Upload
phungnhan
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
156 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
EFEKTIFITAS PENERAPAN PROGRAM PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DALAM
UPAYA PENGENTASKAN KEMISKINAN DI DESA LEBAKWANGI
KECAMATAN ARJASARI KABUPATEN BANDUNG
Oleh
Oki Prayogi1)
e-mail: [email protected]
Abstrak
Peningkatan angka garis kemiskinan di Indonesia menyebabkan bertambahnya
penduduk miskin sebesar 120 ribu jiwa. Garis kemiskinan penduduk perkotaan
ditetapkan sebesar Rp. 308.826 per kapita per bulan dan penduduk miskin perdesaan
sebesar Rp. 275.779 per kapita per bulan. Dengan perhitungan uang tersebut dapat dibelanjakan untuk memenuhi konsumsi setara dengan 2.100 kalori per kapita per hari,
ditambah dengan pemenuhan kebutuhan pokok minimum lainnya, seperti sandang,
kesehatan, pendidikan, transportasi. Dalam upaya pengentasan kemiskinan, pemerintah maupun pihak swasta membuat program yang dapat membantu masyarakat miskin agar
tercapai pembangunan yang berkelanjutan melalui social capital. Salah satu contoh
program pengentasan kemiskinan adalah pelatihan kewirausahaan yang dilakukan di desa Lebakwangi kepada kaum petani penggarap. Progam ini berupa pelatihan budi
daya lele sangkuriang mulai dari pemilihan bibit unggul hingga pemasaran. Jumlah
penduduk yang di bawah garis kemiskinan di desa Lebakwangi pada tahun 2014
sebanyak 3794 ribu jiwa. Sebagian dari penduduk miskin ini diikutsertakan dalam program pelatihan budidaya lele ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sequential explanatory,
yaitu mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif kemudian mengumpulkan dan menganalisis data kualitatif. Pada penelitian kualitatif merujuk pada pendekatan Leiden
Ethosystems dengam menggunakan participant view (PV), sedangkan pada penelitian
kuantitatif digunakan statistic untuk menganalisis dan menghitung efektifitas penerapan
program pelatihan kewirausahaan di desa Lebakwangi. Penelitian ini dilakukan terhadap 37 responden yang menjadi peserta program
pelatihan kewirausahaan. Variabel yang akan diteliti adalah penerapan program latihan
kewirausahaan. Variabel yang akan diteliti adalah penerapan program pelatihan kewirausahaan di desa Lebakwangi yang dilakukan oleh BEST Community Development
dengan dua variabel control yaitu program pemberdayaan dari pemerintah dan program
pemberdayaan dari CSR perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pelatihan kewirausahaan yang
dilakukan oleh BEST Community Development cukup efektif dalam mengentaskan
kemiskinan di desa Lebakwangi Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung dibandingkan
dengan program pemberdayaan dari pemerintah maupun dari CSR perusahaan.
Kata Kunci: pengentasan kemiskinan, pelatihan, kewirausahaan, pemberdayaan
A. PENDAHULUAN
Data BPS melalui hasil Susenas pada akhir tahun 2013, garis kemiskinan
penduduk perkotaan ditetapkan sebesar Rp. 308.826 per kapita per bulan dan
penduduk miskin perdesaan sebesar Rp. 275.779 per kapita per bulan. Dengan
perkiraan uang tersebut dapat dibelanjakan untuk memenuhi konsumsi setara
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
157 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
dengan 2.100 kalori per hari, ditambah dengan pemenuhan kebutuhan pokok
minimum lainnya, seperti sandang, kesehatan, pendidikan, transportasi. Angka
garis kemiskinan ini lebih tinggi bila disbanding dengan angka tahun 2012 yang
hanya sekitar Rp. 277.382 per kapita per bulan untuk pendudukn perkotaan dan
Rp. 240.441 bagi penduduk perdesaan. Dengan meningkatnya garis kemiskinan
tersebut menyebabkan bertambahnya penduduk miskin di Indonesia sebear 120
ribu jiwa. Berikut ini adalah data kemiskinan di Indonesia dari tahun 1970-2013.
Dalam upaya untuk mengentaskan kemiskinan banyak sekali upaya
pemerintah maupun swasta untuk membuat program pemberdayaan kepada
masyarakat miskin. Salah satu contoh program pengentasan kemiskinan adalah
pelatihan kewirausahaan yang dilakukan di desa Lebakwangi kepada kaum petani
penggarap, progam ini berupa pelatihan budi daya lele sangkuriang mulai dari
pemilihan bibit unggul, pembesaran sampai dengan pemasaran.
Berikut ini adalah data penduduk di desa Lebakwangi Kecamatan Arjasari
Kabupaten Bandung.
Tabel 1..2 Data Penduduk Miskin di Desa Lebakwangi
No. Tahun Jumlah/Orang Jenis Pekerjaan
1.
2.
3.
2012
2013
2014
2978
3214
3794
Buruh tani, petani penggarap tanah,
buruh bangunan
Berdasarkan data di atas maka dapat kita ketahui bahwa jumlah penduduk
yang di bawah garis kemiskinan pada tahun 2014 sebanyak 3794 ribu jiwa.
Sebagian dari penduduk miskin ini diikutsertakan dalam program pelatihan
budidaya lele yang pada intinya adalah bagaimana pelatihan budidaya lele ini,
peserta pelatihan dapat menambah pemahaman dan pengetahuan mengenai cara
melakukan budidaya lele yang baik dan benar. Tetapi pemahaman dan
pengetahuan ini pada gilirannya harus bisa dilaksanakan secara langsung oleh
masyarakat peserta pelatihan dan akan diberikan bantuan modal.
Pelatihan kewirausahaan ini bertujuan untuk program pengentasan
kemiskinan. Program ini diharapkan dapat membangkitkan perekonomian
keluarga. Modal kerja untuk program ini juga dapat disediakan oleh pihak yang
diajak kerjasama untuk program ini, seperti CSR perusahaan-perusahaan atau
BMT yang ada di sekitar daerah Bandung. Kemudian makanan jadi ini akan
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
158 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
dibantu pemasarannya ke daerah kota Bandung dan sekitarnya. Program pelatihan
kewirausahaan ini dilakukan oleb BEST Community Development.
BEST Community Development (CD) didirikan pada tahun 2006. Lahir
sebagai sebuah lembaga non pemerintahan (NGO) independen di bawah Yayasan
Mitra Pemberdayaan Indonesia yang bergerak dalam bidang pengembangan
masyarakat. BEST CD merupakan lembaga outsource dari salah satu Baitulmaal.
Baitulmaal tersebut berperan sebagai lembaga keuangan bagi BEST CD di dalam
melakukan Kegiatan pemgembangan masyarakat. Pada mulanya Baitulmaal
tersebutu memberikan program beasiswa prestatif bagi beberapa orang
mahasiswa. Beasiswa ini mengharuskan setiap penerimanya untuk aktif di daeraha
masing-masing.
Di dalam perjalanannya, ada beberapa orang mahasiswa yang tidak dapat
aktif di daerah, sehingga pihak Baitulmaal memberikan solusi untuk memberikan
Kegiatan pengabdian berupa bimbingan belajar di daerah Tegal. Setelah berjalan
beberapa waktu, ternyata program bimbingan belajar tersebut tetap bertahan dan
mendapat sambutan positif dari masyarakat karena membantu anak-anak di dalam
belajar. Pada akhirnya, para mahasiswa yang semula hanya menjalankan program
demi kelangsungan beasiswa prestatif yang mereka dapatkan kemudian
mengusulkan agar dibuat lembaga legal yang dapat menaungi berbagai Kegiatan
pengabdian dan pengembangan masyarakat. Maka, dibentuklah Best CD sebagai
wadah yang menaungi Kegiatan tersebut. Berdasarkan penjelasan dan
permasalahan yang telah diuraikan, maka penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui efektifitas penerapan program pelatihan kewirausahaan dalam upaya
pengentasan kemiskinan di Desa Lebakwangi Kecamatan Arjasari Kabupaten
Bandung.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas program pelatihan
kewirausahaan yang diterapkan di desa Lebakwangi Kec. Arjasari terhadap
pengentasan kemiskinan.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
159 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
1. Peneliti
a. Dijadikan sarana untuk menambah wawasan mengenai program pelatihan
kewirausahaan dalam upaya pengentasan kemiskinan.
b. Memberikan gambaran tentang efektifitas penerapan program pelatihan
kewirausahaan yang dapat bertanggungjawabkan untuk bahan penelitian
lebih lanjut.
2. Lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan
a. penelitian yang dilakukan dapat dijadaikan bahan pembelajaran bagi
lembaga-lembaga dalam perencanaan pembuatan program-program
pemberdayaan masyarakat.
3. Pemerintah
a. Dapat menjadi pembelajaran untuk membuat program pemberdayaan yang
lebih efektif dalam upaya mengentaskan kemiskinan.
b. Menjadi acuan bagi pemerintah yang bertujuan agar program
pemberdayaan kepada masyarakat dapat lebih efektif.
4. Perusahaan
a. Menambah wawasan kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki
departemen CSR untuk melakukan pemberdayaan masyarakat yang
efektif.
b. Memberikan pedoman bagi perusahaan dalam pembuatan program
pemberdayaan masyarakat.
B. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed methods.
Metode penelitian ini merupakan penggabungan dua bentuk penelitian yang telah
ada sebelumnya yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Menurut
Cresswell (2010), penelitian gabungan merupakan pendekatan penelitian yang
mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif.
Menurut pendapat Sigiyono (2012) menyatakan bahwa metode penelitian
kombinasi (mixed methods) adalah suatu metode penelitian yang
mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dengan
metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan
penelitian sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable dan
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
160 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
objektif. Adapun yang menjadi strategi-strategi dalam mixed methods, Menurut
Cresswell (2011) yaitu 1) strategi metode campuran sekuensial (sequential mixed
methods); 2) strategi metode campuran konkuren (concurrent mixed methods); 3)
metode campuran transformatif (transformative mixed methods).
Desain Penelitian
Jenis desain penelitian pada penelitian mixed methods dibagi menjadi tiga
yaitu sequential explanatory designs, sequential exploratory designs, dan
concurrent triangulation design.
Lokasi, Waktu dan Objek Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di desa Lebakwangi Kecamatan Arjasari
Kabupaten Bandung. Desa tersebut adalah desa yang menerima program pelatihan
kewirausahaan dari BEST CD. Program pelatihan kewirausahaan ini dimulai pada
tahun 2013. Desa Lebakwangi terletak 16,5 km dari kota Bandung. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2015 dengan objek penelitian program
pelatihan kewirausahaan Best Community Development.
Variabel Penelitian dan Operasional Variabel
Variabel Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah penelitian ini, maka dapat ditetapkan tiga
jenis variabel dengan keterangan sebagai berikut (Sugiyono, 2011):
a. Variabel independen atau disebut juga variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi suatu sebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Program Pelatihan
Kewirausahaan Best Community Development (X1)\
b. Variabel control merupakan variabel yang ikut mempengaruhi variabel lain
(terikat) yang dibuat sama dan terkendali. Variabel control pada penelitian ini
adalah Program Pemerintah (X2) dan program CSR Perusahaan (X3).
c. Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
terjadi akibat pengaruh dari variabel bebas. Variabel dependen pada penelitian
ini adalah upaya pengentasan kemiskinan di desa Arjasari (Y).
Operasional Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan pemberian pengertian atau defenisi
terhadap suatu variabel dengan cara memberikan spesialisasikan kegiatan yang
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
161 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
diperlukan untuk mengukur nilai variabel tersebut (Nazir, 1983). Kuisioner adalah
alat yang akan digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini. Jawaban yang
akan disediakan dalam kuisioner tersebut adalah lima alternatif jawaban atas
setiap item pertanyaan, dimana setiap jawaban tersebut memiliki skor yang
berbeda satu sama lain. Semakin tinggi skor jawaban dari responden pada
penelitian ini memberikan keterangan bahwa responden tersebut memiliki positif
terhadap objek yang diteliti. Pemberian skor pada jawaban tersebut akan
menggunakan skala Likert, sebagai berikut:
Tabel 3.2 Skala Likert
Skor Keterangan
1 Memiliki arti sangat tidak tidak setuju/sangat tidak bermanfaat/sangat
mengecewakan/sangat tidak puas
2 Memiliki arti tidak setuju/tidak bermanfaat/mengecewakan/tidak puas
3 Memiliki arti ragu-ragu/cukup bermanfaat/biasa saja
4 Memiliki arti setuju/bermanfaat/memuaskan
5 Memiliki arti sangat setuju/sangat bermanfaat/sangat memuaskan
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian yaitu seluruh
peserta program pelatihan kewirausahaan.
Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adala seluruh peserta latihan kewirausahaan BEST
Community Development yang sudah memiliki kolam sendiri berjumlah 37
orang.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sequential
explanatory ini dilakukan dengan cara berurutan. Data yang diambil baik data
kualitatif maupun data kuantitatif akan saling menunjang satu sama lain.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, kuesioner/angket, studi dokumenter.
Instrumen Penelitian
Instrument Penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, lembar
wawancara mendalam, lembar kuesioner dan dokumen. Instrument utama dalam
penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu dan didukung oleh instrument
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
162 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
lainnya. Untuk metode kualitatif, peneliti menggunakan instrumen lembar
wawancara dan lembar observasi.
Analisis Data
Analisis Kuantitatif
Untuk mengetahui jawaban dari rumusan penelitian efektifitas penerapan
program pelatihan kewirausahaan maka akan dilakukan dengan menggunakan alat
bantu kuisioner dengan teknik analisis deskriptif. Analisa statistika deskriptif ini
dibutuhkan untuk mengolah data yang diperoleh dari kuisioner yang diperoleh
dari responden kemudian disederhanakan dengan tujuan agar mudah dipahami.
Data yang sudah didapatkan dari kuisioner akan diolah dengan alat bantu
elektronik atau software yang dapat mengolah data statistic yaitu Statistical
Package for Social Science (SPSS) versi 22. SPSS juga digunakan untuk
melakukan uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas
Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas kuisioner ini adalah
Rumus Bevariate Pearson, dengan dasar pengambilan keputusan adalah:
a. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka item pertanyaan
kuisioner tersebut dinyatakan valid.
b. Jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel, maka item pertanyaan
kuisioner tersebut dinyatakan tidak valid.
𝑟 =∑𝑥𝑦 −
(∑𝑥)(∑𝑦)𝑛
√(∑𝑥2 −(∑𝑥)2
𝑛 ) (∑𝑦2 −(∑𝑦)2
𝑛 )
Gambar 3.1 Rumus Bivariate Pearson
Uji Reliabilitas
Alat ukur yang digunakan mengukur nilai reliabilitas dari seluruh item
pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner ini adalah uji Alpha Cronbach. Uji
reliabilitas ini digunakan untuk menguji seberapa reliabel seluruh item variabel
yang ada. Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini adalah:
a. Jika alpha (α) > 90%, maka reliabilitas sempurna.
b. Jika antara (α) 70%-90%, maka reliabilitas tinggi.
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
163 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
c. Jika antara (α) 50%-70%, maka reliabilitas sedang (moderat).
d. Jika antara (α) < 50%, maka reliabilitas rendah.
α =(𝐾
𝐾−1) (
𝑠𝑟2−∑𝑠𝑡
2
𝑠𝑥2 )
Gambar 3.2 Rumus Uji Reliabilitas
Analisis Data Kualitatif
Analisis data yang dilaksanakan dalam penelitian ini digunakan dua
pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Menurut miles dan
Hubernas, data kualitatif diperoleh dari data reduction, data display dan
conclusion drawing/verification (Sugiyono, 2012). Analisis deskriptif kualitatif
didukung oleh hasil wawancara mendalam. Setelah menganalisis data kemudian
dilanjutkan dengan keabsahan data kualitatif yaitu dengan cara triangulasi
(membandingkan informasi dari informan yang satu dengan informan yang lain).
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Wilayah Penelitian
Lokasi penelitian yang berjudul “Efektifitas Program Pelatihan
Kewirausahaan dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Desa Lebakwangi
Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung” berada di Kabupaten Bandung, provinsi
Jawa Barat. Desa tersebut memiliki luas daerah 316.717 Ha/m2, dataran dengan
ketinggian 600 m di atas permukaan laut yang terbagi menjadi 5 dusun, 14 rukun
warga dan 63 rukun tetangga.
Desa lebakwatngi berbatasan langsung dengan beberapa wilayah sebagai
berikut:
Batas sebelah utara : Desa Wargaluyu
Batas sebelah selatan : Desar Arjasari
Batas sebelah barat : Desa Baros/Batukarut
Batas sebelah timur : Desa Tarajusari
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Desa Lebakwangi memiliki jumlah penduduk 11.610 jiwa, yang tersebar
kedalam 14 wilayah RW dengan perincian sebagai berikut:
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
164 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
Tabel 4.1 Penduduk Desa Lebakwango
No Jumlah Jumlah Kepala Keluarga
Menurut Jenis Kelamin
Jumlah Jiwa dalam Keluarga
Menurut Jenis Kelamin
RW RT L P Jumlah L P Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10
11
12
13
14
5
5
5
5
3
5
5
4
6 6
4
3
8
3
281
275
252
216
123
186
207
106
130 153
210
88
240
66
92
47
37
32
23
31
32
17
6 19
40
11
11
1
373
322
289
248
146
217
239
123
136 172
250
99
251
67
764
612
521
478
258
369
466
288
282 405
472
197
536
147
789
639
578
453
274
375
466
221
304 367
459
188
542
133
1553
1251
1159
931
532
771
932
449
586 772
931
385
1078
280
Jumlah2 67 2533 399 2932 5822 5788 11610
Tabel 4.2 Mata Pencaharian Masyarakat Lebakwangi
No. Mata Pencaharian Jumlah
1.
2.
3.
4
5.
6.
7.
8.
Petani
a. petani pemilik tanah
b. petani penggarap
c. buruh tani peternak
pengrajin/industri kecil
buruh industri
buruh bangunan
pedagang
jasa pengangkutan
PNS/TNI POLRI
664
1764
1245 124
9
2241
785
202
3
367
Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Lebakwangi
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Belum Sekolah
Tidak tamat sekolah dasar
Tamat SD/sederajat
Tamat SMP/ sederajat
Tamat SMA/sederajat
Tamat akademik/sederajat
Tamat perguruan tinggi/sederajat Buta huruf
1065
274
1317
1087
972
163
79 68
(Sumber: Arsip Lebakwangi, 2015)
Tabel 4.4 Pengurus Pemerintah Desa Lebakwangi
No. Tingkat Pendidikan Jabatan
1 H. Ade Tiana Kepala Desa
2 Entang Hidayat Sekretaris Desa
3 Amid K Kaur Umum
4 U. Dupaman Kaur Keuangan
5 Hartanto Kasi BEM
6 Ade Sabdi Kasi Kamtib
7 H. Sutia Kasi KR
8 Imam Kadus 1
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
165 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
9 Odang Kadus 2
10 Komar R.S Kadus 3
11 Tatang Kadus 4
(Sumber: Arsip Lebakwangi, 2015)
Sejarah Best Community Development (BEST CD)
Best Community Development didirikan pada tahun 2006. Lahir sebagai
suatu lembaga non pemerintahan (NGO) independen di bawah Yayasan Mitra
Pemberdayaan Indonesia yang bergerak dalam bidang pengembangan masyarakat.
BEST CD merupakan lembaga oursource dari salah satu Baitul Mal. Baitul Mal
tersebut berperan sebagai lembaga funder bagi BEST CD di dalam melakukan
Kegiatan pengembagan masyarakat.
Pada mulanya Baitul Mal tersebut memberikan program beasiswa prestatif
bagi beberapa orang mahasiswa. Beasiswa ini mengharuskan setiap penerimanya
untuk aktif di daerah masing-masing. Di dalam perjalanannya, ada beberapa
orang mahasiswa yang tidak aktif di daerah, sehingga pihak Baitul Mal
memberikan solusi untuk memberikan kegiatna pengabdian berupa bimbingan
belajar di wilayah Tegal. Setelah berjalan beberapa waktu, ternyata program
bimbingan belajar tersebut tetap bertahan dan mendapat sambutan positif dari
masyarakat karena membantu anak-anak di dalam belajar.
Akhirnya, para mahasiswa yang semulanya hanya menjalankan program
demi kelangsungan beasiswa prestatif yang mereka dapatkan kemudian
mengusulkan agar dibuat lembaga legal yang dapat menaungi berbagai Kegiatan
pengabdian dan pengembangan masyarakat. Maka, dibentuklah Best CD sebagai
wadah yang menaungi Kegiatan tersebut.
Program-progam Best CD
Adapun yang menjadi program Best CD meliputi program pendidikan
alternatif pra sekolah (PAPS), program beasiswa, program pelatihan
kewirausahaan, progam pemberdayaan ekonomi, program tanggap bencana,
program sosial, program go green, sumber dana program Best CD. Berikut ini
adalah perbedaan sumber dana program Best CD:
Tabel 4.5 Sumber Dana Program-Program Best CD
CSR Donasi Umat Koperasi
Pemerintah mewajibkan
perusahaan menyisihkan 2%
dari laba bersih tahun
sebelumnya, dan bagi
Sedekah, zakat, infak dan yang
lainnya juga merupakan dana
yang dikelola oleh Best CD
dalam upaya pengentasan
Best CD juga memiliki
naungan lembaga keuangan
yaitu koperasi dan berasaskan
syariat islam yaitu BMT Mitra
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
166 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
BUMN yang tidak
mendapatkan laba, besaran
biaya ditetapkan persentase
tertentu dari laba bersih
perusahaan
kemiskinan melalui program-
program yang mendukung
pemberdayaan masyarakat
Swadaya yang mendukung
program-program Best CD.
(Sumber: Arsip Best CD, 2015)
Best CD memiliki beberapa program pemberdayaan yang sudah
dijalankan. Program tersebut mencakup pendidikan, budidaya, ekonomi mikro,
pelatihan, go green, charity dan character building. Adapun persyaratan yang
diperlukan untuk menjadi peserta pelatihan Best Community Development adalah
sebagai berikut:
a. Memiliki penghasilan maksimal Rp. 1.000.000,- per bulan atau sesuai dengan
batas garis kemiskinan dan tidak memiliki penghasilan tetap.
b. Termasuk WNI (Warga Negara Indonesia)
c. Bersedia dilakukan survei dan pendekatan secara mendalam oleh pihak Best
CD.
d. Memiliki potensi dan prospek untuk dikembangkan.
e. Belum memiliki persyaratan perbankan.
Berikut ini merupakan langkah-langkah prosedur pemberian pinjaman
program pelatihan kewirausahaan:
Gambar 4.5 Prosedur Pelatihan dan Pemberian Pinjaman
ASSESMENT
SURVEY
PEMENUHAN SYARAT
YA
TIDAK
PEMBERIAN PINJAMAN
MULAI PELATIHAN
PENDAFTARAN
PESERTA
Biodata Calon
Peserta lengkap
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
167 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
Untuk menjadi peserta pelatihan program pelatihan kewirausahaan Best
CD, calon peserta harus memenuhi syarat yang sudah ditetapkan. Pertama yang
dilakukan adalah proses assestment atau penilaian terhadap calon peserta
kemudian proses yang kedua adalah survey atau mengunjungi secara langsung
kondisi dari calon peserta, yang ketiga adalah proses pemenuhan syarat-syarat
calon peserta yang jika sudah terpenuhi, maka akan dilakukan proses pendaftaran.
Setelah proses pendaftaran dilanjutkan dengan proses pelatihannya sebelumnya
diberikannya pinjaman modal.
Dalam mendukung perkembangan dari masyarakat, program pelatihan
kewirausahaan memberikan program-program pendampingan yang dapat
membantu peserta untuk berkembang. Program tersebut seperti program pinjaman
modal, program pelatihan, program peningkatan motivasi dan spiritual, program
bantuan akses pemasaran dan pembinaan.
Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan karakteristik usia responden.
Dari 37 orang responden, responden yang berusia 20-30 ada 9 orang, usia antara
31-40 ada 19 orang, usia 41-50 ada 5 orang dan usia di atas 51 berjumlah 4 orang.
Berdasarkan jenis kelamin dari 37 responden, ada 11 orang perempuan dan 26
orang berjenis kelamin pria. Dari segi pendidikan ada 11 orang pada tingkat SD,
ada 8 orang tingkat SMP dan 12 orang pada tingkat SMA.
Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif dari kuisioner dapat digunakan untuk menjawab
rumusan masalah, data yang diperoleh dari hasil kuisioner para peserta akan
diproses dengan menggunakan alat bantu hitung statistika kemudian analisis data
tersebut dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang ada. Analisis data
kuisioner yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Tahapan Analisis
No. Tahapan Analisis Data
1 Analisis Regresi Linear Berganda
2 Analisis Korelasi Berganda
3 Analisis Determinasi
4 Uji Koefisien Regresi (Uji F)
5 Uji Koefisien Partial (Uji t)
Regresi linear berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu
variabel (yang lebih dari satu) terhadap variabel lainnya. Variabel pada penelitian
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
168 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
ini adalah program pelatihan kewirausahaan, program pemberdayaan dari
pemerintah, dan program CSR perusahaan dan seberapa efektif pengaruhnya
terhadap pengentasan kemiskinan. Hasil pengolahan data kuisioner dengan
menggunakan aplikasi SPSS v22 untuk memudahkan menganalisis data dan
pengambilan keputusan.
Tabel 4.7 Data Kuisioner
No. ID
Peserta
X1 X2 X3 Y1 No. ID
Peserta
X1 X2 X3 Y1
1 PSTBCD01 15 6 5 13 20 PSTBCD020 11 7 8 9
2 PSTBCD02 13 6 5 11 21 PSTBCD021 13 6 6 11
3 PSTBCD03 12 8 8 10 22 PSTBCD022 13 5 5 15
4 PSTBCD04 13 6 6 11 23 PSTBCD023 12 5 5 11
5 PSTBCD05 13 8 9 15 24 PSTBCD024 12 9 9 10
6 PSTBCD06 17 7 5 12 25 PSTBCD025 14 8 5 12
7 PSTBCD07 11 5 6 10 26 PSTBCD026 13 6 5 11
8 PSTBCD08 10 5 5 9 27 PSTBCD027 12 9 9 10
9 PSTBCD09 11 6 8 11 28 PSTBCD028 13 8 7 11
10 PSTBCD010 9 6 5 9 29 PSTBCD029 15 4 7 11
11 PSTBCD011 12 8 8 13 30 PSTBCD30 15 8 9 14
12 PSTBCD012 13 5 5 10 31 PSTBCD031 11 8 5 12
13 PSTBCD013 14 7 8 12 32 PSTBCD032 13 6 6 11
14 PSTBCD014 13 8 9 11 33 PSTBCD033 13 5 5 15
15 PSTBCD015 13 7 7 13 34 PSTBCD034 11 5 4 11
16 PSTBCD016 15 8 8 11 35 PSTBCD035 13 9 9 10
17 PSTBCD017 10 5 5 10 36 PSTBCD036 14 8 5 12
18 PSTBCD018 14 8 9 13 37 PSTBCD037 13 6 5 11
19 PSTBCD019 16 8 6 11
Hasil penjumlahan dari kuisioner di atas akan digunakan untuk proses
pengolahan menggunakan uji regresi linear ganda, maka hasilnya sebagai berikut:
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std Error of
The Estimate
1 .396a .157 .080 1.56965
a. predictors (Consttant) X3, X1, X2
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig
1 Regression
Residual
Total
15.127
81.306
96.432
3
33
36
5.042
2.464
2.047 .126b
a. dependent variable Y1
b. predictors (constant) X3, X1, X2
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
1 (Constant)
X1
X2
X3
6.405
.369
.084
-.054
2.190
.160
.252
.209
.381
.072
-.055
2.924
2.312
.333
-.260
.006
.027
.071
.796
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
169 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
Gambar 4.7 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis Korelasi Ganda Model R R Square Adjusted R
Square
Std Error of
The Estimate
1 .396a .157 .080 1.56965
a. predictors (Consttant) X3, X1, X2
Gambar 4.8 Hasil Model Summary Analisis Regresi
Analisis determinasi jika R2 = 0, maka tidak ada sedikitpun persentase
sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila
nila R2 = 1, maka presentase pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen sempurna. Berdasarkan R2 yang didapatkan dari hasil analisis regresi
sebesar 0,157 atau 15,7% (Gambar 4.7). nilai tersebut menunjukkan besar
persentase pengaruh variabel independen secara bersamaan terhadap variabel
dependen adalah sebesar 15,7%. Berdaasarkan hasil regresi di atas (Gambar 4.6)
diketahui bahwa nilai F adalah 2,047 (F hitung).
Tingkat keyakinan yang digunakan dalam tahap pengujian ini sebesar
95%, maka α = 5% = 0,05. Nilai df 1=3 (jumlah variabel-1) dan df 2 = 33 (jumlah
responden – jumlah variabel independen-1), maka didapatkan nilai F tabel =
2,890. Dengan demikian, nilai F hitung (2,047) < nilai F tabel (2,890), sehingga
kesimpulan yang dapat diambil adalah tidak ada pengaruh signifikan antara X1,
X2, X3 secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Y1). Untuk menguji
masing-masing variabel independen digunakan nilai t hitung dari hasil analisis
regresi sebelumnya (gambar 4.6).
Coefficientsa
Model
Unstandarddized
Coefficients
Standard
Coefficients
T
Sig. B Error Beta
1 (Constant)
X1
X2
X3
6.405
.369
.084
-.054
2.190
.160
.252
.209
.381
.072
-.055
2.924
2.312
.333
-.260
.006
.027
.741
.796
Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan hasil dari wawancara mendalam.
Program pelatihan kewirausahaan ini sangat berarti bagi masyarakat Lebakwangi
karena dengan adanya program ini masyarakat merasa dibantu untuk
mengembangkan kehidupan mereka ke arah yang lebih baik.
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
170 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
Perbandingan Hasil Analisis Kuantitatif dan Kualitatif
No. Analisis Kuantitatif Analisis Kualitati
1 Variabel X1 (program pelatihan
kewirausahaan) berpengaruh signifikan
terhadap variabel Y, sedangkan X2 dan X3
tidak berpengaruh terhadap variabel Y.
Peserta sebanyak 91,8% (34 responden)
peserta akan tetap mengikuti program ini
sesuai dengan perencanaan dan sebanyak
8,3% (3 responden) menyatakan bahwa
mereka akan melihat kondisi ke depannya.
2 Variabel independen (X1, X2, X3) memiliki kekuatan yang rendah yang memiliki nilai
(R=0,396) dengan variabel dependen secara
bersama-sama
Masyarakat sangat mudah melakukan pinjaman dari program pelatihan
kewirausahaan ini karena syarat-syarat
yang diberikan oleh pihak Best CD tidak
sebanyak syarat yang diberikan oleh
lembaga keuangan formal atau perbankan
3 Besar persentase pengaruh variabel
independen (X1, X2, X3) terhadap variabel
Y secara bersamaan adalah 15,7%
Pendampilangan yang dilakukan oleh
pihak Best CD ini memberikan rasa
nyaman dan aman bagi masyarakat
sehingga mereka merasa seperti keluarga.
Prinsip pendekatan yang dilakukan
bertujuan agar masyarakat dapat
mengembangkan usaha mereka tanpa merasa memiliki beban pinjaman modal.
4 Dengan nilai F hitung (2,047) < nilai F tabel
(2,890) sehingga kesimpulan yang dapat
diambil adalah tidak ada pengaruh signifikan
(X1, X2, X3) secara bersama-sama terhadap
variabel dependen (Y1)
Sebanyak 100% responden menyatakan
pernah mendapatkan bantuan dari CSR
perusahaan, tetapi sebanyak 43% saja
yang mendapatkan pendampingan pada
usaha mereka jadi tidak setiap CSR
perusahan melakukan pendampingan
hingga akhir program yang berlangsung di
desa Lebakwangi. Selain itu sebanyak
32,4% (12 orang) responden tidak
mendapatkan pelatihan apapun dari pihak CSR perusahaan, mereka hanya diminta
untuk mengutarakan usaha apa yang
hendak mereka lakukan.
5 Hanya variabel independen X1 (program
pelatihan kewirausahaan best CD) yang
berpengaruh signifikan terhadap variabel Y
(pengentasan kemiskinan)
Hampir seluruh responden (95%)
menyatakan bahwa mereka akan
mengikuti rangkaian pelatihan yang
dilakukan, hanya sebanyak 5% (2 orang)
yang merasa ragu akan hal tersebut.
Alasan mereka ragu-ragu karena mereka
ingin melihat perkembangan bisnis usaha
mereka sampai sejauhmana dapat
berkembang, jadi sebanyak 95% (35orang) merasa puas akan manfaat yang
mereka dapatkan ketika mengikuti
program pelatihan kewirausahaan ini.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasaran hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
beberapa poni sebagai berikut:
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
171 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
1. Melalui hasil analisis kuantitatif yang diperoleh dari data kuisioner responden,
dapat diketahui:
a. Program pelatihan kewirausahaan efektif terhadap pengentasan
kemiskinan di desa Lebakwangi atau memiliki pengaru yang signifikan
terhadap pengentasan kemiskinan jika dibandingkan dengan program
pemerintah dan program CSR perusahaan yang pernah ada di desa
tersebut.
b. Memberikan penjelasan bahwa variabel indepden (X1, X2, X3) tidak
mempengaruhi variabel dependen (Y) secara bersamaan.
c. Menunjukkan hubungan antar masing-masing variabel independen (X1,
X2, X3) yang rendah sehingga menyebabkan tidak adanya signifikan
yang tinggi hubungan antara variabel-variabel tersebut.
d. Variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen hanya variabel X1, yaitu program pelatihan kewirausahaan.
2. berdasarkan analisis kualitatif melalui wawancara mendalam diketahui bahwa:
a. Menurut para responden, mereka merasakan banyak sekali manfaat dari
program ini karena masyarakat juga diberikan akses pemasaran yang
cukup mudah dan baik. Hampir seluruh responden menyatakan bahwa
mereka akan mengikuti rangkaian pelatihan yang dilakukan, hanya
sebanyak 5% (2 orang) yang merasa ragu akan hal tersebut. Alasan mereka
ingin melihat perkembangan bisnis mereka berkembang, sebanyak 95%
(35 orang) merasa puas akan manfaat yang mereka dapatkan melalui
program ini.
b. Pendampingan yang dilakukan oleh pihak Best CD memberikan rasa
nyaman dan aman bagi masyaraat sehingga mereka merasa seperti
keluarga.
2. Saran
Adapun saran kepada pemerintah maupun pihak swasta yang dapat
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sebagai berikut:
1. Program pelatihan kewirausahaan perlu menambah dana untuk dikelola agar
lebih banyak masyarakat dan desa yang dapat menerima bantuan guna
melakukan pengembangan masyarakat yang berkelanjutan.
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
172 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
2. Pemerintah harus meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat karena
seluruh masyarakat miskin di Indonesia adalah tanggung jawab dari
pemerintah.
3. Pihak swasta juga perlu meningkatkan kinerja dan performa dari departemen
CSR masing-masing perusahaan demi membantu pemerintah dalam
pengentasan kemiskinan.
REFERENSI
Achmadi, N. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
Ala, A.B. 1981. Kemiskinan dan Strategi Memerangi Kemiskinan. Yogyakarta:
Liberty
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Bappenas. 2005. Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan. Sekretariat
Kelompok Kerja Perencanaan Makro Penanggulangan Kemiskinan,
Bappenas, Komite Penanggulangan Kemiskinan.
Cheng, M. & Christiawan, Y.J. 2011. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Terhadap Abnormal Return. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan.
Creswll, J.W. 2011. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Crow, G., & Allan, G. 1994. Community Life: An Introduction to Local Social
Relations. New York: Hemel Hemptead: Harvester Wheatsheaf New York,
USA
Denzin, & Lincoln. 2009. Handook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka
Belajar
Einsiedel, L.A. 1968. Succes and Failure of Some Community Development
Project in Batanggas. University of the Philippines: A Community
Development Research Counsiel.
Frisancho, V., Karlan, D., & Valdivia, M. 2008. Busienss Training for
Microfinance Clients: How it Matters and for Whom? PMMA Working
Paper (2008)-11, 18-19
Jurnal Pendidikan Riama
ISSN 2089-287X (Media Cetak)
Vol. 3 No. 02. 2018
173 | P a g e
JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan
Habib, M., & Jubb, C. 2013. NGO, Social Capital dan Microfinance: A
Conceptual Model. OIDO International Journal of Sustainable
Development, 75
Karlan, D.S., & Valdivia, M. 2006. Teaching Entrepreneurship: Impact of
Business Training on Microfinance Clients and Institutions, Center
Discussion Paper, 18-19
Kartasasmita, G. 1977. Pemberdayaan Masyarakat: Konsep Pembangunan yang
berakar pada masyarakat. Jakarta: Bappenas
Kotler, P., & Lee, N. 2005. Corporate Social Responsibility-Doing the Most Good
for Your Company and Cause. New Jersey: John Wiley and Sons Inc.
Mathews, M.R. 1995. Social and Environment Accounting: A Practical
Demonstration of Ethical Concern? Journal of Business Ethics
Mc. Kenzie, D., & Woodruff, C. 2012. What Are We Learning from Business
Training and Entrepreneurship Evaluations around the Developing
World? Policy Research Working Paper, 23
Soekanto, S. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Steers, R.M. 1985. Efektivitas Organisasi Perusahaan. Jakarta: Erlangga
Sogiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta
Sukmadinata, N.S. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Tan, H., & Avecedo, G,L. 2005. Evaluating Training Programs for Small and
Medium Enterprises, World Bank Policy Research Working Paper, 14-15
Tashakkori, A., & Teddlie, C. 2010. Mixed Methodoloy (Mengkombinasikan
Pendekatan Kualitas dan Kuantitas). Yogyakarta: Pustaka Belajar
Wibisono, Y. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho
Publishing