41
!"

(Ebook Baarakallahulaka).pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

...“Izz@tulgumam memberi inspirasi untuk terus menulis dari hati”

(www.mimiracle.blogspot.com- Mira Apoteker UI 64)

Page 2: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 2 -

“Rangkaian potongan – potongan alur dan perasaan seorang penulis : Agung

Kurniawan, jika kita tahu peristiwa dan perasaan yang ada dibalik tiap souvenir

itu jadi makin bisa menghayati dan memaknai tulisan – tulisan tersebut....”

(Ajitya Kurnia- Mahasiswa berprestasi Farmasi UI)

“ ‘Izz@tulgumam’, kumpulan kata di dunia maya yang memberikan inspirasi,

terutama bagi Anda yang sedang menentukan arah hidup dan mengukir masa

depan “

(Heri Setiawan- Apoteker UI 66)

“Kekhasan dan kekuatan dalam tulisan izzatulgumam membuat inspirasi

tersendiri bagi pembacanya”

(Maryam Iffatunissa- Apoteker UHAMKA)

“Indeed, it is a humble but seriously managed blog I've ever seen. I found some

'values' in several of the postings. I like them very much although haven't yet red

all. I believe, it is a good blog with values”.

(Blog reader from Pare Kediri)

LANGIT MASIH BIRULANGIT MASIH BIRULANGIT MASIH BIRULANGIT MASIH BIRU

Langit masih biru, sebirukah langit hati ku?

Langit kau harus biru, ditengah kesabaran dalam gejolak mendung yang hebat.

Langit masihkah biru, gumam?apakah juga sebiru langkah mu, sebiru cita-cita

mu sekarang?.

Langit haruskah masih biru, tapi yakinkan aku cinta!seperti diatas langit ada

langit lain yang lebih tinggi, seperti merasakan diatas kesabaran ada kesabaran

lain yang berpacu pada syukur yang bertingkat. Bekasi 06012009

Page 3: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 3 -

Page 4: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 4 -

Kata PengantarKata PengantarKata PengantarKata Pengantar

Alhamdulillah, dengan gema syukur kepada Allah swt yang tak pernah henti

berkumandang dalam hati, selesai juga tulisan souvenir sederhana ini. Sebuah tulisan

jiwa dan ukiran hati penulis untuk hati penulis dan untuk semua. Sebuah tulisan

pengalaman kejujuran, pengalaman memahami idealitas, dan pengalaman memahami

kebijakan realitas yang pernah ditulis dalam blog sederhananya di

www.izzatulgumam.blogspot.com .

Souvenir ini merupakan cicilan – cicilan ukiran hati penulis yang semoga

mengantarkan pada teman – teman untuk tetap mengkobarkan semangat untuk segera

menggenapkan setengah agamanya di jalan da’wah, jalan pilihan para nabi-nabi, jalan

kemuliaan. Semoga tetap memberikan inspirasi yang mudah dipahami hati. Maaf jika

banyak sentilan – sentilan ruhani dan kritikan realitas, tetapi semoga juga tetap

membangun dan tidak menggurui.

Souvenir ini sebenarnya diberikan khusus buat (saya) penulis sendiri dan insya

Allah untuk siapapun yang akan menjadi pendamping hidup penulis nantinya sebagai

hujjah, pengingat komitmen, penggugah gairah saat – saat kritis kejumudan melanda

nanti. Dan secara umum diberikan kepada siapapun yang membutuhkannya.

Tiada gading yang tak retak, begitupun da’wah yang disampaikan dari manusia

kepada manusia pasti banyak kesalahan dan kekhilafan, penulis mohon maaf atas itu

semua. Semua saran dan kritik sangat ditunggu penulis agar penulis tetap dapat menulis

dengan ilmu – ilmu dan pengalaman amal baru yang terus berkembang. Wallahu’alam

bishowab

Bekasi, juli 2009

Penulis

Page 5: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 5 -

Don’t be afraid : Don’t be afraid : Don’t be afraid : Don’t be afraid :

dijalan da’wah dijalan da’wah dijalan da’wah dijalan da’wah

aku (akan) aku (akan) aku (akan) aku (akan)

menikah!! menikah!! menikah!! menikah!! “Subhanallah....

kata itu yang selalu

mengiringi hapalan saya

setelah pertanyaan

syukur“ Fabiayyialaa

irrobbikuma

tukadzibaan...,

Alhamdulillah ya Robbi”. Kalimat yang terlontar di antara momentum tiap tahap

perjalanan hidup saya di beberapa akhir bulan ini. Betapa tidak, beberapa hitungan hari

lagi saya insya Allah akan mengikuti dan menyusul keberhasilan beberapa teman saya

yang sukses menggenapkan agamanya sekaligus menggenapkan titel

keprofesiannya....SEMPURNA!! seperti ukhti Melly, Mba Amellia, Siti Saodah dan ibu

Dea yang beberapa dari mereka telah ‘sukses’ terhamili secara sah oleh suami –

suaminya... ^_^ Piss ya bu.

Kita perlu mengacungkan jempol buat mereka semua, termasuk saya....saluuut!!.

apalagi seperti Ibu Dea dan ukhti Melly yang mengambil jalan dan keputusan itu di usia

sangat muda, usia yang sangat produktif untuk melakukan banyak hal. Hal ini juga yang

meyakini saya bahwa kecintaan perlu memutuskan, perlu mengambil jalan dan arah

perkembangan cinta itu kemana harus diteruskan, kemana harus dibawa, dan ditanam

ditanah mana ia (cinta) akan dapat tumbuh sempurna.

Akhirnya masa itu pasti akan datang juga, disaat waktu yang tepat dan insya

Allah dengan orang yang tepat pula. Allah telah membuka rahasia terbesar kehidupan

apabila hambanya telah siap menerimanya. Termasuk beberapa rahasia besar

kehidupan manusia setelah rahasia awal hidup, rezeki dan kematian, yaitu Jodoh atau

pasangan hidup...subhanallah, ini nikmat terbesar yang lebih besar dari semesta raya ini

saat pintu rahasia itupun terbuka. Tak sanggup rasanya hati ini menampungnya.

Dia datang dan di datangkan oleh Allah saat kita sudah benar – benar

membutuhkan akan hal itu. Yang jauh maka Allah akan dekatkan, jadi gak usah pake

konspirasi didekat-dekatkan dengan aktifitas – aktifitas yang gak syar’i (like pacaran).

Page 6: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 6 -

Yang sulit maka Allah akan mudahkan, jadi jangan merasa sulit dan malah jadi sesulit

gak bertanggung jawab. Yang belum mampu maka Allah akan mampukan, jadi jangan

coba – coba merasa gak dimampu – mampukan apalagi ditunda – tunda karena itu kufur

nikmat namanya teman. Biarkanlah takdir itu melakukan mekanisme-Nya, sebab akan

ada sejuta alasan dan cara Allah akan menyatukan kedua insan saat takdirnya tiba,

dengan cara apapun!!. Begitupun tentang takdir perpisahan atau kehilangan, maka akan

ada sejuta alasan dan cara pula jika Allah akan memisahkan kedua insan tersebut, dan

takkan ada mahluk apapun yang berkuasa di alam semesta ini mampu menghalanginya.

Jadi ini hanya sebuah bab cerita besarnya keyakinan dihati yang menghujam dengan

daya kerja otak yang cerdas dan karya amal – amal optimal yang terus terjaga

kebarokahannya.

Menikah Menikah Menikah Menikah LLLLiiiinnnntas tas tas tas PPPProvinsirovinsirovinsirovinsi dan Budaya dan Budaya dan Budaya dan Budaya

Mungkin kisah proses saya tidak “sebaik” dan se-umum teman – teman dalam

menggenapkan ad-diin ini, prosesnya yang sangat singkat sekali, gak mau kalah sama

pos kilat-nya Pos Indonesia atau Tikki. Saya pun tak mampu membayangkan keajaiban

dari keberkahan ini. Kalau bukan karena campur tangan Allah yang sangat besar dalam

proses ini mungkin tidak akan terjadi. Tepat 16 Mei 2009 setelah beberapa minggu hasil

ta’aruf, saya mengkhitbah seorang akhwat bernama Winda Apriyanti bukan karena

emosi atau nafsu sesaat ini pilihan cinta, ia tinggal di daerah yang masih sangat asing

bagi telinga saya: Bengkulu nun jauh di Sumatra sana. Ia seorang da’i-ah yang menurut

saya sangat berupaya ikhlas terhadap da’wah-nya, sederhana&meneduhkan (emangnya

pohon akhi.. ^_^), lulusan Universitas Gajah Mada di Yogyakarta...jangan bilang – bilang

ya teman kalau beliau sedikit saya puji ditulisan ini, bahaya! ^_^ (jangan ge-er ya

ukhti^_^piss).

Ta’aruf dan khitbah terjadi bertepatan dengan masa sibuk kuliah apoteker saya.

Terlebih saat khitbah, karena tepat bulan itu saya masih PKPA industri di LAFI-AD

Bandung, jadi agenda pulang balik Bandung – Bekasi menjadi sering dan kok terasa

dekat, juga bersemangat ya^_^, walaupun saat itu penyakit DBD melanda saya dan

Ujian kompre tulis sangat menghantui menuntut konsentrasi yang lebih. Hanya kata

ikhlas yang mampu menggerakan kekuatan dan percepatan proses itu.

Hasil syuro kemarin saat khitbah akhirnya menetapkan tanggal 8 agustus 2009 di

Bengkulu nanti insya Allah saya akan memproklamirkan diri merubah status single

menjadi double melalui akad (perjanjian besar), dengan mahar sederhana sebuah

Al qur’an orisinil dari negri Mesir, seperangkat perhiasan semampu-nya dan sebuah

hapalan surat Ar Rohman: surat terfavorit calon istri saya katanya, ia sangat menyukai

Page 7: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 7 -

arti dan makna deretan tiap ayat surat tersebut...Demi sang calon pacar, bismillah saja

akhi!. Mohon do’anya ya teman untuk kelancarannya.Tanggal 9 Agustus baru acara

resepsi-nya digedung Taman Budaya Bengkulu.

Hingga sampai tahap akhir ini bukan perkara yang mudah dengan kondisi saya

yang masih kuliah, belum berpenghasilan tetap dan keluarga yang baru tiga bulan

sebelumnya menikahkan adik saya tercinta. Keyakinan pada Allah yang besar dan

saling menyakinkan antara saya dan ukhti yang ikhlas da’wah-nya itu tentang

keikhlasan, kebarokahan dan orientasi untuk da’wah turut menguatkan bahwa itu adalah

pondasi yang terkuat yang pernah hadir, sebab ia bisa sekuat gunung sebagai pondasi

pasak bumi ini, dan bisa juga selemah, sangat lemah, bagai bulu – bulu halus yang

berterbangan tertiup angin saat semuanya tak murni terkotori.

Kilas balik sejenak: siapa yang akan menyangka jika akhir penantian saya

berakhir dengan akhwat yang sama sekali sangat tidak saya kenal, bukan hanya orang-

nya tetapi tempat tinggal dan domisili kuliah-nya. Seribu tanya bukan hanya pada saya

sendiri, keluarga saya pun pasti akan banyak menanyakan-nya lebih tentang keyakinan

saya ini, begitulah saat sisi rasionlitas hadir dan cukup menggoda. Biodata yang terkirim

via email dari pemimbing menjadi semburat misteri hingga akhirnya sampai hinggap di

email saya, antara keraguan dan keyakinan meminta tanya sempat terlintas..”jika proses

ini dilanjutkan apakah cukup memungkinkan dengan kondisi saya yang masih sibuk

kuliah yang juga masih cukup menyedot dana IMF (infak mother&Father) untuk pergi

lintas provinsi hanya sekedar untuk ta’aruf tatap muka?...huffhfff” toh tidak ada kepastian

juga, bahwa saya akan diterima setelah ta’aruf nanti kesana, dalam istilah Quis-nya

masih perlu tools bantuan fifty-fifty... ^_^,yuu mari korban quis!. Apalagi yang diandalkan

kalau bukan shalat dan do’a senjata ampuhnya kaum muslimin(semoga bukan saat

terdesak saja)!!Estafet demi estafet istiqorah terus digelorakan hingga membuahkan

keyakinan, dan rangkaian do’a – do’a terus dihajatkan agar membuahkan kemudahan.

Permohonan do’a saya cukup sederhana saat fase ta’aruf biodata itu “Ya Allah,

hadirkanlah cinta pada hati ini dan hadirkan rasa cinta pada keluarga kami berdua agar

cinta kami dapat berpadu...amiin”.Dalam hening dalam kesunyian, karena cinta harus

untuk diupayakan dan dimohonkan sebab hati dan rasa (feel) itu hanya milik Allah, Ia

pun yang Maha Berkehendak mutlak mengendalikannya.

Kunfayaakun, bukan bimsalabim...insya Allah benar!!, keikhlasan adalah jalan

bebas hambatan dimana pemakainya berjalan tanpa macet oleh kemacetan dunia atau

akhirat, tapi memang harga tarif masuk tol-nya berbayar (perjuangan&kesungguhan),

semua pasti ada harga-nya teman! Termasuk harga keyakinan kita, bahkan ini yang

Page 8: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 8 -

sangat besar nilainya dimata Allah. Kabar gembira dari buah keyakinan itupun hadir via

sms dari pembimbing halaqoh menjelang agenda PKPA saya di Bandung, bahwa

akhwat yang ikhlas da’wah-nya ini bersedia datang ke Jakarta untuk ta’aruf tatap muka

dengan saya...subhanallah ya ukhti!! dalam getar – getar dawai hati ini bergumam.

Ta’aruf.....ya ta’aruf, ya tatap muka. Tahap memastikan, tahap memastikan cinta

berdua, dengarkanlah cara ia berbicara, renungkanlah pola alunan bicara dan suara

hatinya, pastikanlah raut – raut wajah-nya yang memancarkan keimanan dan keyakinan

pada kerangka cinta misi-jiwa, yang awal – awalnya mungkin hanya dugaan dan

prasangka saja. Sekarang ia hadir dihadapan saya, dia hidup, dia bertanya dan dia pun

menjawab. Ia tersenyum dan dia tetap menjaga hijab-nya, ia pun juga memastikan

itu...memastikan kecenderungan dan dugaan - dugaan cintanya. Hanya satu jam kira –

kira, satu jam tidak lebih. Kita saling bertanya dengan tiga termin: tentang saya-dia

(personal), tentang keluarga dan membangun keluarga da’wah, dan terakhir tentang

komitmen terhadap da’wah. Sungguh singkat dan ajaib menurut saya, karena itu adalah

pertemuan pertama saya, dan selanjutnya untuk pertemuan kedua adalah langsung saat

agenda khitbah, agenda yang mempertemukan kami dan antar kedua keluarga, bahkan

saya kadang masih rada linglung belum mengenal dengan pasti calon istri saya apabila

beliau menyatu diantara kerumunan anggota keluarganya saat itu^_^. Ajaib tapi bukan

mistis, Jadi tanpa ada agenda umum pertemuan perkenalan tatap muka antara saya

dengan orang tuanya, atau bahkan orang tua saya dengan ukhti yang ikhlas da’wahnya

ini. Mereka (ortu) mengenal masing - masing kami dari biodata dan kestiqohan pilihan

kami..subhanallah, shortcut!!, memotong waktu yang ada, hampir saya sendiri tak

percaya, masih ada ya Allah orangtua seperti itu di jaman ini^_^.

Believed or not!! tapi don’t be afraid, sebab jika anda tak percaya segera saja

buktikan sendiri teman....berani!!!.Menanti pertemuan ketiga sepertinya pasti akan lebih

seru, sangat berkesan dan pasti saya akan dibuatnya grogi berat, teman. Pertemuan

nanti yang insya Allah di Bengkulu 8 Agustus 2009 di saat saya sudah berhak sah

memegang erat tangan dan mencium keningnya tanda cinta Allah bahwa telah

menikahkan hati kami, setelah saat indah ayat – ayat cinta Ar-rahman itu rampung saya

lantunkan, biarlah malaikat dan bidadari surga cemburu....ya Allah, seakan seperti

mimpi, mimpi dari jiwa yang menerangi dan cita – cita yang menyala, mimpi yang terus

terbuai bunga – bunga mimpi oleh lantunan salah satu kutipan ayat cinta itu Hal jazaa’ul

ihsaani ilal ihsaan..dan bunga - bunga mimpi inilah yang membuat saya tak mau untuk

terbangun segera.....^_^

(Izzam, 28072009 my Room; Ya Allah ridhoilah dan mudahkanlah jalan kami)

Page 9: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 9 -

IKHLAS : korelasi IKHLAS : korelasi IKHLAS : korelasi IKHLAS : korelasi

niat yang murni niat yang murni niat yang murni niat yang murni

dan cinta yang tak dan cinta yang tak dan cinta yang tak dan cinta yang tak

pernah padam...pernah padam...pernah padam...pernah padam...Jangan anggap enteng

wilayah (niat) ini, bisa jadi

dialah biang keladi dari

segalanya!! Seperti kata

penyair “Barang siapa yang

tidak benar permulaan kehendaknya, niscaya tidak akan selamat pada kesudahan

akibatnya.”. Jadi, niat bisa saja sebagai penyelamat dunia- akhirat, bisa juga jadi

musibah terbesar kita. Habis gelap terbitlah terang atau bisa jadi sebaliknya. Ini hanya

rangkaian awal yang akan menjadi penentu rangkaian akhir. Abstrak, ikhlas yang terarah

dari kerja yang terbaik maka timbulah karya yang sempurna, ia menjadi nyata dengan

perjalanan waktu, waktu yang membuatnya berbentuk, beraroma, berupa, dan

terlukiskan dengan macam – macam rupa, tapi obsesilah yang membuatnya semakin

hidup, bergairah, sibuk, membara dan bergerak melesat mencapai tujuannya. Niat

seperti bahan bakar jiwa untuk himmah (cita-cita) yang kuat atau mimpi-mimpi yang

mulia. Jadi kalau bahan bakarnya tidak murni atau bahkan oplosan bisa dipastikan

mesinnya panas dan cepat rusak seperti juga syair ini “Kelesuhan sesudah mujahadah

(kesungguhan) timbul karena adanya kerusakan pada awal langkah pertamanya”

Perjalanan niat adalah muara untuk segala konflik lanjutan, mulai konflik jiwa hingga

menuju konflik membangun peradaban.Dimulailah niat diri sendiri, ya setelahnya

meniatkan untuk menyatakan memadu dua jiwa, ini bukan perkara mudah dan

sembarang. Sepertinya memang tidak terlihat, karena niat memang wilayah tak

berwujud (diawal), tak seorang pun tahu, tapi kekuatannya dapat dirasakan dengan

pasti, dan focus kekuatannya adalah kemurniannya.

Maka berhati – hatilah saat berniat, sebab ujian niat itu pun banyak, waktu salah satu

indicator menguji eksistensinya, rupa ujiannya pun beragam, berwarna-warni yang bisa

menjadi pengotor kemurniannya. Bejuta alasan dari beribu janji kosong yang berlindung

dari bisikan meremehkan tapi cukup menggiurkan tentang seberapa masih pentingkah

Page 10: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 10 -

meniatkan memadu dua jiwa di jalan da’wah sebagai komitmen da’wah, adalah tameng

terkuat yang pernah hadir dalam kisah merajut cinta menuai berkah seorang muslim

yang bersungguh.

“…maka barang siapa yang hijrah menuju (ridho) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya

itu kepada Allah dan Rasul-Nya….(HR. Bukhari-Muslim)

Berat memang untuk mendapatkan keduanya; niat yang memadu dua jiwa dengan

kemurnian niat yang tinggi untuk da’wah, dan kebutuhan cinta yang kadang berbalut

nafsu. Kita perlu memisahkannya sekarang!berilah ruang hati untuk berbicara dengan

jujur, dan janganlah menunda! gunakanlah metode ekstraksi ma’rifah bertingkat terlebih

dahulu, antara cinta suci dan nafsu duniawi, maka didapatkan sari pada tingkat tertinggi

kemurnian yang lebih, menuju kemurnian jalan niat tersebut, seperti kutipan akhir hadist

sederhana ini agar di dapatkan keduanya: Niat yang murni dan cinta yang tak pernah

padam.

“…Hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu”(HR. Muslim).

(Izz@m; 03012009, Bekasi)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 11: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 11 -

Mencintai itu Mencintai itu Mencintai itu Mencintai itu

adalah pilihan..adalah pilihan..adalah pilihan..adalah pilihan..

Mencintai itu adalah

pilihan, seperti hidup yang

harus memilih amal terbaik

dari yang baik di tiap

perbagian sekat – sekat

waktu dengan pajak resiko

dan hadiah hidup lainnya.

Mencintai itu adalah

pilihan, seperti saat

romansa pilihan cinta itu hadir, maka memilih keadaan apapun dalam domain atmosfer

cinta menjadi lebih berarti dan bermakna di mata pecinta sejati. Sebab sejarah pilihan

cinta sejati tak pernah bisa di beli dengan dinar, tak bisa di rayu dengan kekuasaan, dan

tak akan bisa termakan oleh waktu. Ia lebih berharga dan lebih indah dari segalanya.

Jika hidup mu penuh dengan cinta yang kuat dan saling menguatkan, maka menjadikan

segala aktifitas mencintai harus menjadi pilihan: “pilihlah yang kau cintai dan cintailah

yang kau pilih, seterusnya istiqomahlah”, begitulah kisah abadinya cinta, sederhana

bukan!?memang, tapi kadang tak sesederhana yang dilakukan. Oleh sebab itu siapapun

yang menjadi pilihan cinta mu untuk kau cintai, maka itu adalah harus pilihan tepat dari

berbagai banyak cinta lain yang ditawarkan.

Mencintai itu adalah keputusan, seperti membuat keputusan besar yang unik, kadang

tanpa mekanisme yang jelas, tapi kadang dengan rasa jiwa yang pasti. Tidak juga

seperti keunikan layaknya syuro (rapat) partai - partai besar dengan masing – masing

mekanismenya hingga hadir keputusan besar berupa kebijakan perbaikan umat.

Mekanisme keputusan mencinta ini lebih unik dari itu, kadang tidak mengenal siapa

harta, engkau tahta atau dialah Yusuf As, hanya kau yang bisa merasakannya sendiri

nanti.

Ku putuskanlah mencintai! sebab elemen mencintai itu adalah keputusan itu sendiri.

Kalau kau mencintai maka kau harus memutuskan. Mengambilnya berarti

menguatkannya. Seperti memutuskan dari suatu hal antara keadaan yang kadang

Page 12: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 12 -

sangat rumit tentang rasa dan perasaan yang sulit untuk dibayangkan imajinasi, tentang

keadaan rasional dan irasional yang sering bercampur baur, tentang keadaan antara

idealita, realita, kepastian dan kesemuan yang kadang ambivalen, bisa tentang

fenomena sensitifitas hati yang kunjung mudah berbolak – balik, atau tentang afiliasi

heterogenitas perbedaan agama, suku, daerah dan bangsa yang menjadi momok adat

dan mitos – mitosnya.

Keberanian memutuskan juga berbicara tentang kekhawatiran yang menggerogoti asa

pada resiko – resiko cinta yang sebenarnya tak perlu dirisaukan, tentang sejarah

keyakinan keputusan cinta dalam jarak perjalanan panjang hijrah mekkah – madinah

yang cukup dramatis itu, tentang juga pertimbangan mengambil jalan da’wah atau jalan

lainnya yang cukup menggiurkan, juga tentang timbang-menimbang proyeksi keadaan

masa kini dan masa datang yang sangat mengurai banyak tanya kestiqohan kita pada-

Nya: pada kepastian pahala – pahala dan kebarokahan orang – orang (jatuh) mencinta,

atau mungkin tentang degradasi tawakal bahwa ini adalah ujian keyakinan untuk

memilih perjalanan panjang tiada akhir, melelahkan, yang sebenarnya kita pun juga tak

pernah tahu akan akhir kisah dan dimana kepastian cinta ini akan bermuara.

Tetapi dalam aktifitas cinta dan mencintai tetap harus memilih, harus memutuskan,

dengan akad – akad syar’I-nya. Memutuskan untuk menuju jalan kelanjutan episode

cerita pertumbuhan cinta itu dengan segala pelangi - pelangi resikonya, karna cinta

butuh tumbuh dan berkembang lebih lebat, lebih sehat, kokoh dan percaya diri hanya

dalam taman – taman itu (red:Pernikahan). Inginkah cinta mu tumbuh lebih

sehat?Jawaban masalahnya sederhana: saat masa tunas cintamu sudah tumbuh hadir

hadir didepan mata dan kau ingin memutuskannya, apakah kau sudah cukup memberi

kekuatan keyakinan (azzam), menghilangkan keraguan hingga batas ZERO akan pilihan

keputusan besar (mencintai) itu, teman?; agar akar cintanya selalu kokoh menghujam ke

bumi dan buahnya lebat menjulang ke angkasa raya....Fa idzaa azzamta

fatawakal’alallah.

(Izz@m, 07062009, my room: 1:30 WIB; Jangan ada ragu diantara kita)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 13: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 13 -

Nasihat adalah cinta………..Nasihat adalah cinta………..Nasihat adalah cinta………..Nasihat adalah cinta………..Siapa yang tak butuh nasehat, semua pasti butuh itu. Sebab itu adalah stabilitas dari

sebuah hubungan sosial bahkan hubungan vertikal bagi yang memaknainya. Tak mudah

memang melakukannya, apalagi dalam kaidah hidup bersama, tapi juga tak begitu sulit

untuk memulainya, oleh

sebab itu dalam salah satu

surah Al qur’an; Al ashar

yang saya pernah pelajari

tafsirnya meletakan iringan

menasehati dengan kata –

kata sifat lainnya yaitu:

dengan kebenaran (hak),

dengan kesabaran dan di

surah ayat lain sering

dinyatakan harus dengan

iringan kasih sayang. Sifat

– sifat itulah yang akhirnya

dapat membuat siklus

menasehati dapat hidup

dan dapat berjalan baik

dengan mekanisme

seharusnya.

Jadi tulisan ini sebenarnya

saya peruntukkan khusus

untuk “seseorang” yang

sedang selalu saya tunggu kesediaan akadnya, dan juga secara umum buat teman –

teman lain jika saya ternyata sedang susah untuk ditausiyahkan, emosi tak terkendali,

keras kepala, khilaf dan lain sebagainya. Agar teman nantinya coba bantu ingatkan saya

pada sebuah tulisan sederhana ini yang pernah saya posting sebelumnya, dengan

membacakannya, atau menge-printnya atau menulisnya ulang untuk diberikan kepada

saya, atau mengirim melalui email atau juga berikanlah dalam bentuk “surat cinta”, jika

hal itu memungkinkan…selebihnya adalah kesabaran saya untuk membaca sendiri.

Page 14: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 14 -

Nasihat AdalahNasihat AdalahNasihat AdalahNasihat Adalah Cinta……. Cinta……. Cinta……. Cinta…….

Nasihat adalah cinta; lahir dari sinopsis rangkaian kata hati.

Nasihat adalah buah kepatuhan dari amal sebelumnya yang kemudian melesat

keluar, ia bisa seperti mentari yang terus menyinari sehingga timbul hujan, yang

dulu hujan kemudian timbul pelangi dengan pesan indah warnanya.

Nasihat adalah buah akhlaq tersendiri bagi pemiliknya.

Nasihat adalah esensi kehidupan, makna hidupnya yang kuat esensi karena

memberi.

Nasihat itu adalah dimensi gagasan yang mulia, luas dan mendalam.

Nasihat adalah pancaran kekuatan dari gejolak perubahan.

Nasihat itu adalah pertumbuhan, harus tumbuh dan abadi dibenak ummat.

Nasihat itu juga adalah selimut dan pakaian bagi saudaranya, melindungi jiwa

dan raga.

Nasihat adalah indikator sehatnya iman dari jiwa yang menerangi dan cita – cita

yang menyala.

Nasihat itu juga adalah puncaknya harapan bagi sang perindu harapan.

Nasihat itu adalah rambu – rambu perjalanan menuju tujuan, karena rangkaian

nasihat adalah perjalanan panjang adalah istiqomah.

Nasihat adalah juga kehangatan ukhuwah yang mendalam, sedalam samudra.

Nasihat adalah ruang refleksi tisqoh yang terang, saling menerangi karena saling

memahami.

Dan sebab nasihat itu juga adalah simpul kebersamaan, kebersamaan untuk

hidup di kehidupan akhir yang abadi adalah SYURGA.

Bersyukur dan beruntunglah yang mendapatkan nasihat. Sebab hari – hari tanpa

nasihat adalah langkah kemunduran dan bagi da’wah adalah awal kematian.

Romantis bukan!!saya sarankan anda juga memberikan bagian kutipan bait – bait ini

pada orang yang anda sayangi saat anda merasakan keadaan yang sama. Sebab

dengan saling menasehati semoga kita termasuk generasi yang memiliki level

kesabaran yang lebih tinggi dari pada mengolah kesabaran untuk pribadi...Watawa

sobrisobr... (Izz@m, 09082009; 23:14wib, Ingatkanlah selalu saudaramu!!)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 15: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 15 -

Seni PenantianSeni PenantianSeni PenantianSeni Penantian“Di antara orang-orang mukmin

itu ada orang-orang yang

menepati apa yang telah mereka

janjikan kepada Allah; maka di

antara mereka ada yang gugur.

Dan di antara mereka ada (pula)

yang menunggu- nunggu dan

mereka tidak merobah(janjinya)”.

(QS Al Ahzab : 23)

Penantian : menunggu merupakan derivatnya, dan lahir dari induknya: kesabaran. Disini

kadang hanya ada diam, hanya perenungan, hanya keheningan yang dalam, bisa

ketergesa – gesaan, atau ujian ketahanan pada komitmen pilihan, tapi di lain sisi

istiqomah pada keyakinan membuat kegiatan ini membawa kegairahan tersendiri yang

unik untuk bergerak. Yang seakan membuat saat jarak dan waktu tak berjangka tak

pernah jadi hambatan menuju perjalanan yang dituju, bahkan bisa menjadi wisata –

wisata hati tiap waktu pemiliknya. Saat waktu (penantian) yang ada layaknya gelas yang

kemudian terisi penuh oleh larutan kopi nikmat juga termahal : Starbuck, dengan

makanan kecil menjadi penutup waktu senja atau pengantar semangat untuk memulai

kembali beraktifitas kerja lembur, terlihatlah jelas indahnya penantian hari ini.

Seni penantian :Gagal mengisi, gagSeni penantian :Gagal mengisi, gagSeni penantian :Gagal mengisi, gagSeni penantian :Gagal mengisi, gagal yang dinanti …….al yang dinanti …….al yang dinanti …….al yang dinanti …….

Seni membuat setiap karya atau aktifitas apapun terlihat lebih indah, karna seni adalah

keindahan itu sendiri. Seni adalah kualitas, disini ada ketelitian sang pelukis, disana ada

kecermatan sang pemahat patung, disana sini ada kelenturan keseresian gerak – gerik

sang penari balet dan penari Bali. Dan seni tentunya juga bicara kecepatan, kekuatan

bagi atlit sang seniman – seniman otot dan strategi. Hidup tanpa seni ibarat hidup yang

kurang merasa asin walaupun hidup dalam lautan : kurangnya cita rasa hidup.

Seni penantian adalah seni mengelola kelenturan keyakinan dari keraguan yang selalu

hadir di tiap dimensi asa, seni penantian mengemas dengan baik kecemasan dan

ketergesaan (isti’jal) menjadi ketenangan hingga tiap amal berbuah menjadi berkualitas,

seni penantian selalu mengisi ruang kanvas putih tak berbingkai tak berbatas dari

Page 16: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 16 -

keterkosongan warna menjadi kecermatan, keserasian dan ketelitian lukisan sang

maestro penuh warna, penuh makna. Seni penantian adalah seni uji ketahanan pada

sebuah pilihan terhadap perjalanan waktu, seni penantian merupakan saat dimana

rumitnya mengolah kekuatan ketertarikan prinsip terhadap ketertarikan daya sumber

goda nafsu duniawi yang hebat, seni penantian adalah seni mengolah kejenuhan

(jumud) menjadi kegairahan (ghiroh) yang tak terbatas, atau seni penantian itu

seharusnya seperti seni menanti kelahiran jundi (buah hati) yang pertama akan lahir

atau seni menanam padi petani menunggu panen raya tiba.

Jadi sebenarnya seni penantian adalah seni dimana kita sebenarnya sedang tidak

“menunggu” (pasif) melainkan istiqomah aktif….mereka tidak merobah (janjinya)”. (QS Al

Ahzab : 23). Kita tidak sedang menunggu, tapi kita sedang terus bekerja keras

melengkapi menyempurnakan, dan fase akhir yang sering kita sebut hasil penantian

adalah ruang sebenarnya dimana kerja tugas kita telah sempurna dan lengkap

seluruhnya dimata kita, baik itu kerja perencanaan kegagalan dengan takdir kegagalan

atau kerja rencana yang sempurna dengan menuai hasil kesuksesan. Sebab tiap

perbagian waktu selalu punya kelengkapan jalan ikhtiar dan takdir yang sudah

digariskaNya, maka tak salah jika Amirul mu’minin berwasiat dalam sebuah hadist yang

terkenal ini..

“Apabila engkau berada diwaktu pagi, maka janganlah engkau menungu waktu sore.

Dan jika engkau berada diwaktu sore, maka janganlah engkau menunggu waktu pagi”.

Bisa dipastikan mungkin awal gagal hasil penantian adalah saat kita mulai hadirnya fase

dalam emosi, rasa dan situasi dimana kondisi psikologi kita mulai “menunggu” penantian

itu sendiri, sekali lagi waktu selalu punya kelengkapan dan penyempurnaan untuk terus

dilengkapi, sehingga gagal mengisi bisa jadi akan gagal menanti. .

Melengkapilah….Melengkapilah….Melengkapilah….Melengkapilah….

Ada yang menanti kelahiran, pasti juga ada yang menanti kematian, diruang jarak

penantian batas umur inilah seni penantian berbicara sejauh mana hasil seni penantian

berupa ukiran sejarah kehidupan seseorang ini dapat dikenang sepanjang masa. Ada

yang menanti - nanti kemerdekaan (Palestina) sebagai negeri terjajah, dan pasti ada (tak

disadari) bersiap menanti kehancuran (Amerika&Israel terlaknat) sebagai bangsa

penjajah, disinilah gejolak seni penantian memberikan kemampuan untuk seni bertahan

hidup dan seni berjuang, sebab bangsa siapa yang terus melengkapi hajatnya maka

bangsa itupun yang akan menuai hasilnya, untuk kemerdekaan dalam kemuliaan atau

Page 17: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 17 -

kematian dalam syahid yang abadi kelak. Ada yang menanti perceraian tapi banyak juga

yang akan menantikan untuk memadukan dua jiwa, dalam penantian yang kadang

panjang dan melelahkan jika tak memahami makna seni penantian itu dengan benar.

Tapi disinilah letak peran seni penantian yang menghiasi awal sebuah penentuan

peradaban selanjutnya.

Jadi setiap umat manusia pasti punya penantian sebagai hajatnya, selama masih ada itu

(penantian yang baik) maka bumi ini belumlah akan kiamat, begitulah pesan Rosulullah

pada kita, oleh sebab itu sebanyak mungkinlah berharap dalam kaidah seni penantian

yang benar, maka segera lengkapilah!!Bisa jadi kita sering alpa dengan ceklist

kelengkapan ini diantara ceklist banyak yang lain dalam melakukan seni penantian yang

baik dan benar. Ceklist yang merupakan alat berkomunikasi pada wilayah transenden

Sang Pemilik Takdir Allah swt, yaitu: berdo’a dan mendo’akan. Mungkin dengan do’a

yang singkat seperti ini menjadi ceklist kesempurnaan kelengkapannya takdir-Nya,

walaupun kita tak pernah tahu siapa yang akan menjadi jawaban hasil penantian ini,

maka berdo’alah : “Ya Allah, berikanlah pasangan jiwa ini selalu kesabaran dalam ujian “Ya Allah, berikanlah pasangan jiwa ini selalu kesabaran dalam ujian “Ya Allah, berikanlah pasangan jiwa ini selalu kesabaran dalam ujian “Ya Allah, berikanlah pasangan jiwa ini selalu kesabaran dalam ujian

dan selalu syukur dalam nikmat yang tak perdan selalu syukur dalam nikmat yang tak perdan selalu syukur dalam nikmat yang tak perdan selalu syukur dalam nikmat yang tak pernah henti. Dan Pertemukanlah kami setelah nah henti. Dan Pertemukanlah kami setelah nah henti. Dan Pertemukanlah kami setelah nah henti. Dan Pertemukanlah kami setelah

penantian hanya dalam keimanan, kecintaan dan da’wah yapenantian hanya dalam keimanan, kecintaan dan da’wah yapenantian hanya dalam keimanan, kecintaan dan da’wah yapenantian hanya dalam keimanan, kecintaan dan da’wah yang tak pernah ng tak pernah ng tak pernah ng tak pernah

padam…amiin”. padam…amiin”. padam…amiin”. padam…amiin”.

(Izz@m 27032009, my room Bekasi; Inspirasi indah ba’da ’ngisi’ di Cilodong Depok)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 18: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 18 -

KOntriBusiKOntriBusiKOntriBusiKOntriBusiSaat punya keinginan untuk menuliskan tentang judul ini jadi teringat akan salah

satu misi hidup seorang sahabat:“mewakafkan diri untuk da’wah”, sebuah cita – cita yang

mulia sebelum hal ini terlaksana, dan merupakan manusia terbaik bagi yang telah

merealisasikan ditiap

bagian waktu hidupnya.

Kontribusi; mudah

diucapkan tetapi tidak

semudah untuk diamalkan,

kita harus punya ruang hati

yang lapang disini, karena

kita akan menampung

banyak rasa, banyak

‘gesekan ikhlas”. Lain itu

juga kita harus punya

sesuatu hal yang lebih, apakah ini bernilai lebih materi atau non materi, fisik, pemikiran,

waktu, yang paling minimal adalah zhon (sangkaan) dan doa yang terbaik.Mungkin

sebuah sms sederhana ini dari seorang sahabat bisa menguraikannya :

Berita di metro tv para ikhwah di gaza yg sdg sakaratul maut, 150 orang syahid akibat

srngn udara israel la’natullah, allahummansur mujahidina fi gaza, qum ya akhi..doakan

mereka dlm keheningan malam (28122008)

Kebanyakan kita akan merespon untuk berkontribusi mungkin hanya dengan

memforward sms tersebut segera, sebagian berkontribusi do’a dan menanti waktu

tengah malam untuk menyempurnakan hajat do’anya, sebagian kita juga ada yang

mencari informasi kemana harus menyumbangkan hartanya, sebagaian kita juga ada

yang menunggu sms lanjutan kapan agenda aksi bersama itu dilaksanakan, sebagian

juga ada yang mengisi blog-nya dengan tulisan-tulisan yang mendukung perjuangan

palestina dan melaknat Israel dengan ‘gaya’ kreativitas tulisannya masing-masing, dan

sebagian lainnya dari kita juga ada yang langsung mendaftar untuk menjadi mujahid

disana. Tak lain, kontribusi selalu punya variasi warna tersendiri, seperti cermin

fenomena keimanan kita masing – masing.

Page 19: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 19 -

Modal KontribusiModal KontribusiModal KontribusiModal Kontribusi

Bukan hanya investor atau pedagang yang memiliki modal untuk memulai dan

menjaga eksistensi penjualannya, disini kontribusi juga bicara tentang modal. Ini

tuntutan dasar (primer) bagi kontributor terbaik, selebihnya adalah tuntutan sekunder

yang bisa di sikapi dengan cerdas dan kreatif, misalkan :masalah sarana (akses)

berkontribusi dan apa yang kita miliki untuk berkontribusi.

Tak lain sejarah selalu mencatat bahwa cintalah modal dasar untuk

berkontribusi, dimana ada cinta di situ kontribusi berbicara dan meruah, dimana ada

cinta disitulah kontribusi bermilitansi, dimana ada cinta disanalah ada kekuatan besar

untuk memberi yang tak henti tanpa pamrih, dimana ada cinta di situ ada kontribusi ruh

untuk kematian untuk kehidupan yang abadi, dimana cinta itu ada dan mulai ‘gila’

disanalah pula terjadi ledakan – ledakan kontribusi yang hebat. Berlumur darah bagi

jasad, dan melayangnya jiwa hanya bagian keadaan dimana kontribusi punya cerita

akhir yang bahagia, semakin lelah perjuangan berkontribusi terjadi semakin puaslah jiwa

untuk kebahagiaan akhir yang didapat. Maka ketika ditanya,untuk apa seorang kakek

lumpuh icon perjuangan Palestina: Syekh Ahmad Yassin duduk dengan tegarnya

mencermati gejolak-gejolak intifadah saat itu, apakah ia sudah tidak layak turut berjuang

dan berkontribusi?tidak!! ia masih punya modal yang sangat esensi untuk berkontribusi

saat itu yaitu cinta; cintanya pada Agama-nya dan cintanya pada tanah Jihad itu

(Palestina),maka segenap hambatan raganya tidak menjadi masalah. Dengan modal

cinta akan masih hidup seberkas kontribusi do’a yang tulus ikhlas, masih membara

guratan ekspresi perjuangan dalam wajahnya, masih ada semangat yang harus

dikobarkan tiap harinya untuk para prajuritnya, dan masih berjalan pula otak strategis

gerilyanya. Yang pasti Ia tak pernah ‘bangkrut’dengan modal itu, seperti pejuang –

pejuang sejati yang lahir pada masa – masa kenabian lalu.

Petani lupa ladangPetani lupa ladangPetani lupa ladangPetani lupa ladang

Saat cinta tidak bisa hadir dalam sanubari maka upayakanlah untuk berusaha

mencari sejuta alasan untuk tetap berkontribusi “jika belum sanggup ikhlas, cukuplah

taat sebagai alasan terbaik mu”.Jangan seperti ini, kisah petani di dunia entah berantah

ini yang lupa akan ladangnya. Bukan masalah harga pupuk yang melambung tinggi,

bukan masalah saat lahan yang sudah terbatas, keadaan muslim kita masih mirip seperti

yang dituliskan Dr. Yusuf Qordhowi dalam “titik lemah umat Islam” yang dengan kata lain

diceritakan, bahwa kita belum optimal menggunakan sumber daya alam dan sumber

daya manusia karena kita lemah dari bersungguh – sungguh untuk berkontribusi.

Page 20: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 20 -

Mungkin kita sudah lupa bahwa filosofi berkontribusi ini ibarat menanam untuk

kelanjutan siklus kehidupan, seperti masa petani zaman sekarang yang futur (malas)

atau petani yang petani yang petani yang petani yang lupa lupa lupa lupa akaakaakaakan ladangnya n ladangnya n ladangnya n ladangnya sendiri, atau bahkan sudah lupa cara bertani yang

benar, saat budaya mengimpor sebagai kelanjutan budaya konsumtif sudah mendarah

daging, padahal apa - apa yang kau tanam pasti itulah yang kau panen. Mungkin tidak

didunia ini, tapi pasti akan panen raya dikhirat sana. Seperti wahyuNya : ”Siapa yang

melakukan perbuatan yang baik dari laki – laki dan wanita, dan dia beriman niscaya Kami

memberinya kehidupan yang baik dan Kami balas mereka dengan pahala yang baik

sebaik apa yang pernah mereka lakukan ( An Nahl 97) ”.

Kontributor terbaikKontributor terbaikKontributor terbaikKontributor terbaik

Siapakah kontributor terbaiknya?ialah orang terbaik yang mampu mencintai yang

dicintainya dengan terbaik, seharusnya adalah orang – orang yang paling dekat dengan

kita, karena yang dekat umumnya juga memiliki kedekatan kecintaan satu dengan yang

lainnya, dekat secara iman; kita satu secara iman dengan muslim Palestina, dan

mencintai dalam ikatan ukhuwah, maka kita secara spontan akan berkontribusi untuk

akidah dan kemerdekaannya, begitu juga tentang kedekatan uraian visi, misi dan

keturunan. Sejarah Islam mewakilinya pertama dengan icon terbaik istri – istri Nabi yaitu

Bunda Khadijah dan Bunda Aisyah, dalam dua masa kenabian yang berbeda. Khadijah:

kontribusi terbaik apa yang tak pernah luput dari nya untuk perjuangan da’wah sang

Nabi, saat yang lain mempertanyakan wahyu pertama yang hadir, dan pernyataan awal

kenabian, beliaulah yang melindungi dan menyambut dengan keimanan diawal. Lain

dari itu ialah sahabat terbaik nabi yaitu Abu Bakar as Shiddiq. Saat yang lainnya

mewakafkan setengah atau beberapa bagian, beliau mewakafkan seluruhnya untuk

da’wah sang Nabi.

Jadi kontributor terbaik ‘buku sejarah da’wah’ kita tak lain nantinya ialah

pasangan jiwa kita, sebagian keluarga (keturunan) kita, dan sahabat – sahabat terbaik

kita. Merekalah pecinta terbaik sekaligus kontributor terbaik di masanya nanti. Ia juga

yang mampu mengambil bagian berkontribusi untuk melengkapi semangat kita,

kekurangan kita, dan bahkan kelebihan kita yang tak terkendali, itulah bagian terindah

efek kontribusi secara kolektif. Selain itu mereka pun berkontribusi untuk visi pribadi

mereka yang sebenarnya akan dituju; mencari keridhoan Allah swt. Karena yang di cinta

bukan hanya kita dan misi, tetapi teratur dari marhalah cinta itu sendiri, disini cinta dan

kontribusi punya marhalah!. Oleh sebab itu untuk pasangan jiwa mu, ia harus tergabung

menjadi satu jiwa dengan mu, satu misi dari bulatan besar niat untuk tekad baja yang

Page 21: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 21 -

saling menguatkan berkontribusi dalam perjuangan panjang ini. Karena ia pasangan jiwa

yang juga harus saling menyeimbangkan satu dengan satu lainnya., oleh sebab itu jika

salah satu pasangan jiwa mu mulai terdegradasi niat, hingga mungkin berguguran

berkontribusi amal Islam, maka lupakanlah peran itu dari eksistensi drama ini, mungkin

yang hanya mampu dikenang esok di syurga adalah romantisme kita dulu saat berjuang

sendiri, bukan saat – saat romatisme kita berkontribusi bersama, bersatu dalam satu

misi, satu jiwa... (Izz@m, 04012008 Bekasi).

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 22: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 22 -

SEMUA DIMULAI SEMUA DIMULAI SEMUA DIMULAI SEMUA DIMULAI

DARI SINI! DARI SINI! DARI SINI! DARI SINI!

Zaman perlu perbaikan,

masa sekarang adalah masa

perbaikan dan masa

pembinaan. ketika Yusuf

Qordhowi, Sayyid Qutbh,

Hasan Albana dan Sa’id

hawa sebagai generasi

ideologi pada Zamannya,

sekarang kita menikmati itu

semua walaupun tidak bisa digeneralisasi. kemenangan ideologi Islam sebenarnya

sudah terjadi saat ini walaupun terkadang musuh – musuh Islam tak sadar akan hal itu,

seperti sudah jenuhnya masyarakat Amerika terhadap pemerintahannya sendiri yang

dikendalikan oleh yahudi terlihat jelas dengan indikator, banyaknya kebijakan -kebijakan

pemerintah yang ditentang oleh masyarakatnya sendiri seperti peperangan serta

kekerasan dan bahkan kebijakan Amerika terhadap negara jajahannya banyak ditentang

juga, sudah jelas masyarakat menginginkan fitrah kembali. kemenangan ideologi inipun

jelas terlihat dengan banyaknya organisasi – organisasi Islam didunia secara tak

langsung mengadopsi prinsip jamaah yang dianut Ikhwanul muslimin walaupun dengan

bermacam – macam nama.

masa sekarang adalah masa -masa strategis kita masih kalah dalam masalah strategis

inilah yang perlu diperbaiki dan memperbaiki tidak semudah membalikkan telapak

tangan manusia normal tetapi yang kita balikan adalah telapak tangan manusia yang

sakit, mungkin malah hampir lumpuh dan ini perlu kerja besar, perencanaan yang

matang, terapi yang tepat dan latihan yang kontineu.

Agenda besar dan "semua dimulai dari sini " dengan menikah??? kok menikah? ya!

menikah secara Islami syaratnya dan dengan individu yang tertarbiyah tentunya. sekali

lagi semua dimulai dari sini, membangun umat membentuk peradaban baru Islam.

masalah – masalah umat yang besar seperti uraian diatas akan mudah terselesaikan

disini dengan apabila terdapat barisan jamaah keluarga yang Islami. menikah adalah

membentuk organisasi Islam terkecil tapi dengan berjangka tujuan yang panjang untuk

Page 23: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 23 -

dunia dan akhirat, terdapat juga kerja besar, yang merupakan tempat latihan

kematangan diri, dari itu semua pucuk peradaban dimulai dari sini. jadi tunggu apalagi

untuk menyelesaikan masalah umat yang semakin hari semakin kumat kenapa kita tidak

coba untuk menikah bagi pemuda – pemudi yang sudah siap, tentunya dengan Syar'I!!!!.

(Izzatul Gumam) 10/06/04 tangerang.

RUMAH RUMAH RUMAH RUMAH

Bagi yang belum menikah ini tidak terlalu bermasalah tapi bagi mereka yang ingin

menikah itu mungkin bagi sebagian orang menjadi masalah bahkan masalah besar bagi

meraka yang menikahnya dilandasi oleh nilai – nilai materialisme. Awal niat menikah

selain nafkah, rumah juga perlu dipikirkan akh! pikir tak dipikir tetap terpikirkan juga, tapi

kalau penilaian menikah salah satunya adalah rumah akan banyak Akwat yang tak

terjamah atau bahkan batal target untuk menikah bagi ikhwan.

Sudahlah lupakan masalah rumah itu segeralah menikah, karena rumah (rezeki) itu

adalah bagaian yang sudah tergariskan oleh Allah melalui takdirnya. Tapi rumah yang

dimaksud disini bukan rumah seperti itu, melainkan sudahkah kita minimal membuat

disain (maket) dari "rumah kehidupan" itu, ini yang terpenting. rumah kehidupan yang

terdiri dari pondasi – pondasi kefahaman tentang menikah baik tujuannya, akidah, dan

konsep – konsep dasar dalam berumah tangga yang Islami, bangunannya juga harus

kokoh dengan segala aturan, strategi dan program – program kerja yang jelas agar tidak

terdapat kehampaan dalam berumah tangga, program yang bernilai ibadah dan

pembinaan jangka panjang maupun jangka pendek untuk generasi selanjutnya, atapnya

pun harus mampu menopang badai dan angin topan sekalipun, atap yang kuat adalah

bagaimana belajar tsiqoh antar keduanya dan belajar menumbuhkan sikap

pahlawan/berani dalam menghadapi setiap cobaan yang menghadang secara bersama

layaknya peristiwa Khadijah dan rosulullah dengan atap pernikahan yang kuat saat nabi

Muhammad SAW diangkat menjadi rosul hingga Khadijah meninggal pun atap itu tetap

kuat bagi yang ditingalkan. (Izzatul Gumam) 10/06/04. 23:30 Tangerang.

Page 24: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 24 -

YANG BERTAMBAH !! YANG BERTAMBAH !! YANG BERTAMBAH !! YANG BERTAMBAH !! "Barang siapa yang mensyukuri nikmatKu akan aku tambahkan nikmat itu, dan barang

siapa yang mengkufuri nikmatKu sesungguhnya azabKu amat pedih"

Salah satu mensyukuri nikmat Allah adalah dengan taat kepadaNya dan I'tiba kepada

Rasulullah, metoda mensyukuri nikmat Allah adalah dengan menempatkan sesuatu

pada haknya. Menikah adalah hal yang fitrah dan sangat sunnatullah semua kita berada

didalam sistem itu, kita tidak bisa keluar atau berusaha keluar dari sistem itu, yang ada

seharusnya adalah bentuk ungkapan rasa syukur kita dengan kita tidak menolak dan

menerima fitrah itu, itulah syukur yang sebenar – benarnya.

Rasa syukur menempatkan kita pada keyakinan yang tertinggi dimana setiap takdir yang

Allah tentukan menjadi suatu keputusan yang terbaik menurut Dia dan Allah Maha

mengetahui segala urusan hambanya. bersyukur entah dalam keadaan baik atau buruk

(musibah) menjadikan kita menjadi hamba yang dipercaya memegang segala amanah,

ketika Allah telah percaya kepada hambanya maka tak ragu-ragu lagi untuk

menambahkan segala nikmatNya. contoh nyata generasi sahabat rosul, Allah selalu

menambahkan nikmat untuk generasi ini, bahkan multidimensi nikmat, Rosulullah ketika

meninggalkan masa lajangnya dan menikah dengan Khadijah banyak sekali

penambahan – penambahan kenikmatan itu diangkatnya menjadi rasul, nikmat

peningkatan kematangan diri dalam memeneg perdagangan, umat dan nikmat yang tak

terhingga adalah nikmat turunnya Al qur'an, dan penambahan nikmat itu terjadi setelah

tingkat syukur rosul yang tak teragukan lagi, sangat multidimensional!!! itu semua karena

rasa syukurnya yang hampir sempurna kepada Allah, dan kita? Dengan menikah kita

pun bisa karena menikah adalah bentuk syukur yang nyata, realita dan sunnahtullah,

syaratnya syukurilah nikmat nikah itu dengan sebenar-benarnya, ikuti contoh rosulullah

saat menikah, sebisa mungkin islamisasi didalamnya, insya Allah nikmat itupun

bertambah.

Sekali lagi cobalah bersyukur dan bersyukur kemudian merenung adakah nikmat yang

bertambah dari pernikahan itu (hasil survei dan observasi teman sekitar, orang tua dan

kerabat lain)? ADA dan seharusnya multidimensional!!!

Allah menguatkan/menambah rezeki bagi mereka yang telah menikah. Allah

menambahkan nikmat kematangan jiwa, psikologis dan emotional. Allah menambahkan

kesempurnaan keagamaannya setelah menikah. Allah juga menambahkan nikmat

Page 25: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 25 -

motivasi dan ketenangan beribadah setelah menikah. Allah menambahkan saudara bagi

kalian semua antara pihak suami dan pihak istri (nikmat ukhuwah) dan Allah

menambahkan nikmatnya agar dapat membajak ladang amal dirumah tangga sendiri.

Allahpun menambahkan nikmatnya dengan memberikan investasi amal dunia akhirat

berupa anak – anak yang terlahir. dan masih banyak lagi nikmat yang tak terhingga yang

Allah tambahkan. Kesemuanya hanya untuk orang – orang yang bersyukur dan

bersyukur akan nikmat Allah yaitu nikah dan memahami tujuan nikah itu sendiri,

masihkah kita kurang dengan "Penambahan itu" atau malah kita tidak bersyukur????.

Astagfirullah (Izzatul Gumam) (7-6-04) 11:45 Tangerang.

NABI NABI NABI NABI ADAM PUN MERASA SEPI ADAM PUN MERASA SEPI ADAM PUN MERASA SEPI ADAM PUN MERASA SEPI Sepinya nabi Adam melebihi sepinya pemuda jaman sekarang yang melajang (jomblo)

pada saat ini, so jangan takut kesepian menjadi ikhwan jadilah high quality joblo muslim

yang syar'I tentunya. Nabi Adam pun ternyata juga kesepian disurga saat itu walaupun

banyak segala sesuatu yang diinginkan semuanya bisa tercapai dengan mudah disana

taman surga yang indah, buah – buahan yang segar, sungai susu dan lain – lain yang

mungkin belum terjangkau dalam khayalan kita saat ini, tapi hanya satu terkecuali

wanita belum terpikirkan saat itu, dengan berjalannya waktu, kebutuhan sisi Psikologis

manusiawinya pun timbul saat ia merasa dalam kesendirian, ini sangat fitrah karena

model manusia yang Allah ciptakan memang seperti itu. Desakan kebutuhan dasar ini

meningkat sisi kepentingannya dimata Nabi Adam (Allah Maha Mengatur segala) dari

pada sisi kepentingan lain, tapi disisi lain kepentingan ini menjadi bumerang (ujian) bagi

Adam sendiri ketika ia terlena dan tergoda tetapi kesalahan bukan pada menikahnya tapi

bagaimana ia merubah presepsi tentang ibadah, menikah adalah ibadah temannya

ibadah adalah ujian dan ujian membuat manusia lebih matang berkualitas dan lebih

mengenal kebesaran Allah. Nabi Adam lebih matang ketika ia berada di dimensi kedua

setelah surga (hal yang baik) yaitu Bumi (Fana).

Pelajaran sejarah inilah yang harus diambil bagi mereka yang mulai merencanakan

menikah atau mungkin sisi psikologis&biologis yang mulai matang untuk berumah

tangga atau juga mereka yang hanya mengandalkan rajatunafs dalam mengambil

keputusan besar itu. Sekarang tergantung kita menyikapinya ketika berada dalam

kesendirian itu sudah banyak pelajaran sejarah yang sudah kita baca, dengar bahkan

Page 26: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 26 -

rasakan disekitar kita. kita hanya punya dua pilihan, kesepian kemudian menikah atau

tidak menikah dalam kesepian, ibadah sebagai cobaan atau cobaan sebagai ibadah.

(Izzatul Gumam) 7/06/04 tangerang 05:00.

FITRAH MEMIMPIN FITRAH MEMIMPIN FITRAH MEMIMPIN FITRAH MEMIMPIN

Ketika keinginan menikah itu datang dengan berbagai motivasi bagi seorang akhwat

adalah menjaga kesuciannya sebagai wanita tentunya dan melahirkan mujahid – mujahid

baru di era baru ini, lain hal bagi ikhwan selain dari itu ada hal fitrah yang sebenarnya ini

menjadi keinginan tersembunyi di dada seorang ikhwan, semuanya lelaki memiliki fitrah

ini entah seorang pemulung sampah sekalipun yang kehidupannya jauh sekali dari nilai –

nilai pendidikan dan keorganisasian apalagi seorang ikhwah.

Fitrah untuk memimpin atau mungkin yang lebih ekstrim "menguasai", ketika seseorang

lelaki ingin menikah sebenarnya fitrah itulah yang dominan timbul dari pada fitrah yang

lain, jadi ketika ikhwan mengatakan " Aku ingin mengkhitbah dan menikahkan mu ukhti"

saat masa proses khitbah berlangsung, maksud yang tersiratnya sebenarnya adalah "

jadikanlah aku pemimpinmu dan engkau adalah pengikutku marilah kita bangun jama'ah

ini dengan bai'atku ini". semua memiliki fitrah itu dan harus terrealisasi bukan hanya janji

– janji palsu seorang pemimpin terhadap rakyatnya. Fitrah akhwat sebagai

"manittaba'ani" (pengikut) menjadi pola saling melengkapi dalam proses keseimbangan

hidup. so akhwat pilihlah dengan cermat pemimpinmu karena hasrat memimpin di diri

lelaki menjadikan kamu harus mengikutinya dan tuntutannya adalah ketaatanmu.

(Izzatul Gumam) 11/06/04 tangerang

CINTA ITU BERMUARA DI MANA? CINTA ITU BERMUARA DI MANA? CINTA ITU BERMUARA DI MANA? CINTA ITU BERMUARA DI MANA? Ada berbagai macam bentuk pernikahan, tergantung landasannya tetapi bagi generasi

tarbiyah landasan ini disempurnakan, rosulullahlah dan khadijah sebagai bukti

pernikahan yang sempurna landasannya. cinta itu bermuara di mana? sangat cocok

judul ini terpikirkan untuk memenuhi tulisan ini, banyak nuansa pernikahan yang

ditimbulkan, bagi seorang seniman pernikahan yang ditimbulkan biasanya berbau seni

seperti pernikahan bintang pop M.Jackson dengan putri bintang pop legendaris era dulu

elvis presley, muatan senilah yang lebih ditimbulkan disini, bagi seseorang yang bergelut

Page 27: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 27 -

dibidang Politik biasanya muatan yang ditimbulkannya adalah nilai -nilai politis,

pernikahan untuk menyambung kehidupan politiknya itu sendiri, banyak sejarah

bercerita diindonesia seperti pernikahan antara pangeran kerajaan satu dengan putri

kerajaan satu lainnya yang terlihat sangat berbau politis, karena muara kehidupannya

politik dan masih banyak nuansa – nuansa lainnya. bagi seorang profesi kesehatan

biasanya lebih "safe" bila ia dalam membangun pernikahannya bermuatan kesehatan

antara dokter dengan farmasi atau farmasi dengan farmasi jarang sekali antara dokter

dengan pelayan restoran.

Tarbiyah Rosulullah menyempurnakan itu semua dengan melandaskan pernikahan

hanya pada agama, karena agama Islam itu universal, alamiyah dan fitrah karena itu

muatan pernikahan Rosulullah dengan Khadijah muatan yang sangat sempurna,

kenapa? karena Islam ajaran yang sempurna seperti dipernikahan rosulullah terdapat

muatan politik yang berorientasi pada da’wah karena pada masa itu khadijah adalah

wanita yang terhormat dimasanya, juga bermuatan ekonomu(bisnis) dan perdagangan

juga bermuatan da'wah (syi'ar) karena khadijah adalah pedagang sehingga

memudahkan syiar juga masih banyak muatan lain yang ada dalam pernikahan

rosulullah, sangat universal karena Agama Islam bersifat seperti itu dan penuh

kesempurnaan jadi sempurnakan pernikahan dengan muatan Islam bukan muatan –

muatan yang lain. cinta itu bermuara di mana? di Islam jawabku. (Izzatul Gumam)

11/06/04 Tangerang 07:30

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 28: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 28 -

Don’t be afraid : Don’t be afraid : Don’t be afraid : Don’t be afraid :

Baarakallahu Baarakallahu Baarakallahu Baarakallahu

laka.......laka.......laka.......laka.......Keberanian sejati adalah

lahir dari reaksi

pertimbangan ketakutan -

ketakutan yang sangat

terukur, kemudian ukuran –

ukuran tersebut

memastikan bahwa apa

yang akan dilakukan

memberikan sebuah

keyakinan harapan keuntungan besar, dan jika tidak dilakukan malah akan merugi besar

pula. Keyakinan itulah yang kemudian menstimulus (memotivasi) para pemberani sejati

untuk menyelesaikan kerja – kerja keberaniannya. Para penakut sejati selalu hadir dalam

ketidakmampuannya menakar ketakutan – ketakutan yang dapat berefek pada dirinya,

atau ia bahkan dapat mengukurnya, tetapi selalu gagal menghadirkannya menjadi

keyakinan yang selanjutnya gagal pula dalam menstimulus kerja keberanian itu.

Seorang pemberani sejati sangat bisa memastikan itu dalam keyakinannya. Seorang

pemberani sejati pun seorang yang sangat memahami ukuran – ukuran ketakutan itu,

yang secara tidak langsung berarti ia sangat memahami dirinya, lingkungan, harapan

dan masalah yang dihadapinya dengan baik. Oleh sebab itu ayat – ayat Al qur’an yang

turun selalu diiringi secara seimbang antara bicara tema neraka dan syurga, hukuman

dan hadiah, perumpamaan dan realitas, sejarah masa lalu, kekinian dan proyeksi masa

depan, agar kita mampu mengukur fenomena ketakutan – ketakuatan (was – was) itu

dalam kerangka syar’I menghadapi dunia fana ini. Maka tak salah jika generasi –

generasi pemberani sejati, hanya hadir pada generasi pertama dalam didikan rosulullah,

setelahnya adalah perbagian – perbagian keberanian sejati sisa saja.

Generasi pemberani sejati biasanya sangat memahami dustur-nya (Al qur’an). Kisah –

kisah pemberani sejati juga banyak diabadikan di kitab itu pada porsi kemuliaannya.

Diceritakan karakternya juga pada awal dan akhir kisah selalu saja ada sanjungan –

Page 29: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 29 -

sanjungan yang kadang berupa do’a atas keberanian monumentalnya. maka, indahnya

manhaj ini dalam banyak kajian siroh Nabawiyah pun selalu mengiringi antara

keberanian dengan do’a. Do’a yang bahkan bisa menstimulus keberanian, atau do’a

itulah yang akan menyambut riang para pemberani sejati pada karnaval – karnaval

permohonan berupa harapan ganjaran dari amal – amal keberanian itu.

Kisah itu dapat diwakilkan oleh sahabat rosulullah Sa’ad Bin Abi Waqqash yang bergelar

“singa yang menyembunyikan kukunya”. Seorang ksatria pemanah berkuda terbaik,

muslim pertama yang melepaskan anak panah dan yang pertama pula terkena anak

panah pada medan perang uhud. Jika memanah pastilah ia tepat mengenai sasaran.

Maka ketika Sa’ad ditanya tentang rahasia keberaniannya itu beliau menceritakan,

bahwa rosulullah pernah mengajukan do’a kepada saya seperti ini : “Ya Allah,

tepatkanlah bidikan panahnya dan kabulkanlah do’annya...! jadi, memang selalu ada

do’a di manhaj ini dalam menstimulus untuk menciptakan sebuah kisah – karya

keberanian abadi. Atau kisah lain penghormatan pemberani sejati dengan karnaval

permohonan do’a yang diucapkan rosulullah ketika seorang pemberani sejati Hamzah

Bin Abdul Mutholib yang memiliki gelar ”singa Allah dan panglima para syuhada” itu

syahid dalam pertempurannya

”Melimpahlah atasmu Rahmat ar – Rahim

Akulah saksi bagimu di hadapan al – Hakim

Engkaulah pendekar penyambung silahturahmi

Berbuat kebaikan pembela yang di dhalimi..”

Don’t be afraid!!, Kita pun bisa mendapatkan iringan – iringan do’a atas keberanian sejati

itu, walaupun bukan dalam kapasitas kesyahidan seperti para sahabat rosulullah. Tetapi

beban keberanian ini hampir mirip dengan itu, walau tak serupa, pada sebuah amal

keberanian tentang sebuah akad. Akad yang merupakan salah satu perjanjian besar

(mitsaqon gholizo) dalam kehidupan manusia. Perjanjian besar yang tersimpan amanah

besar pula pastinya. Memutuskannya untuk melaksanakan akad itu adalah keputusan

para pemberani sejati, bukan untuk para penggombal sejati (awas,Gombal warning

melanda!!), dan ia sangat berhak akan do’a – do’a yang juga pernah mengiringi para

pemberani sejati pada masa - masa terdahulu. Do’a yang sangat dianjurkan rosulullah

untuk menjadi referansi kita saat hadir dalam perayaan - perayaan keberanian itu atas

akad yang telah disepakatinya, beginilah iringan - iringan do’anya :

Page 30: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 30 -

” Baarakallaahu laka, wa baarakallahu’alaika, wa jama’a bainakuma fii khaiir”

Semoga Allah karuniakan kepadamu, dan semoga Ia limpahkan barokah atasmu, dan

semoga Ia himpun kalian berdua dalam kebaikan.

(Izzatulgumam, 09062009; 22:00 WIB; Kebarokahan atas keberanian, are you?

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Page 31: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 31 -

IZINKANLAH KU MENCINTAIZINKANLAH KU MENCINTAIZINKANLAH KU MENCINTAIZINKANLAH KU MENCINTA (cerpen) (cerpen) (cerpen) (cerpen)

Part Desember (1)Part Desember (1)Part Desember (1)Part Desember (1)

21:15 WIB21:15 WIB21:15 WIB21:15 WIB

“Cobalah dulu akh gumam” sergahnya dalam harap. Ekspresinya yang

meningkatkan gelombang ithiromku untuk tetap mengambilnya.

“Jazakallah,

nanti ana kabari

secepatnya” kuterima

sepucuk amplop itu.

Rasa harap, cemas

berbalut keyakinan

sedang tidak ada

dihari ini, entahlah

kenapa maka segera

ku pulanglah

setelahnya, ku sela

sepada motor yang

sudah ingin lekas meminta pulang juga setelah dari pagi menemani da’wahku hingga

malam ini.

Seperti biasa, seperti tak ada kejadian yang istimewa padahal sebelum-

sebelumnya kejadian seperti ini merupakan momentum spesial dalam hidup sesorang

muslim (ikhwan). Menerima sebuah biodata umumnya teman-teman ku merasakan

seperti memegang dan merangkul sebuah bukit uhud. Inilah kali yang ke tiga, fikir ku

bergumam.Terbiasa berbalut jenuh jadi hampir mengendap, bak rutinitas matahari

bersinar dan sesampai waktu sore pun tenggelam. Tak ada yang spesial,turunnya air

hujan yang pasti jatuh kebumi, juga bilamana anak pertama dewasa akan berkurang

“kaget”nya ketika lahirlah anak lanjutan. Sudah lebih dari tiga bulan aku baru kembali

mendapatkan biodata akhwat dari seorang “Pembina”.

22:15 WIB22:15 WIB22:15 WIB22:15 WIB

Sesampainya pulang, biasanya ku tutup pintu rapat dan membacalah, tapi kali ini

kuletakkan acuh di meja belajarku. Entahlah juga mungkin hari ini kelelahan cukup

menyita dan semangatpun sedang membungkam. Berfikirku biarlah saat qiyamulail nanti

Page 32: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 32 -

baru ku buka sepucuk amplop itu. Malam ini lebih hening, orang tua, adik dan

keponakkanku sudah tertidur pulas dalam ruang mimpi yang indah.

03:45 WIB03:45 WIB03:45 WIB03:45 WIB

Shalat witirku pun selesai, qiyamulail malam ini begitu berat. Amalan yang berat

melahirkan pahala yang besar pula, begitulah hiburku dalam kantuk yang mendalam.

Tidak dengan ayat – ayat panjang kali ini. inilah yang membedakan kita dengan generasi

qur’an yang menjadi generasi awaliun, qiyamulailnya merupakan madrasah malam

talaqi qur’an kepada Rabbnya, qiyamulalilnya adalah penghayatan akan visi dan

tarbiyah ruhiyah menuju rihlahtulillah, qiyamullail juga ternyata bentuk ungkapan

ungkapan rasa syukur yang takkan terhenti. Berputar ditiap malam hari-hari dari

kenikmatan lelah harimau nya siang dan biksunya malam. Ayat –ayat makkiyah

dibacakan pada periode makkah dan ayat-ayat madaniyah dibacakan juga pada

periodenya, sebagai penyadaran kembali akan visi, “menghapal” misi dengan jiwa yang

sadar, hati tenang terbuka sehingga ayat yang dibaca mampu berdifusi secara perlahan,

tapi pasti menyerap, menusuk, memberikan energi kembali.

“Sreet…”tenyata lem perekatnya agak kuat sehingga amplopnya terpaksa ku

robek. Ku buka hingga beberapa lipatanpun terungkap. Langsung seperti biasa ku lihat

bagian prioritas biodata dari urutannya; amanah da’wah, yaumiyah, dan lama

tarbiyah.Itu yang lebih penting dari semua. Aku baru menemukkan foto dalam halaman

terakhir dari lembaran – lembaran tersebut.

“ Masya Allah, sepertinya aku pernah bertemu, benarkah ia?” kagetku yang

menghentakkan kantuk, reflek akselerasi saraf kedua matakku pun berkontarksi dengan

cepat sehingga lensa mata keburaman menjadi ketajaman. Wajah yang tak asing, sebab

foto dalam biodata ini mengingatkanku pada kisah “gelombang” di Bus Kuning dua tahun

yang lalu, akhwat jilbab warna coklat, berkacamata dengan Nur (cahaya) rona wajah

yang ku kenal betul ekspresinya. Foto dan bayanganku pada nur (cahaya) wajah itu tak

Jauh berbeda, hanya saja terlihat lebih dewasa. Tak menyangka dunia ini penuh

misteri, misteri yang tak mudah ditebak, tentang perjodohan apalagi yang begitu ghaib,

begitu musykil tapi pasti. Misteri yang membuat aku serasa bermimpi. Didahului dengan

mimpi….dan sekarang apakah aku masih bermimpi ya Rabb?. Segala tentangnya

sekarang nyata dalam gambaran singkat diri, keluarga dan aktifitas da’wahnya. Akhir

halaman itulah yang akhirnya membuat ku harus mengulang membaca secara serius,

hingga beberapa kali balik. Kantukku hilang dimakan penasaran mendalam. “benarkah

ini wanita itu, ya Rabb?” bertanya dalam kebimbanganku sendiri.

Page 33: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 33 -

“Subhanallah, beliau hafidz!akhwat ini hafidz qur’an” begitulah dihalaman kedua

beliau bercerita,sadar hati ku bergumam dalam relung terdalam. Tak kusangka diusia

yang muda dan dikampus yang serba sains ini masih ada penghapal qur’an sejati. Acuh

menjadi semakin mengacuh dan menghina diri sendiri untuk merendahkan diri.

“Aku,.. apa yang bisa ku banggakan dan kubandingkan tentang ke Islamanku

nanti diproses ta’aruf, Juz 30 saja banyak yang bolong,…uhhff” fikirku mendalam malam

itu bersama bintang. Bintang yang mampu bercerita banyak tentang malam.

Ketaatannya menerangi malam seharusnya mampu mengiringi ketaatan ibadah ku.

“Bukankah seorang hafidz selayaknya juga mendapatkan seorang hafidz”,

merendahku pada posisi kondisi jiwa yang lebih rendah. Rendah diri yang sadar akan

kapasitas diri.

“Ya Allah,pasti pembinaku salah kali ini atau mungkin tertukar dengan temanku

….bukankah beliau juga tahu kapasitasku yang lemah dalam menghapal”, memang jika

harus memahami suatu makna tafsir, membaca permasalahan da’wah untuk mencari

solusi dan membuat strategi menjadi kelebihanku.Begitulah teman-teman ku sering

menjuluki seorang creator or analisator da'wah. Hal lain adalah telinga ku yang kata

banyak orang jika mendengar maka mengingatlah ku.

“bagaimana nanti jika akhwat itu meminta mahar sebuah hapalan qur’an, wah

gawat darurat siaga satu akhi” renungku dalam hayalan yang terlalu panjang, walau aku

hanya mampu menebak menjaga optimis, mungkin akhwat itu hanya meminta

kelengkapan hapalan standar seorang ikhwan; juz 30,29 dan surat Al anfal, Al Kahfi, Al

an’am juga surat At taubah.

”mungkin sekitar itu” hibur kepesimisan ku sejenak. Sebab ada dari beberapa

kisah temanku, calon istrinya meminta muroja’ah Qur’an sebagai mahar pernikahannya.

Memang agak tidak begitu mengkhawatirkan jika itu standarnya,sebab sudah ada dari

beberapa bagian yang ku hapal dengan lisan penuh dan dari kesemuanya telingaku

mampu menghapal dengan jelas. “ini harus menjadi biodata yang terakhir kupegang,

apapun resikonya nanti bisakah??” azzamku bergelora. Aku sudah terlalu letih untuk

masalah ini. Akhir dari kepastian yang terus menuntut masa depan.

04:30 WIB04:30 WIB04:30 WIB04:30 WIB

Adzan berkumandang dengan lantangnya , membangunkan semesta untuk

berdzikir kembali dari lalai dan istirahatnya malam. Agenda amal senin memanggil

segenap raga, agar tetap semangat. Memulai dengan gairah hidup untuk sebuah

harapan baru……”Ya Rabbi aku harus lebih hidup hari ini, yang hidup untuk menghidupi”

sambil ku tutup mushaf yang ku genggam erat.

Page 34: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 34 -

Part Desember (3)Part Desember (3)Part Desember (3)Part Desember (3)

14:00 WIB14:00 WIB14:00 WIB14:00 WIB

“Seperti biasa,harus sesederhana dan sejujur mungkin!!” sergah hatiku berkata

dalam prolog sendiri, memantapkan sebuah visi hidup yang selama ini diambil menjadi

sebuah jalan hidup dan lifestyle ku. Menatap jam dan waktu yang terus bergulir akan

janji sore ini untuk ta’aruf dengan akhwat tersebut. Tidak ada persiapan istimewa, hanya

berbekal qiyamullail malam tadi, aku rasa itu sudah lebih dari cukup. Seperti biasa, ku

siapkan laptop dalam tas dan Al qur’an yang akan setia menemaniku setiap saat.Cukup

itu. ”semoga ini menjadi yang terakhir!!”.

17.15 WIB17.15 WIB17.15 WIB17.15 WIB

Klarifikasi, verifikasi, validasi dan konfirmasi telah selesai sudah. Jam sore itu

pun memanggil iri dengan keberkahan proses ini. tetapi belum juga dilakukan proses

“closing” oleh kedua belah pihak, sebab terhalangi oleh kehangatan yang terjadi dalam

proses ini. Semua saling menunggu malu-malu untuk mengakhri peristiwa ini, yang

ditunggu akhirnya termuntahkan dari salah satu pihak.

“Apakah antum mau langsung melanjutkan proses ini akh gumam?” seru pembinaku

saat itu dengan wajah yang penuh gelora harap.

Tak kujawab langsung. Kutatap sekilas untuk terakhir kali menyakinkan bahwa

diwajahnya ada tersimpan sebuah harapan dalam Nur (cahaya) wajahnya yang

sederhana mampu menyiratkan gelombang optimisme, gelombang emosi raut semangat

pembangun peradaban, dan kilatan bayangan kaca matanya mampu bercerita tentang

kematangan ilmu dan pengalaman da'wah.

"Bismillahirrahmanirrahiim, insya Allah Ustad". ku tundukkan kepala sejenak ku

barengi dengan ucapan istigfar.

"Bagaimana dengan anti, apakah ingin menjawab langsung hari ini juga?". Sela

Pembina ku, memastikkan. Keadaanpun menjadi hening sejenak, seakan semua

membungkam dalam kompak serempak.

“insya Allah, tapi ada satu syarat mutlak jika akh gumam memang serius,

bisakah antum menghadiahkan saya dua buah hapalan surah Al qur’an selama proses

ini dan selanjutnya nanti?". Tanyanya dalam senyum yang khas tidak menghadapku

jelas.

"Ya, Rabbi Benar dugaanku", kelemahan diri yang tak bisa terhindari, kelemahan

diri yang memang harus dihadapi."ya, tergantung ukht, sepanjang surat apa?". Tanya ku

menjaga emosi, sebab tetap berharap momentum ini adalah kejadian yang harus

menjadi momentum terakhir.

Page 35: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 35 -

"Keinginan ku cukup sederhana kok akhi, apakah antum sudah hapal surat An Nuur dan

Luqman akh?". Memang keinginan akhwat itu yang cukup sederhana dalam

menciptakan keluarga Islami, menjadikan surat An Nuur menjadi cahaya bagi visi

keluarga da’wah dan surat luqman menjadi pondasi aqidah dan pendidikan jundinya

kelak. “Ajarkanlah surah An Nur kepada keluarga kamu” begitulah pesan Rosulullah

kepada kita, Umar ra. Juga berpesan serupa dan menambahkan disamping surah an

Nur juga an Nisa dan al-Ahzab. Beliau hafizd dan telah hafal dengan fasih ketika

menceritakan beberapa ayat pentingnya kedua surat itu kepada ku dan kepada dua

Pembina yang hadir dalam diskusi wacana membangun pondasi keluarga Islam.

JIKAJIKAJIKAJIKA

Jika kau jangkar tambat hati, aku rumahmu adalah surga

Jika kau dermaga pelayaran jiwa, ku ceritamu keluarga lukman

Dan kuharapmu keluarga imran.

Dan jika kau yang berhak melahirkan matahari dan jundi – jundiku kelak,

Separuh nafasku milikmu selalu..tanpa titik lelah ditiap halaman

Cita – cinta buku kehidupan ini.

(Depok; Desember 07)

Otak ku saat itu berfikir keras, sambil ku buka mushafku segera. Jelas aku tidak

hapal kedua surat itu semuanya. Jika penggalan ayat- ayat pilihan dari surat luqman dan

An nur itu masih mudah ku hapal sebab saat mengaji di TPA (sekolah dasar hingga

SMP, enam tahun lamanya mengikuti lembaga itu; hingga tahap melagukan qur'an ku

geluti) dulu hal itu menjadi hapalan harian sebelum memulai pengajian berlangsung dari

sekian banyak hapalan lain (surat Al imran tentang ukhuwah, ayat kursi, dan beberapa

penggalan surat Yaasiin,dll), walaupun sebenarnya baru bisa ku pahami ketika ku

Tarbiyah selama ini. Ayat dari surat Luqman yang sering dibacakan mengisahkan

perintah seorang ayah agar anaknya menjaga dan memurnikan ketauhidan hanya

kepada Allah swt.Telinga ku lah yang menjaga hapalan itu, telinga yang mampu

merekam suara dari banyak nada didunia ini. Nada ayat itu masih terpelihara dalam

telinga dan terkunci dalam hati ku hingga sekarang. Ku bolak – balik menghitung

seberapa banyak lembaran halaman dari gabungan kedua surat tersebut, ternyata

semua digabung berjumlah sekitar 10 lembar banyaknya tepat sekitar 1 juz.

"fiuuuuh, ana belum hapal, berarti sekitar satu juz ya ukht, apakah hal itu

memang harus menjadi syarat mutlak untuk menikahkan ukht?". mengajaknya juga

untuk memastikan hasil kalkulasi ku yang ternyata memang tak salah. "Yap syarat

Page 36: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 36 -

mutlak.Apakah ada yang salah akhi, satu juz untuk jangka dua bulan, apakah antum

keberatan akhi?" tantangnya dalam rona wajah yang tetap terlihat teduh.

"ana yakin, antum pasti bisa kok akh gumam" udara keoptimisan yang

dihembuskan ke telingaku oleh kedua Pembina yang hadir.

"ok jika itu memang menjadi sebuah kebaikan, ana terima syarat mutlak yang

akan insya Allah saya penuhi dalam dua bulan ini" memastikan tantangku kembali.

Benar juga kenapa tidak harus dicoba dulu, toh syarat itu tidak ada nilai mudharatnya

malah lebih banyak nilai kebaikannya.

“surat Luqman untuk talaqi dalam pertemuan dengan antar orang tua ku dan

surat An Nuur yang antum harus hadiahkan untuk pernikahan nanti” begitulah aturan

yang beliau ceritakan sebagai sebuah adat tertentu ditiap siapapun anggota keluarganya

yang ingin menikah.

"Kenapa antum bisa begitu yakin dan percaya sekali dengan ku, ukht? Bukankah

orangtuamu pun belum di minta persetujuannya" keherananku berjurus tanya-tanya

penuh keinginan menjawab keraguan. Entahlah Pembina ku dan pembinanya pun

seakan diam menyembunyikan sesuatu.

“insya Allah keluarga ana sudah berpesan setuju terlebih dahulu dari niat dan

keberadaan antum, ayahku mengenal dan percaya betul dengan antum akh”. Upaya

akhwat itu menyakinkan ku.

“akhi antum masih ingat saat beberapa tahun lalu mengajak seorang imam

besar masjid myanmar berkeliling kota malam itu? Itulah ayahnya, ukht ini lahir dari

istrinya yang di Indonesia (sekarang keduanya tinggal di Myanmar)". Selak ucapan

Pembina mengusir keraguanku.

"yap ayahku kenal betul dengan ustad (Pembinaku) antum akhi". Menimpali ucap

akhwat itu dalan ketidak percayaan ku akan momentum jarang ini.Pembinaku pun hanya

mengangguk, menandakan kebenaran ucapan akhwat itu.

“Subhanallah,Pantas saja, kenapa pembinaku tak memberitahuku sebelumnya”.

Seakan ku tak percaya. Memang saat pertemuan itu kami sangat terbuka dan hangat

sesekali berduskusi selama perjalanan mengantarkannya keliling kota malam itu. Sosok

imam besar masjid Al hafizd yang sangat berwibawa, fleksibel dan menghargai setiap

pendapatku walaupun usia ku jauh sangat lebih muda. Mulai diskusi tentang da'wah,

sosial masyarakat dan tentang lemahnya umat muslim untuk mengkaji Al qur'an. Pesan

singkatnya yang paling berharga saat itu adalah "menghapal Al qur'an itu mudah akhi,

kuncinya ikhlas dan taat jangan dipaksakan, maka hati akan mudah menerimanya".Saat

itu juga beliaupun menyarankan metode yang paling mudah dan sederhana dalam

Page 37: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 37 -

menghapal Al qur'an tanpa "memaksakan diri" yaitu dengan mengulang cukup sepuluh

kali tiap satu ayat dalam sehari. Jika ingin menghapal kata basmallah maka ucapkan

kata "bismillahirrahmaanirrahim" sepuluh kali, insya Allah akan hapal tapi ingat kuncinya

ikhlas dan taat, jaminnya. Senyum khasnya memandangku setelah memberikan

tausyiah itu seakan mengharapkan ku juga menjadi seorang hafizd qur'an.Terbangkit

bayangan kenanganku, Ia pun saat itu pernah bercerita kepadaku tentang anaknya yang

sudah hafizd setelah masuk bangku kuliah, tetapi beliau tidak merinci dengan jelas siapa

anaknya itu dan kuliah dimana.

Matahari yang melahirkan matahari, seorang hafizd qur’an dari seorang ayah

yang juga hafizd qur'an. semakin minder saja aku sore itu, siapa aku, siapa ayahku,

siapa keluargaku, tidak ada yang istimewa. Tidak ada yang hafizd bahkan juz amma

saja masih terbata-bata dan yang lebih parah beberapa dari keluarga masih dalam tahap

belajar I’qra.

"The last, pesan ayah ana antum langsung saja datang ke rumah nanti dengan

ayah atau beberapa perwakilan keluarga antum. Pesannya juga salam dari ayah ana

buat antum akhi".Akhwat itu terlihat sejenak berfikir seakan megingat sesuatu " Oh ya,

bulan depan ayahanda dan ibu akan datang ke Indonesia, semoga antum bisa

meluangkan waktu dibulan itu ya" sergahnya, seakan mempercepat percapakannya

sebab memang waktu sudah beranjak akan adzan maghrib.

"wa'alikumusalam" Mengangguk aku, ku tahu maksudnya bahwa tak perlu ada

pertemuan perkenalan antara aku dan kelurganya (ayahnya) karena sepertinya keluarga

beliau sudah mengenal dan menerima ku sehingga memotong singkat waktu proses

yang ada."Insya Allah akan ku coba ukh, jika anti adalah jodohku maka takdirku adalah

hafizd" azzam ku yang penuh qonaah dan tawakal.

IZINKALAH KU MENCINTAIZINKALAH KU MENCINTAIZINKALAH KU MENCINTAIZINKALAH KU MENCINTA

Biarkan aku menggapai hafizd ku

Menggapai yang tak boleh pergi lagi

Menggapai gelombang yang tak boleh hilang lagi

Azzam hafizd ku yang kelak menanti takdir pasangan jiwaku

Ya Rabbi pemilik cinta, izinkanlah ku mencinta

Mata, telinga, dan hati izinkanlah aku menggapai hafizd ku

Page 38: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 38 -

Januari Mentari (3)Januari Mentari (3)Januari Mentari (3)Januari Mentari (3)

Ahad, 10:00 WIBAhad, 10:00 WIBAhad, 10:00 WIBAhad, 10:00 WIB

Hari ini mentari harus berpihak kepada ku, harus tersenyum merekah dengan

ikhlas diwajahku, walaupun selama perjalanan hanya ada diam dalam gumam

menggapai hafizd ku yang takut hilang, takut terlupa. Malu yang tak bisa ku bayangkan

jikalau ku lupa saat talaqi nanti yang diperdengarkan oleh dua buah keluarga besar.

Sebenarnya sudah ku hapal, hanya takut dalam perjalanan Bekasi-Jakarta membuat

mata ini tak terkendali sehingga hatipun bisa bermaksiat tak terkendali, hanya menjaga.

Aku, Ayah dan beberapa anggota keluargaku datang dengan satu mobil sewaan, bukan

sedan atau sekelas kijang keluarga tapi menyewa angkutan umum:Koasi sehingga

kebersamaan pun melekat, merekat dan hangat. Maklum hanya itulah kemampuan

keluargaku sekalian juga menerapkan azas manfaat, memberi banyak manfaat pada

lingkungan sekitar yang kebetulan tetanggaku adalah supir mobil koasi. Tetap saat

semua mampu menikmati perjalanan, aku hanya bergumam tak henti dengan mushaf

yang terus ku pegangi erat.

"ayo A' hapalin, jangan malu-maluin loh" ledek adik-adik ku yang terlihat cukup

menikmati perjalan ini.

13:30 WIB13:30 WIB13:30 WIB13:30 WIB

Waktunya talaqqi qur'an. Setelah semuanya mampu mencairkan suasana,

setelah semuanya berdiskusi dengan hangat. begitupun aku yang sangat rindu sekali

dengan imam besar itu, seakan bertemu dengannya kali ini serasa rindunya bertemu

dengan sosok seorang khalifah besar. Kehadiranku yang apa adanya dengan angkot

diterima dengan sambutan senyum berbaris dihalaman depan rumahnya.Tanpa beban,

ikhlas yang mengalir deras terlihat ditiap raut dan tiap gerik bola mata saat setiap

anggota keluarga ku dan keluarga akhwat itu berinteraksi, hidangan pun berkah terlahap

setelah semuanya shalat dzhur berjama'ah di musholla rumahnya. Rumah minimalis

dengan halaman yang sangat luas menurutku sehingga kehadiran keluargaku cukup

ditempatkan dihalaman kebun belakang rumahnya yang asri tersebut. Semakin

menambah atmosfer kekeluargaan.

"waktunya untuk talaqqi, mintalah janjimu Nak" ayahandanya mengutarakan

maksudnya dengan halus.

Terdengar juga oleh telingaku perkataan itu, menyadarkan kembali janjiku pada

akhwat tersebut untuk talaqqi surah luqman kepadanya dan keluarganya. Sebagai

syarat mutlak melanjutkan proses ini.langsung saja ku ambil alih kendali suasana siang

itu, semua muka tertuju kepadaku.

Page 39: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 39 -

"baiklah untuk mempersingkat waktu, alangkah baiknya segera ku penuhi janjiku

untuk talaqi. Jika ada yang keliru segeralah perbaiki aku ya" memintaku persetujuan

semuanya untuk memulai.Dan semuapun terdiam kushyuk mendengarkan.

"a 'udzubillahiminsyaithonirozhim, bismillahirrahmaanirrahiim. Aliflaaam miiim……"

entahlah seakan aku menjadi lebih tenang dan lebih kusyuk membacanya pada momen

ini, seakan surah ini menjadi sebuah kebutuhan inheran bagi ruh ku saat ini. Semua

masih teliti mendengarkan talaqiku, ada beberapa keluarganya dan keluargaku yang

mendengarkan sambil mengkaji membuka mushaf takut terjadi kekeliruan

hapalanku.hening…

Hampir di akhir dua ayat terakhir, akupun terdiam menghentikan bacaanku.

Persis di dua ayat terakhir aku tak mampu meneruskan bacaanku. Wajahku tertunduk

sejenak, berat sekali ku lanjutkan ayat ini. Semua yang hadirpun banyak tanya, dan ada

beberapa yang berusaha mengkoreksi "akh gumam, ya ayyuhannas…2x.". Aku tetap

diam sebab aku sangat hapal artinya.

"Hai manusia, bertakwalah kepada tuhan-mu dan takutilah suatu hari yang (pada

hari itu) seorang bapak yang tidakdapat menolong anaknya dan seorang anak yang

tidak dapat menolong bapaknya sedikitpun….(Qs 31:33)". diamku dan sedihku

membawaku pada keadaan keluargaku yang lemah sekali dari pemahaman dan

kedekatannya dengan Al qur'an. Diam dan sedihku menerawang ku pada ketakutan

pada hari dan berita besar itu. Hanya Al qur'an yang dapat menyelamatkan keadaan

manusia nantinya.

"akhi, ya ayyuhannas…." Nada suara halus yang membangkitkan semangatku

untuk melanjutkan talaqi ini, akhwat itu memanggilku untuk melanjutkan menyelesaikan

dua ayat terakhir surah luqman itu.

"ya ayyuhannasuttaquu….." ku ucap lanjut bebarengan dengan keyakinan ku

untuk bisa melanjutkan kehidupan ini bersamanya kelak jika memang ia adalah yang

terbaik. Selesai sudah talaqi ku, disambut haru bagi yang mendengarkan semua.

Ayahku hampir tak percaya kalau anak nya cukup bagus bacaan qur'annya, senyum

bahagia ku lihat dalam rona imam besar itu sambil menganggukkan kesetujuannya, tapi

anaknya hanya tertunduk hijab.

"gimana ya ustad kelanjutannya, nanti" ayahku mengambil bicara setelah

hapalanku selesai terucap ke keluarga akhwat itu.sedang aku masih terdiam, tak

menyangka aku bisa melakukannya dengan baiak hari ini. Bersyukurlah.

"Thoib, ya sudah jika niat dan kewajibannya sudah terpenuhi, maka haknya

harus sudah boleh termiliki" begitu tawadhu dan wibawanya beliau jika berbicara.

Page 40: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 40 -

"Maksud ustad?" tanyaku memperjelas kalimat tersebut.

"Maksudnya kita akad nikahkan saja sekarang, tidak usah menunda-nunda

waktu yang ada, saya pun sudah menyiapkan penghulunya,lengkap sudahkan syaratnya

pak?" sedikit memaksa ku dan keluarga yang ini merupakan rencana diluar kendali.

Memang sangat jarang hal ini terjadi. Ayah ku pun hanya terbingung, malah

menatapku…..seakan meminta jawaban dari sinar mataku juga. Sekelebat itupula ayah

bunda ku saling berbisik….terucaplah keputusan

"sungguh sangat mulialah kejadian hari ini, kami sebagai keluarga hanya

menyerahkan kembali kepada anak kami gumam, gimana nak?" kulihat sinar mata

keikhlasan terpancar.

"Tapi ustad, Ana belum hapal surat An Nuur seluruhnya ustad? Panik ku, terlihat

sekali wajah gagap ku kali ini. memang benar sebab baru setengah dari surah itu

sedang ku hapal. Semua yang hadir menatap focus kepadaku, tajam dan menerkam,

tapi entah kenapa sesaat itupulah lah semua tertawa dan tersenyum dengan riangnya.

Begitupun "gelombang hafizd"ku yang ku lihat tertunduk dengan senyum dan rona

cahaya wajahnya yang khas……dan setelah itupula kebingunganku mencair…"masya

Allah, apakah ini benar sudah berakhir?"

6 tahun kemudian,02:30 WIB6 tahun kemudian,02:30 WIB6 tahun kemudian,02:30 WIB6 tahun kemudian,02:30 WIB

"Abbi, yaa ayyuhalmuddatsir, Abbi, bangun bi?" suara halus nan lembut yang

sangat ku hapal menghampiri telinga kanan ku, di iringi kecupan ringan dikeningku yang

sangat ku kenal teksturenya. Sebab inilah sebuah alarm rutinitas terindah kami,

begitulah kala bidadari membangunkan malamku, bersinergis pula oleh cubit-cubitan

kecil di pipiku oleh sosok anak 5 tahun yang juga bangun malam itu. Tetapi sengaja

mataku berpura tertutup, aku ingin menunggu panggilan yang lebih indah dari ini.

Tunggu saja sejenak.

"Abbi, Abbi, Abbi Al Hafizd bangun, ayo imami bunda dengan surah An nur

malam ini" Benarlah…tak langsungku terbangun, sebab kalimat indah ini dan reaksi

selanjutnyalah yang selalu ku tunggu disetiap malam agenda qiyammulail kami. Agenda

talaqqi qur'an kami. Agenda rihlahtulillah kamu. Agenda syukur dalam kesederhanaan

hidup kami. Sengaja kelopak mata ku buka satu – satu demi satu, tak langsung

terbangun, saling menatap penuh cinta dan tersenyumlah kami berdua dalam mesra

dalam hening malam itu. Dan selalu ku balas dengan kata yang paling ia sukai "Bunda,

aku hanya ingin mencintaimu dengan sederhana karena Allah dan RasulNya". Dialah

istri dan putra pertama ku, yang setia menapaki setiap harinya pondasi keluarga ini

Page 41: (Ebook Baarakallahulaka).pdf

- 41 -

dengan Al qur'an. Seorang istri hafizd yang akhirnya mendapati seorang suami yang

kemudian hafizd. Indahnya keluarga dengan cahaya, istriku cahaya kehidupanku. Istriku

nur (cahaya) yang lahir dari cahaya hafizd dan pemeliharaannya terhadap Al qur'an.

DIMENSI PERADABANDIMENSI PERADABANDIMENSI PERADABANDIMENSI PERADABAN

Dimensi titik muara peradaban dimulailah

Bila ia ingin memulai bangunkanlah,

Walau tidurpun lelap dan mimpinya nikmat.

Bermesra ujian selalukan mekar harapan

Bangunkanlah dan bisikkan “aku hanya mencintaimu karena Allah dan rosulnya”.

(Depok; Desember 07)

(170308 Izzatulgumam;kost Depok , Izinkanlah ku mencinta-Mu)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------