Beberapa Tahun Terakhir
NO IKU
CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 SMT I
20181 2 3 4 5 6 71 Akreditasi RS KARS KARS KARS Re Survey
I KARSJCI
Kendala :- Luas area dan besarnya jumlah unit kerja;
- Keberagaman kemampuan unit kerja dalam pengelolaan mutu dan
keselamatan pasien;
- Turn over yang tinggi (terutama peserta didik);
- Perubahan standar Nasional dan International;
- Besarnya pembiayaan untuk akreditasi.
Upaya Tindak Lanjut :- Tingkat korporat
Peningkatan kapasitas melalui berbagai program orientasi dan
pelatihan
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
35
Penetapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan
keselamatan pasien serta pencapaian indikator prioritas korporat
Peningkatan upaya koordinasi dan kolaborasi antar berbagai
unit kerja dalam upaya perbaikan berkelanjutan
Peningkatan berbagai upaya efisiensi pembiayaan
- Tingkat unit kerja Penunjukan dan peningkatan kapasitas PJ Mutu unit kerja;
Penerapan dan pemantauan penerapan standar mutu dan
keselamatan pasien serta pencapaian indikator prioritas unit kerja;
Melaksanakan program kendali mutu dan kendali biaya secara
konsisten.
b. KPI 14. Sasaran Keselamatan Operasi
Sasaran Keselamatan Operasi (Kepatuhan pelaksanaan time out pada
tindakan medik operatif di kamar operasi) adalah tingkat pelaksanaan
prosedur time out secara benar pada kegiatan operasi elektif di Instalasi
Bedah Sentral.
Dengan metode perhitungan yaitu :
=Jumlah sampel pasien operasi yang dilakukan timed out
di kamar operasi dalam satu bulan x 100%Jumlah seluruh sampel dalam satu bulan kali
Capaian :Sasaran keselamatan operasi terdiri dari tiga kegiatan yakni sign in, time
out dan sign out. Sampai dengan semester I tahun 2018 kegiatan sign
dan time out tercapai 100 %, sedangkan kegiatan sign out belum tercapai.
Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman pelaksana terkait
pentingnya pelaksanaan sign out dalam menjamin keselamatan pasien.
Tabel 36. Capaian Sasaran Keselamatan OperasiNO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN
1 2 3 4 5 61 Januari 100 % 4 April 100 %2 Februari 100 % 5 Mei 100 %3 Maret 100 % 6 Juni 99.65 %
Rata – rata capaian : 99.94 %
Perbandingan capaian indikator Sasaran Keselamatan Operasi dalam
beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 37. Perbandingan Capaian Indikator Sasaran Keselamatan Operasi
N IKU CAPAIAN TARGET
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
36
O 20192015 2016 2017 SMT I 2018
1 2 3 4 5 6 71 Sasaran Keselamatan Operasi 99.13% 99, 8 % 99.95% 99.94 % 100 %
Kendala :- Belum optimalnya capaian sign out pada tindakan medik operatif di
kamar operasi.
Upaya Tindak Lanjut :- Sosialisasi pentingnya sign out, langkah pelaksanaannya serta feedback
capaian indikator sasaran keselamatan operasi
- Dilaksanakan dalam rapat ruang IBS
c. KPI 15. Pengendalian infeksi RS
Infeksi Daerah Operasi adalah kejadian infeksi yang terjadi pada daerah
operasi pada pasien yang dilakukan tindakan operasi bersih dalam kurun
waktu satu bulan pasca operasi tanpa implant atau satu tahun pasca
operasi dengan implant.
Pengendalian Infeksi ini erat kaitannya dengan keselamatan pasien (patient
safety yang datang ke rumah sakit).
Dengan metode perhitungan yaitu :
=Jumlah kejadian infeksi daerah operasi pada pasien yang
dilakukan tindakan operasi bersih x 100%Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan operasi bersih
Capaian :Tabel 38. Capaian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET2018
REALISASISMT I 2018 %
1 2 3 4 5 61 Terlaksananya
kegiatan surveilans infeksi yang menunjang terwujudnya pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi yang berkualitas / bermutu.
Penurunan insiden Rate HAIsa) Infeksi Daerah
Operasi (IDO)2 % 1.15 % 100 %
b) ISK 4,7 ‰ 0 ‰ 100 %c) HAP 5 ‰ 0 ‰ 100 %d) IADP 5 ‰ 0 ‰ 100 %e) VAP 5,8 ‰ 0 ‰ 100 %f) Dekubitus 1.5 ‰ 0 ‰ 100 %g) Phlebitis 5 % 0 % 100 %
* sumber data : Lakip Komite PPI
Perbandingan capaian indikator Pengendalian infeksi RS dalam beberapa
tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 39. Perbandingan Capaian Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI)N IKU CAPAIAN TARGET
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
37
O 20192015 2016 2017 SMT I 2018
1 2 3 4 5 6 71 Pengendalian infeksi RS :
Infeksi daerah operasi 0.86 % 1.84 % 1.71 % 1,15% 1,5% Dekubitus 0.98 ‰ 1.02 ‰ 0 ‰ 0 ‰ 1.5 ‰ Infeksi saluran kencing
(ISK)0 ‰ 0.3 ‰ 0 ‰ 0 ‰ 4 ‰
Ventilator associated pneumonia (VAP)
0 ‰ 0 ‰ 5.26 ‰ 0 ‰ 5,8 ‰
Infeksi aliran darah perifer (Phlebitis)
0.42 ‰ 0 ‰ 0 ‰ 0 % 5 %
Kendala :- Masih rendahnya kepatuhan serta pengetahuan pasien, petugas
kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien terkait infeksi.
Upaya Tindak Lanjut :
- Untuk mempertahankan capaian diatas upaya yang terus dilakukan
yaitu :
Untuk di kamar operasi dengan :
Mensosialisasikan secara kontinyu cuci tangan bedah dengan
baik dan benar;
Melakukan melaksanakan preparasi kulit;
Pembersihan meja operasi sebelum dan sesudah digunakan;
Pembersihan kamar operasi sebelum dan sesudah digunakan:
Optimalisasi pembersihan besar kamar operasi;
Pembersihan filter AC tiap bulan: serta
Otimalisasi pemanfaatan filter udara:
Perbaikan ventilasi udara menggunakan air handling unit
pembatasan jam operasional kamar operasi tidak lebih dari 12
jam.
Untuk di rawat inap dengan :
Mensosialisasikan kembali cuci tangan dengan baik dan benar;
Mengoptimalkan personal hygiene pasien untuk mandi dengan
air dan sabun sebelum operasi;
Melakukan pembersihan lokasi yang akan dioperasi;
Merawat luka pada luka bersih / fraktur tertutup;
Memberi edukasi kepada pasien dan keluarga tentang gaya
hidup bersih.
Sedangkan untuk di rawat jalan dengan :
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
38
Pembersihan/disinfeksi bed pasien sebelum dan sesudah rawat
luka di ruang tindakan;
Penggunaan APD sesuai prosedur untuk rawat luka; serta
Pembatasan Instrument rawat luka satu alat untuk satu pasien.
d. KPI 16. Medication error
Adalah jumlah kesalahan yang terjadi dalam tahap peresepan yang dapat
teridentifikasi sebelum pasien terpapar akibat dari kesalahan tersebut.
Kesalahan peresepan obat yang dimaksud adalah kesalahan yang
teridentifikasi pada verifikasi resepoleh Instalasi farmasi meliputi benar
pasien, benar obat, benar dosis, benar rute, benar waktu pemberian, tidak
ada duplikasi, tidak ada interaksi obat.
Dengan metode perhitungan yaitu :
=Jumlah lembar resep yang teridentifikasi kesalahan setelah diverifikasi
x 100%jumlah lembar resep yang ditulis dokter
Tiap bulan diambil 50 lembar sampel resep yang ditulis oleh DPJP dan 50
lembar resep yang ditulis oleh PPDS. Data diolah sesuai kamus indikator,
belum semua dokter menulis rute obat di lembar resep sesuai standar
akreditasi dan belum semua dokter menulis dosis obat di lembar resep atau
dokter menulis dosis tetapi tidak tepat dan tidak sesuai dengan bentuk
sediaan yang ada.
Capaian :Berdasarkan laporan dari Instalasi Farmasi semester I tahun 2018 angka
medication error masih di atas ambang maksimal yaitu sebesar 28,3 %.
Indikator dalam penilaian medication error didasarkan pada pemberian
resep dimana resep dinilai 7 (tujuh) unsur yaitu : benar pasien, benar obat,
benar dosis, benar rute, benar waktu pemberian, tidak ada duplikasi, tidak
ada interaksi. Resep dianggap tidak lengkap bila salah satu tidak ada atau
tidak benar.
Tabel 40. Capaian Medication ErrorNO BULAN TARGET (%) (DPJP) (%) (PPDS) (%)
1 2 3 4 51 Januari 20 26 442 Februari 20 22 323 Maret 20 24 224 April 20 15 145 Mei 20 15 166 Juni 20 17 22
Rata – rata capaian : 22,4 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
39
Perbandingan capaian indikator Medication error dalam beberapa tahun
terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 41. Perbandingan Capaian Medication Error
NO IKU CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 SMT I 2018
1 2 3 4 5 6 71 Medication error 46.9% 51,8 % 37.6 % 22,4 % 5 %
Kendala :- Masih terdapat dokter yang belum menulis rute dan dosis dengan tepat.
Upaya Tindak Lanjut - Mensosialisasikan kembali kepada DPJP dan PPDS untuk menulis rute
obat di lembar resep sesuai standar akreditasi dan menulis dosis obat di
lembar resep dengan tepat dan sesuai dengan bentuk sediaan yang ada
guna mengurangi angka medication error.
e. KPI 17. Emergency response time II
Adalah waktu yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan operasi cito
ortopedi dan traumatologi.Dengan metode perhitungan yaitu :
=
Jumlah waktu yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan tindakan operasi cito x 100%jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pasien yang diputuskan operasi.
Capaian :Tabel 42. Capaian Emergency Respon Time II
NO TARGET 2018 SEMESTER I SEMESTER IBULAN CAPAIAN BULAN CAPAIAN
1 2 3 4 5 61 120 menit Januari 91.11 mnt April 94 mnt2 120 menit Februari 86.31 mnt Mei 104.1 mnt3 120 menit Maret 65.8 mnt Juni 110 mnt
Rata – rata : 91,9 menit
Berdasarkan laporan dari Instalasi Gawat Darurat diatas, waktu yang
dibutuhkan pasien untuk mendapatkan tindakan operasi cito (ERT II) rata –
rata tercapai sebesar 91,9 menit. Angka ini telah memenuhi target yang
ditetapkan yaitu sebesar 120 menit (130,6 %).
Perbandingan capaian indikator Emergency Response Time II dalam
beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 43. Perbandingan Capaian Emergency Response Time IINO IKU CAPAIAN TARGET
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
40
20192015 2016 2017 SMT I 20181 2 3 4 5 6 71 Emergency
Response Time II235,45 menit
233 menit
88.6 menit 91,9 menit < 4 jam
Kendala :- Terdapat lebih dari satu operasi cito yang bersamaan dalam satu waktu;
- Tim operasi yang ada baru ada 1 (satu) tim.
Upaya Tindak Lanjut Mengurutkan tindakan operasi sesuai prioritas;
Usulan kebijakan pelayanan kamar operasi di IGD;
Mengusulkan analisis SDM.
f. KPI 18. Pengembalian rekam medik lengkap dalam 1 x 24 jam
Pengembalian rekam medik lengkap dalam 24 jam adalah jumlah dokumen
rekam medik pasien rawat inap yang diisi lengkap dan dikembalikan ke
pengelola rekam medik dalam waktu kurang atau sama dengan 24 jam
setelah pasien pulang. Kriteria lengkap mengacu pada Permenkes nomor
269 Tahun 2008 tentang rekam medis.
Dengan metode perhitungan yaitu :
=Jumlah dokumen rekam medis yang diisi lengkap dan dikembalikan
dalam waktu ≤ 24 jam setelah pasien pulang x 100%jumlah seluruh sampel atau jumlah pasien pulang kali 100%
Capaian :Tabel 44. Capaian Pengembalian Rekam Medik
NO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN1 2 3 4 5 61 Januari 90 % 7 April 93 %2 Februari 91 % 8 Mei 95 %3 Maret 90 % 9 Juni 96.5 %
Rata – rata capaian : 92,6 %
Hasil diatas telah melampaui target yang ditetapkan. Pencapaian ini
harus terus dipertahankan sehingga dapat diperoleh kekinian informasi
medis. Pengembalian DRM akan berpengaruh pada proses pemberian
pelayanan kepada pasien.
Perbandingan capaian indikator Pengembalian rekam medik lengkap
dalam 24 jam dalam beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada
tabel dibawah ini :
Tabel 45. Perbandingan Capaian Pengembalian Rekam Medik NO IKU CAPAIAN TARGET
20192015 2016 2017 2018
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
41
1 2 3 4 5 6 71 Pengembalian rekam medik
lengkap dalam 24 jam93.61 % 89,1 % 91,5 % 92,6% 80 %
Kendala :- Kurangnya kedisiplinan dokter dalam pengisian rekam medis terutama
resume medis
- Perawat lupa mengingatkan dokter untuk mengisi resume medis dan
tandatangan
- Petugas khusus untuk mengantarkan DRM ke bagian rekam medis
tidak ada
- Tidak ada data tentang ketidaklengkapan rekam medis per dokter
- Belum ada kebijakan mengenai reward dan punishment untuk
pengisian rekam medis;
- Belum ada kebijakan tertulis tentang penggunaan tanda (post it)
untuk DRM yang belum lengkap;
- Ketidakpastian jam visite dokter spesialis;
- DRM pasien BPJS harus masuk ke verifikasi.
Upaya Tindak Lanjut - Untuk mempertahankan capaian tersebut di atas upaya yang dilakukan
ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
Mencatat data secara tepat waktu;
Pengembalian DRM yang diisi tidak lengkap oleh tenaga kesehatan
harus dikembalikan lagi agar dilengkapi catatan data medis dan dapat
dikembalikan tepat waktu;
Mencatat data yang up to date;
Mencatat data secara cermat dan lengkap;
Membuat catatan yang dapat dipercaya dan menurut kenyataan;
Memilih data yang berkaitan dengan masalahnya; dan
Mencatat data secara objektif.
11.Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakitTabel 64. Capaian Peningkatan Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2018
Realisasi Naik turun2017 SMT I
20181 2 3 4 5 6 7
19 Indeks kepuasan kerja karyawan % 89 96 Blm terkaji ↓20 Persentase keluhan pelanggan % 100 100 94 ↓
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
42
yang ditindaklanjuti21 Indeks kepuasan masyarakat % 86 80.85 80.6 ↓
a. KPI 19. Indeks kepuasan kerja karyawanIndeks Kepuasan Karyawan adalah angka kepuasan karyawan menurut
skala likert dengan dilakukan penelitian berdasarkan kuesioner
Dengan metode perhitungan yaitu :
=Persentase pegawai yang memberikan penilaian puas
x 100 %jumlah seluruh kuesioner yang dikembalikan
Capaian :Sampai dengan semester I tahun ini belum dilaksanakan survey kepuasan
karyawan.
Tabel 66. Perbandingan Capaian Indeks Kepuasan Kerja Karyawan
NO IKU
CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 SMT I
20181 2 3 4 5 6 71 Indeks kepuasan kerja karyawan 88 % 89.1% 96 % Blm
terkaji89%
Kendala :
- Belum dilaksanakannya kegiatan survey kepuasan karyawan.
Upaya Tindak Lanjut
- Segera dilaksanakannya kegiatan survey kepuasan karyawan.
b. KPI 20. Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjutiPenanganan Komplain / Persentase Komplain: adalah jumlah komplain
tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola pelayanan pelanggan yang di
respon dan ditindaklanjuti oleh manajemen rumah sakit dalam waktu satu
tahun dibandingkan dengan jumlah semua komplain tertulis yang dilaporkan
ke unit pengelola komplain dalam tahun yang sama (berjalan). Standar ≥ 60
%
Dengan metode perhitungan yaitu :
=
Jumlah komplain tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola pelayanan pelanggan yang di respon dan ditindaklanjuti oleh manajemen rumah
sakit dalam waktu satu tahun x 100 %jumlah semua komplain tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola
komplain dalam tahun yang sama (berjalan) x 100 %
Capaian := 24 tindak lanjut x 100 % = 94 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
43
26 komplain
Sampai dengan semester I tahun ini dari 26 masukan yang masuk melalui
media kotak saran, SMS, email serta facebook sebanyak 24 masukan telah
dapat ditindaklanjuti sesuai dengan target response time penanganan.
Perbandingan capaian persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti
dalam beberapa tahun terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel
dibawah ini :
Tabel 67. Perbandingan Penanganan Keluhan Pelanggan Rumah Sakit
NO IKU
CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 SMT I
20181 2 3 4 5 6 71 Persentase keluhan pelanggan
yang ditindaklanjuti100 % 100 % 100 % 94 % 83%
Kendala :- Kendala waktu terkait proses pemeliharaan peralatan.
Upaya Tindak Lanjut Pemecahan masalah terkait keluhan pelanggan anatara lain dengan :
- Percepatan tindak lanjut keluhan khususnya terkait pemeliharaan
peralatan.
c. KPI 21. Indeks kepuasan masyarakatKepuasan Pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan
terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS. Kepuasan
pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau
melampaui harapan pelanggan.
Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan pelanggan
untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada
kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan
ketentuan sebagimana diatur dalam pedoman umum penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat unit layanan instansi pemerintah (KepMenPan nomor
KEP-25/M.PAN/2/2004)
Dengan metode perhitungan yaitu : Sesuai dengan IKM
Capaian :Diagram 5. Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
44
TARGET 2018 REALISASI SMT I 20180
20406080
100
86 80.6
*) sumber data : Laporan Bag. SDM
Tabel 68. Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat
NO INDIKATOR TARGET 2018
REALISASI SMT I 2018 %
1 2 3 4 51 Capaian IKM 86 % 80,6 % 93,7
Melihat data tabel diatas dimana unit pelayanan yang telah dilakukan
penelitian terkait kepuasan pelanggan pada semester I tahun ini mendapat
hasil rata – rata sebesar 80,6 dengan predikat B (baik).
Dengan hasil tersebut di atas maka diharapkan manajemen dapat melihat
sampai sejauh mana tingkat kepercayaan pasien terhadap unit – unit
pelayanan sehingga langkah perbaikan serta peningkatan kualitas
pelayanan yang bermuara pada kepuasan pelanggan.
Perbandingan capaian Indeks kepuasan masyarakat dalam beberapa tahun
terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 69. Perbandingan Capaian Kepuasan Pelanggan
NO IKU
CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 SMT I
20181 2 3 4 5 6 71 Indeks kepuasan masyarakat 76.75 80,68 80.85 % 80.6 % 86%
Kendala :- Perpindahan gedung pelayanan;
- Sistem IT yang belum maksimal.
Upaya Tindak Lanjut Pemecahan masalah terkait keluhan pelanggan anatara lain dengan :
- Pembenahan alur pelayanan;
- Peningkatan kinerja IT.
12.Terwujudnya efisiensi penggunaan danaTabel 80. Capaian Perwujudan Efisiensi Penggunaan Dana
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2018
Realisasi Naik turun2017 SMT I
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
45
20181 2 3 4 6 6 7
22 Persentase POBO % 74 109,21 % 98,79 % ↓23 Kesehatan Badan Layanan Umum AA AA AA A ↓
a. KPI 22. Persentase POBOPendapatan BLU merupakan PNBP BLU yang diperoleh sebagai imbalan
atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk
pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain,
sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak
berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk
pendapatan yang berasal dari APBN.
Biaya operasional merupakan seluruh biaya langsung yang terkait dengan
pelayanan kepada masyarakat meliputi biaya pegawai, biaya bahan, biaya
jasa layanan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa, dan biaya langsung
lainnya yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan oleh Satker BLU,
baik yang sumber dananya berasal dari Rupiah Murni APBN maupun
pendapatan operasional Satker BLU.
Dengan metode perhitungan yaitu :
POBO = Pendapatan BLUBiayaOperasional
x100%
Capaian :Per 30 Juni 2018, pendapatan BLU RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta tercapai sebesar Rp. 79.122.687.289,00 dengan biaya
operasional sebesar Rp. 80.087.834.954,00 sehingga rasio pendapatan
PNBP terhadap biaya operasional sebagaimana pada tabel di bawah ini:
Tabel 81. Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional :
Pendapatan BLU 79.122.687.289PB = x 100% x 100 % = 98,79 %
Biaya Operasional 80.087.834.954
Capaian diatas telah melebihi dari target yang ditetapkan sebesar 74 %
(133,5 %). Indikator di atas merupakan salah satu indikator dalam penilaian
kesehatan Badan Layanan Umum pada aspek keuangan dimana skor PB di
atas telah melampaui PB > 65 % dengan skor 2,5.
Perbandingan Persentase POBO dalam beberapa tahun terakhir serta
dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 82. Perbandingan Capaian Persentase POBO
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
46
NO IKU CAPAIAN TARGET
20192015 2016 2017 SMT I 20181 2 3 4 5 6 71 Persentase POBO 109.03 % 106,91 % 109,21 % 98,79 % 73%
Kendala :- Kenaikan pendapatan masih dikisaran < 10 %;
- Kenaikan langganan daya jasa, bahan makanan, obat,
- Pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya;
- Biaya operasional yang tinggi.
Upaya Tindak Lanjut - Meningkatkan pendapatan RS dengan meningkatkan kualitas pelayanan
yang lebih baik
- Melakukan upaya untuk meningkatkan pendapatan melalui berbagai
sumber, terutama dalam pelayanan medik dan melakukan efisiensi
biaya operasional.
- Mengupayakan alternatif lainnya sebagai sumber pendapatan baru
rumah sakit.
b. KPI 23. Kesehatan Badan Layanan UmumTingkat Kesehatan Badan Layanan Umum adalah penilaian kinerja BLU
berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER-
36/PB/2016 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum
Bidang Layanan Kesehatan.
Dengan metode perhitungan yaitu :
Penjumlah nilai skor kinerja keuangan + nilai skor kinerja pelayanan + nilai
skor mutu & manfaat bagi masyarakat.
Capaian :Seperti terganbar pada tabel perhitungan di bawah ini :
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
47
Tabel 83. Perhitungan Kinerja Badan Layanan UmumRSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2018 (Self Assessment)
I. INDIKATOR KEUANGANA. ASPEK KEUANGAN
1. RATIO KEUANGAN
NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR1 2 3 4 51 Ratio Kas (Cash Ratio)
Kas & Setara Kas 176.148.112.605RK = x 100 % 2 x 100 % 1251,36 % 0,25
Current Liabilities 14.076.490.6952 Rasio Lancar (Current Ratio)
Current Assets 235.345.280.462RL/CR= x 100 % 2,5 x 100 % 1671,90 % 2,5
Current Liabilities 14.076.490.6953 Collection Period - Periode Penagihan Piutang (PPP)
Piutang Usaha x 360 9.578.230.724.263PPP 2016 = x 1 hr 2 x 1 hr 121,11 hr 0
Pendapatan Usaha 79.087.922.2894 Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover)
Pendapatan Operasional 79.087.922.289PAT= x 100 % 2 x 100% 7,00 x 0,5
Aset Tetap 1.129.199.108.3835 Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Fixed Asset)
Surplus/Defisit 22.335.006.703ROFA= x 100 % 2 x 100 % 1,98 % 0,5
Aset Tetap 1.129.199.108.3836 Imbalan Ekuitas (Return on Equity)
Surplus/Defisit 22.335.006.703ROE= x 100 % 2 x 100 % 1,98 % 0,6
Ekuitas 1.129.199.108.3837 Perputaran Persediaan (PP
Total Persediaan x 360 11.838.484.569.756PP = x 1 hari 2 x 1 hari 110,03 hr 0
Total Pendapatan 107.593.255.298
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
78
NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR1 2 3 4 5
Usaha8 Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional
Pendapatan BLU 79.087.922.289PB = x 100% 2,5 x 100 % 98.79 % 2,5
Biaya Operasional 80.087.834.9549 Rasio Subsidi Biaya Pasien Rumah Sakit
Subsidi 4.024.897.669SBP = x 100% 2 x 100% 3,74 % 1,5
Pendapatan BLU 107.593.255.29819 8,35
2. ASPEK KEPATUHAN PENGELOLAAN KEUANGAN BLUNO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR1 2 3 4 51 Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA Definitif) 2 2
a. Jadwal Penyusunan b. Kelengkapan Ditandatangani oleh Pimpinan BLU Diketahui oleh Dewan Pengawas Disetujui dan ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga Kesesuaian format dengan PMK No.92/PMK.05/2011
0,4
0,40,40,40,4
2 Laporan Keuangan Berdasarkan SAK 2 1,95a. Laporan Keuangan Ib. Laporan Keuangan IIIc. Laporan Keuangan IIId. Laporan Keuangan Tahunan e. Audit Laporan Keuangan Tahunan f. Hasil Audit Laporan Keuangan
0,20,20,20,20,21
0,20,2
0,150,20,21
3 Surat Perintah Pengesahan Pendapatan & Belanja BLU (SP3B BLU) 2 2a. SP3B BLU Ib. SP3B BLU IIc. SP3B BLU IIId. SP3B BLU IV
0,50,50,50,5
0,50,50,50,5
4 Tarif Layanan 1 1 15 Sistem Akuntansi 1 1
a. Sistem Akuntansi Keuangan 0,6 0,6
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
79
NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR1 2 3 4 5
b. Sistem Akuantansi Biaya c. Sistem Akuntansi Aset Tetap
0,20,2
0,20,2
6 Persetujuan Rekening 0,5 0,5a. Rekening Pengelolaan Kas b. Rekening Operasional c. Rekening Dana Kelolaan
0,10,30,1
0,10,30,1
789
1011
SOP Pengelolaan Kas SOP Pengelolaan Piutang SOP Pengelolaan Utang SOP Pengadaan Barang & Jasa SOP Pengelolaan Barang Inventaris
0,50,50,50,50,5
0,50,50,50,50,5
0,50,50,50,50,5
11,00 10,95TOTAL SKOR ASPEK KEUANGAN 30 19,30
NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI1 2 3 4 5II PERSPEKTIF PROSES 35 27A PERTUMBUHAN PRODUKTIFITAS 1 Rata – rata kunjungan rawat jalan per hari = Rata – rata kunjungan RJ / hari SMT I Th 2018
= 39.460 : 124 = 3 18,2 1,15 2 Rata – rata kunjungan RJ / hari SMT I Th 2017 34.442 : 124 277,82 Rata – rata kunjungan rawat darurat / hari = Rata – rata kunjungan RD / hari SMT I Th 2018 2 = 2.496 : 183 = 1 3,6 0.89 0.5 Rata – rata kunjungan RD / hari SMT I Th 2017 2.805 : 183 15.33 Hari perawatan = Jumlah hari perawatan pasien RI SMT I Th 2018 2 = 15.402 1,00 1,5 Jumlah hari perawatan pasien RI SMT I Th 2017 12.9864 Rata – rata pemeriksaan radiologi / hari = Rata rata pemeriksaan radiologi /hari SMT I Th 2018 2 = 17.599 : 183 = 66.17 1.00 1.5 Rata rata pemeriksaan radiologi/hari SMT I Th 2017 17.570 : 183 96.015 Pemeriksaan laboratorium / hari = Rata rata pemeriksaan lab / hr SMT I Th 2018 2 = 39.333 : 183 = 214.9 1,08 1,5 Rata rata pemeriksaan lab / hr SMT I Th 2017 36.353 : 183 198.66 Rerata operasi / hari = Rata rata operasi per hari SMT I Th 2018 2 = 2.735 : 183 = 14,94 0,86 0,5 Rata rata operasi per hari SMT I Th 2017 3.173 : 183 17.33
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
80
7 Rerata rehab medik /hari = Rata rata rehab medik per hari SMT I Th 2018 2 = 90.231 : 124 = 727,67 1,01 1.5 Rata rata rehab medik per hari SMT I Th 2017 89.731 : 124 723,648 Pertumbuhan peserta didik pendidikan kedokteran = Jumlah peserta didik SMT I Th 2018 2 = 190 1,85 2 Jumlah peserta didik SMT I Th 2017 1039 Penelitian yang dipublikasikan = Jumlah penelitian yang dipublikasikan SMT I Th 2018 2 = 2 2 2 Jumlah penelitian yang dipublikasikan SMT I Th 2017 1 JUMLAH 18 13
NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI
1 2 3 4 5B EFEKTIFITAS PELAYANAN 1 Kelengkapan rekam medik >24 jam selesai pelayanan 2 92,6 % 22 Pengembalian rekam medik 24 jam setelah pasien pulang 2 92,6 % 23 Angka pembatalan operasi 2 0,66 % 24 Angka kegagalan hasil radiologi 2 0,34 % 25 Penulisan resep sesuai formularium 2 99,72 % 26 Angka pengulangan pemeriksaan Patologi Klinik 2 2,1 % 17 BOR 2 49,27 % 0,5 JUMLAH 14 11,5
NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI
1 2 3 4 5III PERSPEKTIF PERTUMBUHAN PEMBELAJARAN 1 Rata – rata jam pelatihan / karyawan 1 49 % 0,52 Persentase Dokdiknis yang mendapatkan TOT 1 100% 13 Ada / tidaknya reward dan punishment 1 Ada program dilaksanakan sepenuhnya 1 JUMLAH 3 2,5
II C. ASPEK MUTU DAN MANFAAT BAGI MASYARAKAT
NO INDIKATORBOBO
T HAPER NILAI1 2 3 4 5 MUTU A MUTU PELAYANAN 1 Emergency response time rate 2 1,58 menit 22 Waktu tunggu rawat jalan 2 57,8 mnt 1,53 LOS (Lenght Of Stay) 2 5,14 hari 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
81
4 Kecepatan pelayanan resep obat jadi 2 8.24 menit 1,55 Waktu tunggu sebelum operasi 2 20 jam 28 mnt 26 Waktu tunggu hasil Patologi Klinik 2 48,10 menit 27 Waktu tunggu hasil radiologi 2 2 jam 32 mnt 2 JUMLAH 14 13B MUTU KLINIK 1 Angka kematian di gawat darurat 2 0 % 22 Angka kematian > 48 jam 2 2,51 % 23 Post operatif death rate 2 0% 24 Angka infeksi nosokomial a. Dekubitus 1 0 % 1 b. Phlebitis 1 0 % 1 c. Infeksi Saluran Kemih (ISK) 1 0 % 1 d. Infeksi luka operasi (ILO) 1 1.15 % 15 Angka kejadian pasien jatuh yang berakibat
kecacatan/kematian2 0 % 2
JUMLAH 12 12B KEPEDULIAN PADA MASYARAKAT 1 Pembinaan kepada puskesmas dan sarana kesehatan
lainnya1 Ada program dilaksanakan sepenuhnya 1
2 Penyuluhan kesehatan (PKMRS) 1 Ada program dilaksanakan sepenuhnya 13 Ratio tempat tidur kelas III 2 50,31 % 2 JUMLAH 4 4C KEPUASAN PELANGGAN 1 Penanganan / pengaduan komplain 1 100% 12 Kepuasan pelanggan (IKM tingkat kepuasan) 1 80,6% 0,81 JUMLAH 2 1,81D KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN 1 Kebersihan lingkungan (Program RS Berseri) 2 7.980 22 Proper Lingkungan 1 Biru, upaya pengelolaan lingkungan dilaksanakan
sesuai ketentuan dan atau perundang - undangan0,6
JUMLAHASPEK MUTU DAN MANFAAT BAGI MASYARAKAT
3 2,6
TOTAL ASPEK MUTU & MANFAAT BAGI MASYARAKAT
35 33.41
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
82
NO INDIKATOR BOBOT HAPER
1 2 3 41 Indikator kinerja keuangan 30 19.302 Indikator kinerja pelayanan 35 273 Indikator kinerja mutu dan manfaat bagi masyarakat 35 33,41
Jumlah total 100 79.71Keterangan :
TINGGI, yang terdiri dari :AAA apabila total skor ( TS ) lebih besar dari 95
AA apabila 80 < TS < 95A apabila 65 < TS < 80
SEDANG, yang terdiri dari :BBB apabila 50 < TS < 65
BB apabila 40 < TS < 50B apabila 30 < TS < 40
RENDAH, yang terdiri dari :CC apabila 15 < TS < 30
C apabila 0 < TS < 15
Hasil penilaian kinerja RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta untuk periode
yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018 (self assessment) mempunyai total skor
79,71 dengan kategori BAIK (A) yaitu berada pada angka 68 < TS < 80.
Perbandingan Tingkat Kesehatan Badan Layanan Umum dalam beberapa tahun
terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 84. Perbandingan Capaian Kesehatan BLU
NO IKUCAPAIAN TARGET
20192015 2016 2017 SMT I 2018
1 2 3 4 5 6 71 Kesehatan Badan Layanan Umum AA AA AA A AA
Kendala :- Posisi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai PPK III yang
mengandalkan rujukan dari PPK II;
- Capaian rawat darurat yang sulit untuk meningkat;
- Minimnya kerjasama dengan asuransi yang bisa meningkatkan pengunjung
umum maupun JKN (cost sharing)
Upaya Tindak Lanjut :- Menjalin jejaring dengan PPK I dan II
- Konsistensi response time pasien urgen di IGD
- Memperbanyak kerjasama dengan asuransi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
84
13.Tersedianya alokasi dana yang meningkatKPI 24. Pertumbuhan Penerimaan RS
Tabel 85. Capaian Pertumbuhan Penerimaan Rumah Sakit
KPI Indikator kinerja / keberhasilan Sat Target 2018
Realisasi Naik turun2017 SMT I
20181 2 3 4 5 6 7
24 Pertumbuhan Penerimaan RS % 6,3 % 7,24 % 3,5 % ↓
Pertumbuhan Penerimaan RS adalah jumlah Penerimaan semester tahun
berjalan / jumlah penerimaan semester tahun lalu
Dengan metode perhitungan yaitu :
=Realisasi penerimaan semester I
tahun 2018x Target persentase pertumbuhan
penerimaan tahun 2018 x 100%Target penerimaan 2018
Capaian :
= 94.561.652.408,71 x 6.3 % x 100% = 3,50 %170.001.111.000
Diagram 6. Laporan Realisasi Penerimaan Rumah Sakit
TH 2017 TARGET 2018 REALISASI SMT I 20180
50,000,000,000100,000,000,000150,000,000,000200,000,000,000
165,597,832,281
170,001,111,000
94,561,652,409
* Sumber data : Laporan Bagian PMD
Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per bulan dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 86 Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
NO BULAN PENERIMAAN %TARGET REALISASI1 2 3 4 51 Januari 14.166.759.000 14.638.704.922 103.332 Februari 14.166.759.000 13.599.844.636 96.003 Maret 14.166.759.000 14.971.091.378 105.684 April 14.166.759.000 29.760.293.161 210.075 Mei 14.166.759.000 11.825.991.058 83.486 Juni 14.166.759.000 9.765.727.253. 68.97 Juli 14.166.759.000 - -8 Agustus 14.166.759.000 - -9 September 14.166.759.000 - -
10 Oktober 14.166.759.000 - -
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
85
11 Nopember 14.166.759.000 - -12 Desember 14.166.762.000 - -
Total 170,001,111,000 94.561.652.408,71 56
Penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sampai dengan semester I
tahun 2018 ini telah tercapai sebesar Rp. 94.561.652.408,71 (56 %) dari target
yang ditetapkan sebesar Rp. 170.001.111.000,00.
Perbandingan sasaran tersedianya alokasi dana yang meningkat dalam
beberapa tahun terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 87 Pertumbuhan Penerimaan RS
NO IKU
CAPAIAN TARGET 20192015 2016 2017 SMT I
20181 2 3 4 5 6 71 Pertumbuhan pendapatan RS 9.4 % 7.4 % 7.24 % 3,5 % 6%
Kendala :- Keterlambatan pencairan BPJS.
Upaya Tindak Lanjut - Koordinasi dengan pihak terkait.
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
86
Capaian Kinerja Secara Keseluruhan Capaian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sampai dengan semester I tahun 2018. secara keseluruhan tergambar
pada tabel berikut :
Tabel 88. Rangkuman Capaian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta semester I tahun 2018
NO.
SASARAN PROGRAM/KEGIATAN KPI INDIKATOR KINERJA TARGET
2018REALISASI
SMT I TAHUN 2018
% KET
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Terwujudnya kehandalan
sarana dan prasarana1. Overall equipment dan effectiveness
(OEE)70 % 76,87 % 109.8 % √
2 Terwujudnya pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit yang handal
2. Persentase capaian modul IT per tahun Integrated I Integrated I (33,3 % )
33,3 % x
3 Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (profesional) sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran
3. Persentase dokter spesialis ortopedi yang mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan
65 % 100 % 100 % √
4. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam
63 % 49 % 77,8 % √
5. Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut
5 % 5,8 % 116 % √
4 Terwujudnya budaya kerja pegawai
6. Persentase sasaran kinerja pegawai 93 % 100 % 100 % √
5 Terwujudnya pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok
7. Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub spesialistik
80 % 75 93.7 % √
8. Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik
5 % 2,6 52 % √
6 Terwujudnya kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit berbasis evidence based.
9. Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan.
10 % 20 % 200 % √
7 Terwujudnya hospital tourism dengan program pelayanan terpadu
10. Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya
72 % 18 % 25 % x
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
86
8 Terwujudnya penyempurnaan manajemen pelayanan dengan clinical pathway dan DPJP
11. Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway dan DPJP
20 jenis 20 jenis 100 % √
9 Terwujudnya jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan
12. Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO
8 % 4,1 % 51.2 % √
10 Terwujudnya pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi yang berkualitas / bermutu.
13. Akreditasi RS 100 % 70 % 70 % √14. Sasaran keselamatan operasi 100 % 99.94 % 99.94 % x15. Infeksi daerah operasi 1,5 % 1.15 % 130.4 % √16. Medication error 20 % 22,4 % 89.3 % x17. Emergency response time II 120 menit 91,9 menit 100 % √18. Pengembalian rekam medik lengkap
dalam 1 x 24 jam80 % 92,6 % 115.7 % √
11 Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit
19. Indeks kepuasan kerja karyawan 89 % Blm terkaji 0 % x20. Persentase keluhan pelanggan yang
ditindaklanjuti100 % 100 % 100 % √
21. Indeks kepuasan masyarakat 86 % 80.6 % 93.7 % x12 Terwujudnya efisiensi
penggunaan dana22. Persentase POBO 74 % 98,79 % 133.5 % √23. Kesehatan Badan Layanan Umum AA A 75 % x
13 Tersedianya alokasi dana yang meningkat
24. Pertumbuhan pendapatan RS 6,3 % 3,5 % 55.6% √
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
87
Berdasarkan tabel diatas. dari 24 (dua puluh empat) indikator kinerja yang
diterapkan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sampai dengan semester I
tahun 2018, sebanyak 17 (tujuh belas) indikator (71 %) dapat mencapai /
melampaui target yang ditetapkan sementara 7 (tujuh) indikator belum
mencapai target.
Diagram 7. Prosentase Capaian target kinerja tahun 2017
29%
71%
blm tercapaitercapai
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
88
B. REALISASI ANGGARAN
Program pengelolaan anggaran sesuai pagu dalam DIPA dan laporan seperti
tersaji di bawah ini :
Diagram 8. Laporan realisasi Penyerapan Anggaran DIPA RS
PAGU 2018 REALISASI SMT I 20180
50,000,000,000100,000,000,000150,000,000,000200,000,000,000250,000,000,000
231,152,561,000
174,000,756,691
Sedangkan rincian pembayaran belanja dapat dilihat seperti dibawah ini :
Diagram 9. Laporan realisasi Penyerapan Anggaran per Mata Anggaran
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal -
50,000,000,000
100,000,000,000
150,000,000,000
200,000,000,000
35,303,52
7,000
166,519,6
09,000
29,329,42
5,000
23,661,847,086
137,562,7
51,387
12,776,63
3,218
PAGU 2018REALISASI SMT I 2018
Tabel 89. Laporan Penyerapan Anggaran Per BelanjaJENIS BELANJA %
1 2Belanja pegawai 67Belanja barang 82.6Belanja modal 43,6Total 75,3
* Sumber data : Lakip Bagian PMD
Pengelolaan anggaran belanja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang
dikelola selama semester I tahun 2018 telah terealisasi sebesar
Rp.174.000.756.691,00 dari pagu anggaran tahun 2018 sebesar
Rp.231.152.561.000,00. (75,3 %).
Melihat data di atas. penyerapan anggaran pada tahun ini masih relative
rendah. Meskipun demikian asas efisien dan efektivitas terkait penggunaan
anggaran belanja di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta terus menerus
diupayakan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
89
Kendala :- Adapun permasalahan permasalahan yang dihadapi antara lain diakibatkan
keterlambatan dalam proses pencairan dan pertanggung jawaban
keuangan sehingga upaya optimalisasi penyerapan anggaran terkendala
oleh alokasi waktu dan sumber daya manusia yang ada. kebijakan atau
SOP yang perlu dipertegas.
Upaya Tindak Lanjut :- Percepatan proses pencairan dan pertanggung jawaban keuangan
- Mempertegas kebijakan atau SOP.
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Semester I Th 2018
90