24
EDISI PERDANA Minggu III April 2013 Harga Eceran Rp. 8.000 Harga Langganan Rp. 27.500/Bulan www.faktagarut.com Sang Pemimpin Fenomenal Traveling dan Renang Menjadi Hobi Wulan Siap Terjun ke Politik Perempuan Berhak Pintar H. Agus Hamdani

Edisi Perdana Minggu III April 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fakta Garut ePaper

Citation preview

Page 1: Edisi Perdana Minggu III April 2013

EDISI PERDANAMinggu III April 2013

Harga Eceran Rp. 8.000Harga Langganan Rp. 27.500/Bulan

www.faktagarut.com

Sang Pemimpin Fenomenal

Traveling dan RenangMenjadi Hobi

Wulan SiapTerjun ke Politik

PerempuanBerhakPintar

H. Agus Hamdani

Page 2: Edisi Perdana Minggu III April 2013

erempuan berhak pintar dan bebas-kan perempuan me-milih jalan hidupnya sendiri sesuai den-gan keahliannya. Ti-

dak ada pihak manapun yang harus membatasi ruang gerak perempuan. Pernyataan tersebut diungka-pan Wina Siti Nurbara, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAIM Al-Musaddadi-yah Garut, kepada Fakta Ga-rut, Sabtu (20/4) lalu, terkait semangat peringatan Hari Kartini yang jatuh pada hari Minggu (21/4) kemarin.“Sudah bukan lagi jamannya perempuan hanya jadi peleng-kap saja, tetapi perempuan saat ini sudah bisa diandalkan

dalam segala hal,” tegas gadis yang tercatat sebagai aktifis PMII Cabang Garut.RA. Kartini, lanjut Wina, merupakan pionir bagi ke-majuan kaum perempuan di Indonesia. Sehingga, sudah selayaknya hak perempuan untuk pintar harus diakui. Ter-masuk salah satunya kaum perempuan Garut, Wina ber-harap perempuan Garut harus mampu memberikan yang ter-baik untuk Garut.Salah satu langkah nyata yang sudah dirasakan menurut ga-dis yang punya hoby menden-garkan musik ini adalah ke-tika dirinya dipercaya menjadi Ketua BEM Al-Musaddadiyah Garut. Kendati harus meng-hadapi kaum laki-laki dalam

organisasi yang dia pimpin. Bagi gadis yang berasal dari Kampung Cikaruk, Desa Mari-pari, Kecamatan Sukawening, Garut mengaku tidak men-galami kesulitan dalam me-mimpin. Karena, Wina menilai dan merasakan jika saat ini kaum perempuan sudah bisa diterima dan layak untuk me-mimpin.“Sangat saya rasakan bagaimana kaum perempuan saat ini sudah tidak ada lagi perbedaan dengan kaum la-ki-laki. Karena tidak sedikit kaum perempuan ban-yak yang menjadi pe-mimpin dan salah satunya adalah saya yang saat ini di-percaya sebagai Ketua BEM,” pungkasnya.(hafidz)

Cover StoryEdisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 02

Semangat Kartini Muda Garut

Perempuan BerhakPintarP

“Sangat saya rasakan bagaimana kaum

perempuan saat ini sudah tidak ada lagi

perbedaan den-gan kaum laki-laki. Karena tidak se-

dikit kaum perem-puan banyak yang menjadi pemimpin dan salah satunya adalah saya yang

saat ini diper-caya sebagai

Ketua BEM,

Perempuan BerhakPintar

SEMANGAT : Kaum perempuan memiliki semangat yang besar.

Page 3: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 03Cover Story

Pertanyakan Keberpihakan Pemerintahuntuk Institusi Pesentren

Ke b -

e r a d a a n kaum hawa di dunia politik su-dah sangat diakui. Se-

hingga bu-kan hal yang mengherank-an apabila banyak dari kaum gen-

der terjun kedu-

n i a

politik. Bahkan, peraturan se-tiap parpol memberikan kes-empatan kepada kaum wanita untuk mengaplikasikan potensi dan aspirasinya menjadi politi-kus sekaligus anggota dewan. Misalnya dalam Pemilihan legislatif, setiap parpol harus memenuhi kuota dari kaum gender sebanyak 30 persen. Ini artinya wanita semakin luas untuk berkiprah. Kesempatan itu terus berkembang karena kemampuan wanita memang sudah teruji dan terpercaya.

Salah satu kandidat Baca-leg dari kaum gender adalah Wulan Sari Putriyalitati, mojang kelahiran Garut 18 Mei 1991 yang tercatat sebagai warga Kampung Toblong RT 02\01 Desa Toblong Pendeuy Kabu-paten Garut ini dipercaya untuk melangkah di panggung poli-tik. Wanita yang memiliki hobi menulis dan membaca inipun mengaku optimis bisa man-dapat kusri di DPRD Garut. "Pemerintah dan parpol sudah semakin lebar memberi kes-empatan bagi kaum hawa un-tuk mengapresiasikan niat muli bagi setiap warganya, tidak terkecuali untuk kaum hawa," ujar Wulan di kediamannya.

Yang menjadi faktor utama Wulan terjun ke dunia politik adalah keprihatinannya terha-dap peberpihakan pemerin-tah daerah kepada institusi pesantren. “Ini memang membutuhkan kepekaan dan perjuangan untuk mewujudkannya. Se-

bab begini, Garut itu merupakan daerah yang unik dalam ber-bagai hal. Na-mun semuanya kental den-gan nuansa agamis dan pesan t ren , ” tutur Wu-lan saat dite-mui sembari pemo t r e t an untuk edisi perdana Fak-ta Garut.

C o n t o h s e d e r h a n a adalah APBD Garut tahun 2013. Kalau ditilik dari an-gka anggaran hampir 2,7 triliun, angka keberpihakan pemda ter-hadap dunia pesantren ti-

dak lebih dari 2 persen. “Ini kan memprihatinkan. Kalau dibiarkan begini saya yakin lambat laun dunia pesantren akan ditinggalkan. Maka itu, saya bismillah untuk berjuang lewat suara legislatif,” katanya.

Sebagai srikandi Garut, wanita yang aktif dalam ber-bagai kegiatan ini memegang teguh prinsip Man Jadda Wa Jadda. "Man Jadda Wa Jad-da yang artinya apabila Allah mengijinkan dan berkehendak maka apapun akan diberikan jalan dan kemudahan. Saat ini aku memiliki niat baik dan ke-siapan untuk memperjuangkan hak umat, insyallah niat saya berjalan lancar," ungkap Wu-lan.

Anak ke enam dari 12 ber-saudara ini merupakan gadis dengan tipikal rajin dan peker-ja keras. Salah satu hal yang menurutnya harus di perjuang-kan adalah hak mendapat pen-didikan. Sebagai kaum hawa, iapun menilai bahwa pendidi-kan merupakan langkah pent-ing yang harus dilakukan setiap manusia. Dan tidak terkecuali bagi dia. Sehingga iapun selalu memperiotaskan pendidikan dalam kehidupannya."Agama islam sudah menekankan se-tiap umat untuk selalu bela-jar, belajar dan belajar. Salah satunya adalah menuntut ilmu setinggi-tinggi demi kemasla-hatan semua," ungkap Wulan dengan nada penuh semangat.

Alumnus SD Sukanagera I tahun 2004 memiliki berbagai prestasi di sekolahnya. Seb-agai gadis yang dibesarkan di tengah-tengah keluarga dan lingkungan agamis, Wulan merasa terpanggil untuk men-gamalkan ilmunya. "Sebagus-bagusnya manusia adalah mereka yang bisa memberikan manfaat untuk orang lain. Mu-dah-mudahan saya seperti itu, bisa bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat," terangnya.

Walaupun lahir di Garut, Wulan juga pernah menge-nyam pendidikan di luar dae-rah. Gadis yang tak pernah lepas dari kerudung ini berhasil lulus di SMPN 4 Klari Karawa-ng. Terang saja pengalaman-nya memberi wawasan yang lebih luas."Dimanapun aku berada selalu merasa optimis. Sifat ini banyak memberi man-faat, sehingga ketika berada di luar daerah akupun bisa ber-hasil," terangnya.

Mantan siswi SMA Ma'Arif Pendeuy, Garut ini mengaku akan bekerja secara maksimal. Tentunya dengan mengerah-

kan semua keilmuan yang ia pelajari selama ini. Sebagai akademisi sekaligus santriawa-ti Wulan berpendapat bahwa semua warga negara memiliki hak untuk maju didunia politik. "Santripun berhak berpolitik,' ujarnya singkat.

Untuk menambah keilmuan, selain wajib sekolah, dirinyapun harus banyak berinteraksi den-gan banyak orang. Sehingga ketika nanti dipercaya sebagai wakil rakyat akan banyak tahu tentang kemauan masyarakat.

wanita cantik dan humoris inipun melanjutkan pendidikan-nya ke Strata I (S1) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Musaddadiyah Garut."Untuk lebih tahu tentang apa yang saya butuhkan saya wajib menuntut ilmu setinggi-tinggin-ya dan bergaul dengan ma-syarakat luas,' paparnya.

Segudang pengalaman di organisasi membuat Wulan tambah percaya diri. Keter-libatannya sebagai anggota Komisariat Himpunan Maha-siswa Islam (HMI) STAIM se-jak tahun 2011 hingga seka-rang sekaligus anggota Partai Islam yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mem-berinya semangat. Memang semangatnya itu telah tumbuh ketika usianya masih remaja dan duduk di bangku sekolah menengah, dirinya sudah ak-tif di Organisasi Intra Sekolah (OSIS). Sehingga ketika ia berada di manapun ia mampu meyesuaikan diri dan mampu berinteraksi dengan mudah. "Insyallah pengalamanku ber-organisasi bisa membawaku kepada tujuan," katanya.

Tahun ini Wulan merasa terpanggil untuk menjadi ang-gota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut. Sebagai kaum gender, Wulan mendapat kesempatan menjadi Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) di wilayah daerah pemilihan (dapil) 2 yang me-liputi Tujuh Kecamatan yaitu Kecamatan Bayongbong, Ci-surupan, Sukaresmi, Cigedug, Cikjang Cikajang, Banjarwangi, Singajaya, Cihurip dan Pen-deuy.

"Saya akan curahkan semua kemampuan untuk masyarakat Garut. Banyak kekurangan di dapil saya yang harus di benahi. Saya juga sangat berharap doa dan du-kungan dari semua pihak dan masyarakat agar bisa mem-bangun Garut menjadi lebih maju dan sejahtera," pungkas-nya.(asep ahmad)

Wulan SiapTerjun ke PolitikWulan SiapTerjun ke Politik

AKTIF : Wulan saat menjalankan salah satu

aktifitasnya.

Wulan Sari Putriyalitati

Page 4: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 04Tokoh Utama

asca dimakzulkan-nya Bupati Ga-rut, H. Aceng Fikri akibat pernikahan sirinya dengan ga-

dis dibawah umur. Ternyata, banyak fenomena yang terjadi dilingkungan Pemerintah Ka-bupaten (Pemkab) Garut.

Salah satu fenomena terse-but sangat dirasakan oleh H. Agus Hamdani, Wakil Bupati Garut yang kemudian menjadi Bupati Garut. Dimana, tidak ada yang menduga karir poli-tik pria yang akrab disapa Agus Sinta oleh warga Garut ini, dalam waktu yang sangat sing-kat Agus “dipaksa” mengisi ja-

batan yang

sangat strategis di kota yang terkenal dengan dodolnya.

Saat ditemui Fakta Garut, di Pendopo Pemkab Garut beberapa waktu lalu den-gan santai dirinya mengaku semua proses perjalanan karir politiknya sama sekali tidak ada yang disangka-sangka. “Kaget dan tidak me-nyangka, semua proses hidup yang saya jalani khususnya

dibidang politik ternyata diluar dugaan

semua,” ujar Agus.

Bayangkan, kata Agus, dalam waktu yang tidak be-gitu lama dirinya harus men-jalani tiga proses pelantikan untuk mengisi jabatan cukup bergengsi di Pemkab Garut. “Pertama saya dilantik menjadi Anggota DPRD Garut, tidak berselang lama saya dilantik menjadi wakil bupati pasca pengunduruan diri Kang Dicky Chandra. Baru beberapa bulan saya menjabat wakil bupati, tanpa diduga saya kemudian dilantik kembali menjadi bu-pati. Setelah Pak Aceng Fikri lengser,” tutur Agus.

Mengisi jabatan sangat strategis dan dinilai sangat

cepat tersebut mem-buat politisi Partai

Persatuan Pem-b a n g u n a n

( P P P ) K a b u -

pa t -

en Garut ini, merasa semua kejadian yang dialami dirinya merupakan kehendak yang kuasa. Tentunya, pria yang masih aktif sebagai Sekretaris DPC PPP Kabupaten Garut bertekad akan memaksimal-kan sisa waktu yang sangat singkat untuk melakukan yang terbaik untuk Rakyat Garut.

“Tidak ada kamusnya buat saya untuk tidak bisa melaku-kan sesuatu yang baik untuk rakyat, walaupun waktunya sangat singkat,” tegasnya.

Banyak hal yang akan di-lakukan sang pemimpin baru di Kabupaten Garut ini. Ken-dati hanya beberapa bulan kedepan sebelum pelaksanaan Pilkada Garut 2013, Agus akan memberikan pelayanan maksi-mal kepada rakyat Garut. Salah satu hal yang akan dilakukan-nya adalah bakal menginven-tarisir infrastruktur yang saat ini banyak mengalami kerusakan. Kemudian, dirinya secara maksimal akan melakukan per-baikan terhadap infrastruktur

yang rusak. Selain itu, ma-sih banyak hal lain yang

harus dilakukan sang bupati. Yakni, perso-

alan memaksimal-kan anggaran un-

tuk kepentingan Garut yang

lebih baik. (hafidz)

Sang Pemimpin FenomenalSang Pemimpin FenomenalDalam Waktu Singkat Sudah Mengisi Posisi Strategis

P

WIBAWA : Bupati Kabupaten Garut Agus Hamdani sosok pemimpin yang memiliki kharisma.

H. Agus Hamdani

Bupati Garut

Page 5: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 05Oleh-Oleh

Kurang lengkap rasanya kalau men-gunjungi Kota Ga-rut, terus pulang-nya tidak membeli oleh-oleh makanan

khas Garut. Pasalnya, Garut tidak hanya kaya akan tempat wisata alamnya. Tetapi, Garut juga kaya akan makanan khas yang bisa dijadikan sebagai buah tangan atau oleh-oleh bagi siapapun usai berkunjung ke Garut.

Untuk mendapatkan oleh-oleh makanan khas Garut terse-

but, tentunya tidaklah sulit. Karena, di setiap

sudut

Kota Garut terdapat toko-toko yang sengaja menjual berbagai macam makanan khas Kota Ga-rut.

Salah satu toko yang menjual makanan khas Garut adalah Toko Utama yang ter-letak di Jalan Ottista No. 52 A Tarogong Garut. Di toko tersebut para wisatawan mau-pun warga yang secara keb-etulan melewati Kota Garut bisa mendapatkan berbagai macam makanan khas Garut. Seperti dodol, kerupuk kulit, brownis dodol (brodol) dan yang tengah popular saat ini adalah chocodot.

Dadan Setiawan, sang pe-milik Toko Utama saat dite-

mui Fakta Garut di tokonya mengaku bahwa usaha yang didirikan bersama istri tercin-tanya Irma Rosmayati sejak Tahun 2004 hingga sekarang merupakan usaha yang bersi-fat turun temurun dari keluar-ga besarnya.

“Jual makanan khas Kota Garut yang selalu dijadikan oleh-oleh bagi warga yang datang ke Garut ini, terlebih para wisatawan. Dimana, saat mereka akan meninggalkan Garut. Maka, yang akan diburu oleh mereka adalah membeli oleh-oleh. Khususnya makan-an khas Garut,” kata Dadan.

Jadi, kata Dadan dan juga istri tercintanya Irma, merasa

jenis usaha yang tengah mer-eka jalankan tersebut sangat tepat dan tentunya pasti men-guntungkan.

Dengan usaha yang ten-gah dijalankannya itu, Dadan bersama istrinya mengaku setiap bulannya selalu me-raup untung. Karena, ses-uai keterangan yang mereka sampaikan kepada Fakta Ga-rut. Bahwa omset penjualan makanan khas Garut tersebut rata-rata setiap bulannya bisa mencapai puluhan juta. “Apa-lagi, kalau musim lebaran om-set penjualan bisa mencapai ratusan juta rupiah,” demikian diungkapkan Irma.

Langkah strategis yang diterapkan oleh

pasangan suami istri ini dalam menjalankan usahanya terse-but. Guna untuk meningkat-kan omset penjualan. Pasan-gan muda yang baru dikarunia satu orang putra ini mengaku bahwa untuk menarik calon pembeli agar belanja ke tok-onya, mereka tidak pernah takut untuk memberikan harga dibawah para pesaingnya.

Selain itu, lanjut Irma, se-lama dirinya bersama sang suami mengembangkan usa-ha menjual berbagai macam makanan khas Garut yang selalu dijadikan oleh-oleh dari Garut adalah memaksimal-kan pelayanan yang dapat memuaskan hati para pembeli di tokonya tersebut. (hafidz)

Tak Lengkap, Tinggalkan Garut Tanpa Singgah

Page 6: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 06Peristiwa

iga orang peng-garap lahan ter-timbun longsor di Kampung Puncak Lancang, Desa

Suka Karya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Ga-rut, Sabtu (20/4). Saat kejadian, ketiganya tengah menggarap tebing untuk di-jadikan kebun dan ditanami sayuran dan pohon kopi. Namun nahas bagi mereka, tebing yang digadangkan bisa menjadi mata penca-harian mereka itu ambruk dan langsung menimbun ketiganya. Hingga saat ini ketiga korban masih dalam pencarian.

Ketiganya adalah, Ne-noh (47), Elah (40), dan Juhaenah (36). Sedang-kan Endang (40), suami Juhaenah yang juga berada di lokasi saat kejadian, ber-hasil menyelamatkan diri. “Istri saya hampir selamat. Dia berlari ke arah saung menghindari tanah long-sor. Saya terus memang-gilnya. Karena longsoran begitu cepat, istri saya pun tertimbun persis di hada-pan saya,” kata Endang tak kuasa menahan air mata.

Tidak hanya itu, tebing dengan kemiringan men-capai 75 derajat dengan tinggi sekitar 300 meter dan lebar sekitar 20 meter itu pun menimbun Sungai Ipukan Burung yang men-garah ke Sungai Citepus persis di bawah tebing hingga 10 meter.

Kepala Desa Suka Karya, Asep K Hamdani menuturkan bahwa lahan yang digarap para petani itu, adalah milik Perhutani yang berdekatan dengan PLTP Kamojang. Kemiringan tebing sendiri sangat curam, sehingga kawasan itu terla-rang bagi aktivitas pertanian.

“Di kawasan itu seha-rusnya ditanamai pohon berakar kuat. Jadi tidak di-izinkan menanam sayur,” jelas Asep.

Hingga saat ini petugas gabungan dari, Kepolisian, TNI dan relawan lainnya masih mencari korban yang tertimbun. Pencarian kor-ban sendiri dilakukan petu-gas dan masyarakat secara manual, karena akses jalan

menuju lokasi tidak bisa di-jangkau alat berat.

“Lokasinya ada di per-batasan antara Kabupaten Garut dan Bandung. Akses menuju lokasi sulit dilalui alat berat,” kata Kapolres Garut, AKBP Umar Surya Fana.

hanya itu, lokasi longsor yang jauh dari jalan utama pun tidak memungkinkan untuk mendatangkan alat berat untuk mengevakuasi korban. Kondisi itu sema-kin diperparah dengan ter-timbunnya akses menuju lokasi, hanya kendaraan roda dua saja yang bisa melewatinya.

SULIT KERAHKAN ALAT BERAT

Tim gabungan sulit kerahkan alat berat untuk melakukan pencarian tiga orang korban yang diduga tertimbun longsor di ka-wasan Puncak Lancang, Kamojang, Kabupaten Ga-rut, Jawa Barat, terpaksa proses pencarian korban tersebut secara manual se-hingga butuh waktu cukup panjang, Sabtu.

Kesulitan tim gabungan menembus jalan kecil dan rawan terjadi longsor su-sulan menjadi penyebab utama lambatnya penan-gananan, meski mereka sudah berupaya maksimal. Kepala Badan Penanggu-langan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Zatzat Munazat, di Garut kepada wartawan, Sabtu mengatakan, pihaknya terus melakukan pencarian tiga orang korban yang diduga tertimbun longsor di Puncak

"Peristiwa longsor yang menewaskan tiga orang tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, di lahan perke-bunan milik Perhutani, Desa Sukakarya, Ke-camatan Samarang, berdekatan dengan lokasi operasi Pem-bangkit Listrik Tena-ga Uap Pertamina Kamojang,"katanya.

Dikatakan Kepala Desa Sukakarya, Asep Hamdani, log-sor yang terjadi dila-han pertanian diperki-

rakan akibat kondisi tanah yang labil, sehingga rawan tejadi longsor pihaknya mengimbau masyarakat selalu waspada.

Curah hujan tinggi men-jadi pemicu terjadinya long-sor di Puncak Lancang, Kamojang, Kabupaten Ga-rut, Jawa Barat, selain ta-nah tersebut labil dan mu-dah bergerak. Jalan utama yang menghubungkan Sa-marang menuju Kamojang sebelumnya sering terjadi longsor, kata dia, tetapi ti-dak menelan korban jiwa hanya menutupi badan ja-lan dan menggangu aktifi-tas masayarakat setempat. (enjang/agus)

Tebing Ambruk, Tiga PenggarapTertimbun

Lokasinya ada di perbatasan antara Kabupaten Garut dan Bandung. Akses menuju lokasi

sulit dilalui alat berat.

Umar Surya FanaKapolres Garut

T

Tertimbun :Masyarakat membantu pencarian warga yang tertimbun longsor

Bantu : Masyarakat dan aparat kepolisian nampak melakukan pencarian dan evakuasi korban. Karena kondisi medan yang labil dan tidak bisa mendatang-kan alat berat, pencari-anpun dilakukan dengan tenaga seadanya.

Page 7: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 07

Corporate Executive Officer (CEO)Muhamad Abu Bakar Siddiq

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabEnjang Solihin

Redaktur PelaksanaAsep “Baden” Ahmad

RedakturEden KusnaediHasan Zaelani

Ahmad H

ReporterZenal Muttaqin

Asep AhmadAgus Somantri

Fitriana

Graphic DesignerTyas Inos

Beggy Pratama

Pemasaran/SirkulasiDuddy

Wawan Setiawan

Marketing Iklan/PromosiDeden

EkspedisiChardy Carly

PENERBITPT. FAKTA GARUT MEDIATAMA

DIREKSIAsep Irawan Syafe’i (Komisaris)

Muhamad Abu Bakar Siddiq (Direktur Utama)

Nana Ahmad Hanafi(Direktur)

PercetakanPT. Temprina Media Grafika

Redaksi : Jalan Gatot Subroto No 81 Komplek Cempaka Indah

Blok 8 Karawangpawitan GarutTlp. 0262 - 236380

[email protected]

Pertanian

Masyarakat di Desa Dangdeur, Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut merupakan salah satu peng-hasil komoditi Jagung terbesar di Kabupaten Garut. Sedikitnya, mereka bisa mengumpulkan lima hingga sepuluh ton jagung kering setiap hari. Hasil pertaniannya ke-mudian mereka jual ke agen-agen jagung yang ada di Kabupaten Ga-rut melalui bandar atau tengkulak yang ada di lingkungannya.

Selama ini, masyarakat petani jagung di Desa Dangdeur memiliki harapan untuk menjual jagung-jag-ung yang mereka kumpulkan lang-sung ke perusahaan besar. Karena, penjualan langsung ke pabrik ini akan memberikan mereka keun-tungan yang lumayan daripada ha-rus melalui agen. Tetapi keinginan merekapun hanya harapan semua. Pasalnya, sebagai petani kecil mer-eka tidak memiliki biaya atau modal pas-pasan.

Keberadaan tengkulak dan agen jagung ini dinilai cukup mem-bantu mereka untuk mendapatkan rupiah . Selain jagung, para teng-kulak inipun menerima hasil perta-nian berupa sayuran seperti cabe. Mereka datang langsung ke petani, kemudian membayar hasil perta-niannya secara tunai. Kemudian hasil pertanian ini mereka bawa ke pusat kota garut

Salah satu bandar atau teng-kulak jagung dan sayuran di Kam-pung Pasar Pendeuy Desa Dang-deur Kecamatan Banyuresmi yang cukup terkenal adalah Pak Masri. Pria berusia 60 tahun ini merupakan pekerja keras yang memiliki seman-gat kuat. Kendati usianya tak muda lagi, dia masih mampu mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik. “Alhamdulillah pekerjaan ini bisa saya nikmati,” ujar Masri saat mem-buka obrolan dengan Fakta Garut di kediamannya, Kp. Pasar Pendeuy RT 01/04.

Masri setiap hari disibukan

dengan mengolah hasil pertani-annnya, karena selain memiliki profesi sebagai bandar, diapun ma-sih menjalankan kegiatannya se-bagai petani. Menurutnya, hampir semua masyarakat di lingkungan-nya menggantungkan hidup dari pertanian. Untuk itu, ia terus men-jalankan profesi ini guna membantu masyarakat. “Harga jagung berubah setiap waktu. Tetapi masih bisa membantu perekonomian masyara-kat,” paparnya.

Dimusim penghujan kali ini, petani sedikit mengalami penu-runan pendapatan. Karena jagung-jagung mereka tidak bisa di jemur. Sedangkan, untuk menjual hasil panennya ini, agen-agen jagung hanya menerima jagung dalam keadaan kering dan bersih. Untuk perkilonya jagung-jagung ini diteri-ma agen dengan nilai Rp2.000 hingga Rp3.000. Namun setiap waktu bisa berubah, bisa naik bisa juga turun. “Minimal harga jual ja-gung ini saya beli Rp2000 dan paling tinggi Rp3000 perkilonya,” jelasnya.

Sebagai petani sekaligus ban-dar, Masri mengaku membutuh-kan modal untuk memperlancar usahanya. Tidak hanya dia, petani lainnpun memiliki harapan yang sama. Tetapi harapannya sampai saat ini belum terwujudkan. Untuk itu dia berharap kepada Pemkab Garut untuk mengucurkan ban-tuan permodalan. Adapun bantuan yang diprogramkan beberapa pihak perbankan seperti Bank Rakyat In-donesia (BRI) dan Bank Nasional Indonesia (BNI)sebagai perbankan berstatus negri dinilai masih mem-beratkan masyarakat. “Potensi per-tanian di desa kami sangat tinggi, perekenomian masyarakat bisa lebih baik apabila didukung dengan modal yang cukup,” aku Masri yang juga Ketua RW 04 desa Dangdeur.

Untuk mewujudkan harapan masyarakat setempat, Masri men-

gaku akan mengajukan kerjasama dengan Pemkab maupun Perbank-an. Salah satu bentuk kerjasama itu melalui program yarnen atau bayar panen.

Tentunya apa yang diharapkan petani bisa melakukan peminja-man, tetapi dengan suku bunga yang snagat rendah, sehingga petani benar-benar merasa ter-bantu. “Program dari BRI dan BNI kami rasa bunga dan jaminannya masih memberatkan. Sedangkan melalui program Yarnen, kami bisa mengembalikan bantuan modal ini setelah panen,” jelasnya.

Pria bertubuh sedang ini juga merasa yakin apabila progran Yarnen berjalan, maka petani bisa meningkatkan hasil perta-niannya. Secara otomatis akan meningkatkan kesejahteraannya. Melalui modal yang cukup, Masri juga meyakinkan semua persoa-lan yang dihadapi petani akan mu-dah diselesaikan apabila didukung permodalan yang cukup. “Saat ini kami mendapat bantuan dari peru-sahaan berupa benih jagung, pem-binaan dari PPL Dinas Pertanian Kabupaten. Satu hal yang kami tunggu sejak dulu adalah bantuan modal. Karena tanpa modal yang cukup kami tetap merasa sulit un-tuk lebih maju dan berkembang,” harapnya.

Hasil pertanian yang baik dan sudah teruji selama puluhan tahun menjadi penyemangat dan rasa percaya diri Masri serta masyara-katnya, untuk mengembangkan pertanian jagung dan sayurannya. Melalui bantuan modal ini semua petani akan bekerja lebih baik, se-hingga hasil panennyapun terus meningkat. “Kami butuh modal tetapi tidak memberatkan. Saya sangat berharap Pemkab bisa membantu kami selaku masyara-kat untuk meningkatkan taraf hidup kesejahteraan rakyat Garut,” pung-kasnya. (asep ahmad)

Ajukan Permodalan Sistem Yarnen

Petani Jagung BanyuresmiButuh Modal

Petani Jagung BanyuresmiButuh Modal

JAGUNGUNGGULAN : Masri memper-lihatkan hasil pertanian komoditi jagung petani di desa dangder KecamatanBanyuresmi.

BANGGA : Masri bangga menjadi petani jagung.

Page 8: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 8Gunung Guntur

Sekarang Siaga Dua?

SEJAK sebulan ini wargaGarut heboh dengan perin-gatan dan berita akan mele-tusnya Gunung Guntur. Ham-pir di setiap media cetak danelektronik, baik lokal maupunnasional memberitakantentang kabar peningkatanaktifitas kondisi GunungGuntur. Bahkan, hingga be-rita ini ditulis, status Gunungyang terakhir mengalamierupsi atau meletus pada1847 itu hingga kini masihSiaga Dua.

Ironisnya, ketika media-media massa santer mengin-formasikan keadaan GunungGuntur yang dikabarkan telahmemberi tanda-tanda baha-ya, justru masyarakat yangberada di kaki gunung wila-

yah Tarogong Kidul mengakutidak mengetahui secara pastistatus gunung yang disebutwarga dengan nama GunungGede ini. Pasalnya, tidak adaaparat yang menginforma-sikan keadaan di gunung itu,mereka mengaku mendengarkabar itu dari media dankerabat mereka yang beradadi luar kota.

Cucu Syamsu (53) danYuyun pedagang makananKomplek Wisata CipanasIndah Kecamatan TarogongKaler Kabupaten Garut Rabu(17/4) kepada Fakta Garutmengatakan, kabar GunungGede atau lebih dikenaldengan nama Gunung Gun-tur akan meletus bukan ter-jadi pertama kali ini saja. Gu-nung ini pernah dikabarkanakan meletus sudah terjadidua kali. Tepatnya sekitar tu-juh tahun lalu, tetapi apa yangdikabarkan tidak pernahterjadi. Sehingga ketikainformasi ini berkembangmereka anggap sebagai isu.

“Saya kaget mendengarkabar keadaan GunungGuntur yang katanya sudahpada status siaga dua. Aneh-nya saya malah tahu darianak saya yang bekerja di

Jakarta,” ujar Cucu.Informasi tentang status

Gunung Guntur berdampaknegatif terhadap pelakuusaha di Cipanas. Selain sepipengunjung otomatis sepipembeli. “Setelah di kabarkanGunung Guntur aktif, kunju-ngan wisata mengalami pe-nurunan hingga 50 persen,”aku pria yang sehari-hari ber-jualan di lokasi wisata Ci-panas ini.

Yang lebih memperiha-tinkan adalah perhatian pe-merintah terhadap masyara-kat dan pelaku usaha yangberada di kaki gunung. Mi-salnya Dinas Pariwisata danDinas Energi dan Pertamba-ngan sama sekali t idakmemberikan informasi dansosialiasi kepada masyarakatsekitar Gunung Guntur. Se-hingga, bukan hal yang anehapabila pedagang di Cipanastidak mengetahui keadaanGunung Gede. “Walaupuntidak dari pihak dinas terkait,seharusnya aparat dari RTatau RW bahkan dari pihakdesa datang dan memberiinformasi ini kepada kami,”ujarnya.

Cucu sebagai warga asliCipanas merasa heran. Pa-

salnya, masyarakat me-ngetahui kabar tersebut darimedia. Sehingga masyarakatdiam saja dan merasa herandengan penurunan kunjunganwisatawan. “Komplek wisataini berada tepat di kaki gunungGuntur. Sehingga kalau benarGunung Guntur meletus kamiyang akan pertama kalimenjadi korban,” paparnya.

Apabila isu tersebut be-nar, lanjut Cucu, masyarakatakan mencari tempat amanuntuk pindah. Dan pasti ke-tika pemerintah memberikankebijakan masyarakat akanberterimakasih dan mematuhipemerintah. “Sampai saat inisaya tidak tahu harus berbuat

Gunung Guntur Setelah 166 Tahun Meletus

apa. Apakah harus bertahanatau pindah. Karena gunungini salah satu gunungterbesar di Garut, ketika adakejadian dampaknya akansangat berbahaya bagi mah-luk hidup disekitarnya,” pung-kasnya.

Berdasarkan beberapasumber, erupsi GunungGuntur memiliki sejarah yangmengkhawatirkan. Oleh ka-rena itu, beberapa pihakmengingatkan agara masya-rakat yang berada di sekitarGunung Guntur untuk ber-hati-hati dan tetap waspadajika sewaktu-waktu terjadi pe-ningkatan aktifitas di GunungGuntur. (asep ahmad)

Warga Cemas tapi BingungCucu Syamsu

Page 9: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 9MetroKrim

FRONT Pembela Islam(FPI) dan Laskar PemudaIslam (LPI) DPW KabupatenGarut memusnahkan ratusanminuman keras (miras) danmenggelandang empat pa-sangan mesum di waktu yangberbeda. Selain itu, ormasislam ini juga berhasilmenangkap basah sekaligusmenggiring sejumlah oknum

aparat dan masyarakatpelaku sabung ayam.

Swiping yang dilakukanFPI dan LPI DPW Garut hariJumat dan Sabtu pekan lalumenjadi hari naas untukpedagang miras di bilanganterminal Garut dan pelaku me-sum dibeberapa penginapandi wilayah Kota Garut. Pa-salnya, dalam aksi swiping

yang di pimpin oleh Koid FPIDPW Garut Aep Saefullohbeserta puluhan anggotanya,pelaku-pelaku kemungkaranini tertangkap tangan tengahmelakukan perbuatan asusila.Sedangkan pedagang Miraspun tidak bisa berbuat banyakketika barang dagangannyadimusnahkan. Dari ketigapelaku mesum salah satunya,oknum kepolisian resort Garut.

Sementara, penangkapanpelaku sabung ayam, terjadipada Minggu, 21 Apri lkemarin. Sebelumnya, pe-ngurus FPI Kecamatan Ka-rawang Pawitan mendapatlaporan dari masyarakatkampung Campaka Kelura-han Lebak Jaya KecamatanKarawang Pawitan. Setelahitu, pelaku sabung ayam tan-pa melakukan perlawananlangsung digelandang keMapolres Garut disertai pe-tugas aparat kepolisian dariPolsek Karang Pawitan untukdiproses secara hukum.

Koid FPI DPW GarutUstad Aep Saefuloh kepadaFakta Garut mengatakan,swiping yang dilakukan FPIsebagai upaya meminimalisirkemungkaran. Karena sam-pai kapanpun kemungkarantidak akan hilang. “FPI hanyamampu berupaya untuk me-minimalisir perbuatan mun-kar,” ujar Aef kepada FaktaGarut.

Menurut Aef, FPI secararutin melakukan kegiatan swi-ping setiap hari Jumat dan

Sabtu. Sedangkan Sasarantarget operasinya penginapandan miras.” Swiping ke pe-nginapan karena malamminggu pelaku kemungkaransering menggunakan pengi-napan untuk melakukan per-buatan kotornya,” ujar Aefdengan nada santai.

Sedangkan target operasimemusnahkan minumankeras dan beralkohol, FPImelakukan swiping ke bebe-rapa tempat yang seringdijadikan tempat untukmengkonsumsi dan ajang jualbeli minuman terlarangseperti di terminal dan toko-toko minuman. “ Beredarnyamiras identik di terminal.Oknum masyarakat yangkedapatan berbuatkemungkaran saat operasilangsung dit indaklanjutidengan proses hukum.Mereka diserahkan ke aparat

kepolisian, sedangkan miraslangsung dimusnahkanditempat,” kata Aef.

Dikatakannya, setiap FPImelakukan operasi, pihaknyaseringkali mendapati sejumlahoknum masyarakat danoknum pemerintah yangberbuat kemunkaran. Haltersebut membuat FPI sema-kin miris dengan prilaku ok-num tersebut karenameresahkan warga dan umat.Yang lebih memperihatinkanprilaku kemunkaran itudilakukan oknum pemerintah.“Sebelum melakukan swiping,terlebih dahulu kamimelakukan investigasi mela-kukan survey. Alhamdulillahsetiap swiping kami berhasilmendapati pelaku-pelakukemunkaran. Kami sangatberharap upaya kami benar-benar bisa mengurangikemunkaran di KabupatenGarut,” ujar Aef diamini Ko-mandan Laksus FPI, Momondan jajaran FPI DPW Garutlainnya. (asep ahmad)

Razia Miras,Tempat Mesumdan Sabung AyamFPI

Pemandian Jenazah Dharma Loka Ditolak WargaPemkab Garut di Anggap Acuhkan Rakyat

TEMPAT penyimpananmayat (kamar mati) dan pe-mandian jenazah ViharaDharma Loka yang beradadi Kelurahan Ciwalen Ke-camatan Kota Garut hinggasaat ini menuai protes dariwarga sekitar. Pasalnya, ke-beradaan tempat ini didugatanpa dilengkapi dengan ijinserta menyebabkan berba-gai kekhawatiran warga.Walaupun sudah terjadi pe-nolakan dari warga sekitar,namun Pemkab Garut tetapmembiarkan pemandian iniberoperasi.

Salah satu warga JalanBratayudha No.17 Kelura-

han Ciwalen KecamatanKota Garut, Suwanto danHerman kepada Fakta Garutmengatakan, keberadaanpemandian jenazah seka-ligus penyimpanan mayatdibawah naungan YayasanVihara Dharma Loka tidakpernah mendapat ijin dariwarga setempat. Ironisnyapemandian mayat ini terusberoperasi hingga puluhantahun lamanya. “Saya wargaasli di sini yang sejak pu-luhan tahun silam menolakkeberadaan tempat ini, tapisepertinya Pemkab Garutmemang tidak paham aturandan acuh kepada rakyat-

nya,” ujar Suwanto dengannada geram.

Menurut Suwanto, pem-biaran yang dilakukanPemkab Garut adalah buktinyata bahwa mereka tidakperduli dengan rakyatnya.Kekhawatiran inipun, lanjut

Suwanto bukan tanpaalasan. Secara logika, ketikaada mayat yang dibawa ke-tempat pemandian jenazahdimungkinkan membawaberbagai hal seperti penyakitdan lainnya. “Pembuanganair jenazah dari pemandianini dialirkan ke kawasanwarga sekitar. Sehinggamuncul kekhawatiran adapenyakit yang menular,”paparnya.

Suwanto mengakuhingga saat ini dir inyamemperjuangkan haknyasebagai warga negara. Sa-lah satunya menolak kebe-radaan tempat yang tidak

disertai dengan ijin yangbenar. Karena Pemkab Ga-rut diduga ada main denganpihak Yayasan, dirinyapunmelaporkan kasus tersebuthingga ke Ombudsman RIPerwaki lan Jabar danKementrian Hukum danHak Azasi Manusia (HAM).“Ini masalah serius yangharus dipahami PemkabGarut. Jangan pernahberfikir masyarakat mudahdibodohi, kami menolakbukan karena ada kepen-tingan, tetapi kami berfikirlogis,” ujar pria yang akrabdisapa Ato ini diaminiHerman. (Asep Ahmad)

Page 10: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 10

eminggu terakhir ini, Kota Garut di-hiasi oleh tumpukan sampah yang sangat luar biasa. Sehing-

ga, membuat keindahan kota yang terkenal dengan dodol ini terlihat kumuh dan jorok.

Kondisi tersebut ternyata sudah menjadi santapan se-hari-hari warga Garut. Bahkan, yang sangat ironis jika Kota Garut diguyur hujan. Maka, sampah yang bertumpuk dip-inggir jalan akan berserakan kemana-mana.

Yaya (50), salah seorang warga yang tinggal di Jalan Cile-dug, Garut, kepada Fakta Garut, Sabtu (20/4) lalu menuturkan bahwa dirinya bersama warga yang lain terpaksa membuang sampah dipinggir jalan. Hal itu dilakukan, karena tidak adanya tempat pembuangan sampah sementara. Sehingga, lanjut Yaya dirinya dan juga warga yang lain membuang sampah dipinggir jalan. Dengan harapan, sampah-sampah tersebut bakal diangkut petugas kebersihan dari dinas terkait.

“Kami sejak lama selalu membuang sampah di pinggir jalan. Karena, sampah yang kami buang tersebut nantinya bakal diangkut oleh petugas kebersihan,” ujar Yaya.

Yaya, sangat menyadari jika tindakannya terse-but yakni

membuang sampah diping-gir jalan tersebut sangatlah mengganggu keindahan kota. Namun apa daya, Yaya dan juga warga lainnya tidak bisa berbuat apa-apa. Jika saja, Pemerintah Kabupaten (Pemk-ab) Garut, memiliki kepedulian soal keindahan kota tentunya harus segera mencari solusi yang tepat. Yakni, segera di-siapkan tempat pembuangan sampah sementara. Sehingga, dengan adanya tempat pem-buangan sampah sementara yang disediakan oleh pemerin-tah nantinya warga tidak akan membuang sampah semba-rangan dan tentunya keinda-han Kota Garut akan terlihat.

Sementara itu, Toto (40), salah seorang petugas keber-sihan yang ditemui Fakta Garut di salah satu tempat pembuan-gan sampah sementara yang terletak di Jalan Karacak, Ga-rut mengaku, jika akhir-akhir ini dirinya merasa kewalahan dalam mengangkut sampah-sampah rumah tangga milik warga yang tinggal disekitar Kota Garut. Hal itu terjadi, kata Toto, karena saat ini kondisi tempat penampungan sampah yang berada di Pasir Bajing Garut sudah tidak lagi mampu menampung sampah-sampah yang berasal dari Kota Garut.

Sehingga, lanjut Toto, tidak aneh jika saat ini banyak sam-pah yang berserak dipinggiran jalan yang ada di Kota Garut. “Memang hampir satu minggu ini kami kewalahan mengam-bil atau mengankut sampah yang dibuang warga diping-gir jalan. Karena, menurut info yang kami dapat tem-pat sampah yang di Pa-sir Bajing itu sudah tidak lagi mampu menampung sampah-sampah yang biasa dibuang oleh war-ga,” keluh Toto.

Berdasarkan pan-tauan Fakta Garut dilapangan, saat ini terjadi penumpukan sampah dibeberapa titik jalan yang ada di pusat kota. Sep-erti di Jalan Bra-tayhuda, Ciledug, Sudirman, Ahmad Y a n i , K a r a c a k serta beberapa jalur utama yang

ada di pusat kota.(Hafidz)

Sampahjadi Asesoris KotaSampahjadi Asesoris Kota

Saat Tempat Pembuangan Pasir Bajing PenuhSaat Tempat Pembuangan Pasir Bajing Penuh

S

FAMILIAR : Keberadaan sampah di setiap pelosok Kota Garut menjadi pemandangan yang biasa, sampah bertebaran dimana-mana.

Potret

KOTOR : Akibat kinerja DKP Pemkab Garut kurang baik, sejumlah ruas jalan nampak di Kota Garut nampak semrawut dan kotor. REZEKI : Pemulung memanfaatkan sampah.

Page 11: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 11

T ahun Anggaran (TA) 2011 Ka-bupaten Garut menerima ku-curan dana dari

Kementrian Perdagangan RI sebesar Rp2,5 Milyar untuk membangun Gudang Komoditi Sistem Resi Gu-dang Kabupaten Garut. Selain Garut, Pemerintah juga mengucurkan angga-ran yang sama ke bebera-pa daerah lainnya seperti Gorontalo 1 dan Goronta-lo 2, Minahasa Selatan, Sumenep Jawa Timur dan Kabupaten Takalar.

Anggaran miliaran untuk Kabupaten Garut diakui pi-hak pengelola Gudang Ko-moditi Garut sudah terserap 100 persen. Malahan, pem-bangunan gedung inipun mendapat bantuan hibah yang dikucurkan Pemkab Garut untuk membeli la-han, pembuatan benteng dan mesin genset. Se-hingga gedung Gudang Komoditi ini berdiri ko-koh di Jalan Haur Geulis Desa Dangdeur, Keca-matan Banyuresmi Kabupaten Garut.

Pengelola IT G u -

dang Komoditi Ka-bupaten Garut, Tatan Permana ke-pada Fakta Garut mengatakan, Ban-tuan dari Anggaran Pendapatan Belan-ja Negara (APBN) yang digelontorkan pemerintah pusat ke Kabupaten Garut di-realisasikan dengan pembangunan Gu-dang Komoditi. Saat ini, gudang sudah beroperasi dan dimanfaatkan masyara-kat. “Alhamdulillah semua berjalan dengan baik. Gu-dang Komoditi ini berdiri kokoh dan sudah dapat di-manfaatkan,” terangnya.

Menurut pengakuan Tatan Permana, Gudang Komoditi ini terdiri dari ban-gunan penampung jagung dan pengeringnya. Semua peralatan yang ada meru-

pakan mesin-mesin b e r t e c h n o l o g i

canggih dan m a h a l .

U n t u k i t u ,

peng-gunaanya

pun harus dilaku-kan operator yang ditunjuk resmi. “Disini masyarakat bisa mengeringkan jagung sekaligus menyimpannya. Kapasitas penyimpanannya bisa mencapai 400 ton den-gan waktu empat hingga tu-juh bulan,” katanya.

Selaku operator, Tatan mengaku bangga dengan keberadaan gudang ini. Pas-alnya, tahun 2011 kelompok tani Kabupaten Garut ber-hasil merebut kejuaraan na-sional kelompok tani, yang semula disandang kelompok

Tani dari Jawa Timur. Melalui prestasi ini,

l a n j u t T a t a n , ke l om-pok tani

dari G a -

rut menjadi kebanggan bagi

kelompok-kelompok tani di Jawa Barat. “Selain berpungsi sebagai gudang komoditi, keberadaan kami juga untuk melatih dan men-gelola Silo sebagai bentuk kerjasama dengan kelompok

tani yang resmi terdaftar,” terangnya.

Diakui Tatan, mesin pen-gering dan penampung jagung tersebut dipera-

sionalkan selama 24 jam nonstop. Sehingga apabila ada masyarakat membutuh-

kan jasa penger-ingan bisa me-

man-faatkan alat-alat

ini sesuai peruntukannya. “Untuk pengeringan dikena-kan biaya Rp200 per kilo-gram,” jelasnya.

Tatan berharap, ma-syarakat petani di Kabu-paten Garut dan di Desa Dangdeur khususnya bisa memanfaatkan keberadaan mesin-mesin yang sudah disediakan pemerintah. Hanya saja, kendala yang dialami masyarakat setem-

pat memang jarang yang memiliki kebun yang luas, sehingga hasil panennya-pun tidak begitu banyak. “Keberadaan gudang dan-mesin-mesin ini untuk membantu dan menin-gkatkan taraf hidup-masyarakat petani,” pungkasnya.(asep ahmad)

Gudang Komoditi Telan Biaya

Miliaran Rupiah

Keberadaangudang dan

mesin-mesin iniuntuk membantu

dan meningkatkan taraf hidup

masyarakat petani

Fokus

Mesin Pengering dan Penyimpanan Jagung pemberian pemerintah pusat

Page 12: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 12Ketika Raskin jadi Ajang Bisnis

Laporan Khusus

enyaluran Be-ras Miskin (raskin) di K a b u p a t e n Garut terindi-kasi banyak

diselewengkan oknum-ok-num tertentu. Beras yang semestinya disalurkan serta dinikmati masyarakat miskin justru malah dijualbelikan, sehingga banyak raskin yang tidak sampai kepada yang berhak. Kuat dugaan sedikitnya lebih dari 50 persen Raskin yang digel-ontorkan pemerintah untuk rakyat tidak mampu malah ini dimanfaatkan pihak-pi-hak tidak bertanggung jaw-ab. Apabila fakta di lapan-gan terjadi seperti ini, maka program pemerintah yang satu ini tidak tepat sasaran.

Pe-nyalahgunaan

Raskin ini sendiri, dik-abarkan menjadi ajang bis-nis yang sangat menjanji-kan. Maka dari itu, bukan hal yang aneh apabila menjadi pilihan sebagian oknum un-tuk meraup keuntungan. Di sisi lain, masyarakat yang benar-benar membutuhkan menjadi korban ulah oknum-oknum yang tidak bertang-gung jawab ini.

Masyarakat miskin se-laku penerima pemanfaat yang mayoritas berada di pelosok nampaknya kurang begitu memahami bagaima-na proses penyaluran Raskin. Karena ketidakta-huan ini, kebanyakan dari mereka (masyarakat,red) seakan-akan pasrah dan kemudian tidak memperdu-likan haknya diambil oleh oknum yang telah meman-faatkan situasi ini. Lalu,

bagaima-na kinerja

aparat Pemkab Garut melakukan moni-

toring serta pengawasan terhadap penyaluran Raskin sehingga tepat sasaran.

Tentunya persoalan ini harus menjadi perhatian semua pihak. Raskin seb-agai bagian dari kebijakan pemerintah untuk membantu dan mengurangi beban ma-syarakat miskin seharusnya dinikmati langsung penerima manfaat. Nah, sampai sejauh mana penyaluran Raskin di Kabupaten Garut ini akan menjadi topik utama Lipu-tanKkhusus (Lipsus) Fakta Garut edisi perdana.

Menurut informasi, peny-aluran Raskin di Kota Dodol memang banyak yang dis-elewengkan atau tidak tepat sasaran. Namun demikian, secara administrasi di Bu-log Kabupaten Garut seb-agai lembaga yang ditun-juk sebagai pendistribusi Raskin memang berjalan sebagaimana mestinya,

tetapi aplikasi di lapangan menun j u -kan ses-uatu yang berlawa-nan. Dis-i n ya l i r , t e l a h t e r j a d i m a i n m a t a a n t a r a o k n u m d o l o g , k a d e s dan mi-tra dolog dalam hal ini kon-traktor do-log.

Indikasi terjadi peny-

elewengan pe-nyaluran Raskin

di Kabupaten Ga-rut terjadi di beberapa

Kecamatan, diantaranya Kecamatan Singajaya,

Banyuresmi, Cibalong, Su-kawening, Malangbong, Ta-legong, Cisewu, Cikajang, Samarang dan beberapa kecamatan lainnya. Apabila dipersentasekan, kemungki-nan dugaan penyelewengan ini bisa mencapai sekitar 50 persen.

Selain diselewengkan penyalurannya, Raskin juga dijadikan ajang meraup rupi-ah dengan hal lainnya Dian-taranya dengan modus ope-randi mengurangi kuantitas, bahkan raskin yang disalur-kan ini tidak sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Selain mengu-rangi jumlah kiloan, kualitas Raskin inipun sangat jelek, sehingga kandungan gizi beras tersebut sudah tidak layak dikonsumsi.

Penelusuran Fakta Ga-rut menunjukan informasi tersebut mendekati kebena-rannya. Salah satu daerah yang menjadi korban ke-jahatan oknum pemanfaat raskin adalah Kampung Pasar Peundey Desa Dan-gdeur, Kecamatan Bany-uresmi Kabupaten Garut. Di tempat ini masyarakat

mengaku hanya menerima penyaluran Raskin seban-yak tiga hingga empat kali dalam setahun. Sedangkan penyaluran raskin ini send-iri, seharusnya dibagikan kepada pemanfaat seban-yak 12 hingga 13 kali setiap tahunnya.

Ketua Rukun Warga (RW) 04 Kampung Pasar Peundeuy Desa Dangder Kecamatan Banyuresmi, Masri saat di jumpai Fakta Garut hari Rabu (16/4) di kediamannya mengatakan, penyaluran Raskin ke dae-rahnya tidak menentu. Dalam setahun warganya hanya menerima penyal-uran Raskin tiga sampai empat kali saja. Sedang-kan informasi yang diper-olehnya, Bulog Kabupaten Garut menyalurkan raskin itu 12 kali dalam seta-hun. Bahkan, bisa menca-pai hingga 13 kali. “Raskin yang diterima warga tidak rutin tiap bulan. Kadang ada kadang gak ada,” aku pria yang akrab disapa pak Encri ini.

Informasi yang disam-paikan Masri ini dibenarkan beberapa warga yang saat itu berada di rumah petani jagung tersebut. Sebagai sesepuh dikampungnya, Masri mengaku kasihan ke-pada tetangganya. Kepada Fakta Garut dia membe-berkan kejadian penyal-uran Raskin di daerahnya. Dikatakannya, selain beras tersebut sudah menjadi hak warga miskin.

Warganya pun benar-benar membutuhkan beras tersebut untuk membantu kebutuhan sehari-harinya. Tetapi dia merasa sangat heran tatkala beras tersebut hilang ditengah jalan. Untuk membantu warganya, Masri seringkali mempertanyakan bantuan Raskin kepada pi-hak Desa Dangdeur. Tetapi jawaban yang diterimanya tidak pernah memuaskan. “Saya pernah mengajukan kepihak desa. Tapi sampai saat ini penyaluran raskin itu tidak ada,” terang Masri. (*)

Raskin pun Carut Marut

P

Laporan Asep Ahmad, GARUT

Seharusnya, raskin yang diterima oleh warga sasaran bisa tiap bulan. Namun karena ada oknum yang ‘memainkan’ program ini sebagai ajang bisnis untuk meraup banyak keuntungan pribadi, yang menjadi kor-ban adalah masyarakat. Inilah penelusuran Fakta Garut mengungkap carut-marut penyaluran “Beras untuk

Rumah Tangga Miskin.”

Page 13: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 13Laporan Khuus

tangga miskin.Di Kabupaten Garut,

penyaluran Raskin tahun 2013,bahwa jumlah Rumah TanggaSasaran-Penerima Manfaat(RTS-PM) Program Raskinsebanyak 182.239 RTS. JumlahRTS di tiap kecamatan dan desaditetapkan berdasar0kan datahasil PPLS BPS yang dikeloladalam basis data terpadu olehTim Nasional PercepatanPenanggulangan Kemiskinan(TNP2K).

Sesuai ketetapan pe-merintah melalui Kemente-rian Kesejahteraan Rakyat,jumlah alokasi raskin untuksetiap RTS tidak menga-lami perubahan dari tahunsebelumnya. Yaitu seba-nyak 15 kg per bulan denganharga tebus raskin sebesarRp1.600 per kilogram di titikdsitribusi. Sementara itusubsidi pemerintah sebesarRp6.151 untuk setiap kilo-gram raskin.

Jika dibandingkan dengantahun sebelumnya, evaluasipelaksanaan raskin tahun2012 terserap hampir 99,8%.Hingga akhir Desember 2012penyaluran raskin mencapai42.144 ton atau 99,98 % daripagu alokasi sebanyak 42.152ton. (*)

Sayangnya, Fakta Garut belum bisamengungkap lebih dalam seperti apacarut-marutnya penyaluran Raskin diKabupaten Garut. Sebab selainketakutan dan trauma karenapengguliran raskin ini banyak “menelankorban,” beberapa kepala desa di garutmasih trauma. Sebab, informasimenyebutkan bahwa sejumlah kepaladesa dijebloskan ke Hotel Prodeokarena tersangkut kasus ini.

Salah satunya ketika Fakta Garuthendak mengkonfirmasi hal ini keKepala Desa Dangdeur, Asep Jaka.Beberapa kali Fakta menyambangikantor bahkan rumahnya selalu tidakberada di tempat. “Maaf kang bapaklagi tidak ada di rumah. Tinggalkan sajapesan atau nomor telfon, nanti sayasampaikan pesannya,” ujar salahseorang wanita yang mengaku sebagaiistri Kades Dangdeur, Asep Jaka.

Namun beberapa informasi menarikdiperoleh dari salah satu mantanpengelola Raskin di tingkat RW diKelurahan Ciwalen Kecamatan Kota,Herman. Menariknya, Herman malahmempertanyakan kuota penerimaraskin di wilayahnya. Pertanyaan inimuncul, karena jumlah Raskin yangdatang ke wilayahnya mengalamipengurangan yang signifikan. Tahun2011 saja sambung Herman, raskin

yang datang ke RW nya sekitar 55karung beras ukuran 15 Kg. Tetapi,baru-baru ini menjadi 18 karung denganukuran yang sama. “Sebenarnyapenyelewengan raskin ini sudah bukanrahasia umum lagi. Banyak pihak yangterlibat, tetapi memang seakan tidakpernah tersentuh hukum,” jelasnya.

Selaku warga masyarakat, Hermansangat menyangkan oknum-oknumyang menyelewengkan raskin. Betapatidak, kenapa ada orang yang tegamemakan hak rakyat miskin. Ironisnya,tambah Herman lembaga yang ditunjukmelakukan tanggung jawabmenyalurkan dan melakukanpengawasan Raskin sepertinya tutupmata. “Kalau dikatakan mereka tidaktahu saya kira sangat mustahil. Karenasetiap pekerjaan sudah ada juklakjuknisnya,” tutup Herman.

Secara terpisah, guna mendapatkaninformasi yang lebih akurat Fakta Garutmencoba menghubungi Kepala SatuanKerja (Satker) Bulog Kabupaten GarutIskandar Kamis (17/4) di ruangkerjanya. Namun yang bersangakutantidak ada ditempat. Tetapi, walaupunsudah dihubungi melalui telfon danSMS (Short Message Service) yangbersangkutan t idak memberikanpenjelasan apa-apa. Seakan-akanpegawai yang disebut-sebut paling

Raskin Berkurang,Bulog Tanpa Jawaban

MelencengDariTujuanAwalT AK terasa, pe-

nyaluran berasuntuk rumah tanggamiskin, atau yangdikenal dengan

Raskin sudah berusia 15tahun. Awalnya program yangbertujuan untuk memperkuatketahanan panganrumahtangga miskin inidigulirkan pada 1998 denganistilah Operasi Pasar Khususatau OPK, kemudian diubahmenjadi RASKIN mulai tahun2002.

Raskin diperluas fungsinyatidak lagi menjadi programdarurat (social safety net)melainkan sebagai bagian dariprogram perlindungan sosialmasyarakat. Melalui sebuahkajian ilmiah, penamaanRaskin menjadi nama pro-gram diharapkan akanmenjadi lebih tepat sasarandan mencapai tujuan Raskin.

Penentuan kriteria pene-rima manfaat Raskin se-ringkali menjadi persoalanyang rumit. Dinamika datakemiskinan memerlukanadanya kebijakan lokalmelalui musyawarah Desa/Kelurahan. Musyawarah inimenjadi kekuatan utama pro-gram untuk memberikankeadilan bagi sesama rumah

Page 14: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 14

Nama : Fanny Amelia NursyahbaniTTL : Garut 5 Nopember 1989Zodiak : Scorpio.Alamat : Perum Suci Permai Jalan Lestari No. 95.Anak Sulung dari Dua Bersaudara.Nama orang tua : H Asep Sulaeman Faroek dan Hj Lenny Solihat.Hoby : Olahraga Renang, Baca buku, Traveling. (asep ahmad)

rikandi Garut yang lahir tanggal 5 No-vember 1989 ini ternyata memiliki hobi makan. Se-

hingga ketika memiliki waktu luang ia selalu menyempat-kan untuk keliling daerah Garut. Bahkan sengaja main ke luar kota seperti ke Band-ung dan Jakarta sekedar untuk menikmati aneka ku-liner. "Garut selain terkenal dengan aneka dodol dan ja-ket kulitnya, juga kaya akan kuliner. Tapi aku gak suka makanan yang bau seperti pete ~hëe•?•hëe," katanya sambil sedikit tertawa-tawa.

Pemilik Zodiak Scorpio ini juga mencintai olahraga re-nang. Bahkan, ketika duduk di bangku SMP ia berhasil menjadi juara II pada ke-juaraan Bupati Cup. Menu-rutnya, olahraga renang memiliki banyak manfaat. Selain menambah kebuga-ran tubuh, olaharaga inipun membuatnya lebih nyaman. "Dari kecil aku suka sekali berenang. Sampai seka-rangpun aku rutin melaku-kannya," ujar Amel sambil menawarkan makanan kecil.

Traveling adalah salah satu upaya Amel untuk me-nambah pengetahuannya tentang potensi budaya dan wisata di nusantara. Ber-sama kedua orang tua dan adik tercintanya ia kerap mengunjungi beberapa dae-rah hanya sekedar untuk menikmati suasana dan ten-tunya mencari tahu kelebi-han di masing-masing dae-rah ." Aku paling gak suka shoping. Daripada shoping aku memilih kegiatan trav-eling. Selain lebih banyak tahu tempat di luar Garut, akupun merasa hal ini men-jadi wawasan yang sangat berharga," paparnya. (Asep ahmad)

" Tumbuh Menjadi Gadis Tegar dan Kuat"

Amel yang kini beranjak usia 24 tahun memiliki masa kecil yang bhagia. Kedua orang tuanya selalu mem-berikan dukungan terhadap apa yang diinginkan Amel. Tetapi hal ini tidak lantas membuat Amel menjadi anak cengeng. Sejak usia belia Amel memiliki tipikal gadis kecil yang tegar dan kuat. Jarang sekali ia menangis maupun merengek seperti halnya anak-anak. "Sejak kecil Amel jarang menangis. Ia malah memiliki keberani-an dan tidak penakut," ujar Hj Lenny ibunda Amel yang menemani Fakta Garut ber-bincang.

Mantan siswi SMP N 2 Garut dan SD Kartika Chan-dra Kirana Persit sangat menyukai warna merah dan putih. Warna yang menan-dakan pemberani dan ber-

sih. Sebagai seorang ibu, Hj Lenny dan suaminya mem-berikan dukungan guna memberikan yang terbaik bagi buah hatinya. "Na-manya belajar dan menim-ba ilmu pasti akan memberi manfaat. Amel sengaja ma-suk ke jurusan hukum agar mendapat bimbingan dari ayahnya yang juga men-dalami bidang ilmu hukum. Alhamdulillah Amel menyu-kai sesuatu yang positif," tukasnya.

Biasanya kebanyakan wanita seringkali menangis tatkala menghadapi suatu masalah. Namun tidak bagi pemilik rambut panjang ini.

S e j a k kecil wanita yang membenci warna orange ini tidak pernah menitikan air mata. "Sejak kecil Amel tidak per-nah menangis, dia anak yang tegar dan kuat. Dia sempat menangis ketika tanggannya bengkak karena suntikan ketika di rawat di RS saat menjalani pengo-batan demam berdarah," pungkas Hj Lenny. ( Asep Ahmad)

"Belajar Pada Bunga Teratai Dan Bangga Pada BJ Habibe"

Bunga Teratai atau Lotus Flower nampaknya menjadi inspirasi untuk si cantik ber-hidung mancung ini. Lotus Flower, bagi Amel meru-pakan tumbuhan yang indah serta dapat hidup di mana saja. Hal ini melambang-kan bahwa bunga teratai adalah mahluk hidup yang tegar, namun memiliki ke-anggunan. "Lotus Flower menurutku suatu lambang keabadian. Ia bisa hidup di-manapun. Walaupun berada di tengah rawa, bunga ini mampu bertahan hidup dan selalu terlihat terang dan indah. Dia bisa hidup di air dan di darat," terang Amel sedikit berfalsafah.

Sebagai calon istri seka-ligus seorang ibu, Amel juga terus belajar memasak. Ini, lanjut Amel, agar suatu kelak nanti ia bisa melayani

Traveling dan Renang Menjadi Hobi

STalenta

Page 15: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 15

Traveling dan Renang Menjadi Hobi

suami dan anak-anaknya, untuk masalah yang satu ini sang ibu terus menga-jarkannya memasak. "Al-hamdulillah aku juga bisa masak, Tapi belum sepintar mamah," terang wanita pe-cinta binatang ini.

Selain menyukai kaidah dari bunga teratai, ternyata

Fanny Amelia Ngefans kepada sosok mantan Pres-iden RI BJ Habibie. Pres-iden yang dikenal mumpuni dalam ilmu teknologi ini me-miliki jiwa yang kuat. Karak-ter yang hebat dan tentunya memiliki kepintaran yang luar biasa. Figur BJ Habibie di-mata Amel sesuatu yang harus di tiru oleh generasi

bangsa, tidak terkecuali oleh pribadinya. "Pak Habibie ini jujur, pekerja keras, disiplin dan pasti cerdas. Aku sangat mengaguminya," jelasnya.

Berangkat dari sosok yang ia banggakan, kini Amel akan melanjutkan kuli-ahnya dibidang kenotarisan. Sehingga nanti dirinya bisa menjadi seorang pengusaha dan Notaris profesiaonal. "Untuk mewujudkan impi-an, aku akan bekerja keras, banyak belajar, kuliah lagi dua tahun di Bandung. Yang pasti Notaris itu rapih, dis-iplin, pekerja keras dan pin-tar," pungkas Amel men-gakhiri obrolannya.(asep ahmad)

STYLIST : Fanny nampak cantik dan anggun dengan kebayanya.

Page 16: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 16Pesantren

SUASANA sejuk dan bersahajasangat terasa sekal i saatmemasuki komplek PondokPesantren Al-Qur’an (PPA) Al-Fadlilah Ciseureuh LimbanganGarut.

Nama pesantren tersebut sudahtidak asing lagi dikalangan duniapesantren di Jawa Barat. Sebab,pesantren yang berada ditengah

pemukiman warga itu ternyatasudah mencetak ribuan ahli qiroatdan penghapal Al-quran.

Tidak ada yang spesial dalamlingkungan pesantren tersebut.Karena, berdasarkan pantauanFakta Garut saat berkunjung kepesantren yang didirikan olehAlmarhum KH. Ahmad Dasuki padatahun 1970 itu sangat Nampak

suasana penuh kekeluargaanantara santri dengan para pendidikdi pesantren tersebut.

Sejak meninggalnya sangpendiri pesantren (Alm. KH. AhmadDasuki) tanggung jawab pesantrendiserahkan kepada sang menantudan putra almarhum yakni KH.Encep Abdul Rojak yang akrabdipanggil Kang Encep dan KH.R.Ayep Aunullah.

Metode pengajaran yangditerapkan pesantren terhadappara santr inya, t idak adaperubahan sejak pesantren iniberdiri. Hanya saja ada beberapapenyesuaian yang dilakukan parapenerus pesantren. Dulu, pertamakali didirikan pesantren ini hanyamengajarkan santrinya soal qiroatdan hapalan (Tahfidz) Quran.“Memang pesantren in i awaldidirikan oleh orang tua kami hanyafocus kepada pemahaman quransaja. Dimana para santri dididikuntuk menjadi seorang qori danqor iah ser ta mampu menjadiseorang tahfidz dan yang palingterpenting adalah bagaimana parasantri ini menjadi generasi quraniyang handal dan sukses , ”demikian diterangkan Kang Encep,kepada Fakta Garut saatberkunjung ke pesantren.

Seiring perkembangan jaman,pesantren yang telah mencetaksantrinya menjadi juara disetiapajang Musabaqoh Tilawatil Quran(MTQ) mulai tingkat kabupaten,propinsi hingga tingkat nasional ini,kemudian metode pengajaran dipesantren tersebut tidak hanyamelulu mengajarkan soal qiroatsaja. Akan tetapi, pesantren ini punmula i menerapkan metodepengajaran salafiyah.

“Awalnya a lmarhum (KH.Ahmad Dasuki) , hanyamengajarkan santrinya soal qiroatsab’ah. Tapi, seiring berjalannyawaktu, kami kemudian mencobauntuk menambahkan mater ibelajarnya dengan mengajarkansalafiyah yakni para santri mulaidiajarkan kitab-kitab kuning sepertiumumnya metode pengajaran yangdi lakukan o leh pesantren-pesantren,” u jar KH. R.AyepAunullah.

Hingga saat ini para santri terusdididik untuk menjadi seorang qoridan qoriah yang handal. Sepertiyang dimiliki para alumni yang telahmenorehkan prestasi dibidangtilawah. Salah satu alumni yangsudah d ikenal sebagai qor iinternasional adalah QH. NanangQosim serta segudang alumni yang

PPA Al-Fadlilah Ciseureuh LimbanganGudangnyaPara Qoridan Qoriah

Page 17: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 17Politika

PERTARUNGAN pilkadaGarut yang akan berlangsungtahun 2013 ini sudah diikutiberbagai kalangan. Animomasyarakat Garut terhadapproses demokrasi juga sa-ngat tinggi. Bakal Calon (Ba-calon) Bupati memiliki jumlahpeserta yang signifikan. Lebihdari 50 orang akan mem-perebutkan kursi nomor satudi Garut.

Dari sekian banyak Bac-alon, salah satu kandidat ya-ng santer dibicarakan nama-nya saat ini adalah EnjangTedi, S.Sos.

Untuk menjadi seorangpemimpin, pria ini tentu sudahmempersiapkan berbagaistrategi untuk dapat me-menangkan perhelatan nanti.Salah satu yang dia per-siapkan adalah mengusungprogram kerjanya melalui Visidan Misi.

Menurut Enjang Tedi, un-tuk membangun KabupatenGarut menjadi lebih baikadalah dengan membuat tatakelola pemerintahan yangefektif guna mewujudkanmasyarakat lebih makmur,nyunda, nyantri dan nyakola.

“Kata kunci dalam Visi terse-but adalah Tatakelola, Pe-merintahan Efektif, masyara-kat yang Makmur, Nyunda,Nyantri dan Nyakola. Ten-tunya kata-kata ini dilengkapidengan penjelasan masing-masing kata kunci,” ujarnya.

Menurut Enjang, tatakelo-la dalam suatu tatanan pe-merintah harus memiliki de-finisi yang tepat guna. Salah-satunya, sumberdaya peme-rintahan di internal birokrasibekerja sama secara sinergis,seluruh Tugas pokok danpungsi (Tupoksi) SatuanPerangkat Kerja Daerah(SKPD) dan organisasi dibawahnya berjalan sesuaiStandar Pelayanan Minimumdan SOP yang telah ditetap-kan. “Dengan demikian sta-keholders yang terkait de-ngan pemerintah akan ber-fungsi secara baik, sehinggaproduktivitas kebijakan danpelayanan masyarakat me-ningkat,” ujarnya.

Lebih jauh Enjang Tedi ju-ga memaparkan penjabaranPemerintahan Efektif. Dika-takannya, untuk mencapaipemerintahan yang efektif

harus ada berbagai indikatorkeberhasilan pembangunandiantaranya harus mening-katkan kepuasan pelayananterhadap masyarakat sertameningkatkan IPM Garut, se-hingga Garut tidak lagi masukkedalam kategori Kabupatentertinggal. “Melalui visi ini in-syallah akan mewujudkankehidupan yang lebih mak-mur. Terpenuhinya kebutu-han dasar masyarakat untukberagama secara nyaman,berkecukupan pangan,sandang, papan, dicintai,dihargai, dan tersedia ruanguntuk peningkatan aktualisasidiri serta masyarakat mem-punyai jaminan kesehatan,pendidikan, dan keadilanpembangunan,” paparnya.

Sementara, kata Nyundabisa meningkatkan apresiasipada kearifan lokal. Baik bu-daya, tata krama dan adatistiadat kesundaan, polaproduksi, dan nilai silih asih,silih asah, silih asuh dalamkehidupan masyarakat. De-ngan demikian akan terciptarelasi sosial politik yang santundengan mengedapankansaling menghargai, saling

memberi nasehat dalamkebaikan dan kebenaran. Har-monisasi antar kelompok ke-pentingan antar daerah danantar generasi dan masyarakatyang mengedepankan etika,tatakrama dalam relasi sosial.“Saya juga akan menekankanmasyarakat agar bisa hidupdalam pola hidup nyantri dannyakola,” jelasnya.

Selain sudahmempersiapkan Visi,Enjang Tedi jugasudah melakukanpenyusunan misisebagai tinda-klanjut dari Visiyang diusung-nya, sehing-ga apa yangdicita-cita-kannya da-pat terwu-jud denganbaik. “Maribersama-s a m am e m b a -ngun Ga-rut,” pungk-a s n y a . -(asep ah-mad)

ENJANG TEDI SIAP PERBAIKI GARUT

Page 18: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 18Kajian

ita tentu telah sering menggunakan bahan-bahan dari kulit, misalnya ja-ket, dompet, ikat pinggang, sarung tangan dan lain sebagainya. Tetapi

tahukah seperti apa industri penya-makan kulit itu?

Di Garut terdapat sebuah industri penya-makan kulit yang telah berdiri sejak tahun 1920. Industri ini terdapat di Sungkareng, kabupaten Garut, Jawa Barat. Limbah indus-tri pe-nyamakan kulit ini mencemari sungai Cigulampeng dan sungai Ciwalen. Dilapor-kan bahwa warga di sekitar sungai ini men-galami rasa gatal di kulit dan berbau kurang sedap dan sangat menyengat.

(sumber : http://imassitifatimah.blogspot.com/2011/02/dampak-industri-penyamakan-kulit.html)

Proses Penyamakan KulitProses penyamakan kulit di-kelompokkan

menjadi 3 tahap, yaitu pra-penyamakan (pre-tanning), penyamakan (tanning) dan pasca penyamakan (post-tanning) dan Penyempur-naan (finishing).

Pra-penyamakan bertujuan untuk mem-bersihkan kulit dari substansi non-kolagen secara mekanis, kimia maupun biolo-gis.

Penyamakan bertujuan un-tuk mengubah kulit yang tadinya mudah rusak dan busuk menjadi kulit yang stabil, lentur dan kuat den-gan mereaksikan kolagen dengan bahan pe- nyamak tertentu.

Pasca penyamakan dan pe- nyempurnaan bertujuan untuk menambah penampilan kulit agar lebih menarik.

Proses penya-makan kulit meng-gunakan bahan kimia yang berba-haya dan beracun seperti asam non organic, asam or-ganic, pelarut or-ganic, logam berat krom, zat warna dan pigmen. Bah-an-bahan kimia ini hanya sekitar 70% yang berikatan dengan substansi kulit. Sele-bihnya akan dijumpai d a l a m limbah, baik padat maupun cair.

Secara umum proses penya-makan kulit melibatkan proses per- enda-

man, pembuangan dag-ing, pengapuran dan pembu-angan rambut, pengapuran ula-ng, pembuangan kapur, peme-rasan, pensorti-ran, pembelahan, pe-nyerutan, penetralan, penya-makan ulang, pewarnaan, pemi-nyakan, pementangan, penge-ringan, peng-kondisian, pere-gangan, pengamplasan, perapih-an dan penyem-purnaan.

Limbah pe-nyamakan kulit yang terasa secara langsung adalah Bau. Bau yang tajam dapat merusak kualitas kehidup-an. Perlu teknik penangan-an limbah untuk men-gendalikan bau.

PengawetanSebelum masuk

keproses penyamak-an, kulit mentah ha-rus segera diawetkan dengan garam atau dikeringkan di bawah sinar matahari agar ti-dak cepat rusak. Metode pengawetan yang umum digunakan adalah penggaraman. Garam yang telah digunakan tidak dapat digu-nakan kembali untuk mengawetkan kulit kare-n a kandungan bakterinya

sangat tinggi (terutama bakteri halofilik dan halotoleran), karena akan merusak kulit yang disebut sebagai red heat. Garam yang telah dipakai dapat di-gunakan kembali seb-agai bahan pengawet asalkan dipanaskan terlebih dulu da-lam tanur suhu 400 0C un-tuk membunuh bak-teri dan menguapkan

b a - han organic-nya.P e n - gawetan dengan ga-

ram meru- pakan kontri-butor utama pence- maran garam. Miwa-

da (2011) telah meneliti penggantian NaCl dengan KCl dengan hasil kulit yang diawetkan dengan KCl kualitas kulitnya

setelah disamak sama dengan yang diawetkan dengan NaCl. Limbah garam KCl tidak berba-haya bagi tanaman, bahkan bermanfaat bagi tanaman, karena merupakan unsur hara bagi tanaman.

Perendaman dan Penghi-langan RambutPerendaman diperlukan untuk penghilan-

gan garam dan protein globular yang ada di antara serabut kolagen. Kulit awetan direndam di dalam air dingin untuk menghilangkan ko-toran dan darah yang melekat, disamping itu juga untuk mengembalikan air yang hilang se-lama proses pengawetan. Perendaman ini di-lakukan selama dua jam sampai beberapa hari, tergantung dari ketebalan kulit.

Setelah selesai proses perendaman, kulit dibersihkan secara mekanis dari sisa daging dan lemak. Untuk memudahkan pencabutan rambut, kulit diren-dam di dalam larutan ka-pur dan sedikut natrium sulfide selama satu sampai 9 hari. Air yang digunakan sebaiknya juga air dingin, dan rendaman kulit di-simpan di dalam suhu rendah (100 C). Larutan per-endam harus diaduk secara periodik agar ka-pur dan natrium sulfide masuk ke dalam ku-lit secara merata. Proses pengapuran seca-ra konvensional menggunakan bahan kimia ka-

INDUSTRIPENYAMAKAN KULITINDUSTRIPENYAMAKAN KULIT

K

Proses Penjemuran Kulit

Page 19: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 19

pur dan Na2S. Kedua bahan kimia ini juga merupakan sumber cemaran utama pada buangan air proses pengapuran. Setelah itu rambut pada ku-lit dapat dihilang-kan dengan mudah menggunakan pisau rambut. Untuk indus-tri yang lebih maju, penghilangan rambut umumnya menggu-nakan enzim.

Pembuangan Ka-pur

Kapur biasanya dibuang dengan cara dicuci dengan air se-lama 20 – 30 menit, dan yang terikat se-cara kimia dihilang-kan dengan asam dan garam ammo- n i u m , kadang ditambah-kan wet-ting agent dan surfaktan untuk mempercepat proses pembu-angan kapur. Secara konvensi-onal digunakan garam am-mo-nium, dan dihasil-kan N-NH3 sebesar 40%. Ini akan sangat berbahaya bagi ling-kungan karena bau dan sifat racun dari ammonia.

Kegiatan di Ruang Penyamakan

Pabrik penyamak kulit masih menggu-nakan krom sebagai

bahan penyamak uta-ma, karena kulit yang disamak dengan krom mempunyai kele-bi-han dibanding den-gan bahan penyamak lainnya, yaitu lebih lemas, lebih kuat dan lebih tahan terhadap serangan mikroba. Kelebihan krom akan dijumpai pada air lim-bah cair dan padat. Pada limbah cair krom hanya diijinkan sam-pai pada level 1 ppm saja, sedangkan pada limbah padat sebesar 1 gr/kg padatan ker-ing.

Daur UlangCairan Pikel

Penyamakan krom dilaku-kan pada kondisi yang sangat asam (pH sekitar 2), untuk keperluan ini digunakan larutan ga-ram (NaCl) dan asam anorganik ataupun organic. Pemakaian larutan pikel saat ini dibatasi antara 50 – 60% dari berat kulit. Cairan bekasnya dapat digunakan kembali, setelah sebelumnya keasamannya dikon-trol di laboratorium dengan menambah-kan asam formiat dan asam Sulfat.

Penghilangan Le-mak

Metode penghilan-gan lemak dengan larutan non solven me-merlukan banyak sur-faktan. Penghilangan lemak dilakukan pada suhu di atas titik leleh lemak (>420C), na-mun sayangnya kulit akan rusak pada suhu itu karena mendeka-ti suhu kerut kulit (500C). Saat ini peng-hilangan lemak meng-gunakan enzim lipase yang jika dikombinasi dengan protease akan menghasilkan kulit wet-blue yang bersih bebas dari lemak dan kotoran serta seragam warnanya.

PenyempurnaanDulu zat pewarna

meng-gunakan ga-ram krom IV, Pb dan Cd. Logam berat ini sangat beracun dan memba-hayakan bagi pekerja dan kon-sumen, sehingga peng-gunaannya telah dilarang. Pewarnaan saat ini diganti dengan bahan yang meng-gunakan pelarut air. Penggunaan zat warna azo juga sudah diting-galkan karena men-gandung senyawa karsinogenik misalnya ben-zidin.

Pada proses peminyakan di-hasilkan limbah yang mengand-ung senyawa orga-noklorin yang beracun. Kini telah dikembang-kan senyawa yang mengubah minyak menjadi mikroemulsi se-hingga menurunkan kadar COD

pada limbah cair. Source : Pidato Pengukuhan

Jabatan Guru Besar pada Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada oleh Prof. Dr. Ir. Suharjono Triatmojo, M.S.

Proses Penjemuran Kulit

Page 20: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 20

einginan kuat un-tuk mengenalkan batik asli Garut oleh Muslim Al

Kautsar terus digiatkan. Terbukti, ketertarikannya terhadap seni batik, khu-susnya batik asli kota yang terkenal akan dodolnya itu diaplikasikan lewat “Kam-poeng Batik abaz”.

Menurut pria yang ma-sih aktif sebagai dosen di Universitas Garut (Uniga) ini, kepada Fakta Garut saat ditemui di Kios Kam-poeng Batik abaz yang ter-letak di Jalan Otista No. 50 Tarogong, Garut. Terkait dengan batik, dirinya san-gat menyukai seni mem-batik. Sehingga, banyak langkah yang selalu dia lakukan untuk demi kema-juan seni batik.

“Sejak lama saya sangat mencintai yang namanya seni batik, kemudian rasa suka saya terhadap batik ini. Saya mencoba untuk membuka peluang usaha dibidang seni batik dengan membuka kios Kampoeng Batik ini. Dengan tujuan selain berorientasi bisnis juga melestarikan budaya bangsa,” ujar Muslim.

Ragam budaya seni ba-tik tidak melulu dimiliki dari daerah Jawa Tengah saja. Khususnya Pe-kalongan yang terke-nal dengan batiknya. Ternyata Garut pun, lanjut Muslim punya corak batik asli Garut.

Secara kasat mata memang orang tidak bisa membe-dakan mana

batik asli garut dan mana batik asli dari beberapa daerah yang ada di In-donesia. Namun, ada hal yang sangat sederhana un-tuk bisa melihat jika batik tersebut merupakan batik asli dari Garut. “Sederhana saja untuk bisa menanda-kan kalau batik asli Garut. Dimana corak dan proses pengerjaannya sangat ber-beda dengan batik lain. Untuk batik Garut, bi-asanya coraknya akan dik-

erjakan dengan cara ditulis,” bebernya.

Ciri khas yang hanya

bisa dimil-iki oleh batik

asli Garut ini adalah

kete-li-

tian dan k e r a p i h a n setiap gore-san pada batik. Salah satu contoh jenis batik tulis yang ditunju-kan kepada Fak-ta Garut adalah batik tulis Merak

Ngibing. Dimana corak tersebut jika dibandingkan dengan batik tulis dari dae-rah lain sangat jauh dalam proses penulisannya.

“Batik asli dari Garut ini ada yang namanya Merak Ngibing kang, untuk bisa mengetahui batik tersebut asli Garut adalah bisa dili-hat dari ketelitian dan kera-pihan dalam menulis corak batik itu sendiri dan Garut yang punya,” tegas Muslim.

Namun, semua karya ba-tik tulis yang dimiliki oleh Garut ini ternyata proses

pembuataannya cukup memakan

waktu lama. Kata Muslim, untuk satu karya batik tulis bisa dikerjakan sampai satu bulan. Sehingga, hal tersebut menurut Muslim menjadi salah satu kendala dalam me-masarkan batik asli Garut ini.

“Idealnya, dibebera-pa kabupaten yang biasa menghasilkan batik seperti Pekalongan saja, dalam satu kabupaten minimal Sumber Daya Manusia (SDM) 800 orang. Sementara, di Kabu-paten Garut saat ini yang tercatat punya kemampuan untuk membuat batik tulis tidak kurang dari 100 orang saja,” ujar Muslim.

Jadi sangatlah wajar, lan-jut Muslim, kalau batik tulis

asli dari Garut ini masih belum terlalu banyak dipasaran. Sehingga, jangan kaget kalau harga

batik tulis asli Garut ini bisa dihargai sekitar Rp1,8

juta per lembarnya.(hafidz)

Merak Ngibing, Batik Asli Garut

Kampoeng Batik abaz “Ethnic Of Garut”

K

Kampoeng Batik

BERKUALITAS : Batik asli Garut memiliki kualitas tinggi dan dicintai masyarakat.

Muslim Al Kautsar

Page 21: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 21Pendidikan

SEBANYAK 12 SD Negeridi Kecamatan BanyuresmiKabupaten Garut mendapatbantuan perangkat teknologiinfortika (TI) berupa 1 unit lap-top core i3, 1 unit netbook intelatom, 1 unit kompter/PC intelcore i3, LED samsung, 1 unitproyektor, 1 unit printer, 1 bhflasdisk dan 1 bh modembeserta kartu perdana gratis6 bulan. Bantuan tersebutberasal dari APBD ProvinsiJawa Barat melalui DinasPendidikan Kabupaten Garut.

Penyerahan bantuan di-lakukan di sekretariat KKGGugus VI Dewi Sartika Ke-camatan Banyuresmi Garutpada sabtu (20/04). Dihadirilangsung oleh Kabid PPSDDinas Pendidikan Garut, Drs.Elon Romlon, M.Si dan Ke-pala UPTD Pendidikan Kec.Banyuresmi, Ade Supriatnabeserta kedua belas kepalasekolah penerima bantuandidampingi oleh para opera-tor sekolah.

Dalam sambutannya, Elonmengatakan bahwa DinasPendidikan hanya mendapat-kan amanat untuk menyalur-kan bantuan perangkat tek-nologi informatika dari Peme-rintah Provinsi Jawa Baratyang alokasinya sudah dite-tapkan langsung oleh pihakprovinsi sebanyak 12 SD ne-geri di Kecamatan Banyures-mi. Disamping bantuan sara-na TI kecamatan Banyuresmijuga mendapatkan alokasianggaran pada ABPD Pro-vinsi Jawa Barat berupa pe-magaran dan musholla sek-olah di tujuh SD Negeri.

“Kami mengucapkan teri-ma kasih atas perhatian lan-gsung pemprov jabar terha-dap kemajuan pendidikandikabupaten garut denganadanya bantuan TI ini. Na-mun kami berharap kedepanagar bantuan bisa diper-banyak dengan persebarankecamatan yang lebih me-rata”, ujar Elon.

“Ada lebih dari 1.500 SDNegeri dan swasta yang ter-sebar di 42 kecamatan, yangjuga sama-sama membu-tuhkan perangkat TI untukpembelajaran siswa, jugamembutuhkan penataaninfrastruktur sekolah sepertipemagaran, toilet dan mus-holla. Oleh karenanya, seba-gai catatan kami kepadapemprov Jabar agar dapatmemperluas jangkauan da-lam menyusun calon sekolahpenerima bantuan agar lebih

merata dan tidakmenimbulkan ke-cemburuan, kenapahanya kecamatanbanyuresmi yangdiperhatikan olehpemprov Jabar,tegas Elon.

Sementara itu,Kepala UPTD Pendi-dikan KecamatanBanyuresmi Ade Su-priatna menegaskankepada para kepalasekolah penerimabantuan agar dapatmemanfaatkan seca-ra optimal pengguna-an TI dalam pembe-lajaran dan admi-nistrasi sekolah.

“Sudah tidak adaalasan lagi, khususnya untuk12 SD ini, operator sekolahmenggunakan laptop pribadidalam menjalankan tugaspekerjaan operator. Jugaagar komputer dapatdimanfaatkan untuk gurubelajar komputer sehinggatidak ada alasan lagi gurutidak menguasai komputer.Guru SD saat ini dituntutuntuk mengikuti perkem-bangan kemajuan jamantermasuk penggunaan tekno-logi dalam tugas pembe-lajaran dan administrasi me-ngajar”, tegas Ade Supriatna.

Tampak wajah sumringah,khususnya bagi operator se-kolah pada saat pembagianbantuan perangkat TI. Sepertiyang dikatakan oleh MufidMujiadin, operator di SDNSukaratu II Kecamatan Ba-nyuresmi.

“Dengan adanya bantuanTI ini, kita sudah bisa memulaipembelajaran kepada siswadengan menggunakan mediaproyektor, termasuk membia-sakan guru untuk mengguna-kan komputer dalam adminis-trasi mengajar. Kami bukanhanya senang mendapatbantuan ini, tetapi juga puaskarena disamping keragamanperangkat TI, merknya jugamerupakan merk yang berke-las seperti toshiba, accer, in-focus dan intel series. Mudah-mudahan sekolah lain bisamenyusul mendapatkanbantuan ini”. Insya Allah, op-erator sekolah sebagai ujungtombak dari manajemenadministrasi dan pendataanonline sekolah, akan meman-faatkan bantuan ini sebagaimodel pembelajaran siswaberbasis teknologi informatika”,ujar Mufid. (hanavy)

DI BANYURESMIDI SAWER LAPTOP12 SD

Ada lebih dari1.500 SD Negeri danswasta yang tersebar

di 42 kecamatan,yang juga sama-

sama membutuhkanperangkat TI untuk

pembelajaran siswa,juga membutuhkan

penataaninfrastruktur sekolahseperti pemagaran,toilet dan musholla.”

Page 22: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 22

enegakan supre-masi hukum yang dilakukan lembaga hukum Kejakasaan Negeri (Kejari)

Kabupaten Garut patut dia-cungi jempol. Pasalnya, Ke-jari Kabupaten Garut terus melakukan upaya nyata dalam memberantas korup-si. Baru-baru ini, masyara-kat Garut dicengangkan dengan pengungkapan dugaan tindak pidana korupsi dibidang kese-hatan. Salah satu orang yang saat ini diduga kuat sebagai dalang aktor intelektual yakni Ketua Forum Garut Se-hat (FGS), Muhammad Mukti Arif ditetapkan sebagai tersangka tunggal.

Dalam kasus ini, Kejari Garut akhirnya melakukan penahanan terhadap tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi revital-isasi posyandu Tahun Anggaran (TA) 2011 ini. Muhammad Mukti Arif langsung dijebloskan ke penjara sebagai titipan Ke-jari, Hari Kamis (17/4) lalu.

Penahanan ini sendiri memang harus dilakukan pi-hak Kejari, guna memudah-kan proses pemeriksaan. Pasalnya, sampai saat ini Kejari hanya baru menetap-kan satu orang tersangka.

Namun demikian, proses pemeriksaan akan terus di-lanjutkan guna membong-kar siapa saja yang terlibat pada penyalahgunaan uang negara tersebut.

Kepala Seksi Intelejen (Kasi intel) Koswara SH MH didampingi Kasi Pid-sus Kejari Kabupaten Ga-rut Yadi Rohmat SH saat berbincang dengan Fakta

Garut diruang kerjanya be-berapa waktu lalu men-gatakan, setelah melaku-kan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, akhirnya Kejari Garut menetapkan tersang-ka tunggal yakni Ketua Fo-rum Garut Sehat Kabupaten Garut, Muhammad Mukti Arif. Untuk memudahkan proses pemeriksaan, Ke-

jari melakukan penahanan terhadap tersangka. “Untuk kepentingan penyidikan, ter-sangka kami tahan selama 20 hari,” paparnya.

Pria asal Padang Suma-tera Barat ini memaparkan, modus operandi yang di-lakukan tersangka dilaku-kan dengan cara mem-belanjakan dana bantuan berupa alat timbangan yang

dibagikan kepada 3.459 posyandu se-Kabupaten Ga-rut. Padahal, terang Koswara, sesuai ke-tentuan seharusnya dana itu disalurkan berupa uang tunai sebesar Rp800 ribu per posyandu. “Mo-dus yang dilakukan tersangka yakni den-gan membeli tim-bangan. Sementara timbangan itu tidak dibutuhkan lagi kare-na setiap posyandu sudah memilikinya,'' paparnya.

Dana Revitalisasi Posyandu Bantuan Propinsi Jabar (Banprop) TA 2011 ke Kabupaten Garut sebe-sar Rp3.474.214.000, se-dangkan jumlah kerugian negara mencapai hingga Rp925 juta. Dalam kasus ini, tersangka melanggar Pasal 2 ayat 1, Pasal 3 dan pasal 9 ayat 1, pasal 18 hurup b Juncto UU No-

Ketua Forum Sehat Garut dipenjarakanRugikan Uang Negara Hingga Rp925 Juta.

P

mor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan UU Nomor 31 Tahun 1999 dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. . “Tersangka tidak melaku-kan tender atau pelelangan. Tidak melaksanakan Juklak dan juknis yang ditentu-kan,'' ungkap Koswara.

Dalam penanganan kasus ini, Kejari Kabupaten Garut merupakan lembaga yang pertama mengurai kasus ko-rupsi dana bantuan Revital-isasi Posyandu di Propinsi Jawa Barat. Sementara di kabupaten dan kota lain belum terjadi pengungka-pan kasus serupa, sehingga langkah ini menjadi prestasi

bagi Kejari Garut. “Kami akan terus meningkatkan penyelidikan. Sementara ini tersangka hanya tertuju pada satu orang. Dukungan dari berbagai pihak akan mem-bantu tugas Kejari,'' ujarnya.

Untuk mengungkap ka-sus tersebut, Koswara se-laku ketua tim penyidik harus memeriksa semua perwakilan posyandu selaku penerima bantuan dan di-nas terkait lainnya. Setelah melalui proses panjang dan berdasarkan keterangan dari saksi-saksi Kejari menetap-kan satu orang tersangka. “Pemeriksaan ini masih berlanjut, Mudah-mudahan dari keterangan tersangka bisa memberikan informasi lebih baik lagi,” pungkasnya. (asep ahmad)

Modus yang dilakukantersangka yakni dengan

membeli timbangan.Sementara timbangan itu

tidak dibutuhkan lagi karena setiap posyandu sudah

memilikinya

Law Enforcement

Agus Suratno, SH. MH.Koswara. SH. MH

BAWA : Tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dana revitalisasi posyandu, M.A. dimasukan kemobil tahanan kejaksaan. Kamis (17/4)

Page 23: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 23Tenaga Kerja

ingginya jumlah kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal In-donesia yang

bekerja di Arab Saudi nam-paknya tidak membuat jera atau kekhawatiran terhadap

masyarakat di nusantara. Bahkan, minat masyarakat Indonesia untuk bekerja ke-luar negri malah semakin tinggi. Namun, dari sekian banyak yang menggantung-kan hidup di tanah rantau ini banyak diminati masyarakat di daerah pelosok.

Keadaan ini juga nam-paknya menjadi peluang yang sangat menguntung-kan bagi sekian banyak pi-hak untuk meraup rupiah. Tidak sedikit agen-agen pemberangkatan tenaga kerja keluar negri bermun-culan. Ironisnya, tidak se-dikit dari agen tenaga kerja ini yang tidak melakukan prosedur sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia. Sehingga, tidak sedikit masyarakat yang berharap untung bekerja di luar negri, tetapi malah mendapatkan prilaku yang tidak baik. Bahkan, banyak dari mereka yang harus kehilangan nyawa akibat

perlakuan yang mengeri-kan dari oknum majikan-nya.

Salah satu TKW asal Ka-bupaten Garut adalah Mary-am. Wanita kelahiran 1985 Warga Kampung Cidahon RT 02/10 Desa Jatimulya

Kecamatan Pamengpeuk ini sudah tidak memberi-kan kabar apapun terhadap keluarganya. Ibu dari dua anak ini sudah 10 tahun bekerja di Arab Saudi. Ia diberangkatkan oleh salah satu agen di kampung-nya. Namun, hingga kini kabar beritanya tidak per-nah jelas. Sedangkan pihak yang memberangkatkannya tidak pernah memberi ket-erangan pasti tentang kabar Maryam. "Maryam sudah 10 tahun diberangkatkan ke Arab Saudi menjadi pem-bantu rumah tangga me-lalui PT Salman oleh salah satu Kepala Sekolah SDN Pamengpeuk," ujar Tatang selaku kerabat Maryam ke-pada Fakta Garut di bilan-gan wisata Cipanas,Garut Jawa Barat.

Karena pihak sponsor tidak pernah memulangkan Maryam, Tatang dan kelu-arganya pun meminta pihak sponsor untuk memperte-

mukan, karena pihak spon-sor mengakunya Maryam dalam keadaan sehat, maka iapun meminta pihak sponsor menghubunginya melalui telfon. Tetapi ha-rapannya belum pernah terwujud. Dikarenakan pi-

hak sponsor tidak melaku-kan apa yang di harapkan. "Saya meminta sponsor memberikan kejelesan tentang keberadaan adik ipar saya di Arab Saudi. Karena sampai saat ini tidak pernah bertemu muka ataupun men-dengar suaranya," paparnya.

Informasi dari pihak sponsor hanya sebatas m e n g a t a k a n ada dan sehat. Tetapi sampai saat ini be-lum pernah pulang dan menden-gar su-a r n y a . " M i n i -mal ada suaran-ya," terang Tatang lagi.

Salah satu korban lainnya adalah Suryati.

Wanita kelahiran 1974 si-lam warga RT 01/04 Ke-camatan Pamengpeuk menjadi tenaga kerja di Arab Saudi. Selama tu-juh bulan Suryati pernah mengirimkan surat ke pi-hak keluarga di kampung-nya. Tapi, setelah itu kabar beritanya tidak pernah ada lagi. "Suryati pergi ke Arab Saudi sekitar Empat tahun lalu. Selama tiga tahun empat bulan tidak ada lagi kabarnya," ujar Undang orang tua Maryati kepada Fakta Garut.

Menurut Undang, ke-beradaan putrinya kini tidak pernah jelas. Seperti halnya Maryam yang tidak pernah ada kabar beritanya. Sedan-gkan pihak sponsor yang memberangkatkan Maryati sama dengan sponsor yang memberangkatkan Maryam. "Saya sih berharap tahun depan Maryati bisa pulang ke tengah-tengah keluarga. Tapi, sampai saat ini pihak spon-sor belum memberikan kabar yang memuaskan," paparnya.

Salah satu pihak yang mengaku paham kondisi TKW asal Indonesia H Ak-bar kepada Fakta Garut menjelaskan, TKW asal Pamengpeuk diprediksi-kan sekitar 50 orang lebih

bekerja di Arab Saudi. Banyaknya TKW

asal Ka-bu-

pat-e n

G a -rut ini

d i s i ny -alir dib-

erangkat-kan oleh

sponsor na-kal. Sehingga,

tidak sedikit masyarakat Indonesia yang bekerja di Arab Saudi terlunta-lunta, bahkan menjadi korban. “Menjadi TKW itu harus memiliki Paspor, Visa dan Piscal. Ketiga syarat ini ha-rus diperpanjang selama tiga tahun sekali dan ditan-gani kedutaan RI di Arab Saudi. Apabila tidak men-gantongi identitas tersebut TKW tersebut akan dikena-kan sangsi berupa penjara dan denda oleh pihak kera-jaan Arab Saudi," terang-nya.

Secara logika, lanjut Haji Akbar, TKW yang lebih dari 10 tahun di Arab Saudi tanpa memberikan kabar kejelas-annya kemungkinan besar bermasalah. Dalam hal ini pihak sponsor harus bertang-gung jawab penuh. "Artinya Suryati dan Maryam ini men-jadi salah satu korban spon-sor. Kami akan menindaklan-juti kasus ini hingga tuntas, agar tidak ada lagi masyara-kat menjadi korban oknum-oknum yang tidak bertang-gung jawab," terangnya.

Selain itu, lanjut H Akbar, masyarakat harus diberikan pemahaman dan pengertian agar tidak mudah dibohongi. Salah satu pihak yang leb-ih berperan melakukan itu adalah pemerintah. “Pemer-intah yang membuat aturan, sehingga ketika ada tindak pelanggaran maka pemer-intah harus menjatuhkan

sangsi tegasnya.Untuk beberapa ka-

sus TKW Indonesia di Arab Saudi, beberapa

oknum agen dan sponsor banyak memalsukan identi-tas, sehingga banyak TKW yang seharusnya tidak bisa pergi bekerja keluar negri, malah mendapatkan ijin. “Banyak pemalsuan data. Diantaranya pengurangan usia. Hal ini untuk memenuhi persyaratan ijin pergi keluar negri, karena TKW itu ba-tasan maksimal 33 tahun , sedangkan banyak TKW yang lebih dari usia itu tetapi bisa berada d Arab saudi,’ dengan mengelabui usia se-benanrnya. pungkas-nya.(asep ahmad)

Potret HitamAsal Garut TKW

10 Tahun Maryam tidak Pulang

T

Tunjukan foto : Undang dan Tatang memperlihatkan foto Maryam yang bekerja di Arab Saudi. Setelah 10 tahun bekerja sebagai TKW, Maryam tidak pernah kunjung pulang. Pihak sponsor hanya menyebutkan kabar Maryam baik-baik saja. tetapi orangnya, bahkan suaranya-pun belum pernah terdengar pihak keluarga. (asep ahmad)

Surat pernyataan pihak keluarga Maryam yang meminta

pihak sponsor untuk memulangkan Maryam.

Page 24: Edisi Perdana Minggu III April 2013

Edisi Perdana April 2013

FAKTA GARUT 24