1
SMS INTERAKTIF 0811140772 Senin-Sabtu, 07.05 WIB di Metro TV ONLINE mediaindonesia.com FACEBOOK Harian Umum Media Indonesia Kirimkan tanggapan dan komentar Anda melalui: ONLINE FACEBOOK Kabinet Wakil 18 Oktober 2011 EDITORIAL SENO Editorial @ Pembengkakan Anggaran SIAP-SIAP pembengkakan anggaran, rakyat lagi yang menanggung beban. Johanes Sumantri Rakyat Apatis PERCUMA, dari awal tujuan reshufe cuma buat pencitraan, bukan untuk memperbaiki kinerja. Rakyat sudah apatis dan antipati. Yudi Bachtiar Tambah Kacau TAMBAH kacau deh Pak, sibuk gembar-gembor tapi hasilnya tetap. Aisyah Setop Bayar Pajak BILA ingin dicintai kita, tidak usah ribut. Solu- sinya cuma satu, setop bayar pajak karena gaji mereka dari pajak, nanti juga mereka bingung sendiri. T Astrid Tidak Masuk Akal INI merupakan sejarah bangsa kita, mempunyai wakil menteri lebih banyak jika dibandingkan dengan Orde Lama! Itu patut ditertawakan karena tidak masuk akal. Ferdy Adink Yulian Kalah dalam Persaingan BIARPUN diganti wakil dan menterinya, kalo yang memilih tidak punya kejeniusan dan keberanian dalam menempatkan orang yang benar tidak akan bisa tercapai keinginan rakyat dan tidak akan gol-gol, malah cenderung kalah dalam persaingan dunia kekinian. Heru Setijowahjudi Sangat Mengecewakan DITAMBAHNYA wakil menteri sangatlah mengecewakan, tapi lebih kecewa lagi bila me- lihat wakil rakyat takut pada kebenaran. Yosepteen Hutagaol Kabinet Bagi Hasil LEBIH tepat disebut kabinet bagi hasil. Antoni Sudah Ada Pembagian Kerja WAKIL menteri? Padahal kan udah ada pem- bagian kerja di setiap kementerian. Aan Hamal R ESHUFFLE kabinet yang diharap sebagai gebrakan besar dan berani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap kinerja pemerintahan ternyata menghasilkan perubahan seadanya. Tentu mengecewakan karena hilangnya unsur keberanian dalam perubahan itu sendiri. Perombakan kabinet yang diharapkan mengganti para menteri yang tidak kapabel ternyata dijawab dengan menggembungkan jabatan wakil menteri. Para wakil menteri yang dalam praktik masih diperlakukan sebagai ban serep dengan tugas yang tidak jelas akan membengkak dari 10 saat ini menjadi sekitar 19. Tentu menjadi perdebatan mengapa perombakan kabinet yang fokusnya ialah kinerja menteri ternyata hanya menghasilkan pembengkakan jabatan wakil menteri. Dunia manajemen sekarang semakin yakin bahwa organisasi yang terlalu gemuk memberatkan kinerja. Karena itu, efisiensi dan efektivitas hanya dicapai melalui postur organisasi yang ramping. Dengan menambah wakil menteri dari 10 menjadi sekitar 19 jelas terjadi sebuah pembengkakan. Konsekuensinya yang amat jelas ialah pembengkakan biaya. Jadi, bisa dibayangkan betapa rumit struktur dan rentang kendali dari organisasi yang dipaksa menjadi sangat gemuk. SBY lupa pada satu fakta bahwa birokrasi kita terlalu bengkak sampai-sampai pemerintah memberlakukan moratorium penerimaan pegawai negeri. Kelihatan, penambahan jabatan wakil menteri yang demikian banyak merupakan pilihan yang paling lembek buat SBY. Hanya dalam hal itulah reshuffle bebas dari intervensi dan belenggu partai politik. Kalau lain yang ditanya lain yang dijawab, lain yang diminta lain yang diberi, apa yang bisa diharap dari perombakan ketika usia pemerintahan SBY tinggal separuh waktu? Tidak banyak yang bisa diharapkan dari reshuffle dengan watak seperti ini. Keyakinan yang belum banyak bergeser ialah kinerja sebuah organisasi, termasuk pemerintahan, sangat ditentukan pemimpinnya. Karena itu, mengatasi seorang menteri yang tidak berprestasi dengan menambah wakil menteri merupakan sebuah kekeliruan. Reshuffle yang memperkuat dan memperbanyak kehadiran para wakil menteri mempertegas kemerosotan tanggung jawab para pemimpin. Juga mempertegas lagi tentang keberadaan negara pegawai di Indonesia. Cape Deh KITA sebagai anak bangsa yang peduli pada kondisi bangsa ini telah melaku- kan berbagai cara dan upaya untuk mengingatkan legislatif, eksekutif, yudikatif, dan lembaga tinggi/tertinggi lainnya atas tindakan bejat mereka yang menzalimi bangsa sendiri. Tapi, mereka tetap jalan terus, rakyat memimpikan pahlawan pembela kebe- naran, kasihan rakyat. Santri Songo Solusi Rakyat SEBAIKNYA seluruh rakyat Indonesia dijadikan pegawai negeri supaya me- reka bisa menikmati hasil korupsi. Edy Margoo Kabinet Kerja KABINET yang dibentuk saat ini merupakan kabinet kerja (zaken kabinet). Atas dasar itulah presiden menambah wakil menteri untuk memperlancar ki- nerja atau tugas pemerintah, termasuk masalah penggunaan anggaran agar efektif demi kepentingan bersama. Aditya Wajar Saja PENGANGKATAN wakil menteri oleh SBY tidak akan menambah gemuk kabi- net dan merupakan praktik yang biasa dilakukan di banyak negara. Di beberapa negara, posisi wakil menteri itu merupakan jabatan yang biasa-biasa saja dan namanya pun berbeda-beda. Wakil menteri sepenuh- nya pejabat karier yang keberadaannya sudah ada sebelumnya. A Rachman Sinetron Kotak Sabun CIKEAS memperton- tonkan drama yang tidak diminati rakyat kecil. Seakan-akan, negara ini hanya milik para elite. Persoalannya, tidak ada hubungan antara men- teri atau wakil menteri dan kemampuan untuk memberikan keadilan serta kesejahteraan bagi bangsa ini. Komaruddin Lubis Perjelas Posisi PRESIDEN SBY harus segera meru- muskan secara jelas dan tegas tu- gas-tugas wakil menteri. Dengan demikian, kekhawatiran akan ada tumpang tindih di kementerian, tidak akan terjadi. Agung W JENJANG internal sebaiknya diper- timbangkan juga dalam mengangkat wakil menteri karena me- reka juga profesional pada tugasnya. 628561395xxx RAKYAT sudah bosan dengan sandiwara reshufe bila hanya untuk menutu- pi kebobrokan negeri ini. 6281578009xxx INI sepertinya kabinet Jaka Sembung alias kabi- net enggak nyambung. 6285697057xxx ANGGARAN untuk wa- men kalau dianggarkan untuk rakyat lebih bermanfaat, ada apa di balik ini. 6285732235xxx MENTERI dari kalangan parpol, wakil dari profesional, itu taktik takut parpol koalisi untuk kepentingan 2014. 6285732235xxx NTAR menterinya tidur kalau ada wakilnya. 6285640696xxx PAK SBY presiden yang paling bisa men- jaga perasaan orang lain, makanya men- teri yang mendapat jatah wakil menteri hendaknya mengundurkan diri. 6285842525xxx RESHUFFLE tidak berpengaruh pada perekonomian rakyat apalagi ditam- bahnya wakil menteri. Lempar batu sembunyi tangan. 6285726418xxx WAKIL menteri harus dipecat jika tidak mampu menghasilkan perubahan signikan, buat apa bila hanya meng- habiskan uang negara. 6285747782xxx PERGANTIAN wakil menteri bukan- nya akan memperlancar perekono- mian rakyat, justru menjadi runyam di sekitar istana, dan memperkeruh perekonomian bangsa. 6287830245xxx Kabinet Jaka Sembung Enggak Nyambung Secara maksimal melakukan upaya agar tidak ada seseorang pun yang hak hidupnya dicabut dengan sistem hukum yang tidak pernah sempurna.” P ENOLAKAN terhadap hukuman mati saat ini semakin menjadi bagian dari rasa keadilan dan nilai- nilai hukum yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Masyarakat semakin peduli bahwa negara tidak boleh mencabut hak hidup seseorang walaupun orang tersebut se- cara hukum terbukti bersalah. Masyarakat berbondong-bon- dong memberikan bantuan nansial agar nyawa Darsem, yang diancam hukuman mati di Arab Saudi, ditukar dengan denda. Begitu pula dengan maraknya dukungan kepada Tuti Tursila- wati dan ratusan warga Indo- nesia yang menanti hukuman mati di berbagai negara. Perhimpunan Bantuan Hu- kum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) selaku orga- nisasi yang memiliki visi ‘ter- wujudnya negara yang men- jalankan kewajibannya untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia’ meminta negara untuk: Pertama, merumuskan lang- kah-langkah diplomatik yang efektif dan paripurna guna membebaskan ratusan warga di luar negeri yang akhir-akhir ini terancam hukuman mati. Kedua, secara sungguh- sungguh memberikan perlin- dungan hukum terhadap WNI yang harus bekerja di luar negeri, termasuk mereka yang berpotensi dikenai hukuman yang tidak manusiawi dan hukuman mati Ketiga, memaksimalkan sarana-sarana pengaduan dan bantuan secara hukum mau- pun politik bagi tenaga kerja Indonesia di luar negeri agar tidak terjebak untuk melaku- kan tindak pidana yang da- pat berujung pada hukuman mati. Keempat, konsisten terhadap pemahaman bahwa hukuman pidana sebagai suatu bentuk tanggung jawab seseorang untuk dibina agar bisa kembali ke masyarakat sehingga pola pemidanaan dengan bentuk hukuman mati sudah tidak sesuai dengan politik pemida- naan yang dikembangkan Kelima, sebagai bentuk penyerapan nilai-nilai yang hidup di masyarakat, para pembentuk undang-undang agar menghilangkan hukum- an mati dalam upaya pemba- ruan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Aca- ra Pidana yang seharusnya segera dibahas DPR. Keenam, secara maksimal melakukan upaya agar tidak ada seseorang pun yang hak hidupnya dicabut dengan sistem hukum yang tidak per- nah sempurna. Angger Jati Wijaya Ketua PBHI Nasional PBHI Minta Hukuman Mati Dihapuskan S AYA ingin menyampai- kan kekecewaan saya menggunakan angkutan umum taksi yang selama ini sudah cukup memiliki nama. Bahkan, termasuk taksi yang sangat terkenal, yakni Blue Bird. Nyatanya, tidak semua sopirnya mengetahui jalan- jalan di Jakarta. Atau, mungkin mereka berpu- ra-pura tidak tahu agar argonya menjadi lebih mahal. Seperti yang saya alami pada Juli lalu. Sebagai pendatang baru di Jakarta, orangtua saya selalu berpesan agar saya menggu- nakan angkutan umum yang dinilai aman. Mereka menyu- ruh saya naik taksi Blue Bird. Nyatanya, pelayanannya sa- ngat mengecewakan. Saat itu, saya bersama se- orang teman naik taksi blue bird dari Binus Square menuju Pluit Village dan argo menun- jukkan angka sebesar Rp35.000. Namun, yang membuat saya sangat kecewa ialah ketika arah pulang, harga menjadi tiga kali lipat dari harga awal. Sopir taksi Blue Bird saat itu selalu saja bertanya, “Bagaimana cara jalan ke Binus Square? Mau lewat jalan mana?” Bukan hanya itu. Dari Taman Anggrek atau dari Central Park ke Binus Square, mereka pun mengaku tidak tahu. Bukannya sopir taksi harus mengenali dan fasih den- gan jalan di Jakarta? Akan tetapi, sopir tersebut seolah tidak tahu jalan Jakarta. Ada apa dengan sopir taksi Blue Bird? Apakah mereka tidak diarahkan terlebih dahulu? Menurut saya, itu sangat tidak profesional. Seharusnya pihak manajemen Blue Bird saat me- nerima sopir baru mengarahkan terlebih dahulu mengenai jalan Jakarta supaya penumpang tidak selalu dirugikan. Jennyfer Jakarta Pelayanan Blue Bird Sangat Mengecewakan RABU, 19 OKTOBER 2011 21 B EDAH EDITORIAL Kirimkan keluhan dan komentar Anda tentang pelayanan publik ke e-mail: [email protected] FORUM Kirimkan komentar Anda atas tema Dikepung Produk Impor (periode 17 - 22 Oktober 2011) ke: opini publik di mediaindonesia.com

EDITORIAL Editorial - ftp.unpad.ac.id · melalui postur organisasi yang ramping. Dengan menambah wakil menteri dari 10 menjadi sekitar 19 jelas terjadi sebuah pembengkakan. Konsekuensinya

Embed Size (px)

Citation preview

SMS INTERAKTIF0811140772

Senin-Sabtu, 07.05 WIB di Metro TV

ONLINEmediaindonesia.com

FACEBOOK Harian Umum

Media Indonesia

Kirimkan tanggapan dan komentar Anda

melalui:

ONLINE

FACEBOOK

Kabinet Wakil

18 Oktober 2011

EDITORIAL

SENO

Editorial @

Pembengkakan Anggaran

SIAP-SIAP pembengkakan anggaran, rakyat lagi yang menanggung beban.

Johanes Sumantri

Rakyat Apatis

PERCUMA, dari awal tujuan reshuffl e cuma buat pencitraan, bukan untuk memperbaiki kinerja. Rakyat sudah apatis dan antipati.

Yudi Bachtiar

Tambah Kacau

TAMBAH kacau deh Pak, sibuk gembar-gembor tapi hasilnya tetap.

Aisyah

Setop Bayar Pajak

BILA ingin dicintai kita, tidak usah ribut. Solu-sinya cuma satu, setop bayar pajak karena gaji mereka dari pajak, nanti juga mereka bingung sendiri.

T Astrid

Tidak Masuk Akal

INI merupakan sejarah bangsa kita, mempunyai wakil menteri lebih banyak jika dibandingkan dengan Orde Lama! Itu patut ditertawakan karena tidak masuk akal.

Ferdy Adink Yulian

Kalah dalam Persaingan

BIARPUN diganti wakil dan menterinya, kalo yang memilih tidak punya kejeniusan dan keberanian dalam menempatkan orang yang benar tidak akan bisa tercapai keinginan rakyat dan tidak akan gol-gol, malah cenderung kalah dalam persaingan dunia kekinian.

Heru Setijowahjudi

Sangat Mengecewakan

DITAMBAHNYA wakil menteri sangatlah mengecewakan, tapi lebih kecewa lagi bila me-lihat wakil rakyat takut pada kebenaran.

Yosepteen Hutagaol

Kabinet Bagi Hasil

LEBIH tepat disebut kabinet bagi hasil.Antoni

Sudah Ada Pembagian Kerja

WAKIL menteri? Padahal kan udah ada pem-bagian kerja di setiap kementerian.

Aan Hamal

RESHUFFLE kabinet yang diharap sebagai gebrakan besar dan berani Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono terhadap kinerja pemerintahan ternyata menghasilkan perubahan seadanya. Tentu mengecewakan karena hilangnya unsur keberanian dalam perubahan itu sendiri.

Perombakan kabinet yang diharapkan mengganti para menteri yang tidak kapabel ternyata d i jawab dengan menggembungkan jabatan wakil menteri. Para wakil menteri yang dalam praktik masih diperlakukan sebagai ban serep dengan tugas yang tidak jelas akan membengkak dari 10 saat ini menjadi sekitar 19.

Tentu menjadi perdebatan m e n g a p a p e r o m b a k a n kabinet yang fokusnya ialah kinerja menteri ternyata hanya menghasilkan pembengkakan jabatan wakil menteri.

Dunia manajemen sekarang semakin yakin bahwa organisasi yang terlalu gemuk memberatkan kinerja. Karena itu, efisiensi dan efektivitas hanya dicapai

melalui postur organisasi yang ramping. Dengan menambah wakil menteri dari 10 menjadi s e k i t a r 19 jelas terjadi sebuah

pembengkakan. Konsekuensinya y a n g a m a t j e l a s i a l a h pembengkakan biaya.

Jadi, bisa dibayangkan betapa rumit struktur dan rentang kendali dari organisasi yang dipaksa menjadi sangat gemuk. SBY lupa pada satu fakta bahwa

birokrasi kita terlalu bengkak sampai-sampai pemerintah memberlakukan moratorium penerimaan pegawai negeri.

Kelihatan, penambahan jabatan wakil menteri yang demikian banyak merupakan pilihan yang

paling lembek buat SBY. Hanya dalam hal itulah reshuffle b e b a s d a r i

intervensi dan belenggu partai politik.

Kalau lain yang ditanya lain yang dijawab, lain yang diminta lain yang diberi, apa yang bisa diharap dari perombakan ketika usia pemerintahan SBY tinggal separuh waktu? Tidak banyak yang bisa diharapkan dari reshuffle dengan watak seperti ini.

Keyak inan yang be lum banyak bergeser ialah kinerja sebuah organisasi, termasuk p e m e r i n t a h a n , s a n g a t ditentukan pemimpinnya. Karena itu, mengatasi seorang

menteri yang tidak berprestasi dengan menambah wakil menteri merupakan sebuah kekeliruan.

R e s h u f f l e y a n g m e m p e r k u a t d a n m e m p e r b a n y a k kehadiran para wakil menteri mempertegas

k e m e r o s o t a n tanggung jawab para pemimpin. Juga mempertegas lagi

tentang keberadaan negara pegawai di Indonesia.

Cape DehKITA sebagai anak bangsa yang peduli pada kondisi bangsa ini telah melaku-kan berbagai cara dan upaya untuk mengingatkan legislatif, eksekutif, yudikatif, dan lembaga tinggi/tertinggi lainnya atas tindakan bejat mereka yang menzalimi bangsa sendiri.

Tapi, mereka tetap jalan terus, rakyat memimpikan pahlawan pembela kebe-naran, kasihan rakyat.

Santri Songo

Solusi RakyatSEBAIKNYA seluruh rakyat Indonesia dijadikan pegawai negeri supaya me-reka bisa menikmati hasil korupsi.

Edy Margoo

Kabinet KerjaKABINET yang dibentuk saat ini merupakan kabinet kerja (zaken kabinet). Atas dasar itulah presiden menambah wakil menteri untuk memperlancar ki-nerja atau tugas pemerintah, termasuk masalah penggunaan anggaran agar efektif demi kepentingan bersama.

Aditya

Wajar SajaPENGANGKATAN wakil menteri oleh SBY tidak akan menambah gemuk kabi-net dan merupakan praktik yang biasa

dilakukan di banyak negara. Di beberapa negara, posisi wakil

menteri itu merupakan jabatan yang biasa-biasa saja dan namanya pun berbeda-beda. Wakil menteri sepenuh-nya pejabat karier yang keberadaannya sudah ada sebelumnya.

A Rachman

Sinetron Kotak SabunCIKEAS memperton-tonkan drama yang tidak diminati rakyat kecil. Seakan-akan, negara ini hanya milik para elite. Persoalannya, tidak ada hubungan antara men-teri atau wakil menteri dan kemampuan untuk memberikan keadilan serta kesejahteraan bagi bangsa ini.

Komaruddin Lubis

Perjelas PosisiPRESIDEN SBY harus segera meru-muskan secara jelas dan tegas tu-gas-tugas wakil menteri. Dengan demikian, kekhawatiran akan ada tumpang tindih di kementerian, tidak akan terjadi.

Agung W

JENJANG internal sebaiknya diper-timbangkan juga dalam mengangkat

wakil menteri karena me-reka juga profesional pada tugasnya.

628561395xxx

RAKYAT sudah bosan dengan sandiwara reshuffl e bila hanya untuk menutu-pi kebobrokan negeri ini.

6281578009xxx

INI sepertinya kabinet Jaka Sembung alias kabi-net enggak nyambung.

6285697057xxx

ANGGARAN untuk wa-men kalau dianggarkan

untuk rakyat lebih bermanfaat, ada apa di balik ini.

6285732235xxx

MENTERI dari kalangan parpol, wakil dari profesional, itu taktik takut parpol koalisi untuk kepentingan 2014.

6285732235xxx

NTAR menterinya tidur kalau ada wakilnya.

6285640696xxx

PAK SBY presiden yang paling bisa men-jaga perasaan orang lain, makanya men-teri yang mendapat jatah wakil menteri hendaknya mengundurkan diri.

6285842525xxx

RESHUFFLE tidak berpengaruh pada perekonomian rakyat apalagi ditam-bahnya wakil menteri. Lempar batu sembunyi tangan.

6285726418xxx

WAKIL menteri harus dipecat jika tidak mampu menghasilkan perubahan signifi kan, buat apa bila hanya meng-habiskan uang negara.

6285747782xxx

PERGANTIAN wakil menteri bukan-nya akan memperlancar perekono-mian rakyat, justru menjadi runyam di sekitar istana, dan memperkeruh perekonomian bangsa.

6287830245xxx

Kabinet Jaka Sembung Enggak Nyambung

Secara maksimal melakukan upaya agar tidak ada seseorang pun yang hak hidupnya dicabut dengan

sistem hukum yang tidak pernah sempurna.”

PENOLAKAN terhadap hukuman mati saat ini semakin menjadi bagian

dari rasa keadilan dan nilai-nilai hukum yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.

Masyarakat semakin peduli bahwa negara tidak boleh mencabut hak hidup seseorang walaupun orang tersebut se-cara hukum terbukti bersalah. Masyarakat berbondong-bon-dong memberikan bantuan fi nansial agar nyawa Darsem, yang diancam hukuman mati di Arab Saudi, ditukar dengan denda.

Begitu pula dengan maraknya dukungan kepada Tuti Tursila-wati dan ratusan warga Indo-nesia yang menanti hukuman mati di berbagai negara.

Perhimpunan Bantuan Hu-kum dan Hak Asasi Manusia

Indonesia (PBHI) selaku orga-nisasi yang memiliki visi ‘ter-wujudnya negara yang men-jalankan kewajibannya untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia’ meminta negara untuk:

Pertama, merumuskan lang-kah-langkah diplomatik yang efektif dan paripurna guna membebaskan ratusan warga di luar negeri yang akhir-akhir ini terancam hukuman mati.

Kedua, secara sungguh-sungguh memberikan perlin-dungan hukum terhadap WNI yang harus bekerja di luar negeri, termasuk mereka yang

berpotensi dikenai hukuman yang tidak manusiawi dan hukuman mati

Ketiga, memaksimalkan sarana-sarana pengaduan dan bantuan secara hukum mau-pun politik bagi tenaga kerja

Indonesia di luar negeri agar tidak terjebak untuk melaku-kan tindak pidana yang da-pat berujung pada hukuman mati.

Keempat, konsisten terhadap pemahaman bahwa hukuman pidana sebagai suatu bentuk tanggung jawab seseorang untuk dibina agar bisa kembali ke masyarakat sehingga pola

pemidanaan dengan bentuk hukuman mati sudah tidak se suai dengan politik pemida-naan yang dikembangkan

Kelima, sebagai bentuk penyerapan nilai-nilai yang hidup di masyarakat, para pembentuk undang-undang agar menghilangkan hukum-an mati dalam upaya pemba-ruan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Aca-ra Pidana yang seharusnya segera dibahas DPR.

Keenam, secara maksimal melakukan upaya agar tidak ada seseorang pun yang hak hidupnya dicabut dengan sistem hukum yang tidak per-nah sempurna.

Angger Jati Wijaya Ketua PBHI Nasional

PBHI Minta Hukuman Mati Dihapuskan

SAYA ingin menyampai-kan kekecewaan saya menggunakan angkutan

umum taksi yang selama ini sudah cukup memiliki nama. Bahkan, termasuk taksi yang sangat terkenal, yakni Blue Bird. Nyatanya, tidak semua sopirnya mengetahui jalan-jalan di Jakarta.

Atau, mungkin mereka berpu-ra-pura tidak tahu agar argonya menjadi lebih mahal. Seperti yang saya alami pada Juli lalu.

Sebagai pendatang baru di Jakarta, orangtua saya selalu berpesan agar saya menggu-nakan angkutan umum yang dinilai aman. Mereka menyu-ruh saya naik taksi Blue Bird. Nyatanya, pelayanannya sa-ngat mengecewakan.

Saat itu, saya bersama se-orang teman naik taksi blue bird dari Binus Square menuju Pluit Village dan argo menun-jukkan angka sebesar Rp35.000. Namun, yang membuat saya

sangat kecewa ialah ketika arah pulang, harga menjadi tiga kali lipat dari harga awal.

Sopir taksi Blue Bird saat itu selalu saja bertanya, “Bagaimana cara jalan ke Binus Square? Mau lewat jalan mana?” Bukan hanya itu. Dari Taman Anggrek atau dari Central Park ke Binus Square, mereka pun mengaku tidak tahu. Bukannya sopir taksi harus mengenali dan fasih den-gan jalan di Jakarta?

Akan tetapi, sopir tersebut

seolah tidak tahu jalan Jakarta. Ada apa dengan sopir taksi Blue Bird? Apakah mereka tidak diarahkan terlebih dahulu? Menurut saya, itu sangat tidak profesional. Seharusnya pihak manajemen Blue Bird saat me-nerima sopir baru mengarahkan terlebih dahulu mengenai jalan Jakarta supaya penumpang tidak selalu dirugikan.

JennyferJakarta

Pelayanan Blue Bird Sangat Mengecewakan

RABU, 19 OKTOBER 2011 21BEDAH EDITORIAL

Kirimkan keluhan dan komentar Anda tentangpelayanan publik ke e-mail: [email protected]

FORUM Kirimkan komentar Anda atas tema Dikepung Produk Impor (periode 17 - 22 Oktober 2011) ke: opini publik di mediaindonesia.com