Upload
divia-putriana
View
118
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
i
HALAMAN JUDUL
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
EDUKASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA
KONTRUKSI BANGUNAN DI PROYEK APARTEMEN PARK VIEW
DETOS, DEPOK
PKM-M
Diusulkan oleh:
Anjar Kurniawan Saputra/1106130620/2011
Divia Putriana/1106131024/2011
M. Agus Ainur Rosyid/1106132046/2011
Megy Armada Putra/1106131964/2011
RiskaAmaliaOkyana/1206321875/2012
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2012
ii
iii
iv
DAFTAR ISI
Halaman depan ........................................................................................... i
Lembar Pengesahan .................................................................................... ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iv
A. Judul Program ...................................................................................... 1
B. Latar Belakang ..................................................................................... 1
C. Perumusan Masalah .............................................................................. 3
D. Tujuan Program .................................................................................... 3
E. Luaran yang Diharapkan ...................................................................... 4
F. Kegunaan Program ............................................................................... 5
G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran ................................................ 6
H. Metode Pelaksanaan ............................................................................. 6
I. Jadwal Kegiatan Program ..................................................................... 8
J. Anggaran Biaya ..................................................................................... 9
K. Lampiran ............................................................................................... 10
1
A. JUDUL PROGRAM
Edukasi KeselamatandanKesehatanKerja untuk Meningkatkan Kesadaran
dan Produktivitas Pekerja Kontruksi Bangunan di Proyek Apartemen Park View
Detos, Depok
B. LATAR BELAKANG
Kota Depok sebagai salah satu kota penyanggah ibukota sudah tentu akan
mendapat imbas dari pesatnya perkembangan pembangunan di Jakarta, salah
satunya adalah dalam perkembangan properti. Menjamurnya apartemen-
apartemen di kota Depok merupakan salah satu bukti mulai diliriknya kota Depok
sebagai wilayah baru untuk prospek bisnis apartemen yang menjanjikan bagi para
investor.Membaiknya infrastruktur di kota Depok telah membuat para
pengembang berminat untuk membuka lahan bisnis baru yaitu apartemen. Selain
itu, kota Depok khususnya Jalan Margonda Raya dipilih oleh para pengembang
dikarenakan memiliki potensi letaknya yang strategis. Nilai invetasi di Depok juga
diprediksi akan tumbuh dengan baik sejalan dengan dibukanya tol Jagorawi-
Cinere (Cijago).
Faktor lainnya yang menjadi pemicu pesatnya pertumbuhan apartemen di
kota Depok yakni banyaknya kampus dan keluarga muda yang memilih tinggal di
kawasan ini. Terdapat 3 kampus besar yang menjadi magnet menjamurnya
apartemen berada di sekitar wilayah Depok, yakni Universitas Indonesia (UI) dan
Universitas Gunadarma (UG) yang terdapat di Jalan Margonda Raya, serta
Universitas Pancasila (UP) yang berlokasi di Lentang Agung, Jakarta
Selatan.Daya tarik lainnya adalah adanya Kereta Rel Listrik (KRL) yang melintas
di kawasan ini yang sejajar dengan jalan Margonda Raya yang memudahkan akses
transportasi publik di kota Depok.
Kelebihan-kelebihan itulah yang menyebabkan para pengembang berani
meramaikan pasar apartemen di kota Depok. Beberapa apartemen-apartemen yang
berada di kawasan Jalan Margonda Raya kini tengah bersaing menawarkan
huniannya. Beberapa apartemen tersebut yaitu Apartemen Margonda Residence
(AMR) I, AMR II, AMR III, Apartemen Taman Melati Margonda, Apartemen di
Limi dan Cimanggis, dan Apartemen Park View yang akan menjadi lokasi studi
kasus penelitian penulis.
Seiring dengan pembangunan apartemen atau pun rumah susun yang
semakin banyak maka tenaga kerja yang diikutsertakan dalam pembangunan ini
juga cukup banyak. Tenaga konstruksi (tukang bangunan) merupakan salah satu
roda penggerak dari pembangunan apartemen karena kalau tidak ada tenaga
konstruksi maka pembangunan pun seakan tidak berjalan. Tetapi fakta dilapangan
menunjukan seorang tenaga konstruksi tersebut memiliki kesadaran yang rendah
dalam kesehatan dan keselamatan pada saat mereka bekerja. Latar belakang para
pekerja yang kebanyakan memang memiliki pendidikan yang rendah merupakan
2
salah satu faktor yang menyebabkan mereka lalai dan tidak memperhatikan
kondisi keselamatandankesehatan mereka. Rendahnya kesadaran masyarakat akan
masalahkeselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta rendahnya tingkat penegakan
hukum oleh pemerintah, mengakibatkan penerapan peraturan kesehatan dan
keselamatan kerja masih jauh dari optimal sehingga angka kecelakaan kerja
semakin meningkat. Menurut King and Hudson (1985), proyek konstruksi di
negara-negara berkembang, terdapat tiga kali lipat tingkat kematian dibandingkan
dengan di negara-negara maju. Berbagai kegiatan dalam pelaksanaan proyek
konstruksi, pekerjaan-pekerjaan yang paling berbahaya adalah pekerjaan yang
dilakukan pada ketinggian dan pekerjaan galian. Pada kedua jenis pekerjaan ini
kesehatan dan kecelakaan kerja yang terjadi cenderung serius bahkan sering kali
mengakibatkan penyakit-penyakit kronis, cacat tetap dan kematian. Jatuh dari
ketinggian adalah risiko yang sangat besar dapat terjadi pada pekerja yang
melaksanakan kegiatan konstruksi pada elevasi tinggi. Biasanya kejadian ini akan
mengakibatkan kecelakaan yang fatal. Sementara risiko tersebut kurang
dimengerti oleh para pelaku konstruksi dengan sering kali mengabaikan
penggunaan peralatan pelindung (personal fall arrest system) yang sebenarnya
telah diatur dalam pedoman K3 konstruksi.
Penegakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja memang
sering dilakukan oleh suatu ahli keselamatan dan kesehatan kerja di suatu proyek
kontruksi oleh suatu instansi kepada para pekerja bangunan. Namun langkah
tersebut masih kurang maksimal karena pendekatan kepada pekerja bangunan
yang sangat minim, Pegawai pengawas ini sangat minim jumlahnya, pegawai
pengawas K3 di Departemen Tenaga Kerja pada tahun 2002 berjumlah 1.299
orang secara nasional, yang terdiri dari 389 orang tenaga pengawas struktural dan
910 orang tenaga pengawas fungsional. Para tenaga pengawas ini jumlahnya
sangat minim bila dibandingkan dengan lingkup tugasnya yaitu mengawasi
176.713 perusahaan yang mencakup 91,65 juta tenaga kerja di seluruh Indonesia.
Sehingga suatu penyuluhan ataupun edukasi langsung kepada pekerja tentang cara
meminimalisir penyakit akibat hubungan kerja sangatlah diperlukan oleh pekerja
bahkan suatu instansi ataupun proyek tertentu. Dampak negatif ketika terjadinya
kecelakaan kerja pun bukan hanya dirasakan oleh pekerja saja, tetapi juga oleh
suatu perusahaan atau proyek yang sedang diikuti oleh para pekerja bangunan.
Hal ini dikarenakan perusahaan rugi dengan membayar jaminan kesehatan
terhadap pekerjanya serta produksi perusahaan menjadi terhambat karena
pekerjanya sakit atau kecelakaan. Selain itu, kematian merupakan akibat dari
kecelakaan kerja yang tidak dapat diukur nilainya secara ekonomis. Kecelakaan
kerja yang mengakibatkan cacat seumur hidup, di samping berdampak pada
kerugian non-materil, juga menimbulkan kerugian materil yang sangat besar,
bahkan lebih besar bila dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh
penderita penyakit-penyakit serius seperti penyakit jantung dan kanker.
3
Melihat kondisi tersebut maka perlu adanya inovasi edukasi dan
pendekatan kepada para pekerja bangunan unuk menumbuhkan kesadaran akan
keselamatan dan kesehatan kerja serta cara untuk meminimalisir kejadain
kecelakaan di suatu proyek bangunan. Oleh karena itu, kami mengenalkan
“Edukasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (E-K3)sebagai sebuah inovasi
pendekatan kepada pekerja bangunan untuk meningkatkan kesadaran dan
produktifitas pekerja bangunan dalam hal keselamatan.
E-K3 ini dilakukan dengan melakukan pendekatan langsung kepada pekerja
bebasis mentoring dan monitoringsehingga berbeda dengan penerapan sistem
keselamatan dan kesehatan kerja dilapangan yang bersifat tekanan dan cenderung
melakukan pengawasan secara masal kepada seluruh pekerjanya. Padahal pekerja
cenderung bosan dengan hal-hal yang monoton. Edukasi ini dimaksudkan untuk
membuat suasana penyuluhan lebih menyenangkan dan efektif sehingga pekerja
mengetahui dan tertarik dengan penanggulangan penyakit akibat hubungan kerja
tersebut.
C. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah dalam program Edukasi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ini adalah:
1. Bagaimana membangun kedisiplinan para pekerja untuk mentaati serta
menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja di proyek pembangunan
Apartemen Park View, Depok?
2. Bagaimana mengedukasikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
penerapan yang sesuai dengan Sistem Manajemen K3 di proyek
pembangunan apartemen Park View, Depok?
3. Apa sajakah langkah yang harus dilakukan saat bekerja di proyek
bangunan demi keselamatan kerja, serta bagaimana mengedukasikan
penerapan SMK3 agar pekerjapun tetap produktif?
D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari ProgramEdukasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai
berikut:
1. Mengetahui gambaran kedisiplinan para pekerja dalam keselamatan
kesehatan kerja di proyek pembangunan apartemen Park View, Depok.
4
2. Memberikan Edukasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di proyek
pembangunan Apartemen Park View, Depok.
3. Memberikanlangkah-langkah konkrit kepada pekerja bangunan mengenai
edukasi penerapan SMK3 saat bekerja.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dengan adanya kegiatan ini adalah
memberikan motivasi kepada pekerja bangunan untuk mengutamakan safety
first dalam bekerja, mulai dari mengetahui berbagai hal-hal yang
menyebabkan kecelakaan di tempat kerja, pencegahan terhadap kecelakaan
kerja, serta menerapkan pedoman K3 kontruksi. Kemudian berangsur-angsur
menjadi sebuah hal yang terbiasa untuk selalu diterapkan dimana saja.
Program ini juga merupakan kegiatan yang dapat menambahkan wawasan
tiap pekerja, serta dapat menularkan kepada pekerja lain (selain proyek
apartemen Park View Detos) dan juga dapat mengaplikasikannya
dikehidupan sehari-hari.
Luaran program edukasi pengenalan keselamatan kerja di proyek
bangunan ini akan membantu pekerja untuk lebih memperhatikan
keselamatan diri, serta dapat berproduktivitas dengan maksimal. Adapun
pekerja yang dapat mempertahankan kesehatan serta beraktivitas secara
maksimal, hal ini pun akan memberikan keuntungan pula bagi perusahaan
proyek bangunan, karena dengan pekerja yang tetap sehat dan produktif, akan
mengurangi biaya tambahan untuk berobat maupun biaya tak terduga lainnya
seperti kecelakaan akibat kerja bahkan yang lebih fatal meninggal akibat
kerja. Sedari dini pekerja juga mengetahui apa saja penyakit akibat hubungan
kerja yang timbul jika bekerja dalam proyek bangunan, misalnya luka-luka
tertimba bahan bangunan, penyakit kronis yang didapat dari pekerjaan karena
terkontaminasi oleh bahan berbahaya, cacat fisik maupun mental, bahkan
yang terakhir mengalami kematian.
Program edukasi ini diharapkan semakin membuat pekerja sadar dan
mau untuk memperhatikan perlindungan kesehatan diri sendiri, maupun tim
saat bekerja sehingga para pekerja pun dapat berproduktivitas dengan
5
maksimal dan tentunya dapat memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari
untuk menafkahi keluarga masing-masing. Di samping itu, secara tidak
langsung program ini juga akan memajukan perusahaan proyek
pembangunan, karena suatu proyek pembangunan akan berjalan lancar dan
baik berawal dari pekerja yang sehat, produktif dan sadar akan keselamatan
kerja dalam penerapan sehari-hari. Perusahaan proyek pembangunan juga
tentunya diharapkan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) guna menyejakterakan pekerja dan tim proyek
pembangunan.
F. KEGUNAAN PROGRAM
a. Manfaat bagi mahasiswa
Meningkatkan kreatifitas mahasiswa dibidang kesehatan dalam
penerapan pada kehidupan sehari-hari.
Menambah serta memperdalam dalam upaya promosi kesehatan
guna dikembangkan kembali pada masyarakat sekitar.
Media pengembangan serta penerapan pengalaman dari disiplin ilmu
sosial yang telah diperoleh pada kehidupan sehari-hari.
b. Manfaat bagi perguruan tinggi
Meningkatkan citra positif perguruan tinggi sebagai salah satu
pencetak generasi perubah yang positif bagi bangsa
Menambah khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dikembangkan oleh perguruan tinggi.
c. Manfaat bagi masyarakat
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sikap peduli
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
Melatih sikap tanggap masyarakat (khususnya pekerja bangunan)
ketika dilapangan kerja.
Mendorong dan memotivasi masyarakat untuk saling membantu
menyelesaikan masalah yang ada di sekitarnya.
Menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan kerja dan
meningkatkan sikap produktivitas saat bekerja.
6
G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Proyek Apartement Park View Depok berada di belakang Mall Depok
Town Square di Jalan Margonda, Depok, Provinsi Jawa Barat. Proyek
konstruksi ini memiliki 701 pekerja bangunan dengan latar belakang
pendidikan pekerja nya ialah tamat sedeolah dasar sebanyak 30%, tamat SMP
sebanyak 25%, tamat SMA sebanyak 30% dan yang tidak sekolah yaitu 15%
dengan jumlah pekerja pada usia produktif yang berpendidikan SD dan SMP
sebanyak 179 orang.
Peningkatan kesadaran pekerja akan keselamatan dan kesehatan kerja
dirasa sangat diperlukan karena dengan kesadaran seperti ini akan
meningkatkan kepedulian dan kemandirian pekerja bangunan dalam
menangani kejadian atau kecelakaan yang ada. Sehingga diharapkan
keselamatan dan kesehatan pekerja dapat terjaga dengan baik.
Masyarakatyang menjadi sasaran program kami adalah seluruh
pekerja bangunan Apartement Park View Depok Town Square dengan
edukasi bertahap dan bergilir.
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Beberapa tahap dalam metode pelaksanaan program yang telah dijalankan
dalam pembuatan proposal sebagai berikut:
1. Survei secara langsung ke proyek untuk mengetahui kondisi pekerja
bangunan.
2. Bekerjasama dengan proyek bangunan Apartemen Park View Detos,
Depok.
Beberapa metode pelaksanaan program yang akan kami jalankan
sebagai berikut:
1. Pretest umum tentang pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3).
2. Mengobservasi kebiasaan dan rutinitas pada saat bekerja.
3. Meninjau tempat lapangan pekerja.
4. Pemeriksaan kesehatan sebelum disampaikan materi tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
7
5. Pemberian problem solving dalam rapat bersama
6. Penyampaian materi tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
7. Pemberian materi tentang dampk kurangnya pengetahuan tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari segi kesehatan, ekonomis
dan manajerial
8. Pemberian suplemen makanan dan makanan ringan.
9. Konsultasi/ penguatan karakter pekerja tentang materi dan simulasi
pedoman K3 kontruksi.
10. Penunjukan langkah yang akan ditempuh oleh pekerja untuk menerapkan
kedisiplinan bekerja.
11. Mengadakan simulasi ulang terhadap tanggap edukasi berkeselamatan
kerja serta pemeriksaan ulang kesehatan.
12. Pengadaan test dan pengujian karakter pekerja tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
8
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Tabel 1. Jadwal kegiatan program
Kegiatan
Bulan I Bulan II Bulan III
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan Kegiatan
Penggidentifikasian
Kebiasaan dan rutinitas
Meninjau tempat
lapangan pekerja
Pemeriksaan kesehatan
Problem solving dalam
rapat bersama
Penyampain materi K3
dan pemberian
makanan tambahan
konsultasi
Penunjukan langkah
pedoman K3 kontruksi
Simulasi
K3
Pembuatan laporan
kegiatan
9
J. ANGGARAN BIAYA
ANGGARAN BIAYA
1. Anggaran pembuatan proposal
a) Alat tulis (bolpoin dan buku) Rp. 10.000,-
b) Konsumsi pertemuan (rapat)
Rp. 10.000,- × 5 orang × 5 pertemuan
Rp. 250.000,-
c) Transportasi pertemuan
Rp. 5.000,- × 5 orang × 5 pertemuan
Rp. 125.000,-
d) Pencetakan proposal Rp. 100.000,-
2. Kegiatan edukasi
a) Penyediaan poster
Poster kegiatan
50 poster × @ Rp. 20.000
Papan info K3
Spidol 2 box ×@ Rp. 30.000
Rp. 1.000.000,-
Rp. 50.000,-
Rp. 60.000,-
b) Suplemen 179 orang × Rp. 5.000,-
c) Snack 179 orang × Rp. 5.000,- × 6
pertemuan
Rp. 895.000,-
Rp. 5.370.000,-
d) Penyewaan alat
Sewa LCD 7 pertemuan × Rp. 50.000,-
Medical check up
Rp. 350.000,-
Rp. 500.000,-
3. Edukasi visual
a) Booklet 179 orang × Rp. 5.000,- Rp. 895.000,-
b) Souvenir 179 orang × Rp. 5.000,- Rp. 895.000,-
4. Dokumentasi Rp. 100.000,-
GRAND TOTAL Rp. 10.500.000,-
10
11
12
LAMPIRAN 1 Gambar tempat Pelaksanaan Program
Gambar 1. Kantor K3 di proyek Apartement Park View Detos
Gambar 2. Bangunan proyek dari bawah
Gambar3.Bangunan Proyek dari samping
13
DENAH LOKASI PROGRAM
LOKASI PARK VIEW DETOS
14