16
Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi Pemilihan Umum (KPU) di seluruh daerah telah merampungkan pendaftaran bakal calon kepala daerah. Pada 9 Desember nanti, perhelatan lima tahunan guna memilih kepala daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota akan digelar serentak. Akan tetapi, proses penjaringan bakal calon kepala daerah yang digelar partai politik, ditengarai masih diwarnai praktik pemberian uang mahar. Kendati dalam berbagai kesempatan pimpinan partai politik telah memberi jaminan bahwa dukungan yang diberikan tanpa mahar politik, tetap saja isu jual beli dukungan bagi calon yang akan menggunakan parpol menyeruak. Uang Mahar Pilkada Menyeruak KPU Bisa Batalkan Pencalonan Kepala Daerah Ke Hal. 15 JAKARTA, GPP Padahal, penyetoran uang ma- har telah dilarang dalam UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada dan Peraturan KPU terkait Pilkada. “Saya harus buat keputusan untuk tidak mengikuti proses pilkada, menghentikan prosesnya dan me- nolak transaksi, menolak mem- bayar partai demi ambisi, mengejar kekuasaan dengan jalan pintas,” ungkap bakal calon Bupati Mang- garai, Nusa Tenggara Timur Sebas- tian Salang kepada wartawan di Jakarta, Selasa (28/7). Karenanya, Sebastian juga me- minta maaf kepada anggota tim, relawan, pendukung dan keluarg- anya yang kecewa, marah dan tidak menerima karena dirinya tidak dapat ikut pilkada. “Seperti janji saya di awal, apabila partai minta bayar saya akan menolak dan me- milih mundur dari pencalonan dan akan disampaikan kepada publik,” tutur Koordinator Forum Masyara- kat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) itu. Dia ingin memberi pesan ke- pada bangsa ini bahwa di tengah sikap pragmatis partai dan poli- tik, masih ada pihak yang berani melawan. “Di tengah pesimisme publik dalam proses pilkada ini masih ada orang seperti kita yang tidak goyah dengan prinsip dan nilai yang kita yakini,” tuturnya. Sementara itu, Research Man- ager Formappi Lucius Karus menceritakan, awalnya Sebas- tian sudah mendapatkan dukun- gan dari dua partai, yakni Partai Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, dua partai itu belum cukup untuk memulus- kan jalan Sebastian menuju meja pendaftaran. “Golkar dan PKB enggak minta duit lho dari Sebastian,” kata Lucius saat dihubungi. Oleh karena itu, lanjutnya, Sebastian pontang-panting mencari tambahan satu MEDAN, GPP Kabupaten Tapanuli Utara (Ta- put) Provinsi Sumut mengalami kekurangan tenaga pengajar. Bah- kan tidak tanggung-tanggung, daerah tersebut masih kekurangan 1.118 guru. Diharapkan, Pemprov Sumut ikut membantu pembiayaan serta penambahan para tenaga pen- gajar ke daerah tersebut, agar per- masalahan pendidikan di Tapanuli dapat segera teratasi. Kita mendapat informasi dari Pemkab Taput, bahwa daerah itu kekurangan 1.118 guru. Persoa- lan ini telah kita sampaikan ke Pemprovsu agar kekurangan guru tersebut dapat segera diatasi den- gan membantu pembiayaannya dari APBD Sumut,” ujar Anggota DPRD Sumut FL Fernando Simanjuntak kepada wartawan, Senin (27/7) di DPRD Sumut. Menurut politisi Partai Golkar ini, Pemkab Taput telah berupaya mengatasi kekurangan guru terse- but dengan melakukan pemerataan para guru di setiap sekolah. Namun hasilnya tidak banyak membantu. Dengan demikian, solusinya hanya melakukan perekrutan atau penam- bahan guru, agar sekolah-sekolah yang kekurangan guru mulai SD, SMP, SMA maupun SMK di selu- ruh wilayah Taput dapat teratasi. “Adanya guru honorer yang jum- lahnya mencapai 2.185 orang di Taput sebenarnya dapat menga- tasi kekurangan guru tersebut, tapi Pemkab Taput merasa sangat berat untuk membiayai para guru honorer melalui dana APBD Taput, karena anggaran sangat terbatas. Di sini kita minta Pemprovsu ikut membantu menanggulangi pembi- ayaan guru honorer itu, agar bisa mengisi kekurangan guru tersebut,” katanya. Begitu juga menyangkut serti- fikasi guru, Pemkab Taput sangat mengharapkan bantuan Pemprov Hadar Nafis Gumay, dana BOS. Penggunaan dana di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan ber- sama , sekolah mengelola dana secara profesional, transparan, akuntabel dan terhindar dari pe- nyimpangan. Meski sudah diter- apkan aturan yang jelas, berbagai pelanggaran dan penyimpangan terus saja berlangsung. Pelanggaran yang sudah dianggap lumrah tanpa tindakan konsekuensi dari dinas pendidi- kan diantaranya tidak memasang papan transparansi dana BOS, salah satunya SMPN 3 Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Sete;ah diperhatikan, tidak mengumum- kan sumber penerimaan dan penggunaan dana BOS, selain itu sekolah ini dikatakan tidak memenuhi hak orang tua murid untuk mengetahui di mana setiap semester bersamaan penerimaan rapot pihak sekolah semestinya menginformasikan pengelolaan dana BOS secara tertulis SMPN 3 diinformasikan menerima dana BOS pusat sekitar Rp 870 .000.000, tahun 2014, be- sarnya dana diterima disesuaikan dengan jumlah murid. Untuk mengakomodir kegiatan ulangan dan ujian 1225 orang siswa-siswi pada triwulan pertama dialo- kasikan dana kurang lebih Rp 105.452.200 angkanya dinilai tidak wajar hanya untuk kebu- tuhan menggandakan/fotokopy soal ujian dan biaya pengawas. Sedangkan untuk membayar hon- orarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan hon- orer diduga mark- up melebihi persentase dari yang sudah di- tentukan oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 101 Tahun 2013 tentang Petujuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dana BOS tahun 2014. Tidak hanya itu, kondisi sekolah terli- hat juga lapuk padahal dana Rp 55.000.000 lebih diperuntukan untuk perawatan sekolah. Meng- hindari pemberitaan sepihak awak media ini sudah berulang SMPN 3 Cikarang Utara Diduga Mark UP Dana Bos S etiap awal tahun penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS ) pihak kemen- dikbud selalu membekali penerima dana dengan pedoman dan petunjuk teknis penggunaan kali menyambangi sekolah ini meminta waktu keperluan konfirmasi namun ke- pala sekolah Neneng Rosmiat, MPd selalu tidak ada di tempat saat jam kerja. Ditempat terpisah, SMPN 5 Cikarang Utara menggunakan dana BOS untuk ulangan dan ujian triwulan pertama relatif efesien kurang lebih Rp 11.900.000 dengan jumlah murid 1094 orang. “Relisasinya sudah sesuai per- aturan yang ada “ ujar Hadna Risyanto, M.MPd belum lama ini. Adanya indikasi penyimpangan penggunaan dana BOS disejumlah sekolah disebabkan lemahnya pengawasan dari pihak terkait, Dinas pendidikan sebagai tim menajemen BOS. Kabupeten terkesan memberikan “lampu hijau” terhadap pelanggaran yang ada. FS

Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

Ke Hal. 14

Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015

Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN

Komisi Pemilihan Umum (KPU) di seluruh daerah telah merampungkan pendaftaran bakal calon kepala daerah. Pada 9 Desember nanti, perhelatan lima tahunan guna memilih kepala daerah di tingkat provinsi

maupun kabupaten dan kota akan digelar serentak. Akan tetapi, proses penjaringan bakal calon kepala daerah yang digelar partai politik, ditengarai masih diwarnai praktik pemberian uang mahar. Kendati dalam berbagai kesempatan pimpinan partai politik telah memberi jaminan bahwa dukungan yang diberikan tanpa mahar politik, tetap saja isu jual beli dukungan bagi calon yang akan menggunakan parpol menyeruak.

Uang Mahar Pilkada MenyeruakKPU Bisa Batalkan Pencalonan Kepala Daerah

Ke Hal. 15

JAKARTA, GPPPadahal, penyetoran uang ma-

har telah dilarang dalam UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada dan Peraturan KPU terkait Pilkada. “Saya harus buat keputusan untuk tidak mengikuti proses pilkada, menghentikan prosesnya dan me-nolak transaksi, menolak mem-bayar partai demi ambisi, mengejar kekuasaan dengan jalan pintas,” ungkap bakal calon Bupati Mang-garai, Nusa Tenggara Timur Sebas-

tian Salang kepada wartawan di Jakarta, Selasa (28/7).

Karenanya, Sebastian juga me-minta maaf kepada anggota tim, relawan, pendukung dan keluarg-anya yang kecewa, marah dan tidak menerima karena dirinya tidak dapat ikut pilkada. “Seperti janji saya di awal, apabila partai minta bayar saya akan menolak dan me-milih mundur dari pencalonan dan akan disampaikan kepada publik,” tutur Koordinator Forum Masyara-

kat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) itu.

Dia ingin memberi pesan ke-pada bangsa ini bahwa di tengah sikap pragmatis partai dan poli-tik, masih ada pihak yang berani melawan. “Di tengah pesimisme publik dalam proses pilkada ini masih ada orang seperti kita yang tidak goyah dengan prinsip dan nilai yang kita yakini,” tuturnya.

Sementara itu, Research Man-ager Formappi Lucius Karus

menceritakan, awalnya Sebas-tian sudah mendapatkan dukun-gan dari dua partai, yakni Partai Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, dua partai itu belum cukup untuk memulus-kan jalan Sebastian menuju meja

pendaftaran. “Golkar dan PKB enggak minta duit lho dari Sebastian,” kata Lucius saat dihubungi.

Oleh karena itu, lanjutnya, Sebastian pontang-panting mencari tambahan satu

MEDAN, GPPKabupaten Tapanuli Utara (Ta-

put) Provinsi Sumut mengalami kekurangan tenaga pengajar. Bah-kan tidak tanggung-tanggung, daerah tersebut masih kekurangan 1.118 guru. Diharapkan, Pemprov Sumut ikut membantu pembiayaan serta penambahan para tenaga pen-gajar ke daerah tersebut, agar per-masalahan pendidikan di Tapanuli dapat segera teratasi.

Kita mendapat informasi dari

Pemkab Taput, bahwa daerah itu kekurangan 1.118 guru. Persoa-lan ini telah kita sampaikan ke Pemprovsu agar kekurangan guru tersebut dapat segera diatasi den-gan membantu pembiayaannya dari APBD Sumut,” ujar Anggota DPRD Sumut FL Fernando Simanjuntak kepada wartawan, Senin (27/7) di DPRD Sumut.

Menurut politisi Partai Golkar ini, Pemkab Taput telah berupaya mengatasi kekurangan guru terse-

but dengan melakukan pemerataan para guru di setiap sekolah. Namun hasilnya tidak banyak membantu. Dengan demikian, solusinya hanya melakukan perekrutan atau penam-bahan guru, agar sekolah-sekolah yang kekurangan guru mulai SD, SMP, SMA maupun SMK di selu-ruh wilayah Taput dapat teratasi. “Adanya guru honorer yang jum-lahnya mencapai 2.185 orang di Taput sebenarnya dapat menga-tasi kekurangan guru tersebut,

tapi Pemkab Taput merasa sangat berat untuk membiayai para guru honorer melalui dana APBD Taput, karena anggaran sangat terbatas. Di sini kita minta Pemprovsu ikut membantu menanggulangi pembi-ayaan guru honorer itu, agar bisa mengisi kekurangan guru tersebut,” katanya.

Begitu juga menyangkut serti-fikasi guru, Pemkab Taput sangat mengharapkan bantuan Pemprov

Hadar Nafis Gumay,

dana BOS. Penggunaan dana di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan ber-sama , sekolah mengelola dana secara profesional, transparan, akuntabel dan terhindar dari pe-nyimpangan. Meski sudah diter-apkan aturan yang jelas, berbagai pelanggaran dan penyimpangan terus saja berlangsung.

Pelanggaran yang sudah dianggap lumrah tanpa tindakan konsekuensi dari dinas pendidi-kan diantaranya tidak memasang papan transparansi dana BOS, salah satunya SMPN 3 Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Sete;ah diperhatikan, tidak mengumum-kan sumber penerimaan dan

penggunaan dana BOS, selain itu sekolah ini dikatakan tidak memenuhi hak orang tua murid untuk mengetahui di mana setiap semester bersamaan penerimaan rapot pihak sekolah semestinya menginformasikan pengelolaan dana BOS secara tertulis

SMPN 3 diinformasikan menerima dana BOS pusat sekitar Rp 870 .000.000, tahun 2014, be-sarnya dana diterima disesuaikan dengan jumlah murid. Untuk mengakomodir kegiatan ulangan dan ujian 1225 orang siswa-siswi pada triwulan pertama dialo-kasikan dana kurang lebih Rp 105.452.200 angkanya dinilai tidak wajar hanya untuk kebu-

tuhan menggandakan/fotokopy soal ujian dan biaya pengawas. Sedangkan untuk membayar hon-orarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan hon-orer diduga mark- up melebihi persentase dari yang sudah di-tentukan oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 101 Tahun 2013 tentang Petujuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dana BOS tahun 2014. Tidak hanya itu, kondisi sekolah terli-hat juga lapuk padahal dana Rp 55.000.000 lebih diperuntukan untuk perawatan sekolah. Meng-hindari pemberitaan sepihak awak media ini sudah berulang

SMPN 3 Cikarang Utara Diduga Mark UP Dana Bos

Setiap awal tahun penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS ) pihak kemen-dikbud selalu membekali

penerima dana dengan pedoman dan petunjuk teknis penggunaan

kali menyambangi sekolah ini meminta waktu keperluan konfirmasi namun ke-pala sekolah Neneng Rosmiat, MPd selalu tidak ada di tempat saat jam kerja.

Ditempat terpisah, SMPN 5 Cikarang Utara menggunakan dana BOS untuk ulangan dan ujian triwulan pertama relatif efesien kurang lebih Rp 11.900.000 dengan jumlah murid 1094 orang. “Relisasinya sudah sesuai per-aturan yang ada “ ujar Hadna Risyanto, M.MPd belum lama ini. Adanya indikasi penyimpangan penggunaan dana BOS disejumlah sekolah disebabkan lemahnya pengawasan dari pihak terkait, Dinas pendidikan sebagai tim menajemen BOS. Kabupeten terkesan memberikan “lampu hijau” terhadap pelanggaran yang ada.

FS

Page 2: Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

2 MENCERDASKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT TAHUN III/ Edisi 55 I 01 - 15 AGUSTUS 2015

PENERBIT: PT RUPALOAN

PENASEHAT : AKBP (Pur) Nurlan M (Ketua) , Drs Jaudi M, Drs Timbul M L.Batu, E Lumban Batu SH MH, Tuan Syehk Ali Akbar M, Sudin L.Batu, Drs Tarida M L.batuMayjen TNI (Purn) Hotma Marbun, Theodorus M, DR Warasman L.Batu, Drs Sabrawijaya MM, Marusaha M Se, Anton Zagota, H Sugiono SE MM, Drs.H.Mathodah, G.Leo Silalahi,MBA, Nasfi Burhan.

Dewan Redaksi : A. Hator Sianipar (Ketua), Pa’bona M,Leonard L.Batu, Ono B L.Batu, IH Pardosi, Kartiwa

Pemimpin Umum : Pa’bona Marbun Penanggungjawab / Pemimpin Redaksi : A. Hator Sianipar - Pemimpin Perusahan: Leonard M, L Batu - Wakil Pemimpin Perusahaan: TM Harianja, -

Keu/Adm : Viator Siregar Manager Iklan dan Promosi: Christopel Lumban Batu,SE, Suparman (Staff)

Penasehat Hukum : Poltak Marbun SH, DBD M. L.Batu SH,MH, Ruky K SH Design Graphic & Pracetak : Anastasia

BIRO : Jakarta: I Siahaan (Kepala Biro),Gathot Santoso, Lukas Siahaan, Doni Pandiangan - Jaktim : - Jaksel : - Banten: Leonard Marbun, - Serang: Masjaya, - Pandeglang: Riyan, - Cilegon-Merak: (Kepala Perwakilan Tangerang Raya) Juandi Simanjuntak - Tangerang Selatan : Agus Galingging (Kabiro), Kabul Syahroni, Deri S - Kota Tangerang: G Harry Simbolon (Kabiro), Dorhan Marbun, Alden R S, Mangasi S - Kabupaten Tangerang: Ujang Kusnaedi (Kepala Biro), Samsul Muin, Rini, Ach Alyuni Al Fariqi, Vanessa, Yulianto - Jawa Barat : T.M. Harianja, SH, - Bekasi : Waldemar Sinaga (Kabiro), Leonardo Sinaga - Kabupaten Bekasi : Faul S (Kabiro) - Bogor : Sani Muhammad (Kabiro), Lian S - Sumedang : Yana S - Medan : Edward Marbun - Aceh Tamiang / Teluk Aru : M.Irham Arifin (Kabiro), M.Syarif RAO - Dairi : Halim Lumban Batu (Ka. Per-wakilan), Jares Lumban Gaol , Nurlely Latifah - Tanah Karo : Tambar Sembiring (Kepala Biro), Istepanus Sembiring, Mustar Tarigan, Enita Febrina Br Tarigan, Junaedi Pranata Sembir-ing, Sos ,Nikodemus Bukit, Simon Arapenta Ginting, Junita Br Ginting - Deli Serdang : Adnan Perangin-perangin (Kabiro), Metehsa Sinulingga, Sehat Sinulingga, Darwin Tarigan- Ser-dang Bedage: Abdul Rahim Ginting (Kabiro) -Binjai : Krismas Lasmaria Tambunan (Kabiro), Ahmad Daniel Sanjaya Ginting, Indra Manik, Sugianto, Subadi, Fauji - Langkat : Bambang Sembiring, Ponijan MS, Suyanto - P. Siantar : Robinson Bak-kara - Tobasa / Tapanuli Utara : Mukhtar Sianipar (Kepala Biro), Tohap Simaremare, - Humbahas : M.Sasputra Marbun Lbn Batu - Tapanuli Tengah : Robby Manalu (Kabiro) , - Kep. Nias : Samahato Buulolo, SH/Ama Pais (Kepala Biro) Fatiziduhu Telaumbanua, Manotona Buulolo, Fa’atulo Buulolo, Mardianus Mendrofa/Kudi, Waspada Zendrato S.Pd, A.Ma.Pd, Preventiven Ndruru - Lampung Timur: Beni A (Kabiro), Aris Ardiansyah, Rio Nudin Saputra- - Lampung Tengah : Ahmad Saini (Kabiro) Pekan Baru : Binsar Tinambunan, Kampiter Tinambunan, Sepi-son Tinambunan, Agus. Jambi: Budiawan L.F Buulolo,SH/Pais (Kabiro), Damai Berkat, Spd, Agusman Buulolo, A.Mk, Berita Ndururu, Viktor Manalu, Filsafat Halawa, Tehezis Okhi Laia, Foeluaha Buulolo, Falawa Zis Okhi Laia, Tema’ato Buulolo, Pe-trus Laia - Kep. Riau : Junael Marbun, Fadlan Simatupang (Ka.Perwakilan) -Karimun : Ronald Nababan (Kabiro) -Sumatera Selatan: Abu Hasan Azhari (Kepala Perwakilan), Rudi Hartono - Bengkulu : Lambas Suiboy Sihombing - Kalteng : Herdie SE (Kabiro), Masmiji M, Masprianto M, Rudi Hartono, Iban. D.

KOORDINATOR LIPUTAN : Bambang Sembiring (Sumatera Utara), Abu Hasan Azhari (Sumatera Selatan), Samahato Buu-lolo, SH/Ama Pais (Kepulauan Nias), Budiawan L.F Buulolo,SH/Pais (Jambi), Beni A (Lampung), Herdie SE (Kalimantan Tengah)

Alamat Usaha : Graha Mas Pemuda, Blok AB No. 15 Lt IV Jln. Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Telepon : (021) 47882549, Kode Pos 13220 - Email : [email protected], No. Rek : 0386.01.000.592.306 a/n PT. Rupaloan Giro BRI Cabang Pemuda.

Alamat Redaksi : Jl. Satria I No 49 (Dekat Gedung Colpatarin) - Rawamangun - Jakarta Timur

W a rta w a n G l ob a l P o s - P o s d a l a m menjalankan tugas jurnalistiknya selalu dilengkapi dengan identitas dan namanya tercantum di box redaksi

Nusantara

Jelang Pilkada

Tidak Ada Mahar di Partai DemokratDewan Pimpinan Pusat Partai Gerakan Indonesia Raya (DPP Partai

Gerindra) membantah meminta mahar kepada bakal calon kepala daerah yang akan maju dari partainya di Pilkada serentak 9 Desember 2015. Tapi

tak menutup kemungkinan ada oknum tertentu yang mengambil keuntungan atas nama partai. Partai akan mengusung calon yang lebih kuat dan berpeluang besar untuk menang.

JAKARTA, GPPWakil Ketua DPP Partai Gerindra Fadli Zon

mengatakan DPP tidak pernah ada pungutan mahar dari calon yang yang disung partai, eng-gak ada itu. Kalau oknum bisa jadi ada yang memanfaatkan itu,” kata Fadli saat dikonfirmasi Selasa (28/7/2015).

Dia mengakui, bila partainya mempri-oritaskan kader sendiri untuk maju di Pilkada, tapi syaratnya tegas: kader punya popularitas, elektabilitas, dan ekseptabilitas tinggi. “Pilkada di daerah lebih berpatokan pada survei, taktik dan sosok tokoh yang bakal diusung. Tapi di lokal memang sering kali berubah. Apa yang diharapkan di daerah memang tidak semua terjadi,” tegas Wakil Ketua DPR RI.

Fadli menegaskan, jika sosok tersebut tak memenuhi syarat, partainya memilih tokoh lain atau berkoalisi dengan partai lain. Terpenting tambah dia, tokoh itu berpeluang besar menang. “Kita memang prioritaskan kader sendiri den-gan catatan kader itu potensial. Kalau tidak ya kita mendukung calon-calon yang kuat. Makanya kita lebih baik koalisi yang penting menang,” tandas dia.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPC Gerin-dra Toba Samosir Asmadi Lubis pupus harapan untuk ikut bersaing di Pilkada serentak pada 9 Desember 2015 mendatang. Meski mendapat dukungan dari pengurus Partai Gerindra se-Toba Samosir, dia harus menelan pil pahit. Dia tidak mendapat rekomendasi dari DPP Partai Gerindra karena harus menyediakan mahar partai yang sangat mahal sebesar Rp 2,5 miliar rupiah untuk satu partai.

Padahal, selain menjabat Ketua DPC Gerin-dra, Asmadi adalah anggota DPRD Toba Samosir fraksi Partai Gerindra. Namun, rekomendasi partai justru kepada orang lain. “Selama ini, saya berjuang keras demi Partai Gerindra hingga ber-hasil mengantarkan partai meraih empat kursi di DPRD Toba Samosir,” jelas Asmadi, Selasa (28/7/2015).

NIAS, GPPKeberadaan Bank BRI Unit Kecamatan

Lahusa Kabupaten Nias Selatan yang telah memulai kegiatan operasionalnya sejak Desember 2014 memberikan rasa kegem-biraan tersendiri terhadap masyarakat di 10 kecamatan yang terdiri dari Kecamatan Lahusa, Sidua’ori, Somambawa, Gomo, Su-sua, Mazo, Umbunasi, Boronadu, Idanotae dan Uluidanotae.

Para tokoh masyarakat merasa baha-gia dan senang atas perhatian Pimpinan Cabang Bank BRI Gunungsitoli yang telah tanggap atas kebutuhan masyarakat di 10 kecamatan tersebut sehingga tidak capek-

capek lagi pergi ke Teluk Dalam mau-pun di Gunungsitoli karena Bank BRI telah membuka Unit di Kecamatan Lahusa Kabupaten Nias Selatan.

Namun masyarakat mengharap-kan perhatian Pinca Bank BRI Gu-nungsitoli dan Kepala PT. PLN Area Nias untuk secepatnya memasang KWH Meter PLN di Bank BRI Unit

ATM BRI Unit Lahusa Kecewakan Nasabah

Seperti diketahui, Gerinda mem-berikan dukungan kepada Poltak Sitorus yang bukan kader Partai

Demokrat dalam Pilkada serentak 2015 ini. Poltak berpasangan den-gan Tampubolon. GPP

Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Fadli Zon

Kecamatan Lahusa tersebut supaya fasilitas ATM dapat berfungsi 24 Jam (siang malam). Sebab selama ini pi-hak Bank BRI Unit Kecamatan Lahusa menggunakan mesin Genset sehingga ATM hanya berfungsi selama jam kerja, sehingga para nasabah selalu kecewa karena Mesin ATM tidak berfungsi setelah mesin genset dimatikan. Man-B

DPPKAD Kabupaten Musi Rawas

Selamat Hari Bhakti AdhyaksaKejaksaan Republik Indonesia

(55 Th. HBA 2015)

Mengucapkan

H. GOTRI SUYANTO, SE, M.SOC.SCKepala

Page 3: Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

3TAHUN III/ Edisi 55 I 01 - 15 AGUSTUS 2015 MENCERDASKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

Nusantara

JAKARTA, GPPPengacara kondang Otto Cor-

nelis Kaligis (OC Kaligis) menolak menjalani pemeriksaan di Komisi PemberantasanKorupsi (KPK). OC Kaligis yang sedianya akan di-periksa dalam kapasitasnya sebagai tersangka kasus suap hakim Pen-gadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, menantang lembaga antira-suah dengan mengirimkan sebuah surat. Dalam surat itu, OC Kaligis menegaskan tidak akan hadir dalam pemeriksaan yang sudah dijadwal-kan penyidik. Bahkan, ayah dari artis Velove Vexia ini menyatakan lebih baik ditembak mati daripada harus menjalani pemeriksaan. “In-tinya dia tidak bersedia diperiksa hari ini untuk di-BAP ( BeritaAcara Pemeriksaan). Saya tolak lebih baik saya ditembak mati kalau saya diperiksa hari ini katanya,” ucap Alamsyah Hanafiah selaku kuasa hukum OC Kaligis di gedung KPK, Jakarta, Selasa (28/7).

Bukan hanya menantang KPK, OC Kaligis juga berulah dengan mendesak penyidik merampungkan berkas perkara untuk segera dilim-pahkan ke pengadilan.

“Karena alasan dari pihak pe-nyidik KPK sudah punya dua alat bukti yang cukup dia minta disidang segera,” ujar Alamsyah.

OC Kaligis melalui Alamsyah membantah jika dirinya dinyatakan tidak kooperatif menjalani proses hukum yang dilakukan KPK. Dia berdalih seorang tersangka tidak perlu diperiksa sebagai saksi un-tuk tersangka lain. “Pertama sudah

diperiksa nah kemudian dia tidak mau diperiksa sebagai saksi karena dia sudah jadi tersangka,” kilahnya.

Berikut isi surat OC Kaligis yang diserahkan tim kuasa hukumnya ke KPK.

‘Kepada komisioner KPK yang sangat saya hormati. Hari ini saya diperiksa lagi untuk di BAP. Saya to-lak. Lebih baik saya ditembak mati oleh KPK. Periksa saya di sidang pengadilan. Bukan tersngka dulu baru jadi saksi. Saya tolak. Tensi saya hari ini jam 6.45 pagi 190/90 (sangat tinggi).’

Seperti diketahui, KPK mene-tapkan OC Kaligis sebagai ter-sangka. Dia ditetapkan sebagai tersangka setelah dijemput paksa di hotel Borobudur di kawasan La-pang Banteng pada Selasa (14/7). Beberapa jam selepas penjempu-tan, KPK langsung menjebloskan OC Kaligis ke jeruji besi di Lapas Guntur.

Atas perbuatannya, OC Kaligis disangkakan dengan pasal 6 ayat 1 huruf a dan pasal 5 ayat 1 huruf a atau b, pasal 13 UU 20 Tahun 2001 juncto pasal 64 ayat 1 juncto pasal 55 ayat 1 KUHPidana. Penetapan

OC Kaligis Menantang KPK

Otto Cornelis Kaligis DINAS PENDIDIKAN

Kabupaten Musi Rawas

Selamat Hari Bhakti AdhyaksaKejaksaan Republik Indonesia

(55 Th. HBA 2015)

Mengucapkan

Drs. Sukamto, M.PdKepala

status tersangka terhadap OC Kaligis merupakan hasil dari pengemban-gan kasus suap Hakim PTUN Medan setelah sebelumnya menciduk lima orang dalam operasi tangkap tangan di Medan, Sumatera Utara. Kelima orang itu antara lain, Ketua PTUN Medan, Tripeni Irianto Putro serta dua hakim lain yaitu, hakim Amir Fauzi dan hakim Dermawan Ginting. Selain ketiga hakim, KPK juga turut menciduk

satu panitera, Syamsir Yusfan serta seorang pengacara Yagari Bhastara alias Geri anak buah OC Kaligis.

Mereka ditetapkan sebagai tersangka usai diperiksa pe-nyidik KPK. Selain kelima orang itu, tim satgas KPK juga berhasil mengamankan uang USD 15 ribu USD dan 5000 dollar Sin-gapura. GPP

TOBASA, GPPMereka adalah Poltak Sitorus

yang berpasangan dengan Robinson Tampubolon. Pasangan ini didukung koalisi gemuk yakni Demokrat (8 kursi), PKB (1 kursi), dan Gerindra (4 kursi). Pasangan selanjutnya adalah Monang Sitorus menggandeng Sagita Hutahaean, yang maju lewat jalur perseorangan alias tanpa kenda-raan partai politik. Terakhir adalah pasangan Darwin Siagian-Hulman Sitorus, yang memilih kendaraan politik PDIP (2 kursi), NasDem (4 kursi), dan Hanura (4 kursi). Sedan-gkan PKPI (3 kursi) dan Golkar (4 kursi) hingga kini belum jelas siapa

pasangan calon yang diusung. Terlepas dari polemik politik

yang mewarnai pencalonan ketiga pasangan tersebut, fenomena had-irnya tiga Sitorus di Pilkada Tobasa merupakan catatan yang menarik dicermati. Terlebih lagi karena masyarakat Tobasa memang dihuni mayoritas marga Sitorus bersama dengan tiga saudara semarga yakni Manurung, Butar-Butar, dan Sirait. Itu berarti kans mendulang suara otomatis akan terpecah di tiga pas-angan. Menarik juga dicermati ketika pada Pilkada 2010 silam, dua kan-didat Sitorus juga maju bersamaan. Hasilnya, keduanya kalah hingga

melenggangkan Kasmin Simanjun-tak sebagai bupati. Pertanyaannya, apakah peristiwa 2010 itu akan kembali terjadi sehingga memulus-kan Darwin Siagian sebagai jawara di Pilkada kali ini?

Agak sulit menerka-nerka untuk saat ini. Apalagi jika dikaitkan den-gan kepada siapa dukungan DL Si-torus diberikan. Sebagai pengusaha sukses dan punya nama di Tobasa, restu DL Sitorus merupakan jimat sakti yang sangat penting direbut. Sejauh ini, DL Sitorus dikabarkan telah merestui pencalonan Poltak Sitorus. Akan tetapi, sekali lagi, restu dari sang maestro belum cukup. Toh,

pada Pilkada 2010, DL Sitorus juga memberikan restunya kepada salah satu Sitorus. Pilkada Tobasa kian seru karena nihilnya calon petahana (incumbent) yang maju. Kasmin Simanjuntak harus merelakan satu kursi periodenya karena terganjal persoalan hukum.

Begitupun dengan wakilnya, Lib-erty Pasaribu yang tidak mendapat restu dari Demokrat, partai yang menaunginya selama ini. Dengan kata lain, “manuver” aparat PNS menjadi lebih leluasa. Sebagai abdi negara yang memiliki hak memilih, kehadiran PNS memang cukup diperhitungkan dalam soal mendu-

lang suara. Kini, dengan keti-adaan calon petahana, mereka tentu saja tidak akan mendapat “himbauan” dari atasan untuk memilih calon tertentu.

Segalanya masih mungkin terjadi dalam rentang waktu lima bulan ke depan. Tensi poli-tik yang terjadi saat ini dipre-diksi akan mencapai puncaknya pada November nanti. Namun satu hal yang pasti, Sitorus akan merebut tahta kekuasaan di To-basa dalam lima tahun ke depan. Baik sebagai orang nomor satu maupun sebagai orang nomor dua. GPP

Kabupaten Tobasa, Provinsi Sumut termasuk salah satu daerah yang juga ikut dalam gerbong pilkada serentak 9 Desember 2015 nanti. Namun, sebagai daerah yang berpenduduk mayoritas Batak, kabupaten ini mempunyai keunikan tersendiri. Itu karena masyarakat Batak masih sangat kental dalam hal hubungan kekerabatan marga. Nah, dalam

Pilkada kali ini, marga Sitorus kembali menyedot perhatian. Sebab, tiga pasangan yang telah resmi mendaftarkan diri sebagai calon peserta pilkada, terdapat dua Sitorus yang mencalonkan diri sebagai bupati, ditambah satu Sitorus yang bertandem sebagai calon wakil bupati.

Fenomena Trio Sitorus di Pilkada Tobasa

Page 4: Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

4 MENCERDASKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT TAHUN III/ Edisi 55 I 01 - 15 AGUSTUS 201544 Advertorial

JAKARTA, GPPPaduan Suara Grace HKBP

Sutoyo, Jakarta merayakan hari ulang tahunnya ke-16 tahun di HKBP Sutoyo, Jumat 3 Juli 2015 dengan mengetengahkan malam puji-pujian sekaligus peluncuran album perdana yang dirangkai dengan pengumpulan dana untuk disumbangkan membantu Panti Karya HKBP Hephata yang berlo-kasi di Hephata, Sintongmarnipi, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Tobasa, Provinsi Sumatera Utara. PK Hephata dikelola dan dibina HKBP karena warga yang tinggal di sana berkebutuhan khusus dan memerlukan bantuan.

Acara, diawali kotbah yang disampaikan Praeses HKBP Dis-trik VIII DKI Jakarta Pdt Colan Pakpahan, MTh dan Pendeta HKBP

Ressort Sutoyo Pdt Lucius Pasaribu, STh, sebagai liturgis. Ephorus HKBP Pdt Willem TP Simarmata, MA, Ketua Yayasan Universitas HKBP Nommensen Dr Ir Nurdin Tampubolon dan Ketua Badan Usaha HKBP, St Ignatius Pakpahan turut hadir bersama jemaat HKBP Sutoyo lainnya.

Sesungguhnya perayaan HUT adalah sesuatu yang biasa. Tetapi HUT Ke-16 PS Grace HKBP Sutoyo ini menjadi memiliki ni-lai plus karena perayaannya itu sekaligus mengimpun dana untuk disumbangkan ke PK Hephata. Dan karena itu pula Ephorus HKBP WTP Simarmata berkenan menghad-irinya. “Saya hadir dalam acara ini, karena ada kegiatan yang indah dan mulia yang dikemas panitia yakni terpanggil untuk peduli kepada

PK Hephata, “ kata Simarmata dan sekaligus menambahakan bahwa HKBP melakukan berbagai pro-gram social, misalnya pelatihan terhadap anak jalanan untuk mem-buat sepatu, membuka Sekolah Permata Diakonia HKBP. Intinya, katanya, program kepedulian sosial HKBP dalam rangka mewu-judkan HKBP menjadi berkat bagi dunia.

Usai makan malam bersama, PS Grace dipanggung dengan kostum kebanggaan menguman-dangkan empat buah lagu pujian yang dipimpin dirigent Manahan Sitanggang. Cukup memukau. Lalu, dilakukan peluncuran album per-dana PS Grace yang ditandai den-gan pemberian kaset rekaman yang disampaikan Ephorus kepada para undangan. Album perdana paduan

suara yang berdiri 4 Juli 1999 ini juga “dijual” pada malam itu.

Ephorus HKBP yang didam-pingi Nurdin Tampubolon dan Ignatius Pakpahan tampil “bertrio” mengumandakan lagu puji-pujian. Meski kurang kompak dalam ke-serasian suara, tetapi kehadiran ketiga tokoh itu mendapat aplaus. Jemaat seakan antri memberikan sumbangan. Sesungguhnya, tidak ada tamu ‘istimewa’ dalam acara itu, tetapi dana yang terkumpul bisa mencapai Rp 158 juta. Mereka terpanggil untuk mensukseskan program panitia.

Ketika ditanya, berapa dana yang terkumpul itu akan disum-bangkan ke PK Hephata, salah seorang panitia mengatakan sesuai dengan permintaan pengelola PK Hephata sumbangan tidak diberi-

kan berupa uang kes, melainkan beruapa barang. Pengelola PK Hep-hata mengajukan permintaan an-tara lain generator, perlengkapan prakarya, komputer dll.

Tetap EksisSalah seorang pendiri PS Grace

yang aktif sampai sekarang Nikson Panjaitan SH mengatakan paduan suara ini telah melalui lika-liku perjalanan yang penuh suka-duka. Bahkan sempat mengalami masa sulit seiring dengan terjadi krisis keanggotaan karena banyak yang hijrah. Meski begitu, PS Grace tetap berdiri. “Tentu itu semua bu-kan karena kekuatan kami, tetapi karena berkat Tuhan,” kata Nikson yang ketika PS Grace berdiri, dia masih berstatus “doli-doli” yang ke-mudian terpilih memimpin paduan

HUT Ke-16 PS Grace HKBP Sutoyo Jakarta:Berkarya Membantu Panti Karya HKBP Hephata

suara itu di periode berikutnya hingga Februari 2015. Nikson kemudian digantikan Yosef Raja-guguk. Jadi, kata Nikson, program rekaman almbum dan lounching digagas di masa periodenya saat PS Grace berusia 15 tahun dan diwujudkan diperiodenya Yosef dan dirayakan pada hari jadi PS Grace yang ke 16 tahun. Tetapi, tentu semua program ini bisa berjalan karena satu hal yakni PS Grace tetap eksis dan kini anggotanya yang aktif 70 orang. Dalam perjalanannya, PS Grace melakukan pelayanan internal dan eksternal seperti berkunjung ke gereja-gereja lain. GPP

TRIO: Ephorus HKBP WTP Simarmata, Ketua Badan Usaha HKBP Ignatius Pakpahan dan Ketua Yayasan Unversitas HKBP Nommensen Dr Ir Nurdin Tampubolon “bertrio” untuk mengumpulkan dana.

Ephorus HKBP Pdt WTP Simarmata bersama salah seorang pendiri PS Grace Nikson Panjaitan SH

ALBUM PERDANA: PS Grace HKBP Sutoyo Jakarta merayakan HUT Ke-16 tahun, Jumat 3 Juli 2015 di HKBP Sutoyo sekaligus lounching album perdana dan mencari dana untuk Panti Karya Hephata yang terletak di Kecamatan Laguboti. Pada saat itu terkumpul Rp 158 juta. Dalam gambar Dirgent Manahan Sitanggang sedang memimpin paduan suara.

Page 5: Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

5TAHUN III/ Edisi 55 I 01 - 15 AGUSTUS 2015 MENCERDASKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

Nusantara

Gubsu dan Istri Mudanya Resmi Tersangka

JAKARTA, GPP“Hasil ekspose (pada rapat

pimpinan dan tim lengkap) prog-ress kasus OTT (Operasi Tangkap Tangan) Hakim TUN (Tata Usaha Negara), maka KPK per hari ini akan menerbitkan Sprindik (su-rat perintah penyidikan) dengan menetapkan Gubernur Sumut GPN dan ES (istri), keduanya sebagai tersangka,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Selasa (28/7). Kemarin keduanya juga sudah diperiksa selama 13 jam se-bagai saksi. “Semua ini berdasarkan pengembangan dan pendalaman dari pemeriksaan saksi-saksi yang ada juga perolehan alat bukti lain-nya,” tambah Indriyanto.

Dalam pernyataannya kemarin, istri Gatot, Evi hanya mengakui bahwa ia memberikan uang jasa kepada pengacara OC Kaligis dari uang pribadinya. “Yang diberikan ke OC Kaligis hanya seputar ‘fee lawyer’. Anggarannya kami pribadi dan tidak besar, yaitu sekitar Rp50

juta,” kata Evy pada Selasa dini hari.OC Kaligis diketahui juga meru-

pakan pengacara keluarga Gatot sejak dua tahun terakhir. “Jadi begini, Pak Kaligis itu ‘lawyer’ Pak Gatot sebagai ‘lawyer’ selaku kepala pemerintahan. Nah kami mengu-sulkan kepada Pak Fuad untuk memakai jasa OC Kaligis,” jelas Evy.

Gatot juga yang mengusulkan agar Kepala Biro Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Utara Ahmad Fuad Lubis menggunakan jasa pen-gacara OC Kaligis. “Staf saya kabiro keuangan dipanggil pihak Kejati dan Kejagung. Beliau melaporkan panggilan itu kepada saya,” kata Gatot. Namun setelah menyarankan untuk memakai jasa kantor penga-cara OC, Gatot mengaku tidak tahu kelanjutkan proses hukum tersebut.

“Setelah itu saya tidak tahu. Ternyata yang terjadi adalah ren-cana berlanjut ke PTUN,” tambah Gatot.Namun meski tidak berniat agar kasus dilanjutkan ke PTUN, Evy mengaku kerap berkomunikasi dengan Gerry. “Hubungan saya ke Gerry hanya untuk ‘meremind’

soal jadwal sidang, apakah sidang berjalan atau tidak, ditunda atau tidak. Nah rekaman sadapan itu diperdengarkan di pemeriksaan,” kata Evy.

Perkara ini dimulai ketika Ke-pala Biro Keuangan Pemerintah Provinsi Sumut Ahmad Fuad Lubis dipanggil oleh Kejaksaan Tinggi dan juga Kejaksaan Agung terkait perkara korupsi dana bantuan so-sial provinsi Sumatera Utara tahun 2012-2014.

Atas pemanggilan berdasarkan surat perintah penyelidikan (sprin-lidik) yang dikeluarkan oleh dua lembaga penegak hukum tersebut, Fuad pun menyewa jasa kantor pengacara OC Kaligis untuk men-gajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan.

Berdasarkan UU Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemer-intahan, PTUN yang berhak menilai apakah aparat sipil negara melaku-kan penyalahgunaan wewenang. Dalam putusannya pada 7 Juli 2015, majelis hakim yang terdiri dari ketua PTUN Medan Tripeni Irianto Putro dan anggota Amir Fauzi serta Dermawan Ginting memutuskan untuk mengabulkan gugatan Fuad.

Namun pada 9 Juli 2015, KPK melakukan Operasi Tangkap Tan-gan (OTT) di PTUN Medan terhadap Tripeni dan anak buah OC Kaligis bernama Moch Yagari Bhastara Guntur alias Gerry dan mendapati uang 5 ribu dolar AS di kantor Trip-eni. Belakangan KPK juga menang-kap dua hakim anggota bersama panitera/sekretaris PTUN Medan

Syamsir Yusfan.Selanjutnya diketahui juga bah-

wa uang tersebut bukan pemberian pertama, karena Gerry sudah mem-berikan uang 10 ribu dolar AS dan 5 ribu dolar Singapura. Uang tersebut menurut pernyataan pengacara yang juga paman Gerry, Haeruddin Massaro berasal dari Kaligis yang diberikan ke Dermawan Ginting pada 5 Juli 2015.

KPK pun langsung menetapkan tiga hakim dan panitera PTUN Medan sebagai penerima suap serta Gerry sebagai pemberi suap. Selanjutnya KPK juga menetapkan OC Kaligis sebagai pemberi suap dan menjemput paksa serta me-nahan mantan Ketua Mahkamah Partai Nasdem pada 14 Juli 2015. GPP/ANT

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan istri mudanya Evy

Susanti sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi pemberian suap majelis hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan. Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin yang digantikan Pujo, juga masuk bui karena tersangkut tindak pidana korupsi.

Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan istri mudanya Evy Susanti

DINAS PU. PENGAIRAN Kabupaten Musi Rawas

Bidang O&P

Selamat Hari Bhakti AdhyaksaKejaksaan Republik Indonesia

(55 Th. HBA 2015)

Mengucapkan

Perri Putra, SSTKabid

DOLOKSANGGUL, GPPPemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan(Humbahas)

gelar Festival Tumba tingkat SMP dan SMA se Kabupaten Humbahas dalam rangka menyambut HUT Kabupaten Humbahas yang Ke-12 Tahun dan merupakan wujud nyata untuk melestarikan warisan budaya etnik bagi kalangan gen-erasi Muda. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Hutamas Doloksanggul belum lama ini.

Bupati Humbang Hasundutan Drs. Maddin Sihombing, MSi pada kegiatan festival tumba mengatakan, tumba merupakan nuansa seni budaya Batak yang dapat memotivasi para pelajar sebagai generasi muda untuk belajar keras dan berdoa terus dengan bimbingan para guru di sekolah masing-masing. “Saya terkesan dan kagum atas kreasi dan inovasi para guru dan penggiat seni budaya atas penyelenggaraan festival tumba tingkat SMP dan SMA se Kabupaten Humbahas. Kita ma-syarakat Batak kaya akan seni budaya dan semoga para guru

dan penggiat seni budaya untuk tetap melestarikan budaya Batak kepada generasi muda sebagai wujud nyata untuk tetap melestarikan warisan budaya leluhur. Jangan berhenti disini tetapi dilaksanakan secara periodik dan reguler, supaya martumba semakin melekat dihati kita masing-masing,” harap Bupati

Ketua Panitia kegiatan festival Tumba MPR Manullang, SmHK mengatakan, tujuan diselenggarakannya Festival mar-tumba tingkat SMP/SMA sederajat se-Kabupaten Humbahas adalah untuk menggali, mengembangkan dan melestarikan seni budaya Batak khususnya martumba sebagai warisan budaya Batak. Festival martumba tingkat SMP se-Kabupaten Humbahas ini diikuti 10 (sepuluh) tim, masing-masing tim sebanyak 25 orang siswa, perwakilan dari 10 (sepuluh) Ke-camatan dan tingkat SMA se-Kabupaten Humbahas diikuti 10 (sepuluh) kontingen mewakili Kecamatan se Kabupaten Humbahas.

Jenis materi martumba yang diperlombakan tingkat SMP se-Kabupaten Humbahas dengan judul lagu “Humbahas Do Hutanta (Taridem-Idem), Ramba Dia, Dan Pature Humbang Hasundutan” dengan durasi waktu 12 menit. Materi Festival Martumba tingkat SMA se-Kabupaten Humbahas dengan judul lagu “Aek Sibulbulon, Sigulempong, dan Sengko-Sengko” dengan durasi waktu 12 menit. Hadiah Festival Martumba tingkat SMP/SMA se-Kabupaten Humbahas untuk juara I-III dan juara harapan I-III, diberikan tropy piala dan hadiah uang pembinaan , bagi yang tidak juara, diberikan uang pembinaan.

Martogi mengatakan, bahwa Tumba dan Tortor punya perbedaan yang sangat jelas, Tumba meru-pakan pertunjukan muda mudi yang dilaksanakan pada terang bulan tentang kehidupan masyarakat sehari-hari dan dapat juga berisi dongeng cerita yang diiringi oleh alat musik tradisonal. “Tanpa musik pun kita dapat martumba, sebuah per-tunjukan tumba harus punya nilai estetika dan etika, alat musik dapat kita lakukan dengan benda benda yang dekat dengan lingkungan kita dengan membuat sebuah nada yang menarik. Tumba merupakan bentuk gerakan bebas sebagai luapan perasaan yang dialami pada kehidupan sehari

hari, sedangkan Tortor merupakan gerakan yang memiliki aturan yang melekat pada setiap gerakan tortor, yang masing masing punya makna, nilai dan norma, terang Martogi

Keputusan Tim Juri pada festival Tumba tersebut untuk setiap kontingen yang meraih Juara untuk tingkat SMP yang mewakili tiap Kecamatan adalah SMP Swasta RK Pakkat, Juara II diraih oleh SMP Negeri 2 Doloksanggul dan Juara III diraih oleh SMP Negeri 1 Paranginan, Juara Harapan I SMP Negeri 4 Pollung, Juara Harapan II SMP Negeri 1 Parlilitan dan Juara Harapan III diraih oleh SMP Ngeri 1 Onanganjang. Untuk tingkat SMA/SMK untuk juara I diraih oleh SMK Negeri 1 Doloksanggul, Juara II diraih oleh SMA Negeri 1 Pollung dan Juara III diraih oleh SMK Negeri 1 Onanganjang. Juara Harapan I diraih oleh SMA Negeri 1 Baktiraja, Juara Harapan II SMA Negeri 2 Lintongnihuta dan Juara Harapan III diraih oleh SMA Negeri 1 Paranginan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Hum-bahas Drs. Marganti Manullang, Sekretaris Daerah Kabupaten Saul Situmorang, SE, MSi, Ketua DPRD Humbahas Manaek Hutasoit, Amd, Kajari Doloksanggul Herrus Batubara, SH, MH dan Kasdim 0210 TU Kaminton Napitupulu, Ketua TP PKK Kabupaten Humbahas Ny. Anny Rosma Maddin Sihombing, Pimpinan SKPD, Tokoh masyarakat, dan Insan Pers. GPP

SANGJUARA: Bupati Humbang Hasundutan Drs Maddin S i h o m b i n g m e n y e r a h k a n p i a l a k e p a d a j u a r a .

Festival Tumba Wujud Nyata Lestarikan Warisan Budaya

Page 6: Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

6 MENCERDASKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT TAHUN III/ Edisi 55 I 01 - 15 AGUSTUS 2015

Advertorial

PEMERINTAH PROVINSI BANTENDINAS SUMBER DAYA AIR DAN PEMUKIMAN

Dinas SDAP Banten Gelar Diklat Kesiagaan Hadapi Bencana

BAPPEDA Kabupaten Musi Rawas

Selamat Atas Peluncuran Pilkada Musi Rawas 2015 di Halaman Kantor KPUD Muara Beliti, (24/7)

Mengucapkan

IR. H. SUHARTO PATIHKepala

Bencana adalah peris-tiwa atau rangkaian peris-tiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa ma-nusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Kegiatan sosialisasi bertempat di Kelu-rahan Sulaksana, Kecamatan Curug, Kota Serang, Keca-matan Tujungteja,Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Se-rang, Kecamatan Rangkasbi-tung Kabupaten Lebak.

Bidang Sungai Seksi Pen-anggulangan Bencana, Di-nas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten menjelaskan, pentingnya pendidikan dan pelatihan sebagai upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Peserta diklat terdiri dari masing-masing balai dan bi-dang yang berkaitan dengan bencana alam, yang kerap kali rawan terjadi bencana di wilayah masing-masing. Baik bencana banjir, longsor dan kekeringan di masing-masing Kabupaten / Kota di Provinsi Banten.

Sesuai dengan (UU 24 / 2007) Bencana di Provinsi Banten yang berpotensi ter-jadi antara lain : bencana ban-jir, kekeringan, gempa bumi, tsunami, gerakan tanah/long-sor, letusan gunung api dan kegagalan teknologi. Meng-hadapi semua itu tentu di-perlukan kesiapsiagaan dari semua pihak yaitu pemerin-tah, masyarakat dan dunia usaha. Salah satu bentuk kesiapsiagaan adalah dengan mengadakan pendidikan / pembekalan kepada petugas, relawan ataupun masyarakat umum. Oleh karena itu, Dinas Sumber Daya Air dan Pemu-kiman Provinsi Banten me-lalui Seksi Penanggulangan Bencana selalu mengadakan pembekalan kepada ang-gota Satgas Penanggulangan Bencana, petugas peman-tau banjir maupun relawan. Dengan diadakannya pem-bekalan yang rutin dan terus menerus diharapkan Satgas Penanggulangan Bencana, petugas pemantau banjir da relawan menjadi terlatih dan handal untuk menghadapi segala bencana sesuai den-gan tugasnya sehingga bisa mengurangi dampak resiko bencana.

(ADVERTORIAL)

Page 7: Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

7TAHUN III/ Edisi 55 I 01 - 15 AGUSTUS 2015 MENCERDASKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

Advertorial

PEMERINTAH PROVINSI BANTENDINAS SUMBER DAYA AIR DAN PEMUKIMAN

SDAP Banten Siapkan 346 Lokasi Air Bersih

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

Kabupaten Musi Rawas

Selamat Hari Bhakti AdhyaksaKejaksaan Republik Indonesia

(55 Th. HBA 2015)

Mengucapkan

H. RUDI IRAWAN, S. SOS. M. SIKepala

Cepatnya arus urbanisasi mengakibatkan timbulnya beberapa permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan. Diantaranya kondisi kualitas air dan sanitasi-khususnya di perkotaan.

Pertumbuhan fasilitas air bersih dan sani-tasi yang baik dalam dekade terakhir tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk perkotaan dan perdesaan yang sangat cepat. Akibatnya, jutaan penduduk hidup tanpa akses air bersih dan sanitasi yang baik, se-hingga menimbulkan masalah kesehatan dan lingkungan masyarakat.

Berbagai permasalahan sumber daya air, yaitu kurangnya suplai/pemenuhan air bersih, sistem drainase yang buruk serta ketersediaan sarana mandi,cuci, dan kakus (MCK) yang terbatas meyebabkan degradasi lingkungan dan derajat kesehatan, terang Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Permuki-

man (SDAP) Provinsi Banten M.Husni Hasan, saat membuka kegiatan sosialisasi dan koor-dinasi penyediaan sarana dan prasarana air bersih tahun 2015, di Hotel Mambruk,Anyer, beberapa waktu lalu.

Karena itu, sambung Husni, pihak DSDAP Banten menyediakan sarana dan prasarana air bersih setiap tahunnya, semata-mata un-tuk menambah cakupan pelayanan air bersih yang terintegrasi dengan PDAM dan masyara-kat.

Alhamdulilah tahun ini kita akan mereal-isasikan 346 lokasi penyediaan sarana dan prasarana air bersih (sumur bor dan MCK), pembangunan bronchaptering reservoir dan perpipaan, serta pembangunan sumur bor produksi yang lokasinya tersebar di desa/kelurahan se-Provinsi Banten, pungkas Husni

(ADVERTORIAL)

Page 8: Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

8 MENCERDASKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT TAHUN III/ Edisi 55 I 01 - 15 AGUSTUS 2015

Nusantara

Dikaji, Perpu Pilkada dengan Calon Tunggal

Jika Calon Tunggal, Bagaimana Pilkada?

LAMTIM, GPPPasangan calon bupati Kabu-

paten Lampung Timur (Lamtim) Erwin Arifin dan Prio Budi Utomo setelah deklarasi di Sekretariat DPC PDIP Lamtim mendaftar ke kantor KPU Lamtim yang diiringi pendukungnya sekitar 500 warga Kabupaten Lamtim beserta tim sukses, Minggu (26/7/2015).

Dalam sambutannya Erwin Ari-fin menyatakan akan melanjutkan program yang telah dilaksanakan selama dirinya menjabat Bupati Lamtim. Semua itu dilakukan un-tuk menyejahterakan masyarakat Kabupaten Lamtim, salah satunya akan meningkatkan bidang insfrat-ruktur dan pertanian. “Jika terpilih kembali, saya akan berupaya mem-buat Kabupaten Lamtim lebih maju dari sebelumnya,” papar Erwin.

Erwin dan calon wakil bupati Lamtim Prio Budi Utomo diusung beberapa partai besar, yakni PDIP, PAN, dan PKS. “Kami optimistis bisa memenangi pemilukada 9 Desem-ber nanti, karena kami berjuang demi rakyat. Selain itu juga kami dibantu oleh mesin partai yang selalu berjalan,” ujar Erwin pemuh optimis.

Calon wakil bupati Lamtim Prio Budi Utomo menegaskan dia akan mendampingi calon bupati Lamtim Erwin Arifin untuk melanjutkan program yang sudah dan akan dilakukan. Namun dirinya akan mengutamakan pertumbuhan di bidang pendidikan. “Kami berharap masyarakat memilih calon pe-mimpin yang tulus. Jika masyarakat

memercayai kami menjadi bupati dan wakil bupati, yang akan kami lakukan salah satunya dengan meningkatkan pertumbuhan pen-didikan untuk masyarakat Lamtim,” paparnya.

Ia berharap dapat memenang-kan pertarungan pemilihan calon kepala daerah Lamtim tersebut dengan jalan yang baik. Menurut dia, pembangunan infrastruktur akan di iringi dengan pertumbu-han ekonomi serta pertumbuhan pendidikan. “Kami akan berbuat semaksimal mungkin untuk ke-pentingan masyarakat Lamtim dengan sepenuh hati,” tambahnya.

Dalam deklarasi pencalonan Bupati Lampung Timur Erwin Arifin dan Prio Budi Utomo, Ketua DPC PDIP Lamtim Ali Johan Arif menegaskan kepada kader kader partainya agar tidak memiliki pemikiran masing-masing dalam mendukung cabup Lamtim 2016-2021 nanti. Ali Johan Arif yang juga Ketua DPRD Lamtim itu juga me-

nyatakan jika dalam rakor terdapat anggota Dewan yang berasal dari PDIP tidak hadir selama tiga kali berturut-turut, akan diberhentikan. “Jika ada anggota DPRD dari PDIP tidak mau mengikuti kebijakan DPP untuk mendukung calon bupati Lamtim Erwin Arifin dan Prio Budi Utomo, serta tidak hadir dalam ra-kor selama tiga kali berturut-turut, maka akan kami berhentikan dari anggota legislatif. Kami tegaskan suara kader PDI harus satu apa yang diinstruksikan ketua umum pusat harus dipatuhi untuk men-dukung Pak Erwin,” kata Ali Johan.

Deklarasi yang di lakukan di halaman kantor PDI-P tersebut dihadiri ratusan kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan ratu-san kader PDI-P, setelah melakukan orasi politik, pukul 14.00, kader-kader PDI dan PKS mengiringi Erwin Arifin dan Prio Budiutomo menuju kantor KPU untuk mendaf-tar sebagai cabup dan cawabup. Beny

Pilkada Lamtim: Erwin- Prio Optimis Menang

DAFTAR: Pasangan Erwin Arifin-Prio Budi Utomo diarak pendukungnya mendafar ke KPU Lampung Timur (Lamtim), Minggu (26/7). Pasangan ini didukung PKS, PDIP dan PAN. Sebagai incumbent, Arifin berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan Kabupaten Lampung Timur.

Selamat & Sukses Atas Ditunjuknya Drs. H. Abu Herry , MM Sebagai PLT Ketua DPC Partai

Demokrat Kab. Musi Rawas. Kamis, 23 Juli 2015

Mengucapkan

Yudi Fratama, SHKetua

H. Yuzakir Mahmud, SHWakil Ketua

Toyib Rakembang, S. AgWakil Ketua

Nawawi, SH, MHSekretaris

DPRD Kabupaten Musi Rawas

JAKARTA, GPPMenteri Dalam Negeri

Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah sedang meng-kaji kemungkinan menerbit-kan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu) tentang pelaksanaan pemilihan kepala daerah, yang hanya memiliki calon tunggal. Pengkajian pener-bitan perpu itu dilakukan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. “Saya su-dah mendiskusikan masalah itu dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yas-sona Laoly. “Pak Laoly akan menyampaikannya kepada presiden,” kata Tjahjo di Jakarta, Kamis, 30 Juli 2015.

Tjahjo menjelaskan, dengan adanya perpu itu, pilkada tetap bisa dilangsungkan secara serentak pada 9 Desember mendatang, meski di suatu daerah hanya ada satu calon yang mendaftar. Dalam perpu itu, ucap Tjahjo, salah satu opsi yang akan digunakan adalah meniru model bumbung kosong, seperti dalam pemilihan kepala desa. Namun dia mengakui penerbitan perpu tentang pilkada dengan calon tunggal itu masih harus melihat perkem-bangan.

Salah satu alasan penerbitan perpu terse-but adalah keadaan yang dinilai genting. Selain itu, penerbitan perpu dan memundurkan pilkada lantaran calon tunggal, ujar Tjahjo, masih ada perbedaan sikap antara pemerin-

tah, Dewan Perwakilan Rakyat, Komisi Pemilihan Umum, dan partai politik.

Tjahjo mempertan-yakan, bila hanya lima-enam daerah yang me-miliki satu pasangan calon, apakah itu bisa dikategorikan situasi yang genting sehingga diperlukan perpu.

Begitu pula, jika hanya lima-enam daerah yang mempunyai pasangan calon tunggal, apakah pelaksanaan pilkada ha-rus diundurkan. Sebab, kata Tjahjo, harus dipikir-kan nasib pasangan calon yang sudah mendaftar-kan diri.

Bila calon tunggal yang mendaftar itu meru-pakan pasangan inkum-ben, popularitasnya bisa luntur seiring berlalunya waktu. “Pada prinsipnya, tidak ada satu orang pun yang dirugikan karena kehilangan hak dipilih dan memilih,” ujar Tjahjo.

Pemerintah masih optimistis pelaksanaan pilkada di semua daerah bisa berjalan sesuai dengan jadwal. Berdasarkan data KPU, 14 daerah diperpanjang masa pendaftaran-nya karena hanya satu pasangan calon yang mendaftar, dan satu daerah lagi belum ada satu pun pasangan calon yang mendaftarkan diri.

Daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon yakni Kabupaten Asahan, Sumatera Utara; Kabupaten Serang, Banten; Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah; Kabupaten Timur Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur; Tasik-malaya, Jawa Barat; Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara; Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat; Kota Samarinda, Kalimantan Timur; Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat; Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat; dan Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara; serta tiga daerah di Jawa Timur: Kabupaten Blitar, Kabupaten Pacitan, dan Kota Surabaya.

Sedangkan daerah yang belum ada pas-angan calon yang mendaftarkan diri adalah Kabupaten Bolaang Mongongdow Timur, Sulawesi Utara.

Pendaftaran Diperpanjang Sementara itu, KPU resmi menutup

pendaftaran untuk Pilkada serentak 9 De-sember 2015. Sebanyak 705 pasangan calon yang sudah mendaftar terdiri dari 650 calon pria dan 55 calon wanita. Calon yang berasal partai sejumlah 576 pasangan calon dan 129 dari calon perseorangan.

Di beberapa daerah hanya satu pasang calon. Daerah tersebut adalah Kabupaten Asahan Sumatera Utara, Kabupaten Serang, Banten; Kabupaten Tasikmalaya, Kota Sura-baya, Kabupaten Blitar, Pacitan, Purbalingga, Sulawesi Utara, NTT, Kota Mataram, dan Samarinda sedangkan Kabupaten Bolaang Mangondow tidak ada pasangan calon yang mendaftar. Jika daerah tersebut hanya me-miliki satu pasang calon atau bahkan tidak memiliki pasangan calon, dalam waktu tiga hari ke depan KPU setempat akan melakukan sosialisasi pembukaan kembali proses pendaf-taran mulai 1-3 Agustus 2015. Jika tetap tidak ada yang mendaftar, akan ditunda proses tahapan di sana selama 10 hari kemudian akan dibuka lagi pendaftaran selama 3 hari. GPP

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo

JAKARTA, GPPPengamat politik dan Ketua Parlemen

Watch Jatim Umar Salahudin menilai Pilkada Surabaya 2015 sebaiknya diundur hingga 2017 daripada memunculkan calon boneka. “Calon boneka menjadi tragedi demokrasi di Surabaya, calon boneka membodohi rakyat,” kata Umar Salahudin di Surabaya, Rabu (29/7).

Menurut dia, kalau ada calon boneka be-rarti motivasinya pragmatis yakni rela maju untuk kekalahannya dan memenangkan calon yang lain. Calon boneka tersebut pasti dapat benefit atau bentuk imbal jasa. Tentu, yang dikorbankan adalah rakyat. Apalagi dengan anggaran pilkada besar seperti itu secara langsung hanya untuk menguntung-kan calon-calon boneka saja. “Selamatkan demokrasi, selamatkan uang rakyat.

Untuk itu, lanjut dia, fenomena Pilkada Surabaya 2015 yang saat masa pendaftaran 26-28 Juli 2015 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya hanya diikuti satu pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang diusung PDIP yakni Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana, perlu disikapi.

Gelagat munculnya calon tunggal bisa dilihat sejak pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota jalur perseorangan yang dibuka beberapa waktu lalu yang tidak ada peminatnya. Kondisi seperti itu memuncul-kan opini adanya calon boneka yang disiap-kan untuk kalah melawan calon petahana Risma-Whisnu.

Namun hal itu dibantah sejumlah parpol dengan membentuk Koalisi Majapahit yang beranggotakan enam parpol yakni Partai De-

mokrat, Gerindra, PKS, PKB, PAN dan Partai Golkar. Koalisi Majapahit menyatakan diri siap mendaftarkan cawali dan cawawalinya ke KPU Surabaya, namun sampai pendaft-aran dibuka tidak ada yang muncul.

Padahal sehari sebelum pendaftaran di KPU ditutup dan diperpanjang tiga hari lagi banyak pemberitaan di media menyebut se-jumlah pasangan calon yang siap mendaftar yakni Syamsul Arifin (PKB) dan Siswandi (Demokrat) diusung Koalisi Majapahit. Na-mun semua itu tidak terbukti karena tidak ada yang mendaftar ke KPU.

Begitu juga, dari koalisi Poros Tengah yakni PKB, Hanura dan Nasdem dikabarkan memunculkan calon Syamsul Arifin (PKB) dan Warsito (Hanura) maupun calon yang diusung Gerindra dan Demokrat yakni Su-koto (nonpartai) dan Siswandi (Demokrat) juga tetap tidak terbukti.

“Memang lebih baik pilkada diundur daripada yang dimunculken calon boneka. Itu pembodohan rakyat dan rakyat yang dirugikan,” katanya.

Undur Jika Calon TunggalMeskipun menimbulkan polemik, KPU

menegaskan, ‎jika dalam suatu wilayah hanya ada calon tunggal, maka pilkada di daerah yang bersangkutan akan ditunda pada gelombang berikutnya pada 2017. “Pilkada serentak 2015 tetap berjalan. Kalau masih tunggal calonnya‎ diundur ke pilkada seren-tak berikutnya (2017),” kata Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Jakarta, Kamis (30/7/2015).

GPP

Page 9: Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

9TAHUN III/ Edisi 55 I 01 - 15 AGUSTUS 2015 MENCERDASKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

Politik & Hukum

MUSI RAWAS, GPPKomisi Pemilihan Umum Kabupaten Musi Rawas

menggelar Apel Siaga dan Launching Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015 di halaman Kantor KPU Kecamatan Muara Beliti, Kamis (23/7). Pelaksanaan acara tersebut berlangsung meria dan sukses. Dalam acara launching tersebut dihibur oleh Penampilan Grup Band asal Polres Musi Rawas. Aksi Korps Bhayangkara ini mampu memukau tamu undangan dari berbagai elemen. Acara yang diselenggarakan oleh KPU Musi Rawas ini bertujuan menyambut gelaran pesta demo-kasi Pemilihan Kepala Daerah yang dilaksanakan pada tanggal 09 Desember 2015 mendatang.

Acara ini dihadiri langsung oleh Komisioner KPU Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Aleksander, SH. MH, pejabat Pemerintah Kabupaten Musi Rawas serta pihak pengamanan seperti TNI dan Polri yang nanti-nya akan bekerja keras, guna menjaga ketertiban dan keamanan pelaksanaan pilkada.

Suganda H Pasaribu, Assisten IV Pemerintah Ka-bupaten Musirawas yang dating mewakili Bupati Musi Rawas, berharap agar pelaksanaan pilkada yang tinggal menyisakan beberapa bulan lagi bisa berjalan lancar tanpa menyisakan konflik. “Peran serta Pemerintah, Polri, TNI serta penyelenggara Pilkada akan menjadi sumber kekuatan dalam mensukseskan Pilkada. Tak hanya itu saya juga berharap agar masyarakat dapat mendukung penuh pelaksanaan pilkada dan tidak mu-dah tepancing provokasi dari pihak yang tak bertang-gung jawab,” ungkapnya.

Acara yang digelar di halaman Sekretariat KPU Ka-bupaten Musi Rawas ini, diawali dengan apel launching pilkada yang diikuti satuan Brimob, TNI, Polri, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) serta Panitia Pemungutan Suara (PPS). “Mari kita bersama-sama untuk mensuk-seskan pelaksanaan Pilkada Kabupaten Musi Rawas. Jadikan pesta demokrasi ini, sebagai langkah awal kita untuk membangun Musi Rawas yang lebih baik,” tambahnya.

Tak hanya itu, dirinya juga berharap agar KPU be-serta jajarannya dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan, sehingga menjadi lembaga yang benar-benar diharapkan masyarakat.

“Pesan pak Bupati, dia meminta agar semua ele-men penyelenggara Pilkada, untuk dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan wewenang, jangan sampai menjadi celah timbulnya konflik nantinya,” ujar Su-ganda.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Musi Rawas, Ach Zaien dalam sambutannya mengatakan bahwa acara lounching pilkada ini, sebagai tanda bahwa Kabupaten Musi Rawas siap menggelar pelaksanaan Pilkada. “Acara ini sebagai sosialisasi kepada masyara-kat bahwa KPU kini telah siap melaksanakan Pilkada,” ungkapnya.

Demi menjaga ketertiban serta kemananan saat pelaksanaan Pilkada, Zaien memastikan bahwa KPU Kabupaten Musi Rawas akan terus melakukan koor-dinasi dengan Pemerintah, Polri,TNI serta menjalin komunikasi intens kepada masyarakat, supaya bisa bersama-sama mensukseskan Pilkada.

“Dengan launching ini, masyarakat akan tahu siapa saja bakal calon pemimpin mereka, serta jadwal per-siapan serta pelaksanaan Pilkada,” jelasnya.

Diakui Zaien, KPU Kabupaten Musirawas akan mulai menerima pendaftaran pendaftaran pasangan calon pada tanggal 26 Juli hingga 28 Juli 2015 men-datang. “Kemudian dilanjutkan dengan Pemeriksaan Kesehatan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati pada 26 Juli sampai 1 Agustus dan hasil dari pemerik-saan kesehatan tersebut akan disampaikan pada pada tanggal 1 Agustus sampai 2 Agustus 2015,” kata dia.

Dijelaskannya, KPUD Musi Rawas akan melaku-kan penelitian syarat pencalonan dan syarat calon pada tanggal 28 Juli sampai 3 Agustus, kemudian akan diumumkan hasilnya pada 3 Agustus sampai 4 Agustus. “Lalu kita lanjutkan dengan perbaikan syarat pencalonan partai politik atau gabungan parpol pada tanggal 4 Agustus hingga 7 Agustus serta dilanjutkan dengan penelitian perbaikan syarat pencalonan Partai Politik atau gabungan Partai Politik pada 8 Agustus sampai 14 Agustus. Terakhir, penetapan pasangan calon yang rencananya kita lakukan pada tanggal 24 Agustus. Kemudian, baru kita laksanakan pengun-dian dan pengumuman nomor urut peserta Pilkada,” katanya. Rudi

Sukseskan Pilkada Musi Rawas 2015

KOMITMEN: Unsur-unsur yang terkait langsung berkomitmen untuk men-sukseskan pelaksanan Pilkada Musi Rawas yang berlangsung 9 Desember 2015.

Selamat Atas Peluncuran Pilkada Musi Rawas 2015 di Halaman Kantor KPUD Muara Beliti, (23/7)

Mengucapkan

Yudi Fratama, SHKetua

H. Yuzakir Mahmud, SHWakil Ketua

Toyib Rakembang, S. AgWakil Ketua

Nawawi, SH, MHSekretaris

DPRD Kabupaten Musi Rawas

JAKARTA, GPPMenteri Hukum dan HAM, Yo-

sanna Laoly menyebutkan ada banyak solusi untuk mengatasi persoalan kelebihan kapasitas lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia. Salah satu terobosan besar mengubah sistem hukum agar tidak semua masyarakat yang tersangkut pidana dikirim ke pen-jara. “Kita akan perbaiki sistem ini, karena untuk membangun Lapas baru, anggaran negara sangat terba-tas,” kata Yasonna usai melakukan sidak di Lapas Kelas II Bogor, Rabu (29/7) malam.

Dia menyebutkan solusi lain mencoba pemberian grasi kepada pengguna narkoba. Dikatakan, membangun semua lapas memer-lukan dana sangat besar, karena konstruksinya tidak sama seperti rumah, dindingnya harus tebal be-berapa lapis.

“Kami sudah bicarakan dengan Presiden yang memenuhi syarat pemberian grasi sesuai undang-undang, yang vonis di atas dua ta-hun dengan pemberian grasi model memperlakukan warga binaan di taruh di luar untuk direhabilitasi,” ucapnya seperti dilansir Antara.

Selain itu, lanjut Yasonna, Un-dang-Undang mengamanatkan pe-makai atau pengguna narkoba diha-ruskan untuk direhabilitasi. Solusi berikutnya, lanjut dia, pemberian remisi (pembebasan bersyarat), tetapi ini ada persoalan besar yang tidak hanya berlaku untuk korup-tor, persoalan narkoba juga. Karena hampir 50 persen penghuni lapas di Indonesia adalah narkoba.

Dengan berlakunya PP Nomor 9 Tahun 2012, kata dia, nanti hal tersebut menjadi persoalan besar karena nantinya para warga binaan tersebut tidak akan mudah untuk

mendapatkan remisi, karena mer-eka akan dikenakan denda, baru bayar baru dapat remisi dan denda tersebut bisa mencapai ratusan juta yang tentu tidak semua akan mampu.

“Ibaratnya ini seperti air yang masuk sekian banyak, yang keluar hanya sedikit yang dibuat remisi. Jadi persoalan over kapasitas bu-kannya baik tapi tambah meledak. Maka harus ada terobosan kreatif dalam hal ini,” kata dia.

Menteri menyebutkan, remi-si atau PB, untuk koruptor ada perlakuan berbeda tetapi jangan menggeneralisasi semua, ini yang menjadi permasalahan, dan harus disepakati soal pemberatan untuk koruptor.

Dijelaskannya dalam sistem peradilan terpadu masing-masing institusi penegak hukum punya kamar-kamar sesuai tupoksinya.

Dalam Justice colaboration, untuk tersangka koruptor yang tidak mau membongkar kasusnya akan dihukum seberat-beratnya sesuai rasa keadilan dan ketentuan hukum yang ada.

Hal itu dengan alasan digunakan variable, selesai diputuskan ma-suk lapas, sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2015 tentang Lembaga Pemasyarakatan, akan ada dijelaskan hak-hak narapi-dana, seperti hak mendapatkan pendidikan, hak komunikasi, hak mendapatkan remisi, dan hak dapat PB. “Ini akan diperbaiki sistemnya, karena membangun lapas saja tidak cukup, kalau sistem tidak diper-baiki,” katanya.

Sementara, Ketua Komnas HAM Nurkholis mendukung upaya Men-teri Hukum dan HAM dalam men-gubah sistem hukum yang ada den-gan yang baru, agar solusi kelebihan

kapasitas Lapas bisa teratasi. “Komnas HAM juga tidak ingin

membebani negara, misalnya soal bagaimana mengurangi tahanan ini harus integrasi dengan sistem yang lain. Karena soal jenis-jenis peng-hukuman bagi pelaku kejahatan di Indonesia harus dibicarakan, tidak hanya Lapas, tetapi dari proses awal penegakan hukum juga harus dijalankan,” katanya.

Dia menambahkan, perlu ada diskusi lintas kementerian, agar persoalan kelebihan kapasitas tidak membebani negara terlalu berlebi-han di luar kemampuannya.

“Jika negara tidak mampu ban-gun banyak lapas, kita carikan solusi lain, tidak harus tinggal diam. Komnas HAM mendukung gagasan dari Kemenkum HAM,” pungkasnya.

GPP

Lapas Over KapasitasPemerintah Kesulitan Membangun Lapas BaruKondisi lembaga permasyarakatan (Lapas) di Indonesia benar-

benar memprihatinkan dalam arti sudah cukup banyak yang melebihi kapasitas. Bahkan ada yang kapasitasnya hanya untuk

10 orang tetapi dijejali hingga 3 sampai 4 kali lipat. Tidak hanya di Jawa, tetapi juga di Sumatera dan Kalimantan. Meski over kapasitas, pemerintah kesulitan membangun Lapas baru. Untuk mengatasinya, sedang dalam pembahasan pemberian grasi terhadap napi yang terlibat narkoba untuk direhabilitasi.

Menkumham Yasonna H Laoly.

Page 10: Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

10 MENCERDASKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT TAHUN III/ Edisi 55 I 01 - 15 AGUSTUS 2015

Nusantara

DPRD Langkat, Sahkan Tujuh Raperda

Ditolak Praperadilan Margriet Megawe

LANGKAT, GPP Rapat Paripurna yang dipimpin langsung Ketua DPRD Kabupaten Langkat Terbit Rencana Perangin angin SE, dalam agenda kerja pengesahan tujuh Ran-cangan Peraturan Daerah (Ranperda) menjadi Perda di ruang sidang Paripurna gedung DPRD Langkat, Senin (13/7). Setelah melalui proses yang sangat panjang dan juga cukup melelahkan yang diakhiri dengan rapat paripurna mendengarkan laporan hasil kerja dari Pan-sus satu yang disampaikan oleh Jiman Tarigan ST, dan Pansus dua oleh M. Syahrul S.Sos. dan juga dilanjutkan dengan penyampaian pendapat akhir dari masing-mas-ing Fraksi yaitu, fraksi PDI.P disampaikan oleh ketua Fraksi PDI.P Kirana Sitepu, fraksi Demokrat disampai-kan oleh Ade Khairina Syahputri SE, fraksi Partai Gol-kar oleh Edi Bahagia, fraksi Gerindra oleh ketua fraksi Gerindra Yusri Handoko, fraksi Nasdem oleh Makmur Ginting SE, fraksi Partai PSBN oleh M. Bahri SH dan dari

fraksi HNB disampaikan oleh Sukirin SE. Ketua DPRD Langkat Terbit Rencana Perangin-angin SE, usai mendengarkan pendapat akhir fraksi-fraksi dan dengan persetujuan seluruh para anggota DPRD Langkat mengambil keputusan untuk menge-sahkan tujuh ranperda menjadi Perda Kabupaten Langkat yang ditandai dengan penandatanganan surat keputusan dan berita acara persetujuan ber-sama Kepala Daerah dan DPRD Kabupaten Langkat tentang 7 (tujuh) Peraturan Daerah. Dalam pidato penutupnya ketua DPRD Langkat Terbit Rencana Perangin – angin SE, mengungkap-kan, perlu kami jelaskan bahwa 2 (dua) dari 7 (tu-juh) Ranperda yang disahkan tersebut adalah mer-upakan inisiatif DPRD. “Kami juga mengingatkan pada para kepala SKPD sebagai leading sektor dari masing – masing perda, agar dapat sesegera mung-kin menyusun peraturan – peraturan pelaksana dari masing – masing perda tersebut, sehingga perda tersebut dapat berdayaguna dan berhasilguna untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya. Sebelumnya Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH, pada sambutannya mengatakan, ia berharap ke-pada seluruh pihak baik itu SKPD, anggota DPRD, Media maupun LSM agar mensosialisasikan Perda tersebut kepada masyarakat luas. Menurutnya so-sialisasi itu sangat penting agar seluruh masyarakat dapat mengetahui bagaimana maksud dan tujuan dari Perda itu, sehingga masyarakat menjadi paham apa saja yang menjadi kewajiban dalam perda terse-but. Dalam usaha penerbitan Perda Kabupaten Langkat, Ngogesa pada beberapa waktu yang lalu telah menyampaikan usulan mengenai pengesahan ranperda menjadi perda, dan setelah diproses oleh DPRD Langkat dengan membentuk Pansus satu dan dua yang akhirnya DPRD Langkat mengesah-kan usulan tersebut. Karna itu proses panjang yang dilakukan anggota Dewan semoga dapat memberi-kan dampak kesejahtraan bagi masyarakat, harap Ngogesa. Anto

TANDA TANGAN : Ketua DPRD Kab. Langkat Terbit Ren-cana Perangin-angin SE, dan Bupati Langkat H. Ngogesa Sitepu SH, masing-masing sedang membubuhkan tanda tangan berita acara persetujuan bersama tentang tujuh Peraturan Daerah Kabupaten Langkat saat berlangsung-nya sidang paripurna di gedung DPRD Langkat Stabat.

BAPPEDA Kabupaten Musi Rawas

Selamat Hari Bhakti AdhyaksaKejaksaan Republik Indonesia

(55 Th. HBA 2015)

Mengucapkan

IR. H. SUHARTO PATIHKepala

JAKARTA, GPP Menurutnya, tuduhan yang tepat

kepada Ahok agar bisa dijadikan tersangka dalam kasus tersebut karena mantan Bupati Belitung Timur itu melakukan pembiaran dalam hal pengawasan dan tidak melakukan pencegahan hingga terjadinya kasus korupsi tersebut.

“Menurut saya, mestinya Ahok jadi tersangka. Ahok itu tidak per-nah memberantas korupsi, karena korupsi ada di eksekutif,” kata Lulung di Gedung DPRD DKI Ja-karta. “Mestinya pemberantasan korupsi itu diawali pencegahan. Kalau dia tidak mencegah, berarti dia melakukan pembiaran,” katanya menambahkan.

Lulung beranggapan, sebagai penanggung jawab utama pe-makaian anggaran APBD Perubahan

tahun anggaran 2014 di DKI Jakarta, Ahok yang saat itu menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Gubernur, ha-rus bertanggung jawab atas adanya kasus korupsi tersebut. Menurut politisi PPP tersebut, jika saja Ahok berhati-hati dalam mengesahkan proyek pengadaan UPS tersebut, maka tentunya kasus korupsi ini tidak akan terjadi pada tahun ang-garan 2014 yang lalu.

“Karena pengguna anggaran adalah eksekutif, mekanisme pem-bahasan APBD itu jadi tanggung jawabnya DPRD sebatas persetu-juan di paripurna. Menyangkut ka-sus UPS, harusnya eksekusi terakhir dilakukan oleh unit masing-masing, dan yang bertanggung jawab Guber-nur,” ujar Lulung.

Dia mengtatakan kalau Guber-nur waspada, sebenarnya kasus

ini tidak mungkin terjadi. Kalau ini terjadi korupsi UPS, berarti ada pembiaran dari Gubernur kepada terjadinya kasus UPS hari ini.

Ahok yang diminta tanggapan pun menjawab sinis soal ucapan Haji Lulung itu. Menurut Ahok, seandainya Haji Lulung polisi, dia akan minta ke Presiden Joko Widodo ( Jokowi) untuk menjadi-kan Wakil Ketua DPRD itu sebagai Kabareskrim menggantikan Kom-jen Budi Waseso. “Saya pikir Haji Lulung bukan seorang polisi. Kalau dia polisi saya ajukan kepada pres-iden untuk gantikan Kabareskrim,” ujar Ahok usai diperiksa Bareskrim Polri.

Dalam kesempatan itu, Ahok juga mengaku tidak mengetahui dana keluar yang digunakan oleh pemerintah daerah dalam menga-

dakan UPS di sejumlah sekolah di Jakarta. “Kita mana tahu, itu Sekda sudah.

Jadi kalau sudah keluar, di dalam tata negara kita, kalian masih ingat enggak. Misal dulu kepala desa, kenapa pemerintah memutuskan sekdes itu jadi PNS. Karena tidak boleh bukan PNS yang memegang uang, dan gubernur mengeluarkan SK kepada tim anggaran pemerin-tah daerah. Itu lah sekda, Bappeda dan BPKAD.

Jadi kalau sudah keluar, guber-nur tidak pernah menjadi pengguna anggaran,” kata Ahok.

Lanjut dia, berdasarkan temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), ada ang-garan siluman, Kepala bagian pen-didikan merasa tidak ada, tiba tiba sudah keluar ada.

“Mungkin ini saya mensinyalir ada mirip-mirip modusnya dengan APBD 2015, yang tiba-tiba ada pengakuan 2 versi gitu loh. Kalau dulu kan kita tidak kunci dengan e-budgeting. Nah, itu bisa saja terjadi, kita enggak tahu. Itu biar penyidik lah yang apa,” ujar Ahok.

Untuk keputusan dari hasil pemeriksaan, Ahok menyerahkan kepada pihak penyidik yang memi-liki kapasitas untuk menyimpulkan dan menilai.

“Makanya saya tidak tahu, nanti biar tanya penyidik deh, saya eng-gak berhak menilai. Saya enggak tahu,” tutup mantan Bupati Belitung Timur ini yang kini disebut-sebut sudah mulai melakukan manuver agar terpilih kembali menjadi Gu-bernur DKI Jakarta periode kedua tahun 2017 nanti. GPP

Setelah sempat ‘reda dan dingin’, hubungan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) dengan Wakil Ketua

DPRD Abraham Lunggana atau Haji Lulung kembali memanas. Memanasnya hubungan kedua tokoh itu berawal saat Ahok diperiksa oleh Bareskrim dalam kasus Uninterruptible Power Supply (UPS) pada Rabu (30/7). Haji Lulung beranggapan, seharusnya yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi pengadaan UPS dalam APBD Perubahan DKI Jakarta tahun anggaran 2014, adalah Ahok.

Setelah Sempat RedaPerseteruan Ahok dan Lulung Kembali “Panas”

JAKARTA, GPPTahapan pemilihan kepala dae-

rah (pilkada) serentak 9 Desember mendatang telah dimulai. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) me-mastikan akan mengajukan 209 calon kepala daerah dalam pilkada serentak di 269 wilayah (provinsi, kabupaten, dan kota tahun). Calon-calon itu diajukan PKB berkoalisi dengan partai politik lain.

Ketua Badan Pemenangan Pemi-lu PKB Bambang Susanto menjelas-kan, dari 209 calon kepala daerah

tersebut, tidak semuanya didukung PKB sendiri. Mayoritas calon justru diusung PKB bersama ga-bungan parpol, baik dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) maupun Koalisi Merah Putih (KMP). “Sisanya, di 60 wilayah yang lain, PKB hanya menjadi penggembira karena meski mem-peroleh suara, tapi tidak mendapat kursi di DPRD,” ucap Bambang di Jakarta, Minggu (26/7/2015). PKB menartagetkan 60 persen calon yang diusung bisa memenangi pilkada. GPP

PKB Usung 209 Calon Kepala Daerah 60% Diprediksi Menang

Page 11: Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

11TAHUN III/ Edisi 55 I 01 - 15 AGUSTUS 2015 MENCERDASKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

Nusantara

Ditolak Praperadilan Margriet Megawe

Warga Kecamatan Pasak Telawang Jangkang Kapuas Rindukan PLN

DENPASAR, GPPDalam sidang yang dihadiri kuasa hukum pemohon

yang dikomandani Hotma Sitompul dan tim kuasa hu-kum termohon Polda Bali, hakim menegaskan dasar penetapan pemohon Margriet sebagai tersangka kasus kekerasan yang menyebabkan tewasnya anak atau tin-dak pembunuhan, sudah sah. “Mengadili; satu, meno-lak praperadilan pemohon; dua, membebani pemohon biaya perkara sebesar nihil,” tegas Hakim Achmad yang langsung disambut tepuk tangan pengunjung sidang di PN Denpasar, Rabu (29/7/2015).

Sementara kuasa hukum pemohon yang diwakili Jefry Kam menyatakan dapat menerima putusan itu dan justru mendapat banyak hal yang akan menjadi bahan bagi mereka di persidangan berikutnya. “Ya, kita lihat nanti di persidangan selanjutnya,” tegas dia.

Pihaknya juga menyatakan siap dan sampai saat ini meyakini Margriet tidak bersalah melakukan perbua-tan yang disangkakan. Putusan itu disambut suka cita berbagai elemen masyarakat yang terus memantau jalannya sidang seperti dari Komnas Perlindungan Anak Indonesia Arist Merdeka Sirait. “Saya kira per-sidangan berjalan fair, putusan yang membahagiakan bagi anak-anak di Indonesia bahwa kekerasan terha-dap anak harus ditentang,” tegasnya.

Hal sama disampaikan aktivis Pusat Pelayanan Ter-padu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Siti Sapurah. “Tidak sia-sia upaya kerja keras kita dan

kepolisian dalam menetapkan tersangka pembunuhan terhadap Angeline, terima kasih hakim dan polisi,” kata Ipung sembari beru-rai air mata haru.Pengacara Margriet Diperma-lukan

Pengacara Agus Tay Hamba May, Hotman Paris Hutapea, mengatakan, tim kuasa hukum Margriet Megawe telah diperma-

lukan oleh hakim tunggal Achmad Peten Sili dalam sidang lanjutan praperadilan di Pengadilan Neg-eri Denpasar.

Hal tersebut ia sampaikan usai menyaksikan jalannya si-dang dengan agenda mendengar-kan keteragan saksi ahli hukum pidana Tommy Sitohang. Dalam kesempatan itu, selain menga-cungi jempol atas kepiawaian

KAPUAS, GPPSalah satu tujuan utama peme-

karan daerah adalah untuk mem-percepat pembangunan di dae-rah yang dimekarkan itu. Paling tidak, akan lebih maju dibanding sebelum dimekarkan. Tetapi hal itu belum terwujud di Desa Jang-kang yang dimekarkan menjadi kecamatan baru pada tahun 2011 dengan nama Kecamatan Pasak Talawang, Jangkang Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Ten-gah (Kalteng). Jumlah penduduk di kecamatan baru ini 1.417 jiwa dengan luas wilayah 161 km2.

Desa Jangka sudah empat tahun lepas dari induknya dan telah men-jadi kecamatan baru. Harus diakui ada perubahan, tetapi kebutuhan yang paling pokok yakni peneran-gan dari PLN sampai sekarang belum terpenuhi, sama seperti sebelum dimekarkan. Memang, ada penataan di daerah ini, dan itu dapat dilihat secara jelas. Tetapi itu semakin tidak sempurna karena ke-butuhan akan PLN tidak terpenuhi. “Warga di daerah ini sangat mend-ambakan aliaran listrik,” kata salah seorang warga. Bahkan dia menye-but, sejak dimekarkan empat tahun lalu, warga di daerah ini belum me-nikmati kemajuan teknoligi. Desa ini masih gelap gulita pada malam hari, karena PLN belum masuk. Memang sempat ada penerangan

Kantor Kecamatan

Selamat Hari Bhakti AdhyaksaKejaksaan Republik Indonesia

(55 Th. HBA 2015)

Mengucapkan

Yudi Fratama, SHKetua

H. Yuzakir Mahmud, SHWakil Ketua

Toyib Rakembang, S. AgWakil Ketua

Nawawi, SH, MHSekretaris

DPRD Kabupaten Musi Rawas

Pengacara Hotman Sitompul dan Margariet

hakim Achmad dalam me-mimpin sidang, Hotman juga menyesalkan lemahnya tim kuasa hukum termo-hon Polda Bali yang dinilai kurang garang. “Saya lihat tim kuasa hukum Polda Bali kurang garang, terlalu pasif, dan tidak berani bertanya. Padahal oleh hakim telah di-beri kesempatan,” tuturnya, Selasa (28/7/2015).

Di samping itu, Hotman mengatakan, hakim telah mempermalukan pembe-laan tim Margriet. Sebab, saat perdebatan di sidang, baik saksi ahli maupun tim kuasa hukum ibu angkat Angeline itu gelagapan menjawab pertanyaan ha-kim. “Anda lihat sendiri bagaimana tadi, menjawab pengertian tersangka saja jadi pusing mereka,” ucap-nya.

Hotman juga mengkritik jalannya sidang yang dini-

lai telah masuk ke pokok perkara.”Harusnya jangan lupa, ini perkara prapera-dilan, motivasi yang dit-anyakan itu tidak relevan diangkat, itu masuk pokok perkara,” katanya.

Menurutnya, yang ter-penting yaitu ada tidaknya bukti formal yang nanti akan diuji di pembuktian persidangan. “Ini ngaco semua masuk ke sana. Saya kasihan lihat Margriet, apa dia (pengacara) dibayar tinggi saya tidak tahu. Ha-kim telah mempermalukan cara bertanyanya. Kalau saya pilih mundur dari kuasa hukumnya,” imbuh Hotman.

Tidak hanya itu, Hot-man juga mengatakan jika dirinya keluarga Margriet, ia akan menuntut balik karena telah menjadikan keadaan atau situasi ibunya seperti itu. GPP

Mendagri Tjahjo Kumolo men-gaku kaget sekaligus prihatin atas status tersangka Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho yang disemat-kan KPK. “Saya tentu prihatin atas persoalan yang menimpa Gubernur Sumut dan istrinya (istri muda),” katanya, Rabu (29/7/2015).

Karena masih berstatus ter-sangka dalam kasus suap hakim PTUN Medan, Tjahjo pun meminta masyarakat mengedepankan azas praduga tak bersalah. Pasalnya yang bisa membuktikan Gatot bersalah atau tidak adalah hakim. “Masih ada proses persidangan di pengadilan. Saya imbau masyarakat dan pejabat di Sumut tetap memegang azas praduga tak bersalah,” tambahnya.

Sebelumnya, Gatot dan istri mu-danya, Evy Susanti, ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam kasus suap hakim PTUN Medan. KPK memiliki bukti uang suap yang diberikan OC Kaligis kepada hakim PTUN Medan berasal dari orang nomor satu di Sumut itu.

Pasangan suami istri ini dijerat Pasal 6 Ayat 1 huruf a dan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau huruf b dan atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pember-antasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah UU 20 tahun 2010 jo Pasal 64 ayat 1 jo Pasal 55 ayat 1 KUHP. Ancamannya 15 tahun penjara dan denda Rp750 juta.

GPP

Kepala Biro Keuangan Pem-prov Sumut, Ahmad Fuad Lubis, menyebut Gubernur Sumut, Gatot Pujonugroho, sebagai otak dalam gugatan ke PTUN Medan yang berujung kasus suap. Hal itu disam-paikan Fuad melalui pengacaranya, Zulkifli Nasution, usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Selasa (28/7/2015). “Atas rekomendasi Pak Gatot,” sebutnya.

Menurut Zulkifli, meski gugatan itu dilakukan Fuad, namun kilennya tak mengetahui proses gugatan hingga persidangan di PTUN Medan. Selama sidang gugatan atas pengu-sutan kasus Bansos, BOS, dan BDB itu oleh Kejati Sumut belangsung, Fuad tidak pernah berkonsultasi, apalagi hingga memberikan uang suap kepada majelis hakim. “Pak Gatot yang memerintahkan Fuad untuk menemui OC Kaligis saat ada panggilan dari jaksa,” tambahnya.

Saat berada di kantor OC Kaligis,

lanjutnya, Fuad kemudian dikenal-kan M Yagari Bhaskara alias Gerry, pengacara anak buah OC Kaligis ke-pada istri muda Gatot, Evy Susanti. “Sebelumnya Pak Fuad gak kenal Evy Susanti. Gerry yang mengenal-kannya,” ucapnya.

Setelah perkenalan itu, Fuad menyatakan tidak pernah berkoor-dinasi dengan Evy soal gugatan di PTUN Medan. Fuad juga tidak pernah hadir selama proses sidang berlangsung. “Fuad tidak tahu soal itu, tiba-tiba perkaranya sudah putus di PTUN Medan,” terangnya.

Diketahui, gugatan Pemprov Sumut ke PTUN Medan dibuat atas nama Kepala Biro Kuangan, Ahmad Fuad Lubis, atas perintah langsung Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nu-groho. Disinyalir gugatan itu untuk menyelamatkan nasib Gatot yang diduga tersangkut kasus dugaan ko-rupsiBansos, BOS, dan BDB Sumut tahun 2011, 2012, dan 2013. GPP

Gatot Otak di Balik Gugatan ke PTUN Medan

Mendagri Soal Gubsu Jadi Tersangka KPK

yang dibantu pemerintah, tetapi sejak dua tahun lalu tidak ada lagi, karena tidak sanggup biaya BBM.

Kepala desa setempat, Adinata TL Suan mengatakan sesungguhnya warga di desa ini sudah sangat lama merindukan kehadiran listrik dari PLN. Kami sudah berupaya dan meminta kepada kabupaten bah-kan ke provinsi, tetapi tidak ada realisasi. “Kami masih tetap dalam penantian,” katanya dan dia pun berharap agar pemerintah berke-nan memenuhi permintaan warga yakni menghadirkan listrik dari PLN di desanya. Di era kemajuan ini, tanpa kehadiran PLN, sangat sulit melakukan aktivitas secara maksi-mal. Bahkan anak-anak sekolah pun

pasti terkendala dalam belajar.Pantauan GPP, selain daerah ini

tidak dimasuki PLN, juga komuni-kasi lewat ponsel sangat sering ter-kendala. Listrik tidak ada internet pun tidak jalan. Di Kecamatan Pa-sak Telawang sampai sekarang ma-sih black sinyal alias tak ada tower baik telkomsel maupun indosat. Warga yang hendak melakukan komunikasi, terutama guru-guru yang hendak membuat laporan harus turun ke kecamatan Kapuas Tengah Pujon atau ke Palangka-raya. Warga sampai sekarang ma-sih dalam penantian, menantikan kehadiran PLN dan juga berharap dapat berkomunikasi dengan baik lewat ponse. Rudi

Page 12: Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

12 MENCERDASKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT TAHUN III/ Edisi 55 I 01 - 15 AGUSTUS 2015

Nusantara

Ketua LSM LAKI Dhodo Widiar (kiri), Ketua LSM Pena Mas, Tarmizi Anwar (kanan)

MUSI RAWAS, GPPKomisi Pemilihan Umum Dae-

rah (KPUD) Kabupaten Musi Ra-was menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemutakhiran Daftar Pe-milih, Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Musi Rawas Tahun 2015, Rabu (8/7) di Hotel City Lubuk-linggau. Bimtek tersebut dihadiri oleh Komisioner KPU Propinsi Sumatera Selatan Aleksander, SH MH. Peserta Bimtek terdiri dari Ketua dan anggota divisi teknis Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se Kabupaten Musi Rawas. Dalam kegiatan tersebut, diserahkan Buku Panduan kepada PPK, PPS dan PPDP.

Selain itu, diserahkan juga hard copy dan softcopy formulir Data Pemilih Per TPS (Model A-KWK), Formulir Data Pemilih Baru (Model A.A-KWK), Formulir bukti telah didaftar/data (Model A.A.1- KWK) serta Stiker Pemutakhiran Daftar Pemilih (Model A.A.2-KWK) sesuai kebutuhan masing-masing petugas dilapangan.

Hadir dalam acara teresebut Ketua Komisioner KPU Musi Rawas Ach Zaein, Divisi Sosialisasi Dasril Ismail, Divisi Teknis Supriyadi, Divi-si Hukum Muhammad Hidayat dan Divisi Logistik Efran Eriadi Syahril. Selain itu, hadir juga Sekretaris KPU Mura H.Nailul Azmi Nawawi, Kasubbag Hukum Andriansyah, Kasubbag Program dan Data Ediyus beserta seluruh staf sekretariat dan tamu undangan.

Menurut, Ketua Divisi Sosial-isasi KPUD Musi Rawas Dasril Is-mail Petugas Pemutakhiran Daftar/data Pemilih, Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati tahun 2015 khususnya untuk tidak begitu percaya dengan data yang diberikan pihak desa, terkait data pemilih dalam pilkada. Karenanya, KPUD Musi Rawas mengadakan Pelatihan atau Bimtek Petugas Pemutakhiran sehingga nanti saat menjalankan tugas benar-benar akurat dan teruji. Kalau petu-gas menelan data begitu saja tanpa adanya kroscek secara langsung ke lapangan maka dikhawatirkan data pemilih nantinya kurang akurat.

Selain itu juga diminta kepada elemen masyarakat untuk ikut serta mensukseskan Pilkada tahun 2015 ini, dengan mempermudah petu-gas mendata daftar pemilih sesuai dengan pemilih yang terdaftar di KK dan rumah dipastikan ada penghun-inya. “Lho, kalu ditemui pagi, sudah berangkat kekebun, siang belum pulang, sore tidak ada, sudah pasti petugas kebingungan dan bertanya kepada perangkat desa yang belum tentu memberikan data pemilih yang akurat,” kata Dasril.

Menurut Dasril, pengecekan secara langsung dan kesadaran ma-syarakat sangat-sangat diperlukan dengan harapan data pemilih yang diminta betul-betul akurat. Karena menurut dia, umpamanya dalam satu keluarga sebelumnya terdapat lima daftar pemilih. Maka tugas pemutakhiran perlu memastikan apakah anak-anak dari si pemilik rumah masih tinggal di rumah tersebut, atau telah berdomisili di tempat lain.

“Bisa jadi dua orang anaknya telah menikah, jika keduanya tidak menetap lagi dirumah tersebut kama jumlah pemilih dirumah ters-

but telah berkurang dua orang dan sebaliknya jika dia menetap diasa artinya daftar pemilih bertamah dua orang,” tegas Dasril

Jadwal Pemutakhiran daftar data pemilih pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2105 sangat padat terhitung mulai Juni 2015 sampai Desember 2015 dalam proses pemutakhiran data dan daftar pemilih.

Berikut ini jadwal padat KPU dalam proses muntarlih seb-agaimana disarikan dari “Buku Panduan Muntarlih Bagi KPU”.

Pleno Penetapan DPS1.Sebelum melakukan pleno

penetapan dan rekapitulasi DPS di KPU Kabupaten/Kota, KPU Ka-bupaten/Kota memastikan proses pleno rekapitulasi daftar pemilih hasil pemutakhiran tingkat keca-matan berlangsung dengan lancar dan tepat waktu.

2.Memastikan proses up load data daftar pemilih hasil pemu-takhiran kedalam Sidalihberjalan lancara dan tepat waktu.

3.KPU Kabupaten/Kota melak-sanakan rapat pleno terbuka pene-tapan dan rekapitulasi DPS antara tanggal 1 – 2 September 2015 den-gan mengundang PPK, Tim Kampa-nye, Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota, dan/atau masyarakat.

4.Memperbaiki daftar pemilih hasil pemutakhiran jika terdapat usulan perbaikan dari Panwas Kecamatan atau tim kampanye pa-sangan calon yang disertai dengan bukti yang kuat.

5.Ketua dan Anggota KPU Ka-bupaten/Kota menandatangani dan membubuhkan stempel basah berita acara rapat pleno penetapan dan rekapitulasi DPS.

6.Memberikan berita acara (BA) rapat pleno dan rekapitulasi DPS (Model A.1.3-KWK) kepada Pangawas Pemilihan Kabupaten/Kota, dan Tim Kampanye pasangan calon.

7.KPU Kabuten/Kota meny-erahkan soft copy DPS dalam CD dengan format PDF yang tidak bisa diubah kepada Tim Kampanye Pasangan Calon dan Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota paling lambat 7 hari setelah rapat pleno

JAKARTA, GPPTerpidana kasus korupsi Atut

Chosiyah resmi diberhentikan sebagai Gubernur Banten melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 63/P Tahun 2015. Sebab statusnya dalam kasus korupsi dinilai sudah tetap. “Keppres pemberhentian Ibu Atut sebagai Gubernur Banten baru turun setelah diumumkan dalam paripurna DPRD Provinsi Banten,” , ujar Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Dengan demikian, proses pen-gusulan Wakil Gubernur Rano Karno sebagai Gubernur Banten definitif dapat segera dilakukan menyusul surat pengangkatan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Mendagri Tjahjo Kumolo. “Setelah disetujui Bapak Presiden melalui Mensesneg, baru Keppres (pengangkatan Rano Karno) turun dan pelantikannya nanti diusulkan di Istana Negara oleh Presiden,” katanya.

Tjahjo menambahkan, proses pengangkatan Rano Karno sedikit-nya memakan waktu dua pekan, tergantung proses pengusulan pada rapat paripurna DPRD Provinsi Banten.

Atut divonis bersalah oleh Pen-gadilan Tipikor dengan hukuman penjara empat tahun dan denda Rp200 juta subsider lima bulan ku-rungan. Ia dianggap bersalah mem-berikan suap kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar senilai Rp1 miliar. Pada saat proses banding, Mahkamah Agung malah memperberat hukuman Atut men-jadi tujuh tahun penjara.

Sebelumnya, akibat salah penu-lisan nama Atut, rencana pelantikan Rano Karno menjadi gubernur definitif tertunda lantaran surat pemberhentian Atut dinilai tidak sah. Nama Atut Chosiyah tertulis Atut Chosiah dalam surat pember-hentiannya.

GPP

Atut Resmi Diberhentikan sebagai Gubernur Banten

penetapan DPS.Pencetakan dan Penggandaan DPS

1 . K P U K a b u p a t e n / K o t a mencetak dan menggandakan DPS (Model A.1-KWK) untuk keperluan: (a) Diumumkan di kantor desa/kelurahan, (b) Diumumkan di balai/kantor RW/RT (c) Arsip PPS.

2.KPU Kabupaten/Kota secepat-nya menyampaikan DPS yang telah dicetak dan digandakan kepada PPS melalui PPK untuk diumumkan.

Pengumuman dan Perbaikan DPS.

1.Dalam kegiatan pengumuman dan perbaikan DPS, KPU Kabu-paten/Kota melakukan peran moni-toring dan supervisi kepada PPK dan PPS, antara lain mencakup: (a) Memastikan DPS telah diumumkan secara benar dan tepat waktu. (b) Memastikan PPK aktif memonitor dan menyampaikan laporan hasil monitoring kepada KPU Kab/Kota. (c) Memastikan PPK melakukan up load data perbaikan DPS ke Sidalih secara benar dan tepat waktu. (d) Memfasilitasi PPK yang tidak me-miliki akses internet untuk up load data perbaikan DPS ke Sidalih.

2.Memastikan PPK melak-sanakan rapat pleno rekapitulasi DPS hasil perbaikan tepat waktu

3.PPK memeriksa dan memasti-kan rekapitulasi DPS hasil perbai-kan pada Sidalih sudah sesuai atau sama dengan rekap manual yang telah ditetapkan oleh PPS

Pleno Penetapan dan Rekapitu-lasi DPT

1.KPU Kabupaten/Kota melaku-kan rapat pleno terbuka penetapan dan rekapitulasi DPT yang dilak-sanakan tanggal 1 – 2 Oktober 2015 dengan mengundang Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota, Tim Kampanye Pasangan Calon, dan masyarakat.

2.Memperbaiki DPS hasil pemu-takhiran jika terdapat usulan per-baikan dari Panwas Kecamatan atau tim kampanye pasangan calon yang disertai dengan bukti yang kuat.

3.Ketua dan Anggota PPK menandatangani dan membubuh-kan stempel basah berita acara rapat pleno penetapan DPT dan menyerahkan salinan berita acara

dan rekapitulasi DPT (Model A.3.3-KWK) kepada Pengawas Pemilihan dan Tim Kampanye yang hadir

4.Menyampaikan soft copy DPT dalam format PDF yang tidak bisa diubah kepada Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota dan Tim Kampa-nye Pasangan Calon paling lambat 7 hari setelah rapat pleno.

5.Mencetak dan memperbanyak DPT sesuai kebutuhan.

Penetapan dan Rekapitulasi DPTb-1

1.KPU Kabupaten/Kota me-mastikan proses pleno rekapitulasi DPTb-1 di tingkat kecamatan berja-lan dengan baik dan sesuai.

2.KPU Kabupaten/Kota memas-tikan proses up load data DPTb-1 ke Sidalih berjalan dengan baik dan tepat waktu.

3.Memfasilitasi PPK yang tidak memiliki akses internet untuk up load DPTb-1 ke Sidalih di kantor KPU Kabupaten/Kota.

4.Memastikan data DPTb-1 yang disampaikan PPK dengan yang di upload di Sidalih telah sama jum-lahnya.

5.KPU Kabupaten/Kota melak-sanakan rapat pleno terbuka pene-tapan dan rekapitulasi DPTb-1 pada tanggal 27 – 28 Oktober 2015 dengan mengundang stakeholder terkait.

6.Ketua dan Anggota PPK menandatangani dan membubuh-kan stempel basah berita acara rapat pleno penetapan dan reka-pitulasi DPTb-1.

7.Memberikan berita acara (BA) rapat pleno dan rekapitulasi daftar pemilih hasil pemutakhiran (Model A.Tb1.3-KWK) kepada Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota dan Tim Kampanye pasangan calon.

8.Menyampaikan soft copy DPTb-1 dalam CD dengan format PDF yang tidak dapat diubah kepa-da Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota dan Tim Kampanye paling lambat 7 hari setelah rapat pleno penetapan.

Jadwal padat ini di harapkan, saat pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Musi Rawas 9 De-sember 2015 mendatang berjalan lancar dan sukses.

Rudi

KPUD Musi Rawas Gelar Bimtek Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2015

Atut Chosiyah

Page 13: Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

13TAHUN III/ Edisi 55 I 01 - 15 AGUSTUS 2015 MENCERDASKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT 13Advertorial 13

Kabupaten Humbang Hasun-dutan (Humbahas) dibentuk berdasarkan UU Nomor 9 Tahun 2003 dan tanggal 28 Juli 2015 ini genap berusia 12 tahun. Kita seb-agai warga Humbang, sepatutnya bersukacita dan mengucap syu-kur kepada Tuhan atas perlindun-gan dan penyertaannya. Berbagai prestasi yang menggembirakan telah dicapai, banyak kemajuan dan perubahan yang dirasakan masyarakat. Dalam kurun waktu 12 itu, Kabupaten Humbang Hasundutan telah mampu me-nyelenggarakan pemerintahan, melaksanakan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan dengan baik.

Kini, Humbahas sudah sejajar bahkan dapat mencapai prestasi yang cukup menggembirakan dibandingkan kabupaten tetang-ga. “Harapan pemerintah, melalui HUT ini, kiranya seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan senantiasa satu hati, satu pikiran dan satu tekad un-tuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mari kita bersatu dan bersama-sama mewujudkan visi umbang Hasundutan menjadi daerah mandiri dan sejahtera,” kata Bupati Humbahas Madin Sihombing ketika merayakan HUT Ke-12 Humbahas, 28 Juli 2015 di Doloksanggul. Boleh dibilang dibawah kepemimpinan Maddin, kemajuan Humbahas menakjub-kan.

Pada saat itu, Mendagri RI Tjahjo Kumolo SH dengan leng-kap pakaian kebesaran adat Batak menandatangani prasasti peres-mian Kantor Bupati Humbang Hasundutan berlokasi di Bukit Inspirasi Doloksanggul.

Bagi Maddin Sihombing, HUT Ke-12, menjadi hari-hari tera-khirnya memimpin Kabupaten Humbahas, setelah dua periode menjadi bupati. Sesuai konsti-

tusi, DPRD lewat rapat paripurna mengumumkan pemberhentian Bupati/Wakil Bupati Humbang Hasundutan periode 2010-2015, Kamis (23/7). Namun Bupati/Wakil Bupati Humbahas masih terus melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan pe-rundang-undangan sampai 26 Agustus 2015 ini. Bupati Maddin Sihombing dan Wakil Bupati Mar-ganti Manullang dilantik Gubsu atas nama Presiden RI tanggal 26 Agustus 2010 lalu.

Madin pun pamit. Dengan segala kerendahan hati, memo-hon maaf kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan, jika selama ini ada yang kurang berkenan dan tidak dapat memenuhi harapan seluruh masyarakat. Kami telah berupaya semaksimal mungkin mencurah-kan pemikiran, tenaga dan waktu untuk pembangunan Kabupaten Humbang Hasundutan ini.

Mudah-mudahan apa yang telah dilaksanakan selama ini, bermamfaat bagi seluruh ma-syarakat. “Desember 2015 ini, Kabupaten Humbang Hasundutan akan menyelenggarakan pemili-han Bupati/Wakil Bupati Hum-bang Hasundutan. Semoga tetap aman dan kondusif, masyarakat Humbang Hasundutan tetap men-jaga persatuan dan kesatuan serta memilih pemimpin yang terbaik untuk kemajuan Kabupaten Hum-bang Hasundutan lima tahun ke depan,” ujarnya.

Pimpinan Kabupaten Hum-bahas akan silih berganti sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku akan tetapi Kabupaten Humbahas sebagai salah satu dae-rah otonom tidak akan berhenti sampai disini.

Untuk itu dihimbau, untuk terus bekerja keras untuk mewu-judkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera. TOR/GPP

TEKEN PRASASTI: Mendagri RI Tjahjo Kumolo SH disaksikan Wagubsu Erry Nuradi, Bupati Humbahas Drs Maddin Sihombing, Wakil Bupati Humbahas Drs Marganti Manullang, anggota DPR RI Sahat Silaban dan Rooslynda Marpaung menandatangani prasasti peresmian Kantor Bupati Humbang Hasundutan saat HUT Humbang Hasundutan ke-12 di Bukit Inspirasi Doloksanggul, Selasa (28/7).

Bupati Humbahas Drs. Maddin Sihombing, MSi berikan cindera kepada Pangdam I BB

HUT Ke-12 Humbang Hasundutan:

CAPAIAN HUMBAHAS MENAKJUBKAN

DOLOKSANGGUL, GPPTiga pasangan Bupati dan Wakil

Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) resmi mendaftar ke KPU Humbahas. Dua dari jalur independen yakni Marganti Manu-lang- Ramses Purba (MARS) dan Rimso Sinaga-Derincen Hasugian (RADE) serta pasangan Dosmar Banjarnahor- Saut Parlindungan Simamora. Paslon Marganti Manul-lang-Ramses Purba juga didukung Partai NasDem. Dosmar Banjarna-hor-Saut Simamora diusung lima koalisi parpol yakni PDIP, Gerindra, Hanura, PAN dan PKB. Perolehan kursi di DPRD Humbahas pendu-kung Dosmar Saut itu sebanyak 14 kursi.

Pendaftaran ketiga paslon bu-pati tersebut disambut ketua KPUD Humbahas Leonar Pasaribu dan empat komisioner KPU Humbahas serta komisioner Panwaslih Kabu-paten Humbahas.

Sementara itu, Komisi Pemili-han Umum (KPU) Humbang Ha-

sundutan (Humbahas) menolak pendaftaran dua pasangan bakal calon kepala daerah yang mengaku maju menggunakan perahu partai Golongan Karya (Golkar). Peno-lakan penerimaan pendaftaran tersebut karena masing-masing pasangan calon hanya membawa rekomendasi dari masing-masing pengurus Golkar dan bukan dari dua kubu pengurus.

Komisioner KPU Humbahas, Kosmas Manalu mengatakan bahwa dua pasangan yang mendaftar adalah pasangan Palbet Siboro-Henri Sihombing dan Harry Mar-bun-Momento Sihombing. Divisi Hukum KPU Humbahas tersebut memaparkan bahwa pasangan Pal-bet Siboro dan Hendri Sihombing mendaftar dengan membawa reko-mendasi dari kubu Agung Laksono. Sementara pasangan Harry Marbun dan Momento Sihombing mendaf-tar dengan membawa rekomendasi versi Aburizal Bakri. “Sesuai den-gan ketentuan KPU akan menerima

Pilkada Humbahas, Diikuti Tiga Pasang Calon

pasangan calon yang mendaftar dengan membawa rekomendasi dari dua kubu untuk satu pasangan calon,” terangnya.

Kosmas mengatakan bahwa pihak KPU sempat memberikan perpan-jangan waktu kepada kedua pasangan calon. Pihak KPU memberikan batas pengantaran dukungan partai hingga pukul 24:00wib. Namun hingga

batas waktu yang ditentukan, kedua pasangan tersebut tidak ada yang mengantarkan dukungan. “Dan atas kesepakan seluruh komisoner, maka kita dari KPU menolak kedua kubu

pasangan calon. Serta kita telah menutup pendaftaran dengan tiga pasangan calon,” paparnya.

Sementara itu salah satu bakal calon yang dikonfirmasi Hendri Sihombing mengatakan bahwa KPU telah menerima pendaftaran mereka. Sebab pasangannya telah menyerahkan surat dukungan yang ditandatangani sepuluh per-wakilan dari tim ARB dan tim dari Agung Laksono. Sehingga KPU menerima berkas tersebut dan harus memverifikasi. “KPU Jangan mengatakan menolak pendaftaran kami, karena kami juga sudah menerima bukti pendaftaran yang diserahkan kepada kami. Apabila KPU tidak memverifikasinya maka kami akan mensengketakannya,” paparnya. GPP/SI

PILKADA HUMBAHAS: Saut P Simamora, Marganti Manullang, Derincen Hasugian dan dr Sugito, Dirut RSUD Doloksanggul (dari kiri-kanan). Mereka poto bersama seiring dengan akan diselenggarakannya Pilkada Humbahas.

Page 14: Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

14 MENCERDASKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT TAHUN III/ Edisi 55 I 01 - 15 AGUSTUS 2015

Advertorial

Uang Mahar.....

Rehab Kantor KUA Besitang Terindikasi Langgar Aturan

kursi itu pada sejumlah partai. Tapi sayangnya, pencarian Sebastian terkendala oleh adanya permintaan mahar yang besar dari sejumlah partai politik lain.

Peneliti Para Syndicate Toto Su-giarto menilai, mahar politik masih tercium dalam pemilihan kepala daerah serentak yang akan digelar pada 9 Desember 2015. Praktik elite partai politik yang meminta sejumlah uang kepada calon yang akan diusung diyakini akan men-gancam keberlangsungan Pilkada. “Sekarang sudah tak boleh lagi ada mahar politik. Tetapi ternyata kita dikagetkan, dengan adanya bakal calon kepala daerah di sejumah tempat yang dimintai mahar oleh parpol,” kata Toto dalam sebuah dis-kusi di Jakarta, Rabu (29/7/2015).

Toto mencatat, setidaknya su-dah ada dua orang yang terang-terangan mengaku dimintai ma-har politik oleh parpol yang akan mengusungnya. Pertama, kata dia, adalah Ketua DPC Gerindra Toba Sa-mosir Asmadi Lubis yang mengaku dimintai mahar sebesar 2,5 miliar. Kedua, Sebastian Salang yang dim-intai mahar oleh parpol saat akan maju sebagai calon Bupati Mangga-rai, NTT. “Keduanya akhirnya batal untuk maju,” ujar dia.

Toto meyakini, masih banyak bakal calon kepala daerah lain

mengalami hal yang sama dengan Asmadi dan Salang. Hanya, kata dia, mereka mau saja mengikuti keinginan partai politik untuk me-nyerahkan mahar. “Hal yang dialami Asmadi dan Sebastian Salang ini, saya yakin cuma fenomena gu-nung es,” ucapnya. Dengan mahar yang besar, Toto meyakini, ketika terpilih nanti, mereka tidak akan mementingkan masyarakat yang sudah memilihnya. Sebaliknya, kata dia, kepala daerah justru akan mengupayakan berbagai cara untuk mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan sebagai mahar.

Kendati dalam berbagai kesem-patan pimpinan partai politik telah memberi jaminan bahwa dukungan yang diberikan tanpa mahar politik, tetap saja isu jual beli dukungan bagi calon yang akan menggunakan parpol menyeruak. Setidaknya, ada tiga bakal kandidat yang be-rani membuka ke publik perihal permintaan ‘uang perahu’ untuk mendapatkan dukungan sejumlah partai politik dalam pencalonan mereka sebagai kepala daerah. Ketiganya ialah Sebastian Salang, Asmadi Lubis, dan Kabel Saragih. Mereka harus mengurungkan niat bertarung di pilkada gara-gara tak sudi membayar uang mahar yang diminta. Sebastian di Kabupaten Manggarai, Asmadi di Kabupaten

Toba Samosir, dan Kabel Saragih di Simalungun. Inilah ancaman nyata bagi demokrasi, saat uang menjadi penentu utama dalam proses kepemimpinan. Pengakuan Sebastian, Asmadi, dan Kabel bo-leh jadi barulah puncak gunung es praktik uang mahar. Dengan pola rekrutmen yang berfondasi pada akar transaksional tersebut, hampir pasti para calon kepala daerah ketika terpilih nanti tidak akan mementingkan masyarakat yang sudah memilih mereka. Atau, kepala daerah yag terpilih, justru akan mengupayakan berbagai cara untuk mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan sebagai mahar.

Sementara itu, Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay, mengingat-kan para peserta Pilkada agar menciptakan politik yang bersih. “Seharusnya tidak boleh, kalau nanti bahwa mahar itu betul-betul dilakukan akan dibatalkan karena di dalam UU Pilkada itu dilarang, main menggunakan uang di dalam pencalonan,” ujar Hadar di Gedung KPU, Rabu (29/7).

Menurutnya, jika itu dilakukan dan terbukti maka paslon bisa dibatalkan pencalonannya. “Mari kita ciptakan Pilkada yang bersih, jangan bermain-bermain dengan pelanggaran yang itu berpotensi bisa menggagalkan pilkada,” kat-

anya.Hadar berharap, kepada parpol

yang memang mempunyai hak un-tuk mengajukan paslon hendaknya berupaya keras mempersiapkan calon pemimpin di tingkat daerah. Sebab jika tidak, Pilkada berpotensi tertunda dan baru dilaksanakan pada 2017 nanti. “Masa yang sangat panjang, artinya kita akan sama-sama membuat daerah itu tidak mempunyai pimpinan daerah, dan itu akan mempunyai situasi-situasi yang menyulitkan dibandingkan kalau ada pemimpin yang definitif,” kata Hadar.

890 Pasangan Calon MendaftarHingga Rabu (29/7), KPU mem-

perbarui data daftar pasangan calon (paslon) kepala daerah yang sudah terdaftar dalam Pilkada 9 Desember 2015. Anggota Komisioner KPU, Arief Budiman mengatakan, hingga pukul 19.30 WIB tanggal 29 Juli 2015, sudah ada 810 paslon ke-pala daerah yang sudah mendaftar ke KPU untuk mengikuti Pilkada serentak pada 9 Desember 2015. “Hingga pukul 19.30 WIB tanggal 29 Juli 2015, sudah ada 810 paslon ke-pala daerah yang sudah mendaftar ke KPU,” ujar Arief di Gedung KPU.

Sebanyak 810 paslon tersebut tersebar di 268 daerah, karena satu daerah lagi yaitu Kabupaten

Bolaang Mongondow belum mem-punyai paslon kepala daerah sama sekali. “Dari 810 paslon, terdiri dari sembilan provinsi dan 260 Ka-bupaten/Kota, tetapi satu daerah belum mempunyai paslon kepala daerah sama sekali,” kata Arief.

Arief mengatakan, untuk jumlah paslon Gubernur dan Wakil Guber-nur ada 20 paslon, yang tersebar di sembilan provinsi. “Dua pasan-gan calon dari perseorangan dan 18 paslon dari partai politik atau gabungan partai politik,” terangnya.

Sedangkan untuk jumlah pasan-gan calon Bupati dan Wakil Bupati sebanyak 676 paslon yang tersebar di 223 Kabupaten. Rinciannya, 126 paslon melalui jalur perseorangan dan 550 paslon melalui jalur partai politik atau gabungan partai.

Sementara itu, untuk jumlah paslon Walikota dan Wakil Waliko-ta, ada 114 paslon terdaftar yang tersebar di 36 Kota. “Untuk paslon Walikota dan Wakil Walikota, ada 28 paslon dari perseorangan dan 86 diusung oleh parpol atau gabun-gan parpol,” ungkapnya. Dengan demikian, total paslon dari jalur perseorangan sebanyak 156 dan paslon melalui jalur partai politik atau gabungan parpol sebanyak 654.

TIM GPP

BRANDAN, GPPSebanyak 100 kepala keluarga

mendapatkan tali asih dari PT Sum-ber Tri Megah. Mereka dari Desa Sei Tualang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat 80 ke-pala keluarga dan dari lingkungan Batang Selemak Kelurahan Bukit Kubu Kec Besitang sebanyak 20 kepala keluarga (KK). Masing mas-ing mendapat satu paket sembako yang isinya beras, minyak goreng, gula pasir, sirup.

Direktur PT Sumber Tri Megah Rudi Rudf, SE,MM mengatakan bahwa pemberian tali asih ini merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap warga kurang mampu, apalagi saat bulan suci Ramadhan semuanya harus men-jadi perhatian kita semua. Dalam kegiatan itu Direktur PT Sumber Tri Megah sangat perhatian terhadap 3 orang nenek yang sudah sangat tua seperti nenek Sitiawan (85 tahun sudah hampir 3 tahun mengalami lumpuh, nenek Syafrak (87) serta

Siti Khalijah (53) merupakan janda beranak 3. Ketiga warga ini menjadi pusat perhatian Direktur PT Sum-ber Tri Megah

Di sela sela pemberian GLOBAL POS POS mencoba konfirmasi ke-pada Siti Khalijah(53) warga Sei Tualang. bagaimana perasaannya ketika mendapat tali asuih dari perusahaan, dengan mata berkaca Siti Khalijah sangat bersyukur mendapat tali asih dari perusahaan. “Saya sangat bersyukur kepada Al-lah Swt karena pihak perusahaan masih ada rasa empatinya terhadap warga yang kurang mampu, dan saya mengucapkan sangat ber-terima kasih kepada Direktur Rudi Rudof, SE, MM dan Ir Sanjani Barus,” katanya dan berharap agar kegiatan serupa dilakukan tahun depan.

Warga Dusun III Desa Sei Tualang Luar Kec Brandan Barat juga berharap agar kepdulian pe-rusahaan terhadap warga terus berlanjut di masa mendatang. M. Irham Arifin/Mira

PT Sumber Tri Megah Berikan Tali Asih

Ir Sanjani Barus ketika memberikan tali asih kepada nenek Sitiawan

KAYU DIDUGA ILEGAL: Sepertinya tidak ada keseriusan aparat terkait khususnya Dinas Kehutanan untuk memberantas pembalakan (illegal logging) dikawasan hutan lindung. Terbukti truk dan becak bermotor mengngakut kayu gelondongan berbagai jenis, diduga hasil pembalakan liar dari hutan lindung dari Hulu Sungai Tamiang Kuala Simpang Aceh Tamiang. Kayu itu diangkut ke sawmill di Desa Halaban Kec Besitang Kab Langkat. Kayu berukuran panjang 2,20 meter berdiameter 15 s/d 25 inc.

Menurut aktivis lingkungan Hidup Teluk Aru Rahmat (49) warga Besi-tang Kab Langkat ketika dikonfirmasi, Kamis (30/7) lewatnya kayu dari Provinsi Aceh memasuki Langkat tidak terlepas adanya permainan antara mafia illegal logging dengan oknum-oknum tertentu sebagai bakingnya.

Menurut informasi, pengangkut kayu olahan dapat mengangkut 1 ton kayu dan sampai ke Pangkalanbrandan menghabiskan Rp 350 ribu sampai Rp 400 ribu untuk diberikan kepada petugas di setiap Pos di Ja-linsum yang dilewati. Apabila “uang siram” ini tidak diberikan pasti ada masalah, (M.Irham Arifin/Mira

BESITANG, GPPPembangunan rehab berat Kantor

KUA Besitang diduga sarat KKN. Terbukti, tak ditemukan plank proyek sebagai simbol dari transparansi pembangunan sesuai dengan program pemerintah me-lalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukan Informasi Publik (KIP).

Menurut Kepala Kantor Urusan Agama (KUA), dirinya sama sekali tidak mengetahui pembangunan, walau ban-gunan rehab berat itu masuk ke arealnya.

Ketika di konfirmasi beberapa waktu lalu. Dengan adanya proyek pembangunan

Rahab berat KUA Besitang Kab Langkat tanpa plank masyarakat bertanya-tanya akan pembangunan tersebut, dan ber-harap agar kiranya pemerintah dalam hal ini Departemen Agama Kab Langkat yang terkait menindak bawahannya yang telah melanggar peraturan daerah yang telah ditetapkan dalam melaksanakan pembangunan, ,kata Adam Malik, SH tokoh masyarakat Teluk Aru ketika di konfirmasi Kamis (30/7)

Hasil pantauan Koran ini dilapangan kelihatan memang tidak ada plank, kemu-dian kramiknya tidak di bongkar tapi di timbun aja, kemudian untuk mengelabui masyarakat pihak pemborong sengaja memplester sambungan dinding gedung agar kelihatan baru. Padahal, itu sama sekali tidak dikerjakan, Begitu juga soal rangka yang terbuat dari almunium un-tuk plavon tidak ada rinciannya apakah berukuran 0,75 atau 0,50 untuk keteba-lan rangka bajanya (M.Irham Arifin/Mira)

inilah proyek rehab berat kantor KUA Besitang tanpa plank di duga adanya korupsi dan mark up bahan material

Page 15: Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

15TAHUN III/ Edisi 55 I 01 - 15 AGUSTUS 2015 MENCERDASKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

Advertorial

BERASTAGI, GPP Gedung sekolah baru SMA

Negeri 1 Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, kini sedang dalam proses pembangu-nan sebagai persiapan menjadi sekolah unggulan di Kabupaten Tanah Karo. Sekolah itu, dibangun dua tingkat seluas lebih kurang 400 m2. Torison, sebagai ketua komite sekolah setiap hari men-gawasi pelaksanan pembangunan sehingga selesai tep[at waktu dan dengan demikian dapat segera dipergunakan. Proses kegiatan belajar-mengajar pun dapat ber-jalan dengan baik.

Alberto Colia, M.Pd, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Berastagi ketika ditemui wartawan men-gatakan telah membuat konsep agar sekolah tersebut bisa menjadi sekolah unggulan di Tanah Karo. Ini sangat penting dan mendesak, karena sebelumnya telah dua kali diprogramkan membangun SMA unggulan di Tanah Karo tetapi gagal. Kali ini, jangan sampai gagal lagi. “Kini sedang dipersiapkan semua sarananya termasuk as-rama untuk siswa-siwinya kelak,” jelasnya.

Menurut Alberto, dua tahun mendatang, Berastagi sudah me-miliki sekolah unggulan dan me-

mang benar-benar unggulan. Target kita tidak hanya lulus 100 persen, tetapi alumninya harus juga bisa ber-saing secara nasional dalam merebut kursi di perguruan tinggi

khususnya yang masuk dalam kelas favorit. “Saya mohon dukun-gan dari semua untuk mewujudkan sekolah unggulan ini,” ujarnya. TS-MT

SMA Negeri 1 Berastagi Disiapkan Menjadi UnggulanTaput.....

DIBANGUN: Torison, sebagai Ketua Komite Sekolah sedang mengawasi proses pembangunan gedung tambahan SMA Neg 1 Berastagi. Tambar Sembiring, SH dan Mustar Tarigan.

Selamat & Sukses Atas dilantiknya Effendi Wandaria sebagai Ketua DPC Partai Nasdem Kabupaten Musi Rawas Oleh : Ketua

DPW Partai Nasdem Sumsel H. Syarial OesmanDi Hotel Hakmas Taba Syariah (25/7)

Mengucapkan

Yudi Fratama, SHKetua H. Yuzakir Mahmud, SH

Wakil KetuaToyib Rakembang, S. Ag

Wakil Ketua

Nawawi, SH, MHSekretaris

DPRD Kabupaten Musi Rawas

DOLOKSANGGUL, GPP Musik diciptakan sesuai den-

gan budayanya masing-masing, itu artinya, tidak sama budaya Jawa dengan budaya Batak. Desain itu diberikan Mulajadi Nabolon (Tuhan Yang Maha Esa) untuk bisa digu-nakan masyarakat Batak setiap upa-cara adat dan pertunjukan hiburan generasi muda sejak dulu kala dan semuanya itu untuk memuliakan Tuhan Yang Maha ESa. Hal itu dikatakan Wakil Bupati Humbang Hasundutan Drs. Marganti Manul-lang ketika membuka secara resmi kegiatan Festival Musik Tradisional Batak di Aula Hutamas Doloksang-gul pekan lalu.

Marganti mengatakan, banyak jenis alat musik tradisional dianta-ranya Tagading, Ogung, dan Sarune Bolon ketika digabungkan semuan-ya yang disebut dengan “Gondang Sabangunan” yang pada biasanya digunakan pada upacara adat Batak dan Gondang uning-uningan yang biasa dipakai pada pertunjukan hi-buran yang merupakan penggabun-gan alat musik tradisonal berupa hasapi, garantung, sulim, sarune etek dan hesek. Dengan nada yang unik dan khas mampu menjadi nada yang sangat indah dan menarik untuk diperdengarkan.

Gondang Sabangunan memi-liki nilai estika dan etika. Ketika orang Batak mendengar Gondang Sabangunan pasti akan mendatang-kan hikmad yang luar biasa dan akan memberikan gambaran yang mencerminkan ciri khas buda-ya Batak dan mampu membawa ispirasi dan merobah pola pikir

dan karakter untuk lebih semangat dan sehat jasmani dan rohani untuk membangun Humbang Hasundutan semakin mandiri dan sejahtera. Un-tuk semua generasi muda yang saat ini harus mampu memainkan dan semakin melekat dihati setiap gen-erasi muda. Dekat dengan musik tradisional akan menjunjung norma etika ciri khas orang Batak dan tidak mudah terpengaruh budaya luar yang merusak mental generasi muda saat ini.

Nantinya, katanya, setiap seko-lah akan dilengkapi fasilitas alat musik tradisional Batak dan akan kita laksnakan ke depan untuk peneriamaan CPNS guru yang ber-latar belakang seni music. Musik tradisional Batak tetap bias men-empah para siswa/I untuk bisa memahami dan memainkan jenis

alat musik tradisioanal Batak. Den-gan demikian harapan kita musik tradisional tetap dapat dilestarikan sepanjang masa.

Sebelumnya laporan Ketua Pa-nitia Pelaksana Kegiatan Festival Musik Tradisional MPR Manul-lang menyampaikan, tujuan dilak-sanakannya kegiatan ini adalah un-tuk menggali dan mengembangkan serta melestarikan musik tradision-al sebagai warisan Budaya Batak. Jumlah peserta tingkat SMP se-jumlah 10 tim dari masing-masing kecamatan Se-Kabupaten Humbang Hasunudutan dan masing-masing tim 10 orang siswa baik laki-laki dan perempuan. Materi musik tradisional yang diperlombakan dengan judul lagu “Di aek sibulbu-lon”, “rambadia dan Humbahas do hutanta (Taridem idem)”. Durasi

waktu masing-masing tim 12 menit dan untuk tingkat SMA dengan ma-teri lagu yaitu “Gondang mula mula”, “Gondang somba”, dan “Gondang Hatasopisik serta hasahatan sitio tio”. Tim juri merupakan praktisi dan pelaku musik trasional Batak, pemerhati musik tradisional Batak dan akademisi musik tradisional. Semua pemenang mendapatkan trophy Piala dan uang pembinaan dan peserta yang tidak juara juga mendapatkan uang pembinaan.

Pada kesempatan itu juga tokoh masyarakat RW Manalu mengatakan, “terima kasih untuk Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan melalui Dinas Per-hubungan dan Pariwisata atas penyelenggaraan kegiatan festival ini dan kami masyarakat menyam-paiakan apresiasi yang tinggi kare-na musik tradisional budaya Batak harus tetap kita lestarikan. Uning-ungingan dan gondang sabangunan perlu kita pertunjukkan sampai tingkat nasional. Selaku orang Batak jangan malu jadi orang Batak. Jadilah generasi muda yangmampu mewarisi keterampilan memainkan alat musik tradisional Batak”.

Martogi Sitohang, S.Sn pelaku musik tradisional sekaligus Ketua Tim Juri menyampaikan, mengenai mencintai dan mendarah dagingkan kemampuan memainkan alat musik tradisional dikehidupan generasi muda saat ini sangat diperlukan peran Pemerintah untuk mem-berikan perhatian yang nyata tetap mengajari para Generasi Muda di Lingkungan Pendidikan dan keg-iatan festival musik tradisional ini

dapat dilaksanakan secara reguler dan berkesinambungan.

Hasil keputusan Tim Juri untuk tingkat SMP dalam festival alat musik tradisional tersebut diraih oleh Siswa SMP dari Kecamatan Onanganjang sebagai juara harapan III, Kecamatan Paranginan harapan II dan Kecamatan Parlilitan meraih juara harapan I, selanjutnya Ke-camatan Doloksanggul juara III, Kecamatan Lintongnihuta juara II dan Kecamatan Pollung berhasil meraih juara I, dan untuk tingkat SMA/SMK juara Harapan III dari Kecamatan Tarabintang, Harapan II Kecamatan Onanganjang, harapan I dari Kecamatan Parlilitan dan untuk juara III dari Kecamatan Pollung, Juara II Kecamatan Baktiraja dan Juara I berhasil diraih oleh Keca-matan Doloksanggul.

G. Sitohang orangtua kita yang merupakan pelaku musik tradision-al yang sudah memiliki segudang pengalaman dan mampu tampil sempurna dan mapan memain-kan dan membuat semua jenis alat musik tradisional Batak, walaupun usia yang sudah semakin menginjak usia 80 Tahunan masih mampu un-tuk mendengar melihat dan menilai para pemain musik tradisional dan mampu memberikan pembelajaran cara memainkan alat musik tradi-sonal Batak yang benar murni dan baik. Sitohang mengatakan, “kita harus tetap mempertahankan nada dan makna dari tiap alunan suara alat musik tradisional itu sendiri. Musik Tradisional Batak sangat in-dah dan menarik untuk kita dengar dan dipertunjukkan”. GPP

SANG JUARA: Tim dari Kecamatan Doloksanggul saat memainkan alat musik tradisional Batak dan berhasil meraih juara pertama tingkat SMA/SMK se Kabupaten Humbahas di Aula Hutamas (24/7).

Generasi Muda Harus Mampu Memainkan Alat Musik Tradisional Batak

agar seluruh guru bisa mendapat-kannya, karena guru-guru di Ta-put baru 50 persen yang sudah memperoleh sertifikasi. Lima pu-luh persen selebihnya belum mendapatkannya, sehingga terjadi kecemburuan sosial. “Dengan ad-anya ketentuan mengenai sertifi-kasi guru ini, para guru yang belum memperoleh sertifikasi menjadi kurang semangat untuk mengajar, karena gaji/pendapatan para guru yang sudah sertifikasi sangat jauh berbeda dengan guru yang tidak memiliki sertifikasi,” ujar Fernando sembari berharap agar seluruh

guru dibiayai Pemprovsu untuk memperoleh sertifikasi.

Terhadap permasalahan ini, menurutnya, pihaknya bersama Pemkab Taput sudah menyurati Pemprovsu untuk mencari solusi peningkatan pendapatan tenaga pendidik yang belum memiliki sertifikasi, sehingga tidak menim-bulkan kecemburuan soscial, demi bergairahnya kembali dunia pen-didikan di Taput. “Semua masalah pendidikan di Taput harus segera diatasi, jangan biarkan Tapanuli tertinggal dalam dunia pendidikan.”

GPP/IHP

Page 16: Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 · 2015. 9. 30. · Ke Hal. 14 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015 Taput Kekurangan Ribuan Guru PEMPROV SUMUT DIMINTA TURUN TANGAN K omisi

16 Edisi 55/ Thn III 01 - 15 Agustus 2015

Pilkada Tangerang Selatan:

TIGA PASANG SIAP BERTARUNG

TANGSEL, GPPKetua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tangerang

Selatan Mohamad Subhan telah menerima tiga pasan-gan calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Se-latan untuk maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Desember 2015 mendatang.

Pasangan Airin-Benyamin diusung oleh koalisi Golkar, PKS, PKB, Nasdem, PAN, dan PPP. Pasangan

Ikhsan-Li Claudia diusung Demokrat dan Gerindra. Sedangkan pasangan Arsid-Elvier diusung PDI Per-juangan dan Hanura. “Calon yang maju hanya tiga pasang. Itu sudah pasti dan tidak mungkin bertambah karena pendaftaran sudah ditutup. Mereka juga telah men jalani tes kesehatan di RSU Tangerang Selatan, “ tutur Subhan di kantor KPU Tangerang Selatan.

MARBUN

Tiga pasang bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan, Provinsi Banten sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tangerang Selatan. Mereka telah memenuhi persyaratan berupa berkas-berkas yang diperlukan dan beberapa sudah menjalani pemeriksaan kesehatan. Mereka adalah pasangan Airin Rachmi Diany-

Benyamin Davnie, Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra, dan Arsid-Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri.

Airin Rachmi Diany-Benyamin DavnieArsid-Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri

Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra

Pengantin Bahagia

Di berkati di Gereja HKBP Hutajulu Ressort Marbun Barat

Mangoloi Lumban Batu &

Henny Br. Sinambela

Sabtu 25 Juli 2015